PELAJARAN SEKOLAH SABAT DEWASA DALAM BENTUK POWERPOINT Presentasi PowerPoint ini digunakan hanya untuk satu komputer dan tidak untuk dipindahkan ke komputer lainnya. Presentasi ini lebih cocok digunakan pada Microsoft PowerPoint 2007 Model Mengajar : www.rwsagala.com Email: [email protected] Hp: +6281397242361 Pedoman Pendalaman Alkitab April• Mei • Juni • 2014 Rumah Produksi: ®WS Sekolah Sabat dalam bentuk PowerPoint ini dirancang oleh Rudolf Weindra Sagala http://www.rwsagala.com Email: [email protected] Hp: +6281397242361 PEDOMAN PENDALAMAN ALKITAB SEKOLAH SABAT DEWASA Sebuah ajakan……… Pengguna yang terkasih, Bahan PowerPoint ini disiapkan bagi para Pemimpin Diskusi Sekolah Sabat dan anggota jemaat lokal. Kami berharap bahwa Sekolah Sabat Dewasa dalam bentuk PowerPoint ini dapat bermanfaat untuk konsumsi pribadi maupun untuk digunakan dalam mengajar atau memimpin Diskusi Sekolah Sabat. Kami berharap agar tidak melakukan perubahan seperti: menambahkan ilustrasi, mengubah latar belakang, menyesuaikan ukuran font, dll. Meskipun niat anda mungkin baik, tetapi melakukan hal seperti ini tidak dibenarkan. Keith Augustus Burton, Kontributor Utama Pedoman Pendalaman Alkitab Sekolah Sabat Dewasa Format .pptx Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh 2014 Pendahuluan Umum “Dari sejak awal pertentangan besar di surga, sudah menjadi tujuan Setan untuk membuang hukum Allah.” (Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld 8, hlm 612) Mengapa? Karena hukum sebagai dasar pemerintahan Allah, mengungkapkan integritas moral alam semesta, dan merobohkan hukum tersebut adalah juga merobohkan aturan moral ciptaan itu sendiri. Pendahuluan Umum Allah menciptakan manusia sebagai ciptaan yang dapat mengasihi. Walaupun demikian, kasih tidak bisa ada tanpa kebebasan, yaitu kebebasan moral. Dan, kebebasan moral itu tidak dapat ada tanpa hukum, yaitu hukum moral. Kasih bersandar pada kebebasan, dan kebebasan bertumpu pada hukum. Sebab itu, inti pemerintahan Allah, yaitu dasar pemerintahan tersebut—suatu pemerintahan kasih—haruslah hukum-Nya. TUJUAN PELAJARAN SEKOLAH SABAT TRIWULAN INI Pada Triwulan ini kita akan mempelajari hukum, khususnya membahas pertanyaan tentang mengapa begitu banyak orang Kristen –salah mengerti hubungan antara hukum dan anugerah—telah jatuh dalam jerat penolakan terhadap keabsahan yang berkelanjutan dari Sepuluh Hukum sehingga tanpa sadar sedang membantu usaha untuk “merubuhkan” hukum Allah Daftar Isi: 1. Hukum-hukum di Zaman Kristus 2. Kristus dan Hukum Musa 3. Kristus dan Tradisi Keagamaan 4. Kristus dan Hukum Dalam Khotbah Di Atas Bukit 5. Kristus dan Hari Sabat 6. Kematian Kristus dan Hukum 7. Kristus, Kegenapan Hukum Taurat 8. Hukum Allah dan Hukum Kristus 9. Kristus, Hukum dan Injil 10. Kristus, Hukum dan Perjanjian-perjanjian 11. Para Rasul dan Hukum 12. Gereja Kristus dan Hukum 13. Kerajaan Kristus dan Hukum Pelajaran 6 Discipleship in Action Kata-kata Pembuka Kematian Kristus tidak memusnahkan hukum tetapi membayar upah dosa, dan menempatkan Discipleship in Action kita dalam hubungan yang baru dengan Allah dan hukum-Nya. Tujuan Pelajaran Untuk menekankan bahwa hukum Allah (Sepuluh Hukum) masih tetap berlaku setelah kematian Kristus, Discipleship inberbeda Actiondengan yang diajarkan dalam lingkungan orang Kristen lainnya. Sebab 10 hukum itu sendiri adalah merupakan cerminan tabiat Allah. Ayat Hafalan “Sebab itu, saudarasaudaraku, kamu juga telah mati bagi hukum Taurat oleh tubuh Kristus, supaya kamu menjadi milik orang lain, yaitu Discipleship in Action milik Dia, yang telah dibangkitkan dari antara orang mati, agar kita berbuah bagi Allah.” Roma 7:4. Pengantar •Sekarang ini banyak orang Kristen yang mengajarkan teologi bahwa setelah Yesus mati, maka hukum, yaitu Sepuluh Hukum, telah dihapuskan. Discipleship inbahwa Action •Paulus tidak menulis Sepuluh Hukum yang menyatakan dosa, sekarang telah dihapus; karena itu akan sangat bertentangan dengan banyak ayat Alkitab, termasuk tulisan Paulus sendiri. Pengantar •Paulus berbicara tentang satu hubungan baru yang seseorang miliki dengan hukum melalui iman dalam Yesus. Hukum tetap mengikat; mengikat mereka yang ada dalam Yesus, Discipleship inmenyangkal Action diri dan mati seseorang yang telah bagi dosa-hukum tidak mengikat seseorang dalam genggaman penghukuman, karena sekarang dia adalah “milik orang lain,” yaitu milik Yesus. Kematian Kristus dan Hukum Selayang Pandang b 1. Hukum Dosa dan Kematian (Roma 8:1-8) 2. KuasaUnderstand Hukum the purposes of marriageA (Roma 4:15, 5:13, 7:7) 3. Kutuk Hukum (Galatia 3:10-14) Kematian Kristus dan Hukum Selayang Pandang b 1. Hukum Dosa dan Kematian (RomaUnderstand 8:1-8) the purposes of marriageA Kematian Kristus dan Hukum 1. Hukum Dosa dan Kematian Roma 8:1-2 Discipleship • "Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, in Action yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.” 1. Hukum Dosa dan Kematian Dibebaskan daripada Nya •Fungsi hukum tergantung pada pribadi siapa hukum itu terkait. •Seorang pencuri yang melanggar hukum dengan maksud untuk mencuri seseorang akan Discipleship in dompet Action berdiri dalam hubungan yang berbeda dengan orang yang bermaksud untuk membela atau melindungi diri (si pemilik dompet). 1. Hukum Dosa dan Kematian Dibebaskan daripada Nya •Hukum adalah instrument “dosa dan maut” bagi mereka yang “memikirkan hal-hal yang dari daging” (Roma 8:5). Discipleship inseseorang Actionyang masih •Ini menggambarkan menikah dengan “manusia lama” dan tidak memiliki tanda-tanda keinginan untuk memutuskan hubungan tersebut dan disatukan dengan Kristus yang telah dibangkitkan. 1. Hukum Dosa dan Kematian Dibebaskan daripada Nya •Sebagai hasil dari hubungan yang penuh dosa, orang itu mendapati dirinya pada “perseteruan” melawan Allah dan hukum-Nya karena dia berada pada sisi yang berlawanan (Roma 8:7). Discipleship in Action •Karena pemberontakan-pemberontakan melawan kedaulatan Allahlah sehingga hukum menjadi alat dosa dan maut (Roma 2:12). DISKUSIKAN •Banyak agama yang mengajarkan bahwa pada akhir kehidupan seseorang, Allah menimbang perbuatan baik dan jahat dari seseorang untuk menentukan apakah orang Discipleship in Action itu akan layak mendapatkan kehidupan kekal atau tidak. •Menurut Anda apakah kesalahan yang paling mengerikan dari pemikiran seperti ini? Kematian Kristus dan Hukum Selayang Pandang b 2. Kuasa Hukum (Roma 4:15, 5:13, 7:7) Understand the purposes of marriageA Kematian Kristus dan Hukum 2. Kuasa Hukum Roma 4:15, 5:13, 7:7 • “... tetapi di mana tidak ada hukum Taurat, di situ tidak ada juga pelanggaran... . Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat... Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah hukum Taurat itu dosa? Sekali-kali tidak! Sebaliknya, justru oleh hukum Taurat aku telah mengenal dosa. Karena aku juga tidak tahu apa itu keinginan, kalau hukum Taurat tidak mengatakan: "Jangan mengingini!" Discipleship in Action 2. Kuasa Hukum Fungsi Hukum •Hukum digunakan untuk menunjukkan dosa. Jika bukan karena hukum Allah, tidak akan ada cara yang mutlak untuk mengerti apa yang berkenan dan tidak berkenan kepada Allah. Discipleship in Action •Dan meskipun dosa tidak akan ada tanpa hukum, Paulus menyatakan dengan jelas bahwa hukum bukanlah sahabat dosa: 2. Kuasa Hukum Fungsi Hukum “Jika demikian, adakah yang baik itu menjadi kematian bagiku? Sekalikali tidak! Tetapi supaya nyata, bahwa ia adalah dosa, maka dosa mempergunakan yang baik untuk Discipleship in Action mendatangkan kematian bagiku, supaya oleh perintah itu dosa lebih nyata lagi keadaannya sebagai dosa” (Roma 7:13). 2. Kuasa Hukum Ketidakberdayaan Hukum •“Hukum menyatakan dosa (Roma 7:7); •Hukum tidak mengampuni dosa (Gal. 2:24). •Hukum dapat menghukum Discipleshiporang in Action berdosa karena dosadosanya tetapi tidak dapat menjadikan orang berdosa benar. 2. Kuasa Hukum Ketidakberdayaan Hukum •Hukum bagaikan sebuah cermin. Sebuah cermin dapat menunjukkan kesalahan-kesalahan kita; tetapi cermin itu tidak dapat memperbaikinya. Discipleship in Action •“Hukum tidak dapat menyelamatkan mereka yang dihukumnya; hukum tidak dapat menyelamatkan mereka yang binasa.”The Signs of the Times, November 10, 1890. DISKUSIKAN Hukum menyatakan tentang dosa kita dan mengajak kita untuk berbalik dan datang kepada Yesus. Apakah yang harus saya lakukan jika saya Discipleship in Action tetap merasa bersalah walaupun saya sudah menerima Yesus dalam hidup saya dan memohon ampun akan pelanggaran dan dosa saya? Kematian Kristus dan Hukum Selayang Pandang b 3. Kutuk Hukum (Galatia 3:10-14) Understand the purposes of marriageA Kematian Kristus dan Hukum 3. Kutuk Hukum Galatia 3:10-14 • “Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk... bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas... 3 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita.” Discipleship in Action 3. Kutuk Hukum Diselamatkan daripadanya •Semua umat manusia mengalami hal yang sama yaitu semua telah tertular oleh dosa Adam. Sebagai akibatnya, tidak ada manusia alamiah yang dapat menyatakan bahwa secara utuh dia orang benar.. Discipleship in Action Sesungguhnya, hukum menuntut agar semua menurut dengan penurutan mutlak dan utuh; siapakah yang telah melakukan hal ini selain Yesus? 3. Kutuk Hukum Diselamatkan daripadanya •Secara alamiah setiap orang telah berada di bawah kutukan hukum. Karena hukum tidak memiliki garis batas kesalahan, maka tidak mungkin untuk memperbaiki dosa masa lampau. Sebagai akibatnya, mautin adalah nasib manusia. Discipleship Action •Pelanggaran terhadap satu bagian hukum sama buruknya dengan melanggar semua bagian hukum (Yakobus 2:10), Upah dosa ialah maut, dan maut tidak memiliki bandingan. 3. Kutuk Hukum Diselamatkan daripadanya •Ketika kita menyadari kondisi ketidakmampuan mereka yang berada di bawah kutukan, maka lebih mudah untuk menghargai luasnya kasih Allah: “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada Discipleship intelah Action kita, oleh karena Kristus mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Roma 5:8). “Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: ‘Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!”’ (Galatia 3:13). DISKUSIKAN Menurut Anda mengapakah kebanyakan orang Kristen menggap bahwa kematian Kristus Discipleship Action telah menghapuskan in Hukum? Apakah akibatnya Jika kita mempercayai Theologi atau pengajaran yang seperti itu? Jelaskan pendapat Anda. KUTIPAN ROH NUBUAT “Hukum menuntut kebenaran-suatu kehidupan yang benar-suatu tabiat yang sempurna dan hal ini tidak diberikan oleh manusia. Ia tidak dapat memenuhi tuntutan hukum Allah yang suci. Tetapi Kristus, yang datang ke dunia ini sebagai manusia, hidup suci, dan mengembangkan satu tabiat sempurna. Inilah yang ditawarkan-Nya sebagai satu pemberian cuma-cuma kepada semua orang yang mau menerimanya. Hidup-Nya menggantikan hidup manusia. Dengan demikian mereka mendapat pengampunan dosa-dosa yang lampau, karena panjang sabar Allah. Lebih dari ini, Kristus memenuhi manusia dengan sifat-sifat Allah. Ia membangun tabiat manusia menurut tabiat Ilahi, suatu kekuatan dan keindahan rohani yang elok rupanya. Dengan demikian kebenaran hukum digenapi dalam orang yang percaya pada Kristus. Allah dapat ‘menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga memberikan orang yang percaya kepada Yesus.’ (Roma 3:26).”-Ellen G. White, Alfa dan Omeg, jld. 6, hlm. 415. Discipleship in Action RANGKUMAN Kematian Yesus tidak menghapuskan hukum. Melalui kematian dan kebangkitan Yesus, Discipleship in Action semua orang yang percaya dapat mengalami kemenagan atas kematian, karena pelanggaran akan hukum. PENERAPAN Hal penting apakah dari pelajaran SS ini yang dapat saya terapkan dalam hidup saya minggu mendatang ini? Pelajaran Aplikasi Masalah Memahami bahwa kematian Kristus bukanlah meniadakan hukum. Masing-masing kita Saya tidak sebagai anggota menyadari hal ini. gereja menyadari akan perlunya hubungan yang benar dengan Allah dan hukumhukum-Nya. Keputusan Minggu depan ini saya akan membiarkan Roh Kudus untuk menolong saya agar melalui iman menerima pengampunan Yesus bagi dosa saya dan mengerti bahwa saya dapat berdiri sempurna di hadapan Allah melalui pertolongan Kristus. SELIDIKI kebenaran – Mengapa saya harus mempelajari pelajaran ini ? INTISARIKAN kebenaran – Apa kata Alkitab tentang kebenaran ini ? ADAPTASIKAN kebenaran – Bagaimana kebenaran ini mempengaruhi aku? GUNAKAN kebenaran – Bagaimana saya bisa menggunakan kebenaran ini ? APLIKASIKAN kebenaran – Perobahan apa yang aku perlukan dalam hidup ini ? Model Mengajar “SIAGA” www.rwsagala.com [email protected]