File - GARAM DUNIA MINISTRY ONLINE

advertisement
07. KUASA SALIB GOLGOTA UNTUK MENGUBAH KEHIDUPAN
Pendahuluan
Dengan menunjuk kepada Kristus yang tergantung di kayu salib, Rasul Paulus berkata:
KRISTUS, KUASA ALLAH.” (1 Kor 1:24). Jika kita baca ayat ini untuk pertama kalu, rasanya seperti
ada salah pengertian mengenai arti dari “Kuasa” itu. Keluhatannya tidak masuk akal juka KUASA
ALLAH itu bisa terdapat pada seorang miskin, guru orang Yahudi yang disalibkan, yang ditutupi awan
kegelapan karena siksaan dan penolakan. Kelihatannya tidak masuk akal bahwa rupa dari Allah yang
Mahakuasa itu tergambar pada figur seorang yang menderita yang sedang menghadapoi maut
dikegelapan malam.
Golgota kelihatan melebihi lambang seseorang yang ditinggalkan Allah suatu gambaran dari ketidak
berdayaan dan kekalahan yang tak dapat dielakkan. Namun manakah yang dapat mengubah kehidupan?
Semua peperangan di dunia ini? Semua ancaman dan goncangan kekuatan militer? Semua perundingan,
semua pidato berbau politik? Semua artikel surat kabar? Semua resolusi yang timbul dari masyarakat
dibawah mata hari atau perbuatan mulia pada waktu Allah dalam Yesus Kristus menghadapi kayu salib?
Karena ini adalah fakta sejarah bahwa karena mukjuzat peralihan yang ajaib MAKA SALIB
KRISTUS ITU MENJADI GAKTA-NYA! Dari sana Ia memerintah suatu kerajaan yang rohani yang
memiliki jutaan pengikut daru satu generasi kegenerasi yang lain.
Apakah rahasia kuasa pendorong sari salib itu? Apakah alasan atas daya tariknya, kuasa
meluluhkan, kuasa menulakkan dan kuasa menaklukkan daru salibitu? Mengapoa kuasa salib itu menjadi
suatu daya tarik yang tai dapat ditolek oleh orang banyak. Ada banyak alasan yang dapat diberikan
tetapi ada tiga alasan yang tepenting yang akan dibahas dalam pelajaran ini.
1.
SALIB ITU MENAMPILKAN WAJAH BARU DARI KRISTUS.
II Kor 5:19, Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus. Golgota adalah
derita allah, tangisan, cucuran darah, ratapan derita. Allah yang menyerahkan diri-Nya keatas kayu salib
yang sebenarnya adalah untuk penjahat Allah, Hamba yang terbunuh oleh ciptaan-Nya sendiri. Golgota
adalah lambang Allah yang ditolak, Allah yang dibuang, Allah yang dipermalukan, Allah yang
direndahkan! Allah yang begitu dekat kepada manusia sehingga menderita malu, menerima segala
kekurangan, dan menahan siksa. Allah merasakan siksaan manusia, menggantikan tempat manusia,
menerima hukuman manusia, menahan segala akibat kelemahan dan dosa manusia.
Bagi orang Yunani dan Romawi, “ilah-ilah” mereka jauh dan tidak didekari selalu subuk dengan
peperangan, berburu, persta pora, dan berkeinginan untuk mendapatkan kesenangan sama sekali tidak
mau kenal dengan kebutuhan dan penderitaan manusia biasa. Ilah orang kafir hanya mau bersahabat
dengan orang yang kuat, orang yang sudah berhasil, orang yang cantik, orang yang kaya, dan orang
yang bijaksana.
Tetapi Golgota itu adalah lambang Allah yang mengambil prakarsa untuk mendamaikan umat
manusia yang memberontak;l Allah yang menempuh seluruh perjalanan dengan Allah yang membayar
seluruh harga. Golgota ialah lambang Allah; begitu tegas dalam disiplin; begitu lemah-lembut;
begitu mengosongkan diri, supaua Ia bisa menerikma penyalahgunaan dan memarahan dan
menaggung malu; ludahan orang, duri, paku, cambukan, semua tanpa membalas.
Amat banyak yang kita kagumi dari sejarah tetapi tidak ada yang bisa dibandingkan dengan hal ini.
2.
SALIB MENGEMUKAKAN SUATU GAMBARAN YANG BARU TENTANG DOSA.
Rom 8:7 “Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadapAllah, karena ia tidak takluk
kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.”
Dalam terang salib itu, “DOSA” itu bukan saja “kebodohan” atau “kelemahan”, atau “kemerosotan moral”
ITU ADALAH KEBRUTALAN, PEMBERONTAKAN DENGAN TANGA BESI TERHADAP ALLAH!
“Dosa itu adalah mengangkat tangan, mengpal tinju, dan MENAMPAR MUKA ALLAH!”
Manusia itu bukanlah malaikat yang sedang dipersiapkan untuk mengangkat diri sendiri kepada
kesempurnaan. IA ADALAH SEORANG PEMBERONTAK YANG HARUS MELETAKKAN
SENJATANYA.”
Menurut firman Allah, dosa itu bersemi dalam kemauan yang belum didisiplin yang telah dihuni oleh diri
sendiri dan yang telah meninggalkan Allah! (Rom 6:16). Dosa itu adalah kehendak yang gila-gilaan
utnuk kebebasan; suatu keinginan yang sakit untuk membuktikan bahwa manusia itu bisa menjalankan
roda kehidupannya sendiri tanpa bantuan dari Allah. Dosa adalah Roh Setan yang ingin
menggulingkan takhta Allah!
Apa yang dilakukan oleh dosa itu pada Kristus di aras kayu salib adalah suatu pernyataan tentang apa
yang ingin dilakukannya pada Allah dan semuanya dapat dikalahkan Allah setiap kali masalah itu muncul.
3.
SALIB ITU MENGEMUKAKAN SUATU GAMBARAN BARU TENTANG MANUSIA
Luk 15:7, “Demikian akan ada sukacita disurga karena satu orang berdosa yang bertobat.”
Golgota adalah kenyataan dari NILAI MANUSIA DALAM PANDANGAN ALLAH;
KEMUNGKINAN-KEMUNGKINAN YANG IA LIHAT DALAM DIEI MANUSIA, DAN HARGA YANG
IA RELA MENAGGUNGNYA UNTUK MEILIKI KEMBALI MANUSIA SEKALIPUN MANUSIA YANG
PALING BURUK, YANG TIDAK BERHARGA, DAN YANG PALING TIDAK BERMORAL!
Dari atas salib, Kristus berkat pada manusia: Engkau sudah dicemarkan, dinajiskan, ditak bermoral dan
sudah jatuh. Hatimu sudah dikuasai oleh kebencian terhadap Allah, kebencian terhadap sesama, dan
dipenuhi dengan salah menggunakan satu sama lain. Engkau adalah bait suci yang sudah rusak tempat
segala roh yang najis, dan telah menjadi sangkar dari burung najis dan penuh kebencian. Tetapi Aku bisa
mengusir semua roh jahat itu. Aku bisa mengankatmu dan menyembuhkanmu, dan mengembalikanmu
kedalam rupa keindahan-Ku!
Golgota adalah kenyataan dari harga yang Allah rela untuk membayarnya walaupun untuk
menebus HANYA SEORANG SAJA!
Kesimpulan.
Cerita tentang TOKCHI ISHII, seorang warga negara Jepang dan poembunuh yang
dudah bertobat, adalah suatu contoh dari kuasa salib Golgota untuk mengubah kehidupan manusia!
Tokichi Ishii adalah seorang narapidana yang paling berbahaya dan terkenal dalam sejarah Jepang, dan
riwayat poertobatannya telah dijuluki “cerita yang paling aneh di dunia”. Inilah cerita agama yang paling
klasik pada zaman ini. Cerita yang dibuat berdasarkan pengakuan Ishii sendiri, dirulis antara dia
dipenjarakan untuk terakhir sekali dan dieksekusi, dan diterbitkan dalam bahasa Inggris pada tahun 1923
dengan judul Seorang pria dalam penjara, seorang pembaca cerita tersebut adalah manusia yang
dingin dan tidak memiliki daya imajunasi juka ia dapat membacanya tanpa hatinya tergugah. Dr. John
Kelman yang menulis prakata untuk buku tersebut menjelaskan sebagai”Visi yang paling reslistis yang
pernah saya lihat tentang Yesus Kristus menemuikan seorang yang telah hilang”. Dan Dr. Frank
Boreham yang telah mengarang satu esay berdasarkan cerita Tokichi Ishii ini berkata: jika saya
mengetahui seseoran yang masih bimbang atas realitas agama atau tentang keberadaan
Allah atau ke Allahan Yesus Kristus, saya akan memilih untuk memberikannya seorang Pria Dalam
Penjara dari pada menghadiahkan seorang Pria dalam penjara tidak mengugah hatinya maka tidak ada
lagi buku lain yang bisa meluluhkan kekerasan hatinya itu.
Buku tersebut dipersembahkan “kepada semua yang belum pernah mempunyai
kesempatan.” Ishii sudah pasti tidak mempunyai kesempatan. Ia dilahirkan ditengah-tengah kekafiran;
ayahnya seorang pemabuk, dan ibunya adalah putru dari seorang imam Shinto. Sampai pada
kematiannya, ia hanya mengenal dia orang Kristen yang ditemukannya pada waktu ia dalam penjara
untuk terakhir kalinya, setelah ia mengadakan pengakuan iman dalam Kristus.
Waktu ia berimur antara tiga belas dan empat puluh tujuh tahun, Ishii sudah masuk dalam penjara
lebih dari sepuluh kali dan untuk keseluruhannya menjalani hukuman lebih dari dua puluh tahun.
Mencuru, membongkar, merusak jara, menyerang, membunuh adalah merupakan kejahatan biasa
baginya. Ia disebut sebagai penjahat ulung. Dengan tiba-tiba dan dengan pengaruh Yesus Kristus “Singa
Manusia” ini dijinakkan dan hatinya dilembutkan, bertobat dari dosa-dosanya dan manusia yang dudah
berubah.
Setelah melakui berbagai kejahatan lebih dari tiga puluh lima tahun lamanya, Ishii diadili lagi garagara membunuh seorang wanita pelayan bar disebuah warung kopi dekat kota Tokyo lalu dijatuhi
hukuman mati. Carolyn Mc Donald, seorang wanita missionaris dari Skotlandia, tinggal di Tokyo pada
waktu Ishii di penjarakan untuk terakir kalinya, mengirimkan bingkisan hadiah tahun baru bersi makanan
dan sebuah buku perjanjian Baru kepada orang terhukum mati itu. Dalam pengakuan tertulisnya, Ishii
menceritakan pengalamannya yang tak abisa dilupakan dengan Buku Perjanjian Baru itu. Dua kali ia buka
buku itu, membaca sekadarnya dan sebentar, lalu diletakkan lagi. Untuk ketiga kalinya dan secara
kebetulan ia membaca tentang Yesus yang diserahkan oleh musuh-Nya kepada Pilatus dan diadili secara
tidak adil dan dihukum mati pada kayu salib. Setelah saya membaca ini kata Ishii setelah ia bertobat
saya mulai pikir, sekalipun saya seorang penjahat yang keras hati, namun merasa bahwa cara mereka
menghakimi Dia adalah suatu penghinaan. Lalu saya teruskan dan kemudian pengertian saya tertuju
pada ucapan ini “ dan Yesus berkata, Bapa ampunilah mereka, karena mereka tidak mengetahui apa
yang mereka lakukan. Saya berhenti! Jantungku rasa tertusuk, oleh paku sepanjang lima inci :
apa yang dinyatakan ayat ini pada saya? Akan saya sebut itu kasih dari hati Kristus? Saya tidak tahu
menyebut apa. Saya hanya tahu bahwa dengan hati bersyukur dan tertegun, saya percaya. Dengan
kalimat yang singkat itu, saya telah dituntun pada kekristenan secara keseluruhan.
Saya ingin berbicara, “katanya lwbih lanjut,” tentang kesukaan yang terbesar kuasa Kristus tidak
dapat diukur dengan takaran manusia. Saya sudah menjalani hukuman lebih dari duapuluh tahun sejak
berusia sembilan belas, san selama dalam penjara saya mengerti apa yang dimaksud dengan
menanggung penderitaan. Saya sudah melalui berbagai penderitaan, dan sering dibujuk untuk bertobat
dari berbagai penderitaan dan dari dosa saya. Seharusnya bertobat, namun saya rerus mengeraskan
hati. Tetapi dengan firman Kristus, Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak mengetahui apa
yang mereka lakukan. Hatiku yang keras itu kemudian berubah dan saya bertobat dari semua kejahatan.
Kuasa seperti itu bukanlah dari manusia.
Hari ini, menulis dalam buku hariannya waktu kematian mendekat “saya duduk dalam kamar
tahananku tannpa kebebasan untuk masuk atau keluar, akan tetapi saya merasa lebih puas dari pada
waktu saya masih bebas. Dipenjara, dengan makanan yang bermutu rendah, saya lebih berterimkakasih
daripada diluar penjara dengan makanan apja saja yang saya inginkan. Dalam kamar tahanan ini yang
berukuran sembilam kali emam kaki, saya lebih bahagia dari pada saya tinggal dalam rumah besar yang
pernah saya litah. Kegembiraan setiap hari amat besar. Segala perkara ini terjadi karena rahmat dan
pengasihan Yesus.
Pada pagi hari eksekusi sudah tiba, tanggal 17 agustus 1978, Ishii menemui ajalnya denga
ketenangan dan ketegaran yang luar biasa. Pembimbing rohani dari penjara itu menyaksikan: ia
menghadapi kematian dengan d\sangat bersukacita atas kemurahan Allah dan dengan keteguhan dan
kerenangan hati. Pengakuannya secara tertulis, dikuatkan dengan kesaksian pemimpin penjara Jepang
yang juga turut menyaksikan kesungguh-sungguhan pertobatannya yang luar biasa itu.
Sesungguhnya, Tokichi Ishii telah mengalami pertobatan oleh kuasa salib Golgota itu.
Download