I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di masyarakat

advertisement
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di masyarakat modern ini pola hidup sehat menjadi salah satu ukuran standar
kualitas.Bukan sekedar menyeimbangkan kesehatan dan olahraga. Tetapi, pola hidup
sehat bisa dimulai dari konsumsi makanan. Semakin jauh makanan itu dari kandungan
obat-obatan kimia atau pestisida, kemungkinan untuk meningkatkan standar hidup sehat
kian terbuka lebar.
Gaya hidup sehat atau kembali ke alam (back tonature) telah menjadi tren baru
masyarakat.Ini dikarenakan masyarakat semakin menyadari bahwa penggunaan bahanbahan kimia tidak alami pupuk kimia, pestisida sintesis serta hormon pertumbuhan
dalam produksi pertanian, ternyata dapat menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan
manusia dan lingkungan (Manuhutu, 2005).
Hal tersebut juga sesuai dengan program pemerintah Go Organic 2010 untuk
mempercepat terwujudnya pembangunan agribisnis berwawasan lingkungan. Program
ini bertujuan meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat, dengan
visi mewujudkan indonesia sebagai salah satu produsen dengan pangan organik terbesar
di dunia pada tahun 2010. Program Go Organic 2010 ini berorientasi pada pasar yakni
dengan berusaha memenuhi keinginan pasar, dimulai dari bawah ke atas. Salah satu
kegiatannya adalah memasyarakatkan pertanian organik kepada konsumen, petani,
pelaku pasar serta masyarakat luas (Widiastuti, 2004).
Itulah sebabnya, beberapa tahun terakhir berkembang gerakan untuk
mengembangkan produk pertanian yang bebas dari unsur pestisida. Caranya, dalam
proses pengembangan komoditas, sedapat mungkin petani kembali ke alam. Antara lain
dengan menggunakan berbagai bahan penunjang dari sumber-sumber yang ramah
lingkungan. Inilah yang disebut sebagai pertanian organik.
Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahanbahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis.Tujuan utama pertanian
organik adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang
aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan. Gaya
hidup sehat demikian telah melembaga secara internasional yang mensyaratkan jaminan
bahwa produk pertanian harus beratribut aman dikonsumsi (food safety attributes),
1 kandungan nutrisi tinggi (nutritionalattributes) dan ramah lingkungan (eco-labelling
atributes). Preferensi konsumen seperti ini menyebabkan permintaan produk pertanian
organik dunia meningkat pesat (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2005).
Ada berbagai alasan pertanian organik menjadi kebijakan pertanian unggulan
atau pendekatan penghidupan berkelanjutan. Pertanian organik mendorong perbaikan
lima sumber daya yang dimiliki manusia, yaitu perbaikan sumber daya alam, perbaikan
sumber daya sosial, perbaikan sumber daya ekonomi, dan perbaikan sumber daya
infrastruktur (Saragih, 2008).
Kecenderunganpeningkatankesadaranakanpentingnya menjaga kesehatan turut
berdampakpadasektorpertanian.Hal
tersebutdapatdilihatdengandikembangkannyateknologipertanianorganik.Keunggulantek
nologiiniadalahmeminimalkanataubahkanmeninggalkansamasekaliresiduresidupestisidadanzatkimiaberbahaya lainnya. Komoditipertanian Yogyakarta yang
telahmengaplikasikanteknologipertanian organik salahsatunyaadalahberasorganik.
Beras organik adalah jenis beras yang budidayanya bersifat ramah terhadap
lingkungan dan hasil produksinya aman untuk dikonsumsi manusia. Permintaan akan
beras organik diperkirakan cenderung meningkat sejalan dengan meningkatnya
kesadaran konsumen akan dampak negatif dari bahan-bahan kimia terhadap kesehatan
lingkungan, khususnya kesehatan dirinya, dan meningkatnya pendapatan konsumen.
Secara nasional, dewasa ini konsumsi beras organik di Indonesia cenderung terbatas
karena beras ini masih merupakan produk baru dan harganya relatif mahal.Produk
makanan organik cenderung memiliki harga yang relatif lebihmahal dibanding produk
sejenis yang tidak organik (konvensional).Beras organik merupakan produk
daripertanian padi dengan sistem budidaya organik.Beras organik sangat baik bagi
kesehatan karenabebas dari bahan kimia berbahaya, jikadibandingkan dengan beras lain
yang mempunyaiaroma khas (alami), tidak mudah berair, rasanyaenak dan gurih. Hal
ini, menjadikan beras organiksemakin banyak disukai oleh konsumen.Namundemikian,
harga beras organik tergolong mahal,sehingga hanya kalangan menengah ke atas
yangmampu membeli. Harga beras organik yang relatifmahal ini, disebabkan oleh
besarnya manfaatberas organik bagi kesehatan (bebas darikandungan bahan kimia
berbahaya), juga karena,relatif tingginya faktor risiko dalam produksi(usahatani) yang
2 dihadapi oleh petani akibat tidakmenggunakan pestisida dan pupuk anorganik
(Soetrisno, 1999).
Beras organik dapat dikatakan sebagai beras eksklusif, artinya beras organik
tidak dijual di sembarang tempat, melainkan perlu cara pemasaran khusus. Beras
organik dikemas dalam kantung atau karung plastik berlabel beras organik dan dijual
dengan harga relatif lebih mahal dibanding beras biasa.Tingginya harga beras organik
menyebabkan konsumennya pun merupakan kalangan terbatas yaitu masyarakat yang
mengerti keunggulannya dan bersedia membayar dengan harga lebih mahal (Andoko,
2010).
Segmen pasar beras organik yang terbatas,menyebabkan beras organik kurang
dikenal olehmasyarakat umum.Oleh karena itu, pengembanganpemasaran beras organik
harus didasarkanpada karakteristik dan preferensi konsumen selaindidasarkan pada
segmentasi geografis dandemografi.Perilaku konsumen dalam pembelianberas organik
dipengaruhi oleh faktor-faktorpengaruh sosial, pengaruh pribadi,pengaruh budaya dan
psikologi (Tjiptono, 1995).
B. Rumusan Masalah
Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan
kepedulian terhadap lingkungan yang semakin tinggi, maka sebagian masyarakat sudah
mulai menghindari mengkonsumsi beras yang menggunakan pupuk sintesis dan
memilih beras yang bebas pestisida kimia.
Beras organik sebagai salah satu produk yang dihasilkan dari pertanian bersifat
ramah lingkungan dan lebih mendekatkan diri kepada konsep alam (back to nature),
sehingga mampu memberikan jaminan kualitas yang relatif lebih baik dibandingkan
dengan beras non organik.Hal tersebut menimbulkan daya tarik tersendiri bagi
konsumen kelas tertentu yang kemudian mengubah pola konsumsi berasnya dari beras
yang dibudidayakan secara anorganik ke beras organik, sehingga daya tarik dan
popularitas beras yang diusahakan secara anorganik berkurang bagi konsumen kelas
tertentu.
Putri (2002) menyatakan bahwa perubahan pola konsumsi pangan erat kaitannya
dengan lebih beragamnya pilihan pangan untuk dikonsumsi dan perubahan gaya hidup
yang cepat berkembang di daerah perkotaan. Gaya hidup sehat mengisyaratkan adanya
3 jaminan bahwa bahan makanan harus aman dikonsumsi, memiliki kandungan gizi yang
tinggi dan ramah lingkungan.
Kondisi menarik yang muncul dalam penjualan beras organik adalah meskipun
beras organik relatif mahal, namun ada sebagian konsumen yang lebih memilih untuk
mengalihkan konsumsi berasnya ke beras organik. Inidisebabkan dengan meningkatnya
tingkat pendapatan dan pengetahuan akan pentingnya makanan yang aman bagi
kesehatan dan ramah lingkungan, sehingga menyebabkan adanya permintaan konsumen
terhadap beras organik. Alasan pentingnya keamanan dari mengkosumsi beras organik
menunjukkan bahwa adanya permintaan terhadap beras organik tidak hanya tergantung
dari faktor harga maupun tingkat pendapatan, tetapi juga disebabkan oleh faktor
lainnya.Menurut Winarno (2003) peningkatan permintaan pangan organik dipicu oleh
meningkatnya jumlah expatriate yang berada di kota-kota besar dan laju
perkembangannya didorong oleh berkembangnya masyarakat kelas menengah ke atas.
Berdasarkan uraian tersebut, maka permasalahan yang akan dikaji dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanapola konsumsi beras organik di wilayah Kota Yogyakarta?
2. Bagaimana karakteristik beras organik yang dikonsumsi di wilayah Kota
Yogyakarta?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan beras organik di Kota
Yogyakarta?
C. Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan tersebut, maka penelitian ini
bertujuan untuk :
1. Mengetahui pola konsumsi beras organik di wilayah Kota Yogyakarta
2. Mengetahui karakteristik beras organik yang dikonsumsi di wilayah Kota
Yogyakarta
3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaanberas organik
di Kota Yogyakarta
4 D. Manfaat Penelitian
1. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat untuk kepentingan
akademik sebagai bahan untuk penelitian selanjutnya, dan sumber informasi
bagi pihak-pihak lain yang membutuhkan.
2. Bagi pemerintah, diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan
dalam pembuat kebijakan pemerintah.
3. Bagi penulis, penelitian ini memberikan kesempatan belajar dan menambah
pengalaman serta sebagai salah satu sarana penerapan ilmu-ilmu yang telah
diperoleh selama perkuliahan. Penelitian ini juga sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh derajad kesarjanaan di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
5 
Download