Untai 1 I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises Untai Elektrik I Untai Orde Tinggi & Frekuensi Kompleks Dr. Iwan Setyawan Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana Untai 1 Pendahuluan I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises • Pada bagian sebelumnya, dibahas untai RC dan RL dengan hanya satu elemen penyimpan energi. Untai seperti ini diselesaikan dengan persamaan diferensial orde 1. • Jika terdapat 2 elemen penyimpan energi, persamaan diferensial yang dihasilkan adalah persamaan orde 2. • Dalam bab ini, akan dibahas beberapa contoh untai orde 2. Untai 1 Untai RLC seri (1) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises • Suatu persamaan diferensial orde 2 memiliki solusi yang dapat memiliki 3 bentuk, masing-masing bergantung pada elemen-elemen untai. • Perilaku ini dapat dianalogikan dengan perilaku sistem mekanik berikut: Untai 1 Untai RLC seri (2) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises • Sistem diatas terdiri atas sebuah pegas dengan konstanta k, sebuah damper dengan konstanta D dan sebuah massa M. • Jika massa dipindahkan dari posisi diamnya pada t = 0, terdapat 3 kemungkinan gerakan yang terjadi: overdamped, critically damped atau underdamped (oscillatory ). • Perilaku diatas bergantung pada M, k dan D. Untai 1 Untai RLC seri (3) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises • Bentuk gerakan yang mungkin terjadi ditunjukkan pada gambar berikut: Untai 1 Untai RLC seri (4) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri • Untai RLC pada gambar berikut tidak memiliki sumber tegangan. RLC paralel Exercises • KVL untuk untai ini setelah switch ditutup adalah: vR + vL + vC = 0 Z 1 di Ri + L + idt = 0 dt C Untai 1 Untai RLC seri (5) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises • Dengan menurunkan persamaan terakhir, dan membagi dengan L, kita peroleh d 2i R di 1 + + i =0 dt 2 L dt LC • Solusi persamaan ini memiliki bentuk i = A1 e s1 t + A2 e s2 t . • Dengan memasukkan bentuk ini ke persamaan diferensial, kita peroleh: 1 1 R R +A2 e s2 t s22 + s2 + =0 A1 e s1 t s12 + s1 + L LC L LC Untai 1 Untai RLC seri (6) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises • Dengan kata lain, jika s1 dan s2 merupakan akar-akar persamaan s 2 + (R/L)s + (1/LC ) = 0, maka s 1 R R 2 − ≡ −α + β s1 = − + 2L 2L LC s R R 2 1 s2 = − − ≡ −α − β − 2L 2L LC • Pada persamaan diatas, α ≡ R/2L, β ≡ √ ω0 ≡ 1/ LC . q α2 − ω02 dan Untai 1 Untai RLC seri (7) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises • Jika α > ω0 , sistem disebut overdamped. • Dalam kasus ini, α dan β keduanya merupakan bilangan real positif. • Dengan kata lain diperoleh i = A1 e (−α+β)t + A2 e (−α−β)t = e −αt (A1 e βt + A2 e −βt ) Untai 1 Untai RLC seri (8) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises Contoh soal 1: Sebuah untai RLC seri dengan R = 200 Ω, L = 0.10 H dan C = 13.33 µF, memiliki muatan kapasitor awal sebesar Q0 = 2.67 × 10−3 C. Sebuah switch ditutup pada t = 0 sehingga kapasitor dapat mengosongkan diri. Carilah arus transien. Untai 1 Untai RLC seri (9) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises Jawab: Pada untai ini diperoleh R = 103 s−1 2L 1 ω02 = = 7.5 × 105 s−2 LC p β = α2 − ω 2 = 500 s−1 α= Jadi i = e −1000t A1 e 500t + A2 e −500t Untai 1 Untai RLC seri (10) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Jawab (cont.): Exercises Nilai A1 dan A2 ditentukan kondisi awal untai. Elemen induktor mengharuskan i(0− ) = i(0+ ). Muatan dan tegangan kapasitor pada t = 0+ harus sama dengan pada t = 0− dan vC (0− ) = Q0 /C = 200 V. Dari sini diperoleh 0 = A1 + A2 ± 2000 = −500A1 − 1500A2 sehingga A1 = ±2 dan A2 = ∓2. Jika diambil A1 positif, diperoleh i = 2e −500t − 2e −1500t Untai 1 Untai RLC seri (11) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises Jawab (cont.): Plot arus transien ditunjukkan gambar berikut: Tanda A1 dan A2 ditentukan oleh asumsi polaritas muatan kapasitor dan arah arus. Untai 1 Untai RLC seri (12) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises • Jika α = ω0 , sistem disebut critically damped. • Dalam kasus ini, bentuk persamaan diferensial berubah, dan solusi yang sudah diturunkan diatas tidak berlaku. • Persamaan diferensial menjadi berbentuk di d 2i + 2α + α2 i = 0 dt dt • Solusi persamaan ini berbentuk i = e −αt (A1 + A2 t). Untai 1 Untai RLC seri (13) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises Contoh soal 2: Ulangi Contoh soal 1 dengan C = 10 µF, yang akan menghasilkan α = ω0 . Untai 1 Untai RLC seri (14) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises Jawab: Sama seperti sebelumnya, kita gunakan kondisi awal untuk mencari A1 dan A2 . Karena i(0− ) = i(0+ ) maka 0 = A1 + (A2 × 0) dan A1 = 0. Jadi di d = A2 te −αt = A2 −αte −αt + e −αt dt dt dari sini dapat diperoleh A2 = (di/dt)|t=0+ = ±2000 sehingga 3 i = ±2000te −10 t . Untai 1 Untai RLC seri (15) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri Jawab (cont.): RLC paralel Exercises Sama seperti sebelumnya, polaritas ditentukan asumsi arah arus yang disebabkan polaritas tegangan awal kapasitor. Plot arus transien ditunjukkan pada gambar berikut. Untai 1 Untai RLC seri (16) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises • Jika α < ω0 , sistem disebut oscillatory atau underdamped. • Dalam kasus ini, s1 dan s2 adalah pasangan kompleks konjugat, atau s1 = α + jβ dan s2 = α − jβ. q • Dalam kasus ini, β ≡ ω02 − α2 • Solusi persamaan ini dapat ditulis dalam bentuk i = e −αt A1 e jβt + A2 e −jβt atau i = e −αt (A3 cos βt + A4 sin βt) Untai 1 Untai RLC seri (17) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises Contoh soal 3: Ulangi Contoh soal 1 dengan C = 1 µF, yang akan menghasilkan α < ω0 . Untai 1 Untai RLC seri (18) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Jawab: Exercises Pada untai ini diperoleh R = 103 s−1 2L 1 ω02 = = 107 s−2 LC p β = 107 − 106 = 3000 rad/s−1 α= Jadi i = e −1000t (A3 cos 3000t + A4 sin 3000t) Untai 1 Untai RLC seri (19) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises Jawab (cont.): Nilai A3 dan A4 diperoleh dengan memperhatikan syarat awal i(0+ ) = 0 dan vC (0+ ) = 0. Dari sini diperoleh A3 = 0 dan A4 = ±0.667. Sama seperti sebelumnya, polaritas ditentukan asumsi arah arus yang disebabkan polaritas tegangan awal kapasitor. Untai 1 Untai RLC seri (20) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises Jawab (cont.): Plot arus transien ditunjukkan pada gambar berikut. Untai 1 Untai RLC paralel (1) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel • Misalkan sebuah untai RLC paralel sebagai berikut: Exercises • Respon untai ini akan mirip dengan respon untai RLC seri, yaitu berupa persamaan diferensial orde 2. Untai 1 Untai RLC paralel (2) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises • Menggunakan metode tegangan node diperoleh: v 1 + R L Z t vdt + C 0 dv =0 dt (1) • Dengan menurunkan persamaan diatas dan membagi dengan C , akan diperoleh d 2v 1 dv v + + =0 2 dt RC dt LC • Solusi persamaan ini akan memiliki bentuk: v = A1 e s1 t + A2 e s2 t (2) Untai 1 Untai RLC paralel (3) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel • Pada Persamaan (2), Exercises 1 s1 = − + 2RC 1 s2 = − − 2RC s s 1 2RC 2 1 2RC 2 1 − = −α + LC q α2 − ω02 1 = −α − LC q α2 − ω02 − √ dengan α = 1/2RC dan ω0 = 1/ LC . • Perhatikan bahwa α disini berbeda dari α pada rangkaian RLC seri. Untai 1 Untai RLC paralel (4) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises • Jika α2 > ω02 maka untai RLC paralel memiliki respon overdamped. • Dalam kasus ini, solusi seperti pada Persamaan (2) berlaku. Untai 1 Untai RLC paralel (5) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises Contoh soal 4: Misalkan sebuah untai RLC paralel dengan R = 1000 Ω, C = 0.167 µF dan L = 1.0 H, memiliki tegangan awal pada kapasitor sebesar V0 = 50 V. Carilah v (t) jika switch ditutup pada waktu t = 0. Untai 1 Untai RLC paralel (6) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Jawab: Exercises Dalam kasus ini kita peroleh α= 1 = 2994 α2 = 8.96 × 106 2RC ω02 = 1 = 5.99 × 106 LC Untai ini overdamped. Dari Persamaan (2) kita peroleh q s1 = −α + α2 − ω02 = −1271 q s2 = −α − α2 − ω02 = −4717 Untai 1 Untai RLC paralel (7) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Jawab (cont.): Exercises Pada waktu t = 0, V0 = A1 + A2 dan dv = s1 A1 + s2 A2 dt t=0 Dari Persamaan (1), pada saat t = 0 dan tidak ada arus awal pada induktor, kita peroleh: V0 dv dv V0 +C = 0 atau =− R dt dt t=0 RC Untai 1 Untai RLC paralel (8) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises Jawab (cont.): Dari sini dapat diperoleh A1 = V0 (s2 + 1/RC ) = 155.3 s2 − s1 dan A2 = V0 − A1 = 50 − 155.3 = −105.3 Dengan memasukkan hasil ini ke Persamaan (2) kita peroleh v = 155.3e −1271t − 105.3e −4717t V Untai 1 Untai RLC paralel (9) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises Jawab (cont.): Plot tegangan ditunjukkan pada gambar berikut: Untai 1 Untai RLC paralel (10) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises • Jika ω02 > α2 , untai disebut underdamped atau oscillatory. • Keadaan ini menghasilkan persamaan yang sama dengan kondisi underdamped pada untai RLC seri, atau v = e −αt (A1 cos ωd t + A2 sin ωd t) q dengan α = 1/2RC dan ωd = ω02 − α2 . • Frekuensi ωd sering disebut dengan damped (radian) frequency. (3) Untai 1 Untai RLC paralel (11) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises Contoh soal 5: Sebuah untai RLC paralel memiliki R = 200 Ω, L = 0.28 H dan C = 3.57 µF. Kapasitor memiliki tegangan awal V0 = 50 V. Carilah fungsi tegangan jika switch ditutup pada t = 0. Untai 1 Untai RLC paralel (12) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises Jawab: Untuk untai ini, diperoleh: 1 1 = = 700 RC 2 × 200 × 3.57 × 10−6 α2 = 4.9 × 105 1 1 = = 106 ω02 = LC 0.28 × 3.57 × 10−6 α= Karena ω02 > α2 , untai akan menunjukkan respon underdamped. Kita peroleh juga q q 2 2 ωd = ω0 − α = 106 − (4.9 × 105 ) = 714 Untai 1 Untai RLC paralel (13) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises Jawab (cont.): Pada t = 0, V0 = 50. Oleh karena itu, pada Persamaan (3) diperoleh A1 = V0 = 50. Dari persamaan tegangan node diperoleh: Z V0 1 t dv + =0 vdt + C R L 0 dt dv V0 =− dt t=0 RC Untai 1 Untai RLC paralel (14) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri Jawab (cont.): RLC paralel Exercises Dengan menurunkan Persamaan (3) dan membuat t = 0 kita peroleh: V0 dv = ωd A2 − αA1 = − dt t=0 RC Karena A1 = 50, maka A2 = −(V0 /RC ) + V0 α = −49 ωd sehingga v = e −700t (50 cos 714t − 49 sin 714t) V Untai 1 Untai RLC paralel (15) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises • Kasus critically damped tidak akan dibahas disini, karena tidak banyak berguna dalam desain untai. • Hal ini disebabkan karena respon untai dalam kasus ini, meskipun teredam, mendekati respon yang berosilasi. Untai 1 Contoh soal tambahan (1) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises Contoh soal 6: Sebuah untai RLC seri dengan R = 3 kΩ, L = 10 Hdan C = 200 µF. Sebuah sumber tegangan konstan sebesar 50 V dipasang pada saat t = 0. a. Carilah arus transien, jika kapasitor tidak memiliki muatan awal. b. Cari nilai maksimum arus dan waktu t saat nilai ini dicapai. Untai 1 Contoh soal tambahan (2) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises Jawab (a.): Untuk untai ini kita peroleh: α= R 1 = 150 s−1 ω02 = = 500 s−1 2L LC p β = α2 − ω 2 = 148.3 s−1 Karena α > ω0 , untai ini termasuk jenis over-damped. Jadi, s1 = −α + β = −1.7 s−1 s2 = −α − β = −298.3 s−1 dan i = A1 e −1.7t + A2 e −298.3t Untai 1 Contoh soal tambahan (3) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises Jawab (a., cont.): Untai mengandung induktor, sehingga i(0− ) = i(0+ ) = 0. Juga, karena Q(0− ) = Q(0+ ) = 0, maka pada waktu t = 0+ kita peroleh di 0+0+ L =V dt 0+ di V = dt 0+ L = 5 A/s Untai 1 Contoh soal tambahan (4) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises Jawab (a., cont.): Dengan memasukkan syarat-syarat ini ke persamaan i, diperoleh: 0 = A1 (1) + A2 (1) 5 = −1.7A1 (1) − 298.3A2 (1) Sehingga diperoleh A1 = −A2 = 16.9 mA. Jadi persamaan fungsi transien adalah i = 16.9 e −1.7t − e −298.3t mA Untai 1 Contoh soal tambahan (5) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises Contoh soal 7: Sebuah untai RLC seri dengan R = 50 Ω, L = 0.1 Hdan C = 50 µF. Suatu tegangan konstan V = 100 V dipasang pada t = 0. Carilah arus transien, jika: a. Diasumsikan kapasitor awalnya kosong. b. Diasumsikan kapasitor memiliki muatan awal Q0 = 2500 µC. Untai 1 Contoh soal tambahan (6) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises Jawab (a.): Pada untai ini kita peroleh α= R 1 = 250 s−1 ω02 = = 2 × 105 s2 2L LC q β = α2 − ω02 = j370.8 rad/s Untai ini underdamped, sehingga diperoleh i = e −250t (A1 cos 370.8t + A2 sin 370.8t) Untai 1 Contoh soal tambahan (7) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises Jawab (a., cont.): Dengan analisis yang sama seperti soal sebelumnya, kita peroleh kondisi awal di + = 1000 A/s i(0 ) = 0 dt 0+ Dari sini dapat ditentukan nilai A1 = 0 dan A2 = 2.7 A. Jadi kita peroleh: i = e −250t (2.7 sin 370.8t) A Untai 1 Contoh soal tambahan (8) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri Jawab (b.): RLC paralel Exercises Jika kapasitor memiliki muatan awal, syarat awal kedua menjadi Q0 di =V 0 + L + dt 0+ C 100 − (2500/50) di = dt 0+ 0.1 = 500 A/s Karena nilai ini setengah dari nilai pada soal (a), maka dengan menggunakan prinsip linearitas kita peroleh: i = e −250t (1.35 sin 370.8t) A Untai 1 Contoh soal tambahan (9) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises Contoh soal 8: Suatu untai RLC paralel memiliki R = 50 Ω, C = 200 µF dan L = 55.6 mH. Kapasitor memiliki muatan awal Q0 = 5 mC. Carilah tegangan pada untai tersebut. Untai 1 Contoh soal tambahan (10) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises Jawab: Untuk untai ini diperoleh α= 1 = 50 s−1 2RC ω02 = 1 = 8.99 × 104 s−2 LC Untai q ini underdamped, dengan frekuensi osilasi ωd = ω02 − α2 = 296 rad/s. Fungsi tegangan berbentuk v = e −50t (A1 cos 296t + A2 sin 296t) Untai 1 Contoh soal tambahan (11) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises Jawab (cont.): Karena Q0 = 5 × 10−3 C, diperoleh V0 = 25 V. Jadi pada saat t = 0, v = 25 V. Dari sini dapat diperoleh A1 = 25. Kita peroleh juga dv d = e −αt (A1 cos ωd t + A2 sin ωd t) dt dt = −αe −αt (A1 cos ωd t + A2 sin ωd t) + e −αt (−ωd A1 sin ωd t + ωd A2 cos ωd t) Untai 1 Contoh soal tambahan (12) I. Setyawan Pendahuluan RLC seri RLC paralel Exercises Jawab (cont.): Pada saat t = 0, dv /dt = −V0 /RC . Jadi untuk t = 0 diperoleh −V0 = ωd A2 − αA1 RC Dengan memasukkan nilai-nilai yang diketahui, dapat diperoleh A2 = −4.22. Jadi fungsi tegangan adalah v = e −50t (25 cos 296t − 4.22 sin 296t) V