Efektifitas Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum)

advertisement
Buletin Veteriner Udayana
ISSN : 2085-2495
Vol. 6 No. 2
Agustus 2014
Efektifitas Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum) Terhadap Peningkatan
Berat Badan Tikus Putih (Rattus novergicus) Jantan Kondisi Diabetes Yang Di
Induksi Aloksan
(EFFECTIVITY OF EXTRACT RED BETEL LEAF (Piper crocatum) WITH WEIGHT
INCREASE OF MALE WHITE MICE (Rattus novergicus) IN CONDUTION DIABETES
WHICH INDUCE ALLOXAN)
A. A. Gde Oka Dharmayudha1, Made Suma Anthara2, I Made Agus Wiranata3, Luh Made
Sudimartini4.
1) Bagian Klinik Veteriner, 2) Bagian Fisifarm Veteriner, 3) Mahasiswa FKH UNUD
Universitas Udayana, Denpasar, Bali, 4) Bagian Fisifarm Veteriner
E-mail : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efektifitas ekstrak etanol daun sirih merah (Piper
crocatum) dalam peningkatan berat badan tikus putih (Rattus novergicus) jantan kondisi diabetes
mellitus. Sebanyak 20 ekor tikus putih (Rattus novergicus) jantan berumur 3 bulan dengan berat
antara 190-250 gram digunakan dalam penelitian ini diadaptasikan selama 2 minggu,
dikelompokkan menjadi lima kelompok secara acak masing-masing 4 ekor. Kelompok I sebagai
kontrol negatif (tikus sehat) tanpa diberikan perlakuan, kelompok II sebagai kontrol positif aloksan,
kelompok III aloksan ditambah suspensi ekstrak etanol daun sirih merah 2% (dosis 50 mg/kg bb)
peroral, perlakuan IV aloksan ditambah suspensi ekstrak etanol daun sirih merah 2% (dosis 100
mg/kg bb) peroral, perlakuan V aloksan ditambah suspensi glibenklamid 0,02% (dosis 1ml/kg bb)
peroral. Pemberian ekstrak daun sirih merah dilakukan secara oral menggunakan sonde. Pemberian
perlakuan pada perlakuan III, IV, dan V dilakukan setiap hari mulai hari ke-3 sampai hari terakhir
(hari ke-21). Berat badan tikus ditimbang pada hari ke-7, 14, dan 21 dengan timbangan analitik.
Hasil penelitan menunjukan bahwa pemberian ekstrak etanol daun sirih merah (Piper crocatum) 2%
dosis (50 mg/kg bb), dosis (100 mg/kg bb), dan glibenklamid 0,02% (1ml/kg bb) secara signifikan
dapat meningkatkan berat badan (P<0,05) pada tikus putih yang diinduksi aloksan. Disimpulkan
ekstrak etanol daun sirih merah (Piper crocatum) dapat digunakan untuk meningkatkan berat badan.
Kata kunci: aloksan, daun sirih merah, diabetes millitus
ABSTRACT
Purpose of this research is to learn the level of effectiveness of ethanol extract from red betel
leaf (Piper crocatum) within increase weight of male white mouse in condition for diabetes mellitus.
20 male white mice (Rattus novergicus) in 3 mounth with weight between 190-250 gram which
adapted during 2 weeks. It classified to be 5 groups random, each group consisty by 4 mice. The
first treatment as a negative control (healty mouse) whitout giving treatment. The second treatment
as alloxan positive control, the third treatment alloxan added by 2% suspension of ethaol extract
from red betel leaf (dose 100 mg/kg bb) per oral. The fifth treatment is alloxan added by 0.02%
suspension glibenclamide (dose 1 ml/kg bb) per oral. Giving extract betel leaf is done by oral with
used sonde. Giving treatment at treatment III, IV and V is done everyday start from day 3 until the
end of the day (21 day). The weight of mouse is measure at day 7, 14 and day 21 used analytical
balanced. The result of this research show up that giving 2% ethanol extract from red betel leaf
(Piper crocatum) with dose (50 mg/kg bb), dose (100 mg/kg bb) and glibenclamide 0,02% ( 1 ml/kg
bb) with significant can increase weight (P<0,05) of white mice which induce alloxan. Result of this
175
Buletin Veteriner Udayana
ISSN : 2085-2495
Oka Dharmayudha, dkk
research could be conclude that ethanol extract of red betel leaf (Piper crocatum) can used for
increase the weight.
Key Words: Alloxan, Red Betel Leaf, Blood Glucose
PENDAHULUAN
Diabetes mellitus adalah suatu sindroma
gangguan metabolisme yang ditandai dengan
terjadinya hiperglikemia. Hal ini berhubungan
dengan defisiensi kerja dan sekresi insulin
secara absolut atau relatif (Gustaviani et al.,
2007). Manifestasi klinis diabetes mellitus yang
sangat khas adalah meningkatnya frekuensi
berkemih (poliuria), rasa haus berlebihan
(polidipsia), rasa lapar yang semakin besar
(polifagia), keluhan lelah dan mengantuk, serta
penurunan berat badan (Price dan Wilson
2005).
Secara
klinis
diabetes
mellitus
dibedakan menjadi insulin dependent diabetes
melitus (IDDM) atau diabetes mellitus
tergantung insulin (DMTI) dan non-insulin
dependent diabetes mellitus (NIDDM) atau
diabetes mellitus tidak tergantung insulin
(DMTTI). Pada IDDM pankreas tidak
menghasilkan insulin dalam jumlah yang
cukup, sedangkan pada NIDDM pankreas
masih relatif menghasilkan insulin, tetapi
insulin yang ada tidak dapat bekerja dengan
baik karena adanya resistensi insulin akibat
kegemukan (Dalimartha, 1999).
Mekanisme penurunan berat badan pada
penderita diabetes mellitus terjadi karena defek
sekresi insulin (insulin kurang) dan gangguan
kerja insulin (resistensi insulin). Gangguan
kerja insulin mengakibatkan glukosa darah
tidak dapat masuk ke dalam sel otot dan
jaringan lemak. Hal itu mengakibatkan, tubuh
kekurangan energi. Untuk memenuhi kebutuhan
energi, maka cadangan energi otot dan jaringan
lemak akan dirombak melalui proses
glikogenolisis
dan
lipolisis.
Proses
glikogenolisis dan lipolisis yang berlangsung
terus menerus pada akhirnya menyebabkan
massa otot dan jaringan lemak berkurang dan
terjadilah penurunan berat badan (Tandra,
2008).
Penggunaan obat anti diabetes oral
memberikan efek samping hipogelikimia, mual,
rasa tidak enak di perut, anoreksia, reaksi alergi
kulit dan gangguan penglihatan bersifat
sementara pada awal pemberian. Alternatif
penggunaan obat tradisional untuk diabetes
mellitus dapat mengurangi efek samping di atas
dan relatif lebih aman (Agoes, 1991). Daun
Sirih merah
dengan kandungan senyawa
fitokimia yakni alkaloid, saponin, tanin, dan
flavonoid (Sofowora, 1982), diharapkan mampu
menurunkan kadar glukosa darah.
Berdasarkan hal tersebut, maka perlu
dilakukan penelitian terhadap ekstrak daun
sirih merah (Piper crocatum) untuk
Meningkatkan berat badan tikus putih (Rattus
novergicus) jantan yang di induksi aloksan.
METODE PENELITIAN
Hewan yang digunakan pada penelitian
ini adalah tikus putih (Rattus novergicus) jantan
jenis Wistar, umur 3-4 bulan dengan kisaran
berat badan 190-250 gr. Tikus dipelihara dalam
kandang selama 3 minggu, diberi pakan dan
minum secara teratur dua kali sehari. Setelah
diadaptasi tikus dibagi secara acak menjadi lima
kelompok masing-masing kelompok berjumlah
4 ekor. Bahan lain yang digunakan adalah daun
sirih merah (Piper crocatum), etanol 70%,
aloksan, glibenklamid, aquades.
Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan
adalah rancangan acak lengkap (RAL), dengan
5 perlakuan dan masing-masing perlakuan
terdiri dari 4 ulangan sehingga jumlah tikus
berjumlah 20 ekor.
Prosedur Penelitian
Pembuatan ekstrak daun sirih merah
Ekstrak daun sirih merah dibuat dengan
cara dikering anginkan. Setelah kering daun
sirih dihancurkan dengan mortal, kemudian
ditambah pelarut etanol 70% dibiarkan selama
dua hari dan disaring sehingga dapat maserat.
Buletin Veteriner Udayana
ISSN : 2085-2495
Ampas dimaserasi dengan etanol
menggunakan prosedur yang sama.
Vol. 6 No. 2
Agustus 2014
70%
(EZ smart) dan berat badan tikus diukur dengan
menggunakan neraca analitik pada hari ke-7,14,
dan 21 (Salim, 2007).
Metode pembuatan larutan dan suspensi
a). Pembuatan Suspensi Glibenklamid 0,2%
Sebanyak 0,2 mg glibenklamid digerus
dan ditambahkan tetes demi tetes aquades.
Kemudian dimasukan ke dalam labu takar 100
ml. Volumenya dicukupkan dengan aquades
hingga 100 ml.
Analisis Data
Data pertambahan berat badan yang
diperoleh dianalisis dengan ANOVA. Uji
lanjutan yang digunakan untuk melihat
perbedaan nyata antara perlakuan adalah uji
rata-rata Duncan (Steel dan Torrie, 1980).
Perhitungan statistik dilakukan dengan bantuan
piranti SPSS 15.0 for Window.
b). Pembuatan Suspensi Ekstrak Etanol
Daun Sirih Merah 2% b/v
Ekstral etanol daun sirih merah (1 gr)
ditambahkan tetes demi tetes aquades.
Kemudian dimasukan kedalam labu takar 100
ml. Volumenya ditambahkan dengan aquades
hingga 100 ml. Pemberian ekstrak etanol daun
sirih merah dengan konsentrasi 2% yaitu untuk
mempermudah pemberian pada tikus putih.
Pengujian efek anti diabetes
Untuk pengujian ini tikus dibagi atas
perlakuan (kontrol, bahan uji yang terdiri dari 2
dosis dan bahan pembanding). Masing-masing
terdiri dari 4 ekor tikus. Tikus tidak makan tapi
tetap diberi minum selama 16-18 jam.
Kemudian berat badan ditimbang dan diukur
kadar glukosa darah puasa pada hari-ke-0.
Aloksan diinjeksikan sekali sebanyak 120
mg/kgBB secara intra peritonial pada hari ke-0.
Setelah tiga hari (hari ke-3), kadar glukosa
darah dan berat badan tikus kembali diukur.
Adapun perlakuan diberikan sebagai berikut:
1. Perlakuan I sebagai kontrol diabetes (tikus
sehat) tanpa diberikan perlakuan
2. Perlakuan II sebagai kontrol negatif
(pemberian aloksan)
3. Perlakuan III aloksan + suspensi ekstrak
etanol daun sirih merah 2% (dosis 50mg/kg
bb) peroral
4. Perlakuan IV aloksan + suspensi ekstrak
etanol daun sirih merah 2% (dosis
100mg/kgbb) peroral
5. Perlakuan
V
aloksan
+
suspensi
glibenklamid 0,02% (dosis 1 mg/kgbb) per
oral.
Pemberian perlakuan pada perlakuan III, IV,
dan V dilakukan setiap hari mulai hari ke-3
sampai hari terakhir (hari ke-21). Kadar glukosa
darah tikus diukur menggunakan glukometer
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Hasil penelitian ekstrak etanol Daun
Sirih Merah (Piper crocatum) dalam rata-rata
berat badan tikus putih (R. novergicus) jantan
penderita diabetes dapat dilihat pada Tabel I.
Tabel 1. Rata-rata Berat Badan Tikus Putih Hari
Pertama sampai Hari ke-21
PERLAKUAN
I
II
III
IV
V
0
207.50±21.79
195.0±20.41
206.25±16.52
202.50±12.58
193.75±14.36
Rata-rata Berat Badan (g) hari ke3
7
14
203.75±19.31
202.50±8.66
211.25±20.15
171.25±12.50
157.50±6.45
142.50±17.07
193.75±21.74
190.0±15.81
206.25±21.74
183.75±21.74
180.75±22.55
197.50±28.72
171.25±11.08
170.0±9.12
191.25±4.78
21
225.0±22.73
141.25±18.42
196.25±49.05
215.0±29.72
210.0±14.71
Keterangan:
I.
Kontrol diabetes (pemberian aquades).
II.
Kontrol negatif (pemberian aloksan).
III.
Dosis I (50 mg/kg bb) ekstrak etanol
daun sirih merah.
IV.
Dosis II (100 mg/kg bb) ekstrak etanol
daun sirih merah.
V. Kontrol glibenklamid 0.02% 1 ml/kg bb.
Tabel 2. Rata- rata Persentase Selisih Berat
Badan Tikus Putih Hari Ke-3 sampai
Hari ke-21
PERLAKUAN
1
2
3
4
5
Rata-Rata Persentasa Selisih Pertambahan Berat Badan (%) hari ke3
7
14
21
-3.75±4.78a
-10.00±10.00a
6.25±2.50a
17.50±9.57a
-23.75±8.53b
-37.50±17.07b
52.50±19.36b
53.75±18.42b
-12.50±6.45ab
-16.25±4.78a
5.00±4.08a
22.50±20.61a
-18.75±12.50b
-21.75±16.50ab
22.50±9.57a
15.00±26.77a
-22.50±8.66b
-23.75±8.53ab
10.00±10.80a
16.25±16.00a
Keterangan :
Angka yang diikuti dengan huruf superscript (a,
b, dan c) yang sama ke arah kolom menunjukan
tidak berbeda nyata (P>0.05).
177
Buletin Veteriner Udayana
ISSN : 2085-2495
Kelompok 1: kontrol diabetes (pemberian
aquades).
Kelompok 2: kontrol negatif (pemberian
aloksan).
Kelompok 3: dosis 50 mg/kg bb ekstrak daun
sirih merah
Kelompok 4: dosis 100 mg/kg bb ekstrak daun
sirih merah
Kelompok 5: kontrol glibenklamid 1 ml/kg bb
Rata-rata persentase selisih berat badan
pada hari ke-3 diperoleh hasil pada perlakuan
kontrol diabetes
berbeda nyata (P<0,05)
dengan semua perlakuan, sedangkan perlakuan
dosis 50 mg/kg bb, perlakuan 100 mg/kg bb,
dan perlakuan glibenklamid 1 ml/kg bb tidak
berbeda nyata (P>0,05) dengan perlakuan
kontrol negatif. Pada hari ke-7 diperoleh hasil
pada perlakuan kontrol diabetes tidak berbeda
nyata (P>0,05) dengan perlakuan dosis 50
mg/kg bb, dosis 100 mg/kg bb, dan
glibenklamid 1 ml/kg bb, sedangkan perlakuan
kontrol negatif berbeda nyata (P<0,05) dengan
perlakuan kontrol diabetes. Pada hari ke-14
diperoleh hasil pada perlakuan kontrol negatif
berbeda nyata (P<0,05) dengan semua
perlakuan, sedangkan perlakuan dosis 50 mg/kg
bb, dosis 100 mg/kg bb, dan glibenklamid
1ml/kg bb tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan
kontrol diabetes. Pada hari ke-21 diperoleh hasil
pada perlakuan kontrol diabetes tidak berbeda
nyata (P>0,05) dengan perlakuan dosis 50
mg/kg bb, dosis 100 mg/kg bb, dan
glibenklamid 1ml/kg bb, sedangkan perlakuan
kontrol negatif berbeda nyata(P<0,05) dengan
semua perlakuan.
Gambar 4. Grafik Rata-rata Hasil Pengukuran
Berat Badan Tikus Putih Hari
pertama sampai hari ke-21
Oka Dharmayudha, dkk
Pembahasan
Berat badan tikus putih pada hari ke-0
pada perlakuan kontrol diabetes, kontrol
negatif, ekstrak daun sirih merah (piper
crocatum) 2% dosis 50 mg/kg bb, dosis 100
mg/kg bb dan kontrol glibenklamid dosis 1
ml/kg bb masih dalam batas normal dan belum
mengalami penurunan berat badan. Hal ini
disebabkan karena belum adanya pengaruh
pemberian
aloksan
sebagai
diabetik
eksperimental.
Pada hari ke-3 berat badan perlakuan
kontrol negatif, ekstrak daun sirih merah (piper
crocatum) 2% dosis 50 mg/kg bb, dosis 100
mg/kg bb dan kontrol glibenklamid dosis 1
ml/kg bb, mengalami penurunan berat badan
karena disebabkan oleh kerja aloksan yang
dapat menimbulkan hiperglikemia yang
permanen dalam waktu dua sampai tiga hari
(Suharmiati, 2003).
Pada hari ke-7, hari ke-14 sampai hari
ke-21, pada perlakuan ekstrak etanol daun sirih
merah (piper crocatum) 2% dosis 50 mg/kg bb,
dosis 100 mg/kg bb dan kontrol glibenklamid
dosis 1 ml/kg bb, terjadi pertambahan berat
badan pada tikus. Hal ini disebabkan karena
ekstrak etanol daun sirih merah dan
glibenklamid
sudah
mampu
menekan
peningkatan kadar glukosa darah dengan cara
mengaktifkan sel β pankreas untuk produksi
insulin.
Pemberian
aloksan
menyebabkan
kerusakan pada sel β pankreas yang ditandai
dengan rusaknya sel β pankreas beberapa hari
setelah pemberian aloksan (Webb, 1996).
Aloksan merupakan agen penyebab diabetes
mellitus. Aloksan dalam darah berikatan dengan
GLUT-2
(pengangkut
glukosa)
yang
memfasilitasi masuknya aloksan ke dalam
sitoplasma sel β pankreas. Secara invitro
menunjukkan bahwa aloksan menginduksi
pengeluaran ion kalsium dari mitokondria yang
mengakibatkan proses oksidasi sel terganggu.
Keluarnya ion kalsium dari mitokondria
mengakibatkan gangguan homeostasis yang
merupakan awal dari matinya sel, peningkatan
konsenterasi ion kalsium dapat mempercepat
kerusakan sel β pankreas (Lanywati, 2001).
Pemberian ekstrak daun sirih merah
(Piper crocatum) dalam menurunkan glukosa
darah pada hewan percobaan bekerja dengan
Buletin Veteriner Udayana
ISSN : 2085-2495
Vol. 6 No. 2
Agustus 2014
mencegah usus menyerap glukosa yang
dimakan. Obat jenis ini menstimulasi sel β
pankreas tubuh memproduksi insulin lebih
banyak, selain meningkatkan deposit cadangan
glukosa glikogen di hati. Momordisin, sejenis
glukosida yang terkandung dalam daun sirih
merah juga mampu menurunkan kadar glukosa
dalam darah dan membantu pankreas
menghasilkan insulin. Efek daun sirih merah
dalam menurunkan glukosa darah pada tikus
diperkirakan juga sama dengan mekanisme
insulin (Helmina, 2007).
Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2007:
1857-9. 22 Januari 2012.
Lanywati, E. 2001. Diabetes Mellitus Penyakit
Kencing manis. Kanisius. Jakarta.
Price, S.A. dan L. Wilson. 2005. Patofisiologi:
Konsep klinis proses-prosespenyakit.
Jakarta.
Salim, E. 2007. Uji Efek Ekstrak Daun Murbei (
morus
australis
poir)
terhadap
Penurunan Kadar Gula darah Tikus
Putih. Skipsi. Fakultas Farmasi USU.
Medan.
Sofowora. 1982. Medicinal Plant and
Traditional Medicine in Africa. http://
www.mapbd.com/wmp.htm. 2 Januari
2012.
Steel, R.G.D and J.H. Torrie. 1980. Prinsip
Prosedur Statistika Suatu Pendekatan
Biometrik. Gramedia: Jakarta.
Suharmiati. 2003. Pengujian Bioaktivitas Anti
Dibetes Melitus Tumbuhan Obat. Badan
Penelitian Pengembangan Kesehatan.
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Pelayanan dan Teknologi Kesehatan.
Departemen Kesehatan RI. Surabaya. 11
Maret 2012.
Tandra, H. 2008. Segala Sesuatu Yang Harus
Anda Ketahui Tentang Diabetes. PT
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Webb, J. L. 1996. Enzyme and Metabolic
Inhibitor. Jurnal Academic Press N.Y
and London. Vol. 3.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Perlakuan ekstrak etanol daun sirih
merah (Piper crocatum) 2% dosis (50 mg/kg
bb) dan (100 mg/kg bb) dapat meningkatkan
berat badan tikus putih (Rattus norvegicus)
jantan dengan kondisi diabetes mellitus.
Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
tentang efek ekstrak etanol daun sirih merah
(Piper crocatum) terhadap pertambahan berat
badan tikus putih (Rattus novergicus) jantan
dengan menginduksikan zat diabetagonik yang
lain.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, A. 1991. Pengobatan Tradisional di
Indonesia. Medika No. 8. Thn 17.
hal.632.
Dalimartha, S. 1999. Ramuan tradisional untuk
Pengobatan Diabetes Mellitus. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Gustaviani R. 2007. Diagnosis dan klasifikasi
diabetes mellitus. Dalam : Sudoyo AW,
Setiyohadi Terapi. Edisi 4. Jakarta.
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Indonesia.B, Alwi I, Simadibrata M,
Setiati S. Buku ajar ilmu penyakit dalam
. Edisi IV. Jilid III. Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FKUI, 2007 :1857 – 9. Jakarta.
Helmina, A. 2007. Si Pahit Kaya Khasiat.
http://www.trubus.online.com/mod.
php?mod=puplisher&op=viwwarside&c
id=11&artid=50. Jakarta: Departemen
179
Download