peran public relations dalam menciptakan relasi internal perusahaan

advertisement
PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM
MENCIPTAKAN RELASI INTERNAL
PERUSAHAAN
(Studi Kasus : Program Huddle Up PT. Pariwara)
Catura Pasha
PT. Pariwara
Jl. Tebet Raya No. 76 D Tebet Timur, Tebet - Jakarta Selatan 12680
Tel. +62 21 837 900 77
Fax. +62 21 83700 234
[email protected]
Catura Pasha, Dominik Tulasi
Abstract
The purpose of this research is to know the role of Public Relations in the activity of Huddle Up
program running with goal to creating employee internal relations at ‘out of home’ advertising
company PT. Pariwara. The methods of this research is used a qualitative research with case study
methods. Researchers collected data with semi-structured interviews, observation, participatory, and
collecting a corporate document then process the data use trushworthiness and triangulation
validation techniques. Researchers analyzed data that has been processed by connecting with exiting
theories. The results has been achieved in this reports is descriptive of the role of Public Relations in
the company’s organizational structure in establishing patterns of relationship and reciprocal
interactions internally within the company as persuasion relation to each other is an attempt to meet
the company’s existence and durability or the organization as a forum for people to survive as an
entity which is correlative and interdependent that an important element in establishing internal
relations of employee, group, organization and even a company’s in improving employee performance
and corporate productivity. The conclusion of this research about the role of Public Relations has
succeeded in creating of internal relationships between employees of the company as well as a positive
impact on the progress of the company’s quality. (CP)
Keywords : Role, Public Relations, Internal Relation, Huddle Up Program.
Abstrak
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui peran dari Public Relations dalam menjalankan program
Huddle Up dengan tujuan menciptakan relasi internal antar karyawan pada perusahaan advertising
media luar ruang PT. Pariwara. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode kualitatif
dengan jenis penelitian studi kasus. Peneliti mengumpulkan data dengan wawancara semi-terstruktur,
observasi partisipatif, dan pengumpulan dokumen perusahaan kemudian mengolah data menggunakan
teknik validasi data trushworthiness dan triangulasi. Peneliti menganalisa data yang telah diolah
dengan menghubungkan dengan teori yang telah ada. Hasil yang dicapai dalam laporan ini adalah
deskriptif mengenai peran Public Relations di dalam struktur organisasi perusahaan dalam
membangun pola relasi dan interaksi timbal balik di dalam internal perusahaan sebagai upaya
persuasi satu sama lain yaitu relasi sebagai upaya untuk memenuhi eksistensi dan daya tahan
perusahaan atau organisasi sebagai wadah manusia untuk bertahan sebagai entitas yang korelatif dan
saling membutuhkan yang merupakan unsur penting dalam mambangun relasi internal karyawan,
kelompok, organisasi dan perusahaan sekalipun, dalam meningkatkan kualitas kinerja karyawan dan
produktivitas perusahaan. Kesimpulan yang didapat bahwa peran Public Relations internal PT.
Pariwara telah berhasil menciptakan relasi internal antar karyawan perusahaan sekaligus
memberikan dampak positif terhadap kemajuan kualitas perusahaan. (CP)
Kata Kunci : Peran, Public Relations, Relasi Internal, Program Huddle Up.
PENDAHULUAN
PT. Pariwara merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan jasa
periklanan media luar ruang di Indonesia khususnya di Jakarta yang telah berdiri
sejak 20 Oktober 1978. Atas dasar tuntutan kerja yang profesional dan berhasil
menghasilkan produk-produk bertaraf internasional, maka PT. Pariwara di tunjuk
langsung sebagai perusahaan resmi di dalam bagian dari kepanitiaan Konfrensi Asia
Afrika ke-25 pada tanggal 24 April 1980 di Bandung untuk menangani bidang
publikasi dan promosi, antara lain pembuatan papan reklame, monumen, papan
informasi, papan petunjuk arah, map kits, dan souvenir untuk peserta. Public
Relations PT. Pariwara sudah menjalankan program Huddle Up dalam kesehariannya
dengan menggunakan fungsi Internal Public Relations. Program Huddle Up adalah
suatu program komunikasi informal berbasis religiusitas yang wajib di ikuti oleh
seluruh publik internal perusahaan Pariwara tanpa ada pengecualian demi
menstimulan individu-individu pegawai perusahaan untuk mambangun sikap yang
harmonis antar pegawai yang diciptakan oleh divisi Public Relations PT. Pariwara
selama 3 tahun terakhir ini dalam memberikan sarana interaksi yang aktif juga
komunikatif dan dilaksanakan secara rutin dalam menciptakan relasi internal yang
signifikan dan kesinergisan komunikasi yang aktif antar individu maupun antar lini di
dalam struktur perusahaan (http://www.pariwarabillboard.com).
Peneliti menyusun skripsi ini untuk mengetahui bagaimana peran divisi Public
Relations selama 3 tahun terakhir yang telah dapat mengubah perusahaan Pariwara
yang telah berdiri selama 35 tahun, sehingga peneliti dapat mengetahui secara
lengkap dan mendalam untuk mengetahui peran seorang praktisi Public Relations
dalam menciptakan relasi internal perusahaan yang kondusif melalui program Internal
Public Relations di dalam struktur perusahaan PT. Pariwara.
James E. Grunig dari University of Maryland dan Yi-Hui Huang dari National
University Chengchi di Taiwan berpendapat, berdasarkan penelitian yang telah
mereka lakukan terdahulu, bahwa beberapa atribut yang paling penting dari
pembentukan hubungan yang harmonis adalah terciptanya kepercayaan, pengertian,
kredibilitas, sikap, mutualitas kontrol atau menghindari konflik, dan akhirnya adalah
pemeliharaan hubungan yang kondusif antara organisasi dan konstituen kunci. Pada
penelitian lain yang dilakukan dua profesor, Robert M. Morgan dari University of
Alabama dan Shelby D. Hunt dari Texas Tech University, dalam sebuah artikel di Juli
1994 Journal of Marketing, mengklaim bahwa penelitian yang mereka lakukan telah
menunjukkan bahwa hubungan yang sukses membutuhkan "Komitmen dan
kepercayaan”. Mereka berpendapat bahwa kedua variabel sangat penting untuk
mengukur apakah hubungan relasi internal cenderung bertahan dalam jangka panjang.
(http://search.proquest.com/docview/222390718/13E71137D3538CD1676/5?accounti
d=31532)
Hubungan antara peneliti sebelumnya dengan penelitian yang peneliti lakukan
sekarang adalah pada dua penelitian sebelumnya juga meneliti tentang signifikansi
relasi internal, sedangkan yang membedakan penelitian sebelumnya dengan penelitian
yang peneliti lakukan sekarang adalah pada penelitian ini peneliti melihat dampak
yang dihasilkan melalui peran Public Relations internal dalam menciptakan
signifikansi relasi internal karyawan melalui program Huddle Up yang dilaksanakan
oleh PT. Pariwara.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif. Kualitatif itu
sendiri adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
yang dialami subjek penelitian misalnya perilaku, motivasi, tindakan dan lain-lain,
secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada
suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah
(Moleong, 2010: 6).
Dalam penelitian kualitatif dikenal beberapa teknik atau metode pengumpulan data,
yaitu terdiri dari: wawancara mendalam (intensive/depth interview), observasi atau
pengamatan lapangan (field observation), wawancara kelompok (fokus group
discussion), dan studi kasus (case study). Perbedaannya hanya dalam perlakuan saja.
(Ardianto, 2010: 162)
Metode penelitian kualitatif yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian
kualitatif deskriptif, yaitu metode penelitian yang menitikberatkan pada observasi dan
suasana alamiah. Peneliti terjun langsung ke lapangan dan bertindak sebagai
pengamat dengan membuat kategori perilaku, mengamati gejala dan mencatatnya.
Peneliti bebas mengamati objeknya, menjelajah dan menemukan wawasan-wawasan
baru sepanjang penelitian. (Ardianto. 2010: 60).
Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti memilih metode wawancara semiterstruktur. Pada wawancara semi-tersetruktur biasanya pewawancara memiliki daftar
pertanyaan tertulis tapi memungkinkan untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan
secara bebas, yang terkait dengan permasalahan. Artinya, wawancara dilakukan
secara bebas tapi terarah dengan tetap berada pada jalur pokok permasalahan yang
akan ditanyakan dan telah disiapkan terlebih dahulu. (Kriyantono. 2006: 99).
Metode observasi adalah metode dimana peneliti mengamati secara langsung objek
yang diteliti. Yang diobservasi adalah interaksi (perilaku) dan percakapan yang terjadi
diantara subjek yang diteliti. Sehingga keunggulan metode ini adalah data yang
dikumpulkan dalam dua bentuk, interaksi dan percakapan, artinya selain perilaku
nonverbal juga mencakup perilaku verbal dari orang-orang yang diamati. Ini
mencakup antara lain apa saja yang dilakukan, serta benda-benda apa yang mereka
buat atau gunakan dalam interaksi sehari-hari. (Kriyantono. 2006: 108).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validitas trushworthiness yaitu untuk
menguji kebeneran dengan kejujuran subjek dalam mengungkap realitas menurut apa
yang dialami, dirasakan atau dibayangkan. (Kriyantono. 2006: 71)
Peneliti juga menggunakan analisis triangulasi, yaitu menganalisa jawaban subjek
dengan meneliti kebenarannya dengan menggunakan data empiris (sumber data lain
yang tersedia). (Kriyantono. 2006: 71)
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis model data karena penelitian
ini mencoba mendeskripsikan permasalahan, menyusun data-data yang telah didapat
setelah itu hasil dari semua pengolahan data bisa ditarik berupa kesimpulan dari awal
sampe akhir berupa perumusam program Huddle Up, strategi yang digunakan dalam
penerapan program Huddle Up dan akibat yang diciptakan program Huddle Up
terhadap signifikansi relasi internal perusahaan.
HASIL DAN BAHASAN
a. Tema Program Huddle Up
Dari hasil penelitian ini, peneliti melihat bahwa prinsip yang mendasari Public
Relations internal PT. Pariwara dalam melaksanakan program Huddle Up telah sesuai
dengan apa yang dikatakan Grunig dan Hunt, bahwa dalam pengelolaan sistem Public
Relations suatu organisasi atau perusahaan, Praktisi Public Relations internal harus
membentuk suatu comfort (keharmonisan) dengan berbagai unsur dalam organisasi
atau perusahaan itu sendiri. (Ardianto, 2010: 88). Dalam penelitian ini, peneliti
melihat dan turut berperan serta dalam menjalankan program Huddle Up dimana
program ini telah memberikan dampak secara langsung terhadap terciptanya
signifikansi relasi internal yang kondusif didalam perusahaan Pariwara.
Peneliti melihat bahwa Huddle Up yang dijalankan Public Relations internal PT.
Pariwara telah berhasil menjalankan fungsi-fungsi media internal kepada publik
internalnya dengan tujuan menjangkau khalayak tertentu, dalam rangka mencapai
tujuan-tujuan humas berdasarkan teknik media internal yang dikemukakan Frank
Jefkins program Huddle Up sesuai dengan (Jefkins Frank, 1992:173-178) :
1. Rangsangan Berbicara
Teknik “pintu terbuka” merupakan metode untuk memperoleh umpan balik dari para
anggota atau pegawainya secara langsung. Metode seperti ini biasanya memerlukan
sedikit dorongan dan penjelasan. Peneliti melihat bahwa manajemen PT. Pariwara
telah membuka saluran komunikasi secara luas kepada para karyawannya dengan
menggunakan program Huddle Up dimana karyawan diberikan kesempatan sebesarbesarnya dalam berinteraksi melalui komunikasi dua arah kepada segala level
manajemen perusahaan mulai dari level terendah hingga pemimpin perusahaan, dan
Public Relations internal dalam hal ini memiliki kewajiban dan wewenang dalam
menjaga interaksi tersebut berjalan secara efektif dan kondusif dengan memotivasi
publik internal tersebut untuk secara aktif melakukan interaksi.
2. Obrolan Langsung
Pembicaraan tatap muka secara pribadi dan langsung sejak dahulu sampai sekarang
merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk memperlihatkan sikap terbuka
pihak manajemen. Kelebihan cara ini dibanding penyampaian pesan menggunakan
media lainnya adalah si pegawai atau bawahan dapat mengajukan komentar,
pernyataan dan menyatakan pendapat atau isi hatinya secara langsung. Dalam hal ini,
peneliti melihat bahwa Public Relations internal PT. Pariwara telah berperan secara
aktif dalam menjalankan teknik ini, dimana Public Relations intenal melakukan
pendekatan-pendekatan terhadap publik internal untuk memberikan dorongan
emosional secara personal untuk meningkatkan kepercayaan diri individu tersebut
dalam berinteraksi dan berkomunikasi maupun untuk melakukan fact finding atau
teknik mencari dan mengumpulkan data sebelum melakukan tindakan atau
menentukan strategi lain.
3. Konfrensi Staf dan Pertemuan Dinas
Pertemuan yang melibatkan para staf dan pegawai yang diselenggarakan pihak
manajemen dengan tujuan menggalang kebersamaan dan keakraban, sekaligus untuk
menciptakan hubungan yang baik antara pihak manajemen dengan para pegawai.
Dalam acara-acara tersebut, berlangsung suatu bentuk komunikasi yang paling efisien,
yakni komunikasi tatap muka. Peneliti melihat bahwa dalam program Huddle Up
yang dijalankan oleh Public Relations PT. Pariwara memiliki tujuan yang sama
dengan teknik Public Relations melalui konfrensi staf dan pertemuan dinas yaitu
menciptakan komunikasi dua arah sehingga secara langsung dapat menciptakan
keterikatan emosional dan interaksi fisik, selain itu Huddle Up memiliki arti
berkumpul sehingga setiap orang akan bersama dalam satu ruangan, dengan satu visi
dan misi yang sama, dan satu tujuan yang sama.
b. Tema Internal Public Relations
Wilcox dan Cameron mengatakan bahwa “Internal relations is the specialized part of
public relations that builds and maintains a mutually beneficial relationship between
managers and the amployees on whom an organization’s success depends” (Wilcox
dan Cameron, 2012: 28). Hal tersebut memiliki pengertian bahwa hubungan internal
adalah bagian khusus dari Public Relations dalam membangun dan memelihara
hubungan yang saling menguntungkan antara manajer dan karyawan untuk
mempengaruhi kesuksesan dari suatu organisasi, dimana peneliti melihat bahwa teori
tersebut sesuai dengan tujuan Public Relations internal PT. Pariwara dalam
menjalankan program Huddle Up yaitu dengan tujuan menciptakan menciptakan
jembatan penghubung antara atasan dan bawahan, antara satu departemen dengan
departemen lainnya, dan antara satu individu dengan individu lainnya dengan
menciptakan komunikasi strategis yang sangat efektif tanpa adanya gangguan.
Peneliti melihat bahwa Public Relations internal PT. Pariwara telah sepenuhnya
mengacu pada teori pendekatan manajerial, proses ini terdiri dari :
1. Fact Finding adalah mencari dan mengumpulkan fakta atau data sebelum
melakukan tindakan. Peneliti melihat bahwa sebelum Public Relations Pariwara
melakukan suatu kegiatan ataupun tindakan, staf Public Relations terlebih dahulu
mencari tahu apa yang diperlukan publik internalnya dan bagaimana keadaan
publik internalnya dengan cara melakukan interaksi secara personal. Dalam hal ini
divisi Pulic Relations PT. Pariwara melakukan suatu pendekatan secara personal
atau person to person dengan melakukan suatu interaksi secara langsung kepada
pegawai internal untuk melakukan suatu komunikasi yang aktif dalam rangka
menstimulan sikap pegawai tersebut agar turut aktif pula dan terbuka secara
komunikatif agar pihak manajemen dapat mengetahui secara tepat apa kebutuhan
dan keinginan pegawai tersebut, sehingga memudahkan pihak manajemen untuk
mengambil langkah-langkah strategis yang tepat dalam menyelesaikan suatu
permasalahn ataupun krisis internal. Metode pendekatan secara personal tersebut
merupakan suatu metode yang tepat dalam menciptakan suatu komunikasi yang
aktif dan efektif, karena metode pendekatan personal ini dapat menumbuhkan
keterikatan emosional yang kuat dan sikap saling percaya antara pihak manajemen
perusahaan dan pegawainya demi menumbuhkan suatu komunikasi antar divisi
dtaupun antar individu yang positif dan efektif.
2. Planning adalah kegiatan berdasarkan fakta membuat rencana tentang apa yang
harus dilakukan dalam menghadapi berbagai masalah itu. Misalnya adalah disaat
divisi Public Relation menghadapi suatu konflik didalam struktur perusahaan,
divisi Public Relations Pariwara menentukan perencanaan strategis yang
diciptakan berdasarkan dari metode Fact Finding yaitu suatu proses pencarian
suatu data melalui pendekatan personal. Dimana setelah data terkumpul melalui
metode tersebut lalu data diolah kembali menjadi suatu informasi yang dapat
menstimulan pergerakan-pergerakan divisi Public Relations dalam mengambil
langkah dan suatu keputusan yaitu menentukan strategi yang tepat bagi terciptanya
suatu komunikasi yang aktif dan efektif. Dalam menentukan strategi ini, Divisi
Public Relations PT. Pariwara lebih menggunakan pendekatan religiusitas dan
spiritual, sesuai dengan misi PT. Pariwara dalam menciptakan sumber daya
manusia yang sarat akan nilai-nilai spiritual dan religi, sebab nilai spiritual dinilai
akan lebih mudah diresapi oleh individu-individu kerja untuk menyelesaikan
sebuah konflik yang terjadi pada publik internal PT. Pariwara.
3. Communicating adalah rencana yang disusun dengan baik sebagai hasil pemikiran
yang matang berdasarkan fakta atau data tadi, Dalam hal ini Communicating dapat
dikatakan juga sebagai metode eksekusi, dimana divisi Public Relations
mengkomunikasikan dan melaksanakan rencana tersebut dengan target publik
internal PT. Pariwara melalui media program Huddle Up. Program Huddle Up
digunakan sebagai media penyampai informasi dalam menciptakan komunikasi
yang terjalin aktif dan efektif antar pegawai dengan menunjuk secara langsung
pegawai yang menciptakan konflik ataupun tidak percaya diri dalam
berkomunikasi untuk menjadi pemimpin pelaksanaan program Huddle Up, dimana
individu tersebut secara langsung berdiri di tengah ruangan untuk memimpin
sesama pegawai jabatannya, petinggi-petinggi perusahaan dan juga direktur utama
PT. Pariwara, hal ini dilakukan oleh Divisi Public Relations PT. Pariwara demi
meningkatkan kepercayaan diri, dan menciptakan rasa saling percaya antar
karyawan PT. Pariwara agar saluran-saluran komunikasi di dalam perusahaan
dapat tercipta dengan positif dan aktif dalam menunjang keterbukaan informasi
yang sangat positif dan mendorong kualitas kerja yang signifikan.
4. Evaluation adalah kegiatan mengadakan evaluasi program Huddle Up yang sudah
dijalankan Public Relations internal, dan merupakan tahapan akhir dari apakah
sudah tercapai atau belumnya tujuan dari berjalannya program tersebut. Evaluasi
itu dapat dilakukan secara kontinyu dimana hasil evaluasi ini menjadi dasar
kegiatan Public Relations internal berikutnya. Evaluasi ini juga berfungsi untuk
menemukan konflik-konflik lainnya yang dapat menghambat jalannya program
Huddle Up sehingga pihak manajemen dapat dengan secara cepat dan tepat
menanggapi konflik dan permasalahan tersebut untuk mengulangi tahapan-tahapan
pendekatan manajerial mulai dari awal. Evaluasi juga dapat dijadikan bahan
informasi untuk mengulang pendekatan manajerial menjadi lebih baik dan tepat
sasaran.
Komunikasi karyawan adalah suatu spesialisasi Public Relations yang berhubungan
dengan “bagaimana para professional public relations di korporasi, perusahaan
konsultan dan organisasi nirlaba membantu mewujudkan komunikasi yang efektif
antara karyawan dan antara karyawan dengan manajemen puncak” (Lattimore, et.al,
2010: 234). Dalam hal ini peneliti melihat bahwa Public Relations PT. Pariwara telah
menjalankan fungsi Public Relations internal dengan menjalankan teori tersebut yaitu
dimana Public Relations internal berperan dalam menciptakan jembatan penghubung
antara atasan dan bawahan, antara satu departemen dengan departemen lainnya, dan
antara satu individu dengan individu lainnya dengan menciptakan komunikasi
strategis yang sangat efektif tanpa adanya gangguan melalui program Huddle Up.
c. Tema Relasi Internal
Wright (1997) menyatakan bahwa Public Relations dapat memberikan kontribusi
untuk keberhasilan komunikasi karyawan hanya ketika membantu organisasi
membangun hubungan baik dengan karyawan (Rhee, 2004: 338). Sesuai dengan
pernyataan Wright tersebut, peneliti melihat bahwa program Huddle Up yang
diciptakan oleh divisi Public Relations PT. Pariwara telah membangun signifikansi
relasi internal yang kondusif dan menciptakan interaksi antar personal yang harmonis
dalam perusahaan sehingga dapat mendorong kinerja karyawan semaksimal mungkin
dengan motivasi yang positif, dan dalam segi kestukturan oprasional kerja signifikansi
relasi internal dapat menciptakan arus-arus informasi untuk mengalir secara efektif
antar tiap departemen ataupun individu perusahaan sehingga dapat memberikan
keuntungan bagi PT. Pariwara sendiri.
Kesimpulannya bahwa dari hasil wawancara dan observasi dokumen bahwa
pelaksanaan program Huddle Up yang dijalankan Public Relations internal PT.
Pariwara selama ini adalah untuk menciptakan signifikansi relasi internal antar
karyawan dan telah berhasil dilaksanakan secara kondusif.
Dari penggunaan teori dan teknik Public Relations internal sebagai strategi dalam
penerapan program Huddle Up yang diterapkan dalam publik internal PT. Pariwara,
didapatkan hasil dari wawancara yang peneliti lakukan bahwa divisi Public Relations
PT. Pariwara telah berhasil menjalankan program Huddle Up secara konsisten dan
sukses menciptakan signifikansi relasi internal antar karyawan yang kondusif dan
`Pariwara juga merespon positif dengan berkontribusi secara aktif terhadap
pelaksanaan program Huddle Up yang di jalankan oleh divisi Public Relations ini.
Dari hasil observasi dan penelusuran laporan pengerjaan program juga didapatkan
hasil bahwa pelaksanaan program Huddle Up telah berhasil membawa dampak positif
terhadap terciptanya hubungan komunikasi dan interaksi yang positif juga hubungan
emosional antar karyawan yang semakin signifikan. Selain itu program Huddle Up
juga memberikan dampak positif terhadap terciptanya saliran-saluran komunikasi dan
interaksi yang efektif untuk mewadahi interaksi antara atasan dan bawahan sehingga
menciptakan jalannya oprasional perusahaan untuk berjalan sebaik mungkin dan
mendorong kualitas perusahaan yang semakin berkembang dan semakin profesional.
HASIL DAN BAHASAN
PT. Pariwara adalah sebuah perusahaan profesional yang menyediakan jasa
advertising media luar ruang yang telah berdiri selama 35 tahun di Jakarta, sehingga
dengan pengalaman tersebut PT. Pariwara terus melakukan perkembangan terhadap
sistem internal untuk meningkatkan kualitas perusahaan. Walaupun sudah berdiri 35
tahun PT. Pariwara baru menjalankan fungsi Public Relations internal sejak tahun
2011, tetapi dengan masa waktu 2 tahun tersebut perusahaan Pariwara mengalami
perkembangan yang sangat pesat dan signifikan, terbukti dengan banyaknya
penghargaan yang didapat 2 tahun terkhir ini. Fenomena inilah yang membuat peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai peran Public Relations dalam
menciptakan signifikansi relasi internal karyawan melalui program Huddle Up yang
dijalankan oleh Public Relation internal PT. Pariwara.
Maka setelah melakukan analisa dan pembahasan terhadap data yang terkumpul,
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. PT. Pariwara adalah salah satu perusahaan advertising media luar ruang yang
konsisten untuk selalu berkomitmen menciptakan signifikansi relasi internal pada
publik internalnya.
2. Dalam penerapan program Hudle Up, pihak perusahaan menggunakan langkahlangkah yang sama dengan fungsi Public Relations internal yaitu teori pendekatan
manajerial berupa fact finding, planning, communicating, dan evaluating.
3. Huddle Up merupakan sesuatu bentuk komunikasi internal yang dilakukan PT.
PAriwara terhadap publik internalnya dengan tujuan akhir menciptakan
signifikansi relasi internal yang konsisten dan kondusif.
4. Penerapan program Huddle Up merupakan suatu sarana dan media yang telah
berhasil mmbentuk suatu comfort (keharmonisan) antara karyawan dan manajemen
perusahaan sesuai dengan prinsip yang dikemukakan oleh Grunig dan Hunt.
5. Program Huddle Up yang digunakan PT. Pariwara mampu meredam konflik
internal yang terjadi di dalam perusahaan Pariwara.
6. Publik internal PT. Pariwara secara sepenuhnya menerima dan mendukung
program Huddle Up yang diciptakan dan dijalankan oleh divisi Public Relations
PT. Pariwara.
7. Signifikansi relasi internal yang tercipta atas program Huddle Up yang dijalankan
oleh Public Relations telah memicu kinerja karyawan perusahaan semakin optimal
dan maksimal.
Saran
1. Untuk PT. Pariwara, diharapkan agar tetap selalu berkomitmen untuk melakukan
penerapan program Huddle Up secara konsisten didalam publik internal
perusahaan, karena dari hasil penelitian ini sangat terlihat bagaimana penerapan
program Huddle Up telah berhasil menciptakan signifikansi relasi internal
perusahaan yang harmonis dan kondusif sehingga menguntungkan PT. Pariwara itu
sendiri.
2. Untuk divisi Public Relations PT. Pariwara, peneliti melihat bahwa walaupun
menggunakan program Huddle Up sudah cukup efektif dan berhasil dalam
menciptakan signifikansi relasi internal perusahaan, peneliti memberikan saran
agar divisi Public Relations dapat melakukan pelaksanaan teknik-teknik media
internal lain yang dapat mendukung pelaksanaan program Huddle Up ini, misalnya
adalah menggunakan media news letter dalam melakukan komunikasi dan
mengirimkan informasi-informasi perusahaan diluar jam perusahaan.
3. Bagi peneliti selanjutnya, agar penelitian mengenai program Huddle Up ini
berguna dan dapat dijadikan sebagai acuan dan pedoman dalam pembahasan
signifikansi relasi internal perusahaan-perusahaan jasa advertising media luar
ruang khususnya
REFERENSI
Abdurachman, Oemi. (2001). Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: Citra Aditya
Bakti.
Ardianto, Elvinaro. (2009). Public Relations Praktis. Bandung: Widya Padjajaran.
Ardianto, Elvinora, Soleh Soemirat. (2010). Dasar-dasar Public Relations. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Ardianto, Elvinaro. (2010). Metode Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan
Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Ardianto, Elvinaro. (2011). The Handbook Of Public Relations. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media.
Cutlip, Scott M, Center, et.al. (2009). Effective Public Relations. Edisi kelima.
Singapore: Simon & Schuster (Asia).
Departemen Pendidikan Nasional. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi
Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Effendy, Onong Uchjana. (2006). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT
Remaja Rosda Karya.
Hendrix, Jerry A, et.al. (2007). Public Relations Cases. 7th edition. Washington:
Thomson Wadsworth.
Jefkins, Frank. (2004). Public Relations. (Edisi 5) Jakarta: PT. Gelora Aksara Pertama.
Kriyantono, Rachmat. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: PT. Kencana
Prenada Media Grup.
Lattimore, Dan, et.al. (2010). Public Relations : Profesi dan Praktik. Jakarta: Salemba
Humanika.
Moleong, Lexy J. (2005). Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Muhammad, Arni. (2007). Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Mulyana, Deddy. (2007). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. (Cetakan kesebelas).
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Nurjama, Kadar dan Khaerul Umam. (2012). Komunikasi dan Public Relations.
Bandung: Pustaka Setia.
Romli, Khomsahrial. (2011). Komunikasi Organisasi Lengkap. Jakarta: Grasindo.
Suprapto, Tommy. (2011). Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Caps.
Wilcox, D. L., Ault, P. H., Agee, et.al. (2003). Public Relations Strategies and Tactics.
Longman, New York: Allyn & Bacon.
JURNAL
Grunig, James; Yi-Hui Huang. (1998). "From Organizational Effectiveness to
Relationship Indicators," Vol. 24 (1), SS-65. ProQuest Dissertations and Theses.
Morgan, Robert M.; Shelby D. Hunt. (1994). "The CommitmentTrust Theory of
Relationship Marketing,". Journal of Marketing. ProQuest Dissertations and Theses.
Rhee, Y. (2004). The employee-public-organization chain in relationship
management: A case study of a government organization. University of Maryland,
College Park. ProQuest Dissertations and Theses, 338 p.
WEBSITE
www.pariwarabillboard.com diunduh pada tanggal 30 Maret 2013, pukul 15.00.
http://www.prsa.org diunduh pada tanggal 24 Maret 2013, pukul 15.45.
http://www.www.lusa.web.id/hubungan-antar-manusia-human-relation diunduh pada
tanggal 4 April 2013, pukul 17.50.
http://search.proquest.com/docview/222390718/13E71137D3538CD1676/5?accounti
d=31532 diunduh pada tanggal 10 Mei, pukul 21.20.
DOKUMEN
Company Profile PT. Pariwara.
News Letter PT. Pariwara.
RIWAYAT PENULIS
Catura Pasha lahir di kota Bandung pada tanggal 29 Juni 1989. Penulis menamatkan
pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam Bidang ilmu Komunikasi pada
tahun 2013. Saat ini bekerja sebagai CEO di Hoolie Company, Bogor. Penulis aktif di
Harley-Davidson Club Indonesia sebagai anggota.
Download