PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS POTENSI PELAPORAN AKUNTANSI LINGKUNGAN SEBAGAI BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN PERUSAHAAN TERHADAP LINGKUNGAN (Studi Kasus pada PG. Madukismo, Daerah Istimewa Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Katarina Nathania Karmila NIM: 132114077 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS POTENSI PELAPORAN AKUNTANSI LINGKUNGAN SEBAGAI BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN PERUSAHAAN TERHADAP LINGKUNGAN (Studi Kasus pada PG. Madukismo, Daerah Istimewa Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Katarina Nathania Karmila NIM: 132114077 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI MOTTO DAN PERSEMBAHAN “HIDUPKU ADALAH TANGGUNGJAWABKU” “Life is like riding bicycle. To keep your balance, you must keep moving.” -Albert Einstein Karya ini kupersembahkan untuk: • Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya • Keluargaku yang senantiasa memberikan doa dan semangat • Keluarga Besar Universitas Sanata Dharma iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: ANALISIS POTENSI PELAPORAN AKUNTANSI LINGKUNGAN SEBAGAI BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN PERUSAHAAN TERHADAP LINGKUNGAN (Studi Kasus pada PG. Madukismo) dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 19 Juli 2017 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima. Yogyakarta, 31 Juli 2017 Yang membuat pernyataan, Katarina Nathania Karmila v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Katarina Nathania Karmila NIM : 132114077 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: ANALISIS POTENSI PELAPORAN AKUNTANSI LINGKUNGAN SEBAGAI BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN PERUSAHAAN TERHADAP LINGKUNGAN (Studi Kasus pada PG. Madukismo) Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta izin dari penulis maupun royalty kepada penulis selama mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 31 Juli 2017 Yang menyatakan, Katarina Nathania Karmila vi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih penulis persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan pernyertaan penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Kemungkinan Penerapan Akuntansi Lingkungan Sebagai Bentuk Pertanggungjawaban Perusahaan Terhadap Lingkungan (Studi Kasus pada PG. Madukismo)”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph. D. selaku Rektor Universitas Sanata Dhaema Yogyakarta. 2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.BA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakrta. 3. Drs. Y. P. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si, Ak., CA selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan waktu, bimbingan, masukan, dan saran dalam penulisan skripsi ini. 5. PG. Madukismo yang telah memberikan ijin kepada penulis dalam melakukan penelitian vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang banyak membantu penulis selama kuliah. 7. Mami, Papi, Ko Febri, dan Ko Niko yang telah memberi dukungan kepada penulis baik moral, spiritual maupun material selama masa kuliah. 8. Teman-teman kuliah Tere, Selvi, Elsa, Dewi, Mariana dan Cece yang sudah memberikan doa dan semangat selama kuliah. 9. Teman-teman akuntansi angkatan 2013 dan teman-teman pejuang MPAT untuk bantuan dan masukannya. 10. Semua pihak yang membantu, mendukung, dan berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan skripsi ini. semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi salah satu referensi bagi peneliti selanjutnya. Yogyakarta, 31 Juli 2017 Katarina Nathania Karmila viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .............................. v HALAMAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...................................................... vi HALAMAN KATA PENGANTAR .......................................................................vii HALAMAN DAFTAR ISI ......................................................................................ix HALAMAN DAFTAR TABEL ............................................................................. xii HALAMAN DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xiii ABSTRAK ............................................................................................................... xiv ABSTRACT .............................................................................................................xv BAB I: PENDAHULUAN .......................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................................1 B. Rumusan Masalah .........................................................................................4 C. Batasan Masalah ............................................................................................4 D. Tujuan Penelitian ..........................................................................................4 E. Manfaat Penelitian ........................................................................................4 F. Sistematika Penelitian ................................................................................... 5 BAB II: TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................7 A. Lingkungan ...................................................................................................7 B. Akuntansi Lingkungan ..................................................................................8 ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Pengertian Akuntansi Lingkungan ..........................................................8 2. Tujuan Akuntansi Lingkungan ................................................................8 3. Fungsi dan Peran Akuntansi Lingkungan ...............................................10 C. Konsep Ekoefisiensi ......................................................................................12 D. Biaya Lingkungan .........................................................................................13 E. Penilaian Siklus Hidup ..................................................................................17 F. Laporan Keuangan ........................................................................................18 1. Tujuan Laporan Keuangan ......................................................................18 2. Karakteristik Kualitatif Informasi dalam Laporan Keuangan ..................19 3. Unsur-Unsur Laporan Keuangan yang Berkaitan Secara Langsung dengan Pengukuran Posisi Keuangan ........................21 4. Unsur-unsur Laporan Keuangan yang Secara Langsung Terkait dengan Pengukuran Laba ...............................22 5. Penyajian Laporan Keuangan .................................................................23 G. Pelaporan Biaya Lingkungan .........................................................................24 H. Penelitian Terdahulu .....................................................................................25 BAB III: METODE PENELITIAN .......................................................................27 A. Jenis Penelitian ..............................................................................................27 B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................27 C. Subyek dan Obyek Penelitian .......................................................................28 D. Data yang Dicari ...........................................................................................28 E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................29 F. Teknik Analisis Data .....................................................................................30 x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV: GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................................31 A. Identitas Perusahaan ......................................................................................31 B. Sejarah Perusahaan ........................................................................................31 C. Visi dan Misi Perusahaan ..............................................................................32 D. Struktur Organisasi .......................................................................................33 E. Lokasi Perusahaan .........................................................................................35 F. Produksi ........................................................................................................35 G. Pengelolaan Limbah di PG. Madukismo ......................................................36 BAB V: ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..........................................................42 BAB VI: PENUTUP ................................................................................................53 A. Kesimpulan ...................................................................................................53 B. Keterbatasan ..................................................................................................53 C. Saran ..............................................................................................................54 DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................55 LAMPIRAN .............................................................................................................57 xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 2.1: Pengelompokan Biaya Lingkungan berdasarkan International Guidance Document: Environmental Management Accounting (IFAC: 2005) ...........................................................................................13 Tabel 2.2: Laporan Biaya Lingkungan Tahun 2013 ..................................................24 Tabel 4.1: Jumlah Karyawan PT. Madubaru ...........................................................34 Tabel 4.2: Sumber, Macam, dan Sifat Limbah PG. Madukismo .............................36 Tabel 5.1: Aktivitas dan Komponen Biaya Lingkungan PG. Madukismo ...............44 Tabel 5.2: Pengungkapan Biaya Lingkungan PG. Madukismo .................................45 Tabel 5.3: Identifikasi Biaya Lingkungan PG. Madukismo Menurut Pengelompokan Biaya Lingkungan IFAC (2005) ...................................48 Tabel 5.4: Laporan Biaya Lingkungan PG. Madukismo Berdasarkan International Guidance Document: Environmental Management Accounting (IFAC: 2005).........................................................................51 xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1: Struktur Organisasi Perusahaan ..........................................................34 xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK ANALISIS POTENSI PELAPORAN AKUNTANSI LINGKUNGAN SEBAGAI BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN PERUSAHAAN TERHADAP LINGKUNGAN (Studi Kasus pada PG. Madukismo) Katarina Nathania Karmila NIM: 132114077 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2017 Penelitian ini betujuan untuk mengetahui potensi penerapan pelaporan biaya lingkungan berdasarkan International Guidance Document: Environmental Management Accounting (IFAC: 2005). Penelitian dilakukan di PG. Madukismo. Jenis penelitian adalah studi kasus. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskripstif dengan mengidentifikasi, mengklasifikasi, menghitung dan membandingkan kondisi perusahaan dengan standar yang berasal dari International Guidance Document Environmental Management Accounting (IFAC, 2005). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan memiliki potensi menerapkan pelaporan lingkungan yang sesuai dengan International Guidance Document Environmental Management Accounting (IFAC, 2005), dengan syarat ada pemisahaan biaya air dan listrik, serta biaya tenaga kerja pelaksana lingkungan. Kata kunci: Akuntansi Lingkungan xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT POTENTIAL ANALYSIS OF ENVIRONMENTAL ACCOUNTING REPORTING AS A COMPANY'S RESPONSIBILITY FOR ENVIRONMENTAL ASSISTANCE (Case Study on PG Madukismo) Katarina Nathania Karmila NIM: 132114077 Sanata Dharma University Yogyakarta 2017 This research aimed to know the potential implementation of environmental cost reporting based on International Guideline Document: Environmental Management Accounting (IFAC: 2005). The study was conducted at PG. Madukismo. The type of research was case study. Data was obtained by interviews, observation and documentation. Data analysis techniques used was descriptive analysis by identiying, classifying, computing and comparing the firm conditions with standards derived from International Document Accounting for Environmental Management (IFAC, 2005). The results showed the company has the potential to apply environmental reporting based on International Document of Environmental Management Accounting (IFAC, 2005), provided that there was separation of water and electricity costs, as well as the cost of the environmental implementer. Keywords: Environmental Accounting xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gula merupakan komoditi penting bagi masyarakat Indonesia. Gula tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok rumah tangga, tetapi juga sebagai bahan pemanis utama yang digunakan sebagai bahan baku pada industri makanan dan minuman. Industri gula meningkat pesat baik pada skala regional maupun nasional seirirng dengan daya beli konsumen masyarakat Indonesia. Meningkatnya kebutuhan bahan baku gula pada industri-industri menciptakan prospek industri gula semakin cerah sehingga industri gula akan memaksimalkan produktivitasnya dan menyebabkan limbah produksi yang dihasilkan juga meningkat. Pada umumnya, perusahaan hanya berorientasi pada peningkatan laba dengan memaksimalkan proses produksi tanpa memerhatikan dampak yang ditimbulkan bagi lingkungan sekitar. Agustia (2010) menyatakan bahwa perusahaan manufaktur di dalam operasinya selain menghasilkan produk, juga menghasilkan limbah. Hal ini disebabkan oleh adanya inefisensi dalam operasi perusahan tersebut. Konsep mengenai pengelolaan lingkungan yang dipahami perusahaan adalah terbatas pada pengelolaan limbah yang dihasikan dari proses produksi, tanpa adanya pertimbangan untuk mengubah proses produksi agar limbah yang dihasilkan dapat dikurangi. 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Permasalahan lingkungan yang terjadi saat ini memunculkan banyak respon dari berbagai pihak untuk melakukan upaya dalam mengatasi kerusakan lingkungan, di antaranya konsumen, stakeholder, pemerintah dan pihak terkait dalam lingkungan hidup baik secara independen, nasional maupun internasional (Fitriyani & Mutmainah, 2011). Konsep akuntansi lingkungan mulai berkembang sejak tahun 1970an di Eropa. Hal ini terjadi akibat dari tekanan lembaga-lembaga bukan pemerintah dan meningkatnya kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat yang mendesak agar perusahaan-perusahaan menerapkan pengelolaan lingkungan bukan hanya kegiatan industri demi bisnis saja. Pengelolaan limbah yang dilakukan oleh perusahaan membutuhkan pengukuran, penilaian, pengungkapan, dan pelaporan biaya pengelolaan limbah dari hasil kegiatan proses produksi perusahaan. Pemerintah Indonesia telah menetapkan peraturan berkenaan dengan pencemaran lingkungan. Salah satunya adalah Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 74 ayat 1 hingga 4 menyatakan: (1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan /atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan, (2) Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dalam memperhatikan kepatutan dan kewajaran, (3) Perseroan yang tidak melaksanakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan (4) ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah. PG. Madukismo adalah perusahaan manufaktur yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. PG. Madukismo memproduksi gula sebagai produksi utama dan alkohol spiritus sebagai produksi samping. Dalam proses produksi gula dari tanaman tebu yang diproses menjadi gula kasar atau gula murni akan menghasilkan limbah produksi. PG. Madukismo telah melakukan pencegahan dan penanganan terhadap limbah produksinya. Namun, pecatatan biaya pencegahan dan penanganan limbah masih tergabung dalam pos Harga Pokok Penjualan. Oleh karena itu, PG. Madukismo perlu menerapkan akuntansi lingkungan agar pelaporan biaya lingkungan dapat dilihat lebih rinci. Hal ini juga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan perkembangan perusahaan ke arah yang lebih baik. dan memajukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 B. Rumusan Masalah Apakah pelaporan biaya lingkungan berdasarkan International Guidance Document: Environmental Management Accounting (IFAC: 2005) dapat diterapkan di PG. Maduksimo? C. Batasan Masalah Fokus penelitian ini adalah biaya lingkungan dalam konsep penilaian siklus hidup (life cycle assesment). Perlakuan biaya lingkungan mencakup pengakuan biaya lingkungan dan pengungkapan biaya lingkungan menurut International Guidance Document: Environmental Management Accounting (IFAC: 2005). . D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui apakah pelaporan biaya lingkungan berdasarkan International Guidance Document: Environmental Management Accounting (IFAC: 2005) dapat diterapkan di PG. Maduksimo. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan untuk menerapkan akuntansi lingkungan di laporan keuangannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 2. Bagi Universitas Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi koleksi pustaka tentang akuntansi lingkungan. 3. Bagi Penulis Penulis dapat belajar sekaligus menerapkan teori-teori yang didapatkan selama perkuliahan dan dapat memenuhi keingintahuan penulis mengenai akuntansi lingkungan. 4. Bagi Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dan pihak-pihak yang berkepentingan Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi sarana untuk mencermati lingkungan hidup dan mendorong pembakuan standarisasi mengenai akuntansi lingkungan di Indonesia. F. Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Pustaka Bab ini menguraikan tentang semua teori yang mendukung penulisan, dari studi pustaka yang diguanakan sebagai pengolahan data, yaitu studi pustaka mengenai perlakuan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 biaya lingkungandalam akuntansi lingkungan dan teoriteori lain yang mendukungnya. BAB III Metode Penelitian Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian yang dilakukan, tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, data yang dicari dan teknis pengolahan data. BAB IV Gambaran Umum Perusahaan Bab ini menguraikan tentang sejarah dan perkembangan perusahaan, letak geogafis, struktur organisasi perusahaan, kegiatan produksi, manajemen lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan, serta sistem pencatatan dan pelaporan biaya lingkungan perusahaan. BAB V Analisis dan Pembahasan Bab ini menguraikan tentang langkah-langkah analisis yang dipakai untuk menjawab permasalahan dalam rumusan masalah yang kemudian akan dibahas. BAB VI Penutup Bab ini menguraikan tentang kesimpulan, keterbatasan dan saran yang diambil terkait dengan analisis dan pembahasan mengenai permasalahan yang ada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lingkungan Menurut Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 23 Tahun 1997 Pasal 1 yang kemudian disempurnakan oleh Undang-Undang No. 32 Tahun 2009, keduanya mendefinisikan pengertian lingkungan hidup sebagai berikut: "Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain." Menurut Darsono (1995), lingkungan adalah semua benda dan kondisi, termasuk manusia dan kegiatan mereka, yang terkandung dalam ruang di mana manusia dan mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia dan badan-badan hidup lainnya. Menurut Danusaputra (1980), lingkungan adalah semua benda dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan aktifitasnya, yang terdapat dalam ruang dimana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan hidup dan jasad renik lainnya. lingkungan hidup merupakan semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang kita tempati dan mempengaruhi kehidupan kita (Soemarwoto, 1997). 7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 B. Akuntansi Lingkungan 1. Pengertian Akuntansi Lingkungan Akuntansi Lingkungan (Environmental Accounting atau EA) merupakan istilah yang berkaitan dengan dimasukkannya biaya lingkungan (environmental costs) ke dalam praktek akuntansi perusahaan atau lembaga pemerintah. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat atau United States Environment Protection Agency (US EPA): “Fungsi penting akuntansi lingkungan adalah untuk menyajikan biaya-biaya lingkungan bagi para stakeholders perusahaan, yang mampu mendorong pengidentifikasian cara-cara mengurangi atau menghindari biaya-biaya ketika pada waktu yang bersamaan, perusahaan sedang memperbaiki kualitas lingkungan”. 2. Tujuan Akuntansi Lingkungan Menurut Ikhsan (2008) tujuan dari akuntansi lingkungan adalah untuk meningkatkan jumlah informasi relevan untuk pihakpihak yang memerlukan. Tujuan dikembangkannya akuntansi lingkungan antara lain meliputi: a. Akuntansi lingkungan merupakan sebuah alat manajemen lingkungan. Sebagai alat manajemen lingkungan, akuntansi lingkungan digunakan untuk menilai keefektifan kegiatan konservasi berdasarkan ringkasan dan klasifikasi biaya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 konservasi lingkungan. Data akuntansi lingkungan juga digunakan untuk menentukan biaya fasilitas pengelolaan lingkungan, biaya keseluruhan konservasi lingkungan dan juga investasi yang diperlukan untuk kegiatan pengelolaan lingkungan. Selain itu, akuntansi lingkungan juga digunakan untuk menilai tingkat keluaran dan capaian tiap tahun untuk menjamin perbaikan kinerja lingkungan yang berlangsung terus menerus. b. Akuntansi lingkungan sebagai alat komunikasi dengan masyarakat. Sebagai alat komunikasi dengan publik, akuntansi lingkungan digunakan untuk menyampaikan dampak negatif lingkungan, kegiatan konservasi lingkungan, dan hasilnya kepada publik. Tanggapan dan pandangan terhadap akuntansi lingkungan dari berbagai pihak, pelanggan, dan masyarakat digunakan sebagai umpan balik untuk mengubah pendekatan perusahaan dalam pelestarian atau pengelolaan lingkungan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 3. Fungsi dan Peran Akuntansi Lingkungan Menurut Ikhsan (2008) Fungsi dan peran akuntansi lingkungan dibagi ke dalam dua bentuk, yaitu: a. Fungsi Internal Fungsi internal merupakan fungsi yang berkaitan dengan pihak internal perusahaan sendiri. Pihak internal adalah pihak yang menyelenggarakan usaha, seperti rumah tangga konsumen dan rumah tangga produksi maupun jasa lainnya. Adapun yang menjadi aktor dan faktor dominan pada fungsi internal ini adalah pimpinan perusahaan. Sebab pimpinan perusahaan merupakan orang yang bertanggungjawab dalam setiap pengambilan keputusan maupun penentuan setiap kebijakan internal perusahaan. Sistem informasi lingkungan perusahaan memungkinkan fungsi internal untuk mengukur biaya konservasi lingkungan dan menganalisis biaya dari kegiatan-kegiatan konservasi lingkungan yang efektif dan efisien serta sesuai dengan pengambilan keputusan. Dalam fungsi internal ini diharapkan akuntansi lingkungan berfungsi sebagai alat manajemen bisnis yang dapat digunakan oleh manajer ketika berhubungan dengan unit-unit bisnis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 b. Fungsi Eksternal Fungsi eksternal merupakan fungsi yang berkaitan dengan aspek pelaporan keuangan. Statements of Financial Accounting Concepts atau SFAC No.1 menjelaskan bahwa pelaporan keuangan memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor dan kreditor, dan pemakai lainnya dalam mengambil keputusan investasi, kredit dan yang serupa secara rasional. Fungsi eksternal memberi kewenangan bagi perusahaan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan stakeholders, seperti pelanggan, rekan bisnis, investor, penduduk lokal maupun bagian administrasi. Oleh karena itu, perusahaan harus memberikan informasi kepada pihak eksternal tentang bagaimana manajemen perusahaan dalam mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber ekonomi yang dipercayakan kepada perusahaan. Diharapkan dengan publikasi hasil akuntansi lingkungan akan berfungsi dan berarti bagi perusahaan-perusahaan dalam memenuhi pertanggungjawaban serta transparansi mereka bagi para stakeholders yang secara simultan sangat berarti untuk kepastian evaluasi dari kegiatan konservasi lingkungan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 C. Konsep Ekoefisiensi Menurut Hansen dan Mowen (2007: 410), ekoefiensi adalah kemampuan perusahaan dalam memproduksi barang dan jasa yang secara simultan mengurangi dampak lingkungan yang negatif, konsumsi sumber daya, dan biaya. Konsep ini mengandung tiga pesan penting, yaitu: 1) Perbaikan kinerja ekologi dan ekonomi seharusnya dapat saling melengkapi. 2) Perbaikan kinerja lingkungan seharusnya tidak lagi dipandang hanya sebagai amal dan derma, melainkan sebagai kebersaingan. 3) Ekoefisiensi adalah suatu pelengkap dan mendukung pengembangan yang berkesinambungan. Ekoefisiensi mengimplikasikan bahwa peningkatan efisiensi berasal dari perbaikan kinerja lingkungan. Penyebab-penyebab yang mendorong peningkatan ekoefiensi, antara lain: 1) Permintaan pelanggan akan produk yang lebih bersih, yaitu produk yang ramah lingkungan 2) Pegawai yang lebih suka bekerja di perusahaan yang bertanggungjawab terhadap lingkungan dan akan menghasilkan produktivitas yang lebih besar 3) Perusahaan cenderung memperoleh keuntungan eksternal, seperti biaya modal yang lebih rendah dan tingkat asuransi yang lebih rendah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 4) Keuntungan sosial yang signifikan sehingga citra perusahaan menjadi lebih baik 5) Melakukan inovasi dan mencari peluang baru 6) Pengurangan biaya lingkungan dapat mempertahankan atau menciptakan keunggulan bersaing D. Biaya Lingkungan Biaya lingkungan adalah biaya yang ditimbulkan akibat adanya kualitas lingkungan yang rendah, sebagai akibat dari proses produksi yang dilakukan perusahaan. Biaya lingkungan juga diartikan sebagai dampak, baik moneter atau non-moneter yang terjadi oleh hasil aktifitas perusahaan yang berpengaruh pada kualitas lingkungan (Ikhsan, 2008). No. 1. 2. Tabel 2.1 Pengelompokan Biaya Lingkungan berdasarkan International Guidance Document: Environmental Management Accounting (IFAC: 2005) Biaya Sub Komponen Keterangan Lingkungan Biaya Lingkungan Biaya Bahan a. Bahan Mentah Termasuk biaya penyedia Output dan Bahan sumber daya seperti air dan Produk pembantu biaya pembelian bahan lainnya b.Bahan yang akan diproduksi menjadi Pembungkus suatu output produk. c. Air dan Energi Biaya Bahan a. Bahan Mentah Termasuk biaya pembelian dan Output Nondan Bahan pengolahaan sumber daya dan Produk Pembantu bahan lainnya yang menjadi b. Bahan output non-produk. Pembungkus c. Bahan Operasi d. Air dan Energi e. Biaya Pemrosesan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 No. 3. 4. 5. Tabel 2.1 Pengelompokan Biaya Lingkungan Berdasarkan International Guidance Document: Environmental Management Accounting (IFAC: 2005) (lanjutan) Biaya Sub Komponen Keterangan Lingkungan Biaya Lingkungan Biaya a. Depresasi Temasuk biaya penanganan, Pengendalian Peralatan perlakuan dan pembuangan Limbah dan Pengendalian limbah dan emisi, biaya Emisi Limbah perbaikan dan ganti rugi b. Bahan Operasi karena kerusakan lingkungan c. Air dan Energi dan semua biaya yang d. Tenaga Internal berkaitan dengan kepatuhan e. Jasa eksternal atas regulasi lingkungan f. Biaya-biaya, yang berkaitan dengan Perijinan dan pengendalian limbah dan Pajak emisi. g. Asuransi h. Pemulihan dan kompensasi Biaya a. Depresiasi Termasuk biaya yang timbul Pencegahan Peralatan karena adanya kegiatan dan Biaya b. Tenaga Internal lingkungan yang bersifat Pengelolaan c. Jasa Eksternal preventif. Biaya pengelolaan Lingkungan d. Biaya lainnya lingkungan lainnya seperti perencanaan perbaikan lingkungan, pengukuran kualitas lingkungan, komunikasi dengan masyarakat dan kegiatankegiatan lain yang relevan. Biaya Riset a. Depresiasi Termasuk dalam kelompok dan Peralatan ini adalah biaya aktivitas Pengembang- b. Tenaga Internal riset dan pengembangan an c. Jasa Eksternal yang berkaitan dengan isuisu lingkungan, seperti biaya riset potensi racun/zat berbahaya pada bahan baku, biaya pengembangan produk yang hemat energi atau ramah lingkungan, biaya uji coba desain peralatan baru yang dapat menghemat penggunaan bahan baku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 No. 6. Tabel 2.1 Pengelompokan Biaya Lingkungan Berdasarkan International Guidance Document: Environmental Management Accounting (IFAC: 2005) (lanjutan) Biaya Sub Komponen Keterangan Lingkungan Biaya Lingkungan Biaya Tak Termasuk biaya internal dan Berwujud eksternal yang tak berwujud (sulit dihitung) yang biasanya tidak ditemukan dalam sistem informasi perusahaan namun nilainya berpotensi signifikan. Biaya ini mencakup kewajiban (liability) seperti biaya pertimbangan hukum atas kerusakan alam, biaya regulasi seperti biaya masa yang akan datang akibat efek gas rumah kaca. Sumber: Internatioanal Federation of Accountants (IFAC) Pendekatan lain untuk mengelompokan biaya lingkungan dilakukan oleh Hansen dan Mowen (2007: 780) yang mengembangkan environmental quality cost model yang diadopsi dari quality cost model dalam konsep total quality management. Dengan pendekatan ini manajemen akan memandang bahwa kondisi yang ideal adalah nol (tidak ada) kerusakan lingkungan atau zero damage to the environment yang analog dengan zero-defects dalam total quality management. Kerusakan yang dimaksud dalam konteks ini adalah penurunan kualitas lingkungan secara langsung berupa pencemaran limbah padat, cair atau gas ke lingkungan, maupun penurunan kualitas lingkungan secara tidak langsung berupa penggunaan bahan dan energi yang tidak perlu. Dengan demikian maka biaya lingkungan yang dikeluarkan oleh perusahaan ditujukan untuk mencapai zero damage to the environment. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 Berdasarkan pendekatan tersebut maka pengelompokan biaya lingkungan menurut Hansen dan Mowen (2007: 413) adalah sebagai berikut: 1. Biaya pencegahan lingkungan (environmental prevention cost) Biaya yang timbul dari aktivitas untuk mencegah kotoran dan limbah produksi merusak lingkungan. Contoh: biaya mendesain proses/produk yang dapat meminimalkan atau menghilangkan polusi, biaya studi dampak lingkungan, dan sebagainya. 2. Biaya deteksi lingkungan (environmental detection cost) Biaya yang timbul dari aktivitas untuk menjadikan produk, proses, dan aktivitas lain dalam perusahaan memenuhi standar lingkungan yang ditetapkan. Contoh: biaya audit aktivitas lingkungan, biaya melakukan uji polusi, dan sebagainya. 3. Biaya kegagalan internal lingkungan (environmental internal failure cost) Biaya yang timbul dari aktivitas yang dilakukan karena kotoran dan limbah telah dihasilkan namun belum dibuang ke lingkungan sekitar perusahaan. Contoh: biaya pengolahan dan pembuangan limbah berbahaya, biaya daur ulang sisa bahan, dan sebagainya. 4. Biaya kegagalan eksternal lingkungan (environmental external failure cost) Biaya yang timbul sesudah kotoran dan limbah dibuang ke lingkungan sekitar perusahaan. Biaya ini terbagi lagi menjadi dua yaitu: a) Biaya kegagalan eksternal yang terealisasi (realized external failure cost) yaitu biaya yang ditanggung dan dibayar oleh perusahaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 Contohnya yaitu biaya konservasi lahan yang rusak, biaya pembersihan lingkungan yang tercemar, dan sebagainya. b) Biaya kegagalan eksternal yang tidak terealisasi (unrealized external failure cost) yaitu biaya yang ditanggung dan dibayar oleh pihak lain di luar perusahaan dan tidak termasuk dalam kelompok biaya lingkungan yang harus diakui dan dibebankan ke perusahaan walaupun timbulnya biaya tersebut disebabkan oleh perusahaan, biasanya secara tidak langsung. Biaya ini disebut juga biaya sosial (societal cost). Contohnya yaitu biaya pengobatan warga yang sakit karena terpapar polusi akibat aktivitas perusahaan, biaya kehilangan lingkungan yang sehat, dan sebagainya. E. Penilaian Siklus Hidup Menurut Hansen dan Mowen (2007: 423), biaya produk lingkungan dapat menunjukkan kebutuhan untuk meningkatkan pembenahan produk perusahaan. Pembenahan produk meliputi praktik mendesain, membuat, mengolah, dan mendaur ulang produk untuk meminimalkan kerusakan lingkungan. Untuk meningkatkan pembenahan produk dilakukan penilaian siklus hidup (life cycle assessment), yaitu pengidentifikasian pengaruh lingkungan dari suatu produk selama siklus hidupnya dan kemudian mencari peluang untuk memperoleh perbaikan lingkungan. Penilaian siklus hidup membebankan biaya dan keuntungan pada pengaruh lingkungan dan perbaikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 Penilaian biaya siklus hidup membebankan beberapa biaya desain produk pada biaya lingkungan. Biaya siklus hidup adalah fungsi dari penggunaan bahan baku, energi yang dikonsumsi, dan pelepasan limbah ke lingkungan yang berasal dari proses produksi. Penilaian siklus hidup didefinisikan oleh tiga tahapan formal, yaitu: 1. Analisis persediaan (inventory analysis): memberikan perincian bahan baku, energi, dan pelepasan limbah ke lingkungan dari suatu produk. 2. Analisis dampak (impact analysis): menilai pengaruh lingkungan dari beberapa desain dan memberikan peringkat relatif/penilaian biaya dari pengaruh-pengaruh tersebut. 3. Analisis perbaikan (improvement analysis): bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan yang ditunjukkan oleh analisis persediaan dan analisis dampak. F. Laporan Keuangan 1. Tujuan Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan berdasarkan PSAK No. 1 Tahun 2013 adalah untuk menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Dalam memenuhi tujuannya, laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. 2. Karakteristik Kualitatif Informasi dalam Laporan Keuangan a. Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang disajikan dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pengguna. Pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi. b. Relevan Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan cara membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. c. Materialitas Informasi dipandang material jika kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas dasar laporan keuangan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 d. Keandalan Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari kesalahan material dan bias, dan penyajian secara jujur sesuai dengan apa yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. e. Substansi Mengungguli Bentuk Transaksi Peristiwa dan kondisi lain dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya. Hal ini untuk meningkatkan keandalan laporan keuangan. f. Pertimbangan sehat Pertimbangan sehat mengandung unsur kehatihatian pada saat melakukan pertimbangan yang diperlukan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aset atau penghasilan tidak disajikan lebih tinggi dan kewajiban atau beban tidak disajikan lebih rendah. g. Kelengkapan Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. Kesengajaan mengakibatkan untuk informasi tidak menjadi mengungkapkan tidak benar atau menyesatkan dan karena itu tidak dapat diandalkan dan tidak relevansi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 h. Dapat dibandingkan Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan entitas antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pengguna juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antar entitas untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif. i. Tepat waktu Tepat waktu meliputi penyediaan informasi laporan keuangan dalam jangka waktu pengambilan keputusan. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. j. Keseimbangan antara biaya dan manfaat-manfaat informasi seharusnya melebihi biaya penyediannya. 3. Unsur-Unsur Laporan Keuangan yang Berkaitan Secara Langsung dengan Pengukuran Posisi Keuangan a. Aset adalah sumber daya yang dikuasai entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas. b. Kewajiban merupakan kewajiban masa kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi. c. Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi semua kewajiban. d. Kinerja keuangan 4. Unsur-Unsur Laporan Keuangan Yang Secara Langsung Terkait dengan Pengukuran Laba a. Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama periode pelaporan dalam bentuk arus masuk atau peningkatan aset, atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. b. Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode pelaporan dalam bentuk arus keluar atau penurunan aset, atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak terkait dengan distribusi kepada penanam modal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 5. Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan menyajikan dengan wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas suatu entitas. Penyajian wajar mensyaratkan penyajian jujur atas pengaruh transaksi, peristiwa dan kondisi lain yang sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan aset, kewajiban, penghasilan dan beban (PSAK 1, 2013). Laporan keuangan entitas meliputi: a. Neraca b. Laporan laba rugi c. Laporan perubahan ekuitas d. Laporan arus kas e. Catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya. f. Identifikasi laporan keuangan Entitas harus mengidentifikasikan secara jelas setiap komponen laporan keuangan termasuk catatan atas laporan keuangan. Jika laporan keuangan merupakan komponen dari laporan lain, maka laporan keuangan harus dibedakan dari informasi lain dalam laporan tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 G. Pelaporan Biaya Lingkungan Pelaporan biaya lingkungan adalah penting jika sebuah organisasi serius memperbaiki kinerja lingkungannya dan mengendalikan biaya lingkungannya. Langkah pertama yang baik adalah laporan yang memeberikan perincian biaya lingkungan menurut kategori. Pelaporan biaya lingkungan menurut kategori memberikan dua hasil yang penting, yaitu dampak biaya lingkungan terhadap profitabilitas perusahaan dan jumlah relative yang dihabiskan untuk setiap kategori (Hansen, 2007). Contoh laporan biaya lingkungan tersajikan pada tabel 2.2 Tabel 2.2 Laporan Biaya Lingkungan Tahun 2013 No. 1. 2. Komponen Biaya Lingkungan Biaya Lingkungan (Rp) Biaya Bahan Output Produk Biaya Bahan Output Non-Produk Biaya air dan listrik xxx xxx Total Biaya Bahan Output Non-Produk 3. Biaya Pengendalian Limbah dan Emisi Biaya pengelolaan limbah cair xxx Biaya depresiasi incenerator xxx Total Biaya Pengendalian Limbah dan Emisi xxx 4. Biaya Pencegahan dan Biaya Pengelolaan Lingkungan Biaya penyehatan ruang dan xxx bangunan Biaya pemantauan kualitas udara xxx Total Biaya Pencegahan dan Biaya xxx Pengelolaan Lingkungan 5. Biaya Riset dan Pengembangan Uji limbah cair xxx xxx Total Biaya Riset dan Pengembangan 6. Biaya Tak Berwujud Biaya Sertifikasi lingkungan xxx xxx Total Biaya Lingkungan Total Biaya Operasional xxx Sumber: Purwanugraha (2007), data diolah. % dari Total Biaya Operasional - xx% xx% xx% xx% xx% 100% PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 H. Penelitian Terdahulu Penelitian ini mengangkat topik mengenai penerapan akuntansi lingkungan. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya. Menurut Perdana (2015), hasil penelitiannya yang berjudul penerapan akuntansi lingkungan sebagai bentuk pertanggungjawaban perusahaan terhadap lingkungan menunjukkan bahwa PT. Pesona Khatulistiwa Nusantara telah mengakui adanya biaya lingkungan namun pada penyajian laporan laba rugi komprehensif masih digabungkan dengan biaya-biaya umum lainnya. Peneliti menyimpulkan bahwa perusahaan dapat menerapkan akuntansi lingkungan dalam pelaporan keuangannya. Penelitian lainnya menurut Rustika (2011) yang berjudul analisis pengaruh penerapan akuntansi manajemen lingkungan dan strategi terhadap inovasi perusahaan (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdapat di Jawa Tengah) menunjukkan bahwa penerapan Environmental Management Accounting (EMA) dan strategi terhadap inovasi perusahaan memiliki pengaruh positif pada inovasi produk dan inovasi proses. Hasil dari penelitian ini umumnya mendukung hipotesis pada perusahaan-perusahaan manufaktur di Jawa Tengah. Hal tersebut menunjukkan bahwa kesadaran perusahaan akan pentingnya lingkungan berpengaruh signifikan terhadap inovasi perusahaan. Berdasarkan beberapa penelitian tersebut menyimpulkan bahwa penerapan akuntansi lingkungan berperan penting dalam menjaga lingkungan sekitar dari pencemaran yang ditimbulkan perusahaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 Perusahaan tidak hanya meningkatkan profit tetapi juga peduli terhadap lingkungan. Akuntansi lingkungan juga perlu diterapkan dalam laporan keuangan agar dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan. Pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada obyek yang berbeda, yaitu pabrik gula. Penulis akan menganalisis pelaporan biaya lingkungan meliputi pengidentifikasian, pengakuan, penyajian dan pengungkapan yang diterapkan pabrik gula dengan IFAC (International Guidance Document) dan menarik kesimpulan dari hasil analisis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah studi kasus, yang merupakan kualitatif deskriptif. Penelitian deskriptif (Kountur, 2005: 105) adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa adanya perlakuan terhadap obyek yang diteliti. Studi kasus merupakan strategi penelitian dimana di dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu (Creswell, 2008: 19). Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di PG. Madukismo. 2. Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan selama bulan Februari 2017 sampai dengan Maret 2017. 27 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah sumber obyek yang akan diteliti dan dikenai simpulan dari hasil penelitian. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah: a. Departemen Akuntansi b. Departemen Produksi c. Departemen bagian lainnya yang memiliki kepentingan dan tanggung jawab terhadap manajemen lingkungan yang diterapkan dalam proses pengolahan limbah dan daur ulang. 2. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah data sebagai obyek yang akan diteliti. Obyek penelitian ini adalah sebuah perusahaan manufaktur yaitu PG. Madukismo. D. Data yang dicari Data yang dicari dalam penelitian ini adalah: 1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan 2. Struktur Organisasi Perusahaan 3. Kebijakan-kebijakan Lingkungan 4. Data Produksi mengenai proses produksi gula dan jenis limbah yang dihasilkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 5. Data Manajemen Lingkungan mengenai penanganan limbah yang dilakukan PG. Madukismo 6. Data Akuntansi mengenai Biaya Pengelolaan Lingkungan 7. Laporan keuangan perusahaan tahun 2015 E. Teknis Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah cross sectional survei. Cross sectional survei (Kountur, 2005:106) adalah metode pengumpulan data dimana informasi yang dikumpulkan hanya pada suatu saat tertentu. Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1. Wawancara Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan orang-orang dalam perusahaan tentang kebijakan lingkungan yang diterapkan oleh perusahaan. 2. Dokumentasi Dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan menyalin catatan-catatan dan data-data dalam perusahaan berkaitan dengan pengolahan limbah dan laporan keuangan perusahaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 F. Teknis Analisis Data Langkah-Langkah yang dilakukan untuk menjawab permasalahan yang diajukan adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasikan komponen biaya lingkungan berdasarkan International Guidance Document: Environmental Management Accounting (IFAC, 2005). 2. Mendeskripsikan pengakuan biaya lingkungan yang dilakukan oleh PG. Madukismo. 3. Mendeskripsikan aktivitas dan komponen biaya lingkungan yang dilakukan oleh PG. Madukismo. 4. Mendeskripsikan penyajian dan pengungkapan biaya yang dilakukan oleh PG. Madukismo. 5. Mengevaluasi pengakuan, penilaian, pengungkapan biaya lingkungan berdasarkan International guidance Document: Environmental Management Accounting (IFAC: 2005) dengan pengakuan biaya lingkungan menurut PG. Maduksimo. 6. Memberikan kesimpulan tentang dapat diterapkannya pelaporan akuntansi lingkungan pada PG. Madukismo berdasarkan hasil observasi di lapangan, wawancara dan analisis yang telah dilakukan oleh penulis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Identitas Perusahaan Nama Perusahaan : PT. Madubaru / PG.PS. Madukismo Alamat Perusahaan : Padokan Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul Yogyakarta 55181 Nomor Telepon : (0274) 377 039 dan (0274) 377 916 Nomor Fax : (0274) 373 071 E-mail : [email protected] Website : www.madubaru.comyr.com B. Sejarah Perusahaan PG. Madukismo dibangun pada 14 Juni 1955 sampai dengan 31 Maret 1958 dengan kontraktor Machinen Fabriek Sangerhausen dari Jerman Timur. Peletakan batu terakhirnya dilakukan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Pabrik ini diresmikan secara langsung oleh Presiden pertama Indonesia yaitu Ir. Soekarno pada tanggal 29 Mei 1958 dengan bentuk perseroan terbatas. Setelah peresmian pabrik oleh Ir. Soekarno, pabrik mulai beroperasi untuk memproduksi gula. Hak kepemilikan pabrik atau saham pabrik ini terbagi menjadi dua, yaitu 75% saham milik Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan 25% saham mikik pemerintah RI. 31 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 Pada tahun 1962, pemerintah RI mengambil alih semua pabrik gula baik yang dimiliki asing, swasta, ataupun semi swasta dan sejak tanggal 11 Maret 1962 status PG. Madukismo berubah menjadi Perusahaan Negara dan berada dibawah BPUPPN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Perkebunan Negara). Pada tanggal 3 September 1968 status PG. Madukismo kembali menjadi perseroan terbatas dengan nama PT. Madubaru. Pada tanggal 4 Maret 1984, dengan persetujuan Sri Sultan Hamengku Buwono IX, PT. Madubaru kembali dikelola oleh pemerintah RI dengan menunjuk PT. Rajawali Nusantara Indonesia sebagai pengelolanya. Hal ini didasarkan oleh perjanjian yang dilakukan pada tanggal 4 Maret 1984 yang dilakukan oleh Direktur utama PT. Rajawali Nusantara Indonesia dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX selaku pemegang saham terbesar. Dalam perkembangannya, komposisi hak kepemilikan pada PT. Madubaru menjadi 65% milik Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan 35% milik pemerintah Indonesia. Pada awal tahun 2004 kepemilikan saham pemerintah dialihkan kepada PT. Rajawali Nusantara Indonesia dan sejak saat itu PT. Madubaru dikelola secara mandiri oleh Direksi. C. Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi Perusahaan Visi dari PT. Madubaru adalah menjadi perusahaan Agro industri yang unggul di Indonesia dengan petani sebagai mitra sejati. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 2. Misi Perusahaan Misi PT. Madu Baru adalah sebagai berikut: a) Menghasilkan gula dan etanol yang berkualitas untuk memenuhi permintaan masyarakat dan industri di Indonesia. b) Menghasilkan produk dengan memanfaatkan teknologi maju yang ramah lingkungan, dikelola secara profesional dan inovatif, memberikan pelayanan yang prima kepada pelanggan serta mengutamakan kemitraan dengan petani. c) Mengembangkan produk atau bisnis baru yang mendukung bisnis inti. d) Menempatkan karyawan dan stake holders lainnya sebagai bagian terpenting dalam proses penciptaan keunggulan perusahaan dan pencapaian share holder values. D. Struktur Organisasi Struktur organisasi PT. Madubaru adalah struktur organisasi fungsional yaitu sistem organisasi yang wewenang pimpinan dilimpahkan kepada bagian-bagian organisasi yang ada di bawahnya dalam bidang kerja tertentu. Struktur organisasi PT. Madubaru Tahun 2014 adalah sebagai berikut : 1. Komisaris Utama : GKR Pembayun 2. Komisaris : - Drs. H. Sumargono Kusumodiningrat - Djoko Retnadi, S.E. 3. Direktur : Ir. Rachmad Edi Cahyono, M.Si PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 DEWAN KOMISARIS DIREKTUR KEPALA SPI KABAG TANAMAN STAF KHUSUS LTD KABAG INSTALASI KABAG PABRIKASI KABAG PABRIK SPIRITUS KABAG PEMASARAN KABAG AKT & KEU KABAG SDM & UMUM Gambar 4.1 Struktur Organisasi Berdasarkan peraturan perusahaan yaitu SK Kanwil Departemen Tenaga Kerja terdapat dua macam tenaga kerja PT. Madubaru, yaitu tenaga kerja tetap dan tenaga kerja tidak tetap. Tenaga kerja tetap terdiri dari karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana. Sedangkan tenaga kerja tidak tetap yaitu karyawan kerja paruh waktu (KKWT) yang hanya bekerja pada masa produksi dan karyawan borongan yang bekerja hanya saat ada pekerjaan borong. Tabel 4.1 Jumlah Karyawan PT. Madubaru Karyawan pimpinan 56 orang Karyawan pelaksana 388 orang KKWT 934 orang Borongan tebangan dan garap ± 3.000 orang kebun Sumber: PT. Madukismo,2015. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 E. Lokasi Perusahaan PT. Madubaru mempunyai usaha pokok yaitu Pabrik Gula dan Pabrik Alkohol/Spiritus Madukismo. Kedua pabrik ini terletak ± 5 km arah barat daya Yogyakarta, tepatnya di Desa Padokan, Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pabrik gula dan pabrik spiritus menempati luas area 276.000 m2 dengan luas bangunan 51.000 m2. F. Produksi 1. Kegiatan Produksi Bahan baku dalam pengolahan gula di PG. Madukismo adalah Tebu. Tebu yang akan diproses menjadi gula berasal dari tebu perkebunan PG. Madukismo yaitu perkebunan rakyat yang berada di beberapa daerah seperti di daerah DIY, Purwokerto, Temanggung Klaten, Wonosari, Karang Anyar, Sragen dan lain-lain. Proses produksi PG. Madukismo dilakukan selama kurang lebih 3 sampai 7 bulan tergantung dari jumlah tebu yang digiling. Ada beberapa tahapan yang dilakukan PG. Madukismo dalam proses produksi yang digunakan. penggilingan, Tahapan-tahapan stasiun tersebut pemurnian, dilakukan stasiun di stasiun penguapan, stasiun pemasakan/kristalisasi, stasiun pemutaran, dan stasiun penyelesaian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 2. Jenis Produk PT. Madubaru a) Produksi Utama Produksi utama dari PG. Madukismo yaitu gula pasir dengan kualitas SHS IA (Superior Head Sugar) atau GKP (Gula Kristal Putih). b) Produksi Samping Produk samping dari PS. Madukismo yaitu: 1) Alkohol Murni yang berkadar 95%. 2) Spiritus Bakar yang berkadar 94%. G. Pengelolaan Limbah di PG. Maduksimo 1. Karakteristik Limbah Secara umum limbah yang dihasilkan PG. Madukismo dapat dikelompokkan menjadi 4 yaitu limbah padat, limbah cair, limbah gas, serta limbah B3. Tabel 4.2 Sumber, Macam, dan Sifat Limbah PG. Madukismo No Sumber Macam bahan Sifat fisika Sifat buangan kimia 1. Stasiun pemerahan a. Gilingan Ampas, bocoran Padat/cair, minyak pelumas terapung Air pendingin Mengendap, metal suhu normal b. Diffuser Ampas, bocoran Padat/cair, minyak pelumas terapung 2. Mesin-mesin Air pendingin Cair, suhu Netral mesin normal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 Tabel 4.2 Sumber, Macam, dan Sifat Limbah PG. Madukismo (lanjutan) No 3. Sumber Macam bahan buangan Stasiun ketelan Ampas, abu S 4. 5. 6. 7. Stasiun Pembangkit listrik Stasiun Pemurnian Stasiun penguapan Stasiun masakan 8. Stasiun Pendingin S 9. Stasiun puteran 10. Laboratorium Sifat fisika Padat, mengendap Air kurasan Slurry (padatan) suhu >50oC Bocoran minyak Terapung pelumas dalam air Blotong Padat Kapur Cair Soda Cair, suhu normal Cair Air pendingin vacuum filter Air pendingin tobong sublimator Air pendingin kondensor Soda Air pendingin kondensor Air pendingin Tetes/molasses Larutan gula/nira Air Bahan kimia lain Sumber: PT. Madubaru, 2015. Sifat kimia Agak asam/basa Cair, suhu 60-70oC Cair, suhu >42oC Cair Cair Cair, suhu normal Cair, suhu normal Cair Cair Cair Netral basa Netral pH5,5-6,5 pH<7 Netral pH bervariasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 2. Pengelolaan limbah a. Limbah padat Limbah padat yang dihasilkan dari proses pengolahan tebu menjadi gula adalah pucuk tebu, daun kering, tebu yang tercecer, ampas tebu (bagas), blotong, dan abu sisa pembakaran ampas. Pucuk tebu, daun kering, dan tebu yang tercecer jumlahnya sedikit sehingga tidak memerlukan penanganan khusus. Sementara ampas tebu (bagas), blotong, dan abu ketel jumlahnya banyak dan memerlukan penanganan khusus agar tidak mencemari manusia dan lingkungan sekitar. Limbah padat yang paling banyak dihasilkan pada industri gula kristal putih adalah ampas tebu (bagas). 1) Ampas tebu berasal dari stasiun penggilingan. Ampas tebu berupa cacahan tebu kering yang telah terpisah dari cairannya (nira). Limbah padat ini oleh PG. Madukismo dimanfaatkan sebagai bahan bakar stasiun ketelan untuk menghasilkan energi uap dan energi listrik. Energi digunakan untuk mendukung proses produksi. Ampas tebu juga dapat digunakan sebagai pakan ternak atau dicampur dengan blotong dan abu ketel untuk digunakan sebagai pupuk. 2) Blotong merupakan endapan yang dihasilkan dari proses pemurnian nira pada stasiun pemurnian. Nira disaring PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 menggunakan rotary vacuum filter untuk memisahkan nira dengan blotong. Blotong memiliki kadar air 50% sehingga perlu ditambahkan sedikit ampas tebu kemudian ditekan sehingga blotong yang dihasilkan bersifat padat dan remah dengan kadar air 30 %. Blotong yang padat dan remah ini ditampung dalam dump truck untuk didistribusikan ke lahan pertanian dan pabrik pupuk. 3) Abu ketel dari boiler terdiri dari dua yaitu abu yang keluar melalui cerobong dan ditangkap dengan alat dust collector dan abu ketel yang keluar dari hasil pembersihan dapur boiler. Abu ketel merupakan sisa pembakaran gorek dapur ketel. Abu ketel sebagian besar mengandung unsur karbon, disamping unsur mikro lainnya. Abu ketel berfungsi untuk urug tanah dan bahan pembuatan batako. b. Limbah cair Limbah cair yang dihasilkan PG. Madukismo adalah air pendingin, air bekas pencucian lantai, ceceran nira, air kurasan, larutan soda bekas dan kapur, air bekas cucian evaporator, air jatuhan kondensor, tetes/molasses, dan air penangkap abu boiler. Limbah cair yang dihasilkan oleh proses produksi gula ditangani dengan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Limbah cair berupa ceceran nira merupakan limbah organik, sehingga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 penanganan limbah ini menggunakan sistem biologis menggunakan bakteri inola sp. Limbah cair berupa tetes/molasses menjadi bahan utama dari PS. Madukismo dan limbah cair dari stasiun produksi diolah secara terpisah dengan prinsip pengendapan pada kolam IPAL yang tersedia. Setelah pencemar dalam limbah tersebut hilang, maka yang tersisa adalah air bersih yang kemudian dapat dimanfaatkan kembali untuk proses produksi gula. c. Limbah Gas Selain menghasilkan limbah dalam bentuk padatan dan cairan, proses produksi gula PG. Madukismo juga menghasilkan limbah gas yang dapat mencemari udara. PG. Madukismo mempunyai 6 unit boiler tersebut sangat berpotensi untuk mencemari lingkungan, karena emisi cerobongnya mengeluarkan gas buang sisa pembakaran yang mengandung CO2 dan partikel abu, sehingga menimbulkan polusi udara. Oleh karena itu dari 6 unit boiler tersebut pada masing-masing boiler dilengkapi dengan alat penangkap debu (Dust Collector) dengan sistem Dry Cyclone. Untuk mengontrol efektivitas Dust Collector tersebut pada masing-masing cerobong dilengkapi lubang untuk mengambil sample emisi (tempat sampling). Dari hasil beberapa sample emisi gas cerobong menunjukkan bahwa parameter yang telah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 ditetapkan pemerintah semuanya terpenuhi, berarti emisi gas cerobong boiler PG. Madukismo cukup ramah lingkungan. d. Limbah B3 Limbah B3 yang dihasilkan berupa bocoran minyak pelumas/oli dan aki bekas. Limbah ini berbahaya dan beracun karena sifat, konsentrasi, atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemari atau merusak lingkungan hidup (membahayakan kesehatan dan lingkungan). Volume oli sisa proses adalah 70-105 liter/hari. Oli dan Accu bekas (rusak) tersebut di simpan dalam drum dan ditempatkan dalam gudang penyimpanan sementara, yang selanjutnya diserahkan kepada pihak ketiga yang telah ditunjuk oleh pemerintah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1. Mengidentifikasikan komponen biaya lingkungan berdasarkan International Guidance Document: Environmental Management Accounting (IFAC: 2005) Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan oleh penulis. PG. Madukismo telah melakukan penanganan dan pencegahan terhadap limbah produksinya. PG. Madukismo juga bekerjasama dengan perusahaan lain dalam pengolahan limbah, seperti pengolahan limbah blotong yang diolah menjadi pupuk organik pada PT. Victory. Penulis mengidentikasikan komponen dilakukan PG. madukismo sebagai berikut: 1) Air dan listrik 2) Biaya depresiasi a) Depresiasi Dust Collector b) Depresiasi alat-alat pertanian 3) Biaya pembibitan a) Bibit Pokok Utama b) Bibit Pokok c) Bibit Nenek d) Bibit Induk e) Bibit Datar f) Pembelian bibit g) Pompa Air dan Hama 42 biaya lingkungan yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 4) Biaya tenaga kerja PG. Madukismo 5) Izin gangguan 6) Pengangkutan blothong 7) Biaya uji laboratorium a) Uji limbah cair b) Uji emisi c) Uji FK Air&BIO d) Pengambilan contoh uji spesimen kesehatan 2. Mendeskripsikan pengakuan biaya lingkungan yang dilakukan oleh PG. Madukismo Pengakuan biaya lingkungan yang dilakukan PG. Madukismo digolongkan menjadi satu dengan biaya produksi perusahaan. Biaya lingkungan yang dilakukan oleh PG. Madukismo meliputi: 1) Air dan listrik adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka pemakaian air dan listrik untuk proses produksi. 2) Biaya depresiasi adalah biaya penyusutan peralatan yang digunakan oleh perusahaan. 3) Biaya pembibitan merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli, menanam dan memelihara bibit tebu. 4) Biaya tenaga kerja PG. Madukismo adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk tenaga kerja yang bekerja di bagian pabrikasi. 5) Izin gangguan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk surat perizinan gangguan dari pemerintah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 6) Pengangkutan blotong merupakan biaya jasa transportasi yang dikeluarkan perusahaan untuk mengangkut blothong ke kebunkebun. 7) Biaya uji laboratorium merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam melakukan pengujian emisi dan limbah cair. 3. Mendeskripsikan aktivitas dan komponen biaya lingkungan yang dilakukan oleh PG. Madukismo. Aktivitas dan komponen biaya lingkungan yang dilakukan oleh PG. Madukismo disajikan dalam tabel 5.1 Tabel 5.1 Aktivitas dan Komponen Biaya Lingkungan PG. Madukismo No. 1. Aktivitas Lingkungan PG. Madukismo Penangkap abu ketel Komponen Biaya PG. Madukismo Biaya air dan listrik Depresiasi Dust Collector 2. Pembibitan tebu a. Bibit Pokok Utama b. Bibit Pokok c. Bibit Nenek d. Bibit Induk e. Bibit Datar f. Pembelian bibit g. Pompa Air dan Hama Biaya depresiasi alatalat pertanian Keterangan Air dan listrik digunakan dalam kegiatan produksi tebu Dust Collector merupakan alat untuk menangkap debu sebagai upaya pengendalian limbah abu ketel Pembibitan dilakukan sebagai pemenuhan bahan baku tebu. Kegiatan pembibitan meliputi menanam dan memelihara hingga tebu siap dipanen. pupuk yang digunakan untuk tanaman tebu merupakan limbah blotong yang dihasilkan dari proses produksi. Peralatan pertanian meliputi traktor dan pompa air. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 Tabel 5.1 Aktivitas dan Komponen Biaya Lingkungan PG. Madukismo (lanjutan) No. 3. Aktivitas Lingkungan PG. Madukismo Pengangkutan Blotong Komponen Biaya PG. Madukismo Biaya jasa pengangkutan blotong Biaya tenaga kerja pelaksana PG. Madukismo 4. Pengujian limbah PG. Madukismo a. Uji limbah cair b. Uji emisi c. Uji FK Air&BIO d. Pengambilan contoh uji spesimen kesehatan Keterangan Pengangkutan dilakukan selama masa giling tebu. Pengangkutan blotong dilakukan dari PG. Madukismo ke kebun-kebun pertanian. Tenaga kerja PG. Madukismo yang bekerja pada bagian pengawasan dan penanganan limbah produksi. Biaya pengujian limbah yang dilakukan oleh pihak eksternal merupakan kegiatan pencegahan terhadap pencemaran limbah produksi 4. Mendeskripsikan penyajian dan pengungkapan biaya lingkungan yang dilakukan oleh PG. Madukismo Pengungkapan biaya lingkungan yang dilakukan PG. Madukismo disajikan dalam tabel 5.2 Tabel 5.2 Pengungkapan Biaya Lingkungan PG. Madukismo Komponen Biaya Lingkungan PG. Madukismo 1. Air dan listrik No. 2. a. Depresiasi Dust Collector b. Depresiasi alatalat pertanian Jumlah (Rp) Keterangan - Penggunaan air dan listrik untuk kegiatan produksi teridentifikasi sebesar Rp5.194.439.840, tetapi tidak dapat diukur untuk penggunaan air dan listrik dalam penanganan limbah produksi 44.545.453 Perusahaan menggunakan metode garis lurus dalam perhitungan 376.551.385 akumulasi peralatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 Tabel 5.2 Pengungkapan Biaya Lingkungan PG. Madukismo (lanjutan) Komponen Biaya No. Lingkungan PG. Madukismo 3. Tenaga kerja Pelaksana PG. Madukismo 4. 4Izin gangguan 5. Biaya pembibitan a. Bibit Pokok Utama b. Bibit Pokok c. Bibit Nenek d. Bibit Induk e. Bibit Datar f. Pembelian bibit g. Pompa Air dan Hama 6. Pengangkutan blotong 7. a. Uji limbah cair b. Uji emisi c. Uji FK Air&BIO d. Pengambilan contoh uji spesimen kesehatan Jumlah (Rp) Keterangan - Biaya tenaga kerja pelaksana PG. Madukismo dapat teridentifikasi dan terukur sebesar Rp1.771.541.740. Biaya tersebut merupakan biaya tenaga kerja produksi, sedangkan biaya tenaga kerja pelaksana PG. Madukismo yang mengawas dan menangani limbah tidak dapat terukur. Biaya surat perizinan gangguan 5.089.500 berlaku selama lima tahun Biaya pembibitan dapat teridentifikasi dan terukur. Biaya 1.685.355 pembibitan merupakan biaya 19.433.000 penanaman dan pemeliharan tanaman 15.720.854 hingga siap dipanen. 318.860.038 3.491.265.270 282.534.750 580.052.352 337.601.245 Biaya pengangkutan blotong merupakan biaya jasa eksternal yang dibayarkan perusahaan untuk mengangkut blotong ke kebun-kebun tebu. 23.400.000 Biaya uji laboratorium dinilai 10.000.000 berdasarkan tarif jasa eksternal dalam 3.365.000 melakukan pengujian limbah dan 5.550.000 emisi. Dari analisis yang dilakukan oleh penulis, manajemen telah melakukan penanganan dan pencegahan terhadap limbah produksi yang ada pada PG. Madukismo. Namun, biaya lingkungan tidak diukur secara rinci, seperti biaya tenaga kerja pelaksana serta biaya air dan listrik yang terjumlah secara keseluruhan dengan kegiatan produksi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 Biaya pembibitan termasuk dalam pengelompokan biaya bahan output produk karena PG. Madukismo tidak membeli tebu untuk bahan bakunya. Tetapi, bahan baku utama PG. Madukismo merupakan hasil panen tebu dari perkebunannya. Limbah tetes/molasses yang diolah PS. Madukismo sebagai produk sampingan telah melakukan pencatatan secara terpisah sebagai produk baru. Sehingga penelitian difokuskan pada penyajian laporan keuangan yang dilakukan oleh PG. Madukismo. Pada PG. Madukismo penyajian biaya lingkungan dicatat pada pos Harga Pokok Penjualan, kecuali biaya izin gangguan. Penyajian biaya lingkungan akan menambah nilai dari harga pokok penjualan. 5. Mengevaluasi hasil analisis pengakuan, penilaian, pengungkapan biaya lingkungan menurut International guidance Document: Environmental Management Accounting (IFAC: 2005) dengan pengakuan biaya lingkungan menurut PG. Madukismo Dari hasil analisis yang dilakukan oleh penulis, perusahaan belum menerapkan akuntansi lingkungan sehingga pengukuran, penilaian dan pengungkapan biaya lingkungan tidak tersajikan dalam laporan keuangan perusahaan. Biaya-biaya berkaitan dengan lingkungan PG. Madukismo diakui sebagai komponen perhitungan Harga Pokok Penjualan. Biaya lingkungan yang dicatat pada Harga Pokok Penjualan menyebabkan Harga Pokok Penjualan menjadi besar dan laba kotor PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 akan menjadi kecil. Namun hal ini tidak mempengaruhi laba/rugi bersih perusahaan. Hasil dari identifikasi biaya lingkungan pada PG.Madukismo menurut International Guidance Document: Environmental Management Accounting (IFAC, 2005) yang dilakukan oleh penulis seperti pada tabel 5.2 Tabel 5.3 Identifikasi Biaya Lingkungan PG. Madukismo Menurut Pengelompokan Biaya Lingkungan IFAC (2005) No. 1. 2. Biaya Lingkungan Biaya Bahan Output Produk Biaya Bahan Output Non-Produk Bahan Pembungkus Komponen Biaya Lingkungan PG. Madukismo Biaya pembibitan h. Bibit Pokok Utama i. Bibit Pokok j. Bibit Nenek k. Bibit Induk l. Bibit Datar m. Pembelian bibit n. Pompa Air dan Hama Tidak ada Air dan Energi Tidak ada Bahan Mentah dan Bahan Pembantu Bahan Pembungkus Tidak ada Bahan Operasi Air dan Energi Biaya Pemrosesan Tidak ada Air dan listrik Tidak ada Sub Komponen Biaya Lingkungan Bahan Mentah dan Bahan pembantu Tidak ada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 Tabel 5.3 Identifikasi Biaya Lingkungan PG. Madukismo Menurut Pengelompokan Biaya Lingkungan IFAC (2005)(lanjutan) No. 3. Biaya Lingkungan Biaya Pengendalian Limbah dan Emisi Bahan Operasi Komponen Biaya Lingkungan PG. Madukismo a. Depresiasi Dust Collector b. Depresiasi alat-alat pertanian Tidak ada Air dan Energi Tidak ada Tenaga Internal Tenaga kerja pelaksana PG. Madukismo Pengangkutan blotong Sub Komponen Biaya Lingkungan Depresiasi Peralatan Pengendalian Limbah Jasa eksternal Biaya-biaya, Perijinan dan Pajak Asuransi 4. 5. 6. Biaya Pencegahan dan Biaya Pengelolaan Lingkungan Biaya Riset dan Pengembangan Biaya Tak Berwujud Izin gangguan Tidak ada Pemulihan dan kompensasi Depresiasi Peralatan Tidak ada Tenaga Internal Tidak ada Jasa Eksternal Biaya lainnya a. Uji limbah cair b. Uji emisi c. Uji FK Air&BIO d. Pengambilan contoh uji spesimen kesehatan Tidak ada Depresiasi Peralatan Tidak ada Tenaga Internal Tidak ada Jasa Eksternal Tidak ada Tidak ada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 6. Memberikan kesimpulan tentang dapat diterapkannya pelaporan akuntansi lingkungan pada PG. Madukismo berdasarkan hasil observasi di lapangan, wawancara dan analisis yang telah dilakukan oleh penulis. Pelaporan biaya lingkungan pada PG. Madukismo berdasarkan International Guidance Document: Environmental Management Accounting (IFAC, 2005) yang dilakukan oleh penulis seperti pada tabel 5.4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 Tabel 5.4 Laporan Biaya Lingkungan PG. Madukismo Berdasarkan International Guidance Document: Environmental Management Accounting (IFAC) No. 1. Komponen Biaya Lingkungan Biaya Lingkungan (Rp) % dari Total Biaya Operasional Biaya Bahan Output Produk Bibit Pokok Utama 1.685.355 Bibit Pokok 19.433.000 Bibit Nenek 15.720.000 Bibit Induk 318.860.038 Bibit Datar 3.491.265.270 Pembelian bibit 282.534.750 Pompa air dan hama 580.052.352 Total Biaya Bahan Output Produk 4.709.550.765 2. Biaya Bahan Output Non-Produk Biaya air dan listrik* Total Biaya Bahan Output Non-Produk 3. Biaya Pengendalian Limbah dan Emisi Depresiasi Dust Collector 44.545.453 Depresiasi alat-alat pertanian 376.551.385 Izin gangguan 5.089.500 Pengangkutan Blotong 337.601.245 Tenaga kerja pelaksana PG. Madukismo * Total Biaya Pengendalian Limbah dan Emisi 763.787.583 4. Biaya Pencegahan dan Biaya Pengelolaan Lingkungan Uji limbah cair 23.400.000 Uji emisi 10.000.000 Uji FK Air&BI 3.365.000 Pengambilan contoh uji spesimen kesehatan 5.550.000 Total Biaya Pencegahan dan Biaya Pengelolaan Lingkungan 42.315.000 Total Biaya Lingkungan 5.515.653.348 Total Biaya Operasional 192.763.595.198 2,44 0,4 0,02 2,86 100 Keterangan: * Biaya air dan listrik serta biaya tenaga kerja pelaksana PG. Madukismo dapat teridentifikasi dan terukur, namun pengukurannya masih tergabung dengan aktivitas lainnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 Berdasarkan hasil observasi di lapangan, wawancara serta analisis yang telah dilakukan penulis, maka PG. Madukismo dapat menerapkan pelaporan biaya lingkungan berdasarkan acuan International guidance Document: Environmental Management Accounting (IFAC: 2005), apabila PG. Madukismo dapat memisahkan pengukuran biaya air dan listrik serta biaya tenaga kerja pelaksana yang masih tergabung dengan aktivitas lain. PG. Madukismo perlu memisahkan pengukuran biaya air dan listrik serta biaya tenaga kerja pelaksana yang digunakan untuk aktivitas lingkungan agar dapat diketahui total biaya lingkungan dalam pelaporannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka dapat disimpulkan International bahwa pelaporan Guidance lingkungan Document yang Environmental sesuai dengan Management Accounting (IFAC, 2005) dapat diterapkan di perusahaan, dengan syarat ada pemisahaan biaya air dan listrik serta biaya tenaga kerja pelaksana lingkungan. B. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan yang penulis temui saat melakukan penelitian ini adalah tidak seluruh data yang diperlukan oleh penulis dapat diakses. Penulis tidak dapat mencantumkan nominal pada biaya air dan listrik serta biaya tenaga kerja pelaksana karena pengukurannya masih tergabung dengan aktivitas lain. C. Saran 1. Bagi perusahaan Diharapkan PG. Madukismo dapat menerapkan akuntansi lingkungan mulai dari pengidentifikasian, pengakuan, penilaian dan pengungkapan dalam kaitannya dengan lingkungan secara rinci. Hal ini bertujuan agar pengguna laporan keuangan dapat 53 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 mengetahui bahwa PG. Madukismo telah bertanggungjawab terhadap lingkungannya. 2. Bagi peneliti selanjutnya Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas penelitian pada PS. Madukismo sehingga dapat diketahui secara keseluruhan biaya lingkungan yang ada pada PT. Madubaru. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Daftar Pustaka Agustia, Dian. 2010. “Pelaporan Biaya Lingkungan Sebagai Alat Bantu Bagi Pengambilan Keputusan yang Berkaitan Dengan Pengelolaan Lingkungan”. Jurnal Akuntansi: Akrual. Vol.1, No.2 Danusaputra, Munajat ST. 1980. Hukum Lingkungan Buku I Umum. Bandung: Bina Cipta. Darsono, Valentinus. 1995. Pengantar Ilmu Lingkungan. Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya. Fitriyani dan Siti Mutmainah. 2011. “Keterkaitan Kinerja Lingkungan, Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Kinerja Finansial”. Skripsi, (online). Semarang: Universitas Diponegoro. http://eprints.undip.ac.id/35522/1/Skripsi_30.pdf (diakses 8 September 2016). Hansen, D.R. and Mowen, M.M. 2007. Managerial Accounting Buku 2. Edition. Jakarta: Selemba Empat. IFAC (International Federation of Accountants). 2005. International Guidance Document: Environmental Management Accounting, Massachusetts: EMARIC. Ikhsan, Arfan. 2008. Akuntansi Lingkungan dan Pengungkapannya. Yogyakarta: Graha Ilmu. John W. Creswell. 2008. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed, Edisi Ketiga. Bandung : Pustaka Pelajar. Kountur, Ronny. 2005. Metode penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: PPM. Perdana, Galih Bintang Kusuma. 2015. “Penerapan Akuntansi Lingkungan Sebagai Bentuk Pertanggungjawaban Perusahaan Terhadap Lingkungan”. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 1 Revisi 2013 tentang Penyajian Laporan Keuangan. Purwanugraha, H. Andre. 2014. “Analisis Biaya Lingkungan pada RSUD Dr. Moewardi Surakarta”. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya. 55 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 Rustika, Novia. 2011. “Analisis Pengaruh Penerapan Akuntansi Manajemen Lingkungan dan Strategi Terhadap Inovasi Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdapat di Jawa Tengah)”. Skripsi, (online). Semarang: UNDIP. http://eprints.undip.ac.id (diakses 8 September 2016). Soemarwoto, Otto. 1997. Ekologi, Lingkungan Hidup Pembangunan. Jakarta: Djambatan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Widayaka, Yosef. 2011. “Kemungkinan Penerapan Akuntansi Lingkungan Sebagai Bentuk Pertanggungjawaban Perusahaan Terhadap Lingkungan”. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN 57 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 PT. MADUBARU LAPORAN LABA RUGI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2015 Catatan 213.336.637.888 PENJUALAN BERSIH 25 (189.787.646.837) BEBAN POKOK PENJUALAN 26 23.548.991.031 LABA KOTOR BEBAN USAHA Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Jumlah Beban Usaha 27 28 20.573.042.690 LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) DILUAR USAHA Penghasilan Diluar Usaha Beban Diluar Usaha Jumlah Penghasilan (Beban) Diluar Usaha 29 2.823.716.062 (5.499.092.400) (2.675.376.338) LABA BERSIH SEBELUM PAJAK PENGHASILAN Pajak Penghasilan Pajak Kini Pajak Tangguhan LABA BERSIH SETELAH PAJAK PENGHASILAN 484.228.407 2.491.719.954 2.975.948.361 17.897.666.352 30 4.798.318.000 501.510.604 5.299.828.605 12.597.837.747 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 PT. MADUBARU LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) ASET Catatan ASET LANCAR 2015 5 12.115.396.726 Kas dan Setara Kas 6 30.459.286.534 Piutang Usaha 7 300.000.000 Investasi Jangka Pendek 8 9.298.341.847 Piutang Pajak 9 7.376.749.480 Piutang Lain-lain 10 48.300.360.017 Persediaan 11 550.328.068 Uang Dibayar Dimuka 12 6.144.067.862 Beban Dibayar Dimuka 114.544.530.535 Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset Tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp75,813,642,237 tahun 2015) 13 Jumlah Aset Tidak Lancar 82.029.894.677 82.029.894.677 ASET LAIN-LAIN 14 Beban ditangguhkan 15 Piutang Kemitraan dan Proyek Percobaan 16 Persediaan Tidak Produktif Jumlah Aset Lain-lain JUMLAH ASET LIABILITAS DAN EKUITAS 5.725.781.782 11.540.017.479 281.059.147 17.546.858.408 214.121.283.620 LIABILITAS LANCAR Utang Usaha Pinjaman Bank Jangka Pendek Utang Pajak Beban Yang Masih Harus Dibayar Utang Lain-lain Jumlah Liabilitas Lancar 17 18 19 20 21 7.198.566.748 30.959.062.849 4.034.064.262 2.319.047 52.503.602.098 94.697.615.003 KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN 22 7.040.245.868 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 LIABILITAS TIDAK LANCAR Kewajiban Imbalan Masa / Pasca Kerja Jumlah Liabilitas Tidak Lancar EKUITAS Modal Disetor Agio Saham Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap Cadangan Umum Laba Tahun Berjalan Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 23 14.818.662.595 14.818.662.595 24 6.925.000.000 4.081.670.000 448.255.504 73.511.996.903 12.597.837.747 97.564.760.154 214.121.283.620 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 Daftar pertanyaan 1. Bagaimana sejarah didirikannya perusahaan? 2. Apa visi dan misi perusahaan? 3. Bagaimana struktur organisasi perusahaan? 4. Berapa jumlah karyawan seluruhnya? 5. Dimana letak dan lokasi perusahaan? 6. Berapa luas lokasi yang ditempati perusahaan? 7. Bagaimana kegiatan produksi perusahaan? 8. Apa saja limbah yang ada di perusahaan? 9. Bagaimana pengolahan limbah tersebut? 10. Apakah ada pemanfaatan kembali limbah produksi? Berapa biaya yang dikeluarkan? 11. Bagaimana pencatatan biaya tersebut? 12. Apa saja biaya yang berkaitan dengan limbah produksi? 13. Berapa biaya depresiasi peralatan yang digunakan untuk limbah? 14. Apa saja biaya perijinan yang terdapat di perusahaan? 15. Bagaimana penyajian dan pengungkapan biaya-biaya tersebut? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62