ANALISIS POTENSI PELAPORAN AKUNTANSI LINGKUNGAN

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS POTENSI PELAPORAN AKUNTANSI LINGKUNGAN
SEBAGAI BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN PERUSAHAAN
TERHADAP LINGKUNGAN
(Studi Kasus pada PG. Madukismo, Daerah Istimewa Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Katarina Nathania Karmila
NIM: 132114077
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS POTENSI PELAPORAN AKUNTANSI LINGKUNGAN
SEBAGAI BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN PERUSAHAAN
TERHADAP LINGKUNGAN
(Studi Kasus pada PG. Madukismo, Daerah Istimewa Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Katarina Nathania Karmila
NIM: 132114077
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“HIDUPKU ADALAH TANGGUNGJAWABKU”
“Life is like riding bicycle. To keep your balance, you must keep moving.”
-Albert Einstein
Karya ini kupersembahkan untuk:
•
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
•
Keluargaku yang senantiasa memberikan doa dan semangat
•
Keluarga Besar Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
ANALISIS POTENSI PELAPORAN AKUNTANSI LINGKUNGAN
SEBAGAI BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN PERUSAHAAN
TERHADAP LINGKUNGAN
(Studi Kasus pada PG. Madukismo)
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 19 Juli 2017 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 31 Juli 2017
Yang membuat pernyataan,
Katarina Nathania Karmila
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Katarina Nathania Karmila
NIM
: 132114077
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS POTENSI PELAPORAN AKUNTANSI LINGKUNGAN
SEBAGAI BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN PERUSAHAAN
TERHADAP LINGKUNGAN
(Studi Kasus pada PG. Madukismo)
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain untuk
kepentingan akademis tanpa meminta izin dari penulis maupun royalty kepada
penulis selama mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 31 Juli 2017
Yang menyatakan,
Katarina Nathania Karmila
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis persembahkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas segala berkat dan pernyertaan penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini dengan judul “Kemungkinan Penerapan Akuntansi
Lingkungan
Sebagai
Bentuk
Pertanggungjawaban
Perusahaan
Terhadap
Lingkungan (Studi Kasus pada PG. Madukismo)”. Penulisan skripsi ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan, dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph. D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dhaema Yogyakarta.
2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.BA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakrta.
3. Drs. Y. P. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si, Ak., CA selaku Dosen Pembimbing
yang telah banyak memberikan waktu, bimbingan, masukan, dan saran
dalam penulisan skripsi ini.
5. PG. Madukismo yang telah memberikan ijin kepada penulis dalam
melakukan penelitian
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma yang banyak membantu penulis selama kuliah.
7. Mami, Papi, Ko Febri, dan Ko Niko yang telah memberi dukungan kepada
penulis baik moral, spiritual maupun material selama masa kuliah.
8. Teman-teman kuliah Tere, Selvi, Elsa, Dewi, Mariana dan Cece yang
sudah memberikan doa dan semangat selama kuliah.
9. Teman-teman akuntansi angkatan 2013 dan teman-teman pejuang MPAT
untuk bantuan dan masukannya.
10. Semua pihak yang membantu, mendukung, dan berpartisipasi dalam
penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
menyempurnakan skripsi ini. semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan dapat menjadi salah satu referensi bagi peneliti selanjutnya.
Yogyakarta, 31 Juli 2017
Katarina Nathania Karmila
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .............................. v
HALAMAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...................................................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR .......................................................................vii
HALAMAN DAFTAR ISI ......................................................................................ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ............................................................................. xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xiii
ABSTRAK ............................................................................................................... xiv
ABSTRACT .............................................................................................................xv
BAB I: PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................................4
C. Batasan Masalah ............................................................................................4
D. Tujuan Penelitian ..........................................................................................4
E. Manfaat Penelitian ........................................................................................4
F. Sistematika Penelitian ................................................................................... 5
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................7
A. Lingkungan ...................................................................................................7
B. Akuntansi Lingkungan ..................................................................................8
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Pengertian Akuntansi Lingkungan ..........................................................8
2. Tujuan Akuntansi Lingkungan ................................................................8
3. Fungsi dan Peran Akuntansi Lingkungan ...............................................10
C. Konsep Ekoefisiensi ......................................................................................12
D. Biaya Lingkungan .........................................................................................13
E. Penilaian Siklus Hidup ..................................................................................17
F. Laporan Keuangan ........................................................................................18
1. Tujuan Laporan Keuangan ......................................................................18
2. Karakteristik Kualitatif Informasi dalam Laporan Keuangan ..................19
3. Unsur-Unsur Laporan Keuangan yang Berkaitan
Secara Langsung dengan Pengukuran Posisi Keuangan ........................21
4. Unsur-unsur Laporan Keuangan yang
Secara Langsung Terkait dengan Pengukuran Laba ...............................22
5. Penyajian Laporan Keuangan .................................................................23
G. Pelaporan Biaya Lingkungan .........................................................................24
H. Penelitian Terdahulu .....................................................................................25
BAB III: METODE PENELITIAN .......................................................................27
A. Jenis Penelitian ..............................................................................................27
B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................27
C. Subyek dan Obyek Penelitian .......................................................................28
D. Data yang Dicari ...........................................................................................28
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................29
F. Teknik Analisis Data .....................................................................................30
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV: GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................................31
A. Identitas Perusahaan ......................................................................................31
B. Sejarah Perusahaan ........................................................................................31
C. Visi dan Misi Perusahaan ..............................................................................32
D. Struktur Organisasi .......................................................................................33
E. Lokasi Perusahaan .........................................................................................35
F. Produksi ........................................................................................................35
G. Pengelolaan Limbah di PG. Madukismo ......................................................36
BAB V: ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..........................................................42
BAB VI: PENUTUP ................................................................................................53
A. Kesimpulan ...................................................................................................53
B. Keterbatasan ..................................................................................................53
C. Saran ..............................................................................................................54
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................55
LAMPIRAN .............................................................................................................57
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1: Pengelompokan Biaya Lingkungan berdasarkan International
Guidance Document: Environmental Management Accounting
(IFAC: 2005) ...........................................................................................13
Tabel 2.2: Laporan Biaya Lingkungan Tahun 2013 ..................................................24
Tabel 4.1: Jumlah Karyawan PT. Madubaru ...........................................................34
Tabel 4.2: Sumber, Macam, dan Sifat Limbah PG. Madukismo .............................36
Tabel 5.1: Aktivitas dan Komponen Biaya Lingkungan PG. Madukismo ...............44
Tabel 5.2: Pengungkapan Biaya Lingkungan PG. Madukismo .................................45
Tabel 5.3: Identifikasi Biaya Lingkungan PG. Madukismo Menurut
Pengelompokan Biaya Lingkungan IFAC (2005) ...................................48
Tabel 5.4: Laporan Biaya Lingkungan PG. Madukismo Berdasarkan
International Guidance Document: Environmental Management
Accounting (IFAC: 2005).........................................................................51
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1: Struktur Organisasi Perusahaan ..........................................................34
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
ANALISIS POTENSI PELAPORAN AKUNTANSI LINGKUNGAN
SEBAGAI BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN PERUSAHAAN
TERHADAP LINGKUNGAN
(Studi Kasus pada PG. Madukismo)
Katarina Nathania Karmila
NIM: 132114077
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
Penelitian ini betujuan untuk mengetahui potensi penerapan pelaporan biaya
lingkungan berdasarkan International Guidance Document: Environmental
Management Accounting (IFAC: 2005). Penelitian dilakukan di PG. Madukismo.
Jenis penelitian adalah studi kasus. Pengumpulan data melalui wawancara,
observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
deskripstif dengan mengidentifikasi, mengklasifikasi, menghitung dan
membandingkan kondisi perusahaan dengan standar yang berasal dari
International Guidance Document Environmental Management Accounting
(IFAC, 2005).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan memiliki potensi
menerapkan pelaporan lingkungan yang sesuai dengan International Guidance
Document Environmental Management Accounting (IFAC, 2005), dengan syarat
ada pemisahaan biaya air dan listrik, serta biaya tenaga kerja pelaksana
lingkungan.
Kata kunci: Akuntansi Lingkungan
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
POTENTIAL ANALYSIS OF ENVIRONMENTAL ACCOUNTING
REPORTING AS A COMPANY'S RESPONSIBILITY FOR
ENVIRONMENTAL ASSISTANCE
(Case Study on PG Madukismo)
Katarina Nathania Karmila
NIM: 132114077
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2017
This research aimed to know the potential implementation of environmental
cost reporting based on International Guideline Document: Environmental
Management Accounting (IFAC: 2005). The study was conducted at PG.
Madukismo.
The type of research was case study. Data was obtained by interviews,
observation and documentation. Data analysis techniques used was descriptive
analysis by identiying, classifying, computing and comparing the firm conditions
with standards derived from International Document Accounting for
Environmental Management (IFAC, 2005).
The results showed the company has the potential to apply environmental
reporting based on International Document of Environmental Management
Accounting (IFAC, 2005), provided that there was separation of water and
electricity costs, as well as the cost of the environmental implementer.
Keywords: Environmental Accounting
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Gula merupakan komoditi penting bagi masyarakat Indonesia.
Gula tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok rumah tangga, tetapi
juga sebagai bahan pemanis utama yang digunakan sebagai bahan baku
pada industri makanan dan minuman. Industri gula meningkat pesat baik
pada skala regional maupun nasional seirirng dengan daya beli konsumen
masyarakat Indonesia. Meningkatnya kebutuhan bahan baku gula pada
industri-industri menciptakan prospek industri gula semakin cerah
sehingga industri gula akan memaksimalkan produktivitasnya dan
menyebabkan limbah produksi yang dihasilkan juga meningkat.
Pada umumnya, perusahaan hanya berorientasi pada peningkatan
laba dengan memaksimalkan proses produksi tanpa memerhatikan dampak
yang ditimbulkan bagi lingkungan sekitar. Agustia (2010) menyatakan
bahwa perusahaan manufaktur di dalam operasinya selain menghasilkan
produk, juga menghasilkan limbah. Hal ini disebabkan oleh adanya
inefisensi
dalam
operasi
perusahan
tersebut.
Konsep
mengenai
pengelolaan lingkungan yang dipahami perusahaan adalah terbatas pada
pengelolaan limbah yang dihasikan dari proses produksi, tanpa adanya
pertimbangan untuk mengubah proses produksi agar limbah yang
dihasilkan dapat dikurangi.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Permasalahan lingkungan yang terjadi saat ini memunculkan
banyak respon dari berbagai pihak untuk melakukan upaya dalam
mengatasi kerusakan lingkungan, di antaranya konsumen, stakeholder,
pemerintah dan pihak terkait dalam lingkungan hidup baik secara
independen, nasional maupun internasional (Fitriyani & Mutmainah,
2011). Konsep akuntansi lingkungan mulai berkembang sejak tahun 1970an di Eropa. Hal ini terjadi akibat dari tekanan lembaga-lembaga bukan
pemerintah dan meningkatnya kesadaran lingkungan di kalangan
masyarakat yang mendesak agar perusahaan-perusahaan menerapkan
pengelolaan lingkungan bukan hanya kegiatan industri demi bisnis saja.
Pengelolaan limbah yang dilakukan oleh perusahaan membutuhkan
pengukuran, penilaian, pengungkapan, dan pelaporan biaya pengelolaan
limbah dari hasil kegiatan proses produksi perusahaan.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan peraturan berkenaan
dengan pencemaran lingkungan. Salah satunya adalah Undang-Undang
No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 74 ayat 1 hingga 4
menyatakan: (1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang
dan /atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan, (2) Tanggung jawab sosial dan
lingkungan sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 merupakan
kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya
perseroan
yang
pelaksanaannya
dilakukan
dalam
memperhatikan
kepatutan dan kewajaran, (3) Perseroan yang tidak melaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikenai sanksi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan (4) ketentuan lebih
lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur dengan
peraturan pemerintah.
PG. Madukismo adalah perusahaan manufaktur yang berada di
Daerah Istimewa Yogyakarta. PG. Madukismo memproduksi gula sebagai
produksi utama dan alkohol spiritus sebagai produksi samping. Dalam
proses produksi gula dari tanaman tebu yang diproses menjadi gula kasar
atau gula murni akan menghasilkan limbah produksi. PG. Madukismo
telah
melakukan
pencegahan
dan
penanganan
terhadap
limbah
produksinya. Namun, pecatatan biaya pencegahan dan penanganan limbah
masih tergabung dalam pos Harga Pokok Penjualan. Oleh karena itu, PG.
Madukismo perlu menerapkan akuntansi lingkungan agar pelaporan biaya
lingkungan dapat dilihat lebih rinci. Hal ini juga dapat meningkatkan
kepercayaan
masyarakat
terhadap
perusahaan
perkembangan perusahaan ke arah yang lebih baik.
dan
memajukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah
Apakah pelaporan biaya lingkungan berdasarkan International Guidance
Document: Environmental Management Accounting (IFAC: 2005) dapat
diterapkan di PG. Maduksimo?
C. Batasan Masalah
Fokus penelitian ini adalah biaya lingkungan dalam konsep
penilaian siklus hidup (life cycle assesment). Perlakuan biaya lingkungan
mencakup pengakuan biaya lingkungan dan pengungkapan biaya
lingkungan menurut International Guidance Document: Environmental
Management Accounting (IFAC: 2005).
.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui apakah pelaporan
biaya lingkungan berdasarkan
International
Guidance Document:
Environmental Management Accounting (IFAC: 2005) dapat diterapkan di
PG. Maduksimo.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan untuk
menerapkan akuntansi lingkungan di laporan keuangannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Bagi Universitas
Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi koleksi pustaka tentang
akuntansi lingkungan.
3. Bagi Penulis
Penulis dapat belajar sekaligus menerapkan teori-teori yang
didapatkan selama perkuliahan dan dapat memenuhi keingintahuan
penulis mengenai akuntansi lingkungan.
4. Bagi Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dan pihak-pihak yang
berkepentingan
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi sarana untuk
mencermati lingkungan hidup dan mendorong pembakuan
standarisasi mengenai akuntansi lingkungan di Indonesia.
F. Sistematika Penulisan
BAB I
Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
Tinjauan Pustaka
Bab ini menguraikan tentang semua teori yang mendukung
penulisan, dari studi pustaka yang diguanakan sebagai
pengolahan data, yaitu studi pustaka mengenai perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
biaya lingkungandalam akuntansi lingkungan dan teoriteori lain yang mendukungnya.
BAB III
Metode Penelitian
Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian yang
dilakukan, tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek
penelitian, data yang dicari dan teknis pengolahan data.
BAB IV
Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini menguraikan tentang sejarah dan perkembangan
perusahaan, letak geogafis, struktur organisasi perusahaan,
kegiatan produksi, manajemen lingkungan yang dilakukan
oleh perusahaan, serta sistem pencatatan dan pelaporan
biaya lingkungan perusahaan.
BAB V
Analisis dan Pembahasan
Bab ini menguraikan tentang langkah-langkah analisis yang
dipakai untuk menjawab permasalahan dalam rumusan
masalah yang kemudian akan dibahas.
BAB VI
Penutup
Bab ini menguraikan tentang kesimpulan, keterbatasan dan
saran yang diambil terkait dengan analisis dan pembahasan
mengenai permasalahan yang ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Lingkungan
Menurut Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 23 Tahun 1997
Pasal 1 yang kemudian disempurnakan oleh Undang-Undang No. 32
Tahun 2009, keduanya mendefinisikan pengertian lingkungan hidup
sebagai berikut:
"Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain."
Menurut Darsono (1995), lingkungan adalah semua benda dan
kondisi, termasuk manusia dan kegiatan mereka, yang terkandung
dalam ruang di mana manusia dan mempengaruhi kelangsungan hidup
dan kesejahteraan manusia dan badan-badan hidup lainnya. Menurut
Danusaputra (1980), lingkungan adalah semua benda dan kondisi
termasuk di dalamnya manusia dan aktifitasnya, yang terdapat dalam
ruang dimana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup
serta kesejahteraan hidup dan jasad renik lainnya. lingkungan hidup
merupakan semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang kita
tempati dan mempengaruhi kehidupan kita (Soemarwoto, 1997).
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
B. Akuntansi Lingkungan
1. Pengertian Akuntansi Lingkungan
Akuntansi Lingkungan (Environmental Accounting atau
EA) merupakan istilah yang berkaitan dengan dimasukkannya
biaya lingkungan (environmental costs) ke dalam praktek
akuntansi perusahaan atau lembaga pemerintah.
Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat
atau United States Environment Protection Agency (US EPA):
“Fungsi penting akuntansi lingkungan adalah untuk menyajikan
biaya-biaya lingkungan bagi para stakeholders perusahaan, yang
mampu mendorong pengidentifikasian cara-cara mengurangi atau
menghindari biaya-biaya ketika pada waktu yang bersamaan,
perusahaan sedang memperbaiki kualitas lingkungan”.
2. Tujuan Akuntansi Lingkungan
Menurut Ikhsan (2008) tujuan dari akuntansi lingkungan
adalah untuk meningkatkan jumlah informasi relevan untuk pihakpihak yang memerlukan. Tujuan dikembangkannya akuntansi
lingkungan antara lain meliputi:
a. Akuntansi lingkungan merupakan sebuah alat manajemen
lingkungan.
Sebagai
alat
manajemen
lingkungan,
akuntansi
lingkungan digunakan untuk menilai keefektifan kegiatan
konservasi berdasarkan ringkasan dan klasifikasi biaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
konservasi lingkungan. Data akuntansi lingkungan juga
digunakan untuk menentukan biaya fasilitas pengelolaan
lingkungan, biaya keseluruhan konservasi lingkungan dan juga
investasi
yang diperlukan untuk
kegiatan
pengelolaan
lingkungan. Selain itu, akuntansi lingkungan juga digunakan
untuk menilai tingkat keluaran dan capaian tiap tahun untuk
menjamin perbaikan kinerja lingkungan yang berlangsung
terus menerus.
b. Akuntansi lingkungan sebagai alat komunikasi dengan
masyarakat.
Sebagai alat komunikasi dengan publik, akuntansi
lingkungan digunakan untuk menyampaikan dampak negatif
lingkungan, kegiatan konservasi lingkungan, dan hasilnya
kepada publik. Tanggapan dan pandangan terhadap akuntansi
lingkungan dari berbagai pihak, pelanggan, dan masyarakat
digunakan sebagai umpan balik untuk mengubah pendekatan
perusahaan dalam pelestarian atau pengelolaan lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
3. Fungsi dan Peran Akuntansi Lingkungan
Menurut Ikhsan (2008) Fungsi dan peran akuntansi lingkungan
dibagi ke dalam dua bentuk, yaitu:
a. Fungsi Internal
Fungsi internal merupakan fungsi yang berkaitan
dengan pihak internal perusahaan sendiri. Pihak internal
adalah pihak yang menyelenggarakan usaha, seperti rumah
tangga konsumen dan rumah tangga produksi maupun jasa
lainnya. Adapun yang menjadi aktor dan faktor dominan pada
fungsi internal ini adalah pimpinan perusahaan. Sebab
pimpinan
perusahaan
merupakan
orang
yang
bertanggungjawab dalam setiap pengambilan keputusan
maupun penentuan setiap kebijakan internal perusahaan.
Sistem informasi lingkungan perusahaan memungkinkan
fungsi internal untuk mengukur biaya konservasi lingkungan
dan menganalisis biaya dari kegiatan-kegiatan konservasi
lingkungan yang efektif dan efisien serta sesuai dengan
pengambilan keputusan. Dalam fungsi internal ini diharapkan
akuntansi lingkungan berfungsi sebagai alat manajemen bisnis
yang dapat digunakan oleh manajer ketika berhubungan
dengan unit-unit bisnis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
b. Fungsi Eksternal
Fungsi eksternal merupakan fungsi yang berkaitan
dengan aspek pelaporan keuangan. Statements of Financial
Accounting Concepts atau SFAC No.1 menjelaskan bahwa
pelaporan keuangan memberikan informasi yang bermanfaat
bagi investor dan kreditor, dan pemakai lainnya dalam
mengambil keputusan investasi, kredit dan yang serupa secara
rasional.
Fungsi
eksternal
memberi
kewenangan
bagi
perusahaan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan
stakeholders, seperti pelanggan, rekan bisnis, investor,
penduduk lokal maupun bagian administrasi. Oleh karena itu,
perusahaan harus memberikan informasi kepada pihak
eksternal tentang bagaimana manajemen perusahaan dalam
mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber ekonomi yang
dipercayakan
kepada
perusahaan.
Diharapkan
dengan
publikasi hasil akuntansi lingkungan akan berfungsi dan
berarti
bagi
perusahaan-perusahaan
dalam
memenuhi
pertanggungjawaban serta transparansi mereka bagi para
stakeholders yang secara simultan sangat berarti untuk
kepastian evaluasi dari kegiatan konservasi lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
C. Konsep Ekoefisiensi
Menurut Hansen dan Mowen (2007: 410), ekoefiensi adalah
kemampuan perusahaan dalam memproduksi barang dan jasa yang secara
simultan mengurangi dampak lingkungan yang negatif, konsumsi sumber
daya, dan biaya. Konsep ini mengandung tiga pesan penting, yaitu:
1) Perbaikan kinerja ekologi dan ekonomi seharusnya dapat saling
melengkapi.
2) Perbaikan kinerja lingkungan seharusnya tidak lagi dipandang hanya
sebagai amal dan derma, melainkan sebagai kebersaingan.
3) Ekoefisiensi adalah suatu pelengkap dan mendukung pengembangan
yang berkesinambungan.
Ekoefisiensi mengimplikasikan bahwa peningkatan efisiensi
berasal dari perbaikan kinerja lingkungan. Penyebab-penyebab yang
mendorong peningkatan ekoefiensi, antara lain:
1) Permintaan pelanggan akan produk yang lebih bersih, yaitu produk
yang ramah lingkungan
2) Pegawai
yang
lebih
suka
bekerja
di
perusahaan
yang
bertanggungjawab terhadap lingkungan dan akan menghasilkan
produktivitas yang lebih besar
3) Perusahaan cenderung memperoleh keuntungan eksternal, seperti
biaya modal yang lebih rendah dan tingkat asuransi yang lebih
rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
4) Keuntungan sosial yang signifikan sehingga citra perusahaan
menjadi lebih baik
5) Melakukan inovasi dan mencari peluang baru
6) Pengurangan
biaya
lingkungan
dapat
mempertahankan
atau
menciptakan keunggulan bersaing
D. Biaya Lingkungan
Biaya lingkungan adalah biaya yang ditimbulkan akibat adanya
kualitas lingkungan yang rendah, sebagai akibat dari proses produksi yang
dilakukan perusahaan. Biaya lingkungan juga diartikan sebagai dampak,
baik moneter atau non-moneter yang terjadi oleh hasil aktifitas perusahaan
yang berpengaruh pada kualitas lingkungan (Ikhsan, 2008).
No.
1.
2.
Tabel 2.1
Pengelompokan Biaya Lingkungan berdasarkan International
Guidance Document: Environmental Management Accounting
(IFAC: 2005)
Biaya
Sub Komponen
Keterangan
Lingkungan Biaya Lingkungan
Biaya Bahan a. Bahan Mentah
Termasuk
biaya
penyedia
Output
dan Bahan
sumber daya seperti air dan
Produk
pembantu
biaya pembelian bahan lainnya
b.Bahan
yang akan diproduksi menjadi
Pembungkus
suatu output produk.
c. Air dan Energi
Biaya Bahan a. Bahan Mentah
Termasuk biaya pembelian dan
Output Nondan Bahan
pengolahaan sumber daya dan
Produk
Pembantu
bahan lainnya yang menjadi
b. Bahan
output non-produk.
Pembungkus
c. Bahan Operasi
d. Air dan Energi
e. Biaya
Pemrosesan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
No.
3.
4.
5.
Tabel 2.1
Pengelompokan Biaya Lingkungan Berdasarkan International
Guidance Document: Environmental Management Accounting
(IFAC: 2005) (lanjutan)
Biaya
Sub Komponen
Keterangan
Lingkungan
Biaya Lingkungan
Biaya
a. Depresasi
Temasuk biaya penanganan,
Pengendalian
Peralatan
perlakuan dan pembuangan
Limbah dan
Pengendalian
limbah dan emisi, biaya
Emisi
Limbah
perbaikan dan ganti rugi
b. Bahan Operasi
karena kerusakan lingkungan
c. Air dan Energi
dan semua biaya yang
d. Tenaga Internal
berkaitan dengan kepatuhan
e. Jasa eksternal
atas regulasi lingkungan
f. Biaya-biaya,
yang
berkaitan
dengan
Perijinan dan
pengendalian limbah dan
Pajak
emisi.
g. Asuransi
h. Pemulihan dan
kompensasi
Biaya
a. Depresiasi
Termasuk biaya yang timbul
Pencegahan
Peralatan
karena adanya kegiatan
dan Biaya
b. Tenaga Internal
lingkungan yang bersifat
Pengelolaan
c. Jasa Eksternal
preventif. Biaya pengelolaan
Lingkungan
d. Biaya lainnya
lingkungan lainnya seperti
perencanaan
perbaikan
lingkungan,
pengukuran
kualitas
lingkungan,
komunikasi
dengan
masyarakat dan kegiatankegiatan lain yang relevan.
Biaya Riset
a. Depresiasi
Termasuk dalam kelompok
dan
Peralatan
ini adalah biaya aktivitas
Pengembang- b. Tenaga Internal
riset dan pengembangan
an
c. Jasa Eksternal
yang berkaitan dengan isuisu lingkungan, seperti biaya
riset
potensi
racun/zat
berbahaya pada bahan baku,
biaya pengembangan produk
yang hemat energi atau
ramah lingkungan, biaya uji
coba desain peralatan baru
yang
dapat
menghemat
penggunaan bahan baku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
No.
6.
Tabel 2.1
Pengelompokan Biaya Lingkungan Berdasarkan International
Guidance Document: Environmental Management Accounting
(IFAC: 2005) (lanjutan)
Biaya
Sub Komponen
Keterangan
Lingkungan Biaya Lingkungan
Biaya Tak
Termasuk biaya internal dan
Berwujud
eksternal yang tak berwujud
(sulit dihitung) yang biasanya
tidak ditemukan dalam sistem
informasi perusahaan namun
nilainya berpotensi signifikan.
Biaya ini mencakup kewajiban
(liability)
seperti
biaya
pertimbangan
hukum
atas
kerusakan alam, biaya regulasi
seperti biaya masa yang akan
datang akibat efek gas rumah
kaca.
Sumber: Internatioanal Federation of Accountants (IFAC)
Pendekatan lain untuk mengelompokan biaya lingkungan dilakukan oleh
Hansen dan Mowen (2007: 780) yang mengembangkan environmental quality
cost model yang diadopsi dari quality cost model dalam konsep total quality
management. Dengan pendekatan ini manajemen akan memandang bahwa kondisi
yang ideal adalah nol (tidak ada) kerusakan lingkungan atau zero damage to the
environment yang analog dengan zero-defects dalam total quality management.
Kerusakan yang dimaksud dalam konteks ini adalah penurunan kualitas
lingkungan secara langsung berupa pencemaran limbah padat, cair atau gas ke
lingkungan, maupun penurunan kualitas lingkungan secara tidak langsung berupa
penggunaan bahan dan energi yang tidak perlu. Dengan demikian maka biaya
lingkungan yang dikeluarkan oleh perusahaan ditujukan untuk mencapai zero
damage to the environment.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Berdasarkan pendekatan tersebut maka pengelompokan biaya lingkungan
menurut Hansen dan Mowen (2007: 413) adalah sebagai berikut:
1. Biaya pencegahan lingkungan (environmental prevention cost)
Biaya yang timbul dari aktivitas untuk mencegah kotoran dan limbah
produksi merusak lingkungan. Contoh: biaya mendesain proses/produk
yang dapat meminimalkan atau menghilangkan polusi, biaya studi dampak
lingkungan, dan sebagainya.
2. Biaya deteksi lingkungan (environmental detection cost)
Biaya yang timbul dari aktivitas untuk menjadikan produk, proses, dan
aktivitas lain dalam perusahaan memenuhi standar lingkungan yang
ditetapkan. Contoh: biaya audit aktivitas lingkungan, biaya melakukan uji
polusi, dan sebagainya.
3. Biaya kegagalan internal lingkungan (environmental internal failure cost)
Biaya yang timbul dari aktivitas yang dilakukan karena kotoran dan
limbah telah dihasilkan namun belum dibuang ke lingkungan sekitar
perusahaan. Contoh:
biaya
pengolahan dan
pembuangan limbah
berbahaya, biaya daur ulang sisa bahan, dan sebagainya.
4. Biaya kegagalan eksternal lingkungan (environmental external failure
cost)
Biaya yang timbul sesudah kotoran dan limbah dibuang ke lingkungan
sekitar perusahaan. Biaya ini terbagi lagi menjadi dua yaitu:
a) Biaya kegagalan eksternal yang terealisasi (realized external failure
cost) yaitu biaya yang ditanggung dan dibayar oleh perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Contohnya yaitu biaya konservasi lahan yang rusak, biaya
pembersihan lingkungan yang tercemar, dan sebagainya.
b) Biaya kegagalan eksternal yang tidak terealisasi (unrealized external
failure cost) yaitu biaya yang ditanggung dan dibayar oleh pihak lain
di luar perusahaan dan tidak termasuk dalam kelompok biaya
lingkungan yang harus diakui dan dibebankan ke perusahaan
walaupun timbulnya biaya tersebut disebabkan oleh perusahaan,
biasanya secara tidak langsung. Biaya ini disebut juga biaya sosial
(societal cost). Contohnya yaitu biaya pengobatan warga yang sakit
karena terpapar polusi akibat aktivitas perusahaan, biaya kehilangan
lingkungan yang sehat, dan sebagainya.
E. Penilaian Siklus Hidup
Menurut Hansen dan Mowen (2007: 423), biaya produk
lingkungan
dapat
menunjukkan
kebutuhan
untuk
meningkatkan
pembenahan produk perusahaan. Pembenahan produk meliputi praktik
mendesain, membuat, mengolah, dan mendaur ulang produk untuk
meminimalkan kerusakan lingkungan. Untuk meningkatkan pembenahan
produk dilakukan penilaian siklus hidup (life cycle assessment), yaitu
pengidentifikasian pengaruh lingkungan dari suatu produk selama siklus
hidupnya dan kemudian mencari peluang untuk memperoleh perbaikan
lingkungan. Penilaian siklus hidup membebankan biaya dan keuntungan
pada pengaruh lingkungan dan perbaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Penilaian biaya siklus hidup membebankan beberapa biaya desain
produk pada biaya lingkungan. Biaya siklus hidup adalah fungsi dari
penggunaan bahan baku, energi yang dikonsumsi, dan pelepasan limbah ke
lingkungan yang berasal dari proses produksi. Penilaian siklus hidup
didefinisikan oleh tiga tahapan formal, yaitu:
1. Analisis persediaan (inventory analysis): memberikan perincian
bahan baku, energi, dan pelepasan limbah ke lingkungan dari suatu
produk.
2. Analisis dampak (impact analysis): menilai pengaruh lingkungan
dari beberapa desain dan memberikan peringkat relatif/penilaian
biaya dari pengaruh-pengaruh tersebut.
3. Analisis
perbaikan
(improvement
analysis):
bertujuan
untuk
mengurangi dampak lingkungan yang ditunjukkan oleh analisis
persediaan dan analisis dampak.
F. Laporan Keuangan
1. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan berdasarkan PSAK No. 1 Tahun
2013 adalah untuk menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Dalam memenuhi tujuannya, laporan keuangan juga menunjukkan
apa
yang telah
dilakukan
manajemen
(stewardship)
atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
pertanggungjawaban
manajemen
atas
sumber
daya
yang
dipercayakan kepada mereka.
2. Karakteristik Kualitatif Informasi dalam Laporan Keuangan
a. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat
dipahami oleh pengguna. Pengguna diasumsikan memiliki
pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan
bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari
informasi.
b. Relevan
Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan cara
membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa
kini atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi hasil
evaluasi mereka di masa lalu.
c. Materialitas
Informasi dipandang material jika kelalaian untuk
mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi
tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna
yang diambil atas dasar laporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
d. Keandalan
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari
kesalahan material dan bias, dan penyajian secara jujur
sesuai dengan apa yang seharusnya disajikan atau yang
secara wajar diharapkan dapat disajikan.
e. Substansi Mengungguli Bentuk Transaksi
Peristiwa dan kondisi lain dicatat dan disajikan
sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan
hanya bentuk hukumnya. Hal ini untuk meningkatkan
keandalan laporan keuangan.
f. Pertimbangan sehat
Pertimbangan sehat mengandung unsur kehatihatian pada saat melakukan pertimbangan yang diperlukan
dalam
kondisi
ketidakpastian,
sehingga
aset
atau
penghasilan tidak disajikan lebih tinggi dan kewajiban atau
beban tidak disajikan lebih rendah.
g. Kelengkapan
Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan
keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan
biaya.
Kesengajaan
mengakibatkan
untuk
informasi
tidak
menjadi
mengungkapkan
tidak
benar
atau
menyesatkan dan karena itu tidak dapat diandalkan dan
tidak relevansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
h. Dapat dibandingkan
Pengguna harus dapat membandingkan laporan
keuangan entitas antar periode untuk mengidentifikasi
kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pengguna juga
harus dapat membandingkan laporan keuangan antar entitas
untuk
mengevaluasi
posisi
keuangan,
kinerja
serta
perubahan posisi keuangan secara relatif.
i. Tepat waktu
Tepat waktu meliputi penyediaan informasi laporan
keuangan dalam jangka waktu pengambilan keputusan. Jika
terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan,
maka
informasi
yang
dihasilkan
akan
kehilangan
relevansinya.
j. Keseimbangan antara biaya dan manfaat-manfaat informasi
seharusnya melebihi biaya penyediannya.
3. Unsur-Unsur Laporan Keuangan yang Berkaitan Secara
Langsung dengan Pengukuran Posisi Keuangan
a. Aset adalah sumber daya yang dikuasai entitas sebagai akibat
dari peristiwa masa lalu dan manfaat ekonomi di masa depan
diharapkan akan diperoleh entitas.
b. Kewajiban merupakan kewajiban masa kini entitas yang timbul
dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas yang
mengandung manfaat ekonomi.
c. Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi
semua kewajiban.
d. Kinerja keuangan
4. Unsur-Unsur Laporan Keuangan Yang Secara Langsung
Terkait dengan Pengukuran Laba
a. Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi
selama periode pelaporan dalam bentuk arus masuk atau
peningkatan
aset,
atau
penurunan
kewajiban
yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
kontribusi penanam modal.
b. Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama
suatu periode pelaporan dalam bentuk arus keluar atau
penurunan aset, atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan
penurunan ekuitas yang tidak terkait dengan distribusi kepada
penanam modal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
5. Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan menyajikan dengan wajar posisi
keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas suatu entitas. Penyajian
wajar mensyaratkan penyajian jujur atas pengaruh transaksi,
peristiwa dan kondisi lain yang sesuai dengan definisi dan kriteria
pengakuan aset, kewajiban, penghasilan dan beban (PSAK 1,
2013). Laporan keuangan entitas meliputi:
a. Neraca
b. Laporan laba rugi
c. Laporan perubahan ekuitas
d. Laporan arus kas
e. Catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan
akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
f. Identifikasi laporan keuangan
Entitas harus mengidentifikasikan secara jelas setiap
komponen laporan keuangan termasuk catatan atas laporan
keuangan. Jika laporan keuangan merupakan komponen dari
laporan lain, maka laporan keuangan harus dibedakan dari
informasi lain dalam laporan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
G. Pelaporan Biaya Lingkungan
Pelaporan biaya lingkungan adalah penting jika sebuah organisasi
serius memperbaiki kinerja lingkungannya dan mengendalikan biaya
lingkungannya. Langkah pertama yang baik adalah laporan yang
memeberikan perincian biaya lingkungan menurut kategori. Pelaporan
biaya lingkungan menurut kategori memberikan dua hasil yang penting,
yaitu dampak biaya lingkungan terhadap profitabilitas perusahaan dan
jumlah relative yang dihabiskan untuk setiap kategori (Hansen, 2007).
Contoh laporan biaya lingkungan tersajikan pada tabel 2.2
Tabel 2.2
Laporan Biaya Lingkungan Tahun 2013
No.
1.
2.
Komponen Biaya Lingkungan
Biaya Lingkungan
(Rp)
Biaya Bahan Output Produk
Biaya Bahan Output Non-Produk
Biaya air dan listrik
xxx
xxx
Total Biaya Bahan Output Non-Produk
3.
Biaya Pengendalian Limbah dan Emisi
Biaya pengelolaan limbah cair
xxx
Biaya depresiasi incenerator
xxx
Total Biaya Pengendalian Limbah dan Emisi xxx
4.
Biaya Pencegahan dan Biaya Pengelolaan Lingkungan
Biaya penyehatan ruang dan
xxx
bangunan
Biaya pemantauan kualitas udara
xxx
Total Biaya Pencegahan dan Biaya
xxx
Pengelolaan Lingkungan
5.
Biaya Riset dan Pengembangan
Uji limbah cair
xxx
xxx
Total Biaya Riset dan Pengembangan
6.
Biaya Tak Berwujud
Biaya Sertifikasi lingkungan
xxx
xxx
Total Biaya Lingkungan
Total Biaya Operasional
xxx
Sumber: Purwanugraha (2007), data diolah.
% dari Total
Biaya
Operasional
-
xx%
xx%
xx%
xx%
xx%
100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
H. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini mengangkat topik mengenai penerapan akuntansi
lingkungan. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian
sebelumnya. Menurut Perdana (2015), hasil penelitiannya yang berjudul
penerapan akuntansi lingkungan sebagai bentuk pertanggungjawaban
perusahaan terhadap lingkungan menunjukkan bahwa PT. Pesona
Khatulistiwa Nusantara telah mengakui adanya biaya lingkungan namun
pada penyajian laporan laba rugi komprehensif masih digabungkan dengan
biaya-biaya umum lainnya. Peneliti menyimpulkan bahwa perusahaan
dapat menerapkan akuntansi lingkungan dalam pelaporan keuangannya.
Penelitian lainnya menurut Rustika (2011) yang berjudul analisis
pengaruh penerapan akuntansi manajemen lingkungan dan strategi
terhadap inovasi perusahaan (studi empiris pada perusahaan manufaktur
yang terdapat di Jawa Tengah) menunjukkan bahwa penerapan
Environmental Management Accounting (EMA) dan strategi terhadap
inovasi perusahaan memiliki pengaruh positif pada inovasi produk dan
inovasi proses. Hasil dari penelitian ini umumnya mendukung hipotesis
pada perusahaan-perusahaan manufaktur di Jawa Tengah. Hal tersebut
menunjukkan bahwa kesadaran perusahaan akan pentingnya lingkungan
berpengaruh signifikan terhadap inovasi perusahaan.
Berdasarkan beberapa penelitian tersebut menyimpulkan bahwa
penerapan akuntansi lingkungan berperan penting dalam menjaga
lingkungan sekitar dari pencemaran yang ditimbulkan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Perusahaan tidak hanya meningkatkan profit tetapi juga peduli terhadap
lingkungan. Akuntansi lingkungan juga perlu diterapkan dalam laporan
keuangan agar dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
perusahaan.
Pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada obyek yang
berbeda, yaitu pabrik gula. Penulis akan menganalisis pelaporan biaya
lingkungan meliputi pengidentifikasian, pengakuan, penyajian dan
pengungkapan yang diterapkan pabrik gula dengan IFAC (International
Guidance Document) dan menarik kesimpulan dari hasil analisis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus, yang merupakan kualitatif
deskriptif. Penelitian deskriptif (Kountur, 2005: 105) adalah jenis
penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan
sejelas mungkin tanpa adanya perlakuan terhadap obyek yang diteliti.
Studi kasus merupakan strategi penelitian dimana di dalamnya peneliti
menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses,
atau sekelompok individu (Creswell, 2008: 19). Kasus-kasus dibatasi
oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara
lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data
berdasarkan waktu yang telah ditentukan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di PG. Madukismo.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan selama bulan Februari 2017 sampai
dengan Maret 2017.
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah sumber obyek yang akan diteliti
dan dikenai simpulan dari hasil penelitian. Subyek penelitian
dalam penelitian ini adalah:
a. Departemen Akuntansi
b. Departemen Produksi
c. Departemen bagian lainnya yang memiliki kepentingan
dan tanggung jawab terhadap manajemen lingkungan
yang diterapkan dalam proses pengolahan limbah dan
daur ulang.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah data sebagai obyek yang akan
diteliti. Obyek penelitian ini adalah sebuah perusahaan
manufaktur yaitu PG. Madukismo.
D. Data yang dicari
Data yang dicari dalam penelitian ini adalah:
1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
2. Struktur Organisasi Perusahaan
3. Kebijakan-kebijakan Lingkungan
4. Data Produksi mengenai proses produksi gula dan jenis limbah
yang dihasilkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
5. Data Manajemen Lingkungan mengenai penanganan limbah
yang dilakukan PG. Madukismo
6. Data Akuntansi mengenai Biaya Pengelolaan Lingkungan
7. Laporan keuangan perusahaan tahun 2015
E. Teknis Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah cross sectional
survei. Cross sectional survei (Kountur, 2005:106) adalah metode
pengumpulan data dimana informasi yang dikumpulkan hanya pada
suatu saat tertentu.
Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Wawancara
Wawancara
adalah
cara
pengumpulan
data
dengan
mengadakan tanya jawab secara langsung dengan orang-orang
dalam perusahaan tentang kebijakan lingkungan yang diterapkan
oleh perusahaan.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan
menyalin catatan-catatan dan data-data dalam perusahaan berkaitan
dengan pengolahan limbah dan laporan keuangan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
F. Teknis Analisis Data
Langkah-Langkah yang dilakukan untuk menjawab permasalahan
yang diajukan adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasikan komponen biaya lingkungan berdasarkan
International
Guidance
Document:
Environmental
Management Accounting (IFAC, 2005).
2. Mendeskripsikan pengakuan biaya lingkungan yang dilakukan
oleh PG. Madukismo.
3. Mendeskripsikan aktivitas dan komponen biaya lingkungan
yang dilakukan oleh PG. Madukismo.
4. Mendeskripsikan penyajian dan pengungkapan biaya yang
dilakukan oleh PG. Madukismo.
5. Mengevaluasi pengakuan, penilaian, pengungkapan biaya
lingkungan berdasarkan International guidance Document:
Environmental Management Accounting (IFAC: 2005) dengan
pengakuan biaya lingkungan menurut PG. Maduksimo.
6. Memberikan
kesimpulan
tentang
dapat
diterapkannya
pelaporan akuntansi lingkungan pada PG. Madukismo
berdasarkan hasil observasi di lapangan, wawancara dan
analisis yang telah dilakukan oleh penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Identitas Perusahaan
Nama Perusahaan
: PT. Madubaru / PG.PS. Madukismo
Alamat Perusahaan
: Padokan Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul
Yogyakarta 55181
Nomor Telepon
: (0274) 377 039 dan (0274) 377 916
Nomor Fax
: (0274) 373 071
E-mail
: [email protected]
Website
: www.madubaru.comyr.com
B. Sejarah Perusahaan
PG. Madukismo dibangun pada 14 Juni 1955 sampai dengan 31
Maret 1958 dengan kontraktor Machinen Fabriek Sangerhausen dari
Jerman Timur. Peletakan batu terakhirnya dilakukan oleh Sri Sultan
Hamengku Buwono IX. Pabrik ini diresmikan secara langsung oleh
Presiden pertama Indonesia yaitu Ir. Soekarno pada tanggal 29 Mei 1958
dengan bentuk perseroan terbatas. Setelah peresmian pabrik oleh Ir.
Soekarno, pabrik mulai beroperasi untuk memproduksi gula. Hak
kepemilikan pabrik atau saham pabrik ini terbagi menjadi dua, yaitu 75%
saham milik Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan 25% saham mikik
pemerintah RI.
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Pada tahun 1962, pemerintah RI mengambil alih semua pabrik gula
baik yang dimiliki asing, swasta, ataupun semi swasta dan sejak tanggal 11
Maret 1962 status PG. Madukismo berubah menjadi Perusahaan Negara
dan berada dibawah BPUPPN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan
Perkebunan Negara). Pada tanggal 3 September 1968 status PG.
Madukismo kembali menjadi perseroan terbatas dengan nama PT.
Madubaru.
Pada tanggal 4 Maret 1984, dengan persetujuan Sri Sultan Hamengku
Buwono IX, PT. Madubaru kembali dikelola oleh pemerintah RI dengan
menunjuk PT. Rajawali Nusantara Indonesia sebagai pengelolanya. Hal ini
didasarkan oleh perjanjian yang dilakukan pada tanggal 4 Maret 1984 yang
dilakukan oleh Direktur utama PT. Rajawali Nusantara Indonesia dan Sri
Sultan Hamengku Buwono IX selaku pemegang saham terbesar. Dalam
perkembangannya, komposisi hak kepemilikan pada PT. Madubaru menjadi
65% milik Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan 35% milik pemerintah
Indonesia. Pada awal tahun 2004 kepemilikan saham pemerintah dialihkan
kepada PT. Rajawali Nusantara Indonesia dan sejak saat itu PT. Madubaru
dikelola secara mandiri oleh Direksi.
C. Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi Perusahaan
Visi dari PT. Madubaru adalah menjadi perusahaan Agro industri yang
unggul di Indonesia dengan petani sebagai mitra sejati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Misi Perusahaan
Misi PT. Madu Baru adalah sebagai berikut:
a) Menghasilkan gula dan etanol yang berkualitas untuk memenuhi
permintaan masyarakat dan industri di Indonesia.
b) Menghasilkan produk dengan memanfaatkan teknologi maju yang
ramah lingkungan, dikelola secara profesional dan inovatif,
memberikan pelayanan yang prima kepada pelanggan serta
mengutamakan kemitraan dengan petani.
c) Mengembangkan produk atau bisnis baru yang mendukung bisnis
inti.
d) Menempatkan karyawan dan stake holders lainnya sebagai bagian
terpenting dalam proses penciptaan keunggulan perusahaan dan
pencapaian share holder values.
D. Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT. Madubaru adalah struktur organisasi
fungsional yaitu sistem organisasi yang wewenang pimpinan dilimpahkan
kepada bagian-bagian organisasi yang ada di bawahnya dalam bidang
kerja tertentu. Struktur organisasi PT. Madubaru Tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
1. Komisaris Utama : GKR Pembayun
2. Komisaris
: - Drs. H. Sumargono Kusumodiningrat
- Djoko Retnadi, S.E.
3. Direktur
: Ir. Rachmad Edi Cahyono, M.Si
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
DEWAN
KOMISARIS
DIREKTUR
KEPALA
SPI
KABAG
TANAMAN
STAF
KHUSUS
LTD
KABAG
INSTALASI
KABAG
PABRIKASI
KABAG
PABRIK
SPIRITUS
KABAG
PEMASARAN
KABAG
AKT &
KEU
KABAG
SDM &
UMUM
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
Berdasarkan peraturan perusahaan yaitu SK Kanwil Departemen
Tenaga Kerja terdapat dua macam tenaga kerja PT. Madubaru, yaitu
tenaga kerja tetap dan tenaga kerja tidak tetap. Tenaga kerja tetap terdiri
dari karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana. Sedangkan tenaga kerja
tidak tetap yaitu karyawan kerja paruh waktu (KKWT) yang hanya bekerja
pada masa produksi dan karyawan borongan yang bekerja hanya saat ada
pekerjaan borong.
Tabel 4.1
Jumlah Karyawan PT. Madubaru
Karyawan pimpinan
56 orang
Karyawan pelaksana
388 orang
KKWT
934 orang
Borongan tebangan dan garap ± 3.000 orang
kebun
Sumber: PT. Madukismo,2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
E. Lokasi Perusahaan
PT. Madubaru mempunyai usaha pokok yaitu Pabrik Gula dan
Pabrik Alkohol/Spiritus Madukismo. Kedua pabrik ini terletak ± 5 km arah
barat
daya
Yogyakarta,
tepatnya
di
Desa
Padokan,
Kelurahan
Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Pabrik gula dan pabrik spiritus menempati luas area
276.000 m2 dengan luas bangunan 51.000 m2.
F. Produksi
1. Kegiatan Produksi
Bahan baku dalam pengolahan gula di PG. Madukismo adalah
Tebu. Tebu yang akan diproses menjadi gula berasal dari tebu
perkebunan PG. Madukismo yaitu perkebunan rakyat yang berada di
beberapa daerah seperti di daerah DIY, Purwokerto, Temanggung
Klaten, Wonosari, Karang Anyar, Sragen dan lain-lain. Proses
produksi PG. Madukismo dilakukan selama kurang lebih 3 sampai 7
bulan tergantung dari jumlah tebu yang digiling. Ada beberapa tahapan
yang dilakukan PG. Madukismo dalam proses produksi yang
digunakan.
penggilingan,
Tahapan-tahapan
stasiun
tersebut
pemurnian,
dilakukan
stasiun
di
stasiun
penguapan,
stasiun
pemasakan/kristalisasi, stasiun pemutaran, dan stasiun penyelesaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Jenis Produk PT. Madubaru
a) Produksi Utama
Produksi utama dari PG. Madukismo yaitu gula pasir dengan
kualitas SHS IA (Superior Head Sugar) atau GKP (Gula Kristal
Putih).
b) Produksi Samping
Produk samping dari PS. Madukismo yaitu:
1) Alkohol Murni yang berkadar 95%.
2) Spiritus Bakar yang berkadar 94%.
G. Pengelolaan Limbah di PG. Maduksimo
1. Karakteristik Limbah
Secara umum limbah yang dihasilkan PG. Madukismo dapat
dikelompokkan menjadi 4 yaitu limbah padat, limbah cair, limbah
gas, serta limbah B3.
Tabel 4.2
Sumber, Macam, dan Sifat Limbah PG. Madukismo
No Sumber
Macam bahan Sifat fisika
Sifat
buangan
kimia
1. Stasiun
pemerahan
a. Gilingan
Ampas, bocoran Padat/cair,
minyak pelumas terapung
Air pendingin
Mengendap,
metal
suhu normal
b. Diffuser
Ampas, bocoran Padat/cair,
minyak pelumas terapung
2. Mesin-mesin
Air pendingin
Cair, suhu
Netral
mesin
normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 4.2
Sumber, Macam, dan Sifat Limbah PG. Madukismo (lanjutan)
No
3.
Sumber
Macam bahan
buangan
Stasiun ketelan Ampas, abu
S
4.
5.
6.
7.
Stasiun
Pembangkit
listrik
Stasiun
Pemurnian
Stasiun
penguapan
Stasiun
masakan
8. Stasiun
Pendingin
S
9. Stasiun
puteran
10. Laboratorium
Sifat fisika
Padat,
mengendap
Air kurasan
Slurry
(padatan)
suhu >50oC
Bocoran minyak Terapung
pelumas
dalam air
Blotong
Padat
Kapur
Cair
Soda
Cair, suhu
normal
Cair
Air pendingin
vacuum filter
Air pendingin
tobong
sublimator
Air pendingin
kondensor
Soda
Air pendingin
kondensor
Air pendingin
Tetes/molasses
Larutan
gula/nira
Air
Bahan kimia
lain
Sumber: PT. Madubaru, 2015.
Sifat
kimia
Agak
asam/basa
Cair, suhu
60-70oC
Cair, suhu
>42oC
Cair
Cair
Cair, suhu
normal
Cair, suhu
normal
Cair
Cair
Cair
Netral
basa
Netral
pH5,5-6,5
pH<7
Netral
pH
bervariasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Pengelolaan limbah
a. Limbah padat
Limbah padat yang dihasilkan dari proses pengolahan tebu
menjadi gula adalah pucuk tebu, daun kering, tebu yang tercecer,
ampas tebu (bagas), blotong, dan abu sisa pembakaran ampas.
Pucuk tebu, daun kering, dan tebu yang tercecer jumlahnya sedikit
sehingga tidak memerlukan penanganan khusus. Sementara ampas
tebu (bagas), blotong, dan abu ketel jumlahnya banyak dan
memerlukan penanganan khusus agar tidak mencemari manusia
dan lingkungan sekitar. Limbah padat yang paling banyak
dihasilkan pada industri gula kristal putih adalah ampas tebu
(bagas).
1) Ampas tebu berasal dari stasiun penggilingan. Ampas tebu
berupa cacahan tebu kering yang telah terpisah dari
cairannya (nira). Limbah padat ini oleh PG. Madukismo
dimanfaatkan sebagai bahan bakar stasiun ketelan untuk
menghasilkan energi uap dan energi listrik. Energi
digunakan untuk mendukung proses produksi. Ampas tebu
juga dapat digunakan sebagai pakan ternak atau dicampur
dengan blotong dan abu ketel untuk digunakan sebagai
pupuk.
2) Blotong merupakan endapan yang dihasilkan dari proses
pemurnian nira pada stasiun pemurnian. Nira disaring
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
menggunakan rotary vacuum filter untuk memisahkan nira
dengan blotong. Blotong memiliki kadar air 50% sehingga
perlu ditambahkan sedikit ampas tebu kemudian ditekan
sehingga blotong yang dihasilkan bersifat padat dan remah
dengan kadar air 30 %. Blotong yang padat dan remah ini
ditampung dalam dump truck untuk didistribusikan ke lahan
pertanian dan pabrik pupuk.
3) Abu ketel dari boiler terdiri dari dua yaitu abu yang keluar
melalui cerobong dan ditangkap dengan alat dust collector
dan abu ketel yang keluar dari hasil pembersihan dapur
boiler. Abu ketel merupakan sisa pembakaran gorek dapur
ketel. Abu ketel sebagian besar mengandung unsur karbon,
disamping unsur mikro lainnya. Abu ketel berfungsi untuk
urug tanah dan bahan pembuatan batako.
b. Limbah cair
Limbah cair yang dihasilkan PG. Madukismo adalah air
pendingin, air bekas pencucian lantai, ceceran nira, air kurasan,
larutan soda bekas dan kapur, air bekas cucian evaporator, air
jatuhan kondensor, tetes/molasses, dan air penangkap abu boiler.
Limbah cair yang dihasilkan oleh proses produksi gula ditangani
dengan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Limbah cair
berupa ceceran nira merupakan limbah organik, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
penanganan
limbah
ini
menggunakan
sistem
biologis
menggunakan bakteri inola sp. Limbah cair berupa tetes/molasses
menjadi bahan utama dari PS. Madukismo dan limbah cair dari
stasiun
produksi
diolah
secara
terpisah
dengan
prinsip
pengendapan pada kolam IPAL yang tersedia. Setelah pencemar
dalam limbah tersebut hilang, maka yang tersisa adalah air bersih
yang kemudian dapat dimanfaatkan kembali untuk proses
produksi gula.
c. Limbah Gas
Selain menghasilkan limbah dalam bentuk padatan dan
cairan, proses produksi gula PG. Madukismo juga menghasilkan
limbah gas yang dapat mencemari udara. PG. Madukismo
mempunyai 6 unit boiler tersebut sangat berpotensi untuk
mencemari lingkungan, karena emisi cerobongnya mengeluarkan
gas buang sisa pembakaran yang mengandung CO2 dan partikel
abu, sehingga menimbulkan polusi udara. Oleh karena itu dari 6
unit boiler tersebut pada masing-masing boiler dilengkapi dengan
alat penangkap debu (Dust Collector) dengan sistem Dry Cyclone.
Untuk mengontrol efektivitas Dust Collector tersebut pada
masing-masing cerobong dilengkapi lubang untuk mengambil
sample emisi (tempat sampling). Dari hasil beberapa sample emisi
gas cerobong menunjukkan bahwa parameter yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
ditetapkan pemerintah semuanya terpenuhi, berarti emisi gas
cerobong boiler PG. Madukismo cukup ramah lingkungan.
d. Limbah B3
Limbah B3 yang dihasilkan berupa bocoran minyak
pelumas/oli dan aki bekas. Limbah ini berbahaya dan beracun
karena sifat, konsentrasi, atau jumlahnya yang baik secara
langsung maupun tidak langsung dapat mencemari atau merusak
lingkungan hidup (membahayakan kesehatan dan lingkungan).
Volume oli sisa proses adalah 70-105 liter/hari. Oli dan Accu
bekas (rusak) tersebut di simpan dalam drum dan ditempatkan
dalam
gudang
penyimpanan
sementara,
yang
selanjutnya
diserahkan kepada pihak ketiga yang telah ditunjuk oleh
pemerintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Mengidentifikasikan komponen biaya lingkungan berdasarkan
International Guidance Document: Environmental Management
Accounting (IFAC: 2005)
Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan oleh
penulis. PG. Madukismo telah melakukan penanganan dan pencegahan
terhadap limbah produksinya. PG. Madukismo juga bekerjasama
dengan perusahaan lain dalam pengolahan limbah, seperti pengolahan
limbah blotong yang diolah menjadi pupuk organik pada PT. Victory.
Penulis
mengidentikasikan
komponen
dilakukan PG. madukismo sebagai berikut:
1) Air dan listrik
2) Biaya depresiasi
a) Depresiasi Dust Collector
b) Depresiasi alat-alat pertanian
3) Biaya pembibitan
a) Bibit Pokok Utama
b) Bibit Pokok
c) Bibit Nenek
d) Bibit Induk
e) Bibit Datar
f) Pembelian bibit
g) Pompa Air dan Hama
42
biaya
lingkungan
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
4) Biaya tenaga kerja PG. Madukismo
5) Izin gangguan
6) Pengangkutan blothong
7) Biaya uji laboratorium
a) Uji limbah cair
b) Uji emisi
c) Uji FK Air&BIO
d) Pengambilan contoh uji spesimen kesehatan
2. Mendeskripsikan pengakuan biaya lingkungan yang dilakukan
oleh PG. Madukismo
Pengakuan biaya lingkungan yang dilakukan PG. Madukismo
digolongkan menjadi satu dengan biaya produksi perusahaan. Biaya
lingkungan yang dilakukan oleh PG. Madukismo meliputi:
1) Air dan listrik adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam
rangka pemakaian air dan listrik untuk proses produksi.
2) Biaya depresiasi adalah biaya penyusutan peralatan yang
digunakan oleh perusahaan.
3) Biaya pembibitan merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan
untuk membeli, menanam dan memelihara bibit tebu.
4) Biaya tenaga kerja PG. Madukismo adalah biaya yang dikeluarkan
perusahaan untuk tenaga kerja yang bekerja di bagian pabrikasi.
5) Izin gangguan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
surat perizinan gangguan dari pemerintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
6) Pengangkutan blotong merupakan biaya jasa transportasi yang
dikeluarkan perusahaan untuk mengangkut blothong ke kebunkebun.
7) Biaya uji laboratorium merupakan biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan dalam melakukan pengujian emisi dan limbah cair.
3. Mendeskripsikan aktivitas dan komponen biaya lingkungan yang
dilakukan oleh PG. Madukismo.
Aktivitas dan komponen biaya lingkungan yang dilakukan oleh
PG. Madukismo disajikan dalam tabel 5.1
Tabel 5.1
Aktivitas dan Komponen Biaya Lingkungan PG. Madukismo
No.
1.
Aktivitas
Lingkungan PG.
Madukismo
Penangkap abu
ketel
Komponen Biaya
PG. Madukismo
Biaya air dan listrik
Depresiasi Dust
Collector
2.
Pembibitan tebu
a. Bibit Pokok
Utama
b. Bibit Pokok
c. Bibit Nenek
d. Bibit Induk
e. Bibit Datar
f. Pembelian bibit
g. Pompa Air dan
Hama
Biaya depresiasi alatalat pertanian
Keterangan
Air dan listrik digunakan
dalam kegiatan produksi tebu
Dust Collector merupakan alat
untuk menangkap debu sebagai
upaya pengendalian limbah
abu ketel
Pembibitan dilakukan sebagai
pemenuhan bahan baku tebu.
Kegiatan pembibitan meliputi
menanam dan memelihara
hingga tebu siap dipanen.
pupuk yang digunakan untuk
tanaman tebu merupakan
limbah blotong yang dihasilkan
dari proses produksi.
Peralatan pertanian meliputi
traktor dan pompa air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 5.1
Aktivitas dan Komponen Biaya Lingkungan PG. Madukismo (lanjutan)
No.
3.
Aktivitas
Lingkungan PG.
Madukismo
Pengangkutan
Blotong
Komponen Biaya
PG. Madukismo
Biaya jasa
pengangkutan
blotong
Biaya tenaga kerja
pelaksana PG.
Madukismo
4.
Pengujian limbah
PG. Madukismo
a. Uji limbah cair
b. Uji emisi
c. Uji FK Air&BIO
d. Pengambilan
contoh uji
spesimen
kesehatan
Keterangan
Pengangkutan dilakukan
selama masa giling tebu.
Pengangkutan blotong
dilakukan dari PG. Madukismo
ke kebun-kebun pertanian.
Tenaga kerja PG. Madukismo
yang bekerja pada bagian
pengawasan dan penanganan
limbah produksi.
Biaya pengujian limbah yang
dilakukan oleh pihak eksternal
merupakan kegiatan
pencegahan terhadap
pencemaran limbah produksi
4. Mendeskripsikan penyajian dan pengungkapan biaya lingkungan
yang dilakukan oleh PG. Madukismo
Pengungkapan biaya lingkungan yang dilakukan PG. Madukismo
disajikan dalam tabel 5.2
Tabel 5.2
Pengungkapan Biaya Lingkungan PG. Madukismo
Komponen Biaya
Lingkungan
PG. Madukismo
1. Air dan listrik
No.
2. a. Depresiasi Dust
Collector
b. Depresiasi alatalat pertanian
Jumlah (Rp)
Keterangan
- Penggunaan air dan listrik untuk
kegiatan produksi teridentifikasi
sebesar Rp5.194.439.840, tetapi tidak
dapat diukur untuk penggunaan air
dan listrik dalam penanganan limbah
produksi
44.545.453 Perusahaan menggunakan metode
garis lurus dalam perhitungan
376.551.385 akumulasi peralatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 5.2
Pengungkapan Biaya Lingkungan PG. Madukismo (lanjutan)
Komponen Biaya
No.
Lingkungan
PG. Madukismo
3. Tenaga kerja
Pelaksana PG.
Madukismo
4. 4Izin gangguan
5. Biaya pembibitan
a. Bibit Pokok
Utama
b. Bibit Pokok
c. Bibit Nenek
d. Bibit Induk
e. Bibit Datar
f. Pembelian bibit
g. Pompa Air dan
Hama
6. Pengangkutan
blotong
7. a. Uji limbah cair
b. Uji emisi
c. Uji FK Air&BIO
d. Pengambilan
contoh uji
spesimen
kesehatan
Jumlah (Rp)
Keterangan
- Biaya tenaga kerja pelaksana PG.
Madukismo dapat teridentifikasi dan
terukur sebesar Rp1.771.541.740.
Biaya tersebut merupakan biaya
tenaga kerja produksi, sedangkan
biaya tenaga kerja pelaksana PG.
Madukismo yang mengawas dan
menangani limbah tidak dapat
terukur.
Biaya surat perizinan gangguan
5.089.500
berlaku selama lima tahun
Biaya pembibitan dapat
teridentifikasi dan terukur. Biaya
1.685.355 pembibitan merupakan biaya
19.433.000 penanaman dan pemeliharan tanaman
15.720.854 hingga siap dipanen.
318.860.038
3.491.265.270
282.534.750
580.052.352
337.601.245 Biaya pengangkutan blotong
merupakan biaya jasa eksternal yang
dibayarkan perusahaan untuk
mengangkut blotong ke kebun-kebun
tebu.
23.400.000 Biaya uji laboratorium dinilai
10.000.000 berdasarkan tarif jasa eksternal dalam
3.365.000 melakukan pengujian limbah dan
5.550.000 emisi.
Dari analisis yang dilakukan oleh penulis, manajemen telah
melakukan penanganan dan pencegahan terhadap limbah produksi
yang ada pada PG. Madukismo. Namun, biaya lingkungan tidak diukur
secara rinci, seperti biaya tenaga kerja pelaksana serta biaya air dan
listrik yang terjumlah secara keseluruhan dengan kegiatan produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Biaya pembibitan termasuk dalam pengelompokan biaya bahan
output produk karena PG. Madukismo tidak membeli tebu untuk
bahan bakunya. Tetapi, bahan baku utama PG. Madukismo
merupakan hasil panen tebu dari perkebunannya.
Limbah tetes/molasses yang diolah PS. Madukismo sebagai
produk sampingan telah melakukan pencatatan secara terpisah sebagai
produk baru. Sehingga penelitian difokuskan pada penyajian laporan
keuangan yang dilakukan oleh PG. Madukismo.
Pada PG. Madukismo penyajian biaya lingkungan dicatat pada
pos Harga Pokok Penjualan, kecuali biaya izin gangguan. Penyajian
biaya lingkungan akan menambah nilai dari harga pokok penjualan.
5. Mengevaluasi hasil analisis pengakuan, penilaian, pengungkapan
biaya lingkungan menurut International guidance Document:
Environmental Management Accounting (IFAC: 2005) dengan
pengakuan biaya lingkungan menurut PG. Madukismo
Dari hasil analisis yang dilakukan oleh penulis, perusahaan
belum menerapkan akuntansi lingkungan sehingga pengukuran,
penilaian dan pengungkapan biaya lingkungan tidak tersajikan dalam
laporan
keuangan
perusahaan.
Biaya-biaya
berkaitan
dengan
lingkungan PG. Madukismo diakui sebagai komponen perhitungan
Harga Pokok Penjualan.
Biaya lingkungan yang dicatat pada Harga Pokok Penjualan
menyebabkan Harga Pokok Penjualan menjadi besar dan laba kotor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
akan menjadi kecil. Namun hal ini tidak mempengaruhi laba/rugi
bersih perusahaan.
Hasil dari identifikasi biaya lingkungan pada PG.Madukismo
menurut
International
Guidance
Document:
Environmental
Management Accounting (IFAC, 2005) yang dilakukan oleh penulis
seperti pada tabel 5.2
Tabel 5.3
Identifikasi Biaya Lingkungan PG. Madukismo Menurut Pengelompokan
Biaya Lingkungan IFAC (2005)
No.
1.
2.
Biaya Lingkungan
Biaya Bahan Output
Produk
Biaya Bahan Output
Non-Produk
Bahan Pembungkus
Komponen Biaya
Lingkungan
PG. Madukismo
Biaya pembibitan
h. Bibit Pokok Utama
i. Bibit Pokok
j. Bibit Nenek
k. Bibit Induk
l. Bibit Datar
m. Pembelian bibit
n. Pompa Air dan
Hama
Tidak ada
Air dan Energi
Tidak ada
Bahan Mentah dan Bahan
Pembantu
Bahan Pembungkus
Tidak ada
Bahan Operasi
Air dan Energi
Biaya Pemrosesan
Tidak ada
Air dan listrik
Tidak ada
Sub Komponen Biaya
Lingkungan
Bahan Mentah dan Bahan
pembantu
Tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 5.3
Identifikasi Biaya Lingkungan PG. Madukismo Menurut Pengelompokan
Biaya Lingkungan IFAC (2005)(lanjutan)
No.
3.
Biaya Lingkungan
Biaya Pengendalian
Limbah dan Emisi
Bahan Operasi
Komponen Biaya
Lingkungan PG.
Madukismo
a. Depresiasi Dust Collector
b. Depresiasi alat-alat
pertanian
Tidak ada
Air dan Energi
Tidak ada
Tenaga Internal
Tenaga kerja pelaksana PG.
Madukismo
Pengangkutan blotong
Sub Komponen
Biaya Lingkungan
Depresiasi Peralatan
Pengendalian Limbah
Jasa eksternal
Biaya-biaya, Perijinan
dan Pajak
Asuransi
4.
5.
6.
Biaya Pencegahan
dan Biaya
Pengelolaan
Lingkungan
Biaya Riset dan
Pengembangan
Biaya Tak Berwujud
Izin gangguan
Tidak ada
Pemulihan dan
kompensasi
Depresiasi Peralatan
Tidak ada
Tenaga Internal
Tidak ada
Jasa Eksternal
Biaya lainnya
a. Uji limbah cair
b. Uji emisi
c. Uji FK Air&BIO
d. Pengambilan contoh uji
spesimen kesehatan
Tidak ada
Depresiasi Peralatan
Tidak ada
Tenaga Internal
Tidak ada
Jasa Eksternal
Tidak ada
Tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
6. Memberikan kesimpulan tentang dapat diterapkannya pelaporan
akuntansi lingkungan pada PG. Madukismo berdasarkan hasil
observasi di lapangan, wawancara dan analisis yang telah
dilakukan oleh penulis.
Pelaporan biaya lingkungan pada PG. Madukismo berdasarkan
International Guidance Document: Environmental Management
Accounting (IFAC, 2005) yang dilakukan oleh penulis seperti pada
tabel 5.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 5.4
Laporan Biaya Lingkungan PG. Madukismo Berdasarkan International
Guidance Document: Environmental Management Accounting (IFAC)
No.
1.
Komponen Biaya
Lingkungan
Biaya Lingkungan (Rp)
% dari
Total Biaya
Operasional
Biaya Bahan Output Produk
Bibit Pokok Utama
1.685.355
Bibit Pokok
19.433.000
Bibit Nenek
15.720.000
Bibit Induk
318.860.038
Bibit Datar
3.491.265.270
Pembelian bibit
282.534.750
Pompa air dan hama
580.052.352
Total Biaya Bahan Output Produk
4.709.550.765
2.
Biaya Bahan Output Non-Produk
Biaya air dan listrik*
Total Biaya Bahan Output Non-Produk
3.
Biaya Pengendalian Limbah dan Emisi
Depresiasi Dust Collector
44.545.453
Depresiasi alat-alat
pertanian
376.551.385
Izin gangguan
5.089.500
Pengangkutan Blotong
337.601.245
Tenaga kerja pelaksana PG.
Madukismo *
Total Biaya Pengendalian Limbah dan
Emisi
763.787.583
4.
Biaya Pencegahan dan Biaya Pengelolaan Lingkungan
Uji limbah cair
23.400.000
Uji emisi
10.000.000
Uji FK Air&BI
3.365.000
Pengambilan contoh uji
spesimen kesehatan
5.550.000
Total Biaya Pencegahan dan Biaya
Pengelolaan Lingkungan
42.315.000
Total Biaya Lingkungan
5.515.653.348
Total Biaya Operasional
192.763.595.198
2,44
0,4
0,02
2,86
100
Keterangan:
* Biaya air dan listrik serta biaya tenaga kerja pelaksana PG. Madukismo
dapat teridentifikasi dan terukur, namun pengukurannya masih
tergabung dengan aktivitas lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Berdasarkan hasil observasi di lapangan, wawancara serta analisis
yang telah dilakukan penulis, maka PG. Madukismo dapat menerapkan
pelaporan biaya lingkungan berdasarkan acuan International guidance
Document: Environmental Management Accounting (IFAC: 2005),
apabila PG. Madukismo dapat memisahkan pengukuran biaya air dan
listrik serta biaya tenaga kerja pelaksana yang masih tergabung dengan
aktivitas lain. PG. Madukismo perlu memisahkan pengukuran biaya air
dan listrik serta biaya tenaga kerja pelaksana yang digunakan untuk
aktivitas lingkungan agar dapat diketahui total biaya lingkungan dalam
pelaporannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka dapat
disimpulkan
International
bahwa
pelaporan
Guidance
lingkungan
Document
yang
Environmental
sesuai
dengan
Management
Accounting (IFAC, 2005) dapat diterapkan di perusahaan, dengan syarat
ada pemisahaan biaya air dan listrik serta biaya tenaga kerja pelaksana
lingkungan.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan yang penulis temui saat melakukan penelitian ini
adalah tidak seluruh data yang diperlukan oleh penulis dapat diakses.
Penulis tidak dapat mencantumkan nominal pada biaya air dan listrik
serta biaya tenaga kerja pelaksana karena pengukurannya masih
tergabung dengan aktivitas lain.
C. Saran
1. Bagi perusahaan
Diharapkan PG. Madukismo dapat menerapkan akuntansi
lingkungan mulai dari pengidentifikasian, pengakuan, penilaian
dan pengungkapan dalam kaitannya dengan lingkungan secara
rinci. Hal ini bertujuan agar pengguna laporan keuangan dapat
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
mengetahui bahwa PG. Madukismo telah bertanggungjawab
terhadap lingkungannya.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas
penelitian pada PS. Madukismo sehingga dapat diketahui secara
keseluruhan biaya lingkungan yang ada pada PT. Madubaru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Pustaka
Agustia, Dian. 2010. “Pelaporan Biaya Lingkungan Sebagai Alat Bantu Bagi
Pengambilan Keputusan yang Berkaitan Dengan Pengelolaan
Lingkungan”. Jurnal Akuntansi: Akrual. Vol.1, No.2
Danusaputra, Munajat ST. 1980. Hukum Lingkungan Buku I Umum.
Bandung: Bina Cipta.
Darsono, Valentinus. 1995. Pengantar Ilmu Lingkungan. Yogyakarta:
Penerbitan Universitas Atma Jaya.
Fitriyani dan Siti Mutmainah. 2011. “Keterkaitan Kinerja Lingkungan,
Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Kinerja
Finansial”. Skripsi, (online). Semarang: Universitas Diponegoro.
http://eprints.undip.ac.id/35522/1/Skripsi_30.pdf
(diakses
8
September 2016).
Hansen, D.R. and Mowen, M.M. 2007. Managerial Accounting Buku 2.
Edition. Jakarta: Selemba Empat.
IFAC (International Federation of Accountants). 2005. International
Guidance Document: Environmental Management Accounting,
Massachusetts: EMARIC.
Ikhsan, Arfan. 2008. Akuntansi Lingkungan dan Pengungkapannya.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
John W. Creswell. 2008. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,
dan Mixed, Edisi Ketiga. Bandung : Pustaka Pelajar.
Kountur, Ronny. 2005. Metode penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis.
Jakarta: PPM.
Perdana, Galih Bintang Kusuma. 2015. “Penerapan Akuntansi Lingkungan
Sebagai Bentuk Pertanggungjawaban Perusahaan Terhadap
Lingkungan”. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 1 Revisi 2013 tentang Penyajian
Laporan Keuangan.
Purwanugraha, H. Andre. 2014. “Analisis Biaya Lingkungan pada RSUD Dr.
Moewardi Surakarta”. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Rustika, Novia. 2011. “Analisis Pengaruh Penerapan Akuntansi Manajemen
Lingkungan dan Strategi Terhadap Inovasi Perusahaan (Studi
Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdapat di Jawa
Tengah)”.
Skripsi,
(online).
Semarang:
UNDIP.
http://eprints.undip.ac.id (diakses 8 September 2016).
Soemarwoto, Otto. 1997. Ekologi, Lingkungan Hidup Pembangunan. Jakarta:
Djambatan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas.
Widayaka, Yosef. 2011. “Kemungkinan Penerapan Akuntansi Lingkungan
Sebagai Bentuk Pertanggungjawaban Perusahaan Terhadap
Lingkungan”. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
PT. MADUBARU
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31
DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2015
Catatan
213.336.637.888
PENJUALAN BERSIH
25
(189.787.646.837)
BEBAN POKOK PENJUALAN
26
23.548.991.031
LABA KOTOR
BEBAN USAHA
Beban Penjualan
Beban Umum dan Administrasi
Jumlah Beban Usaha
27
28
20.573.042.690
LABA USAHA
PENGHASILAN (BEBAN) DILUAR USAHA
Penghasilan Diluar Usaha
Beban Diluar Usaha
Jumlah Penghasilan (Beban) Diluar Usaha
29
2.823.716.062
(5.499.092.400)
(2.675.376.338)
LABA BERSIH SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN
Pajak Penghasilan
Pajak Kini
Pajak Tangguhan
LABA BERSIH SETELAH PAJAK
PENGHASILAN
484.228.407
2.491.719.954
2.975.948.361
17.897.666.352
30
4.798.318.000
501.510.604
5.299.828.605
12.597.837.747
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
PT. MADUBARU
LAPORAN POSISI KEUANGAN
PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ASET
Catatan
ASET LANCAR
2015
5
12.115.396.726
Kas dan Setara Kas
6
30.459.286.534
Piutang Usaha
7
300.000.000
Investasi Jangka Pendek
8
9.298.341.847
Piutang Pajak
9
7.376.749.480
Piutang Lain-lain
10
48.300.360.017
Persediaan
11
550.328.068
Uang Dibayar Dimuka
12
6.144.067.862
Beban Dibayar Dimuka
114.544.530.535
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Aset Tetap
(setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp75,813,642,237 tahun 2015)
13
Jumlah Aset Tidak Lancar
82.029.894.677
82.029.894.677
ASET LAIN-LAIN
14
Beban ditangguhkan
15
Piutang Kemitraan dan Proyek Percobaan
16
Persediaan Tidak Produktif
Jumlah Aset Lain-lain
JUMLAH ASET
LIABILITAS DAN EKUITAS
5.725.781.782
11.540.017.479
281.059.147
17.546.858.408
214.121.283.620
LIABILITAS LANCAR
Utang Usaha
Pinjaman Bank Jangka Pendek
Utang Pajak
Beban Yang Masih Harus Dibayar
Utang Lain-lain
Jumlah Liabilitas Lancar
17
18
19
20
21
7.198.566.748
30.959.062.849
4.034.064.262
2.319.047
52.503.602.098
94.697.615.003
KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN
22
7.040.245.868
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
LIABILITAS TIDAK LANCAR
Kewajiban Imbalan Masa / Pasca Kerja
Jumlah Liabilitas Tidak Lancar
EKUITAS
Modal Disetor
Agio Saham
Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap
Cadangan Umum
Laba Tahun Berjalan
Jumlah Ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
23
14.818.662.595
14.818.662.595
24
6.925.000.000
4.081.670.000
448.255.504
73.511.996.903
12.597.837.747
97.564.760.154
214.121.283.620
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Daftar pertanyaan
1. Bagaimana sejarah didirikannya perusahaan?
2. Apa visi dan misi perusahaan?
3. Bagaimana struktur organisasi perusahaan?
4. Berapa jumlah karyawan seluruhnya?
5. Dimana letak dan lokasi perusahaan?
6. Berapa luas lokasi yang ditempati perusahaan?
7. Bagaimana kegiatan produksi perusahaan?
8. Apa saja limbah yang ada di perusahaan?
9. Bagaimana pengolahan limbah tersebut?
10. Apakah ada pemanfaatan kembali limbah produksi? Berapa biaya yang
dikeluarkan?
11. Bagaimana pencatatan biaya tersebut?
12. Apa saja biaya yang berkaitan dengan limbah produksi?
13. Berapa biaya depresiasi peralatan yang digunakan untuk limbah?
14. Apa saja biaya perijinan yang terdapat di perusahaan?
15. Bagaimana penyajian dan pengungkapan biaya-biaya tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Download