PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI Studi Kasus Pada Pabrik Gula Madukismo Yogyakarta Padokan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Cornelia Widayanti NIM. 052114045 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI Studi Kasus Pada Pabrik Gula Madukismo Yogyakarta Padokan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Cornelia Widayanti NIM. 052114045 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Moto dan Persembahan “Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah…Tetap jalani hidup ini, melakukan yang terbaik.” (D’masiv – Jangan Menyerah) Tangan Tuhan sedang merenda suatu karya yang Agung Mulia. Saatnya kan tiba nanti..kau lihat Pelangu KasihNya.” (Maria Shandi – Pelangi Kasih) “Bersukacitalah dalam Pengharapan, bersabarlahdalam kesesakan dan bertekunlah dalam doa.” (Roma 12:12-13) “Dan apa saja yang kamu inta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.” (Matius 21:22) Skripsi ini ku persembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria Ayahku yang ada di Surga Ibuku tercinta Kakakku tersayang Teman terdekatku Semua saudara, sahabat dan teman-teman yang selalu mendukungku iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI Studi Kasus pada Pabrik Gula Madukismo Yogyakarta Cornelia Widayanti 052114045 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2012 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian antara penyusunan anggaran biaya produksi yang dilakukan oleh PG. Madukismo menurut kajian teori. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Teknik kesesuaian penyusunan anggaran biaya produksi PG. Madukismo pada tahun 2011 yaitu dengan cara membandingkan antara penyusunan anggaran biaya produksi menurut perusahaan dengan kajian teori. Berdasarkan hasil analisis data bahwa penyusunan anggaran biaya produksi yang dibuat oleh PG. Madukismo tahun 2011 belum sesuai. Hal itu ditunjukkan ketidaksamaan antara rencana produksi dan rencana penjualan di dalam penyusunan anggaran biaya produksi menurut kajian teori. vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT AN ANALYSIS OF ARRANGEMENT OF PRODUCTION COST BUDGET A case Study at PG. Madukismo Yogyakarta Cornelia Widayanti 052114045 Sanata Dharma University Yogyakarta 2012 The aim of the research was to know the suitability between the arrangement of production cost budget by PG. Madukismo and the one according theoretical review. The data collection techniques used were interview and documentation. The data analysis technique to know the arrangement of the production cost budget of PG. Madukismo in 2011 was by comparing the arrangement of production cost budget according to the company and the one in the theory. Based on the result of data analysis it could be summarized the arrangement of production cost budget made by the PG. Madukismo in 2011 was not accordance with theoretical studies. It was shown by the dissimilarity between the arrangement of production budget and the arrangement of sales budget in arranging production cost budget according to theoretical studies. viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Penyusunan Anggaran Biaya Produksi”, penulis dapat banyak menemukan kesulitan dan hambatan, namun berkat bimbingan, bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Romo Dr. Ir. P. Wiryono P., S. J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangan pengetahuan penulis. 2. Bapak Drs. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., selaku pembimbing skripsi yang telah membimbing serta memberi banyak masukan dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Bapak Drs. Yusef Widya Karsana, M.Si., Akt., QIA., selaku dosen pembimbing akademik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah membimbing dan memberikan ilmunya kepada penulis selama kuliah di Universitas Sanata Dharma. ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Bapak Gatot dan Bapak C. Kristadi, selaku bagian keuangan yang telah memberikan bagi penulis untuk melakukan penelitian di PG. Madukismo Yogyakarta dan juga telah membantu penulis dalam melengkapi data penelitian yang telah dibutuhkan. 6. Bapak di Surga dan Ibu yang telah memberi nasihat, dukunan baik materiil maupun non materiil, dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 7. Kakakku, Simbah, bulik-bulik, om-om dan saudara-saudaraku Nana, Laila, Navy Mba Ik, Boby, Probo dan Alm. Dek Tri yang telah membantu dan memberikan nasehat dan semangat. 8. Ridhoy Perkasa Tohan yang telah banyak membantu dalam penulisan skripsi ini dengan semanagt, dorongan, kritik dan saran serta menemani penulis pada saat melakukan penelitian. 9. Sahabat-sahabatku, Kawoel, Peni, Vanie, Asty, Arum, Marda, Nukie, dan kaka yang banyak memberikan masukan dalam penyusunan skripsi serta atas kebersamaan dan persaudaraan yang diberikan selama ini. 10. Teman-teman senasib seperjuangan yaitu Lina, Firsty dan Atven atas kebersamaan dan perjuangan kita selama bimbingan skripsi. 11. Teman-teman Akuntansi 2005 khususnya kelas A dan kelas MPT atas kebersamaan dan perjuangan kita selama ini. 12. Semua pihak yang telah membantu terselesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kepada semua pihak dengan kerendahan hati penulis x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun untuk memperbaiki skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihakpihak yang membutuhkan. Yogyakarta, 29 Maret 2012 Penulis Cornelia Widayanti xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................... ii HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................................ v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS.............. vi ABSTRAK .................................................................................................. viii KATA PENGANTAR .................................................................................. ix DAFTAR ISI................................................................................................xii BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 3 C. Batasan Masalah............................................................................................. 3 D. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4 E. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 4 F. Sistematika Penulisan .................................................................................... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 7 A. Biaya .............................................................................................................. 7 1. Pengertian Biaya ............................................................................................ 7 xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Penggolongan Biaya....................................................................................... 7 B. Biaya Produksi ............................................................................................... 9 C. Anggaran ...................................................................................................... 10 1. Pengertian Anggaran.................................................................................... 10 2. Jenis-jenis Anggaran .................................................................................... 11 3. Fungsi Anggaran .......................................................................................... 15 4. Kelemahan-kelemahan Anggaran ................................................................ 16 5. Penyusunan Anggaran.................................................................................. 17 6. Prosedur Penyusunan Anggaran .................................................................. 18 7. Faktor-faktor Penyusunan Anggaran ........................................................... 21 8. Anggaran Penjualan ..................................................................................... 22 9. Anggaran Produksi....................................................................................... 23 10. Anggaran Biaya Bahan Baku ....................................................................... 24 11. Anggaran Biaya Tenaga Kerja langsung...................................................... 24 12. Anggaran Biaya Overhead Pabrik................................................................ 25 BAB III METODE PENELITIAN............................................................... 26 A. Jenis Penelitian............................................................................................. 26 B. Tempat dan waktu penelitian ....................................................................... 26 C. Data yang diperlukan ................................................................................... 26 D. Teknik pengumpulan Data ........................................................................... 26 E. Teknik Analisis Data.................................................................................... 27 xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...................................... 29 A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ....................................................... 29 B. Visi dan Misi Perusahaan............................................................................. 31 a. Visi ............................................................................................................... 31 b. Misi .............................................................................................................. 31 C. Lokasi Perusahaan........................................................................................ 31 D. Karyawan dan Kepegawaian........................................................................ 32 E. Struktur Organisasi ...................................................................................... 36 F. Produksi ....................................................................................................... 43 G. Pemasaran .................................................................................................... 45 H. Beberapa Pedoman Anggaran di PG. Madukismo....................................... 46 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................... 47 A. Deskripsi Penyusunan Anggaran Biaya Produksi........................................ 47 1. Produk ......................................................................................................... 47 2. Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Produksi PG. Madukismo.............. 49 B. Analisis Data ................................................................................................ 58 C. Pembahasan.................................................................................................. 60 BAB VI PENUTUP ..................................................................................... 69 A. Kesimpulan .................................................................................................. 69 B. Keterbatasan Penelitian................................................................................ 70 xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI C. Saran ............................................................................................................ 70 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 71 LAMPIRAN................................................................................................. 72 xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, berkembang pula dunia usaha dewasa ini, terbukti dengan berdirinya perusahaan besar, perusahaan menengah dan perusahaan kecil. Pengaruh dari banyak berdirinya perusahaan ini adalah semakin kompleksnya masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan dan semakin ketatnya persaingan yang dihadapinya. Untuk menghadapi kondisi seperti ini para pengusaha dituntut untuk lebih cermat lagi supaya dapat mempertahankan kelansungan hidup usahanya. Perencanaan dan pengendalian perlu dilaksanakan dalam menjalankan kegiatan perusahaan. Tanpa adanya perencanaan akan mengakibatkan kurangnya koordinasi dan kerjasama diantara masingmasing-masing bagian dalam perusahaan sehingga akan mengganggu kelancaran jalannya perusahaan. Kegagalan melaksanakan salah satu kegiatan akan berakibat terhadap kegiatan yang lain. Perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang (sektor) industri tebu (gula), mereka akan berlomba-lomba memproduksi dan memasarkan produk tersebut kepada konsumen dan masyarakat. Akan tetapi, dalam memasarkan gula, mereka harus menghadapi besarnya tekanan-tekanan yang terjadi. Untuk menghadapi dan mengantisipasi 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tekanan-tekanan dan untuk memenangkan persaingan, tugas perusahaan bukan sekedar memproduksi dan memasarkan produknya, namun mempertimbangkan besar kecilnya biaya yang akan terjadi untuk meningkatkan efisiensi. Efisiensi digunakan sebagai alat pengukur untuk mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai tingkat efisiensi tertentu dapat dilaksanakan dengan cara penekanan biaya produksi yang mengakibatkan rendahnya harga pokok produksi. Perencanaan suatu perusahaan diwujudkan dalam bentuk anggaran. Anggaran merupakan rencana kerja suatu periode tertentu yang dinyatakan didalam nilai uang atau angka-angka lain yang dapat diukur sebagai salah satu diantara alat-alat pengendalian manajemen, anggaran memegang peranan penting di dalam melakukan evaluasi. Maka dari itu, penyusunan anggaran merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam perusahaan. Begitu pula dengan PG. Madukismo. Banyak cara yang dilakukan PG. Madukismo untuk menyusun anggaran. Salah satu cara yang dilakukan dalam menyusun anggaran biaya produksi, yaitu dengan menetapkan biaya standar sebelum proses produksi dimulai. Dengan demikian, perusahaan dapat mengetahui berapa biaya produksi yang seharusnya dikeluarkan. Kegiatan produksi adalah kegiatan mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Barang produksi tersebut dikelompokkan menjadi tiga elemen biaya yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Dengan perencanaan dan pengendalian biaya produksi tersebut, diharapkan akan diperoleh suatu efisiensi biaya. Adapun yang 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dimaksud dengan efisiensi biaya adalah terhindar dari pemborosan atau penyimpangan, sehingga setiap biaya yang dikeluarkan adalah biaya produksi yang sesungguhnya. Setelah biaya standar ditetapkan, maka pada akhir periode dapat dilakukan perbandingan antara biaya produksi standar dengan biaya produksi sesungguhnya terjadi. Jika terjadi perbedaan antara biaya produksi standar dan biaya sesungguhnya terjadi, dapat dilakukan suatu analisis selisih yang meliputi selisih biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Dalam hal ini perusahaan harus dapat menyusun anggaran biaya produksi secara tepat dan mengendalikan biaya produksi yang dikeluarkan seefisien mungkin. B. Rumusan Masalah Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang dikemukakan dimuka, maka yang menjadi pokok masalah dalam usulan penelitian ini yaitu apakah penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo sudah sesuai dengan kajian teori penyusunan anggaran biaya produksi? C. Batasan Masalah PG. Madukismo yaitu salah satu perusahaan yang memproduksi beberapa jenis produk, diantaranya yaitu gila, alkohol dan spiritus. Tetapi dalam penelitian ini, penulis hanya membatasi pada masalah anggaran biaya produksi gula. 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI D. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang dikemukakan di atas, tujuan yang akandicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo sudah sesuai menurut kajian teori. E. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi yang dapat dipakai sebagai bahan evaluasi untuk membantu menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan penyusunan anggaran biaya produksi. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma Penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah referensi perpustakaan dan dapat memberikan masukan bagi pembaca yang ingin mengetahui dan memahami mengenai penyusunan anggaran biaya produksi. 3. Bagi Penulis Penelitian ini dapat melatih kemampuan yang dimiliki mahasiswa dengan menerapkan dan membandingkan teori yang telah didapat dibangku kuliah dengan kenyataan yang ada di perusahaan. 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI F. Sistematika Penulisan Bab I : Pendahuluan Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II : Landasan Teori Pada bab ini berisi tentang teori-teori yang digunakan sebagai landasan penelitian. Disini akan diuraikan mengenai anggaran biaya produksi. Bab III : Metodologi Penelitian Pada bab ini akan diuraikan mengenai jenis penelitian, tempat penulisan, subjek dan objek penelitian, teknik pengumplan data dan teknik analisis data. Bab IV : Gambara Umum Perusahaan Pada bab ini akan diuraikan tentang gambaran umum perusahaan. Bab V : Deskripsi, Analisis Data dan Pembahasan Dalam bab ini akan diuraikan mengenai deskripsi data, analisis data dan pembahasan 5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Bab VI : Penutup Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran. 6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Biaya 1. Pengertian Biaya Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dengan satuan uang yang terjadi untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi,1993:14). 2. Penggolongan Biaya a. Penggolongan biaya berdasarkan perilaku biaya yaitu: a) Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap konstan, tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu. b) Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsng dan biaya overhead pabrik. c) Biaya semi variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas tetapi tingkat perubahannya tidak sebanding. Misalnya, biaya listrik, biaya telepon dan biaya reparasi. Ini berarti biaya semi variabel mempunyai karakteristik yang bersifat tetap maupun variabel. Untuk memisahkan biaya 7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI semi variabel ke dalam unsur biaya tetap dan biaya variabel, ada beberapa metode yang dapat dipakai, yaitu (Munandar,1986:236-239): i. Metode regresi Metode ini beranggapan bahwa biaya semi variabel dapat dikelompokkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel dengan memakai data masa lalu. ii. Metode maksimum dan minimum Metode ini menentukan bahwa unsur biaya variabel dapat diperkirakan dengan cara membandingkan antara besarnya biaya semi variabel pada aktivitas maksimum yang pernah dicapai dengan besarnya biaya semi variabel pada aktivitas minimum yang pernah dicapai. Selisih antara biaya semi variabel dengan biaya variabel merupakan biaya tetap. iii. Metode biaya berjaga (standby cost method) Menentukan biaya tetap suatu biaya semi variabel dengan cara menghentikan aktivitas perusahaan selama jangka waktu tertentu. Unsur biaya yang masih tetap harus dibayar oleh perusahaan selama perusahaan tidak mengadakan aktivitas merupakan unsur biaya tetap, sedang selisih biaya semi variabel dengan unsur biaya tetap merupakan unsur variabelnya. 8 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv. Metode taksiran langsung Sama dengan metode biaya berjaga yaitu dengan mengandaikan perusahaan menghentikan aktivitasnya selama jangka waktu tertentu. b. Penggolongan biaya sesuai dengan obyek ata pusat biaya: a) Biaya langsung adalah biaya yan terjadinya atau manfaatnya dapat diidentifikasikan kepada obyek atau pusat biaya tertentu, biaya yang manfaatnya dinikmati oleh beberapa obyek atau pusat biaya. B. Biaya Produksi Biaya produksi adalah biaya-biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi yang terbagi dalam tiga elemen yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik (Mulyadi,1994:14). Menurut Supriyono, ketiga elemen biaya produksi tersebut masingmasing didefinisikan sebagai: 1. Biaya bahan baku adalah berbagai macam bahan yang diolah menjadi produk selesai dan pemakainnya dapat diidentifikasikan secara langsung, atau diikuti jejaknya, atau merupakan bagian internal dari produk tertentu. 9 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Biaya tenaga kerja langsung adalah balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja langsung dan jejak manfaatnya dapat diidentifikasikan pada produk tertentu. 3. Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, misalnya biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya depresiasi, biaya reparasi dan pemeliharaan, biaya listrik dan air, biaya asuransi dan sebagainya. C. Anggaran 1. Pengertian Anggaran Perusahaan dapat dikatakan efisien apabila dapat memberikan hasil yang optimal dengan menekan biaya yang serendah mungkin tetapi tetap memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan. Untuk memberikan hasil yang optimal maka perusahaan harus membuat perencanaan yang tepat. Cara untuk membuat perencanaan itu dengan menetapkan anggaran perusahaan. Dengan anggaran diharapkan perusahaan mampu mengontrol dan mengendalikan biaya produksi. 10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Anggaran dapat didefinisikan antara lain: a. Anggaran merupakan rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatf, diukur dalam satuan moneter dan satuan ukur lainnya yang mencakup jangka waktu 1 tahun (Mulyadi,1993:448). b. Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam satuan moneter dan berlaku untuk jangka waktu periode tertentu (Munandar,1986:1). c. Anggaran adalah suatu rencana terinci yan dinyatakan secara format dalam ukuran kuantitatif, biasanya dalam satuan uang untuk menunjukkan perolehan atau penggunaan sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu biasanya 1 tahun. Dari pengertian-pengertian tersebut, anggaran dapat dirumuskan sebagai rencana yang disusun secara sistematis yang mencakup seluruh kegiatan perusahaan yang diukur dalam satuan uang dan berlaku dalam jangka waktu tertentu. 2. Jenis-jenis Anggaran a. Menurut bentuk (Form) Anggaran menurut bentuk atau bagiannya dibagi menjadi 2 yaitu sesuai dengan waktu anggaran dan sesuai dengan kegunaan (Hartanto,1987:137): 11 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Sesuai dengan waktu anggaran Anggaran menurut jangka waktu akan disesuaikan dengan keadaan dan sifat perusahaan pada perusahaan yang tidak stabil dapat dibuat setiap triwulan, karena banyak mengalami hal-hal yang tidak pasti. Akhirnya, dalam hubungan dengan waktu, anggaran harus disusun dengan memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut: a) Kemungkinan untuk mendapat informasi yang dapat dipercaya. b) Sifat pasaran dan barang-barang yang dihasilkan, misalnya public utility mempunyai pasaran yang relatif stabil. c) Posisi pasar terhadap saingannya. d) Keadaan perekonomian pada umumnya. 2. Anggaran menurut kegunaan a) Appropriation Budget Anggaran ini memberikan batas jumlah maksimum pengeluaran yang boleh dilaksanakan untuk suatu hal tertentu (sifatnya kaku, tidak luwes). b) Performance Budget Anggaran yang didasarkan atas fungsi kegiatan dan proyek. Pada anggaran ini, perhatian ditujukan pada 12 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fungsi dan kegiatan yang harus dilakukan, sehingga memungkinkan dibuatnya penilaian dari biaya yang dihadapkan pada hasil yang dicapai, sehingga penilaian atas efisiensi mungkin dapat dilakukan. c) Fixed Budget Anggaran ini dibuat untuk satu tingkatan kegiatan selama jangka waktu tertentu. Fixed berarti bahwa anggaran tidak disesuaikan dengan volume yan sesungguhnya. d) Flexible Budget Prinsip anggaran ini adalah bahwa setiap tingkatan kegiatan harus terdapat norma-norma untuk biaya yang diperlukan. Pada anggaran ini, diperhitungkan adanya biaya tetap dan biaya variabel yang proporsional dengan pengubahan jumlah unit yang diproduksi. b. Menurut ruang lingkup 1. Anggaran Komprehensif a. Anggaran operasional, yaitu anggaran yang berati taksiran-taksiran tentang kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang. b. Anggaran finansial, yaitu anggaran yang berarti taksiran-taksiran tentang keadaan finansial perusahaan pada saat tertentu dimasa yang akan datang. 13 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Anggaran untuk keputusan khusus, yaitu anggaran ini meliputi analisis Break Event Point (BEP) dan studi kelayakan. 2. Anggaran Parsiil a. Anggaran strategis, yaitu anggaran yang berlaku untuk jangka waktu tertentu yang melebihi periode satu tahun. b. Anggaran taktis, yaitu anggaran yang berlaku untuk jangka pendek, yaitu satu periode akuntansi atau kurang. c. Menurut Fleksibilitas 1. Anggaran statis Anggaran yang dibuat oleh perusahaan dalam satu tingkat kegiatan yang diharapkan akan terjadi pola pada satu periode tertentu. Anggaran statis dapat menjadi alat pengendalian yang baik apabila tingkat kegiatan yang ditetapkan dalam anggaran. 2. Anggaran Fleksibel Anggaran ini mempunyai konsep dasar bahwa biaya mempunyai hubungan dengan tingkat kegiatan. Dalam penyusunan anggaran ini dibagi ke dalam volume bermacam-macam dan bukan atas dasar satu volume khusus. Anggaran ini disusun untuk menujukkan biaya yang seharusnya terjadi pada berbagai tingkat kegiatan dan 14 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI oleh karena itu besar biaya untuk tiap kegiatan dapat dihitung dengan mudah. 3. Fungsi Anggaran Fungsi atau manfaat anggaran bagi perusahaan menurut Munandar (1986:10): a. Sebagai pedoman kerja Anggaran berfungsi sebagai pedoman dan memberi arah serta memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatankegiatan perusahaan diwaktu yang akan datang. b. Sebagai alat pengkoordinasian kerja Anggaran berfungsi sebagai alat untuk pengkoordinasian kerja agar semua bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahaan dapat saling menunjang dan bekerja sama dengan baik untuk menuju sasaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan akan lebih terjamin. c. Sebagai alat pengawas kerja Anggaran berfungsi pula sebagai tolak ukur, sebagai alat pembanding untuk menilai realisasi kegiatan perusahaan nanti. Dengan membandingkan antaraapa yang tertuang di dalam anggaran dengan apa yang dicapai oleh realisasi kerja perusahaan, dapatlah dinilai apakah perusahaan telah sukses bekerja atau kurang sukses dalam beerja. Dari perbandingan 15 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tersebut dapat pula diketahui sebab-sebab penyimpangan antara anggaran dengan realisasi sehingga dapat pula diketahui kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan. Hal ini aan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan perusahaan yang sangat berguna untuk menyusun rencana-rencana selanjutnya secara lebih optimal, matang dan akurat. 4. Kelemahan-kelemahan Anggaran Meskipun begitu ada manfaat/fungsi yang diperoleh dengan menyusun anggaran, tetapi masih terdapat beberapa kelemahankelemahan yang membatasi anggaran. Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain: a. Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut baru berhasil apabila dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. b. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk membantu manajer dalam melaksanakan tugasnya. c. Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan yang diramalkan sebelumnya karena kondisi yang dihadapi perusahaan setiap waktu berbeda-beda. d. Memerlukan komitmen yang tinggi dalam pelaksanaannya agar tujuan perusahaan dapat tercapai. 16 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Penyusunan Anggaran Penyusunan anggaran yang baik dan tepat sangat diperlukan di dalam kegiatan perusahaan. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat mengendalikan biaya untuk proses produksi sehingga dapat tercapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses penyusunan anggaran merupakan kegiatan penting dan melibatkan berbagai pihak, baik manajer tingkat atas, maupun manajer tingkat bawah. Manajer berperan di dalam mempersiapkan dan mengevaluasi berbagai alternatif baru tujuan anggaran, dimana anggaran aelalu dijadikan tolok ukur terbaik kinerja manajer. Penyusunan anggaran disuatu perusahaan dimulai dari anggaran penjualan. Anggaran penjualan dibuat berdasarkan ramalan penjualan yang disusun atas dasar situasi perusahaan dan kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan dimasa yang akan datang. Karena anggaran yang dipergunakan oleh perusahaan saling berhubungan antara anggaran yang satu dengan yang lain maka jika terjadi kesalahan penyusunan anggaran penjualan akan mempengaruhi anggaran-anggaran yang lainnya. Setelah anggaran penjualan tersusun kemudian dapat disusun anggaran produksi. Jumlah unit produk yang akan dijual oleh perusahaan belum tentu sama dengan jumlah unit yang akan diproduksi, karena jumlah persediaan akhir lebih kecil dari pada persediaan awal. Setelah anggaran produksi disusun baru disusun 17 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI anggaran biaya bahan baku, anggaran tenaga kerja langsung dan anggaran overhead pabrik. Anggaran biaya bahan baku menyangkut dua hal yaitu keperluan bahan baku untuk proses produksi dan keperluan bahan baku yang akan dibeli, dimana kedua hal itu belum tentu sama jumlahnya karena sebagian kebutuhan bahan baku telah tersedia dalam bentuk persediaan awal bahan baku, jadi yang harus dibeli adalah sebesar ekuranannya. Anggaran biaya tenaga kerja langsung menyangkut dua hal yaitu jangka waktu yang ditargetkan untuk menyelesaikan proses produksi selama satu periode tersebut dan besarnya upah. Untuk penyusunan biaya overhead pabrik dilakukan dengan menentukan tarif biaya overhead pabrik. Anggaran biaya overhead pabrik (BOP) merupakan semua jumlah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. 6. Prosedur Penyusunan Anggaran Dalam suatu perusahaan pihak yang paling berwenang dan bertanggung jawab atas penyusunan anggaran serta pelaksanaan kegiatan adalah pimpinan tertinggi perusahaan. Akan tetapi tugas untuk menyiapkan dan menyusun anggaran dapat didelegasikan kepada bagian yang ada dalam perusahaan. Tetapi siapa atau 18 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bagaimana yang akan diserahi tugas mempersiapkan dan menyusun anggaran, hal itu tergantung pada struktur organisasi dan besar kecilnya masing-masing perusahaan. Tugas mempersiapkan dan menyusun anggaran dapat didelegasikan kepada (Munandar,1986:17): a. Bagian Administrasi (bagi perusahaan kecil atau sedang) Tugas penyusunan anggaran dapat diserahkan kepada salah satu bagian saja dari perusahaan yang bersangkutan dan tidak perlu banyak melibatkan secara aktif seluruh bagian-bagian yag ada di dalam perusahaan. Hal ini disebabkan karena kegiatankegiatan perusahaan tidak terlalu komplek, sederhana dan ruang lingkup yang terbatas. Penunjukkan bagian administrasi ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa di bagian administrasi ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa di bagian administrasi ini terkumpul semua data-data dan informasi yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, baik dibidang pemasaran, produksi, pembelanjaan maupun dibidang personalia. b. Panitia Anggaran (bagi perusahaan besar) Bagian administrasi tidak mungkin dan tidak mampu lagi untuk menyusun anggaran sendiri tanpa partisipasi secara aktif bagian-bagian lain dalam perusahaan. Hal ini disebabkan karena kegiatan-kegiatan 19 perusahaan cukup kompleks, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI beraneka ragam dengan ruang lingkup yang cukup luas. Oleh sebab itu tugas menyusun anggaran perlu melibatkan semua unsur yang mewakili semua bagian yang ada di dalam perusahaan yang duduk di dalam panitia anggaran. Biasanya tim ini diketuai oleh salah seorang pimpinan perusahaan dengan anggota-anggota yang mewakili bagian pemasaran, bagian produksi, bagian pembelanjaan serta bagian personalia. Anggaran yang tersusun merupakan kesepakatan bersama yang sangat penting, agar pelaksanaan anggaran benar-benar didukung oleh seluruh bagian yang ada di dalam perusahaan. Sehingga memudahkan terciptanya kerjasama yang saling menunjang dan terkoordinasikan dengan baik. Anggaran yang disusun oleh bagian administrasi maupun yang disusun oleh panitia anggaran baru merupakan rancangan anggaran. Rancangan anggaran inilah yan diserahkan kepada pimpinan tertinggi perusahaan untuk disahkan serta ditetapkan sebagai anggaran yang definitif. Setelah disahkan oleh pimpinan tertinggi perusahaan, maka rancanan anggaran tersebut telah menjadi anggaran definitif, yang akan dijadikan sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja dan sebagai alat pengkoordinasian pengawasan kerja. 20 kerja dan sebagai alat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. Faktor-faktor Penyusunan Anggaran Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran yaitu: a. Faktor-faktor intern Yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di dalam perusahaan itu sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain: 1. Penjualan tahun-tahun yang lalu. 2. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual, pemilihan saluran distribusi dan sebagainya. 3. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan. 4. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan, baik jumlahnya (kuantitatif) maupun keterampilan dan keahliannya (kualitatif). 5. Modal kerja yang dimiliki perusahaan. 6. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan. 7. Kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan dibidang pemasaran, fungsi-fungsi dibidang perusahaan, produksi, di baik bidang pembelanjaan, di bidang administrasi maupun dibidang personalia. 21 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Faktor-faktor ekstern Yaitu data, informasi dan pengaaman yang terdapat di luar perusahaan, tetapi dirasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain berupa: 1. Keadaan persaingan. 2. Tingkat pertumbuhan penduduk. 3. Tingkat penghasilan masyarakat. 4. Tingkat pendidikan masyarakat. 5. Tingkat penyebaran masyarakat. 6. Agama, adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat. 7. Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik di bidang politik, ekonomi, sosia, budaya maupun keamanan. 8. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional, kemajuan teknologi dan sebagainya. 8. Anggaran Penjualan Anggaran penjualan adalah titik awal dalam penyusunan anggaran induk, berbagai anggaran antara lain biasanya tergantung pada anggaran penjualan. Jika anggaran penjualan jelek, maka anggaran induk menjadi tidak bermanfaat dan memboroskan waktu serta usaha. Titik kritis penyusunan anggaran penjualan adalah membuat ramalan penjualan, karena anggaran penjualan didasarkan 22 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pada ramalan penjualan. Anggaran penjualan dapat ditentukan dengan cara mengalikan harga jual per unit dengan penjualan dalam unit yang diharapkan. 9. Anggaran Produksi Setelah anggaran penjualan selesai kemudian di susun anggaran produksi. Anggaran produksi dalam arti luas berupa penjabaran dari rencana produksi, sedangkan dalam arti sempit suatu perencanaan pada tingkat atau volume barang yang harus diproduksi oleh perusahaan agar sesuai dengan volume atau tingkat penjualan yang telah direncanakan (Gunawan Adisaputro,1996:181). Anggaran produksi didapat dengan: Anggaran penjualan dalam unit xxx Unit persediaan akhir produksi selesai yang diinginkan xxx Unit produk yang diperlukan xxx Unit persediaan awal produk selesai xxx Anggaran produksi dalam unit xxx 23 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. Anggaran Biaya Bahan Baku Anggaran biaya bahan baku menunjukkan besarnya bahan baku yang diperlukan untuk mengolah produk yang dianggarkan. Besarnya biaya bahan baku ditentukan dengan dua langkah yaitu: a. Menentukan kuantitas bahan baku yang dipakai untuk proses produksi. b. Mengalikan kuantitas bahan baku yang dipakai dengan harga bahan baku per unit yang dianggarkan (Supriyono,1989:115). Membuat anggaran pembelian bahan baku unit dengan rumus: Kebutuhan bahan baku untuk produksi xxx Persediaan akhir bahan baku yang diinginkan xxx Total kebutuhan bahan baku xxx Persediaan awal bahan baku xxx Anggaran pembelian bahan baku xxx 11. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Anggaran biaya tenaga kerja langsung dikembangkan dari anggaran produksi: a. Tenaga kerja langsung Tenaga erja langsung adalah tenaga kerja pabrik yang secara langsung terlibat pada proses produksi dan biasanya dilakukan pada biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan. b. Tenaga kerja tidak langsung 24 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang tidak terlibat secara langsung pada proses produksi dan biasanya dikaitkan pada BOP. 12. Anggaran Biaya Overhead Pabrik Anggaran BOP meliputi anggaran biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang tidak dapat ditelusuri pada produk dan kegiatan tertentu. BOP terdiri dari bahan pembantu, tenaga kerja tidak langsung dan biaya-biaya produksi lainnya misalnya premi asuransi, pemeliharaan, penyusunan dan lain-lain. Anggaran BOP dibagi menjadi (Supriyono,1991:120): a. Perilaku BOP ke dalam BOP tetap dan BOP variabel selanjutnya ditentukan dengan besarnya tarif BOP pada awal periode anggaran. b. Biaya kas dan bukan kas yang bermanfaat untuk menempuh penyusunan anggaran kas dan pembuatan keputusan. Penyusunan anggaran BOP akan dilaksanakan dengan jalan menentukan besarnya tarif BOP per unit produk serta jumlah unit produksi yang akan diselenggarakan, maka besarnya BOP selama satu tahun anggaran tersebut akan dapat diperhitungkan pula (Ahyari,1988:25). 25 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan studi kasus pada PG. Madukismo dengan menggunakan metode penelitian lapangan. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitgian dilakukan pada PG. Madukismo yang terletak di Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tahun 2010. C. Data yang Diperlukan 1. Gambaran umum perusahaan 2. Pedoman anggaran di perusahaan 3. Prosedur penyusunan anggaran biaya produksi di perusahaan 4. Anggaran biaya produksi di perusahaan D. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tiga macam teknik pengumpulan data, yaitu: 26 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Teknik Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait. 2. Teknik Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara membaca data atau catatan yang ada di perusahaan yang bersangkutan. Data yang akan diambil adalah gambaran umum perusahaan, penyusunan anggaran dan lain-lain. E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang dipakai untuk menjawab permasalahan di atas dilakukan dengan membandingkan penyusunan anggaran biaya produksi menurut perusahaan deengan kajian teori yaitu berdasarkan komponen sebagai berikut: 1. Cara menyusun rencana produksi. 2. Cara menyusun rencana penjualan. 3. Cara menyusun anggaran biaya bahan baku. 4. Cara menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung. 5. Cara menyusun anggaran biaya overhead pabrik. 6. Apabila semua komponen penyusunan anggaran biaya produksi yang dilaksanakan oleh perusahaan sama dengan kajian teori, maka dapat 27 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI disimpulkan bahwa penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo sudah sesuai dengan kajian teori, dan sebaliknya. 28 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, pemerintahan berjalan normal dan keamanan pulih kembali, Sri Sultan Hamengku Buwono IX memprakarsai pembangunan kembali pabrik gula yang telah dihancurkan setelah direbut oleh Jepang pada masa kemerdekaan. Pembangunan kembali bertujuan untuk menampung para buruh pabrik gula yang telah dihancurkan. Selain itu tujuan lain yang ingin dicapai adalah menambah kesejahteraan dan kemakmuran rakyat serta menambah pendapatan pemerintah. Pabrik gula Madukismo berdiri dengan Akta Notaris pada tanggal 14 Juni 1995 dengan bentuk Perseroan Terbatas dan mulai dibangun pertengahan tahun 1955. Saham-saham dari Badan Usaha ini sebagian dimiliki oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX, sebesar 75% dan Pemerintah Indonesia 25%. Pabrik Gula Madukismo dibangun di bekas Pabrik Gula Padokan, sebelah selatan kota Yogyakarta, tepatnya di kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Pabrik Gula ini diresmikan oleh Presiden Sukarno pada tanggal 29 Mei 1958. Pada tahun 1962 Pemerintah Republik Indonesia mengubah status Pabrik Gula madukismo menjadi Perusahaan Negara (PN) yang dipimpin 29 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI oleh Badan Pimpinan Umum Perusahaan Perkebunan Negara (BPUPPN) yang dibentuk oleh Pemerintah. Dengan demikian semua Pabrik Gula berada di bawah kepengurusan BPUPPN. Tetapi pada tanggal 3 September 1968 status pabrik kembali menjadi Perseroan Terbatas dan disebut Pabrik Gula Madu Baru PT, yang membawahi Pabrik Gula Madukismo dan Pabrik Spiritus Madukismo. Sri Sultan Hamengku Buwono IX, selaku pemilik saham terbesar menyetujui bahwa P2G Madu Baru PT kembali dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia (dalam hal ini Departemen Keuangan) sejak tanggal 4 Maret 1984. PT Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI) ditunjuk oleh pem erintah untuk mengelola pabrik tersebut. Penunjukkan ini didasarkan pada Contract Management yang ditanda tangani pada tanggal 4 Maret 1984 oleh Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Muhammad Yusuf) dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX, sebagai pemegang saham terbesar. Dengan demikian Pabrik Gula Madukismo merupakan penggabungan antara PT Rajawali Nusantara Indonesia dengan PT Madu Baru. Dalam pelaksanaan operasionalnya PT Madubaru dibantu sepenuhnya oleh ahli-ahli dari PT IMACO yang merupakan bagian dari PT. Rajawali Nusantara Indonesia. 30 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI B. Visi dan Misi Perusahaan a. Visi PG. Madukismo menjadi perusahaan Argo Industri yang unggul di Indonesia dengan petani menjadi mitra sejati. b. Misi 1. Menghasilkan gula dengan ethanol yang berkualitass untuk memenuhi pemerintahan masyarakat dan industry di Indonesia. 2. Menghasilkan produk dengan memanfaatkan teknologi maju yang ramah lingkungan, dikelola secara professional dan inovatif, memberikan pelayanan yang prima kepada pelanggan serta mengutamakan kemitraan dengan petani. 3. Mengembangkan produk atau bisnis baru yang mendukung bisnis inti. 4. Mendapatkan karyawan dan stakeholder lainnya sebagai bagian terpenting dalam proses penciptaan keunggulan perusahaan dan pencapaian share holder values. c. Lokasi Perusahaan Lokasi perusahaan yang tepat merupakan factor yang sangat mempengaruhi baik kapasitas produksi maupun kegiatan operasional perusahaan. 31 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PG. Madukismo ini terletak di Desa Padokan, Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. d. Karyawan Dalam masa giling yaitu bagi karyawan yang mempunyai kaitan dengan proses produksi berlaku ketentuan jam kerja dengan sistem beregu (3 shift @ 8 jam): 1. Regu pagi : pukul 06.00 – 14.00 2. Regu siang : pukul 14.00 – 22.00 3. Regu malam : puluk 22.00 – 06.00 Khusus bagi petugas keamanan (SATPAM) berlaku ketentuan jam kerja dengan sistem beregu baik diluar masa giling ataupun dalam masa giling. Ketentuan jam istirahat bagi karyawan yang terkait dengan proses produksi diberikan maksimal ½ jam setelah bekerja selama 4 jam dan dilakukan secara bergantian. a) Pembagian Karyawan Karyawan PG. Madukismo dibagi dalam 2 jenis yaitu: 1. Karyawan Tetap Karyawan tetap adalah karyawan yang dipekerjakan untuk waktu yang tidak tertentu. Hubungan kerja dimulai dengan masa percobaan selama 3 bulan. Karyawan tetap dibagi menjadi 2 yaitu karyawan bulanan dan karyawan harian. 32 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Karyawan bulanan selain mendapat gaji juga mendapat tunjangan yang berdasarkan masa kerja serta golongan klasifikasinya. 2. Karyawan Tidak Tetap Karyawan tidak tetap adalah karyawan yang bekerja untuk waktu tertentu, biasanya pada saat musim giling berlangsung. Setiap musim giling tiba, mereka melamar pekerjaan dan mengadakan kontrak kerja. Apabila musim giling habis maka kontrak kerja juga berakhir. Karyawan ini dibedakan menjadi 2 jenis yaitu: i. Karyawan Kampanye Yaitu karyawan yang berhubungan langsung dengan proses produksi, seperti penimbangan tebu, penggilingan dan sebagainya. ii. Karyawan Musiman Yaitu karyawan yang tidak berhubungan dengan proses produksi, seperti pekerja pada lintasa.n kereta, pekerja pada Derek tebu, sopir dan kernet traktor dan sebagainya. 33 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel IV.1 Data Jumlah Karyawan PG. Madukismo Keterangan Karyawan Pimpinan Karyawan Pelaksana Karyawan Kerja Waktu Tertentu (KKWT) Borongan tebangan dan garap kebun Total Jumlah 60 orang 432 orang 844 orang 3.000 orang 4.336 orang b) Kesejahteraan Karyawan Agar karyawan dapat hidup secara layak, perusahaan memberikan gaji dan upah minimumnya berdasarkan Standar Upah Minimum Regional (UMR) yang ditetapkan oleh pemerintah. Disamping itu perusahaan juga memberikan berbagai macam tunjangan dan bonus kepada karyawan, tunjangan tersebut adalah: 1. Tunjangan Hari Raya Setiap hari raya, karyawan menerima tunjangan yang besarnya ditentukan berdasarkan kemampuan perusahaan. 2. Tunjangan Kesehatan Bagi karyawan yang mengalami kecelakaan atau sakit di dalam menjalankan tugasnya, biaya pengobatannya akan ditanggung penuh oleh perusahaan. 3. Tunjangan Hari Tua Tunjangan ini diperuntukkan untuk karyawan tetap sesuai lama masa kerjanya. 34 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Insentif Tahunan Insentif tahunan diberikan sesuai dengan jabatan karyawan. Selain tunjangan dan bonus, perusahaan juga memberikan beberapa fasilitas untuk karyawan, yaitu: 1. Perlengkapan Kerja Perusahaan mengusahakan perlindungan kerja bagi karyawan dengan menyediakan perlengkapan kerja untuk keamanan, antara lain menyediakan penutup kepala (helm), penutup hidung dan sarung tangan bagi karyawan yang terlibat langsung dengan proses produksi. 2. Bus Bagi karyawan yang mempunyai putra-putri yang bersekolah, perusahaan menyediakan fasilitas berupa 3 bus antar jemput sekolah dengan jalur yang berbeda. Selain untuk antar jemput sekolah, bus juga digunakan apabila perusahaan mengadakan acara rekreasi bersama. 3. Rumah Dinas Bagi karyawan tetap perusahaan yang berasal dari luar daerah, disediakan rumah dinas. 4. Asuransi Perusahaan mengasuransikan karyawannya sesuai dengan anjuran pemerintah tentang peransuransian karyawan. 35 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Sarana dan prasarana berupa lapangan sepak bola, lapangan tenis, gedung (untuk pesta pernikahan, kegiatan bisnis, rapat dan lain-lain) dan tempat peribadatan. Fasilitas-fasilitas tersebut dapat digunakan setiap waktu karena lokasinya berada pada satu komplek dengan rumah dinas dan perusahaan. 6. Seragam Kantor Perusahaan memberikan seragam karyawan untuk karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap. e. Struktur Organisasi Struktur organisasi Pabrik Gula Madukismo berbentuk garis atau lini dimana setiap bagian mengenal satu pimpinan yang langsung membawahinya. Posisi tertinggi perusahaan dipegang oleh dewan komisaris. Dewan komisaris bertanggungjawab atas semua tugas posisi di bawahnya. Direktur bertanggungjawab atas tugas kepala bagian. Kepala bagian bertanggungjawab atas tugas posisi di bawahnya. Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab pada PG. Madukismo adalah sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris a. Mengawasi dan menerbitkan pelaksanaan tujuan kebijaksanaan umum perusahaan yang telah ditetapkan. 36 berdasarkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Mengatur dan mengkoordinir kepentingan para pemegang saham sesuai dengan anggaran dasar perusahaan. c. Memberikan penilaian dan mewakili para pemegang saham atas pengesahan neraca dan perhitungan laba rugi yang disampaikan oleh direktur. 2. Direktur/Direksi Direksi membawahi administrator dan mempunyai tugas: a. Merumuskan tujuan, menetapkan strategi dan menyusun rencana jangka panjang perusahaan. b. Menetapkan rancangan anggaran kebijaksanaan-kebijaksanaan dan perusahaan dan menetapkan pedoman-pedoman penyusunan anggaran tahunan. c. Merumuskan kebijakan-kebijakan dalam bidang keuangan, personalia, produksi, teknik, umum dan merumuskan kebijakan-kebijakan dalam pengendalian manajemen. d. Menetapkan kebijakan bagi administrator dalam mengkoordinasikan semua divisi, bagian dan seksi yang ada di perusahaan. e. Membina hubungan baik dengan instansi luar yang terkait. 37 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Administrator Administrator berfungsi mengelola secara keseluruhan aktivitas perusahaan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Direksi. Administrator mempunyai tugas sebagai berikut: a. Menetapkan sasaran dalam kerangka tujuan yang telah ditetapkan dan menetapkan strategi untuk mencapai sasaran. b. Menetapkan ketentuan-ketentuan pelaksanaan kebijakan Direksi dan membantu Direksi dalam menyusun rencana jangka panjang. c. Melaksanakan kebijakan Direksi dalam bidang keuangan, personalia, produksi, teknik, dan umum serta melaksanakan kebijakan yang dirumuskan Direksi dalam pengendalian manajemen. d. Melaksanakan kebijakan dan pedoman penyusunan anggaran tahunan dan mengkoordinasikannya kepada Direksi. e. Merumuskan ketentuan-ketentuan dalam koordinasi kegiatan divisi, bagian dan unit organisasi yang ada di bawahnya. 4. Departemen Keuangan dan Administrasi Tanggung jawab bagian ini adalah: a. Melaksanakan kebijakan Direksi dan ketentuan Administrator dalam bidang keuangan, personalia, bidang pengadaan barang dan jasa kebutuhan perusahaan dan bidang penjualan produk perusahaan. b. Memimpin dan mengkoordinasi penyusunan rancangan serta revisi anggaran perusahaan. c. 38 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Departemen Keuangan dan Administrasi ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu: 1) Bagian Akuntansi dan Keuangan Bagian ini membawahi: a) Seksi Akuntansi Biaya b) Seksi Keuangan c) Seksi Pembelian d) Sub Seksi Penjualan e) Sub Seksi Gudang Pusat f) Sub Seksi Gudang Gula g) Sub Seksi ATR h) Sub Seksi Timbangan i) Sub Seksi EDP 2) Bagian Personalia Bagian ini terdiri dari: a) Seksi Personalia Membawahi Sub Seksi Polikloinik b) Seksi Pengembangan SDM c) Seksi Imbal Jasa Tugas bagian ini adalah: 1. Mencari dan melaksanakan recruiting karyawan baru sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 2. Melaksanakan ketentuan-ketentuan mengenai pendidikan, latihan dan pengembangan karyawan. 39 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Melaksanakan kebijakan Direksi dan ketentuan Administrator mengenai jaminan social karyawan dan mengenai upah dan gaji karyawan. 4. Mencatat dan menginformasikan hak cuti karyawan. 5. Melaksanakan kebijakan Direksi dan ketentuan Administrator mengenai pelayanan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan. 3) Bagian Umum Bagian ini membawahi Seksi Keamanan dan mempunyai tugas: 1. Menciptakan dan menjaga keamanan fisik perusahaan. 2. Melaksanakan kebijakan Direksi dan ketentuan Administrator dalam bidang hubungan masyarakat dan keamanan perusahaan. 5. Bagian Tanaman Bagian tanaman ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu: a. Rayon-rayon Membawahi beberapa Sinder Kebun Wilayah b. Seksi Tebang dan Angkutan c. Seksi Bina Sarana Tani Bagian tanaman mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Menetapkan rencana dan pelaksanaan penanaman tebu bibit dan produktifitass tebu giling untuk mencapai target penanaman tebu bibit dan tebu giling. 40 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Menetapkan komposisi jenis tebu, jadwal penanaman, tebang dan angkutan tebu. 3. Mengawasi dan membina sinder-sinder rayon dalam membimbing petani tebu. 6. Bagian Instalasi PG Bagian ini terdiri dari: a. Seksi Listrik b. Seksi Ketel c. Seksi Pabrik Depan d. Seksi Pabrik Tengah e. Seksi Pabrik belakang f. Seksi Besali g. Seksi Remise h. Sub Seksi Bangunan i. Seksi Instalasi Pabrik Spiritus Bagian ini mempunyai tugas sebagai berikut: 1) Melaksanakan rencana pembangunan instalasi untuk melayani pabrik dan mempertahankan operasi instalasi untuk menjaga kontinuitas penyediaan jasa untuk memenuhi kebutuhan pabrik. 2) Bekerja sama dengan Kepala Bagian Tanaman melakukan pengelolaan, pemeliharaan dan reparasi reise (lori dan loko), pompapompa air dan traktor. 3) Memberikan pertimbangan-pertimbangan teknis keperluan perusahaan. 41 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. Bagian Pabrikasi Terdiri dari 6 bagian, yaitu: a. Seksi Pengolahan b. Seksi Laborat c. Sub Seksi Limbah d. Sub Seksi Analisa e. Sub Seksi Pengolahan Tugas bagian ini adalah: 1) Menjalankan kebijakan Direksi dan ketentuan Administrator dalam bidang produksi gula, bekerja sama dengan Kepala Divisi Akuntansi dan Keuangan dalam pengadaan bahan pembantu dan suku cadang mesin dan peralatan pabrik. 2) Melaksanakan kebijakan Direksi dan ketentuan Administratur dalam bidang peningkatan efisiensi produksi dan pengendalian mutu produk dan pengelolaan produk dalam proses sampai dengan produk jadi yang akan disimpan dalam gudang. 3) Membantu Administrator dalam menetapkan saat mulai dan saat berakhirnya masa giling. 8. Bagian Pabrik Spiritus Bagian ini terdiri dari 4 bagian: a. Seksi pengolahan b. Seksi Instalasi PG c. Sub Seksi Pengolahan 42 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d. Sub Seksi Limbah Tugas bagian ini hamper sama dengan Bagian Pabrikasi Pabrik Gula. F. Produksi 1. Produksi Utama Produksi utama dari PG. Madukismo yaitu gula pasir dengan kualitas SHS IA (Superior Head Sugar) atau GKP (Gula Kristal Putih). Mutu produksi ini dipantau olehP3GI Pasuruan (Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia). 2. Produk Samping Produk samping dari PS. Madukismo yaitu: a. Alcohol Murni yang berkadar 95%. b. Spiritus Bakar yang berkadar 94%. Mutu produksi ini dipantau oleh Balai Penelitian Kimia Departemen Perindustrian dan PT. Sucofindo Indonesia. 3. Hasil Produksi rata-rata per tahun a. Pabrik Gula - Bahan baku tebu 400.000 – 500.000 ton per tahun - Hasil gula SHS: ± 35.000 ton per tahun - Rendemen antara 7,0% - 8,5% - Bahan pembantu: Batu Gamping dan Belerang 43 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Pabrik Spiritus - Bahan baku: tetes dari PG. Madukismo ± 25.000 ton per tahun - Hasil Alkohol: 7,5 – 8 juta liter per tahun - Dipasarkan sebagai Alkohol murni dan Spiritus Bakar - Bahan pembantu pupuk Urea, NPK, Asam Sulfat 4. Masa Produksi PG.PS Madukismo masa produksinya sekitar 5 sampai 6 bulan per tahun yaitu 24 per hari. Masa produksi gula ini dilakukan terus menerus antara bulan Mei sampai dengan bulan Oktober. Selain bulan tersebut yaitu bulan November sampai dengan bulan April digunakan untuk memelihara mesin pabrik seperti: servis, revisi, perbaikan, penggantian dan lain-lain. 5. Proses Produksi Dalam proses produksi di PG.PS Madukismo, semua pekerjaan dilakukan dengan menggunakan alat-alat (mesin) yang modern. 6. Biaya-biaya Produksi Biaya-biaya yang terjadi di PG. Madukismo antara lain adalah: a. Biaya bahan baku terdiri dari: 1) Harga bahan baku 2) Kuantitas bahan baku 44 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Biaya tenaga kerja langsung terdiri dari: 1) Biaya pembibitan 2) Biaya tebu giling 3) Biaya tebang dan angkutan motor 4) Biaya pembikinan gula 5) Biaya pembungkusan gula c. Biaya overhead pabrik terdiri dari: 1) Biaya tenaga kerja tidak langsung (pimpinan dan tata usaha) 2) Biaya pemeliharaan dan reparasi 3) Biaya listrik 4) Biaya pompa air dan hama 5) Biaya eksploitasi angkutan motor 6) Biaya penyusutan bangunan 7) Biaya penyusutan mesin G. Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan terakhir dari suatu proses produksi, yaitu untuk menjual hasil produksi. Salah satu cara perusahaan dalam memasarkan produknya yaitu dengan cara mendistribusikannya ke distributor-distributor dan dijual bebas. 45 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI H. Beberapa Pedoman Anggaran di PG. Madukismo a. Pengertian Anggaran Menurut perusahaan pengertian dari anggaran adalah rencana yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang yang dirumuskan secara bersama-sama oleh pimpinan dan karyawan yang dipilih. b. Periode Anggaran yang disusun setiap triwulan, penyusunan anggaran sesuai kalender anggaran yang telah ditetapkan oleh bagian anggaran bersama tim anggaran. c. Pengesahan Anggaran yang telah selesai disusun akan disahkan oleh Direksi. d. Pendekatan Pen yusunan anggaran dimulai dari pengarahan Direksi kemudian diserahkan masing-masing bagian untuk menyusun selanjutnya dikumpulkan, dibicarakan, didiskusikan bersama-sama. 46 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Penyusunan Anggaran Biaya Produksi 1. Produk PG. Madukismo adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pembuatan gula. Perusahaan ini memproduksi gula dengan klasifikasi SHS I (Superior Head Sugar I) atau sering disebut dengan gula Kristal putih I yang mempunyai standar warna diatas 25 Hollands Standard. Tahap pertama yang harus dilakukan perusahaan yaitu menyusun anggaran. karenaPG. Madukismo menghadapi pasar yang tidak bersaing, dalam arti bahwa penawaran produk yang dihasilkan perusahaan tersebut lebih kecil dari pada permintaan produk itu di pasar, maka anggaran produksi disusun lebih dahulu daripada anggaran penjualan. Dalam menyusun anggaran biaya produksi diperlukan data-data untuk menghitung anggaran biaya produksi yaitu data tentang luas areal tanaman, hasil tebu per ha, volume produksi, kecepatan/kapasitas giling per etmal, dan lama giling. Berikut ini dasar-dasar yang dipakai oleh PG. Madukismo dalam menyusun anggaran perusahaan. 47 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel V.1 Dasar Anggaran Perusahaan Tahun 2006 – 2010 Pabrik Gula Madukismo Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 Luas Areal Tanaman (Ha) 10.090 9.707 8.092 8.980 9.463 Tebu per Ha (Ku) 650 650 650 650 650 Hasil Tebu (Ku) Rendemen Rata-rata (%) Produksi SHS I (Ku) Kecepatan Giling Lama Giling (Hari) 6.562.500 6.309.850 5.259.800 5.837.000 6.150.950 7 7 7 7 7 459.380 441.690 368.213 408.634 430.591 43.472 40.404 37.863 38.312 38.480 125 125 125 125 125 PG. Madukismo dalam menyusun anggaran biaya produksi mempertimbangkan berbagai asumsi berikut ini: 1. Tersedianya lahan yang cukup untuk menanam tebu, sehingga bahan baku (tebu) mencukupi untuk memenuhi kebutuhan produksi. 2. Kapasitas mesin sesuai dengan yang diharapkan (mampu berproduksi secara maksimal). 3. Terbukanya peluang raw sugar. 4. Pabrik gula berhak menjual produknya secara bebas. 5. Laju inflasi yang terjadi berdampak pada anggaran dan realisasinya. Langkah awal yang dilakukan PG. Madukismo dalam menyusun anggaran adalah dengan membuat rencana produksi. Rencana produksi dibuat dengan melihat data pada table V.1. 48 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Produksi PG. Madukismo a. Menyusun Rencana Produksi Berdasarkan data-data di atas dapat disusun rencana produksi per bulan, PG. Madukismo mulai produksi pada bulan Mei sampai dengan bulan September. Berikut ini rencana produksi bulanan anggaran perusahaan tahun 2006 – 2010. Tabel V.2 Rencana Produksi Bulanan Tahun 2006 – 2010 Pabrik Gula Madukismo Bulan/Tahun 2006 2007 2008 2009 Mei 89.590,35 86.731,70 83.634,00 85.945,00 Juni 102.456,20 101.698,00 70.381,80 90.856,45 Juli 101.082,40 100.811,10 76.494,10 95.002,10 Agustus 100.894,00 100.653,05 77.604,10 95.002,10 September 65.357,05 51.796,15 60.099,00 41.828,35 Oktober 459.380,00 441.690,00 368.213,00 408.634,00 2010 87.784,50 102.852,10 100.045,05 100.329,40 39.580,05 430.591,00 Sumber data: PT. Madubaru (PG. Madukismo) yang diolah Dari table di atas dapat diketahui bahwa rencana produksi tahun 2006 – 2010 dapat diperoleh dari mengalikan antara luas areal tanaman (ha), tebu per ha dan rendemen rata-rata. b. Menyusun Rencana Penjualan Dalam menyusun rencana penjualan, persedian akhir ditentukan sebesar 15% dari rencana produksi dan persediaan awal berasal dari persediaan akhir tahun sebelumnya. Berikut ini data rencana penjualan tahun 2006 – 2010: 49 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 Tabel V.3 Rencana Penjualan Tahun 2006 – 2010 Pabrik Gula Madukismo Rencana Persediaan Jumlah Persediaan Produksi Akhir Produksi Awal 459.380,00 68.907,00 390.473,00 65.690,20 441.690,00 66.253,50 375.436,50 68.907,00 368.213,00 55.232,00 312.981,00 66.253,50 408.634,00 61.295,10 347.338,90 55.232,00 430.591,00 64.588,70 366.002,30 61.295,10 Rencana Penjualan 456.163,20 444.343,50 379.234,50 402.570,90 427.297,40 Sumber data: PT. Madubaru (PG. Madukismo) yang diolah Dari table di atas dapat diketahui bahwa rencana penjualan tahun 2006 – 2010 diperoleh dari rencana penjualan dikurangi persediaan akhir yang telah ditentukan 15% dari rencana produksi, kemudian ditambah dengan persediaan awal dari persediaan akhir tahun sebelumnya. c. Menyusun Anggaran Biaya Produksi 1. Anggaran Biaya Bahan Baku Anggaran biaya produksi terdiri dari anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung dan anggaran biaya overhead pabrik. Anggaran biaya bahan baku menunjukkan besarnya biaya bahan baku yang diperlukan untuk mengolah produk yang dianggarkan. Besarnya biaya bahan baku ditentukan denngan tiga langkah yaitu menentukan anggaran kuantitas bahan baku yang dipakai untuk proses produksi, menentukan harga bahan baku yang dianggarkan dan mengalikan anggaran kuantitas bahan baku dengan harga bahan baku yang dianggarkan. 50 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1) Anggaran Kuantitas Bahan Baku Data anggaran kuantitas bahan baku yang dipakai PG. Madukismo untuk memproduksi gula adalah sebagai berikut: Tabel V.4 Anggaran Pemakaian Bahan Baku Tahun 2006 – 2010 Pabrik Gula Madukismo Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 Tebu 6.564.540,20 6.311.750,10 5.261.763,80 5.830.379,90 6.153.145,40 Sumber data: PT. Madubaru (PG. Madukismo) yang diolah Dari data anggaran pemakaian bahan baku kemudian dihitung rata-rata kuantitas per unit dengan membagi anggaran kuantitas bahan baku dengan volume produksi. Perhitungannya adalah sebagai berikut: Tabel V.5 Pemakaian Rata-rata Bahan Baku Tahun 2006 – 2010 Pabrik Gula Madukismo Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 Total Kuantitas Tebu (Ku) 6.564.540,20 6.311.750,10 5.261.763,80 5.830.379,90 6.153.145,40 30.121.579,49 Produksi (Ku) 459.380,00 441.690,00 368.213,00 408.634,00 430.591,00 2.108.508,00 Rata-rata Tebu (Ku) 14,29 14,29 14,29 14,29 14,29 14,29 Sumber data: PT. Madubaru (PG. Madukismo) yang diolah Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa standar pemakaian bahan baku yang ditetapkan PG. Madukismo untuk 51 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI memproduksi satu ku gula pada tahun 2006 – 2010 membutuhkan 14,29 ku tebu. Jadi besarnya kebutuhan bahan baku tebu adalah sebagai berikut: Tabel V.6 Anggaran Kebutuhan Bahan Baku Tahun 2006 – 2010 Pabrik Gula Madukismo Bulan/Tahun Mei Juni Juli Agustus September Total 2006 1.071.828,10 1.401.200,08 1.597.982,01 1.597.982,01 695.547,00 6.564540,20 2007 1.066.451,21 1.391.665,03 1.596.982,00 1.596.982,00 659.669,86 6.311.750,10 2008 789.005,00 1.187.332,57 1.401.633,12 1.401.633,12 482.099,99 5.261.763,80 2009 965.008,31 1.219.631,05 1.497.444,00 1.497.444,00 650.852,54 5.830.379,90 2010 1.061.462,23 1.318.764,11 1.556.897,02 1.556.897,02 659.125,02 6.153.145,40 Sumber data: PT. Madubaru (PG. Madukismo) yang diolah 2) Standar Harga Bahan Baku Standar harga bahan baku adalah harga bahan baku per unit yang seharusnya terjadi didalam pembelian bahan baku. Tabel standar harga bahan baku adalah sebagai berikut: Tabel V.7 Standar Harga Bahan Baku Tahun 2006 - 2010 Pabrik Gula Madukismo Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 Tebu (Rp/ku) 7.400 7.725 7.950 8.150 8.475 Sumber data: PT. Madubaru (PG. Madukismo) yang diolah Setelah standar kuantitas dan harga bahan baku ditentukan maka dapat dicari anggaran biaya bahan baku. Tabel anggaran biaya bahan baku adalah sebagai berikut: 52 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel V.8 Anggaran Biaya Bahan Baku Tahun 2006 - 2010 Pabrik Gula Madukismo Bulan/Tahun 2006 2007 2008 Mei 7.943.936.000 8.315.400.000 8.761.540.000 Juni 10.005.200.000 10.570.615.300 10.815.000.000 Juli 10.423.221.000 11.491.131.200 11.683.450.500 Agustus 10.423.221.000 11.491.131.200 11.683.450.500 September 5.016.963.000 5.000.249.300 6.125.891.000 Total 43.812.541.000 46.868.527.000 49.069.332.000 Sumber data: PT. Madubaru (PG. Madukismo) yang diolah 2009 9.004.255.100 10.713.825.000 12.121.500.400 12.121.500.400 6.411.986.100 50.373.067.000 2010 9.126.445.200 11.032.176.400 12.349.100.000 12.349.100.000 69.913.800.400 51.770.632.000 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa anggaran biaya bahan baku tahun 2006 - 2010 diperoleh dari anggaran kebutuhan bahan baku pada tabel V.6 dikali dengan standar harga bahan baku pada tabel V.7 2. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Untuk menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung, perusahaan menentukan jam kerja yang diperlukan untuk mengolah satu ku gula dan tarif upah tiap jam kerja. a) Standar Tarif Upah Langsung Standar tarif upah langsung adalah tarif upah langsung yang seharusnya terjadi untuk setiap satuan pengupahan (upah per jam). Data mengenai standar tarif upah langsung adalah sebagai berikut: 53 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel V.9 Standar Tarif Upah Langsung Tahun 2006 - 2010 Pabrik Gula Madukismo Tahun Standar Tarif Upah (Rp/jam) 6.275,50 7.450,25 8.525,75 9.750,50 10.500,00 2006 2007 2008 2009 2010 sumber data: PT. Madubaru (PG. Madukismo) yang diolah b) Standar Jam Kerja Langsung Untuk menetapkan standar jam kerja langsung digunakan rata-rata jam kerja langsung yang diperlukan untuk menghasilkan 1 ku gula. PG. Madukismo menetapkan jam kerja standar sebesar 24 jam sehari. Data mengenai standar jam kerja langsung adalah sebagai berikut: Tabel V.10 Standar Jam Kerja Langsung Tahun 2006 - 2010 Pabrik Gula Madukismo Tahun JKL Per Jumlah Produk Standar Hari Per Hari (ku) 2006 24 3.159,91 2007 24 3.243,24 2008 24 3.380,28 2009 24 3.428,57 2010 24 3.478,26 Sumber data: PT. Madubaru (PG. Madukismo) yang diolah 54 JKL/ku 0.0075 0.0074 0.0071 0.0070 0.0069 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jam kerja langsung per kuintal diperoleh dari jumlah jam per hari dibagi dengan jumlah produk standar per hari. Sedangkan jumlah total JKL standar dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel V.11 Total Standar Jam Kerja Langsung Tahun 2006 - 2010 Pabrik Gula Madukismo Tahun JKL/ku Produksi Standar 2006 2007 2008 2009 2010 0.0075 0.0074 0.0071 0.0070 0.0069 425.716,85 431.200,10 445.191,30 450.600,45 461.921,50 Jumlah Tenaga Kerja 1.210 1.214 1.218 1.220 1.221 Total JKL Standar 3.862.000 3.873.000 3.849.000 3.850.000 3.890.000 Sumber data: Pt. Madubaru (PG. Madukismo) yang diolah Dari data di atas dapat diketahui bahwa total jam kerja langsung standar dapat diperoleh dari jam kerja langsung per kuintal dikali dengan produksi standar, kemudian dikalikan kembali dengan jumlah tenaga kerja total. Data anggaran biaya tenaga kerja langsung adalah sebagai berikut: Tabel V.12 Anggaran Biaya Tenga Kerja Langsung Tahun 2006 - 2010 Pabrik Gula Madukismo Bulan/Tahun 2006 2007 Mei 4.678.208.086,45 5.168.440.375,79 Juni 5.997.164.310,05 6.454.914.920,00 Juli 6.315.712.450,88 6.653.412.015,79 Agustus 6.315.712.450,88 6.653.412.015,79 September 2.637.420.211,74 2.981.966.172,64 Total 25.924.217.500,00 27.912.145.500,00 Sumber data: PT. Madubaru (PG. Madukismo) yang diolah 2008 5.680.063.766,04 6.871.519.730,18 7.105.430.692,17 7.105.430.692,17 3.184.560.475,00 29.947.010.000,00 55 2009 6.300.747.616,12 7.213.984.550,00 7.861.988.111,25 7.861.988.111,25 3.532.525.461,03 32.771.233.000,00 2010 7.162.850.015,78 7.894.561.278,09 8.098.171.350,00 8.098.171.350,00 3.963.825.000,05 35.217.578.000,00 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dari data di atas dapat diketahui bahwa biaya standar biaya tenaga kerja langsung tahun 2006 - 2010 dapat diperoleh dari standar tarif upah langsung pada tabel V.9 dikalikan dengan total standar jam kerja langsung pada tabel V.11. 3. Anggaran Biaya Overhead Pabrik Penentuan biaya overhead pabrik dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut: a) Pada awal periode disusun anggaran tiap elemen biaya overhead pabrik yang digolongkan dalam biaya tetap dan variabel. b) Tarif biaya overhead pabrik dihitung sebesar anggaran biaya overhead pabrik dibagi tingkat kapasitas yang dipakai. Setelah anggaran biaya overhead pabrik disusun, langkah selanjutnya adalah menentukan dasar pembebanan. Pembebanan biaya overhead pabrik ke produk atas dasar jumlah jam kerja langsung, dengan kapasitas normal. Setelah ditentukan dasar pembebanannya kemudian dicari tarif standar biaya overhead pabrik. Tarif standar biaya overhead pabrik dihitung dengan rumus: anggaran BOP total dibagi dengan anggaran JKL. 56 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 Tabel V.13 Tarif BOP Total tahun 2006 - 2010 Pabrik Gula Madukismo Anggaran Anggaran JKl BOPTotal 61.883.423.750 3.862.000 65.968.464.270 3.873.000 69.405.491.910 3.849.000 74.738.699.243 3.850.000 78.704196.359 3.890.000 Tarif BOP Total 16.023,67 17.032,91 18.032,08 19.412,65 20.232,44 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tariff BOP total tahun 2006 – 2010 dapat diperoleh dari anggaran BOP total dibagi dengan anggaran JKL. Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 Tabel V.14 Tarif BOP Variabel Tahun 2006 – 2010 Pabrik Gula Madukismo Anggaran BOP Anggaran JKL Variabel 38.901.633.314 3.862.000 40.844.462.370 3.873.000 43.689.160.093 3.849.000 44.734.571.993 3.850.000 45.972.950.559 3.890.000 Tarif BOP Variabel 10.072,92 10.545,95 11.350,78 11.619,37 11.818,24 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tarif BOP Variabel tahun 2006 – 2010 dapat diperoleh dari anggaran BOP variabel dibagi dengan anggaran JKL. Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 Tabel V.15 Tarif BOP Tetap Tahun 2006 – 2010 Pabrik Gula Madukismo Anggaran BOP Anggaran JKL Tetap 22.981.790.436 3.862.000 25.124.001.900 3.873.000 25.716.331.817 3.849.000 30.004.127.250 3.850.000 32.731.245.800 3.890.000 57 Tarif BOP Tetap 5.950,75 6.486,96 6.681,30 7.793,28 8.414,20 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tarif BOP tetap tahun 2006 – 2010 dapat diperoleh dari anggaran BOP tetap dibagi dengan anggaran JKL. Setelah diketahui standar biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Maka elemen standar biaya produksi tersebut diakumulasikan menjadi total standar biaya produksi. Sehingga data mengenai standar biaya produksi adalah sebagai berikut: Tabel V.16 Anggaran Biaya Produksi Tahun 2006 - 2010 Pabrik Gula Madukismo Tahun Anggaran BBB Anggaran BTKL 2006 43.812.541.000 25.924.217.500,00 2007 46.868.527.000 27.912.145.500,00 2008 49.069.332.000 29.947.010.000,00 2009 50.373.067.000 32.771.233.000,00 2010 51.770.632.000 35.217.578.000,00 Sumber data: Pt. Madubaru (PG. Madukismo) yang diolah Anggaran BOP Total 61.883.423.750 65.968.464.270 69.405.491.910 74.738.699.243 78.704.196.359 Anggaran Biaya Produksi 131.620.182.250 140.749.136.770 148.421.833.910 157.882.999.243 165.692.406.359 Dari data di atas dapat diketahui bahwa anggaran biaya produksi tahun 2006 – 2010 dapat diperoleh dari tabel anggaran biaya bahan baku ditambah dengan tabel anggaran biaya tenaga kerja langsung dan kemudian ditambahkan dengan anggaran biaya overhead pabrik. 3. Analisis Data Untuk mengetahui prosedurpenyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo sudah sesuai dengan kajian teori penyusunan anggaran biaya produksi dengan melalui langkah awal yaitu menentukan rencana produksi dengan melihat data luas areal tanaman, hasil tebu per ha, volume produksi, kecepatan/kapasitas giling per etmal dan lama giling. 58 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kemudian setelah rencana produksi disusun, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana penjualan. Barulah selanjutnya disusun anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung dan anggaran biaya overhead pabrik. Anggaran-anggaran tersebut baru dapat dibuat setelah penyusunan anggaran produksi selesai, karena di dalam penyusunan anggaran ini diperlukan data jumlah produksi. Untuk lebih jelasnya berikut ini tabel perbandingan antara penyusunan anggaran yang sesungguhnya dibuat oleh PG. Madukismo dengan kajian teori: Tabel V.17 Perbandingan Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Produksi No. Komponen 1. Penyusunan Rencana Produksi 2. Penyusunan Rencana Penjualan Menurut Kajian Teori Rencana produksi dilakukan dengan cara menambahkan antara anggaran penjualan dalam unit dengan unit persediaan akhir produksi selesai yang diinginkan kemudian dikurangi unit persediaan awal produk selesai. Rencana penjualan ditentukan dengan cara mengalikan harga jual per unit dengan penjualan dalam unit yang diharapkan. 59 Menurut Perusahaan Rencana produksi dilakukan dengan menggunakan dasardasar anggaran yaitu dengan mengalikan luas areal tanaman dengan jumlah tebu per ha. Kemudian hasil tersebut dikalikan dengan rendemen rata-rata. Rencana penjualan dilakukan dengan cara rencana produksi dikurangi dengan persediaan akhir yang telah ditentukan sebesar 15% dari rencana produksi. Setelah itu hasilnya ditambahkan dengan Keteranga n Belum sesuai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Penyusunan Anggaran Biaya Bahan Baku Anggaran biaya bahan baku dilakukan dengan cara mengalikan kuantitas bahan baku per unit yang dianggarkan. persediaan awal yang berasal dari persediaan akhir tahun sebelumnya. Anggaran biaya tenaga kerja langsung dilakukan dengan cara mengalikan anggaran kebutuhan bahan baku dengan standar harga bahan baku per kuintal. 4. Pembahasan Prosedur penyusunan anggaran biaya produksi yang dilakukan oleh beberapa perusahaan biasanya diawali dengan menyusun rencana penjualan dengan menggunakan ramalan penjualan. Setelah itu menyusun rencana produksi yang kemudian dilanjutkan dengan menyusun anggaran biaya produksi, yang meliputi: anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung dan anggaran biaya overhead pabrik. Akan tetapi, berbeda sedikit dengan prosedur penyusunan anggaran yang dilakukan oleh PG. Madukismo. Berikut ini merupakan prosedur penyusunan anggaran biaya produksi yang dilakukan oleh PG. Madukismo: a. Menyusun rencana produksi Rencana produksi di PG. Madukismo merupakan dasar untuk menghitung jumlah tebu yang akan diproduksi. Rencana produksi ini dilakukan terlebih dahulu dari pada rencana penjualan 60 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dikarenakan PG. Madukismo menghadapi pasar yang tidak bersaing, dalam arti bahwa penawaran produk yang dihassilkan perusahaan tersebut lebih kecil dari pada permintaan produk itu di pasar. Dalam menyusun rencana produksi ini, disusun berdasarkan dari dasar anggaran perusahaan PG. Madukismo tahun 2006 – 2010 yaitu seperti luas areal tanaman (ha), tebu per ha (ku), volume produksi, kecepatan/kapasitas giling per atmal dan lama giling. Dari data-data tersebut maka dapat diperoleh produksi bulanan PG. Madukismo yang diperoleh deungan cara mengalikan antara luas areal tanaman (ha) dengan tebu per ha (ku) dan hasilnya dikalikan dengan rendemen rata-rata tiap tahunnya 7%. Sehingga dapat dianggarkan jumlah produksi gula yang akan diproduksi. b. Menyusun rencana penjualan Setelah melalui tahap penyusunan rencana produksi, maka tahap selanjutnya yaitu menyusun rencana penjualan. Dalam rencana penjualan, perusahaan perlu mempertimbangkan factor-faktor internal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri, misalnya: penjualan tahun-tahun sebelumnya, dasar-dasar anggaran tahun sebelumnya, kapasitas produksi, tenaga kerja, modal kerja, fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan dan factor internal lainnya yang signifikan serta faktor-faktor eksternal yang berasal dari luar perusahaan, misalnya: keadaan perekonomian dan kemajuan teknologi. Rencana penjualan akan berfungsi dengan baik apabila 61 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI taksiran-taksiran yang termuat di dalamnya cukup akurat, sehingga tidak jauh berbeda dengan realisasinya. PG. Madukismo mempertimbangkan faktor-faktor internal dan eksternal dalam membuat rencana penjualan. Faktor-faktor internal yang menjadi pertimbangan perusahaan yaitu luas area yang ada dan hasil tebu yang dihasilkan, kondisi keuangan perusahaan dan tenaga kerjayang tersedia. Faktor-faktor internal merupakan faktor yang dapat diatur, sehingga perusahaan masih dapat mengatur dan menyelesaikan faktor-faktor ini dengan apa yang direncanakan pada masa yang akan datang. Prestasi penjualan yang telah dicapai pada masa lalu dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam memproduksi gula di masa yang akan datang dan dengan mem pertimbvangkan faktor internal lainnya seperti kondisi keuangan maupuntenaga kerja yang dimiliki, perusahaan dapat menyesuaikan modal yang dimiliki dan tenaga kerja yang dimiliki baik jumlahnya (kuantitas) maupun keterampilan dan keahliannya (kualitas). Dalam menyusun rencana penjualan, PG. Madukismo menentukan persediaan akhir sebesar 15% dari rencana produksi dan persediaan awal dari persediaan akhir tahun sebelumnya. c. Menyusun anggaran biaya produksi Perencanaan produksi menurut sumber perusahaan bertujuan agar biaya dapat ditekan seefisien mungkin, selain itu 62 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI supaya proses produksi dapat dikerjakan tepat pada waktunya dan produk yang dihasilkan dapat mempunyai mutu dan kualitas yang baik, sehingga konsumen akan merasa puas terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan dan akan dapat menguntungkan perusahaan. Beberapa faktor yang mempengaruhi perencanaan produksi diantaranya adalah persediaan barang yang ada di gudang. Data persediaan awal PG. Madukismo dapat diketahui dalam perusahaan karena data persediaan awal tahun anggaran sama dengan persediaan akhir tahun 2010 (tahun yang sedang berjalan), sedangkan untuk persediaan akhir tahun anggaran belum dapat dicari karena belum terlaksana dan akan terjadi satu tahun kemudian. PG. Madukismo menentukan besarnya persediaan yang ada di gudang sebesar 15% dari rencana penjualan. Setelah rencana produksi disusun, langkah selanjutnya adalah menyusun anggaran biaya produksi. Anggaran biaya produksi terdiri dari anggaran biaya bahan baku, anggaran tenaga kerja langsung dan anggaran biaya overhead pabrik. 1. Menyusun anggaran biaya bahan baku Anggaran biaya bahan baku menunjukkan besarnya biaya bahan baku yang diperlukan untuk mengolah produk yang dianggarkan. Besarnya biaya bahan baku ditentukan dengan dua langkah yaitu menentukan kuantitas bahan baku yang 63 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dipakai untuk proses produksi dan menentukan harga bahan baku yang dianggarkan. a. Menetapkan standar kuantitas bahan baku berdasarkan pemakaian rata-rata bahan baku. Dalam penetapan standar kuantitas ini, perusahaan mempertimbangkan jumlah tebu yang akan diproduksi setiap tahunnya. Maka, PG. Madukismo membuat anggaran pemakaian rata-rata bahan baku yaitu dengan membagi anggaran kuantitas bahan baku dengan volume produksi, sehingga dapat diketahui bahwa PG. Madukismo untuk memproduksi satu kuintal gula pada tahun 2006 – 2010 membutuhkan 14,29 ku tebu. b. Menetapkan standar harga bahan baku berdasarkan harga bahan baku. Standar harga bahan baku adalah harga bahan baku per unit yang seharusnya terjadi di dalam pembelian bahan baku. Standar harga bahan baku yang ditetapkan oleh PG. Madukismo tersebut menggunakan data harga bahan baku tahun-tahun sebelumnya yang relative stabil, sehingga harga bahan baku di masa yang akan datang dapat diperkirakan oleh perusahaan dengan baik. 2. Anggaran biaya tenaga kerja langsung 64 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dalam menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung, perusahaan menentukan standar tariff upah langsung dan standar jam kerja langsung. a) Menetapkan standar tariff upah lanngsung Standar tariff upah langsung adalah tarif upah langsunng yang seharusnya terjadi untuk setiap pengupahan (upah per jam). Sistem pembayaran upah yang dipakai perusahaan mempunyai keuntungan, yaitu tenaga kerja tidak terlalu terburu-buru menyelesaikan pekerjaan. Karena banyak sedikitnya hasil yang mampu pegawai selesaikan tidak berpengaruh pada besar kecilnya upah yang akan mereka terima. Tetapi sistem ini mempunyai kelemahan, yaitu tenaga kerja yang lebih cepat dan banyak dalam menyelesaikan pekerjaan tetap dibayar dengan tarif yang sama sehingga tenaga kerja yang kurang cepat tersebut kurang mempunyai semangat yang tinggi, misalnya pada pegawai penebangan tebu. Jadi, sebaiknya sistem ini akan lebih baik jika diikuti dengan pengupahan insentif menurut hasil. Hal ini berarti bahwa tenaga kerja dibayar atas dasar tarif per jam untuk menghasilkan jumlah hasil standar, sedangkan bagi tenaga kerja yang mampu menghasilkan jumlah melebihi standar akan menerima upah tambahan sejumlah besar kelebihan satuan hasil dikalikan tarif upah 65 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI per satuan. Tarif upah per satuan dapat dihitung dengan cara membagi upah standar per jam dengan jumlah hasil standar per jam. Kebijakan sistem pengupahan ini akan memberikan kesempatan bagi karyawan yang berprestasi untuk bekerja sungguh-sungguh dan mendapat balas jasa minimal sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. b) Menetapkan standar jam kerja langsung Untuk menetapkan standar jam kerja langsung digunakan rata-rata jam kerja langsung yang diperlukan untuk menghasilkan 1 ku gula. 3. Anggaran biaya overhead pabrik Anggaran biaya overhead pabrik ditentukan berdasarkan pada penggolongan tiap elemen biaya overhead pabrik (biaya overhead pabrik tetap dan biaya overhead variabel), penenyuan dasar pembebanan yang didasarkan pada kapasitas yang dipakai yaitu dasar jam kerja langsung dan penghitungan tarif biaya overhead pabrik. a) Menggolongkan anggaran biaya overhead pabrik Pemisahan baiya overhead pabrik ke dalam biaya tetap dan variabel yang dilakukan PG. Madukismo sudah tepat, sehingga apabila terjadi penyimpangan biaya overhead pabrik dengan realisasinya dapat ditelusuri sebabnya, apakah disebabkan karena elemen biaya overhead pabrik 66 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tetap yang umumnya tidak berubah dari yang akan dianggarkan, atau disebabkan karena elemen biaya overhead pabrik variabel yang jumlahnya berbeda dari waktu ke waktu sesuai dengan aktivitas yang direncanakan. b) Menentukan dasar pembebanan yang berdasarkan jam kerja langsung. Penentuan dasar pembebanan biaya overhead pabrik berdasarkan jam kerja kangsung yang dilakukan perusahaan sudah tepat karena diantara elemen biaya overhead pabrik yang dianggarkan, biaya tenaga kerja tidak langsung jumlahnya relatif besar, dengan demikian unsur biaya overhead pabrik sebagian besar berorientasi pada tenaga kerja, sehingga dasar pembebanan yang lebih dekat dengan biaya overhead pabrik adalah biaya tenaga kerja langsung atau jam kerja langsung. c) Menghitung tarif biaya overhead pabrik. Penentuan tarif biaya overhead pabrik total, tetap dan variabel yang dilakukan perusahaan digunakan untuk analisa terhadap biaya overhead pabrik. Pada prosedur penyusunan biaya produksi yang dilakukan oleh PG. Madukismo di atas dapat diketahui bahwa prosedur penyusunan tersebut belum tepat karena belum sesuai dengan prosedur penyusunan anggaran biaya produksi menurut kajian teori sepenuhnya. Hal ini dikarenakan langkah awal yang 67 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dilakukan PG. Madukismo dalam menyusun anggaran biaya produksi adalah membuat rencana produksi dan selanjutnya membuat anggaran penjualan. Ini bertolak belakang dengan kajian teori yaitu membuat anggaran penjualan terlebih dahulu kemudian langkah selanjutnya yaitu menyusun rencana produksi. Dengan demikian hal ini tercipta belum ada kesesuaian sepenuhnya pada prosedur penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo dengan kajian teori. 68 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan, kesimpulan yang dapat ditarik dari penellitian ini yaitu penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo belum sesuai menurut kajian teori. Hal ini dapat dilihat dari prosedur penyusunan anggaran biaya produksi yang dilakukan perusahaan, yaitu pada langkah penyusunan rencana produksi dan penyusunan anggaran penjualan belum sesuai, walaupun pada penyusunan anggaran biaya bahan baku, penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung dan penyusunan anggaran biaya overhead pabrik sudah sesuai dengan kajian teori. Ketidaksesuaian penyusunan anggaran terhadap kajian teori ini disebabkan karena PG. Madukismo menghadapi pasar yang tidak bersaing, dalam arti bahwa penawaran produk yang dihasilkan perusahaan tersebut lebih kecil dari pada permintaan produk itu di pasar, maka anggaran produksi disusun lebih dulu dari pada anggaran penjualan, akan tetapi pada kajian teori, anggaran penjualan disusun terlebih dahulu. Sehingga belum ada kesesuaian sepenuhnya pada prosedur penyusunan anggaran biaya produksi PG. Madukismo dengan kajian teori. Dengan demikian, hal ini belum dapat menjamin terkendalinya biaya produksi di PG. Madukismo. 69 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI B. Keterbatasan Penelitian Dalam melakukan penelitian pada PG. Madukismo data yang diperoleh adalah data dari tahun 2006 – 2010, sehingga data yang diperoleh tidak dapat mewakili tahun-tahun yang sebelumnya ataupun sesuadahnya, karena sifat data yang sementara dan tidak berlaku pada masa yang akan datang. C. Saran Berdasarkan data yang diperoleh dan analisis yang telah dilakukan, maka saran-saran yang dapat penulis berikan adalah sebaiknya penelitian yang akan datang lebih menggunakan data-data lengkap dan dapat mewakilidata yang dibutuhkan untuk waktu yang akan datang. 70 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri. (1996) Anggaran Perusahaan. Yogyakarta: BPFE. Ahyari, Agus. (1998). Anggaran Perusahaan, Pendekatan Kuantitatif Buku I. Yogyakarta: BPFE. Hansen, Dor R. dan Maryanne M. Mowen. (1994). Management Accounting (Third Edition). Ohio USA.International Thompson Publishing. Hartanto, D. (1987).Akuntansi Untuk Usahawan.Jakarta: LP FEUI. Hasan, M. Iqbal. (2002). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia. Mulyadi. (1993). Akuntansi Biaya: Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian Biaya (edisi ketiga). Yogyakarta: BPFE. Mulyadi (1993). Akuntansi Biaya. Yogyakarta: STIE YKPN. Mulyatno, S. (1974). Anggaran Perusahaan. Jakarta: Lembaga Administrasi Perusahaan FE Universitas Trisakti. Munandar, M. (1996). Budgeting: Perencanaan kerja, PengkoordinasianKerja, Penawaran Kerja. Yogyakarta: BPFE. Supriyono, R.A. (1991). Akuntansi Biaya: Perencanaan dan Pengendalian Biaya Serta Data Relevan Untuk Pembuatan Keputusan. 71 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN 72 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI