BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Ruang Lingkup, dan

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Ruang Lingkup, dan Subyek Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 2 Luwuk, Kabupaten Banggai Provinsi
Sulawesi Tengah, di Kelas XF tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas (PTK), dilaksanakan selama 3(tiga) bulan, yakni dari bulan
April sampai dengan bulan Juni 2015.
b.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian adalah minat belajar siswa dan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran biologi khususnya materi Kingdom Plantae.
c.
Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XF yang berjumlah 28 orang
yang terdiri dari 19 (sembilan belas) orang siswa laki-laki dan 9 (sembilan) orang
siswa perempuan.
B. Desain Penelitian
Desain siklus penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Taggart. Prosedur
kerja dalam penelitian tindakan menurut Kemmis & Taggart dalam Arikunto (2008)
meliputi tahap-tahap sebagai berikut : (1). Perencanaan (planning), (2)Tindakan (acting),
(3) Observasi (observing), dan (4) Refleksi (reflecting). Selanjutnya siklus tersebut akan
berulang sehingga membentuk spiral. Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus. Halhal yang menjadi fokus perencanaan, tindakan, observasi,
dan refleksi pada siklus
pertama, dan kedua sebagai berikut :
a. Siklus Pertama
1. Perencanaan
Pada siklus satu tahap perencanaan dilaksanakan tiga kegiatan utama, yakni:
(1) guru menentukan materi pelajaran sesuai Program Semester, menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); (2) guru membentuk kelompok siswa berdasarkan
jenis kelamin dan kemampuan siswa; (3) guru menyusun instrument observasi
kegiatan guru, instrument observasi kegiatan siswa, format jurnal guru,
instrument evaluasi (postes tertulis).
2. Pelaksanaan Tindakan
dan
Guru melaksanakan tindakan proses pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran team quiz dengan tahapan-tahapan seperti yang tertuang dalam RPP
(lampiran 2), dan siswa menerima tindakan yaitu melakukan aktivitas pembelajaran
sesuai pentahapan yang dilakukan oleh guru.
3. Observasi
Observasi dilaksanakan menjelang pelaksanaan penelitian hingga akhir
tindakan dua siklus I, dengan cara pengamatan langsung terhadap obyek dan proses
tindakan di dalam kelas. Sebelum pelaksanaan tindakan, dilakukan observasi terhadap
kelengkapan perangkat pembelajaran (RPP), peralatan mengajar, lembar observasi
kegiatan guru dan siswa
dan instrumen penilaian (tes).
Pada saat
tindakan,
dilakukan observasi kegiatan guru mulai dari pembukaan, kegiatan inti, dan penutup.
Kegiatan siswa yang diobservasi adalah hal-hal yang merupakan indkator minat
belajar. Observasi dilakukan oleh guru lain (kolaborator)
4. Refleksi
Refleksi dilakukan melalui penilaian proses pada saat pelaksanaan tindakan
dengan menggunakan lembar observasi guru dan siswa, jurnal guru dan penilaian
hasil belajar melalui tes (postes). Beberapa hal yang perlu dijelaskan berkaitan
dengan refleksi yang dilakukan oleh guru pada siklus satu sebagai berikut : (1)
prosedur, refleksi dilakukan setelah selesai tindakan dua dengan menggunakan alat
refleksi yang telah disiapkan, kemudian semua data yang terkumpul dalam
pembelajaran dilakukan refleksi. Hasil refleksi pada siklus satu dituangkan dalam
bentuk rekomendasi tindak lanjut yang memuat kelebihan dan kekurangan dan
langkah-langkah perbaikan (tindak lanjut)
pada siklus dua. (2) alat , untuk
kepentingan refleksi didesain tentang format kelebihan dan kekurangan siklus yang
telah dilaksanakan dan rekomendasinya. (3) pelaku, refleksi dilakukan secara
kolaboratif antara peneliti dan teman yang membantu (kolaborator); (4) sumber
informasi untuk melakukan refleksi, yakni : hasil observasi kegiatan guru dan siswa
serta hasil postes (5) indikator keberhasilan,yakni: a) meningkatnya minat belajar
siswa dari siklus I ke siklus II dan meningkatnya perolehan nilai rata-rata kelas dan
persentase ketuntasan kelas secara klasikal hasil postes dari siklus I ke aiklus II
dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Mata Pelajaran Biologi untuk kelas XF
SMA N 2 Luwuk adalah 75
Siklus Kedua
1. Perencanaan
Perencanaan pada siklus dua ini, adalah mencermati dan menganalisis hasil
refleksi pada siklus I, menyusun RPP sesuai dengan rekomendasi tindak lanjut pada
siklus I, menyusun instrument evaluasi (postes), serta menyusun pedoman kuesioner.
2. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan yang diberikan guru pada siklus dua sama dengan pada siklus satu.
Tetapi rekomendasi perbaikan tindakan dari refleksi siklus satu harus dilaksanakan
pada siklus dua.
3. Observasi
Pada siklus ini guru (kolaborator ) yang bertindak selaku observer dipercayakan
untuk fokus pada pengamatan pelaksanan rekomendasi tindak lanjut hasil refleksi
siklus satu dan mengamati respon siswa yang diberi tindakan, selain itu juga diamati
langkah-langkah pembelajaran sesuai format observasi tindakan guru.
4. Refleksi
Refleksi pada siklus dua ini hampir sama dengan
refleksi pada siklus I.
Perbedaannya hasil refleksi pada siklus II tidak digunakan sebagai tindak lanjut untuk
pelaksanaan pembelajaran berikutnya, karena penelitian diakhiri pada siklus II.
Namun demikian rekomendasi tindak lanjut tersebut dapat digunakan sebagai
pertimbangan pada pembelajaran lain jika guru akan menerapkan model pembelajaran
yang dimaksud.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian dengan menggunakan lembar
observasi, jurnal guru, catatan lapangan, postes, dan kuesioner dengan rincian sebagai
berikut:
1. Data tentang aktivitas belajar siswa diambil dengan lembar observasi
aktivitas siswa,catatan lapangan, jurnal guru dan kuesioner.
2. Data tentang hasil belajar siswa diambil dengan memberikan postes kepada
siswa.
3. Data tentang aktivtas guru diambil dengan lembar observasi aktivitas guru,
sebelum dan pada saat proses pembelajaran, serta catatan lapangan.
D. Teknik Analisis Data
Metode analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan analisis
deskriptif kuantitatif dan kualitatif.
1. Teknik Analisis Kuantitatif
Teknik analisis kuantitatif sederhana dilakukan terhadap hasil observasi
aktivitas siswa dan hasil observasi aktivitas guru dengan teknik persentase.
Teknik analisis kuantitatif juga dilakukan terhadap angka-angka hasil belajar
(hasil postes) siswa, khususnya ranah kognitif, serta berupa angka-angka hasil
kuesioner tentang minat belajar siswa.
Hasil penelitian berupa hasil belajar (postes) dianalisis 3 kali yaitu
analisis untuk menghitung/ menentukan
menentukan rata-rata kelas, dan
ketuntasan belajar
secara individual,
menentukan ketuntasan belajar secara klasikal.
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung ketiga analisis tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Menentukan ketuntasan belajar secara individual
𝑛
TP = 𝑁 x 100%
Keterangan:
TP = persentase penguasaan materi
n = skor yang diperoleh responden
N = skor maksimal
Analisis ini
digunakan
untuk
mengetahui
tingkat
penguasaan
tiap
indikator dan kompetensi dasar dari tes yang diujikan. Rumus yang digunakan
deskriptif persentase yang menggambarkan besarnya tingkat penguasaan materi.
Dalam penelitian ini digunakan standar penguasaan 75% artinya siswa yang
tingkat penguasaan materinya kurang dari 75% dikatakan belum tuntas belajar.
b. Menentukan rata-rata kelas
Menurut Sudjana (1990) untuk mengetahui nilai rata-rata kelas pada
masing-masing siklus sebagai berikut:
𝑥=
∑𝑥
𝑁
Keterangan :
𝑥 = nilai rata-rata (mean)
x = jumlah nilai seluruh siswa
N = banyaknya siswa yang mengikuti tes
c.
Menentukan ketuntasan belajar secara klasikal
Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa
klasikal sebagai berikut:
secara
P=
∑𝑛𝑙
𝑛
Keterangan :
P = nilai ketuntasan belajar
∑nl = jumlah siswa yang tuntas belajar
n = jumlah total siswa yang mengikuti tes
Hasil penelitian berupa kuesioner tentang
minat belajar siswa, dianalisa
menggunakan rumus Weight Means Score (WMS) menurut Sugiyono (2003:205)
dalam Ridayandi (2013:39) yaitu:
X
X = ------n
Keterangan: X : Rata-rata skor responden
X : Jumlah skor jawaban responden
N : Jumlah responden
Tahapan dalam menggunakan rumus Weight Means Score (WMS) adalah
sebagai berikut:
a. Memberi bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban dengan menggunakan skala
Likert
b. Menghitung frekuensi dari setiap alternatif jawabab yang dipilih
c. Menjumlah jawaban responden untuk setiap item dan langsung dikaitkan dengan
bobot alternatif jawaban itu sendiri
d. Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item
e. Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan tabel konsultasi hasil
perhitungan WMS di bawah ini:
Rentang Nilai
Kriteria
Penafsiran
4,01-5,00
Sangat Baik
Selalu
3,01-4,00
Baik
Sering
2,01-3,00
Cukup
Kadang-kadang
1,01-2,00
Rendah
Jarang
0,00-1,001
Sangat Rendah
Tidak Pernah
(Sugiyono, 2003:205)
2.
Teknik Analisis Kualitatif
Teknik analisis kualitatif dilakukan terhadap hasil observasi aktivitas siswa
yang berupa catatan lapangan yang dilakukan oleh observer, jurnal guru, dan catatan
lapangan hasil observasi aktivitas guru.
Download