Wahidah Nasution dan Sarwiji Suwandi, Wacana Iklan Calon… WACANA IKLAN CALON GUBERNUR SUMATERA UTARA PERIODE 2013-2018: PENDEKATAN MIKROSTRUKTURAL DAN MAKROSTRUKTURAL Wahidah Nasution1 dan Sarwiji Suwandi2 Abstrak Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi yang khas.Teks iklan terkait erat dengan ragam bahasa jurnalistik.Penelitian ini mengkaji wacana iklan calon gubernur Sumatera Utara periode 20132018.Data diperoleh dari harian Sumut Pos, Waspada, dan harian Tribun.Wacana tersebut dikaji dengan pendekatan makrostruktural dan mikrostruktural.Berdasarkan pendekatan tersebut, ditemukan adanya kohesi tekstual mencakup gramatikal dan leksikal. Pengacuan (referensi), pelesapan (ellipsis),dan perangkaian (konjungsi)ditemukan pada kohesi gramatikal. Sedangkan Repetisi (perulangan) ditemukan pada kohesi leksikalsebagai salah satu penanda koherensi. Analisis kontekstual mencakup iklan dari lima calon dengan pengusung partai yang berbeda satu sama lain, konteks situasi, prinsip penafsiran personal, dan sosial kultural iklan. Pada wacana iklan ditemukan adanya warna yang mendominasi pada setiap iklan sebagai bentuk penguatan terhadap partai yang menjadi pengusungnya untuk maju menjadi calon gubernur.Berdasarkan sosial kultural, iklan ini berada pada tahap offer justification dengan pendekatan competitivestage dan rentetivestage. Kata-kata kunci: Iklan, makrostruktural, mikrostruktural Kata Kunci: Wacana, Mikrostruktural, Makrostruktural 1 2 Wahidah Nasution, Dosen Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, STKIP Bina Bangsa Getsempena, Email: [email protected] Sarwiji Suwandi, Dosen Universitas Sebelas Maret, Surakarta ISSN 2338-0306 Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2015 | 54 Wahidah Nasution dan Sarwiji Suwandi, Wacana Iklan Calon… Sumatera PENDAHULUAN Utara.Hal menarik sebelum Pemilihan umum merupa-kan salah satu dilaksanakan pemilihan itu adalah terjadinya bentuk perhelatan demokrasi rakyat.Sebelum perang wacana antarcalon.Menurut Norman pelaksanaan, beberapa calon yang diusung Fairclough (dalam Sumarlam, 12: 2003) harus mengenalkan diri kepada masyarakat. wacana adalah pemakaian bahasa tampak Pengenalan sebagai sebuah bentuk praktik sosial.Bahasa itu dapat dilakukan melalui berbagai cara yaitu, kampanye, pendekatan yang kepada masyarakat bawah, iklan, dan lain-lain. menjadi penguhubung dengan kahalayak.Hal Berbagai cara tersebut akan membantu para inilah yang dimanfaatkan oleh para kandidat calon untuk mendapatkan simpati rakyat dan untuk menarik simpati. akan membantunya memperoleh suara pada pemilihan umum. Fenomena terkandung dalam wacana mampu Para kandidat memiliki cara berbeda dalam menyampaikan visi misi untuk menarik yang simpati. Hal ini tidak terkecuali dengan apa muncul sebelum dilakasanakan pemilu adalah yang dilakukan oleh para kandidat calon bahasa Iklan.Bahasa iklan sebagai wujud gubernur Sumatera Utara periode 2013-2018. ragam daya Berbagai wacana melalui iklan baik dalam informatif persuasif yang secara konsensus bentuk media cetak, elektronik, maupun baliho harus memilih kata-kata yang dapat dipahami disampaikan dengan kekhasan tersendiri. bahasa pemakaian jurnalistik bahasa memiliki pembaca.Ragam bahasa jurnalistik ini juga Penelitian ini akan terfokus pada masalah memiliki karakteristik unik yaitu bahasanya (1)Bagaimanakah kohesi dan koherensi singkat, padat, lancar, sederhana, lugas, netral wacana Iklan Calon Gubernur Sumatera Utara dan menarik. Periode 2013-2018, dan (2)Bagaimanakah Bahasa iklan merupakan bahasa yang Konteks Situasi dan Sosial Budaya pada Iklan dipakai untuk menyampaikan segala bentuk Pemilihan Gubernur Sumatera Utara Periode pesan kepada khalayak melalui media cetak 2013-2018. maupun elektronik.Sebagai salah satu bentuk Tinjauan Pustaka pesan, iklan dijadikan sebagai alat untuk Kata iklan advertising berasal dari bahasa menarik perhatian.Warna, ilustrasi, judul, teks Yunani, yang mempunyai arti ‘berita pesanan dan logo suatu iklan adalah hal yang untuk mendorong, membujuk khalayak, ramai digunakan untuk memberikan kesan kepada agar tertarik pada barang dan jasa yang pembaca.Gagasan yang diolah kreatif turut ditawarkan’. menunjang dalam hal mempengaruhi sikap dan dipaparkan Suhandang (2005:15) yaitu produk pandangan orang serta meneguh-kan nilai-nilai periklanan yang mencakup segala macam tertentu. maklumat, baik untuk tujuan perdagangan Beberapa dilaksanakan ISSN 2338-0306 bulan pemilihan yang umum lalu telah maupun Makna iklan yang lain pengumuman-pengumumanlainnya gubernur Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2015 | 55 Wahidah Nasution dan Sarwiji Suwandi, Wacana Iklan Calon… seperti undangan rapat, ucapan belasungkawa, koherensi (perpaduan makna). Dengan kehilangan sesuatu dan sebagainya. demikian, wacana adalah satuan bahasa yang Wacana iklan dianalisis dengan dua dinyatakan secara lisan ataupun tulis yang pendekatan yaitu pendekatan mikrostruktural dilihat dari struktur bentuk lahir bersifat dan kohesif dan dari struktur makna bersifat makrostruktural.Pendekatan mikrostruktural menganalisis wacana dengan dititikberatkan kohesi Selain aspek gramatikal, wacana juga mengungkapkan memiliki aspek pendukung lain yaitu aspek urutan kalimat yang membentuk sebuah leksikal. Aspek leksikal menurut Sumarlam wacana menjadi koheren. (2003: 35) yaitu hubungan antar unsur dalam tekstualnya pada yaitu mekanisme terpadu (koheren). untuk Pendekatan makrostruktural menganalisis wacana secara semantis.Kohesi leksikal wacana dengan dititikberatkan pada garis besar dibedakan menjadi enam jenis yaitu, repetisi susunan wacana itu secara global untuk (pengulangan), sinonimi (padan kata), kolokasi memahami (sanding kata), hiponimi (hubungan atas teks secara keseluruhan.Pendekatan ini terdiri atas struktur bawah), tekstual, sistem leksis, dan konteks.Konteks ekuivalensi (kesepadanan). dalam mikrostruktural adalah konteks situasi dan konteks kultural. Teks iklan antonimi (lawan kata), dan Konteks wacana adalah unsur yang terdapat di dalam sebuah wacana dan segala memiliki bentuk yang sesuatu yang mendukung di luar wacana diciptakan oleh adanya hubungan antarunsur di tersebut.Konteks bahasa menjadi unsur utama dalam teks tersebut.Halliday dan Hasan (dalam sedangkan konteks luar bahasa berkedudukan Sarwiji 147: 2008) menyebutkan bahwa kohesi sebagai unsur pendukungnya.Konteks bahasa adalah perangkat sumber kebahasaan yang disebut dimiliki setiap bahasa sebagai bagian dari sedangkan konteks yang berhubungan dengan metafungsi tekstual untuk mengaitkan satu situasi dan budaya disebut konteks eksternal. bagian teks dengan bagian lainnya.Hubungan kohesif sering ditandai dengan kohesi gramatikal dan kohesi leksikal. juga Pemahaman struktur lahir wacana disebut aspek gramatikal konteks konteks internal situasi dan budaya dalam wacana dapat dilakukan dengan berbagai Dalam analisis wacana, segi bentuk dan sebagai prinsip penafsiran dan prinsip analogi. Prinsip-prinsip itu ialah, 1. Prinsip penafsiran personal, yaitu wacana.Aspek ini terbagi atas pengacuan berkaitan dengan siapa sesungguhnya (referensi), penyulihan (substi-tusi), pelesapan yang menjadi partisipan di dalam suatu (elipsis), dan perangkaian (konjungsi). wacana Merujuk pada pendapat di atas, maka 2. prinsip penafsiran lokasional, yaitu dalam wacana harus dipenuhi dua unsur, yaitu: berkaitan dengan penafsiran tempat atau (a) lokasi terjadinya suatu situasi (keadaan, kohesi (perpaduan ISSN 2338-0306 bentuk) dan (b) Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2015 | 56 Wahidah Nasution dan Sarwiji Suwandi, Wacana Iklan Calon… pristiwa, proses) dalam rangka memahami (2) H. Gus Irawan Pasaribu, S.E.Ak, M.M wacana 3. 4. prinsip Ir. H. Soekirman Calon Gubernur dan penafsiran temporal, yaitu wakil Gubernur Sumut 2013-2018 berkaitan dengan pemahaman mengenai (3) Perubahan untuk Sumut Sejahtera waktu a. prinsip analogi, yaitu dasar yang Analisis Kohesi dan Koherensi Pendekatan mikrostruktural melihat digunakan oleh penutur dan mitra tutur bahwa wacana dibentuk atas dua segi yaitu untuk dan segi bentuk atau kohesi dan segi makna atau mengidentifikasi maksud dari sebuah koheren.Hal ini bermaksud bahwa segi bentuk wacana. merupakan struktur lahir dari bahasa yang memahami makna mencakup aspek gramatikal, sedangkan segi METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif.Data dalam penelitian mini ini berupa hasil telaah dari wacana iklan calon makna adalah struktur batin bahasa yang mencakup aspek leksikal. Gusman yang dimaksud merupakan gubernur Sumatera Utara periode 2013-2018 perpaduan nama calon yaitu Gus Irawan dan pada harian Sumut Pos yang terbit pada Soekirman. Kalimat pertama ini mengalami tanggal 14 Februari 2013, Waspada yang terbit pelesapan dari kata yang seharusnya merujuk tanggal 25 Februari 2013, dan harian Tribun. kepada pembaca yaitu “kamu coblos” menjadi Data penelitian terdiri dari 5 buah iklan yang “Ø coblos”. Kata-kata tersebut dibuang karena mencakup calon tanpa mengguanakan kata “kamu” maka dapat gubernur Sumatera Utara.Teknik pengumpulan dipahami bahwa yang diperintahkan untuk data yang digunakan dalam penelitian mini ini mencoblos adalah masyarakat Sumatera Utara menggunakan yang memiliki hak suara bukan masyarakat iklan masing-masing teknik noninteraktif.Dalam teknik noninteraktif, sumber data berupa benda atau manusia yang tidak mengetahui bila kota lain. Pada data (2) terdapat perangkai dan sedang diamati atau dikaji. sebagai HASIL ANALISIS DATA penambahan/ aditif.Kata dan merangkaikan 1. Teks 1 (Iklan Gus Irawan Pasaribu dan kata “Gubernur dan Wakil Gubernur”.Setelah Soekirman) kedua kata tersebut dirangkai, maka pada kata Teks 1 muncul dalam perangkai yang bermakna harian Tribun kedua terjadi pelesapan. Pelesapan yang terjadi Sumatera Utara yang terbit setiap hari. Iklan pada kata kedua ini dimulai “Ø wakil gubenur” calon gubernur Sumatera Utara dengan nomor yang pada hakikatnya bahwa “wakil gubernur” urut 1, terletak di halaman pertama bagian merupakan seorang calon juga. Pelesapan yang paling bawah dengan kolom yang memanjang. dilakukan Teks tersebut tediri dari tiga kalimat yaitu, efektivitas, efisiensi guna mencapai kepaduan (1) Coblos No 1 GusMan wacana. ISSN 2338-0306 penulis dimaksudkan untuk Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2015 | 57 Wahidah Nasution dan Sarwiji Suwandi, Wacana Iklan Calon… Selain kohesi, koherensi dalam wacana menunjukkan kedudukan calon gubernur iklan tersebut tampak pula pada pengulangan yang lebih tinggi bila dibandingkan kata “Sumut” hingga dua kali yaitu “Calon wakilnya. Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut dan menggunakan latar bendera Indonesia Perubahan Sumut yang berwarna merah putih. Senyum Sejahtera”.Pengulangan ini termasuk repetisi merekah terpampang pada foto keduanya tautotes. Repetisi tautotes yaitu pengulangan dengan menggunakan baju kemeja khas satuan lingual (sebuah kata) beberapa kali partai yang berwarna putih, biru, dan dalam jingga. sebuah untuk konstruksi (Sumarlam,36: 2003). Pengulangan ini dimaksudkan karena 3) Kedua tokoh tersebut Warna kata “Coblos nomor 1 Gusman” calon gubernur berharap diterima oleh seluruh dan “ H. Gus Irawan Pasaribu dan H. kalangan masyarakat Sumatera Utara yang Soekirman” didominasi oleh warna biru multi etnik. Pengulangan ini juga menguatkan dan putih. Hal ini menguatkan bahwa bahwa kedua calon merupakan calon gubernur kedua calon merupakan calon yang Sumatera Utara dan bukan calon dari provinsi diusung oleh Partai Amanat Nasional lain. (PAN). b. Konteks Situasi 4) Pada sebelah kiri bawah terdapat kata ”Perubahan untuk Sumut Sejahtera”. Kata Iklan calon gubernur dengan nomor urut pertama yaitu Gus Irawan Pasaribu dan “Perubahan Soekirman terletak pada Harian Tribun di putih dengan latar biru sedangkan kata halaman pertama kolom terbawah.Bentuk “Sumut Sejahtera” didominasi warna iklan ini memanjang dan memenuhi kolom jingga terbawah tersebut. Iklan pada teks 1 berwujud: gambar pulau Sumatera berciri danau 1) toba. Latar pada iklan tersebut berwarna jingga. Warna tersebut memenuhi keseluruhan background iklan. Warna tersebut sangat 2) c. untuk” didominasi warna dengan penambahan sebuah Konteks Sosial Kultural Iklan merupakan salah satu bentuk menggambarkan calon gubernur yang komunikasi yang khas. Wiratno (dalam Sutji berasal dari salah satu perusahaan BUMD Muljani, 2003:180) menjelaskan 4 macam (Badan Usaha Milik Daerah) yaitu Bank tahap iklan yaitu pengenalan (orientation), Sumut yang didominasi oleh warna jingga penyajian (presentation), pembujukan (offer), dan biru. dan penilaian (justification). Kemudian hal ini Pada sebelah kiri terdapat dua figur yang ditambahkan lagi oleh Wiratno bahwa ada 3 merupakan calon gubernur dan wakil macam pendekatan dalam beriklan yaitu, (1) gubernur. Posisi calon gubernur berada di pioneering stage yaitu tahap pengenalan sebelah kiri dan lebih tinggi dibandingkan produk baru; (2) competitive stage yaitu tahap wakilnya. Hal ini bermaksud untuk persuasif yang menggambarkan keungulan- ISSN 2338-0306 Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2015 | 58 Wahidah Nasution dan Sarwiji Suwandi, Wacana Iklan Calon… keunggulan produk yang diiklankan (4) Drs. Effendi MS Simbolon Calon dibandingkan dengan produk lain; (3) tahap rentetive stage yaitu tahap pengingatan kepada Gubernur Sumatera Utara 2013-2018 (5) Drs H Jumiran Abdi Calon Wakil konsumen bahwa produk yang ditawarkan masih lebih baik dibandingkan dengan produk- Gubernur Sumatera Utara 2013-2018 a. produk lain. Analisis Kohesi dan Koherensi Pada kalimat no (1) terdapat pelesapan Berdasarkan teori tersebut, secara sosial kata “kami” yang seharusnya berupa kalimat kultual, iklan calon gubernur Gusman berada “Kami memohon doa dan dukungan” namun pada tahap lanjutan yaitu pembujukan (offer kalimat tersebut menjadi “Ø mohon doa dan justification) pendekatan dukungan”. Kata mohon ini ditujukan kepada teks iklan masyarakat Sumatera Utara untuk memberi tersebut penulis berusaha mengingatkan para dukungan kepada kedua calon.Jadi jelas jika pemilih untuk tidak lupa mencoblos calon yang momohon adalah kedua calon dengan nomor urut pertama.Peringatan tersebut menggunakan kata ganti kami.Penggunaan tampak pada simbol angka 1 yang di kata ganti kami ini disebabkan karena calon gambarkan dengan sebuah paku. Hal ini berjumlah dua orang atau dalam hal ini bertujuan memberi tahu khalayak bahwa cara dianggap jamak.Kedudukan calon tersebut memilih calon dengan mencoblos angka satu. adalah sebagai orang pertama jamak dengan 2. mengunakan kata ganti kami. dengan rentetivestage.Artinya dengan Teks 2 (Iklan Efendi Simbolon dan Kohesi perangkaian ditemukan pula pada Jumiran Abdi) Iklan Pemilihan calon gubernur hadir setiap hari sejak dimulainya izin kalimat (1) dengan menggunakan perangkai kata dan. Dan merupakan perangkai berkampanye.Salah satu kemunculan iklan penambah/ aditif berfungsi merangkaikan kata tersebut dapat ditemui pada harian Sumut Pos “doa dan dukungan”.Setelah kedua klausa yang terbit pada tanggal 14 Februari 2013. tersebut dirangkai maka pada klausa kedua Iklan ini terletak pada halaman depan. Ada terjadi pelesapan. Pelesapan pada klausa kedua beberapa iklan calon gubernur lain di sekitar terjadi pada kata “ mohon doa dan mohon kolom pemasangan iklan tersebut. Sebagai dukungan” tetapi kalimat tersebut menjadi pembeda, iklan ini menggunakan kolom yang “mohon doa dan Ø dukungan”. Pelesapan lebih luas dibandingkan dengan iklan yang berfungsi untuk mencapai aspek kepaduan lainnya.Teks kedua terdiri dari 4 kalimat yaitu, wacana. (1) Mohon doa dan dukungan “Pilihanku No. 2 Efendi Jumiran/ Esja” (2) Pilihanku No. 2 Efendi Jumiran/ Esja menunjukkan kohesi pengacuan (referensi) (3) Sumut 2013 Lebih BerWaRNa (Bersih, persona promina pertama tunggal.Ku pada kata Berwibawa, Sejahtera, dan Berguna) tersebut menempel pada kata pilihan.Pilihanku bukan merupakan ujaran dua calon tersebut. ISSN 2338-0306 Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2015 | 59 Wahidah Nasution dan Sarwiji Suwandi, Wacana Iklan Calon… Iklan ini menyiratkan bahwa seolah-olah telah terkiri Foto Efendi Simbolon dengan terjadi pergantian pembicara dari pembicara posisi sebelumnya yaitu kedua calon dan berganti pasangannya yang terletak di sebelah menjadi ujaran pendukung calon. kanan yaitu Jumiran Abdi. Hal ini Kalimat (3) terdapat pemakaian pemarkah bahu lebih kedudukan kohesi perangkaian terdapat pada kata “Bersih, dibanding wakilnya. menggunakan lebih tinggi Kata Lebih Berwarna ditulis dengan 5 warna yaitu jingga, merah jambu, hijau, pelesapan biru, dan ungu. Berbagai warna yang terdapat pada kata lebih sehingga menjadi muncul pada slogan “Sumut 2013 Lebih kalimat “Sumut 2013 Lebih BerWaRNa (Ø Berwarna” memiliki makna bahwa calon Bersih, Ø Berwibawa, Ø Sejahtera, dan Ø memiliki perbedaan keyakinan namun Berguna)”. Jika disisipi kata lebih maka akan mampu bersatu dan memberikan warna menjadi “Sumut 2013 Lebih BerWaRNa ( yang berbeda di banding calon lainnya. Lebih pemarkah Bersih, Lebih perangkai 3) gubernur dan. Sedangkan kohesi dibanding bertujuan untuk menunjukkan bahwa kohesi perangkaian dan pelesapan.Pemakaian Berwibawa, Sejahtera, dan Berguna” dengan tinggi kohesi Berwibawa, Lebih 4) Sejahtera, dan Lebih Berguna)”. Angka dua tersebar pada bagian kanan dan kiri iklan yang menandakan bahwa Repetisi terdapat pada kalimat (4) dan (5) dengan mengulang kata yang hampir sama calon menempati nomor urut dua. 5) Di bawah kalimat “Pilihanku No.” yaitu kata “Calon Gubernur Sumatera Utara terdapat tiga logo partai yang merupakan 2013-2018” dan “ Calon Wakil Gubernur partai pengusung Efendi Simbolon dan Sumatera Utara 2013-2018”. Pengulangan ini Jumiran Abdi. Tiga partai tersebut adalah merupakan repetisi pertautan. Pengulangan ini Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN), juga dianggap sebagi penegasan bahwa kedua Partai calon merupakan calon gubernur dan wakil Perjuangan(PDI P), dan Partai Damai gubernur yang akan menjadi pemimpin untuk Sejahtera. Hal ini dapat dimaknai bahwa lima tahun mendatang. pemilih ketiga partai tersebut secara b. Konteks Situasi penuh mendukung Esja. 1) Latar pada iklan tersebut di dominasi oleh warna merah. Merah merupakan salah 2) c. Demokrasi Indonesia Konteks Sosial Kultural Teks iklan calon gubernur Sumatera Utara satu warna khas dari partai politik berada pendukung Esja. Partai politik tersebut justification) yaitu competitivestage.Artinya iklan tersebut tidak Partai Demokrasi Indonesia pada tahap pembujukan dengan (offer pendekatan Perjuangan (PDI Perjuangan). memperkenalkan sesuatu yang baru melainkan Pada sebelah kiri iklan terdapat dua potret sudah tokoh yang mencalonkan diri. Pada sisi masyarakat Sumatera Utara untuk memilih ISSN 2338-0306 pada tahap pembujukan kepada Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2015 | 60 Wahidah Nasution dan Sarwiji Suwandi, Wacana Iklan Calon… pasangan no. 2.Pembujukan tersebut tampak Pada data (2) dua terdapat kohesi pada simbol angka 2 yang tertulis hingga dua pelesapan dan kohesi pengacuan (referensi) kali.Hal ini bertujuan untuk memberi tahu persona.Pelesapan terdapat pada “Ø 3 Ø khalayak bahwa calon nomor dualah yang pilihan ku” kata yang lesap adalah nomor dan terbaik. adalah sehingga menjadi “Nomor 3 adalah 3. Teks 3 ( Iklan Chairuman Harahap pilihan dan Fadly Nurzal) persona terdapat pada kata ku.Aku merupakan Iklan yang muncul pada harian Sumut Pos bentuk persona tunggal pertama. tanggal 14 Februari 2013 muncul dengan satu ku”.Kohesi pengacuan (referensi) Pada data (3) terdapat perangkai dan kolom.Iklan tersebut terbit pada halaman sebagai terdepan calon penambahan/ aditif.Kata dan merangkaikan gubernur lainnya.Seperti iklan lainnya, iklan kata “Calon Gubernur dan Calon Wakil tersebut menarik perhatian Gubernur”.Berbeda dengan Teks 1, iklan pembaca karena berada di bagian atas halaman Charly setelah mendapat konjungsi dan tidak pertama. Teks iklan calon gubernur dengan melesapkan kata setelahnya yaitu calon. dengan juga beberapa mampu iklan nomor urut tiga terdiri dari 5 kalimat yaitu, perangkai yang bermakna Pada data (4) terjadi pelesapan kata dan (1) BERANI JUJUR HEBAT! dalam (2) 3 Pilihan ku! membangun dari desa”. Chairuman Fadly (3) Korupsi bukan Tradisi bukanlah nama seseorang melainkan nama dua (4) Dr. H. Chairuman Harahap, S.H. M.H tokoh yaitu Chairuman Harahap dan Fadly H. Fadly Nurzal, S.Ag Calon “Chairuman Pelesapan iklan Ø Fadly ini terjadi untuk kedua calon hingga Gubernur Dan Calon Wakil Gubernur pengefektifan Provinsi Sumatera Utara akhirnya mereka terkenal dengan sebutan (5) Chairuman Fadly 2013 membangun dari a. Nurzal. wacana Charly (Chairuman Fadly). desa b. Konteks Situasi Analisis Kohesi dan Koherensi 1) Warna background pada iklan pasangan Pada data (1) terdapat kohesi pelesapan nomor tiga didominasi warna kuning. Hal kata dan.Penggunaan konjungsi penambahan/ ini berkaitan dengan partai pengusungnya aditif yaitu Partai Golongan Karya (Golkar). tersebut digunakan untuk untuk menengahi kalimat yang ambigu.Penghilangan 2) Kata “Berani Jujur Hebat!” diberi latar kata pertama bisa diduga dalam bentuk “berani merah sebagai penguatan kata berani yang jujur itu hebat” atau “berani, jujur, dan biasa dilambangkan dengan warna merah. hebat”.Namun pada analisis ini, konjungsi dan merupakan konjungsi yang 3) Kata “korupsi bukan tradisi” dengan paling memberi latar merah pada kata bukan memungkinkan untuk mengisi elipsis yang menunjukkan sikap serius calon untuk terjadi pada wacana tersebut. ISSN 2338-0306 Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2015 | 61 Wahidah Nasution dan Sarwiji Suwandi, Wacana Iklan Calon… 4) 5) menghapus tindakan korupsi di Sumatera seperti, berani jujur hebat, korupsi bukan Utara. tradisi, dan membangun dari desa. Di atas foto calon terdapat angka tiga 4. yang merupakan nomor urut Chairuman E. Nainggolan) dan gubernur Teks keempat dikutip pada harian Sumut Sumatera Utara. Angka ini tertera di atas Pos tanggal 14 Februari 2013.Iklan ini muncul foto kedua calon agar pembaca dapat pada halaman pertama dengan menggunakan 1 mengingat bahwa nomor tiga dengan foto kolom yang seukuran dengan kolom iklan Chairuman dan Fadly merupakan salah Chairuman Fadly. Adatigakalimat pendukung calon yang pantas dipilih. dalam iklan ini yaitu, Fadly sebagai Chairuman calon merupakan tokoh yang diusung oleh partai Golkar sehingga nama (1) 4 Amri Re Untuk Sumut (2) No 4 Amri Re Membangun Dalam Chairuman yang terletak dibawah fotonya menggunakan latar warna kuning. (3) Drs. Haji Amri Tambunan Dr. R. E. Nainggolan, M.M Calon Gubernur dan Partai Wakil Gubernur Sumut 2013-2018 Persatuan Pembangunan warna ciri partai pengusungnya. a. Analisis Kohesi dan Koherensi Pada data (1) terjadi pelesapan Ada empat logo partai yang dipasang. (elipsis).Pelesapan ini terdapat pada data “4 Keempat logo tersebut merupakan logo Amri Ø Re untuk Sumut”.Antara kata AmriRe partai pengusung kedua calon. Adapun seharusnya mendapat konjungsi penambahan/ nama Partai aditif dan.AmriRe bukanlah nama seorang Partai tokoh melainkan dua orang tokoh. Tokoh partai Golongan c. Kebhinekaan Sedangkan Fadly Nurzal diusung oleh menggunakan latar warna hijau sebagai 6) Teks 4 (Iklan Amri Tambunan dan R. tersebut Karya yaitu, (Golkar), Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Pertama Pemuda mencalonkan diri menjadi gubernur dan tokoh Indonesia (PPI), Partai yaitu yaitu Amri R. E. Tambunan Nainggolan yang Republikan, dan Partai Buruh. kedua yang Konteks Sosial Kultural mencalonkan diri menjadi wakil gubernur. Teks iklan calon gubernur Sumatera Utara Repetisi pertautan ditemukan pada data dengan nomor urut tiga berada pada tahap (1) dan (2) yaitu “4 Amri Re”.pada repetisi pembujukan dengan pertama terjadi pelesapan “Ø 4 Amri Ø Re” iklan yang seharusnya diisi oleh kata nomor dan tersebut tidak memperkenalkan sesuatu yang dan. Sedangkan pada data (2) terjadi pelesapan baru melainkan sudah pada tahap pembujukan dan “No 4 Amri Ø Re”. pendekatan (offer justification) competitivestage.Artinya kepada masyarakat Sumatera Utara untuk Pada kalimat (1) dan (3) ditemukan pula memilih pasangan nomor tiga.Tindakan ini perulangan kata Sumut.Perulangan tersebut terlihat pada beberapa janji yang ditawarkan merupakan repetisi tautotes.Repetisi tautotes ISSN 2338-0306 Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2015 | 62 Wahidah Nasution dan Sarwiji Suwandi, Wacana Iklan Calon… yaitu pengulangan satuan lingual (sebuah kata) gubernur beberapa kali dalam sebuah konstruksi. wakilnya. Pada kalimat ketiga terdapat perangkai dan sebagai perangkai yang 4) bermakna “Calon Gubernur Gubernur”.Setelah kedua dan kata Wakil tinggi disbanding Kalimat membangun dalam kbhinekaan menyiratkan makna bahwa kedua calon penambahan/ aditif.Kata dan merangkaikan kata lebih memiliki keyakinan yang berbeda. c. tersebut Konteks Sosial Kultural Teks iklan calon gubernur Sumatera Utara dirangkai, maka pada kata kedua terjadi nomor pelesapan. Pelesapan yang terjadi pada kata pembujukan (offerjustification) kedua ini dimulai “Ø wakil gubenur” yang pendekatan competitivestage.Artinya pada hakikatnya bahwa “wakil gubernur” tersebut tidak memperkenalkan sesuatu yang merupakan seorang calon juga. Pelesapan yang baru melainkan sudah pada tahap pembujukan dilakukan untuk kepada masyarakat Sumatera Utara untuk efektivitas, efisiensi guna mencapai kepaduan memilih pasangan no. 4.Pembujukan tersebut wacana. tampak pada angka empat yang terletak pada b. Konteks Situasi sebelah 1) Warna putih menjadi latar iklan pemilihan calon.Angka empat ditulis hingga dua kali calon gubernur Sumatera Utara dengan untuk mengingatkan pemilih bahwa jika ingin nomor empat. memilih Warna biru terlihat pada angka empat, empat.Beberapa iklan Amri Re juga selalu warna huruf pada kalimat “untuk Sumut”, melambaikan empat jari sebagai tanda bahwa background kalimat “membangun dalam mereka calon dengan nomor urut empat. kebhinekaan”, dan background nama 5. 2) 3) penulis dimaksudkan urut empat kiri atas Amri Re berada dan harus pada tahap dengan dibawah ingat iklan foto angka Teks 5 (Iklan Gatot Pujo Nugroho dan calon gubrnur dan wakil gubernurnya. Tengku Erry) Warna ini menjadi dominan karena kedua Iklan calon gubernur Gatot Pujo Nugroho calon diusung oleh Partai Demokrat. dan Tengku Erry dikutip pada harian Waspada Di tengah kolom iklan terdapat dua foto yang calon gubernur dan wakil gubernur. 2013.Iklan tersebut muncul pada halaman Kedua figur menggunakan latar bendera pertama di kanan atas.Kolom yang dipakai merah gubernur terbilang kecil dibanding dengan iklan calon melambaikan tangan kanannya dengan gubernur yang lain, namun iklan ini tetap menunjukkan empat jari sebagai lambang menonjol bahwa mereka calon dengan nomor urut background kuning keemasan sebagai warna empat. Posisi calon gubernur lebih tinggi salah satu pengusung kedua calon yaitu PKS di (Partai keadilan Sejahtera). Teks kelima terdiri putih. banding Calon wakilnya. Hal ini menunjukkan bahwa kedudukan calon ISSN 2338-0306 terbit pada karena tanggal selalu 25 Februari menggunakan dari lima kalimat yaitu, Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2015 | 63 Wahidah Nasution dan Sarwiji Suwandi, Wacana Iklan Calon… (1) Lanjutkan! Pada data (4) dan (5) terjadi repetisi (2) Merakyat, Membangun, Melayani Sumut pertautan.Pengulangan tersebut terjadi pada (3) Ganteng (Gatot & Tengku Erry) kata calon yang diulang setelah kata gubernur (4) H. Gatot Pujo Nugroho, S.T Calon dan wakilgubernur.Pengulangan itu Gubernur Sumatera Utara Periode 2013- menegaskan bahwa kedua tokoh masih dalam 2018 posisi calon. (5) Ir. H.T. Erry nuradi, M. SI Calon Wakil b. Konteks Situasi Gubernur Sumatera Utara Periode 2013- 1) Background pada iklan tersebut berwarna a. 2018 kuning keemasan. Warna ini merupakan Analisis Kohesi dan Koherensi ciri khas dari Partai Keadilan Sejahtera Kata merupakan “lanjutkan!” sebuah tersebut pada wacana data (1) (PKS) yang merupakan salah satu partai lengkap.Kata mengalami kohesi pengusung kedua calon. 2) Di belakang foto kedua calon terlihat pelesapan.Pelesapan itu terlihat pada hilangnya potret dari nelayan dan petani. Ini persona dan hanya memunculkan kata kerja mengindikasikan bahwa nomor urut lima yang berbentuk perintah. Pelesapan itu dapat sangat memperhatikan masyarakat bawah berbentuk “Kamu lanjutkan!” namun yang terutama nelayan dan petani. tertulis “Ø lanjutkan!”.Penulisan lanjutkan 3) Angka 5 (lima) terletak di tengah antara bukan tuturan dari kedua calon melainkan foto calon gubernur dan wakil gubernur. pendukung dari kedua calon. Angka Pada data (2) ditemui 3 kata kerja yaitu “merakyat, membangun, lima ini kemunculannya sangat untuk penting menegaskan melayani kepada khalayak bahwa yang menempti Sumut”.Jika diperhatikan, kalimat tersebut urutan kelima adalah Gatot dan Tengku mengalami pelesapan pada kata penghubung Erry. dan.Penghubung itu seharusnya terletak antara kata membangun menjadi gubernur berposisi sama tinggi. pelesapan konjungsi penambah/ aditif, data Hal ini bisa memberikan makna bahwa juga melesapkan persona yang melaksanakan antara calon gubernur dan wakilnya tidak kata ada posisi tertinggi dan terbawah. merakyat, melayani. Foto dua figur yang mencalonkan diri Selain kerja dan 4) membangun dan melayani. Meskipun demikian makna ini tetap dapat dipahami pembaca karena setelah tiga c. Konteks Sosial Kultural Teks iklan calon gubernur Sumatera Utara kata kerja tersebut muncul data (3) yaitu berada pada tahap pembujukan “Ganteng Gatot & Tengku Erry”.data tersebut justification) memperjelas persona yang akan melaksanakan rentetivestage.Sebelumnya “merakyat, membangun, melayani Sumut”. ditawarkan Ganteng (Gatot dan Tengku Erry) dengan (offer pendekatan slogan yang adalah “Merakyat dan Melayani Sumut” ISSN 2338-0306 Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2015 | 64 Wahidah Nasution dan Sarwiji Suwandi, Wacana Iklan Calon… namun seiring berjalannya waktu slogan itu kohesi gramatikal ditemukan pengacuan pun (referensi), bertambah menjadi “Merakyat, pelesapan (ellipsis) dan Membangun, Melayani”. Pertambahan iklan perangkaian (konjungsi) dan dalam kohesi ini sudah leksikal (tahap penandakoherensi mengindikasikan mencapai tahap bahwa iklan rentetivestage pengingatan). Penambahan slogan merupakan salah satu cara untuk meyakinkan khalayak terdapat empat macam yaitu repetisi (perulangan) 3. Analisis kontekstual mencakup iklan dari bahwa janji yang dituturkan adalah untuk lima calon dengan pengusung partai yang pembangunan Sumatera yang lebih baik. berbeda satu sama lain, konteks situasi, PENUTUP prinsip penafsiran personal, dan sosial Berdasarkan analisis kewaca-naan kultural iklan. Pada iklan warna yang terhadap iklan Calon Gubernur Sumatera Utara ditemukan Periode 2013-2018 pada berbagai harian lokal mendominasi pada setiap iklan sebagai di Sumatera Utara sebagaimana telah diuraikan bentuk penguatan terhadap partai yang maka menjadi dapat dirunut menjadi beberapa kesimpulan sebagai berikut, 1. Analisis wacana pengusungnya untuk dengan pendekatan sosial kultural, iklan ini berada pada tahap makro dan mikrostruktural pada iklan offerjustificationdengan Calon competitivestage dan rentetivestage Gubernur maju menjadi calon gubernur. Berdasarkan Sumatera Utara memusatkan perhatiannya pada kohesi, 2. adanya wacana 4. pendekatan Kohesi dan koherensi wacana iklan 5 koherensi, konteks situasi, dan konteks kandidat gubernur Sumatera sosial budaya yang berkaitan dengan mendukung keseluruhan teks dan berbagai konteks makna yang dikomunikasikan oleh tiap yang melingkupinya calon. lancarnya Utara penyampaian Analisis kohesi tekstual wacana iklan Calon Gubernur Sumatera Utara dalam DAFTAR PUSTAKA Sumarlam. 2003. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakra ISSN 2338-0306 Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2015 | 65 Wahidah Nasution dan Sarwiji Suwandi, Wacana Iklan Calon… Sarwiji Suwandi. 2008. Serbalinguistik: Mengupas Pelbagai Praktik Berbahasa. Surakarta: UNS Press Kustadi Suhandang. 2005. Periklanan (Manajemen, Kiat, dan Strategi). Bandung: Nuansa ISSN 2338-0306 Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2015 | 66