Bab 4

advertisement
Bab 4
Simpulan dan Saran
4.1. Simpulan
Dari analisis data pada bab 3 dapat disimpulkan bahwa dalam iklan berbahasa Jepang
sering terjadi pelesapan nomina sebagai subjek yaitu orang pertama (watashi atau saya)
dan orang kedua (anata atau anda, kamu). Dari teori pelesapan subjek Iori Isao, et al.
dan Noda Hisashi, dalam korpus data ditemukan pelesapan nomina sebagai subjek, yaitu
“watashi” (empat data) dan “anata” (satu data). Pelesapan terjadi karena iklan-iklan
tersebut ingin menegaskan pesan yang terkandung di dalamnya. Selain itu, pelesapan
terjadi untuk alasan efisiensi sehingga kalimat iklan menjadi efektif dan efisien. Pesan
yang ingin disampaikan kepada pembaca tersampaikan. Meskipun subjek tidak
dinyatakan secara eksplisit, namun dari konteks kalimat dan berdasarkan petunjukpetunjuk seperti yang dijabarkan oleh Noda (2000 : 180-184), pembaca dapat
memperkirakan subjek yang telah dilesapkan.
Iklan dalam majalah Jepang menggunakan perpaduan antara gambar dan kata-kata
untuk menyampaikan pesannya. Dengan adanya perpaduan ini, komunikasi menjadi
efektif (Jefkins, 1996 : 20). Iklan-iklan ini memakai verbal rhetoric (kata-kata) dan
visual rhetoric (gambar) dalam penyampaian pesannya. Sesuai dengan pernyataan
Greenwald dan Levett dalam Kenyon dan Hutchinson (2007), retorika menjadi
pendorong pembaca untuk membaca iklan-iklan tersebut. Iklan ini menggunakan katakata yang memberikan kesan mendalam bagi para pembaca, misalnya seperti dalam
iklan Youki Ten Men Jan (data 5) yang mengutip pernyataan Koushi, seorang terpelajar
dari China.
43
Noviani dalam Kusrianti, et al. (2004 : 1) menjelaskan bahwa pesan yang ingin
disampaikan oleh iklan-iklan ini terdiri dari dua jenis, yaitu pesan implisit dan pesan
eksplisit. Dari data yang saya teliti, terdapat empat iklan yang menyampaikan pesannya
secara implisit dan satu iklan yang menyampaikan pesannya secara eksplisit. Pesan
dalam iklan Attack (data 1), iklan Toyota Sienta New (data 2), iklan Dove (data 4) dan
iklan Youki Ten Men Jan (data 5) adalah pesan yang disampaikan secara implisit. Oleh
karena itu, pembaca harus memikirkan isi pesan yang sebenarnya dari iklan-iklan
tersebut. Iklan Yashinomi Regular (data 3) menyampaikan pesannya secara eksplisit.
Dari headline-nya dapat diketahui bahwa iklan ini ingin mengajak pembaca yang peduli
terhadap masalah lingkungan dan memiliki masalah dengan kulit tangan untuk memilih
produk mereka yang aman bagi lingkungan serta lembut untuk kulit tangan. Iklan ini
juga ingin menumbuhkan kesadaran pembaca agar semakin peduli terhadap masalah
lingkungan.
4.2. Saran
Pelesapan nomina yang terjadi dalam iklan berbahasa Jepang tidak hanya pelesapan
subjek saja. Dari iklan-iklan yang saya teliti, pada iklan Youki Ten Men Jan (data 5) ,
terdapat pelesapan nomina sebagai kata keterangan. Iori, et al. (2003 : 44-45)
menyatakan bahwa dalam bahasa Jepang, selain subjek, objek dan kata keterangan juga
mengalami pelesapan. Sementara itu, Susumu (1989 : 5-123) menjelaskan bahwa dalam
bahasa Jepang, pelasapan dapat terjadi pada kata subjek, predikat, kata kerja (verba), dan
partikel. Nomina dalam bahasa Jepang tidak hanya berfungsi sebagai subjek saja.
Nomina (meishi 「名詞」) dalam bahasa Jepang dapat menjadi subjek (shugo「主
44
語」), predikat (jutsugo「述語」), objek (mokutekigo「目的語」) dan kata keterangan
(joukyougo「状況語」) (Sudjianto dan Dahidi, 2004 : 156-157). Oleh karena itu, saya
menyarankan agar penelitian ini dilanjutkan dengan meneliti pelesapan nomina sebagai
predikat, objek atau kata keterangan dan pelesapan verba. Dalam bahasa Jepang juga
terjadi pelesapan partikel wa (は), ga (が)dan o (を) (Miyajima dan Nitta, 2000 : 62-63).
Oleh karena itu, saya juga menyarankan agar penelitian ini dilanjutkan dengan meneliti
pelesapan partikel.
45
Download