19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Bandar 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012. SD Negeri Bandar 01 berdasarkan lokasi termasuk wilayah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Bandar Kabupaten Batang. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV sebanyak 26 siswa terdiri dari laki-laki 19 siswa dan perempuan 7 siswa. Kondisi sosial ekonomi orang tua/wali siswa sangat beragam, ada yang sangat mampu, ada yang cukup tetapi tidak sedikit yang ekonomi orang tua/wali siswa sangat lemah. Pekerjaan orang tua/wali siswa ada yang pegawai, pengusaha, sampai buruh pabrik, banyak juga yang tani. Bahkan tidak sedikit pula yang hanya buruh tani. Tidak semua wali siswa peduli terhadap pendidikan. Ada beberapa prestasi yang diraih oleh siswa SD Negeri Bandar 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang terutama di tingkat kecamatan baik di bidang ademik maupun non akademik. Jumlah kepala sekolah, guru, karyawan ada 12 orang. Guru yang Sarjana 3 orang, yang sedang menempuh S1 sebanyak 2 orang. Penulis mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan bekerja pada sekolah tersebut, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subyek penelitian yang sangat sesuai dengan profesi. Alasan lain karena SD Negeri Bandar 01 merupakan salah satu SD imbas di Gugus Erlangga yang perlu perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 3.2 Varibel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah besarnya angka yang dimiliki siswa dari hasil pengukuran penilain proses (diskusi kelompok dan observasi) dan tes diukur melalui tes. 19 20 2. Metode Eksperimen Metode eksperimen yaitu metode pembelajaran dengan menggunakan eksperimen dan langkah-langkah berikut : 1) guru menjelaskan tujuan dari pelaksanaan kegiatan proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen 2) dibentuk kelompok sesuai dengan jumlah siswa dalam satu kelas. Misalnya : tiap kelompok terdiri dari 5 - 6 anak 3) tiap kelompok dengan mempersiapkan alat dan bahan eksperimen yang telah dipersiapkan sebelumnya 4) melakukan kegiatan eksperimen sesuai dengan lembar tugas dari guru 5) tiap kelompok mendiskusikan lembar tugas, sementara guru melakukan penilaian proses belajar dengan format penilaian yang telah dipersiapkan. untuk pemaantapan dari pengalaman melakukan eksperimen 6) tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi, maka guru memberikan bimbingan untuk menarik kesimpulan dari kegiatan eksperimen tersebut. Tentu saja dalam hal ini kesimpulan hasil eksperimen tersebut harus terarah dan didiskusikan secara klasikal 3.3 Prosedur Tindakan Rancangan penelitian tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model spiral, yang dikemukakan oleh C. Kemmis dan Mc. Taggart, R melalui siklus yang terdiridari 3 tahap yakni rencana tindakan, tindakan dan observasi, dan refleksi. Adapun gambar Model spiral yang ditunjukkan melalui gambar 3.1. 21 Gambar 3.1 PTK Model Spiral dari Kemmis S. dan Mc.Taggart, R. Rancangan penelitian tersebut bila digambarkan adalah sebagai berikut: Prosedur Penelitian Tindakan Kelas yang menggunakan model spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart, R. Adalah sebagai berikut : a) Perencanaan Tindakan Siklus I Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat pembelajaran, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang energi panas dan bunyi, perangkat evaluasi yang meliputi rubrik penilaian dan butir-butir soal, serta lembar observasi pelaksanaan RPP. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) lihat lampiran (2) dalam siklus ini dibuat untuk dua kali pertemuan dalam 4 jam. b) Implementasi Tindakan dan Pengamatan I Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas. Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan 22 pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan oleh penulis dibantu rekan sejawat di sekolah penulis dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. c) Refleksi I Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada Siklus I. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada Siklus II. Siklus II akan dilaksanakan jika Siklus I belum tuntas. d) Perencanaan Tindakan II Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sama dengan Siklus I yaitu penyusunan perangkat pembelajaran meliputi RPP, Lembar Penilaian, media dan alat peraga serta lembar observasi. RPP dalam siklus ini dibuat untuk dua kali 4 jam pelajaran. Namun dalam Siklus II ini perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi pada Siklus I. Tindakan pada Siklus II ini disertai dengan penambahan/ penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah pada Siklus I atau dapat meningkatkan ketrampilan yang diinginkan. e) Implementasi Tindakan dan Pengamatan II Kegiatan pada tahap ini adalah menerapkan RPP yang telah disusun. Dalam kegiatan ini dilakukan oleh penulis dibantu rekan sejawat di sekolah penulis dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. f) Refleksi Refleksi dalam Siklus II ini dilakukan sama seperti refleksi pada Siklus I. 3.4 Jenis Data Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 3.4.1 Jenis Data a. Data Kuantitatif Data kuantitatif diwujudkan dengan hasil belajar berupa skor test IPA tentang energi panas dan bunyi. 23 b. Data Kualitatif Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan lembar pengamatan aktifitas siswa, 3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dengan teknik tes dan observasi a. Tes Tes dalam penelitian ini untuk mengukur hasil belajar IPA dengan melalui butir-butir soal IPA energi panas dan bunyi. b. Observasi Observasi digunakan untuk mengukur hasil belajar IPA non tes. Disamping itu observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengobservasi aktifitas siswa dan implementasi RPP IPA. 3.4.3 Instrumen Penelitian Teknik pengumpulan data tes, instrument menggunakan butir-butir soal. Observasi menggunakan lembar observasi untuk pengamatan aktivitas siswa dalam diskusi kelompok, pengamatan aktivitas siswa dan pengamatan implementasi RPP 3.5 Indikator kinerja Keberhasilan penelitian ini adalah apabila 80 % dari seluruh jumlah siswa yang ada mendapat nilai ≥ 65 3.6 Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan adalah diskriptif komparatif yang meluputi perbandingan mean, skor minimal, skor maksimal, dan persentase. Analisis tingkat keberhasilan atau persentase ketuntasan belajar siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung pada setiap siklusnya, dilakukan dengan cara memberikan evaluasi atau tes akhir siklus berupa soal tes tertulis, dihitung menggunakan rumus : 24 1) Pengukuran skor prestasi belajar siswa dianalisis dengan menggunakan rumus :Skor = x 100 (skor mulai 0-100) Keterangan : B = Banyaknya butir soal yang dijawab benar N = Banyaknya butir soal (Purwanti dkk, 2008 : 6.3) 2) Data nilai rata-rata dianalisis dengan rumus : X= Keterangan : X = nilai rata-rata ∑x = jumlah semua nilai siswa ∑n = jumlah siswa 1. Pra siklus X= = 55.96 2. Siklus I X= = 66.15 3. Siklus II X= = 80.96 3) Data ketuntasan belajar dianalisis dengan rumus : Ada dua ketentuan belajar, yaitu secara perseorangan dan secara klasikal. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut : P= x 100% Keterangan : P = persentase (Aqib, 2010 : 41) 25 Hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan berdasarkan kriteria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu, tuntas dan tidak tuntas dengan criteria sebagai berikut : Tabel 3.1 : Kriteria ketuntasan belajar Kriteria ketuntasan Kualifikasi ≥ 65 Tuntas < 65 Belum tuntas (KKM SD N Bandar 01) Berdasarkan contoh tersebut untuk menentukan skor dalam 4 kategori, langkahlangkah yang ditempuh yaitu : 1. Menentukan jumlah indikator dalam instrumen 2. Menentukan rentang nilai yang dipakai 3. Menetukan skor maksimal (rentang tertinggi x jumlah instrumen) dan skor minimal (rentang terendah x jumlah instrumen) 4. Menentukan median (nilai tengah) dari data skor yang diperoleh dengan cara (skor maksimal + skor minimal) di bagi 2 5. Mentukan jumlah kategori 6. Membagi rentang skor menjadi sejumlah banyaknya kategori. Pembagian rentang dengan 4 kategori sebagai berikut : Kriteria Ketuntasan Kategori Q3 ≤ skor ≤ M Sangat baik Q2 ≤ skor < Q3 Baik Q1 ≤ skor < Q2 Cukup N ≤ skor < Q1 Kurang http: //Statistikaterapan.worpress.com 26 keterangnan : M/Q4 = skor maksimal N = skor minimal Q1 = kuartil 1 Q2 = kuartil 2 Q3 = kuartil 3 n = banyaknya data mencari n = (M – K) + 1 herrhyanto, Hamid (2008: 5.3), maka rumus yang digunakan adalah : Letak Q1 = (n + 2) untuk n genap atau Q1 = Letak Q2 = (n + 1) untuk data genap maupun data ganjil Letak Q3 = (3n+ 2) untuk data genap atau Q3 = Letak Q4 = skor maksimal (n + 1) untuk data ganjil (3n + 1) untuk data ganjil