PENGARUH PERSEPSI DIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERNEGOSIASI DALAM MATAKULIAH SALESMANSHIP PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Anggun Mahardita H & Harti Pendidikan Tata Niaga, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya [email protected] Abstract For students of marketing and manajemen class, negotiation skill is one of the ability that people must have. Someone who has negotiation skill will be easy to give an argument or convince the others. Many things can affect negotiation skill, one of them is self perception. This research has been done at Universitas Negeri Surabaya. It aims to learn about influence of self perception to negotiating ability of Economic Faculty of Universitas Negeri Surabaya„s students. The research is a quantitative research, which subject are students of marketing and manajemen class at . The determination of the sample using proportional sampling technique, which taken by 155 respondents. It uses questionnaire and documentation to collect data and analize by simple regression Keyword : Self perception, Negotiating ability, Salesmanship. tetapi juga yang mampu menerapkan PENDAHULUAN keilmuannya Era globalisasi yang ditandai dengan persaingan mutu, menuntut semua pihak dalam berbagai bidang untuk senantiasa meningkatkan kompetensinya. Menghadapi beragam perkembangan tersebut serta, DIKTI melalui Kepmendiknas No 045/U/2002 menuntut perubahan arah pendidikan tinggi untuk a) menghasilkan lulusan yang dapat bersaing dalam dunia global; (b) adanya perubahan orientasi pendidikan tinggi yang tidak lagi hanya menghasilkan manusia cerdas berilmu dalam kehidupan di masyarakatnya (kompeten dan relevan), yang lebih berbudaya; dan (c) Juga adanya perubahan kebutuhan di dunia kerja yang terwujud dalam perubahan persyaratan dalam menerima tenaga kerja, yaitu adanya persyaratan soft skills yang dominan disamping hard skillsnya. Sehingga kurikulum yang dikonsepkan lebih didasarkan pada (Dirjen Dikti, 2008). Di dunia kerja yang dibutuhkan tidak hanya hard skill tapi, soft skill juga memegang peran layanan prima, purna jual Kunci yang sangat penting. Berikut ini sukses adalah rasio bidang perdagangan tidak hanya kebutuhan dan pengembangan soft menyangkut masalah bagaimana skills dalam sistem pendidikan dan menyakinkan calon pelanggan mau duniakerja/usaha: mengambil perbandingan seorang barang penjual keputusan atau bagaimana jasa, dalam membeli tetapi dapat juga menimbulkan kesan baik kepada orang lain selama melakukan hubungan. Mata kuliah Salesmanship tidak hanya memberikan teori,tapi juga praktek di lapangan. Dengan pembekalan ini, diharapkan mahasiswa telah memiliki salah satu softskill yaitu, kemampuan Sumber: bernegosiasi yang baik. Mahasiswa http://www.dikti.go.id/index.php Tata Niaga dan Pemasaran Salah satu soft skill yang harus dimiliki mahasiswa telah bernegosiasi mereka Manajemen dalam dapat mampu hal bisnis, menyampaikan khususnya mahasiswa pendidikan argumen-argumen sehingga orang- Tata Niaga Pemasaran bernegosiasi. kuliah dan Manajemen orang adalah kemampuan produk mereka. Mahasiswa Tata satu mata Niaga dan Manajemen Pemasaran memberikan telah paham konsep bernegosiasi Salah yang tertarik untuk kemampuan bernegosiasi adalah dan salesmanship yang memiliki bobot lapangan 2sks. Buku pedoman Universitas pehamanan. Dengan pembekalan Negeri (2009) ini, diharapkan mahasiswa telah Salesmanship memiliki salah satu softskill yaitu, Surabaya mendiskripsikan adalah pemahaman konsep, pembekalan dan pelatihan komunikasi penjualan, meliputi pengenalan, mengemas produk, mempratekkan membeli kemampuan untuk sendiri di memperdalam bernegosiasi yang hakikatnya self- baik. Pada perception adalah persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang yang menyatakan persepsi diri secara berasal dari dalam individu. Dalam hal ini menjadi obyek adalah diri yang dirinya sendiri (Sunaryo,2002:94). dilakukan, Daryl Benn sederhana berarti bahwa membuat kesimpulan orang dirinya sendiri dengan mengamati prilaku Atkinson dan Hilgard (Ali & orang lain (Richard W,2008:148). Ansori, 2004: 192) mengemukakan Proses self-perception melibatkan persepsi proses pembelajaran tentang diri sendiri dan dan menempatkan diri pada hal pola-pola yang sama ketika kita mencoba merupakan menginterpretasikan mengorganisasikan stimulus yang berasal dari memahami orang lain. Persepsi diri lingkungan. Dalam pengertian ini terdiri atas fisik, psikologis dan terdapat dua unsur penting, yaitu sosial (Rakhmat,2012:98). interpretasi dan pengorganisasian. Interpretasi penting dua arah yang dirancang untuk dalam suatu persepsi karena realitas mencapai kesepakatan pada saat yang ada di dunia ini sangat kedua bervariasi sehingga tidak jarang kepentingan yang sama maupun memerlukan berbeda, tanpa keterlibatan pihak dari itu sangat Negosiasi adalah komunikasi upaya individu bermakna pemahaman agar bagi menjadi individu belah pihak memiliki ketiga penengah, baik pihak ketiga yang yang tidak berwenang mengambil Sedangkan keputusan (mediator) atau pihak pengorganisasian diperlukan dalam ketiga yang berwenang mengambil persepsi karena informasi yang keputusan (adjudikator) (Fisher& sampai Ury,1991:103). bersangkutan. pada seringkali tidak individu membingungkan terorganisasikan. informasi reseptor receptor yang menjadi dan Pada dasarnya kemampuan Agar negosiasi antara sampai pada perempuan hampir sama, namun jelas dan perempuan laki-laki di anggap dan lebih bermakna maka individu masih kooperatif dan menyenangkan dari perlu mengorganisasikannya ketika pada informasi itu diterima oleh reseptor. bernegosiasi. Teori persepsi diri pertama kali penelitian yang dilakukan Alice F. dikemukakan Stuhlmacher et.al pada tahun 2007, (1967). oleh Daryl Bem Berdasarkan penelitian dengan diketahui laki-laki tingkat dalam Berdasarkan keberhasilan negosiasi antara pria dan penerimaan stimulus (input), perempuan adalah satu berbanding pengorganisasian tiga. penafsiran terhadap stimulus yang Seseorang yang memiliki mempengaruhi memiliki pembentukan yang positif dan telah diorganisasikan dengan cara konsep diri positif, tentu akan persepsi stimulus, perilaku sikap. dan Adapun dalam dirinya. Perasaan inilah yang Robbins menyebabkan adanya mendeskripsikan persepsi dalam perkembangan komunikasi maupun kaitannya dengan lingkungan, yaitu identitas diri yang lebih baik pada sebagai proses di mana individu- diri seseorang (Amaryllia,2007:6). individu mengorganisasikan dan Berdasarkan uraian dalam (2003:98) menafsirkan kesan indera mereka latar belakang di atas, maka peneliti agar tertarik untuk lingkungan mereka. meneliti tentang memberi makna kepada “Pengaruh Persepsi Diri terhadap Berdasarkan pada pengertian Kemampuan Bernegosiasi Dalam tersebut, dapat ditarik kesimpulan Matakuliah Salesmanship pada bahwa persepsi diri merupakan Mahasiswa Fakultas Ekonomi pandangan atau penilaian terhadap Universitas Negeri Surabaya” Berdasarkan dirinya sendiri yang diperoleh dari latarbelakang hasil belajar atau pengalaman yang masalah diatas, maka masalah yang mempengaruhi individu tersebut akan dibahas dan dicari jawabannya untuk berinteraksi atau berperilaku dalam penelitian ini adalah (1) dengan sekitarnya. Adakah pengaruh persepsi diri terhadap kemampuan bernegosiasi Faktor-faktor mahasiswa Mempengaruhi Persepsi Fakultas Ekonomi Universita Negeri Surabaya yang Dijelaskan (2003:99) oleh bahwa Robbins meskipun individu-individu memandang pada Persepsi Diri Mangkunegara (dalam satu benda yang sama, mereka berpendapat dapat mempersepsikannya berbeda- bahwa persepsi adalah suatu proses beda. Ada sejumlah faktor yang pemberian arti atau makna terhadap bekerja lingkungan. Dalam hal ini persepsi terkadang mencakup persepsi. Faktor-faktor ini dari: Arindita, 2002:56) penafsiran obyek, untuk membentuk dan memutar-balikkan 1) Pelaku persepsi 2) Objek (perceiver); atau yang dipersepsikan;3) Konteks situasi dimana suatu itu dilakukan. tentang kepentingan bersama. dari persepsi hal Dengan demikian, secara sederhana disimpulkan negosiasi adalah suatu cara bagi dua atau Berbeda dengan persepsi lebih pihak terhadap benda mati seperti meja, kepentingan mesin kesepahaman atau gedung, terhadap individu kesimpulan yang persepsi adalah berdasarkan permintaan yang tidak hidup dikenai hukum- kesepakatan hukum kepentingan. tidak dalam mencari dengan dari pihak tetapi berbeda cara mempertemukan penawaran dan tindakan orang tersebut. Objek alam yang masing-masing sehingga tercapai atau suatu kesepahaman mempunyai keyakinan, motif atau maksud seperti yang ada pada manusia. Akibatnya individu akan berusaha mengembangkan Skill dalam negosiasi kemampuan negosiasi tidak muncul begitu saja. Sebagaimana penjelasan-penjelasan mengapa ketrampilan yang lain, keahlian ini berperilaku cara-cara perlu diasah. Menurut Hariwijaya dengan tertentu. (2008:127) ada beberapa skill yang Kemampuan Bernegosiasi perlu diperdalam seperti. Negosiasi adalah proses 1) Optimisme, 2) Asertifitas, 3) pertukaran barang atau jasa antara Obsesifitas dua pihak atau lebih, dan masing- Toleransi masing untuk Artistik 8) Ambisi sikap ramah 9) menyepakati tingkat harga yang Sikap dominasi 10) Ketenangan sesuai untuk proses pertukaran 11.) Humoris 12) Pemberani tersebut Menurut pihak berupaya 4) Imajinasi 6)Agresifitas 5) 7.)Sifat (Hariwijaya,2008:13). casse Purwanto,2006:251) (dalam negosiasi METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan adalah proses dimana paling sedikit penelitian ada dua pihak dengan persepsi, penelitian ini banyak menggunakan kebutuhan, motivasi yang berbeda angka-angka, mencoba untuk bersepakat tentang pengumpulan terhadap kuantitatif data karena mulai data, dari penafsiran tersebut, serta penampilan dari hasil penelitian ini pemasaran (Maholtra, 2005:343). pun Target populasi dalam penelitian ini diwujudkan dalam angka (Suharsimi Arikunto, 2010: 27). Jenis Data Jenis-jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Pertama data primer. adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Surabaya. Adapun populasi yang Negeri karakteristik menjadi target penelitian ini adalah mahasiswa Data Fakultas ekonomi yang Primer adalah data yang pertama memperoleh kali dicatat oleh peneliti (Sanusi, salesmanship, dalam hal ini adalah 2011:103). Adapun data primer mahasiswa Tata Niaga angkatan yang digunakan dalam penelitian 2009 dan 2010 serta mahasiswa ini cara Manajemen Pemasaran angkatan kepada 2009 dan 2010 yang berjumlah 252 didapatkan penyebaran Mahasiswa melalui angket Tata Niaga serta Sampel adalah sebagian dari jumlah Kedua data sekunder. Data kuliah mahasiswa. Manajemen Pemasaran angkatan 2009 dan 2010 . mata telah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila Sekunder adalah data yang sudah populasi besar, dan peneliti tidak tersedia dan sudah dikumpulkan mungkin mempelajari semua yang oleh pihak lain (Sanusi, 2011:103). ada pada populasi misalnya karena Data sekunder dalam penelitian ini keterbatasan dana, didapat dari data Administrasi di waktu maka peneliti menggunakan Fakultas sampel yang diambil dari populasi Ekonomi yang mendukung dalam panelitian ini. itu (Sugiyono, Sedangkan adalah subjek (Suharsimi,2010:173). teknik dan 2009:56). pengambilan sampling adalah merupakan teknik Populasi dan Sampel Populasi tenaga, keseluruhan yang digunakan untuk menentukan penelitian sampel yang akan digunakan dalam Sedangkan menurut Maholtra Populasi adalah penelitian (Sugiyono, 2006:56). Teknik pengambilan digunakan sampel gabungan seluruh elemen yang yang adalah memiliki serangkaian karakteristik proportional sampel. Proportional serupa yang mencakup semesta sampel atau sampel proporsi adalah untuk kepentingan masalah riset teknik pengambilan sampel dengan memperhatikan sampel proporsi (Suharsimi dalam Teknik pengumpulan Data Arikunto Langkah-langkah 2010:182) ditempuh Jumlah sampel dalam penelitian ini mengacu pada rumus Slovin dalam teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut : dengan batas presisi sebesar 5% yaitu: yang Pertama angket. Angket adalah teknik pengumpulan data N yang n= dilakukan member 1+ (N x e2 ) dengan seperangkat cara pernyataan tertulis kepada responden untuk Keterangan: dijawabnya Sugiyono (2009:142). n = besaran sampel Penulis memberi daftar pertanyaan N= besaran populasi tertulis yang disusun dan diberikan e = nilai kritis (batas ketelitian) dan diberikan kepada mahasiswa yang Fakultas Ekonomi di Universita diinginkakan (persen kelonggaran ketidaktelitian karena Negeri kesalahan penarik sampel) memperoleh Berdasarkan rumus maka dapat ditentukan diatas jumlah sampel sebagai berikut: n= Surabaya telah mata salesmanship untuk yang kuliah yang memperoleh digunakan data dari responden. Angket dalam penelitian 252 1+ 252(0,05)2 ini merupakan angket yang tertutup karena peneliti menyiapkan pilihan n = 252 1+ 0,63 n= 25 1,63 n = 154,6 dibulatkan menjadi 155 jawaban yang berupa skala likert untuk mengukur sikap konsumen dalam menyikapi setiap item pernyataan dalam angket. Penelitian ini menggunakan Dalam angket ini peneliti sampel sebesar 155 mahasiswa memberikan 21 item pernyataan, jurusan serta dimana Manajemen Pemasaran angkatan tersebut mewakili 2009 dan 2010. indikator dari Tata Niaga pernyataan-pernyataan indikator- masing-masing variabel penelitian baik variabel dependen atau variabel independen. Kedua dokumen dokumen. Metode digunakan untuk memperoleh data atau dokumendokumen yang ada di b = Angka arah atau koefisien dalam regresi. Fakultas Ekonomi di Universitas X = Persepsi diri. Negeri e = Residu Surabaya mengenai Fakultas seperti data jumlah mahasiswa Ekonomi Universitas Negeri Surabaya, b) Uji t sejarah Uji t digunakan tingkat untuk berdirinya, data mahasiswa dan mengetahui signifikasi data lain yang mendukung. masing-masing pengaruh variabel terikat (Ghazali,2009:35). Kriteria pengujian Teknik Analisis Data Penelitian ini terdapat satu dan membuat kesimpulan: variabel bebas yaitu persepsi diri (1) H0 diterima dan H1 ditolak, jika (X) dan satu variabel terikat yaitu thitung < ttabel kemampuan bernegosiasi (2) H0 ditolak dan H1 diterima, jika Berdasarkan hal tersebut penulis (Y). thitung > ttabel menggunakan analisis regresi linier sederhana seberapa untuk besar mengetahui variable Hasil dan Pembahasan bebas mempengaruhi variable terikat a) Analisis Regresi Sederhana a) Regresi Sederhana Dalam analisi ini dilakukan untuk mengetahui Tabel 1 pengaruh variabel bebas dan terikat dengan persamaan garis : Y= a+bX+e Hasil Analisis Regresi bebas. Model Summaryb Model R 1 Dimana : Y =Kemampuan bernegosiasi a = Harga Y ketika X=0 (harga konstan) R Square .666a .444 Std. Error Adjusted of the R Square Estimate .440 a. Predictors: (Constant), X b. Dependent Variable: Y 4.57507 Dari tabel diatas diketahui bahwa PEMBAHASAN persepsi diri berpengaruh terhadap Dari kemampuan bernegosiasi sebesar diketahui hasil penelitian ini bahwa persepsi diri berpengaruh signifikan terhadap 44,4%. kemampuan bernegosiasi mahasiwa Fakultas Ekonomi dapat dibuat persamaan regresi Universitas negeri Surabaya sederhana dengan besarnya pengaruh sebesar Berdasarkan perhitungan dalam penelitian ini 44,4%. adalah sebagai berikut. Y = 13,956 + 0,911 X + e Keterangan: Persepsi merupakan proses Y=kemampuan mahasiswa bernegosiasi Fakultas Ekonomi menginterpretasikan dan mengorganisasikan yang pola-pola UNESA. stimulus berasal dari X = persepsi diri lingkungan. Dalam pengertian ini e = residu terdapat dua unsur penting, yaitu interpretasi dan pengorganisasian. Interpretasi b) Hasil Uji t Dari perhitungan diperoleh thitung dari perhitungan itu sangat penting dalam suatu persepsi karena realitas regresi yang ada di dunia ini sangat sederhana sebesar 11,055 dengan bervariasi sehingga tidak jarang nilai Sig. 0,000 dibawah 0,05. memerlukan Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari hipotesis yang berbunyi diduga bermakna persepsi diri berpengaruh signifikan bersangkutan. terhadap upaya individu pemahaman agar bagi menjadi individu yang Sedangkan kemampuan negosiasi pengorganisasian diperlukan dalam mahasiswa Fakultas Ekonomi persepsi karena informasi yang Universitas Negeri Surabaya sampai pada diterima. Sehingga persepsi diri seringkali terbukti tidak berpengaruh kemampuan mahasiswa terhadap bernegosiasi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. receptor membingungkan terorganisasikan Ansori, individu 2004: 192) dan (Ali . & Pada hakekatnya Persepsi tentang diri yang dinyatakan William D. Brooks (dalam Rakhmat 2012 : 98) ada tiga yaitu:1) fisik, 2) psikologis 3) sosial Mahasiswa tata niaga dan manajemen pemasaran memiliki kesulitan dalam bersosialisasi dengan siapapun. persepsi diri yang baik dilihat dari tiga aspek yaitu fisik, psikologis dan sosial. Mahasiswa tata niaga dan manajemen pemasaran mempersepsikan dirinya selama ini selalu berpenampilan menarik rapi dalam segala Mahasiswa tata manajemen pemasaran memiliki tubuh sehingga kondisi dan kondisi. niaga dan merasa yang sehat, fisik seseorang dapat melakukan segala kegiatan karena kondisi tubuh .Mahasiswa yang tata dan pemasaran mempersepsikan bukan sehat. niaga manajemen bentuk tubuh yang harus sesuatu memiliki persepsi yang baik tentang fisik, mahasiswa tata niaga dan komunikasi pihak, yang mempunyai antara masing-masing tujuan dan pandang mereka berusaha mencapai yang dua sendiri, memuaskan sudut yang kesepakatan kedua belah pihak mengenai masalah yang sama (Purwanto,2006:251). Mahasiswa tata niaga dan manajemen pemasaran memiliki kemampuan bernegosiasi yang cukup baik. hal ini dapat dilihat dari nilai hasil matakuliah salesmanship yang telah diperoleh mahasiswa. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa rata-rata nilai yang diperoleh mahasiswa adalah B (sumber:siakad). Menurut dipermasalahkan. Selain proses tidak mempengaruhi kegiatan yang akan dilakukan. Negosiasi merupakan suatu manajemen pemasaran juga memiliki persepsi buku panduan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya untuk konversi nilai mahasiswa adalah sebagai berikut: Tabel 2 mempunyai sifat yang baik pula. Huruf Angka Interval A 4 80-100 sifat yang positif seperti, sopan, B 3 66-79 jujur dan tidak mudah marah. C 2 56-65 D 1 40-55 E 0 0-39 Mahasiswa tata manajemen niaga dan pemasaran mempersepsikan dirinya memiliki Selain itu dalam hal pergaulan merasa jika tidak mempunyai Sumber: Buku Panduan Fakultas Ekonomi Tahun 2009 Untuk dapat lulus dalam satu Imajinasi 5) Toleransi 6)Agresifitas mata kuliah, mahasiswa minimal 7.)Sifat Artistik 8) Ambisi sikap harus mendapatkan nilai minimal ramah 9) Sikap dominasi 10) C. walaupun begitu, ada batas Ketenangan maksimal nilai C yang dimiliki 12) Pemberani. Sehingga dapat mahasiswa. disimpulkan Sehingga ketika 11.) Humoris bahwa mahasiswa telah mendapatkan nilai Fakultas B, maka diasumsikan mahasiswa Negeri Surabaya telah memiliki telah memenuhi standar kompetensi kemampuan dari mata kuliah salesmanship. cukup baik. Mahasiswa telah menyelesaikan, mengenal, menyusun Ekonomi mahasiswa Dari Universitas bernegosiasi yang penelitian yang dan dilakukan, didapatkan hasil bahwa menerapkan salesmanship terkait persepsi diri berpengaruh terhadap dengan gambaran umum seorang kemampuan salesman/kualitas sales, mahasiswa Fakultas Ekonomi strategi menjual, kiat-kiat dan trik- Universitas Negeri Surabaya. trik menjual. Besarnya pengaruh persepsi diri seorang Hasil penilaian matakuliah tersebut sama terhadap kemampuan bernegosiasi hasil mahasiswa Fakultas Ekonomi penelitian ini, dimana dari hasil Universitas Negeri Surabaya penelitian 44,4%. Hal ini menunjukkan bahwa ini mahasiswa dengan bernegosiasi diketahui tata niaga bahwa dan semakin baik persepsi diri manajemen pemasaran memiliki mahasiswa maka semakin baik pula sikap optimisme, sikap ramah dan kemampuan bernegosiasinya. Hasil juga ketenangan yang baik. Sikap- ini sikap inilah yang menjadi salah dikemukakan satu sikap yang harus dimiliki (2007:6) seseorang. Hariwijaya ( 2008:127) seseorang yang memiliki persepsi menyatakan kemampuan negosiasi yang positif dalam dirinya akan tidak saja. menyebabkan yang perkembangan komunikasi maupun lain, keahlian ini perlu diasah. Ada identitas diri yang lebih baik pada beberapa diri orang tersebut. muncul Sebagaimana begitu ketrampilan skill yang perlu sesuai dengan teori oleh menyatakan yang Amaryllia bahwa, adanya diperdalam seperti 1) Optimisme, Hal ini disebabkan ketika 2) Asertifitas, 3) Obsesifitas 4) seseorang merasa dirinya memiliki penampilan menarik, maka akan instrumen penting dari keberhasilan timbul rasa siap untuk bertemu dan bernegosiasi. bersosialisasi dengan seseorang Selain itu ketenangan dalam apalagi ketika seseorang itu tidak benegosiasi juga diperlukan. Ketika menjadikan bentuk tubuh yang seseorang gemuk atau kurus itu sesuatu yang maka dapat berpikir dengan baik, harus selain dipermasalahkan. penampilan Selain yang menarik, seseorang yang merasa memiliki memiliki itu ketenangan ketika menghadapi kondisi yang tidak diinginkan akan cenderung tidak emosional. tubuh yang sehat dapat melakukan Mahasiswa tata niaga dan segala aktifitas tanpa ada halangan. manajemen pemasaran memiliki Apapun aktivitas yang dijalani, jika pengalaman berorganisasi, merasa tubuh kita fit maka segala mahasiswa pernah kegiatan bisa dilewati dengan baik. organisasi ketika masih sekolah, Selain itu, sikap optimis juga mempengaruhi. Jika seseorang dilingkungan 82% mengikuti tempat tinggal maupun saat kuliah. Tidak hanya memiliki sikap optimisme maka pengalaman mengharapkan hasil yang positif juga memiliki pengalaman dalam dalam menghadapi masalah, dan kepanitian mampu suatu menghadapi tantangan Mahasiswa secara efektif. kepanitiaan sehari-hari berorganisasi acara. juga suatu tetapi 52% ikut dalam acara yang Seseorang yang optimis yakin apa diselenggarakan oleh organisasi yang dikerjakannya akan berhasil. yang mereka ikuti. Salah satu Ketika bernegosiasi selain contoh organisasi yang di ikuti oleh harus yakin akan berhasil, juga mahasiswa adalah BEM, DLM, harus mampu bersikap bersahabat Karang dengan negosiator yang lain. Sikap Sedangkan untuk kepanitiaan yang ramah akan membuat seseorang pernah mahasiswa ikuti adalah saat lebih lomba respect berlangsung . saat Hal negosiasi ini sesuai Taruna Futsal, dan Remas. acara hari kemerdekaan, dll. penelitian yang dilakukan oleh Sehingga dapat disimpulkan Alice F. Stuhlmacher et.al (2007) . mahasiswa Dalam penelitian diketahui Universitas Negeri Surabaya telah bahwa sikap bersahabat merupakan memiliki pengalaman berorganisasi ini yang Fakultas cukup baik. Ekonomi Dengan berorganisasi, mahasiswa memperoleh dapat Saran peningkatan Berdasarkan hasil penelitian komunikasi dan pengalaman untuk ini diketahui bahwa mahasiswa bernegosiasi dengan orang lain. Hal telah ini sesuai dengan penelitian yang bernegosiasi yang baik, sehingga dilakukan peneliti memberikan saran sebagai oleh Isnaini (2009). memiliki kemampuan Dalam penelitian tersebut diketahui berikut: bahwa 1)Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya keaktifan dalam berorganisasi meningkatkan kemampuan berkomunikasi, tanggung jawab dan kreativitas. memaksimalkan diri dalam proses pembelajaran salesmanship baik saat pemberian materi maupun saat PENUTUP praktik Simpulan kemampuan Berdasarkan hasil analisis dilapangan mahasiswa sehingga bernegosiasi makin baik dan dapat disimpulkan bahwa persepsi terasah;2)Dosen diri memiliki pengaruh terhadap salesmanship kemampuan optimisme kepada mahasiswa pada bernegosiasi pengajar menanamkan mahasiswa Fakultas Ekonomi saat Universitas Negeri Surabaya berlangsung, sehingga mahasiswa dengan besarnya pengaruh 44,4%. Dari hasil penelitian disimpulkan Fakultas bahwa Ekonomi ini mahasiswa Universitas persepsi diri yang baik. Selain itu Fakultas yakin dengan apa yang dikerjakan. DAFTAR PUSTAKA Ali & Ansori .2004. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara Ekonomi Universitas Negeri Surabaya juga memiliki sifat optimisme, ramah dan ketenangan yang yang cukup baik juga. pembelajaran juga Negeri Surabaya telah memiliki mahasiswa proses rasa Lopez, J.S dan Synder. R.C.2003.Positive Psychologycal Assesment. A Hand Book Of Models and Measurement.Americant.Wa shington DC: Psychological Associations Djaali.2007.Psikologi Pendidikan.Bandung:Remaja Rosdakarya. E.P Seligman dan Martin.1999 The Optimistic Child, A Program That Safeguards Children Againts Depression Builds Lifelong Resilience. Gerungan, W. A. 1996. Psikologi Sosial edisi kedua. Bandung : PT Refika Aditama. Hariwijaya,M.2008.Strategi Bernegosiasi.Yogyakarta: Oryza. Isnaini.2009. Pengaruh keaktifan dalam kegiatan ekstrakurikuler dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 20 Malang. K.A Mathew, B.B Gump, dan J.F Owens.2001. Chronic Stress Influences Cardiovascular and Neuoroendocrine Responsess During Acute Stress and Recovery, Especially in Men. dalam Journal of Health Psychology, Vol 20, No.6 hlm.4003-410. Kotler, Philip. 2008 , Manajemen pemasaran edisi 12 jilid 2.Jakarta:Indeks Maholtra,K Naresh.1996.Marketing Research: an Applied Orientation.New Jersey prantice Hall. Monks, F. J. dkk.2006. Psikologi Perkembangan dalam Berbagai-bagiannya. Yogjakarta: Universitas Gadjah Mada. Poerwandari, E. K.2005. Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia. Jakarta: LPSP3 UI. Puspasari, Amaryllia.2007. Mengukur Konsep Diri.Jakarta:PT Alex Media Komputindo. Purwato,D.2006.Komunikasi Bisnis edisi ketiga.Jakarta:Erlangga. Rakhmat, J.1994. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Robbins, S. P. 2008. Perilaku Organisasi. Jilid I. Jakarta: Salemba Empat. Salem.Rania,2003. Negotiating Leadership Roles: Young Women's Experience in Rural Egypt. Women's Studies Quarterly; Fall 2003; 31, 3/4; ProQuest Sociology pg. 174. Sarwono, S. W.2003. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. .2002.Teori-Teori Psikologi Sosial.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada. Schultz, D.1991. Psikologi Pertumbuhan Model-model Kepribadian Sehat. Yogjakarta: Konisius. Stuhlmacher.Alice F,2007. Gender Differences in Virtual Negotiation: Theory and Research. Sex Roles 57:329– 339 DOI 10.1007/s11199-0079252-y. Subagyo, P. J. 2004. Metode Penelitian: dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto.2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta. Son.Julie.2008. Do Age and Gender Matter in the Constraint Negotiation of Physically Active Leisure?. Journal of Leisure Research; Second Quarter 2008; 40, 2; ProQuest Agriculture Journals pg. 267. Walgito, B. 2003. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset. Yoeti, Oka. A.2004. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa.