hibah pemerintah dan pertanggungjawabannya

advertisement
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
HIBAH PEMERINTAH DAN
PERTANGGUNGJAWABANNYA
Prastowo Budi, M. Hari Wahyudi, A’an Effendi
Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surabaya
Abstract
Government grant is one of the legal acts of the Government in the distribution of welfare
of citizens. The purpose of this study is to determine the government that does not grant its
designation that an act of corruption as well as the withdrawal of government grants if
there are irregularities. The research method uses a normative juridical approach statute
and case approach. The results of research in writing this law first: the incompatibility of
the proposed treaty grants the user an act of corruption. The results of the second study:
Government grants that have been given by the Government to grant recipients may be
withdrawn if there is deviation to make legal effort to administrative sanctions, civil or
criminal.
Keywords: Grants, Government, Corruption
bersama – sama yang telah merugikan
keuangan Negara sebesar Rp. 3 milliar.1
A. Pendahuluan
Berbagai macam penyimpangan
terkait
dana
tersebut
Djayadi
telah
menyalahgunakan kewenangannya dalam
sesuai
pemberian pinjaman uang sebesar Rp. 3
peruntukannya, misalnya kasus Perusahaan
milliar kepada Persatuan Sepak bola
Daerah Air Minum Sidoarjo selanjutnya
Deltras Sidoarjo (selanjutnya disebut PS
disebut PDAM Sidoarjo yang telah diputus
Deltras Sidoarjo) di mana diketahui bahwa
oleh
seluruh
yang
Pengadilan
yang
kasus
diberikan
Pemerintah
hibah
Dalam
tidak
Negeri
Surabaya
permodalannya
berasal
dari
(selanjutnya disebut PN Surabaya) dengan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
putusan Nomor : 127/Pid.sus/2011/PN.Sby
(selanjutnya disebut APBD) Kabupaten
Dalam
menyatakan
putusan
bahwa
Djayadi
tersebut
Sidoarjo yang harus digunakan sesuai
selaku
dengan apa yang ada dalam ruang lingkup
Direktur utama PDAM Sidoarjo terbukti
pekerjaan PDAM Sidoarjo.
secara sah dan meyakinkan bersalah
Pada kasus dana hibah Kamar
melakukan tindak pidana korupsi secara
Dagang
1
dan
Industri
Jawa
Timur
Putusan Nomor: 127/Pid.sus/2011/PN.Sb
y
131
Volume 1 No.1 April 2017
ISSN Cetak: 2579-9983
E-ISSN: 2579-6380
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
(selanjutnya disebut KADIN Jatim), yang
Pasuruan yang telah diputus oleh PN
merugikan keuangan Negara sebesar Rp.
Surabaya
9.637.978.522,00 (sembilan milyar enam
18/Pid.Sus/TPK/2015/PN.Sby yang pada
ratus tiga puluh tujuh juta sembilan ratus
intinya menyatakan bahwa Abd. Somad
tujuh puluh delapan ribu lima ratus dua
warga jalan Diponegoro gang IV no. 16
puluh dua rupiah) berawal dari akibat
Kota Pasuruan telah menggunakan dana
maladministrasi
hibah tersebut tidak sesuai dengan tujuan
dalam
pertanggungjawaban
pelaporan
putusan
nomor
:
dana
penggunaannya yang telah dituangkan
hibah Tahun anggaran 2011, 2012, 2013,
dalam isi naskah perjanjian hibah. Di mana
dan 2014 yang dilakukan oleh Wakil
dalam program pembelian sapi untuk
Ketua Umum KADIN Jatim yakni Diar
kegiatan penggemukan oleh kelompok
Kusuma Putra dan Nelson Sembiring
ternak
selaku Wakil Ketua Umum Bidang Energi
Kebonsari Kecamatan Purworejo Kota
dan
Pasuruan adalah fiktif dan sama sekali
Sumber
penggunaan
dengan
Daya
Mineral
yang
perkaranya dipisah.2
koyo
Kelurahan
dengan laporan pertanggungjawaban yang
tersebut, Diar Kusuma Putra dan Nelson
dibuat.
Sembiring telah melakukan penyimpangan
telah
rojo
tidak ada program tersebut begitu juga
Dalam penggunaan dana hibah
serta
hasil
laporan
praktik hibah memang sudah biasa, yang
pertanggungjawaban yang tidak sesuai
dimaksud dengan hibah adalah hibah dari
yang seakan – akan dibuat sesuai seperti
orang atau dari badan hukum.3 Hibah
yang
naskah
diatur dalam Pasal 1666 KUH Perdata Bab
Pemerintah
X buku III tentang perikatan, menetapkan :
Propinsi Jawa Timur dengan KADIN
“Hibah adalah suatu perjanjian dengan
Jatim.
mana si penghibah di waktu hidupnya,
telah
perjanjian
membuat
Dalam kehidupan bermasyarakat
terdapat
hibah
dalam
antara
dengan Cuma – Cuma dan dengan tidak
Selain dari contoh kasus di atas,
dalam kasus dana hibah untuk pembelian
dapat
sapi untuk kegiatan penggemukan oleh
sesuatu benda guna keperluan si penerima
kelompok ternak hasil rojo koyo kelurahan
hibah yang menerima penyerahan itu”.
Kebonsari
kecamatan
Purworejo
ditarik
kembali,
menyerahkan
kota
3
2
Penjelasan Pasal 26 ayat (2) huruf c
Undang – Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang
Yayasan
Putusan nomor: 125/Pid.sus/TPK/2015/P
N Sby
132
Volume 1 No.1 April 2017
ISSN Cetak: 2579-9983
E-ISSN: 2579-6380
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
Dalam
perkembangannya
hibah
tujuan
tidak hanya dilakukan oleh orang atau
penggunaannya
merupakan
tindak pidana korupsi?
badan hukum (Hukum Privat) akan tetapi
b. Apakah
penggunaan
dana
hibah
juga dilakukan oleh Pemerintah selaku
Pemerintah yang tidak sesuai dengan
subjek hukum (Hukum Publik). Hibah
tujuan penggunaannya dapat ditarik
yang
kembali?
diberikan
Pemerintah
kepada
penerima hibah tidak lepas begitu saja dari
hak dan kewajiban kedua subjek hukum
C. Metode Penelitian
tersebut, melainkan harus ada pengawasan
Penelitian
yang
berjudul
Hibah
serta laporan pertanggungjawaban dari
Pemerintah dan Pertanggungjawabannya
dana hibah yang telah diberikan. Bahwa,
adalah
laporan pertanggungjawaban dana hibah
(penelitian
tersebut harus sesuai dengan isi naskah
research) yang menelaah suatu topik
perjanjian
permasalahan.
proposal
hibah
yang
sebagaimana
diajukan
dalam
penelitian
kepustakaan/teoritis
yuridis
normatif/doctrinal
dituangkan
rencana anggaran belanja.
D. Pembahasan
Berdasarkan isu – isu hukum di
Hibah Pemerintah Yang Berimplikasi
atas membuat penulis tertarik dan ingin
Tindak Pidana Korupsi
lebih memahami tentang hibah Pemerintah
Hibah
Pemerintah
merupakan
serta bagaimana penyelesaiannya apabila
perbuatan hukum yang dilakukan oleh
terdapat penyalahgunaan terhadap dana
Pemerintah selaku subjek hukum (hukum
hibah tersebut. Oleh sebab itu penulis
publik), istilah Hibah Pemerintah berasal
mengambil
dari
judul
tentang
Hibah
Pemerintah dan Pertanggungjawabannya.
kata
“Hibah”
yang
dalam
pengertiannya terdapat pada Pasal 1666
KUH Perdata dan kata “Pemerintah” yang
dalam pengertiannya terdapat pada Pasal 1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang
angka 2 Undang – Undang nomor 17
di atas ditetapkan 2 (dua) rumusan masalah
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
sebagai berikut :
Jika kita lihat dari asal kata “Hibah
hibah
Pemerintah” terdapat kompilasi antara
Pemerintah yang tidak sesuai dengan
hukum privat dan hukum publik, di mana
a. Apakah
penggunaan
dana
133
Volume 1 No.1 April 2017
ISSN Cetak: 2579-9983
E-ISSN: 2579-6380
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
dalam
perkembangannya
hibah
tidak
ketiga KUH Perdata tentang perikatan, dan
hanya dilakukan oleh orang atau badan
kedudukannya
sebagai
hukum (Hukum Privat) akan tetapi juga
Publik
menjalankan
dilakukan oleh Pemerintah selaku subjek
sebagai pelayanan publik yang terikat pada
hukum (Hukum Publik).
ketentuan
Adanya unsur hukum publik inilah
dalam
Undang
–
Hibah Pemerintah dapat bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
sepenuhnya berlaku bagi kontrak yang
Negara yang selanjutnya disebut APBN
oleh
Pemerintah”
privat
dan
fungsinya
tidak
dibuat
kontrak
konstitusi
Hukum
Undang.
yang menyebabkan aturan dan prinsip
hukum
yang
badan
Pemerintah.4
adalah
dan/atau
Hibah
Pemerintah
yang
dari
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Pemerintah kepada Pemerintah lainnya
Belanja Daerah selanjutnya disebut APBD,
atau Badan Usaha Milik Negara, Badan
yang keduanya mempunyai tujuan yang
Usaha Milik Daerah, Badan, Lembaga, dan
sama
Organisasi kemasyarakatan yang berbadan
pengangguran serta meningkatkan efisiensi
hukum
dan
Indonesia,
Pemberian
Hibah
dalam
bentuk
uang/barang atau jasa yang dilakukan
yaitu
untuk
efektifitas
mengurangi
perekonomian
demi
terwujudnya kesejahteraan warga Negara.
dengan suatu perjanjian sepihak yang
Hibah melibatkan lebih dari satu
membebankan prestasi hanya pada satu
subjek hukum di mana subjek hukum
pihak yang secara spesifik telah ditetapkan
tersebut harus cakap melakukan perbuatan
peruntukannya bersifat tidak wajib dan
hukum. Berdasarkan pada Pasal 4 ayat (2)
tidak mengikat serta tidak secara terus
PP Nomor 2 Tahun 2012 para pihak dalam
menerus. Pemerintah mempunyai peran
Hibah Pemerintah yang bersumber dari
ganda (double role).5 Di mana Pemerintah
APBN adalah Pemerintah Pusat dan
dalam
Pemerintah Daerah.
melakukan
perbuatan
hibah
berkedudukan sebagai hukum privat sesuai
Di samping itu, apabila terdapat
dengan yang terkandung dalam buku
hibah dari luar negeri yang diperuntukan
untuk Pemerintah Daerah yang ditunjuk
langsung oleh pemberi hibah luar negeri
4
Yohanes Sogar Simamora, 2013, Hukum
Kontrak : Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah di Indonesia, Kantor Hukum WINS &
Partners bekerjasama dengan Laksbang Justitia
Surabaya, Surabaya. Hlm. 41.
5
Ibid. Hlm. 73.
tersebut, maka mekanismenya dilakukan
melalui Pemerintah Pusat yang akan
134
Volume 1 No.1 April 2017
ISSN Cetak: 2579-9983
E-ISSN: 2579-6380
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
dituangkan
dalam
APBN.
Sedangkan
seorang
penerima
hibah
tidak
dalam Pasal 5 Permendagri Nomor 14
menggunakan dana hibah sesuai dengan
Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua
apa yang telah ditandatangani dalam
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
perjanjian hibah yang pada akhirnya akan
Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman
merugikan
keuangan
Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang
perjanjian
Hibah
bersumber dari APBD, yang dapat menjadi
ditandatangani antara Pemerintah selaku
para pihak dalam Hibah Pemerintah adalah
pemberi
Pemerintah, Pemerintah Daerah lainnya,
merupakan perjanjian sepihak di mana
Badan Usaha Milik Negara atau Badan
perjanjian tersebut membebankan prestasi
Usaha Milik Daerah; dan/atau Badan,
hanya pada satu pihak. Sehingga apabila
Lembaga, dan organisasi kemasyarakatan
penerima hibah tidak menggunakan dana
yang berbadan hukum indonesia.
hibah sesuai dengan tujuan penggunaannya
Pemerintah
Pusat
memberikan
hibah
Negara.
Pemerintah
dan
penerima
Naskah
yang
hibah
yang tercantum dalam naskah perjanjian
alokasi dana kepada Pemerintah Daerah
hibah,
melalui Hibah Pemerintah yang telah
pemutusan dalam pemberian dana hibah di
ditetapkan dalam APBN sebagai anggaran
sinilah konsep kedaulatan (sovereignty) itu
belanja
muncul
tahunan
Negara
untuk
Pemerintah
di
mana
perimbangan keuangan antara Pemerintah
kedudukannya
Pusat dan Pemerintah Daerah merupakan
Publik
hubungan pengelolaan keuangan, begitu
menjaga
juga antara Pemerintah dan perusahaan
kepentingan umum.
negara, perusahaan daerah, perusahaan
swasta,
serta
badan
pengelola
berhak
melakukan
Pemerintah
sebagai
dalam
badan
Hukum
menjalankan
fungsinya
dalam
keuangan
negara
demi
Korupsi yang terjadi di Indonesia
dana
bukanlah hal baru bahkan korupsi sudah
masyarakat.
membudaya. Perbuatan untuk melakukan
Pemberian hibah oleh Pemerintah
korupsi
diawali
dengan
adanya
bertujuan untuk mengurangi pengangguran
kesempatan, keinginan, dan kekuasaan dari
serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas
ketiga hal tersebut selalu berdampingan
perekonomian.
dan tidak dapat berdiri sendiri.
Dalam
penggunaannya
acapkali melenceng dari tujuan awal
Terdapatnya
diberikannya dana hibah tersebut,di mana
kesempatan
pada
suatu tindakan korupsi selalu dibarengi
135
Volume 1 No.1 April 2017
ISSN Cetak: 2579-9983
E-ISSN: 2579-6380
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
ada
dan keinginan tersebut selalu ditompang
korupsi yang rumit untuk dideteksi adalah
dengan adanya kekuasaan. Pelaku dalam
korupsi yang bersifat struktural, karena ia
tindak pidana korupsi, adalah setiap orang,
berkaitan secara erat dengan struktur
bisa perorangan dan bisa korporasi terdiri
kekuasaan.10 Korupsi struktural dapat pula
atas
yang
dibagi menjadi dua bentuk, yaitu “income
menyuruh melakukan, dan yang turut serta
corruption” dan “police corruption”,
melakukan, serta penganjur, mereka yang
bentuk yang pertama motifnya adalah
memberi bantuan pada waktu kejahatan
materi sedangkan bentuk yang kedua,
dilakukan, mereka yang sengaja memberi
cirinya adalah membuat peraturan yang
kesempatan, sarana atau keterangan untuk
sedemikian
melakukan kejahatan.6
korupsi agar “legitimated”.11 Dengan
mereka
yang
melakukan,
Dilihat dari sifat perbuatannya,
korupsi
dapat
dibedakan
dalam
pada
demikian,
manusia
tersebut.9
dengan keinginan, di mana kesempatan
rupa
untuk
kalau
Praktik
melegalisasi
pelaku
(koruptor)
dua
diajukan ke pengadilan mereka akan
kategori, yaitu korupsi yang bersifat
berdalih, bahwa apa yang dilakukannya
administratif dan yang bersifat structural.7
telah sesuai dengan ketentuan hukum.12
Korupsi yang bersifat administratif adalah
Perilaku
korup
korupsi yang dilakukan oleh pejabat
pegawai
Pemerintahan
Negara atau pegawai Pemerintahan dan
masyarakat miris mendengar berita –
8
tidak ada urusan dengan politik. Dalam
pejabat
Negara
atau
membuat
hati
berita yang dilayangkan media.
hal pelaku korupsinya seperti itu, maka
Tidak hanya itu, perilaku korup
unsur yang menyebabkan dia melakukan
pejabat negara atau pegawai Pemerintahan
korupsi adalah unsur dari dalam diri
ini
sendiri, yaitu sifat – sifat tamak, serakah,
pembangunan dan perekonomian suatu
sombong, takabur, rakus, yang memang
Negara. Secara tidak sadar yang paling
berdampak
pada
terhambatnya
dirugikan adalah masyarakat. Salah satu
modus operandi perilaku korupsi yang
sudah
membudaya
dalam
organisasi
6
Surachmin dan Suhandi Cahaya, 2013,
Strategi Dan Teknik Korupsi : Mengetahui untuk
Mencegah, Sinar Grafika, Jakarta. Hlm. 31-32.
7
Elwi Danil, 2014, Korupsi : Konsep,
Tindak Pidana, dan Pemberantasannya, Rajawali
Pers, Jakarta. Hlm. 179.
8
Ibid.
9
Surachmin, dan Suhandi Cahaya.Op cit.
Hlm. 92.
10
Elwi Danil. Op.Cit. Hlm. 179.
Ibid.
12
Ibid.
11
136
Volume 1 No.1 April 2017
ISSN Cetak: 2579-9983
E-ISSN: 2579-6380
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
Pemerintah adalah pada suatu perencanaan
khusus kepada seseorang yang mempunyai
kegiatan di mana selalu ada mark up
otoritas atau yang dipercaya.15
(penggelembungan)
biaya
dalam
Dalam kriteriia ini, orang atau
pengalokasian biaya/kebutuhan yang tidak
badan hukum yang mengusulkan proposal
sesuai harga sewajarnya.13
pemberian
dana
hibah
Pemerintah
Dapat dijelaskan, perbuatan tindak
memberikan sejumlah uang atau barang
pidana korupsi harus memenuhi beberapa
atau perjanjian khusus kepada pejabat
unsur dalam tindak pidana korupsi sebagai
negara atau pegawai Pemerintahan yang
berikut14 :
mempunyai pengaruh agar proposal usulan
a. Perbuatan memperkaya diri sendiri,
hibah
atau orang lain, atau korporasi
keuangan
Negara
disodorkan
dapat
direkomendasikan sebagai calon penerima
b. Perbuatan Melawan Hukum
c. Merugikan
yang
hibah tanpa melalui evaluasi yang baik dan
atau
benar.
Perekonomian Negara
b. Pemalsuan (Fraud)
d. Penyalahgunaan kewenangan
Fraud merupakan suatu perbuatan
melawan hukum yang dilakukan oleh
Modus operandi para koruptor pada
orang – orang dari dalam/luar organisasi
dana Hibah Pemerintah dilakukan dengan
dengan
berbagai cara agar tujuan mereka tercapai,
maksud
keuntungan
beberapa bentuk modus operandi korupsi
kelompoknya
secara umum dalam penyimpangan dana
untuk
mendapatkan
pribadi,
dan/atau
yang
secara
langsung
merugikan pihak lain.16
hibah adalah sebagai berikut :
Dalam kaitannya dengan hibah
a. Pemberian suap atau sogok (gratifikasi)
Pemerintah yang berimplikasi korupsi
Definisi suap (bribe) berdasarkan
yang
sering
teridentifikasi
terjadinya
kamus besar Bahasa Inggris (Webster)
tindakan pemalsuan (fraud) adalah pada
halaman 120, yang digabungkan dengan
program dan laporan pertanggungjawaban
Buku Ensiklopedi Dunia halaman 487
fiktif.
adalah suatu tindakan dengan memberikan
c. Pemerasan (Exortion)
sejumlah uang atau barang atau perjanjian
13
15
Surachmin dan Suhandi Cahaya. Op cit.
Jawade Hafidz Arsyad, 2015, Korupsi
dalam Perspektif HAN (Hukum Administrasi
Negara), Sinar Grafika, Jakarta. Hlm. 28.
16
Ibid. Hlm. 32.
Hlm.108.
14
Wiyono. 1983, Tindak Pidana Korupsi
di Indonesia, Alumni, Bandung..Hlm. 6.
137
Volume 1 No.1 April 2017
ISSN Cetak: 2579-9983
E-ISSN: 2579-6380
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
Pemerasan merupakan perbuatan
penyalahgunaan
kewenangan
yang
memaksa seseorang untuk membayar atau
dilakukan oleh orang yang memangku
memberikan sejumlah uang atau barang
jabatan
atau bentuk lain sebagai ganti dari seorang
kepentingan negara (kepentingan umum).
pejabat publik untuk berbuat atau tidak
a.
berbuat sesuatu, perbuatan tersebut dapat
untuk
melaksanakan
Penarikan Kembali Dana Hibah oleh
Pemerintah
diikuti dengan ancaman fisik ataupun
kekerasan.
guna
Pemberian hibah oleh Pemerintah
17
merupakan
Tindakan pemerasan sering halnya
salah
mensejahterakan
satu
tujuan
untuk
warga
negara
dalam
pejabat negara atau pegawai Pemerintahan
memajukan ekonomi serta kreativitas –
sebagai pengguna anggaran dana hibah
kreativitas anak bangsa baik itu di bidang
Pemerintah meminta timbal balik berupa
usaha pertanian, peternakan, kerajinan, dan
uang atau barang atau bentuk lain dari apa
lain sebagainya.
yang
telah
jabatannya
dilakukannya
dalam
dengan
Hibah Pemerintah sampai saat ini
merekomendasikan
memang sangat dibutuhkan masyarakat
untuk
Pemerintah
hibah
kreativitas mereka dalam menerapkan
sehingga usulan proposal tersebut dapat
kreativitas – kreativitas tersebut, tanpa
ditetapkan sebagai calon penerima hibah.
adanya campur tangan dari Pemerintah
d. Penyalahgunaan
besar kemungkinan ide – ide baru yang
kepada
penerima
Jabatan
atau
Wewenang (abuse of Discretion)
Penyalahgunaan
wewenang
jabatan
merupakan
mengembangkan
kreativitas
–
proposal usulan pemberian dana hibah
sebenarnya ada pada masyarakat akan
atau
terpendam karena keterbatasan biaya. Oleh
perbuatan
karena
itu,
dalam
pemberian
Hibah
yang
Pemerintah terdapat beberapa syarat –
dimiliki untuk melakukan tindakan yang
syarat yang harus dipenuhi oleh penerima
memihak
hibah.
mempergunakan
atau
kewenangan
pilih
kasih
kepada
Persyaratan
ini
guna
untuk
penyalahgunaan
Hibah
kelompok atau perseorangan, sementara
meminimalisir
bersikap diskriminatif terhadap kelompok
Pemerintah
atau perseorangan lainnya.18 Dalam hibah
Penyalahgunaan Hibah Pemerintah dapat
Pemerintah hal ini terjadi apabila terdapat
menghambat jalannya pembangunan dan
17
18
yang
telah
diberikan.
Ibid.
Ibid.
138
Volume 1 No.1 April 2017
ISSN Cetak: 2579-9983
E-ISSN: 2579-6380
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
ekonomi suatu negara, serta kesejahteraan
Perdata, akta Pejabat Pembuat Akta Tanah
warga negara.
(PPAT) untuk tanah dan bangunan sesuai
Penyalahgunaan Hibah Pemerintah
merupakan
bentuk
kontra
dengan ketetapan Pasal 37 ayat 1 Peraturan
produktif
Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang
penerima hibah yang tidak mendukung
Pendaftaran tanah, dapat ditarik kembali
program Pemerintah dalam pembangunan
oleh pemberi hibah dalam hal :
kreativitas – kreativitas anak bangsa serta
a. Syarat – syarat hibah tidak dipenuhi;
kesejahteraan warga negara. Dalam hal
b. Penerima
penggunaan hibah harus digunakan sesuai
penerima
pemberi hibah atau kejahatan lain
hibah
terhadap pemberi hibah;
menyalahgunakan penggunaan hibah yang
c. Jika
dapat mengakibatkan kerugian keuangan
menolak
tersebut jatuh miskin.
korupsi.
hibah
hibah
pemberi hibah setelah pemberi hibah
sengaja telah melakukan tindak pidana
tentang
penerima
memberikan tunjangan nafkah kepada
negara/daerah, penerima hibah dengan
Pengertian
bersalah
kejahatan yang bertujuan membunuh
terdapat pada naskah perjanjian hibah
apabila
telah
melakukan atau membantu melakukan
dengan usulan yang telah disetujui yang
maka
hibah
Di dalam kaitannya dengan Hibah
dalam
KUH Perdata terdapat beberapa unsur –
Pemerintah
unsur yang terkandung di dalamnya yang
Pemerintah berasal dari APBN/APBD,
memberikan
maka Pemerintah yang merupakan badan
penjelasan
bahwa
hibah
yang
dilakukan
oleh
diberikan dengan cuma – cuma dan tidak
publik
dapat ditarik kembali, itu berarti apabila
mempergunakan keuangan negara demi
hibah sudah diberikan maka hibah tersebut
kepentingan umum sebagaimana fungsinya
tidak dapat ditarik kembali. Jika melihat
dalam hal pelayanan publik, begitu juga
kembali pada KUH Perdata, dalam Pasal
dengan Hibah Pemerintah terdapat kondisi
1688 KUH Perdata terdapat kondisi –
– kondisi tertentu yang dapat memberikan
kondisi tertentu sehingga hibah yang
hak kepada Pemerintah untuk memutus
pernah dilakukan serta telah dibuatkan
dan menarik kembali apabila terdapat
akta
barang
penyimpangan dalam penggunaan dana
bergerak yang ada pada Pasal 1687 KUH
Hibah Pemerintah yang tidak sesuai
notaris
yang
mencakup
berkewajiban
menjaga
dan
139
Volume 1 No.1 April 2017
ISSN Cetak: 2579-9983
E-ISSN: 2579-6380
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
dengan tujuan penggunaannya serta dapat
Upaya
menyebabkan kerugian keuangan negara.
hukum
yang
dilakukan
Pemerintah terhadap penerima hibah yang
Terdapat kesamaan antara hibah
tidak mengembalikan dana hibah dalam
yang dilakukan oleh orang atau badan
hal penarikan dana hibah yang digunakan
hukum (Hukum Privat) dengan hibah yang
tidak sesuai dengan usulan awal pemberian
dilakukan
(Hukum
hibah, maka Pemerintah dapat melakukan
Publik) yaitu apabila syarat – syarat tidak
upaya hukum sanksi administratif, perdata,
terpenuhi dan si penerima hibah telah
atau pidana.
melakukan kejahatan (tindakan melanggar
Dalam
oleh
Pemerintah
pengenaan
sanksi
hukum) kepada si pemberi hibah, maka
administratif, Pemerintah dapat melakukan
hibah yang pernah diberikan dapat ditarik
tuntutan
kembali.
ditetapkan dalam Pasal 20 Undang –
ganti
kerugian
sesuai
yang
Penarikan kembali dana hibah oleh
Undang Nomor 30 Tahun 2014 jo. Pasal
Pemerintah diatur dalam Pasal 59 ayat (1)
60 dan 61 Undang – Undang Nomor 1
UU
Tahun 2004.
Nomor
1
Perbendaharaan.
Tahun
Tata
2004
cara
tentang
penarikan
Pada upaya hukum perdata dalam
kembali dana hibah oleh Pemerintah
meminta
dibagi menjadi 2 (dua) cara yaitu :
tersebut dapat dikualifikasikan sebagai
a. Penarikan Kembali Dana hibah Oleh
perbuatan
Pemerintah
Yang
Bersumber
Dari
ataupun
APBN.
kerugian,
cidera
perbuatan
janji
perbuatan
(wanprestasi)
melawan
hukum
(onrechtmatigedaad). Dalam hal perbuatan
b. Penarikan Kembali Dana Hibah Oleh
Pemerintah
ganti
Yang
Bersumber
tersebut
Dari
merupakan
pelanggaran
kewajiban yang terletak dalam suatu
APBD.
perikatan disebut wanprestasi, sedangkan
pelanggaran suatu kewajiban yang tidak
Apabila penarikan kembali dana
berakar dalam perikatan menimbulkan
hibah diperuntukan bagi seseorang yang
perbuatan melawan hukum.
tidak memangku jabatan maka pemerintah
dapat segera memutus aliran dana hibah
Pada dasarnya hibah dikualifikasik-
tersebut dan meminta pengembalian ganti
an sebagai perjanjian, di mana dalam Pasal
kerugian.
1666 buku ketiga KUHPerdata tentang
perikatan telah dijelaskan bahwa hibah
140
Volume 1 No.1 April 2017
ISSN Cetak: 2579-9983
E-ISSN: 2579-6380
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
merupakan suatu perjanjian. Sesuai dengan
Pemerintah yang dapat berupa tidak
ketetapan yang ada pada Pasal 1313 KUH
dipenuhinya syarat – syarat yang telah
Perdata bahwa hakikat yang terkandung
ditentukan oleh Pemerintah, pemutusan
dalam
secara sepihak oleh Pemerintah dengan
suatu
perjanjian
adalah
suatu
perbuatan dengan mana satu orang atau
posisinya
lebih mengikatkan dirinya terhadap satu
kewajiban Pemerintah selaku badan publik
orang lain atau lebih yang mana perjanjian
dalam menjaga keuangan negara dan
tersebut tidak dapat ditarik kembali atau
memelihara kepentingan umum.
dibatalkan secara sepihak.
yang
khusus
merupakan
Oleh karena itu, dalam ketentuan
Dalam Pasal 1338 KUH Perdata
yang terdapat dalam Pasal 1338 KUH
menyebutkan bahwa semua perjanjian
Perdata tidak berlaku secara penuh pada
yang telah dibuat oleh kedua belah pihak
perjanjian yang dibuat oleh Pemerintah.
yang telah ditandatangani secara sadar dan
Disamping
sah berlaku sebagai undang – undang bagi
sebagai badan publik yang memiliki
mereka dan tidak dapat ditarik kembali
kekuasaan
kecuali terdapat kesepakatan antara kedua
menjaga keuangan negara dan ketertiban
belah pihak.
umum, Pemerintah juga harus memintakan
Berkaitan dengan perbuatan hukum
itu
serta
walaupun
Pemerintah
berkewajiban
dalam
pembatalan kepada pengadilan apabila
yang dilakukan oleh Pemerintah dalam
terdapat syarat – syarat
Hibah Pemerintah yang dituangkan dalam
dipenuhi oleh penerima hibah sama halnya
naskah
merupakan
dengan hibah yang dilakukan oleh orang
perjanjian cuma – cuma yang terdapat
atau badan hukum (Hukum Privat) apabila
pada Pasal 1314 KUH Perdata yang
tidak terpenuhinya syarat – syarat hibah
membebankan prestasi hanya pada satu
yang terdapat pada Pasal 1688 KUH
pihak,
Perdata maka perjanjian hibah tersebut
perjanjian
maka
perjanjian
Pemerintah
hibah
dapat
yang
dalam
dikatakan
telah
bahwa
dibuat
Hibah
oleh
dapat dibatalkan.
Pemerintah
Pada
adalah perjanjian sepihak.
Pada
memutus
penyimpangan
hukum
pidana
pemerintah
mengacu pada tindak pidana korupsi,
terdapat
sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 2 ayat
Hibah
(1) jo. Pasal 3 Undang – Undang Nomor
apabila
terhadap
upaya
dilakukan melalui tuntutan pidana yang
umumnya,
sepihak
yang tidak
dana
141
Volume 1 No.1 April 2017
ISSN Cetak: 2579-9983
E-ISSN: 2579-6380
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Danil, Elwi, 2014, Korupsi : Konsep,
Tindak Pidana Korupsi. Hukum acara
Tindak
dalam hal penyidikan, penuntutan, dan
Pemberantasannya, Rajawali Pers,
pemeriksaan di pengadilan terhadap tindak
Jakarta.
pidana
korupsi
menggunakan
Pidana,
dan
Kitab
Djatmiati, Sri, Tatiek, Hadjon, M, et.al,
Undang – Undang Hukum Acara Pidana
2011, Hukum Administrasi Dan
yang selanjutnya disebut KUHAP yang
Tindak
tercantum dalam Pasal 26 UU Nomor 31
Pelayanan Publik Dan Tindak
Tahun 1999.
Pidana Korupsi, Gadjah Mada
D. Penutup
University Press, Yogyakarta.
Hibah Pemerintah yang tidak sesuai
Pidana
Korupsi
:
Latif, Abdul, 2014, Hukum Administrasi
dengan peruntukannya merupakan tindak
Dalam
Praktik
Tindak
Pidana
pidana korupsi berdasarkan Pasal 2 ayat
Korupsi, Kencana, Jakarta.
(1) jo. Pasal 3 UU Nomor 31 Tahun 1999
Marzuki, Mahmud, Peter, 2011, Penelitian
tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Hukum (cet. ke – 7), Kencana,
Korupsi.
Jakarta.
Dana Hibah yang telah diberikan
oleh
Pemerintah
peruntukannya
yang
dapat
tidak
ditarik
____________________, 2014, Penelitian
sesuai
Hukum : Edisi Revisi, Kencana,
kembali
Jakarta.
berdasarkan Pasal 59 ayat (1) UU Nomor 1
Suharnoko, 2004, Hukum Perjanjian :
Tahun 2004 tentang Perbendaharaan.
Teori dan Analisa Kasus, Kencana,
Jakarta.
Daftar Pustaka
Suhendar,
Referensi buku – buku
Anggriani,
Jum,
2012,
Kerugian
Malang.
Surachmin dan Cahaya, Suhandi, 2013,
Yogyakarta.
Strategi Dan teknik Korupsi :
Arsyad Hafidz Jawade, 2015, Korupsi
Mengetahui untuk Mencegah, Sinar
dalam Perspektif HAN (Hukum
Negara),
Konsep
Keuangan Negara, Setara Press,
Hukum
Administrasi Negara, Graha Ilmu,
Administrasi
2015,
Grafika, Jakarta.
Sinar
Grafika, Jakarta.
142
Volume 1 No.1 April 2017
ISSN Cetak: 2579-9983
E-ISSN: 2579-6380
JUSTITIA JURNAL HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
Suratman; Dillah, Philips, 2015, Metode
Penelitian
Hukum,
perdata-dan-hukum-pidana
Alfabeta,
diakses
tanggal 13 Juli 2016
Bandung.
http://www.sjdih.depkeu.go.id/fulltext/200
Wiyono, 1983, Tindak Pidana Korupsi di
8/169~PMK.07~2008PerLamp.pdf
Indonesia, Alumni, Bandung.
diakses tanggal 14 Juli 2016
Referensi website
http://www.hukumonline.com/klinik/detail
/lt5142a15699512/perbuatanmelawan-hukum-dalam-hukum-
143
Volume 1 No.1 April 2017
ISSN Cetak: 2579-9983
E-ISSN: 2579-6380
Download