hand out metode pembelajaran matematika sekolah dasar

advertisement
OLEH
SITI CHOTIMAH, S.PD., M.PD.
2015
Apa itu Matematika?
1. Studi deduktif
2. Bahasa
3. Seni
4. Pelayan Ilmu
5. Ratunya Ilmu
6. Aktivitas Manusia
Mengapa Matematika diajarkan di Dekolah?
1.
Karena matematika sebagai bahasa
internasional
2. Karena matematika sebagai bahasa interasional
sehingga matematika perlu diajarkan disekolah
3. Karena matematika perlu dipergunakan untuk jual
beli
4. Dan yang utama mencerdaskan bangsa
Anak Usia SD dalam Pembelajaran Matematika di SD
•Anak sebagai suatu individu
•Tahap Operasional kongkrit
•Belum bisa berfikir formal
•Induktif
•Minat belajar harus ditumbuhkan oleh guru :
a. Mengajar matematika dengan cara menarik
b. Menjelaskan dari yang mudah ke yang sukar atau dari
konkret ke abstrak.
c. Penggunaan alat-alat peraga
d. Pembelajaran hendaknya membangkitkan aktivitas anak.
e. Semua kegiatan harus kontras
Yang perlu diperhatikan :
Apakah siswa cukup cerdas?
Apakah siswa sudah siap?
Apakah siswa cukup berbakat?
Apakah siswa mau belajar?
Apakah siswa berminat/tertarik?
Apakah siswa senang dengan cara belajar yang ditempuh?
Apakah siswa senang terhadap guru?
Apakah susasana pengajaran mendorong keberhasilan
siswa?
Apakah siswa menerima pelajaran dengan jelas dan benar?
Apakah lingkungan menunjang tercapainya tujuan?
1. Kecerdasan Anak
Kemampuan mengingat
Kemampuan memusatkan perhatian
Kemampuan mengambil makna
Kemampuan mengungkapkan pendapat
Kecepatan Belajar
2. Kesiapan Anak
Perkembangan Mental
Materi Prasyarat
Kematangan (Mental, jasmani,
emosional dan sosial)
3. Bakat Anak
4. Kemauan Belajar
5. Minat Belajar
1. Model Penyajian Materi
2. Pribadi dan Sikap Guru
• Memiliki kepribadian sebagai
pendidik (hemat, rajin, jujur,
bertanggungjawab, suka menolong,
kreatif, aktif)
• Menunjukan hubungan baik dengan
murid, guru lain, kepsek, dll)
• Menjadi pemimpin yang baik
3. Suasana Pengajaran
Bersikap wajar (menerima) terhadap
jawabanyang tidak benar
Memberikan kebebasan dan cukup
waktu untuk melakukan penelaahan
Hati-hati bila menilai murid
berdasarkan respon lisan
4. Kompetensi Guru
• Menguasai matematika SD dan SM
• Menguasai Matematika SL
• Mengembangkan diri
• Menerapkan berbagai metode mengajar
• Penggunaan alat peraga
• Pengelolaan Kelas
• Mengaplikasikan teori-teori belajar
• Merumuskan TIK
• Terampil menggunakan teknik tanyajawab
• Mendiagnosis
kesulitan belajar siswa
• Mengevaluasi keberhasilan siswa belajar
• Mengembangkan kreativitas siswa dan
membimbing untuk hidup di masyarakat
• Guru model yg baik
• Mengartikan hasil penelitian dan dimanfaatka
• Menjalankan administrasi sekolah
• Menunjukkan sikap positif thd matematika
• Memiliki keimanan dan kepercayaan yg kuat
5. Kondisi Masyarakat Luas
• Strategi
pembelajaran: Siasat atau kiat yang
sengaja
direncanakan
guru,
berkenaan
dengan segala persiapan pembelajaran agar
pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan
lancar dan tujuannya yang berupa hasil
belajar bisa tercapai secara optimal
• Metode
pembelajaran: cara menyajikan
materi yang masih bersifat umum
• Pendekatan
pembelajaran:
cara
yang
ditempuh
guru
dalam
pelaksanaan
pembelajaran agar konsep yang disajikan bisa
beradaptasi dengan siswa
• Teknik pembelajaran : cara menyajikan materi
yang memerlukan keahlian khusus


Metode mengajar : Cara mengajar atau
cara menyampaikan materi pelajaran
kepada siswa untuk setiap bidang studi
(Contoh : ceramah, ekspositori, tanyajawab, penemuan)
Teknik mengajar : Cara mengajar yang
memerlukan keahlian khusus dan atau
bakat
Metode Efektif
=> Metode mengajar yang menurut
penelitian adalah efektif untuk pengajaran
topik tertentu, menghasilkan sesuatu
sesuai yang diharapkan
Metode efesien
=> Bila penerapannya dalam
menghasilkan sesuatu yang diharapkan itu
menggunakan tenaga, usaha, pengeluaran
biaya, dan waktu minimum.
GURU
SISWA
1
SISWA
2
SISWA
3
GURU
SISWA
1
SISWA
2
SISWA
3
GURU
BAHAN
AJAR
SISWA
1
SISWA
2
Menurut Sudirman, dkk (1991: 168) bahwa
metode penemuan adalah cara penyajian
pelajaran yang banyak melibatkan siswa dalam
proses-proses mental dalam rangka
penemuannya.
Selanjutnya Ruseffendi (1991:329) menjelaskan
bahwa “metode (mengajar) penemuan adalah
metode mengajar yang mengatur pengajaran
sedemikian rupa sehingga anak memperoleh
pengetahuan yang sebelumnya belum
diketahuinya itu melalui pemberitahuan, sebagian
atau seluruhnya ditemukan sendiri.”
Spiral adalah semacam kawat yang melingkarlingkar, makin ke atas lingkarannya semakin
melebar. Dalam kegiatan belajar mengajar, teknik
spiral berarti siswa memahami suatu komsep
pengetahuan yang sama, tetapi semakin tinggi
tingkat kesukarannya semakin sulit atau dengan kata
lain semakin tinggi konsep itu maka semakin meluas
dan mendalam. Hal ini sesuai dengan pendapat
Supriyadi (2000:6) yang mengatakan bahwa,
“Pendekatan spiral merupakan suatu kegiatan
penyajian materi pelajaran dari bahan yang mudah
dan kemudian semakin sulit dan rumit, atau semakin
tinggi konsep maka semakin meluas dan mendalam”.
Pembelajaran matematika bertahap
Materi pelajaran matematika
diajarkan secara bertahap yaitu
dimulai dari konsep-konsep yang
sederhana, menuju konsep yang
lebih sulit, selain pembelajaran
matematika dimuali dari yang
konkret, ke semi konkret, dan
akhirnya kepada konsep abstrak.
Download