Apa itu Matematika? 1. Studi deduktif 2. Bahasa 3. Seni 4. Pelayan Ilmu 5. Ratunya Ilmu 6. Aktivitas Manusia Mengapa Matematika diajarkan di Dekolah? 1. Karena matematika sebagai bahasa internasional 2. Karena matematika sebagai bahasa interasional sehingga matematika perlu diajarkan disekolah 3. Karena matematika perlu dipergunakan untuk jual beli 4. Dan yang utama mencerdaskan bangsa Anak Usia SD dalam Pembelajaran Matematika di SD •Anak sebagai suatu individu •Tahap Operasional kongkrit •Belum bisa berfikir formal •Induktif •Minat belajar harus ditumbuhkan oleh guru : a. Mengajar matematika dengan cara menarik b. Menjelaskan dari yang mudah ke yang sukar atau dari konkret ke abstrak. c. Penggunaan alat-alat peraga d. Pembelajaran hendaknya membangkitkan aktivitas anak. e. Semua kegiatan harus kontras Yang perlu diperhatikan : Apakah siswa cukup cerdas? Apakah siswa sudah siap? Apakah siswa cukup berbakat? Apakah siswa mau belajar? Apakah siswa berminat/tertarik? Apakah siswa senang dengan cara belajar yang ditempuh? Apakah siswa senang terhadap guru? Apakah susasana pengajaran mendorong keberhasilan siswa? Apakah siswa menerima pelajaran dengan jelas dan benar? Apakah lingkungan menunjang tercapainya tujuan? 1. Kecerdasan Anak Kemampuan mengingat Kemampuan memusatkan perhatian Kemampuan mengambil makna Kemampuan mengungkapkan pendapat Kecepatan Belajar 2. Kesiapan Anak Perkembangan Mental Materi Prasyarat Kematangan (Mental, jasmani, emosional dan sosial) 3. Bakat Anak 4. Kemauan Belajar 5. Minat Belajar 1. Model Penyajian Materi 2. Pribadi dan Sikap Guru • Memiliki kepribadian sebagai pendidik (hemat, rajin, jujur, bertanggungjawab, suka menolong, kreatif, aktif) • Menunjukan hubungan baik dengan murid, guru lain, kepsek, dll) • Menjadi pemimpin yang baik 3. Suasana Pengajaran Bersikap wajar (menerima) terhadap jawabanyang tidak benar Memberikan kebebasan dan cukup waktu untuk melakukan penelaahan Hati-hati bila menilai murid berdasarkan respon lisan 4. Kompetensi Guru • Menguasai matematika SD dan SM • Menguasai Matematika SL • Mengembangkan diri • Menerapkan berbagai metode mengajar • Penggunaan alat peraga • Pengelolaan Kelas • Mengaplikasikan teori-teori belajar • Merumuskan TIK • Terampil menggunakan teknik tanyajawab • Mendiagnosis kesulitan belajar siswa • Mengevaluasi keberhasilan siswa belajar • Mengembangkan kreativitas siswa dan membimbing untuk hidup di masyarakat • Guru model yg baik • Mengartikan hasil penelitian dan dimanfaatka • Menjalankan administrasi sekolah • Menunjukkan sikap positif thd matematika • Memiliki keimanan dan kepercayaan yg kuat 5. Kondisi Masyarakat Luas • Strategi pembelajaran: Siasat atau kiat yang sengaja direncanakan guru, berkenaan dengan segala persiapan pembelajaran agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan lancar dan tujuannya yang berupa hasil belajar bisa tercapai secara optimal • Metode pembelajaran: cara menyajikan materi yang masih bersifat umum • Pendekatan pembelajaran: cara yang ditempuh guru dalam pelaksanaan pembelajaran agar konsep yang disajikan bisa beradaptasi dengan siswa • Teknik pembelajaran : cara menyajikan materi yang memerlukan keahlian khusus Metode mengajar : Cara mengajar atau cara menyampaikan materi pelajaran kepada siswa untuk setiap bidang studi (Contoh : ceramah, ekspositori, tanyajawab, penemuan) Teknik mengajar : Cara mengajar yang memerlukan keahlian khusus dan atau bakat Metode Efektif => Metode mengajar yang menurut penelitian adalah efektif untuk pengajaran topik tertentu, menghasilkan sesuatu sesuai yang diharapkan Metode efesien => Bila penerapannya dalam menghasilkan sesuatu yang diharapkan itu menggunakan tenaga, usaha, pengeluaran biaya, dan waktu minimum. GURU SISWA 1 SISWA 2 SISWA 3 GURU SISWA 1 SISWA 2 SISWA 3 GURU BAHAN AJAR SISWA 1 SISWA 2 Menurut Sudirman, dkk (1991: 168) bahwa metode penemuan adalah cara penyajian pelajaran yang banyak melibatkan siswa dalam proses-proses mental dalam rangka penemuannya. Selanjutnya Ruseffendi (1991:329) menjelaskan bahwa “metode (mengajar) penemuan adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri.” Spiral adalah semacam kawat yang melingkarlingkar, makin ke atas lingkarannya semakin melebar. Dalam kegiatan belajar mengajar, teknik spiral berarti siswa memahami suatu komsep pengetahuan yang sama, tetapi semakin tinggi tingkat kesukarannya semakin sulit atau dengan kata lain semakin tinggi konsep itu maka semakin meluas dan mendalam. Hal ini sesuai dengan pendapat Supriyadi (2000:6) yang mengatakan bahwa, “Pendekatan spiral merupakan suatu kegiatan penyajian materi pelajaran dari bahan yang mudah dan kemudian semakin sulit dan rumit, atau semakin tinggi konsep maka semakin meluas dan mendalam”. Pembelajaran matematika bertahap Materi pelajaran matematika diajarkan secara bertahap yaitu dimulai dari konsep-konsep yang sederhana, menuju konsep yang lebih sulit, selain pembelajaran matematika dimuali dari yang konkret, ke semi konkret, dan akhirnya kepada konsep abstrak.