Buku Ajar dan Pemagangan Mahasiswa FISIP UNUD untuk

advertisement
Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Senastek),Denpasar Bali 2015
Buku Ajar dan Pemagangan Mahasiswa FISIP UNUD untuk Rekayasa
Sosial: Dua Buku
NAZRINA ZURYANI
PRODI SOSIOLOGI, FISIP UNUD Gedung C Kampus Sudirman Denpasar, 80123
Telp/Fax : (0361) 255916, 081337301823, 081805321414, E-mail : [email protected]
1
Abstrak
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Udayana telah memenangkan skim hibah kompetensi
yang diberikan oleh Kemenristek Dikti melalui Ditbinlitabmas. Konsep kedua buku ajar ini diajukan
untuk matakuliah pilihan bagi mahasiswa Sosiologi, mahasiswa Ilmu Politik dan Administrasi Negara.
Dua buku yang bersifat multidisipliner telah dicetak oleh UNUD Press dengan judul 1) Penduduk &
Pajak dan 2) Akuntabilitas Partai Politik. Kedua buku ini secara metodologi adalah penelitian aksi
pemagangan bagi mahasiswa dengan program „internship‟ yang melibatkan tim pendamping dari lembaga
pemerintahan, lembaga sosial dan lembaga politik. Kedua buku melibatkan 9 orang penulis yang bersama
tim pendamping lembaga memberikan 50 jam pemagangan yang dilakukan pada 5-6 lembaga untuk satu
buku ajar. Sebelum magang mahasiswa mendapat minimal 2 jam kuliah umum dari tim pendamping
lembaga. Sekitar 12 lembaga yaitu BPS, BKKBN, Disnaker, Dinkes, Dispenda dan DJP Bali serta
lembaga Ombudsman Bali, DPP Demokrat, KPU Bali, Kesbangpol, Bawaslu satu KAP/Kantor Akuntan
Publik di Denpasar. Kedua buku ini ditulis agar kompetensi profesi mahasiswa FISIP UNUD meningkat
dan merupakan upaya rekayasa sosial untuk antisipasi bonus demografi dan mewujudkan partai politik
yang akuntabel.
Kata kunci: pemagangan, buku ajar, Penduduk & Pajak, Akuntabilitas Partai Politik, Matakuliah
Pilihan
Abstract
Faculty of Social and Political Sciences, at Udayana University won national competition for competence
research scheme funded by Kemenristek Dikti via Ditbinlitabmas. The concept of the two books proposed
for elective subjects for those students at study programs Sociology, Political Science and Public
Administration. The production of two multidisciplinary text books entitled 1) Population and Tax and 2)
Political Parties Accountability has been printed by UNUD Press. The methodology of this research is
action internship for students with the adjunct team from government, social and political institutions as
an action reserach. The two text books were written by 9 lecturers where all chapters were designed in
such a way as to accompany 50 hours of field study at social institutions related to each book’s content
and with the assistance of adjunct team. Students who take an internship program are given a minimum
of 2 hours of public lecture before they enter their internship in five to six social institutions for each book
or elective subject. There are at least twelve institutions such as BPS, BKKBN, Disnaker, Dinkes,
Dispenda and DJP Bali province so as the Ombudsman of Bali, Demokrat Party, KPU Bali, Kesbangpol,
Bawaslu and one of public accountant/ Kantor Akuntan Publik in Denpasar. Both books are written to to
increase the FISIP UNUD students’ professional competence and as an effort for social construction to
anticipate demographic bonus and creating accountability of political parties..
Kata kunci: internship, text books, Population & Tax, Political Parties Accountability, Elective
subjects
1. PENDAHULUAN
Tahun 2009, Universitas Udayana memiliki Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang
berdiri dengan dua Program Studi yaitu Prodi Sosiologi dan Hubungan Internasional. Tahun 2012
FISIP berkembang dengan Prodi yang berjumlah enam (Sosiologi, Hubungan Internasional, Ilmu
Politik, Administrasi Negara, Ilmu Komunikasi dan Diploma 3 Perpustakaan). Satu persatu Prodi
mengajukan akreditasi. Salah satu pertanyaan asesor yang melakukan visitasi ke setiap Prodi
adalah, tersediakah matakuliah pilihan pada setiap Prodinya? Belum tersedianya matakuliah pilihan
pada semua Prodi di lingkungan FISIP menjadikan penelitian pemagangan ini berkontribusi secara
signifikan untuk menjadikan buku ajar dan program pemagangan sebagai salah satu matakuliah
2
pilihan. Buku ajar berjudul „Penduduk & Pajak‟ sebagai hasil penelitian pemagangan di Bali
didesain dengan melibatkan Tim Pendamping lembaga sosial, lembaga pemerintahan daerah dan
tentunya Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak. Begitu juga buku ajar „Akuntabilitas Partai
politik‟ melibatkan lembaga pemerintahan, lembaga sosial politik dan partai politik.
Peningkatan sumber daya manusia di lingkungan FISIP dapat dirumuskan dalam
pertanyaan, bagaimana mahasiswa sebagai stake holders Universitas Udayana dapat menjadi agen
perubahan sosial melalui pemagangan yang tercantum dalam kurikulum yang berorientasi kepada
KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia). Selain masalah terbesar penduduk usia produktif
(usia 15-64 tahun) di Indonesia adalah keengganan membayar pajak atau kepatuhan berkontribusi
pada pembangunan melalui pembayaran pajak negara, pajak daerah, retribusi dan bea cukai yang
syah. Hadirnya mahasiswa di lapangan dalam memahami masalah penduduk atau kependudukan
yang dikelola oleh institusi negara maupun institusi sosial akan menguatkan jalinan kerjasama
antara kampus dan lembaga penyelenggara Negara. Komponen pemerintah daerah juga
berkepentingan agar penduduknya patuh terhadap pajak dengan kesadaran membangun dan
meningkatkan pendapatan daerah.
Begitu juga sampai sat ini belum ada tanda-tanda terjadi perbedaan yang signifikan
terhadap pertanggungjawaban Publik (akuntabilitas Publik) pada Partai Politik/Parpol seperti
transparansi dana kampanye dan keuangan partai politik. Instrumen kearah pemilu yang lebih baik
sebenarnya telah di rencanakan dengan mewajibkan Parpol menyampaikan laporan dana kampanye
dan keuangan ke KPU. KPU sebagi institusi penyelengara pemilu dan Panwaslu sebagai lembagai
yang mengawasi jalannya pemilu ternyata belum cukup kuat mempresure atau menekan partai
politik ke arah Parpol yang terakuntabel (modern bertanggung jawab) dengan ciri manajemen
terbuka (open Manajemen) transparan, profesional dan mandiri wujud Parpol yang ideal.
Penelitian pemagangan ini merupakan satu upaya rekayasa sosial dalam memberikan
kerangka bagi standar kompetensi lulusan (SKL) yang cocok dengan KKNI.Tentunya problem
bonus demografi tidak dapat dicampur dengan permasalahan perpajakan namun dapat dikupas dari
problem kepatuhan pajak bagi penduduk Indonesia. Bahan ajar untuk penduduk & pajak belumlah
lengkap seperti halnya bahan ajar untuk akuntabilitas partai politik. Upaya merekayasa secara
social matakuliah pilihan bagi FISIP UNUD menjadi bagian dari melengkapi isi kurikulum FISIP
dengan nilai tambah SKL mahasiswa melalui kompetensi profesi bidang pajak dan akuntabilitas
partai politik.
BAHAN DAN METODE
Kedua buku ajar melalui proses penulisan yang terstruktur dengan bantuan konsultan dari
Fakultas Ekonomi dan Bisnis/FEB. Dekan FEB menunjuk kepala unit auditor internal fakultas dan
buku Akuntabilitas Partai Politik memiliki „jiwa‟ dengan tulisan Pengawasan Intern Parpol pada
bab V. Seluruh bahan penulisan buku ajar telah melalui proses diskusi dan pembuatan buku
„dummy‟ menjadi bahan seminar hasil penelitian yang diselenggarakan pada tanggal 31 Juli 2015.
Seminar hasil penelitian ini merupakan salah satu acara menutup Hari Ulang Tahun/HUT BK
(Badan Kekeluargaan) FISIP UNUD dan juga sebagai pembuka acara Dies Natalis Unud yang ke
53. Hasil Dummies dan cover buku ajar nampak pada gambar dibawah ini:
3
Metode yang digunakan dalam menulis bab demi bab adalah menghadiri rapat mingguan,
mengikuti proses audiensi dengan tim pendamping lembaga dan menuliskan draft bab demi bab
sebelum buku menjadi dummies/cetakan belum final. Adapun jadwal audiensi dan jadwal
pemagangan dalam menuliskan bab kedua buku adalah sebagai berikut:
Audiensi dilakukan pada bulan Mei dan Pemagangan berlangsung bulan Juni 2015
Bahan penulisan dengan Audiensi dan Pemagangan Buku Ajar „Penduduk & Pajak‟
Lembaga
BKKBN
Per-
Penerima
Lembaga
Penerima
Kepala
Kakanwil
Kepala
wakilan Bali
Disnaker
DJP Bali
Kepala
Provinsi Bali
BPS
Provinsi
Dispenda
HRD
Provinsi Bali
Kepala
Bali
Dinkes Kota
Kepala
Denpasar
Bahan Buku Ajar „Akuntabilitas Partai Politik‟,
Jadwal Pemagangan Mahasiswa Ilpol dalam Pemagangan (Buku Ajar)
Nama Lembaga
Tanggal Audiensi
Diterima oleh
Jadwal Pemagangan
DPP Partai Demokrat
29 April
Sekjen Partai + 3kader
22 dan 23 Mei
Lembaga Ombudsman
30 April
Ketua Ombudsman
13 Mei
Komisi Pemilihan Umum
30 April
Ketua Komisi+ 3 staff
20 Mei
Kesbangpol
05 Mei
Kasubdit Politik
26 dan 27 Mei
Kantor Akuntan Publik Ketut
Budiartha
2 April
Prof. Dr. Ketut Budiartha,
SE, M.Ak
19 dan 21 Mei
Bawaslu Provinsi Bali
4 Mei
Ketua Bawaslu
14 Mei
Sumber: Zuryani, dkk. 2015 Laporan Kemajuan Penelitian Pemagangan Buku Ajar
HASIL PEMAGANGAN dan PENULISAN BUKU
Setelah program pemagangan berlangsung, setiap dosen penulis buku menambahkan
tulisannya dengan materi yang diberikan tim pendamping. Setiap bab buku menuliskan tujuan
instruksional umum dan khusus dengan memasukkan bahan refleksi ke dalam boks. Terdapat kasus
dan refleksi diri yang menguatkan pemahaman mahasiswa untuk bab tersebut.
Jumlah halaman pada buku „Penduduk & Pajak adalah 244 halaman sementara jumlah halaman
pada buku „Akuntabilitas Partai Politik‟ adalah 159 halaman. Untuk memberikan kejelasan isi
kedua buku adalah sebagai berikut:
BAB I hingga BAB V adalah bagian yang menelaah inti dari pokok judul bab. Bab VI adalah
rangkuman dari bab per bab buku ajar.
4
PEMBAHASAN
Kebermanfaatan yang dapat diambil dalam penelitian pemagangan (internship) ini adalah:
1. Mahasiswa bukan hanya praktek kerja lapangan tetapi praktek memahami permasalahan di
lapangan dengan bantuan Tim Pendamping sebagai tutor sekaligus pengisi materi sebelum
mahasiswa disebar di berbagai lini pekerjaan.
2. KKNI yang selama ini digaungkan oleh pemerintah sebagai penyanding dan
penyetara/kerangka dan memberikan kualifikasi pekerja dapat dipahami semua pihak
sebagai suatu proses (bukan given atau pemberian percuma). Disinilah peran human capital
deepening menjadi besar. Karena terjadi regenerasi pekerja dengan kerangka kualifikasi
kerja dan pekerja lulusan dari pendidikan berkompetensi profesi yang jelas standar
kompetensi lulusannya.
Buku Ajar Penduduk & Pajak
“Internship” atau Pemagangan sebagai upaya peningkatan kualitas diri melalui analisis
masalah di lapangan dapat dikategorikan sebagai upaya human capital deepening yang artinya
pendalaman peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai modal hidupnya. United Nation
working paper mengupas berbagai upaya peningkatan SDM melalui metode belajar atau proses
mendidik di berbagai Negara berkembang. Dang dan Rogers (2008) dan Goldin (2014)
menjelaskan upaya pendidikan dalam peningkatan SDM. Goldin menjabarkan distribusi alamiah
terjadi sejak Adam Smith (1776) hingga pemikiran pesimisme Malthus terhadap ledakan jumlah
penduduk dunia yang diupayakan dalam keseimbangan Malthusian. Goldin menyatakan classic
Malthusian eguilibrium sebagai “stagnant real wages during long period, small increases in
population, and occasional period of real wage growth followed by increased population and
subsequent decreased wages” (2014:4).
Teori penyeimbang Malthus yang klasik ini di Indonesia menjadi semacam promosi bonus
demografi. Artinya pada saat penduduk jumlahnya meningkat, penghasilan menurun karena tingkat
ketergantungan meningkat, tetapi ragam dan jenis pekerjaan semakin bervariasi dengan misalnya
berbagai penyediaan lahan pekerjaan dalam ekonomi kreatif. Orang bekerja serabutan atau
mendapat penghasilan dari sektor informal. Sebagai contoh: menyediakan jasa (healer/penyembuh,
makanan/jasa antaran, tempat penitipan bayi dan layanan salon binatang piaraan dll) atau
menduplikasi barang (seperti di Cina akan ditemui merek-merek KW 1, 2 dan 3 sebagai penentu
murah atau mahalnya harga sesuai barang/KW: kualitas). Sarwono dan Koesoebjono (13/08/2015)
mengklasifikasikan pekerja informal sebagai: pedagang di pasar, kaki lima atau pedagang keliling,
pemilik warung, pengendara ojek, tukang becak, pedagang asongan, supir taxi/angkot/bis, calo
jualbeli kendaraan, penjaga took, pembantu rumah tangga, buruh bangunan dan lain-lain.
Malthus dalam teori penyeimbang ini dapat diterjemahkan sebagai berikut; pada saat
tingkat ketergantungan dibawah 50% dengan jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) yang
bekerja dalam berbagai sektor pekerjaan, maka penghasilan penduduk berkonsekuensi menurun.
Teori ini dapat dikatakan pesimis karena tidak memasukkan unsur peningkatan SDM melalui
pendidikan dan pembatasan kelahiran secara terprogram. Arus urbanisasi telah pula memperluas
tatanan kewilayahan (kabupaten/kota-kota satelit) dengan sinergisitas KKNI dalam pertukaran
pekerja (senior membantu yunior, pekerja kota ke desa atau sebaliknya, mutasi antar provinsi,
perluasan pekerjaan ke luar negeri). Sementara itu pendidikan telah meningkatkan jumlah kelas
menengah keatas secara signifikan dalam status sosial yang baru. Misalnya pegangkatan
sarjana/guru pegawai negeri golongan III, karyawan swasta/BUMN, manajer kelas menengah dan
direktur kelas atas lainnya. Secara optimis, pekerja di Indonesia berpeluang untuk membayar pajak
penghasilan, melunasi retribusi dan pajak lain yang syah. Karena ruang gaji dan batas upah
minimum regional/UMR telah ditetapkan dalam lembar peraturan daerah.
5
Buku Ajar Akuntabilitas Partai Politik
Mengurai masalah akuntabilitas Parpol tidaklah mudah. Pada saat rakyat mulai terbuka pada
informasi dalam negara demokrasi, Parpol haruslah memihak kepada sebesar-besarnya kepentingan rakyat.
Sayangnya, Parpol justru memproduksi para bandit koruptor atau kartelisme politik antar partai yang
membagi-bagi kue kekuasaan atas nama kepentingan segelintir orang. Akuntabilitas sebagai bentuk
pertanggung-jawaban partai politik bukan terbatas hanya pada akuntabilitas keuangan. Ia menjadi sangat
penting untuk dipahami dari sudut kelembagaan, moda kepemimpinan, sumber dan strategi pembiayaan
Parpol dan proses menciptakan kader Parpol yang berkualitas. Sistem Pengendalian Intern/SPI Parpol
kemudian menjadi salah satu cara menelaah akuntansi keuangan Parpol agar transparansi menjadi bekal
bagi semua pihak yang merasa terlibat bukan sebaliknya, menggoalkan politisi yang mengejar-ngejar
kekuasaan melalui pemilu melalui politik uang.
Indikator Parpol yang Akuntabel
Pada pemagangan di KPU Bali terkuak rahasia beberapa Parpol yang membuat laporan salah namun
tidak dapat dikenakan sanksi. Tidak ada aspek hukum yang dapat mengenai Parpol untuk dilaporkan pada
ranah perdata. Sebagai organisasi non profit yang mendapat sorotan dari banyak pihak seperti media masa
dan publik, sebenarnya Parpol sebagai wujud perwakilan aspirasi rakyat (legislatif) dalam kehidupan
berdemokrasi, Parpol dapat mengunakan akuntabilitas kelembagaannya sebagai isu sentral, dengan landasan
pemikiran partai politik sebagai penjelmaan aspirasi harus dapat mewujutkan setiap keinginan masyarakat
yang diwakilinya (akuntabilitas publik), Akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah
(agen) untuk memberikan pertanggungjawaban, penyajian, melaporkan dan mengungkapkan segala aktivitas
yang menjadi tanggungjawabnya kepada pemberi amanah (Principle) yang memiliki hak dan kewenangan
untuk meminta pertanggunjawaban tersebut (Mardiasmo 2002).
Desakan akuntabilitas diatas, sudah jelas partai politik sebagai agen harus dapat memberikan
pertanggunjawaban berkaitan dengan seluruh aktivitasnya mulai dari yang bersifat keuangan dan non
keuangan menyangkut segala hal kemudian menyajikannya kepada masyarakat melalui media masa atau
media online yang dapat diakses langsung oleh masyarakat. Selain melalui media massa tentu yang paling
ideal adalah adanya bentuk laporan yang dilakukan secara institusional ke KPU/KPUD.
Akuntabilitas yang perlu dilakukan Parpol sebagai organisasi publik meliputi: pertama, akuntabilitas
kejujuran dan akuntabilitas hukum (accountibility for probity and legality) yang menyangkut disclousur
(pengungkapan) berkaitan dengan upaya menghindarkan penyalahgunaan jabatan (abuse of power)
sedangkan akuntabilitas hukum (legal accountibility) menyangkut kepatuhan partai politik terhadap hukum
dan peraturan lain yang disaratkan dalam penggunaan sumber dana publik.
Kedua akuntabilitas proses adalah prosedur yang digunakan dalam melaksanakan tugas-tugas Parpol
apakah telah baik dan memadai yang dimanifestasikan dalam pelayanan kepada masyarakat yang cepat,
responsif dan tanpa biaya dan terhindar dari KKN (kolusi korupsi dan nepotisme).
Ketiga akuntabilitas program berkaitan dengan program yang telah di rencanakan apakah telah dapat
di capai atau tidak, apakah program telah sesuai dengan aspirasi masyarakat pemilih dan yang ke empat
akuntabilitas kebijakan yaitu kebijakan yang di ambil apakah dapat dilaksanakan dengan baik dan dapat di
pertanggunjawabkan. Selama ini kita sealu menantikan perilaku Parpol yang akuntable dan transparan. akan
tetapi kita malah disuguhkan denga perilaku Parpol yang koruptif, melakukan penyalahgunaan jabatan, tidak
berpihak kepada keinginan publik. Selama ini Parpol, malah banyak melakukan pelanggaran etika, elitis
oligarkis dan lain-lain.
Bukti Parpol gagal memenuhi harapan publik, seperti yang kita saksikan Parpol terus-menerus
memprodukis kebijakan politik dengan merekrut orang-orang yang bermasalah dalam pemilihan kepala
daerah. Data terbaru seperti ditunjukkan oleh perkumpulan konstitusi dan demokrasi inisiatif (Kode). Dalam
penelusurannya lembaga ini berhasil mengeluarkan pengumuman sekitar 188 dari 853 bakal calon kepala
daerah yang akan bertarung pada pilkada serentak 2015 terindikasi terkait kasus hukum, termasuk korupsi.
Ini menunjukkan partai politik belum mampu menangkap keinginan publik yang menjadikan pemberantasan
korupsi sebagai agenda penting bangsa.
Dalam media sosialpun marak cerita kader Parpol yang siap tempur dalam Pilkada Serentak/Piser
bulan Desember mendatang. Namun mereka dianggap sebagai mantan NAPI (narapidana) seperti gambar No.
2 dibawah ini:
6
Gambar No. 2 Kader yang Siap Tempur dalam Pilser 9 Desember 2015
Figure 1 Sumber facebook Agung Bawantara 2015
KESIMPULAN
Buku ajar „Penduduk & Pajak‟ tahun 2015 ini diterbitkan oleh Udayana University Press.
Program pemagangan yang berorientasi (human capital deepening) yaitu pendalaman peningkatan
kualitas sumber daya manusia sebagai modal hidupnya. Selain pertemuan di kelas dengan latihan
menganalisis kasus-kasus dan merefleksikannya, mahasiswa juga dihadapkan pada proses tutorial
dengan Tim Pendamping Lembaga. Tutorial ini menyasar peningkatan kompetensi profesi
mahasiswa yang diawali dengan kuliah umum (internship) oleh Tim pendamping di enam lembaga
pemerintah, lembaga sosial dan satu kantor akuntan publik. Oleh sebab itu buku ajar dan
pemagangan menjadi instrumen penting dalam peningkatan kualitas sumber daya penduduk.
Surplus demografi yang akan berlangsung hingga tahun 2031 ini diharapkan dapat membawa
penduduk dan negara Indonesia sebagai salah satu macan Asia dengan daya saing pekerja yang
berkualitas. Pekerja resmi yang menjadi penduduk Indonesia dengan sadar dan secara berintegritas
menghitung, melaporkan dan membayar pajak yang seharusnya dibayarkan. Sehingga pelaksanaan
MEA (masyarakat ekonomi Asean) setelah tahun 2015 meningkatkan daya saing penduduk
Indonesia di kancah Asia dan dunia.
Selama ini belum terdengar satu pun Parpol yang berani secara terbuka menyampaikan
laporan asal dan keseluruhan dana kampanye ke KPU apalagi menyampaikannya kepada publik.
Keengganan partai politik untuk transparan tentu bukan tanpa alasan mengingat hal yang satu ini di
anggap suatu yang vital. Sumber dan penggunaan dana yang secara nyata dikhawatirkan akan
membuka borok-borok pengelolaan keuangan yang di sinyalir banyak pihak datang dari sumber
tidak legal, betapa tidak masyarakat sampai hari ini masih menyaksikan adanya money politic pada
masa kampanye seperti pembagian uang transpor, kerudung, telepon selular, pembagian uang
palsu, sembako, durasi iklan yang berlebihan, menyewa helikopter sampai sumbangan pesawat
terbang yang digunakan turun kedaerah-daerah untuk kampanye.
Parpol tidak bertanggung jawab, tentunya pemikiran seperti ini akan tumbuh dan tetap
hidup dalam pikiran masyarakat apabila partai politik tidak juga menyampaikan laporan dana
kampanye sampai batas waktu yang telah ditentukan oleh KPU. Sebagai organisasi publik yang
hidup dan berkembangnya dari kepercayaan, Parpol mungkin masih berpikir tradisional dan
tertutup, jelas publik sebagai pemilih yang secara rasional pasti akan mengukur kinerja partai
politik dengan pengukuran keuangan dan non keuangan, dengan pengukuran keuangan tentu
7
masyarakat sebagai stekholder berkepentingan terhadap pertanggungjawaban keuangan dan akan
menilai detail sumber dana dan penggunaan dana kampanye, serta keuangan partai politik.
Ucapan Terimakasih
Terima kasih tim inti peneliti sampaikan kepada Ditbinlitabmas untuk kepercayaan kepada kami
bertiga dan enam penulis buku ajar ini menuliskan bab per bab yang telah menjadi kenyataan hibah
kompetensi. Apresiasi yang tinggi dan terima kasih pula untuk sivitas akademika Universitas
Udayana yang terlibat langsung (dosen penulis, konsultan, dekan, pembahas, tim inti penelitian,
LPPM) maupun mereka yang secara tidak langsung ikut penelitian pemagangan ini. Terima kasih
banyak kepada tim pendamping lembaga, kepala (BKKBN, BPS, Disnaker, Kanwil DJP Bali,
Dinkes Denpasar, Dispenda dan KAP Wayan Budiartha) dan tim pendamping dari lembaga
Ombudsman Bali, DPP Demokrat, KPU Bali, Kesbangpol, Bawaslu satu KAP/Kantor Akuntan
Publik di Denpasar yang telah membantu pemagangan dan bersedia menjadi bagian dari
„internship‟ mahasiswa FISIP Universitas Udayana.
DAFTAR PUSTAKA
Alisahbana, A. (2014). Puncak Bonus Demografi, Hindari Indonesia dari Middle Income Trap.
Diunduh dari www.infobanknews.com/ 2014/02/puncak-bonus-demografi-hindariindonesia-dari-middle-income-trap/ pada tanggal 2 Maret 2015.
Dang, H & FH Rogers. (2008). How to Interpret the Growing Phenomenon of Private Tutoring:
Human Capital Deepening, Inequality Increading, or Waste of Resources. The World
Bank, Policy Research Working Paper # 4530. USA: Development Research Group
(http://dhonypratama.com/upah-minimum-regional-)
Duverger, M. (1976). Les Partis Politique, Paris: Arman
Firmanzah. (2011). Mengelola Partai Politik Komunikasi dan Positioning Ideolgi Politik di Era
Demokrasi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Jalal, F. (2015). Indonesia Memiliki Indeks Ketidaksetaraan Gender (IKG) Tinggi, Jurnal
Perempuan, Gathering SJP ke XI diunduh tangggal 30 Juni 2015 dari www.jurnal
perempuan.org
Jalal, F. (2014). Paparan Kepala BKKBN-Kuliah Umum Universitas Udayana 13 Mei 2014.ppt
Goldin, C. (2014). Human Capital, Handbook of Cliometrics, diunggah tanggal 20 September
sholar.harvard.edu/files/goldin/files/human_capital_handbook_of_cliometrics_0.pdf
Ikatan Akuntan Indonesia. (2011). PSAK 45 tentang Standar akuntansi untuk entitas nirlaba.
Indra Bastian. (2007). Akuntansi untuk LSM dan Partai Politik. Jakarta: Penerbit Erlangga
Kartowagiran, (2005). Dasar-dasar Penelitian Tindakan.Diakses 20 Juni 2015 dari http://www.
staff. uny. ac. id/sitesdefault/files/6-DASAR-DASAR%20AR. pdf).
Komisi Pemilihan Umum. (2003). Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 676 tentang Tata
Administrasi Keuangan dan Sistem Akuntansi Keuangan Partai Politik, serta Pelaporan
Dana Kampanye Peserta Pemilihan Umum.
Komisi Pemilihan Umum. (2009). Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2009
tentang Pedoman Pelaporan Dana Kampanye Partai Politik Peserta Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, serta calon anggota Dewan
Perwakilan Daerah Tahun 2009.
Komisi Pemilihan Umum. (2009). Peraturan komisi pemilihan umum tentang dana Kampanye
peserta pemilihan gubernur dan wakil Gubernur, bupati dan wakil bupati, dan/atau
Walikota dan wakil walikota
Lee, Everett S. (1966). “A Theory of Demography”, Migration, Vol3, Hal. 47-57
Mantra, I B. (2013). Demografi Umum. Cetakan ke XV. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Napitupulu, D. (2010). KPK in Action, Depok: Penerbit Swadaya Group diunduh tanggal 11 Juli
2015 dari http://books.google.co.id=PP76uQe_fyMC&pg=RA1-PT15&lpg=RA1PT15&dq=sistem+pengendalian+ intern+dari+corruption+watch&s ource=bl&ots=
8
ZxAFmhJBUE&sig=smbQcBlq3fs1gOfbN0f3XHV
UbY8&hl=en&sa=X&ei=InKiVYDCIdKouwSRt5jlCQ&redir_esc=y#v=onepage&q=siste
m%20pengendalian%20intern%20dari%20 corruption%20warch&f =false
Meny, Y & A Knapp. (1998). Government and Politics in Western Europe: Britain, France, Italy,
Germany, third edition. USA: Oxford University Press, hal. 86.
Rosidi,. A, Dkk. (2013). Reinventing Government, Demokrasi dan Reformasi pelayanan Publik.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Raba. M., (2006). Akuntabilitas, Konsep dan Inplementasi. Malang; UMM Press.
Sarwono, S dan S. Koesoebjono. Pajak: Sumber Penghasilan Negara bagi Pembangunan. Opini &
Editorial, hal 11. Kamis, 13 Agustus 2015. Jakarta: Suara Pembaruan
Yves Meny and Andrew Knapp, Government and Politics in Western Europe: Britain, France,
Italy, Germany, third edition, Oxford University Press, 1998, hal. 86.
Download