PT SIANTAR TOP Tbk. DAN ENTITAS ANAK

advertisement
PT SIANTAR TOP Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM
UNTUK BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012
( TIDAK DIAUDIT )
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI
30 SEPTEMBER 2013, 31 DESEMBER 2012 DAN
1 JANUARI 2012
(Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
(Tidak diaudit)
Catatan
30 September 2013
Rp
31 Desember 2012
Rp
1 Januari 2012
Rp
ASSET
ASET LANCAR
Kas dan Bank
Investasi Sementara
Piutang Usaha
Pihak ketiga-setelah dikurangi penyisihan
penurunan nilai sebesar RP 2.122.931.573 pada tanggal
30 September 2013 dan 31 Desember 2012 dan tanggal
1 Januari 2012
Pihak berelasi
piutang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
persediaan
Pajak dibayar di muka
Biaya dibayar di muka
Uang muka pembelian
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp. 1.044.224.602 pada 30
September 2013, Rp 934.275.833 pada tanggal 31
Desember 2012, dan Rp 2.841.796.088 pada tanggal 31
Januari 2012
Aset tetap -setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 409.671.141.712 pada 30
September 2013, Rp 375.810.229.362 pada tanggal 31
Desember 2012, dan Rp 328.731.893.462 pada tanggal
31 Januari 2012
Beban ditangguhkan -hak
atas tanah -bersih
Aset lain-lain -bersih
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
2d,2u,3
2e
13,684,986,841
9,757,692,000
8,304,591,431
44,100,000,000
6,350,975,923
-
2f,2u,4,12
2g,4,12,30
112,969,485,596
104,655,021,444
100,061,558,878
84,066,035,190
57,550,980,261
56,378,872,966
2g, 5
2g, 5, 30
2h, 6
15a
2i,7
8
10,532,658,353
15,243,000,000
271,921,196,959
10,397,125,700
1,814,498,883
84,410,400,884
635,386,066,661
1,383,884,682
15,243,000,000
242,653,601,169
7,196,352,187
1,518,659,953
65,311,852,705
569,839,536,195
487,271,939
243,000,000
161,699,916,410
2j,9
27,162,992,535
27,272,941,305
35,495,321,050
2k,10
720,317,626,058
651,321,554,715
579,812,502,191
2m
2l,11
1,263,415,891
748,744,034,484
1,406,803,675
680,001,299,695
3,546,135,317
1,682,987,387
620,536,945,945
1,384,130,101,145
0
1,249,840,835,890
934,765,927,864
Lihat catatan Laporan Keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
1
1,407,998,053
30,109,966,367
314,228,981,919
(179)
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI
(Lanjutan)
30 SEPTEMBER 2013, 31 DESEMBER 2012 DAN
1 JANUARI 2012
(Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 September 2013
Rp
31 Desember 2012
Rp
1 Januari 2012
Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Hutang bank
Hutang usaha-pihak ketiga
Hutang lain-lain
pihak ketiga
pihak berelasi
Hutang pajak
Beban masih harus dibayar
Pendapatan diterima dimuka
Uang muka penjualan
Hutang bank jangka panjang yang jatuh tempo
dalam satu tahun
Jumlah Liabilitas Jangka pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas pajak tangguhan
Hutang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang
jatuh tempo dalam satu tahun
Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja
Jaminan pelanggan
2u,12
2u,13
261,044,200,180
86,772,851,536
323,042,652,049
152,608,191,720
176,113,798,645
78,557,267,479
2u,14,30
2g,2u,14
2q,15b
16
2g
48,595,276,472
55,151,334,247
9,891,400,569
14,936,149,559
1,110,125,803
1,570,616,586
309,846,153
55,151,334,247
4,606,002,997
16,036,615,471
577,617,002
213,761,941
20,051,758,990
38,267,976,614
4,898,941,606
11,331,828,543
237,747,669
474,864,218
85,597,350,603
564,669,305,556
-
18,750,000,000
571,296,021,580
329,934,183,764
(74)
2q,15b
28,379,498,611
29,109,366,670
29,237,258,338
2u,17
2p
2g,30
109,401,401,383
13,629,548,973
1,500,000,000
55,875,000,000
12,369,107,330
1,500,000,000
74,625,000,000
9,304,328,926
1,600,000,000
98,853,474,000
670,149,495,580
114,766,587,264
444,700,771,028
131,000,000,000
300,000,000
520,022,796,213
131,000,000,000
300,000,000
433,159,333,740
131,000,000,000
300,000,000
358,516,439,284
651,322,796,213
15,227,550,409
564,459,333,740
15,232,006,570
489,816,439,284
248,717,552
666,550,346,622
579,691,340,310
490,065,156,836
1,384,130,101,145
1,249,840,835,890
-
934,765,927,864
-
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
JUMLAH LIABILITAS
152,910,448,968
717,579,754,523
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk
Modal Saham - Nilai Nominal
Rp 100 per saham
Modal dasar - 3.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh-1.310.000.000
saham
Tambahan modal disetor
Saldo laba
Sub jumlah
Kepentingan non pengendali
Jumlah ekuitas
JUMLAH LIABILITIES DAN EKUITAS
18
19
2c
-
HARUS NOL
Lihat catatan Laporan Keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
2
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI
30 SEPTEMBER 2013 DAN 30 SEPTEMBER 2012
(Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
Catatan
PENJUALAN BERSIH
BEBAN POKOK PENJUALAN
1,232,491,374,194
916,160,127,899
2o,21
1,010,429,842,982
733,870,476,506
222,061,531,211
182,289,651,392
2o,22
2o,23
2o,24
2o,25
2o,26
LABA SEBELUM TAKSIRAN PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK
TAKSIRAN PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK
Kini
Tangguhan
2c
LABA TAHUN BERJALAN
LABA PER SAHAM DASAR
16,456,538,504
(40,802,455,802)
(38,727,032,165)
(28,497,534,936)
(22,789,862,959)
7,556,299,917
(49,824,762,582)
(34,301,795,446)
(19,493,942,987)
(11,834,352,591)
107,701,183,854
74,391,097,704
(21,572,045,600)
729,868,058
(13,561,039,400)
(1,307,445,234)
(20,842,177,542)
(14,868,484,634)
86,859,006,312
59,522,613,070
86,863,462,473
(4,456,161)
59,523,893,618
(1,280,548)
86,859,006,312
59,522,613,070
66.30
45.44
2q,15
Jumlah Taksiran Beban Pajak
LABA TAHUN BERJALAN
Jumlah laba tahun berjalan yang dapat
diatribusikankepada :
Pemilik entitas induk
Kepentingan non pengendali
30 September 2012
Rp
2o,2g,20
LABA KOTOR
Pendapatan lain-lain
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Beban keuangan
Beban lain-lain
30 September 2013
Rp
2s,26
Lihat catatan Laporan Keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
3
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI
30 SEPTEMBER 2013 DAN 30 SEPTEMBER 2012
(Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
(Tidak diaudit)
Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh
Tambahan Modal
Disetor-Bersih
30 September 2012
Saldo Laba
Jumlah Ekuitas
Kepentingan
nonpengendali
Rp.
Jumlah Ekuitas
Rp.
Saldo 1 Januari 2012
Laba tahun berjalan
131,000,000,000
300,000,000
358,516,439,284
59,522,613,070
489,816,439,284
59,522,613,070
-
489,816,439,284
59,522,613,070
Saldo 30 September 2012
131,000,000,000
300,000,000
418,039,052,354
549,339,052,354
-
549,339,052,354
Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh
Tambahan Modal
Disetor-Bersih
30 September 2013
Saldo Laba
Jumlah Ekuitas
Kepentingan
nonpengendali
Rp.
Jumlah Ekuitas
Rp.
Saldo 1 Januari 2013
Laba tahun berjalan
131,000,000,000
300,000,000
433,159,333,740
86,863,462,473
564,459,333,740
86,863,462,473
15,232,006,570
(4,456,161)
579,691,340,310
86,859,006,312
Saldo 30 September 2013
131,000,000,000
300,000,000
520,022,796,213
651,322,796,213
15,227,550,409
666,550,346,622
Lihat catatan Laporan Keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
4
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI
30 SEPTEMBER 2013 DAN 30 SEPTEMBER 2012
(Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
(Tidak diaudit)
30 September 2013
Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
Kas diperoleh dari (digunakan untuk) operasi
30 September 2012
Rp
1,353,050,138,170
(1,267,393,351,443)
85,656,786,727
1,057,547,949,599
(991,365,662,164)
66,182,287,435
434,870,444
(28,497,534,936)
(16,295,124,617)
41,298,997,618
(270,225,861)
(18,830,506,080)
(8,807,728,525)
38,273,826,969
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil Penjualan aset tetap
Penambahan uang muka pembelian aset tetap
Penambahan aset tetap
Pencairan (penempatan) investasi jangka pendek
Kas Bersih Digunakan aktivitas investasi
1,542,272,727
(16,517,795,289)
(94,370,534,937)
(109,346,057,499)
(96,267,625,469)
(96,267,625,469)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penambahan hutang bank
Pembayaran hutang bank
Penambahan hutang pihak berelasi
Kas Bersih Diperoleh dari aktivitas pendanaan
3,149,468,230,403
(3,076,040,775,112)
73,427,455,291
1,946,202,697,855
(1,884,755,688,139)
61,447,009,716
5,380,395,410
8,304,591,431
-
3,453,211,217
6,350,975,793
-
13,684,986,841
9,804,187,010
Penerimaan penghasilan bunga
Pembayaran beban keuangan
Pembayaran pajak penghasilan
Penerimaan lain-lain
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk )Aktivitas operasi
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
Dampak perubahan selisih kurs atas kas dan bank
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
Lihat catatan Laporan Keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
5
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
(Disajikan dalam Rupiah ,kecuali dinyatakan lain)
(Tidak diaudit)
1.
Umum
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Siantar Top Tbk (Entitas) didirikan berdasarkan akta No. 45 tanggal 12 Mei 1987 dari
Ny. Endang Widjajanti, S.H., notaris di Sidoarjo dan akta
perubahannya No. 64 tanggal 24 Maret 1988 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-5873.HT.01.01.Th.88 tanggal 11 Juli 1988 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 104 tanggal 28 Desember 1993, Tambahan No. 6226. Anggaran Dasar Entitas telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan
akta No. 48 tanggal 25 Juli 2008 dari Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., notaris di Surabaya, mengenai Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa PT Siantar Top Tbk untuk menyesuaikan dengan ketentuan Undang-undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan tersebut telah
mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-11279.AH.01.02 tahun 2009
tanggal 6 April 2009.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Entitas, ruamg lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang industri makanan ringan, yaitu mie
(snack noodle), kerupuk (crackers) dan kembang gula (candy).
Entitas berdomisili di Sidoarjo, Jawa Timur dengan pabrik berlokasi di Sidoarjo (Jawa Timur), Medan (Sumatera Utara) dan Bekasi (Jawa Barat). Kantor
pusat Entitas beralamat di Jl. Tambak Sawah Vo. 21-23 Waru, Sidoarjo. Entitas mulai beroperasi secara komersial pada bulan September 1989. Hasil
produksi Entitas dipasarkan di dalam dan di luar negeri, khususnya Asia.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 25 Nopember 1996, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No.
S-1915/PM/1996 untuk melakukan Penawaran Umum atas 27.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 16 Desember 1996, sahamsaham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
Pada tanggal 31 Desember 2012, seluruh saham Entitas sejumlah 1.310.000.000 saham dengan nominal Rp 100 per saham telah dicatatkan pada Bursa
Efek Indonesia.
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
Susunan pengurus Entitas pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut :
30 September 2013
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
:
:
31 Desember 2012
Osbert Kosasih
Juwita Wijaya
Robin Sindo
Osbert Kosasih
Direksi
:
Direktur Utama
Pitoyo
:
Direktur
Shindo Sumidomo
:
Direktur
Armin
Jumlah karyawan Entitas rata-rata 6.649 dan 10.639 pegawai masing-masing pada tahun 2013 dan 2012
Komite Audit
Ketua
Anggota
Anggota
:
:
:
Shindo Sumidomo
Pitoyo
Armin
I Gde Cahyadi
Andrian Wijaya
-
Toni Suhartono
I Gde Cahyadi
Andrian Wijaya
d. Entitas anak
Entitas memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% saham dan/atau mempunyai kendali atas Entitas anak
Rincian penyertaan langsung dan tidak langsung pada Entitas anak pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012
adalah sebagai berikut :
Nama Entitas Anak
Domisili
Persentase
Kepemilikan
Kegiatan usaha
Tahun beroperasi
secara komersial
Jumlah aset
Jumlah aset
per 30 Sept 2013 per 31 Desember 2012
Kepemilikan langsung
PT Siantar Megah Jaya dan
anak Entitas (SMJ)
Surabaya
Perdagangan
Pembangunan
Perindustrian
Percetakan
Pengangkutan
Pertanian
Perbengkelan
dan jasa
99%
6
-
131,719,314,786
138,233,655,454
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
(Disajikan dalam Rupiah ,kecuali dinyatakan lain)
(Tidak diaudit)
Kepemilikan tidak langsung
melalui SMJ
PT Genta Persada Jaya
(GPJ)
Surabaya
PT Wahana Fantasia Jaya
(WFJ)
Surabaya
PT Megah Tanah Abang
(MTA)
Surabaya
Pembangunan
Perdagangan
Perindustrian
Pengangkutan
darat
Perbengkelan
jasa
98,01%
119,119,570,835
119,152,904,284
Pariwisata
97,02%
3,926,373,969
3,942,258,631
Pembangunan,
Perdagangan, jasa
70,00%
50,000,000,000
50,000,000,000
e. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasi
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
a. Pernyataan kepatuhan
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi.Laporan keuangan konsolidasi telah disusun sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan
(ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga
Keuangan (BAPEPAM-LK) mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi,kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi disusun berdasarkan pada saat terjadinya (Accrual basis) dengan konsep biaya
perolehan (historical cost),kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
Pada tanggal 1 Januari 2012, Entitas dan Entitas Anak telah mengadopsi PSAK dan ISAK baru dan revisi yang efektif pada tahun 2012. Perubahan
kebijakan akuntansi Entitas dan Entitas Anak telah dibuat sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.
Laporan arus kas konsolidasi disajikan dengan metode langsung yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi,investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.
c. Prinsip Konsolidasi
Sejak tanggal 1 Januari 2011 ,Entitas dan Entitas anak menerapkan PSAK No 4 (Revisi 2009),mengenai "Laporan Keuangan Konsolidasi dan
Laporan Keuangan Tersendiri"
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan seluruh Entitas anak yang dikendalikan oleh Entitas.Pengendalian dianggap ada ketika Entitas memiliki
secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak lebih dari setengah kekuasaan suara suatu Entitas , kecuali dalam keadaan yang jarang dapat
ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan Pengendalian.Pengendalian juga ada ketika
Entitas memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu Entitas jika terdapat :
- Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain.
- Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian.
- Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan
mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut atau,
- Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan
mengendalikan entitas melalui dewan direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut .
Kepentingan non pengendali merupakan proporsi atas laba atau rugi dan aset netto yang tidak dimiliki Entitas dan disajikan secara terpisah dalam laporan
laba rugi komprehensif dan ekuitas pada laporan posisi keuangan , dipisahkan dengan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk.
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan Entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang
digunakan oleh Entitas.
Seluruh transaksi antara Entitas dan Entitas anak ,saldo ,penghasilan,dan beban dieliminasipada saat konsolidasi.
d. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas di bank, dan deposito berjangka dengan masa jatuh tempo kurang dari 3 (tiga) bulan atau kurang pada saat
penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas kewajiban dan pinjaman lainnya ,serta tidak dibatasi penggunaannya.
e. Investasi jangka pendek
Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan atas hutang dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga
bulan disajikan sebagai investasi sementara dan dinyatakan sebesar nominal.
7
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
(Disajikan dalam Rupiah ,kecuali dinyatakan lain)
(Tidak diaudit)
f. Aset keuangan
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Piutang pelanggan dan piutang lain-lain adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di
pasar aktif diklasifikasi sebagai "pinjaman yang diberikan dan piutang",yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku
bunga efektif dikurangi penurunan nilai.
Metode suku bunga efektif
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk
mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi
penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif,biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya). selama perkiraan umur instrumen keuangan,atau
jika lebih tepat digunakan periode yang lebih singkat untuk memperolah nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Penurunan nilai aset keuangan
Aset keuangan Entitas dan Entitas anak dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan.Aset keuangan diturunkan nilainya bila
terdapat bukti objektif,sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yng terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan ,dan peristiwa yang merugikan
tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Entitas dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir atau
Entitas dan Entitas anak mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh resiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas
lain.Jika Entitas dan Entitas anak tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh resiko dan manfaat kepemilikan serta masih
mengendalikan aset yang ditransfer ,maka Entitas dan Entitas anak mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait
sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar.Jika Entitas dan Entitas anak memiliki secara substansial seluruh resiko dan manfaat kepemilikan aset
keuangan yang ditransfer,Entitas dan Entitas anak masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang
diterima.
g. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
Entitas dan Entitas anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang dinyatakan dalam PSAK No 7 (revisi 2010) mengenai
"Pengungkapan Pihak-pihak berelasi " yang efektif berlaku mulai tanggal 1 Januari 2011. Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak
berelasi ,diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
h. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi netto (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan
ditentukan dengan metode rata-rata (average method).Nilai realisasi netto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi
estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.
i. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
j. Properti Investasi
Properti Investasi adalah properti yang dikuasai oleh pemilik atau penyewa melalui sewa pembiayaan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai
atau kedua-duanya ,dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau peyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan
usaha sehari-hari.
Properti Investasi dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset (model biaya).Penyusutan
dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis properti investasi selama 20 tahun.
Tanah tidak disusutkan.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya ,sedangkan pemugaran dan penambahan dalam jumlah
material dikapitalisasi.
k. Aset Tetap
Berdasarkan PSAK No 16 (revisi 2007)mengenai "aset Tetap" suatu entitas harus memilih model biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation
model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap.Entitas dan Entitas anak telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan
akuntansi pengukuran aset tetapnya.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), kecuali tanah yang tidak disusutkan ,berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomi aset tetap sebagai berikut :
Tahun
Bangunan dan prasarana
20
Mesin dan peralatan
15
Kendaraan
4
Inventaris
4
8
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
(Disajikan dalam Rupiah ,kecuali dinyatakan lain)
(Tidak diaudit)
Aset tetap dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan ,yang mencakup biaya pinjaman untuk membiayai aset selama periode pembangunan
aset yang bersangkutan . Akumulasi biaya dari aset tersebut direklasifikasikan ke aset tetap yang bersangkutan dan kapitalisasi biaya pinjaman ini
dihentikan pada saat aset tersebut diselesaikan dan siap untuk digunakan.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada saat terjadinya pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi.Aset tetap yang
sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual,biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan
laba atau rugi yang diperoleh/diderita dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi tahun yang bersangkutan.
Sesuai dengan PSAK No 47 mengenai "Akuntansi Tanah" tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu
sehubungan dengan perolehan tanah atau perpanjangan hak tanah atau hak guna usaha ditangguhkan dan diamortisasi selama periode berlakunya dengan
menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
l Aset Tidak Digunakan Dalam Usaha
Aset tidak digunakan dalam usaha dinyatakan sebesar nilai terendah antara nilai tercatat dan nilai realisasi bersih dan disusutkan. Penyusutan dihitung
dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan.
m Beban Ditangguhkan – Hak atas Tanah
Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang umur hukum
hak atas tanah karena umur hukum hak atas tanah lebih pendek dari umur ekonomiknya.
n. Biaya Emisi Efek Ekuitas
Keputusan ketua BAPEPAM_LK No KEP-554/BL/2010 tentang perubahan Keputusan Ketua BAPEPAM No KEP-06/PM/2000 tentang Pedoman Penyajian
Laporan Keuangan ,Biaya-biaya emisi efek yang terjadi sehubungan dengan penerbitan efek ekuitas dikurangkan langsung dari tambahan modal disetor
yang diperolah dari penawaran efek tersebut.
o. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (F.O.B Shipping
Point). Beban diakui pada saat terjadinya, dengan menggunakan dasar akrual (accrual basis).
p. Imbalan Kerja
Sesuai PSAK No 24 (revisi 2004) mengenai 'Imbalan kerja" ,biaya penyisihan imbalan kerja karyawan menurut UU No 13/2003 ditentukan berdasarkan
penilaian aktuaria menggunakan metode Projected Unit Credit . Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai penghasilan atau beban apabila
akumulasi keuntungan dan kerugianaktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10 % dari jumlah yang lebih besar
antara nilai kini imbalan pasti dan nilai wajar aset program pada tanggal laporanposisi keuangan (neraca) konsolidasi. Keuntungan dan kerugian aktuaria ini
diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Kemudian biaya jasa lalu
yang timbulakibat penerapan program imbalan pasti atau perubahan program imbalan pasti yang terhutang,diamortisasi dengan menggunakan metode garis
lurus sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan (vested).
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan (neraca) Konsolidasi merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti yang
disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui ,biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.
q
Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam tahun yang bersangkutan.Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk
mencerminkan pengaruh pajak atas perhitungan beda temporer antara pelaporan komersial dan fiskal dan akumulasi rugi fiskal.
r
Penurunan Niai Aset Non Keuangan
Sejak tanggal 1 Januari 2011,Entitas dan Entitas anak menerapkan PSAK No 48 (revisi 2009), mengenai "Penurunan Nilai Aset"
Pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca),Entitas menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset
tersebut telah mengalami penurunan nilai.Jika terdapat indikasi tersebut,nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset disetimasi untuk menentukan tingkat
kerugian penurunan nilai (jika ada).Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu,Entitas
mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antaraharga jual netto atau nilai pakai.Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari
aset non keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya,nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat
diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
Penerapan PSAK No 48 (revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang berarti pengukuran pelaporan keuangan kecuali bagi pengungkapannya.
s. Laba per Saham Dasar
Perhitungan laba tahun berjalan pemilik Entitas induk per saham dasar dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang
beredar selama tahun yang bersangkutan .
Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama periode
pelaporan setelah disesuaikan dengan efek yang sifatnya berpotensi dilutif.
9
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
(Disajikan dalam Rupiah ,kecuali dinyatakan lain)
(Tidak diaudit)
t. Informasi Segmen
Efektif tanggal 1Januari 2011,PSAK No 5 (revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari
Entitas dan Entitas anak yang secara reguler direview oleh "Pengambil Keputusan Operasional" dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai
kinerja segmen operasi. Kebalikan dengan standar sebelumnya yang mengharuskan Entitas dan Entitas anak mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan
geografis ), menggunakan pendekatan resiko dan pengembalian.
PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktifitas
bisnis yang mana Entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana Entitas beroperasi.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari Entitas atau Entitas Anak :
- Yang melibatkan dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan
transaksi dengan komponen lain entitas yang sama )
- Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan kinerjanya dan
- Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Pendapatan ,beban,hasil,aset,dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat
dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Entitas dan Entitas anak
,dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Penerapan PSAK No 5 (revisi 2009 ) tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi
u. Transaksi dan saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.Pada tanggal laporan posisi
keuangan (Neraca) konsolidasi,aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal
tersebut yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia.Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
u. Liabilitas Keuangan
Liabilitas Keuangan
Hutang usaha da hutang lain-lain, hutang bank serta pinjaman lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan
metode suku bunga efektif.
Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan
Entitas dan entitas anak menghentikan pangakuan liabilitas keuangan, dan hanya jika, liabilitas Entitas dan Entitas anak telah dilepaskan, dibatalkan atau
kadarluasa.
v. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan standar akuntansi keuangan mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Dengan adanya risiko ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil
realisasi yang akan terjadi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi sebelumnya.
10
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI (Lanjutan)
(Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
(Tidak diaudit)
3.
KAS DAN BANK
30 September 2013
Rp
31 Desember 2012
Rp
Akun ini terdiri dari:
Kas
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Sub Jumlah
1,711,880,257
1,204,362,440
2,916,242,697
3,188,481,344
328,954,060
3,517,435,404
Bank
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mayapada
The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Limited
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk)
PT Bank OCBC NISP Tbk
Standard Chartered Bank Limited
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Bank Rakyat Indonesia
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
814,891,505
2,525,527
89,336
131,607,029
5,253,008,828
0
14,876,370
(0)
3,077,788,667
85,236,261
693,715,128
2,625,527
325,336
232,906,032
21,573,198
17,332,712
66,699
1,696,697,376
21,557,989
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Rakyat Indonesia ( Persero ) Tbk
Standard Chartered Bank Limited
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Niaga Tbk)
PT Bank Pan Indonesia Tbk
The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Limited
Sub-jumlah Bank
182,698,548
226,563,782
45,018,492
227,668,905
12,597,620
694,173,272
10,768,744,144
1,411,909,692
191,098,248
108,972,878
11,050,842
377,324,370
4,787,156,027
Jumlah
13,684,986,841
Penempatan Kas dan Bank Dilakukan pada pihak ketiga dan tidak digunakan sebagai jaminan
4.
Piutang Usaha
a. Rincian piutang usaha berdasarkan nama pelanggan adalah sebagai berikut :
30 September 2013
Rp
Pihak ketiga
Pelanggan dalam negeri
Pelanggan luar negeri
Sub Jumlah
Penyisihan piutang ragu-ragu
Sub Jumlah
8,304,591,431
-
31 Desember 2012
Rp
111,529,693,123
3,562,724,046
115,092,417,169
(2,122,931,573)
112,969,485,596
-
98,475,756,228
3,708,734,223
102,184,490,451
(2,122,931,573)
100,061,558,878
-
104,655,021,444
217,624,507,040
-
84,066,035,190
184,127,594,068
-
30 September 2013
Rp
199,082,147,884
31 Desember 2012
Rp
166,353,768,772
7,140,159,326
3,608,822,399
7,608,822,399
2,307,486,605
20,665,290,729
(2,122,931,573)
217,624,507,040
-
12,593,605,059
3,903,698,190
683,249,161
2,716,204,459
19,896,756,869
(2,122,931,573)
184,127,594,068
-
Pihak berelasi
(Lihat Catatan 30 )
PT Semestanustra Distrindo
Jumlah
b. Rincian umur piutang usaha adalah sebagai berikut :
Belum jatuh tempo
Jatuh tempo
1-30 hari
31-60 hari
61-90 hari
Lebih dari 90 hari
Sub Jumlah
Penyisihan piutang ragu ragu
Bersih
11
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI (Lanjutan)
(Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
(Tidak diaudit)
4.
Piutang Usaha (lanjutan)
c. Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :
30 September 2013
Rp
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Euro eropa
Sub-jumlah
Penyisihan piutang ragu-ragu
Jumlah
31 Desember 2012
Rp
216,184,714,567
3,562,724,046
219,747,438,613
(2,122,931,573)
217,624,507,040
-
182,150,437,331
4,100,088,310
186,250,525,641
(2,122,931,573)
184,127,594,068
-
d. Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu
30 September 2013
Rp
Saldo Awal
Penyisihan piutang ragu-ragu
Saldo Akhir
31 Desember 2012
Rp
(2,122,931,573)
(2,122,931,573)
(2,122,931,573)
(2,122,931,573)
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk
menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang kepada pihak
berelasi tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat piutang tersebut dapat ditagih
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara, siginifikan atas piutang kepada pihak
ketiga
Piutang usaha digunakan sebagai jaminan untuk hutang bank jangka panjang ( lihat catatan 12 )
5.
PIUTANG LAIN-LAIN
Rincian piutang usaha berdasarkan nama pelanggan adalah sebagai berikut :
30 September 2013
Rp
10,532,658,353
Pihak Ketiga
Pihak berelasi
PT Siantar Tiara
PT Graha Megah Propertindo
Sub - jumlah
Jumlah - bersih
-
31 Desember 2012
Rp
1,383,884,682
-
243,000,000
15,000,000,000
15,243,000,000
25,775,658,353
243,000,000
15,000,000,000
15,243,000,000
16,626,884,682
Piutang lain-lain tidak dijaminkan atas pinjaman dan tidak terdapat jaminan yang diterima Entitas dan Entitas Anak atas
piutang tersebut.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap piutang lain-lain pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012,
manajemen Entitas berkeyakinan tidak terdapat bukti obyektif bahwa piutang mengalami penurunan nilai, oleh karena itu
tidak ditentukan adanya penyisihan penurunan nilai piutang lain-lain.
12
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI (Lanjutan)
(Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
(Tidak diaudit)
6.
Persediaan
Akun ini terdiri dari:
30 September 2013
Rp
Bahan baku dan bahan pembantu
Barang jadi
Barang dalam proses
31 Desember 2012
Rp
164.144.905.040
63.209.796.751
14.066.391.958
Suku cadang dan lainnya
Sub-jumlah
Penyisihan penurunan nilai persediaan
194,711,633,411
53,443,991,492
20,628,395,697
7,011,205,480
275.795.226.080
(3,874,029,121)
Jumlah - Bersih
271.921.196.959
242.653.601.169
5.106.536.541
246.527.630.290
(3,874,029,121)
30 September 2013
Rp
Mutasi Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan
Saldo awal
Penyisihan persediaan
Saldo Akhir
(3,874,029,121)
(3,874,029,121)
31 Desember 2012
Rp
(1,853,545,351)
(2,020,483,770)
(3,874,029,121)
Pada tahun 2013 dan 2012, Entitas membukukan penurunan nilai persediaan masing – masing sebesar Rp 3.874.029.121
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan tersebut adalah cukup
Persediaan digunakan sebagai jaminan untuk hutang bank (lihat Catatan 12 dan 17).
Seluruh persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp
132.450.000.000 pada tahun 2013 dan 2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian atas risiko-risiko tersebut.
7.
Biaya dibayar dimuka
Akun ini terdiri dari:
Sewa
Asuransi
Lain-lain
Jumlah
8.
30 September 2013
Rp
1,329,036,312
453,767,464
31,695,108
1,814,498,883
(0) -
31 Desember 2012
Rp
1,309,373,797
98,624,256
1,407,998,053
(110,661,900)
30 September 2013
Rp
83,379,543,772
1,030,857,112
84,410,400,884
-
31 Desember 2012
Rp
64,663,981,129
647,871,576
65,311,852,705
-
Uang Muka Pembelian
Akun ini terdiri dari:
Uang muka Pembelian Aset tetap
Uang muka pembelian persediaan
Jumlah
13
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI (Lanjutan)
(Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
(Tidak diaudit)
9.
Properti Investasi
Akun ini terdiri dari:
Penyusutan dibebankan sebagai berikut :
30 September 2013
Rp
109,948,769
109,948,769
Beban Usaha
31 Desember 2012
Rp
273,222,109
273,222,109
Pada tahun 2012, pengurangan properti investasi merupakan reklasifikasi ke aset tetap bangunan dan prasarana dengan harga
perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 10.129.900.000 dan Rp 2.180.742.364 (lihat
Catatan 10).
Penyusutan dibebankan pada akun “Beban Lain-lain” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi sebesar Rp 109.948.769
dan Rp 273.222.109 masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 (lihat Catatan 26).
Penghasilan sewa dicatat pada akun “Penghasilan Lain-lain” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi pada tahun 2013
dan 2012 (lihat Catatan 22).
Berdasarkan Kutipan Risalah Lelang No. 181/2008 tanggal 1 Januari 2008, Entitas melakukan pembelian aset 5 bidang tanah
dengan jumlah keseluruhan seluas 128.700 m2. Aset tersebut belum ditentukan penggunaannya dalam jangka pendek.
Hak atas tanah tersebut diatas terletak di Jl. Gema Lapik, Desa Cibatu Kabupaten Bekasi, dengan hak legal berupa Hak Guna
Bangunan dengan jangka waktu 15 sampai dengan 30 tahun yang akan berakhir antara tahun 2012 sampai dengan tahun 2019.
Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah
dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
14
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI (Lanjutan)
(Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
(Tidak diaudit)
10. Aset Tetap
Akun ini terdiri dari:
30 September 2013
Beban pabrikasi
Beban penjualan (lihat Catatan 23)
Beban umum dan administrasi
(lihat Catatan 24)
Rp
27,768,729,929
3,544,509,269
3,837,306,265
36,749,188,842
2,951,348,115
35,150,545,463
15
31 Desember 2012
Rp
5,750,350,810
45,450,887,767
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI (Lanjutan)
(Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
(Tidak diaudit)
10. Aset Tetap (Lanjutan)
Pada tahun 2012, penambahan aset tetap bangunan dan prasarana termasuk reklasifikasi dari properti investasi dengan harga perolehan
dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 10.129.900.000 dan Rp 2.180.742.364 (lihat Catatan 9).
Hak atas tanah Entitas merupakan Hak Guna Bangunan (HGB) yang terletak di Tambak Sawah (Sidoarjo), Tanjung Morawa (Medan) dan
Bekasi yang akan berakhir dalam waktu 20 sampai dengan 30 tahun yang akan berakhir sampai dengan tahun 2025. Manajemen
berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung
dengan bukti pemilikan yang memadai.
Tanah dan bangunan serta mesin digunakan sebagai jaminan atas hutang bank dan hutang bank jangka panjang (lihat Catatan 12 dan 17).
11. Aset Lain-lain
Penambahan Daya Listrik
Akumulasi Amortisasi
Lain-lain
30 September 2013
Rp
1,529,469,803
(546,973,913)
280,920,001
1,263,415,891
(1)
31 Desember 2012
Rp
1,529,469,800
(403,586,125)
280,920,000
1,406,803,675
-
30 September 2013
Rp
135,327,034
6,284,099
1,775,655
143,386,788
31 Desember 2012
Rp
179,293,141
9,720,326
2,170,245
191,183,712
30 September 2013
Rp
31 Desember 2012
Rp
Amortisasi dibebankan sebagai berikut
Beban pabrikasi
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Jumlah
12. Hutang Bank
Akun ini terdiri dari :
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Indonesia Exim Bank
PT Bank Mandiri
PT Bank Central Asia Tbk
Jumlah
-
3,010,588,964
50,000,000,000
101,022,683,190
107,010,928,026
261,044,200,180
(0)
45,588,277,679
98,416,991,711
50,000,000,000
129,037,382,659
323,042,652,049
-
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
Pada tahun 2008, Entitas memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari BRI dengan maksimum pinjaman sebesar Rp
40.000.000.000. Pinjaman ini sebagian digunakan untuk melunasi seluruh pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Pan Indonesia Tbk dan
sisanya digunakan untuk modal kerja. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 14% per tahun (reviewable) dan akan jatuh tempo pada
tanggal 15 Juli 2009.
Berdasarkan Surat Penawaran Putusan Kredit tanggal
20 Oktober 2009, Entitas memperoleh fasilitas perpanjangan dan tambahan
fasilitas pinjaman dari sebesar Rp 60.000.000.000 sehingga Plafond pinjaman Suplesi Kredit Modal Kerja (KMK) menjadi sebesar
Rp 100.000.000.000, yang terdiri dari KMK perpanjangan sebesar Rp 40.000.000.000, pinjaman KMK Take Over sebesar Rp
57.541.012.513 dan KMK Suplesi sebesar Rp 2.458.987.487 yang semuanya akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2010. Pinjaman ini
dikenakan bunga sebesar 12% per tahun.
Sesuai dengan PTK No. PTK RI 644-ADK/DKR/11/2010 tanggal 11 Nopember 2010, Entitas mendapat penurunan suku bunga dari 12%
per tahun menjadi 9,5% per tahun. Pinjaman ini telah diperpanjang selama 24 bulan dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2012.
Pada tanggal 10 Oktober 2011, Entitas memperoleh tambahan fasilitas dari BRI dalam bentuk Bank Garansi sebesar US$ 235.000 dan
akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2012.
Pada tanggal 19 Juni 2012, Entitas memperoleh persetujuan perpanjangan jangka waktu pinjaman dari BRI sehingga akan jatuh tempo
pada tanggal 15 Juli 2013
Jaminan atas pinjaman ini adalah sebagai berikut:
1. Persediaan yang diikat secara fidusia dengan nilai sebesar Rp 161.700.000.000.
2. Mesin dan peralatan yang terletak di Tanjung Morawa, Medan yang diikat secara fidusia dengan nilai sebesar Rp 17.049.320.000.
3. 2 (dua) bidang tanah yang terletak di Tanjung Morawa, Medan dengan SHGB No. 323 dan 326 luas 54.499 m2 dengan hak tanggungan
senilai
Rp 43.487.440.000.
4. 2 (dua) bidang tanah yang terletak di Desa Tambak Sawah SHGB No. 1421 dan No. 663 seluas 43.889 m2 dengan hak tanggungan
senilai Rp 60.525.010.000. SHGB No. 663 tersebut berakhir pada tanggal 21 Juni 2007 dan saat ini sedang dalam proses perpanjangan
hak.
Berdasarkan persyaratan dari BRI, Entitas harus menjaga rasio hutang terhadap modal maksimal 3,71 dan rasio lancar minimal 1,1.
16
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI (Lanjutan)
(Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
(Tidak diaudit)
12. Hutang Bank (lanjutan)
Indonesia Eximbank (Exim)
Pada tahun 2011, Entitas memperoleh fasilitas pinjaman dari Exim sebagai berikut:
Fasilitas
Kredit Modal Kerja - Ekspor
Kredit Investasi - Ekspor I
Kredit Investasi - Ekspor II
Batas maksimal/Plafond
50.000.000.000
73.600.000.000
16.800.000.000
Pada tanggal 12 Desember 2012, Entitas memperoleh persetujuan perpanjangan jangka waktu pinjaman dari Exim sehingga akan jatuh
tempo pada tanggal 15 Desember 2013.
Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 9% per tahun
Pinjaman ini dijamin dengan aset tetap Entitas sebagai berikut:
- Tanah,bangunan dan prasarana yang terletak di Jl. Tambak Sawah dengan SHGB No. 1414 seluas 31.523 m2 atas nama PT Benteng
Sejahtera yang diikat hak tanggungan senilai Rp 46.340.000.000.
- Tanah dan bangunan yang diikat hak tanggungan sebesar Rp 21.048.000.000.
- Persediaan yang diikat fiducia senilai Rp 50.000.000.000.
- Piutang usaha yang diikat fiducia senilai Rp 20.000.000.000.
- Mesin biscuit production line yang terdiri dari dough feeding section, forming section, baking section dan cooling section yang diikat
fiducia senilai Rp 92.000.000.000.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, Entitas hanya menggunakan fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri)
Pada tahun 2013, Entitas memperoleh fasilitas pinjaman dari Mandiri sebagai berikut:
Fasilitas
Batas maksimal/Plafond
- Kredit Modal Kerja – Tranche I
- Kredit Modal Kerja – Tranche II
- Treasure Line
- Corporate Card
Rp110,000,000,000
Rp25,000,000,000
US$ 1.500.000
Rp2,500,000,000
Kredit Modal Kerja digunakan untuk melunasi pinjaman dari CIMB Niaga. Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 28 Pebruari 2014.
Treasure Line digunakan untuk menjaga selisih kurs dari pengeluaran mata uang asing. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 28
Pebruari 2014.
Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 8,75%, 9,00% dan 9,00% per tahun masing-masing untuk Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, dan
Treasure Line.
Pinjaman ini dijamin dengan aset tetap Entitas sebagai berikut:
- Tanah, bangunan dan prasarana yang terletak di Desa Bohar dengan SHGB No. 400-402 seluas 4.603 m 2 atas nama Entitas yang diikat
hak tanggungan senilai Rp 9.317.425.383.
- Tanah, bangunan dan prasarana yang terletak di Desa Gedangan dengan SHGB No. 1017 dan 1019 seluas 2.184 m 2 atas nama Entitas
yang diikat hak tanggungan senilai Rp 2.415.853.617.
- Tanah, bangunan dan prasarana yang terletak di Desa Pasir Sari dengan SHGB No. 2 seluas 18.790 m 2 atas nama Entitas yang diikat
hak tanggungan senilai Rp 8.852.450.357.
- Tanah, bangunan dan prasarana yang terletak di Graha Famili G-10 dengan SHGB No. 1718 seluas 800 m 2 atas nama Shindo
Sumidomo, pemegang saham. Hak tanggungan masih dalam proses.
- Tanah, bangunan dan prasarana yang terletak di Graha Famili G-10 dengan SHGB No. 1718 seluas 800 m 2 atas nama Shindo
Sumidomo, pemegang saham. Hak tanggungan masih dalam proses.
- Tanah, bangunan dan prasarana yang terletak di Tambak Sawah dengan SHGB No. 1449-1452 seluas 67.900 m 2 atas nama PT Shindo
Tiara Tunggal, pemegang saham, yang diikat hak tanggungan senilai Rp 38.752.888.000.
- Tanah, bangunan dan prasarana yang terletak di Bekasi dengan SHGB No. 3682 - 3685 seluas 38.255 m 2 atas nama Entitas yang diikat
hak tanggungan senilai Rp 18.022.910.506.
- Tanah, bangunan dan prasarana yang terletak di Menteng dengan SHGB No. 27 seluas 56.160 m 2 atas nama Entitas yang diikat hak
tanggungan senilai Rp 70.946.500.000.
- Persediaan yang diikat fiducia senilai Rp 50.000.000.000.
- Piutang usaha yang diikat fiducia senilai Rp 20.000.000.000.
- Mesin dan peralatan di Bekasi yang diikat fiducia senilai Rp 23.077.020.000.
- Mesin dan peralatan di Medan yang diikat fiducia senilai Rp 20.306.000.000.
17
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI (Lanjutan)
(Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
(Tidak diaudit)
12. Hutang Bank (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Pada tahun 2011, Entitas memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran, bank garansi I dan II dengan maksimum pinjaman masingmasing sebesar Rp 15.000.000.000, Rp 1.000.000.000 dan US$ 200.000.
Pada tanggal 20 Nopember 2012, Entitas memperoleh fasilitas tambahan plafon pinjaman rekening koran menjadi Rp 125.000.000.000.
Pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan pinjaman yang diperoleh dari BCA (lihat Catatan 17).
Berdasarkan perjanjian pinjaman dengan bank-bank tersebut di atas, Entitas wajib memenuhi beberapa ketentuan antara lain:
1. Saldo debet tidak boleh melebihi maksimum Co yang telah ditentukan
2. Tanpa persetujuan terlebih dahulu dari bank, Entitas tidak diperkenankan untuk :
a. Melakukan penjualan aset, merubah susunan pengurus dan merubah komposisi kepemilikan saham Entitas.
b. Melakukan penyertaan saham dan investasi baru per tahun melebihi Rp 1.000.000.000 kecuali yang sudah ada saat ini.
c. Mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain, kecuali yang sudah ada saat ini.
d. Mengajukan permohonan pernyataan pailit kepada Pengadilan Niaga untuk menyatakan pailit dari diri Entitas sendiri.
e. Menyewakan aset yang diagunkan di bank kepada pihak lain.
Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 9,75% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 18 Juli 2013.
13. Hutang Usaha
30 September 2013
Rp
a. Rincian hutang usaha berdasarkan pemasok adalah sebagai berikut :
Pihak ketiga
Pemasok dalam negeri
Pemasok luar negeri
Jumlah
b.Rincian umur hutang usaha adalah sebagai berikut :
Belum jatuh tempo
Jatuh tempo
1-30 hari
31-60 hari
61-90 hari
> 90 hari
Jumlah
c.Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Yen Jepang
Dolar Singapura
Jumlah
31 Desember 2012
Rp
86,351,435,609
421,415,927
86,772,851,536
-
63,348,331,170
89,259,860,550
152,608,191,720
-
32,085,113,262
92,535,910,486
29,407,961,364
17,477,709,765
7,802,067,145
86,772,851,536
-
43,231,398,317
16,840,882,917
152,608,191,720
-
67,096,478,173
19,676,373,363
86,772,851,536
-
63,318,886,370
89,259,860,550
29,444,800
152,608,191,720
-
Tidak ada jaminan yang diberikan atas hutang usaha kepada pihak ketiga tersebut.
14. Hutang Lain-lain
30 September 2013
Rp
Pihak ketiga
Hutang pembelian aset tetap
Lain-lain
Sub-jumlah
48,049,368,873
545,907,599
48,595,276,472
-
Pihak berelasi
Shindo Sumidomo
PT Shindo Tiara Tunggal
Sub - jumlah
Jumlah
31 Desember 2012
Rp
297,316,511
12,529,642
309,846,153
-
51,151,334,247
51,151,334,247
4,000,000,000
4,000,000,000
55,151,334,247
55,151,334,247
103,746,610,719
55,461,180,400
Hutang pembelian aset tetap merupakan liabilitas Entitas kepada pemasok atas pembelian mesin produksi biskuit multifungsi dan
peralatan lainnya.
Tidak ada jaminan yang diberikan atas hutang usaha kepada pihak ketiga tersebut.
18
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI (Lanjutan)
(Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
(Tidak diaudit)
15. Perpajakan
30 September 2013
Rp
31 Desember 2012
Rp
a. Pajak Dibayar Di Muka
Akun ini merupakan Pajak Pertambahan Nilai pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012
b. Hutang Pajak
Akun ini terdiri dari :
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 4 (2)
Pasal 29
Pajak Pertambahan Nilai
Jumlah
b. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
Kini
Tangguhan
Jumlah
201,347,825
17,156,771
28,582,484
2,588,246,135
16,350,000
1,098,336,824
5,941,380,530
9,891,400,569
-
238,299,549
21,709,951
151,611,593
1,731,417,171
6,146,298
2,456,818,435
4,606,002,997
-
(21,572,045,600)
729,868,058
(20,842,177,542)
-
(18,618,508,200)
127,891,668
(18,490,616,532)
Pajak kini :
Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak adalah sebagai
berikut :
Laba sebelum taksiran penghasilan
(beban) pajak
Rugi Entitas Anak
Laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak - Entitas
Imbalan Kerja
Realisasi pembayaran imbalan kerja
Amortisasi beban ditangguhkan
Penyusutan
Cadangan penurunan nilai Persediaan
Sub Jumlah
Beda Tetap :
Penyusutan aset yang disewakan
Sumbangan
Beban Pajak
Laba penjualan aset tetap
Penghasilan bunga deposito dan jasa giro
Pendapatan sewa gedung-bersih
Sub Jumlah
Laba Kena Pajak
19
107,701,183,854
199,462,739
107,900,646,593
43,243,830
1,544,433,007
(270,557,124)
93,116,800,000
784,539,030
93,901,339,030
2,126,260,562
3,400,136,445
(5,784,738,145)
2,020,483,770
(699,475,971)
109,948,769
716,826,205
(2,935,805,274)
(434,840,110)
(896,684,526)
(3,440,554,936)
273,222,109
801,730,295
407,666,666
(204,057,697)
(1,387,882,923)
(109,321,550)
107,860,228,102
107,860,228,000
93,092,541,509
93,092,541,000
3,510,318,835
(445,540,431)
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI (Lanjutan)
(Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
(Tidak diaudit)
15. Perpajakan (lanjutan)
Rincian beban dan hutang pajak kini ( taksiran tagihan pajak penghasilan ) adalah sebagai berikut :
Beban pajak kini
20% x Rp.
25% x Rp.
Jumlah
Dikurangi pembayaran pajak di muka
Pajak Penghasilan
PPh Pasal 22
PPh Pasal 23
PPh Pasal 25
Jumlah
Hutang (lebih) pajak kini
21,572,045,600
18,618,508,200
21,572,045,600
18,618,508,200
3,498,161,818
16,905,205,773
20,403,367,591
2,821,800,178
11,844,600
13,328,044,987
16,161,689,765
1,168,678,009
2,456,818,435
Pada tahun 2012, Entitas menggunakan fasilitas pengurangan pajak sebesar 5%.
Laba kena pajak dan hutang pajak kini Entitas tahun 2012 sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) yang disampaikan ke
Kantor Pelayanan Pajak.
Pajak Tangguhan
Perhitungan taksiran penghasilan (beban) pajak tangguhan untuk periode empat bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2013
dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
30 September 2013
31 Desember 2012
Rp
Rp
Penurunan nilai persediaan
404,096,754
Imbalan kerja
254,775,177
612,955,681
Penyusutan
425,252,112
(1,156,947,629)
Amortisasi beban ditangguhkan
45,072,295
Akumulasi rugi fiskal
49,840,769
222,714,567
Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak Tangguhan
729,868,058
127,891,668
Pajak Tangguhan ( lanjutan )
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan pada tanggal-tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
30 September 2013
Rp
Penyisihan piutang ragu-ragu
Penurunan nilai persediaan
Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja
Aset tetap
Akumulasi rugi fiskal
Jumlah Liabilitas Pajak Tangguhan
424,586,315
774,805,824
2,728,596,642
(32,580,042,729)
272,555,336
(28,379,498,611)
31 Desember 2012
Rp
424,586,315
774,805,824
2,473,821,466
(33,005,294,842)
222,714,567
(29,109,366,670)
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak dengan tarif pajak yang berlaku
adalah sebagai berikut:
30 September 2013
31 Desember 2012
Rp
Rp
Laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak
Rugi Entitas Anak
Laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak-Entitas
107,701,183,854
199,462,739
107,900,646,593
36,535,790,000
21,580,129,319
Tarif pajak yang berlaku 20%
Pengaruh pajak atas beda tetap:
Penyusutan aset yang disewakan
Sumbangan dan jamuan
Beban pajak
Penghasilan bunga deposito dan jasa giro
Pendapatan sewa gedung - bersih
Lain-lain
Jumlah beban pajak
93,116,800,000
784,539,030
93,901,339,030
18,780,267,807
21,989,754
54,644,422
143,365,241
160,346,059
81,533,333
(86,968,022)
(40,811,539)
(179,336,905)
(277,576,585)
(49,840,789)
(267,786,965)
20,842,177,542
18,490,616,532
Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan No. 00127/406/08/054/10 tanggal 15 April 2010 dari Kantor
Pelayanan Pajak Entitas Masuk Bursa, Entitas dinyatakan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan tahun 2008 sebesar
Rp
4.058.332.209 dengan penghasilan neto sebesar Rp 5.110.718.278. Pada Mei 2010 Entitas telah menerima pengembalian tersebut
berdasarkan keputusan Dirjen Pajak No. KEP-00108.PPH/WPJ.07/KP.0803/2010 sebesar Rp 4.003.835.049 melalui rekening bank
Entitas di PT Bank Central Asia cabang Mangga Dua Surabaya di Surabaya. Sedangkan sisanya sebesar Rp 54.497.160 telah
dipindahbukukan dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar PPN No. 00091/207/08/054/10 tertanggal 15 April 2010 sebesar Rp
47.326.481 dan Surat Tagihan Pajak No. 00068/107/08/054/10 tertanggal 15 April 2010 sebesar Rp 7.170.679.
20
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI (Lanjutan)
(Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
(Tidak diaudit)
16. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
Akun ini terdiri dari :
Iklan
Gaji dan upah
Bunga pinjaman
Listrik dan telepon
Ongkos Angkut
Gas
Hutang Giro blm jatuh tempo
jamsostek
Hutang kepada pihak ketiga
Lain-lain
Jumlah
30 September 2013
Rp
815,944,263
6,286,102,410
1,943,152,329
614,410,387
857,762,908
2,167,299,098
1,895,742,081
180,638,780
174,931,402
165,900
14,936,149,559
-
31 Desember 2012
Rp
6,853,337,667
2,233,918,042
1,556,471,299
1,401,487,171
1,399,427,463
637,925,523
1,954,048,306
16,036,615,471
-
30 September 2013
Rp
31 Desember 2012
Rp
17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
Jumlah
Dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam satu tahun
89,775,000,000
105,223,751,986
194,998,751,986
74,625,000,000
74,625,000,000
85,597,350,603
109,401,401,383
18,750,000,000
55,875,000,000.00
PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri)
Entitas mendapat pinjaman sebesar Rp. 90.000.000.000 dengan jangka waktu 4(empat) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 23
Februari 2017, serta dikenakan bungan sebesar 9,00% per tahun.
Biaya transaksi yang belum diamortisasi yang dkurangkan dari nilai pinjaman adalah sebesar Rp. 225.000.000.
Pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan pinjaman yang diperoleh dari Mandiri (lihat catatan 12).
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Entitas memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA sebagai berikut:
Fasilitas
Batas maksimal/ Plafond
Kredit Investasi (KI)
75,000,000,000
Jangka waktu/Period
60 bulan/month (grace
period 12 bulan/month)
Pinjaman ini memiliki jangka waktu 5 (lima) tahun dengan grace period selama 1 (satu) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 8
Desember 2016 serta dikenakan bunga sebesar 9,25% per tahun.
Biaya transaksi yang belum diamortisasi yang dikurangkan dari nilai pinjaman adalah sebesar Rp 375.000.000
Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan dengan SHGB No. 1405, 1407, 1435, dan 1436 dan mesin produksi dan
perlengkapannya (untuk industri snack dan industri terigu) beserta silo, serta persediaan senilai Rp 20.000.000.000 dan piutang usaha
senilai Rp 60.000.000.000 (lihat Catatan 4, 6 dan 10).
31,261,975,000
18. Modal Saham
Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, rincian pemegang saham dan kepemilikannya adalah sebagai berikut:
21
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI (Lanjutan)
(Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
(Tidak diaudit)
19. Tambahan modal disetor-Bersih
Tambahan modal disetor - bersih sebesar Rp 300.000.000 merupakan hasil pengeluaran 27.000.000 saham Entitas melalui penjualan
saham Entitas pada penawaran umum tahun 1996 senilai Rp 45.900.000.000 dikurangi dengan pembagian saham bonus tahun 2000
senilai Rp 45.600.000.000.
20. Penjualan Bersih
30 September 2013
Rp
30 September 2012
Rp
Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut :
Lokal
Ekspor
Potongan dan Retur penjualan
Penjualan Bersih
1,230,305,671,191
906,797,372,841
20,233,115,063
24,906,926,443
(18,047,412,060)
(15,544,171,386)
1,232,491,374,194
916,160,127,899
51,91 % dan 61,15% dari penjualan bersih masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 dilakukan dengan pihak berelasi (lihat Catatan 30).
Berikut ini adalah rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing untuk tahun 2013 dan 2012 terdiri dari:
PT Semestanustra Distrindo
PT Wicaksana Overseas International Tbk
639,828,531,915
115,527,815,540
755,356,347,455
560,232,548,117
113,440,795,330
673,673,343,447
21. Beban Pokok Penjualan
30 September 2013
Rp
30 September 2012
Rp
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut :
Pemakaian bahan
Tenaga kerja Langsung
Biaya pabrikasi
Jumlah beban produksi
821,341,384,200
75,322,835,863
111,426,581,631
1,008,090,801,693
617,208,910,869
55,191,946,417
86,636,158,820
759,037,016,105
Persediaan Barang dalam Proses
Awal
Persediaan Terbakar
Akhir
Beban Pokok Produksi
14,066,391,958
(267,495,595)
(20,652,741,405)
1,001,236,956,651
14,883,299,516
(15,754,483,772)
758,165,831,849
Persediaan Barang Jadi
Awal tahun
Transfer ke packing
Akhir tahun
Beban Pokok Penjualan
63,209,796,751
35,216,186,601
(572,918,927)
(53,443,991,492)
(59,511,541,944)
1,010,429,842,983
733,870,476,506
0
Berikut ini adalah rincian pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian untuk periode empat bulan yang berakhir pada tanggal
-tanggal 30 September 2013 dan 2012 :
PT Cita Rasa Sukses
112,101,795,163
94,339,429,692
PT Smart Corporation
56,221,278,029
49,378,396,406
168,323,073,192
143,717,826,098
22. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN--LAIN-LAIN
30 September 2013
Rp
Akun ini terdiri dari :
Penjualan barang bekas
Sewa gedung
Laba penjualan aset tetap
Sewa kendaraan
Pendapatan bunga
Laba selisih kurs - bersih
Lain-lain
Jumlah
259,238,814
896,684,526
2,935,805,274
523,260,000
434,840,110
2,090,798,382
9,315,911,398
16,456,538,504
-
22
30 September 2012
Rp
372,704,110
1,123,589,400
534,550,000
539,916,666
18,257,835
2,661,749,868
2,305,532,038
7,556,299,917
-
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI (Lanjutan)
(Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
(Tidak diaudit)
23. Beban Penjualan
30 September 2013
Rp
Akun ini terdiri dari :
Pengangkutan
Promosi dan iklan
Gaji dan tunjangan
Sewa
Penyusutan
Pemeliharaan dan perbaikan
Perijinan
Perjalanan Dinas
Air, listrik, telepon dan telex
Pendidikan dan latihan
Lain-lain
Jumlah
20,294,028,413
3,705,545,392
7,359,038,019
3,544,509,269
827,266,554
344,967,592
1,231,167,071
776,586,410
697,991,139
2,021,355,943
40,802,455,802
-
30 September 2012
Rp
17,237,851,413
19,000,252,338
5,951,570,496
2,231,623,479
788,554,723
580,123,278
1,382,499,800
917,554,325
207,781,635
1,526,951,095
49,824,762,582
-
24. Beban Umum dan Administrasi
30 September 2013
Rp
30 September 2012
Rp
Akun ini terdiri dari :
Gaji dan tunjangan
Penyusutan
Riset
Air, listrik, telepon dan telex
Alat tulis dan cetakan
Representasi
Sewa
Perjalanan dinas
Perijinan
Pemeliharaan dan perbaikan
Biaya bank
Iklan dan promosi
Lain-lain
Jumlah
22,046,707,068
3,843,590,364
1,443,649,762
525,802,721
1,114,018,126
18,241,200,319
4,940,636,077
1,324,750,552
882,433,510
1,356,829,510
52,592,115
894,485,391
2,063,253,945
820,277,497
1,614,766,545
334,663,719
3,973,224,911
38,727,032,165
-
251,901,969
809,624,497
2,685,602,876
977,834,575
806,048,875
178,242,163
1,846,690,522
34,301,795,446
-
25. BEBAN KEUANGAN
Akun ini merupakan beban bunga pinjaman bank
26. BEBAN LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari:
30 September 2013
Rp
Rugi selisih kurs - bersih
Penyusutan properti investasi
(lihat Catatan 9)
Lain-lain
Jumlah
23
30 September 2012
Rp
14,518,530,290
6,850,108,871
109,948,769
8,161,383,899
22,789,862,959
497,083,092
4,487,160,628
11,834,352,591
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI (Lanjutan)
(Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
(Tidak diaudit)
27. Laba Per Saham Dasar
Laba per saham dasar merupakan laba per saham dasar dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dengan perhitungan
sebagai berikut :
30 September 2013
Rp
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa beredar
Laba per lembar saham dasar
86,859,006,312
1.310.000.000
66.30
-
30 September 2012
Rp
59,522,613,070
1.310.000.000
45.44
-
28. Saldo dan Transaksi Signifikan denga Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Pihak berelasi
- PT Benteng Sejahtera
- PT Semestanustra Distrindo
- PT Siantar Tiara
Sifat hubungan
Pemegang saham dan manajemennya sama dengan entitas
- PT Shindo Tiara Tunggal
Pemegang saham Entitas
- Shindo Sumidomo
Pemegang saham dan Direksi entitas
- Dewan Komisaris dan direksi
Manajemen dan karyawan kunci
Transaksi-transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Dalam kegiatan usahanya, Entitas juga mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, yang dilakukan dalam
kondisi dan persyaratan normal, meliputi antara lain:
a. Jumlah gaji dan tunjangan lain untuk Dewan Komisaris dan Direksi Entitas pada tahun 2013 dan 2012 sebesar Rp 1.582.919.247 dan
Rp 1.590.760.753
b. Penjualan sebesar Rp. 639.828.531.915 (51,91% dari jumlah penjualan bersih), Rp. 560.232.548.117 (61,15% dari penjualan) masingmasing untuk periode tahun 2013 dan 2012, merupakan penjualan kepada PT Semestanustra Distrindo. Pada tanggal laporan posisi
keuangan (neraca), piutang atas penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari akun "Piutang Usaha - Pihak Berelasi", dan merupakan
7,49% dan 6,26% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 30 September 2013 dan 2012
c. Entitas mengadakan perjanjian sewa dengan PT Benteng Sejahtera atas bangunan seluas 15.200 m2 untuk masa sewa 1 (satu) tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dengan nilai sewa sebesar Rp 1.368.000.000. Perjanjian sewa ini tidak diperpanjang.
Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun "Beban Pokok Penjualan" dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasi.
d. Entitas mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Shindo Tiara Tunggal atas tanah dan bangunan seluas 4.515 m2 untuk
jangka waktu 1 (satu) tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 406.350.000. Perjanjian sewa ini telah
diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2013. Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun "Beban Umum
dan Administrasi" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi.
e. Entitas mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Semestanustra Distrindo atas bangunan yang terletak di Medan seluas 438
m2 untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang berakhir pada tanggal 30 April 2013 dengan nilai sewa sebesar Rp 18.000.000 per tahun.
Perjanjian ini diperpanjang selama 5 (lima) tahun terhitung sejak 1 Mei 2013 dan berakhir pada 30 April 2018 dengan nilai sewa sebesar
RP 20.000.000. Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun "Pendapatan lain-lain" dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasi.
f. Entitas mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Semestanustra Distrindo atas bangunan pabrik di Bekasi seluas 386 m2
untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dengan nilai sewa selama 5 (lima) tahun sebesar
Rp 193.000.000. Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun "Pendapatan Diterima Di Muka" dalam laporan
posisi keuangan konsolidasi (neraca).
h. Pada tanggal 7 Januari 2008, Entitas mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Siantar Tiara atas bangunan ruko berlantai 4
berikut fasilitasnya untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan akan berakhir pada tanggal 18 Januari 2011 dengan nilai sebesar Rp 40.000.000
per tahun. Sewa tersebut telah diperpanjang sampai dengan 17 Januari 2014. Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian
dari akun "Pendapatan lain-lain" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi.
i. PT Semestanustra Distrindo telah membayar sebesar Rp 1.500.000.000 sebagai jaminan distributor untuk pemasaran produk Entitas,
jaminan tersebut dicatat sebagai akun "Jaminan Pelanggan" dalam laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasi.
24
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI (Lanjutan)
(Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
(Tidak diaudit)
28. Saldo dan Transaksi Signifikan denga Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa (lanjutan)
j. Pada tahun 2012, PT Siantar Megah Jaya, Entitas Anak, memperoleh pinjaman dari Shindo Sumidomo sebesar Rp 24.000.000.000 yang
digunakan oleh Entitas Anak dalam pengembangan usahanya. Saldo yang timbul dari transaksi tersebut disajikan sebagai bagian dari
akun “Hutang Lain-lain - Pihak Berelasi” dalam laporan posisi keuangan konsolidasi.
k. Pada tahun 2012, PT Wahana Fantasia Jaya, Entitas Anak, memperoleh pinjaman dari Shindo Sumidomo sebesar Rp 651.334.247
yang digunakan oleh Entitas Anak dalam pengembangan usahanya. Saldo yang timbul dari transaksi tersebut disajikan sebagai bagian
dari akun “Hutang lain-lain -Pihak Berelasi” dalam laporan posisi keuangan konsolidasi.
l. PT Siantar Megah Jaya, Entitas Anak, melakukan transaksi keuangan dengan PT Shindo Tiara Tunggal sebesar Rp 4.000.000.000.
Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Lain-lain - Pihak Berelasi” dalam laporan posisi keuangan
konsolidasi.
m. PT Siantar Megah Jaya, Entitas Anak, melakukan transaksi keuangan berupa setoran modal dari PT Siantar Tiara sebesar Rp
200.000.000. Saldo yang timbul dari transaksi tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Lain-lain - Pihak Berelasi” dalam
laporan posisi keuangan konsolidasi.
n. PT Genta Persada Jaya, Entitas Anak, melakukan transaksi keuangan dengan PT Siantar Tiara sebesar Rp 43.000.000. Saldo yang
timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Lain-lain - Pihak Berelasi” dalam laporan posisi keuangan (neraca)
konsolidasi.
o. PT Megah Tanah Abang, Entitas Anak, melakukan transaksi keuangan berupa setoran modal dari PT Graha Megah Propertindo
sebesar Rp 15.000.000.000. Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Lain-lain - Pihak Berelasi”
dalam laporan posisi keuangan konsolidasi.
29. Informasi Segmen Usaha
Segmen Usaha
Entitas pada saat ini melakukan kegiatan usaha industri makanan ringan (snack), mie (snack noodle), kerupuk (crackres), biskuit dan
kembang gula (candy).
Berikut ini informasi segmen berdasarkan segmen usaha :
30 September 2013
Rp
Informasi menurut daerah geografis
Penjualan bersih :
Manufaktur
Kerupuk
Biskuit dan wafer
Mie
Percetakan
Kembang gula
Lain-lain (Non Produk)
Jumlah
Beban Pokok Penjualan :
Manufaktur
Kerupuk
Biskuit dan wafer
Mie
Percetakan
Kembang gula
Lain-lain (Non Produk)
Jumlah
25
30 September 2012
Rp
373,578,595,418
376,345,673,336
276,230,522,685
23,026,920,604
600,907,294
182,708,754,858
1,232,491,374,194
0
311,283,485,235
361,209,725,851
206,983,930,358
27,421,178,483
2,977,991,810
6,283,816,162
916,160,127,899
0
283,965,708,362
292,274,370,332
240,504,784,366
19,193,244,886
1,867,949,548
172,623,785,489
1,010,429,842,982
229,890,647,627
289,647,061,869
188,922,947,632
18,284,197,579
2,588,296,267
4,537,325,532
733,870,476,506
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI (Lanjutan)
(Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
(Tidak diaudit)
Informasi Segmen Usaha (lanjutan)
Laba Usaha
Manufaktur
Kerupuk
Biskuit dan wafer
Mie
Percetakan
Kembang gula
Lain-lain (Non Produk)
Laba Kotor
Pendapatan lain-lain
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Beban keuangan
Beban lain-lain
Laba sebelum taksiran penghasilan
(beban) pajak
Taksiran penghasilan
(beban) pajak
Laba tahun berjalan
0
-
89,612,887,057
84,071,303,004
35,725,738,319
3,833,675,719
(1,267,042,254)
10,084,969,367
222,061,531,212
81,392,837,609
71,562,663,982
18,060,982,726
9,136,980,904
389,695,543
1,746,490,629
182,289,651,393
16,456,538,504
(40,802,455,802)
(38,727,032,165)
(28,497,534,936)
(22,789,862,959)
7,556,299,917
(49,824,762,582)
(34,301,795,446)
(19,493,942,987)
(11,834,352,591)
107,701,183,854
74,391,097,705
(20,842,177,542)
86,859,006,312
0
(14,868,484,634)
59,522,613,070
0
Segmen Geografis:
30 September 2013
Rp
Informasi menurut daerah
geografis
Penjualan bersih :
Ekspor
Domestik
Jumlah
20,233,115,063
1,212,258,259,131
1,232,491,374,194
-
30 September 2012
Rp
24,906,926,443
891,253,201,455
916,160,127,899
-
30. Ikatan
a.Pada tahun 1995, Perusahaan mengadakan perjanijian dengan PT Semestranustra Distrindo (pihak yang mempunyai hubungan
istimewa) dan PT Wicaksana Overseas International Tbk, di mana perusahaan-perusahaan tersebut ditunjuk sebagai distributor untuk
memasarkan hasil produksi Perusahaan. Atas penunujukan tersebut PT Semestanustra Distrindo diharuskan membayar uang jaminan
sebesar Rp 1.500.000.000 (lihat Catatan 4). Perjanjian ini dapat diperpanjang secara otomatis.
b. Entitas mengadakan perjanjian kerjasama dengan
PT Wicaksana Overseas Internasional Tbk, dimana PT Wicaksana
Overseas Internasional Tbk ditunjuk sebagai distributor untuk memasarkan hasil produksi Entitas. Dalam perjanjian tersebut, Entitas
memberikan fasilitas kredit dengan batas maksimum sebesar Rp 21.500.000.000. Atas fasilitas yang diberikan tersebut, PT Wicaksana
Overseas Internasional Tbk memberikan jaminan kepada Entitas berupa tanah dengan SHGB No.1872, SHGB No. 83 dan SHGB No. 14
masing-masing seluas 6.615m2, 13.300m2 dan 6.290m2 yang terletak di Surabaya, Semarang dan Bekasi.
c. Pada tanggal 25 Januari 2012 Entitas menyewa dari Tn, NG Johanes Wijaya atas empat buah bangunan rumah dan kantor seluas 371
m2 untuk jangka waktu 2 (dua) tahun dan akan berakhir pada tanggal 17 Januari 2014 dengan nilai sewa keseluruhan sebesar Rp
617.400.000.
d. Pada tanggal 6 Juli 2012, Entitas mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Heinz ABC Indonesia atas bangunan seluas
115.570 m2 di Pasuruan untuk jangka waktu 12 bulan yang berakhir 5 Juli 2013 dengan nilai sewa sebesar Rp 959.904.000 . Perjanjian
ini diperpanjang untuk jangka waktu 12 bulan yang berakhir 5 Juli 2014 dengan nilai sewa sebesar Rp. 1.173.216.000.
e. Pada tanggal 1 Juni 2013, Entitas mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Pioneer Flour Mill Industries atas bangunan
seluas 22.042 m2 di Tambak Jabon Sidoarjo untuk jangka waktu 24 bulan yang berakhir 31 Mei 2015 dengan nilai sewa sebesar Rp
42.000.000 per tahun
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Risiko keuangan utama yang dihadapi Entitas dan Entitas Anak adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko suku bunga,
risiko likuiditas dan risiko harga. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan
perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia dan internasional.
1. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko dimana Entitas dan Entitas anak akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan
yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Instrumen keuangan Entitas dan Entitas Anak yang mempunyai potensi atas risiko
kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan investasi. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan
nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
Entitas dan Entitas anak mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing
pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan
yang berpredikat baik yang dipilih.
26
PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI (Lanjutan)
(Disajikan
dalam
dinyatakan
lain)
Entitas
dan Rupiah,kecuali
Entitas anak mengelola
risiko
kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing
(Tidakpelanggan
diaudit) dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan
yang berpredikat baik yang dipilih.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
2. Risiko Nilai Tukar Mata Uang
Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan
berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Entitas yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar
mata uang terutama terdiri dari kas dan setara kas, investasi dan pinjaman.
Untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing, Entitas telah melakukan beberapa kontrak derivatif dengan pihak lain
3. Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat
perubahan suku bunga pasar. Entitas dan Entitas anak memiliki risiko suku bunga terutama karena adanya pinjaman dengan suku bunga
mengambang.
Entitas dan Entitas anak mengelola risiko suku bunga melalui kombinasi pinjaman dengan suku bunga tetap dan mengambang yang tepat
dan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Entitas.
4. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Entitas dan Entitas Anak menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk
menutupi pengeluaran jangka pendek.
Entitas dan Entitas Anak mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi
komitmen Entitas untuk operasi normal Entitas dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal
jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
32. ESTIMASI AKUNTANSI PENTING
Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan
liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban yang
dilaporkan selama periode pelaporan.
Pos-pos signifikan yang terkait dengan taksiran dan asumsi antara lain:
a. Penyisihan piutang ragu-ragu
Entitas mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban
keuangannya. Dalam hal tersebut, Entitas mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak
terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk
mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang guna mengurangi jumlah piutang pada jumlah yang diharapkan dapat diterima. Provisi
b. Properti investasi
Biaya perolehan properti investasi disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat
ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis properti investasi selama 4-20 tahun. Perubahan tingkat pemakaian dan
perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan
mungkin direvisi.
c. Aset tetap
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya.
Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Umur masa manfaat ini adalah umur
yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Entitas dan Entitas Anak menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan
perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan
d. Pajak penghasilan
Entitas dan Entitas Anak beroperasi di bawah peraturan perpajakan di Indonesia. Pertimbangan yang signifikan diperlukan untuk
menentukan provisi pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai. Apabila keputusan final atas pajak tersebut berbeda dari jumlah yang
pada awalnya dicatat, perbedaan tersebut akan dicatat di laporan laba rugi komprehensif konsolidasi pada periode dimana hasil tersebut
dikeluarkan.
e. Imbalan kerja
Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan dengan menggunakan asumsi aktuaria. Asumsi yang
digunakan dalam menentukan biaya bersih untuk pensiun termasuk tingkat pengembalian jangka panjang yang diharapkan atas aset
program dan tingkat diskonto yang relevan. Setiap perubahan dalam asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat liabilitas imbalan kerja.
Asumsi tingkat pengembalian yang diharapkan atas aset program ditentukan secara seragam, dengan mempertimbangkan pengembalian
historis jangka panjang, alokasi aset dan perkiraan masa depan atas pengembalian investasi jangka panjang.
Asumsi penting lainnya untuk liabilitas imbalan kerja sebagian didasarkan pada kondisi pasar saat ini.
Hasil aktual dapat berbeda dari taksiran tersebut.
27
Download