PT SIANTAR TOP Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM UNTUK BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 ( TIDAK DIAUDIT ) PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013, 31 DESEMBER 2012 DAN 1 JANUARI 2012 (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) Catatan 30 September 2013 Rp 31 Desember 2012 Rp 1 Januari 2012 Rp ASSET ASET LANCAR Kas dan Bank Investasi Sementara Piutang Usaha Pihak ketiga-setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar RP 2.122.931.573 pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 dan tanggal 1 Januari 2012 Pihak berelasi piutang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi persediaan Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka Uang muka pembelian Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp. 1.044.224.602 pada 30 September 2013, Rp 934.275.833 pada tanggal 31 Desember 2012, dan Rp 2.841.796.088 pada tanggal 31 Januari 2012 Aset tetap -setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 409.671.141.712 pada 30 September 2013, Rp 375.810.229.362 pada tanggal 31 Desember 2012, dan Rp 328.731.893.462 pada tanggal 31 Januari 2012 Beban ditangguhkan -hak atas tanah -bersih Aset lain-lain -bersih Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET 2d,2u,3 2e 13,684,986,841 9,757,692,000 8,304,591,431 44,100,000,000 6,350,975,923 - 2f,2u,4,12 2g,4,12,30 112,969,485,596 104,655,021,444 100,061,558,878 84,066,035,190 57,550,980,261 56,378,872,966 2g, 5 2g, 5, 30 2h, 6 15a 2i,7 8 10,532,658,353 15,243,000,000 271,921,196,959 10,397,125,700 1,814,498,883 84,410,400,884 635,386,066,661 1,383,884,682 15,243,000,000 242,653,601,169 7,196,352,187 1,518,659,953 65,311,852,705 569,839,536,195 487,271,939 243,000,000 161,699,916,410 2j,9 27,162,992,535 27,272,941,305 35,495,321,050 2k,10 720,317,626,058 651,321,554,715 579,812,502,191 2m 2l,11 1,263,415,891 748,744,034,484 1,406,803,675 680,001,299,695 3,546,135,317 1,682,987,387 620,536,945,945 1,384,130,101,145 0 1,249,840,835,890 934,765,927,864 Lihat catatan Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 1 1,407,998,053 30,109,966,367 314,228,981,919 (179) PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI (Lanjutan) 30 SEPTEMBER 2013, 31 DESEMBER 2012 DAN 1 JANUARI 2012 (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) Catatan 30 September 2013 Rp 31 Desember 2012 Rp 1 Januari 2012 Rp LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang bank Hutang usaha-pihak ketiga Hutang lain-lain pihak ketiga pihak berelasi Hutang pajak Beban masih harus dibayar Pendapatan diterima dimuka Uang muka penjualan Hutang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Liabilitas Jangka pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan Hutang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Jaminan pelanggan 2u,12 2u,13 261,044,200,180 86,772,851,536 323,042,652,049 152,608,191,720 176,113,798,645 78,557,267,479 2u,14,30 2g,2u,14 2q,15b 16 2g 48,595,276,472 55,151,334,247 9,891,400,569 14,936,149,559 1,110,125,803 1,570,616,586 309,846,153 55,151,334,247 4,606,002,997 16,036,615,471 577,617,002 213,761,941 20,051,758,990 38,267,976,614 4,898,941,606 11,331,828,543 237,747,669 474,864,218 85,597,350,603 564,669,305,556 - 18,750,000,000 571,296,021,580 329,934,183,764 (74) 2q,15b 28,379,498,611 29,109,366,670 29,237,258,338 2u,17 2p 2g,30 109,401,401,383 13,629,548,973 1,500,000,000 55,875,000,000 12,369,107,330 1,500,000,000 74,625,000,000 9,304,328,926 1,600,000,000 98,853,474,000 670,149,495,580 114,766,587,264 444,700,771,028 131,000,000,000 300,000,000 520,022,796,213 131,000,000,000 300,000,000 433,159,333,740 131,000,000,000 300,000,000 358,516,439,284 651,322,796,213 15,227,550,409 564,459,333,740 15,232,006,570 489,816,439,284 248,717,552 666,550,346,622 579,691,340,310 490,065,156,836 1,384,130,101,145 1,249,840,835,890 - 934,765,927,864 - Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS 152,910,448,968 717,579,754,523 EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal Saham - Nilai Nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 3.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh-1.310.000.000 saham Tambahan modal disetor Saldo laba Sub jumlah Kepentingan non pengendali Jumlah ekuitas JUMLAH LIABILITIES DAN EKUITAS 18 19 2c - HARUS NOL Lihat catatan Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 2 PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 DAN 30 SEPTEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) Catatan PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN 1,232,491,374,194 916,160,127,899 2o,21 1,010,429,842,982 733,870,476,506 222,061,531,211 182,289,651,392 2o,22 2o,23 2o,24 2o,25 2o,26 LABA SEBELUM TAKSIRAN PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK TAKSIRAN PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK Kini Tangguhan 2c LABA TAHUN BERJALAN LABA PER SAHAM DASAR 16,456,538,504 (40,802,455,802) (38,727,032,165) (28,497,534,936) (22,789,862,959) 7,556,299,917 (49,824,762,582) (34,301,795,446) (19,493,942,987) (11,834,352,591) 107,701,183,854 74,391,097,704 (21,572,045,600) 729,868,058 (13,561,039,400) (1,307,445,234) (20,842,177,542) (14,868,484,634) 86,859,006,312 59,522,613,070 86,863,462,473 (4,456,161) 59,523,893,618 (1,280,548) 86,859,006,312 59,522,613,070 66.30 45.44 2q,15 Jumlah Taksiran Beban Pajak LABA TAHUN BERJALAN Jumlah laba tahun berjalan yang dapat diatribusikankepada : Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali 30 September 2012 Rp 2o,2g,20 LABA KOTOR Pendapatan lain-lain Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban keuangan Beban lain-lain 30 September 2013 Rp 2s,26 Lihat catatan Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 3 PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 DAN 30 SEPTEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Tambahan Modal Disetor-Bersih 30 September 2012 Saldo Laba Jumlah Ekuitas Kepentingan nonpengendali Rp. Jumlah Ekuitas Rp. Saldo 1 Januari 2012 Laba tahun berjalan 131,000,000,000 300,000,000 358,516,439,284 59,522,613,070 489,816,439,284 59,522,613,070 - 489,816,439,284 59,522,613,070 Saldo 30 September 2012 131,000,000,000 300,000,000 418,039,052,354 549,339,052,354 - 549,339,052,354 Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Tambahan Modal Disetor-Bersih 30 September 2013 Saldo Laba Jumlah Ekuitas Kepentingan nonpengendali Rp. Jumlah Ekuitas Rp. Saldo 1 Januari 2013 Laba tahun berjalan 131,000,000,000 300,000,000 433,159,333,740 86,863,462,473 564,459,333,740 86,863,462,473 15,232,006,570 (4,456,161) 579,691,340,310 86,859,006,312 Saldo 30 September 2013 131,000,000,000 300,000,000 520,022,796,213 651,322,796,213 15,227,550,409 666,550,346,622 Lihat catatan Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 4 PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2013 DAN 30 SEPTEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 30 September 2013 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Kas diperoleh dari (digunakan untuk) operasi 30 September 2012 Rp 1,353,050,138,170 (1,267,393,351,443) 85,656,786,727 1,057,547,949,599 (991,365,662,164) 66,182,287,435 434,870,444 (28,497,534,936) (16,295,124,617) 41,298,997,618 (270,225,861) (18,830,506,080) (8,807,728,525) 38,273,826,969 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil Penjualan aset tetap Penambahan uang muka pembelian aset tetap Penambahan aset tetap Pencairan (penempatan) investasi jangka pendek Kas Bersih Digunakan aktivitas investasi 1,542,272,727 (16,517,795,289) (94,370,534,937) (109,346,057,499) (96,267,625,469) (96,267,625,469) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan hutang bank Pembayaran hutang bank Penambahan hutang pihak berelasi Kas Bersih Diperoleh dari aktivitas pendanaan 3,149,468,230,403 (3,076,040,775,112) 73,427,455,291 1,946,202,697,855 (1,884,755,688,139) 61,447,009,716 5,380,395,410 8,304,591,431 - 3,453,211,217 6,350,975,793 - 13,684,986,841 9,804,187,010 Penerimaan penghasilan bunga Pembayaran beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan lain-lain Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk )Aktivitas operasi KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK KAS DAN BANK AWAL TAHUN Dampak perubahan selisih kurs atas kas dan bank KAS DAN BANK AKHIR TAHUN Lihat catatan Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 5 PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan dalam Rupiah ,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 1. Umum a. Pendirian dan Informasi Umum PT Siantar Top Tbk (Entitas) didirikan berdasarkan akta No. 45 tanggal 12 Mei 1987 dari Ny. Endang Widjajanti, S.H., notaris di Sidoarjo dan akta perubahannya No. 64 tanggal 24 Maret 1988 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-5873.HT.01.01.Th.88 tanggal 11 Juli 1988 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 104 tanggal 28 Desember 1993, Tambahan No. 6226. Anggaran Dasar Entitas telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 48 tanggal 25 Juli 2008 dari Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., notaris di Surabaya, mengenai Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Siantar Top Tbk untuk menyesuaikan dengan ketentuan Undang-undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-11279.AH.01.02 tahun 2009 tanggal 6 April 2009. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Entitas, ruamg lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang industri makanan ringan, yaitu mie (snack noodle), kerupuk (crackers) dan kembang gula (candy). Entitas berdomisili di Sidoarjo, Jawa Timur dengan pabrik berlokasi di Sidoarjo (Jawa Timur), Medan (Sumatera Utara) dan Bekasi (Jawa Barat). Kantor pusat Entitas beralamat di Jl. Tambak Sawah Vo. 21-23 Waru, Sidoarjo. Entitas mulai beroperasi secara komersial pada bulan September 1989. Hasil produksi Entitas dipasarkan di dalam dan di luar negeri, khususnya Asia. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 25 Nopember 1996, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. S-1915/PM/1996 untuk melakukan Penawaran Umum atas 27.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 16 Desember 1996, sahamsaham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2012, seluruh saham Entitas sejumlah 1.310.000.000 saham dengan nominal Rp 100 per saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan pengurus Entitas pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut : 30 September 2013 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris : : 31 Desember 2012 Osbert Kosasih Juwita Wijaya Robin Sindo Osbert Kosasih Direksi : Direktur Utama Pitoyo : Direktur Shindo Sumidomo : Direktur Armin Jumlah karyawan Entitas rata-rata 6.649 dan 10.639 pegawai masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 Komite Audit Ketua Anggota Anggota : : : Shindo Sumidomo Pitoyo Armin I Gde Cahyadi Andrian Wijaya - Toni Suhartono I Gde Cahyadi Andrian Wijaya d. Entitas anak Entitas memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% saham dan/atau mempunyai kendali atas Entitas anak Rincian penyertaan langsung dan tidak langsung pada Entitas anak pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut : Nama Entitas Anak Domisili Persentase Kepemilikan Kegiatan usaha Tahun beroperasi secara komersial Jumlah aset Jumlah aset per 30 Sept 2013 per 31 Desember 2012 Kepemilikan langsung PT Siantar Megah Jaya dan anak Entitas (SMJ) Surabaya Perdagangan Pembangunan Perindustrian Percetakan Pengangkutan Pertanian Perbengkelan dan jasa 99% 6 - 131,719,314,786 138,233,655,454 PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan dalam Rupiah ,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) Kepemilikan tidak langsung melalui SMJ PT Genta Persada Jaya (GPJ) Surabaya PT Wahana Fantasia Jaya (WFJ) Surabaya PT Megah Tanah Abang (MTA) Surabaya Pembangunan Perdagangan Perindustrian Pengangkutan darat Perbengkelan jasa 98,01% 119,119,570,835 119,152,904,284 Pariwisata 97,02% 3,926,373,969 3,942,258,631 Pembangunan, Perdagangan, jasa 70,00% 50,000,000,000 50,000,000,000 e. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasi 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi a. Pernyataan kepatuhan Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi.Laporan keuangan konsolidasi telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi,kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi disusun berdasarkan pada saat terjadinya (Accrual basis) dengan konsep biaya perolehan (historical cost),kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut. Pada tanggal 1 Januari 2012, Entitas dan Entitas Anak telah mengadopsi PSAK dan ISAK baru dan revisi yang efektif pada tahun 2012. Perubahan kebijakan akuntansi Entitas dan Entitas Anak telah dibuat sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi. Laporan arus kas konsolidasi disajikan dengan metode langsung yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi,investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. c. Prinsip Konsolidasi Sejak tanggal 1 Januari 2011 ,Entitas dan Entitas anak menerapkan PSAK No 4 (Revisi 2009),mengenai "Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri" Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan seluruh Entitas anak yang dikendalikan oleh Entitas.Pengendalian dianggap ada ketika Entitas memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak lebih dari setengah kekuasaan suara suatu Entitas , kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan Pengendalian.Pengendalian juga ada ketika Entitas memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu Entitas jika terdapat : - Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain. - Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian. - Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut atau, - Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut . Kepentingan non pengendali merupakan proporsi atas laba atau rugi dan aset netto yang tidak dimiliki Entitas dan disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi komprehensif dan ekuitas pada laporan posisi keuangan , dipisahkan dengan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan Entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Entitas. Seluruh transaksi antara Entitas dan Entitas anak ,saldo ,penghasilan,dan beban dieliminasipada saat konsolidasi. d. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas di bank, dan deposito berjangka dengan masa jatuh tempo kurang dari 3 (tiga) bulan atau kurang pada saat penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas kewajiban dan pinjaman lainnya ,serta tidak dibatasi penggunaannya. e. Investasi jangka pendek Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan atas hutang dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan disajikan sebagai investasi sementara dan dinyatakan sebesar nominal. 7 PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan dalam Rupiah ,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) f. Aset keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang pelanggan dan piutang lain-lain adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai "pinjaman yang diberikan dan piutang",yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif,biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya). selama perkiraan umur instrumen keuangan,atau jika lebih tepat digunakan periode yang lebih singkat untuk memperolah nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan Entitas dan Entitas anak dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan.Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif,sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yng terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan ,dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Penghentian pengakuan aset keuangan Entitas dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir atau Entitas dan Entitas anak mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh resiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain.Jika Entitas dan Entitas anak tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh resiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer ,maka Entitas dan Entitas anak mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar.Jika Entitas dan Entitas anak memiliki secara substansial seluruh resiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer,Entitas dan Entitas anak masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. g. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi Entitas dan Entitas anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang dinyatakan dalam PSAK No 7 (revisi 2010) mengenai "Pengungkapan Pihak-pihak berelasi " yang efektif berlaku mulai tanggal 1 Januari 2011. Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi ,diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. h. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi netto (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata (average method).Nilai realisasi netto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan. i. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). j. Properti Investasi Properti Investasi adalah properti yang dikuasai oleh pemilik atau penyewa melalui sewa pembiayaan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya ,dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau peyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti Investasi dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset (model biaya).Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis properti investasi selama 20 tahun. Tanah tidak disusutkan. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya ,sedangkan pemugaran dan penambahan dalam jumlah material dikapitalisasi. k. Aset Tetap Berdasarkan PSAK No 16 (revisi 2007)mengenai "aset Tetap" suatu entitas harus memilih model biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap.Entitas dan Entitas anak telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), kecuali tanah yang tidak disusutkan ,berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomi aset tetap sebagai berikut : Tahun Bangunan dan prasarana 20 Mesin dan peralatan 15 Kendaraan 4 Inventaris 4 8 PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan dalam Rupiah ,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) Aset tetap dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan ,yang mencakup biaya pinjaman untuk membiayai aset selama periode pembangunan aset yang bersangkutan . Akumulasi biaya dari aset tersebut direklasifikasikan ke aset tetap yang bersangkutan dan kapitalisasi biaya pinjaman ini dihentikan pada saat aset tersebut diselesaikan dan siap untuk digunakan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada saat terjadinya pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi.Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual,biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang diperoleh/diderita dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi tahun yang bersangkutan. Sesuai dengan PSAK No 47 mengenai "Akuntansi Tanah" tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan tanah atau perpanjangan hak tanah atau hak guna usaha ditangguhkan dan diamortisasi selama periode berlakunya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). l Aset Tidak Digunakan Dalam Usaha Aset tidak digunakan dalam usaha dinyatakan sebesar nilai terendah antara nilai tercatat dan nilai realisasi bersih dan disusutkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan. m Beban Ditangguhkan – Hak atas Tanah Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atas tanah karena umur hukum hak atas tanah lebih pendek dari umur ekonomiknya. n. Biaya Emisi Efek Ekuitas Keputusan ketua BAPEPAM_LK No KEP-554/BL/2010 tentang perubahan Keputusan Ketua BAPEPAM No KEP-06/PM/2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan ,Biaya-biaya emisi efek yang terjadi sehubungan dengan penerbitan efek ekuitas dikurangkan langsung dari tambahan modal disetor yang diperolah dari penawaran efek tersebut. o. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (F.O.B Shipping Point). Beban diakui pada saat terjadinya, dengan menggunakan dasar akrual (accrual basis). p. Imbalan Kerja Sesuai PSAK No 24 (revisi 2004) mengenai 'Imbalan kerja" ,biaya penyisihan imbalan kerja karyawan menurut UU No 13/2003 ditentukan berdasarkan penilaian aktuaria menggunakan metode Projected Unit Credit . Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugianaktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10 % dari jumlah yang lebih besar antara nilai kini imbalan pasti dan nilai wajar aset program pada tanggal laporanposisi keuangan (neraca) konsolidasi. Keuntungan dan kerugian aktuaria ini diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Kemudian biaya jasa lalu yang timbulakibat penerapan program imbalan pasti atau perubahan program imbalan pasti yang terhutang,diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan (vested). Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan (neraca) Konsolidasi merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti yang disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui ,biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program. q Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam tahun yang bersangkutan.Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas perhitungan beda temporer antara pelaporan komersial dan fiskal dan akumulasi rugi fiskal. r Penurunan Niai Aset Non Keuangan Sejak tanggal 1 Januari 2011,Entitas dan Entitas anak menerapkan PSAK No 48 (revisi 2009), mengenai "Penurunan Nilai Aset" Pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca),Entitas menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai.Jika terdapat indikasi tersebut,nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset disetimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada).Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu,Entitas mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antaraharga jual netto atau nilai pakai.Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya,nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. Penerapan PSAK No 48 (revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang berarti pengukuran pelaporan keuangan kecuali bagi pengungkapannya. s. Laba per Saham Dasar Perhitungan laba tahun berjalan pemilik Entitas induk per saham dasar dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama tahun yang bersangkutan . Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama periode pelaporan setelah disesuaikan dengan efek yang sifatnya berpotensi dilutif. 9 PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Disajikan dalam Rupiah ,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) t. Informasi Segmen Efektif tanggal 1Januari 2011,PSAK No 5 (revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Entitas dan Entitas anak yang secara reguler direview oleh "Pengambil Keputusan Operasional" dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Kebalikan dengan standar sebelumnya yang mengharuskan Entitas dan Entitas anak mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan geografis ), menggunakan pendekatan resiko dan pengembalian. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktifitas bisnis yang mana Entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana Entitas beroperasi. Segmen operasi adalah suatu komponen dari Entitas atau Entitas Anak : - Yang melibatkan dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain entitas yang sama ) - Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan kinerjanya dan - Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Pendapatan ,beban,hasil,aset,dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Entitas dan Entitas anak ,dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi. Penerapan PSAK No 5 (revisi 2009 ) tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi u. Transaksi dan saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.Pada tanggal laporan posisi keuangan (Neraca) konsolidasi,aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia.Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. u. Liabilitas Keuangan Liabilitas Keuangan Hutang usaha da hutang lain-lain, hutang bank serta pinjaman lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif. Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan Entitas dan entitas anak menghentikan pangakuan liabilitas keuangan, dan hanya jika, liabilitas Entitas dan Entitas anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadarluasa. v. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan standar akuntansi keuangan mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Dengan adanya risiko ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil realisasi yang akan terjadi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi sebelumnya. 10 PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 3. KAS DAN BANK 30 September 2013 Rp 31 Desember 2012 Rp Akun ini terdiri dari: Kas Rupiah Dollar Amerika Serikat Sub Jumlah 1,711,880,257 1,204,362,440 2,916,242,697 3,188,481,344 328,954,060 3,517,435,404 Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mayapada The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Limited PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk) PT Bank OCBC NISP Tbk Standard Chartered Bank Limited PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Bank Rakyat Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk 814,891,505 2,525,527 89,336 131,607,029 5,253,008,828 0 14,876,370 (0) 3,077,788,667 85,236,261 693,715,128 2,625,527 325,336 232,906,032 21,573,198 17,332,712 66,699 1,696,697,376 21,557,989 Dolar Amerika Serikat PT Bank Rakyat Indonesia ( Persero ) Tbk Standard Chartered Bank Limited PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Niaga Tbk) PT Bank Pan Indonesia Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Limited Sub-jumlah Bank 182,698,548 226,563,782 45,018,492 227,668,905 12,597,620 694,173,272 10,768,744,144 1,411,909,692 191,098,248 108,972,878 11,050,842 377,324,370 4,787,156,027 Jumlah 13,684,986,841 Penempatan Kas dan Bank Dilakukan pada pihak ketiga dan tidak digunakan sebagai jaminan 4. Piutang Usaha a. Rincian piutang usaha berdasarkan nama pelanggan adalah sebagai berikut : 30 September 2013 Rp Pihak ketiga Pelanggan dalam negeri Pelanggan luar negeri Sub Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Sub Jumlah 8,304,591,431 - 31 Desember 2012 Rp 111,529,693,123 3,562,724,046 115,092,417,169 (2,122,931,573) 112,969,485,596 - 98,475,756,228 3,708,734,223 102,184,490,451 (2,122,931,573) 100,061,558,878 - 104,655,021,444 217,624,507,040 - 84,066,035,190 184,127,594,068 - 30 September 2013 Rp 199,082,147,884 31 Desember 2012 Rp 166,353,768,772 7,140,159,326 3,608,822,399 7,608,822,399 2,307,486,605 20,665,290,729 (2,122,931,573) 217,624,507,040 - 12,593,605,059 3,903,698,190 683,249,161 2,716,204,459 19,896,756,869 (2,122,931,573) 184,127,594,068 - Pihak berelasi (Lihat Catatan 30 ) PT Semestanustra Distrindo Jumlah b. Rincian umur piutang usaha adalah sebagai berikut : Belum jatuh tempo Jatuh tempo 1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari Lebih dari 90 hari Sub Jumlah Penyisihan piutang ragu ragu Bersih 11 PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 4. Piutang Usaha (lanjutan) c. Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut : 30 September 2013 Rp Rupiah Dollar Amerika Serikat Euro eropa Sub-jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah 31 Desember 2012 Rp 216,184,714,567 3,562,724,046 219,747,438,613 (2,122,931,573) 217,624,507,040 - 182,150,437,331 4,100,088,310 186,250,525,641 (2,122,931,573) 184,127,594,068 - d. Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu 30 September 2013 Rp Saldo Awal Penyisihan piutang ragu-ragu Saldo Akhir 31 Desember 2012 Rp (2,122,931,573) (2,122,931,573) (2,122,931,573) (2,122,931,573) Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang kepada pihak berelasi tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat piutang tersebut dapat ditagih Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara, siginifikan atas piutang kepada pihak ketiga Piutang usaha digunakan sebagai jaminan untuk hutang bank jangka panjang ( lihat catatan 12 ) 5. PIUTANG LAIN-LAIN Rincian piutang usaha berdasarkan nama pelanggan adalah sebagai berikut : 30 September 2013 Rp 10,532,658,353 Pihak Ketiga Pihak berelasi PT Siantar Tiara PT Graha Megah Propertindo Sub - jumlah Jumlah - bersih - 31 Desember 2012 Rp 1,383,884,682 - 243,000,000 15,000,000,000 15,243,000,000 25,775,658,353 243,000,000 15,000,000,000 15,243,000,000 16,626,884,682 Piutang lain-lain tidak dijaminkan atas pinjaman dan tidak terdapat jaminan yang diterima Entitas dan Entitas Anak atas piutang tersebut. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap piutang lain-lain pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, manajemen Entitas berkeyakinan tidak terdapat bukti obyektif bahwa piutang mengalami penurunan nilai, oleh karena itu tidak ditentukan adanya penyisihan penurunan nilai piutang lain-lain. 12 PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 6. Persediaan Akun ini terdiri dari: 30 September 2013 Rp Bahan baku dan bahan pembantu Barang jadi Barang dalam proses 31 Desember 2012 Rp 164.144.905.040 63.209.796.751 14.066.391.958 Suku cadang dan lainnya Sub-jumlah Penyisihan penurunan nilai persediaan 194,711,633,411 53,443,991,492 20,628,395,697 7,011,205,480 275.795.226.080 (3,874,029,121) Jumlah - Bersih 271.921.196.959 242.653.601.169 5.106.536.541 246.527.630.290 (3,874,029,121) 30 September 2013 Rp Mutasi Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan Saldo awal Penyisihan persediaan Saldo Akhir (3,874,029,121) (3,874,029,121) 31 Desember 2012 Rp (1,853,545,351) (2,020,483,770) (3,874,029,121) Pada tahun 2013 dan 2012, Entitas membukukan penurunan nilai persediaan masing – masing sebesar Rp 3.874.029.121 Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan tersebut adalah cukup Persediaan digunakan sebagai jaminan untuk hutang bank (lihat Catatan 12 dan 17). Seluruh persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 132.450.000.000 pada tahun 2013 dan 2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko-risiko tersebut. 7. Biaya dibayar dimuka Akun ini terdiri dari: Sewa Asuransi Lain-lain Jumlah 8. 30 September 2013 Rp 1,329,036,312 453,767,464 31,695,108 1,814,498,883 (0) - 31 Desember 2012 Rp 1,309,373,797 98,624,256 1,407,998,053 (110,661,900) 30 September 2013 Rp 83,379,543,772 1,030,857,112 84,410,400,884 - 31 Desember 2012 Rp 64,663,981,129 647,871,576 65,311,852,705 - Uang Muka Pembelian Akun ini terdiri dari: Uang muka Pembelian Aset tetap Uang muka pembelian persediaan Jumlah 13 PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 9. Properti Investasi Akun ini terdiri dari: Penyusutan dibebankan sebagai berikut : 30 September 2013 Rp 109,948,769 109,948,769 Beban Usaha 31 Desember 2012 Rp 273,222,109 273,222,109 Pada tahun 2012, pengurangan properti investasi merupakan reklasifikasi ke aset tetap bangunan dan prasarana dengan harga perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 10.129.900.000 dan Rp 2.180.742.364 (lihat Catatan 10). Penyusutan dibebankan pada akun “Beban Lain-lain” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi sebesar Rp 109.948.769 dan Rp 273.222.109 masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 (lihat Catatan 26). Penghasilan sewa dicatat pada akun “Penghasilan Lain-lain” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi pada tahun 2013 dan 2012 (lihat Catatan 22). Berdasarkan Kutipan Risalah Lelang No. 181/2008 tanggal 1 Januari 2008, Entitas melakukan pembelian aset 5 bidang tanah dengan jumlah keseluruhan seluas 128.700 m2. Aset tersebut belum ditentukan penggunaannya dalam jangka pendek. Hak atas tanah tersebut diatas terletak di Jl. Gema Lapik, Desa Cibatu Kabupaten Bekasi, dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan dengan jangka waktu 15 sampai dengan 30 tahun yang akan berakhir antara tahun 2012 sampai dengan tahun 2019. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. 14 PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 10. Aset Tetap Akun ini terdiri dari: 30 September 2013 Beban pabrikasi Beban penjualan (lihat Catatan 23) Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 24) Rp 27,768,729,929 3,544,509,269 3,837,306,265 36,749,188,842 2,951,348,115 35,150,545,463 15 31 Desember 2012 Rp 5,750,350,810 45,450,887,767 PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 10. Aset Tetap (Lanjutan) Pada tahun 2012, penambahan aset tetap bangunan dan prasarana termasuk reklasifikasi dari properti investasi dengan harga perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 10.129.900.000 dan Rp 2.180.742.364 (lihat Catatan 9). Hak atas tanah Entitas merupakan Hak Guna Bangunan (HGB) yang terletak di Tambak Sawah (Sidoarjo), Tanjung Morawa (Medan) dan Bekasi yang akan berakhir dalam waktu 20 sampai dengan 30 tahun yang akan berakhir sampai dengan tahun 2025. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Tanah dan bangunan serta mesin digunakan sebagai jaminan atas hutang bank dan hutang bank jangka panjang (lihat Catatan 12 dan 17). 11. Aset Lain-lain Penambahan Daya Listrik Akumulasi Amortisasi Lain-lain 30 September 2013 Rp 1,529,469,803 (546,973,913) 280,920,001 1,263,415,891 (1) 31 Desember 2012 Rp 1,529,469,800 (403,586,125) 280,920,000 1,406,803,675 - 30 September 2013 Rp 135,327,034 6,284,099 1,775,655 143,386,788 31 Desember 2012 Rp 179,293,141 9,720,326 2,170,245 191,183,712 30 September 2013 Rp 31 Desember 2012 Rp Amortisasi dibebankan sebagai berikut Beban pabrikasi Beban penjualan Beban umum dan administrasi Jumlah 12. Hutang Bank Akun ini terdiri dari : PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Indonesia Exim Bank PT Bank Mandiri PT Bank Central Asia Tbk Jumlah - 3,010,588,964 50,000,000,000 101,022,683,190 107,010,928,026 261,044,200,180 (0) 45,588,277,679 98,416,991,711 50,000,000,000 129,037,382,659 323,042,652,049 - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Pada tahun 2008, Entitas memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari BRI dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 40.000.000.000. Pinjaman ini sebagian digunakan untuk melunasi seluruh pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Pan Indonesia Tbk dan sisanya digunakan untuk modal kerja. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 14% per tahun (reviewable) dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2009. Berdasarkan Surat Penawaran Putusan Kredit tanggal 20 Oktober 2009, Entitas memperoleh fasilitas perpanjangan dan tambahan fasilitas pinjaman dari sebesar Rp 60.000.000.000 sehingga Plafond pinjaman Suplesi Kredit Modal Kerja (KMK) menjadi sebesar Rp 100.000.000.000, yang terdiri dari KMK perpanjangan sebesar Rp 40.000.000.000, pinjaman KMK Take Over sebesar Rp 57.541.012.513 dan KMK Suplesi sebesar Rp 2.458.987.487 yang semuanya akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2010. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12% per tahun. Sesuai dengan PTK No. PTK RI 644-ADK/DKR/11/2010 tanggal 11 Nopember 2010, Entitas mendapat penurunan suku bunga dari 12% per tahun menjadi 9,5% per tahun. Pinjaman ini telah diperpanjang selama 24 bulan dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2012. Pada tanggal 10 Oktober 2011, Entitas memperoleh tambahan fasilitas dari BRI dalam bentuk Bank Garansi sebesar US$ 235.000 dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2012. Pada tanggal 19 Juni 2012, Entitas memperoleh persetujuan perpanjangan jangka waktu pinjaman dari BRI sehingga akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2013 Jaminan atas pinjaman ini adalah sebagai berikut: 1. Persediaan yang diikat secara fidusia dengan nilai sebesar Rp 161.700.000.000. 2. Mesin dan peralatan yang terletak di Tanjung Morawa, Medan yang diikat secara fidusia dengan nilai sebesar Rp 17.049.320.000. 3. 2 (dua) bidang tanah yang terletak di Tanjung Morawa, Medan dengan SHGB No. 323 dan 326 luas 54.499 m2 dengan hak tanggungan senilai Rp 43.487.440.000. 4. 2 (dua) bidang tanah yang terletak di Desa Tambak Sawah SHGB No. 1421 dan No. 663 seluas 43.889 m2 dengan hak tanggungan senilai Rp 60.525.010.000. SHGB No. 663 tersebut berakhir pada tanggal 21 Juni 2007 dan saat ini sedang dalam proses perpanjangan hak. Berdasarkan persyaratan dari BRI, Entitas harus menjaga rasio hutang terhadap modal maksimal 3,71 dan rasio lancar minimal 1,1. 16 PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 12. Hutang Bank (lanjutan) Indonesia Eximbank (Exim) Pada tahun 2011, Entitas memperoleh fasilitas pinjaman dari Exim sebagai berikut: Fasilitas Kredit Modal Kerja - Ekspor Kredit Investasi - Ekspor I Kredit Investasi - Ekspor II Batas maksimal/Plafond 50.000.000.000 73.600.000.000 16.800.000.000 Pada tanggal 12 Desember 2012, Entitas memperoleh persetujuan perpanjangan jangka waktu pinjaman dari Exim sehingga akan jatuh tempo pada tanggal 15 Desember 2013. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 9% per tahun Pinjaman ini dijamin dengan aset tetap Entitas sebagai berikut: - Tanah,bangunan dan prasarana yang terletak di Jl. Tambak Sawah dengan SHGB No. 1414 seluas 31.523 m2 atas nama PT Benteng Sejahtera yang diikat hak tanggungan senilai Rp 46.340.000.000. - Tanah dan bangunan yang diikat hak tanggungan sebesar Rp 21.048.000.000. - Persediaan yang diikat fiducia senilai Rp 50.000.000.000. - Piutang usaha yang diikat fiducia senilai Rp 20.000.000.000. - Mesin biscuit production line yang terdiri dari dough feeding section, forming section, baking section dan cooling section yang diikat fiducia senilai Rp 92.000.000.000. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, Entitas hanya menggunakan fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) Pada tahun 2013, Entitas memperoleh fasilitas pinjaman dari Mandiri sebagai berikut: Fasilitas Batas maksimal/Plafond - Kredit Modal Kerja – Tranche I - Kredit Modal Kerja – Tranche II - Treasure Line - Corporate Card Rp110,000,000,000 Rp25,000,000,000 US$ 1.500.000 Rp2,500,000,000 Kredit Modal Kerja digunakan untuk melunasi pinjaman dari CIMB Niaga. Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 28 Pebruari 2014. Treasure Line digunakan untuk menjaga selisih kurs dari pengeluaran mata uang asing. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 28 Pebruari 2014. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 8,75%, 9,00% dan 9,00% per tahun masing-masing untuk Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, dan Treasure Line. Pinjaman ini dijamin dengan aset tetap Entitas sebagai berikut: - Tanah, bangunan dan prasarana yang terletak di Desa Bohar dengan SHGB No. 400-402 seluas 4.603 m 2 atas nama Entitas yang diikat hak tanggungan senilai Rp 9.317.425.383. - Tanah, bangunan dan prasarana yang terletak di Desa Gedangan dengan SHGB No. 1017 dan 1019 seluas 2.184 m 2 atas nama Entitas yang diikat hak tanggungan senilai Rp 2.415.853.617. - Tanah, bangunan dan prasarana yang terletak di Desa Pasir Sari dengan SHGB No. 2 seluas 18.790 m 2 atas nama Entitas yang diikat hak tanggungan senilai Rp 8.852.450.357. - Tanah, bangunan dan prasarana yang terletak di Graha Famili G-10 dengan SHGB No. 1718 seluas 800 m 2 atas nama Shindo Sumidomo, pemegang saham. Hak tanggungan masih dalam proses. - Tanah, bangunan dan prasarana yang terletak di Graha Famili G-10 dengan SHGB No. 1718 seluas 800 m 2 atas nama Shindo Sumidomo, pemegang saham. Hak tanggungan masih dalam proses. - Tanah, bangunan dan prasarana yang terletak di Tambak Sawah dengan SHGB No. 1449-1452 seluas 67.900 m 2 atas nama PT Shindo Tiara Tunggal, pemegang saham, yang diikat hak tanggungan senilai Rp 38.752.888.000. - Tanah, bangunan dan prasarana yang terletak di Bekasi dengan SHGB No. 3682 - 3685 seluas 38.255 m 2 atas nama Entitas yang diikat hak tanggungan senilai Rp 18.022.910.506. - Tanah, bangunan dan prasarana yang terletak di Menteng dengan SHGB No. 27 seluas 56.160 m 2 atas nama Entitas yang diikat hak tanggungan senilai Rp 70.946.500.000. - Persediaan yang diikat fiducia senilai Rp 50.000.000.000. - Piutang usaha yang diikat fiducia senilai Rp 20.000.000.000. - Mesin dan peralatan di Bekasi yang diikat fiducia senilai Rp 23.077.020.000. - Mesin dan peralatan di Medan yang diikat fiducia senilai Rp 20.306.000.000. 17 PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 12. Hutang Bank (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Pada tahun 2011, Entitas memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran, bank garansi I dan II dengan maksimum pinjaman masingmasing sebesar Rp 15.000.000.000, Rp 1.000.000.000 dan US$ 200.000. Pada tanggal 20 Nopember 2012, Entitas memperoleh fasilitas tambahan plafon pinjaman rekening koran menjadi Rp 125.000.000.000. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan pinjaman yang diperoleh dari BCA (lihat Catatan 17). Berdasarkan perjanjian pinjaman dengan bank-bank tersebut di atas, Entitas wajib memenuhi beberapa ketentuan antara lain: 1. Saldo debet tidak boleh melebihi maksimum Co yang telah ditentukan 2. Tanpa persetujuan terlebih dahulu dari bank, Entitas tidak diperkenankan untuk : a. Melakukan penjualan aset, merubah susunan pengurus dan merubah komposisi kepemilikan saham Entitas. b. Melakukan penyertaan saham dan investasi baru per tahun melebihi Rp 1.000.000.000 kecuali yang sudah ada saat ini. c. Mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain, kecuali yang sudah ada saat ini. d. Mengajukan permohonan pernyataan pailit kepada Pengadilan Niaga untuk menyatakan pailit dari diri Entitas sendiri. e. Menyewakan aset yang diagunkan di bank kepada pihak lain. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 9,75% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 18 Juli 2013. 13. Hutang Usaha 30 September 2013 Rp a. Rincian hutang usaha berdasarkan pemasok adalah sebagai berikut : Pihak ketiga Pemasok dalam negeri Pemasok luar negeri Jumlah b.Rincian umur hutang usaha adalah sebagai berikut : Belum jatuh tempo Jatuh tempo 1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari > 90 hari Jumlah c.Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut : Rupiah Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Dolar Singapura Jumlah 31 Desember 2012 Rp 86,351,435,609 421,415,927 86,772,851,536 - 63,348,331,170 89,259,860,550 152,608,191,720 - 32,085,113,262 92,535,910,486 29,407,961,364 17,477,709,765 7,802,067,145 86,772,851,536 - 43,231,398,317 16,840,882,917 152,608,191,720 - 67,096,478,173 19,676,373,363 86,772,851,536 - 63,318,886,370 89,259,860,550 29,444,800 152,608,191,720 - Tidak ada jaminan yang diberikan atas hutang usaha kepada pihak ketiga tersebut. 14. Hutang Lain-lain 30 September 2013 Rp Pihak ketiga Hutang pembelian aset tetap Lain-lain Sub-jumlah 48,049,368,873 545,907,599 48,595,276,472 - Pihak berelasi Shindo Sumidomo PT Shindo Tiara Tunggal Sub - jumlah Jumlah 31 Desember 2012 Rp 297,316,511 12,529,642 309,846,153 - 51,151,334,247 51,151,334,247 4,000,000,000 4,000,000,000 55,151,334,247 55,151,334,247 103,746,610,719 55,461,180,400 Hutang pembelian aset tetap merupakan liabilitas Entitas kepada pemasok atas pembelian mesin produksi biskuit multifungsi dan peralatan lainnya. Tidak ada jaminan yang diberikan atas hutang usaha kepada pihak ketiga tersebut. 18 PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 15. Perpajakan 30 September 2013 Rp 31 Desember 2012 Rp a. Pajak Dibayar Di Muka Akun ini merupakan Pajak Pertambahan Nilai pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 b. Hutang Pajak Akun ini terdiri dari : Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 4 (2) Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah b. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Kini Tangguhan Jumlah 201,347,825 17,156,771 28,582,484 2,588,246,135 16,350,000 1,098,336,824 5,941,380,530 9,891,400,569 - 238,299,549 21,709,951 151,611,593 1,731,417,171 6,146,298 2,456,818,435 4,606,002,997 - (21,572,045,600) 729,868,058 (20,842,177,542) - (18,618,508,200) 127,891,668 (18,490,616,532) Pajak kini : Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut : Laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak Rugi Entitas Anak Laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak - Entitas Imbalan Kerja Realisasi pembayaran imbalan kerja Amortisasi beban ditangguhkan Penyusutan Cadangan penurunan nilai Persediaan Sub Jumlah Beda Tetap : Penyusutan aset yang disewakan Sumbangan Beban Pajak Laba penjualan aset tetap Penghasilan bunga deposito dan jasa giro Pendapatan sewa gedung-bersih Sub Jumlah Laba Kena Pajak 19 107,701,183,854 199,462,739 107,900,646,593 43,243,830 1,544,433,007 (270,557,124) 93,116,800,000 784,539,030 93,901,339,030 2,126,260,562 3,400,136,445 (5,784,738,145) 2,020,483,770 (699,475,971) 109,948,769 716,826,205 (2,935,805,274) (434,840,110) (896,684,526) (3,440,554,936) 273,222,109 801,730,295 407,666,666 (204,057,697) (1,387,882,923) (109,321,550) 107,860,228,102 107,860,228,000 93,092,541,509 93,092,541,000 3,510,318,835 (445,540,431) PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 15. Perpajakan (lanjutan) Rincian beban dan hutang pajak kini ( taksiran tagihan pajak penghasilan ) adalah sebagai berikut : Beban pajak kini 20% x Rp. 25% x Rp. Jumlah Dikurangi pembayaran pajak di muka Pajak Penghasilan PPh Pasal 22 PPh Pasal 23 PPh Pasal 25 Jumlah Hutang (lebih) pajak kini 21,572,045,600 18,618,508,200 21,572,045,600 18,618,508,200 3,498,161,818 16,905,205,773 20,403,367,591 2,821,800,178 11,844,600 13,328,044,987 16,161,689,765 1,168,678,009 2,456,818,435 Pada tahun 2012, Entitas menggunakan fasilitas pengurangan pajak sebesar 5%. Laba kena pajak dan hutang pajak kini Entitas tahun 2012 sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak. Pajak Tangguhan Perhitungan taksiran penghasilan (beban) pajak tangguhan untuk periode empat bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: 30 September 2013 31 Desember 2012 Rp Rp Penurunan nilai persediaan 404,096,754 Imbalan kerja 254,775,177 612,955,681 Penyusutan 425,252,112 (1,156,947,629) Amortisasi beban ditangguhkan 45,072,295 Akumulasi rugi fiskal 49,840,769 222,714,567 Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak Tangguhan 729,868,058 127,891,668 Pajak Tangguhan ( lanjutan ) Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan pada tanggal-tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: 30 September 2013 Rp Penyisihan piutang ragu-ragu Penurunan nilai persediaan Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Aset tetap Akumulasi rugi fiskal Jumlah Liabilitas Pajak Tangguhan 424,586,315 774,805,824 2,728,596,642 (32,580,042,729) 272,555,336 (28,379,498,611) 31 Desember 2012 Rp 424,586,315 774,805,824 2,473,821,466 (33,005,294,842) 222,714,567 (29,109,366,670) Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 30 September 2013 31 Desember 2012 Rp Rp Laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak Rugi Entitas Anak Laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak-Entitas 107,701,183,854 199,462,739 107,900,646,593 36,535,790,000 21,580,129,319 Tarif pajak yang berlaku 20% Pengaruh pajak atas beda tetap: Penyusutan aset yang disewakan Sumbangan dan jamuan Beban pajak Penghasilan bunga deposito dan jasa giro Pendapatan sewa gedung - bersih Lain-lain Jumlah beban pajak 93,116,800,000 784,539,030 93,901,339,030 18,780,267,807 21,989,754 54,644,422 143,365,241 160,346,059 81,533,333 (86,968,022) (40,811,539) (179,336,905) (277,576,585) (49,840,789) (267,786,965) 20,842,177,542 18,490,616,532 Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan No. 00127/406/08/054/10 tanggal 15 April 2010 dari Kantor Pelayanan Pajak Entitas Masuk Bursa, Entitas dinyatakan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan tahun 2008 sebesar Rp 4.058.332.209 dengan penghasilan neto sebesar Rp 5.110.718.278. Pada Mei 2010 Entitas telah menerima pengembalian tersebut berdasarkan keputusan Dirjen Pajak No. KEP-00108.PPH/WPJ.07/KP.0803/2010 sebesar Rp 4.003.835.049 melalui rekening bank Entitas di PT Bank Central Asia cabang Mangga Dua Surabaya di Surabaya. Sedangkan sisanya sebesar Rp 54.497.160 telah dipindahbukukan dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar PPN No. 00091/207/08/054/10 tertanggal 15 April 2010 sebesar Rp 47.326.481 dan Surat Tagihan Pajak No. 00068/107/08/054/10 tertanggal 15 April 2010 sebesar Rp 7.170.679. 20 PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 16. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari : Iklan Gaji dan upah Bunga pinjaman Listrik dan telepon Ongkos Angkut Gas Hutang Giro blm jatuh tempo jamsostek Hutang kepada pihak ketiga Lain-lain Jumlah 30 September 2013 Rp 815,944,263 6,286,102,410 1,943,152,329 614,410,387 857,762,908 2,167,299,098 1,895,742,081 180,638,780 174,931,402 165,900 14,936,149,559 - 31 Desember 2012 Rp 6,853,337,667 2,233,918,042 1,556,471,299 1,401,487,171 1,399,427,463 637,925,523 1,954,048,306 16,036,615,471 - 30 September 2013 Rp 31 Desember 2012 Rp 17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 89,775,000,000 105,223,751,986 194,998,751,986 74,625,000,000 74,625,000,000 85,597,350,603 109,401,401,383 18,750,000,000 55,875,000,000.00 PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) Entitas mendapat pinjaman sebesar Rp. 90.000.000.000 dengan jangka waktu 4(empat) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 23 Februari 2017, serta dikenakan bungan sebesar 9,00% per tahun. Biaya transaksi yang belum diamortisasi yang dkurangkan dari nilai pinjaman adalah sebesar Rp. 225.000.000. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan pinjaman yang diperoleh dari Mandiri (lihat catatan 12). PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Entitas memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA sebagai berikut: Fasilitas Batas maksimal/ Plafond Kredit Investasi (KI) 75,000,000,000 Jangka waktu/Period 60 bulan/month (grace period 12 bulan/month) Pinjaman ini memiliki jangka waktu 5 (lima) tahun dengan grace period selama 1 (satu) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 8 Desember 2016 serta dikenakan bunga sebesar 9,25% per tahun. Biaya transaksi yang belum diamortisasi yang dikurangkan dari nilai pinjaman adalah sebesar Rp 375.000.000 Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan dengan SHGB No. 1405, 1407, 1435, dan 1436 dan mesin produksi dan perlengkapannya (untuk industri snack dan industri terigu) beserta silo, serta persediaan senilai Rp 20.000.000.000 dan piutang usaha senilai Rp 60.000.000.000 (lihat Catatan 4, 6 dan 10). 31,261,975,000 18. Modal Saham Pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012, rincian pemegang saham dan kepemilikannya adalah sebagai berikut: 21 PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 19. Tambahan modal disetor-Bersih Tambahan modal disetor - bersih sebesar Rp 300.000.000 merupakan hasil pengeluaran 27.000.000 saham Entitas melalui penjualan saham Entitas pada penawaran umum tahun 1996 senilai Rp 45.900.000.000 dikurangi dengan pembagian saham bonus tahun 2000 senilai Rp 45.600.000.000. 20. Penjualan Bersih 30 September 2013 Rp 30 September 2012 Rp Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut : Lokal Ekspor Potongan dan Retur penjualan Penjualan Bersih 1,230,305,671,191 906,797,372,841 20,233,115,063 24,906,926,443 (18,047,412,060) (15,544,171,386) 1,232,491,374,194 916,160,127,899 51,91 % dan 61,15% dari penjualan bersih masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 dilakukan dengan pihak berelasi (lihat Catatan 30). Berikut ini adalah rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing untuk tahun 2013 dan 2012 terdiri dari: PT Semestanustra Distrindo PT Wicaksana Overseas International Tbk 639,828,531,915 115,527,815,540 755,356,347,455 560,232,548,117 113,440,795,330 673,673,343,447 21. Beban Pokok Penjualan 30 September 2013 Rp 30 September 2012 Rp Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut : Pemakaian bahan Tenaga kerja Langsung Biaya pabrikasi Jumlah beban produksi 821,341,384,200 75,322,835,863 111,426,581,631 1,008,090,801,693 617,208,910,869 55,191,946,417 86,636,158,820 759,037,016,105 Persediaan Barang dalam Proses Awal Persediaan Terbakar Akhir Beban Pokok Produksi 14,066,391,958 (267,495,595) (20,652,741,405) 1,001,236,956,651 14,883,299,516 (15,754,483,772) 758,165,831,849 Persediaan Barang Jadi Awal tahun Transfer ke packing Akhir tahun Beban Pokok Penjualan 63,209,796,751 35,216,186,601 (572,918,927) (53,443,991,492) (59,511,541,944) 1,010,429,842,983 733,870,476,506 0 Berikut ini adalah rincian pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian untuk periode empat bulan yang berakhir pada tanggal -tanggal 30 September 2013 dan 2012 : PT Cita Rasa Sukses 112,101,795,163 94,339,429,692 PT Smart Corporation 56,221,278,029 49,378,396,406 168,323,073,192 143,717,826,098 22. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN--LAIN-LAIN 30 September 2013 Rp Akun ini terdiri dari : Penjualan barang bekas Sewa gedung Laba penjualan aset tetap Sewa kendaraan Pendapatan bunga Laba selisih kurs - bersih Lain-lain Jumlah 259,238,814 896,684,526 2,935,805,274 523,260,000 434,840,110 2,090,798,382 9,315,911,398 16,456,538,504 - 22 30 September 2012 Rp 372,704,110 1,123,589,400 534,550,000 539,916,666 18,257,835 2,661,749,868 2,305,532,038 7,556,299,917 - PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 23. Beban Penjualan 30 September 2013 Rp Akun ini terdiri dari : Pengangkutan Promosi dan iklan Gaji dan tunjangan Sewa Penyusutan Pemeliharaan dan perbaikan Perijinan Perjalanan Dinas Air, listrik, telepon dan telex Pendidikan dan latihan Lain-lain Jumlah 20,294,028,413 3,705,545,392 7,359,038,019 3,544,509,269 827,266,554 344,967,592 1,231,167,071 776,586,410 697,991,139 2,021,355,943 40,802,455,802 - 30 September 2012 Rp 17,237,851,413 19,000,252,338 5,951,570,496 2,231,623,479 788,554,723 580,123,278 1,382,499,800 917,554,325 207,781,635 1,526,951,095 49,824,762,582 - 24. Beban Umum dan Administrasi 30 September 2013 Rp 30 September 2012 Rp Akun ini terdiri dari : Gaji dan tunjangan Penyusutan Riset Air, listrik, telepon dan telex Alat tulis dan cetakan Representasi Sewa Perjalanan dinas Perijinan Pemeliharaan dan perbaikan Biaya bank Iklan dan promosi Lain-lain Jumlah 22,046,707,068 3,843,590,364 1,443,649,762 525,802,721 1,114,018,126 18,241,200,319 4,940,636,077 1,324,750,552 882,433,510 1,356,829,510 52,592,115 894,485,391 2,063,253,945 820,277,497 1,614,766,545 334,663,719 3,973,224,911 38,727,032,165 - 251,901,969 809,624,497 2,685,602,876 977,834,575 806,048,875 178,242,163 1,846,690,522 34,301,795,446 - 25. BEBAN KEUANGAN Akun ini merupakan beban bunga pinjaman bank 26. BEBAN LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 30 September 2013 Rp Rugi selisih kurs - bersih Penyusutan properti investasi (lihat Catatan 9) Lain-lain Jumlah 23 30 September 2012 Rp 14,518,530,290 6,850,108,871 109,948,769 8,161,383,899 22,789,862,959 497,083,092 4,487,160,628 11,834,352,591 PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 27. Laba Per Saham Dasar Laba per saham dasar merupakan laba per saham dasar dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dengan perhitungan sebagai berikut : 30 September 2013 Rp Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa beredar Laba per lembar saham dasar 86,859,006,312 1.310.000.000 66.30 - 30 September 2012 Rp 59,522,613,070 1.310.000.000 45.44 - 28. Saldo dan Transaksi Signifikan denga Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Pihak berelasi - PT Benteng Sejahtera - PT Semestanustra Distrindo - PT Siantar Tiara Sifat hubungan Pemegang saham dan manajemennya sama dengan entitas - PT Shindo Tiara Tunggal Pemegang saham Entitas - Shindo Sumidomo Pemegang saham dan Direksi entitas - Dewan Komisaris dan direksi Manajemen dan karyawan kunci Transaksi-transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Entitas juga mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, yang dilakukan dalam kondisi dan persyaratan normal, meliputi antara lain: a. Jumlah gaji dan tunjangan lain untuk Dewan Komisaris dan Direksi Entitas pada tahun 2013 dan 2012 sebesar Rp 1.582.919.247 dan Rp 1.590.760.753 b. Penjualan sebesar Rp. 639.828.531.915 (51,91% dari jumlah penjualan bersih), Rp. 560.232.548.117 (61,15% dari penjualan) masingmasing untuk periode tahun 2013 dan 2012, merupakan penjualan kepada PT Semestanustra Distrindo. Pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca), piutang atas penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari akun "Piutang Usaha - Pihak Berelasi", dan merupakan 7,49% dan 6,26% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 30 September 2013 dan 2012 c. Entitas mengadakan perjanjian sewa dengan PT Benteng Sejahtera atas bangunan seluas 15.200 m2 untuk masa sewa 1 (satu) tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dengan nilai sewa sebesar Rp 1.368.000.000. Perjanjian sewa ini tidak diperpanjang. Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun "Beban Pokok Penjualan" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. d. Entitas mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Shindo Tiara Tunggal atas tanah dan bangunan seluas 4.515 m2 untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 406.350.000. Perjanjian sewa ini telah diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2013. Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun "Beban Umum dan Administrasi" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. e. Entitas mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Semestanustra Distrindo atas bangunan yang terletak di Medan seluas 438 m2 untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang berakhir pada tanggal 30 April 2013 dengan nilai sewa sebesar Rp 18.000.000 per tahun. Perjanjian ini diperpanjang selama 5 (lima) tahun terhitung sejak 1 Mei 2013 dan berakhir pada 30 April 2018 dengan nilai sewa sebesar RP 20.000.000. Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun "Pendapatan lain-lain" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. f. Entitas mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Semestanustra Distrindo atas bangunan pabrik di Bekasi seluas 386 m2 untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dengan nilai sewa selama 5 (lima) tahun sebesar Rp 193.000.000. Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun "Pendapatan Diterima Di Muka" dalam laporan posisi keuangan konsolidasi (neraca). h. Pada tanggal 7 Januari 2008, Entitas mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Siantar Tiara atas bangunan ruko berlantai 4 berikut fasilitasnya untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan akan berakhir pada tanggal 18 Januari 2011 dengan nilai sebesar Rp 40.000.000 per tahun. Sewa tersebut telah diperpanjang sampai dengan 17 Januari 2014. Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun "Pendapatan lain-lain" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. i. PT Semestanustra Distrindo telah membayar sebesar Rp 1.500.000.000 sebagai jaminan distributor untuk pemasaran produk Entitas, jaminan tersebut dicatat sebagai akun "Jaminan Pelanggan" dalam laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasi. 24 PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) 28. Saldo dan Transaksi Signifikan denga Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa (lanjutan) j. Pada tahun 2012, PT Siantar Megah Jaya, Entitas Anak, memperoleh pinjaman dari Shindo Sumidomo sebesar Rp 24.000.000.000 yang digunakan oleh Entitas Anak dalam pengembangan usahanya. Saldo yang timbul dari transaksi tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Lain-lain - Pihak Berelasi” dalam laporan posisi keuangan konsolidasi. k. Pada tahun 2012, PT Wahana Fantasia Jaya, Entitas Anak, memperoleh pinjaman dari Shindo Sumidomo sebesar Rp 651.334.247 yang digunakan oleh Entitas Anak dalam pengembangan usahanya. Saldo yang timbul dari transaksi tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang lain-lain -Pihak Berelasi” dalam laporan posisi keuangan konsolidasi. l. PT Siantar Megah Jaya, Entitas Anak, melakukan transaksi keuangan dengan PT Shindo Tiara Tunggal sebesar Rp 4.000.000.000. Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Lain-lain - Pihak Berelasi” dalam laporan posisi keuangan konsolidasi. m. PT Siantar Megah Jaya, Entitas Anak, melakukan transaksi keuangan berupa setoran modal dari PT Siantar Tiara sebesar Rp 200.000.000. Saldo yang timbul dari transaksi tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Lain-lain - Pihak Berelasi” dalam laporan posisi keuangan konsolidasi. n. PT Genta Persada Jaya, Entitas Anak, melakukan transaksi keuangan dengan PT Siantar Tiara sebesar Rp 43.000.000. Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Lain-lain - Pihak Berelasi” dalam laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasi. o. PT Megah Tanah Abang, Entitas Anak, melakukan transaksi keuangan berupa setoran modal dari PT Graha Megah Propertindo sebesar Rp 15.000.000.000. Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Lain-lain - Pihak Berelasi” dalam laporan posisi keuangan konsolidasi. 29. Informasi Segmen Usaha Segmen Usaha Entitas pada saat ini melakukan kegiatan usaha industri makanan ringan (snack), mie (snack noodle), kerupuk (crackres), biskuit dan kembang gula (candy). Berikut ini informasi segmen berdasarkan segmen usaha : 30 September 2013 Rp Informasi menurut daerah geografis Penjualan bersih : Manufaktur Kerupuk Biskuit dan wafer Mie Percetakan Kembang gula Lain-lain (Non Produk) Jumlah Beban Pokok Penjualan : Manufaktur Kerupuk Biskuit dan wafer Mie Percetakan Kembang gula Lain-lain (Non Produk) Jumlah 25 30 September 2012 Rp 373,578,595,418 376,345,673,336 276,230,522,685 23,026,920,604 600,907,294 182,708,754,858 1,232,491,374,194 0 311,283,485,235 361,209,725,851 206,983,930,358 27,421,178,483 2,977,991,810 6,283,816,162 916,160,127,899 0 283,965,708,362 292,274,370,332 240,504,784,366 19,193,244,886 1,867,949,548 172,623,785,489 1,010,429,842,982 229,890,647,627 289,647,061,869 188,922,947,632 18,284,197,579 2,588,296,267 4,537,325,532 733,870,476,506 PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain) (Tidak diaudit) Informasi Segmen Usaha (lanjutan) Laba Usaha Manufaktur Kerupuk Biskuit dan wafer Mie Percetakan Kembang gula Lain-lain (Non Produk) Laba Kotor Pendapatan lain-lain Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban keuangan Beban lain-lain Laba sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak Taksiran penghasilan (beban) pajak Laba tahun berjalan 0 - 89,612,887,057 84,071,303,004 35,725,738,319 3,833,675,719 (1,267,042,254) 10,084,969,367 222,061,531,212 81,392,837,609 71,562,663,982 18,060,982,726 9,136,980,904 389,695,543 1,746,490,629 182,289,651,393 16,456,538,504 (40,802,455,802) (38,727,032,165) (28,497,534,936) (22,789,862,959) 7,556,299,917 (49,824,762,582) (34,301,795,446) (19,493,942,987) (11,834,352,591) 107,701,183,854 74,391,097,705 (20,842,177,542) 86,859,006,312 0 (14,868,484,634) 59,522,613,070 0 Segmen Geografis: 30 September 2013 Rp Informasi menurut daerah geografis Penjualan bersih : Ekspor Domestik Jumlah 20,233,115,063 1,212,258,259,131 1,232,491,374,194 - 30 September 2012 Rp 24,906,926,443 891,253,201,455 916,160,127,899 - 30. Ikatan a.Pada tahun 1995, Perusahaan mengadakan perjanijian dengan PT Semestranustra Distrindo (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) dan PT Wicaksana Overseas International Tbk, di mana perusahaan-perusahaan tersebut ditunjuk sebagai distributor untuk memasarkan hasil produksi Perusahaan. Atas penunujukan tersebut PT Semestanustra Distrindo diharuskan membayar uang jaminan sebesar Rp 1.500.000.000 (lihat Catatan 4). Perjanjian ini dapat diperpanjang secara otomatis. b. Entitas mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Wicaksana Overseas Internasional Tbk, dimana PT Wicaksana Overseas Internasional Tbk ditunjuk sebagai distributor untuk memasarkan hasil produksi Entitas. Dalam perjanjian tersebut, Entitas memberikan fasilitas kredit dengan batas maksimum sebesar Rp 21.500.000.000. Atas fasilitas yang diberikan tersebut, PT Wicaksana Overseas Internasional Tbk memberikan jaminan kepada Entitas berupa tanah dengan SHGB No.1872, SHGB No. 83 dan SHGB No. 14 masing-masing seluas 6.615m2, 13.300m2 dan 6.290m2 yang terletak di Surabaya, Semarang dan Bekasi. c. Pada tanggal 25 Januari 2012 Entitas menyewa dari Tn, NG Johanes Wijaya atas empat buah bangunan rumah dan kantor seluas 371 m2 untuk jangka waktu 2 (dua) tahun dan akan berakhir pada tanggal 17 Januari 2014 dengan nilai sewa keseluruhan sebesar Rp 617.400.000. d. Pada tanggal 6 Juli 2012, Entitas mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Heinz ABC Indonesia atas bangunan seluas 115.570 m2 di Pasuruan untuk jangka waktu 12 bulan yang berakhir 5 Juli 2013 dengan nilai sewa sebesar Rp 959.904.000 . Perjanjian ini diperpanjang untuk jangka waktu 12 bulan yang berakhir 5 Juli 2014 dengan nilai sewa sebesar Rp. 1.173.216.000. e. Pada tanggal 1 Juni 2013, Entitas mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Pioneer Flour Mill Industries atas bangunan seluas 22.042 m2 di Tambak Jabon Sidoarjo untuk jangka waktu 24 bulan yang berakhir 31 Mei 2015 dengan nilai sewa sebesar Rp 42.000.000 per tahun 31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Risiko keuangan utama yang dihadapi Entitas dan Entitas Anak adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko suku bunga, risiko likuiditas dan risiko harga. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia dan internasional. 1. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana Entitas dan Entitas anak akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Instrumen keuangan Entitas dan Entitas Anak yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan investasi. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Entitas dan Entitas anak mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih. 26 PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Disajikan dalam dinyatakan lain) Entitas dan Rupiah,kecuali Entitas anak mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing (Tidakpelanggan diaudit) dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 2. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Entitas yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama terdiri dari kas dan setara kas, investasi dan pinjaman. Untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing, Entitas telah melakukan beberapa kontrak derivatif dengan pihak lain 3. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Entitas dan Entitas anak memiliki risiko suku bunga terutama karena adanya pinjaman dengan suku bunga mengambang. Entitas dan Entitas anak mengelola risiko suku bunga melalui kombinasi pinjaman dengan suku bunga tetap dan mengambang yang tepat dan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Entitas. 4. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Entitas dan Entitas Anak menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek. Entitas dan Entitas Anak mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Entitas untuk operasi normal Entitas dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. 32. ESTIMASI AKUNTANSI PENTING Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan. Pos-pos signifikan yang terkait dengan taksiran dan asumsi antara lain: a. Penyisihan piutang ragu-ragu Entitas mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Entitas mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang guna mengurangi jumlah piutang pada jumlah yang diharapkan dapat diterima. Provisi b. Properti investasi Biaya perolehan properti investasi disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis properti investasi selama 4-20 tahun. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. c. Aset tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Umur masa manfaat ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Entitas dan Entitas Anak menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan d. Pajak penghasilan Entitas dan Entitas Anak beroperasi di bawah peraturan perpajakan di Indonesia. Pertimbangan yang signifikan diperlukan untuk menentukan provisi pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai. Apabila keputusan final atas pajak tersebut berbeda dari jumlah yang pada awalnya dicatat, perbedaan tersebut akan dicatat di laporan laba rugi komprehensif konsolidasi pada periode dimana hasil tersebut dikeluarkan. e. Imbalan kerja Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan dengan menggunakan asumsi aktuaria. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya bersih untuk pensiun termasuk tingkat pengembalian jangka panjang yang diharapkan atas aset program dan tingkat diskonto yang relevan. Setiap perubahan dalam asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat liabilitas imbalan kerja. Asumsi tingkat pengembalian yang diharapkan atas aset program ditentukan secara seragam, dengan mempertimbangkan pengembalian historis jangka panjang, alokasi aset dan perkiraan masa depan atas pengembalian investasi jangka panjang. Asumsi penting lainnya untuk liabilitas imbalan kerja sebagian didasarkan pada kondisi pasar saat ini. Hasil aktual dapat berbeda dari taksiran tersebut. 27