Bela Negara - Hery Nugroho

advertisement
Gufron Mabruri
Kondisi Politik Keamanan Global
1. Menguat pandangan dan sikap-sikap penolakan
atas masyarakat multi-kultural (multi-cultural society);
2. Globalisasi ancaman radikalisme dan terorisme,
khususnya berbasis keagamaan;
3. Konflik dalam negara (intra-state conflik) merebak
dan upaya penyelesaiannya yang berlarut-larut.
Kondisi Politik Keamanan Global
Kondisi Politik Keamanan Global
Isu imigran, serangan
terorisme, kontestasi
lapangan pekerjaan
meningkatkan
penolakan atas
masyarakat
multikultural (multicultural society) di
masyarakat Eropa
Telegraph.co.uk
07 Des 2016
Kondisi Politik Keamanan Indonesia
1. Intoleransi, radikalisme dan terorisme semakin
eskalatif pasca bergulirnya era reformasi tahun 1998;
2. Menguatnya politik kebencian, ujaran kebencian
sebagai instrumen menyerang pihak yang lain;
3. Maraknya konflik dan kekerasan antar kelompok di
masyarakat, terutama berdimensi keagamaan
Empat Pilar Negara
1. Pancasila;
2. Bhineka Tunggal Ika;
3. Negara Kesatuan Republik Indonesia;
4. Undang-undang Dasar 1945
DASAR NEGARA: FUNDAMEN, FILSAFAT,
PIKIRAN YANG SEDALAM-DALAMNYA, JIWA,
HASRAT YANG SEDALAM-DALAMNYA UNTUK
DI ATASNYA DIDIRIKAN GEDUNG INDONESIA
MERDEKA YANG KEKAL DAN ABADI
Paradigma Bela Negara
 Security approach:
Pendekatan ini menekankan dimensi wilayah suatu negara
sebagai titik tolak. Esensi bela negara menurut pendakatan ini
dilihat dan menekankan dimensinya yang fisik, atau militeristik.
 Humanity approach:
Entitas manusia dalam suatu wilayah (negara) menjadi titik
tolak dalam pendekatan ini. Esensi bela negara menjaga,
melindungi dan memajukan manusia secara multi-dimensional
Konsep Bela Negara
1. Bela negara tidak boleh ditafsirkan secara sempit;
2. Bela negara adalah partisipasi warga negara
dalam usaha mempertahankan dan menjaga
eksistensi negara, dan ikut serta secara aktif dan
positif di dalam memajukan kehidupan bangsa;
3. Bela negara mencakup dimensi fisik (militeristik)
dan non-fisik (ekonomi, sosial, politik, dan budaya)
Konsep Bela Negara
4. Upaya bela negara perlu memperhatikan realitas
ancaman yang kompleks, eksternal dan internal;
5. Nasionalisme yang disertai oleh suatu kesadaran
politik dan kewargaan yang tinggi menjadi basis
penting dalam menumbuhkan bela negara;
6. Membangun kesadaran bela negara tidak bisa
instan, perlu upaya-upaya strategis dan sistemik.
Unsur Bela Negara
Kewargaan
Nasionalisme
Kebangsaan
Unsur Bela Negara
Dasar kebangsaan: “Kita hendak mendirikan suatu
negara semua buat semua, bukan buat satu orang,
bukan buat satu golongan, baik golongan
bangsawan maupun golongan yang kaya. TeTapi
semua buat semua” (Presiden Soekarno).
Landasan Hukum Bela Negara
Pasal 9 UU Pertahanan:
(1) Setiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam upaya
bela negara yang diwujudkan
dalam
penyelenggaraan
pertahanan negara.
(2) Keikutsertaan warga negara
dalam
upaya
bela
negara,
sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1), diselenggarakan melalui:
a. pendidikan kewarganegaraan;
b. pelatihan
dasar
kemiliteran
secara wajib;
c. pengabdian sebagai prajurit
Tentara
Nasional
Indonesia
secara sukarela atau secara
wajib;
d. pengabdian sesuai dengan
profesi.
(3) Ketentuan mengenai pendidikan
kewarganegaraan, pelatihan dasar
kemiliteran secara wajib, dan
pengabdian sesuai dengan profesi
diatur dengan undang-undang
Pasal 27
ayat (3)
dan Pasal
30 ayat (1)
UUD 1945
Pasal 9 UU
No. 3 Tahun
2002
tentang
Pertahanan
Negara
Pasal 27(3) UUD 1945:
Setiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam pembelaan negara.
Fungsi Bela Negara
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia
Memajukan kesejehateraan umum
Mencerdaskan kehidupan bangsa
Melaksanakan ketertiban dunia
Pembukaan UUD 1945
Bentuk Bela Negara
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Bela negara melalui profesi;
Bela negara melalui organisasi;
Bela negara melalui politik;
Bela negara melalui pemerintahan;
Bela negara melalui lembaga pendidikan;
Bela negara di masyarakat;
Tujuan Bela Negara
Terwujud sepenuhnya masyarakat Indonesia yang
aman, adil, sejahtera, kuat, dan damai
TERIMA KASIH
Download