FKIP_36_Dede Awan Aprianto

advertisement
PERAN GURU DALAM PENANAMAN SIKAP BELA NEGARA PADA SISWA
SD NEGERI ROWOPANJANG, BRUNO, PURWOREJO
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Dede Awan Aprianto, John Sabari
ABSTRACT
This study aims to: 1) describe the role of teachers in the planting of defending the country
on student attitudes; 2) know the efforts that teachers do in planting the attitude of
defending the country; 3) know the efforts that teachers do to overcome the obstacles that
arise in the planting of defending the country on student attitudes Primary School
Rowopanjang academic year 2015/2016. This research is a qualitative descriptive study. The
data sources are all teachers teaching in primary schools Rowopanjang. Data collection
techniques are participatory observation, semi-structured interviews, and documentation.
Results of the study revealed that in the planting of defending the country on student
attitudes: 1) the role of teachers as role models / examples, mentors, and motivator; 2) the
efforts of the teachers is through the flag ceremony, learning activities, and extracurricular; 3)
the efforts made to overcome the constraints of teachers is through habituation in school and
communication with parents / guardians of students.
Keywords: the role of teachers, planting attitude, to defend the state
PENDAHULUAN
Di era kecanggihan informasi saat ini,
peneliti melihat bahwa siswa sekolah
belum mampu menyaring informasi mana
yang baik bagi dirinya dan informasi mana
yang dapat merusak pola berpikirnya.
Begitu
juga
dalam
hal
wawasan
kebangsaan yang merupakan jati diri akan
dirinya, bangsa dan negaranya.
Menurut peneliti, karakter cinta
tanah air dan semangat kebangsaan perlu
ditanamkan sejak dini untuk membentengi
diri dari paham-paham atau ideologi yang
tidak
sesuai
dengan
cita-cita
proklamasi.Jangan
sampai
kelak
dikemudian hari generasi muda penerus
bangsa
tidak
mengenali
identitas
bangsanya
sendiri,
dasar
negara,
konstitusi, dan sejarah perjuangan para
pahlawan dalam berjuang menegakkan
NKRI.
Salah satu upaya yang paling
demokratis dalam membangun kesadaran
bela
negara
adalah
melalui
pendidikan.Pendidikan pada hakikatnya
adalah membentuk dan mengembangkan
kepribadian.Terkait dengan bela negara,
maka kepribadian atau watak bangsa perlu
dibentuk dan dikembangkan, guna
menumbuhkan kesadaran bela negara.
Kesadaran bela negara mengembangkan
nilai kenegaraan, yang diperuntukkan
pada pembangunan Sistem Pertahanan
Negara yang terurai menjadi lima nilai
dasar negara, yaitu: 1. Cinta tanah air; 2.
Kesadaran berbangsa dan bernegara; 3.
Yakin Pancasila sebagai falsafah dan
ideology negara; 4. Rela berkorban untuk
bangsa
dan
negara;
5.
Memiliki
kemampuan awal bela negara secara fisik
maupun non fisik (Afandi, 2010:19).
637
Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016
ISBN 978-602-73690-6-1
Untuk
membentuk
dan
mengembangkan
kepribadian
dalam
kesadaran bela negara dalam
dunia
pendidikan
diperlukan sosok
guru.
Berarti guru sebagai pendidik di
lingkungan sekolah memiliki kewajiban
untuk menanamkan sikap bela negara
kepada siswa.Ini merupakan amanat dari
undang-undang dasar negara dan undangundang negara.
Setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara (Pasal 27 Ayat 3 Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945).
Upaya bela negara adalah sikap dan
perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan negara. Upaya bela negara,
selain sebagai kewajiban dasar manusia,
juga merupakan kehormatan bagi setiap
warga negara yang dilaksanakan dengan
penuh kesadaran, tanggung jawab, dan
rela berkorban dalam pengabdian kepada
negara dan bangsa.(Penjelasan Pasal 9
Undang-Undang
Republik
Indonesia
Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara).
Maka, guru sebagai seorang warga
negara Indonesia yang berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya pembelaan negara,
salah satu cara yang dapat guru lakukan
adalah dengan penanaman sikap bela
negara kepada siswa. Ini merupakan sikap
dan perilaku guru yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Menururt peneliti, guru harus
memiliki rasa cinta tanah air, terpatri
nasionalisme, dan memiliki semangat
patriotisme.Tugas guru selain mendidik
adalah juga memberikan pengertian
kepada siswa bahwa diri mereka adalah
menjadi warga Negara Indonesia yang
memiliki kewajiban bela negara dalam hal
yang sederhana.
Menurut peneliti, siswa Sekolah
Dasar (SD) adalah anak-anak dalam tahap
usia yang tepat dalam penanaman sikap
dan perilaku. Siswa dengan dibimbing
guru diajarkan untuk memiliki sikap-sikap
yang baik sesuai perkembangan mereka.
Guru yang terlatih baik, akan
mempersiapkan empat bidang kompetensi
guru yang efektif dalam mencapai hasil
belajar yang diharapkan. Empat bidang
kompetensi
itu
sebagai
berikut
(Djiwandono, 2006:17-18):
1. Memiliki pengetahuan tentang teori
belajar dan tingkah laku manusia
2.Menunjukkan sikap dalam membantu
siswa belajar dan memupuk hubungan
dengan manusia lain secara tulus
3.Menguasai mata pelajaran yang diajarkan
4.
Mengontrol
keterampilan
teknik
mengajar sehingga memudahkan siswa
belajar.
Idealnya, pilihan seseorang untuk
menjadi guru adalah panggilan jiwa untuk
memberikan pengabdian pada sesama
manusia dengan mendidik, mengajar,
membimbing
dan
melatih,
yang
diwujudkan
melalui
proses
belajar
mengajar serta pemberian bimbingan dan
pengarahan kepada siswa agar mencapai
kedewasaan masing-masing (Mahsunah,
2012:76).
Sebagian besar orang menganggap
bahwa guru adalah orang yang membantu
orang
lain
belajar.
Seorang
guru
mempunyai peranan: (1) Guru sebagai ahli
instruksional; (2) Guru sebagai motivator;
(3) Guru sebagai manajer; (4) Guru sebagai
638
Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016
ISBN 978-602-73690-6-1
konselor; dan (5) Guru sebagai model
(Djiwandono, 2006:27-29).
Bela
negara
sesungguhnya
merupakan salah satu pembentuk jati diri
dan kepribadian bangsa Indonesia yang
bertanggung jawab, sadar hak dan
kewajiban sebagai warga negara, cinta
tanah air, sehingga mampu menampilkan
sikap dan perilaku patriotik dalam wujud
bela negara.Jiwa patriotik demi bangsa dan
negara yang tampil dalam sikap dan
perilaku warga negara, yang sadar bela
negara merupakan bangun kekuatan bela
negara dalam system pertahanan negara
(Afandi, 2010:3).
Peran pendidik yang diharapkan
untuk meningkatkan kesadaran bela
negara antara lain bisa dilaksanakan
sebagai berikut (Afandi, 2010:24):
1.
Memberikan
pengetahuan,
pemahaman dan penerapannya yang utuh
dan memadai tentang arti penting
kesadaran bela negara dan membangun
karakter
bangsa
dalam
kerangka
pertahanan negara bagi peserta didik
sebagai anak bangsa dan/atau pemudapemudi harapan bangsa dan negara di
masa depan.
2.
Melaksanakan kegiatan kurikuler
berdasarkan
kurikulum
Pendidikan
Kewarganegaraan yang didasari oleh
prinsip Kurikulum Berbasis Kompetensi,
dan diintegrasikan dengan nilai-nilai
karakteristik serta strategi pertahanan
negara
3.
Meningkatkan kualitas peserta
didik melalui pendidikan karakter bangsa
untuk menghadapi tantangan globalisasi
dan kemajuan dunia.
4.
Meyelenggarakan kegiatan diskusi
dan kegiatan ilmiah lainnya yang berkaitan
dengan
penyelenggaraan
pertahanan
negara agar siap menghadapi kondisi kritis
kekuatan
nasional,
akibat
adanya
pengaruh dinamika globalisasi.
5.
Meningkatkan
kegiatan
ekstrakurikuler sebagai wahana sosiopedagogis upaya peningkatan kesadaran
bela negara bagi peserta didik.
6.
Pendidik
harus
meningkatkan
pemahaman secara terus menerus dan
menjadi
suri
tauladan
dalam
pengembangan dan pendidikan karakter
bangsa, yang bermanfaat bagi peserta
didiknya.
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kualitatif yang dilaksanakan
pada bulan April sampai Juni 2016.Data
yang diambil adalah mengenai peran guru,
usaha-usaha yang dilakukan, dan upaya
mengatasi kendala yang muncul dalam
penanaman sikap bela negara pada
siswa.Sumber data penelitian ini adalah
semua guru pengajar di SD Negeri
Rowopanjang. Teknik pengumpulan data
adalah observasi partisipatif, wawancara
semiterstruktur, dan dokumentasi, dengan
teknik analisis data meliputi reduksi data,
data
display,
dan
conclusion
drawing/verivication.
Pengujian
keabsahan data menggunakan triangulasi
sumber,
triangulasi
teknik,
dan
menggunakan bahan referensi.
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Dalam penanaman sikap bela negara
pada siswa SD Negeri Rowopanjang Tahun
Pelajaran 2015/2016, peran guru yang
pertama adalah sebagai teladan atau
contoh bagi siswanya. Perilaku guru yang
menjadi teladan siswa dalam penanaman
sikap bela negara ini adalah: (1) Memakai
produk dalam negeri; (2) Melestarikan
budaya (unggah-ungguh dan Basa Jawa);
639
Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016
ISBN 978-602-73690-6-1
(3) Bangga Tanah Air Indonesia (memakai
pin ABITA/ pin merah putih); (4) Disiplin
waktu; (5) Interaksi baik dengan rekan
sesama guru; (6) Semangat mengajar; (7)
Menggunakan Bahasa Indonesia dalam
kegiatan pembelajaran.
Peran guru yang kedua adalah
sebagai pembimbing bagi siswanya.
Bimbingan yang dilakukan guru dalam
penanaman sikap bela negara ini adalah:
(1) Membimbing siswa dalam kegiatan
upacara, seperti membimbing siswa dalam
latihan untuk menjadi petugas upacara,
serta bagaimana tata upacara yang baik
dan benar; (2) Membimbing siswa untuk
melestarikan budaya(unggah-ungguh &
basa jawa), Bangga Tanah Air Indonesia
(memakai tanda merah putih pada
seragam
tertentu),
Disiplin
waktu,
Berhubungan baik dengan sesama teman,
dan memiliki semangat dalam belajar; (3)
Membimbing siswa agar hapal Pancasila
(bunyi sila dan lambangnya), agar siswa
tahu cara pembacaan pembukaan UUD
1945 dengan lafal dan intonansi yang tepat,
serta menghormati benda kesetiaan negara
(garuda pancasila, sang merah putih,
potret presiden dan wakilnya); (4)
Membimbing siswa agar tahu, hapal, dan
mengerti akan lagu kebangsaan Indonesia
Raya dan lagu nasional lainnya untuk
membangkitkan cinta tanah air mereka; (5)
Membimbing siswa agar mematuhi tata
tertib sekolah.
Peran guru yang ketiga adalah
sebagai motivator atau pemberi semangat/
motivasi bagi siswanya agar memiliki
sikap bela negara. Motivasi dari guru
tersebut
berupa:
(1)
Menceritakan
perjuangan para pahlawan dalam berjuang
dari
belenggu
penjajah
dan
mempertahankan
Negara
Kesatuan
Republik Indonesia; (2) Memberikan
semangat untuk selalu rajin belajar dalam
mengisi kemerdekaan dan membangun
bangsa dan negara.
Usaha-usaha yang dilakukan guru
dalam penanaman sikap bela negara pada
siswa
adalah melalui kegiatan upacara
bendera, kegiatan pembelajaran PKn dan
IPS,
serta
kegiatan
ekstrakurikuler
pramuka dan anak beriman. Dengan
kegiatan upacara bendera siswa memiliki
sikap cinta tanah air serta kesadaran
berbangsa dan bernegara.Peneliti melihat
perangkat pembelajaran dari kelas 1
sampai kelas 6 pada Mata Pelajaran PKn
dan IPS memuat pembelajaran yang
bertujuan untuk penanaman sikap bela
negara pada siswa. Begitu juga dengan
hasil wawancara dari para guru yang
membenarkan hasil pengamatan peneliti.
Dalam kegiatan Pramuka siswa
dilatih kemandirian, sikap mencintai tanah
air dan lingkungannya, sikap rela
berkorban, serta kesadaran berbangsa dan
bernegara.Dalam kegiatan pramuka ini
juga siswa dilatih untuk memiliki kesiapan
fisik dalam bela negara.Kegiatan anak
beriman adalah kegiatan keagamaan yang
bertujuan agar siswa memiliki perilaku
sebagai anak beriman yang selalu
menjalankan segala perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya.Melalui
kegiatan anak beriman ini anak dilatih
untuk memiliki kesiapan Psikis dalam bela
negara.
Usaha-usaha yang dilakukan Guru
untuk mengatasi kendala yang muncul
dalam penanaman sikap bela negara pada
siswa adalah melalui kegiatan pembiasaan
di sekolah dan melalui komunikasi dengan
orang tua/wali siswa.Kegiatan pembiasaan
adalah usaha yang dilakukan untuk
mengatasi kendala dari dalam diri siswa
yang muncul dalam penanaman sikap bela
negara. Kegiatan pembiasaan di sekolah
640
Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016
ISBN 978-602-73690-6-1
dilakukan melalui teladan guru ataupun
kebiasaan siswa untuk selalu mengikuti
upacara bendera.
Komunikasi dengan orang tua/ wali
siswa ini dilakukanuntuk mengatasi
kendala yang muncul dari luar diri siswa
yaitu faktor lingkungan dan pergaulan
serta pengaruh negatif media elektronik
seperti tayangan televisi dan game
elektronik.
menanamkan sikap bela negara pada
siswa.Dalam kegiatan pembelajaran dan
ekstrakurikuler pun, guru bisa berusaha
untuk menanamkan sikap bela negara
pada
siswa.Guru
harus
memiliki
komunikasi dan hubungan yang baik
dengan orang tua/wali siswa untuk
memantau perkembangan sikap pada diri
siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, Brigjen TNI. Drs. (2010). Peran
Pendidik Dalam Upaya Bela Negara
(Perspektif
Pertahanan
Negara)http://a-research.upi.edu/.
Retrieved April 2, 2016, from aresearch.upi.edu:
http://aresearch.upi.edu/operator/upload
/pdt_orasi_2010_wisuda_afandi_gu
ru_bela-negara.pdf
makalah
wisuda UPI 15 Desember 2010
Djiwandono, Sri Esti Wuryani. (2006).
Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT.
Gramedia Widisarana Indonesia
Hadi, Yulianto. dkk. (2014) Dinamika
Penanaman Nilai-nilai Bela Negara
Kadet Maguwo dalam perspektif
historisJurnal
Pembangunan
Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi.
Volume 2, Nomor 2, 2014: 210-221.
Mahsunah, Dian dkk.(2012) Bahan Ajar
PLPG
Kebijakan
Pengembangan
Profesi Guru. Jakarta: Kemdikbud
Samani, Muchlas dkk. (2011). Pendidikan
Karakter. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono, Prof. Dr. (2014). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Peran guru dalam penanaman sikap
bela negara pada siswa SD Negeri
Rowopanjang tahun pelajaran 2015/2016
adalah sebagai sebagai teladan/contoh,
pembimbing, dan pemberi motivasi.Usahausaha yang dilakukan guru dalam
penanaman sikap bela negara pada siswa
adalah melalui upacara bendera, kegiatan
pembelajaran, dan ekstrakurikuler. Yang
dilakukan guru untuk mengatasi kendala
yang muncul dalam penanaman sikap bela
negara pada siswa adalah melalui
pembiasaan di sekolah dan komunikasi
dengan orang tua/wali siswa.
Saran
Guru harus memiliki sikap bela
negara yang meliputi Cinta tanah air;
Kesadaran berbangsa dan bernegara; Yakin
akan pancasila sebagai ideologi negara;
Rela berkorban untuk bangsa dan negara;
dan Memiliki kemampuan awal bela
negara. Ini karena guru berperan sebagai
teladan/contoh bagi siswa. Selain sebagai
teladan, peran guru dalam penanaman
sikap bela negara pada siswa adalah
berperan
sebagai
pembimbing
dan
pemberi motivasi agar siswa memiliki
sikap bela negara.
Guru
untuk
selalu
mengikuti
kegiatan upacara bendera. Upacara
bendera adalah sebagai sarana guru untuk
641
Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016
ISBN 978-602-73690-6-1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14
tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Widodo, Suwarno. (2011). Implementasi Bela
Negara
Untuk
Mewujudkan
Nasionalisme. Jurnal Ilmiah CIVIS,
Volume I, No 1, Januari 2011, 18-31
642
Download