PERAN GURU DALAM PENANAMAN SIKAP BELA NEGARA PADA SISWA SD NEGERI ROWOPANJANG, BRUNO, PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Dede Awan Aprianto, John Sabari ABSTRACT This study aims to: 1) describe the role of teachers in the planting of defending the country on student attitudes; 2) know the efforts that teachers do in planting the attitude of defending the country; 3) know the efforts that teachers do to overcome the obstacles that arise in the planting of defending the country on student attitudes Primary School Rowopanjang academic year 2015/2016. This research is a qualitative descriptive study. The data sources are all teachers teaching in primary schools Rowopanjang. Data collection techniques are participatory observation, semi-structured interviews, and documentation. Results of the study revealed that in the planting of defending the country on student attitudes: 1) the role of teachers as role models / examples, mentors, and motivator; 2) the efforts of the teachers is through the flag ceremony, learning activities, and extracurricular; 3) the efforts made to overcome the constraints of teachers is through habituation in school and communication with parents / guardians of students. Keywords: the role of teachers, planting attitude, to defend the state PENDAHULUAN Di era kecanggihan informasi saat ini, peneliti melihat bahwa siswa sekolah belum mampu menyaring informasi mana yang baik bagi dirinya dan informasi mana yang dapat merusak pola berpikirnya. Begitu juga dalam hal wawasan kebangsaan yang merupakan jati diri akan dirinya, bangsa dan negaranya. Menurut peneliti, karakter cinta tanah air dan semangat kebangsaan perlu ditanamkan sejak dini untuk membentengi diri dari paham-paham atau ideologi yang tidak sesuai dengan cita-cita proklamasi.Jangan sampai kelak dikemudian hari generasi muda penerus bangsa tidak mengenali identitas bangsanya sendiri, dasar negara, konstitusi, dan sejarah perjuangan para pahlawan dalam berjuang menegakkan NKRI. Salah satu upaya yang paling demokratis dalam membangun kesadaran bela negara adalah melalui pendidikan.Pendidikan pada hakikatnya adalah membentuk dan mengembangkan kepribadian.Terkait dengan bela negara, maka kepribadian atau watak bangsa perlu dibentuk dan dikembangkan, guna menumbuhkan kesadaran bela negara. Kesadaran bela negara mengembangkan nilai kenegaraan, yang diperuntukkan pada pembangunan Sistem Pertahanan Negara yang terurai menjadi lima nilai dasar negara, yaitu: 1. Cinta tanah air; 2. Kesadaran berbangsa dan bernegara; 3. Yakin Pancasila sebagai falsafah dan ideology negara; 4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara; 5. Memiliki kemampuan awal bela negara secara fisik maupun non fisik (Afandi, 2010:19). 637 Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016 ISBN 978-602-73690-6-1 Untuk membentuk dan mengembangkan kepribadian dalam kesadaran bela negara dalam dunia pendidikan diperlukan sosok guru. Berarti guru sebagai pendidik di lingkungan sekolah memiliki kewajiban untuk menanamkan sikap bela negara kepada siswa.Ini merupakan amanat dari undang-undang dasar negara dan undangundang negara. Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara (Pasal 27 Ayat 3 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945). Upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Upaya bela negara, selain sebagai kewajiban dasar manusia, juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.(Penjelasan Pasal 9 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara). Maka, guru sebagai seorang warga negara Indonesia yang berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara, salah satu cara yang dapat guru lakukan adalah dengan penanaman sikap bela negara kepada siswa. Ini merupakan sikap dan perilaku guru yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Menururt peneliti, guru harus memiliki rasa cinta tanah air, terpatri nasionalisme, dan memiliki semangat patriotisme.Tugas guru selain mendidik adalah juga memberikan pengertian kepada siswa bahwa diri mereka adalah menjadi warga Negara Indonesia yang memiliki kewajiban bela negara dalam hal yang sederhana. Menurut peneliti, siswa Sekolah Dasar (SD) adalah anak-anak dalam tahap usia yang tepat dalam penanaman sikap dan perilaku. Siswa dengan dibimbing guru diajarkan untuk memiliki sikap-sikap yang baik sesuai perkembangan mereka. Guru yang terlatih baik, akan mempersiapkan empat bidang kompetensi guru yang efektif dalam mencapai hasil belajar yang diharapkan. Empat bidang kompetensi itu sebagai berikut (Djiwandono, 2006:17-18): 1. Memiliki pengetahuan tentang teori belajar dan tingkah laku manusia 2.Menunjukkan sikap dalam membantu siswa belajar dan memupuk hubungan dengan manusia lain secara tulus 3.Menguasai mata pelajaran yang diajarkan 4. Mengontrol keterampilan teknik mengajar sehingga memudahkan siswa belajar. Idealnya, pilihan seseorang untuk menjadi guru adalah panggilan jiwa untuk memberikan pengabdian pada sesama manusia dengan mendidik, mengajar, membimbing dan melatih, yang diwujudkan melalui proses belajar mengajar serta pemberian bimbingan dan pengarahan kepada siswa agar mencapai kedewasaan masing-masing (Mahsunah, 2012:76). Sebagian besar orang menganggap bahwa guru adalah orang yang membantu orang lain belajar. Seorang guru mempunyai peranan: (1) Guru sebagai ahli instruksional; (2) Guru sebagai motivator; (3) Guru sebagai manajer; (4) Guru sebagai 638 Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016 ISBN 978-602-73690-6-1 konselor; dan (5) Guru sebagai model (Djiwandono, 2006:27-29). Bela negara sesungguhnya merupakan salah satu pembentuk jati diri dan kepribadian bangsa Indonesia yang bertanggung jawab, sadar hak dan kewajiban sebagai warga negara, cinta tanah air, sehingga mampu menampilkan sikap dan perilaku patriotik dalam wujud bela negara.Jiwa patriotik demi bangsa dan negara yang tampil dalam sikap dan perilaku warga negara, yang sadar bela negara merupakan bangun kekuatan bela negara dalam system pertahanan negara (Afandi, 2010:3). Peran pendidik yang diharapkan untuk meningkatkan kesadaran bela negara antara lain bisa dilaksanakan sebagai berikut (Afandi, 2010:24): 1. Memberikan pengetahuan, pemahaman dan penerapannya yang utuh dan memadai tentang arti penting kesadaran bela negara dan membangun karakter bangsa dalam kerangka pertahanan negara bagi peserta didik sebagai anak bangsa dan/atau pemudapemudi harapan bangsa dan negara di masa depan. 2. Melaksanakan kegiatan kurikuler berdasarkan kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan yang didasari oleh prinsip Kurikulum Berbasis Kompetensi, dan diintegrasikan dengan nilai-nilai karakteristik serta strategi pertahanan negara 3. Meningkatkan kualitas peserta didik melalui pendidikan karakter bangsa untuk menghadapi tantangan globalisasi dan kemajuan dunia. 4. Meyelenggarakan kegiatan diskusi dan kegiatan ilmiah lainnya yang berkaitan dengan penyelenggaraan pertahanan negara agar siap menghadapi kondisi kritis kekuatan nasional, akibat adanya pengaruh dinamika globalisasi. 5. Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler sebagai wahana sosiopedagogis upaya peningkatan kesadaran bela negara bagi peserta didik. 6. Pendidik harus meningkatkan pemahaman secara terus menerus dan menjadi suri tauladan dalam pengembangan dan pendidikan karakter bangsa, yang bermanfaat bagi peserta didiknya. METODE Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2016.Data yang diambil adalah mengenai peran guru, usaha-usaha yang dilakukan, dan upaya mengatasi kendala yang muncul dalam penanaman sikap bela negara pada siswa.Sumber data penelitian ini adalah semua guru pengajar di SD Negeri Rowopanjang. Teknik pengumpulan data adalah observasi partisipatif, wawancara semiterstruktur, dan dokumentasi, dengan teknik analisis data meliputi reduksi data, data display, dan conclusion drawing/verivication. Pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan menggunakan bahan referensi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam penanaman sikap bela negara pada siswa SD Negeri Rowopanjang Tahun Pelajaran 2015/2016, peran guru yang pertama adalah sebagai teladan atau contoh bagi siswanya. Perilaku guru yang menjadi teladan siswa dalam penanaman sikap bela negara ini adalah: (1) Memakai produk dalam negeri; (2) Melestarikan budaya (unggah-ungguh dan Basa Jawa); 639 Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016 ISBN 978-602-73690-6-1 (3) Bangga Tanah Air Indonesia (memakai pin ABITA/ pin merah putih); (4) Disiplin waktu; (5) Interaksi baik dengan rekan sesama guru; (6) Semangat mengajar; (7) Menggunakan Bahasa Indonesia dalam kegiatan pembelajaran. Peran guru yang kedua adalah sebagai pembimbing bagi siswanya. Bimbingan yang dilakukan guru dalam penanaman sikap bela negara ini adalah: (1) Membimbing siswa dalam kegiatan upacara, seperti membimbing siswa dalam latihan untuk menjadi petugas upacara, serta bagaimana tata upacara yang baik dan benar; (2) Membimbing siswa untuk melestarikan budaya(unggah-ungguh & basa jawa), Bangga Tanah Air Indonesia (memakai tanda merah putih pada seragam tertentu), Disiplin waktu, Berhubungan baik dengan sesama teman, dan memiliki semangat dalam belajar; (3) Membimbing siswa agar hapal Pancasila (bunyi sila dan lambangnya), agar siswa tahu cara pembacaan pembukaan UUD 1945 dengan lafal dan intonansi yang tepat, serta menghormati benda kesetiaan negara (garuda pancasila, sang merah putih, potret presiden dan wakilnya); (4) Membimbing siswa agar tahu, hapal, dan mengerti akan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan lagu nasional lainnya untuk membangkitkan cinta tanah air mereka; (5) Membimbing siswa agar mematuhi tata tertib sekolah. Peran guru yang ketiga adalah sebagai motivator atau pemberi semangat/ motivasi bagi siswanya agar memiliki sikap bela negara. Motivasi dari guru tersebut berupa: (1) Menceritakan perjuangan para pahlawan dalam berjuang dari belenggu penjajah dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia; (2) Memberikan semangat untuk selalu rajin belajar dalam mengisi kemerdekaan dan membangun bangsa dan negara. Usaha-usaha yang dilakukan guru dalam penanaman sikap bela negara pada siswa adalah melalui kegiatan upacara bendera, kegiatan pembelajaran PKn dan IPS, serta kegiatan ekstrakurikuler pramuka dan anak beriman. Dengan kegiatan upacara bendera siswa memiliki sikap cinta tanah air serta kesadaran berbangsa dan bernegara.Peneliti melihat perangkat pembelajaran dari kelas 1 sampai kelas 6 pada Mata Pelajaran PKn dan IPS memuat pembelajaran yang bertujuan untuk penanaman sikap bela negara pada siswa. Begitu juga dengan hasil wawancara dari para guru yang membenarkan hasil pengamatan peneliti. Dalam kegiatan Pramuka siswa dilatih kemandirian, sikap mencintai tanah air dan lingkungannya, sikap rela berkorban, serta kesadaran berbangsa dan bernegara.Dalam kegiatan pramuka ini juga siswa dilatih untuk memiliki kesiapan fisik dalam bela negara.Kegiatan anak beriman adalah kegiatan keagamaan yang bertujuan agar siswa memiliki perilaku sebagai anak beriman yang selalu menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.Melalui kegiatan anak beriman ini anak dilatih untuk memiliki kesiapan Psikis dalam bela negara. Usaha-usaha yang dilakukan Guru untuk mengatasi kendala yang muncul dalam penanaman sikap bela negara pada siswa adalah melalui kegiatan pembiasaan di sekolah dan melalui komunikasi dengan orang tua/wali siswa.Kegiatan pembiasaan adalah usaha yang dilakukan untuk mengatasi kendala dari dalam diri siswa yang muncul dalam penanaman sikap bela negara. Kegiatan pembiasaan di sekolah 640 Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016 ISBN 978-602-73690-6-1 dilakukan melalui teladan guru ataupun kebiasaan siswa untuk selalu mengikuti upacara bendera. Komunikasi dengan orang tua/ wali siswa ini dilakukanuntuk mengatasi kendala yang muncul dari luar diri siswa yaitu faktor lingkungan dan pergaulan serta pengaruh negatif media elektronik seperti tayangan televisi dan game elektronik. menanamkan sikap bela negara pada siswa.Dalam kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler pun, guru bisa berusaha untuk menanamkan sikap bela negara pada siswa.Guru harus memiliki komunikasi dan hubungan yang baik dengan orang tua/wali siswa untuk memantau perkembangan sikap pada diri siswa. DAFTAR PUSTAKA Afandi, Brigjen TNI. Drs. (2010). Peran Pendidik Dalam Upaya Bela Negara (Perspektif Pertahanan Negara)http://a-research.upi.edu/. Retrieved April 2, 2016, from aresearch.upi.edu: http://aresearch.upi.edu/operator/upload /pdt_orasi_2010_wisuda_afandi_gu ru_bela-negara.pdf makalah wisuda UPI 15 Desember 2010 Djiwandono, Sri Esti Wuryani. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Gramedia Widisarana Indonesia Hadi, Yulianto. dkk. (2014) Dinamika Penanaman Nilai-nilai Bela Negara Kadet Maguwo dalam perspektif historisJurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi. Volume 2, Nomor 2, 2014: 210-221. Mahsunah, Dian dkk.(2012) Bahan Ajar PLPG Kebijakan Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Kemdikbud Samani, Muchlas dkk. (2011). Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sugiyono, Prof. Dr. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Peran guru dalam penanaman sikap bela negara pada siswa SD Negeri Rowopanjang tahun pelajaran 2015/2016 adalah sebagai sebagai teladan/contoh, pembimbing, dan pemberi motivasi.Usahausaha yang dilakukan guru dalam penanaman sikap bela negara pada siswa adalah melalui upacara bendera, kegiatan pembelajaran, dan ekstrakurikuler. Yang dilakukan guru untuk mengatasi kendala yang muncul dalam penanaman sikap bela negara pada siswa adalah melalui pembiasaan di sekolah dan komunikasi dengan orang tua/wali siswa. Saran Guru harus memiliki sikap bela negara yang meliputi Cinta tanah air; Kesadaran berbangsa dan bernegara; Yakin akan pancasila sebagai ideologi negara; Rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan Memiliki kemampuan awal bela negara. Ini karena guru berperan sebagai teladan/contoh bagi siswa. Selain sebagai teladan, peran guru dalam penanaman sikap bela negara pada siswa adalah berperan sebagai pembimbing dan pemberi motivasi agar siswa memiliki sikap bela negara. Guru untuk selalu mengikuti kegiatan upacara bendera. Upacara bendera adalah sebagai sarana guru untuk 641 Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016 ISBN 978-602-73690-6-1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Widodo, Suwarno. (2011). Implementasi Bela Negara Untuk Mewujudkan Nasionalisme. Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 1, Januari 2011, 18-31 642