pemahaman, sikap dan perilaku bela negara karyawan bank artha

advertisement
PEMAHAMAN, SIKAP DAN PERILAKU BELA NEGARA KARYAWAN
BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, KANTOR PUSAT JAKARTA
DALAM MENDUKUNG PERTAHANAN NEGARA
COMPREHENSION, ATTITUDES AND BEHAVIOUR STATE DEFENSE
EMPLOYEES OF BANK ARTHA GRAHA INTERNATIONAL, JAKARTA HEAD
OFFICE IN SUPPORT OF NATIONAL DEFENCE
Primasari1
Universitas Pertahanan
([email protected])
Abstrak - Ancaman terhadap nasionalisme melalui bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
terorisme, korupsi, sebagaimana fenomena yang terjadi di era globalisasi saat ini menjadi perhatian
penting yang perlu segera ditindak lanjuti. Pemahaman, sikap dan perilaku bela negara oleh seluruh
komponen bangsa menjadi suatu pendorong dalam menjaga pertahanan negara. Kekuatan sumber
daya manusia pada sebuah perusahaan yang menjalankan tugas dan fungsi untuk mencapai tujuan.
Tesis ini berupaya menjawab permasalahan pemahaman, sikap dan perilaku Bela Negara karyawan
Bank Artha Graha Internasional, Kantor Pusat Jakarta serta faktor-faktor yang memengaruhinya
dalam memperkuat pertahanan negara. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif yang didukung oleh
data primer dan sekunder. Hasil penelitian, menunjukkan masih belum optimal pemahaman, sikap
dan perilaku bela negara karyawan Bank Artha Graha Internasional, Kantor Pusat Jakarta yang
diimplementasikan dalam bentuk pelibatan seluruh karyawan dalam program-program Lima Pilar
Artha Graha Peduli. Faktor utama sebagai penyebab karena belum adanya sinergitas antara
pimpinan, hubungan profesional internal perusahaan dan sosialisasi kepada karyawan melalui
pengiriman karyawan untuk pendidikan dan pelatihan karakter guna meningkatkan Sumber Daya
Manusia pertahanan dalam mengimplementasikan Bela Negara seperti yang diinginkan pendiri Bank
Artha Graha. Melalui sarana pendidikan di Pusdiklat SGA Cibogo diharapkan sinergitas antara
pimpinan dan profesional internal perusahaan Artha Graha dalam memahami kesadaran bela negara,
dapat terlaksana dalam sikap dan perilaku karyawan Bank Artha Graha Internasional dalam
melaksanakan tujuan perusahaan untuk mendukung pertahanan negara.
Kata kunci: Pemahaman, Bela Negara, Karyawan Bank Artha Graha Internasional, Pertahanan Negara
1
Primasari, S.E., M.Si. (Han) adalah alumnus Mahasiswa Program Studi Strategi Perang Semesta Fakultas
Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan Tahun Akdemik 2015-2016
Pemahaman, Sikap, dan Perilaku Bela Negara Karyawan Bank Artha Graha … | Primasari | 75
Abstract - Threats to nationalism through ideological, political, economic, social, cultural, technology,
public safety and legislation as a phenomenon that occurs in the current era of globalization is an
important concern that needs to be followed up. Understanding, attitudes and behaviors to defend the
country by all components of the nation became a driving force in maintaining the state capital. The
strength of the human resources of a company that performs and functions to achieve the goal. This
thesis seeks to answer the question of understanding, attitudes and behavior of employees of the State
Defense Bank Artha Graha International, Head Office Jakarta and the factors that influence it in
strengthening the country's defense. This research was conducted qualitatively supported by primary
and secondary data. The results of the study, showed still not maximal understanding, attitudes and
behaviors to defend the state employees of Bank Artha Graha International, Head Office Jakarta which is
implemented in the form of the involvement of all employees in the programs of the Five Pillars Artha
Graha Peduli. The main factors as the cause for the lack of synergy between the leadership, the
company's internal professional relationships and socialization to employees through delivery of
education and training of employees to improve the character of the defense of Human Resources in
implementing the State Defense as desired founder of Bank Artha Graha. Through educational facilities
in Pusdiklat SGA Cibogo expected synergy between the leadership and the internal company
professionals Artha Graha in memamami awareness to defend the country, can be accomplished in the
attitudes and behavior of employees of Bank Artha Graha Internasional in carrying out the objectives of
the company to support the country's defense.
Key words: Understanding of nationalism, Employees of International Bank, National defense
Pendahuluan
P
sewaktu-waktu
dapat
timbul
seperti
ada zaman modern dan di era
sengketa perbatasan, disintegrasi bangsa,
globalisasi, ancaman terhadap
konflik antar golongan, keresahan sosial,
bangsa dan negara menjadi
upaya penggantian ideologi Pancasila dan
sangat kompleks dan sangat canggih.
sebagainya (Dephan RI, 2014).2 Dengan
Ancaman
pertahanan
adanya beberapa bentuk ancaman baru
didefinisikan sebagai setiap usaha dan
dalam bidang ideologi, politik, ekonomi,
kegiatan, baik dari dalam maupun luar
sosial budaya, terorisme, korupsi, dan
negeri,
sebagainya,
dari
yang
perspektif
dinilai
membahayakan
maka
bentuk
pengabdian
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
menjadi sangat luas jangkauannya, tidak
keselamatan segenap bangsa. Ancaman
harus diwujudkan dengan membantu TNI
aktual
nyata
pada saat terjadinya ancaman militer saja.
berbentuk separatis bersenjata, terorisme,
Oleh karena itu, setiap warga negara
kelompok
radikal,
dimungkinkan untuk ikut terlibat dalam
pencurian
kekayaan
merupakan
ancaman
konflik
komunal,
alam.
Ancaman
2
potensial merupakan benih ancaman yang
Kementerian Pertahanan RI. ”Tataran dasar bela
negara”. (Jakarta, Direktorat Jenderal Potensi
Pertahanan, 2014).
76 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | April 2017 | Volum 3 Nomor 1
Bela Negara sesuai profesi dan kemampuan
Kewarganegaraan,
masing-masing sebagai bentuk pengabdian
kemiliteran, pengabdian sebagai prajurit
warga negara Indonesia pada negara dan
TNI secara sukarela atau wajib, dan
bangsanya.
pengabdian sesuai dengan profesi. 4
Bela Negara merupakan modal dasar
pelatihan
Bela negara
dasar
merupakan kewajiban
sekaligus kekuatan bangsa, dalam rangka
setiap warga negara Indonesia. Usaha
menjaga
untuk
keutuhan,
kedaulatan,
serta
Kesadaran
akan
pentingnya
kelangsungan hidup bangsa dan negara
pemahaman bela negara harus ditumbuh
Indonesia. Undang-Undang Dasar Negara
kembangkan dan merupakan satu hal yang
Republik Indonesia Tahun 1945 mengatur
esensial yang harus dimiliki oleh setiap
mengenai
yaitu
warga negara Indonesia (WNI), sebagai
ketentuan Pasal 27 ayat (3) bahwa setiap
wujud penuaian hak dan kewajibannya
warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya bela negara. Di dalam buku
dalam
Tataran
upaya
upaya
Bela
Negara
pembelaan
negara.
Dasar
Bela
Negara
(2014)
Selanjutnya, dalam Pasal 30 ayat (1)
disebutkan bahwa kesadaran bela negara
disebutkan bahwa tiap-tiap warga negara
bukanlah bawaan sejak lahir sehingga perlu
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
ditumbuhkembangkan
pertahanan dan keamanan negara.3
Pembinaan
Kesadaran
melalui
proses
Bela
Negara.
Selanjutnya, mengenai bela negara
Penyelenggaraan Pembinaan Kesadaran
juga dijabarkan dalam UU No. 3 Tahun 2002
Bela Negara dilaksanakan sejak usia dini
tentang Pertahanan Negara, khususnya
hingga usia dewasa guna membangun
Pasal 9 ayat (1) bahwa setiap warga negara
karakter bangsa Indonesia yang cinta tanah
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
air, rela berkorban demi negara dan
bela
dalam
bangsa, yakin Pancasila sebagai ideologi
penyelenggaraan pertahanan negara. Pasal
negara, memiliki kesadaran berbangsa dan
9
bernegara, serta memiliki kemampuan awal
negara
ayat
yang
(2)
diwujudkan
menyatakan
bahwa
keikutsertaan warga negara dalam upaya
Bela Negara dilakukan melalui Pendidikan
4
3
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
Undang-undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara. Lembaran Negara Nomor 4169
Tahun 2002
Pemahaman, Sikap, dan Perilaku Bela Negara Karyawan Bank Artha Graha … | Primasari | 77
bela negara baik secara psikis maupun
pantang
menyerah,
daya
juang
dan
secara fisik.5
patriotisme telah tergeser oleh nilai-nilai
Dalam Buku Tataran Dasar Bela
individualisme, konsumerisme, hedonisme,
Negara yang diterbitkan Ditjen Pothan
dan borjuisme sehingga mendorong ke
(2014),
arah krisis moral.
juga
dicantumkan
mengenai
implementasi bela negara dan indikator
Di era reformasi saat ini, masyarakat
keberhasilan pembinaan kesadaran bela
kurang peduli terhadap kegiatan yang
negara di lingkungan pekerjaan. Kegiatan
berhubungan
yang dilaksanakan, antara lain: kegiatan
nasionalisme. Gerakan Pramuka kurang
terencana
di
lingkungan,
kegiatan
diminati lagi oleh kaum muda. Pelajaran
tambahan
yang
menunjang
semangat
pendidikan Pancasila dianggap kuno dan
dengan
peringatan
jawab
dan
dinilai sebagi ritual belaka. Kaum muda
kegiatan penciptaan kondisi lingkungan
lebih tertarik dengan budaya pop (pop
kerja yang kondusif.6
Namun aktualisasi
culture) dan sibuk dengan hingar-bingar
terhambat dan
gemerlapnya gaya hidup yang berasal dari
perusahaan/kantor,
bela negara saat ini
terkendala
oleh
masyarakat
adanya
memiliki
kemerdekaan
Barat. Sudah menjadi gambaran umum
paham,
bahwa kaum muda terlibat dan terjebak
pemikiran, ide, dan gagasan yang bertolak
dalam persoalan narkoba dan miras yang
belakang dan bertentangan dengan nilai-
merusak masa depan bangsa. Ancaman
nilai nasionalisme, patriotisme, dan cinta
“racun” modern telah menyerang generasi
tanah air, serta masyarakat yang selalu
muda, khususnya di wilayah perkotaan.
mementingkan
pribadi,
Besarnya kasus narkoba dan miras yang
kelompok, golongan dan partai, tanpa
terjadi menunjukkan bahwa kaum muda
memperhatikan
telah mengalami jebolnya daya patriotisme
kepentingan
yang
sekelompok
hari
dan
kerja, kegiatan yang terkait tanggung
sosial
upacara
patriotisme
kepentingan
dan
bangsa,
memprioritaskan
negara,
dan
yang seharusnya mampu menjadi filter
masyarakat. Semangat rela berkorban,
dalam menghadapi perubahan lingkungan
5
strategis. Rendahnya wawasan kebangsaan
Kementerian Pertahanan RI. “Tataran dasar bela
negara”. (Jakarta, Direktorat Jenderal Potensi
Pertahanan 2014).
6
Ibid.
telah menimbulkan rentan dan rawannya
78 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | April 2017 | Volum 3 Nomor 1
kewaspadaan
nasional
di
tengah
masyarakat.
kegiatan
penanggulangan
bencana/tanggap
Dalam
konteks
inilah,
dipandang
kegiatan
darurat
sosial
bencana,
kemasyarakatan,
sangat penting untuk melihat/ meneliti
pemberdayaan masyarakat, hukum dan
pemahaman, sikap, dan perilaku bela
keadilan serta turut serta memperkenalkan
negara karyawan Artha Graha Network,
Indonesia di mata dunia. Salah satunya
khususnya pada karyawan Bank Artha
dengan mendukung kegiatan Milan Expo
Graha Internasional, Kantor Pusat Jakarta
2015 di Italy. Artha Graha Peduli mempunyai
Artha Graha Network merupakan sebuah
visi
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) yang
kepentingan umum serta Kepedulian anak
cukup besar di Indonesia dengan usaha dari
bangsa terhadap negara” membutuhkan
berbagai
Sumber
sektor:
industri
perbankan,
“Kepemilikan
Daya
swasta,
Manusia
(SDM)
Untuk
untuk
keuangan, asuransi, properti, perhotelan,
melakukan berbagai kegiatan tersebut di
pariwisata,
atas.
pertanian,
manufaktur,
pertambangan,
komunikasi,
transportasi,
Karyawan
Bank
Artha
Graha
Internasional, Kantor Pusat Jakarta sebagai
sektor energi, dan masih banyak lainnya.
salah
Selain itu, BUMS ini juga membentuk
Network, secara otomatis juga menjadi
Yayasan Artha Graha Peduli (disingkat AG
SDM dari Artha Graha Peduli dan secara
Peduli). Sebagai wujud nyata pelaksanaan
langsung terlibat dalam seluruh kegiatan
tanggung
perusahaan
Artha Graha Peduli. Selain turut berperan
(Corporate Social Responsibility - CSR)
aktif dalam kegiatan Artha Graha Peduli
telah banyak melakukan kegiatan yang
yang merupakan implementasi dari visi
dapat digolongkan salah satu bentuk
“kepemilikan swasta untuk kepentingan
implementasi
umum serta kepedulian anak bangsa
tawab
bela
sosial
negara
dalam
satu
bagian
Artha
Graha
mendukung pertahanan negara, seperti:
terhadap
konservasi
alam
mendapatkan pelatihan dasar bela negara
pelestarian
lingkungan,
yang
mencakup
perlindungan
melalui
negara”
dari
pendidikan
karyawan
dan
juga
pelatihan
di
tumbuhan dan hewan langka. Selain itu,
Pusdiklat SGA (Security Group Artha) di
Artha Graha peduli juga aktif dalam
daerah
Cibogo,
Puncak,
Jawa
Barat.
Pemahaman, Sikap, dan Perilaku Bela Negara Karyawan Bank Artha Graha … | Primasari | 79
Pusdiklat ini memiliki kurikulum pendidikan
negara
yang mengandung unsur-unsur bela negara
Internasional,
seperti yang dimaksudkan dalam konsepsi
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah
pendidikan awal bela negara yang saat ini
menganalisis
sedang
oleh
perilaku bela negara karyawan Bank Artha
Republik
Graha Internasional, Kantor Pusat Jakarta.
gencar
Kementerian
disosialisasikan
Pertahanan
Indonesia.
Bank
Kantor
Artha
Pusat
pemahaman,
Graha
Jakarta.
sikap,
dan
Demikian juga penelitian ini dimaksudkan
Peneliti
bahwa
karyawan
mengamati
karyawan
menganalisis
faktor-faktor
yang
memengaruhi pemahaman bela negara
Internasional kantor pusat Jakarta kurang
karyawan Bank Artha Graha Internasional,
memahami tentang sikap dan perilaku Bela
Kantor Pusat Jakarta. Sehingga dapat
negara. Walaupun sudah ada pendidikan
diambil langkah-langkah sebagai solusi
karakter di Pusdiklat Security Group Artha
untuk pemecahannya.
(SGA) dan sudah adanya program sosial
Metode penelitian
kemasyarakatan dari Artha Graha Peduli
Dalam
namun kesadaran bela negara karyawan
pendekatan
masih
adanya
deskriptif analitik. Menurut Sugiyono (2013)
peraturan pembinaan karakter melalui
data yang diperoleh dalam penelitian ini
pendididkan dan latihan, khususnya untuk
sebagian besar merupakan data deskriptif
karyawan baru.
dalam bentuk laporan dan uraian sehingga
dengan
adanya
Maka
Artha
untuk
Graha
kurang.
Bank
dilapangan
perlu
Harapan peneliti bahwa
kualitatif
ini
menggunakan
dengan
metode
mengenai
penelitian ini tidak mengutamakan angka-
pendidikan karakter, maka pemahaman
angka dan atau pengolahan data statistik.
sikap dan perilaku karyawan Bank Artha
Fokus penelitian ini lebih dominan pada
Graha dapat menjadi lebih baik, sehingga
studi tentang pemahaman, sikap, dan
akan terbentuk sikap loyalitas, militansi dan
perilaku bela negara karyawan PT. Bank
dedikasi karyawan terhadap perusahaan
Artha Graha Internasional, Tbk. dalam
yang
mendukung
pertahanan
negara;
bagaimana
upaya-upaya
yang
akan
karyawan
peraturan
penelitian
berdampak
pada
kinerja
melakukan penelitian dengan
judul pemahaman, sikap, dan perilaku bela
dan
harus
dilakukan pimpinan Artha Graha dalam
80 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | April 2017 | Volum 3 Nomor 1
menanamkan perilaku dan sikap bela
kata insight yang mempunyai arti wawasan,
negara kepada seluruh karyawan Artha
pengertian pengetahuan yang mendalam.
Graha. 7
Jadi
Penelitian
tidak
dari
insight
adalah
suatu
melakukan
pemahaman atau penilaian yang ber-alasan
pengukuran secara kuantitatif tentang
mengenai reaksi-reaksi pengetahuan atau
fokus-fokus tersebut. Oleh karena itu,
kecerdasan dan kemampuan yang dimiliki
peneliti merasa lebih tepat dan lebih cocok
seseorang.8
menggunakan
ini
arti
pendekatan
penelitian
Pemahaman
adalah
kemampuan
kualitatif daripada pendekatan kuantitatif.
seseorang untuk mengerti atau memahami
Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini
sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan
diharapkan
menggambarkan
diingat, memahami atau mengerti apa yang
secara utuh dan komprehensif fenomena
diajarkan, mengetahui apa yang sedang di-
yang diteliti di PT. Bank Artha Graha
komunikasikan dan dapat memanfaatkan
Internasional, Tbk, sebagaimana yang telah
isinya
dijabarkan dalam fokus penelitian sehingga
hubungkannya dengan hal-hal lain. Dengan
pada akhirnya dapat menjawab masalah
kata lain, memahami adalah mengerti
yang
tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari
telah
mampu
dirumuskan
dan
dengan
tanpa
berbagai
Definisi Pemahaman
memahami
Menurut Arikunto (2009), pemahaman
memberikan penjelasan atau memberi
(comprehen-sion)
bagaimana
uraian yang lebih rinci tentang hal itu
mempertahankan,
dengan menggunakan kata-kata sendiri.
seseorang
membedakan,
men-duga
menerangkan,
menyimpulkan,
(estimates),
memperluas,
meng-generalisasikan,
memberikan contoh, menuliskan kembali,
dan
memper-kirakan.
Dalam
Sugiyono. “Metode penelitian
(Bandung, Alfabeta, 2013)
sesuatu
apabila
dikatakan
ia
dapat
Sementara itu, pemahaman merupakan
suatu
proses,
memahami
perbuatan,
atau
dan
cara
memahamkan
mempelajari baik-baik supaya paham.
kasus
psikologi, kata pemahaman berasal dari
7
Seseorang
meng-
demikian tercapailah tujuan penelitian.
adalah
segi.
keharusan
kualitatif”.
8
Arikunto, S. “Dasar-dasar evaluasi pendidikan. edisi
revisi cetakan ke-10”. (Jakarta, Bumi Aksara,2009)
Pemahaman, Sikap, dan Perilaku Bela Negara Karyawan Bank Artha Graha … | Primasari | 81
Berdasarkan
uraian
tersebut,
individu terhadap manusia lainnya atau
pemahaman merupakan kemampuan diri
sesuatu
dalam mengerti atau mengetahui dengan
individu, bahkan terhadap diri individu itu
benar
Kemampuan
sendiri disebut fenomena sikap. Fenomena
memahami ini menjadi bagian penting
sikap yang timbul tidak saja ditentukan oleh
dalam
keadaan objek yang sedang dihadapi tetapi
terhadap
sesuatu.
mengetahui
atau
mempelajari
yang
sedang
juga
pada
Graha
pengalaman-pengalaman masa lalu, oleh
Jakarta.
situasi di saat sekarang, dan oleh harapan-
Seseorang memiliki pengetahuan atau
harapan untuk masa yang akan datang.
mengetahui sesuatu, namun belum pasti ia
Sikap manusia, atau untuk singkatnya
memahami-nya, tetapi seseorang yang
disebut sikap, telah didefinisikan dalam
memiliki pemahaman, sudah tentu ia
berbagai versi oleh para ahli. Mendefinisi-
menge-tahuinya
kan sikap sebagai derajat afek positif atau
Internasional,
Bank
Kantor
Artha
Pusat
(Partowisastro,
1983).
afek
karyawan Bank Artha Graha Internasional,
psikologis. Sikap atau attitude senantiasa
Kantor Pusat Jakarta tentang bela negara
diarahkan pada suatu hal, suatu objek.
akan
Menurut Gerungan (2004), tidak ada sikap
memahami
diketahui
melalui
konsep
bela
proses
negara,
tanpa
terhadap
dengan
Dalam konteks penelitian ini, pemahaman
dapat
negatif
kaitannya
oleh
sesuatu dalam hal ini tentang bela negara
karyawan
dengan
dihadapi
adanya
suatu
objek.
La
objek
Pierre
menunjukkan perbuatan yang merujuk
mendefinisikan sikap sebagai suatu pola
pada
perilaku,
pemahaman
bela
negara
dan
tendensi,
atau
kesiapan
predisposisi
untuk
memahami dengan baik nilai-nilai bela
antisipatif,
negara.9
menyesuaikan diri dalam situasi sosial; atau
Definisi Sikap
secara sederhana, sikap adalah respon
Sikap didefinisikan sebagai mekanisme
terhadap
mental yang mengevaluasi, membentuk
terkondisikan. Definisi Petty dan Cacioppo
pandangan, mewarnai perasaan dan akan
(sebagaimana dikutip dalam Azwar, 2011)
ikut menentukan kecenderungan perilaku
secara lengkap mengatakan bahwa sikap
9
adalah evaluasi umum yang dibuat manusia
Partowisastro, K. “Dinamika dalam psikologi
pendidikan. Jilid 1. “ (Jakarta, Erlangga. 1983).
stimuli
82 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | April 2017 | Volum 3 Nomor 1
sosial
yang
telah
terhadap dirinya sendiri, orang lain, objek,
terhadap stimulus yang berasal dari luar
atau isu-isu. Menurut Fishben dan Ajzen,
maupun dari dalam dirinya. Respon ini
sikap sebagai predisposisi yang dipelajari
dapat
untuk merespon secara konsisten dalam
berpikir, berpendapat, bersikap) maupun
cara tertentu berkenaan dengan objek
aktif (melakukan tindakan). Sesuai dengan
tertentu. 10
batasan ini, perilaku kesehatan dapat
Sherif
dan
Sherif
(sebagaimana
bersifat
dirumuskan sebagai bentuk pengalaman
dikutip dalam Dayakisni dan Hudaniah,
dan
2003)
lingkungannya,
menyatakan
menentukan
bahwa
keajegan
dan
sikap
kekhasan
pasif (tanpa tindakan:
interaksi
menyangkut
individu
dengan
khususnya
pengetahuan
dan
yang
sikap
perilaku seseorang dalam hubungannya
tentang kesehatan. Perilaku aktif dapat
dengan stimulus manusia atau kejadian-
dilihat, sedangkan perilaku pasif tidak
kejadian tertentu. Sikap merupakan suatu
tampak, seperti: pengetahuan, persepsi,
keadaan yang memungkinkan timbulnya
atau motivasi. Beberapa ahli membedakan
suatu perbuatan atau tingkah laku. Jadi
bentuk-bentuk perilaku ke dalam tiga
berdasarkan
definisi
dapat
domain yaitu pengetahuan, sikap, dan
disimpulkan
bahwa
adalah
tindakan atau sering kita dengar dengan
di
atas,
sikap
kecenderungan individu untuk memahami,
istilah
merasakan,
(Sarwono, 2004).
bereaksi
dan
berperilaku
terhadap suatu objek.
knowledge,
attitude,
practice
Dari sudut biologis, perilaku adalah
Definisi Perilaku
suatu kegiatan atau aktivitas organisme
Perilaku manusia merupakan hasil daripada
yang bersangkutan, yang dapat diamati
segala macam pengalaman serta interaksi
secara langsung maupun tidak langsung.
manusia
yang
Perilaku manusia adalah suatu aktivitas
terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap
manusia itu sendiri (Notoadmodjo, 2003).
dan tindakan. Dengan kata lain, perilaku
Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu
merupakan respon/reaksi seorang individu
yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi
dengan
lingkungannya
yakni
10
Saifudin Azwar. “Sikap Manusia Teori dan
pengukurannya” (Jakarta, Pustaka Belajar, 2011) hal
30.
yang
disebut
rangsangan.
Rangsangan tertentu akan menghasilkan
Pemahaman, Sikap, dan Perilaku Bela Negara Karyawan Bank Artha Graha … | Primasari | 83
reaksi
atau
(Notoadmodjo,
perilaku
2003).
tertentu
dalam
Kwick
aktivitas itu. Sementara itu, menurut
(sebagaimana dikutip dalam Notoatmodjo,
Hasibuan (2002), karyawan adalah setiap
2003), perilaku adalah tindakan. Menurut
orang yang menyediakan jasa (baik dalam
Kusmiyati dan Desminiarti (1991), perilaku
bentuk pikiran maupun dalam bentuk
suatu organisme dapat diamati dan bahkan
tenaga) dan mendapatkan balas jasa
dapat dipelajari. Perilaku manusia adalah
ataupun kompensasi yang besarannya
aktivitas
telah ditentukan terlebih dahulu.
yang
timbul
Menurut
berkecimpung/berpartisipasi
karena
adanya
stimulus dan respons serta dapat diamati
Konsep Bela Negara
secara langsung maupun tidak langsung.
Bela negara berkaitan dengan komponen
Definisi Karyawan
negara
Secara
diartikan
sederhana,
sebagai
memberikan
jasa
karyawan
setiap
kepada
orang
dapat
yang
dan
keterikatan
dengan
seseorang.
Menurut
kewarganegaraan
Mullard
(2007),
kewarganegaraan
perusahaan
merupakan the concept is contestable
ataupun organisasi yang membutuhkan
(penjaga keamanan) dan mengandung
jasa tenaga kerja, yang mana dari jasa
makna dalam mengubah ekonomi, konteks
tersebut, karyawan akan mendapatkan
sosial dan politik. Dalam hal ini, sama
balas jasa berupa gaji dan kompensasi-
seperti
kompensasi lainnya. Selain pengertian di
berhubungan dengan sipil, politik, dan
atas, ada banyak sekali pengertian kata
sosial yang mempunyai hak berkelanjutan.
karyawan yang telah diutarakan oleh para
Bela negara adalah sebuah konsep yang
ahli. Menurut Subri (2002), karyawan
disusun oleh perangkat perundangan dan
merupakan setiap penduduk yang masuk
petinggi suatu negara tentang patriotisme
ke dalam usia kerja (berusia dalam rentang
seseorang, suatu kelompok atau seluruh
15 hingga 64 tahun), atau jumlah total
komponen
seluruh penduduk yang ada pada sebuah
kepentingan mempertahankan eksistensi
negara yang memroduksi barang dan jasa
negara tersebut. bela negara adalah sikap
jika ada permintaan akan tenaga yang
dan perilaku waga negara yang dijiwai oleh
mereka produksi, dan jika mereka mau
kecintaannya kepada Negara Kesatuan
konsep
dari
84 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | April 2017 | Volum 3 Nomor 1
bela
suatu
negara
negara
yang
dalam
Republik
Indonesia
yang
berdasarkan
Landasan
konsep
bela
negara
Pancasila dan UUD 1945 dalam menjalin
keterlibatan dari seluruh unsur komponen
kelangsungan hidup bangsa dan negara
negara dalam hal ini pendududk. Subjek
yang seutuhnya. Terkait unsur dasar bela
dari konsep ini adalah tentara atau
negara, menurut Subagyo (2015) bahwa
perangkat pertahanan negara yang utama
merujuk UUD 1945, setiap perilaku warga
dan
negara yang berbasis bela negara mengacu
komponen pendukung warga negara yang
pada unsur-unsur sebagai berikut: (1) cinta
bukan tentara, dalam hal ini telah tertuang
tanah air; (2) kesadaran berbangsa dan
dalam UUD 1945 BAB XII Pasal 30 Ayat (1)
bernegara; (3) yakin akan Pancasila sebagai
dan (2).
ideologi negara; (4) rela berkorban untuk
a. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib
bangsa
dan
negara;
(5)
memiliki
kemampuan awal bela negara.11
perangkat
pertahanan
negara
ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamananan dalam usaha pertahanan
Berdasarkan pasal 9 ayat (1) UU No. 3
Tahun 2002, bela negara adalah sikap dan
dan keamanan negara.
b. Usaha
pertahanan
dan
perilaku warga negara yang dijiwai oleh
negara
kecintaannya kepada Negara Kesatuan
pertahanan
Republik
berdasarkan
dilaksanakan melalui sistem pertahanan
Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin
dan keamanan rakyat semesta oleh
kelangsungan
Tentara
Indonesia
hidup
yang
berbangsa
dan
dlaksanakan
keamanan
dan
Nasional
melalui
sistem
keamanan
negara
Indonesia
dan
bernegara. Landasan konsep bela negara
Kepolisian Negara Republik Indonesia,
adalah adanya wajib militer. Subjek dari
sebagai kekuatan utama, dan rakyat,
konsep ini adalah tentara atau perangkat
sebagai kekuatan pendukung.
pertahanan negara lainnya, baik sebagai
Teori Sinergitas
pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat
Teori Sinergitas yang dikemukakan Stoner
dari rancangan tanpa sadar (wajib militer).
(1996)
menyatakan
bahwa
hubungan
antara dua pihak dapat menghasilkan
11
Subagyo, A. “Bela negara Peluang dan tantangan
di era globalisasi”. (Yogyakarta, Graha
Ilmu,2015).
tingkatan komunikasi, bila dihadapkan
pada elemen kerja sama dan kepercayaan,
Pemahaman, Sikap, dan Perilaku Bela Negara Karyawan Bank Artha Graha … | Primasari | 85
di mana dari tingkatan komunikasi tersebut
guna
akan menghasilkan tiga level kerja sama
diharapkan. Dalam konteks penelitian ini
yang meliputi: (1) defensif; tingkat kerja
apabila para pimpinan, karyawan Bank
sama dan kepercayaan yang rendah akan
Artha Graha Internasional, dan masyarakat
mengakibatkan
yang
sekitar dapat bersinergi, maka akan dapat
respectful;
menghasilkan kekuatan yang jauh lebih
tingkat kerja sama dan kepercayaan yang
besar dan akan mencapai level kerja sama
meningkat akan memunculkan suatu pola
synergistic. Hasilnya akan mengoptimalkan
komunikasi yang bersifat kompromi dan
sikap dan perilaku bela negara dalam
saling menghargai; (3) synergistic; dengan
mendukung Pertahanan Negara.
kerja
Pembahasan
bersifat
pola
komunikasi
pasif/defensif;
(2)
sama
yang
tinggi
dan
memercayai
akan
menghasilkan
komunikasi
yang
bersifat
saling
pola
menghasilkan
Neumen
(2006)
keluaran
menjelaskan
yang
bahwa
sinergitas
penelitian kualitatif akan membutuhkan
(simbiosis mutualisme), yang berarti bahwa
lebih banyak penjelasan atau pembahasan
kerja sama yang terjalin akan menghasilkan
oleh karena peneliti berusaha membangun
keluaran (output) yang jauh lebih besar dari
empati dari sebuah kesadaran subyektif
penjumlahan hasil keluaran masing-masing
dan
pihak.
mengenai kejadian faktual dan interpretasi
Teori sinergitas merupakan teori yang
pemahaman
analisis.
Setelah
kepada
pembaca
menganalisa
hasil
mensinergikan sumber daya yang ada
penelitian yang sudah diuraikan pada sub
berupa
pasal sebelumnya peneliti selanjutnya akan
komponen-komponen
organisasi
dan
manusia,
infrastruktur
yang
membahas
dengan
menggunakan
dipengaruhi oleh budaya yang kemudian
pemahaman
diproses dan diolah yang pada tataran
Negara, yang mencantumkan Nilai Dasar
strategi
dari
Kesadaran Bela Negara yaitu:
para
a. Cinta Tanah Air, kecintaan kepada tanah
sangat
kepemimpinan
pemangku
serta
tergantung
dukungan
kepentingan
sehingga
menghasilkan strategi operasional dengan
pembinaan Kesadaran Bela
air dapat ditumbuhkan melalui :
b. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
memaksimalkan sumber daya tersebut
86 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | April 2017 | Volum 3 Nomor 1
c. Yakin akan Pancasila Sebagai Ideologi
Negara
dengan sikap dan
tersebut
d. Rela Berkorban Untuk Bangsa dan
Negara.
upacara
perilaku
karyawan
melalui
kegiatan
tercermin
setiap
tanggal
17
Agustus.
Pemahaman bela negara pada karyawan
e. Memiliki Kemampuan Awal Bela Negara
Mencermati hasil interpretasi data
Artha Graha di diimplementasikan melalui
keterlibatan karyawan dalam
kegiatan
tentang Pemahaman, sikap dan perilaku
Artha
misalnya
bela negara karyawan Bank Artha Graha
penanggulangan bencana dan melakukan
Internasional, Kantor Pusat Jakarta, pada
kegiatan pasar murah untuk membantu
sub
masyarakat yang kurang mampu.
pasal
berikut
ini
peneliti
akan
Graha
Peduli
membahas secara berurutan yang diawali
Dari keterangan ini bila ditinjau
dari pemahaman kemudian pada sikap dan
menurut teori pemahaman berdasarkan
perilaku yang ditinjau dengan teorinya.
uraian tersebut, pemahaman merupakan
Pemahaman Bela Negara
kemampuan diri dalam mengerti atau
Pemahaman bela negara sangat diperlukan
mengetahui
di lingkungan Kantor Bank Artha Graha
sesuatu.
Internasional Kantor Pusat Jakarta karena
menjadi bagian penting dalam mengetahui
dapat menciptakan sikap disiplin dalam
atau mempelajari sesuatu dalam hal ini
pekerjaan dan dalam bersosialisasi di
tentang Bela Negara pada karyawan Bank
lingkungan pekerjaan, yang kesemuanya
Artha Graha Internasional, Kantor Pusat
merupakan cerminan sikap bela negara
Jakarta. Seseorang memiliki pengetahuan
sehingga mereka juga akan membela dan
atau mengetahui sesuatu, namun belum
menjaga perusahaan, salah satunya dengan
pasti ia memahaminya, tetapi seseorang
menjaga kerahasiaan data-data Bank, juga
yang memiliki pemahaman, sudah tentu ia
agar semua karyawan bisa mencintai dan
mengetahuinya.
menjaga perusahaan sama seperti dalam
pemahaman karyawan Bank Artha Graha
mencintai dan menjaga keutuhan Negara
Internasional, Kantor Pusat Jakarta tentang
Kesatuan
dimana
bela negara akan dapat diketahui melalui
korelasi pemahaman bela negara tercermin
proses memahami konsep Bela Negara
Republik
Indonesia
dengan
benar
Kemampuan
Dalam
terhadap
memahami
konteks
ini
ini,
Pemahaman, Sikap, dan Perilaku Bela Negara Karyawan Bank Artha Graha … | Primasari | 87
dengan
menunjukkan
perbuatan
yang
dilakukan oleh Artha Graha Peduli dan
merujuk pada pemahaman bela negara dan
mengikuti kegiatan pemerintah dalam Bela
memahami dengan baik nilai-nilai bela
Negara melalui program kegiatan penjualan
negara.
sembako murah bagi masyarakat yang
Apabila ditinjau dari Definisi Bela
membutuhkan
dan
membantu
dalam
Negara terkait unsur dasar Bela Negara,
penanganan bencana alam, serta perilaku
merujuk UU Dasar 1945 dan setiap perilaku
karyawan yang selalu mentaati peraturan
warga negara yang berbasis bela negara
yang berlaku, mempunyai disiplin kerja,
mengacu pada unsur-unsur sebagai berikut:
menjaga
(1) cinta tanah air; (2) kesadaran berbangsa
saling menghargai pendapat, sehingga
dan bernegara; (3) yakin akan Pancasila
menciptakan suasana kerja yang dapat
sebagai ideologi negara; (4) rela berkorban
mendukung iklim kerja yang baik.
kebersihan
lingkungan
kerja,
untuk bangsa dan negara; (5) memiliki
Dari keterangan ini bila ditinjau
kemampuan awal bela negara, maka
menurut teori sikap yang berarti adalah
pemahaman bela negara pada karyawan
kecenderungan individu untuk memahami,
Atha Graha di diimplementasikan melalui
merasakan,
keterlibatan karyawan dalam
kegiatan
terhadap suatu objek, dan teori Bela Negara
Artha
misalnya
pada unsur-unsur: (1) cinta tanah air; (2)
penanggulangan bencana dan melakukan
kesadaran berbangsa dan bernegara; (3)
kegiatan pasar murah untuk membantu
yakin akan Pancasila sebagai ideologi
masyarakat yang kurang mampu.
negara; (4) rela berkorban untuk bangsa
Sikap dan Perilaku Bela Negara
dan negara; (5) memiliki kemampuan awal
Sikap dan perilaku karyawan Bank Artha
bela negara, serta teori perilaku yang
Graha Internasional, Kantor Pusat Jakarta
merupakan respon/reaksi seorang individu
sudah mengimplementasikan nilai-nilai bela
terhadap stimulus yang berasal dari luar
negara,
mengikuti
maupun dari dalam dirinya. Maka sikap dan
pendidikan karakter di Pusdiklat SGA
perilaku karyawan Bank Artha Graha
Cibogo dan banyak terlibat pada program-
Internasional, Kantor Pusat Jakarta sudah
program
mengimplementasikan
Graha
terlihat
sosial
Peduli
setelah
kemasyarakatan
yang
bereaksi
88 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | April 2017 | Volum 3 Nomor 1
dan
berperilaku
nilai-nilai
bela
negara
melalui
diantaranya
kegiatan-kegiatan
mengikuti
program-program sosial kemasyarakatan
kegiatan
dari Artha Graha Peduli; motivasi dari diri
pemerintah dalam Bela Negara seperti
sendiri dan didukung komitmen pendiri
bersih-bersih
perusahaan
kota,
pelestarian
habitas
yang
ikut
terlibat
dalam
hewan dan tanaman langka, mencintai
program pemerintah untuk memajukan
kesenian tradisional melalui nonton bareng
negara;
ketoprak humor, mentaati peraturan yang
program
berlaku, mempunyai disiplin kerja, menjaga
Graha Peduli dan implementasi dari filosofi
kebersihan
saling
pemilik Artha Graha Group yang selalu
menghargai pendapat, kegiatan penjualan
menomor satukan NKRI diatas segala-
sembako murah bagi masyarakat yang
galanya.
lingkungan
kerja,
membutuhkan dan program membantu
pemerintah
dalam
penangan
bencana
alam.
keterlibatan
sosial
yang
dalam
kemasyarakatan
Artha
Dari keterangan ini bila ditinjau
menurut
teori
pertahanan
Faktor-Faktor
karyawan
Bela
negara
Negara
yang
bahwa
efektif
dan
Memengaruhi
berdaya tangkal tinggi didasarkan pada
Pemahaman, Sikap, dan Perilaku Bela
kesadaran atas hak dan kewajiban warga
Negara Karyawan Bank Artha Graha
negara serta keyakinan pada kekuatan
Internasional, Kantor Pusat Jakarta
sendiri. Fungsi pertahanan akan efektif jika
Faktor-faktor positif yang memengaruhi
warga negara ikut berperan serta. Peran
pemahaman, sikap dan perilaku Bela
serta warga negara telah diamanatkan
Negara
Graha
dalam Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 bahwa
Internasional, Kantor Pusat Jakarta di
setiap warga negara berhak dan wajib ikut
antaranya adalah pendidikan karakter di
serta dalam upaya pembelaan negara; juga
Pusdiklat
(SGA)
diamanatkan dalam Pasal 30 ayat (1) UUD
Cibogo; training berkesinambungan untuk
1945 bahwa tiap-tiap warga negara berhak
seluruh karyawan; adanya kesempatan
dan
untuk mengikuti pendidikan formal di
pertahanan dan keamanan negara.12
Karyawan
Security
Bank
Group
Artha
Arta
wajib
ikut
serta
dalam
usaha
Universitas Pertahanan, adanya kepedulian
terhadap sesama yang dilaksanakan melalui
12
Undang-uandang Nomor 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara
Pemahaman, Sikap, dan Perilaku Bela Negara Karyawan Bank Artha Graha … | Primasari | 89
Penjabaran lebih lanjut tentang hak
dan kewajiban dalam pembelaan negara
dan pengabdian sesuai dengan profesi
diatur dengan undang-undang.13
tertuang dalam UU No. 3 Tahun 2002
Merujuk penjelasan Pasal 9 ayat (1)
tentang Pertahanan Negara. Dalam Pasal 1
UU Pertahanan Negara dinyatakan bahwa
angka
sistem
upaya bela negara adalah sikap dan
sistem
perilaku warga negara yang dijiwai oleh
2
pertahanan
dinyatakan
negara
bahwa
adalah
pertahanan yang bersifat semesta yang
kecintaannya
kepada
melibatkan seluruh warga negara, wilayah,
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam
dan sumber daya nasional lainnya, serta
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan
dipersiapkan secara dini oleh Pemerintah
negara. Upaya bela negara, selain sebagai
dan diselenggarakan secara total, terpadu,
kewajiban dasar manusia, juga merupakan
terarah, dan berlanjut untuk menegakkan
kehormatan bagi setiap warga negara yang
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
dilaksanakan dengan penuh kesadaran,
keselamatan segenap bangsa dari segala
tanggung jawab, dan rela berkorban dalam
ancaman. Pasal 9 ayat (1) menyatakan
pengabdian kepada negara dan bangsa.
bahwa setiap warga negara berhak dan
Pada bagian penjelasan Pasal 9 ayat (2)
wajib ikut serta dalam upaya bela negara
poin a dinyatakan bahwa dalam pendidikan
yang diwujudkan dalam penyelenggaraan
kewarganegaraan
pertahanan negara. Pasal 9 ayat (2)
pemahaman
menyatakan keikutsertaan warga negara
negara. Sementara itu, penjelasan pada
dalam upaya bela negara diselenggarakan
poin d dinyatakan bahwa yang dimaksud
melalui: (a) pendidikan kewarganegaraan;
dengan pengabdian sesuai dengan profesi
(b) pelatihan dasar kemiliteran secara
adalah pengabdian warga negara yang
wajib; (c) pengabdian sebagai prajurit TNI
mempunyai
secara sukarela atau secara wajib; dan (d)
kepentingan pertahanan negara, termasuk
pengabdian sesuai dengan profesi. Pasal 9
dalam
ayat (3) menya-takan bahwa ketentuan
memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh
tentang
profesi
sudah
pelatihan dasar kemiliteran secara wajib,
Ibid.
90 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | April 2017 | Volum 3 Nomor 1
yang
tercakup
kesadaran
tertentu
menanggulangi
mengenai pendidikan kewarganegaraan,
13
NKRI
bela
untuk
dan/atau
perang, bencana alam, atau bencana
berkesinambungan
lainnya.
karyawan;
Dalam draft Desain Induk Pembinaan
Kesadaran
Bela
Kewarnegaraan
pemahaman
negara
Negara,
Pendidikan
sudah
mencakup
tentang
sehingga
kesadaran
untuk
bela
membangun
untuk
adanya
seluruh
kesempatan
untuk
mengikuti pendidikan formal di Universitas
Pertahanan.
Sedangkan faktor negatifnya adalah
dalam level pimpinan belum satu suara dan
belum konsisten
dalam menjabark dan
kesadaran bela negara Karyawan Bank
memaknai
Artha Graha Internasional, Kantor Pusat
diinginkan oleh pendiri Bank Artha Graha
Jakarta diperlukan suatu sistem pembinaan
sehingga bila ditinjau dari teori sinergitas,
yang disebut Pembinaan Kesadaran Bela
di mana disebutkan bahwa tingkatan
Negara (PKBN). Dalam proses PKBN selain
komunikasi
dimaksudkan bagi pembekalan nilai-nilai
kerjasama yang meliputi: (1) Defensif,
bela
tingkat kerjasama dan kepercayaan yang
negara,
wawasan
kebangsaan,
filosofi
bela
menghasilkan
tiga
level
rendah
karakter bangsa bela negara ditujukan
komunikasi yang bersifat pasif/defensif. (2)
untuk mewujudkan kewaspadaan nasional
Respectful,
tingkat
dan ketahanan nasional yang pada akhirnya
kepercayaan
yang
terciptanya
yang
memunculkan suatu pola komunikasi yang
tangguh yang bersifat semesta. Dengan
bersifat kompromi dan saling menghargai .
demikian, dapat dikatakan bahwa PKBN
(3) Synergistic dengan kerjasama yang
merupakan
tinggi
subsistem
negara
penyelenggaraan
dan
mengakibatkan
yang
wawasan nusantara dalam pembentukan
pertahanan
akan
negara
saling
meningkat
dan
akan
mempercayai
akan
komunikasi
yang
pertahanan negara yang menjadi salah satu
menghasilkan
faktor-faktor
mempengaruhi
bersifat sinergitas (simbiosis mutualisme),
pemahaman, sikap dan perilaku Bela
yang berarti bahwa kerjasama yang terjalin
Negara
Graha
akan menghasilkan keluaran (output) yang
Internasional, Kantor Pusat Jakarta melalui
jauh lebih besar dari penjumlahan hasil
kegiatan diantaranya pendidikan karakter
keluaran
di
yang
Karyawan
Pusdiklat
SGA
Bank
Artha
Cibogo;
pola
kerjasama
pola
masing-masing
pihak,
maka
training
Pemahaman, Sikap, dan Perilaku Bela Negara Karyawan Bank Artha Graha … | Primasari | 91
sinergitas di antara pimpinan Bank Artha
faktor eksternal yakni adanya pengaruh
Graha Internasional masih rendah.
dari luar (budaya asing).
Kesimpulan dan Saran
Dari penjelasan tersebut dan hasil
Berdasarkan hasil penelitian yang menjadi
penelitian
yang
dilaksanakan,
tujuan penelitian ini dapat disimpulkan
direkomendasikan sebagai berikut:
bahwa pemahaman, sikap, dan perilaku
a. Bagi Manajemen Bank Artha Graha
bela negara karyawan Bank Artha Graha
Internasional
Internasional, Kantor Pusat Jakarta secara
konsisten
umum masih belum maksimal karena
untuk
keterlibatan karyawan dalam program
menugaskan
sosial kemasyarakatan AGP masih banyak
menjalankan/
yang melakukan dengan keterpaksaan,
program-program Artha Graha Peduli,
namun tetap diupayakan untuk membina
dan menugaskan karyawannya untuk
pemahaman sikap dan perilaku bela negara
mengikuti
Karyawan Bank Artha Graha Kantor Pusat
Pertahanan. Ketiga hal tersebut nyata-
Jakarta melalui Diklat pendidikan karakter
nyata berpengaruh positif terhadap
dan pelibatan secara terus menerus dalam
militansi, loyalitas, dan dedikasi kepada
program-program sosial kemasyarakatan
perusahaan
Artha Graha Peduli.
semangat bela negara.
Faktor-faktor
yang
Disarankan
dapat
mengirimkan
dididik
di
untuk
karyawannya
Pusdiklat
karyawannya
berperan
kuliah
dan
di
aktif
SGA,
untuk
dalam
Universitas
meningkatkan
memengaruhi
b. Bagi Pemerintah melalui Kementerian
pemahaman bela negara karyawan Bank
Pertahanan cq Direktorat Bela Negara
Artha Graha Internasional, Kantor Pusat
bisa menjadikan Diklat Bela Negara di
Jakarta secara internal belum satu suaranya
lingkungan AG Network sebagai contoh
di level pimpinan mengenai penjabaran dan
pendidikan bela negara karyawan dan
pemaknaan dari filosofi bela negara yang
didukung dalam rangka meningkatkan
diinginkan pemilik Bank Artha Graha,
sikap
mengakibatkan penyampaian ke karyawan
karyawan.
dan
menjadi tidak maksimal, sedangkan faktor-
92 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | April 2017 | Volum 3 Nomor 1
perilaku
bela
negara
Daftar Pustaka
Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar evaluasi
pendidikan. edisi revisi cetakan ke-10.
Bumi Aksara. Jakarta.
Creswell, J. W. (2012). Research design
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed, Pustaka Pelajar. Yokyakarta
Departemen Pertahanan RI (2014). Doktrin
Pertahanan Negara. Jakarta
Elly & Usman. (2011). Pengantar sosiologi.
Jakarta: Kencana Prenada.
Hasanuddin, T. B. (2014). Bela negara dan
kontradiksi wajib militer Indonesia.
Jakarta: RMBOOKS.
Kementerian Pertahanan RI. (2014). Tataran
dasar bela negara. Jakarta: Direktorat
Jenderal Potensi Pertahanan.
Kemhan. (2016). Pedoman pembinaan
kurikulum diklat bela negara. Jakarta:
Kementerian Pertahanan Republik
Indonesia.
Moleong, L. J. (2012). Metode penelitian
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Nugroho, Riant. (2013). Metode Penelitian
Kebijakan. Pustaka Pelajar. Jakarta
Partowisastro, K. (1983). Dinamika dalam
psikologi pendidikan. Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Soelaeman, M. M. (2006). Ilmu sosial dasar:
Teori dan konsep ilmu sosial. Bandung:
Revika Aditama.
Subagyo, A. (2015). Bela negara: Peluang
dan tantangan di era globalisasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian
kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Supriyatno, M. (2015). Tentang iIlmu
pertahanan. Jakarta: Yayasan Pustaka
Obor Indonesia.
Universitas Pertahanan. (2015). Modul 4:
pembinaan kesadaran bela negara.
Jakarta: Fakultas Strategi Pertahanan.
Wiloto, S. (1999). Wawasan kebangsaan dan
ketahanan nasional. Jakarta: Sinar
Pustaka.
Zamroni, A. (2015). Partisipasi dalam upaya
bela negara. Bandung: Yrama Widya.
Tesis
Chairul Ashri. (2009)). Peran serta
masyarakat untuk Bela Negara guna
meningkatkan ketahanan nasional.
Jakarta
Heru Budi Wasesa. (2010). Implementasi
sistem pendidikan Bela Negara
pramuka dalam penanganan bencana
dan perspektif pertahanan negara.
Jakarta
Khairil
Azmi.
(2012).
Bagaimana
mengoptimalisasikan
pelibatan
komponen swasta dalam strategi
makro pertahanan negara maritim?.
Jakarta
Stefanus G Wardjono. (2012). Pelibatan
badan usaha milik swasta dalam
membangun kesadaran bela negara
dalam konteks pertahanan negara.
Jakarta
Website
Arti kata (http://www.artikata.com/arti321095-bela.html), diakses 10 Juli
2016.
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
1945.
Amandemen
(http:jdih.ristek.go.id), diakses 8
Agustus 2016.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara
(http://produkhukum.kemenag.go.id), diakses 15
Agustus 2016.
Webside
Sayidiman
S.
(http//sayidiman.suryohadiprojo.com)
diakses 8 Juli 2016.
Website
Bank
Artha
Graha
(www.arthagraha.com/main/statics/di
reksi/3), diakses 20 September 2016.
Pemahaman, Sikap, dan Perilaku Bela Negara Karyawan Bank Artha Graha … | Primasari | 93
Download