PEMAHAMAN, SIKAP DAN PERILAKU BELA NEGARA KARYAWAN BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, KANTOR PUSAT JAKARTA DALAM MENDUKUNG PERTAHANAN NEGARA COMPREHENSION, ATTITUDES AND BEHAVIOUR STATE DEFENSE EMPLOYEES OF BANK ARTHA GRAHA INTERNATIONAL, JAKARTA HEAD OFFICE IN SUPPORT OF NATIONAL DEFENCE Primasari1 Universitas Pertahanan ([email protected]) Abstrak - Ancaman terhadap nasionalisme melalui bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, terorisme, korupsi, sebagaimana fenomena yang terjadi di era globalisasi saat ini menjadi perhatian penting yang perlu segera ditindak lanjuti. Pemahaman, sikap dan perilaku bela negara oleh seluruh komponen bangsa menjadi suatu pendorong dalam menjaga pertahanan negara. Kekuatan sumber daya manusia pada sebuah perusahaan yang menjalankan tugas dan fungsi untuk mencapai tujuan. Tesis ini berupaya menjawab permasalahan pemahaman, sikap dan perilaku Bela Negara karyawan Bank Artha Graha Internasional, Kantor Pusat Jakarta serta faktor-faktor yang memengaruhinya dalam memperkuat pertahanan negara. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif yang didukung oleh data primer dan sekunder. Hasil penelitian, menunjukkan masih belum optimal pemahaman, sikap dan perilaku bela negara karyawan Bank Artha Graha Internasional, Kantor Pusat Jakarta yang diimplementasikan dalam bentuk pelibatan seluruh karyawan dalam program-program Lima Pilar Artha Graha Peduli. Faktor utama sebagai penyebab karena belum adanya sinergitas antara pimpinan, hubungan profesional internal perusahaan dan sosialisasi kepada karyawan melalui pengiriman karyawan untuk pendidikan dan pelatihan karakter guna meningkatkan Sumber Daya Manusia pertahanan dalam mengimplementasikan Bela Negara seperti yang diinginkan pendiri Bank Artha Graha. Melalui sarana pendidikan di Pusdiklat SGA Cibogo diharapkan sinergitas antara pimpinan dan profesional internal perusahaan Artha Graha dalam memahami kesadaran bela negara, dapat terlaksana dalam sikap dan perilaku karyawan Bank Artha Graha Internasional dalam melaksanakan tujuan perusahaan untuk mendukung pertahanan negara. Kata kunci: Pemahaman, Bela Negara, Karyawan Bank Artha Graha Internasional, Pertahanan Negara 1 Primasari, S.E., M.Si. (Han) adalah alumnus Mahasiswa Program Studi Strategi Perang Semesta Fakultas Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan Tahun Akdemik 2015-2016 Pemahaman, Sikap, dan Perilaku Bela Negara Karyawan Bank Artha Graha … | Primasari | 75 Abstract - Threats to nationalism through ideological, political, economic, social, cultural, technology, public safety and legislation as a phenomenon that occurs in the current era of globalization is an important concern that needs to be followed up. Understanding, attitudes and behaviors to defend the country by all components of the nation became a driving force in maintaining the state capital. The strength of the human resources of a company that performs and functions to achieve the goal. This thesis seeks to answer the question of understanding, attitudes and behavior of employees of the State Defense Bank Artha Graha International, Head Office Jakarta and the factors that influence it in strengthening the country's defense. This research was conducted qualitatively supported by primary and secondary data. The results of the study, showed still not maximal understanding, attitudes and behaviors to defend the state employees of Bank Artha Graha International, Head Office Jakarta which is implemented in the form of the involvement of all employees in the programs of the Five Pillars Artha Graha Peduli. The main factors as the cause for the lack of synergy between the leadership, the company's internal professional relationships and socialization to employees through delivery of education and training of employees to improve the character of the defense of Human Resources in implementing the State Defense as desired founder of Bank Artha Graha. Through educational facilities in Pusdiklat SGA Cibogo expected synergy between the leadership and the internal company professionals Artha Graha in memamami awareness to defend the country, can be accomplished in the attitudes and behavior of employees of Bank Artha Graha Internasional in carrying out the objectives of the company to support the country's defense. Key words: Understanding of nationalism, Employees of International Bank, National defense Pendahuluan P sewaktu-waktu dapat timbul seperti ada zaman modern dan di era sengketa perbatasan, disintegrasi bangsa, globalisasi, ancaman terhadap konflik antar golongan, keresahan sosial, bangsa dan negara menjadi upaya penggantian ideologi Pancasila dan sangat kompleks dan sangat canggih. sebagainya (Dephan RI, 2014).2 Dengan Ancaman pertahanan adanya beberapa bentuk ancaman baru didefinisikan sebagai setiap usaha dan dalam bidang ideologi, politik, ekonomi, kegiatan, baik dari dalam maupun luar sosial budaya, terorisme, korupsi, dan negeri, sebagainya, dari yang perspektif dinilai membahayakan maka bentuk pengabdian kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan menjadi sangat luas jangkauannya, tidak keselamatan segenap bangsa. Ancaman harus diwujudkan dengan membantu TNI aktual nyata pada saat terjadinya ancaman militer saja. berbentuk separatis bersenjata, terorisme, Oleh karena itu, setiap warga negara kelompok radikal, dimungkinkan untuk ikut terlibat dalam pencurian kekayaan merupakan ancaman konflik komunal, alam. Ancaman 2 potensial merupakan benih ancaman yang Kementerian Pertahanan RI. ”Tataran dasar bela negara”. (Jakarta, Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan, 2014). 76 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | April 2017 | Volum 3 Nomor 1 Bela Negara sesuai profesi dan kemampuan Kewarganegaraan, masing-masing sebagai bentuk pengabdian kemiliteran, pengabdian sebagai prajurit warga negara Indonesia pada negara dan TNI secara sukarela atau wajib, dan bangsanya. pengabdian sesuai dengan profesi. 4 Bela Negara merupakan modal dasar pelatihan Bela negara dasar merupakan kewajiban sekaligus kekuatan bangsa, dalam rangka setiap warga negara Indonesia. Usaha menjaga untuk keutuhan, kedaulatan, serta Kesadaran akan pentingnya kelangsungan hidup bangsa dan negara pemahaman bela negara harus ditumbuh Indonesia. Undang-Undang Dasar Negara kembangkan dan merupakan satu hal yang Republik Indonesia Tahun 1945 mengatur esensial yang harus dimiliki oleh setiap mengenai yaitu warga negara Indonesia (WNI), sebagai ketentuan Pasal 27 ayat (3) bahwa setiap wujud penuaian hak dan kewajibannya warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara. Di dalam buku dalam Tataran upaya upaya Bela Negara pembelaan negara. Dasar Bela Negara (2014) Selanjutnya, dalam Pasal 30 ayat (1) disebutkan bahwa kesadaran bela negara disebutkan bahwa tiap-tiap warga negara bukanlah bawaan sejak lahir sehingga perlu berhak dan wajib ikut serta dalam usaha ditumbuhkembangkan pertahanan dan keamanan negara.3 Pembinaan Kesadaran melalui proses Bela Negara. Selanjutnya, mengenai bela negara Penyelenggaraan Pembinaan Kesadaran juga dijabarkan dalam UU No. 3 Tahun 2002 Bela Negara dilaksanakan sejak usia dini tentang Pertahanan Negara, khususnya hingga usia dewasa guna membangun Pasal 9 ayat (1) bahwa setiap warga negara karakter bangsa Indonesia yang cinta tanah berhak dan wajib ikut serta dalam upaya air, rela berkorban demi negara dan bela dalam bangsa, yakin Pancasila sebagai ideologi penyelenggaraan pertahanan negara. Pasal negara, memiliki kesadaran berbangsa dan 9 bernegara, serta memiliki kemampuan awal negara ayat yang (2) diwujudkan menyatakan bahwa keikutsertaan warga negara dalam upaya Bela Negara dilakukan melalui Pendidikan 4 3 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Lembaran Negara Nomor 4169 Tahun 2002 Pemahaman, Sikap, dan Perilaku Bela Negara Karyawan Bank Artha Graha … | Primasari | 77 bela negara baik secara psikis maupun pantang menyerah, daya juang dan secara fisik.5 patriotisme telah tergeser oleh nilai-nilai Dalam Buku Tataran Dasar Bela individualisme, konsumerisme, hedonisme, Negara yang diterbitkan Ditjen Pothan dan borjuisme sehingga mendorong ke (2014), arah krisis moral. juga dicantumkan mengenai implementasi bela negara dan indikator Di era reformasi saat ini, masyarakat keberhasilan pembinaan kesadaran bela kurang peduli terhadap kegiatan yang negara di lingkungan pekerjaan. Kegiatan berhubungan yang dilaksanakan, antara lain: kegiatan nasionalisme. Gerakan Pramuka kurang terencana di lingkungan, kegiatan diminati lagi oleh kaum muda. Pelajaran tambahan yang menunjang semangat pendidikan Pancasila dianggap kuno dan dengan peringatan jawab dan dinilai sebagi ritual belaka. Kaum muda kegiatan penciptaan kondisi lingkungan lebih tertarik dengan budaya pop (pop kerja yang kondusif.6 Namun aktualisasi culture) dan sibuk dengan hingar-bingar terhambat dan gemerlapnya gaya hidup yang berasal dari perusahaan/kantor, bela negara saat ini terkendala oleh masyarakat adanya memiliki kemerdekaan Barat. Sudah menjadi gambaran umum paham, bahwa kaum muda terlibat dan terjebak pemikiran, ide, dan gagasan yang bertolak dalam persoalan narkoba dan miras yang belakang dan bertentangan dengan nilai- merusak masa depan bangsa. Ancaman nilai nasionalisme, patriotisme, dan cinta “racun” modern telah menyerang generasi tanah air, serta masyarakat yang selalu muda, khususnya di wilayah perkotaan. mementingkan pribadi, Besarnya kasus narkoba dan miras yang kelompok, golongan dan partai, tanpa terjadi menunjukkan bahwa kaum muda memperhatikan telah mengalami jebolnya daya patriotisme kepentingan yang sekelompok hari dan kerja, kegiatan yang terkait tanggung sosial upacara patriotisme kepentingan dan bangsa, memprioritaskan negara, dan yang seharusnya mampu menjadi filter masyarakat. Semangat rela berkorban, dalam menghadapi perubahan lingkungan 5 strategis. Rendahnya wawasan kebangsaan Kementerian Pertahanan RI. “Tataran dasar bela negara”. (Jakarta, Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan 2014). 6 Ibid. telah menimbulkan rentan dan rawannya 78 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | April 2017 | Volum 3 Nomor 1 kewaspadaan nasional di tengah masyarakat. kegiatan penanggulangan bencana/tanggap Dalam konteks inilah, dipandang kegiatan darurat sosial bencana, kemasyarakatan, sangat penting untuk melihat/ meneliti pemberdayaan masyarakat, hukum dan pemahaman, sikap, dan perilaku bela keadilan serta turut serta memperkenalkan negara karyawan Artha Graha Network, Indonesia di mata dunia. Salah satunya khususnya pada karyawan Bank Artha dengan mendukung kegiatan Milan Expo Graha Internasional, Kantor Pusat Jakarta 2015 di Italy. Artha Graha Peduli mempunyai Artha Graha Network merupakan sebuah visi Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) yang kepentingan umum serta Kepedulian anak cukup besar di Indonesia dengan usaha dari bangsa terhadap negara” membutuhkan berbagai Sumber sektor: industri perbankan, “Kepemilikan Daya swasta, Manusia (SDM) Untuk untuk keuangan, asuransi, properti, perhotelan, melakukan berbagai kegiatan tersebut di pariwisata, atas. pertanian, manufaktur, pertambangan, komunikasi, transportasi, Karyawan Bank Artha Graha Internasional, Kantor Pusat Jakarta sebagai sektor energi, dan masih banyak lainnya. salah Selain itu, BUMS ini juga membentuk Network, secara otomatis juga menjadi Yayasan Artha Graha Peduli (disingkat AG SDM dari Artha Graha Peduli dan secara Peduli). Sebagai wujud nyata pelaksanaan langsung terlibat dalam seluruh kegiatan tanggung perusahaan Artha Graha Peduli. Selain turut berperan (Corporate Social Responsibility - CSR) aktif dalam kegiatan Artha Graha Peduli telah banyak melakukan kegiatan yang yang merupakan implementasi dari visi dapat digolongkan salah satu bentuk “kepemilikan swasta untuk kepentingan implementasi umum serta kepedulian anak bangsa tawab bela sosial negara dalam satu bagian Artha Graha mendukung pertahanan negara, seperti: terhadap konservasi alam mendapatkan pelatihan dasar bela negara pelestarian lingkungan, yang mencakup perlindungan melalui negara” dari pendidikan karyawan dan juga pelatihan di tumbuhan dan hewan langka. Selain itu, Pusdiklat SGA (Security Group Artha) di Artha Graha peduli juga aktif dalam daerah Cibogo, Puncak, Jawa Barat. Pemahaman, Sikap, dan Perilaku Bela Negara Karyawan Bank Artha Graha … | Primasari | 79 Pusdiklat ini memiliki kurikulum pendidikan negara yang mengandung unsur-unsur bela negara Internasional, seperti yang dimaksudkan dalam konsepsi Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah pendidikan awal bela negara yang saat ini menganalisis sedang oleh perilaku bela negara karyawan Bank Artha Republik Graha Internasional, Kantor Pusat Jakarta. gencar Kementerian disosialisasikan Pertahanan Indonesia. Bank Kantor Artha Pusat pemahaman, Graha Jakarta. sikap, dan Demikian juga penelitian ini dimaksudkan Peneliti bahwa karyawan mengamati karyawan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi pemahaman bela negara Internasional kantor pusat Jakarta kurang karyawan Bank Artha Graha Internasional, memahami tentang sikap dan perilaku Bela Kantor Pusat Jakarta. Sehingga dapat negara. Walaupun sudah ada pendidikan diambil langkah-langkah sebagai solusi karakter di Pusdiklat Security Group Artha untuk pemecahannya. (SGA) dan sudah adanya program sosial Metode penelitian kemasyarakatan dari Artha Graha Peduli Dalam namun kesadaran bela negara karyawan pendekatan masih adanya deskriptif analitik. Menurut Sugiyono (2013) peraturan pembinaan karakter melalui data yang diperoleh dalam penelitian ini pendididkan dan latihan, khususnya untuk sebagian besar merupakan data deskriptif karyawan baru. dalam bentuk laporan dan uraian sehingga dengan adanya Maka Artha untuk Graha kurang. Bank dilapangan perlu Harapan peneliti bahwa kualitatif ini menggunakan dengan metode mengenai penelitian ini tidak mengutamakan angka- pendidikan karakter, maka pemahaman angka dan atau pengolahan data statistik. sikap dan perilaku karyawan Bank Artha Fokus penelitian ini lebih dominan pada Graha dapat menjadi lebih baik, sehingga studi tentang pemahaman, sikap, dan akan terbentuk sikap loyalitas, militansi dan perilaku bela negara karyawan PT. Bank dedikasi karyawan terhadap perusahaan Artha Graha Internasional, Tbk. dalam yang mendukung pertahanan negara; bagaimana upaya-upaya yang akan karyawan peraturan penelitian berdampak pada kinerja melakukan penelitian dengan judul pemahaman, sikap, dan perilaku bela dan harus dilakukan pimpinan Artha Graha dalam 80 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | April 2017 | Volum 3 Nomor 1 menanamkan perilaku dan sikap bela kata insight yang mempunyai arti wawasan, negara kepada seluruh karyawan Artha pengertian pengetahuan yang mendalam. Graha. 7 Jadi Penelitian tidak dari insight adalah suatu melakukan pemahaman atau penilaian yang ber-alasan pengukuran secara kuantitatif tentang mengenai reaksi-reaksi pengetahuan atau fokus-fokus tersebut. Oleh karena itu, kecerdasan dan kemampuan yang dimiliki peneliti merasa lebih tepat dan lebih cocok seseorang.8 menggunakan ini arti pendekatan penelitian Pemahaman adalah kemampuan kualitatif daripada pendekatan kuantitatif. seseorang untuk mengerti atau memahami Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diharapkan menggambarkan diingat, memahami atau mengerti apa yang secara utuh dan komprehensif fenomena diajarkan, mengetahui apa yang sedang di- yang diteliti di PT. Bank Artha Graha komunikasikan dan dapat memanfaatkan Internasional, Tbk, sebagaimana yang telah isinya dijabarkan dalam fokus penelitian sehingga hubungkannya dengan hal-hal lain. Dengan pada akhirnya dapat menjawab masalah kata lain, memahami adalah mengerti yang tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari telah mampu dirumuskan dan dengan tanpa berbagai Definisi Pemahaman memahami Menurut Arikunto (2009), pemahaman memberikan penjelasan atau memberi (comprehen-sion) bagaimana uraian yang lebih rinci tentang hal itu mempertahankan, dengan menggunakan kata-kata sendiri. seseorang membedakan, men-duga menerangkan, menyimpulkan, (estimates), memperluas, meng-generalisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan memper-kirakan. Dalam Sugiyono. “Metode penelitian (Bandung, Alfabeta, 2013) sesuatu apabila dikatakan ia dapat Sementara itu, pemahaman merupakan suatu proses, memahami perbuatan, atau dan cara memahamkan mempelajari baik-baik supaya paham. kasus psikologi, kata pemahaman berasal dari 7 Seseorang meng- demikian tercapailah tujuan penelitian. adalah segi. keharusan kualitatif”. 8 Arikunto, S. “Dasar-dasar evaluasi pendidikan. edisi revisi cetakan ke-10”. (Jakarta, Bumi Aksara,2009) Pemahaman, Sikap, dan Perilaku Bela Negara Karyawan Bank Artha Graha … | Primasari | 81 Berdasarkan uraian tersebut, individu terhadap manusia lainnya atau pemahaman merupakan kemampuan diri sesuatu dalam mengerti atau mengetahui dengan individu, bahkan terhadap diri individu itu benar Kemampuan sendiri disebut fenomena sikap. Fenomena memahami ini menjadi bagian penting sikap yang timbul tidak saja ditentukan oleh dalam keadaan objek yang sedang dihadapi tetapi terhadap sesuatu. mengetahui atau mempelajari yang sedang juga pada Graha pengalaman-pengalaman masa lalu, oleh Jakarta. situasi di saat sekarang, dan oleh harapan- Seseorang memiliki pengetahuan atau harapan untuk masa yang akan datang. mengetahui sesuatu, namun belum pasti ia Sikap manusia, atau untuk singkatnya memahami-nya, tetapi seseorang yang disebut sikap, telah didefinisikan dalam memiliki pemahaman, sudah tentu ia berbagai versi oleh para ahli. Mendefinisi- menge-tahuinya kan sikap sebagai derajat afek positif atau Internasional, Bank Kantor Artha Pusat (Partowisastro, 1983). afek karyawan Bank Artha Graha Internasional, psikologis. Sikap atau attitude senantiasa Kantor Pusat Jakarta tentang bela negara diarahkan pada suatu hal, suatu objek. akan Menurut Gerungan (2004), tidak ada sikap memahami diketahui melalui konsep bela proses negara, tanpa terhadap dengan Dalam konteks penelitian ini, pemahaman dapat negatif kaitannya oleh sesuatu dalam hal ini tentang bela negara karyawan dengan dihadapi adanya suatu objek. La objek Pierre menunjukkan perbuatan yang merujuk mendefinisikan sikap sebagai suatu pola pada perilaku, pemahaman bela negara dan tendensi, atau kesiapan predisposisi untuk memahami dengan baik nilai-nilai bela antisipatif, negara.9 menyesuaikan diri dalam situasi sosial; atau Definisi Sikap secara sederhana, sikap adalah respon Sikap didefinisikan sebagai mekanisme terhadap mental yang mengevaluasi, membentuk terkondisikan. Definisi Petty dan Cacioppo pandangan, mewarnai perasaan dan akan (sebagaimana dikutip dalam Azwar, 2011) ikut menentukan kecenderungan perilaku secara lengkap mengatakan bahwa sikap 9 adalah evaluasi umum yang dibuat manusia Partowisastro, K. “Dinamika dalam psikologi pendidikan. Jilid 1. “ (Jakarta, Erlangga. 1983). stimuli 82 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | April 2017 | Volum 3 Nomor 1 sosial yang telah terhadap dirinya sendiri, orang lain, objek, terhadap stimulus yang berasal dari luar atau isu-isu. Menurut Fishben dan Ajzen, maupun dari dalam dirinya. Respon ini sikap sebagai predisposisi yang dipelajari dapat untuk merespon secara konsisten dalam berpikir, berpendapat, bersikap) maupun cara tertentu berkenaan dengan objek aktif (melakukan tindakan). Sesuai dengan tertentu. 10 batasan ini, perilaku kesehatan dapat Sherif dan Sherif (sebagaimana bersifat dirumuskan sebagai bentuk pengalaman dikutip dalam Dayakisni dan Hudaniah, dan 2003) lingkungannya, menyatakan menentukan bahwa keajegan dan sikap kekhasan pasif (tanpa tindakan: interaksi menyangkut individu dengan khususnya pengetahuan dan yang sikap perilaku seseorang dalam hubungannya tentang kesehatan. Perilaku aktif dapat dengan stimulus manusia atau kejadian- dilihat, sedangkan perilaku pasif tidak kejadian tertentu. Sikap merupakan suatu tampak, seperti: pengetahuan, persepsi, keadaan yang memungkinkan timbulnya atau motivasi. Beberapa ahli membedakan suatu perbuatan atau tingkah laku. Jadi bentuk-bentuk perilaku ke dalam tiga berdasarkan definisi dapat domain yaitu pengetahuan, sikap, dan disimpulkan bahwa adalah tindakan atau sering kita dengar dengan di atas, sikap kecenderungan individu untuk memahami, istilah merasakan, (Sarwono, 2004). bereaksi dan berperilaku terhadap suatu objek. knowledge, attitude, practice Dari sudut biologis, perilaku adalah Definisi Perilaku suatu kegiatan atau aktivitas organisme Perilaku manusia merupakan hasil daripada yang bersangkutan, yang dapat diamati segala macam pengalaman serta interaksi secara langsung maupun tidak langsung. manusia yang Perilaku manusia adalah suatu aktivitas terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap manusia itu sendiri (Notoadmodjo, 2003). dan tindakan. Dengan kata lain, perilaku Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu merupakan respon/reaksi seorang individu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi dengan lingkungannya yakni 10 Saifudin Azwar. “Sikap Manusia Teori dan pengukurannya” (Jakarta, Pustaka Belajar, 2011) hal 30. yang disebut rangsangan. Rangsangan tertentu akan menghasilkan Pemahaman, Sikap, dan Perilaku Bela Negara Karyawan Bank Artha Graha … | Primasari | 83 reaksi atau (Notoadmodjo, perilaku 2003). tertentu dalam Kwick aktivitas itu. Sementara itu, menurut (sebagaimana dikutip dalam Notoatmodjo, Hasibuan (2002), karyawan adalah setiap 2003), perilaku adalah tindakan. Menurut orang yang menyediakan jasa (baik dalam Kusmiyati dan Desminiarti (1991), perilaku bentuk pikiran maupun dalam bentuk suatu organisme dapat diamati dan bahkan tenaga) dan mendapatkan balas jasa dapat dipelajari. Perilaku manusia adalah ataupun kompensasi yang besarannya aktivitas telah ditentukan terlebih dahulu. yang timbul Menurut berkecimpung/berpartisipasi karena adanya stimulus dan respons serta dapat diamati Konsep Bela Negara secara langsung maupun tidak langsung. Bela negara berkaitan dengan komponen Definisi Karyawan negara Secara diartikan sederhana, sebagai memberikan jasa karyawan setiap kepada orang dapat yang dan keterikatan dengan seseorang. Menurut kewarganegaraan Mullard (2007), kewarganegaraan perusahaan merupakan the concept is contestable ataupun organisasi yang membutuhkan (penjaga keamanan) dan mengandung jasa tenaga kerja, yang mana dari jasa makna dalam mengubah ekonomi, konteks tersebut, karyawan akan mendapatkan sosial dan politik. Dalam hal ini, sama balas jasa berupa gaji dan kompensasi- seperti kompensasi lainnya. Selain pengertian di berhubungan dengan sipil, politik, dan atas, ada banyak sekali pengertian kata sosial yang mempunyai hak berkelanjutan. karyawan yang telah diutarakan oleh para Bela negara adalah sebuah konsep yang ahli. Menurut Subri (2002), karyawan disusun oleh perangkat perundangan dan merupakan setiap penduduk yang masuk petinggi suatu negara tentang patriotisme ke dalam usia kerja (berusia dalam rentang seseorang, suatu kelompok atau seluruh 15 hingga 64 tahun), atau jumlah total komponen seluruh penduduk yang ada pada sebuah kepentingan mempertahankan eksistensi negara yang memroduksi barang dan jasa negara tersebut. bela negara adalah sikap jika ada permintaan akan tenaga yang dan perilaku waga negara yang dijiwai oleh mereka produksi, dan jika mereka mau kecintaannya kepada Negara Kesatuan konsep dari 84 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | April 2017 | Volum 3 Nomor 1 bela suatu negara negara yang dalam Republik Indonesia yang berdasarkan Landasan konsep bela negara Pancasila dan UUD 1945 dalam menjalin keterlibatan dari seluruh unsur komponen kelangsungan hidup bangsa dan negara negara dalam hal ini pendududk. Subjek yang seutuhnya. Terkait unsur dasar bela dari konsep ini adalah tentara atau negara, menurut Subagyo (2015) bahwa perangkat pertahanan negara yang utama merujuk UUD 1945, setiap perilaku warga dan negara yang berbasis bela negara mengacu komponen pendukung warga negara yang pada unsur-unsur sebagai berikut: (1) cinta bukan tentara, dalam hal ini telah tertuang tanah air; (2) kesadaran berbangsa dan dalam UUD 1945 BAB XII Pasal 30 Ayat (1) bernegara; (3) yakin akan Pancasila sebagai dan (2). ideologi negara; (4) rela berkorban untuk a. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib bangsa dan negara; (5) memiliki kemampuan awal bela negara.11 perangkat pertahanan negara ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamananan dalam usaha pertahanan Berdasarkan pasal 9 ayat (1) UU No. 3 Tahun 2002, bela negara adalah sikap dan dan keamanan negara. b. Usaha pertahanan dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh negara kecintaannya kepada Negara Kesatuan pertahanan Republik berdasarkan dilaksanakan melalui sistem pertahanan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin dan keamanan rakyat semesta oleh kelangsungan Tentara Indonesia hidup yang berbangsa dan dlaksanakan keamanan dan Nasional melalui sistem keamanan negara Indonesia dan bernegara. Landasan konsep bela negara Kepolisian Negara Republik Indonesia, adalah adanya wajib militer. Subjek dari sebagai kekuatan utama, dan rakyat, konsep ini adalah tentara atau perangkat sebagai kekuatan pendukung. pertahanan negara lainnya, baik sebagai Teori Sinergitas pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat Teori Sinergitas yang dikemukakan Stoner dari rancangan tanpa sadar (wajib militer). (1996) menyatakan bahwa hubungan antara dua pihak dapat menghasilkan 11 Subagyo, A. “Bela negara Peluang dan tantangan di era globalisasi”. (Yogyakarta, Graha Ilmu,2015). tingkatan komunikasi, bila dihadapkan pada elemen kerja sama dan kepercayaan, Pemahaman, Sikap, dan Perilaku Bela Negara Karyawan Bank Artha Graha … | Primasari | 85 di mana dari tingkatan komunikasi tersebut guna akan menghasilkan tiga level kerja sama diharapkan. Dalam konteks penelitian ini yang meliputi: (1) defensif; tingkat kerja apabila para pimpinan, karyawan Bank sama dan kepercayaan yang rendah akan Artha Graha Internasional, dan masyarakat mengakibatkan yang sekitar dapat bersinergi, maka akan dapat respectful; menghasilkan kekuatan yang jauh lebih tingkat kerja sama dan kepercayaan yang besar dan akan mencapai level kerja sama meningkat akan memunculkan suatu pola synergistic. Hasilnya akan mengoptimalkan komunikasi yang bersifat kompromi dan sikap dan perilaku bela negara dalam saling menghargai; (3) synergistic; dengan mendukung Pertahanan Negara. kerja Pembahasan bersifat pola komunikasi pasif/defensif; (2) sama yang tinggi dan memercayai akan menghasilkan komunikasi yang bersifat saling pola menghasilkan Neumen (2006) keluaran menjelaskan yang bahwa sinergitas penelitian kualitatif akan membutuhkan (simbiosis mutualisme), yang berarti bahwa lebih banyak penjelasan atau pembahasan kerja sama yang terjalin akan menghasilkan oleh karena peneliti berusaha membangun keluaran (output) yang jauh lebih besar dari empati dari sebuah kesadaran subyektif penjumlahan hasil keluaran masing-masing dan pihak. mengenai kejadian faktual dan interpretasi Teori sinergitas merupakan teori yang pemahaman analisis. Setelah kepada pembaca menganalisa hasil mensinergikan sumber daya yang ada penelitian yang sudah diuraikan pada sub berupa pasal sebelumnya peneliti selanjutnya akan komponen-komponen organisasi dan manusia, infrastruktur yang membahas dengan menggunakan dipengaruhi oleh budaya yang kemudian pemahaman diproses dan diolah yang pada tataran Negara, yang mencantumkan Nilai Dasar strategi dari Kesadaran Bela Negara yaitu: para a. Cinta Tanah Air, kecintaan kepada tanah sangat kepemimpinan pemangku serta tergantung dukungan kepentingan sehingga menghasilkan strategi operasional dengan pembinaan Kesadaran Bela air dapat ditumbuhkan melalui : b. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara memaksimalkan sumber daya tersebut 86 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | April 2017 | Volum 3 Nomor 1 c. Yakin akan Pancasila Sebagai Ideologi Negara dengan sikap dan tersebut d. Rela Berkorban Untuk Bangsa dan Negara. upacara perilaku karyawan melalui kegiatan tercermin setiap tanggal 17 Agustus. Pemahaman bela negara pada karyawan e. Memiliki Kemampuan Awal Bela Negara Mencermati hasil interpretasi data Artha Graha di diimplementasikan melalui keterlibatan karyawan dalam kegiatan tentang Pemahaman, sikap dan perilaku Artha misalnya bela negara karyawan Bank Artha Graha penanggulangan bencana dan melakukan Internasional, Kantor Pusat Jakarta, pada kegiatan pasar murah untuk membantu sub masyarakat yang kurang mampu. pasal berikut ini peneliti akan Graha Peduli membahas secara berurutan yang diawali Dari keterangan ini bila ditinjau dari pemahaman kemudian pada sikap dan menurut teori pemahaman berdasarkan perilaku yang ditinjau dengan teorinya. uraian tersebut, pemahaman merupakan Pemahaman Bela Negara kemampuan diri dalam mengerti atau Pemahaman bela negara sangat diperlukan mengetahui di lingkungan Kantor Bank Artha Graha sesuatu. Internasional Kantor Pusat Jakarta karena menjadi bagian penting dalam mengetahui dapat menciptakan sikap disiplin dalam atau mempelajari sesuatu dalam hal ini pekerjaan dan dalam bersosialisasi di tentang Bela Negara pada karyawan Bank lingkungan pekerjaan, yang kesemuanya Artha Graha Internasional, Kantor Pusat merupakan cerminan sikap bela negara Jakarta. Seseorang memiliki pengetahuan sehingga mereka juga akan membela dan atau mengetahui sesuatu, namun belum menjaga perusahaan, salah satunya dengan pasti ia memahaminya, tetapi seseorang menjaga kerahasiaan data-data Bank, juga yang memiliki pemahaman, sudah tentu ia agar semua karyawan bisa mencintai dan mengetahuinya. menjaga perusahaan sama seperti dalam pemahaman karyawan Bank Artha Graha mencintai dan menjaga keutuhan Negara Internasional, Kantor Pusat Jakarta tentang Kesatuan dimana bela negara akan dapat diketahui melalui korelasi pemahaman bela negara tercermin proses memahami konsep Bela Negara Republik Indonesia dengan benar Kemampuan Dalam terhadap memahami konteks ini ini, Pemahaman, Sikap, dan Perilaku Bela Negara Karyawan Bank Artha Graha … | Primasari | 87 dengan menunjukkan perbuatan yang dilakukan oleh Artha Graha Peduli dan merujuk pada pemahaman bela negara dan mengikuti kegiatan pemerintah dalam Bela memahami dengan baik nilai-nilai bela Negara melalui program kegiatan penjualan negara. sembako murah bagi masyarakat yang Apabila ditinjau dari Definisi Bela membutuhkan dan membantu dalam Negara terkait unsur dasar Bela Negara, penanganan bencana alam, serta perilaku merujuk UU Dasar 1945 dan setiap perilaku karyawan yang selalu mentaati peraturan warga negara yang berbasis bela negara yang berlaku, mempunyai disiplin kerja, mengacu pada unsur-unsur sebagai berikut: menjaga (1) cinta tanah air; (2) kesadaran berbangsa saling menghargai pendapat, sehingga dan bernegara; (3) yakin akan Pancasila menciptakan suasana kerja yang dapat sebagai ideologi negara; (4) rela berkorban mendukung iklim kerja yang baik. kebersihan lingkungan kerja, untuk bangsa dan negara; (5) memiliki Dari keterangan ini bila ditinjau kemampuan awal bela negara, maka menurut teori sikap yang berarti adalah pemahaman bela negara pada karyawan kecenderungan individu untuk memahami, Atha Graha di diimplementasikan melalui merasakan, keterlibatan karyawan dalam kegiatan terhadap suatu objek, dan teori Bela Negara Artha misalnya pada unsur-unsur: (1) cinta tanah air; (2) penanggulangan bencana dan melakukan kesadaran berbangsa dan bernegara; (3) kegiatan pasar murah untuk membantu yakin akan Pancasila sebagai ideologi masyarakat yang kurang mampu. negara; (4) rela berkorban untuk bangsa Sikap dan Perilaku Bela Negara dan negara; (5) memiliki kemampuan awal Sikap dan perilaku karyawan Bank Artha bela negara, serta teori perilaku yang Graha Internasional, Kantor Pusat Jakarta merupakan respon/reaksi seorang individu sudah mengimplementasikan nilai-nilai bela terhadap stimulus yang berasal dari luar negara, mengikuti maupun dari dalam dirinya. Maka sikap dan pendidikan karakter di Pusdiklat SGA perilaku karyawan Bank Artha Graha Cibogo dan banyak terlibat pada program- Internasional, Kantor Pusat Jakarta sudah program mengimplementasikan Graha terlihat sosial Peduli setelah kemasyarakatan yang bereaksi 88 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | April 2017 | Volum 3 Nomor 1 dan berperilaku nilai-nilai bela negara melalui diantaranya kegiatan-kegiatan mengikuti program-program sosial kemasyarakatan kegiatan dari Artha Graha Peduli; motivasi dari diri pemerintah dalam Bela Negara seperti sendiri dan didukung komitmen pendiri bersih-bersih perusahaan kota, pelestarian habitas yang ikut terlibat dalam hewan dan tanaman langka, mencintai program pemerintah untuk memajukan kesenian tradisional melalui nonton bareng negara; ketoprak humor, mentaati peraturan yang program berlaku, mempunyai disiplin kerja, menjaga Graha Peduli dan implementasi dari filosofi kebersihan saling pemilik Artha Graha Group yang selalu menghargai pendapat, kegiatan penjualan menomor satukan NKRI diatas segala- sembako murah bagi masyarakat yang galanya. lingkungan kerja, membutuhkan dan program membantu pemerintah dalam penangan bencana alam. keterlibatan sosial yang dalam kemasyarakatan Artha Dari keterangan ini bila ditinjau menurut teori pertahanan Faktor-Faktor karyawan Bela negara Negara yang bahwa efektif dan Memengaruhi berdaya tangkal tinggi didasarkan pada Pemahaman, Sikap, dan Perilaku Bela kesadaran atas hak dan kewajiban warga Negara Karyawan Bank Artha Graha negara serta keyakinan pada kekuatan Internasional, Kantor Pusat Jakarta sendiri. Fungsi pertahanan akan efektif jika Faktor-faktor positif yang memengaruhi warga negara ikut berperan serta. Peran pemahaman, sikap dan perilaku Bela serta warga negara telah diamanatkan Negara Graha dalam Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 bahwa Internasional, Kantor Pusat Jakarta di setiap warga negara berhak dan wajib ikut antaranya adalah pendidikan karakter di serta dalam upaya pembelaan negara; juga Pusdiklat (SGA) diamanatkan dalam Pasal 30 ayat (1) UUD Cibogo; training berkesinambungan untuk 1945 bahwa tiap-tiap warga negara berhak seluruh karyawan; adanya kesempatan dan untuk mengikuti pendidikan formal di pertahanan dan keamanan negara.12 Karyawan Security Bank Group Artha Arta wajib ikut serta dalam usaha Universitas Pertahanan, adanya kepedulian terhadap sesama yang dilaksanakan melalui 12 Undang-uandang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara Pemahaman, Sikap, dan Perilaku Bela Negara Karyawan Bank Artha Graha … | Primasari | 89 Penjabaran lebih lanjut tentang hak dan kewajiban dalam pembelaan negara dan pengabdian sesuai dengan profesi diatur dengan undang-undang.13 tertuang dalam UU No. 3 Tahun 2002 Merujuk penjelasan Pasal 9 ayat (1) tentang Pertahanan Negara. Dalam Pasal 1 UU Pertahanan Negara dinyatakan bahwa angka sistem upaya bela negara adalah sikap dan sistem perilaku warga negara yang dijiwai oleh 2 pertahanan dinyatakan negara bahwa adalah pertahanan yang bersifat semesta yang kecintaannya kepada melibatkan seluruh warga negara, wilayah, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam dan sumber daya nasional lainnya, serta menjamin kelangsungan hidup bangsa dan dipersiapkan secara dini oleh Pemerintah negara. Upaya bela negara, selain sebagai dan diselenggarakan secara total, terpadu, kewajiban dasar manusia, juga merupakan terarah, dan berlanjut untuk menegakkan kehormatan bagi setiap warga negara yang kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan dilaksanakan dengan penuh kesadaran, keselamatan segenap bangsa dari segala tanggung jawab, dan rela berkorban dalam ancaman. Pasal 9 ayat (1) menyatakan pengabdian kepada negara dan bangsa. bahwa setiap warga negara berhak dan Pada bagian penjelasan Pasal 9 ayat (2) wajib ikut serta dalam upaya bela negara poin a dinyatakan bahwa dalam pendidikan yang diwujudkan dalam penyelenggaraan kewarganegaraan pertahanan negara. Pasal 9 ayat (2) pemahaman menyatakan keikutsertaan warga negara negara. Sementara itu, penjelasan pada dalam upaya bela negara diselenggarakan poin d dinyatakan bahwa yang dimaksud melalui: (a) pendidikan kewarganegaraan; dengan pengabdian sesuai dengan profesi (b) pelatihan dasar kemiliteran secara adalah pengabdian warga negara yang wajib; (c) pengabdian sebagai prajurit TNI mempunyai secara sukarela atau secara wajib; dan (d) kepentingan pertahanan negara, termasuk pengabdian sesuai dengan profesi. Pasal 9 dalam ayat (3) menya-takan bahwa ketentuan memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh tentang profesi sudah pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, Ibid. 90 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | April 2017 | Volum 3 Nomor 1 yang tercakup kesadaran tertentu menanggulangi mengenai pendidikan kewarganegaraan, 13 NKRI bela untuk dan/atau perang, bencana alam, atau bencana berkesinambungan lainnya. karyawan; Dalam draft Desain Induk Pembinaan Kesadaran Bela Kewarnegaraan pemahaman negara Negara, Pendidikan sudah mencakup tentang sehingga kesadaran untuk bela membangun untuk adanya seluruh kesempatan untuk mengikuti pendidikan formal di Universitas Pertahanan. Sedangkan faktor negatifnya adalah dalam level pimpinan belum satu suara dan belum konsisten dalam menjabark dan kesadaran bela negara Karyawan Bank memaknai Artha Graha Internasional, Kantor Pusat diinginkan oleh pendiri Bank Artha Graha Jakarta diperlukan suatu sistem pembinaan sehingga bila ditinjau dari teori sinergitas, yang disebut Pembinaan Kesadaran Bela di mana disebutkan bahwa tingkatan Negara (PKBN). Dalam proses PKBN selain komunikasi dimaksudkan bagi pembekalan nilai-nilai kerjasama yang meliputi: (1) Defensif, bela tingkat kerjasama dan kepercayaan yang negara, wawasan kebangsaan, filosofi bela menghasilkan tiga level rendah karakter bangsa bela negara ditujukan komunikasi yang bersifat pasif/defensif. (2) untuk mewujudkan kewaspadaan nasional Respectful, tingkat dan ketahanan nasional yang pada akhirnya kepercayaan yang terciptanya yang memunculkan suatu pola komunikasi yang tangguh yang bersifat semesta. Dengan bersifat kompromi dan saling menghargai . demikian, dapat dikatakan bahwa PKBN (3) Synergistic dengan kerjasama yang merupakan tinggi subsistem negara penyelenggaraan dan mengakibatkan yang wawasan nusantara dalam pembentukan pertahanan akan negara saling meningkat dan akan mempercayai akan komunikasi yang pertahanan negara yang menjadi salah satu menghasilkan faktor-faktor mempengaruhi bersifat sinergitas (simbiosis mutualisme), pemahaman, sikap dan perilaku Bela yang berarti bahwa kerjasama yang terjalin Negara Graha akan menghasilkan keluaran (output) yang Internasional, Kantor Pusat Jakarta melalui jauh lebih besar dari penjumlahan hasil kegiatan diantaranya pendidikan karakter keluaran di yang Karyawan Pusdiklat SGA Bank Artha Cibogo; pola kerjasama pola masing-masing pihak, maka training Pemahaman, Sikap, dan Perilaku Bela Negara Karyawan Bank Artha Graha … | Primasari | 91 sinergitas di antara pimpinan Bank Artha faktor eksternal yakni adanya pengaruh Graha Internasional masih rendah. dari luar (budaya asing). Kesimpulan dan Saran Dari penjelasan tersebut dan hasil Berdasarkan hasil penelitian yang menjadi penelitian yang dilaksanakan, tujuan penelitian ini dapat disimpulkan direkomendasikan sebagai berikut: bahwa pemahaman, sikap, dan perilaku a. Bagi Manajemen Bank Artha Graha bela negara karyawan Bank Artha Graha Internasional Internasional, Kantor Pusat Jakarta secara konsisten umum masih belum maksimal karena untuk keterlibatan karyawan dalam program menugaskan sosial kemasyarakatan AGP masih banyak menjalankan/ yang melakukan dengan keterpaksaan, program-program Artha Graha Peduli, namun tetap diupayakan untuk membina dan menugaskan karyawannya untuk pemahaman sikap dan perilaku bela negara mengikuti Karyawan Bank Artha Graha Kantor Pusat Pertahanan. Ketiga hal tersebut nyata- Jakarta melalui Diklat pendidikan karakter nyata berpengaruh positif terhadap dan pelibatan secara terus menerus dalam militansi, loyalitas, dan dedikasi kepada program-program sosial kemasyarakatan perusahaan Artha Graha Peduli. semangat bela negara. Faktor-faktor yang Disarankan dapat mengirimkan dididik di untuk karyawannya Pusdiklat karyawannya berperan kuliah dan di aktif SGA, untuk dalam Universitas meningkatkan memengaruhi b. Bagi Pemerintah melalui Kementerian pemahaman bela negara karyawan Bank Pertahanan cq Direktorat Bela Negara Artha Graha Internasional, Kantor Pusat bisa menjadikan Diklat Bela Negara di Jakarta secara internal belum satu suaranya lingkungan AG Network sebagai contoh di level pimpinan mengenai penjabaran dan pendidikan bela negara karyawan dan pemaknaan dari filosofi bela negara yang didukung dalam rangka meningkatkan diinginkan pemilik Bank Artha Graha, sikap mengakibatkan penyampaian ke karyawan karyawan. dan menjadi tidak maksimal, sedangkan faktor- 92 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | April 2017 | Volum 3 Nomor 1 perilaku bela negara Daftar Pustaka Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. edisi revisi cetakan ke-10. Bumi Aksara. Jakarta. Creswell, J. W. (2012). Research design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed, Pustaka Pelajar. Yokyakarta Departemen Pertahanan RI (2014). Doktrin Pertahanan Negara. Jakarta Elly & Usman. (2011). Pengantar sosiologi. Jakarta: Kencana Prenada. Hasanuddin, T. B. (2014). Bela negara dan kontradiksi wajib militer Indonesia. Jakarta: RMBOOKS. Kementerian Pertahanan RI. (2014). Tataran dasar bela negara. Jakarta: Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan. Kemhan. (2016). Pedoman pembinaan kurikulum diklat bela negara. Jakarta: Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Moleong, L. J. (2012). Metode penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Nugroho, Riant. (2013). Metode Penelitian Kebijakan. Pustaka Pelajar. Jakarta Partowisastro, K. (1983). Dinamika dalam psikologi pendidikan. Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Soelaeman, M. M. (2006). Ilmu sosial dasar: Teori dan konsep ilmu sosial. Bandung: Revika Aditama. Subagyo, A. (2015). Bela negara: Peluang dan tantangan di era globalisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiyono. (2013). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta. Supriyatno, M. (2015). Tentang iIlmu pertahanan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Universitas Pertahanan. (2015). Modul 4: pembinaan kesadaran bela negara. Jakarta: Fakultas Strategi Pertahanan. Wiloto, S. (1999). Wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional. Jakarta: Sinar Pustaka. Zamroni, A. (2015). Partisipasi dalam upaya bela negara. Bandung: Yrama Widya. Tesis Chairul Ashri. (2009)). Peran serta masyarakat untuk Bela Negara guna meningkatkan ketahanan nasional. Jakarta Heru Budi Wasesa. (2010). Implementasi sistem pendidikan Bela Negara pramuka dalam penanganan bencana dan perspektif pertahanan negara. Jakarta Khairil Azmi. (2012). Bagaimana mengoptimalisasikan pelibatan komponen swasta dalam strategi makro pertahanan negara maritim?. Jakarta Stefanus G Wardjono. (2012). Pelibatan badan usaha milik swasta dalam membangun kesadaran bela negara dalam konteks pertahanan negara. Jakarta Website Arti kata (http://www.artikata.com/arti321095-bela.html), diakses 10 Juli 2016. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945. Amandemen (http:jdih.ristek.go.id), diakses 8 Agustus 2016. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (http://produkhukum.kemenag.go.id), diakses 15 Agustus 2016. Webside Sayidiman S. (http//sayidiman.suryohadiprojo.com) diakses 8 Juli 2016. Website Bank Artha Graha (www.arthagraha.com/main/statics/di reksi/3), diakses 20 September 2016. Pemahaman, Sikap, dan Perilaku Bela Negara Karyawan Bank Artha Graha … | Primasari | 93