Pembangunan E-Viska _Moodle E-Learning_ Dan

advertisement
Seruni FTI UNSA 2012 Volume 1
ISSN: 2302-1136 (Print) - 2088-0154 (Online)
PEMBANGUNAN E-VISKA (MOODLE E-LEARNING) DAN SIAP6 (SERVER E-SOAL) UNTUK MENDUKUNG
PROSES BELAJAR MENGAJAR SEBAGAI SEKOLAH UNGGULAN SMK NEGERI 6 SURAKARTA
Darsono, Bambang Eka Purnama
SMK N 6 Surakarta, Fakultas Teknologi Informatika Univrsitas Surakarta
[email protected], [email protected]
ABSTRACT: The role of technology in the greater world of education, this can be seen by the method of learning
through e-learning program at the Vocational School, the teaching methods using the Internet media both in-line or
online. SMK Negeri 6 Surakarta as the leading school and international standard of SMK, is working to build the ELearning is used for online exams and online learning process and also build Siap6 as a medium used by students
and teachers to the left to download and send the data materials, and other matter other inline.
Job Training methods using observating, web designing, testing, data collecting techniques as primary data,
secondary data such as physical cases from the teacher. At the final results have been obtained by two web-based
application system is fairly representative by the name E-Viska at the address: http://e-viska.web.id and Siap6 on the
local server with the address: http://192.168.0.1/siap6 .
Key words : E-Viska, E-learning.
ABSTRAKSI: Peranan teknologi dalam dunia pendidikan semakin besar, hal ini dapat dilihat dengan adanya metode
pembelajaran melalui program e-learning di Sekolah Kejuruan, yakni metode pengajaran dengan menggunakan
media internet baik in-line maupun on-line. SMK Negeri 6 Surakarta sebagai sekolah unggulan dan bertaraf
Internasional, tengah berupaya membangun E-Learning yang digunakan untuk ujian online dan proses belajar secara
online dan juga membangun Siap6 sebagai media yang digunakan para siswa dan guru untuk mengunduh dan
mengiri data bahan ajar, soal dan lain-lain secara inline. Metode Penelitian menggunakan observasi, rancang bangun
web, uji coba, teknik pengumpulan data menggunakan data primer, sekunder dan bukti fisik soal dari guru. Pada hasil
akhir telah diperoleh dua buah system aplikasi berbasis web yang cukup representative dengan nama E-Viska di
alamat : http://e-viska.web.id dan Siap6 pada local server dengan alamat : http://192.168.0.1/siap6.
Kata Kunci : eLearning
1. PENDAHULUAN
a.
LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan istilah yang umum
dipahami sebagai proses untuk
menjadikan
seseorang menjadi lebih pintar atau cerdas. Pada
kenyataannya, pendidikan memiliki aspek yang lebih
luas dan konsep yang lebih mendalam lagi. Proses
pendidikan terarah pada peningkatan penguasaan
pengetahuaan,
kemampuan,
keterampilam,
pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka
pembentukan dan pengembangan diri peserta didik..
Pendapat ini menitikberatkan nilai pendidikan pada
upaya untuk meingkatkan kualitas manusia secara
fisik maupun psikologis, dan tidak hanya aspek
kognisi seperti yang umum dipahami. Darmawan
(2006)
Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) sebenarnya
sudah lama dilaksanakan, hanya saja untuk Indonesia
pelaksanaannya masih relatif baru. Sekolah
Menengah
Terbuka
(SMP
Terbuka)
yang
diselenggarakan oleh pemerintah baru dimulai tahun
1978. Sementara itu, di tingkat Perguruan Tinggi,
Universitas Terbuka (UT) baru dimulai tahun 1984
melalui Keputusan . Soekartawai (2006)
Perkembangan teknologi dan informasi yang
demikian pesat mengharuskan semua elemen
Darsono, Bambang Eka Purnama
D-1
masyarakat khususnya bidang pendidikan (siswa dan
guru) berinteraksi dengan teknologi informasi.
Kebutuhan akan kecepatan dan kemudahan layanan
telah dimanfaatkan oleh kalangan pendidikan untuk
keperluan banyak hal, diantaranya untuk sharing data,
upload dan download, ujian online dan lain-lain.
Kemajuan teknologi internet berdampak
besar bagi kehidupan pendidikan. Internet merupakan
pendorong kemajuan pendidikan dikarenakan dengan
internet kita dapat melakukan komunikasi yang lebih
luas dari apa yang sebelumnya. Bayangkan saja
dengan internet diskusi bukan hanya bisa
berlangsung di kelas yang sudah jelas batas muatan
kelas tersebut, dengan internet, ruang, waktu dan
tempat tidak lagi menjadi masalah.
Internet bisa digunakan untuk berdiskusi
maka cakupannya bukan hanya regional saja namun
bisa dunia. Penggunaan email merupakan awal mula
suatu proses pembelajaran kemudian meningkatkan
ke diskusi di mailing list yang juga merupakan embrio
untuk pembelajaran jarak jauh. Web memiliki banyak
fitur(text, image, sound and video clips) yang sangat
baik untuk mensupport interaksi antara para peserta
dan pendidik. Hasibuan (2007)
Sebuah paradigma baru bahwa ujian dapat
dilakukan secara online fasilitas ini dapat
menggunakan software Moodle dengan nama E-
Seruni FTI UNSA 2012 Volume 1
ISSN: 2302-1136 (Print) - 2088-0154 (Online)
Viska yang ditanam di WEB Hosting berbayar.
Adapun peran guru menjadi teacher/ instruktur yang
mengelola Course (kursus) di masing-masing Mata
Pelajaran. Sedangkan peran siswa menjadi Student
yang mendaftarkan dirinya bergabung pada Kursus
yang diadakan sang Teacher dan guru melakukan
approved (persetujuan). Selanjutnya siswa dapat
mengikuti ujian online pada pelajaran yang diikutinya
dengan menggunakan internet (online).
Kedua, dalam mengembangkan server data
dikembangkan pula Local Server dengan nama SIAP6 Sistem Informasi Aplikasi Pengajaran SMKN 6
Surakarta sebagai data guru, data ISO dan data
siswa. Khususnya guru dapat digunakan untuk
mengirim dan mengambil data. Sedang bagi siswa
dapat mengunduh file-file penting dalam server
tersebut tentunya dengan tahapan memasukkan
nama (username) dan password. Dan keuntungan
lain adalah dapat menimimalisasi penyebaran virus
melalui Flashdisk, sehingga data dalam posisi aman
serta dapat digunakan untuk Bank Data inline
(intranet). Oleh karena itu, SMK Negeri 6 Surakarta
telah membentuk Tim untuk mengembangkan server
Data dengan aplikasi “E-Viska dan SIAP-6 yang
dibuat dan dikembangkan sendiri (internal).
b.
1)
2)
3)
6)
Menjadikan Komputer secara Server Data Lokal
7)
Menjadikan Server sebagai Komputer yang
menampung banyak data yang dibutuhkan siswa
dan guru
8)
Guru dapat mengirim dan mengambil data Power
Point sebagai bahan mengajar melalui jaringan
intranet
9)
Siswa dapat mengunduh data Power point, bank
soal dari guru sebagai bahan belajar dalam
bentuk file.
10) Server juga dapat digunakan untuk menanam
data ISO 9001-2008 yang dapat diambil oleh
semua unit kerja untuk kepentingan akreditasi
dan kebutuhan administrasi.
e.
a) Web E-Viska dan E-Soal digunakan untuk
mendukung proses belajar mengajar
b) Web E-Viska dan E-Soal sebagai syarat
melengkapi dokumentasi sekolah unggulan
(ADB Invest)
RUMUSAN MASALAH
Belum adaya web learning di SMK N 6 Surakarta
sehingga menyebabkan kekurang luwesan
pembelajaran
Belum adanya system aplikasi berbasis web local
yang dibuat untuk pengiriman data dan latihan
soal siswa di SMK Negeri 6 Surakarta ?
Bagaimanakah membuat system aplikasi ELearning dan E-Soal yang representative di SMK
Negeri 6 Surakarta sebagai syarat sekolah
unggulan ?
c.
BATASAN MASALAH
1)
Pembuatan web E-Learning dengan nama EViska di SMKN 6 Surakarta secara online
2)
Pembuatan web E-Soal dengan nama Siap6
secara inline.
d.
TUJUAN
1)
Menjadikan Internet sebagai sarana belajar
2)
Menjadikan aplikasi Web sebagai sarana ujian
online
3)
Guru dapat menanam bank soal untuk diujikan
kepada siswa
4)
Siswa dapat mengikuti kursus / pengayaan materi
secara online
5)
Siswa dapat mengikuti ujian online melalui
jaringan internet
Darsono, Bambang Eka Purnama
D-2
MANFAAT
c) Web E-Viska bisa digunakan untuk mengikuti
ujian online
d) Web E-Soal bisa digunakan siswa untuk
mengambil contoh soal, latihan soal dan
mengirim tugas siswa.
e)
Web E-Viska bisa dimanfaatkan guru untuk
menjadi tutor atau teacher pada online dan
mengelola kelas virtual
f) Web E-Soa dimanfaatkan guru untuk mengirim
naskah bank soal, bahan ajar power point,
administrasi guru dan sebagainya, sehingga
mengurangi penularan virus melalui flashdisk
g)
Kedua karya web (E-Viska dan E-Soal) ini
sebagai aktualisasi karya inovatif untuk
pengembangan
diri
dan
karier
guna
melengkapi kompetensi guru di masa yang
akan datang.
h) Kedua karya ini ditujukan untuk melengkapi
tugas Kerja Praktek di Universitas Surakarta.
f.
Metode Peneletian
Melalui
observasi,
pengumpulan
data
fisik,
perancangan web, perancangan system dan
pengujian web online maupun online serta pelatihan
siswa dan guru. Tahapannya terdiri dari : penyebaran
kuisiner pretest guna mendapatkan hasil awal ujian
secara konvensional dan posttest untuk mendapatkan
hasil akhir ujian online. Tahap perancangan web
dengan merujuk teori membuat desain web yang
Seruni FTI UNSA 2012 Volume 1
ISSN: 2302-1136 (Print) - 2088-0154 (Online)
menarik terdiri atas : layout, komposisi, warna,
keserasian, ruang kosong dan content.
2.
DASAR TEORI
Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan elearning sebagai sembarang pengajaran dan
pembelajaran
yang
menggunakan
rangkaian
elektronik (LAN, WAN, atau internet dan jaringan
komputer) untuk menyampaikan isi pembelajaran,
interaksi, atau bimbingan. Ada pula yang menafsirkan
e-learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang
dilakukan melalui media internet dan jaringan
komputer. Sedangkan Dong (dalam Kamarga, 2002)
mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan belajar
asynchronous melalui perangkat elektronik komputer
yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan
kebutuhannya.
Rosenberg (2001) menekankan bahwa e-learning
merujuk pada penggunaan teknologi internet dan
jaringan komputer untuk mengirimkan serangkaian
solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan. Hal ini senada dengan Cambell (2002),
Kamarga
(2002)
yang
intinya
menekankan
penggunaan internet dan jaringan komputer dalam
pendidikan sebagai hakekat e-learning. Bahkan Onno
W. Purbo (2002) menjelaskan bahwa istilah “e” atau
singkatan dari elektronik dalam e-learning digunakan
sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan
untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat
teknologi elektronik internet dan jaringan komputer.
Secara lebih rinci Rosenberg (2001) mengkatagorikan
tiga kriteria dasar yang ada dalam e-learning, yaitu:
learning
merupakan
bentuk
pembelajaran
konvensional yang dituangkan dalam format digital
melalui teknologi internet dan jaringan komputer. Oleh
karena itu e-learning dapat digunakan dalam sistem
pendidikan jarak jauh dan juga sistem pendidikan
konvensional. Dalam pendidikan konvensional fungsi
e-learning bukan untuk mengganti, melainkan
memperkuat model pembelajaran konvensional.
Dalam hal ini Cisco (2001) menjelaskan filosofis elearning sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)
E-learning
merupakan
penyampaian
informasi, komunikasi, pendidikan, diklat
secara on-line.
E-learning menyediakan seperangkat alat
yang dapat memperkaya nilai belajar secara
konvensional (model belajar konvensional,
kajian terhadap buku teks, CD-ROM, dan
diklat berbasis komputer) sehingga dapat
menjawab
tantangan
perkembangan
globalisasi.
E-learning tidak berarti menggantikan model
belajar konvensional di dalam kelas, tetapi
memperkuat model belajar tersebut melalui
pengayaan content dan pengembangan
teknologi pendidikan.
Kapasitas peserta didik amat bervariasi
tergantung pada bentuk isi dan cara
penyampaiannya. Makin baik keselarasan
antar conten dan alat penyampai dengan
gaya belajar, maka akan lebih baik kapasitas
peserta didik yang pada gilirannya akan
memberi hasil yang lebih baik.
a. Design E-learning Environtment
b. Element dari Online Learning
E-learning
bersifat
jaringan,
yang
membuatnya mampu memperbaiki secara
cepat, menyimpan atau memunculkan
kembali, mendistribusikan, dan sharing
pembelajaran dan informasi. Persyaratan ini
sangatlah
penting
dalam
e-learning,
sehingga Rosenberg menyebutnya sebagai
persyaratan absolut.
E-learning dikirimkan kepada pengguna
melalui komputer dengan menggunakan
standar teknologi internet dan jaringan
komputer. CD ROM, Web TV, Web Cell
Phones, pagers, dan alat bantu digital
personal lainnya walaupun bisa menyiapkan
pesan pembelajaran tetapi tidak bisa
digolongkan sebagai e-learning.
E-learning
terfokus
pada
pandangan
pembelajaran yang paling luas, solusi
pembelajaran yang menggungguli paradigma
tradisional dalam diklat.
Banyak penelitian menuliskan bahwa element dari
komponen web learning haruslah menjadi sebuah
virtual class yang sama dengan kelas konvensional.
Bedanya apabila sebuah kelas konvensional haruslah
ada bentuk fisiknya. Namun virtual class yang
dibentuk pada Online learning lebih mengarah kepada
virtual class yang tidak lain menggunakan teknologi
internet dalam aplikasinya. Banyak sekali faktor yang
dapat pembangunan suatu virtual class mulai
diperlukannya suatu web yang dinamis, seperti
adanya animasi, video, audio dan yang digunakan
untuk mempresentasikan sebuah pelajaran, sehingga
pelajar yang menggunakan web learning ini dapat
benar benar aktif dan mengikuti perkuliahannya. Web
learning ini juga harus dapat merubah kebiasaan
pelajar dari yang kelas tradisional yang pasif menjadi
pelajar yang aktif mencari tahu dari sumber sumber
yang ada. Sehingga dapat berdiskusi dan
mengeluarkan pendapat pendapatnya sehingga akan
terjadi transfer knowledge yang diharapkan..
Hasibuan (2007)
Uraian yang telah dipaparkan menunjukan bahwa
sebagai dasar dari e-learning adalah pemanfaatan
teknologi internet dan jaringan komputer. Jadi e-
Pilihan jenis dokumen digital pun dapat dipilih
sesuai dengan kebutuhan, relevansinya dengan
materi ajar, dan tingkat kemampuan dokumen digital
1)
2)
3)
Darsono, Bambang Eka Purnama
D-3
Seruni FTI UNSA 2012 Volume 1
ISSN: 2302-1136 (Print) - 2088-0154 (Online)
tersebut dalam merepresentasikan materi yang
disajikan. Format dokumen digital diatas pun
merupakan format yang umum digunakan dan
didukung oleh aplikasi multimedia, dan tidak tertutup
kemungkinan dilakukan penyesuaian dengan varian
format baru yang tersedia. Sementara ini, jenis dan
format dokumen digital yang digunakan dalam
pengembangan model media pembelajaran ini
adalah:
•
Still image dengan format: *.jpg, *.gif, *.png
•
Moving image dengan format: *.avi, *.gif
(animated)
•
Sound dengan format: *.wav
Materi-materi ajar yang telah siap dengan
format dokumen digital tertentu dapat disusun
berdasarkan Satuan Acara Pengajaran (SAP) dan
jumlah pertemuan dalam satu semesternya. Susunan
ini kemudian siap untuk diterjemahkan kedalam
format media pembelajaran menjadi modul per
pertemuan. Darmawan (2006)
c. Kajian Pustaka
Dalam merancang sebuah online learning menurut
Oliver (1999) ada 3 fitur yang perlu di perhatikan.
Fitur fitur ini semua hendaknya ada di sebuah
Learning Management System.
a. Content: yang dapat membuat kita merasakan
benar benar bisa mengerti dan mempelajari
materi materi yang diberikan di LMS.
b. Learning Activity: Adanya satu fitur yang dapat
memberikan laporan tentang apa saja kegiatan
peserta yang ikut dalam pembelajaran.
c. Learning Support: Fitur tambahan lain juga
diperlukan di LMS, seperti adanya fitur untuk
mengadakan diskusi dengan menggunakan
forum diskusi, chating dan tele conference.
Hasibuan (2007) dalam papernya Preliminary Report
Overview On E-Learning System menyimpulkan
bahwa dalam mendesign sebuah web yang
digunakan untuk e-learning, banyak sekali diperlukan
fitur fitur yang dapat berinteraksi satu dengan lainnya.
Kita sudah bahas tadi bagaimana hubungan Tutorial
yang meliputi modul dan test, management yang
terdiri dari schedule dan grade, interaction dengan
tools email dan chatingnya dan support seperti elibrary. Semua ini merupakan satu kesatuan yang
apabila berjalan sesuai fungsinya akan melahirkan
pelajar pelajar yang aktif belajar dan pengetahuan
yang luas sebab mereka mendapat ilmu bukan hanya
dari satu resource namun dengan banyak resource.
Darmawan (2006) dalam papernya mengetengahkan
upaya pengembangan media pembelajaran berbasis
komputer untuk kepentingan pendidikan desain.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan
Darsono, Bambang Eka Purnama
D-4
desain dan kompetensi pengajarnya, media
pembelajaran berbasis komputer dapat memberikan
kontribusi positif yang sesuai dengan maksud dan
tujuan pendidikan desain secara umum dan menjadi
masukan dalam upaya peningkatan kualitas
infrastruktur
penunjang
pendidikan
desain,
sehubungan dengan upaya pemanfaatan teknologi
informasi disektor pendidikan. Melalui pengembangan
model media pembelajaran berbasis komputer dapat
meningkatkan pemahaman siswa mengenai disiplin
ilmu desain yang pada gilirannya dapat meningkatkan
kompetensinya ketika masa studi telah selesai.
Peningkatan kompetensi ini tentunya akan sanggup
merubah persepsi masyarakat terhadap paradigma
pendidikan desain pada khususnya maupun pada
pendidikan seni rupa pada umumnya.
Soekartawi
(2006)
dalam
papernya
menyatakan bahwa Pendidikan Jarak Jauh (PJJ)
yang menggunakan alat bantu e-Learning semakin
banyak diminati di Indonesia, baik oleh pembuat
kebijakan (pimpinan lembaga pendidikan) maupun
oleh siswa. Pemerintah RI sendiri bahkan
mendukungnya melalui SISDIKNAS seperti yang
tertuang dalam UURI No.20 tahun 2003. PJJ bukan
suatu hal yang baru di Indonesia, karena Sekolah
Menengah Terbuka (dimulai sejak 1978) dan
Universitas Terbuka (dimulai sejak 1984) telah
menggunakan PJJ sebagai basis penyelenggaraan
pendidikannya. Keunggulan PJJ juga telah dirasakan
oleh banyak fihak antara lain dapat dituliskan sebagai
berikut: meningkatkan pemerataan memperoleh
kesempatan pendidikan, meningkatkan kompetensi
belajar siswa, menjadikan student learning center
menjadi lebih cepat terbentuk, meningkatkan
kemampuan atau ketrampilan guru dalam
memberikan pelajaran, meningkatkan kemampuan
atau ketrampilan siswa dalam mengatasi masalahnya
secara mandiri, meningkatkan efisiensi dalam
pemanfaatan sumberdaya manusia (SDM) guru,
meningkatkan efisiensi dilihat dari sisi pembiayaan
(apalagi kalau dilihat dari strategi pembangunan
jangka panjang) dan menimbulkan dampak ganda,
karena materi pembelajaran dari PJJ bisa
dimanfaatkan oleh anggota masyarakat yang lain.
Walaupun banyak keunggulan dari PJJ,
namun ada pula kelemahannya, khususnya kalau
dilihat dari sisi ketimpangan memperoleh pendidikan
baik secara horizontal maupun vertikal. Faktor
penyebabnya adalah disebabkan karena berbagai hal,
antara lain: (a). Apakah secara teknis PJJ dapat
diselenggarakan, (b). Apakah secara finansial PJJ
dinilai tidak mahal, dan (c). Apakah secara sosial PJJ
bisa diterima oleh masyarakat. BEL (Blended eLearning) adalah salah satu solusi memecahkan
permasalahan PJJ tersebut. Penyelenggaraan BEL
menjadi
lebih
baik,
karena
pelaksanaannya
merupakan campuran dari berbagai keunggulan
Seruni FTI UNSA 2012 Volume 1
ISSN: 2302-1136 (Print) - 2088-0154 (Online)
penyelenggaraan PJJ. Ada enam langkah dalam
menyelenggarakan BEL, yaitu: (a). Menetapkan
macam dan materi bahan ajar yang memenuhi syarat
untuk PJJ baik yang diberikan secara online maupun
secara tutorial tatap muka. (b). Menetapkan
rancangan dari BEL yang digunakan, (c). Menetapkan
format dan link dari on-line learning--- apakah bahan
ajar tersedia dalam format html (sehingga mudah di
cut dan pase) atau dalam format PDF (tidak bisa di
cut and pase) dan menggunakan internet link apa, (d).
Melakukan uji terhadap rancangan yang dibuat, (e).
Menyelenggarakan BEL secara baik dan benar, dan
(f). Menyiapkan kriteria untuk melakukan evaluasi
pelaksanaan BEL.
Walaupun secara teoritis BEL banyak
memberikan manfaat dan solusi dalam memecahkan
permasalahan PJJ, maka sebelum memeulianya perlu
dilakukan studi kelayakan yang cermat, khususnya
apakah technically feasible, financially
1
Memban
gun
Server
Web
Moodle
E-Viska
•
Instalasi Sistem
Operasi
untuk
web
server
(local)
1
•
Instalasi aplikasi
web moodle
3
•
Mengupload web
ke web hosting
(web.id)
3
Menambah
header
dan
theme yg cocok.
Melakukan
uji
coba server
Entri data user
name
guru
(teacher),
admin2
dan
siswa.
Entri data Name
List
Course
(Produktif,
Adaptif,
Normatif)
Entri data Bank
Soal (sebagian)
Entri data Bahan
Power
Point
(sebagian)
Melanjutkan
materi bank soal
5
Membuat Sistem
aplikasi
Mengujicoba
Instalasi Intranet
–
kabel
dan
wireless
Instalasi Internet
Pembelian
Peralatan
Memperbaharui
system
Menguji coba
1
3
5
•
•
•
•
3. Perancangan Sistem
•
a. Desain Penelitian
•
Tabel 1 Desain Penelitian
Klompok
Pretest
Kelompok
kontrol (K)
Q1
Kelompok
experiment
(X)
Q3
Perlakuan
•
Postest
X
Q4
•
2.
Memban
gun
Server
SIAP-6
•
•
•
•
E = Kelompok eksperimen
K = Kelompok kontrol
Q1 = Pre-test kelompok Kontrol
Q2= Postest kelompok Kontrol
X = Perlakuan berupa penggunaan model e-learning
berbasis LMS
Q3 = Pre-test kelompok experimen
Q4 = Post-test kelompok eksperimen
•
•
Agenda
5
6
Kegiatan
Bl
n
Ket
c. Panitia
Darsono, Bambang Eka Purnama
D-5
Kendala :
Kekurangan
bahan
power
point di masingmasing
Mata
Pelajaran
7
7
Kekurangan
bank Soal di
masing-masing
pelajaran
Banyak
Bank
Soal yang tidak
diberi
kunci
Jawaban,
sehingga
pending.
Kesulitan
memilah
soal
terpadu
untuk
masuk
ke
masing-masing
maple
karena
soal
dicampur
menjadi
100
soal.
6
7
Server
local
difungsikan
untuk menanam
data bahan ajar
guru
berupa
power
point,
bank soal dan
ISO untuk di
download
dan
diupload
baik
guru dan siswa
secara jaringan
(free).
Tujuannya agar
data
dapat
diambil
dan
dikirim dengan
mudah
oleh
guru dan siswa.
Kendala :
Jaringan intranet
dalam perbaikan
Mutasi ISP dari
ISP lama ke
Speedy
Perubahan
ruang
dan
penataan
kembali server
di ruang baru.
Komputasi Yang Membantu
Adapun agenda yang telah dilakukan oleh Tim
sebagai berikut :
N
o.
4
Q2
Keterangan:
a.
2
Mengembangka
n web berbasis
CMS – Moodle
untuk
siswa
melakukan ujian
online dan guru
sebagai teacher
yang
mengadakan
ujian online.
Seruni FTI UNSA 2012 Volume 1
ISSN: 2302-1136 (Print) - 2088-0154 (Online)
PANITIA PENGEMBANGAN
a. Web E-Viska beralamat di http://e-viska.web.id
dengan bandwitch 3 GB. Terdiri atas Course
Akuntansi,
Adm
Perkantoran,
Multimedia,
Pemasaran dan Pariwisata serta Normatif
Adaptif. Sedang di masing-masing Kejuruan
dibuat beberapa Mata Pelajaran Produktif dan
Normatif / Adaptif yang jumlahnya masih terbatas
(belum semua masuk). Pelaksanaan uji coba
secara online belum dilaksanakan, tetapi secara
offline di local server sudah dilaksanakan.
SERVER DATA
PENANGGUNG
JAWAB
: Dra. Sri Supartini, MM
: Iskandar (Komite Sekolah)
KETUA
: Darsono, SE, MM
BENDAHARA
: Dra. Maria Irene Karyani, Msi
SEKRETARIS
: Rully Trisno Umoro, SPd, Msi
Sie. Pengadaan Alat
: Sri Ekowati, SSt
Sie. Sistem Offline
: Anas Ridwan J
Sie. Sistem
Online
Ujian
: Darsono,SE,MM
Sie.
Teknisi
Jaringan
dan
: Sdr.Budi
MULTIMEDIA
d. Realisasi anggaran pengembangan
SERVER DATA
NO
NAMA
KEGIATAN &
PENGADAAN
RINCIAN
BARANG/J
ASA
HOSTING
web http://eviska.web.id
Pembelian
alat Jaringan
(Tang,
Lantester dll)
Sewa web
hosting 3
GB 1 tahun
Tang
Crimping,
lan Tester,
dll
Penambaha
n alat PC
Microtik,
Proxy utk
Ruang
Server dll
Lembur
Pengerjaan
web
Localhost
Bank Soal
(offline)- 93
HARI
Lembur
Pengerjaan
web moodle
Viska ujian
online - 40
HARI
TOTAL
DANA
BIAYA
KET.
15,000,000
1
2
3
Pembelian
Microtik,
Proxy
4
Pengerjaan
Localhost
5
Pengerjaan
Web moodle
Viska
2,000,000
PEMASARAN
4,164,000
3,836,000
2,000,000
3,000,000
AKUNTANSI
15,000,000
4.IMPLEMENTASI SISTEM
Darsono, Bambang Eka Purnama
D-6
Seruni FTI UNSA 2012 Volume 1
ISSN: 2302-1136 (Print) - 2088-0154 (Online)
ADM. PERKANTORAN
1.
e.
Maka akan muncul Home dari Jurusan
akuntansi kelas 10 , seperti pada gambar
berikut:
f.
Kemudian memilih Mata Pelajaran yang ingin
didownload , misal Fisika
g.
Maka daftar File Fisika (yang telah diupload
oleh Guru Fisika kelas X ) akan muncul di
bawah table Mata Pelajaran seperti pada
gambar berikut :
SIAP-6
a.
b.
c.
d.
Siswa membuka aplikasi Web Browser ;
Internet Explorer,Mozila Firefox, Opera dll
Tuliskan alamat : 192.168.6.100/siap6/
Maka akan muncul halaman Index sepert
pada gambar berikut :
Selanjutnya siswa memilih Jurusan dan
Kelas masing-masing, misal Akuntansi kelas
10
Darsono, Bambang Eka Purnama
D-7
Seruni FTI UNSA 2012 Volume 1
h.
i.
j.
ISSN: 2302-1136 (Print) - 2088-0154 (Online)
Selanjutnya untuk mendownload, langsung
saja Klik pada judul File , Kemudian klik
Save File
OK
Interface Guru
a.
Halaman Login
b.
Halaman beranda User
c.
Halaman Upload
Arahkan pada media penyimpanan yang
siswa inginkan, misal My Document , Lalu
Klik Save
Proses Download Berhasil, file tersimpan di
My Document.
Darsono, Bambang Eka Purnama
D-8
Seruni FTI UNSA 2012 Volume 1
ISSN: 2302-1136 (Print) - 2088-0154 (Online)
dukungan dari semua pihak guru, siswa, kepala
sekolah dan pemerintah.
Salah satu yang menjadi kendala adalah komitmen
semua guru senior dan yunior tidak sama, banyak
guru senior yang tidak mau menggunakan model ini
sehingga menjadi hambatan tersendiri, sedangkan
dari siswa, banyak siswa yang tidak menggunakan
model pembelajaran ini karena gurunya tidak
menyarankan untuk menggunakan.
DAFTAR PUSTAKA
d.
Qianyi Gu, Tamara Sumner (2006), Support
Personalization in Distributed E-Learning
Systems through Learner Modeling,
Department ofComputer Science, University
ofColorado at Boulder, IEEE Journal
Halaman Untuk merubah password
Mei Kodama (2006), A Video Content's Creating
Method using Keywords in E-learning
System, The Graduate School of Integrated
Arts and Sciences Hiroshima University,
IEEE Journal
Ekaterina Vasilyeva et al (2007), Personalization of
Immediate Feedback to Learning Styles,
Seventh IEEE International Conference on
Advanced Learning Technologies (ICALT
2007)
e.
Fionán Peter Williams and Owen Conlan (2007),
Visualizing Narrative Structures and Learning
Style Information in Personalized e-Learning
Systems, Visualizing Narrative Structures
and Learning Style Information in
Personalized e-Learning Systems, Seventh
IEEE International Conference on Advanced
Learning Technologies (ICALT 2007)
Halaman jika login salah
Feng-jung Liu1, Bai-jiun Shih (2007), Learning
Activity-based E-learning Material
Recommendation System, Dept. of
Multimedia Design and Digital Arts, TAJEN
University, Ping-Tung, Taiwan,
Ninth IEEE International Symposium on
Multimedia 2007
f.
5)
Hanan Ettaher Dagez & Mohd Sapiyan Baba
(2008), Applying Neural Network Technology
in Qualitative Research for Extracting
Learning Style to Improve E-learning
Environment, University Malaya, Kuala
Lumpur, Malaysia, IEEE Journal
Halaman Logout
KESIMPULAN
Diharapkan semua guru dan siswa memiliki akun di
Web Moodle E-Viska dan SIAP-6 untuk akses internet
dan intranet ini sehingga semua dapat menggunakan
dan berpartisipasi meningkatkan kinerja belajar dan
mengajar. Penerapan system aplikasi ini sangat butuh
Darsono, Bambang Eka Purnama
D-9
Elizabeth J. Brown (2009), Evaluating Learning Style
Personalization in Adaptive Systems:
Quantitative Methods and Approaches, IEEE
TRANSACTIONS ON LEARNING
Seruni FTI UNSA 2012 Volume 1
ISSN: 2302-1136 (Print) - 2088-0154 (Online)
TECHNOLOGIES, VOL. 2, NO. 1,
JANUARY-MARCH 2009
Model Pembelajaran Jarak Jauh Di
Indonesia, Ministry of National Education.
Sekretariat Jenderal DEPDIKNAS Jakarta, SNATI UII
Yogyakarta 2006
Yang Shao, Lan Wang (2008), E-Seminar: an Audioguide e-Learning System, CAS/CUHK
Shenzhen Institute of Advanced Technology,
Chinese Academy of Sciences 2008
International Workshop on Education
Technology and Training & 2008
International Workshop on Geoscience and
Remote Sensing
Mukhammad Andri Setiawan (200), Klasiber: A
Floss Implementation To Build E-Learning
System Of Faculty Of Industrial Technology,
Islamic University Of Indonesia; An
Administrator Perspective, Universitas Islam
Indonesia, SNATI UII 2006
1
Muhammad Said Hasibuan , Zainal A. Hasibuan
(2007), Preliminary Report Overview On ELearning System Universitas Indonesia,
SNATI UII 2007
Kukush Setya Prakoso (2010). Membangun ELearning Dengan Moodle. Andi Publisher
Oliver, R. (1999). Exploring strategies for online
teaching and learning. Distance Education,
20(2), pp. 240-254.
Learnig Berbasis Moodle.. UNY Press.
Ruly Darmawan (2007), Pengembangan Model
http://moodle.org/downloads/.
Media Pembelajaran Berbasis Komputer
Untuk Pendidikan Desain, Fakultas Desain,
Universitas Komputer Indonesia, SNATI
2006 UII Yogyakarta
http://dedenthea.wordpress.com/2007/02/12/elearning-dengan-moodle-modular-object-orienteddynamic-bag-01/
Soekartawi (2006), Blended E-Learning: Alternatif
Darsono, Bambang Eka Purnama
Herman Dwi Surjono (2009) Membangun Course E-
D - 10
Download