agama, tradisi kepercayaan, dalam perspektif

advertisement
AGAMA, TRADISI KEPERCAYAAN,
DALAM PERSPEKTIF BUDAYA
KESEHATAN
OLEH :
M. ASKAR, S.KEP,NS.,M.KES
Pasien dan
keluarga
berada
Rumah sakit,
komunitas
menggunakan
Kombinasi terapi
biomedis dengan agama
dan kepercayaan
Pantangan dalam
tindakan
keperawatan
Perbedaan
komunikasi
Tindakan
penanganan sakit
Kepercayaan,
adat, gaya hidup
mempengaruhi
Jenis dan cara
mengkonsumsi makanan
akibat
Klien
Penolakan
makanan
Konflik budaya
Askep budaya
Profesional
Keperawatan
Adat istiadat
Hospitalezed
patient
combined
medical and
traditional healer
(Harkness &
Dincker, 1996)
Kepercayaan
Agama
Islam
Kristen
Atheis
Jenis agama & kepercayaan
mempengaruhi sikap dan perilaku individu
dalam pembuatan keputusan dalam
pengobatan ketika sakit
Tradisional
Metode
pendahulu
Metode
beragama
Rasional
Formal
Pandangan beberapa agama dan kepercayaan
tentang anjuran dan larangan yang
berhubungan dengan kesehatan
Kesamaan :
Kebersihan diri dan lingkungan adalah
sebagian daripada iman
Pengalaman konsep tridarma penting yaitu
menjaga kebersihan sebagai sarana untuk
menjaga hubungan harmoni dengan tuhannya
Perbedaan :
Islam, Buddha, Katholik : darah hukumnya
haram atau tidak boleh dikonsumsi
Hindu & Protestan : dibolehkan
Yehowah : pantangan makan darah dan
menerima transfuse darah, lebih baik mati
kehabisan darah
Perbedaan :
Islam : melarang umatnya memakan daging babi
Hindu : melarang pengikutnya memakan daging
sapi, karena sapi (Nandi) adalah kendaraan Dewa
Syiwa
Perbedaan :
Budha : Dianjurkan vegetarian, berpantang makan daging
apapun sebab pada umat Buddha mengenal hukum karma,
dengan makan daging maka akan terjadi pembalasan berupa
penyakit (Ryucell, 2008)
Umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh berpantang memakan
daging bagi, binatang laut bersisik seperti ikan hiu, udang,
kepiting, kerang, dan sebagainya, meminum minuman keras atau
bahkan kopi, teh, dan tembakau
Refleksi kasus :

Seseorang yang berasal dari keyakinan vegetarian, suatu hari jatuh sakit,
lalu dibawa ke rumah sakit, perlu transfuse darah, tim tenaga kesehatan
menyarankan operasi sehingga perlu transfuse darah, pasien menolak
transfuse darah, mengatakan bahwa darah itu non vegetarian?
Refleksi kasus

Bapak Tito 50 tahun post operasi bedah tulang, mendapatkan diet tinggi
kalori tinggi protein, ketika makan siang menolak diet daging yang
disajikan karena makan daging sapi adalah haram menurut
keyakinannya, oleh karena itu daging sebagai protein hewani bisa diganti
dengan protein nabati atau diganti dengan jenis daging yang lain.
Bagaimana dengan aborsi?

Semua agama : Aborsi dilarang

Sudut pandang lain menganjurkan dengan indikasi menolong jiwa ibu

Kasus : di RSCM tahun 1998, seorang ibu hamil 4 bulan, anak pertama,
beragama Islam, didiagnosa Gagal ginjal karena kehamilannya,
keputusan tim medis,  aborsi, Ibu dan suami  menolak karena
bertentangan dengan keyakinan.
Kepercayaan Masyarakat dalam
Pantangan yang Berhubungan
dengan Kesehatan
Pantangan

Pantang  tidak melakukan sesuatu dalam kehidupan baik untuk jangka
pendek ataupun jangka panjang.

Alasan : kesehatan, kebiasaan, keyakinan tertentu.

Indonesia : banyak pantangan, dilanggar  pelaku dapat malapetaka
Pantangan

Katolik : pantang pada masa Lenten (pra-Paskah) (40 hari sebelum
Paskah), seseorang dapat memilih kebiasaan atau makanan yang akan
dihindari selama masa pra-Paskah, misalnya pantang merokok selama 40
hari.

Jawa : Setelah operasi penderita dilarang mengkonsumsi telur, ikan,
daging, dianjurkan mutih (hanya makan nasi dan air putih).

Jawa : tidak boleh keramas pada hari Sabtu, tidak boleh pulang dari
rumah sakit pada hari Sabtu, dilarang menyisir rambut ketika sakit, pasien
menolak untuk menyisir rambut.
Pantangan

Masyarakat Irish di Amerika : Menolak transfusi darah dan transplantasi organ.

Pembatasan kelahiran, gambaran kasus pada ibu M, berusia 35 tahun,
beragama Islam, mempunyai 6 anak dengan jarak kelahiran masing-masing
anak 1 – 1,5 tahun, menolak KB karena tidak sesuai keyakinan.

Suku Sasak, menolak KB secara medis karena pengaruh kepercayaan animism
atau Buddha keling, menurutnya pembatasan KB hanya bisa dilakukan
dengan pijat puput

Suku To Bungu : ketika anak bayi sakit yang secara medis adalah morbili,
menolak pengobatan medis karena menurutnya sakit bayi disebabkan
masuknya roh ari-ari ke dalam tubuh bayi, sehingga hanya dibacakan mantra.
Pengkajian transcultural yang berhubungan
dengan agama dan kepercayaan

Bagaimanakah agama dan kepercayan pasien mempengaruhi sehat
dan sakit? Misalnya menghadapi sakit, penyebab sakit, menangani sakit,
dan sebagainya?

Bagaimanakah kepercayaan mempengaruhi perilaku pasien ketika
berada di rumah sakit? Bagaimana beradaptasi dengan ketentuan
rumah sakit?

Bagaimana peran agama dan kepercayaan dalam kesehatan dan
kondisi sakit? Misalnya kepercayaan melakukan ritual atau suatu upacara
yang menjadikan sehat atau mengatasi sakit atau menghadapi
kematian, dan sebagainya?
Pengkajian transcultural yang berhubungan
dengan agama dan kepercayaan

Bagaimana cara dan bentuk upacaranya apabila ada ritual untuk
penyembuhan sakit atau peningkatan kesehatan? Apa bahan yang
dibutuhkan?

Apakah peran pemuka agama dalam penyembuhan sakit atau
peningkatan kesehatan? Misalnya Kiyai, Pendeta, Pastor, Buddist, Biksu,
dan sebagainya.
Refleksi kasus

Di sebuah ruang rawat inap rumah sakit Candisuci ada seorang pasien,
ibu Sarah 53 tahun, mengalami kematian jaringan di bagian proximal kaki
kanan, pasien mempunyai riwayat penyakit diabetes militus. Rencana
akan dilakukan tindakan amputasi sebab apabila tidak dilakukan
tindakan tersebut kematian jaringan akan menjalar dan menyebabkan
pasien meninggal dunia. Setelah keluarga berkonsultasi dengan pemuka
masyarakat di tempat tinggalnya, pasien dan keluarga memutuskan
untuk menolak tindakan medis tersebut. Keputusan diambil karena
menurut kepercayaan sekelompok masyarakat tempat daerah pasien
tinggal seorang yang meninggal dunia harus dalam kondisi utuh.
Refleksi kasus

Anak Windy 2 tahun dikerumuni oleh tetangganya di rumah karena
mengalami kejang demam. Oleh penduduk setempat diyakini bahwa
kejang demam merupakan penyakit teguran dari roh halus.

Untuk mengatasinya dilakukan upacara adat yang disebut mooli di hutan
dengan menyembelih ayam putih yaitu ayam kampong sebagai ganti
nyawa manusia.

Penyembelihan dilakukan oleh kepala adat setempat
Download