Stronsium (Sr) Barium (Ba) Disusun Oleh : Maula Najikh Wildana Anastasia Nur Asri Nafilatul Arfa Sejarah singkat Stronsium pertama kali ditemukan sebagai batuan mineral Strontianite (SrCO3) oleh penduduk Skotlandia (Scottish) di penambangan timbal setempat pada tahun 1787. Tiga tahun selanjutnya (1790) bapak Adair Crawford mengakui bahwa Stronsium merupakan turunan dari mineral Barium dan golongan II A. Ia telah mempelajari reaksi antara Witherite (Barium Karbonat BaCO3) dengan Asam Klorida, namun reaksi tidak memberikan hasil seperti yang seharusnya. Ia berkesimpulan bahwa ada komponen lain pada sampel sampel batuan Witherite yang mengganggu jalannya reaksi dan iapun menemukan suatu mineral baru yang diberi nama Strontianite (SrCO3). Logam Stronsium murni selanjutnya pertama kali diisolasi dengan elektrolisis Stronsium Klorida oleh Sir Humphry Davy (kimiawan asal Inggris) pada 1808. Sifat-sifat Sr Sifat Atom Bilangan Oksidasi 2, 1 (Oksida basa kuat) Elektronegativitas Skala Pauling: 0.95 Jari-jari atom Jari-jari kovalen Jari-jari Van der Waals Dalam SPU Nomor atom 38 Golongan 2 (Logam alkali tanah), blok –s Priode Periode 5 Kategori unsur Logam alkali tanah Massa atom standar (Ar) 87.62 Konfigurasi elektron [Kr] 5s2 Per kulit 2, 8, 18, 8, 2 Empiris: 215 pm 195±10 pm 294 pm Sifat Fisika Fase Solid Titik lebur 1050 K (777 °C, 1431 °F) Titik didih 1655 K (1382 °C, 2520 °F) Kepadatan 2.64 g/cm3 Saat cair 2.357 g/cm3 Kalor peleburan 7.43 kJ/mol Kalor penguapan 136.9 kJ/mol Kapasitas kalor molar 26.4 J/(mol·K) Warna Merah keperakan Sifat Kimia 6. Bereaksi dengan asam kuat encer Sr + 2HCl SrCl2 + H2 1. Warna nyala Merah (pada kembang api) 3.Lambat bereaksi dengan air membentuk Stronsium Hidroksida (Sr(OH)2) 2. Reaksi dengan oksigen 2Sr + O2 2SrO (Stronsium berlebih=oksida) Sr + O2 SrO2 (Oksigen berlebih=peroksida 4. Bereaksi dengan Nitrogen membentuk Stronsium Nitrida 3Sr + N2 Sr3N2 5. Bereaksi dengan gas Halogen Sr + Cl2 SrCl2 Sr + Br2 SrBr2 Sr + I2 SrI2 Sumber dan Cara Perolehan Sumber: Stronsium banyak terdapat di alam sebagai mineral Celestite (SrSO4) dan Strontianite (SrCO3). Negara – negara penghasil Stronsium di dunia antara lain China, Inggris, Tunissia, Russia, Jerman, Mexico, dan Amerika Serikat. Cara Pembuatan : a. Elektrolisis lelehan SrCl2. Yang dipakai adalah lelehannya karena jika bentuk larutan (ada air) maka yang akan terelektrolisis adalah air. Katoda : Sr2+(aq) + 2e- --> Sr(s) Anoda : 2Cl-(aq) --> Cl2(g) b. Metoda reduksi thermal dimana dilakukan peduksian SrO dengan logam Al, dimana Sr akan tereduksi dan Al akan teroksidasi. Dibutuhkan energi panas dalam reaksinya. 3SrO + 2Al --> 3Sr + Al2O3 Manfaat • • • • • Sebagai superkonduktor Bi2Sr2CanCun+1O2n+6 dimana superkonduktor ini merupakan superkonduktor temperatur tinggi pertama yang tidak mengandung logam langka. Mineral SrAlO3 : Eu dapat digunakan pada mainan glow in the dark karena dapat berpendar (menyala di tempat gelap setelah sebelumnya diberi cahaya. Senyawa kompleks Stronsium Ranelate (C12H6N2O8SSr2) digunakan untuk pengobatan osteoporosis dimana ternyata Stronsium memperbaiki tulang dan gigi lebih baik dibandingkan Kalsium lho! Sr(NO3)2 digunakan sebagai oksidator dan memberikan warna merah gelap saat dibakar. Senyawa garam - garam Stronsium juga dapat digunakan sebagai bahan kembang api dan petasan untuk memberikan warna merah. Biasanya digunakan sebagai campuran bahan bakar roket untuk memberikan warna merah pada api pembakaran. Stronsium juga digunakan dalam pembuatan tabung gambar TV berwarna. Digunakan juga untuk membuat alloy Ferranite (alloy Besi dengan Stronsium) yang kemudian dijadikan magnet. Kemudian Stronsium Titanate yang digunakan sebagai tiruan berlian. Senyawa ini memiliki sudut kritis yang lebih kecil dibandingkan berlian sehingga memiliki indeks pantul dan dispersi yang lebih tinggi dibandingkan intan. Akan tetapi, karena tidak kuat dan mudah tergores, zat ini jarang digunakan. Efek Samping • Stonsium radioaktif dapat menyebabkan gangguan berbagai tulang dan penyakit, termasuk kanker tulang. • Orang bisa terpapar tingkat kecil (radioaktif) strontium • Strontium kromat diketahui menyebabkan kanker paru-paru. • pada anak-anak, asupan strontium dalam konsentrasi tinggi dapat memicu masalah pertumbuhan tulang. • Serapan terlalu tinggi strontium radioaktif menyebabkan anemia dan kekurangan oksigen, dan pada konsentrasi yang sangat tinggi diketahui menyebabkan kanker sebagai akibat dari kerusakan bahan genetik dalam sel. Kegunaan dalam Sehari-hari 1. Kegunaan Stronsium (Sr) Sebelum bergabung dengan unsur lain a. b. Untuk pengoperasian mercusuar yang mengubah energi panas menjadi listrik dalam baterai nuklir RTG Stronsium digunakan sebagai sumber partikel dan sebagai perunut radioaktif, untuk membuat keramik kalsium posfat, dalam biomedik seperti penggantian tulang, perancah untuk teknik jaringan, dan prostes lapis seperti penggantian pinggul untuk meningkatkan kepaduan dengan tulang 1. Kegunaan Stronsium (Sr) Setelah berikatan dengan unsur yang lain: a. b. c. d. e. f. Stronsium dalam senyawa Sr(NO3)2 memberikan warna merah . Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan kaca televisi berwarna dan komputer. SrCl2.6H2O stronsium klorida heksahidrat, bahan pasta gigi untuk gigi sensitif Strontium ranelat digunakan dalam penyembuhan osteoporosis Campuran Sr(AlO2)2 stronsium aluminat, digunakan sebagai fosfor terang dengan pendarfosfor yang berterusan. Strontium titanat memiliki banyak kegunaan dalam berbagai jenis alat-alat optik Sejarah Singkat Barium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ba dan nomor atom 56. Barium pertama kali diisolasi oleh Sir Humphry Davy, seorang ahli kimia Inggris, pada tahun 1808 melalui elektrolisis Baryta cair (BaO). Barium tidak pernah ditemukan bebas di alam karena bereaksi dengan oksigen di udara, membentuk barium oksida (BaO), dan dengan air, membentuk barium hidroksida (Ba(OH) 2) dan gas hidrogen (H2). Barium ini paling sering ditemukan sebagai barit mineral (BaSO4) dan witherite (BaCO3) dan terutama diproduksi melalui elektrolisis barium klorida (BaCl2). Sifat-sifat Ba Sifat Atom Bilangan Oksidasi +2 oksida basa kuat Elektronegativitas Skala Pauling: 0.89 Jari-jari atom Jari-jari kovalen Jari-jari Van der Waals Dalam SPU Nomor atom 56 Golongan 2 (Logam alkali tanah), blok –s Priode Periode 6 Kategori unsur Logam alkali tanah Massa atom standar (Ar) 137.33 Konfigurasi elektron [Xe] 6s2 Per kulit 2, 8, 18, 18, 8, 2 Empiris: 222 pm 215±11 pm 268 pm Sifat Fisika ratom rion Fase Solid Titik lebur 1000 K (727 °C, 1341 °F) Titik didih 2170 K (1897 °C, 3447 °F) Kepadatan 3.51 g/cm3 Saat cair 3.338 g/cm3 Kalor peleburan 7.12 kJ/mol Kalor penguapan 140.3 kJ/mol Kapasitas kalor molar 28.07 J/(mol·K) Warna Hijau, keperakan hangus Energi ionisasi 502.9 kJ/mol Jari-Jari ion 1.35 (Å) Jari-jari atom 2.17 (Å) Potensial elektrode M2+ + 2e →M -2.90 Konduktivitas termal 18.4 (W/m.K) Sifat Kimia 6. Kurang reaktf dari logam alkali, lebih reaktif dari logam-logam lain 1. Warna nyala hijau 3. Bereaksi lambat dengan oksigen udara temperatur kamar 4. Barium menyerap kuat sinar X 2. Terbakar hebar pada pemanasan 2 Ba (s) + O2 (g) → 2 BaO (s) Ba (s) + O2 (g) → BaO (s) Menghasilkan dioksida dengan oksigen berlebih 5. Bereaksi cepat dengan air menghasilkan basa Ba (s) + H2O (l) → Ba(OH)2 (aq) + H2 (g) Sumber dan Cara Perolehan Sumber: Logam alkali tanah memilii sifat yang reaktif sehingga di alam hanya ditemukan dalam bentuk senyawanya. Untuk Barium, Barium berada di kerak bumi sebanyak 0,04%. Di alam barium dapat membentuk senyawa : Mineral Baritin [BaSO4], dan Mineral Witerit [BaCO3] Cara Pembuatan : a. Metode Elektrolisis Barit (BaSO4) adalah sumber utama untuk memperoleh Barium (Ba). Setelah diproses menjadi BaCl2 barium bisa diperoleh dari elektrolisis lelehan BaCl2. Reaksi yang terjadi : Katode : Ba2+ + 2e-à Ba Anode : 2Cl-à Cl2 + 2eb. Metode Reduksi Selain dengan elektrolisis, barium bisa kita peroleh dengan mereduksi BaO oleh Al. Reaksi yang terjadi : 6BaO + 2Al à 3Ba + Ba3Al2O6 c. Barium sulfat secara umum diproduksi dari hasil samping industri hidrogenperoksida (H 2 O 2 ), pengolahan tambang barite, proses pengendapan (blanc fixe) dari larutan barium klorida, barium sulfida atau barium karbonat . Manfaat • • • • • • • • Barium digunakan sebagai getter, bahan yang menggabungkan dan menghapus jejak gas dari tabung vakum. Barium-137, bentuk barium dihasilkan oleh pembusukan cesium-137, memiliki waktu paruh yang relatif singkat dan umumnya digunakan di sekolah tinggi dan fisika perguruan percobaan penentuan paruh. Barium sulfat dapat dengan aman dicerna karena tidak larut dalam air. Ini juga merupakan penyerap yang baik dari sinar X dan, jika tertelan, dapat digunakan untuk menghasilkan gambar X dari saluran usus. Barium karbonat (BaCO3), senyawa lain barium umum, digunakan dalam pembuatan keramik dan beberapa jenis kaca. Barium peroksida (BaO2) membentuk hidrogen peroksida (H2O2) bila dicampur dengan air dan digunakan sebagai agen pemutih yang mengaktifkan saat basah. Barium titanat (BaTiO3) digunakan sebagai bahan dielektrik dalam kapasitor. Barium ferit (BaO · 6Fe2O3) digunakan untuk membuat magnet. Barium peroksida (BaO2) membentuk hidrogen peroksida (H2O2) bila dicampur dengan air dan digunakan sebagai agen pemutih yang mengaktifkan saat basah. Efek Samping a. b. c. d. Bahaya barium bagi kesehatan manusia yaitu dalam bentuk serbuk, mudah terbakar pada temperatur ruang. Dalam jangka panjang, dapat menyebabkan naiknya tekanan darah dan terganggunya system saraf. Garam barium dapat merusak hati. Menghirup debu yang mengandung senyawa barium dapat terakumulasi dalam paru-paru sehingga menyebabkan kondisi yang disebut baritosis. Debu logam menyajikan bahaya kebakaran dan ledakan, dan barium bubuk dapat menyala secara spontan di udara. Kegunaan dalam Sehari-hari 1. Kegunaan Stronsium (Ba) Sebelum bergabung dengan unsur lain a. Untuk pelapis konduktor listrik. b. Digunakan untuk pengujian system gastroinstinal sinar X 1. Kegunaan Stronsium (Ba) Setelah berikatan dengan unsur yang lain: a. b. c. mineral SrAlO3 : Eu dapat digunakan pada mainan glow in the dark karena dapat berpendar (menyala di tempat gelap setelah sebelumnya diberi cahaya. Barium sulfat (BaSO4), senyawa barium umum, digunakan sebagai pengisi untuk karet, plastik dan resin. Hal ini dapat dikombinasikan dengan seng oksida (ZnO) untuk membuat pigmen putih yang dikenal sebagai lithophone atau dengan natrium sulfat (Na2SO4) untuk membuat pigmen putih lain yang dikenal sebagai blanc fixe. Batu terbuat dari barium sulfat murni cahaya saat terkena cahaya dan akan bersinar dalam gelap selama enam tahun jika intens dipanaskan dengan adanya arang. Batu-batu ini, dikenal sebagai batu Bologna, ditemukan di dekat Bologna, Italia pada tahun 1500-an dan dianggap memiliki sifat magis oleh alkemis THE END “A life without living isn’t a life at all. Life without happiness isn’t life anymore So, life boldly and be happy”