BAB V SIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa pada siswa kelas V SD N Bansari Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung, khususnya pada pokok bahasan sifat-sifat cahaya sebagai berikut: a. Pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar afektif siswa (keaktifan belajar) pada pokok bahasan sifat-sifat cahaya. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan belajar siswa pada kondisi awal, pembelajaran siklus 1 dan siklus 2 yaitu terjadi peningkatan keaktifan belajar siswa yaitu pada kondisi awal keaktifan siswa berada pada kategori sangat aktif 55,56 % dengan 15 siswa, untuk aktif 29,62 % dengan jumlah siswa 8 dan untuk kategori sedang dan kurang aktif masing-masing sama dengan persentase 7,41 dengan jumlah siswa masing-masing sama yaitu 2 siswa. Jadi secara garis besar untuk siklus I ini keaktifan siswa masuk dalam kategori sangat aktif dan aktif. Pada siklus 2 menjadi menjadi sangat aktif dengan persentase 74,07 % dengan jumlah siswa 20, untuk aktif mempunyai persentase 18,52 % dan kategori sedang 7,41 % dengan jumlah siswa 2. Jadi untuk siklus II ini siswa sudah sangat aktif. Meningkat dari siklus I. b. Pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa pada pokok bahasan sifat-sifat cahaya. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada kondisi awal, pembelajaran siklus 1 dan siklus 2 yaitu terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Pada kondisi awal siswa yang tuntas 7 orang dan yang tidak tuntas 20 orang. Pada siklus 1 siswa yang tuntas 23 orang dan yang tidak tuntas 4 orang. Sedangkan pada siklus 2, semua siswa yang terdiri dari 27 orang tersebut sudah memenuhi KKM >= 71 atau dapat dikatakan tuntas semua. 84 85 5.2 Implikasi Berdasarkan pada kajian teori dan kesimpulan di atas dapat dikemukakan implikasi yang berguna baik secara teoritis maupun secara praktis dalam upaya meningkatkan hasil belajar IPA siswa. a. Implikasi Teoritis Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran IPA menggunakan pendekatan inkuiri menghasilkan hasil belajar IPA yang lebih baik. Hal ini dikarenakan didalam pembelajaran pendekatan inkuiri, lebih menekankan pada penyelesaian dengan menemukan sendiri masalah dari sebuah permasalahan, dimana siswa melakukan sendiri, mengalami sendiri dalam menyelesaikan masalah, jadi dengan mudah siswa akan mengingatnya. b. Implikasi Praktis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan calon guru untuk meningkatkan kualitas hasil belajar IPA siswa. Hasil belajar IPA siswa dapat ditingkatkan dengan memperhatikan pendekatan pembelajaran yang digunakan. Pembelajaran IPA dengan pendekatan inkuiri dapat dijadikan sebagai alternatif apabila guru dan calon guru IPA ingin melakukan proses pembelajaran IPA. Selain itu guru juga harus memperhatikan beberapa komponen yang mempengaruhi proses pencapaian hasil belajar siswa, diantaranya aktivitas belajar dan keaktifan belajar siswa. 5.3 Saran Berdasarkan kesimpulan dan implikasi penelitian di atas, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut: a. Teoritis Memberikan sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan akan pentingnya upaya meningkatkan hasil belajar afektif dan kognitif siswa mata pelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan inkuiri. 86 b. Guru 1. Dalam pembelajaran IPA sedapat mungkin diusahakan agar mengajar menggunakan pendekatan yang lebih bervariasi disesuaikan dengan karakteristik siswa dan materi, salah satu contohnya adalah pendekatan inkuiri, dimana siswa akan lebih aktif kreatif dan siswa akan merasa lebih senang dalam proses pembelajaran karena siswa akan menemukan sendiri permasalahan yang dihadapi. 2. Untuk pembelajaran IPA sendiri, diharapkan dalam setiap pembelajaran disediakan alat peraga supaya siswa lebih bisa mengingat karena melihat sendiri secara nyata ataupun misalnya dalam suatu percobaan, siswa akan lebih bisa menerima karena praktek langsung dan akan mudah diingat. c. Siswa Dalam pembelajaran IPA, siswa akan tumbuh semangat belajar dengan menggunakan pendekatan inkuiri. d. Pihak Sekolah 1. Memberikan kesempatan kepada guru-guru agar aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan misalnya seminar yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan guru, baik dari materi pelajaran maupun pendekatan pembelajaran. 2. Menyediakan fasilitas dan sumber belajar yang memadai, yang diperlukan dalam proses pembelajaran untuk menunjang keaktifan dan kreatifitas siswa.