Laporan Studi Pustaka (KPM 403) EFEKTIVITAS STRATEGI KOMUNIKASI PROGRAM KB MELALUI IKLAN LAYANAN MASYARAKAT HAERANI ASLESMANA DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2015 ii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa Laporan Studi Pustaka yang berjudul ”Efektivitas Strategi Komunikasi Program KB melalui Iklan Layanan Masyarakat” benar-benar hasil karya saya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari pustaka yang diterbitkan atau tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam naskah dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Laporan Studi Pustaka. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya bersedia mempertanggung jawabkan pernyataan ini. Bogor, 18 Mei 2015 Haerani Aslesmana NIM. I34120049 iii ABSTRAK HAERANI ASLESMANA. Efektivitas Strategi Komunikasi Program KB melalui Iklan Layanan Masyarakat.Di bawah bimbingan DJUARA P. LUBIS. Pertumbuhan penduduk yang tinggi di Indonesia menyebabkan banyak permasalahan terutama yang berkaitan dengan jumlah penduduk yang tinggi, penyebaran penduduk yang tidak merata, komposisi umur penduduk yang timpang, dan masalah mobilitas penduduk. Program KB berguna untuk menekan laju pertumbuhan penduduk Indonesia serta sebagai penyiapan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Dalam mengkomunikasikan Program Keluarga Berencana dibutuhkan suatu strategi komunikasi yang tepat, strategi komunikasi bergunauntuk mencapai satu tujuan. Salah satu strategi komunikasi program KB adalah Iklan Layanan Masyarakat, karena Iklan Layanan Masyarakatmempunyai keunikan sebagai media komunikasi dibandingkan dengan media komunikasi lain. Dari adanya keunikan didapatkan suatu efektivitas Iklan Layanan Masyarakat diantaranya adalah perubahan sikap dan perilakumasyarakat yang dilihat dari 3 aspek yaitu kognitif, afektif, dan behavioural. Kata kunci: Strategi Komunikasi, Program KB, efektivitas Iklan Layanan Masyarakat ABSTRACT HAERANI ASLESMANA. Effectiveness of Family Planning Program Communication Strategy through public service announcements. Supervised by DJUARA P. LUBIS. High population growth in Indonesia has caused many problems, especially with regard to high population, population distribution is uneven, unequal age composition of the population, and population mobility problems. KB program useful to suppress the population growth rate Indonesia as well as the preparation of qualified human resources. In communicating the Family Planning Program requires a proper communication strategy, a useful communication strategies to achieve one goal. One of communication strategy planning programs is the Public Service Announcements, because the Public Service Announcements has uniqueness as a medium of communication compared to other communication media. From the uniqueness obtained a Public Service Announcement effectiveness of which is a change in attitude and behavior that is seen from three aspects the cognitive, affective, and behavioral. Keywords: Strategic Communication, Family Planning Program, Effectiveness of Public Service Announcement iv EFEKTIVITAS STRATEGI KOMUNIKASI PROGRAM KB MELALUI IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Oleh HAERANI ASLESMANA I34120049 Laporan Studi Pustaka Sebagai syarat kelulusan mata kuliah Studi Pustaka (KPM 403) Pada Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Departemen Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015 v LEMBAR PENGESAHAN Dengan ini menyatakan bahwa Studi Pustaka yang ditulis oleh: Nama : Haerani Aslesmana Nomor Mahasiswa : I34120049 Judul : “Efektivitas Strategi Komunikasi Program KB melalui Iklan Layanan Masyarakat” dapat diterima sebagai syarat kelulusan Mata Kuliah Studi Pustaka (KPM 403) pada Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Disetujui oleh Dr Ir Djuara P. Lubis, MS Dosen Pembimbing Diketahui oleh Dr Ir Siti Amanah, MSc Ketua Departemen Tanggal Pengesahan : ______________________ vi PRAKATA Puji dan syukur penulis ucapkan atas ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Studi Pustaka berjudul “Efektivitas Strategi Komunikasi Program KB Melalui Iklan Layanan Masyarakat” ini dengan baik. Laporan Studi Pustaka ini ditujukan untuk memenuhi syarat kelulusan MK Studi Pustaka (KPM 403) pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Dr Ir Djuara P. Lubis, MS sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan saran dan masukan selama proses penulisan hingga penyelesaian laporan studi pustaka ini. Penulis juga menyampaikan hormat dan terimakasih kepada orang tua tercinta Bapak Didin dan Ibu Winda, Kakak tercinta Soni Aslesmana, Artria Venawati Aslesmana, Wana Sedayu dan Keponakan tersayang Noemi Zanjabila Sedayu yang selalu mendoakan dan senantiasa melimpahkan kasih sayangnya kepada penulis, serta Rio Fazar RM Ansor atas dukungan dan semangatnya. Tidak lupa juga penulis ucapkan terimakasih kepada teman-teman SKPM 49, teman-teman akselerasi SKPM 49, pengurus Gentra Kaheman 2015 terutama departemen eksplorasi budaya, tim Teater Uptodate FEMA dan semua pihak yang telah memberi dukungan kepada penulis. Semoga Laporan Studi Pustaka ini bermanfaat bagi semua pihak. Bogor, 18 Juni 2015 Haerani Aslesmana NIM. I34120049 vii DAFTAR ISI PENDAHULUAN..........................................................................................................................1 Latar Belakang .......................................................................................................................... 1 Tujuan Tulisan .......................................................................................................................... 2 Metode Penulisan ...................................................................................................................... 2 RINGKASAN DAN ANALISIS PUSTAKA ............................................................................... 3 Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengetahuan, Sikap , dan Terpaan Iklan Layanan Masyarakat KB Versi Shireen Sungkar dan Teungku Wisnudi TV terhadap Perilaku KB pada Wanita dan Pria dalam Usia Subur............................................................................................................... 3 Perancangan Iklan Layanan Masyarakat tentang Program “Keluarga Berencana” untuk Menciptakan Keluarga Sejahtera .............................................................................................. 4 Pengaruh Implementasi Program Pelayanan Keluarga Berencana (Kb) terhadap Peningkatan Kesejahteraan Keluarga di Kecamatan Malalayang Kota Manado ........................................... 6 Strategi Sosialisasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Bkkbn) Provinsi Kalimantan Timur dalam Meningkatkan Pengguna Program Keluarga Berencana (Kb) di Kota Samarinda ............................................................................................................ 7 Peranan Kepala Adat dalam Sosialisasi ProgramKeluarga Berencana di Pampang Kelurahan Sungai Siring Samarinda ........................................................................................................... 9 Strategi Komunikasi Perwakilan Bkkbn Provinsi Kalimantan Timur dalam Mensosialisasikan Program KB ............................................................................................................................ 10 Strategi Komunikasi Petugas Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana dalam Mensosialisasikan Program Keluarga Berencana di Kecamatan Medan Area ....................... 12 Penyampaian Iklan Layanan Masyarakat Kepada Khalayak .................................................. 13 Iklan Layanan Masyarakat tentang Cyberbullying untuk Membentuk Awareness Masyarakat ................................................................................................................................................. 15 Studi Efek Iklan Layanan Masyarakat tentang Anjuran Membayar Pajak Melalui TVRI Kaltim (Studi tentang Anjuran Membayar Pajak yang dilakukan DISPENDA Kota Samarinda) .............................................................................................................................. 17 Tingkat Pengetahuan Pemirsa Pada Isi Pesan Iklan ................................................................ 19 Layanan Masyarakat TBC di Televisi..................................................................................... 19 RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN .................................................................................... 21 Masalah kependudukan di Indonesia ...................................................................................... 21 Upaya Pengendalian Pertumbuhan Penduduk di Indonesia .................................................... 22 Strategi Komunikasi Pengendali Pertumbuhan Penduduk ...................................................... 23 Iklan Layanan Masyarakat ...................................................................................................... 25 Strategi Komunikasi Program KB .......................................................................................... 31 Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat .................................................................................... 31 viii Keunikan Iklan Layanan Masyarakat sebagai Strategi Komunikasi ....................................... 32 SIMPULAN ................................................................................................................................ 33 Rangkuman dan Pembahasan.................................................................................................. 33 Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Skripsi .......................................................... 33 Usulan Kerangka Berpikir Baru .............................................................................................. 33 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 35 RIWAYAT HIDUP..................................................................................................................... 38 PENDAHULUAN Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, jumlah penduduk di Indonesia terus mengalami peningkatan. Dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, Indonesia ikut menyumbang angka yang besar pada jumlah penduduk dunia. Namun sebenarnya, jumlah penduduk dunia yang tinggi bisa menimbulkan banyak masalah jika tidak diantisipasi dengan berbagai program dan kebijakan dari pemerintah. Jika jumlah penduduk banyak namun tidak memiliki kualitas yang tinggi, maka Indonesia hanya akan menjadi negara yang besar namun kurang dari segi kualitas penduduknya. Berkenaan dengan terus meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia, pemerintah mengadakan Program Keluarga Berencana (KB) untuk seluruh masyarakat.Program KB adalah program yang dibuat oleh pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk Indonesia serta sebagai penyiapan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. (Kesrepro, 2006) mengatakan bahwa Keluarga Berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan memberikan nasihat perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjarangan kelahiran. Selain itu menurut Undang-Undang no. 52 tahun 2009, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan Keluarga Berencana adalah upaya untuk mengatur kelahiran anak, jarak, dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas. Namun pada kenyataannya, masih banyak masyarakat yang belum peduli dengan kehadiran program KB. Banyak pasangan suami istri yang berpikir bahwa banyak anak banyak rezeki tanpa memikirkan dampak besar yang akan dihasilkan. Proses penyebaran informasi tentang program KB memerlukan startegi komunikasi yang tepat, salah satu stratergi tersebut melalui media televisi yang dikemas dalam bentuk Iklan Layanan Masyarakat (ILM). ILM merupakan bagian dari salah satu kegiatan menyampaikan informasi kepada khalayak dengan cara memberitahu, menyakinkan, dan mengingatkan masyarakat tentang suatu ide dan gagasan. (Mahayani, 2013) mengatakan bahwa ILM tidak seperti iklan barang dan jasa yang bersifat komersial, melainkan lebih menyajikan pesan-pesan sosial yang bertujuan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus mereka hadapi, yakni kondisi yang bisa mengancam keselarasan dan kehidupan umum. Seperti yang dilakukan pemerintah untuk menyosialisasikan kebijakan-kebijakan pemerintah dan memberikan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat. Selain itu, tujuan utama adanya iklan layanan masyarakat adalah untuk merubah perilaku khalayak. Dengan mudahnya iklan layanan masayarakat masuk ke lingkungan masyarakat, dapat dengan mudah mempengaruhi sikap masyarakat. Perubahan sikap itu sendiri tidak jauh dari persepsi masyarakat mengenai apa yang seharusnya mereka ikuti maupun hindari. “Semua sikap bersumber pada organisasi kognitif, informasi dan pengetahuan yang khalayak miliki. Sikap selalu diarahkan pada obyek, kelompok atau orang. Hubungan media dengan khalayak pasti didasarkan pada informasi yang khalayak peroleh tentang sifat-sifat media. Sikap pada seseorang atau sesuatu tergantung pada citra khalayak tentang orang atau obyek tersebut” (Inayah, 2011). Selain itu, ILM terlebih lagi dapat membentuk partisipasi masyarakat dimana ILM seringkali dijadikan sebagai senjata dari sosialisasi program pemerintah. Partisipasi baik dalam perencanaan, peleksanaan, hingga evaluasi dari masyarakat tentunya menjadi 2 salah satu hal yang diharapkan oleh pemerintah dalam program-program pembangunan yang menjadi kebijakan pemerintah seperti program KB. Dengan meningkatnya partisipasi masyarakat terhadap program KB maka kecenderungan keberlanjutan dan ketercapaian program KB akan semakin meningkat. Berdasarkan latar belakang di atas, dipilih suatu strategi komunikasi program KB yang tepat yaitu melalui iklan layanan masyarakat. Maka dari itu, menarik untuk dilakukan pengkajian mengenai Efektivitas Strategi Komunikasi Program KB melalui Iklan Layanan Masyarakat. Tujuan Tulisan 1. 2. 3. Berdasarkan latar belakang diatas, studi pustaka ini bertujuan untuk: Mengidentifikasi strategi komunikasi Program KB Menganalisis efektivitas Iklan Layanan Masyarakat Menganalisis keunikan Iklan Layanan Masyarakat sebagai strategi komunikasi Selain itu, tujuan penulisan studi pustaka adalah untuk dapat menemukan kerangka pemikiran baru untuk penelitian selanjutnya. Metode Penulisan Metode yang digunakan dalam penulisan studi pustaka ini adalah metode analisa terhadap data sekunder yang relevan dengan topik studi pustaka. Bahan pustaka yang digunakan dalam penulisan ini berasal dari hasil penelitian, yaitu berupa: skripsi, thesis, jurnal ilmiah, dan buku teks yang berkaitan dengan efektivitas strategi komunikasi Program KB melalui Iklan Layanan Masyarakat. Bahan pustaka yang sudah terkumpul kemudian dipelajari, disusun, dan dianalisis sehingga menjadi suatu tulisan ilmiah yang berisi tinjauan teoritis dan tinjauan faktual beserta analisis dan sintesisnya.Selanjutnya ialah penarikan hubungan dari studi pustaka ini menghasilkan kerangka pemikiran serta pertanyaan penelitian yang akan digunakan sebagai acuan dalam penelitian yang akan dilakukan. 3 RINGKASAN DAN ANALISIS PUSTAKA 1. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi): hal Alamat URL/doi : : : : : : : : : : Tanggal diunduh : Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengetahuan, Sikap , dan Terpaan Iklan Layanan Masyarakat KB Versi Shireen Sungkar dan Teungku Wisnudi TV terhadap Perilaku KB pada Wanita dan Pria dalam Usia Subur 2012 Jurnal Elektronik Puri Kusuma Dwi Putri Semarang, Universitas Diponegoro Jurnal Interaksi http://ejournal.undip.ac.id/index.php/interaksi/arti cle/view/4444/4054 2 Maret 2015, pukul 23.14 WIB Penelitian ini membahas tentang personal determinant yang berasal dari diri internal individu yang dalam konteks ini suatu tingkat pengetahuan dan sikap. Pada teori kognitif menekankan karakteristik sifat manusia yaitu simbolisasi, pengaturan diri, koreksi diri, dan kemampuan belajar. Pada simbolisasi manusia memiliki kemampuan atau kapasitas untuk memahami dan menggunakan berbagai simbol. Pada kemampuan mengatur diri sendiri mencakup konsep-konsep seperti motivasi dan evaluasi. Pada koreksi diri manusia memiliki kemampuan untuk bercermin atau melakukan refleksi terhadap diri sendiri melibatkan proses verifikasi pikiran, daalam melakukan koreksi diri memiliki 4 cara yaitu penyesuaian, pengamatan, persuasif dan logika. Salah satu contoh yang dijelaskan dari efek televisi yang dapat terjadi misalnya sesorang laki-laki memiliki pemikiran bahwa menurut dia bangga dengan mempunyai banyak anak terutama laki-laki, namun dalam kehidupannya setelah dia mempunyai anak perempuan, setelah ia melihat ILM KB di TV pemikirannya mengenai anak laki-laki terguncang, dan dia harus membuat evaluasi atau penilaian kembali terhadap pemikirannya. Pada kemampuan belajar manusia memiliki kemampuan untuk belajar dari sumber lain tanpa harus memiliki pengalaman secara langsung. Selain pengetahuan, sikap juga dikatakan sebagai suatu respon evaluatif yang terdapat dalam diri individu yang memberi kesimpulan terhadap stimulus yang didapat. Pada penelitian ini membahas pula Behavioral Determinant yang terdiri dari perilaku KB pada wanita atau pria dalam usia subur. Faktor internal dan faktor lingkungan dapat mempengaruhi perilaku KB pada wanita atau pria dalam usia subur. Begitupula pada tingkat pendidikan terhadap perilaku KB pada wanita atau pria usia subur, apabila diuji secara bersama-sama memiliki hubungan. Hal ini sejalan dengan pendapat Notoadmojo yang mengatakan bahwa pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan pada umumya, makin tinggi pendidikan makin mudah menerima informasi (Wawan & Dewi, 2010 :6-17). Penelitian ini menjelaskan tentang 4 variabel diantaranya adalah pengaruh tingkat pendidikan (x1), tingkat pengetahuan (x2), sikap (x3), dan terpaan iklan layanan masyarakat KB oleh 4 Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu (x4) terhadap perilaku KB pada wanita atau pria dalam usia subur (Y). Hasilnya menunjukkan bahwa perilaku KB terjadi timbal balik antara tingkat pengetahuan(x2),sikap (x3) dan terpaan iklan layanan masyarakat KB versi Shireen Sungkar dan Tengku Wisnu (x4) ketiga faktor tersebut mempunyai hubungan timbal balik sesuai hipotesis yang diajukan. Dari dua belas hipotesis minor dan satu hipotesis mayor tidak secara keseluruhan diterima, terdapat hipotesis yang tertolak yaitu tingkat pendidikan. Pada Kabupaten Peterongan dimana responden dengan tamatan SD hingga perguruan tinggi mempunyai perilaku KB yang sudah baik, informasi ini diperoleh peneliti dari kader Peterongan termasuk aktif dalam menggerakkan program KB dan mempunyai pengaruh yang besar kepada masyarakat sekitar. Penelitian ini berhasil menjelaskan hubungan antara tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, sikap, terpaan iklan KB di televisi versi Shireen Sungkar dan Teungku Wisnu mempunyai pengaruh terhadap perilaku KB pada wanita atau pria pada usia subur dengan koefisien determinasi sebesar 34,7%. Tingkat pengetahuan memiliki pengaruh terhadap perilaku KB, sikap memiliki pengaruh terhadap perilaku KB dan juga terpaan iklan memiliki sikap terhadap perilaku KB begitupun sebaliknya. Analisis Penelitian ini menjelaskan bagaimana tingkat pengaruh pendidikan, tingkat pengetahuan, sikap, dan terpaan iklan KB di televisi terhadap perilaku KB pada wanita atau pria dalam usia subur. Variabel terbesar yang mempunyai pengaruh terhadap perilaku KB berdasarkan persamaan regresi adalah variabel sikap dan tingkat pengetahuan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan membuat hipotesis minor dari hubungan antar masing-masing variabel. Analisis yang digunakan adalah personal determinant dan behavioral Determinant. Penelitian ini menyataan bahwa penyampaian informasi dalam mengkomukasikan program KB dapat dilakukan melalui flyer, jingle KB, melalui kader KB, arisan, komunitas, dan media jejaring atau media online. 2. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi): hal Alamat URL/doi Tanggal diunduh : : : : : : : : : : : Perancangan Iklan Layanan Masyarakat tentang Program “Keluarga Berencana” untuk Menciptakan Keluarga Sejahtera 2014 Jurnal Elektronik Inayah Rohmaniyah Universitas Dian Nuswantoro Jurnal Interaksi http://eprints.dinus.ac.id/12898/1/jurnal_13106.pdf 12 Maret 2015, pukul 06.03 WIB Pada hasil wawancara dengan beberapa narasumber, suatu keluarga yang sudah hidup sejahtera masih harus mengikuti Program KB karena walapun mereka mampu 5 dalam segi ekonomi tetapi itu akan turut menambah jumlah penduduk di Indonesia yang jika dibiarkan akan membuat ledakan penduduk. Masih ada 24% responden yang belum mengetahui tentang macam-macam alat kontrasepsi karena takut terhadap efek samping yang ditimbulkan, adanya anggapan menolak karunia Allah, dan ada yang masih mempercayai pepatah jawa banyak anak banyak rezeki. Analisa untuk masalah ini menggunakan analisa framing, yakni analisa yang dilakukan dengan cara mengumpulkan beberapa data berkaitan dengan permasalahan yang ada kemudian mengategorikannya ke dalam realita, ideal, sebab, statement dan info untuk dianalisa. Dari analisa yang telah diuraikan maka usulan pemecahan masalah nya yakni dengan membuat suatu perancangan berupa Iklan Layanan Masyarakat yang mampu mendapatkan perhatian dari masyarakat terutama KPS dan KS1 tentang betapa pentingnya mengikuti Program Keluarga Berencana agar dapat hidup sejahtera dengan isi tentang ajakan melakukan tahapan dari Program Keluarga Berencana yaitu merencanakan jumlah anak dalam keluarga. Agar Iklan Layanan Masyarakat ini dapat efektif dan tepat sasaran maka perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti pemilihan media, lokasi penempatan maupun penyebarannya, pengilustrasiannya harus menarik dan mudah dipahami, pemilihan headline yang singkat, padat, namun jelas kemudian penggunaan font yang dipilih juga harus memiliki tingkat keterbacaan yang baik. Jenis media yang digunakan adalah media cetak. Media utama yang digunakan dalam iklan ini yaitu iklan display pada media massa cetak koran, sedangkan media pendukungnya adalah poster x banner, flyer, sticker pada transportasi umum medium bus,sticker, jam dinding, brosur, bolpen, buku notes, spanduk, umbul-umbul, kaos, slyer, pin dan payung. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perancangan Iklan Layanan Masyarakat tentang Program Keluarga Berencana memiliki andil yang cukup besar dalam meningkatkan jumlah peminat akseptor KB melalui informasi di dalamnya, tetapi dalam sebuah perancangan harus memertimbangkan dari segi budget yang dimiliki oleh pihak klien (BKKBN Jawa Tengah). Analisis Penelitian ini mejelaskan bagaimana agar masyarakat mau mengikuti Program KB untuk mewujudkan keluarga yang sejahtera. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif (metode wawancara dan metode kepustakan) dan kuantitatif (metode pengumpulan angket/ kuesioner) dengan target pencarian datanya adalah masyarakat Jawa Tengah. Hal tersebut dilakukan dengan cara memperlihatkan beragam kebaikan dan keuntungan yang akan didapatkan dari mengikuti Program Keluarga Berencana. Penelitian ini menyatakan bahwa perancangan Iklan Layanan Masayarakat tentang Program Keluarga Berencana memiliki andil yang cukup besar dalam meningkatkan jumlah peminat akseptor KB agar menekan jumlah kelahiran penduduk. Penelitian ini menjelaskan bahwa terdapat banyak media yang digunakan dalam iklan, namun media-media yang digunakan harus disesuaikan dengan target audiensnya agar tepat sasaran. Namun dari sekian banyak media yang digunakan, tidak disebutkan media mana yang paling sesuai. 6 3. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Penerbit Nama Jurnal Volume (edisi): hal Alamat URL/doi : : : : : : : : : : Tanggal diunduh : Pengaruh Implementasi Program Pelayanan Keluarga Berencana (Kb) terhadap Peningkatan Kesejahteraan Keluarga di Kecamatan Malalayang Kota Manado 2013 Jurnal Elektronik Indah Rizkia Rukmana Drs. Ferry V.I.A. Koagouw, MSi. Jurnal Acta Diurna Vol. 2, No. 3 http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurna/a rticle/view/2584 12 Maret 2015, pukul 06.06 Penelitian ini menyatakan bahwa implementasi program pelayanan KB di kecamatan Malalayang ternyata sudah maksimal dirasakan oleh sebagian masyarakat keluarga kurang mampu. Sementara itu, sebagian masyarakat kurang mampu juga menunjukkan sudah adanya peningkatkan yang berarti tingkat kesejahteraan keluarga mereka. Untuk mengetahui/mengukur pengaruh implementasi program pelayanan KB terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga tersebut maka dilakukan analisis data dengan menggunakan teknik analisis statistik regresi linier dan korelasi product moment. Analisis data menggunakan analisis regresi dimaksudkan untuk menyatakan bahwa variabel implementasi program pelayanan KB mempunyai hubungan fungsional/ pengaruh yang positif terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga, pengaruh variabel implementasi program pelayanan KB terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga. Pola hubungan fungsional/pengaruh tersebut ditunjukkan oleh nilai koefisien arah regresi, jika nilai koefisien arah regresi bertanda positif maka hal itu berarti pola hubungan fungsional/pengaruhnya adalah positif; dan demikian sebaliknnya apabila nilai koefisien arah regresi. Selanjutnya dilakukan lagi analisis menggunakan analisis korelasi product moment.Dengan melalui analisis korelasi product moment (pearson correlation) dimaksudkan untuk mengukur derajat korelasi dan daya determinasi dari variabel implementasi program pelayanan KB terhadap variabel peningkatan kesejahteraan keluarga, dengan melalui analisi ini dapat diketahui sejauh mana atau seberapa besar pengaruh/daya penentu dari implementasi program pelayanan KB terhadap perkembangan peningkatan kesejahteraan keluarga. Derajat korelasi akan ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi (r), sedangkan derajat determinasi/pengaruh ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi (r2). Peneliti menyakan bahwa Program pelayanan KB yang dikoordinasikan oleh BKKBN selama ini seperti program pelayanan KB bagi generasi muda memasuki usia nikah, program Bina Keluarga Balita (BKB), program Bina Keluarga Remaja (BKR), program Bina Keluarga Lansia (BKL), dan program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) kesemuanya adalah dimaksudkan untuk mewujudkan keluarga bahagia sejahtera. Oleh karena itu, implementasi program pelayanan KB tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga terutama keluarga kurang mampu. Hasil akhir yang diperoleh jika dilihat dari indikator yang dipakai dalam penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi program pelayanan keluarga 7 berencana (KB) oleh pemerintah melalui instansi-instansi terkait sudah maksimal.Walaupun terdapat peningkatan kondisi kesejahteraan keluarga kurang mampu, namun sebagian belum merasakan peningkatan yang berarti dilihat dari peningkatan kemampuan memenuhi kebutuhan hidup baik kebutuhan dasar minimum seperti pangan, papan, sandang, dan kesehatan; kebutuhan sosial-psikologis, maupun kebutuhan perkembangan. Analisis Penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana untuk mengetahui/mengukur pengaruh implementasi program pelayanan KB dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga di kecamatan Malalayang Kota Manado.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatifdengan menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari para responden penelitian dan data sekunder melalui dokumen-dokumen pada instansi atau petugas terkait dengan program pelayanan KB yang ada di kecamatan Malalayang. Penelitian ini menyatakan bahwa implementasi program pelayanan KB di kecamatan Malalayang ternyata sudah maksimal dirasakan oleh sebagian masyarakat keluarga kurang mampu yang dianalisis menggunakan metode kuantitatif. Implementasi tersebut dilakukan oleh pemerintah melalui instansi-instasi terkait dan manfaatnya sudah maksimal. Analisis yang digunakan sudah tepat guna membantu peneliti untuk mengolah data yang dibutuhkan. 4. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Penerbit Nama Jurnal Volume (edisi): hal Alamat URL/doi : : : : : : : : : : Tanggal diunduh : Strategi Sosialisasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Bkkbn) Provinsi Kalimantan Timur dalam Meningkatkan Pengguna Program Keluarga Berencana (Kb) di Kota Samarinda 2013 Jurnal Elektronik Endah Sulistyaningsih Universitas Mulawarman e-Jurnal ilmu komunikasi Vol 1, No 3 : 366-379 http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2013/09/jurnal%20endah%20(0902-13-06-54-29).pdf 12 Maret 2015, pukul 05.32 Penelitian ini menyatakan bahwa Program Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga yang berupa Alat Dan Obat Kontrasepsi (ALOKON). Masalah kependudukan yang terjadi terkait dengan lajunya pertumbuhan penduduk beberapa tahun terakhir di Kota Samarinda merupakan masalah yang 8 mendapat perhatian khusus dan penggarapan serius dari Pemerintah kota Samarinda dan ditangani melalui lembaga BKKBN Provinsi Kalimantan Timur. Untuk itu BKKBN Propinsi Kalimantan Timur dalam mengatasi dan menekah jumlah laju pertumbuhan penduduk mempunyai beberapa strategi dalam mensosialisasikan berbagai program yang bertujuan meningkatkan pengguna program keluarga berencana untuk mengatasi laju pertumbuhan penduduk di Kota Samarinda. Pada penelitian ini peneliti memfokuskan penelitian pada strategi BKKBN dalam peningkatan pengguna program KB yaitu dalam penggunaan alat dan obat kontrasepsi. Adapun kegiatan-kegiatan sosialisasi yang dilakukan BKKBN kota Samarinda dilaksanakan melalui sosialisasi baik secara tatap muka maupun bermedia, seperti penyuluhan, membuat serta menyebarkan brosur, membuat spanduk, serta melalui media cetak dan elektronik. Untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan sosialisasi tersebut, BKKBN melakukan strategi dengan menggunakan konsep POAC yaitu dimulai dengan merencanakan kegiatan yang telah ditetapkan dimana dari perencanaan tersebut diharapkan pelaksanaan dari kegiatan sosialisasi berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan. Hasil penelitian yang di peroleh sesuai dengan fokus penelitian sebagai berikut (1) Perencanaan: Propinsi Kalimantan Timur meyusun strategi sosialisasi yang dimulai dengan perencanaan yang meliputi menentukan waktu, menentukan tempat sosialisasi, menentukan sasaran, menentukan pesan apa yang akan disampaikan, dan menentukan siapa yang akan menjadi narasumber dalam menyampaikan pesan tersebut. Dan diketahui hal tersebut sangat membantu kelancaran kegiatan sosialisasi, (2) Pengorganisasian: BKKBN propinsi Kalimantan Timur dalam melakukan hal pengorganisasian yaitu jenis organisasi panitia dimana organisasi tersebut dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah organisasi tersebut. Organisasi tersebut di bentuk agar kegiatan sosialisasi berjalan dengan baik, terstruktur dan kerja sama yang sudah diorganisasi tersebut menapatkan hasil sesuai dengan yang menjadi tujuan BKKBN yaitu memberikan pemahaman kepada masyarakat yang kemudian bisa meningkatkan pengguna program KB, (3) melakukan kegiatan sosialisasi (menggunakan dua cara yaitu sosialisasi melalui komunikasi tatap muka dan bermedia, seperti penyuluhan, spanduk, brosur, surat kabar, televisi , dan radio), (4) Pengawasan: BKKBN dalam hal pengawasan terhadap kegiatan sosialsiasi yang dilakukan yaitu memantau langsung berjalannya kegiatan soasialisai yang kemudian segera di evaluasi dari kegiatan tersebut untuk mengetahui apakah kegiatan tersebut berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang telah di rencanakan. yang kemudian hasil evaluasi tersebut menjadi bahan laporan tetang meningkat atau tidaknya pengguna program KB di kota samarinda. Analisis Penelitian ini menjelaskan bagaimana meningkatkan peserta KB baru untuk menekan jumlah angka kelahiran dan meningkatkan kualitas penduduk di Kota Samarinda melalui strategi sosialisasi yang tepat. Kerangka dasar teori dari penelitian ini adalah Teori Difusi Inovasi, yaitu suatu proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu dalam jangka waktu tertentu diantara para anggota suatu sistem sosial. Dalam penelitian ini, peneliti menjelaskan bahwa sosialisasi Program KB dapat dilakukan tatap muka maupun bermedia. Setelah peneliti melaksanakan penelitian, diperoleh hasil bahwa sosialisasi yang paling efektif adalah sosialisasi secara tatap muka melalui penyuluhan. Penelitian ini sesuai antara kesimpulan dengan tujuan yang ingin diperoleh. Namun kekurangan dari penelitian ini 9 adalah tidak menyertakan alasan mengapa memilih penyuluhan sebagai sosialisasi yang paling efektif. 5. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Penerbit Nama Jurnal Volume (edisi): hal Alamat URL/doi : : : : : : : : : : Tanggal diunduh : Peranan Kepala Adat dalam Sosialisasi ProgramKeluarga Berencana di Pampang Kelurahan Sungai Siring Samarinda 2013 Jurnal Elektronik Eka Yuliana Universitas Mulawarman e-Jurnal ilmu komunikasi Vol 1, No 2 : 95 – 108 http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2013/04/eJournal%20Ilmu%20Ko munikasi%20(04-30-13-05-03-56).pdf 24 April 2015, pukul 15.28 Peranan pemuka pendapat dalam sosialisasi program keluarga berencana yaitu dimana peranan pemuka pendapat sangat penting terutama dalam mempengaruhi. Peranan Kepala Adat dalam sosialisasi program Keluarga Berencana yaitu keterlibatan pemuka pendapat sebagai sumber informasi dalam penyebarluasan informasi mengenai program keluarga berencana dengan berbagai bentuk dan cara kegiatan penerangan dan motivasi bersifat persuasive, dengan tujuan memberikan pengertian serta menanamkan keyakinan pada masyarakat tentang keluarga berencana. Peran kepala adat sebagai pemuka pendapat sampai saat ini masih tetap efektif, masyarakat adat terbukti masih sangat loyal dan taat kepada nilai-nilai lokal yang dalam penerapannya dijaga dan dikontrol oleh kepala adat. Peranan kepemimpinan kepala adat ini, membawa pengaruh yang kuat terhadap setiap perilaku masyarakat adat termasuk dalam pelaksanaan program keluarga berencana KB. Dari data yang telah didapat bahwa program kb di pampang dapat dikatakan berhasil karena jumlah pengguna KB cukup mengalami peningkatan setelah adanya sosialisasi mengenai program KB, masyarakat kian sadar akan pentingnya program KB bagi kesejahteraan mereka. Sosialisasi adalah upaya memasyarakatkan sesuatu sehinggga menjadi dikenal, dipahami dan dihayati oleh masyarakat (KKBI, 2005:108). Komunikasi merupakan sarana sosialisasi baik didalam keluarga, kelompok sosial, maupun bangsa. Dalam melaksanakan sosialisasi, peran Kepala adat adalah sebagai jembatan antara pihak penyuluh atau pemerintah dengan masyarakat agar tercapai mutualunderstanding (saling pengertian) antara kedua belah pihak. Dalam hal ini kepala adat bertindak sebagai fasilitator komunikasi untuk membantu PLKB dalam hal menyampaikan apa yang diinginkan penyuluh lapangan keluarga berencana (PLKB).Dari hasil penelitian bahwa komunikasi secara tatap muka yang dilaksanakan oleh kepala adat menekankan pada proses interaksi atau terjadinya dialog secara langsung dengan komunikannya, sehingga bisa mengetahui respon atau tanggapan yang muncul setelah pesan-pesan dilancarkan serta terjadi komunikasi secara sirkular. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti kemukakan disimpulkan bahwa peranan kepala adat dalam sosialisasi program keluarga berencana 10 yaitu dimana peranan kepala adat sangat penting terutama dalam mempengaruhi, memberi contoh, dan menggerakkan keterlibatan seluruh warga masyarakat di lingkungannya guna mendukung keberhasilan program. Analisis Penelitian ini mencoba menggambarkan dan menganalilis peran pemuka pendapat dalam sosialisasi program Keluarga Berencana. Fokus dari penelitian ini adalah melalui komunikasi tatap muka, yaitu Penyuluhan (pemberian informasi tentang program KB) dimana kepala adat berperan sebagai Komunikator, dan Peran sebagai fasilitator komunikasi.Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Penelitian Lapangan (Field Work Research) dengan cara wawancara mendalam (interview), pengamatan (observasi), dokumentasi dan Riset Kepustakaan (Library Research). Sedangkan teknik analisa data yang akan digunakan adalah analisis model interaktif yang terdiri dari tiga komponen analisis, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Sosialisasi yang dilakukan oleh pemuka adat melalui dua focus yaitu melalui komukasi tatap muka dan penyuluhan. Setelah hasil penelitian diperoleh bahwa komunikasi tatap muka yang dilakukan oleh pemuka adat bisa mengetahui respon dari pesan-pesan yang ingin disampaikan. Dari hasil akhir penelitian, diperoleh data bahwa komunikasi tatap muka (face to face) yang dilakukan merupakan salah satu cara komunikasi yang cukup efektif yang dirasakan oleh Kepala Adat dalam kegiatan seperti penyuluhan karena komunikator bisa langsung berkomunikasi dengan sasaran penyuluhan. Hal tersebut menggambarkan bahwa tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan hasil akhir yang didapatkan di lapangan. 6. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Penerbit Nama Jurnal Volume (edisi): hal Alamat URL/doi : : : : : : : : : : Tanggal diunduh : Strategi Komunikasi Perwakilan Bkkbn Provinsi Kalimantan Timur dalam Mensosialisasikan Program KB 2013 Jurnal Elektronik Dede Wahyudi Universitas Mulawarman e-Jurnal ilmu komunikasi Vol 1 No 2 : 55-69 http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2013/04/Dede%20Wahyudi%20(0 4-29-13-03-35-45).pdf 12 Maret 2015, pukul 05.22 Di dalam penelitian ini, peneliti akan mencoba mengambarkan dan menganalisis strategi komunikasi yang telah dilaksanakan oleh perwakilan BKKBN provinsi Kalimantan timur dalam mensosialisasikan program keluarga berencana (KB). Dari hasil penelitian menyatakan bahwa strategi sosialisasi yang dilakukan perwakilan BKKBN lebih menekan pada proses interaksi atau terjadinya dialog langsung dengan komunikasnya, sehingga bisa mengetahui respon atau tanggapan yang muncul setelah 11 pesan-pesan yang dilancarkan serta terjadinya komunikasi sirkular. Perwakilan BKKBN juga biasanya menyebarkan informasi melalui media cetak yang digunakan sebagai penunjang dalam proses penyebaran informasi program keluarga berencana media cetak ini dibagikan dijalan-jalan dan dikantor-kantor BKB yang berada di tingkat Kab/kota sehingga tidak bisa melihat secara langsung respon atau tanggapan komunikan terhadap pesan yang disampaikan melaui media cetak tersebut. Dari keseluruhan strategi komunikasi yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan tersebut, pada dasarnya BKKBN menghendaki adanya pengertian dari masyarakat akan keaadan penduduk Indonesia khususnya Kalimantan Timur yang kian hari kian bertambah dengan maksud perubahan tingkah laku masyarakat dalam menanggapi pentingnya mengikuti program KBserta memberi pemahaman tentang penduduk tumbuh seimbang untuk menuju kehidupan sejahterah yang disosialisasikan oleh BKKBN. Seperti yang dinyatakan oleh Pace, Peterson, dan Burnett (dalam uchjana,1993 : 301) bahwa tujuan dari strategi komunikasi adalah “The goals which the communicator sought to achives” yaitu bagaimana mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh pihak komunikator dari suatu proses komunikasi. Selain itu, terdapat banyak hambatan yang timbul dalam sosialisasi program keluarga berencana, diantaranya seperti masalah kesepakatan waktu dengan pihak-pihak yang menjadi mitra kerja badan keluarga berencana, anggaran atau dana yang akan digunakan, sampai ke masalah kurangnya koordinasi dan tenaga kerja dilapangan. Cara mengatasi hambatan tersebut adalah dengan adanya rapat yang akan membahas tentang kesepakatan waktu, anggaran yang tersedia, pembagian tugas dan tenaga kerja dilapangan serta penentuan atau pemilihan media yang digunakan. Selama proses sosialisasi program keluarga berencana, pesanyang disampaikan kepada masyarakat dapat berupa audio, visual, maupun audiovisual seperti siaran radio, iklan di televisi, spanduk, brosur, buku-buku panduan, alat peraga, dan kini telah merambah ke dunia informasi teknologi berbasis web yang dapat diakses di www.bkkbn.go.id. Pesan tersebut sifatnya adalah informatif atau memberikan informasi dan pemahaman kepada masyarakat agar mau ikut berpartisipasi dalam program keluarga berencana, dan bersifat persuasif yaitu merubah sifat dari masyarakat tersebut agar cukup dengan memiliki 2 anak saja. Media yang digunakan untuk menyampaikan pesan daam penelitian ini adalah brosur, leaflet, dan media yang mendukung strategi sosialisasi program KB (televisi, radio, media massa cetak, dan media massa online). Pengunaan media memang sangat berpengaruh dalam sosialisasi program KB. Frekuensi penggunaanya pun terbilang sangat sering dan bahkan ada beberapa hampir selalu dilakukan dalam mensosialisasikan program tersebut, disini juga media diharapkan dapat mendukung BKKBN dalam mensosialisasikan program KB, agar dalam penyebaran informasi tetang program KB ini bisa berjalan dengan efektif. Hasil akhir dari penelitian ini menyatakan bahwa strategi komunikasi yang dilaksanakan oleh perwakilan BKKBN provinsi Kalimantan Timur dalam mensosialisasikan program KB melalui perencanaan-perencanaan komunikasi seperti menentukan tujuan, menentukan pesan, sasaran komunikator serta efek yang diharapkan baik dalam menyampaikan pesan dan menerima pesan. Pendekatan-pendekatan BKKBN juga sangat diperlukan agar tujuan dan pesan yang disampaikan kepada khalayak ramai dapat diterima. Analisis Penelitian ini menjelaskan bagaimana mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisa Strategi Komunikasi Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur 12 dalam mensosialisasikan Program KB serta untuk mengetahui faktor penghambat strategi komunikasi perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur dalam mensosialisasikan Program KB. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu berawal pada data dan bermuara pada kesimpulan. Dalam prosesnya, BKKBN menggunakan banyak media diantaranya adalah brosur, leaflet, dan media yang mendukung strategi sosialisasi program KB (televisi, radio, media massa cetak, dan media massa online). Penelitian ini meyakini bahwa pengunaan media memang sangat berpengaruh dalam sosialisasi program KB. Selama proses berlangsung, terdapat faktor hambatan yang timbul dalam sosialisasi program keluarga berencana. Namun pada akhirnya faktor penghambat tersebut dapat diatasi dan dinyatakan bahwa strategi komunikasi yang dilaksanakan sudah baik untuk mensosialisasikan Program KB. 7. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi): hal Alamat URL/doi : : : : : : : : : : Tanggal diunduh : Strategi Komunikasi Petugas Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana dalam Mensosialisasikan Program Keluarga Berencana di Kecamatan Medan Area 2014 Jurnal Elektronik Sufiatni Volume I, No. 3 http://www.e-jurnal.com/2014/05/strategikomunikasi- petugas-penyuluh.html 23 April 2015, pukul 06.02 WIB Program KB mempunyai arti yang sangat penting dalam upaya mewujudkan manusia Indonesia sejahtera disamping program pendidikan dan kesehatan serta merupakan langkah penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Senada dengan hal tersebut, dimana wilayah Kota Medan yang menjadi ibu kota Provinsi Sumatera Utara memiliki tingkat pertumbuhan penduduk cukup tinggi. Kepadatan penduduk tidak seimbang, struktur penduduk yang sangat bervariasi serta masalah imigrasi penduduk yang menyebabkan Kota Medan menjadi daerah dengan tingkat pertumbuhan dan kepadatan penduduk yang tinggi.Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu strategi komunikasi Petugas penyuluh Lapangan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Pemerintah Kota Medan yang tepat untuk memberikan pemahaman dan pengertian kepada komunikan. Hal yang menarik adalah kecamatan Medan Area dan petugas penyuluh lapangan yang bertugas mensosialisasikan program keluarga berencana di kecamatan tersebut kerap menjadi juara saat diadakan perlombaan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Medan. Strategi komunikasi yang baik tentu menjadi salah satu faktor penentu tersampaikannya pesan-pesan yang diinginkan oleh pemerintah dalam hal ini BPPKB Kota Medan terkait dengan keluarga berencana. Salah satu media sosialisasi program keluarga berencana dapat dilakukan melalui KIE atau Komunikasi Informasi dan Edukasi baik secara kelompok maupun 13 individu. Selain KIE, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Medan juga menggunakan media konseling sebagai salah satu sosialisasi program keluarga berencana. Pelaksanaan sosialisasi program keluarga berencana tidak lepas dari peran serta media, baik itu media massa maupun media komunikasi lainnya. Media yang digunakan dalam sosialisasi program keluarga berencana diantaranya adalah penyuluhan, pelatihan, pembinaan dan pameran. Sosialisasi program keluarga berencana juga menggunakan media massa dalam penyebaran informasinya seperti menggunakan radio, televisi, koran dan bahkan sekarang telah menggunakan media yang berbasis IT seperti web online yang bisa diakses oleh masyarakat. Strategi komunikasi yang telah dilakukan dalam sosialisasi program keluarga berencana yang mengunakan media massa diantaranya seperti siaran radio, iklan di televisi, spanduk, brosur, dan pamflet. Selain itu, sosialisasi program keluarga berencana tersebut juga dilakukan dengan cara membagikan buku-buku panduan yang dilakukan pada saat sosialisasi di puskesmas atau posyandu. Analisis Penelitian ini menjelaskan bagaimana mengetahui strategi komunikasi Petugas penyuluh Lapangan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Medan dalam mensosialisasikan program Keluarga Berencana (KB) terhadap masyarakat di Kecamatan Medan Area. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif hanya memaparkan situasi atau peristiwa penelitian, tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Penelitian ini menyatakan bahwa media komunikasi yang digunakan untuk sosialisasi Program KB bisa melalui beragam media diantaranya adalah KIE, media massa, media online, penyuluhan, pelatihan, pembinaan, pameran. Namun dalam penelitian ini, strategi komunikasi yang dipilih adalah KIE yakni Komunikasi Informasi dan Edukasi yang berupa penyuluhan dengan memberikan pengetahuan kepada masyarakat dan mengunjungi rumah-rumah sekolah dan madrasah untuk mengikuti program KB, mengantisipasi kehamilan dini, mengatur jarak kelahiran dan menurunkan angka kematian bayi. 8. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi): hal Alamat URL/doi : : : : : : : : : : Tanggal diunduh : Penyampaian Iklan Layanan Masyarakat Kepada Khalayak 2007 Jurnal Elektronik Fenni Khairifa Universitas Sumatra Utara Jurnal Harmoni Sosial, Mei 2007 Volume I, No. 3 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18 645/1/har-mei2007-1%20(4).pdf 27 Maret 2015, pukul 21.08 WIB 14 Menurut peneliti, iklan layanan masyarakat berasal dari konsep Public Service Advertisement yangkemudian dikenal dengan Public ServiceAnnouncement (PSA) yang pertama kalidiperkenalkan di Amerika Serikat. Crompton danLamb (1986) mendefenisikan PSA sebagai iklanyang disiarkan melalui udara dan iklan tersebutdisponsori oleh media berkenaan untukkepentingan masyarakat banyak.Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah iklan layanan masyarakatyang disiarkan melalui Televisi di Medanditonton oleh khalayak atau tidak.Sekiranya ada yang menonton, berapa banyak mereka yang ikut menonton dan iklan layanan masyarakat manakah yang paling diingat oleh mereka. Penulis melakukan 2 penelitian yang berbeda dengan menggunakan metode survei. Penelitian 1 memberi perhatian terhadap iklan layanan masyarakat tentang kesehatan (penelitian 1). Sedangkan untuk penelitian berikutnya fokus perhatian diarahkan tentang iklan layanan masyarakat keselamatan berlalu lintas (penelitian 2). Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa 80% responden berumur diantara 20-25 tahun, dengan perbandingan jenis kelamin laki-laki dan perempuan adalah sama yaitu masing-masing 50 responden (50%) menonton iklan layanan masyarakat tentang kesehatan. Mayoritas responden berasal dari suku Karo (40%), Jawa (30%) dan sebagian yang lain suku Batak (10%), Melayu (10%) dan lain-lain sebanyak 10% yang terdiri dari suku Minang, Mandailing dan Cina. Mayoritas mereka menonton lebih dari10 jam dalam seminggu dan umumnya siaran yang ditonton adalah siaran Televisi swasta seperti: TPI, RCTI, SCTV, Indosiar dan ANTeve. Hanya sebagian kecil dari mereka yang menonton siaran TVRI (12%). Diantara pesan Iklan Layanan Masyarakat yang mereka tonton dari pesan pemakaian obat generik, Penggunaan alat kontrasepsi, dan Bahaya merokok di dominasi oleh iklan dengan pesan Pemakaian obat generik dengan persentase sebesar 92%. Berdasarkan data tersebut penulis menyampaikan pesan-pesan yang disampaikan melalui iklan layanan masyarakat tentang kesehatan masih sukar dipahami oleh responden.Seharusnyapemahaman dan kejelasan pesan iklan layananmasyarakat sangat penting, agar khalayakbersedia untuk mengadopsi pesanpesan yangdisampaikan. Hasil penelitian berikutnya tidak berbeda jauh hasilnya dengan penelitian yang pertama, dimana tidak semua iklan layanan masyarakat tentang keselamatan berlalu lintas ditonton dalam jumlah waktu yang sama oleh responden. Diantara pesan Iklan Layanan Masyarakat tentang keselamatan berlalu lintas yang mereka tonton dari pesan Pemakaian helm, Penggunaan jembatan penyebrangan, dan Penggunaan sabuk pengaman di dominasi oleh iklan dengan pesan Pemakaian helm dengan persentase sebesar 96%.Pemahaman responden terhadap pesan iklan layanan masyarakat tentang keselamatan berlalu lintas diukur dengan meminta kesediaan responden memberi pendapatnya tentang pesan-pesan yang terkandung dalam iklan layanan masyarakat tersebut. Mayoritas responden (87%) memahami pesan dari iklan layanan masyarakat tentang keselamatan berlalu lintas, namun sebagian di antara mereka kurang setuju dengan pesan tersebut, karena alasan menyusahkan terutama untuk penggunaan helm.Hasil kedua penelitian menunjukkan bahwa iklan layanan masyarakat yang disiarkan melalui Televisi sampai kepada khalayak, namun jumlah mereka yang dapat mengingat pesan-pesan dari iklan layanan masyarakat tersebut masih kurang. Sebaiknya media televisi secara kontinyu menyiarkan iklan layanan masyarakat dengan mengemas pesan agar lebih mudah dipahami dan disiarkan pada jam perdana (prime time) agar tidak luput dari perhatian khalayak. 15 Analisis Penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana agar masyarakat mau mengikuti Program KB untuk mewujudkan keluarga yang sejahtera. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif (metode wawancara dan metode kepustakan) dan kuantitatif (metode pengumpulan angket/ kuesioner) dengan target pencarian datanya adalah masyarakat Jawa Tengah. Hal tersebut dilakukan dengan cara memperlihatkan beragam kebaikan dan keuntungan yang akan didapatkan dari mengikuti Program Keluarga Berencana. Penulis pada awal pendahuluan menegaskan tentang efektivitas ILM, menurut penulis efektifitas sesuatu kampanye dan iklan layanan masyarakat itu tergantung kepada sampainya pesan iklan layanan masyarakat tersebut kepada khalayak atau kelompok sasaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti apakah iklan layanan masyarakat yang disiarkan melalui Televisi di Medan ditonton oleh khalayak atau tidak, namun isi dari penelitian ini tidak sinkron dengan tujuan yang telah dibuat karena dalam hasil penelitian penulis tidak mengungkit tentang perilaku masyarakat menonton atau tidak menonton, namun lebih mengarah kepada aspek pemahaman penonton. Penulis melakukan 2 penelitian yang berbeda dengan menggunakan metode survei yaitu tentang kesehatan dan keselamatan berlalu lintas. Namun dalam penelitian ini, penulis tidak menyampaikan alasan yang kuat mengapa penulis membandingkan dua iklan layanan masyarakat tentang kedua topik tersebut dan mengapa lokasi yang di pilih adalah kota Medan. Hal yang penting untuk memberikan pemahaman kepada khalayak dalam penelitian ini adalah pengemasan pesan.Apabila dilihat secara lebih mendalam, judul penelitian terlalu luas dan tata bahasa penulisan masih kurang ilmiah. Selain itu, penelitian ini tidak menyebutkan faktor atau penyebab mengapa pemahaman dan penyampaian iklan layanan masyarakat tidak begitu sampai pada khalayak. 9. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis : : : : Nama Editor Judul Buku Kota dan Penerbit : : : Nama Jurnal : Volume(Edisi): hal Alamat URL/doi Tanggal diunduh : : : Iklan Layanan Masyarakat tentang Cyberbullying untuk Membentuk Awareness Masyarakat 2013 Jurnal Elektronik Dani Al Jafi, ST, Aryo Bayu Wibisono, ST., M.Med.Kom Jawa Timur, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jurnal Desain Komunikasi Visual UPN “Veteran” Jatim Volume 2 http://eprints.upnjatim.ac.id/4236/1/03.PDF 14 Maret 2015, pukul 06.32 WIB Penulis meyakini bahwa salah satu mediayang digunakan untuk mengedukasi dan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan cyberbullying adalah dengan menggunakan media iklan layanan masyarakat.Metodologi desain yang dibuat berdasarkan target segmen iklan tersebut antara lain dengan melihat segmen 16 berdasarkan demografis antara lain; usia 16- 24 tahun, jenis kelamin laki-laki dan perempuan, pendidikan sma- perguruan tinggi, pendapatan Rp 300.000 – 500.000/bulan. Dan berstatus single. Berdasarkan segmen psikografiantara lain menyukai gadget, menggunakan internet lebih dari 2 jam sehari, pengguna media sosial, up to date informasi tantang pertemanan, cenderung menyukai cara berteman yang berkelompok, memiliki pengalaman kekerasan verbal oleh lingkungannya, segmen Geografistinggal di perkotaan/ metropolitan. Penulis berpendapat bahwa Iklan Layanan Masyarakat merupakan bagian dari kampanye social marketing yang bertujuan menjual gagasan atau ide untuk kepentingan atau pelayanan masyarakat. Biasanya pesan Iklan Layanan Masyarakat berupa ajakan, pernyataan atau himbauan kepada masyarakat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan demi kepentingan umum atau merubah perilaku yang “tidak baik” supaya menjadi lebih baik. Dalam sebuah iklan juga setidaknya mengandung unsur AIDCA yaitu attention,interest, desire, conviction, action. Dalam iklan layanan masyarakat cyberbullying ini menggunakan media cetak dan online dalam penyampaian informasinya, karena segmentasi yang dituju lebih menyukai media tersebut, yaitu remaja 16-24 tahun dengan karakteristik lain yang mendukung, sehingga akan lebih mudah untuk penyampaian kepada masyarakat. Iklan Layanan Masyarakat dalam kajian ini memiliki tahap rancangan sebagai berikut : 1. Melakukan penelitian awal untuk menguatkan argumentasi tentang urgensi ILM untuk cyberbullying 2. Melakukan studi-studi dari berbagai literatur dan kampanye sejenis tentang cyberbullying 3. Melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang memiliki kompetensi mengenai masalah cyberbullying untuk mendapatkan ide-ide baru sebagai solusi pemecahan masalah. 4. Menganalisa seluruh data riset 5. Merumuskan konsep desain 6. Mengimplementasikan dalam bentuk alternatif desain 7. Evaluasi dan revisi 8. Penggarapan Final desain Kesimpulan dari penelitian ini adalah ILM yang disusun menggunakan konsep “jarimu bagaikan pukulan”yang memiliki arti sebuah ejek-ejekan yang diketik pakai jari dapat memukul para korban. Harapan penulis dari tersusunnya ILM ini adalah dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan hadirnyacyberbullying. Analisis Penelitian ini menyatakan bahwa perancangan Iklan Layanan Masyarakat tentang cyberbullying dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan hadirnyacyberbullyingyang dikemas melalui strategi penggunaan media sesuai segmentasi dan slogan kalimat penyadaran yang dekat dengan sasaran. Dalam analisisnya, penulis menggunakan pisau analisis struktur iklan, AICDA, dan karakteristik media untuk mencapai iklan yang sesuai dengan target segmen yang dituju. Efektivitas ILM dinyatakan berhasil jika dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat. Namun penjabaran dari pisau analisis yang digunakan tidak tercantum dalam tulisan hasil kajian penulis, seperti dari sisi AICDA, penulis dalam tulisan hanya menjabarkan definisi dari pisau-pisau analisis tersebut secara panjang lebar, tanpa mengkaitkan dengan kasus cyberbullying yang dikaji. 17 10. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Penerbit Nama Jurnal Volume(Edisi): hal Alamat URL/doi Tanggal diunduh : Studi Efek Iklan Layanan Masyarakat tentang Anjuran Membayar Pajak Melalui TVRI Kaltim (Studi tentang Anjuran Membayar Pajak yang dilakukan DISPENDA Kota Samarinda) : 2013 : Jurnal : Elektronik : Muhammad Reyza Shahab : : : Unmul : Jurnal Harmoni Sosial, Mei 2007 : Volume I, No. 2: 311-323 : http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2013/06/jurnal%20asli%20(06-0313-02-05-11).pdf : 28 Maret 2015, pukul 05.55 WIB Penelitian ini fokus mengukur perubahan dari efekkognitif, afektif, dan behaviorial sasaran.Penulis menggunakan definisi konsepsional dalam maksud menyampaikan hasil penelitiannya berupa penjabaran efek Iklan Layanan Masyarakat merupakan setiap perubahan yang terjadi di dalam diri khalayak akibat menerima pesan-pesan yang bersifat sosial melalui televisi. Melalui pesan yang disampaikan tersebut akan menimbulkan efek bagi khalayak berupa : efek kognitif, efek afektif dan efek behavioral. Salah satu iklan layanan masyarakat yang dibuat untuk menyukseskan program pembangunan negara adalah iklan wajib pajak. Jadi melalui pesan yang disampaikan Iklan Layanan Masyarakat tentang pajak diharapkan dapat menimbulkan respon yang baik bagi masyarakat. Seperti meningkatnya kesadaran masyarakat untuk membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta pemahaman masyarakat akan pentingnya membayar pajak untuk kesejahteraan bersama. Penulis menyampaikan bahwa yang disampaikan dari iklan pajak tersebut kurang efektif, karena iklan pajak tersebut hanya ditujukan kepada para pengusaha saja sehingga efek yang timbul pada masyarakat hanya berupa efek kognitif sedangkan pada efek afektif dan behaviorial kurang begitu efektif. Pembahasan penelitian hasil studi lapang tentang efek kognitif menjelaskan bahwa masyarakat yang membayar pajak pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Samarinda memiliki tingkat pengetahuan yang sedang atau cukup baik terhadap informasi yang diperoleh masyarakat tentang pajak. Di samping itu, pemahaman masyarakat tentang pentingnya membayar pajak masih kurang karena dinilai belum semuanya merata sehingga kesadaran masyarakat akan pentingnya membayar pajak masih rendah. Jadi, sejauh ini hanya efek kognitif yang efektif dalam memberikan dampak kepada khalayak untuk membayar pajak. Selanjutnya mengenai efek kedua yaitu efek afektif menyebutkan bahwa perasaan bangga masyarakat menjadi masyarakat taat bayar pajak di Dinas Pendapatan Daerah kota Samarinda sudah sangat baik khususnya masyarakat yang membayar pajak banyak sekali. Di samping itu mengenai tidak adanya keterpaksaan masyarakat atau merasa ditipu dalam membayar pajak di Dinas Pendapatan Daerah Kota Samarinda memang benar adanya walaupun ada sebagian masyarakat ingin mengetahui mengenai transparansi dari pihak pajak kemana uang tersebut seharusnya disalurkan. Namun pada kenyataannya efek afektif dinilai kurang efektif dalam memberikan dampak terhadap 18 masyarakat yang ingin membayar pajak karena mereka menganggap iklan pajak tersebut kurang menarik. Selanjutnya mengenai efek terakhir yaitu efek behaviorialhasil di lapangan mengungkapkan bahwa kesadaran masyarakat untuk tetap membayar pajak sesuai dengan ketentuan wajib pajak di Dinas Pendapatan Daerah Kota Samarinda sudah semakin meningkat terkait dengan antusiasme masyarakat yang datang untuk membayar pajak. Di samping itu pengaruh iklan pajak dalam membentuk masyarakat yang taat dalam membayar pajak dinilai masih kurang karena selain durasinya terlalu singkat juga isi pesan yang ingin disampaikan hanya berupa himbauan bukan edukasi. Jadi, efek behaviorial yang terdapat pada iklan pajak yang dilakukan Dinas Pendapatan Daerah Kota Samarinda masih belum bisa memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat karena mereka merasa iklan pajak tersebut kurang menarik dan tidak kreatif terkait dengan durasi yang diberikan terlalu singkat, isi pesan hanya berupa himbauan bukan edukasi dan dari segi visual sangat monoton sekali. Analisis Penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana untuk mengetahui efek Iklan Layanan Masyarakat tentang anjuran membayar Pajak Melalui TVRI Kaltim yang dilakukan DISPENDA Kota Samarinda, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang berusaha menggambarkan atau mendeskripsikan obyek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan. Namun pada pada penelitian ini penelitian ini kurang reliabel karena tidak sesuai dengan apa yang seharusnya dan penelitian ini kurang mendalam. Hal tersebut dapat dilihat dari penulis yang tidak mengambil responden dari masyarakat tetapi mengambil responden dari pihak DISPENDA Daerah Kota Samarinda yang bertindak sebagai penyedia ILM. Pada pembahasan dan hasil lapang mengatakan bahwa efek kognitif telah efektif, namun hasil yang diperoleh peneliti bertentangan yaitu pemahaman masyarakat tentang pentingnya membayar pajak masih kurang karena dinilai belum semuanya merata sehingga kesadaran masyarakat akan pentingnya membayar pajak masih rendah.Penjelasan tersebut bertolak belakangdengan efektifnya efek kognitif dari ILM yang dianalisis oleh peneliti. Di sisi lain, pembahasan efek afektif dan behaviorialsudah sesuai karena masyarakat menganggap iklan kurang menarik sehingga menurut peneliti efek afektif dan behaviorial kurang efektif.Hasil akhir dari penelitian ini menjelaskan bahwa efektivitas ILM lebih mudah mempengaruhi dari efek kognitif. Tetapi untuk efek afektif dan behaviorialmasih perlu adanya strategi kemasan pesan lebih lanjut karena masyarakat lebih tertarik dengan pesan yang persuasif sedangkan ILM sendiri cenderung memiliki pesan yang kurang persuasif dan cenderung monoton. 19 11. Judul : Tingkat Pengetahuan Pemirsa Pada Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat TBC di Televisi Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Penerbit Nama Jurnal Volume(Edisi): hal Alamat URL/doi Tanggal diunduh : : : : : : : 2009 Jurnal Elektronik Juwito Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jawa Timur : Jurnal Harmoni Sosial, Mei 2007 : Vol. 7, No. 4 : http://jurnaljam.ub.ac.id/index.php/jam/article/do wnload/181/211 : 10 April 2015, pukul 05.41 Menurut peneliti, iklan layanan masyarakat merupakan salah satu media alternatif bagi beberapa pihak seperti pemerintah, instansi maupun kantor-kantor (yang bersifat non-profit oriented) sebagai upaya pengenalan suatu program.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 100 orang pemirsa di Surabaya yang mengetahui tentang pengertian TBC sekitar 82%, hal ini dikarenakan Iklan Layanan Masyarakat tersebut memberikan informasi yang jelas dan spesifik mengenai pengertian-pengertian TBC sehingga pengetahuan pengetahuan mereka bertambah akan informasi TBC. Pengetahuan tentang cara penularan sebesar 83% hal ini mereka dapatkan bukan hanya dari Iklan Layanan Masyarakat tetapi dari buku, konsultasi dokter dan internet. Pengetahuan tentang gejala-gejala yang sering dialami oleh penderita TBC sebesar 86%, gejala yang diketahui meliputi gejala umum (sistemik) dan gejala khusus (khas). Pengetahuan tentang pengobatan tidak tuntas menyebabkan kekebalan pada penyakit TBC yang akan membuat bakteri TBC kebal terhadap obat menunjukkan pengetahuan responden sebesar 88%. Pengetahuan tentang pemberantasan penyakit TBC pengetahuan responden sebesar 78%. Berdasarkan pegetahuan pemirsa mengenai isi pesan Iklan layanan masyarakat tentang TBC sebagian besar pada kategori tinggi sebesar 68%. Hal tersebut disebabkan karena tingkat pendidikan masyarakat Surabaya yang cukup tinggi sehingga mampu menganalisis isi pesan Iklan Layanan Masyarakat, selain itu kesadaran masyarakat yang sudah baik tentang pentingnya menjaga kesehatan. Tingkat pengetahuan yang tinggi menunjukkan masyarakat Surabaya sudah memiliki pengetahuan yang banyak mengenai penyakit TBC ini. Dari kategori sedang yaitu sebesar 31% hal ini disebabkan oleh informasi yang kurang informatif atau masih menggunakan istilah-istilah kedokteran, sehingga ILM dinilai kurang begitu variatif dan belum bisa mengajak masyarakat. Pada masyarakat berpengetahuan rendah yaitu sebesar 1%, hal ini disebabkan karena latar belakang pengetahuan masyarakat yang rendah seperti usia, pendidikan, maupun pekerjaan. Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat tentang TBC sebagian besar pada kategori tinggi, karena tingkat pengetahuan yang dimiliki masyarakat Surabaya cukup tinggi sehingga mampu menganalisa berbaga informasi yang diberikan seputar penyakit TBC. 20 Analisis Jurnal Penelitian ini menjelaskan tentang bagaimanauntuk mengetahui tingkat pengetahuan pemirsa yang menyaksikan Iklan Layanan Masyarakat tentang TBC di TVRI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan menyebar kuestioner. Populasi sample adalah Pemirsa TVRI di Surabaya dengan teknik pengambilan sample menggunakan multistage cluster random sampling dan diperoleh sample sebanyak 100 orang. Pengumpulan data diperoleh dari data primer yaitu jawaban kuestioner yang diberikan oleh responden, sedangkan sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen dari instansi terkait.Penelitian ini menyatakan bahwa sebagian besar masyarakat memiliki pengetahuan pada kategori tinggi mengenai TBC. Hal tersebut membuat masyarakat Surabaya mampu menganalisa berbaga informasi yang diberikan seputar penyakit TBC. Kekurangan dari penelitian ini terletak dari isi penulisan yang kurang mendalam baik terutama dalam bagian pembahasan. Penelitian ini hanya membahas tentang aspek pengetahuan saja, padahal kenyataannya Iklan Layanan Masyarakat dapat mempengaruhi aspek sikap juga. Selain itu, penelitian ini kurang menjelaskan tentang penjelasan dari variabel penelitian. 21 RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN Masalah kependudukan di Indonesia Indonesia merupakan salah satu negara penghasil penduduk terbanyak di dunia. Jumlah penduduk Indonesia adalah 237.641.326 jiwa menurut data resmi sensus penduduk 2010 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik. Berangkat dari asumsi jumlah penduduk tadi, jika kita menggunakan data pertumbuhan penduduk indonesia yang dikeluarkan oleh bank dunia, yakni 1.21% per tahun, maka jumlah penduduk indonesia tahun 2015 ini akan menjadi 252.370.792 jiwa. BKKBN (2014) teori tentang pertumbuhan penduduk meskipun masalah kependudukan telah lama diperbincangkan di kalangan masyarakat, namun baru di sekitar abad ke-18 banyak di antaranya yang mulai menganalisis masalah kependudukan secara sistematis. Meskipun banyak para ahli yang menulis tentang masalah kependudukan di dunia, akan tetapi di antara tokoh-tokoh yang dianggap pakar ilmu kependudukan klasik adalah Thomas Malthus dan Karl Marx. Populasi tinggi yang tidak dibarengi dengan lahan pangan dan energi yang cukup akan mengakibatkan ketidakseimbangan antara supply dan demand yang bisa menyebabkan harga menjadi mahal sehingga seperti yang sedang terjadi sekarang, inflasi semakin tinggi, harga bahan makanan semakin tinggi sehingga kemiskinan pun semakin banyak. Semakin menurunnya konsumsi masyarakat akan menyebabkan perusahaan merugi dan memPHK karyawannya sebagai langkah efisiensi, sehingga semakin banyak lagi kemiskinan. Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Misalnya pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun 1995 ke tahun 2000 adalah perubahan jumlah penduduk Indonesia dari tahun 1995 sampai 2000. Indikator tingkat pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memprediksi jumlah penduduk di suatu wilayah atau negara dimasa yang akan datang. Dengan diketahuinya jumlah penduduk yang akan datang, diketahui pula kebutuhan dasar penduduk ini, tidak hanya di bidang sosial dan ekonomi tetapi juga di bidang politik misalnya mengenai jumlah pemilih untuk pemilu yang akan datang. Tetapi prediksi jumlah penduduk dengan cara seperti ini belum dapat menunjukkan karakteristik penduduk di masa yang akan datang. Untuk itu diperlukan proyeksi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang membutuhkan data yang lebih rinci yakni mengenai tren fertilitas, mortalitas dan migrasi. Kelahiran dan perpindahan penduduk di suatu wilayah menyebabkan bertambahnya jumlah penduduk di wilayah yang bersangkutan. Sedangkan kematian menyebabkan berkurangnya jumlah penduduk di wilayah tersebut. Pertumbuhan penduduk suatu wilayah atau negara dihitung dengan membandingkan jumlah penduduk awal (misal P0) dengan jumlah penduduk dikemudian hari (misal Pt). Tingkat pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus secara geometrik yaitu dengan menggunakan dasar bungaberbunga (bunga majemuk). Dengan rumus pertumbuhan geometrik, angka pertumbuhan penduduk (rate of growth atau r ) sama untuk setiap tahun, rumusnya: Pt = P0 (1+r)t Sipangkar (2011) Masalah kependudukan di Indonesia dikategorikan sebagai suatu masalah nasional yang besar dan memerlukan pemecahan segera. Hal ini mencakup lima masalah pokok yang terkait satu sama lainnya, yaitu: 1. Jumlah penduduk yang besar 2. Tingkat pertumbuhan yang tinggi 22 3. Penyebaran penduduk yang tidak merata 4. Komposisi umur penduduk yang timpang 5. Dan masalah mobilitas penduduk Paket masalah kependudukan ini telah menjadi induk dari berbagai masalah lain. Apabila tidak segera ditangggulanngi tidak mustahil mendatangkan efek yang lebih parah lagi dan dapat melumpuhkan pembangunan nasional. Upaya Pengendalian Pertumbuhan Penduduk di Indonesia Rusli (2014) upaya mempengaruhi perkembangan, jumlah, distribusi dan komposisi penduduk tercermin dalam tindakan-tindakan pemerintah di berbagai bidang. suatu kebijaksanaan kependudukan dapat menyangkut mortalitas, fertilitas dan gerak penduduk. Kebijaksanan fertilitas tidak hanya dalam bentuk program Keluarga Berencana (KB), melainkan termasuk peraturan dan prosedur administratif. Demikian mengenai gerak penduduk akan mengandung berbagai unsur yang sangat mempengaruhi pola gerak penduduk di suatu negara seperti: industrialisasi dan pembangunan ekonomi, jaringan transportasi, pembangunan kota, pembangunan perdesaan, dan proyek-proyek perumahan. Kebijaksanaan-kebijaksanaan kependudukan terdiri dari beragam tipe yang dapat berbentuk langsung atau tidak langsung; eksplisit atau implisit; domestik atau internasional; dan kebijaksanaan-kebijaksanaan intervensi atau non-intervensi. BKKBN (2014) populasi manusia seperti hal yang besar dan politis yang dibicarakan banyak orang. Tetapi hal ini juga merupakan hal yang dapat dilakukan oleh setiap orang. Seperti yang telah kita lakukan dahulu dan berhasil, kita bisa Ikut program Keluarga Berencana (KB) atau paling tidak memiliki rencana KB sebagai komposisi keluarga yang ideal. Dibanding disiplin ilmu lainnya Demografi masih terbilang baru, namun kenyataannya Demografi dapat dijadikan indikator kemajuan pembangunan. Sebagai contoh, tren penurunan angka kelahiran menunjukkan kemampuan pemerintah dan mitranya dalam hal program pelaksanaan pengendalian penduduk yang berdampak pada peningkatan kualitas penduduk untuk jangka panjang, sementara itu tren penurunan angka kematian bayi yang berujung pada peningkatan usia harapan hidup menunjukkan upaya peningkatan kualitas kesehatan penduduk. Selain itu, indikator ataupun ukuran yang dikembangkan dalam ilmu Demografi juga bermanfaat untuk mengestimasi besarnya jumlah dan komposisi umur penduduk berguna untuk melihat kebutuhan pembangunan di masa yang akan datang. Untuk memecahkan masalah pertumbuhan penduduk, dilaksanakan program perpindahan penduduk dari daerah padat ke daerah kekurangan penduduk, yaitu program transmigrasi. Sasaran utama program transmigrasi semula adalah untuk mengurangi kelebihan penduduk di Pulau Jawa. Tetapi ternyata jumlah penduduk yang berhasil ditransmigrasikan keluar Jawa sangat kecil jumlahnya. Pada tahun 1953 direncanakan 100.000 penduduk, tetapi hanya sebanyak 40.000 orang yang berhasil dipindahkan (BPS 1994:90). Walaupun demikian, program transmigrasi sudah menunjukan hasilnya di mana penduduk yang tinggal di Pulau Jawa turun dari 60% pada tahun 1990, diproyeksikan menjadi 57,7% pada tahun 2000. Sebaliknya diluar Jawa diproyeksikan akan terjadi kenaikan tahun 1990-2000. Di Pulau Sumatera naik dari 21% pada tahun 1990 menjadi 21,65 % pada tahun 2000 (BPS 1990:6-7). 23 Strategi Komunikasi Pengendali Pertumbuhan Penduduk Menurut Effendy (1993:28) dalam Wahyudi (2013) mendefinisikan komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat atau perilaku baik secara lisan maupun tidak langsung melalui media. Selanjutnya hakikat komunikasi sendiri menurut Effendy adalah proses pernyataan antar manusia dan yang dinyatakan itu adalah fikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya.Menurut Kincaid dan Schramm (1977) mengumukakan bahwa pada umunya komunikasi dipakai pesertanya untuk saling membagi dan menggunakan informasi tentang lingkungan (….yang dilukiskan), kaitan hubungan (….yang member petunjuk), dan penilaian (…..yang mendorong) Program keluarga berencana merupakan salah satu usaha penanggulangan masalah kependudukan. Program Keluarga Berencana adalah bagian terpadu dalam program pembangunan nasional dan bertujuan untuk turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi, spritual, dan sosial budaya, penduduk Indonesia agar dapat dicapai keseimbangan yang baik dan kemampuan produksi nasional. Program Keluarga Berencana telah dikembangkan sebagai salah satu program nasional sejak Repelita I dan ditingkatkan dalam Repelita demi Repelita. Program ini bagian utama dari kebijaksanaan kependudukan yang menyeluruh yang ada di indonesia. Program Keluarga Berencana merupakan bagian yang integral dalam pembangunan Indonesia dan hal ini telah direncanakan sejak tahun 1968 di mana dengan terbentuknya Lembaga Keluarga Berencana Nasional (LKBN) dan surat keputusan presiden No.8 tahun 1970 ditingkatkan menjadi Badan Koordinasi Keluarga Berencana nasional (BKKBN) Menurut Uchjana (1993 : 300) dalam Wahyudi (2013) strategi pada hakikatnya adalah perncanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai satu tujuan. Tetapi Untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus menunjukkan taktik operasionalnya. Demikian pula strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan menejemen komunikasi (communication management) untuk mencapai satu tujuan. Untuk mencapai satu tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung dari situasi dan kondisi. Seperti halnya dengan strategi dalam bidang apapun, strategi komunikasi harus didukung oleh teori. Karena teori merupakan pengetahuan berdasarkan pengalaman yang sudah diuji kebenarannya.Seperti yang dinyatakan oleh R.Wayne Pace, Brent D.Peterson dan M. Dallas Burnett dalam bukunya Techniques for effective communication, tujuan strategi komunikasi tersebut sebagai berikut Uchjana (1993 : 300) dalam Wahyudi (2013) 1. To secure understanding Untuk memastikan bahwa terjadi suatu pengertian dalam berkomunikasi 2. To estabilish acceptance Bagaimana cara penerimaan itu harus dibina dengan baik 3. To motive action Penggiatan untuk memotivasinya 4. The goals which the communicator sought to achieve Bagaimana mancapai tujuan yang hendak dicapai oleh pihak komunikator dari proses komunikasi tersebut. Uraian tujuan strategi komunikasi tersebut memberikan gambaran bahwa untuk memberikan suatu informasi Program KB dibutuhkan suatu strategi komunikasi yang 24 mencakup seluruh tujuan. Oleh karena itu, strategi komunikasi Program KB senantiasa disampaikan melalui berbagai cara seperti komunikasi langsung maupun tidak langsung. Untuk mecapai sesuatu yang lebih cepat dipahami masyarakat, maka strategi komunikasi yang digunakan adalah strategi komunikasi secara langsung. Strategi komunikasi dalam program KB dapat dilakukan melalui komunikasi tatap muka dan penyuluhan. Yuliana (2013) PLKB melalui cara berkomunikasi dengan tatap muka dirasa sangat efektif dalam mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku komunikan terutama pasangan usia subur untuk mau berpartisipasi melaksanakan program keluarga berencana. Pertemuan kelompok atau pertemuan tatap muka selama ini dirasakan paling efektif, tetapi dengan dinamika kehidupan masyarakat yang terus bergerak metode ini jangkauannya sangat terbatas, sehingga perlu dibarengi dengan peretemuan melalui kerja sama dengan kelompok masyarakat. Mahfoedz, (2007) dalam Yuliana (2013) Penyuluhan adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan sehingga masyarakat tidak hanya sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga mau melakukan sesuatu yang dianjurkan yang dikehendaki oleh komunikator.Mardikanto dalam (Nurudin 2004:133) Penyuluhan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam masyarakat menyebutkan bahwa lima alasan mengapa penyuluhan sangat penting dilaksanakan yaitu sebagai proses penyebaran informasi, sebagai proses penerangan, sebagai proses perubahan prilaku, sebagai proses pendidikan dan sebagai proses rekayasa sosial. Nurdin (2007:9) dalam Wahyudi (2013) Pelaksanaan sosialisasi tidak hanya melalui penyuluhan, atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan cara tatap muka tetapi di sini BKKBN sudah mulai mengunakan media massa seperti media massa elektronik, media massa cetak dan media massa online (cybermedia) untuk mempermudah sosialisasi dan juga media massa bisa menjangkau masyarakat hingga kepelosok desa, media yang dimanfaatkan BKKBN adalah media massa elektronik seperti: 1. Televisi, sebuah media elektronik terkenal yang digunakan untuk memancarkan dan menerima siaran gambar bergerak, yang bisa dilihat langsung oleh penonton, disini juga BKKBN bisa mengekspos iklan layanan masyarakat mengeni program KB seperti contoh iklan yang diperankan oleh sireen sungkar dan teuku wisnu yang berjudul “menikah muda” dalam iklan layanan masyarakat ini memiliki pesan tentang dampak menikah muda tanpa rencana, perkawinan dan kehamilan usia ideal, bayi lahir sehat dan ibu selamat. Kelemahan dari media televisi ini pertama biaya relatif mahal, hanya dapat dinikmati sebentar, tidak semua tempat dapat tercapai gelombang penyiraran televise. 2. Radio disini dimanfaatkan oleh BKKBN dalam mensosialisasikan program KB rangka memudahkan dalam penyebaran informasi mengenai program KB. Karena jangkauan radio sangat luas dalam penyampaian pesasn-pesannya. Tanpa banyak varian-variannya. Daya tembus yang besar dan tidak mengenal rintangan, BKKBN berkejasama dengan radio pemerintahan yaitu RRI biasanya jam tayangnya dialog tetang Program KB ini Jam 21.00-22.00 di siarkan dalam sebulan sekali setiap taggal 10. Terakhir dialog ini di siarkan pada tanggal 10 november 2012 difekuensi Pro1 Samarinda 97.6 dan Pro3 Samarinda 98.4 FM. Kelemahan dari radio sendiri, waktu terbatas, tidak ada pengulangan dalam penyampaian pesan, pendengar sering kurang mendengarkan secara penuh. 3. Media massa cetak dimanfaatkan oleh BKKBN untuk mengkspos semua bentuk kegiatan dalam mensosialisasikan program KB seperti dalam pengunaan Koran/surat kabar, bulletin, buku, majalah dan newsletter, semua alat-alat media cetak ini di manfaatkan untuk mempermudah sosialisasi program KB. 25 4. Media massa online juga jadi media perantaraan BKKBN dalam mensosialisasikan program KB, media massa online dalah website internet yang berisikan informasi aktual layaknya media cetak. Terdapat empat fungsi media menurut pareno (2007:7-8) dalam Wahyudi (2013), yaitu : 1. Fungsi penyaluran informasi 2. Fungsi mendidik 3. Fungsi menghibur 4. Fungsi mempengaruhi Keempat fungsi tersebut melekat dalam media secara utuh dalam arti harus dilaksanakan secara bersama sama, tidak boleh mengutamakan satu dua fungsi lainnya. Dengan kata lain, media adalah four in action. Pengunaan media memang sangat berpengaruh dalam sosialisasi program KB. Frekuensi penggunaanya pun terbilang sangat sering dan bahkan ada beberapa hampir selalu dilakukan dalam mensosialisasikan program tersebut, disini juga media diharapkan dapat mendukung BKKBN dalam mensosialisasikan program KB, agar dalam penyebaran informasi tetang program KB ini bisa berjalan dengan efektif. Iklan Layanan Masyarakat Iklan layanan masyarakat berasal dari konsep Public Service Advertisement yang kemudian dikenal dengan Public ServiceAnnouncement (PSA) yang pertama kali diperkenalkan di Amerika Serikat. Crompton dan Lamb (1986) mendefenisikan PSA sebagai iklan yang disiarkan melalui udara dan iklan tersebut disponsori oleh media berkenaan untuk kepentingan masyarakat banyak. Kemudian Alcalay dan Taplin (1989) mengatakan bahwa PSA merupakan pesan radio atau Televisi dalam berbagai tempo waktu (biasanya 10, 15, 20, 30 atau 60 detik) yang mempromosikan program, pelayanan, peristiwa atau isu-isu yang menarik perhatian dan minat masyarakat, dan pesan ini disponsori oleh instansi yang tidak mementingkan keuntungan. Perlu diketahui bahwa iklan layanan masyarakat bertujuan untuk memberi kesadaran kepada khalayak. Apabila mereka telah sadar terhadap masalah yang disiarkan melalui iklan layanan masyarakat, maka mereka akan melakukan perubahan dalam tingkah laku. Setelah terjadi perubahan tingkah laku di kalangan khalayak, maka dapatlah dikatakan iklan layanan masyarakat itu telah memberikan kesan dan kampanye tersebut mencapai sasarannya. Agar terciptanya suatu perubahan perilaku, diperlukan suatu keterpaan terhadap Iklan Layanan Masyarakat. Keterpaan adalah terkenanya khalayak terhadap satu atau beberapa pesan dari media massa. Keterpaan media informasi merupakan perilaku individu yang berkaitan dengan pemenuhan berbagai jenis informasi seperti melepaskan ketegangan, mencari hiburan, wahana edukasi, serta kebutuhan identitas diri (McQuail 1987). Feberia (2012) tingkat keterpaan individu pada media informasi juga akan mempengaruhi keterdedahan individu dalam mengakses informasi yang di inginkannya. Selama proses berlangsung, terdapat faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor khalayak yaitu tingkat pengetahuan khalayak dan kebiasaan sasaran dan faktor kualitas ILM yaitu kualitas pesan, waktu dan frekuensi penayangan, dan pemilihan aktor dan penggunaan slogan 26 Tabel 1. Perbandingan strategi komunikasi program KB,efektivitas ILM,dan keunikan ILM sebagai strategi komunikasi No Nama Penulis / Judul Strategi Komunikasi Program KB 1. Puri Kusuma Dwi Putri / Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengetahuan, Sikap , dan Terpaan Iklan Layanan Masyarakat KBVersi Shireen Sungkar dan Teungku Wisnudi TV terhadap Perilaku KB pada Wanita dan Pria dalam Usia Subur Melalui Iklan Layanan Masyarakat Efektivitas ILM Keunikan ILM sebagai strategi komunikasi Dapat mempengaruhi Terjadi perubahan pada langsung khalayak yang pengetahuan (berpusat pada pola menonton pikiran, cabang ini menyatakan bahwa bagaimana individu memperoleh, menyimpan dan memproses informasi yang akan menghasilkan hasil perilaku. Apa yang dilakukan tidak hanya pada pola stimulus response, tetapi juga pada mental yang digunakan untuk mengatur informasi. Contoh: seorang laki-laki memiliki pemikiran bahwa menurutnya dia bangga dengan mempunyai banyak anak terutama ) Terjadi perubahan pada sikap (berkonsentrasi pada bagaimana orang-orang berprilaku dalam situasi komunikasi. menenkankan hubungan antara perilaku komunikasi. Contoh: pasangan suami isteri yang sudah cukup mempunyai dua anak dengan melihat kondisi ekonomi dan tingkat kebutuhan yang semakin tinggi memutuskan untuk Metodologi Metode survey dengan analisis yang digunakan adalah personal determinants, environmental determinants dan behavioral determinants. Teknik pengambilan responden (wanita atau pria dalam usia subur yang dilihat dari jumlah TFR) 27 2. 3. 4. melakukan program KB. Pasangan tersebut melakukan evaluasi, pengaturan dan pengarahan terhadap perilaku mereka dalam menanggapi atau memberikan respons terhadap motivasi dan tujuan bersama) Inayah Rohmaniyah / Melalui Iklan Layanan Terjadi peningkatan jumlah peminat Pemilihan media, lokasi Masyarakat dalam akseptor KB melalui informasi penempatan maupun Perancangan Iklan media cetak penyebarannya, Layanan Masyarakat pengilustrasiannya tentang Program menarik dan mudah “Keluarga Berencana” dipahami, pemilihan untuk Menciptakan headline yang singkat, Keluarga Sejahtera padat, namun jelas kemudian penggunaan font yang dipilih juga harus memiliki tingkat keterbacaan yang baik. Indah Rizkia Rukmana / Dilakukan oleh Pengaruh Implementasi pemerintah melalui instansi-instasi terkait Program Pelayanan Keluarga Berencana (Kb) Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Keluarga di Kecamatan Malalayang Kota Manado Endah Sulistyaningsih / Sosialisasi secara StrategiSosialisasiBada tatap muka melalui Pendekatan kualitatif (metode wawancara dan metode kepustakan) dan kuantitatif (metode pengumpulan angket/ kuesioner), Teknik pengambilan responden menggunakan (teknik sampling mengambil sample kota Semarang dengan menggolongkan keluarga dalam KPS dan KS1), metode analisa data (framing dan tabel rekapitulasi data) Metode kuantitatif ( data primer, data sekunder), pemilih responden (random sampling), teknik (kuesioner, interview, studi dokumentasi), analisis (statistik deskriptif dan statistik inferensial) Tidak menjelaskan metode namun dijelaskan teori analisis yaitu teori 28 nKependudukan dan KeluargaBerencanaNas ional (Bkkbn) Provinsi Kalimantan Timur dalamMeningkatkanPe ngguna Program KeluargaBerencana (Kb) dikotaSamarinda Eka Yuliana / Peranan Kepala Adat Dalam Sosialisasi Program Keluarga Berencana Di Pampang Kelurahan Sungai Siring Samarinda penyuluhan Melalui komunikasi tatap muka, yaitu Penyuluhan (pemberian informasi tentang program KB) dimana kepala adat berperan sebagai Komunikator - 6. Dede Wahyudi / StrategiKomunikasiPer wakilanBkkbnProvinsi Kalimantan Timur dalamMensosialisasika n Program Kb Televisi, radio, media massa cetak, dan media massa online - 7. Sufiatni / Strategi Komunikasi Petugas Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana dalam Komunikasi Informasi dan Edukasi - 5. difusi inovasi, konsep POAC - Penelitian kulitatif, data primer, data sekunder, teknik pengumpulan data [wawancara mendalam (interview), pengamatan (observasi), dokumentasi dan Riset Kepustakaan (Library Research)], analisis data (kualitatif dengan model interaktif), sumber data (informan kunci, peristiwa, dokumentasi), teknik pengambilan data purposive sampling Pendekatan kualitatif, sumber data (informan), sumber data (data primer: wawancara lansung dan sekunder: dokumen resmi), teknik pengumpulan data (data penelitian kualitatif), - Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data (data primer: wawancara dan observasi, data sekunder: penelitian kepustakaan dan studi kontemporer), teknik 29 8. 9. Mensosialisasikan Program Keluarga Berencana di Kecamatan Medan Area Fenni Khairifa / Penyampaian Iklan Layanan Masyarakat kepada Khalayak Dani Al Jafi, ST, Aryo Bayu Wibisono, ST., M.Med.Kom / Iklan Layanan Masyarakat tentang Cyberbullying untuk Membentuk Awareness Masyarakat 10. Muhammad Reyza Shahab / Studi Efek Iklan Layanan Masyarakat tentang Anjuran Membayar Pajak Melalui TVRI Kaltim (Studi tentang analisis data (reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan) - - - Iklan layanan masyarakat bertujuan untuk memberi kesadaran kepada khalayak. Apabila mereka telah sadar terhadap masalah yang disiarkan melalui iklan layanan masyarakat, maka mereka akan melakukan perubahan dalam tingkah laku. Setelah terjadi perubahan tingkah laku di kalangan khalayak, maka iklan layanan masyarakat itu telah memberikan kesan dan kampanye tersebut mencapai sasarannya. Iklan layanan masyarakat dapat berpedoman pada unsur AIDCA (attention, interest, desire, conviction, action) untuk dihasilkan suatu tindakan yang sesuai dengan dengan tujuan pembuatan sebuah iklan layanan masyarakat berupa perubahan kesadaran pada masyarakat. Efek Iklan Layanan Masyarakat merupakan setiap perubahan yang terjadi di dalam diri khalayak akibat menerima pesan-pesan yang bersifat sosial melalui televisi. Melalui pesan yang disampaikan tersebut akan menimbulkan efek bagi khalayak Mempromosikan program, pelayanan, peristiwa atau isu-isu yang menarik perhatian dan minat masyarakat, dan pesan ini disponsori oleh instansi yang tidak mementingkan keuntungan. Metode survei, pengumpulan data (penyebaran angket), pemilihan responden (purposive sampling dan accidental sampling) Mengedukasi dan menumbuhkan kesadaran Tidak dijelaskan metode penelitian namun menggunakan pisau analisis struktur iklan, AICDA, dan karakteristik media Dapat menyebarluaskan program-program pemerintah Penelitian deskriptif kualitatif, sumber data (data primer dan data sekunder), teknik pengumpulan data (penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan), teknik analisis data (analisis data kualitatif) 30 Anjuran Membayar Pajak yang dilakukan DISPENDA Kota Samarinda) 11. Juwito / Tingkat Pengetahuan Pemirsa pada Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat TBC di Televisi berupa: efek kognitif, efek afektif dan efek behavioral. - Perubahan pengetahuan khalayak seperti seorang individu sudah dapat menerima dan menganalisa suatu informasi un tuk dicerna sehingga kebutuhan informasi yang dicari dapat terpenuhi dan informasi yang disampaikan dapat ditelaah dan dipergunakan untuk kehidupan sehari-hari. Memberi informasi dan tidak mengharapkan keuntungan ekonomis Metode survey dengan menyebar kuestioner, teknik pengambilan sampel (multistage cluster random sampling), data (data primer dan data sekunder), teknik analisis data (tabel frekuensi) 31 Strategi Komunikasi Program KB Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan menejemen komunikasi (communication management) untuk mencapai satu tujuan. Berdasarkan penelitian Puri Kusuma Dwi Putri (2012) salah satu komunikasi untuk mengkomunikasikan perilaku KB melalui Iklan Layanan Masyarakat. Inayah Rohmaniyah (2014) untuk menciptakan keluarga sejahtera melalui program KB dirancang melalui Iklan Layanan Masyarakat. Indah Rizkia Rukmana (2013) implementasi program pelayanan KB dilakukan oleh pemerintah melalui instansi-instansi terkait dalam rangka meningkatkan kesejateraan keluarga. Endah Sulistyaningsih (2013) sosialisasi BKKBN untuk meningkatkan program KB dilakukan secara tatap muka melalui penyuluhan. Eka Yuliana (2013) strategi komunikasi untuk sosialisasi program KB dilakukan melalui komunikasi tatap muka yaitu penyuluhan (pemberian informasi tentang program KB) dimana kepala adat berperan sebagai komunikator. Dede Wahyudi (2013) strategi komunikasi untuk mensosialisasikan Program KB oleh perwakilan BKKBN melalui televisi, radio, media massa cetak, dan media massa online. Sufiatni (2014) strategi komunikasi untuk mesosialisasikam Program KB oleh petugas penyuluh lapangan melalui komunikasi informasi dan edukasi. Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat Iklan layanan masyarakat sebagai salah satu konsep strategi komunikasi Program KB yang bertujuan untuk merubah dan membentuk perilaku masyarakat dengan tujuan yang tidak komersil. Sebagai iklan layanan masyarakat berbentuk audiovisual yang kerap kali tayang di televisi memerlukan tahapan tahapan dalam mencapai efektivitasnya yang dapat diukur dari adanya perubahan aspek aspek tertentu. Menurut Martyn dalam Khairfa (2007) menyarankan supaya iklan layanan masyarakat yang dirancang harus memperhatikan ciri-ciri demografi dan budaya kelompok sasaran agar hasilnya lebih efektif. Walaupun demikian, hal yang perlu diingat bahwa efektifitas sesuatu kampanye dan iklan layanan masyarakat itu tergantung kepada sampainya pesan iklan layanan masyarakat tersebut kepada khalayak atau kelompok sasaran. Iklan Layanan Masyarakat yang efektif dinilai akan mempengaruhi khalayak pada penyampaian isi pesannya sehingga akan tergerak hatinya kearah yang lebih baik. Putri (2012) terjadi perubahan pada pengetahuan (berpusat pada pola pikiran, cabang ini menyatakan bahwa bagaimana individu memperoleh, menyimpan dan memproses informasi yang akan menghasilkan hasil perilaku. Apa yang dilakukan tidak hanya pada pola stimulus response, tetapi juga pada mental yang digunakan untuk mengatur informasi. Contoh: seorang laki-laki memiliki pemikiran bahwa menurutnya dia bangga dengan mempunyai banyak anak terutama) dan terjadi perubahan pada sikap (berkonsentrasi pada bagaimana orang-orang berprilaku dalam situasi komunikasi. menenkankan hubungan antara perilaku komunikasi. Contoh: pasangan suami isteri yang sudah cukup mempunyai dua anak dengan melihat kondisi ekonomi dan tingkat kebutuhan yang semakin tinggi memutuskan untuk melakukan program KB. Pasangan tersebut melakukan evaluasi, pengaturan dan pengarahan terhadap perilaku mereka dalam menanggapi atau memberikan respons terhadap motivasi dan tujuan bersama). Inayah (2014) mengukur ketercapaian efektivitas Iklan Layanan Masyarakat melalui peningkatan jumlah peminat akseptor KB. Adanya penelitian terdahulu seperti dalam 32 penelitian Khairifa (2007) Iklan layanan masyarakat bertujuan untuk memberi kesadaran kepada khalayak. Apabila mereka telah sadar terhadap masalah yang disiarkan melalui iklan layanan masyarakat, maka mereka akan melakukan perubahan dalam tingkah laku. Setelah terjadi perubahan tingkah laku di kalangan khalayak, maka iklan layanan masyarakat itu telah memberikan kesan dan kampanye tersebut mencapai sasarannya. Jafi dan Wibisono (2013) Iklan layanan masyarakat dapat berpedoman pada unsur AIDCA (attention, interest, desire, conviction, action) untuk dihasilkan suatu tindakan yang sesuai dengan dengan tujuan pembuatan sebuah iklan layanan masyarakat berupa perubahan kesadaran pada masyarakat. Shahab (2013) Efek Iklan Layanan Masyarakat merupakan setiap perubahan yang terjadi di dalam diri khalayak akibat menerima pesan-pesan yang bersifat sosial melalui televisi. Melalui pesan yang disampaikan tersebut akan menimbulkan efek bagi khalayak berupa: efek kognitif, efek afektif dan efek behavioral. Juwito (2011) mengukur ketercapaian efektivitas Iklan Layanan Masyarakat melalui perubahan pengetahuan pada khalayak seperti seorang individu sudah dapat menerima dan menganalisa suatu informasi un tuk dicerna sehingga kebutuhan informasi yang dicari dapat terpenuhi dan informasi yang disampaikan dapat ditelaah dan dipergunakan untuk kehidupan sehari-hari. Iklan Layanan Masyarakat sangat berpotensi untuk menjadi media pembentuk partisipatif yang efektif, namun tidak jarang pula Iklan Layanan Masyarakat dirasakan belum efektif untuk beberapa masyarakat. Keunikan Iklan Layanan Masyarakat sebagai Strategi Komunikasi Berdasarkan penelitian sebelumnya Putri (2012) keunikan Iklan Layanan Masyarakat sebagai strategi komunikasi adalah dapat mempengaruhi langsung khalayak yang menonton agar mengikuti apa yang disampaikan oleh Iklan Layanan Masyarakat. Rohmaniyah (2014) keunikan Iklan Layanan Masyarakat sebagai strategi komunikasi terletak pada isi pesan yang disampaikan menarik dan komunikatif, sehingga mendapatkan perhatian dan informasi dapat tersampaikan dengan baik. Sedangkan Khairifa (2007) keunikan Iklan Layanan Masyarakat sebagai strategi komunikasi adalah mempromosikan program,pelayanan, peristiwa atau isu-isu yang menarik perhatian dan minat masyarakat, dan pesan ini disponsori oleh instansi yang tidak mementingkan keuntungan. Jafi dan Wibisono (2013) keunikan Iklan Layanan Masyarakat sebagai strategi komunikasi adalah dapat mengedukasi dan menumbuhkan kesadaran masyarakat. Shahab (2013) keunikan Iklan Layanan Masyarakat sebagai strategi komunikasi adalah dapat menyebarluaskan program-program pemerintah. Juwito (2011) keunikan Iklan Layanan Masyarakat sebagai strategi komunikasi adalah dapat menyebarluaskan informasi dan tidak mengharapkan keuntungan. 33 SIMPULAN Hasil Rangkuman dan Pembahasan Program Keluarga Berencana adalah bagian terpadu dalam program pembangunan nasional dan bertujuan untuk turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi, spritual, dan sosial budaya penduduk Indonesia agar dapat dicapai keseimbangan yang baik dan kemampuan produksi nasional. Program Keluarga Berencana tidak dapat begitu saja disampaikan kepada masyarakat, dibutuhkan pula strategi komunikasi untuk menyampaikan pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat. Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan menejemen komunikasi (communication management) untuk mencapai satu tujuan. Strategi komunikasi Program KB senantiasa disampaikan melalui berbagai cara seperti komunikasi langsung seperti penyuluhan melalui pemerintah, instansi-instasi terkait, kepala adat. Maupun komunikasi tidak langsung seperti media elektronik (televisi dan radio), media massa cetak, dan media massa online. Salah satu strategi komunikasi Keluarga Berencana yang sesuai adalah melalui Iklan Layanan Masyarakat. Iklan Layanan Masyarakat adalah iklan yang berorientasi pada keuntungan sosial, mengharapkan adanya perubahan perilaku masyarakat sebagai output efektivitas iklannya.Efek Iklan Layanan Masyarakat merupakan setiap perubahan yang terjadi di dalam diri khalayak akibat menerima pesan-pesan yang bersifat sosial melalui televisi. Melalui pesan yang disampaikan tersebut akan menimbulkan efek bagi khalayak berupa perubahan sikap dan perilaku khalayak yang mengandung tiga aspek yaitu (1) efek kognitif, (2) efek afektif dan (3) efek behavioral.Tercapainya keefektivan dari suatu Iklan Layanan Masyarakat dipengaruhi oleh faktor khalayak dan faktor kulitas Iklan Layanan Masyarakat. Selain itu, Iklan Layanan Masyarakat memiliki keunikan dibandingkan dengan media komunikasi lainnya seperti (1) tidak mencari keuntungan ekonomis, (2) informatif, dan (3) komunikatif. Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Skripsi Berdasarkan rangkuman, pembahasan, dan simpulan yang telah dibuat, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian, antara lain: 1. Bagaimanaketerpaan Iklan Layanan Masyarakat? 2. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi keterpaan Iklan Layanan Masyarakat? 3. Bagaimana efektivitas Iklan Layanan Masyarakat terhadap masyarakat dalam melakukan program Keluarga Berencana? 34 Usulan Kerangka Analisis Baru Program Keluarga Berencana adalah bagian terpadu dalam program pembangunan nasional dan bertujuan untuk turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi, spritual, dan sosial budaya, pendudukIndonesia agar dapat dicapai keseimbangan yang baik dan kemampuan produksi nasional. Salah satu cara menyampaikan program Keluarga Berencana kepada masyarakat melalui Iklan Layanan Masyarakat. Keberhasilan program Keluarga Berencana ditentukan dari keterpaan masyarakat terhadap Iklan Layanan Masyarakat yang diukur dari frekuensi dan durasi mengakses informasi. Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi keterpaan tersebut diantaranya adalah faktor khalayak dan faktor kualitas Iklan Layanan Masyarakat. Faktor khalayak tergantung dari dalam diri masyarakat dan faktor eksternal berasal dari Iklan Layanan Masyarakat. Selanjutnya, hasil dari terpaan tersebut akan mengetahui seberapa efektif Iklan Layanan Masyarakat terhadap perubahan sikap dan perilaku dari masyarakat yang diharapkan oleh produsen iklan layanan masyarakat sebagai efektivitas yang diukur melalui aspek kognitif, afektif, dan behavioural. Faktor Khalayak 1. Tingkat Pengetahuan khalayak 2. Kebiasaan sasaran Keterpaan Iklan Layanan Masyarakat 1. Frekuensi mengakses informasi 2. Durasi mengakses informasi Faktor Kualitas ILM 1. Kualitas pesan 2. Waktu dan frekuensi penayangan 3. Pemilihan aktor dan penggunaan slogan Keterangan: : mempengaruhi Gambar 1. Kerangka Analisis Baru Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat 1. Kognitif 2. Afektif 3. Behavioural 35 DAFTAR PUSTAKA [BPS]. 1990. Badan Pusat Statistik. Dapat diakses melalui www.bps.go.id. [BPS]. 1994. Badan Pusat Statistik. Dapat diakses melalui www.bps.go.id. [BPS]. 2010. Badan Pusat Statistik. Dapat diakses melalui www.bps.go.id. Aljafi D, Wibisono AB. 2013.Iklan Layanan Masyarakat Tentang Cyberbullying Untuk Membentuk Awareness Masyarakat. Jurnal Desain Komunikasi Visual UPN “Veteran” Jatim. [internet]. [diunduh tanggal 14 Maret 2015]. 2. Dapat diunduh melalui: http://eprints.upnjatim.ac.id/4236/1/03.PDF BKKBN. 2014. Modul-3 Daser Dasar Demografi BAB I-VI. [internet]. [diunduh tanggal 6 Mei 2015]. Dapat diunduh melalui: http://www.bkkbn.go.id/Documents/KURIKULUM%20DIKLAT%20(PUSDIKLAT% 20KKB%20%20BKKBN)/PERANGKAT%20DIKLAT%20PENGUATAN%20PROG RAM%20LINI%20LAPANGAN%202014/Diklat%20Teknis%20Penyegaran%20Progr am%20KKBPK%20bagi%20PLKB-PKB/Modul/Modul-3/Modul3%20Daser%20Dasar%20Demografi%20BAB%20I-VI%20(F).pdf Bungin B. 2011. Kontruksi Sosial Media Massa: Kekuatan Pengaruh Media Massa, Iklan Televisi, dan Keputusan Konsumen Serta Kritik Terhadap Peter L. Berger & Thomas Luckmann. Jakarta (ID): Kencana. Feberia P. 2012. Efek Program Siaran “Bentang Parahyangan” Bandung TV Terhadap Khalayak (Kasus: RW 04 Kelurahan Cigending, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung dan RW 12 Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung). [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Inayah. 2011. Tujuan Psikologis Efek Komunikasi Massa. Semarang [ID]: Ragam Jurnal Pengembangan Humaniora Vol.11 Juwito. 2009. Tingkat Pengetahuan Pemirsa Pada Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat TBC di Televisi. [internet]. [diunduh tanggal 10 April 2015]. 7 (4). Dapat diunduh melalui: http://jurnaljam.ub.ac.id/index.php/jam/article/download/181/211 Khairifa F. 2007. Penyampaian Iklan Layanan Masyarakat Kepada Khalayak. Jurnal Harmoni Sosial, Mei 2007. [Internet]. [diunduh tanggal 23 April 2015]. 1 (3). Dapat diunduh melalui: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18645/1/har-mei20071%20(4).pdf Kincaid DL, Schramm W. 1977. Asas-Asas Komunikasi Manusia. Jakarta [ID]: LP3ES McQuail, D. dan Windahl, S. 1987. Teori komunikasi massa. Edisi kedua. Jakarta [ID]: Erlangga Puspita S R. 2011. Efektivitas komunikasi periklanan produk sirup marjan pada khalayak media televisi: kasus Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Instititut Pertanian Bogor. 36 Putri PKD.2012. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengetahuan, Sikap, dan Terpaan Iklan Layanan Masyarakat KBVersi Shireen Sungkar dan Teungku Wisnudi TV terhadap Perilaku KB pada Wanita dan Pria dalam Usia Subur. JurnalInteraksi. [Internet].[diunduhtanggal 2 Maret 2015].Dapatdiunduhmelalui: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/interaksi/article/view/4444/4054 Rohmaniyah I. 2014. Perancangan Iklan Layanan Masyarakat tentang Program “Keluarga Berencana” untuk Menciptakan Keluarga Sejahtera.JurnalInteraksi. [Internet]. [diunduhtanggal12 Maret 2015]. Dapatdiunduhmelalui: http://eprints.dinus.ac.id/12898/1/jurnal_13106.pdf Rukmana IR. 2013. Pengaruh Implementasi Program Pelayanan Keluarga Berencana (Kb) terhadap Peningkatan Kesejahteraan Keluarga di Kecamatan Malalayang Kota Manado. Jurnal Acta Diurna. [Internet]. [diunduh tanggal 12 Maret 2015]. 2(3). Dapat diunduh melalui: http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurna/article/view/2584 Rusli S. 2012. Pengantar Ilmu Kependudukan. Jakarta [ID]: LP3ES Shahab, MR. 2013. Studi Efek Iklan Layanan Masyarakat Tentang Anjuran Membayar Pajak Melalui Tvri Kaltim (Studi Tentang Anjuran Membayar Pajak Yang Dilakukan DISPENDA Kota Samarinda). eJournal Ilmu Komunikasi. [internet]. [diunduh tanggal 28 Maret 2015]. 1(2): 311-323. Dapat diunduh melalui: http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2013/06/jurnal%20asli%20(06-03-13-02-05-11).pdf Sipangkar R. 2011. [internet]. [diunduh tanggal 6 Mei 2015]. Dapat diunduh melalui: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26985/3/Chapter%20II.pdf Sufiatni. 2014. Strategi Komunikasi Petugas Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana dalam Mensosialisasikan Program Keluarga Berencana di Kecamatan Medan Area. [Internet]. [diunduh tanggal 23 April 2015]. 1 (3). Dapat diunduh melalui: http://www.e-jurnal.com/2014/05/strategi-komunikasi-petugas-penyuluh.html Sulistyaningsih E. 2013. Strategi Sosialisasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Bkkbn) Provinsi Kalimantan Timur dalam Meningkatkan Pengguna Program Keluarga Berencana (Kb) di Kota Samarinda. e-Jurnal ilmu komunikasi. [Internet]. [diunduh tanggal 12 Maret 2015]. 1 (3): 366-379. Dapat diunduh melalui: http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2013/09/jurnal%20endah%20(09-02-13-06-54-29).pdf Tjuatjadinata J. 2008. Sikap Masyarakat Surabaya mengenai Iklan Konversi Minyak Tanah ke Elpiji (Digital Collection). [Skripsi]. [internet]. [diunduh tanggal13 Mei 2015]. Dapat diunduh melalui: http://digilib.Petra.ac.id [UU] Undang Undang No. 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Penduduk dan Pembangunan Keluarga. Wahyudi D. 2013. Strategi Komunikasi Perwakilan Bkkbn Provinsi Kalimantan Timur dalam Mensosialisasikan Program KB. e-Jurnal ilmu komunikasi. [Internet]. [diunduh tanggal 12 Maret 2015]. 1 (2): 55-69. Dapat diunduh melalui: 37 http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2013/04/Dede%20Wahyudi%20(04-29-13-03-35-45).pdf Yuliana E. 2013. Peranan Kepala Adat dalam Sosialisasi ProgramKeluarga Berencana di Pampang Kelurahan Sungai Siring Samarinda. e-Jurnal ilmu komunikasi. [Internet]. [diunduh tanggal 24 April 2015]. 1 (2): 95-108. Dapat diunduh melalui: http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2013/04/eJournal%20Ilmu%20Komunikasi%20(04-30-13-0503-56).pdf 38 RIWAYAT HIDUP Haerani Aslesmana dilahirkan di Bogor pada tanggal 2 Juni 1994. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Didin Chaerudin dan Ibu Winda Supriati. Penulis memulai pendidikan formal di TK Tarbiyatun Nisaa pada tahun 1999-2000, SDN Semplak 2 Bogor pada tahun 2000-2006, SMPN 6 Bogor pada tahun 2006-2009, SMAN 2 Bogor pada tahun 2009-2012. Pada tahun 2012 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui Seleksi Masuk Nasional Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Undangan di Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia. Selama menjalani perkuliahan di IPB, penulis aktif dalam berbagai kegiatan organisasi dan kepanitian di dalam kampus. Penulis menjadi anggota Gentra Kaheman angkatan 10 pada tahun 2013-2014. Penulis juga menjadi pengurus Departemen Eksplorasi Budaya UKM Gentra Kaheman selama periode 2014-2015. Penulis juga menjadi anggota dalam komunitas TEATER UPTODATE FEMA pada tahun 2014sekarang. Penulis juga aktif mengikuti kepanitiaan dalam berbagai acara yang diselenggarakan di kampus seperti menjadi ketua panitia divisi konsumsi dalam acara Generasi Muda 2014, panitia divisi acara dalam rangkaian mimitran Gentra Kaheman 2014, panitia divisi logstran dalam acara ESPENT 2014, panitia divisi DDD dalam acara KSM XI 2014, panitia MPD FEMA 2014, panitia divisi Puhu KPM Garang 2014, panitia divisi acara IPB Business Festival 2014, dan panitia divisi Puhu rangkaian MIMITRAN 2015. Selain itu, penulis juga pernah menjuarai lomba teater pada peringkat ke-3 IPB Art Contest 2014.