Perbedaan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Seksual

advertisement
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Gedung H, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Telepon: (024) 8508081, Fax. (024) 8508082; Email: [email protected]
Website http://www.unnes.ac.id
Data skripsi mahasiswa Universitas Negeri Semarang
NAMA
NIM
PRODI
JURUSAN
FAKULTAS
EMAIL
PEMBIMBING 1
PEMBIMBING 2
TGL UJIAN
: NITA FATHIYA
: 6450405118
: Kesehatan Masyarakat
: Ilmu Kesehatan Masyarakat
: Ilmu Keolahragaan
: thiya_ff pada domain yahoo.co.id
: Eram Tunggul P, S.KM, M.Kes
: dr. Anik Setyo W
: 2010-02-04
Perbedaan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Seksual Siswa Pada SMA Negeri
dan Swasta di Kabupaten Tegal Tahun 2009
ABSTRAK
Masalah perilaku paling sering terjadi pada kelompok usia remaja, salah satu penyebab masalah
ini adalah adanya perubahan organbiologik akibat pematangan organ-organ reproduksi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh pada bulan Maret 2008 menyebutkan bahwa sebagian
peserta didiknya (siswa) di SMA Negeri 2 Slawi sebanyak 90,73 % sedang berpacaran dan 95,74
% pernah berpacaran. Sedangkan di SMA PGRI Slawi sebanyak 77,94 % sedang berpacaran dan
89,47 % pernah berpacaran. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah adakah
perbedaan pengetahuan, sikap, dan perilaku seksual pada siswa SMA negeri dengan SMA swasta
di Kabupaten Tegal tahun 2009. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengetahuan,
sikap, dan perilaku seksual pada siswa SMA negeri dan SMA swasta di Kabupaten Tegal tahun
2009.
Jenis penelitian ini adalah adalah komparatif dengan pendekatan cross sectional dengan sampel
penelitian adalah 60 siswa SMA negeri 2 Slawi yang mewakili SMA negeri dan 20 siswa SMA
PGRI Slawi yang mewakili SMA swasta. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Data
primer diperoleh dari pengisian kuesioner oleh siswa, dan data sekunder diperoleh dari sekolah.
Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat (menggunakan uji chi square α=0,05).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi
yang tergolong baik pada SMA negeri 21,7% dan SMA swasta 10,0%, sikap siswa terhadap
kesehatan reproduksi yang tergolong negatif pada SMA negeri 78,3% dan SMA swasta 80,0%,
perilaku seksual remaja sudah mengkhawatirkan terbukti pada SMA negeri 53,3% dan SMA
swasta 40,0% berperilaku seksual kurang baik saat berpacaran seperti cium pipi, cium bibir,
necking, petting maupun onani/masturbasi.
Disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan pengetahuan, sikap, dan perilaku seksual pada siswa
SMA negeri dan SMA swasta di Kabupaten Tegal tahun 2009. Disarankan kepada (1) Bagi
Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga untuk mempertimbangkan lebih lanjut agar pendidikan
reproduksi sehat remaja dimasukkan dalam kurikulum pendidikan Sekolah Menengah Atas
sebagai mata pelajaran tersendiri, karena dilihat dari urgennya bukan hanya sekedar sudut
moralitas dan agama semata-mata, tetapi demi perkembangan sehat para remaja itu sendiri atau
siswa SMA, (2) Bagi sekolah SMA negeri dan SMA swasta untuk lebih banyak memberikan
pemahaman tentang kesehatan reproduksi terutama berkaitan dengan sisi-sisi ilmiah seperti
dampak perilaku seksual terhadap penyebaran penyakit seksual, dengan cara menambah mata
pelajaran kesehatan reproduksi dalam kurikulum pendidikan, (3) Bagi orang tua siswa untuk
meningkatkan fungsi kontrolnya terutama dalam hal keterbukaan komunikasi serta pengawasan
terhadap media-media yang sering digunakan siswa terutama pengecekan isi ponsel anaknya.
KATA KUNCI
Pengetahuan, Sikap, Perilaku seksual
REFERENSI
Akhmad Azhar Abu Miqdad, 1997, Pendidikan Seks Bagi Remaja, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Offset.
Arum Etikariena, 2005, Hubungan Antara Mitos Tentang Seksualitas dengan Keserbabolehan
Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja “ABG” di Jakarta, http://www.jurnalkopertis4.org/newsview.php?id=361, PDF, diakses 15 April 2008.
BKKBN Propinsi Jawa Tengah, 2003, Remaja Mengenal Dirinya, Semarang: BKKBN.
Ceria BKKBN, 2001, http://hqweb01.bkkbn.go.id/hqweb/ceria/mp7bab1.html, diakses 27 Maret
2008.
Depkes RI, 1994, Pola Pembinaan Kesehatan Reproduksi Remaja Dalam Pembinaan Kesehatan
Keluarga, Jakarta : Depkes RI.
2003, Materi Pelatihan Pelayanan, Kesehatan Peduli Remaja ( PKPR ) Bagi Petugas Kesehatan
(Pegangan Bagi Pelatih), Jakarta: PT Bumi Aksara.
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, 2003, Pedoman Pelatihan Keder Kesehatan Remaja di
Sekolah Tingkat Lanjut, Semarang: Dinas Propinsi Jawa Tengah.
Dhidi D, 2002, Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja, http://www.epsikologi.com/remaja/comment.htm. diakses 27 Maret 2008.
Erni Juni F, 2008, Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Pada
Siswa di SMA Negeri 1 Sukorejo Kabupaten Kendal Tahun 2007 (Studi Kualitatif,. Skripsi:
Universitas Negeri Semarang.
Irawati Imran, 1996, Perkembangan Seksualitas Remaja, Jakarta: PKBI-UNFPF.
Jenifer Walner, 2008, Bahaya Ekspos Media Seks Pada Remaja,
http://www.jawaban.com/detail.asp?menu=5&kat=53&id=278. diakses 27 Maret 2008.
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang, 2007, Pedoman Penyusunan
Skripsi Mahasiswa Program Strata I Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, Semarang: UNNES.
Longginus Pekey, 2007, Perilaku Seksual Remaja Saatnya Orang Tua, Guru dan Masyarakat
Tahu,http://pendidikanpapua.blogspot.com/2007/11/perilaku-seksual-remaja.html, diakses 27
Maret 2008.
Masland P. Robert dan David Estridge, 2004, Apa Yang Ingin Diketahui Remaja Tentang Seks,
Terjemahan Mira T Windy, Jakarta: PT Bumi Aksara.
Moh. Nazir, 2005, Metode Penelitian, Bogor : Ghalia Indonesia.
Muhamad Al – Mighwar, 2006, Psikologi Remaja, Bandung: Pustaka Setia.
NN, 2007, Kabupaten Tegal Daerah Merah HIV/AIDS,.
http://forum.tegal.org/lofiversion/index.php/t92.html, diakses 15 April 2008.
, 2008, Laporan Hasil Survey Tentang Kekerasan Terhadap Perempuan dan Perilaku Seksual
Terhadap Siswa SMA di Klaten, http://www.smkn1trucuk. sch.id/
?pilih=artikel&action=baca&id=7, diakses 9 Mei 2009.
, 2009, Perilaku Masturbasi Pada Remaja, http://www.kesimpulan.co.cc/2009 /03 /perilakumasturbasi-pada-remaja.html, diakses 9 Mei 2009.
Nanang Munajat, 1996, Resiko Reproduksi Remaja, Jakarta: BKKBN.
Nina Surtiretna, 2001, Bimbingan Seks Bagi Remaja, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Resapugar, 2008, Eksploitasi Seksual Remaja Sebuah Ancaman Kehancuran
Bangs,.http://www.ponpeskarangasem.com/index.php?option=com_content&view=article&id=2
03:eksploitasi-seksualitas-remaja&catid=67:artikel-kiriman&Itemid=93, diakses 19 Juni 2009.
Saeroni, 2008, Remaja Dan Masalah Kesehatan Reproduksi,
http://saeroni.wordpress.com/2008/12/20/remaja-dan-masalah-kesehatan-reproduksi/, diakses 19
Juni 2009.
Sarlito W Sarwono, 2001, Psikologi Remaja, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Soekidjo Notoatmodjo, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-Prinsip Dasar, Jakarta : PT
RINEKA CIPTA.
, 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi, Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Stanley Lameshow, 1997, Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan, Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Sugiyono, 2006, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: ALFABETA.
Suharsimi Arikunto, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI,
Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Syaifuddin Azwar, 1995, Sikap Manusia, Edisi Ke II, Yogyakarta: AR Ruzz Media.
Tim Kadnet Muda Mudi, 2009, Karakteristik Remaja Dan
Pemuda.http/www.kadnet.info/web/index.php?option=com_content&view=article&id=483:kara
kteristik-remaja-dan-pemuda&catid=87:muda mudi&Itemid=92,diakses 19 Juni 2009.
Wahyudi, 1996, Kesehatan Reproduksi Remaja, Jakarta: BKKBN.
Yayuk Farida B, 2004, Pengantar Pangan Dan Gizi, Jakarta: Penebar Swadaya
Zainun Mu’tadin, 2002, Pendidikan Seksual Pada Remaja, http://www.epsikologi.com/remaja/100702.htm, diakses 27 Maret 2008.
Download