Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya (Cost Behavior

advertisement
BAB 3
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
(Cost Behavior Analysis dan Use)
Tujuan
 Menguraikan dan mengilustrasikan tingkah laku biaya tetap, variabel dan
biaya campuran serta konsep-konsep yang berkaitan.
 Menganalisa dan menjelaskan alasan untuk memisahkan biaya tetap dan
biaya varibel.
 Menghitung komponen biaya tetap dan biaya varibel dengan tiga metode.
 Menguraikan dan mengilustrasikan pendekaan matematis dan Grafis pada
Analisa BEP dan analisa biaya-volume dan laba.
1.
ANALISIS KONSEP BIAYA DAN PENGGUNAANYA
Didalam akuntansi manjerial, istilah biaya dapat digunakan untuk berbagai
hal. Alasanya adalah karena terdapat banyak jenis biaya, dan biaya-biaya tersebut
diklasifikasikan sesuai kebutuhan manajemen. Sebagai contoh, seorang manajer yang
ingin menyusun laporan keuangan eksternal, membuat anggaran, atau mengambil
keputusan, akan menggunakan data biaya. Setiap penggunaan terhadap data yang
berbeda membutuhkan klasifikasi dan definisi biaya yang berbeda juga. Sebagai
contoh, laporan keuangan eksternal memerlukan data biaya historis karena
pengambilan keputusan memerlukan perkiraan terhadap biaya di masa mendatang.
1.1. Klasifikasi umum biaya
Pembahasan konsep biaya berfokus pada perusahaan manufaktur karena
aktivitas perusahaan tersebut terdapat dalam hampir sebagian besar aktivitas
diorganisasi lainnya. Perusahaan manufaktur seperti Industri semen,Pupuk;makan
dalam kaleng /kemasan ,PT Toyota Astra , industrial Estate, melakukan aktivitas
membeli bahan baku, memproduksi barang jadi, memasarkan, mendistrubusikan,
mengirimkan tagihan, dan hampir semua aktivitas bisnis lainnya.
1.
Biaya produksi
Perusahaan Industri manufaktur/Pabrikan membagi biaya produksi ke dalam
tiga kategori besar: bahan langsung (direct material), tenaga kerja langsung
(direct labor), dan biaya overhead pabrik (manufacturing overhead). Kita
diskusikan satu per satu sebagai berikut;
1. Bahan langung bahan yang digunakan untuk menghasilkan produk jadi
disebut bahan baku atau bahan mentah (raw material). . Sebenarnya,
bahan baku berkaitan dengan semua jenis bahan yang digunakan dalam
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
2.
3.
pembuatan produk jadi; dan produk jadi suatu perusahaan dapat menjadi
bahan baku di perusahaan lainnya. Sebagai contoh, mesin mobil yang
diproduksi pabrik mesin merk tertentu adalah bahan baku pada Industri
Perakitan Mobil .Kursi jepara akan menjadii bahan baku bagi industri
mabell di Palembang. Bahan baku terbagi lagi menjadi bahan baku
langsung dan bahan baku tidak langsung.
Bahan baku langsung (direct material) adalah bahan baku yang menjadi
bagian utama dari produk jadi dimana biayanya dapat ditelusuri dengan
mudah ke produk jadi. Misalnya, kursi yang di beli oleh Industri Pesawat
terbang Airibus yang akan di pasang di pesawat.
Kadang-kadang tidak terlalu bermanfaat untuk menelusuri biaya bahan
baku yang tidak berpengaruh secara signifikan dalam produk jadi. Bahanbahan tersebut misalnya solder yang digunakan untuk menguhubungkan
rangkaian Perakitan TV dan Bahan Pelitur yang digunakan industri mebel
Bahan baku seperti solder dan pelitur tersebut disebut bahan baku tidak
langsung (indirect material) dan dimasukkan ke dalam overhead pabrik
yang akan didiskusikan dalam bagian ini.
Tenaga Kerja Langsung (direct labor) meliputi biaya tenaga kerja yang
dapat ditelusuri dengan mudah ke masing-masing unit produk. Tenaga
kerja langsung terkadang disebut juga tenaga kerja manual (touch labor)
karena tenaga kerja langsung melakukan kerja tangan atas produk pada
saat produksi. Misalnya, karyawan lini perakitan di Toyota, tukang kayu di
KB home, dan tukang listrik yang memasang peralatan listrik di pesawat
CN 250
Tenaga kerja yang tidak dapat ditelusuri ke produk karena rumit dan
memakan biaya disebut tenaga kerja tidak langsung (inderect labor).
Seperti halnya bahkan baku tidak langsung, tenaga kerja langsung
dimasukkan ke dalam biaya overhead pabrik. Misalnya, gaji petugas
kebersihan, penyella, penanggung jawab material, dan penjaga malam.
Meskipun peran para pekerja tersebut sangat penting, tidak mudah untuk
menelusuri biayanya, sehingga dikategorikan sebagai tenaga kerja tidak
langsung.
Overhead Pabrik (manufacturing overhead) merupakan elemen ketiga
dari biaya produksi yang mencakup seluruh biaya produksi yang tidak
termasuk dalam bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.
Misalnya, bahan baku tidak langsung: tenaga kerja tidak langsung:
pemeliharaan dan perbaikan peralatan produksi: listrik dan gas, Pajak
Bumi Dan Bangunan (PBB) pajak properti, depresiasi, dan asuransi
fasilitas produksi. Perusahaan juga mengeluarkan biaya listrik dan gas, dan
admnistrasi. Akan tetapi, biaya-biaya tersebut tidak termasuk dalam
overhead pabrik. Hanya biaya yang berhubungan dengan operasi pabrik
yang termasuk dalam overhead pabrik. Ada beberapa nama lain yang
digunakan untuk overhead pabrik, yaitu biaya produksi tidak langsung,
factory overhead, dan factory burden.
24
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
2.
Biaya Nonproduksi
Biaya nonproduksi umumnya dibagi menjadi dua kategori (1) biaya penjualan
dan (2) biaya administrasi.
1. Biaya penjualan (selling costs) mencakup semua biaya yang di perlukan
untuk menangani pesanan pelanggan. Biaya-biaya tersebut terkadang
disebut pemerolehan pesanan (order-getting) seperti biaya Reklame, Iklan
TV, Iklan media masa dan pemenuhan pesanan (order-filling). Seperti,
biaya pengiriman, biaya perjalanan dalam rangka penjualan, komisi
penjualan, gaji untuk bagian penjualan, dan biaya gedung penyimpangan
barang jadi.
2. Biaya administrasi (administrasi costs) meliputi biaya yang berhubungan
dengan manajemen umum organisasi, bukan berhubungan dengan
produksi atau penjualan. Seperti gaji para manajer, akuntansi umum,
kesekretariatan, humas, dan biaya lainnya yang berkaitan dengan
administrasi umum organisasi secara keseluruhan.
Biaya nonproduksi sering juga disebut biaya penjualan, umum, dan
administrasi (selling general, and adminitrative cost)
1.2. Biaya Produk versus Biaya Periodik
Biaya diklasifikasikan sebagai biaya pabrikasi dan non pabrikasi Untuk
kepentingan analiasa manjemen biaya-biaya ini dapat diklasifikasikan
menjadi biaya produk dan biaya perode
Selain perbedaan antara biaya produksi dan nonproduksi, ada cara lain untuk
mengelompokkan biaya. Contohnya, biaya dapat dikelompokkan sebagai biaya
produk (product cost) dan biaya periodik (period cost). Untuk memahami
perbedaan antara biaya produk dan biaya periodik, kita harus membahas
terlebih dulu mengenai prinsip pengaitan biaya dari pendapatan (matching
principle) dalam akuntansi keuangan.
Umumnya, biaya (cost) diakui sebagai beban (ecpense) di laporan laba rugi
dalam periode mana pendapatan diakui. Contohnya, jika perusahaan membayar
asuransi untuk masa manfaat dua tahun, maka perusahaan tidak membebankan
biaya sebesar 2 tahun tersebut pada tahun pembayaran, tetapi setengah dari
pembayaran tersebut akan dibebankan tahun depan. Alasannya adalah karena
kita mendapat masa manfaat selama dua tahun sehingga setengah asuransi yang
dibayar dimuka.
Prinsip pengaitan didasarkan pada konsep akrual, yaitu bahwa biaya yang
terjadi untuk menghasilkan suatu pendapatan harus diakui sebagai beban dalam
periode yang sama pada saat pendapatan tersebut diakui. Ini berarti bahwa jika
terdapat biaya yang terjadi untuk memperoleh atau membuat barang yang akan
terjual, maka biayanya harus diakui pada saat penjualan terjadi. Biaya seperti
ini disebut biaya produk.
1.
Biaya Produk
BIAYA PRODUK terdiri dari tiga unsur biaya pabrikasi. bahan
langsung, tenaga kerja Langsung dan FOH, sedangkan pada
25
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
perusahaan dagang biaya produk meliputi biaya yang bersangkutan
dengan pembelian suatu produkdalam bentuk jadi dan siap untuk
dijual.Biaya –biaya ini diperlakukan sebagai aktiva persedian sampai
produk tersebut terjual
Untuk akuntansi keuangan, biaya produk (product cost) mencakup semua
biaya yang terkait dengan pemerolehan atau pembuatan suatu produk.
Dalam hal memproduksi barang, biaya tersebut terdiri atas bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Biaya produk
melekat pada unit produk pada saat barang dibeli atau diproduksi dan
biaya produk akan tetap melekat sampai barang tersebut siap dijual.
Awalnya, biaya produk berada di neraca di akun persediaan. Pada saat
barang terjual, biaya tersebut dialihkan dari persediaan ke beban (biasanya
disebut harga pokok penjualan) dan dikaitkan dengan pendapatan
penjualan. Oleh karena biaya produk ditentukan dalam persediaan, maka
biasanya disebut juga biaya yang dapat diakui sebagai persediaan
(inventoriable cost)
Kita ingin menekankan bahwa biaya produk tidak perlu dianggap sebagai
beban pada saat biaya tersebut terjadi karena, seperti yang dijelaskan
diatas, biaya produk diakui sebagai beban ketika produk tersebut sudah
terjual.
2.
Biaya Prodik
BIAYA PERIODE adalah biaya yang habis digunakan dalam
menghasilkan pendapatan selama periode berjalan dan tidak termasuk
dalam proses pabrikasi. Biaya penjualan dan administrasi merupakan
biaya periode,biaya ini diakui sebagai beban pada perhitungan laba rugi
perode berjalan.
Untuk akuntansi keuangan, biaya produk (product cost) mencakup semua
biaya yang tidak termasuk dalam biaya produk. Semua biaya penjualan
dan administrasi adalah biaya periodik. Sebagai contoh, komisi penjualan,
biaya iklan, gaji eksekutifm dan biaya sewa kantor merupakan biaya
periodik. Biaya periodik tidak masuk kedalam pembelian bahan atau biaya
produksi, melainkan dibebankan di laporan laba rugi pada periode
terjadinya sesuai dengan peraturan akuntansi tentang akrual. Perlu diingat
bahwa periode di mana biaya periodik terjadi tidak selalu sama waktunya
dengan periode saat uang dibayarkan. Sebagai contoh, seperti yang telah
dibahas sebelumnya, pembayaran premi asuransi untuk masa manfaat dua
tahun, biayanya juga dibebankan selama dua tahun.
1.3. Biaya Utama dan biaya konversi
Dua jenis biaya yang sering didiskusikan dalam biaya produksi adalah biaya
produk (prime cost) dan biaya konversi (conversion cost). Biaya pokok (prime
costs) adalah penjumlahan bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.
Biaya konversi (conversion costs) adalah penjumlahan tenaga kerja dan biaya
overhead pabrik. Istilah biaya konversi dipakai untuk menjelaskan tentang
26
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
tenaga kerja dan overhead pabrik karena biaya-biaya tersebut digunakan untuk
mengubah bahan baku menjadi barang jadi.
Ikhtisr 3.1
(Sumber: Adaptasi dari Garrison, Noreen, Brewer)
Biaya pabrik
(juga disebut biaya
produk dalam
akuntansi keuangan)
Bahan langsung.
Bahan yang dapat
ditelusuri dengan
mudah ke produk
(seperti kayu dalam
tabel)
Tenaga kerja langsung.
Biaya tenaga kerja
langsung yang dapat
secara fisik dan mudah
ditelusuri ke produk
(seperti pekerja lini –
perakitan disebuah
pabrik) tenaga kerja
langsung biasa disebut
tocuh labor.
Biaya Pokok
Overhead Pabrik.
Semua biaya pabrikan
sebuah produk selain
bahan langsung dari
tenaga kerja langsung
(seperti bahan tidak
langsung, tenaga kerja
tidak langsung, utilitas
pabrik, dan penyusutan
bangunan dan
peralatan pabrik.
Biaya Konversi
Biaya nonpabrikan
(Disebut juga biaya periode atau
biaya penjualan dan administrasi)
Biaya penjualan.
Semua biaya yang diperlukan untuk
mengamankan pesanan pelanggan dan
mendapatkan produk jadi atau jasa kepada
pelanggan (seperti komisi penjualan,
periklanan, dan penyusutan peralatan
pengiriman dan gudang barang jadi)
Biaya administrasi.
Semua biaya yang berkaitan dengan
manajemen umum perusahaan secara
keseluruhan (seperti biaya perjalanan
eksekutif, gaji sekretaris, dan
penyusutan gedung perkantoran dan
peralatan)
27
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
1.4. Klasifikasi Biaya Untuk Pembebanan Biaya ke Objek Biaya
Biaya dibebankan ke objek biaya dengan berbagai tujuan termasuk
menentukan harga memperlajari tingkat profitabilitas, dan pengendalian
pengeluaran. Objek biaya (cost object) adalah segala sesuatu yang termasuk
dalam data biaya, seperti produk, pelanggaran, pekerjaan dan sub unit
organisasi. Untuk tujuan pembebanan biaya ke objek biaya, diklasifikasikan
menjadi biaya langsung dan tidak langsung
1. Biaya Langsung
Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang dapat dengan mudah
ditelusuri ke objek biaya yang bersangkutan. Konsep biaya langsung lebih
luas dari pengertian bahan langsun dan tenaga kerja langsung. Sebagai
contoh, jika Reebok membebankan biaya ke berbagai kantor penjualan
regional dan nasional, maka gaji manajer penjualan di Kantor Tokyo akan
menjadi biaya langsung bagi kantor tersebut.
2. Biaya Tidak Langsung
Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang idak dapat
ditelusuri dengan mudah ke objek biaya yang bersangkutan. Sebagai
contoh, pabrik Campbell Soup memproduksi sejumlah jenis sup kalengan.
Gaji manajer pabrik menjadi biaya tidak langsung dari setiap jenis sup
seprti sup mie ayam. Alasannya adalah bahwa gaji manajer pabrik tidak
disebabkan oleh produk sup apa pun, tetapi menjadi konsekuensi dari
semua kegiatan yang terjadi di pabrik. Untuk dapat ditelsuri ke objek biaya
seperti produk tertentu, biaya tersebut harus disebabkan oleh objek biaya.
Gaji manajer trsebut disebut juga biaya umum atas produksi berbagai
macam produk yang dihasilkan. Biaya umum adalah biaya yang terjadi
untuk mendukungg sejumlah objek biaya, teteapi tidak dapat ditelusuri
kepada masing – masing objek biaya tersebut. Biaya umum adalah salah
satu jenis biaya tidak langsung.
Biaya tertentu mungkin termasuk kategori langsung atau tidak langsung,
bergantung kepada ojek biayanya. Jika gaji manajer pabrik di Campbell
adalah biaya tidak langsung dan produksi sup ayam, makabiaya tersebut
menjadi biaya langsung untuk divisi produksi. Dalam kasus yang pertama,
objek biayanya adalah sup mie ayam, sedangkan pada kasus kedua adalah
keseluruhan divisi produksi.
1.5. Klasifikasi Biaya untuk Pengambilan Keputusan
Biaya merupakan fitur penting dari banyak keputusan bisnis. Dalam membuat
keputusan, sangat penting bagi perusahaan memiliki pemahaman yang kuat
mengenai konsep biaya diferensial (differential cost), biaya kesempatan
(opportunity cost) dan biaya tertanam (sunk cost)
1.
Pendapatan dan Biaya Diferensial
Keputusan melibatkan proses pemilihan dari berbagai alternatif yang ada.
Dalam keputusan bisnis, setiap alternatif memiliki konsekuensi biaya dan
manfaat yang harus dibandingkan dengan yang akan di peroleh dari
alternatif lain. Perbedaan biaya antara dua alternatif disebut biaya
28
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
diferensial (diferential cost). Perbedaan pendapatan antara dua alternatif
disebut pendapatan diferensial.
Biaya diferensial disebut juga biaya inkremental, meskipun secara teknis
yang dimaksud dengan biaya inkremental hanya berkaitan dengan
kenaikan biaya yang terjadi karena perubahan dari suatu alternatif ke
alternatif lainnya. Sedangkan penurunan biaya disebut biaya dekremental.
Biaya diferensial adalah istilah dengan pengertian yang lebih luas,
termsauk peningkatan biaya maupun penurunan biaya dari berbagai
alternatif.
Konsep biaya difrensial akuntan dapat dibandingkan dengan konsep ahli
ekonomi tentang konsep biaya marginal. Mengenai perubahan biaya dan
pendapatan, ahli ekonomi akan menggunakanistilah biaya marginal dan
pendapatan marginal. Pendapatan yang diperoleh dari penjualan satu unit
lebih banyak disebut pendapatan marginal.
2.
Biaya kesempatan
Biaya kesempatan adalah manfaat potensial yang akan hilang bila salah
satu alternatif telah terpilih dari sejumlah alternatif yang tersedia. Contoh:
1. Vicki bekerja paruh waktu dengan upah $200 per minggu, sedangkan
ia ingin menghabiskan satu minggu di pantai selama musim panas dan
upah nya pun tidak dibayar selama ia berlibur. Upah senilai $200 yang
hilang adalah biaya kesempatan berlibur.
2. Anggaplah neimun markus mempertimbangkan untuk berinvestasi
besar-besaran pada tanah yang mungkin diatas nya akan dibangun
pertokoan. Jika tanag tersbut dibeli, maka biaya kesempatan yang
terjadi adalah hilangnya kesempatan untuk mendapatkan laba dan
kepemilikan saham.
3. Steve bekerja di perusahaan yang memberinya gaji $30.000 per tahun.
Oleh karena kembali bersekolah berarti tidak dapat menghasilkan
$30.000, maka sejumlah uang tersebut adalah biaya kesempatan yang
terjadi apabila dia menuntut ilmu lagi.
Biaya kesempatan tidak selalu dicatat dalam pembukuan, tetapi merupakan
biaya yang harus selalu dipertimbangkan dalam setiap pengambilan
keputusan. Setiap alternatif memiliki biaya kesempatan yang melekat
padanya.
3.
Biaya Tertanam
Biaya tertanam adalah biaya yang telah terjadi dan tidak dapat diubah oleh
keputusan apa pun yang dibuat saat ini atau pun di masa yang akan datang.
Oleh karena biaya tertanam tidak dapat diubah oleh keputusan apa pun,
maka biaya tertanam bukanlah biaya diferensial. Maka dari itu, biaya
tertanam dapat diabaikan dalam pembuatan keputusan.
Untuk menggambarkan biaya tertanam, asumsikan bahwa perusahaan
membayar $50.000 beberapa tahun yang lalu untuk membeli mesin
29
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
tertentu. Mesin tersebut digunakan untuk memproduksi barang yang saat
ini sudah ketinggalan zaman dan tidak dijual lagi. Mesikpun, hasil
peninjauan kembali menunjukkan hasil bahwa ternyata pembelian mesin
tersebut tidak bijaksana, tidak ada hal apa pun yang dapat diperbuat untuk
mengubah keputusan itu. Sangatlah bodoh kalau kemudian di putuskan
untuk terus memproduksi barang yang sudah ketinggalan dengan mesin
tersebut untuk menutup biaya yang dikorbankan untuk membeli mesin
tersebut. Singkatnya, sejumlah $50.000 yang telah dibayarkan untuk
membeli mesin tersebut telah terjadi dan tidak dapat dikategorikan sebagai
biaya diferensial untuk pembuatan keputusan di kemudian hari. Dengan
alasan ini, biaya tersbut dianggap telah tertanam dan dapat diabaikan
dalam pengambilan keputusan.
1.6. Klasifikasi Biaya untuk Memprediksi Perilaku Biaya
Sangatlah penting untuk memprediksi tentang reaksi dari biaya tertentu
terhadap perubahan aktivitas. Untuk membantu tugas manajer tersebut, biaya
biasanya dikategorikan sebagai variabel, tetap, atau, semivariabel. Pembagian
relatif dari setiap jenis biaya di dalam organisasi dikenal sebagai tetap tetapi
sedikit biaya variabel atau semivaribel, atau mempunyai banyak biaya variabel
dan sedikit biaya tetap atau semivariabel Klasifikasi Biaya menurut tingkah
laku biaya terdiri dari l,Biaya tetap, Biaya Variabel dan Biaya Semi variabel
secara mendalam akan dibahas pada bab. III.
2.
Format Laporan Laba Rugi Tradisional dan Kontrbusi
Dalam bagian ini, kita akan mendiskusikan cara membuat laporan laba rugi
dalam format tradisional dan konstribusi untuk perusahaan dagang. Perusahaan
dagang tidak memproduksi sendiri barang yang mereka jual kepengecer atau
langsung konsumen. Sebagai contoh, Perusahaan Grosir dan Hypermart adalah
perusahaan dagang karena membeli barang jadi dari perusahaan manufaktur
dan menjualnya kembali kepengecer dan konsumen akhir.
2.1. Laporan Laba Rugi Format Tradisional
Laporan laba rugi tradisional dibuat untuk tujuan pelaporan eksternal. Sisi kiri
pada Tabel dibawah ini menunjukkan laporan laba rugi tradisional untuk
perusahaan dagang. Laporan jenis ini menyusun biaya menjadi dua kategori –
harga pokok penjualan dan biaya penjualan dan administrasi. Penjualan
dikurangi harga pokok penjualan sama dengan margin kotor. Margin kotor
dikurangi biaya penjualan dan administrasi sama dengan laba neti operasi.
Harga pokok penjualan melaporkan biaya produk yang melekat pada barang
yang terjual selama periode. Biaya penjualan dan administrasi melaporkan
biaya periode yang telah uibdibebankan selama terjadinya. Harga pokok
penjualan dari perusahaan dagang dapat dihitung langsung dengan cara
mengalihkan jumlah unit terjual dengan harga perunit atau memakai persamaan
sebagai berikut.
30
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
Harga pokok penjualan = persediaan barang jadi awal + pembelian –
persediaan barang jadi akhir
Sebagai contoh, kita asumsikan bahwa perusahaan yang terdapat pada Tabel
Penjualan Rp 1.5 milyar perbulan. Pembelian Barang Dagangan sebesar Rp
900 juta selama periode dan mempunyai saldo awal dan akhir persediaan
sebesar Rp 600 juta dan Rp 500 juta . Dengan menggunakan persamaan di
atas, kita dapat menghitung harga pokok penjualan sebagai berikut :
Harga pokok penjualan = persediaan barang jadi awal + pembelian –
persediaan barang jadi akhir
= (Rp 600.juta.+ Rp 900.juta) – (Rp 500.juta)
= Rp 1.000.000.000 (Rp 1 milyar)
Laporan laba rugi tradisional sangat berguna untuk tujuan pelaporan eksternal,
tetapi mempunyai keterbatasan jika di pakai di dalam organisasi karena tidak
membedakan antara biaya tetap dan biaya variabel. Sebagai contoh, biaya
penjualan dan administrasi terdiri atas biaya administrasi variabel (Rp 600 juta)
dan biaya administrasi tetap (Rp 1,4 milyar.) dijumlahkan (Rp 2,0 milyar) bagi
pihak internal, manajer memerlukan perencanaan,
pengendalian, dan
pengambilan keputusan. Format laporan laba rugi konstribusi telah
dikembangkan untuk merespon kebutuhan tersebut.
2.2. Laporan Laba Rugi Format Konstribusi
Perebedaan utama antara biaya tetap dan biaya variabel terletak pada
pendekatan konstribusi (constribution approach) untuk membuat laporan laba
rugi. Keunikan dari pendeketan konstribusi adalah menyediakan informasi
yang dengan jelas memisahkan biaya tetap dan variabel sehingga membantu
proses perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Sisi kanan
Tabel-menunjukkan lapoan laba rugi format konstribusi untuk perusahaan
dagang.
Pendekatan konstribusi memisahkan biaya menjadi biaya tetap dan variabel.
Pertama, penjualan dikurangi dengan baya variabel untuk mendapatkan margin
konstrbusi. Untuk perusahaan dagang, harga pokok penjualan adalah biaya
variabel yang masuk dalam bagian “Biaya Variabel” pada laporan laba rugi
format konstribusi. margin konstribusi .Bila diasumsikan untuk semua unsur
harga pokok penjualan adalah vaiabel,sedang unsur variabel pada biaya
penjualan dan Administrasi masing-masing 50%, laporan laba rugi adalah
31
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
Tabel 3.1
Perbandingan laporan laba rugi format tradisional dan konstribusi
Format tradisional
Penjualan
Harga pokok
Penjualan
Laba Kotor
Beban penjualan dan
administrasi
Variabel
Tetap
Biaya Penj + Adm
Laba operasi Bersih
Rupiah
Rp 1.5 M
Rp 1,0 M
Rp 5 M
Rp 0,6 M
Rp 1,4 M
Rp 2,0 M
Rp 3,0 M
Format konstribusi
Penjualan
Beban Variabel
Rupiah
Rp 1,5 M
Rp 1,0 M
Marjin kotor
Penjualan variabel
Rp 5 M
Rp 0,3 M
Administrasi variabel
Margin konstribusi
Beban tetap
Penjualan tetap
Administrasu tetap
Laba operasi bersih
Rp 0,7 M
Rp 4,0 M
Rp 0,3 M
Rp 0,7 M
Rp 3,0 M
Contribution Margin adalah jumlah yang tersisa setela Nilai Penjualan
dikurang semua Penbiayaan variabel . Jumlah ini memberikan konstribusi
untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba untuk periode tertentu.
Laporan laba rugi format konstribusi digunakan dalam perencanaan internal
dan sebagai alat pembuat keputusan. Pendeketan tersebut menekankan pada
perilaku biaya yang akan membantu analisis biaya volume laba (cost volume
profit) yang akan dibahas di bab berikut, penilaian kinerja manajemen, dan
penganggaran. Lebih dari itu, pendekatan konstribusi membantu manajer
mengorganisirkan data yang berkaitan dengan semua jenis pembuatan
keputusan seperti analisis jenis produk, penentuan harga, dan analisis alternatif
membuat atau membeli dari luar suatu komponen .
Ringkasan
Dalam bab ini, kita mendiskusikan cara manajer mengklasfikasikan biaya-biaya.
Bagaimana biaya akan digunakan – untuk menyiapkan laporan eksternal,
memprediksi perilaku biaya, membebankan biaya ke objek biaya atau membuat
keputusan – akan memberi tahu bagaimana klasifikasikan.
Untuk tujuan laporan eksternal, biaya diklasifikasikan sebagai biaya produk atau
biaya periode. Biaya produk dibebankan dipersediaan dan dianggap sebagai aset
sampai barang terjual. Pada saat penjualan, biaya produk menjadi harga pokok
penjualan di laporan laba rugi kebalikannya, biaya periode dibebankan langsung ke
laporan laba rugi sebagai biaya didalam periode dimana mereka terjadi.
Untuk tujuan memprediksi bagaimana biaya akan bereaksi terhdap perubahan
aktivitas, biaya diklasifikasikan menjadi tiga kategori – variabel, tetap dan semi
variabel. Biaya variabel, secara total meningkat proporsi aktivitas. Biaya variabel per
unit adalah tetap biaya tetap, secara total, tetap sama sepanjang level aktivitas
berubah dalam rentang waktu yang relavan. Biaya tetap rata-rata per unit menurun
jika aktivitas level meningkat. Biaya semi variabel terdiri atas elemen variabel dan
tetap dan dapat diekspresikan dalam perusahaan dasar sebagai Y = a+ bX, dimana X
32
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
adalah aktivitas Y adalah biaya, a adalah elemen biaya tetap dan b adalah biaya
variabel per unit aktivitas.
Jika hubungan antara biaya dan aktivitas tampak liniear pada scattergraph plot,
kemudian komponen variabel dan tetap dari biaya semi variabel dapat diestimasi
menggunakan metide tinggi rendah, yang mana dapat ditarik garis lurus dianatara
titik aktivitas terendah dan aktivitas tertinggi, atau metode regresi least-squares,
yang menggunakan semua data poin untuk menghitung garis regresi yang
meminimalisasi jumlah kesalahan di square.
Format laporan laba rugi tradisional digunakan untuk tujuan pelaporan eksternal.
Disusun menggunakan klasfikasi biaya produk dan periode. Format laporan laba rugi
konstrbusi pembantu membuat keputusan karena disusun menggunakan klasifikasi
biaya variabel dan tetap.
Untuk tujuan pembebanan biaya ke objek biaya seperti produk atau departement,
biaya diklasifikasikan sebagai tetap atau tidak tetap. Biaya langsung dapat langsung
ditelusuri ke objek biaya. Biaya tidak langsung tidak dapat ditelusuri ke objek biaya.
Untuk tujuan pengambiilan keputusan konsep dari biaya dan pendaptan diferensial,
biaya kesempatan dan biaya tertanam sangat penting. Biaya dan pendaptan
diferensial adalah biaya dan pendapatan yang berbeda di antara alternatif. Biaya
kesempatan adalah keuntungan yang hilang ketika salah satu alternatif di pilih dari di
antara alternatif yang ada. Biaya tertanam adalah biaya yang terjadi di masa lalu dan
tidak dapat diubah. Biaya diferensial dan biaya kesempatan harus dipertimbangkan
dalam membuat keputusan. Biaya tertanam selalu tidak relavan dalam membuat
keputusan dan harus diabaikan. Biaya dan pendapatan differensial.
33
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
Ilustrasi 1. Proses Manufaktur, Klasifikasi Biaya
Rumah makan padang SEDERHANA memproduksi dan menjual nasi Rendang
kotak pesanan Nasi Rendang dijual dengan harga Rp 25.000.per –kotak. Selama
bulan Desember, menjual 6.000 Kotak (jumlah rata-rata yang dijual setiap bulan).
Restoran ini mempkerjakan beberapa orang koki, beberapa orang pelayan, dan
seorang supervisor (yaitu pemiliknya sendiri, John Peterson). Semua koki dan
pelayan merupakan karyawan paruh waktu. Pop’s mempertahankan sekelompok
karyawan paruh waktu sehingga jumlah karyawan yang dijadwalkan dapat
disesuaikan dengan perubahan permintaan. Permintaan bervariasi berdasarkan
mingguan dan bulanan.
Seorang petugas kebersihan disewa untuk membersihkan gedung setiap minggu.
Gedung tersebut disewa dari perusahaan properti lokal. Gedung tidak di lengkapi
dengan fasilitas tempat duduk. Seluruh pesanan berdasarkan drive through.
Supervisor menjadwalkan pekerjaa, membuka gedung, menghitung as,
mengiklankan, serta bertanggung jawab merekrut dan memberhentikan karyawan.
Biaya berikut terjadi selama bulan Desember:
Rumah makan padang SEDERHANA
Rincian Biaya Bulan Desember 2014
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
JENIS BIAYA
Daging
Nasi
Kelapa (santan)
Bumbu
Kotak
Tim Juru Masak
Pelayan / adm / kasir
Supervisor
Utilitas
Depresiasi Peralatan
Depresiasi Mesin Kas
16.000.000
3.000.000
2.500.000
2.000.000
1.200.000
25.500.000
20.320.000
20.000.000
5.000.000
2.000.000
500.000
JENIS BIAYA
Reklame & pajak
1.000.000
Keamanan
1.200.000
perlengkapan
500.000
Sewa
8.000.000
Klasifikasikan biaya operasional Rumah makan padang SEDERHANA selama bulan
Desember dalam kategori berikut: bahan langsung, tenaga kerja langsung, overhead,
penjualan, dan administrasi?
Diminta :
1. Susunlah laporan laba rugi perhitungan biaya absorpsi untuk bulan Desember?
2. Misalkan, Rumah makan padang SEDERHANA juga membuant ayam panggang
dan Anda ingin menentukan biaya pembuatan Nasi Rendang dan Ayam panggang
kotak tersebut. Bagaimana Anda membebankan biaya depresiasi untuk peralatan
masak pada setiap produk?.
34
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
3. Apakah hal itu termasuk penelusuran langsung, penelusuran penggerak, atau
alokasi? Jelaskan!
Jawab :
Bahan langsung: daging, Nasi, kelapa,
Tenaga kerja langsung: Tim juru masak.
Overhead: utilitas, penyusutan peralatan masak, upah petugas kebersihan,
perlengkapan kebersihan, dan sewa.
Penjualan dan administrasi: kotak, upah pelayan, gaji supervisor, penyusutan mesin
kas, dan iklan.
Penjelasan terhadap Klasifikasi. juru masak merupakan tenaga kerja langsung karena
mereka membuat Nasi rendang. “Bahan lainnya” merupakan overhead karena biaya
dan kenyamanan meskipun secara teknis merupakan bahan langsung. Karena tujuan
utama gedung adalah produksi berhubungan dengan rumah padang/rendang.Sewa
dan gedung diklasifikasikan sebagai biaya produksi tidak langsung. (satu
argumentasi dapat diberikan dengan mengatakan gedung juga mendukung fungsi
penjualan dan administrasi sehingga sebagaian dari biaya yang berhubungan dengan
sewa dan gedung harus diklasifikasikan sebagai biaya penjualan dan
administrasi).Kotak adalah pengepakan Pelayan bertanggung jawab mengambil dan
memenuhi pesanan sehingga diklasifikasikan sebagai tenaga penjual. Mesin kas
digunakan untuk mendukung fungsi penjual. Supervisor bertanggung jawab atas
pengawasan bisnis secara keseluruhan dan mengoordinasikan fungsi penjualan dan
produksi. Jadi, gajinya termasuk biaya administrasi.
LAPORAN LABA RUGI
Rumah makan padang SEDERHANA
Bulan Desember 2014
No
Keterangan
1 Pejualan
2 Harga Pokok Penjualan
Bahan Langsung
Tenaga Kerja Langsung
Overhead
3
4
5
Laba Kotor
Beban Operasi
Beban Penjualan
Beban Administrasi
Laba Sebelum Pajak
Jumlah (Rp)
Rp. 150.000.000
Rp 24.500.000
Rp 25.500.000
Rp 16.900.000
Rp. 69.900.000
Rp. 85.100.000
Rp 21.820.000
Rp 20.000.000
Rp. 41.820.000
Rp. 41.280.000
Depresiasi dari peralatan dapat dibebankan dengan menggunakan jam pemakaian
peralatan atau persentase ruang yang digunakan untuk setiap produk. Hal ini
merupakan penulusuran penggerak. Penelusuran langsung tidak digunakan secara
ekslusif oleh produk mana pun.
35
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
Ilustrasi 2. Perusahaan Jasa, Sistem Biaya
Happy Home menawarkan berbagai jasa pemakaman. Berdasarkan pengalaman masa
lalu, Happy menggunakan rumus berikut untuk menguraikan total biaya overheadnya: Y = 2.000.000 + 500X, dimana Y = total biaya overhead, dan X = Jumlah
pemakaman. Biaya overhead dibebankan melalui pembagian total overhead dengan
jumlah pemakaman. Pada pemakaman tertentu, biaya bahan langsung berkisar dari
Rp 15.000 sampai Rp100.000 bergantung pada jenis peti mati yang di pilih oleh
keluarga almarhum. Rata-ratanya adalah RP 40.000. Rata-rata biaya tenaga kerja
langsung adalah Rp10.000 per pemakaman. Rata-rata harga yang dibebankan untuk
setiap pemakaman adalah Rp.70.000. celestial mengeluarkan beban penjualan
tahunan sebesar Rp 500.000 dan beban administrasi sebesar Rp 2.000.000.
Diminta
1 . Apakah Happy Home menjual produk berwujud atau tidak berwujud? Jelaskan!
2. Apakah Happy Home menggunakan sistem akuntansi manajemen berdasarkan
fungsi atau berdasarkan aktivitas? Jelaskan! Menurut Anda, apakah sistem
tersebut merupakan pilihan yang tepat? Jelaskan!
3. Berpakah total biaya overhead yang dikeluarkan Happy Home selama tahun
tersebut?
4. Berapakah biaya overhead per pemakaman selama tahun tersebut?
5. Hitunglah harga pokok produk per unit selama tahun tersebut!
6. Buatlah laporan laba rugi untuk Happy Home tahun 2008
Penyelesaian
1. Pemakaman adalah produk tidak berwujud. Pemakaman adalah jasa, tidak dapat
disimpan, dan berhubungan dengan produsennya (tidak dapat dipisah).
2. Penggunaan penggerak berdasarkan unit (jumlah pemakaman) untuk
membebankan biaya overhead (dan tentu saja bahan langsung dan tenaga kerja
langsung) menunjukkan sistem berdasarkan fungsi. Sistem berdasarkan fungsi
mungkin akan bekerja cukup baik pada bisnis penyelenggaraan pemakaman
lokal. Bisnis ini meiliki varians produk yang sangat sedikit, beban penjualan dan
administrasi mencerminkan bagian kecil dari total biaya, serta tidak terdapat
biaya praproduksi (biaya penelitian dan pengembangan tidak ada).
3. Jadi, harga pokok produk pada dasarnya ditentukan oleh biaya produksi.
4. Selain itu, ketiadaan varasi yang luas dari produk sejalan dengan fakta bahwa
biaya overhead mencerminkan presentase kecil dari harga pokok produk yang
menjadikan penelusuran penggerak tidak begitu penting (bahan langsung dan
tenaga kerja langsung dapat dibebankan dengan menggunakan penelusuran
langsung).
Y = Rp 2.000.000 + 500(1.000)
= Rp 2.500.000
Rp 2500.000/1.000 =Rp 2.500
36
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
5.
Harga pokok produk per unit
Bahan langsung
Tenaga kerja langsung
Overhead
Rp. 40.000
10.000
2.500
Rp 52.500.
Laporan Laba Rugi Happy Home
Laporan Laba Rugi Happy Home
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2008
No
Keterangaan
Jumlah (RP)
1 Penjualan Jasa
70.000.000
2 Dikurangi :HPP Jasa
Bahan Langsung
40.000.000
Tenaga Kerja Langsung
10.000.000
Overhead
2.500.000
52.500.000
3 Laba Kotor
17.500.000
4 Biaya Penjualan
2.500.000
5 Laba sebelum pajak
15.000.000
Biaya untuk Memprediksi Perilaku Biaya
Sangatlah penting untuk memprediksi tentang reaksi dari biaya tertentu terhadap
perubahan aktivitas. Untuk membantu tugas manajer tersebut, biaya biasanya
dikategorikan sebagai variabel, tetap, atau, semivariabel. Pembagian relatif dari
setiap jenis biaya di dalam organisasi dikenal sebagai tetap tetapi sedikit biaya
variabel atau semivaribel, atau mempunyai banyak biaya variabel dan sedikit biaya
tetap atau semivariabel.
3.
Perilaku Biaya
Sifat dinamis dalam bisnis, prusahaan dihadapkan pada kebutuhan untuk melakukan
perubahan dan inovasi dalam tingkat dan bauran aktivitas bisnis.
Pemahaman yang menyeluruh atas perilaku biaya sangat penting bagi perencanaan
dan pengendalian operasi. Perilaku biaya menunjukan perubahan biaya karena
perubahan dasar kegiatan seperti otomisasi pabrik pada zaman robotika sekarang ini
mengakibatkan pergerseran dari intensif labour ke kapital intensif yang akhirnya
akan merubah tingkah laku biaya tetap dari komponen biaya tenaga kerja kebiaya
depresiasi yang relatif lebih besar.
Perilaku biaya dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara. Ada tiga kkasifikasi yang
paling umum adalah Biaya Tetap, Biaya Variabel dan biaya Campuran.
Klasifikasi biaya tetap, variabel dan semivariabel ini sangat berguna dalam akuntansi
manajemen untuk; analisa Break even point(BEP), analisa Biaya –Volume–Laba,
analisa Direct costing, analisa biaya diferensial dan analiasa konsep biaya relevan
dimana analisa-tersebut sering dilaporkan kepada manajemen untuk diguanakan
37
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
dalam mengarahkan operasi yang sedang berjalan dan merencanakannya untuk masa
yang akan datang.
Bab ini hanya mendisikusikan dan mengilustrasikan dampak perubahan aktivitas
bisnis terhadap perilaku biaya Tetap, Variabel dan semivaribel dam analsis BEP,
analisa Biaya-Volume dan Laba termasuk hubungannya dengan margin pengaman
(Margin of safety) danrasio marjin kontribusi (Contribution margin) dalam
perencanaan dan pengendalian aktivitas perusahaan.
3.1
Perilaku Biaya Tetap
Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa
terpengaruh tingkat aktivitas. Yang dapat diklsifikasikan sebagai biaya tetap
termasuk penyusutan garis lurus, Premi asuransi, pajak property (PBB) , sewa, gaji
penyelia, gaji bagian administrasi dan iklan. Tidak seperti biaya variabel, biaya tetap
tidak terpengaruh perubahan aktivitas. Akibatnya, jika tingkat aktivitas naik dan
turun, maka total biaya tetap selalu sama kecuali dipengaruhi oleh faktor luar
misalnya kenaikan biaya sewa gedung/ rumah.
Biaya tetap didifinisikan sebagai biaya yang secara total tidak berubah dengan
perubahan tingkat aktivitas bisnis dalam kapasitas terpasang. Bila produksi
direncanakan jauh diatas kapasitas terpasang, maka diperlukan investasi dalam
kapasitas baru sebingga akan merubah perlaku biaya tetap. Dengan demikian biaya
masih klasifikasi sebagai perlaku biaya tetap bila masih dalam rentang yang relevan
(Relevant range ).
Meskipun biaya tetap akan tetap konstan dalam total jumlah uang dengan
berubahnya tingkat produksi, namun biaya tetap per-unit akan berubah dengan
berubahnya tingkat produksi, makin tinggi tingkat produksi makin rendah biaya tetap
per-unit. Perilaku biaya tersebut dapat digambarkanpada grafik dibawah ini:
Grafik: 3.1
Grafik: 3.2
garis biaya variable
garis biaya tetap
Volume
grafik biaya unit
rupiah
rupiah
grafik biaya total
garis biaya tetap
garis biaya variable
Volume
Asumsi Linearitas dan Rentang Relavan
Akuntan manajemen biasanya mengasumsikan bahwa biaya dinyatakan berupa garis
(linear); sehingga hubungan antara biaya dan aktivitas dapat disajikan dalam suatu
garis lurus. Para pakar ekonomi menyatakan bahwa banyak juga yang sebenarnya
38
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
berbentuk kurva-linear; sehingga hubungan antara biaya tidak benar-benar linear,
biaya tersebut dapat dapat diestimasi dalam jalur aktivitas yang sempit yang disebut
rentang relavan melalui sebuah garis lurus seperti diilustrasikan dalam Grafik .3.3
rentang relavaan (relevant range) adalah rentangan dari aktivitas yang muncul
dengan asumsi bahwa perilaku biaya yang berupa garis lurus adalah valid. Diluar
rentang relavan, biaya tetap bisa jadi tidak benar-benar tetap lagi atau biaya variabel
tidak benar-benar variabel. Manajer harus mengingat bahwa asumsi yang dibuat
mengenai perilaku biaya akan menjadi tidak sesuai jika aktivitas berada di luar
rentang relavan.
Grafik 3.3
Laporan laba rugi fungsi biaya kurva-linier ekonom
Biaya variabel
rentang relavan
Perkiraan garis lurus akuntan
Jumlah
Konsep tentang relavan sangat penting dalam memahami biaya tatap.
Sebagai contoh, asumsikan bahwa Klinik IGM menyewa mesin diagnostk leukimia
dengan harga Rp.200 juta per bulan. Kemudian, anggap bahwa kapasitas mesin
tersebut adalah 3.000 pengujian per bulan. Asumsi bahwa harga sewa sebesar Rp 200
Juta per bulan untuk mesin tersebut hanya valid pada rentang relavan 0-3.000
pengujian per bulan. Jika Klinik IGM melakukan 5.000 pengujian per bulan, maka
klinik tersebut perlu menyewa satu mesin lagi dengan harga sewa yang sama per
bulannya. Akan sangat sulit menyewa separuh dari mesin diagnostik; sehingga
polanya digambarkan secara berjenjang seperti pada Grafik 3-4. Tampilan tersebut
menunjukkan bahwa beban sewa tetap tersebut pada rentang ke 2 meningkat menjadi
Rp400.juta dalam rentang ke3. 0-6.000 pengujian. Meningkat menjadi Rp 600 juta.
Beban sewa meningkat dalam diskrit bertingkat (step) atau berupa kenaikan setiap
3.000 pengujian, bukan meningkat dalam pola linear per pengujian.
39
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
Grafik 3-4
Laporan Laba Rugi
B
I
Biaya Variabel
A
Y
A
Rp 60.Milyar
RP 40.Milyar
Rp 20.Milyar
.
0
3.000
.
9.000
6.000
Frekuensi
ILUSTRASI 1
1.
Mahasiswa Universitas IGM mempunyai usaha produksi air mineral IGM
FRESS dengan 4 tabung pengisian kapasitas 600 gallon perbulan .Biaya tetap
perbulan Rp1000.000. Adapaun data perkembangan produksi dan penjualan
selama 6 bulan ,serta biaya tetap per-unit adalah dibawah ini :
Bulan
Tetap/unit
1
2.
3.
4.
5.
6.
Produksi
Biaya Tetap
Biaya
100.000
150.000
200.000
250.000
275.000
300.000
Rp.1.000.000
Rp.1.000.000
Rp.1.000.000
Rp.1.000.000
Rp.1.000.000
Rp.1.000.000
Rp.10,00
Rp. 6,67
Rp. 5,00
Rp. 4,00
Rp. 3,6
Rp. 3.33
Secara Grafik Total Biaya Tetap dan biaya tetap per-unit dapat dibandingkan
dibawah ini:
Grafik Beban Tetap per Unit
Total Biaya
12
Gaji Penyelia per Unit (Rp)
T
P
C
1,75 jt
1,50 jt
1,25 jt
1,00 jt
0,75 jt
0,50 jt
0,25 jt
10
10
8
6.67
6
5
4
4
3.643.33
2
0
100rb 200rb 300rb
0
50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000
Total Unit Produksi
40
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
Jika tingkat produksi berada diatas rentang maksimum 300.000 galon maka biaya
tetap juga akan berubah. Seandainya IGM fress akan memproduksi 600.000 galon
karena tambahan pesanan khusus dari rumah makan, maka harus ada produksi pada
malam hari sehingga harus mengangkat karywan baru untuk produksi malam hari
dari jam 7.oo sampai 12.00 malam. Karena tingkat produksi sudah diatas rentang
relevan maka biaya tetap juga akan bertambah sebesar biaya gaji karyawan baru
sebesar Rp 1.000.000. Dengan demikian maka rentang relevan tingkat produksi akan
berubah menjadi 300.000 – 600.000 galon perbulan dengan total biaya tetap Rp
2.000.000 perbulan. Secara grafis sifat biaya tetap digambarkan dibawah ini:
Biaya tetap rentang relevan
Produksi 300.000-600.000 galon
Gaji (Biaya Tetap)
3jt
T
P
C
-----------
2jt
------------
1jt -----------
300 rb
600 rb 900 rb
Total unit Produksi
3 jt
T
P 2 jt
Rentang
Relevan
_______
C 1 jt --------
300 rb
600 rb
Total unti
900 rb
Untuk Tujuan Perencanaan Biaya tetap dikelompokkan menjadi:
1). Commited Fixed Cost yaitu Biaya tetap yang terjadi dari investasi Bangunan
Kantor, Pabrik, mesin Pabrik, Equipment pabrik dan struktur biaya umum dan
administrasi perusahan yang mendasar yang umur nya relatif panjang dan beban
tetapnya tidak menjadi nol walaupun tidak ada aktivias bisnis/produksi.
contoh :
Biaya Depresiasi Aktiva tetap
Asuransi bangunan /mesin pabrik
Gaji top manajer dan karyawan tetap
Biaya Bunga pinjaman
Dan lain sebagainya
2). Discretionary Fixed Cost/Managed Fixed Costs yaitu biaya tetap yang timbul
dari keputusan tahunan manajemen untuk biaya tertentu dan dalam jumlah yan
tertentu( Biaya tetap kebijakan) Mengacu pada prinsip akuntansi biaya tersebut
dikatogarian sebagai Biaya yang ditangguhkan (Deffered Charges). Amortisasi
dari biaya tersebut dikatgorikan sebagai biaya tetap.
Contoh:
Advertensi
Biaya Penelitian dan pengembangan(R & D)
41
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
Biaya Pra –operasi(Biaya Masa konstruksi )
Biaya Bunga Selama masa konstruksi
Biaya yang ditangguhkan lain
3.2. Perilaku Biaya Variabel
Untuk dapat menjadi biaya variabel, biaya harus berubah terhadap sesuatu, yaitu
basis aktivitasnya. Basis aktivitas (activity basis) adalah ukuran yang menyebabkan
terjadinya biaya variabel. Suatu basis aktivitas biasanya mengacu pada suatu pemicu
biaya (cost driver). Beberapa basis yang umum adalah jam kerja tenaga kerja
langsung, jam kerja mesin, unit yang diproduksi, dan unit terjual. Oleh karena
banyaknya basis aktivitas dalam suatu organisasi, maka be disarankan untuk
mengasumsikan basis aktivitas berdasarkan jumlah barang dan jasa yang disediakan
oleh organisasi. Kita akan menentukan basis aktivitas tertentu jika output-nya bukan
barang atau jasa.
Biaya Variabel didefinisikan sebagai biaya yang secara total meningkat atau
menurun secara proporsional terhadap peningkatan/penurunan dalam aktivitas.
Biaya –biaya tersebut:
a. Perusahaan Dagang:
Harga Pokok Penjualan yang berasal dari persedian Barang dagangan
(Merchandise Inventory)
b. Perusahaan Pabrikasi :
Prime costs adalah :Biaya Bahan langsung (Direct materials), biaya tenaga kerja
langsung (Direct labor)
Porsi Biaya varibel dalam Factory Ovberhead : seperti indirect materials,
indirect labours , Biaya pengemasan (set-up), Lubrikasi, supplies, Power, etc.
c. Perusahaan jasa :
Biaya variabel lainnya yang mungkin dikeluarkan oleh ketiga tipe perusahaan
diatas seperti : Biaya komisi, shipping costs, biaya tenaga kerja administrasi
kantor, (contract agreement, invoicing).
Dalam praktek hubungan antara aktivitas bisnis dengan biaya variabel berbentuk
garis linier dimana total biaya variabel diasumsikan meningkat dalam jumlah yang
tetap untuk setiap satu unit peningkatan dalam aktivitas.
Meskipun dalam kenyataanya (actual) hubungan tersebut jarang yang linier secara
sempurna akan tetapi dalam rentang hubungan aktivitas yang terbatas hubungan
antara suatu aktivitas dengan biaya terkait bisa mendekati linier.Secara grafis
hubungan tersebut dapat digambarkan kurva-Grafik 3-9 dibawah ini.
42
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
Rentang waktu relevan
1000
Garis A
Jumlah Biaya
800
Garis B
600
400
200
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Garis A = Biaya variable yang dihitung
Garis B = Biaya variable aktual
Secara total karakter biaya variabel akan naik/turun sejalan dengan
perkembangan aktivitas/produksi, namun Biaya variabel PER-UNIT adalah
TETAP dan tidak terpengaruh oleh peningkatan aktivitas.
Pola perilaku biaya yang berbasis tingkat aktivitas tersebut dapat juga digunakan
untuk menggambarkan biaya yang lain, seperti biaya tenaga kerja. Sebagai contoh,
beban gaji karyawan dapat dibuat menggunakan pola bertingkat. Gaji karyawan
dibayarkan dalam jumlah tetap, misalnya Rp.40 juta setahun untuk masa kerja 40
jam seminggu selama 50 minggu dalam 1 tahun (=2.000 jam setahun). Dalam
contoh ini, total gaji karyawan adalah $40.000 dengan rentang relavan 0 – 2.000 jam
kerja. Total beban gaji karyawan meningkat menjadi $80.000 (atau sebesar dua
karyawan) jika rentang karyawan menjadi 2.001 – 4.000 jam kerja. Pola perilaku
biaya seperti ini disebut biaya variabel bertingkat ( step – variable cost ). Biaya
variabel bertingkat dapat diubah kapan saja sesuai dengan kondisi sehingga jarak
tingkatnya sangat sempit karena biaya tersebut diperlakukan utama sebagai biaya
variabel. Sebaliknya, jarak tingkatan untuk biaya tetap sangat lebar sehingga biaya
harus diperlakukan sebagai biaya tetap secara kesuluruhan secara rentang relevan.
Tabe.l 3.1 meringkas empat konsep utama yang berhubungan dengan biaya variabel
dan biaya tetap. Pelajari tampilan tersebut dengan cermat sebelum membaca lebih
lanjut.
43
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
Ikhtisar 2
Ringkasan Perilaku Biaya Tetap dan Variabel
Biaya
Biaya Variabel
Biaya Tetap
Total Biaya
Total Biaya variabel naik
dan turun sesuai dengan
perubahan tingkat
aktivitas
Total Biaya Tetap tidak
dipengaruhi jumlah
aktivitas dalam rentan
relevan
Biaya Per Unit
Biaya variabel per unit
selalu konstan
Biaya tetap per unit
menurun jika tingkat
aktivitas meningkat dan
naik jika aktivitas
menurun
ILUSTRASI 2
Kalau pada IGM FRESS contoh sebelumnya mengeluarkan biaya untuk membeli air
mineral Rp 100 /per-leter, maka karekter biaya variabel (bahan langsung} selama
enam bulan adalah:
-----------------------------------------------------------------------------------------------------Produksi
Bahan lgs
Biaya Variabel/Ltr
TotalBiaya Variabel
Bulan
(dalam000.000Rp)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------1.
2.000.000
Rp.100
Rp.200
2.
3.000.000
Rp.100
Rp.300
3.
4.000.000
Rp.100
Rp.400
4.
5000 .000
Rp.100
Rp.500
5.
5.500.000
Rp.100
Rp.550
6.
6.000.000
Rp.100
Rp.600
-----------------------------------------------------------------------------------------------------Secara grafis Total Biaya Variabel dan Biaya variabel per-unit dapat digambarkan
dibawah ini :
Grafik Total Biaya variabel dan biaya variabel per-unit dapat dibandingkan dibawah
ini:
Grafik Biaya Variabel per-unit
Grafik Biaya vaiabel
T
P
C
1,75 jt
1,50 jt
1,25 jt
1,00 jt
0,75 jt
0,50 jt
0,25 jt
100rb 200rb 300rb
Total unit Produksi
Total unit Produksi
44
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
3.3. Biaya Semivariabel
Biaya semi variabel didefinisikan sebagai biaya yang memperlihatkan karekterkarekter dari biaya tetap maupun variabel. Contoh biaya tersebut adalah: biaya
listrik, air, gas solar, premium, perlengkapan, pemeliharaan, beberapa tenaga kerja
tidak langsung, asuransi jiwa karyawan, biaya pensiun, pajak penghasilan. Sebagian
biaya semivariabel akan tetap konstan dalam jumlah total dan oleh karenanya akan
menjadi biaya tetap. Bagian lain dari biaya semivariabel dapat berubah sebanding
dengan perubahan dasar aktivitas dan oleh karenanya merupakan biaya variabel.
Biaya semi variabel sering juga disebut biaya campuran atau semi tetap.
Biaya semivariabel (mixed cost) terdiri atas dua elemen biaya, yaitu biaya tetap dan
biaya variabel. . Oleh karena biaya semivariabel disajikan dalam garis lurus maka,
persamaan garis lurus dibawah ini dapat digunakan untuk menunjukkan hubunugan
antara biaya semivariabel dan tingkat aktivitas.
Y
a
b
X
=
=
=
=
Y = a + bX
Total biaya semivariabel
Total biaya tetap ( garis intersepsi vertikal )
Biaya variabel per unit aktivitas ( kemiringan garis )
Tingkat aktivitas
Oleh karena itu biaya variabel per unit sama dengan kemiringan garis lurus, maka
semakin curam kemiringannya, semakin tinggi pula biaya variabel per unitnya.
Dalam kasus biaya yang dibayarkan, persamaanya ditulis sebagai berikut
Y = Rp. 25.000 + Rp 300 X 800 kali
=
+
Persamaan ini memudahkan kita menghitung totalbiaya semivariabel untuk tingkat
aktivitas apa pun dalam rentang relevan. Sebagai contoh, jika tahun depan
perusahaan berencana mengadakan 800 kali pesta rafting, maka total biayanya
dihitung sebagai berikut,
Y = Rp 25.000 + (Rp 300 per pesta x 800 pesta)
Y = Rp 27.400
Ada 3 metode untuk memisahkan biaya semivaribel menjadi biaya tetap atau variabel
yaitu :
a. High Low methods (Metode tinggi –rendah )
b. Metode Scattergraph
c. Metode Least Squares
a.
High Low Methods
Merupakan teknik estimasi biaya yang umum digunakan untuk tujuan ini.
Metode tinggi- rendah menggunakan total biaya tertinggi dan terendah yang
diungkapkan oleh pola biaya masa lalu sebagai dasar untuk mengestimasikan
biaya variabel per-unit dan komponen biaya tetap dari biaya semivaribel.
45
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
ILUSTRASI 2
Untuk mengilustrasiikan pemakaian metode ini IGM Fress dalam menjual air
meneral dengan syarat penyerahan franco gudang pembeli (Toko/Mini market/
distributor), Sehingga biaya pengiriman /transportasi out menjadi tanggungan
penjual.Adapun perkembangan produksi dan Biaya Pengiriman (Shipping) dibawah
ini:
Bulan
Produksi
Biaya Pengiriman
1
100.000
Rp.450.000
2.
150.000
Rp.550.000
3.
200.000
Rp.625.000
4.
250.000
Rp 700.000
5.
275.000
Rp.750.000
6.
300.000
Rp.800.000
Diminta:
Besarnya biaya tetap dan variabel dengan menggunakan tersebut
Jawab
:
Analisa biaya tetap dan variabel atas biaya pengiriman IGM fress selama 6 bulan
dengan high low methods adalah:
Tingkat tertinggi aktivitas
Tingkat terendah aktivitas
Perbedaan
: Biaya Variabel =
Biaya variabel/galon
Total Biaya =
=
=
Unit penjualan
300.000 galon
100.000 galon
200.000 galon
Biaya pengiriman
Rp 800.000
Rp 450.000
Rp 350.000
Perbedaan Total Biaya
Perbedaan Dalam Produksi
Rp. 350.000
= Rp. 1,75
200.000 galon
= Rp 1,75
Biaya variabel + Biaya tetap
( Biaya varibel per-unit x Unit produksi ) + Biaya tetap
Tingkat tertinggi:
Rp.800.000 = (300.000 galon x Rp. 1,75) + Biaya tetap
Rp.800.000 = Rp 525.000 + Biaya Tetap
Biaya tetap = Rp 800.000 – Rp 525.000
Biaya tetap = Rp 275.000
46
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
47
Tingkat terendah:
Rp.450.000 = ( 100.000 galon x Rp. 1,75 ) + Biaya tetap
Rp.450.000 = 175.000 + biaya tetap
Biaya tetap = Rp 450.000 – Rp 175.000
Biaya Tetap = Rp 275.000
Dengan demikian komposisi biaya pengiriman IGM Fress adalah :
Biaya tetap = Rp 275.000
Biaya Varibel per-unit Rp 1,75
Secara Grafis perilaku biaya pengiriman Igm fress digambarkan dibawah ini :
Evaluasi High Low Method
High Level
900,000
800,000
750,000
700,000
Biaya Pengiriman
800,000
700,000
Low Level
of activity
600,000
500,000
Variabel
Cost
625,000
550,000
450,000
400,000
300,000
Fixed
Cost
200,000
100,000
0
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
350,000
Unit Produksi
Biaya Pengiriman
b. Scatter diagram method (Metode Diagram Pencar)
Metode scatter diagram dapat digunakan untuk menganalisa perilaku biaya.
Dalam metode ini biaya yang dianalisis disebut dependen variabel dan diplot digaris
vertikal atau yang disebut sumbu Y. Aktivitas terkait disebut variabel independen
seperti biaya pengiriman, billing costs, direct labour, jam tenega kerja langsung dsb
dan diplot sepanjang garis horizontal yang disebut sumbu X.
Metode scattergrafh lebih palit dan merupakan kemajuan dari metode high–
low karena metode ini menggunakan semua data yang tersedia, bukan hanya dua titik
data. Disamping itu keunggulan metode ini karena memungkinkan inspeksi data
secara visual untuk menentukan apakah biaya tersebut tampak terkai dengan aktivitas
dan hubunganan mendekati linear. Inspeksi visual juga dapat memfasilitasi deteksi
data abnormal.
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
ILUSTRASI 3
Untuk mengilustrasikan pengunaan dari metode ini diasumsikan PT Indo
global mandiri mengeluarkan biaya Listrik dan jam tenaga kerja langsung selama
tahun 2009 adalah sebagai berikut:
Bulan
Jan
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
Sep
Okt
Nop
Des
Total
Rata-Rata bulanan
Biaya Listik
Rp 640
620
620
590
500
530
500
500
530
550
580
680
6.840
570
Jam T.K Langsung
34.000
30.000
34.000
39.000
42.000
32.000
26.000
26.000
31.000
35.000
43.000
48.000
420.000
35.000
Diminta :
Tentukan formula Biaya tetap dan biaya varibel dengan metode Scatter diagram
Jawab:
Langkah-langkah penggunaan Scatter diagram:
Langkah 1.
Buatkan sumbuk grafis 90 derajat, garis vertikal (sumbu y) menggambarkan Biaya
listrik disebut varibel dpenden dan garis horizontal (sumbu x) mengambarkan jam
tenaga kerja langsung disebut variabel independen.
Langkah 2.
Plot data listrik kegrafis sehingga setiap titik mewakili biaya tersebut.
Langkah 3.
Plot garis B menggunakan inspeksi visual. Garis ini harus dibuat yang dapat
mewakili mayoritas titik data. Secara umum jumlah titik data diatas garis sama
dengan jumlah titik data dibawah garis B tersebut.
Langkah 4.
Plot garis A mulai dari titk garis vertikal dimana garis B memotong sumbu y yaitu
pada biaya listrik Rp 440 yang posisinya paralel dengan sumbu x. Garis ini
mewakili elemen biaya tetap biaya listrik untuk semua tingkatan aktivitas dalam
rentang relevan .
48
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
49
Langkah 5.
Hitung Peningkatan dalam biaya listrik pada saat biaya tenaga kerja meningkat
(area yang dibatasi oleh garis A dan B pada graik) dengan formula dibawah ini :
Formula-1
(Biaya Rata-rata perbulan) - (Elemen biaya tetap) = Biaya rata bulanan Elemen
Variabel
Rp 570 - Rp 440 = Rp 130
Formula-2
.
.
=
=
=
Rp 130/35.000 jam
Rp 0,0037 perjam tenagakerja langsung
Dengan demikian biaya listrik per jam tenaga kerja langsung terdiri dari :
Biaya tetap
Biaya variabel
Dapat digambarkan Y
= Rp 440
= Rp 0,0037
= Rp 440 + 0,0037 X
Secara grafis penerapan scatter diagram pada biaya listrik dan jam tenaga kerja
langsung dibawah ini :
800
Garis B
700
48,000
34,000
30,000 34,000
Biaya Listrik
600
500
26,000
35,000
31,000
32,000
Elemen
Variable
39,000 43,000
42,000
400
300
Elemen
Tetap
Garis A
200
100
0
0
10,000
20,000
30,000
40,000
Jam Tenaga Kerja Langsung
Biaya Listrik
50,000
60,000
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
c.
Least Squares Methods
Metode ini sering juga disebut Analisa Regresi yaitu metode yang menentukan
secara matematis garis yang paling sesuai garis regresi linear melalui
sekelompok titik. Garis regresi meminimisasi jumlah kuadrat deviasi dari setiap
aktual yang diplot dari titik diatas atau dibawah garis regresi.
ILUSTRASI -3.5
1. Untuk mengilustrasikan metode regresi ini Indo Global Mandiri Cape
(Kantin) akan memisahkan biaya tetap dan varibel kegiatan kantin yaitu
hubunganan antara Meals Served dengan Total biaya dibawah ini :
Bulan
Meals Served
(dalam 000)
4
1
3
5
10
7
30
Januari
Februari
Maret
Aprll
Mei
Juni
Total
Total Cost
(dalam 000)
Rp 9.500
4.000
8.000
10.000
19.000
14.000
Rp 65.000
Diminta : Besarnya biaya tetap dan Variabel
Jawab :
Langkah:1 .
Asumsi Meals Served adalah X dan total cost adalah Y dan hitung X kali Y(XY)
dan X kuadrat ( X2)
Bulan
Meals Served
Total Cost
XY
X2
Januari
Februari
Maret
Aprll
Mei
Juni
Total
4
1
3
5
10
7
30
9500
4000
8000
10000
19000
14000
65000
38000
4000
24000
50000
195000
98000
409000
16
1
9
25
100
49
200
Langkah-2 : Masukan data diatas kepersamaan :
(1) E XY = a E X + b E X2
Rp 409.000 = 30 a + 200 b
(2) E Y = na + b E X
Rp 65.000 = 6 a + 30 b
50
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
Langkah-3:
Pergunakan persamaan (1)
Rp 409.000
Persamaan (2) dikali 5 untuk hilangkan (a) Rp 325.000
Rp 084.000
Dibagi 50 didapat dihasilkan (b)
Rp 1.680
=
=
=
=
30 a + 200 b
30 a + 150 b
30 a + 150 b
30 a + 150 b
Dengan demikian biaya variabel rate adalah Rp 1.680 per-seribu kali meals served
atau Biaya varibel = Rp 1,68/permeal
Langkah-4:
Hitung biaya tetap dengan memasukan rate biaya variabel kepersamaan (2)
Persamaan (2)
Rp 65.000 = 6a + 30 (Rp 1.680)
Rp 65.000 = 6a + Rp 50.400
Rp 14.600 = 6a
a = Rp 2.433
Biaya Tetap = Rp 2.433
Dengan demikian formula biaya Y = Rp 2.433 perbulan + Rp 1,68 /per-meal
Secara grafis Penggunaan metode Least Square/regresi digambarkan dibawah ini :
Metode Regresi
Garis Regresi
(Y=a+bx)
20,000
18,000
16,000
Total Cost
14,000
12,000
10,000
8,000
6,000
4,000
2,000
0
0
2
4
6
Meal Serve
Total Cost
8
10
12
51
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
LATIHAN MANDIRI BAB -III
1.
Teori
1.
2.
3.
Berikan definisi perilaku biaya
Sebutkan tiga klasifikasi yang paling umum dalam perilaku biaya
Sebut dan jelaskan langkah-langkah penggunaan scatter diagram dalam
memisahkan biaya teap dan biaya vaiabel dari biaya semivariabel
Metode Tinggi rendah hanya meneliti dua titik saja,sehingga kurang teliti dalam
menganalisa komponen biaya tetap dan biaya variabel, bagaimana pendapat
saudara jelaskan.
Uraikan perilaku dari (a) total biaya tetap (b) biaya tetap perunit bila dasar
kegiatan naik
Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah penggunaan scatter diagram dalam
memisahkan biaya tetap dan biaya variabel dari biaya semi variabel!
4.
5.
6.
Jawab :
1. Buatkan sumbu grafis 900 garis vertikal (sumbu Y) menggambarkan biaya
variabel dependent dan garis horizontal (sumbu X) menggambarkan biaya
Variabel Independent.
2. Plot data biaya variabel sehingga setiap titik mewakili biaya tersebut.
3. Plot garis B menggunakan Inspeksi Visual. Garis ini harus dibuat yang dapat
mewakili mayoritas titik data secara umum jumlah titik data diatas garis sama
dengan jumlah titik data dibawah garis B tersebut.
4. Plot garis A mulai dari titik garis vertikal dimana garis B memotong sumbu Y
yaitu pada biaya variabel yang posisinya pararel dengan sumbu X. Garis ini
mewakili elemen biaya tetap, biaya variabel untuk semua tingkatan aktifitas
dalam rentang relevan.
5. Hitung peningkatan dalam biaya variabel pada saat biaya biaya variabel
independent (area yang dibatasi oleh garis A dan B pada grafik).
2.
Problem:
2.1. Perusahaan Perakitan Mobil PT Indo Global Mandiri sedang menyiapkan
anggaran biaya untuk tahun 2012 .Data biaya dari laporan Keuangan
Tahun 2011 diketahui biaya Factory overhead Pabrik yang sifatnya
Semivariabel dan jumlah jam kerja langsung sebagaimana dibawah ini :
No
1
2
3
4
5
6
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Jam Kerja
Langsung
Rp 33.000
Rp 32.500
Rp 39.000
Rp 45.000
Rp 42.000
Rp 40.000
FOH
Semivariabel
Rp. 95.000.000
Rp. 91.500.000
Rp. 100.000.000
Rp. 120.000.000
Rp. 105.000.000
RP. 101.000.000
52
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
No
7
8
9
10
11
12
Jam Kerja
Langsung
Rp 35.000
Rp 30.500
Rp 30.000
Rp 43.000
Rp 31.000
Rp 44.000
Bulan
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
FOH
Semivariabel
Rp. 97.000.000
Rp. 91.000.000
Rp. 90.000.000
Rp. 107.000.000
Rp. 92.000.000
Rp. 112.000.000
Diminta;
Hitung dan analisa besarnya biaya tetap dan biaya variabel dari biaya overhead
tahun 2012 dengan menggunakan :
1. High Low Methods ((Metode titik Tinggi Rendah
2. Least Square (metode Regresi Sederhana )
Jawab:
1. Metode titik tinggi rendah
Jam Kerja Langsung
Tinggi (April)
45.000
Rendah (September )
30.000
Selisih
15.000
Tarif biaya variabel per jam kerja langsung =
Biaya Overhead
Rp 120 juta
Rp 90 juta
Rp 30 juta
=
.
. 2.000
Perhitungan:
Biaya variabel jam kerja langsung tertinggi : 45.000 xRp 2000 =Rp 90 juta
Biaya variabel jam kerja langsung terendah : 30.000 xRp 2000 = Rp 60 juta
Biaya
Total
Dikurangi : Variabel
Biaya Tetap
Tinggi
Rp. 120 juta
Rp. 90 juta
Rp. 30 Juta
Rendah
Rp 90 juta
Rp 60 juta
Rp 30 juta
2 Metode Regresi Sederhana
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
X
Rp 33
Rp 32.5
Rp 39
Rp 45
Rp 42
Rp 40
Rp 30.5
Y
Rp. 95.000
Rp. 91.500
Rp. 100.000
Rp. 120.000
Rp. 105.000
RP. 101.000
Rp. 97.000
XY
Rp 3.135.000
Rp 2.973.750
Rp 3.900.000
Rp 5.400.000
Rp 4.410.000
Rp 4.040.000
Rp 3.395.000
X2
Rp 1.089
Rp 1.056,25
Rp 1.521
Rp 2.025
Rp 1.764
Rp 1.600
Rp 1.225
53
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Total
Rp 35
Rp 30
Rp 43
Rp 31
Rp 44
Rp. 445
Rp. 91.000
Rp. 90.000
Rp. 107.000
Rp. 92.000
Rp. 112.000
Rp. 1.201.500
Rp 2.775.000
Rp 2.700.000
Rp 4.601.000
Rp 2.852.000
Rp 4.928.000
Rp 45.110.250
Rp 1.056,25
Rp 900
Rp 1.849
Rp 961
Rp 1.936
Rp 16.982,50
Langkah -2 masukan data diatas kepersamaan
Persamaan 1 = XY = a x + b x2 = Rp 45.110.250 = 445 a + 16.982 b
Persamaan 2 = Y = n a + b x2 = Rp 1.201.500 = 12 a + 445 b
Langkah-3
Persamaan 1
= Rp 45.110.250 = 445 a + 16.982. b
Persamaan 2 a dikali 37,084 = Rp 44.556.426 = 445.a + 16.502. b Rp
553.824 = 0
+
480. b
b = 1.154
Dengan demikian biaya variabel adalah 1.154 perseribu meals served atau rate biaya
variabel Rp 1,154 per-meal .
Langkah-4:
Hitung Biaya tetap ke rate biaya variabel kepersamaan -2
12 a + 445 b
= Rp 1.201.500.
12 a + (445. x 1154) = Rp 1.201.500.
12 a + 513.530.
= Rp 1.202.500.
12 a
= Rp 688.970
a
= Rp 57.414
Dengan demikian formula biaya Y = Rp 57.414 /perbulan + Rp 1,68 /per-meal
Problem 3.
Rumah sakit PT Indo Global Mandiri sedang menyiapkan anggaran biaya untuk
tahun 2012.Data biaya dari laporan terdahulu diketahui biaya overhead yang sifatnya
Semivariable dan jumlah hari pasien yang berobat sebagaimana dibawah ini :
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
Biaya overhead
semivariable
Rp 39.800.000
Rp 49.500.000
Rp 39.200.000
Rp 39.000.000
Rp 44.200.000
Rp 47.000.000
Rp 42.200.000
Rp 46.700.000
Hari pasien
1.360
3.100
1.340
1.300
2.800
3.300
2.580
3.290
54
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
Bulan
Biaya overhead
semivariable
Rp 40.000.000
Rp 43.200.000
Rp 45.000.000
Rp 46.000.000
September
Oktober
November
Desember
Hari pasien
1.370
2.750
3.080
3.250
Diminta:
Hitung dan analisa besarnya biaya tetap dan biaya variable dari biaya overhead 2012
dengan menggunakan:
1. High Low Method ( Metode titik tinggi rendah )
2. Least square method ( Metode regresi sederhana )
Jawab:
1. Metode titik tinggi rendah
Biaya overhead
Tinggi ( Juni )
Rp 47.000.000
Rendah ( April )
Rp 39.000.000
Selisih
Rp 8.000.000
Hari pasien
3.300
1.300
2.000
Tarif biaya overhead semivariable per hari pasien
Rp 8.000.000
=
2000
= Rp 4.000
Perhitungan :
Biaya variable hari pasien tertinggi
= 3.300 X Rp 4.000
= Rp 13.200.000
Biaya variable hari pasien terendah
= 1.300 X Rp 4.000
= Rp 5.200.000
Biaya
Total
Variabel
Biaya Tetap
Tinggi
Rp 47.000.000
Rp 13.200.000
Rp 33.800.000
Rendah
Rp 39.000.000
Rp 5.200.000
Rp 33.800.000
55
Analisa Konsep, Perilaku biaya dan Manfaatnya
2.
Metode Regresi Sederhana
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Total
X
1.360
3.100
1.340
1.300
2.800
3.300
2.580
3.290
1.370
2.750
3.080
3.250
29.520
Y
Rp 39.800
Rp 45.500
Rp 39.200
Rp 39.000
Rp 44.200
Rp 47.000
Rp 42.200
Rp 46.700
Rp 40.000
Rp 43.200
Rp 45.000
Rp 46.000
Rp 517.800
XY
Rp 54.128.000
Rp 141.050.000
Rp 52.528.000
Rp 50.700.000
Rp 123.760.000
Rp 155.100.000
Rp 108.876.000
Rp 153.643.000
Rp 54.800.000
Rp 118.800.000
Rp 138.600.000
Rp 149.500.000
Rp 1.301.485.000
X₂
Rp 1.849.600
Rp 9.610.000
Rp 1.795.600
Rp 1.690.000
Rp 7.840.000
Rp10.890.000
Rp 6.656.400
Rp10.824.100
Rp 1.876.900
Rp 7.562.500
Rp 9.486.400
Rp10.562.500
Rp 80.644.000
Persamaan 1
XY
= ax + bx2
Rp 1.301.485.000 = 29.520a + 80.644.000b
Persamaan 2
Y
Rp 517.800
Langkah 3
Rp 1.301.485.000
Rp
1.273.788
Rp 1.300.211.212
b
= na + bx2
= 12a + 29.520b
= 29.520a + 80.644.000b
= 29.520a + 72.619.200b
=
08.024.800b
= 162,025
Dengan demikian biaya variable adalah 162,025 perseribu meals served atau biaya
variable Rp 162,025 per-meal
Langkah 4
12a + 29.520 b
12a + (29.520 X 162,025)
12a + 4.782.978
12a
a
= Rp 517.800.000
= Rp 517.800.000
= Rp 517.800.000
= Rp 513.017.022
= Rp 42.751.418.5
Dengan demikian formula biaya
Y = Rp 42.751.418,5/perbulan + Rp 162,025/permeal
56
Download