BAB IV PENGUJIAN ALAT

advertisement
BAB IV
PENGUJIAN ALAT
Untuk mengetahui apakah tujuan dari pembuatan alat ini telah telaksana
dengan baik atau tidak, maka perlu dilakukan pengujian dan analisa terhadap alat
yang dibuat, dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan adalah adanya proses evaluasi
sehingga akan dapat dilakukan langkah-langkah positif guna membawa alat ini ke
arah yang lebih baik.
Gambar 4.1. Tampak belakang alat yang akan diuji
Pada alat ini terdapat 2 buah bak penampung air dimana letaknya di
atas dan bawah. Pada bak atas air ( Roof Tank ) yang dapat menampung air
56
57
dan ketika pompa hidup air tersebut mengalir ke bak bunga melalui instalasi
selang yang terpasang dan bak bawah yang berfungsi sebagai penampung air
dari sisa bak bunga setelah proses penyiraman, air pada bak bawah dapat
dialirkan kembali kebak atas dan begitu seterusnya. Dari bak atas menuju ke
bak bunga lalu ke bak sebagai media penyalur air menggunakan selang.
Gambar 4.2. Tampak depan alat yang akan diuji
Untuk tampak depan terdapat 2 buah bak bunga dengan rumput, dan
instalasi selang sebagai media penyiram air. Agar bahan triplek tidak cepat
rusak pada bak bunga dilapisi dahulu dengan Silikon. Pada bak bunga juga
terdapat pipa buangan yang berfungsi apabila air sudah membasahi rumput
dapat terbuang dan tidak membanjiri bak bunga.
58
4.1.
Pengujian Power Suplay ( Catu Daya )
Pengujian rangkaian power supply ini dilakukan dengan mengukur
tegangan keluaran pada tiap-tiap titik yang telah ditentukan. Pengujian
rangkaian power supply ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah rangkaian
tersebut dapat menghasilkan tegangan yang sesuai dengan rangkaian yang
dibuat, dan juga sesuai dengan tegangan yang dibutuhkan. Pengujian
dilakukan dengan volt meter tipe SP – 860.
Gambar 4.3. Multi Meter SP – 860
Multimeter yang digunakan bermerek Heles tipe Sp – 860. Multi
meter ini dapat digunakan untuk mengukur tegangan searah ( DC ) antara 0 –
500VDC, Tegangan bolak – balik ( AC ) antara 0 – 500VAC, mengukur
hambatan ( Ohm ) antara 0 – 500KΏ dan tegangan baterai antara 0 – 9VDC.
59
Gambar 4.4. Adaptor SYK – 1200
Adaptor yang digunakan bermerek Shinyoku tipe SYK – 1200 dimana
adaptor ini berfungsi sebagai alat penyearah tegangan ( DC ) yang digunakan
sebagai sumber tegangan pada alat penelitian. Adaptor dapat digunakan
dengan tegangan masukkan 220VAC dan keluaran antara 1.5, 3, 4.5, 6, 7.5, 9,
12 VDC dengan arus 1200mA.
4.2.
Pengujian Pompa Benam ( Submersible Pump )
Pompa benam dapat bekerja apabila mendapat tegangan kerja VDC
3,5V – 12V. Pompa ini berkapasitas 100 – 350 L/H.
60
Gambar 4.5. Pengujian Pompa Benam
Untuk menguji pompa benam terlebih dahulu siapakan wadah yang
tersedia air dan sambung kabel pada pompa dengan sumber tegangan searah (
DC ) antara 3,5 – 12VDC. Semakin besar tegangan makin besar pula debit air
yang dapat dikeluarkan pompa.
4.3.
Pengujian Panel Kontrol
Yang dimaksud Panel kontrol yaitu gabungan dari komponen seperti
Arduino Uno, LCD keypad shield, RTC, relai, saklar dan lampu indikator.
61
Gambar 4.6. Panel Kontrol dalam kondisi off
Pada gambar diatas tampak jelas kondisi panel kontrol sedang dalam
posisi mati dimana dapat dilihat dari LCD yang tidak hidup dan lampu
indikator berwarna merah yang tidak menyala.
Gambar 4.7. Panel Kontrol dalam kondisi on
62
Untuk menghidupkan panel kontrol ini membutuhkan sumber
tegangan searah ( DC ). Apabila lampu indikator berwarna merah dan LCD
menyala dan dapat dibaca secara baik. Untuk menyeting jam, mengatur waktu
hidup pompa dapat dilakukan di LCD Keypad Shield.
Pengujian yang dilakukan antara lain :
1. Pengujian Tegangan Masuk
Pada alat ini menggunakan Tegangan berkisar 5-12VDC.
Gambar 4.8. Pengujian tegangan masuk
Untuk mengukur tegangan masuk dapat menggunakan multimeter
yang terdapat kabel merah sebagai kutub ( + ) dan kabel hitam kutub ( - ).
Pengukuran dapat dilakukan dikonektor atau di pin arduino Vin – Ground.
Tegangan pada konektor atau pin arduino Vin – Ground sama dengan
tegangan output adaptor.
63
2. Pengujian LCD keypad shield
LCD keypad shield dapat beroperasi dengan tegangan 5VDC.
Gambar 4.9. Pengujian tegangan LCD keypad shield
Pengujian ini dilakukan pada LCD keypad Shield pin 5v –
ground dimana pada kabel merah ke pin 5v dan kabel hitam ke pin
ground dan pada multimeter menunjukan angka 5VDC.
3. Pengujian Tegangan RTC
RTC dapat beroperasi dengan tegangan 5VDC
Gambar 4.10. Pengujian tegangan RTC
64
Pengujian ini dilakukan pada RTC pin Vcc – ground dimana
pada kabel merah dengan pin Vcc dan kabel hitam dengan pin ground
dan pada multimeter menunjukkan angka 5VDC. Dan pada RTC
terdapat Lithium Battery yang berfungsi sebagai backup power apabila
tegangan sumber mati dan kita tidak perlu menyeting kembali waktu.
4. Pengujian Tegangan Relai
Relai dapat beroperasi dengan tegangan 5 VDC. Dan dapat
mengoperasikan suatu rangkaian 120VAC dan 24VDC.
Gambar 4.11. Pengujian tegangan ouput ketika relai on
Relai ini digunakan sebagai trigger untuk menghidupkan
pompa dimana pada pin NO ( Normally Open ) menuju pin konektor
65
untuk dihubungkan ke pompa. Apabila relai hidup secara otomatis
maka pada pin konektor yang menuju ke pompa terdapat tegangan
yang mana besaran tegangan tergantung besaran tegangan ouput dari
adaptor. Apabila relai hidup maka lampu indikator berwarna hijau dan
lampu indikator direlai hidup.
Gambar 4.12. Pengujian tegangan ouput ketika relai off
Apabila pompa mati maka lampu indikator yang berwarna
merah nyala dan lampu indikator direlai mati. Dan apabila diukur
dengan multimeter pada pin konektor maka tidak ada tegangan ( 0V ).
4.4.
Pengujian Sistem keseluruhan ( Hardware dan Software )
Yang dimaksud sistem keseluruhan adalah seluruh alat yang
ada dalam penelitian ini antara lain pemipaan, panel kontrol dan
pompa yang dapat bekerja secara otomatis.
66
Gambar 4.13. Pengujian sistem secara otomatis
Pada gambar no.1 tampak panel kontrol dalam keadaan mati,
setelah diberi tegangan berkisar 7 – 12VDC maka panel dapat
berfungsi, untuk menyeting waktu, alaram dapat dilakukan langsung di
LCD Keypad Shield seperti tampak pada gambar no.2.
Pada gambar no.3 pada area bak bunga masih kering karena
pompa belum menyala secara otomatis. Untuk menghidupkan pompa
dapat dilakukan 2 x sehari dengan durasi 5menit seperti tampak pada
gambar no.4.
Pada gambar no.5 pada bak bunga terdapat air karena pompa
yang berada di roof tank sudah menyala secara otomatis, setelah
membasahi bak bunga air akan mengalir ke arah pipa pembuangan
67
untuk menuju ke bak di bawah yang dapat disuplai kembali bak di roof
tank. Setelah pompa menyala dengan durasi 5 menit maka akan secara
otomatis pompa akan mati seperti tampak pada gambar no.6.
Download