MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SPESIFIKASI UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN AIR MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SPESIFIKASI UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN AIR SPESIFIKASI UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN AIR Cetakan 1 - 2014 Modul disusun oleh : Ir. Fitrijani Anggraini, MT. Editor : Ir. Lutfi Faizal Dra. Yulinda Rosa, M.Si. Sofiyan, A.Md. Dra. Roosdharmawati PUSKIM. 2014 Jl. Panyawungan Cileunyi Wetan Kabupaten Bandung 40393 Telp. 022-7798 393, Fax 022-7798 392 E-mail: [email protected] Hak cipta dilindungi undang-undang, dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis dari penerbit. ISBN : 978-602-8330-80-0 SPESIFIKASI UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN AIR PENGANTAR Air merupakan kebutuhan mendasar bagi semua mahluk hidup. Dalam kehidupan sehari-hari, kita memerlukan air untuk minum, mandi, cuci, masak dan sebagainya. Sayangnya tidak semua orang bisa mengakses air bersih dan mendapatkan sanitasi yang memadai untuk kebutuhan hidup. Untuk mempercepat pelayanan air minum, perlu digalakkan pembangunan partisipatif yang melibatkan masyarakat sebagai subyek dalam penyelenggaraan urusan publik, di mana peran pemerintah secara bertahap akan berubah. Salah satu upaya pelibatan masyarakat dalam peningkatan pelayanan air minum adalah Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAM-BM). Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat, merupakan sistem penyediaan air minum yang diprakarsai, dipilih, dibangun dan dibiayai oleh masyarakat dan atau dengan bantuan pihak lain, dikelola secara berkelanjutan oleh masyarakat berdasarkan kesepakatan kelompok pengguna air minum. Modul ini merupakan suatu pelengkap Modul Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat yang bertujuan untuk memilih pembangunan jenis prasarana dan sarana yang tepat dalam memenuhi kebutuhan air masyarakat, ditinjau dari aspek ketersediaan sumber air, teknologi tepat guna, kemudahan dalam pengerjaannya, pengoperasian dan pemeliharaan. Salah satu prasarana air bersih adalah Unit Paket Instalasi Pengolahan Air, dapat menghasilkan air minum yang sesuai dengan standar yang berlaku, agar prasarana dan sarana air minum terpelihara dengan baik sehingga dapat melayani kebutuhan air minum kepada masyarakat secara berkesinambungan. Modul Spesifikasi Unit Paket Instalasi Pengolahan Air ini disusun sebagai acuan dalam perencanaan Unit Paket Instalasi Pengolahan Air sebagai salah satu jenis prasarana air bersih. Melalui sosialisasi atau pelatihan modul ini, diharapkan pelayanan air minum semakin meningkat dalam rangka pemenuhan kebutuhan air minum. Bandung, Mei 2014 Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Prof. Dr. Ir. Anita Firmanti, MT. PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM iii SPESIFIKASI UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN AIR DAFTAR ISI PENGANTAR ................................................................................................................................. iii 1. PETUNJUK PENGGUNAAN ................................................................................................ 1 2. DEFINISI DAN ISTILAH ........................................................................................................ 1 3. ALUR PIKIR .............................................................................................................................. 2 4. TUJUAN ................................................................................................................................... 2 5. SASARAN KOMUNIKAN ..................................................................................................... 3 6. PRE TEST KEMAMPUAN ..................................................................................................... 3 7. KONTEN MODUL .................................................................................................................. 7.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 7.2 Ruang Lingkup .............................................................................................................. 7.3 Komponen IPA (Instalasi Pengolahan Air) ........................................................... 7.4 Persyaratan ..................................................................................................................... 7.5 Bahan dan Peralatan ................................................................................................... 7.6 Struktur ............................................................................................................................ 7.7 Pabrikasi .......................................................................................................................... 7.8 Kinerja .............................................................................................................................. 7.9 Umur Pakai ..................................................................................................................... 7.10 Rehabilitasi ................................................................................................................... 3 3 3 4 4 7 13 13 14 14 14 8. EVALUASI ................................................................................................................................ 14 9. PENUTUP ................................................................................................................................. 14 10. REFERENSI ............................................................................................................................... 14 LAMPIRAN ...................................................................................................................................... 15 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM v SPESIFIKASI UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN AIR 1. Petunjuk Penggunaan a. Bacalah modul ini dengan seksama b. Sebelum menggunakan modul ini, komunikan diharap melakukan pra tes kemampuan dengan menjawab pertanyaan dalam sub butir prates dalam modul ini. c. Ikuti paparan dari komunikator perihal tata cara perencanaan unit paket instalasi pengolahan air d. Konten modul ini lebih difokuskan pada spesifikasi unit paket instalasi pengolahan yang mencakup komponen, ukuran, bahan, peralatan, struktur dan kinerja dari paket unit instalasi pengolahan air minum untuk kapasitas maksimal 50 L/detik. e. Setelah mengikuti diseminasi diharapkan komunikan melakukan tes kemampuan dengan menjawab pertanyaan pada sub butir tes evaluasi dalam modul ini 2. Definisi dan Istilah air baku air yang memenuhi ketentuan baku mutu air baku. air minum air yang memenuhi ketentuan baku mutu air minum yang berlaku. corrugated bentuk kontruksi dinding bak pada unit proses pada Instalasi Pengolahan Air. flotasi proses pemisahan flok-flok dan warna pada air dengan cara diapungkan ke atas. kabel berisolasi kabel yang terdiri atas pelindung rakitan/satu inti/selubung individual. Clarifier proses pemisahan flok-flok hasil proses flokulasi. pelat baja pelat dari bahan baja yang digunakan untuk konstruksi umum. pipa baja saluran air pipa baja dengan proses kampuh lurus lasan tumpul (butt-welded strightseam) atau kampuh spiral (spiral seam) dan pipa baja tanpa kampuh (seamless) dengan ukuran diameter nominal 152,4 mm atau lebih yang digunakan untuk penyaluran air. pipa PVC pipa PVC yang tidak diplastisizer. PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 1 2 SPESIFIKASI UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN AIR unit paket instalasi pengolahan air selanjutnya disebut Unit Paket IPA suatu unit instalasi pengolahan air yang dapat mengolah air melalui proses koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi dan desinfeksi dalam bentuk yang kompak, sehingga menghasilkan air minum dan yang dibuat dari bahan plat baja. Pemilihan proses pengolahan berdasarkan pada kualitas dari air baku yang akan diolah. 3. Alur Pikir Alur pikir yang digunakan dalam memahami paparan modul ini dapat dilihat pada gambar 1. UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR PP NO 16 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PERMEN PU 18/PRT/M/2007 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM MODUL SPESIFIKASI UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN AIR STANDAR NASIONAL INDONESIA TERKAIT KOMPONEN IPA KUALITAS DAN KUANTITAS AIR BAKU KUALITAS AIR OLAHAN BAHAN DAN PERALATAN STRUKTUR PABRIKASI 4. Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah mengikuti sosialisasi, para stakeholder memiliki pengetahuan tentang spesifikasi unit paket IPA 2. Tujuan Khusus Setelah mengikuti sosialisasi, para stakeholder dapat menggunakan sebagai acuan dalam pembuatan/produksi unit paket IPA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM SPESIFIKASI UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN AIR 5. Sasaran Komunikan Melalui modul ini, komunikan yang akan memperoleh sosialisasi perencanaan unit paket instalasi pengolahan air adalah : 1. Dinas terkait; 2. Praktisi konsultan perencana, pelaksanaan, pengawas pembangunan prasarana air minum; 3. Penentu kebijakan seperti pemerintah daerah dan DPRD; 4. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berkaitan dengan pembangunan prasarana air minum; 5. Tokoh masyarakat/masyarakat; 6. Akademisi perguruan tinggi; 7. Asosiasi. 6. Pre Test Kemampuan Sebelum membaca modul ini diharapkan komunikan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut : 1. Apakah anda mengetahui persyaratan air minum Ya Tidak 2. Apakah anda pernah membangun prasarana air minum? Ya Tidak 3. Apakah anda pernah mengikuti workshop/seminar Ya Tidak 7. Konten Modul 7.1 Latar Belakang Sistem Unit Paket IPA ini telah banyak digunakan oleh Pemerintah maupun badan-badan usaha dalam proyek-proyek penyediaan air bersih. Sehingga dengan adanya modul ini akan memberikan kemudahan bagi perencana dan jaminan mutu bagi para produsen, pengguna dan pengelola unit paket IPA. Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum seperti disebutkan di atas, termasuk upaya-upaya masyarakat memperoleh air minum melalui bangunan penampung air hujan. 7.2 Ruang Lingkup Standar ini menetapkan mengenai komponen, ukuran, bahan, peralatan, struktur dan kinerja dari paket unit instalasi pengolahan air. PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 3 4 SPESIFIKASI UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN AIR 7.3 Komponen IPA (Instalasi Pengolahan Air) Komponen paket unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) sesuai diagram proses sebagai berikut. Gambar 2 Unit paket IPA Tabel 1 Komponen paket unit pengolahan air No Komponen 1 Komponen Utama 1) Unit pengambil air baku 2) Pengukur aliran Air 3) Pembubuh Larutan Kimia 4) Mikser 5) Koagulasi 6) Flokulasi 7) Sedimentasi/ klarifikasi 8) Filtrasi 9) Desinfeksi 2 Komponen Penunjang 1) Penampung 2) Distribusi Jenis 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) Air Permukaan, Air Tanah Ambang tajam, turbin, elektromagnetik dan ultrasonik. Pompa dosing Mekanis, hidrolis, in line dan kompresor; Hidrolis, mekanis dan dinamik mikser; Hidrolis, mekanis dan dinamik mikse; Gravitasi, floating, Saringan pasir cepat Pompa dosing 1) Reservoir 2) Gravitasi, Pemompaan 7.4 Persyaratan 7.4.1 Persyaratan umum a) Produk unit paket IPA harus mendapat pengesahan dari instansi/lembaga yang berwenang; b) Unit paket IPA harus mampu mengalirkan air sebagai air minum, sesuai Permenkes RI No 492/ MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum; c) Harus dipasang di atas tanah yang stabil; d) Permukaan bagian luar dan dalam tidak cacat dan kedap air; e) Pemilihan jenis proses pengolahan berdasarkan kualitas air baku terutam kekeruhan dan warna. PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM SPESIFIKASI UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN AIR 7.4.2 Persyaratan teknis 7.4.2.1 Kualitas air baku Kualitas air baku yang dapat diolah dengan IPA kontruksi baja adalah sebagai berikut: a) Kekeruhan, maksimum 600 NTU atau 400 mg/L SiO2; b) Kandungan warna asli (sebagai apparent colour) tidak melebihi 100 Pt Co dan warna sementara mengikuti kekeruhan air baku; c) Unsur-unsur lainnya memenuhi syarat baku air baku Peraturan Pemerintah No 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air; d) Dalam hal air sungai daerah tertentu mempunyai kandungan warna, besi dan atau bahan organik melebihi syarat tersebut di atas tetapi kekeruhan rendah (<50 NTU) maka digunakan IPA sistem DAF (Dissolved Air Flotation) atau sistem lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan. 7.4.2.2 Alat ukur aliran Unit paket instalasi pengolahan air dilengkapi alat ukur aliran untuk mengukur debit air baku dan air minum, yang dapat berupa: a) Water meter b) V-notch c) Flowmeter d) Floating meter 7.4.2.3 Ukuran 7.4.2.3.1 Unit koagulasi/koagulator Ukuran unit koagulasi (Koagulator) harus sesuai dengan perhitungan berdasarkan SNI 6774:2008, Tata cara perencanaan paket unit IPA. 7.4.2.3.2 Unit flokulator Ukuran panjang, lebar dan tinggi unit flokulasi (Flokulator) harus sesuai dengan perhitungan berdasarkan SNI 6774:2008, Tata cara perencanaan paket unit IPA. 7.4.2.3.3 Unit sedimentasi Ukuran panjang, lebar dan tinggi Bak Sedimentasi harus sesuai dengan perhitungan berdasarkan SNI 6774:2008, Tata cara perencanaan paket unit IPA. 7.4.2.3.4 Bentuk dinding Unit sedimentasi mempunyai 2 bentuk dinding yaitu: a) Dinding rata. Pelat IPA dengan dinding rata mempunyai ketebalan dinding yang berbeda dan tergantung pada kapasitas IPA, seperti pada Tabel 2 berikut ini : PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 5 6 SPESIFIKASI UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN AIR b) Dinding corrugated. Pelat IPA dengan dinding corrugated mempunyai ketebalan dinding yang sama untuk kapasitas IPA 1L/detik - 50 L/detik, seperti pada Tabel 2. Tabel 2 Tebal pelat IPA dinding rata, corrugated dan kapasitas IPA No Kapasitas IPA (L/detik) 1 2 3 4 5 1 5 10 20 50 Ketebalan pelat IPA dinding rata (mm) 4 6 6 8 minimal 10 Ketebalan pelat IPA dinding corrugated (mm) 5 5 5 5 5 Tinggi bebas di unit Sedimentasi pada setiap kapasitas IPA ditentukan pada Tabel 3 Tabel 3 Tinggi bebas di unit Sedimentasi dan kapasitas IPA No 1 2 3 4 5 Kapasitas IPA ( L/detik) 1 5 10 20 50 Tinggi bebas di unit Sedimentasi (cm) 15 20 20 25 30 7.4.2.3.5 Bentuk pengendap Bentuk pengendap pada unit sedimentasi ada 2 (dua) macam yatu: a) Bentuk Pelat Tinggi tegak pelat pengendapan disesuaikan dengan kapasitas IPA dan bentuk dinding rata/ corrugated, sesuai Tabel 4. Lebar pelat disesuaikan dengan lebar bak pengendap, jarak antar pelat dan kemiringan sesuai dengan SNI 6774:2008, Tata cara perencanaan paket unit IPA. Tabel 4 Tinggi tegak pelat pengendap dan kapasitas IPA No Kapasitas IPA ( L/detik) 1 2 3 4 5 1 5 10 20 50 Tinggi tegak pelat pengendap dinding rata (cm) 60 80 80 90 100 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Tinggi tegak pelat pengendapan dinding corrugated (cm) 80 80 80 80 80 SPESIFIKASI UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN AIR b) Bentuk tabung pengendap (Tube Settler) Selain bentuk pelat, pada unit sedimentasi dapat juga digunakan tube settler dengan ketentuan lebar tube disesuaikan dengan lebar bak pengendap, jarak antar pelat dan kemiringan sesuai dengan SNI 6774:2008, tata cara perencanaan paket unit IPA. Bentuk tube settler yang digunakan segi-enam, segi-delapan dan NRe < 2.000. Diameter tube settler tergantung pada besarnya kapasitas IPA seperti pada Tabel 5. Tabel 5 Diameter Tube Setller dan kapasitas IPA No 1 2 3 Kapasitas IPA ( L/detik) 1 - 10 20 50 Diameter Tube Settler (cm) 2,50 3,0 3,50 7.4.2.3.6 Unit filtrasi Ukuran panjang, lebar dan tinggi harus sesuai dengan perhitungan berdasarkan SNI 6774:2008, Tata cara perencanaan paket unit IPA. a) Media penyaring Media penyaring menggunakan pasir silika dengan ketentuan sesuai dengan SNI 6774:2008, Tata cara perencanaan paket unit IPA. b) Media penyangga Media penyangga berupa kerikil dengan ketentuan sesuai dengan SNI 6774:2008, Tata cara perencanaan paket unit IPA. 7.5 Bahan dan peralatan 7.5.1 Pelat baja Pelat Baja harus memenuhi ketentuan berikut : a) Pelat baja Mild Steel SS-400, harus dibersihkan dengan pasir bertekanan sesuai ketentuan yang berlaku b) Pelat baja harus diberi pelapisan, Pelapisan dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) Pelapisan bagian dalam Pelapisan ini menggunakan jenis epoxy yang diperuntukan untuk air minum (food grade) dengan ketebalan lapisan epoxy, minimal 100 mikron. 2) Pelapisan bagian luar (a) pelapisan yang digunakan adalah cat dasar zinchromat dengan ketebalan 50 mikron, (b) pelapisan akhir (Finished coat) menggunakan email coat dengan ketebalan 50 mikron dan diwarnai biru. 7.5.2 Pelat pengendap Pelat pengendap dari bahan fiber glass, PVC dan stainless steel dengan lendutan (defleksi) tidak melebihi 5 % pada beban 1.285 N/m2 . PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 7 8 SPESIFIKASI UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN AIR 7.5.3 Perpipaan dan perlengkapan Perpipaan dan Perlengkapan vang digunakan : a) Pipa PVC, harus sesuai SNI 06-0084-2002 tentang Pipa PVC untuk saluran air minum, SNI 06-01621987 tentang Pipa PVC untuk saluran air buangan di dalam dan di luar bangunan; b) Pipa baja saluran air, harus sesuai SNl 07-2225-1991 dan harus di finished print; c) Katup terdiri dari : 1) Butterfly valve Butterfly valve harus digunakan untuk mengatur debit. Untuk ukuran butterfly valve > Ф 100 mm, harus menggunakan 2 piringan (flen). 2) Gate valve Gate valve sebagai isolating valve, harus memenuhi ketentuan : Dilengkapi cincin penutup (seal) anti bocor. 3) Check valve 7.5.4 Tangki pembubuh dan pengaduk Tangki pembubuh dan pengaduk dari fiberglass atau sejenisnya yang tahan terhadap larutan kimia. 7.5.5 Peralatan pelengkap a) Pompa air baku dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Pompa air baku harus dipilih dari jenis submersible atau centrifugal dan yang tidak mudah tersumbat (non clogging); 2) Bila menggunakan pompa centrifugal harus memperhitungkan jarak dari pompa terhadap muka air terendah (net positif suction head). 3) Pompa air baku sampai head 30 m harus mempunyai impeller tunggal (single stage); 4) Bearing pompa menggunakan pelumas (lubrication air); 5) Elektromotor yang dapat dipakai dalam air dengan ketentuan sebagai berikut: (a) Dapat dioperasikan dengan daya yang tersedia 220/380 volt, 3 phase, 50 Hz; (b) Pole : 2 atau 4 pole; (c) Putaran maksimal 2900 rpm.; (d) Mesin listrik minimal 5 HP dengan starting sistem Start Delta dan mampu bekerja selama 15 jam per hari dengan suhu lingkungan (ambient temperatur ) 500 C. 6) Bahan pompa air baku terdiri dari : (a) Casing terbuat dari cast iron; (b) Kipas (Impeller) pompa terbuat dari stainless steel, high crome steel, cast iron special dan bronze; (c) As pompa (shaft) terbuat dari stainless steel; 7) Perlengkapan pompa air baku terdiri atas: (a) Satu set pressure gauge, 0,50 kg/cm2; (b) Perlengkapan pompa air baku ada 2 tipe yaitu: (1) Tipe 1, pompa air baku dilengkapi dengan rantai dan pipa discharge flexible lengkap dengan fitting untuk sambungan ke pipa transmisi air baku; PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM SPESIFIKASI UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN AIR b) c) d) e) (2) Tipe 2, pompa air baku dilengkapi dengan sistem guiding bar dan pipa GIP untuk discharge lengkap dengan fitting dan bend 900 medium untuk sambungan ke pipa transmisi air baku; (c) Harus menyediakan kabel khusus pompa submersible yang sesuai dengan uluran dan daya motor pompa terpasang. Bila memerlukan penyambungan dalam air, harus diberi isolasi khusus. Pompa Air Minum Pompa Air Minum dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Pompa air baku harus dipilih dari jenis sentrifugal horizontal ; 2) Dapat dipakai single stage atau multi stage dengan casing dari besi tuang (cast iron) dan kipas dari kuningan atau baja tahan karat; 3) Ball bearing memakai bahan pelumasnya dari gemuk; 4) Dapat dioperasikan dengan daya yang tersedia 220/380 Volt, 3 phase, 60 Hz; 5) Pole : 2 atau 4 pole; 6) COS phi : 0,80 7) Putaran maksimal 1500 rpm.; 8) Mesin listrik diatas 5 HP dengan starting sistem Start Delta dan mampu bekerja selama 15 jam per hari dengan temperatur ambien 500 C. 9) Mesin listrik minimal 5 HP dengan starting sistem Start Delta. Perlengkapan pompa Air Minum 1) Satu set pressure gauge, sampai 10,0 kg/cm2 dilengkapi dengan three way valve; 2) Float level control valve dan pressure switch; 3) Reducer, gate valve, non return valve, air valve, riser pipe untuk pipa discharge; 4) Fitting pipa termasuk steel bend untuk pipa discharge dan support kabel; 5) Kabel dan alat sambungnya dari motor ke panel pompa; 6) Brosur/ buku mengenai: (a) Petunjuk operasi dan pemeliharaan; (b) Kurva Kinerja. Pompa pembubuh, yaitu : Pembubuh larutan kimia harus menggunakan pompa dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Stroke dapat diatur; 2) Jenis piston atau membran, bila dengan membran harus sesuai dengan bahan kimia yang dipompakan; 3) Pompa dapat bekerja baik dan terus menerus pada beban penuh; 4) Ketentuan lain mengikuti spesifikasi pabrik. Bordes dan tangga Instalasi Pengolahan Air harus dilengkapi dengan bordes dan tangga untuk operasi dan pemeliharaan. Tangga bordes terbuat dari bahan baja yang dicat anti karat. 7.5.6 Diesel generator set Diesel generator set terdiri dari: a) Mesin penggerak dan generator yaitu : 1) Mesin diesel, pendingin air (radiator) atau udara; PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 9 10 SPESIFIKASI UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN AIR 2) Sistem ini dihidupkan dengan dynamo starter yang mendapat power supply dari batere 12 - 24 Volt; 3) Putaran maksimum 1500 rpm, baik dengan atau tanpa beban; 4) Pengkopelan antara mesin diesel dengan generator harus compatible; 5) Suara yang keluar dari peredaman, suara tidak boleh melebihi 70 dB pada jarak 1 meter di luar dinding; 6) Pemasangan harus memakai vibration mounting dan harus dilengkapi dengan Automatic Voltage Regulator (AVR); 7) Kapasitas generator sampai 40 KVA, tidak menggunakan turbo charger; 8) Mesin diesel harus mampu dibebani melampaui batas kapasitas sebesar 10% selama 2 jam dalam setiap periode 24 jam, tanpa ada gangguan mekanik dan kenaikan temperatur yang tinggi. b) Perlengkapan standar untuk generator set: 1) Satu buah batere 12 volt 2) Satu buah tangki bahan bakar, kapasitas minimal 100 Liter 3) Satu buah buku petunjuk operasi dan pemeliharaan generator set c) Panel kontrol mesin harus mempunyai: 1) Satu panel untuk mati hidup switch; 2) Satu panel untuk pengukur tekanan oli; 3) Satu panel untuk pengukur temperatur air; 4) Satu panel darurat untuk mematikan mesin, bilamana temperatur air pendingin naik, tekanan oli turun, voltage naik berlebihan, putaran naik; 5) Satu panel tekanan bahan bakar; 6) Satu panel ammeter arus pengisi aki: 7) Satu panel penunjuk jam operasi mesin; 8) Satu panel penunjuk putaran (tacho meter); 9) Satu set panel indikator kerja ; d) Panel generator harus mempunyai: 1) Satu panel Volt meter; 2) Satu tombol pemilih tegangan (selector switch); 3) Satu tombol pengatur tegangan; 4) Satu panel Watt meter; 5) Satu panel frekuensi meter; 6) Satu tombol, reset lampu panel. 7.5.7 Pengkabelan dan metode instalasi Pengkabelan dan metode instalasi yaitu: Kabel berisolasi PVC, memenuhi ketentuan: a) Jenis kabel terdiri dari NYA, kabel berisolasi karet dan NYA, kabel berisolasi PVC; b) Shaft terbuat dari baja c) Perlengkapan Listrik : 1) Main Swicthgear (ECI) Terletak di power house dan tenaga listrik yang diperoleh dari tenaga diesel genset diatur dan PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM SPESIFIKASI UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN AIR 2) 3) 4) 5) 6) dimonitor didistribusikan melalui main switch charger, dialirkan ke panel EC2, box lampu penerangan luar, box lampu penerangan dalam dan sekaligus untuk panel penggerak pompa air bersih. Main switch gear ini dilengkapi dengan automatic triping device untuk under voltage, under frequency, theonal dan single phasing. Resisting dilakukan dengan manual. Panel free standing. box yang berisi bus bar. Panel Pompa Air Baku (WC2) Masing-masing terletak di intake dan berisi antara lain: (a) Ampere meter (b) Volt meter (c) Tombol untuk menjalankan pompa (d) Relay non bimetal (e) On/Off switch (f ) Lampu indikator untuk run, ready dan trip (g) Fuse dan MCB (h) 20 watt heater Grounding masing-masing panel Penerangan di dalam Ruangan Penerangan secukupnya untuk di dalam bangunan pelengkap, lighting fixture disediakan lampu-lampu T.L dilengkapi dengan stop kontak, receptacle dan normal standard accessories. Penerangan di luar ruangan Untuk penerangan halaman dan bangunan instalasi pengolahan air bersih serta intake harus disediakan lamou luar dengan tiang lampu, masing-masing tiang dibuat dari pipa baja. Lampu yang dipasang dan jenis yang tahan terhadap pengaruh panas dan hujan. Kabel-kabel Semua kabel harus memenuhi 7.10 PUIL 2000 SNI 04-0225-2000; dan pemasangannya harus dilindungi dengan konduit. Untuk kabel yang ditanam langsung harus dari jenis NYF GBY sedangkan kabel yang terpasang dalam air harus jenis submarine. Rekanan harus menghitung sendiri ukuran kabel yang dipergunakan dan sebelum dipasang harus ada persetujuan terlebih dahulu dari petugas proyek. 7.5.8 Pembumian Pembumian terdiri dari : a) Panel, transformator, generator dan elektromotor perlu pembumian; b) Tahanan tanah tidak boleh dari 5 Ohm; c) Persyaratan harus sesuai dengan SNI 04-0225- 2000, mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000). 7.5.9 Lemari hubung bagi a) Panel harus merupakan jenis indoor, dapat berdiri tegak tanpa penopang, dengan penghantar bagi daya jenis penampang persegi empat (bush bar); b) Jumlah phase: 3 (tiga) phase, 4 (empat) kabel; PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 11 12 SPESIFIKASI UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN AIR c) Frekuensi: 50 Hz; d) Kapasitas isolasi untuk Voltage penghantar utama: 600 V AC; dan untuk Voltage penghantar kontrol: 250 V AC; e) Voltage kerja untuk penghantar utama: 380 V AC; dan untuk penghantar kontrol: 220 V AC dan 100 V DC; f ) Pabrikasi, dibuat oleh pabrik yang mempunyai sertifikat PLN; g) Tebal pelat baja, 2,0 mm untuk dinding dan 3,0 mm untuk pintu; h) Pada sisi penghantar masuk minimal harus dipasang satu pengaman arus yang tidak kurang dari arus nominal penghantar masuk tersebut dan minimal 10 A; i) Sakelar masuk pada MDP (Main Distribution Panel) harus diberi tanda pengenal khusus, sehingga mudah dikenal dan dibedakan dari sakelar lain; j) Pada sisi penghantar keluar harus dipasang sakelar keluar, bilamana mensuplai 3 buah atau lebih MDP : atau 3 atau iebih motor-motor yang dayanya lebih dari1,5 KW : atau dihubungkan ke tiga atau lebih kontak-kontak yang masing-masing mempunyai arus nominal lebih dari I6 A; atau mempunyai arus nominal 100 A atau lebih; k) Pada sisi penghantar masuk, dipasang pengaman lebur sebelum sakelar; l) Pengaman lebur untuk penerangan harus dipasang secara terbuka; m) Dalam pemasangan rel dan penghantar didalam MDP harus diperhitungkan agar tidak terjadi panas yang berlebihan; n) Pemasangan bagian telanjang yakni bagian yang bersifat penghantar, tetapi tidak termasuk sirkuit arus atau bagian bertegangan lain dengan polaritas atau phase berbeda atau sama, harus mempunyai jarak minimal 5 cm; o) MDP harus diberi penghantar pembumian tersendiri; p) Alat ukur dan indikator yang dipasang pada MDP harus terlihat jelas dan harus ada petunjuk tentang besaran apa yang dapat diukur dan gejala apa yang ditunjukan; q) Penghantar rel r) Penghantar rel harus terbuat dari tembaga yang memenuhi pesyaratan sebagai penghantar listrik; s) Besar arus yang mengalir diperhitungkan sesuai kemampuan rel dan tidak akan menyebabkan suhu lebih dari 65°C. Ukuran rel pada 35°C menurut Tabel 6.6-1, Daftar pembebanan penghantar yang diperbolehkan untuk tembaga, PUIL 2000, SNI 04-0225-2000; t) Komponen gawai kendali seperti tombol, sakelar, lampu sinyal, sakelar magnit dan kawat penghubung harus mempunyai kemampuan yang sesuai dengan penggunaannya dan harus mempunyai tanda atau warna yang memudahkan operator untuk melayaninya. 1) Perangkat kendali a) Setiap motor harus dilengkapi dengan kendali tersendiri; b) Tiap kendali motor arus bolak-balik harus mampu memutuskan arus motor macet; c) Sarana pemutus arus harus dapat memutuskan hubungan antara motor serta kendali dan semua penghantar suplai yang dibumikan, sehingga tidak ada kutub yang dapat dioperasikan tersendiri; d) Pemutus arus harus mempunyai kemampuan sekurang-kurangnya 115% dari jumlah arus beban penuh; 2) Peralatan laboratorium minimal harus tersedia peralatan untuk pemeriksaan kekeruhan, pH, sisa Chlor, direkomendasikan untuk dilengkapi dengan pemeriksaan: warna, jar test, tabung Imhoff, kepekatan Iarutan, timbangan dan peralatan gelas. PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM SPESIFIKASI UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN AIR 7.6 Struktur Struktur paket unit instalasi pengolahan air harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: a) Pondasi dari beton bertulang, beton tumbuk atau pasangan batu belah sesuai dengan daya dukung tanah setempat dimana IPA akan diletakan; b) Sambungan sistem las sesuai dengan SNI 07-0071-1987 tentang mutu dan cara uji pipa baja las spiral; c) Sambungan antara profil dengan profil menggunakan sistem las atau baut sesuai dengan SNI 072295-1988; d) Dinding baja harus diperkuat dengan baja siku sesuai dengan SNI 07-070-1987 tentang baja siku sama kaki bertepi bulat, canai panas hasil rerolling, mutu dan cara uji yang sesuai dengan desain pabrikan IPA. 7.7 Pabrikasi Semua pabrikasi harus dikerjakan di workshop, hanya pemasangan unit-unit seperti pengelasan dan penyambungan joint (sambungan) yang disetujui oleh pengguna barang/jasa dapat dilaksanakan di lokasi pemasangan. 7.7.1 Persyaratan umum workshop a) Memiliki bangunan standar workshop dengan fasilitas minimal: 1 Gantry, dilengkapi dengan crane minimal berkekuatan 5 ton; 2) Mesin potong besi; 3) Mesin las listrik; 4) Genset; 5) Mesin untuk pabrikasi peralatan IPA lainnya; 6) Tukang las yang berpengalaman; 7) Tukang pipa yang berpengalaman; b) Fasilitas untuk sand blasting (khusus untuk IPA baja); c) Fasilitas pengecatan dengan sistem semprot. 7.7.2 Persyaratan pekerjaan di lapangan a) b) c) d) Harus tersedia fasilitas sand blasting (khusus untuk IPA baja); Harus tersedia fasilitas pengecatan dengan sistem semprot; Tersedia mesin las dengan genset; Jika sand blasting tidak tersedia maka lempengan plat harus di sand blasting di workshop, dan setelah disambung di lapangan, maka semua sambungan harus di wire brush lalu dilindungi dengan anti karat PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 13 14 SPESIFIKASI UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN AIR 7.8 Kinerja Paket unit IPA harus mempunyai kinerja untuk kualitas, kuantitas air baku dan air yang diolah, memenuhi ketentuan yang berlaku. 7.9 Umur Pakai Umur pakai paket unit IPA minimal selama 10 (sepuluh) tahun. 8. Evaluasi Setelah mendapatkan penjelasan nara sumber dan membaca modul ini, peserta menjawab pertanyaan berikut: a) Apakah yang dimaksud unit paket instalasi pengolahan air? b) Apakah yang dimaksud FLOKULASI? c) Apakah yang dimaksud dengan desinfeksi? 9. Penutup Sosialisasi ini untuk mewujudkan kemandirian masyarakat dan saat dalam penyelenggaraan pengembangan sistem Penyediaan Air Minum. 10. Referensi SNI 06-0112-1987, Pipa polister serat gelas untuk saluran air bertekanan dan saluran air buangan SNI 06-0162-1987, Pipa PVC untuk saluran air buangan di dalam dan di luar bangunan. SNI 07-0070-1987, Mutu dan cara uji baja siku sama kaki bertepi bulat canai panas hasil reroling. SNI 07-0071-1987, Mutu dan cara uji pipa baja las spiral. SNl 07-2295-1988, Sambungan profil dengan profil menggunakan sistem las atau baut. SNI 07-0308-1989, Cara uji komposisi kimia baja karbon. SNl 07-2225-1991, Pipa baja saluran air. SNI 04-0225-2000, Persyaratan umum instalasi listrik 2000 (PUIL 2000). SNI 06-0084-2002, Pipa PVC untuk saluran air minum. SNI 6774:2008, Tata cara perencanaan unit paket instalasi pengolahan air. SNI 6773:2008, Spesifikasi unit paket instalasi pengolahan air PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM SPESIFIKASI UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN AIR Lampiran A (Informatif ) Daftar simbol Tabel A.1 Tabel simbol No Simbol Deskripsi 1 Pipa 2 Pipa bertekanan 3 Sambungan 4 Titik penyambungan 5 Katup manual 6 Katup 7 Katup elektrik 8 Katup pneumatic 9 Katup solenoid 10 Gate Valve 11 Butterfly Valve 12 Katup pengatur 13 Cock PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 15 16 SPESIFIKASI UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN AIR Tabel A.1 (Lanjutan) No Simbol Deskripsi 14 Three way valve, manual 15 Safety valve 16 Check valve 17 Non return valve 18 Pengukur tekanan secara manual 19 Pengukur tekanan dengan sistem remote 20 Pengukur debit secara manual 21 Pengukur debit dengan remote, terekam secara otomatis 22 Pengukur muka sistem remote 23 Monitor muka air dengan system remote, recorde, alarm high dan rendah 24 Pengukur muka air (seperti kekeruhan, pH, dll),remote indicated, recorde, alarm high and low 25 Pompa sentrifugal dengan motor elektrik PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM air dengan SPESIFIKASI UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN AIR Tabel A.1 (Lanjutan) No Simbol Deskripsi 26 Pompa piston atau kompresor dengan motor elektrik 27 Air blower dengan motor elektrik 28 controller PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 17 18 SPESIFIKASI UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN AIR Lampiran B Unit Paket Instalasi Pengolahan Air a. Kriteria Desain 1. Bangunan pengambilan air baku Bangunan pengambilan air baku sesuai dengan ketentuan yang berlaku. ▪ Kekeruhan lebih kecil dari 300 NTU ▪ Dalam hal kandungan kekeruhan melebihi dari 300 NTU, maka perlu dilengkapi pengolahan pendahuluan ▪ Kandungan warna asli tidak lebih dari 40 TCU dan warna sementara 80 TCU 2. Modul dan kompartemen ▪ Modul Modul IPA harus memiliki besaran kapasitas sebagai berikut: 0,5; 1,0, 2,5; 5; 10; 20; 30; 40; 50; 60; 80 L/det ▪ Kompartemen Kompartemen per modul IPA terdiri dari: – Kompartemen pencampur – Kompartemen pengendap – Kompartemen penyaringan, dengan jumlah kompartemen ditentukan berdasarkan: i) Pencucian sendiri, disesuaikan dengan kecepatan pencuci ii) Pencucian sesuai periode: 12 x Q0,5 dengan Q adalah kapasitas pengolahan dalam m3/detik 3. Perencanaan unit paket IPA dan komponen IPA Kriteria perencanaan untuk unit IPA dapat dilihat pada Tabel B.1. Unit paket IPA terdiri dari komponen-komponen berikut: ▪ Pengaduk cepat ▪ Pengaduk lambat ▪ Bak pengendap ▪ Bak penyaring Kriteria perencanaan untuk unit IPA dapat dilihat pada Tabel B.1. Tabel B.1 Kriteria Perencanaan Unit Paket IPA No. 1 Subyek/Unit Pengaduk cepat 1) Tipe 2) Waktu pengadukan (detik) 3) Nilai G/det 4) Kecepatan m/det 2 1) Hidrolis 2) Mekanis 1–3 > 750 2,5 – 4,0 Pengaduk lambat 1) Tipe Keterangan Modul kecil < 40 L/det direkomendasikan hidrolis Modul kecil < 40 L/det Direkomendasikan hidrolis 1) Hidrolis 2) Mekanis 1) Segi empat 2) Segi enam 3) Silinder 80 – 20 40 – 20 2) Bentuk bak 3) Nilai G/det No. Kriteria Subyek/Unit Kriteria PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Keterangan SPESIFIKASI UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN AIR 3 Bak pengendap 1) Nilai G/det 2) Pembebanan permukaan (cm/det) 3) Alur pengendapan: (1) Kemiringan terhadap horisontal (o) (2) Jarak antar pelat (mm) 4) Waktu tinggal, td (jam) 5) Bilangan Reynold (Re) 6) Bilangan Froude (Fr) 7) Kedalaman (m) 8) Pelimpah (1) Tipe (2) Beban pelimpah (m3/jam/m) 9) Pengurasan lumpur 10) Periode antara dua pengurasan (jam) 4 Saringan 1) Tipe 1) Aliran horizontal 2) Aliran vertical Pembebanan tinggi 0,01 – 0,04 45 – 60 25 – 50 1–2 < 500 > 10 – 5 2,5 – 3,0 Pelimpah yang dapat diatur 7,2 – 10,8 Hidrostatik 12 – 24 Saringan Pasir Cepat (SPC) • Gravitasi • Bertekanan 2) Kecepatan penyaringan (m/jam) (1) Operasional normal (m/jam) (2) Selama pencucian (m/jam) 3) Pencucian: (1) sistem pencucian 6 – 11 9 – 16,5 (2) kecepatan (m/jam) (3) lama pencucian (menit) (4) periode antara dua pencucian (jam) (5) ekspansi (%) 4) Media pasir: (1) tebal (mm) (2) ES (mm) (3) UC (4) berat jenis (kg/m3) (5) porositas (p) (6) kadar SiO2 5) Media antrasit: (1) tebal (mm) (2) ES (mm) (3) UC (4) berat jenis (kg/m3) (5) porositas (p) 6) Lapisan penyangga dari atas: (1) kedalaman (mm) UB (mm) (2) Kedalaman UB (mm) (3) Kedalaman UB (mm) (4) Kedalaman UB (mm) 7) Saluran pembuangan Tipe Tanpa/dengan blower dan atau surfacewash 36 – 50 10 – 15 18 – 24 30 – 50 300 – 600 0,30 – 0,7 1,2 – 1,4 2,65 0,4 > 90% 400 – 500 1,2 – 1,8 1,5 1,65 0,5 80 2,38 – 4,76 80 4,76 – 9,52 80 9,52 – 16,76 80 16,76 – 25,40 1) “manifold” 2) “nozzle” 5 Alat ukur debit pengolahan Tipe ambang tajam 6 Bak penampung air minum Waktu tinggal, td (menit) 15 – 30 Alat pembubuh Gravitasi dan mekanis 7 Untuk pencucian sesuai periode Sumber: Tata cara perencanaan unit paket instalasi pengolahan air, 6774:2008 4. Perencanaan pembubuhan bahan kimia PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 19 20 SPESIFIKASI UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN AIR ▪ Koagulan Koagulan harus memenuhi ketentuan berikut: i) Jenis koagulan yang digunakan adalah: ▪ Aluminium sulfat, Al2(SO4)3.14(H2O), dibutuhkan dalam bentuk cair konsentrasi sebesar 5 – 10% untuk instalasi kecil dan konsentrasi larutan sampai dengan 20% untuk instalasi besar ▪ PAC, Poly Aluminium Chloride (Al10(OH)15Cl15), kualitas PAC ditentukan oleh kadar aluminium oxide (Al2O3) yang terikat sebagai PAC dengan kadar 10-11% ▪ Ferri Chlorida (FeCl3.6H2O) ▪ Ferri Sulphat (Fe2(SO4)3.2H2O) ii) Dosis koagulan ditentukan berdasarkan hasil percobaan jar test terhadap air baku dengan rumus. iii) Pembubuhan koagulan ke pengaduk cepat dapat dilakukan secara gravitasi atau pemompaan iv) Bak koagulan: ▪ Bak koagulan dapat menampung larutan selama 8 - 24 jam ▪ Diperlukan 2 buah bak, yaitu: ▪ 1 bak pengaduk manual atau mekanis ▪ 1 bak pembubuh v) Bak harus dilindungi dari pengaruh luar dan tahan terhadap bahan koagulan. ▪ Netralisan Netralisan harus memenuhi ketentuan berikut: i) Berupa bahan alkalin: ▪ Kapur (CaO), dibubuhkan dalam bentuk larutan dengan konsentrasi larutan 5-20% ▪ Soda abu (Na2CO3), dibubuhkan dalam bentuk larutan dengan konsentrasi larutan 5-20% ▪ Soda api (NaOH), dibubuhkan dalam bentuk larutan dengan konsentrasi larutan 20% ii) Dosis bahan alkalin ditentukan berdasarkan percobaan iii) Pembubuhan bahan alkalin secara gravitasi atau pemompaan, dibubuhkan sebelum dan atau sesudah pembubuhan koagulan iv) Bak netralisan ▪ Bak dapat menampung larutan selama 8-24 jam ▪ Diperlukan 2 buah bak, yaitu: ▪ 1 bak pengaduk manual atau mekanis ▪ 1 bak pembubuh v) Bak harus dilindungi dari pengaruh luar dan tahan terhadap bahan alkalin. ▪ Desinfektan Desinfektan harus memenuhi ketentuan berikut: i) Jenis desinfektan yang digunakan: ▪ Gas khlor (Cl2), kandungan khlor aktif minimal 99% ▪ Kaporit atau kalsium hipoklorit (CaOCl2) x H2O, kandungan khlor aktif 60 - 70% ▪ Sodium hipoklorit (NaOCl), kandungan khlor aktif 15% ▪ Ozon (O3) ii) Dosis khlor ditentukan berdasarkan DPC (Daya Pengikat Chlor), yaitu jumlah khlor yang dikonsumsi air besarnya tergantung dari kualitas air bersih yang diproduksi serta ditentukan dari sisa khlor di instalasi, 0,3 - 0,5 mg/L iii) Pembubuhan desinfektan: ▪ Gas khlor disuntikkan langsung ke pipa air bersih, pembubuhan gas menggunakan peralatan tertentu yang memenuhi ketentuan yang berlaku ▪ Kaporit atau sodium hipoklorit dibubuhkan ke pipa air bersih secara gravitasi atau mekanis PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM SPESIFIKASI UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN AIR ▪ Ozonisasi menggunakan peralatan ozonator iv) Bak kaporit ▪ Bak dapat menampung larutan selama 8 - 24 jam ▪ Diperlukan 2 buah bak, yaitu: ▪ 1 bak pengaduk manual atau mekanis ▪ 1 bak pembubuh v) Bak harus dilindungi dari pengaruh luar dan tahan terhadap kaporit. 5. Bak penampung air minum Bak penampung air minum diberi sekat-sekat yang dilengkapi dengan: ▪ Ventilasi ▪ Tangga ▪ Pelimpah air ▪ Lubang pemeriksaan dan perbaikan ▪ Alat ukur ketinggian air ▪ Pipa penguras 6. Perencanaan pompa ▪ Kapasitas pompa air baku Kriteria kapasitas dan cadangan pompa air baku dan distribusi harus memenuhi ketentuan berikut: i. Kapasitas pompa air baku 10 - 20% lebih besar dari kapasitas rencana unit paket IPA ii. Pompa cadangan minimal 1 (satu) buah iii. Masing-masing pompa cadangan mempunyai jenis, tipe, dan kapasitas yang sama ▪ Jenis dan tipe pompa air baku Pompa air baku harus memenuhi ketentuan berikut: i. Jenis sentrifugal dan submersibel ii. Tipe non-clogging iii. Tekanan pompa sampai dengan 30 m harus mempunyai sudu tunggal iv. “Tumpuan putaran” pompa menggunakan pelumas air ▪ Rencana pompa pembubuh dan motor pengaduk Kriteria jumlah pompa pembubuh dan motor pengaduk unit paket IPA minimal 2 (dua) buah berkapasitas sama. 7. Perencanaan catu daya Penyediaan daya listrik terdapat 2 (dua) sumber, yaitu: ▪ PLN ▪ Genset Pemilihan sumber daya sesuai pertimbangan seperti pada Tabel B.2. Tabel B.2 Alternatif Pemilihan Sumber Daya Listrik Gambaran Situasi Lapangan Alternatif Pemilihan Ada jaringan distribusi PLN dengan jarak yang menguntungkan dari unit dan masih mencukupi permintaan daya serta sesuai dengan perencanaan Gabungan pelayanan PLN dan 1 (satu) unit genset sebagai cadangan Tidak ada jaringan distribusi atau tidak ada rencana perluasan jaringan PLN dalam waktu dekat 2 (dua) unit genset dengan 1 (satu) unit sebagai cadangan Sumber: Tata cara perencanaan unit paket instalasi pengolahan air, SNI 6774:2008 8. Penyediaan bahan bakar PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 21 22 SPESIFIKASI UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN AIR Penyediaan bahan bakar harus memenuhi ketentuan berikut: ▪ Penyediaan bahan bakar harian untuk kebutuhan operasi harian dan bulanan ▪ Tangki bahan bakar harian ditempatkan di dalam rumah genset yang dapat mengalir secara gravitasi ▪ Tangki bahan bakar bulanan ditempatkan di bawah atau di permukaan tanah dan dilengkapi dengan pompa untuk mengalirkan bahan bakar ke tangki harian. 9. Panel Diesel generator, pompa air baku, pompa pembubuh, pengaduk cepat dan lambat harus dilengkapi panel yang sesuai kebutuhan. 10. Struktur bangunan ▪ Jenis bangunan Jenis bangunan yang diperlukan adalah: i. Bangunan IPA ii. Bangunan penampung air minum iii. Bangunan penunjang, terdiri dari: 1. Ruang pembubuh 6. Ruang laboratorium 2. Ruang jaga 7. Ruang gudang 3. Ruang pompa 8. Ruang penyimpanan bahan kimia 4. Ruang genset iv. Sarana pembuangan lumpur endapan 5. Ruang kantor ▪ Bahan dan pelengkap bangunan Bahan dan pelengkap bangunan harus memenuhi ketentuan berikut: i. Struktur bangunan IPA dan bangunan penampung air minum dari beton bertulang, baja atau bahan lainnya berdasarkan pertimbangan ekonomi, investasi, kondisi lapangan, struktur dan pemeliharaan ii. Ruang genset harus kedap suara, tahan getaran, dan tidak mudah terbakar, dilengkapi peralatan pemeliharaan yang memenuhi ketentuan yang berlaku iii. Ruang pembubuh dan penyimpan bahan kimia dilengkapi exhaust fan, drainase dan perlengkapan pembersihan iv. Bangunan penunjang lainnya menggunakan bahan bangunan yang memenuhi ketentuan yang berlaku v. Pondasi bangunan sesuai dengan kondisi setempat yang memenuhi ketentuan yang berlaku ▪ Rencana tapak dan sarana pelengkap Rencana tapak dan sarana pelengkap bangunan harus memenuhi ketentuan berikut: i. Luas paket IPA dibagi menjadi: 1. Kapasitas sampai dengan 5 L/det, luas minimal 2000 m2 2. Kapasitas (10 – 30) L/det, luas minimal 2400 m2 3. Kapasitas (40 – 80) L/det, luas minimal 3000 m2 ii. Tata letak bangunan penunjang IPA harus berdasarkan mudah operasi, sirkulasi, dan efisien iii. Dilengkapi tempat parkir, pagar, drainase, dan fasilitas penerangan iv. Guna kebutuhan operasi dan pemeliharaan, IPA harus dilengkapi dengan lantai pemeriksa b. Distribusi dan Pelayanan Distribusi dan pelayanan air minum dari bangunan Paket IPA kepada masyarakat dapat dilaksanakan melalui sistem pengaliran gravitasi atau perpompaan sesuai dengan kondisi daerah setempat dengan pelayanan dapat melalui Hidran Umum (HU), Sambungan Rumah Murah (SRM) atau Terminal Air (TA). PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM