Penerapan Model Pembelajaran Langsung Untuk

advertisement
1
Penerapan Model Pembelajaran Langsung Untuk Meningkatkan
Keterampilan Membuat Relief Dengan Bahan Plastis Siswa
Kelas IV SDN 010 Sarigaluh Kecamatan Tapung
Kabupaten Kampar
Wiwik Rahayu1, Zariul Antosa2, Syahrilfuddin3
ABSTRACT
This research is done because the student creation score of the fourth grade in
SDN 010 Sarigaluh District Tapung Kampar regency is very low especially make a relief
from plastis. The purpose of this research is to increase students ability to make a relief
from plastis by using direct interacion. Based on the result of students score from 55,65
up to 9,21 on the first cycle so that. The score average 64,86 and on the second cycle up
to 8,69 and on the score is 73,55. On the teacher activity is also being modification in the
fisrt appointment from 65% up to 10 point then on the second appointment the score is
75%. On the teacher activity the second cycle, in the fisrt appointment being modification
on the second appointment is 15 point 95%. On the student activity being modification on
the fisrt appointment is 50%, on the second appointment is 15% and the result is 65%.
Then on the third appointment is being modification of the secong appointment is 20%
then the score is 80% and on the fourth appointment being modification of the third
appointment 15% then the score is 19 up to 95%. This fact approve that direct interaction
is effective to help the student to make a relief from plastis.
Keyword : Direct Study, Crafting diligence of relief
I. PENDAHULUAN
Secara garis besar pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan di SD
berperan untuk menumbuhkan daya kreativitas, daya apresiasi, serta kepekaan
emosi siswa. Dengan peningkatan pemahaman komponen–komponen tersebut
mampu menumbuhkan sikap kreatif, apresiatif produktif dan mandiri, serta
mampu mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Pendidikan seni kerajinan
sebagai salah satu pengembangan kesenian di SD memiliki peranan penting
dalam upaya pengembangan dan pembinaan kemampuan berpikir dengan
memperhatikan kebutuhan dan perkembangan anak untuk mencapai kecerdasan
emosional, kecerdasan intelektual, dan kecerdasan kreativitas siswa.
Hasil observasi peneliti dengan wali kelas IV Bapak Jumarno,S.Pd.SD di SDN
010 Sarigaluh Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar, ternyata pembelajaran seni
budaya dan keterampilan di sekolah ini hanya mempelajari materi saja tidak
1. Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Riau, Nim 0805120602, e-mail [email protected]
2. Dosen pembimbing I, Staf pengajar program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, e-mail
[email protected]
3. Dosen pembimbing II, Staf program pengajar studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, e-mail
[email protected]
2
pernah praktek terlihat pada materi pelajaran membuat relief dengan bahan plastis.
Hal ini disebabkan karena minimnya pengetahuan guru mengenai membuat relief
dengan bahan plastis. Dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) guru
menggunakan metode ceramah atau menerangkan materi saja membuat anak
menjadi pasif dalam belajar dan kurang paham atau tidak mengusai bagaimana
membuat relief dengan bahan plastis.
Selain itu, berdasarkan hasil keterampilan data awal yang dilakukan peneliti
dalam membuat relief dengan bahan plastis pada siswa kelas IV SDN 010
Sarigaluh dengan jumlah siswa 38 orang masih tergolong rendah. Sesuai data
awal pada aspek membuat relief dengan bahan plastis dengan rata-rata nilai
55,86.
Menurut Arends dalam Trianto (2009:41), model pembelajaran langsung
adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang
proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan
pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan
pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Selain itu model
pembelajaran langsung ditujukan pula untuk membantu siswa mempelajari
keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah
demi selangkah.
Keterampilan berasal dari kata trampil. Sinonim dari trampil ialah: cekatan,
cakap mengerjakan sesuatu. Sinonim dari ketrampilan ialah : kecekatan,
kecakapan atau kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik dan cermat
(dengan keahlian). Seseorang dikatakan terampil bila dapat melakukan sesuatu
tugas pekerjaan dengan baik dan cermat.
Berdasarkan kondisi di atas peneliti melakukan tindakan perbaikan pada
pembelajaran membuat relief dengan bahan plastis dengan menerapkan model
pembelajaran langsung. Pemilihan model ini karena siswa lebih aktif dan terlibat
langsung dalam pembelajaran dan siswa benar-benar dapat menguasai
pengetahuan.
II. METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus yaitu siklus I
(pertama) dan siklus II (kedua). Siklus I terdiri dari (1) rencana, menyusun
instrument penelitian yang meliputi rencana pembelajaran (RPP), (2) tindakan,
pada tahap ini dilakukan tindakan berupa pelaksanaan pembelajaran, pengambilan
atau pengumpulan data hasil lembar observasi dan hasil tes. (3) observasi,
mengamati hasil implementasi tindakan yang dilakukan. Observasi dilakukan
bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. (4) refleksi, data yang diperoleh dari
kegiatan observasi akan dijadikan sebagai bahan kajian pada kegiatan refleksi.
Hasil analisis dan refleksi ini akan dijadikan sebagai panduan untuk membuat
rencana tindakan pada siklus berikutnya. Sehingga harapan untuk meningkatkan
keterampilan siswa melalui model pembelajaran langsung dapat tercapai.
Penelitian dilakukan pada minggu keempat bulan April 2012 hingga minggu
pertama bulan Mei 2012 yaitu pertemuan pertama pada tanggal 24 April 2012,
pertemuan kedua pada tanggal 28 April 2012, pertemuan ketiga pada tanggal 1
Mei 2012 dan pertemuan keempat pada tanggal 5 Mei 2012. Tempat Penelitian ini
3
dilakukan di SDN 010 Sarigaluh. Tahun ajaran 2011-2012. Sebagai subjek
penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 010 Sarigaluh dengan jumlah siswa 38
orang. Siswa perempuan berjumlah 20 orang dan siswa laki-laki berjumlah 18
orang. Perangkat pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari
silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Dalam penelitian ini, data yang diambil melalui teknik deskriptif dan
kualitatif yang akan diolah berdasarkan lembar penilaian yang telah di isi oleh
observer dan peneliti. Lembar keterampilan membuat relief dinilai berdasarkan
penilaian proses 60% dan penilaian hasil 40% masing-masing penilaian
mempunyai 3 dan 2 kategori penilaian yang diisi oleh peneliti dan observer
dengan kriteria penilaiannya ada 4 yaitu sangat terampil, terampil, cukup terampil
dan kurang terampil. Untuk mengetahui perolehan nilai lembar aktivitas
guru/siswa dan lembar penilaian membuat relief dapat digunakan rumus sebagai
berikut:
P =
X 100 % ( Arikunto : 2006 )
Keterangan :
P = Nilai aktivitas guru
F = Jumlah skor aktivitas yang dilakukan guru
N = Skor maksimal yang di dapat dari aktivitas guru
Kriteria aktivitas guru disajikan dibawah ini :
Jumlah kategori ada 4 yaitu sangat baik, baik, cukup, dan kurang. Untuk melihat
kategori aktivitas guru dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut :
I=
( Julia 2011:24 )
Sehingga dapat dihitung dengan cara :
NA = Jumlah indikator x Skor tertinggi
=5 X 4
= 20
NB = Jumlah indikator x Skor terendah
=5 X 1
=5
Konversikan ke 100 sehingga dapat dihitung dengan cara:
NA =
X 100 = 100
NB =
X 100 = 25
Jadi,
I=
=
=
4
Keterangan :
I = interval
NA= nilai atas
NB= nilai bawah
K = kategori
Jadi kriteria aktivitas guru dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1 Kategori Aktivitas Guru
Interval
Kategori
81,25 ≥ - <100%
Sangat Baik
62,5 ≥ - < 81,25%
Baik
43,75 ≥ - < 62,5%
Cukup
25 ≥ - <43,75%
Kurang
Analisis Pengamata aktivitas siswa dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan. Untuk
penilaian tertinggi 4 dan penilaian terendah 1. Data aktivitas siswa yang diamati
digunakan rumus:
P =
X 100% ( Arikunto : 2006 )
Keterangan :
P = Persentase aktivitas siswa
F = Jumlah skor aktivitas yang dilakukan siswa
N = Skor maksimal yang di dapat dari aktivitas siswa
Kriteria aktivitas siswa disajikan dibawah ini :
Jumah kategori ada 4 yaitu sangat baik, baik, cukup, dan kurang. Untuk melihat
kategori aktivitas siswa dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut :
I=
( Julia 2011:24 )
Sehingga dapat dihitung dengan cara :
NA = Jumlah indikator x Skor tertinggi
=5 X 4
= 20
NB = Jumlah indikator x Skor terendah
=5 X 1
=5
Konversikan ke 100 sehingga dapat dihitung dengan cara:
NA =
X 100 = 100
NB =
X 100 = 25
Jadi,
I=
=
5
=
Keterangan :
I = interval
NA= nilai atas
NB= nilai bawah
K = kategori
Untuk kriteria aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2 Kategori Persentase Aktivitas Siswa
Interval
Kategori
81,25% ≥ <100%
Sangat Baik
62,5% ≥ < 81,25%
Baik
43,75% ≥ < 62,5%
Cukup
25% ≥ < 43,75%
Kurang
Hasil Keterampilan Siswa
Penilaian Proses
x 60
Nilai Proses =
Penilaian Hasil
x 40
Nilai hasil =
(KTSP, 2006:226)
Nilai Akhir (nilai keterampilan membuat relief)
Nilai Akhir = Nilai proses + Nilai hasil
Kriteria dalam keterampilan membuat relief siswa disajikan dibawah ini:
Jumlah kategori ada empat yaitu sangat terampil, terampil, cukup terampil dan
kurang terampil. Untuk melihat interval penilaian keterampilan membuat relief
dapat digunakan rumus sebagai berikut:
I=
( Seprina 2011:23 )
Sehingga dapat dihitung dengan cara:
I=
=
=
Keterangan:
I = interval
NA = nilai atas
NB = nilai bawah
K = kategori
6
jadi kriteria penilaian keterampilan membuat relief dapat dilihat pada tabel berikut
:
Tabel 3 Kategori Penilaian Keterampilan Membuat Relief
Interval
Kategori
81,25 ≥ < 100
Sangat terampil
62,5 ≥ < 81,25
Terampil
43,75 ≥ < 62,5
Cukup Terampil
25 ≥ < 43,75
Kurang Terampil
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Siklus I Pertemuan Pertama (Selasa, 24 April 2012)
Perencanaan Tindakan
Tindakan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penerapan pembelajaran
langsung untuk meningkatkan keterampilan membuat relief dengan bahan plastis.
Adapun yang dipersiapkan sebelum tindakan dilaksanakan adalah menyiapkan
silabus. Rancangan silabus dibuat berdasarkan standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang telah ditentukan. Adapun standar kompetensinya adalah
mengapresiasikan diri melalui karya seni rupa, dengan kompetensi dasar membuat
relief dari bahan plastis dengan pola motif hias dan indikator menjelaskan
pengertian relief, menjelaskan alat dan bahan untuk membuat relief, menjelaskan
teknik membuat relief.
Setelah merancang silabus, langkah berikutnya ialah membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model pembelajaran
langsung pada materi pokok membuat relief dengan bahan plastis. Instrumen
pengumpulan data yang digunakan adalah Lembar Observasi Aktivitas Guru dan
Lembar Observasi Aktivitas Siswa untuk setiap kali pertemuan serta penilaian
proses.
Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan pembelajaran yaitu dengan menerapkan model
pembelajaran langsung pada materi pokok membuat relief dari bahan plastis di
kelas IV dengan jumlah siswa 38 orang. Pertemuan pertama ini dilaksanakan oleh
peneliti selama 2 jam pelajaran (2 X 35 menit ), jam pelajaran ke-7 dan ke-8.
Pertama guru mengawali pelajaran dengan mempersiapkan siswa, berdoa dan
mengabsen kehadiran siswa. Pada kegiatan awal guru menyampaikan tujuan
pembelajaran. Kemudian guru menuliskan tujuan pembelajaran di papan tulis dan
memperlihatkan bentuk sebuah relief kepada siswa. Pada kegiatan inti, guru
mendemonstrasikan pengetahuan. Guru mendemonstarikan cara memahat relief
dan menyuruh salah satu siswa kedepan kelas untuk mendemonstrasikan membuat
relief dengan teknik memahat relief. Selanjutnya, guru membimbing siswa dalam
berlatih teknik memahat sesuai yang didemonstrasikan guru. Guru mengamati
siswa satu persatu kemudian membimbing siswa yang belum mengerti dengan
demonstarsi yang dilakukan guru. Guru mengecek pemahaman siswa bagaimana
teknik memahat dalam membuat relief dengan bahan plastis dengan bertanya
kepada siswa “anak-anak, apa yang dimaksud dengan relief ? teknik apakah yang
dapat digunakan dalam pembuatan relief ?” Selanjutnya pada akhir pertemuan,
7
siswa dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran, guru meminta siswa untuk
membuat sebuah motif relief dirumah masing-masing.
Siklus I Pertemuan Kedua (Sabtu, 28 April 2012)
Perencanaan Tindakan
Tahap perencanaan pada pertemuan ke 2 ini yaitu mempersiapkan Silabus,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP lampiran B2) dengan materi pokok
membuat relief dengan bahan plastis berpola buah-buahan, Lembar Observasi
Aktivitas Guru dan Lembar Observasi Aktivitas Siswa yang sesuai dengan model
pembelajaran langsung.
Pelaksanaan Tindakan
Berdasarkan saran observer pada pertemuan sebelumnya maka pada
pertemuan kedua ini peneliti lebih jelas dan terperinci menyampaikan langkahlangkah pembelajaran dan banyak bertanya kepada siswa agar siswa lebih aktif.
Pada kegiatan awal pembelajaran guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam, menyiapkan siswa dan mengabsen kehadiran siswa. Setelah itu
menyampaikan tujuan pembelajaran. Siswa menyediakan alat dan bahan yang
digunakan dalam pembuatan relief dengan bahan plastis namun beberapa orang
siswa tidak membawa alat dan bahan dalam membuat relief. Selanjutnya guru
mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan, guru mendemonstrasikan
teknik membuat relief dari bahan plastis motif buah-buahan. Siswa melakukan
langkah- langkah cara atau teknik pembuatan relief dari bahan plastis motif buahbuahan pertama membuat motif pada bahan kemudian dipahat dengan alat yang
telah disiapkan. Setelah guru mendemonstrasikan pengetahuan, guru bertanya
apakah ada siswa yang belum mengerticara membuat relief dari bahan plastis.
“anak-anak, apakah sudah mengerti teknik membuat relief?”, kemudian guru
membimbing siswa dalam pembuatan relief dari bahan plastis motif buah-buahan
sampai selesai namun hanya sebagian siswa yang dapat membuat relief bermotif
buah-buahan. Kemudian guru meminta siswa mengumpulkan hasil relief dari
bahan plastis motif buah-buahan yang telah dibuat oleh siswa, Karena guru akan
menilai hasil dari relief yang telah selesai. Pada akhir pertemuan guru meminta
kepada siswa untuk membuat sebuah motif relief dari bahan plastis dengan motif
lainnya yang menarik.
Refleksi Siklus Pertama
Dari hasil pengamatan observer selama pelaksanaan siklus I dengan 2 kali
pertemuan terlihat sebagian siswa masih kurang aktif dalam mengikuti
pembelajaran. Ada beberapa siswa yang tidak mau mengikuti aktivitas sesuai
dengan yang dianjurkan guru. Selanjutnya dari hasil diskusi peneliti dengan
observer, untuk siklus I dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan
mempersiapkan siswa peneliti sudah melakukannya dengan baik. Namun pada
saat mendemonstrasikan pengetahuan, langkah-langkah yang dilakukan kurang
dimengerti oleh siswa. Untuk selanjutnya peneliti diharapkan dapat memotivasi
dan lebih melatih keterampilan siswa agar siswa mampu membuat relief dengan
bahan plastis sesuai dengan langkah-langkah yang didemonstrasi guru.
Perbaikan yang akan dilakukan peneliti untuk memperbaiki tindakan adalah
peneliti lebih terperinci dalam menyampaikan langkah- langkah pembelajaran
8
agar siswa lebih paham mengikuti langkah- langkah pembelajaran. Peneliti harus
lebih banyak bertanya agar siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Siklus II Pertemuan Pertama (Selasa, 01 Mei 2012)
Perencanaan Tindakan
Pada siklus kedua peneliti masih menerapkan tahap-tahap pembelajaran
pada siklus pertama, selanjutnya peneliti berusaha melakukan pembelajaran
dengan lebih baik lagi seperti yang telah direncanakan berdasarkan hasil refleksi
dari siklus pertama. Tahap perencanaan pada siklus kedua pertemuan pertama
ialah dengan mempersiapkan Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Lembar Observasi Aktivitas Siswa yang
sesuai dengan model pembelajaran langsung dan penilaian proses.
Pelaksanaan Tindakan
Pada pertemuan ini peneliti berpedoman pada RPP-3 (lampiran B3), Pada
pertemuan pertama siklus II dilaksanakan selama 2 x 35 menit jam ke-7 dan ke-8
dengan meteri membuat relief dengan bahan plastis. Kegiatan awal guru
mengawali dengan mempersiapkan siswa dan mengabsen kehadiran
siswa.Selanjutnya menyampaikan tujuan pembelajaran.
Selanjutnya guru mengulang kembali demonstrasi mengenai teknik
memahat relief dengan bahan plastis karena motif yang akan dipahat pada bahan
sedikit sulit semua siswa antusias mengamati. Kemudian siswa mengikuti
demonstrasi yang dilakukan guru di bangku masing-masing. Siswa diberi
kesempatan untuk berlatih teknik memahat yang digunakan dalam pembuatan
relief motif kaligrafi dengan menggunakan alat dan bahan seperti sabun batang
dan pisau cutter sebagian besar siswa sudah mengerti teknik memahat dengan
benar. Selanjutnya guru memberikan sebuah sabun batang dan meminta siswa
untuk maju ke depan kelas mendemostrasikan tehnik mamahat yang digunakan
dalam pembuatan relief motif kaligrafi, semua siswa antusias ingin kedepan kelas
untuk mendemontrasikan teknik memahat, kemudian guru memilih salah satu
siswa untuk ke depan kelas. Pertama siswa membersihkan tulisan pada sabun
kemudian mengambar motif pada sabun batang selanjutnya memahat motif yang
ada pada sabun. Setelah selesai siswa mendemonstrasikan teknik memahat dengan
benar, kemudian guru meminta siswa mnedeskripsikan pengertian relief motif
kaligrafi, alat dan bahan untuk membuat relief. Selanjutnya memberikan pelatihan
lanjutan kepada siswa untuk membuat kliping gambar motif relief yang lebih
menarik dirumah. Dalam kegiatan akhir siswa bersama guru menyimpulkan
pelajaran meski beberapa siswa ada yang keluar kelas lebih dahulu saat bel tanda
pulang berbunyi.
Siklus II Pertemuan kedua (Sabtu,05 Mei 2012)
Perencanaan Tindakan
Tahap perencanaan pada pertemuan kedua siklus kedua ini yaitu
mempersiapkan Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi
pokok membuat relief dengan bahan plastis berpola kaligrafi, Lembar Observasi
Aktivitas Guru dan Lembar Observasi Aktivitas Siswa yang sesuai dengan model
pembelajaran langsung.
9
Pelaksanaan Tindakan
Pada pertemuan ini peneliti berpedoman pada RPP-4 (lampiran B4),
Pertemuan kedua siklus II dilaksanakan selama 2 x 35 menit, jam ke-5 dan ke-6.
Kegiatan awal guru mempersiapkan siswa dan mengabsen kehadiran siswa.
Kemudian guru memberikan appersepsi tentang pelajaran yang lalu dan
menyampaikan tujuan pembelajaran. Selanjutnya siswa menyiapkan alat dan
bahan yang digunakan untuk membuat relief motif kaligrafi. Kemudian guru
mendemonstrasikan kembali tehnik memahat yang digunakan untuk membuat
relief motif kaligrafi. Siswa melakukan tehnik memahat yang didemontrasikan
guru dengan baik. Selanjutnya guru meminta siswa untuk melanjutkan membuat
relief motif kaligrafi di tempat duduk masing-masing dengan dibimbing hingga
pembuatan relief motif kaligrafi selesai. Kemudian guru meminta siswa untuk
mengumpulkan hasil dari pembutan relief motif kaligrafi, karena guru akan
menilai hasil dari membuat relief motif kaligrafi yang telah selesai. Kemudian
memberikan pengarahan kepada siswa yang masih salah dalam memahat dan
menggambar motif. Selanjutnya guru meminta siswa untuk membuat relief dari
bahan plastis motif lainnya yang lebih menarik. Setelah itu siswa menyimpulkan
pelajaran hari ini.
Analisis Hasil Tindakan
Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran.
Tabel 4
Persentase Rata-Rata Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II
Dengan Penerapan Model Pembelajaran Langsung
Siklus
Pertemuan
Persentase Aktivitas
Kategori
I
1
65%
Cukup
2
75%
Baik
II
1
80%
Baik
2
95%
Sangat Baik
Grafik 1
Grafik Peningkatan Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran
Siklus I dan Siklus II
95
100
90
75
80
70
80
65
60
50
Pertemuan 1
40
Pertemuan 2
30
20
10
0
Siklus I
Siklus II
10
Tabel 5
Persentase Rata-Rata Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II
Dengan Penerapan Model Pembelajaran Langsung
Siklus
Pertemuan
Persentase Aktivitas
Kategori
I
1
50%
Cukup
2
65%
Baik
II
1
80%
Baik
2
95%
Sangat Baik
Dari tabel 5 diatas, dapat dilihat peningkatan persentase rata-rata Siklus I
dan Siklus II. Persentase rata-rata aktivitas siswa meningkat dari 50% dengan
kategori cukup pada siklus I menjadi 95% pada siklus II dengan kategori sangat
baik.
Grafik 2
Grafik Peningkatan Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Siklus I dan
Siklus II
95
100
90
80
80
65
70
60
50
50
Pertemuan 1
40
Pertemuan 2
30
20
10
0
Siklus I
Siklus II
Hasil Keterampilan Membuat Relief Dengan Bahan Plastis
Peningkatan keterampilan siswa dalam membuat relief dengan bahan
plastis. Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa aktivitas guru dan aktivitas siswa
mulai dari pertemuan pertama hingga pertemuan keempat mengalami
peningkatan, sehingga nilai keterampilan juga mengalami peningkatan. Nilai
keterampilan membuat relief dengan bahan plastis diperoleh dari jumlah antara
nilai proses dan nilai hasil. Peningkatan keterampilan membuat relief dengan
bahan plastis siswa pada siklus pertama ke siklus kedua dapat dilihat pada table
berikut ini:
11
Tabel 6 Peningkatan Nilai Keterampilan Membuat Relief Siswa Pada Data
Awal, Siklus I dan Siklus II
Interval
Kategori
Jumlah Siswa
Data
Siklus I
Siklus II
Awal
81,25 ≥ < 100 Sangat Terampil
10
62,5 ≥ < 81,25 Terampil
15
25
20
43,75 ≥ < 62,5 Cukup Terampil
18
13
8
25 ≥ < 43,75
Kurang Terampil
5
Jumlah Nilai Siswa
2115
2465
2795
Rata- Rata nilai Siswa
55,65
64,86
73,55
Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa keterampilan siswa dalam membuat
relief dengan bahan plastis di SDN 010 Sarigaluh Kecamatan Tapung Kabupaten
Kampar mengalami peningkatan dari data awal yaitu siswa dengan kategori
sangat terampil tidak ada, kategori terampil 15 orang siswa, kategori cukup
terampil 18 orang siswa dan kategori kurang terampil 5 orang siswa, dengan
jumlah nilai 2115 dan nilai rata- rata 55,65. Meningkat pada siklus I menjadi
siswa yang termasuk kategori sangat terampil masih belum ada, siswa yang
termasuk kategori terampil 25 orang siswa, siswa yang termasuk kategori cukup
terampil 13 orang siswa dan siswa yang termasuk kategori kurang terampil tidak
ada, jumlah nilai 2465 dengan nilai rata- rata 64,86. Pada siklus I masih ada
beberapa siswa yang termasuk kategori cukup terampil. Hal ini disebabkan karena
masih ada bebarapa siswa yang masih kurang mampu bagaimana membuat relief
dengan teknik memahat, motifnya kurang rapi. Pada siklus II juga mengalami
peningkatan dari siklus I yaitu siswa yang termasuk kategori sangat terampil 10
orang siswa, kategori terampil 20 orang siswa, kategori cukup terampil 8 orang
siswa, kategori kurang terampil tidak ada dan jumlah nilai 2795 dengan nilai ratarata 73,55. Peningkatan keterampilan siswa dalam membuat relief dari data awal
hingga siklus II mengalami peningkatan yaitu dari data awal nilai rata-rata 55,65
meningkat sebesar 9,21 hingga pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 64,86. Pada
siklus II juga mengalami peningkatan sebesar 8,69 hingga diperoleh nilai ratarata 73,55. Secara keseluruhan keterampilan dalam membuat relief mengalami
peningkatan dari data awal dengan nilai rata-rata 55,65 meningkat sebesar 18,9
hingga pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 73,55. Untuk lebih jelasnya
peningkatan keterampilan membuat relief pada data awal, siklus I dan siklus II
dapat dilihat pada grafik berikut ini.
12
Grafik 3
Peningkatan Keterampilan Siswa Membuat Relief Dari Data Awal, Siklus I
dan Siklus II
80
73.55
64.86
70
60
55.65
50
40
30
20
10
0
Data Awal
Siklus 1
Siklus II
Berdasarkan grafik 3 keterampilan membuat relief pada setiap siklus
mengalami peningkatan dibandingkan dengan data awal. Pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran langsung dikatakan berhasil karena dapat
meningkatkan keterampilan siswa dalam pembuatan relief sehingga dapat
disimpulkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran langsung dapat
meningkat keterampilan membuat relief dengan bahan plastis siswa kelas IV SDN
010 Sarigaluh Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar.
IV. SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Penerapan model pembelajaran langsung dapat meningkatkan aktivitas guru
sebesar 95% dengan kategori sangat baik.
2. Penerapan model pembelajaran langsung dapat meningkatkan aktivitas siswa
dengan rata-rata 95% kategori sangat baik.
3. Keterampilan membuat relief siswa kelas IV SDN 010 Sarigaluh Kecamatan
Tapung Kabupaten kampar meningkat sebesar 73,55 dengan kategori
terampil, dengan adanya kolaborasi antara guru dan peneliti pada aspek
perencanaan tindakan disertai oleh aktivitas siswa dan guru secara maksimal.
Hal ini sesuai dengan hipotesis tindakan yakni “ Jika diterapkan model
pembelajaran langsung maka dapat meningkatkan keterampilan membuat
relief dengan bahan plastis siswa kelas IV SDN 010 Sarigaluh Kecamatan
Tapung Kabupaten Kampar.” Peningkatan keterampilan membuat relief
dilaksanakan II siklus dalam proses pembelajaran siswa dan guru yang
terlaksana secara maksimal dengan menggunakan model pembelajaran
langsung yang dapat meningkatkan keterampilan membuat relief dengan
bahan plastis siswa kelas IV SDN 010 Sarigaluh Kecamatan Tapung
Kabupaten Kampar.
13
Saran
Melalui penelitian yang telah dilakukan, penulis mengemukakan saran-saran
sebagai berikut : Bagi Sekolah lebih melengkapi sarana dan prasarana dalam
pembelajaran sehingga kualitas proses pembelajaran terutama untuk
meningkatkan keterampilan membuat relief dengan bahan plastis di sekolah dasar
lebih meningkat. Kepada guru lebih mengembangkan langkah-langkah
pembelajaran dengan baik sesuai dengan materi yang akan diajarkan agar proses
pembelajaran dapat berjalan secara efektif. Bagi siswa agar lebih aktif dalam
mengembangkan
keterampilannya.
Kepada
peneliti
yang
berminat
menindaklanjuti penelitian ini diharapkan untuk lebih mengembangkan model
pembelajaran langsung.
V. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto. 2006. http://www.scribd.com/doc/28092525/METODE-PENELITIAN.
(14 Juni 2012
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Palembang: Depdiknas.
Julia. 2011. Penerapan Tehnik Menempel Untuk Meningkatkan Keterampilan
Kolase Siswa Kelas 1 Seni Budaya dan Keterampilan SDN 013 Bukit
Raya. (Skripsi).Pekanbaru : PGSD
Kamaril, Cut. 2002. Pendidikan Seni Rupa/Kerajinan Tangan. Jakarta:
Universitas Terbuka
Kamus Seni Rupa .http://anaamy.wordpress.com/2010/04/04/kamus-seni-rupa (04
April 2012)
Pengertian kerajinan http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajinan. Diakses tanggal 20
maret 2012.
Robert E. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Indeks.
Satria.
2008.
Pengertian
ketrampilan
dan
jenisnya.
http://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2197108pengertian-keterampilan-dan-jenisnya/#ixzz1pEZ9A1Ry, Diakses tanggal
16 maret 2012.
Seprina. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Kreatif Untuk Meningkatkan
Kreativitas Siswa Dalam Meronce Pada Siswa Kelas VA SDN 004
Kecamatan Tampan Pekanbaru. (skripsi). Pekanbaru: Perpustakaan
Universitas Riau
Subekti A. 2010. Seni Budaya dan Keterampilan kelas IV SD/MI. Jakarta : Bse
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta :Pustaka Pelajaran
Trianto.
2009.
Mendesain
Model
Pembelajaran
Inovatif-Progresif.
Surabaya:Kencana
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Kerajinan%20Keramik.pdf, (04 April
2012)
Wanini. 2012. http://algebra-wanini.blogspot.com/2012/03/model-pembelajaranlangsung-direc.html (04 April 2012)
Download