UU Nomor 1 Tahun 2016 tentang UKM - MPM POLSRI

advertisement
KETETAPAN
MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
NOMOR :10/B/KET-MPM/SK/I/2016
Tentang
REVISI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG UKM
KELUARGA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 2015
Dengan mengharap rahmat dan ridho Allah SWT, Perubahan Undang-Undang Unit
Kegiatan Mahasiswa KM-POLSRI setelah :
MENGINGAT
:
Undang – Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya 2015
BAB VII
MENIMBANG
:
1. Bahwa untuk kelancaran penyelenggaraan Unit Kegiatan Mahasiswa perlu dibuat
Undang-undang tentang Unit Kegiatan Mahasiswa
2. Bahwa untuk verifikasi dan memperjelas teknis pelaksanaan Unit Kegiatan
Mahasiswa
MEMPERHATIKAN
:
1. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi Draft
Perubahan Undang – Undang Unit Kegiatan Mahasiswa Mahasiswa Keluarga
Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya
2. Hasil Kesepakatan Perubahan Undang – Undang Unit Kegiatan Mahasiswa
Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya
MEMUTUSKAN
:
MENETAPKAN
1. Perubahan dan Mengesahkan Undang – Undang Unit Kegiatan Mahasiswa
Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya Periode 2015/2016
2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan dan akan ditinjau kembali apabila
terdapat kesalahan di dalamnya.
Ditetapkan
: di Sekretariat MPM POLSRI
Pada Tanggal : 9 Januari 2016
Pukul
: 15.05 WIB
Pimpinan Sidang
Dto,
Derryl Tri Jaya
NPM 061340411682
Lampioran SK NOMOR :10/B/KET-MPM/SK/II/2016
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2016
TENTANG
UNIT KEGIATAN MAHASISWA
KELUARGA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
(KM-POLSRI)
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan :
a. Keluarga Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya, selanjutnya disingkat KM-POLSRI
adalah Organisasi POLSRI.
b. Majelis Permusyawaratan mahasiswa, selanjutnya disingkat MPM POLSRI adalah
lembaga legislatif tertinggi ditingkat perguruan tertinggi.
c. Badan Eksekutif Mahasiswa POLSRI, selanjutnya disingkat BEM POLSRI adalah
lembaga eksekutif tertinggi ditingkat perguruan tinggi.
d. Unit Kegiatan Mahasiswa POLSRI, selanjutnya disingkat UKM POLSRI adalah Badan
semi otonom yang dibentuk oleh beberapa mahasiswa POLSRI berdasarkan
ketentuan atas dasar persamaan tujuan dan cita-cita sebagai perwujudan untuk
mewadahi minat dan bakat ditingkat perguruan tinggi.
e. Partai Politik yang selanjutnya disingkat parpol adalah Organisasi politik yang
dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia atas dasar persamaan tujuan dan
cita-cita untuk memperjuangkan kepentingan organisasi, masyarakat, bangsa dan
negara melalui pemilu Indonasia.
f. Organisasi terlarang adalah organisasi yang bertentangan dengan undang-undang
yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
g. Komunitas adalah organisasi otonom/independent yang memiliki pendanaan mandiri
dari kegiatan organisasinya.
BAB II
PEMBENTUKAN, UJI KELAYAKAN DAN TATA CARA PENJARINGAN
Pasal 2
1. UKM didirikan dan dibentuk oleh sekurang-kurangnya 2% dari jumlah mahasiswa
dari masing-masing Jurusan (minimal 9 Jurusan).
2. UKM yang akan didirikan didukung oleh sekurang-kurangnya 25% jumlah mahasiswa
dari masing-masing jurusan.
3. Pendirian dan Pembentukan sebagaiman yang dimaksud pada ayat (1) melalui
pendeklarasian yang menyatakan bukti autentik, agenda acara pendeklarasian dan
deklarator.
4. UKM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus didaftarkan kepada kepanitian
penjaringan UKM yang dibentuk pada saat itu dengan Persyaratan sebagai berikut :
a. Mempunyai AD/ART yang sesuai dengan konstitusi KM-POLSRI serta peraturan
perundang-undangan lainnya.
b. Memiliki nama dan lambang yang berbeda dengan UKM lain.
c. Malampirkan Daftar Kepengurusan
d. Melampirkan rancangan program kerja satu periode kedepan.
e. Memiliki Garis-Garis Besar
Haluan Program Kerja organisasi yang tidak
bertentangan dengan konstitusi KM POLSRI.
f. Tidak memiliki karakteristik bidang yang sama dengan UKM yang sudah ada.
g. Melampirkan visi dan misi pada Tim verifikasi UKM.
h. Khusus untuk UKM yang berkarakteristik religius harus memenuhi kuota minimal
50% dari jumlah mahasiswa.
i. Memiliki sekretariatan sementara.
5. Pembentukan UKM baru disahkan oleh Presiden Mahasiswa setelah disetujui oleh
MPM.
6. Berstatus Komunitas yang disahkan oleh presiden mahasiswa setelah disetujui MPM.
Pasal 3
1. UKM yang telah ada wajib mendaftarkan ulang setiap satu tahun sekali dengan
persyaratan sebagai berikut :
a. Didukung oleh sekurang-kurangnya 25% jumlah mahasiswa dari masing-masing
jurusan.
b. Uji kelayakan sebagaimana yang dimaksud pada butir (a) harus memberikan
Progress Report kepada panitia penjaringan UKM periode tertentu.
2. UKM sebagaimana yang dimaksud pada pasal (3) ayat 1 harus mendaftar ulang pada
kepanitiaan penjaringan UKM yang dibentuk pada saat itu dengan persyaratan
sebagai berikut :
a. mempunyai AD/ART yang sesuai dengan konstitusi KM POLSRI dan peraturan
perundang-undangan lainnya.
b. Memiliki nama dan lambang yang berbeda dengan UKM yang lain.
c. Melampirakan struktur kepengurusan.
d. Mempunyai garis-garis besar haluan program kerja organisasi yang tidak
bertentangan dengan konstitusi KM POLSRI.
e. Mempunyai sekretariatan tetap dilingkungan Politeknik Negeri Sriwijaya.
3. Hal-hal yang belum diatur dalam uji kelayakan diserahkan kepada Tim verifikasi UKM
4. UKM yang lulus uji kelayakan disahkan oleh Presiden Mahasiswa setelah disetujui
oleh MPM.
Pasal 4
1. Kepanitian penjarinag UKM menerima pendaftaran dan atau pendaftaran ulang UKM
yang telah memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 dan pasal 3.
2. Pengesahan UKM dilakukan dengan SK Presiden Mahasiswa selambat-lambatnya 30
hari setelah dinyatakan lulus oleh Tim verifikasi UKM sebagaimana dimaksud pada
ayat (1).
3. Hasil verifikasi UKM sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diumumkan kepada
khalayak ramai melalui pengumuman-pengumuman.
4. Jumlah tim Verifikasi UKM terdiri dari 4 perwakilan MPM dan perwakilan BEM
BAB III
ASAS DAN CIRI
Pasal 5
1. Asas UKM tidak boleh bertentangan dengan konstitusi KM POLSRI dan peraturan
perundang-undangan lainnya.
2. Setiap UKM dapat mencantumkan ciri tertentu sesuai dengan karakteristik UKM yang
tidak bertentangan dengan Undang – Undang Dasar KM POLSRI dan peraturan
perundang-undangan lainnya.
BAB IV
TUJUAN
Pasal 6
Tujuan UKM adalah
a. Mewujudkan cita-cita mahasiswa POLSRI sebagaimana termaktup
pembukaan konstitusi KM POLSRI.
b. Sebagai wadah pengembangan minat dan bakat Mahasiswa POLSRI.
dalam
BAB V
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 7
a. memperoleh hak yang sama, sederajat dan adil dari KM POLSRI.
b. Mengatur dan mengurus rumah tangga organisasi secara mandiri.
c. Ikut serta dan menyelenggarakan kegiatan mahasiswa baik kedalam maupun
keluar.
d. Memperoleh dana kemahasiswaan sesuai dengan pembagian yang disepakati oleh
Rapat Akbar MPM KM POLSRI.
Pasal 8
a. melaksanakan konstitusi KM POLSRI dan peraturan perundang-undangan lainnya.
b. Berperan aktif untuk kemajuan POLSRI.
c. Mengajukan proposal kegiatan kepihak PD III dengan rekomendasi BEM POLSRI
dan diketahui oleh MPM.
d. Membuat laporan pertanggung jawaban kegiatan maupun keuangan paling
lambat 2 minggu setelah kegiatan berlangsung kepada BEM, MPM dan pihak PD
III.
BAB VI
KEANGGOTAAN
Pasal 9
1. Setiap mahasiswa POLSRI dapat menjadi anggota UKM.
2. Setiap mahasiswa POLSRI yang memiliki religius yang sama dengan karakteristik
UKM dapat menjadi anggota UKM tersebut, Khusus untuk UKM yang berkarakteristik
religius.
3. Keanggotaan UKM bersifat terbuka, sukarela dan tidak deskriminatif bagi setiap
mahasiswa.
4. Segala peraturan lainnya yang berkenaan dengan keanggotaan diatur didalam
AD/ART UKM yang bersangkutan dengan tidak bertentangan dengan Undang –
Undang Dasar KM-POLSRI.
BAB VII
KEUANGAN
Pasal 10
1. Keuangan bersumber dari :
a. Iuran anggota
b. Dana kemahasiswaan
c. Sumber-sumber dana lain yang halal, sah dan tidak mengikat seseuai dengan
Undang – Undang Dasar KM-POLSRI.
2. Dana kemahasiswaan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) butir b, diajukan
dengan bukti proposal kegiatan yang diketahui MPM dan disetujui BEM POLSRI
kepada pihak PD III sesuai dengan mekanisme tertentu.
3. Bukti transaksi pembelanjaan program kerja harus dipertanggungjawabkan secara
transparan kepada MPM dan bagian keuangan lembaga POLSRI
4.
BAB VIII
LARANGAN
Pasal 11
UKM dilarang
a. Menggunakan lambang dan nama yang sama dengam UKM lain.
b. Melakukan kegiatan yang bertentangan dengan Undang – Undang Dasar KMPOLSRI dan peraturan perundang-undangan lainnya.
c. Mendukung suatu organisasi terlarang, parpol serta seseorang atau kelompok
tertentu.
BAB IX
PEMBUBARAN DAN PENGGABUNGAN
Pasal 12
UKM bubar apabila
a. Membubarkan diri.
b. Menggabungkan diri dengan UKM lain yang sejenis.
c. Dibubarkan oleh Presiden mahasiswa setelah mendapatkan persetujuan dari MPM
POLSRI dengan alasan tertentu.
d. Melanggar konstitusi KM-POLSRI dan perundang-undangan lainnya.
Pasal 13
UKM yang menerima penggabungan sebagaimana dimaksud pada pasal 12 butir b harus
mematuhi ketentuan sebagaimana yang dimaksud pada pasal (2), pasal (3) dan pasal
(4).
Pasal 14
Pembubaran dan penggabungan UKM sebagaimana dimaksud pada pasal 12 dan pasal
13 diumumkan melalui pengumuman disetiap jurusan.
BAB X
PERINGATAN DAN SARAN
Pasal 15
1. Bem POLSRI berhak memberikan peringatan dan sanksi kepada UKM yang
melanggar konstitusi KM POLSRI dan peraturan perundang-undangan lainnya dengan
diketahui MPM POLSRI.
2. Pelanggaran terhadap ketentuan dalam pasal 3, pasal 5 dan pasal 6 dikenai sanksi
administratif berupa :
a. Peringatan tertulis
b. Pencabutan hak sebagai UKM
3. Sebagaimana yang dimaksud pada pasal 15 ayat (2) butir b, pengurus UKM yang
bersangkutan wajib didengarkan keteranganya untuk membela diri.
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16
Dengan berlakunya undang-undang ini maka UKM yang sudah disahkan diharapkan
segera mendaftar ulang dan segera melengkapi segala hal sesuai dengan peraturan
perundangan ini.
Pasal 17
Ketetapan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Download