ISSN. lg2g 5g6x - ePrints Sriwijaya University

advertisement
ISSN. lg2g 5g6x
vol,u*trE t0
NO 2 I'ESSMBER 2013
ISSN 1829"586x
*JITRNAL SAINMATIKA"
Volume 10 Nomor 2, Desember 2013
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGAhITAR
DAFTAR ISI
;
Spesies-Spesies Jamur
{ntgmopatggen yanglV{enginfeksi Aphis gossltpii(Glover)
(Hemoo,tera: Aphididae)
di Agroek;sisiern-sayul pataran'Reniah'a*'o"t oi,
I
Tinggi Sumatera Selatan
Riyanto, Siti Herlindo, Chandra Ircan dan Abu llmayah
struktur dan Komposisi serangga Air di Rawa Lebak Jungkal Kabupaten
Ilir Provinsi Sumatera Selatan
Ogan Komering
10
Syanaul Rizal; dan Deptatia
Ekstrak Daun Kenikir
caudatus Kuath) Terhadap Mortalitas lg
-p-*gtut
-(Casmos
Kutu
Beras (sitophilus oryzaeL.).
Saleh Hidayat, Sutistriono dan'9rt Wardhani
Tipe Vegetasi Hutan Gambut Bekas Kebakaran Desa Kedaton Kabupaten
Komering Ilir
Dewi Rosanti
Ogan
25
Kuantitasi dan Identifikasi Bakteri Asam Lal<tatSertaKonse* oru* Laktat
34
Dari Fermentasi Ikan-Gabus (Channa striata),Ikan Nila (Oreochroiiiiititiij,
?- Itp sepat (Trichagaster trichopterus) padapembuaLn Bekasam
Dewi Novianfi dan Rosi Hema Matini
Studi Pemanfaatan Limbah Biomassa Pertanian Sebagai Bioadsorben
Menyerap Ion Cr
AndiArif Setiawan dan Muhrinsyoh Fotimura
Akut landgtan (Ageratum
[]rbgg
Dian Mwiara don lta Emitia
Toksisiks
Untgk
conlzoides) Terhadap Mortalitas
Jagung (sitophilus zeamais Motschulsky)
$eragagan Makrobenthos di Rawa Lebak pampangan Kabupaten ogan
Komering Ilir Provinsi Sumatera Selastan
Dina Muthmainnah
P*iTg Berat dan Faktor Kondisi rr€n Sepengkatr
.
Ill!y*:l
lParambassis woffi di Sungai Rokan, provinsi Riau
Mirno Dwirastina dan
Mabi
42
Spsbs
Spesies
Jatrrur,......Riyorto, Siti H, Chot&a I, dan Aba
U,.....Sainndiha,
t0,-....No.2,..-..Desember 2013,.....1-9
SPESIES - SPESIES JAMI]R ENTOMOPATOGEN YANG MENGINTEKSI
Aphis gossypii (GLO\rEry (ffiMOPTERA': ApHIDID.dE)
DI AGROEKOSISTEM SAYT]R DATARAN REI{DAH
DA}T DATARAN TINGGI SI]MATERA SELATAN
Riya.ntol, Siti Eerlinda2, Chandra frsan2 dan Abu Urnayah2
e-mail: riyantol [email protected]; [email protected]
Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP (Jniversitas Sriwijayat
Dosen Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Faperta, universitas Srtwijayd
ABSTRACT
This research wry lgned at exploring.and identifying the entomopathogen fungi
Aphis gossypfi (Glover) (Hemoptera: Aphidiidae) in the agroecosystem bf thJ lowlan-<t
and lrighl-aod of- South Sumatra The surveys of the entomopathogen A. gossypii were
conducted in 1l locations ofthe vegetable centers of South Sumatra- The IdentifiLation of
entomopathoget yas conducted in the Laboratory of the Entomology, Department of
Pests and Plant Diseases, Faculty of Agriculture, Sriwijaya University. This risearch was
conducted during the periojl of July 2O09 and July 2010. The results of the study also
revealed that two species of entomopathogenic fungi: M. anisopliae and B. bassians were
found. In the medium culture, B. bassiana eolony was whito and formed a bundle like
cotton. When it reached the age of over 10 days old, it looked like yellowish white chalk.
The spgres of B. bassianawere oval, with an average length of 3 lun, white in color and
grow in zjq-ag--toryfrom conidiospores. In the medium culture , M. anisopliae colony
wqs efeerys! yetlgw in color and forms spots. The spores of M. onisopliae were green in
color, cylindrical in form with an average length of 10 pm and forrn a chain..
Kqt
wordsz
Aphk
gossypii (Glover), Beauve.ria bossiana (Balsamo) and Metarrhizium
onisopliae (Metsch)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk eksplorasi dan identifikasi jarnru entomopatogen
di agroekosisternsayur datararrendah
dan dataran tinggr Sumatera Selatan. Survei jarnur entomopatogen yang menginfeksi l.
gossltpii dilakukan di 11 lokasi sentra sayur dataran rendah dan dataran tinggl Sumatera
Selatan. Identifikasi jamur entomopatogen dilakukan di laboratorirmr-Entomologi
Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya. Hasil penelitian ditemukan dua spesies j**
entomopatogen yang berasal dari sekitar koloni A. gossypii, ya\tu Metarrhizium
onisopliae (Metsch) dart Beauveria bossiana @alsemo). Pada media biakan koloni B.
bassiano berwarna putih membentuk gumpalan seperti kup*, bila umur biakan di atas l0'
hari bentuk seperti kapur berwarna putih kekuningan. Spora B. bassisna berbenhrk oval,
panjang rata-rata 3 !rm, berwarna putih dan tumbuh ng zag pada konidiapor. Pada,media
biakankoloni M. anisopliae berwama kuning kehijauan membentuk spot-spot. 'SporaM
anisopliae berwarna hijau, bentuk silindris, panjang rata-rata l0 pm dan membentuk
A.phis gossypii (Glover) (Ilemoptera: Aphididae)
rantai.
Kata kunci: Aphis gossypii (Glover), Beasveris bsssiana @alsamo) dan Metorrhiziunt
anisopliae {Metsch)
ISSN 1829 5B6x
spesiesspesiesJonur,"""Nyoto,sitiH,chan&aI,danabuu,.....sainmatika,.-..yolume
10,.....No.2,.....Desenber20t3,.....t_g
PENDAHULUAN
Di
dalam
agroekosistem
serangga dapat berasosiasi ilengan iamur
entomopatogen. Asosiasi terse6ut iuturn
9entuk .
menginfeksi serangga
sehat,
turover). iamur entomopatogen iamur
yang_ sering menginfelali
sissvpii
bZssiiha,
Metanhizium anisopliae, paecilomvces
-teiinii
fumosoroceus dan' yericitttum
adalah BeauveriaAl
(Mahr et al., 2001). toforrn*i iui,
menyatakarl ,1. gossl,pti dapat dikontrol
gengan Jarnur entomopatogen
bassiana,
11
B.
lecanii_dan paicitoinyces sp
(Kim er al.20A\. Jamtu entomoiatog"n
me_nyerang l. gosSpii
lutTyu
gq
^yang (pandora)
Erynia
(Hutbauer, 2002). Agen
neoaphidts
pengendali
Ity?u untuk mengontrol A. gossypii
ialah jamw entomopatogen Ne'ozvsi'tes
(Nowakowikil - 6nagweif a
t":"li!
Baldwin,2009).
Penggunaan
insektisida
mempunyai dampak terhadap hama dan
lmgKungan. Aplikasi insektisida
konvensional di pertanarnan kubis dan
kapas Monheim Jerman
A.
dapat
gossltpii resisien
Tgnyebalkan
&
Elbert,
2005);.Di'inforn;ik;
S+r.:
oleh, Toda et
al., Q004) bahwa aplikasi
rnseKuslda dapat menyebabkan A.
.
gossypii resisten di Hiroihima Jepanp.
-terfuda"n
_ggsswii yang resisten
rnsektisida sintetik mempunyai dua asam
dapit menstin:si
asetilkolinesterase
berkaitan
4
arnqg yang
'
i*g
peran piriiicarb
d*
organofosfat.
dengan- ,
Selain
menyebabkan
resisteasi terhadap A. gossltpii,
uplit*i
-untuk
diggnaken
mengendalikan Helicoverpa' armipera
pg$ mepyebabkan popritasi pirfito,
reDrn rendah rlan populasi A. gossypii
merungKat secara nyata fWu & Guo2003). Oleh karena-itu diiari atte.natii
msekhslda
yang
penggunaan mikroba untuk peugendalian
lama -yang tidak menyebabka;
r;;il;
dan lebih ramah lingkungan, yaitu
mikrobia patogen.
ISSN 1829 5B6x
mikrobia patogen
_^. - -f.rg*uk*,
pengen{ati hayati aman
::ipi
-agex organism non
Dagl manysl4
targeL
mengurangi residu pestisida dai-ar;
makanan, konservasi musuh aami-aao
layat meningkatkan tceanetaraeamar
d?lam mengelola ekosistem {Ladev et
at ,.zppl)..._ Di Korea A. gossypii saingar
efektif dikendalikan fog'ui, l**
extomopatogen V. lecanii strain
penggunaan
insektisida
$9ryes!ik.(9kal).
Dlologls ini menyebabkan mortalitas
l.
golsWli .tinsgi. .Cij* . 9t at., 2009)t.
Formulasi cair bioinsektisida berbahan
{fif _jamur B. Bassiana--aan
Metarrhizium yalg diperbanyak dengan
Jagung paling efektif membunuh ni6fa
I:reng 99klat egtirg 9t at.,2008a).
Ditambahkan
oleh _ Herlinda et oi.,
-f.
(2008b) hasil seleksi
dua isotat
bassiana dan lima isolat Metanhizium
p.
asal Sumatera Selatan terhadap nimfa
Leptocoris_a oratorius instar iigu
menunjukkan bahwa isolat KBt
menyebabkan mortalitas tertinggi
mencapai
_93
7o, sedangkan yang terenfah
46% disebabkan oleli-isotat
I$o$*i
Eni izi.
lainnya, aplikasi Uioinsefctisiaa
ttacil,tus thuringiensis Berliner (Bt)
dapat menurunkan populasi Helicovirpa
armigera dan mempengaruhi dinamika
li,ffi1#y,#flffH"fiffif#tr
perperal mengontol H. armtgeii,
tJdpi
Juga ensren mencegah resurgensi A.
go s slpii
_(W u & Guo, 2003).
Sebenarnya
jamw
.
entomo-patogen secara alamiatr dapat
clitemukan di agroekosistem Sumattra
Selatan,_ tetapi petani tidak daoat
memanfaatkan
untuk
kepentinean
pengendalian hama. Hasil iurvei"di
s-entra-sentra sayur Sumatera Selatan
Oupu!
- ditemukan serEmgga yang
terinfeksi oleh jamur patogen-[ada l'ahai
yang ditemukan kojoni- A.- sossviit.
-i-;fi;
Artinya ada
pelpang
"
entomopatogen tersebut di[embaiekan
sebagai agen pengendalian havaii e.
gossypii. A. gosryp;i bukan saiaiebasai
hqoq tetapi lebih berbahaya
veKtor penyakit virus. sebaEai
Jariur
il'.""
,%
td
T
t
I
I
I
t(
t
I
t
T
I
{
I
spe'siesspesiesJanur'"""Rryo'to, siti H,
chan&aI, danAbu u,. ...soinmatika-..-.yolume
10,.....No.2,...Desember2013,....-.1_g
sangat menguntungkan
:llgmoqaro.gel
bagt
karena
-petani,
-patogen- ini &pat
pgmbantu mengmdhik;
nama ai
kebun sayur secari alamiah
Faktor ?.ural yang
menentukan keberhSsilan
agen
sangat
penlembangan
untuk pengeidatii'
..n-uyeti
,E.
gossltpii ialah ketepatai dilam *ooifil
dan nenentukan r*iUqugi" Gyrri y*g
kemarau (suhu 35,56oC, kelembabaa
56,27 dan curah hujan t:,S: mm/harit
dan musim hgjq, (suhu n,Sffi
gg,z7-_dan i,run t u.i"o'i),tr
Identifikasi spesiei ir-ur
ylng r-nenginfeksi A. gosilpr, dilalukan
ol laboratorium Entomologi Fakultas
Pertanian, Universitas Sriwijiyr Wrkt,
fl"pb*p*
mm/han).
peieliti#ffir"s
H^$"-g*skan.
spe-sres-spesies
jamur entompoatogen
penelitian dilaksanakan
lnenyerang hama ieranlga
lTy,yang
Derasal dari
agroekosistem
Cara Kerja
,ai*
Sumatera Sehtdi **ih .uilgut
dibutuhkan untuk p"o"rap* "l*
penge,mbangan
konsei
pengendalian
hayati khas lokal Stimatlra"ila;.
Paelitian ini menjadi p.--tirrg Ad*k*
jamur entoinopitogen"tU* fota
:"bub
Sumdera Selakn 'did;pk""- ;irh
.q
-
ugrqetiosist";nyu,
lpd3pJasi
-di
setrngga
apabila
diapiikasikan
mpllgan kemungkinan
gagalnya
sedikit Selain itr:, 'sp-esie's sangat
.i*-"--*
;*?#tffif" u"*u1Hft *"l*ffil
pta"ma
:Pryi
l:hv3up
entomopatogen
Indonesra. "rfi"il;;;
BAEAN DAI\T METODE
Tempatdan Waktu
!9!pr
q0-20
Sampel penelitian dikoleksi dari
tanaman sayur dataran rendah
m- di atas permukaan T"rO-d*
Sumatera Selatan'(9009*f"m tpegi
di atas pennukaan
laut). Likasi
::43O
l3naman _sayur dataran rendih, vaitu
$Tt"f (Kab. Banyuasin), Soak dtut,
lalem.oang), Talang Buruk fKota
i,ff;',tr9J,;rl?Htr'6*ff
",0,;,bE#
uelumbang (Kab. Muaraenim). Lokasi
tananran sayur dataran ttnggi, yaitu
Keinjing - (Kota nrg**,Aiu;11
Muarasrban (Kota paga, ah_i,
ffifl**S:".#i#ff,,#
, !anat). Waktu
(r\aD.
sampel dua
_.
pengambilan
kali, yaitu pudr- musim
lSsnf 1829 586x
2409
- Juli 2010.
Eksolorasi
A*i
Uom
lofi
j1r.* entomopatogen
dilakukan .igrgao iE;-",;;J"-:"il;;d"
pertam4
ryitu lafiu ey" yulg t"rt
"g
{3u ryenyebar lewat udara. flutu aaun
artangl<ap dengan perangk4 perekat
Derwama kunins
(lgllow sticky trap).
Perangkap dipasing"z
d*t;&r,;#*
setarna 3 x 24jam dengan
eg$
iumlah
20 buah di dataian reria* a"olzo 6ruU.'oi
dataran-tinggi. pr
gjnya .crrrakukan
Kutu daun y!!g terperangkap diperiksa
gp yang terinfeksi jumu. dtisoiasi Oi
raDoratonum. Metode kedu4 yaitu
;
;*?Tffi ffim
koleksi serangga mati yang- tii#&!i
Jamur -pada berbagai Iokasi tanaman
pyur datxan rendaf, dan dataran ti"*ni.
Se.rangga yang terinfemi - lifi'*
setaruutnya dibawa ke lab-oratirium
lr"qrk diisolasi- (Gambar 1;i:- M;;"
Ketrga, yqfu Iarva Tenebrio molinr
*:r* .ketiga
yang baru ganti kulit
seDagar
perangkap iamur
entomopatogen. Caranya aaam "taorh
s.ampel dari lokasi p6nelitian ddnbil
99rS* menggalinya fiaaa ke aal;;sIu cm. Tanah sanrpel dibawa ke
l-qboratorium sebanyak' +OO--e, -fa;
dihancurkan dan diiasukkan ke-'dul'il
Lu*u
lamp.an plastik (l3xl3xl0
lenebrio molitor atau [IIat"-r).
honekone
dibenamkan sedalam 0,5 ; E-il";
tanah sebanyak 20 ekor p*
puiins
fiampT talu ditutupi dengan kain"r.rr*
tutam lembab. Setelah tiga hari,'Larvi
Tenebrio molitor diperifsa d;
terinfeksi jumur diisol'asi
tCu-Ua.
-r*;
f 6i'
.
Spesies Sfosies Jamur,......Riyanlo, Siti H, Chan&a
Gambar
1.
I, danAbu U,.....Soinnatika".,...l/olume I0,..,.,No.2,....,Desember 2013,.....1-9
Metode eksplorasi jarnur entomopatogeo yang berhasil menda$atkan isolat
jarour entomopatogen. Serangga uji hasil metode serangga tt#nfeksi (j),
Metarrhizium anisopliae (a). Serangga uji hasil metode perangkap tanalt
Tenebrio molitor
Serangga atau larva seraogga yang
terinfeksi jarnur
:
(b).
Analisis Data
entomopatogen
permukaannya disterilkan dengan l%
oatriurn hipoklorit atau alkhohol 70Yo
selama tiga menit (Modifikasi Jankevica,
20M). Serangga atau larva serangga
dibilas dengan air steril sebanyak tiga
kali,
selanjutnya
serangga
dikeringanginkan di atas kertas filter
steril. LaIu, serrmgga atau larva
serangga tersebut diletallcan dalam
cawan petri berisi tisu lembab steril dan
diinkubasikan
merangsang
pertumbuhan jamur. Jarnur yang keluar
dari tubuh serangga atau larva serangga
untuk
diambil dengan jarum
inokulasi,
dibiakkan pada medium agar. Jamur
yang diambil dari semngga yang
terinfeksi di alarn mtinurut Lln et al.
(1995) relatif lebih virulen. Lalu biakkan
murni ini diidentifikasi dengan
menggunakan buku acuan Humber
(1998), Alexopoulos ef al., (1996),
Barnett dan Hunter (1972) dan Bidochka
dan Roberts (1994). Determinasi marga
atau spesies berdasarkan cara
pembentukan konidia pada konidiafor
atau menurut klasifikasi Hughes-TubakiBarron, sedangkan detemrinasi menurut
Saccardo berdasarkao pada'morfologi
dan warna spora jamur entomopatogen
merupakan karakteristik tambahan.
Setiap spesies
entomopatogen yang menjadi musuh
alami A. gossltpii dimasukkan tabel.
Jamur etrtomopatogen yang ditemukan
dideskriptif berdasarkan bentuk koloni
dan karakteristik spora ditampilkan
dalam bentuk foto.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengamatan menunjukkan
-bahwa ada dua spesies entomopatogen
yang memarasit kutudaun l. gossltpii,
yutu M. anisopltae dan B. bassiana
(Tabel
1).
Capinera QD}7)menyatakan
bahwa kedua jarnur entomopatogen
tersebut ditemukan menginfeksi l.
goswt.
Persamaan jenis
entomopatogen yang ditemukan dengan
Capinera (2007) kare1L R91sqaul
serargga inang yang diinfeksi, yattu A.
gossypii. Berbeda dengan pendapat
Bagwell dan Baldwin (2009) bahwa jika
A. gossypii mengalarni ledakan populasi,
j*is
secara alamiah dikontrol oleh jamur
Neorygites fresenii (Nowakowski) dan
menyebabkan populasi A. gassypii
menurun. Perbedaan jenis ja-ur
entomopatogen tersebut diyakini karena
perbedaan wilayah agroekosistem atau
habitat
A. gossypii. Penelitian ini
dilalcukan
ISSN 1829 586x
jarnur
di wilayah tropis sedangkan
Spesies Spesies Jamtr,.-..-.Rfu@no, Siti H, Chan&a I, dan Abu U,
..Soinndik4.--..Yolune
Bagwell dan Baldwin (2009) melakukan
penelitian di wilayah subtropis.
fumosoroceus dan Yerticillium lecanii.
Kim et al. QAA9) melaporkan jarnur
entomopatogen yang dapat mengontool
A. gossltpii adalah jarnur B- bassiana, Y.
lecanii dan Paecilomyces sp. Memrut
Loureiro dan JR (2006) aplikasi jamurB.
bassiqru dan 14 anisopliae dryat
menyebabkan kematian A. gossltpii
sampai l0O%.
Kedua spesies jum*
entomopatogen yang ditemukan pada
penelitian ini tergolong entomopatogen
yang menginfeksi A.
I 0,..--. No.2,-...Desember 201 j,...... t -g
gossypii-
Dilaporkan oleh Mahr et ol., (2001)
bahwa jamur entomopatogen yang sering
menginfeksi l. gossltpii ialah B,
bassiana, M. anisopliae, Paecilomyces
Tabel 1. Spesies isolat jamur entomopatoga Aphis gossygtii yang ditemukan di
agroekosistem sayur dataran rendah rlrn dataran tinggi Sumatera Selatan
SpesieV=qretode
:
Lokasi ditemukan
isolat
Asal serangga
Dataran rendah
Iuletanhizium.
anisopliae
Perangkaptanah
Kenten, Talang Buruk, Tanjung
Indralaya dan Gelumbang
yellowstickytrap* Tidakditemukan
Seranggaterinfeksi Indralaya
Beatneria bassiana
Perangkap tanah
Soak
yellow sticlry trq *
Tidak ditemukan
Seranggaterinfeksi
_
Dataran tinggi
Metarrhiz ium anis op I i a e
Perangkap
tanah
yellow stickytrap*
Serangga
tednfeksi
TalangBuruk
Raja
.
Tenebriomolitar
Aphis gossltpii
Tenebrio molitor
lplisgossypfi
Kerinjing, Muarasiban, Bedeng Kresek Tenebrio molitor
dan larai
Tidakditemukan
Kerinjing dan Pagardin
Aphis gosslpii
Beuoveria bassiana
Perangkap
tanah
*
yellou, sticky trap
Serangga
Keterangan:
Pagardin
Tenebrio molitor
Tidak ditemukan
Muarasiban dan Pasardin
Lipoohis erttsimi
terinfeksi
+ metode dilakukan tetapi
isolat jamur entomopatogen tidak berhasil
ditemukan.
Hasil penelitian menunjuklen B.
bassiana dan M- anisopliae hampir
selalu ditemukan di agroekosistem sayur
dataran lsadeh dan dataran tinggt
Sumatera Selatan (Tabel l)Kedua
entomopatogen ini
kosmopolitan. Mahr et
bersifat
al. (2001)
menyatakan M onisopliae merupakan
jarnur patogenik yaag dapat menginfeksi
lebih dari 200 spesies serzmgga- Secara
alami M. anisopliae dapat ditemukan di
dalam tanah di seluruh dunia Selain
lsslf
1829 586x
itu, Mahr et al., (2001) juga menyatakan
bassiana merupakan jamur tanah
dapat ditemukan di seluruh dunia" B.
bassiana dapat menyera-ng sefngga
i-ugo, seftrngga muda d^n beberapa
musuh alami. B. bassiana menglasilkan
spora yang d4pat hidup di lingkungan
ekstim- Toledo et al., (2009) jamur B.
bassiona dan M anisopliae di
agroekosistem Argentina secara atamiah
mempunyai imng seftmgga yang luas.
Serangga yang terinfeksi B. bassiana
B-
Spesies Spasies Jamur,......Riyado, Siti
H, Chandra I, dqn Abu
U,
..Soinmatika,..... I/olume I 0,.....No. 2,....Desenber
20
I 3,...... I _g
!
berasal dari ordo Coleopter4 Hemiptera
dan Dermaptera Seraneea v*o
terinfeksi M.'anis oplia, U..usffdari
Coleoptera dan Hemiptera.
;;;
Pada media biakan koloni
B.
bassiano berwama putih membentuk
gumpalan seperti kup*, bila umir
biakan di atas 10 hari bentuk seperti
tupt. berwama putih kekuningan. Spora
.ts. bassiana berbentuk oval, panjang
rata-rata 3 pm, berwarna putih -dan
ry*buh ztg zag pada
iconidiapor
2). Romoser dan Stoffolano
(1998) menyatakan bahwa konidia
(spora) B. bassiana berwanoa putih,
benfuknya oyal, dan tumbuh secia zig
' panjan!
7ag. .yada konidiopornya.
konidia B. Bassiana 3 3,S pm -da;
(Gambar
bentuk konidia globuse atau subslobuse.
Konidiafor lembut dan tidak bJrwarna,
konidia membentuk rantai panjang daa
Gdmbar
z'
Spesies
59pau konidia berfusi (Humber, i99g).
Menurut Bidochka dan Roberts (1994)
ciri-ciri belalang yang terinfeksi miselii
dr permukaan tubuh belalans putih.
Konidia jarrur kecil sekitar SIIO iun.
Konidia B. bassiana berbentuk Uuiaar
atau seperti globe. Pada media biakan
koloni M. anisopliae berwarla 'kunin"
\ghijauan memb6ntuk ;p;t-;fi s;;;;
(,. qn.isopliae berwarna ni;iu, Ueirtuk
silindris, panjang rata-rata i O urr, dun
membentuk rantai (Gambar
tubuh belalang
Ile
li29
di
hijau. Konidia iamur
kecil sekitar 5-10 pm berbentuk silinder.
entomopatogen-y-ang ditemukan dJ agroekosistem dataran
,jamy Suniatera S;ladn.
rendah d?n
Koloni Metiruhizium anisopliae
Ji"gg,
berwama kuning ke_hijauan (a), sedang koloni Beauveria bassiana berwarna
putih (b), - Spora Metarrhizium aniiopliae (c) perbesaran +O f.afi dan
Eeauverio bassians (d) perbesaran 40 kali.
iSSli
2).
Ivlenurut
anisopliae
mempunyai panjang konidia < 9 pm,
pent-uk silindris, warna konidia hilau,
konirg kehijauan dan coklat saninai
kuning. Menurut Bidochka dan Robdrts
(1994) ciri-ciri belalang yang terinfeksi
M, gnlsopliae miselia -pennukaan
Humber (1998) luI.
586r
spesies spesies Jamur,......Riyanto, siti H, chandra I, dan Abu ll,.....sainmotika,...-./olume
r0.
Kedua jamur entomopatogen
yang berhasil diisolasi menggunakan
metode perangkap tanah dan serangga
terinfeksi (Tabel 2). Metode perangkap
I
tanah dengan asal serangga terinfeksi
molitor berhasil mengisolasi sembilan
isolat M anisopliae, yaitu dari
agroekosistem Kenten, Taleng Buruk,
Tanjungraja Indralay4 Gelumbang,
Kerinjing, Muarasiban, Bedeng Kresek
serta Jarai dan dua isolat B. bassiona,
yaitu dari Soak dan Pagardin. Metode
serangga terinfeksi dengan asal serangga
A. gosslpii berhasil mengisolasi tiga
isolat M. anisopliae, yaitu dari Indralay4
Kerinjing dan Pagardiq serta tiga isolat
B. bassiana dengan asal serangga l.
gossyltii, L. erysimi dan ulat jengkal,
yaitu dari Talang Burulq Muarasiban dan
PagardiL Kedua metode ini lebih tepat
sasaran, sebab jarnur berada pada
habitatnya. Menurut Mata et al. eOA])
secara alami B. bassiana dan M.
anisopliae merupakan jarnur tanah yang
dapat ditemukan di seluruh dunia dan
dapat menginfeksi
serangga.
Penggunaan metode perangkap lem
diyakini serangga yang terperangkap
adalah serangga seha! sehingga pel,rang
unhrk ditemukannya isolat sangat kecii.
Diketahui apabila serangga terinfeksi
jamur entomopatogen tidak aktif, hanya
berjalan lambat
di atas tanaman.
ef al., (1996)
gejala serangga yang terinfeksi
Menurut Alexopoulos
Beatneria dan Metarrhbium bergeruk
.
|to.2,..... Desember 20 I J,..... I -9
KESIMPULAIY
Kesimpuian dari penelitian ini
adalah
dua
spesies jamur
entomopatogen yang ditemukan
menginfe*si A- gossltpii di
1. Ada
agroekosistem dataran rendah dan
dataran tioggi Sumatera Selatan, yaitu
M anisopliae datB. bassiana.
2. Pada media biakan koloni
B.
bassiana berwarna putih membentuk
gumpalan seperti kapas, bila nmur
biakan di atas l0 hari bentuk seperti
kapur berwarna putih kekuninganSpora -8. bassiana berbelrtuk oval,
panjang rata-rda 3 pm, berwama
putih dan tumbuh ag zag pada
konidiapor Pada media biakan koloni
M. anisoplicie berwarira kuning
kehijauan membentuk spot-spot.
Spora M. anisopliae berwarna hijau,
benfuk silindris, panjary rata-rata 10
pm. dan inembentuk rantai.
3. Pada media biakan koloni ld
anisopliae berwama kuning
kehijauan, sedangkan koloni Bbassiana berwama putih- Spora M
anisopliae berwama hijau, berbentuk
silindris daq membentuk rantai.
Spora B- bassiana berbentuk oval,
berwarna putih dan tumbuh pada
konidiapor dengan posisi zigzag.
DAFTAR PUSTAKA
dalam posisi terisolasi dafi populasi.
Alexopoulus CJ, Mins CW, Blackwell
M. 1996. Intraductory mycologt.
Perilaku tersebut disebut summit disease.
Summit disease merupakan upaya untuk
Fourth Edition. John Wiley &
Sons, Inc. United Stated of
pelan menuju ke atas vegetasi untuk mati
karantina
diri agar populasi lain tid2k
America-
tertular.
Bagwell RD, Baldwin JL. 2AA9. Aphids
on cotton. LSU Ag Center
Research & Extension.
ISSN
]829 586x
',ii
r
Barnett E: Hunter
BB.
D72.
.
Illushated.*g1era of
imperfect
ftngi. ot Edition.
Jankevica
1*gr*
,_
publishing.
insects
DW.
tgg4.
.Roberrs
Identification of fungal
pathogens
gf _ sr*g,oppe$. "Oi-*oau*
t.i.' tgg+.- Biotogical
Control- Colorado
.--.
State
University. USA.
caPinera rL. 2gg7.
Melou aphid or
McEven,
conon aphid, Aphis
-Heffit"ra:
iiiiit
.
Kim JJ, Lee MH, yoon
CS, Kim HS.
2009. Conrol of cotton
ufria *A
greenhouselytritgflr
witn l- nrngal
pathogen.
of
,Diyisioi fni*Aog,
Nationat rryltute
it
..
RDA's'Kffif'T
LaceyLA, Fru
2oot.
{ulyati SI,
Herlinla S, =-Mulyati SI,
Suwandi.
2008b. Sele,ction of isofit
biolffic^acr
of
l'of
G? lqrru
nrngi anJ-the
(futorl (Hemiptera,
Neotropical
2002. Evidence
nonadaptive evolution for
in
parasitoid virulence
followine a
'
i";;i;?"r.
ita, ffi
E c o I o gi c a I App tic atiow,
78.
Humber
RA. I99g.
Entomopathosenic
identificatio
Pgd Annual ".-'-epsTEi)
Joint
Meetini -;:;;
November t99g Las v.gi,
N;-"
/,ss//
1829 5B6x
_
apiiaiau.l
E;;;;;rg,
.-*"'v'w
-35(s):660-66s.
Luz
Tigano_
MS, Silvia IG,
:M1,.
cordeiro
grwr,
sla
tee8. setection ni*.iii{ii*i,,
-M";;;;*
bassiana
-and
yrisopliae isolates
,"
,*Orf
--U"i""inr,
Triatoma
infestans.
RA.
biological conhot
Jontrot
vv,
EAM. 20A6.
.. of nlefroiy."t
funei to anhidsAphi. si;;wit
Grover ala Miri ;;;;irr"
Production 4g4rns1 Leptocorisa
oratorius Fabricius -uymphs.
Microbial Indonesia 3(2):l_5. ,
Hufbauer
aiotZg;t
a '-"
Loureiro- EDS,. JR
Pathogenicit
*trt
entomopathogenic
HK, vairs p.
lSuwanOi.
orn*lloui
"6' '. op
..^o-klut ,lirtt
27(3):tt9_126.
wereng
rwusa'
.t[i "!:*:::T ,I,#
2l:230-24g.
ilff L,,Je*"#';;{:o,E:l
bioinsektisida
Y15*
biorogicar
have a tuy"z
u-. edu.
t*gsAm;1.
Herlinla S,
,i isrirut**t
Science t
fi",,]ii*",(Insectai
!!@ : //creaturea
Diakses
2oo4' t.ojffi..l
enromolarhogTi! tungr
and pesr
Uru?,iil
tot .
,*:"rd"d
entomol.
4l:60_65.
Company.
Minneapolis. Minnesota.-
Bidochka MI,
I
*ro"i#oo s
oswatdo Cruz 93:839_si;:"'
Mahr
IIS
Cs.
.,'.
gt"yd RA, Mahr DL, Sadof
20a1. Biolory
"#o"it
insects and the otn#p"rt-;;,h;
greenhouse crop.
No)th "-;;T
Regionat piotxoion cJi)t
lniversitr of
Exstention, Cooperativ"
Nauen
&
wir""n"#_
E;.;;.
Elbert A. 2003. European
.
monitoring
of^
,"rirtun".
il
insecticides tn ltflzus persicae and
(Hemiptera:
Aphididae) with special reference
Aphis gosslpii
to
imidacloprid. Bulletin of
Entomolo gical Researc h
93 :47 -5
Toda S, Komazaki S, Tomita T, Kono y.
20(M. Two amino acid
zubstitutions
in
acetylcholinesterase
with
4.
associated
pirimicarb
and
organophoqphorous insecticide
resistance in the coton aphi{
Romoser, Stoffolano. 1998. The science
of
Aphis
Singapura.
(Ilomoptera: Aphididae). Insect
Molecular Biologt 13 (5):549-553.
entomologt. 4th Edition.
McGraw-Hill Companies, Inc.
Toledo AV, Lenicov AMMDe R, Lasta
YCCL. 2W9. Host range
findings ot Beatmeria bassiana
and Metarrhizium anisopliae
(Ascomycota: Hlpocreales) in
Argentina. Bol. Soc. Argent Bot.
43 Q4):2ll-220.
ISSN 1829 586x
Wu
gossltpii
Glover
IL Guo Y. 2003.
Influences of
Bacillus thuringiensis Berliner
cotton plaating on population
dynamics of the . cotton aphi4
Aphis gossyltii Glovei., in No,rthem
China Environ Entomol. 3ZQ):
312-318.
9
Download