ISSN. lg2g 5g6x vol,u*trE t0 NO 2 I'ESSMBER 2013 ISSN 1829"586x *JITRNAL SAINMATIKA" Volume 10 Nomor 2, Desember 2013 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGAhITAR DAFTAR ISI ; Spesies-Spesies Jamur {ntgmopatggen yanglV{enginfeksi Aphis gossltpii(Glover) (Hemoo,tera: Aphididae) di Agroek;sisiern-sayul pataran'Reniah'a*'o"t oi, I Tinggi Sumatera Selatan Riyanto, Siti Herlindo, Chandra Ircan dan Abu llmayah struktur dan Komposisi serangga Air di Rawa Lebak Jungkal Kabupaten Ilir Provinsi Sumatera Selatan Ogan Komering 10 Syanaul Rizal; dan Deptatia Ekstrak Daun Kenikir caudatus Kuath) Terhadap Mortalitas lg -p-*gtut -(Casmos Kutu Beras (sitophilus oryzaeL.). Saleh Hidayat, Sutistriono dan'9rt Wardhani Tipe Vegetasi Hutan Gambut Bekas Kebakaran Desa Kedaton Kabupaten Komering Ilir Dewi Rosanti Ogan 25 Kuantitasi dan Identifikasi Bakteri Asam Lal<tatSertaKonse* oru* Laktat 34 Dari Fermentasi Ikan-Gabus (Channa striata),Ikan Nila (Oreochroiiiiititiij, ?- Itp sepat (Trichagaster trichopterus) padapembuaLn Bekasam Dewi Novianfi dan Rosi Hema Matini Studi Pemanfaatan Limbah Biomassa Pertanian Sebagai Bioadsorben Menyerap Ion Cr AndiArif Setiawan dan Muhrinsyoh Fotimura Akut landgtan (Ageratum []rbgg Dian Mwiara don lta Emitia Toksisiks Untgk conlzoides) Terhadap Mortalitas Jagung (sitophilus zeamais Motschulsky) $eragagan Makrobenthos di Rawa Lebak pampangan Kabupaten ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selastan Dina Muthmainnah P*iTg Berat dan Faktor Kondisi rr€n Sepengkatr . Ill!y*:l lParambassis woffi di Sungai Rokan, provinsi Riau Mirno Dwirastina dan Mabi 42 Spsbs Spesies Jatrrur,......Riyorto, Siti H, Chot&a I, dan Aba U,.....Sainndiha, t0,-....No.2,..-..Desember 2013,.....1-9 SPESIES - SPESIES JAMI]R ENTOMOPATOGEN YANG MENGINTEKSI Aphis gossypii (GLO\rEry (ffiMOPTERA': ApHIDID.dE) DI AGROEKOSISTEM SAYT]R DATARAN REI{DAH DA}T DATARAN TINGGI SI]MATERA SELATAN Riya.ntol, Siti Eerlinda2, Chandra frsan2 dan Abu Urnayah2 e-mail: riyantol [email protected]; [email protected] Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP (Jniversitas Sriwijayat Dosen Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Faperta, universitas Srtwijayd ABSTRACT This research wry lgned at exploring.and identifying the entomopathogen fungi Aphis gossypfi (Glover) (Hemoptera: Aphidiidae) in the agroecosystem bf thJ lowlan-<t and lrighl-aod of- South Sumatra The surveys of the entomopathogen A. gossypii were conducted in 1l locations ofthe vegetable centers of South Sumatra- The IdentifiLation of entomopathoget yas conducted in the Laboratory of the Entomology, Department of Pests and Plant Diseases, Faculty of Agriculture, Sriwijaya University. This risearch was conducted during the periojl of July 2O09 and July 2010. The results of the study also revealed that two species of entomopathogenic fungi: M. anisopliae and B. bassians were found. In the medium culture, B. bassiana eolony was whito and formed a bundle like cotton. When it reached the age of over 10 days old, it looked like yellowish white chalk. The spgres of B. bassianawere oval, with an average length of 3 lun, white in color and grow in zjq-ag--toryfrom conidiospores. In the medium culture , M. anisopliae colony wqs efeerys! yetlgw in color and forms spots. The spores of M. onisopliae were green in color, cylindrical in form with an average length of 10 pm and forrn a chain.. Kqt wordsz Aphk gossypii (Glover), Beauve.ria bossiana (Balsamo) and Metarrhizium onisopliae (Metsch) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk eksplorasi dan identifikasi jarnru entomopatogen di agroekosisternsayur datararrendah dan dataran tinggr Sumatera Selatan. Survei jarnur entomopatogen yang menginfeksi l. gossltpii dilakukan di 11 lokasi sentra sayur dataran rendah dan dataran tinggl Sumatera Selatan. Identifikasi jamur entomopatogen dilakukan di laboratorirmr-Entomologi Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya. Hasil penelitian ditemukan dua spesies j** entomopatogen yang berasal dari sekitar koloni A. gossypii, ya\tu Metarrhizium onisopliae (Metsch) dart Beauveria bossiana @alsemo). Pada media biakan koloni B. bassiano berwarna putih membentuk gumpalan seperti kup*, bila umur biakan di atas l0' hari bentuk seperti kapur berwarna putih kekuningan. Spora B. bassisna berbenhrk oval, panjang rata-rata 3 !rm, berwarna putih dan tumbuh ng zag pada konidiapor. Pada,media biakankoloni M. anisopliae berwama kuning kehijauan membentuk spot-spot. 'SporaM anisopliae berwarna hijau, bentuk silindris, panjang rata-rata l0 pm dan membentuk A.phis gossypii (Glover) (Ilemoptera: Aphididae) rantai. Kata kunci: Aphis gossypii (Glover), Beasveris bsssiana @alsamo) dan Metorrhiziunt anisopliae {Metsch) ISSN 1829 5B6x spesiesspesiesJonur,"""Nyoto,sitiH,chan&aI,danabuu,.....sainmatika,.-..yolume 10,.....No.2,.....Desenber20t3,.....t_g PENDAHULUAN Di dalam agroekosistem serangga dapat berasosiasi ilengan iamur entomopatogen. Asosiasi terse6ut iuturn 9entuk . menginfeksi serangga sehat, turover). iamur entomopatogen iamur yang_ sering menginfelali sissvpii bZssiiha, Metanhizium anisopliae, paecilomvces -teiinii fumosoroceus dan' yericitttum adalah BeauveriaAl (Mahr et al., 2001). toforrn*i iui, menyatakarl ,1. gossl,pti dapat dikontrol gengan Jarnur entomopatogen bassiana, 11 B. lecanii_dan paicitoinyces sp (Kim er al.20A\. Jamtu entomoiatog"n me_nyerang l. gosSpii lutTyu gq ^yang (pandora) Erynia (Hutbauer, 2002). Agen neoaphidts pengendali Ity?u untuk mengontrol A. gossypii ialah jamw entomopatogen Ne'ozvsi'tes (Nowakowikil - 6nagweif a t":"li! Baldwin,2009). Penggunaan insektisida mempunyai dampak terhadap hama dan lmgKungan. Aplikasi insektisida konvensional di pertanarnan kubis dan kapas Monheim Jerman A. dapat gossltpii resisien Tgnyebalkan & Elbert, 2005);.Di'inforn;ik; S+r.: oleh, Toda et al., Q004) bahwa aplikasi rnseKuslda dapat menyebabkan A. . gossypii resisten di Hiroihima Jepanp. -terfuda"n _ggsswii yang resisten rnsektisida sintetik mempunyai dua asam dapit menstin:si asetilkolinesterase berkaitan 4 arnqg yang ' i*g peran piriiicarb d* organofosfat. dengan- , Selain menyebabkan resisteasi terhadap A. gossltpii, uplit*i -untuk diggnaken mengendalikan Helicoverpa' armipera pg$ mepyebabkan popritasi pirfito, reDrn rendah rlan populasi A. gossypii merungKat secara nyata fWu & Guo2003). Oleh karena-itu diiari atte.natii msekhslda yang penggunaan mikroba untuk peugendalian lama -yang tidak menyebabka; r;;il; dan lebih ramah lingkungan, yaitu mikrobia patogen. ISSN 1829 5B6x mikrobia patogen _^. - -f.rg*uk*, pengen{ati hayati aman ::ipi -agex organism non Dagl manysl4 targeL mengurangi residu pestisida dai-ar; makanan, konservasi musuh aami-aao layat meningkatkan tceanetaraeamar d?lam mengelola ekosistem {Ladev et at ,.zppl)..._ Di Korea A. gossypii saingar efektif dikendalikan fog'ui, l** extomopatogen V. lecanii strain penggunaan insektisida $9ryes!ik.(9kal). Dlologls ini menyebabkan mortalitas l. golsWli .tinsgi. .Cij* . 9t at., 2009)t. Formulasi cair bioinsektisida berbahan {fif _jamur B. Bassiana--aan Metarrhizium yalg diperbanyak dengan Jagung paling efektif membunuh ni6fa I:reng 99klat egtirg 9t at.,2008a). Ditambahkan oleh _ Herlinda et oi., -f. (2008b) hasil seleksi dua isotat bassiana dan lima isolat Metanhizium p. asal Sumatera Selatan terhadap nimfa Leptocoris_a oratorius instar iigu menunjukkan bahwa isolat KBt menyebabkan mortalitas tertinggi mencapai _93 7o, sedangkan yang terenfah 46% disebabkan oleli-isotat I$o$*i Eni izi. lainnya, aplikasi Uioinsefctisiaa ttacil,tus thuringiensis Berliner (Bt) dapat menurunkan populasi Helicovirpa armigera dan mempengaruhi dinamika li,ffi1#y,#flffH"fiffif#tr perperal mengontol H. armtgeii, tJdpi Juga ensren mencegah resurgensi A. go s slpii _(W u & Guo, 2003). Sebenarnya jamw . entomo-patogen secara alamiatr dapat clitemukan di agroekosistem Sumattra Selatan,_ tetapi petani tidak daoat memanfaatkan untuk kepentinean pengendalian hama. Hasil iurvei"di s-entra-sentra sayur Sumatera Selatan Oupu! - ditemukan serEmgga yang terinfeksi oleh jamur patogen-[ada l'ahai yang ditemukan kojoni- A.- sossviit. -i-;fi; Artinya ada pelpang " entomopatogen tersebut di[embaiekan sebagai agen pengendalian havaii e. gossypii. A. gosryp;i bukan saiaiebasai hqoq tetapi lebih berbahaya veKtor penyakit virus. sebaEai Jariur il'."" ,% td T t I I I t( t I t T I { I spe'siesspesiesJanur'"""Rryo'to, siti H, chan&aI, danAbu u,. ...soinmatika-..-.yolume 10,.....No.2,...Desember2013,....-.1_g sangat menguntungkan :llgmoqaro.gel bagt karena -petani, -patogen- ini &pat pgmbantu mengmdhik; nama ai kebun sayur secari alamiah Faktor ?.ural yang menentukan keberhSsilan agen sangat penlembangan untuk pengeidatii' ..n-uyeti ,E. gossltpii ialah ketepatai dilam *ooifil dan nenentukan r*iUqugi" Gyrri y*g kemarau (suhu 35,56oC, kelembabaa 56,27 dan curah hujan t:,S: mm/harit dan musim hgjq, (suhu n,Sffi gg,z7-_dan i,run t u.i"o'i),tr Identifikasi spesiei ir-ur ylng r-nenginfeksi A. gosilpr, dilalukan ol laboratorium Entomologi Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijiyr Wrkt, fl"pb*p* mm/han). peieliti#ffir"s H^$"-g*skan. spe-sres-spesies jamur entompoatogen penelitian dilaksanakan lnenyerang hama ieranlga lTy,yang Derasal dari agroekosistem Cara Kerja ,ai* Sumatera Sehtdi **ih .uilgut dibutuhkan untuk p"o"rap* "l* penge,mbangan konsei pengendalian hayati khas lokal Stimatlra"ila;. Paelitian ini menjadi p.--tirrg Ad*k* jamur entoinopitogen"tU* fota :"bub Sumdera Selakn 'did;pk""- ;irh .q - ugrqetiosist";nyu, lpd3pJasi -di setrngga apabila diapiikasikan mpllgan kemungkinan gagalnya sedikit Selain itr:, 'sp-esie's sangat .i*-"--* ;*?#tffif" u"*u1Hft *"l*ffil pta"ma :Pryi l:hv3up entomopatogen Indonesra. "rfi"il;;; BAEAN DAI\T METODE Tempatdan Waktu !9!pr q0-20 Sampel penelitian dikoleksi dari tanaman sayur dataran rendah m- di atas permukaan T"rO-d* Sumatera Selatan'(9009*f"m tpegi di atas pennukaan laut). Likasi ::43O l3naman _sayur dataran rendih, vaitu $Tt"f (Kab. Banyuasin), Soak dtut, lalem.oang), Talang Buruk fKota i,ff;',tr9J,;rl?Htr'6*ff ",0,;,bE# uelumbang (Kab. Muaraenim). Lokasi tananran sayur dataran ttnggi, yaitu Keinjing - (Kota nrg**,Aiu;11 Muarasrban (Kota paga, ah_i, ffifl**S:".#i#ff,,# , !anat). Waktu (r\aD. sampel dua _. pengambilan kali, yaitu pudr- musim lSsnf 1829 586x 2409 - Juli 2010. Eksolorasi A*i Uom lofi j1r.* entomopatogen dilakukan .igrgao iE;-",;;J"-:"il;;d" pertam4 ryitu lafiu ey" yulg t"rt "g {3u ryenyebar lewat udara. flutu aaun artangl<ap dengan perangk4 perekat Derwama kunins (lgllow sticky trap). Perangkap dipasing"z d*t;&r,;#* setarna 3 x 24jam dengan eg$ iumlah 20 buah di dataian reria* a"olzo 6ruU.'oi dataran-tinggi. pr gjnya .crrrakukan Kutu daun y!!g terperangkap diperiksa gp yang terinfeksi jumu. dtisoiasi Oi raDoratonum. Metode kedu4 yaitu ; ;*?Tffi ffim koleksi serangga mati yang- tii#&!i Jamur -pada berbagai Iokasi tanaman pyur datxan rendaf, dan dataran ti"*ni. Se.rangga yang terinfemi - lifi'* setaruutnya dibawa ke lab-oratirium lr"qrk diisolasi- (Gambar 1;i:- M;;" Ketrga, yqfu Iarva Tenebrio molinr *:r* .ketiga yang baru ganti kulit seDagar perangkap iamur entomopatogen. Caranya aaam "taorh s.ampel dari lokasi p6nelitian ddnbil 99rS* menggalinya fiaaa ke aal;;sIu cm. Tanah sanrpel dibawa ke l-qboratorium sebanyak' +OO--e, -fa; dihancurkan dan diiasukkan ke-'dul'il Lu*u lamp.an plastik (l3xl3xl0 lenebrio molitor atau [IIat"-r). honekone dibenamkan sedalam 0,5 ; E-il"; tanah sebanyak 20 ekor p* puiins fiampT talu ditutupi dengan kain"r.rr* tutam lembab. Setelah tiga hari,'Larvi Tenebrio molitor diperifsa d; terinfeksi jumur diisol'asi tCu-Ua. -r*; f 6i' . Spesies Sfosies Jamur,......Riyanlo, Siti H, Chan&a Gambar 1. I, danAbu U,.....Soinnatika".,...l/olume I0,..,.,No.2,....,Desember 2013,.....1-9 Metode eksplorasi jarnur entomopatogeo yang berhasil menda$atkan isolat jarour entomopatogen. Serangga uji hasil metode serangga tt#nfeksi (j), Metarrhizium anisopliae (a). Serangga uji hasil metode perangkap tanalt Tenebrio molitor Serangga atau larva seraogga yang terinfeksi jarnur : (b). Analisis Data entomopatogen permukaannya disterilkan dengan l% oatriurn hipoklorit atau alkhohol 70Yo selama tiga menit (Modifikasi Jankevica, 20M). Serangga atau larva serangga dibilas dengan air steril sebanyak tiga kali, selanjutnya serangga dikeringanginkan di atas kertas filter steril. LaIu, serrmgga atau larva serangga tersebut diletallcan dalam cawan petri berisi tisu lembab steril dan diinkubasikan merangsang pertumbuhan jamur. Jarnur yang keluar dari tubuh serangga atau larva serangga untuk diambil dengan jarum inokulasi, dibiakkan pada medium agar. Jamur yang diambil dari semngga yang terinfeksi di alarn mtinurut Lln et al. (1995) relatif lebih virulen. Lalu biakkan murni ini diidentifikasi dengan menggunakan buku acuan Humber (1998), Alexopoulos ef al., (1996), Barnett dan Hunter (1972) dan Bidochka dan Roberts (1994). Determinasi marga atau spesies berdasarkan cara pembentukan konidia pada konidiafor atau menurut klasifikasi Hughes-TubakiBarron, sedangkan detemrinasi menurut Saccardo berdasarkao pada'morfologi dan warna spora jamur entomopatogen merupakan karakteristik tambahan. Setiap spesies entomopatogen yang menjadi musuh alami A. gossltpii dimasukkan tabel. Jamur etrtomopatogen yang ditemukan dideskriptif berdasarkan bentuk koloni dan karakteristik spora ditampilkan dalam bentuk foto. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengamatan menunjukkan -bahwa ada dua spesies entomopatogen yang memarasit kutudaun l. gossltpii, yutu M. anisopltae dan B. bassiana (Tabel 1). Capinera QD}7)menyatakan bahwa kedua jarnur entomopatogen tersebut ditemukan menginfeksi l. goswt. Persamaan jenis entomopatogen yang ditemukan dengan Capinera (2007) kare1L R91sqaul serargga inang yang diinfeksi, yattu A. gossypii. Berbeda dengan pendapat Bagwell dan Baldwin (2009) bahwa jika A. gossypii mengalarni ledakan populasi, j*is secara alamiah dikontrol oleh jamur Neorygites fresenii (Nowakowski) dan menyebabkan populasi A. gassypii menurun. Perbedaan jenis ja-ur entomopatogen tersebut diyakini karena perbedaan wilayah agroekosistem atau habitat A. gossypii. Penelitian ini dilalcukan ISSN 1829 586x jarnur di wilayah tropis sedangkan Spesies Spesies Jamtr,.-..-.Rfu@no, Siti H, Chan&a I, dan Abu U, ..Soinndik4.--..Yolune Bagwell dan Baldwin (2009) melakukan penelitian di wilayah subtropis. fumosoroceus dan Yerticillium lecanii. Kim et al. QAA9) melaporkan jarnur entomopatogen yang dapat mengontool A. gossltpii adalah jarnur B- bassiana, Y. lecanii dan Paecilomyces sp. Memrut Loureiro dan JR (2006) aplikasi jamurB. bassiqru dan 14 anisopliae dryat menyebabkan kematian A. gossltpii sampai l0O%. Kedua spesies jum* entomopatogen yang ditemukan pada penelitian ini tergolong entomopatogen yang menginfeksi A. I 0,..--. No.2,-...Desember 201 j,...... t -g gossypii- Dilaporkan oleh Mahr et ol., (2001) bahwa jamur entomopatogen yang sering menginfeksi l. gossltpii ialah B, bassiana, M. anisopliae, Paecilomyces Tabel 1. Spesies isolat jamur entomopatoga Aphis gossygtii yang ditemukan di agroekosistem sayur dataran rendah rlrn dataran tinggi Sumatera Selatan SpesieV=qretode : Lokasi ditemukan isolat Asal serangga Dataran rendah Iuletanhizium. anisopliae Perangkaptanah Kenten, Talang Buruk, Tanjung Indralaya dan Gelumbang yellowstickytrap* Tidakditemukan Seranggaterinfeksi Indralaya Beatneria bassiana Perangkap tanah Soak yellow sticlry trq * Tidak ditemukan Seranggaterinfeksi _ Dataran tinggi Metarrhiz ium anis op I i a e Perangkap tanah yellow stickytrap* Serangga tednfeksi TalangBuruk Raja . Tenebriomolitar Aphis gossltpii Tenebrio molitor lplisgossypfi Kerinjing, Muarasiban, Bedeng Kresek Tenebrio molitor dan larai Tidakditemukan Kerinjing dan Pagardin Aphis gosslpii Beuoveria bassiana Perangkap tanah * yellou, sticky trap Serangga Keterangan: Pagardin Tenebrio molitor Tidak ditemukan Muarasiban dan Pasardin Lipoohis erttsimi terinfeksi + metode dilakukan tetapi isolat jamur entomopatogen tidak berhasil ditemukan. Hasil penelitian menunjuklen B. bassiana dan M- anisopliae hampir selalu ditemukan di agroekosistem sayur dataran lsadeh dan dataran tinggt Sumatera Selatan (Tabel l)Kedua entomopatogen ini kosmopolitan. Mahr et bersifat al. (2001) menyatakan M onisopliae merupakan jarnur patogenik yaag dapat menginfeksi lebih dari 200 spesies serzmgga- Secara alami M. anisopliae dapat ditemukan di dalam tanah di seluruh dunia Selain lsslf 1829 586x itu, Mahr et al., (2001) juga menyatakan bassiana merupakan jamur tanah dapat ditemukan di seluruh dunia" B. bassiana dapat menyera-ng sefngga i-ugo, seftrngga muda d^n beberapa musuh alami. B. bassiana menglasilkan spora yang d4pat hidup di lingkungan ekstim- Toledo et al., (2009) jamur B. bassiona dan M anisopliae di agroekosistem Argentina secara atamiah mempunyai imng seftmgga yang luas. Serangga yang terinfeksi B. bassiana B- Spesies Spasies Jamur,......Riyado, Siti H, Chandra I, dqn Abu U, ..Soinmatika,..... I/olume I 0,.....No. 2,....Desenber 20 I 3,...... I _g ! berasal dari ordo Coleopter4 Hemiptera dan Dermaptera Seraneea v*o terinfeksi M.'anis oplia, U..usffdari Coleoptera dan Hemiptera. ;;; Pada media biakan koloni B. bassiano berwama putih membentuk gumpalan seperti kup*, bila umir biakan di atas 10 hari bentuk seperti tupt. berwama putih kekuningan. Spora .ts. bassiana berbentuk oval, panjang rata-rata 3 pm, berwarna putih -dan ry*buh ztg zag pada iconidiapor 2). Romoser dan Stoffolano (1998) menyatakan bahwa konidia (spora) B. bassiana berwanoa putih, benfuknya oyal, dan tumbuh secia zig ' panjan! 7ag. .yada konidiopornya. konidia B. Bassiana 3 3,S pm -da; (Gambar bentuk konidia globuse atau subslobuse. Konidiafor lembut dan tidak bJrwarna, konidia membentuk rantai panjang daa Gdmbar z' Spesies 59pau konidia berfusi (Humber, i99g). Menurut Bidochka dan Roberts (1994) ciri-ciri belalang yang terinfeksi miselii dr permukaan tubuh belalans putih. Konidia jarrur kecil sekitar SIIO iun. Konidia B. bassiana berbentuk Uuiaar atau seperti globe. Pada media biakan koloni M. anisopliae berwarla 'kunin" \ghijauan memb6ntuk ;p;t-;fi s;;;; (,. qn.isopliae berwarna ni;iu, Ueirtuk silindris, panjang rata-rata i O urr, dun membentuk rantai (Gambar tubuh belalang Ile li29 di hijau. Konidia iamur kecil sekitar 5-10 pm berbentuk silinder. entomopatogen-y-ang ditemukan dJ agroekosistem dataran ,jamy Suniatera S;ladn. rendah d?n Koloni Metiruhizium anisopliae Ji"gg, berwama kuning ke_hijauan (a), sedang koloni Beauveria bassiana berwarna putih (b), - Spora Metarrhizium aniiopliae (c) perbesaran +O f.afi dan Eeauverio bassians (d) perbesaran 40 kali. iSSli 2). Ivlenurut anisopliae mempunyai panjang konidia < 9 pm, pent-uk silindris, warna konidia hilau, konirg kehijauan dan coklat saninai kuning. Menurut Bidochka dan Robdrts (1994) ciri-ciri belalang yang terinfeksi M, gnlsopliae miselia -pennukaan Humber (1998) luI. 586r spesies spesies Jamur,......Riyanto, siti H, chandra I, dan Abu ll,.....sainmotika,...-./olume r0. Kedua jamur entomopatogen yang berhasil diisolasi menggunakan metode perangkap tanah dan serangga terinfeksi (Tabel 2). Metode perangkap I tanah dengan asal serangga terinfeksi molitor berhasil mengisolasi sembilan isolat M anisopliae, yaitu dari agroekosistem Kenten, Taleng Buruk, Tanjungraja Indralay4 Gelumbang, Kerinjing, Muarasiban, Bedeng Kresek serta Jarai dan dua isolat B. bassiona, yaitu dari Soak dan Pagardin. Metode serangga terinfeksi dengan asal serangga A. gosslpii berhasil mengisolasi tiga isolat M. anisopliae, yaitu dari Indralay4 Kerinjing dan Pagardiq serta tiga isolat B. bassiana dengan asal serangga l. gossyltii, L. erysimi dan ulat jengkal, yaitu dari Talang Burulq Muarasiban dan PagardiL Kedua metode ini lebih tepat sasaran, sebab jarnur berada pada habitatnya. Menurut Mata et al. eOA]) secara alami B. bassiana dan M. anisopliae merupakan jarnur tanah yang dapat ditemukan di seluruh dunia dan dapat menginfeksi serangga. Penggunaan metode perangkap lem diyakini serangga yang terperangkap adalah serangga seha! sehingga pel,rang unhrk ditemukannya isolat sangat kecii. Diketahui apabila serangga terinfeksi jamur entomopatogen tidak aktif, hanya berjalan lambat di atas tanaman. ef al., (1996) gejala serangga yang terinfeksi Menurut Alexopoulos Beatneria dan Metarrhbium bergeruk . |to.2,..... Desember 20 I J,..... I -9 KESIMPULAIY Kesimpuian dari penelitian ini adalah dua spesies jamur entomopatogen yang ditemukan menginfe*si A- gossltpii di 1. Ada agroekosistem dataran rendah dan dataran tioggi Sumatera Selatan, yaitu M anisopliae datB. bassiana. 2. Pada media biakan koloni B. bassiana berwarna putih membentuk gumpalan seperti kapas, bila nmur biakan di atas l0 hari bentuk seperti kapur berwarna putih kekuninganSpora -8. bassiana berbelrtuk oval, panjang rata-rda 3 pm, berwama putih dan tumbuh ag zag pada konidiapor Pada media biakan koloni M. anisoplicie berwarira kuning kehijauan membentuk spot-spot. Spora M. anisopliae berwarna hijau, benfuk silindris, panjary rata-rata 10 pm. dan inembentuk rantai. 3. Pada media biakan koloni ld anisopliae berwama kuning kehijauan, sedangkan koloni Bbassiana berwama putih- Spora M anisopliae berwama hijau, berbentuk silindris daq membentuk rantai. Spora B- bassiana berbentuk oval, berwarna putih dan tumbuh pada konidiapor dengan posisi zigzag. DAFTAR PUSTAKA dalam posisi terisolasi dafi populasi. Alexopoulus CJ, Mins CW, Blackwell M. 1996. Intraductory mycologt. Perilaku tersebut disebut summit disease. Summit disease merupakan upaya untuk Fourth Edition. John Wiley & Sons, Inc. United Stated of pelan menuju ke atas vegetasi untuk mati karantina diri agar populasi lain tid2k America- tertular. Bagwell RD, Baldwin JL. 2AA9. Aphids on cotton. LSU Ag Center Research & Extension. ISSN ]829 586x ',ii r Barnett E: Hunter BB. D72. . Illushated.*g1era of imperfect ftngi. ot Edition. Jankevica 1*gr* ,_ publishing. insects DW. tgg4. .Roberrs Identification of fungal pathogens gf _ sr*g,oppe$. "Oi-*oau* t.i.' tgg+.- Biotogical Control- Colorado .--. State University. USA. caPinera rL. 2gg7. Melou aphid or McEven, conon aphid, Aphis -Heffit"ra: iiiiit . Kim JJ, Lee MH, yoon CS, Kim HS. 2009. Conrol of cotton ufria *A greenhouselytritgflr witn l- nrngal pathogen. of ,Diyisioi fni*Aog, Nationat rryltute it .. RDA's'Kffif'T LaceyLA, Fru 2oot. {ulyati SI, Herlinla S, =-Mulyati SI, Suwandi. 2008b. Sele,ction of isofit biolffic^acr of l'of G? lqrru nrngi anJ-the (futorl (Hemiptera, Neotropical 2002. Evidence nonadaptive evolution for in parasitoid virulence followine a ' i";;i;?"r. ita, ffi E c o I o gi c a I App tic atiow, 78. Humber RA. I99g. Entomopathosenic identificatio Pgd Annual ".-'-epsTEi) Joint Meetini -;:;; November t99g Las v.gi, N;-" /,ss// 1829 5B6x _ apiiaiau.l E;;;;;rg, .-*"'v'w -35(s):660-66s. Luz Tigano_ MS, Silvia IG, :M1,. cordeiro grwr, sla tee8. setection ni*.iii{ii*i,, -M";;;;* bassiana -and yrisopliae isolates ," ,*Orf --U"i""inr, Triatoma infestans. RA. biological conhot Jontrot vv, EAM. 20A6. .. of nlefroiy."t funei to anhidsAphi. si;;wit Grover ala Miri ;;;;irr" Production 4g4rns1 Leptocorisa oratorius Fabricius -uymphs. Microbial Indonesia 3(2):l_5. , Hufbauer aiotZg;t a '-" Loureiro- EDS,. JR Pathogenicit *trt entomopathogenic HK, vairs p. lSuwanOi. orn*lloui "6' '. op ..^o-klut ,lirtt 27(3):tt9_126. wereng rwusa' .t[i "!:*:::T ,I,# 2l:230-24g. ilff L,,Je*"#';;{:o,E:l bioinsektisida Y15* biorogicar have a tuy"z u-. edu. t*gsAm;1. Herlinla S, ,i isrirut**t Science t fi",,]ii*",(Insectai !!@ : //creaturea Diakses 2oo4' t.ojffi..l enromolarhogTi! tungr and pesr Uru?,iil tot . ,*:"rd"d entomol. 4l:60_65. Company. Minneapolis. Minnesota.- Bidochka MI, I *ro"i#oo s oswatdo Cruz 93:839_si;:"' Mahr IIS Cs. .,'. gt"yd RA, Mahr DL, Sadof 20a1. Biolory "#o"it insects and the otn#p"rt-;;,h; greenhouse crop. No)th "-;;T Regionat piotxoion cJi)t lniversitr of Exstention, Cooperativ" Nauen & wir""n"#_ E;.;;. Elbert A. 2003. European . monitoring of^ ,"rirtun". il insecticides tn ltflzus persicae and (Hemiptera: Aphididae) with special reference Aphis gosslpii to imidacloprid. Bulletin of Entomolo gical Researc h 93 :47 -5 Toda S, Komazaki S, Tomita T, Kono y. 20(M. Two amino acid zubstitutions in acetylcholinesterase with 4. associated pirimicarb and organophoqphorous insecticide resistance in the coton aphi{ Romoser, Stoffolano. 1998. The science of Aphis Singapura. (Ilomoptera: Aphididae). Insect Molecular Biologt 13 (5):549-553. entomologt. 4th Edition. McGraw-Hill Companies, Inc. Toledo AV, Lenicov AMMDe R, Lasta YCCL. 2W9. Host range findings ot Beatmeria bassiana and Metarrhizium anisopliae (Ascomycota: Hlpocreales) in Argentina. Bol. Soc. Argent Bot. 43 Q4):2ll-220. ISSN 1829 586x Wu gossltpii Glover IL Guo Y. 2003. Influences of Bacillus thuringiensis Berliner cotton plaating on population dynamics of the . cotton aphi4 Aphis gossyltii Glovei., in No,rthem China Environ Entomol. 3ZQ): 312-318. 9