Peluang Investasi Agribisnis Jagung

advertisement
Peluang Investasi Agribisnis Jagung - garutkab.go.id
Halaman1
Peluang Investasi Agribisnis Jagung
Jagung termasuk tanaman yang Familiar bagi sebagian masyarakat. Seiring dengan perkembangan teknologi, saat ini banyak beredar jenis jagung. Untuk lebih mengenal jagung sebagai tanaman pangan, dalam bab ini akan diperkenalkan klasifikasi, morfologi, dan jenis jagung. a. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput‐rumputan dengan spesies Zea mays L. jagung termasuk tanaman berakar serabut yang terdiri dari tiga tipe akar, yaitu akar seminal, akar adventif, dan akar udara. Akar seminal tumbuh dari radikula dan embrio. Akar adventif disebut juga akar tunjang. Akar ini tumbuh dari buku yang paling bawah, yaitu sekitar 4 cm dibawah permukaan tanah. Sementara akar udara adalah akar yang keluar dari dua atau lebih buku terbawah dekat permukaan tanah. Perkembangan akar jagung tergantung dari varietas, kesuburan tanah, dan keadaan air tanah. Batang jagung tidak bercabang, berbentuk silinder, dan terdiri dari beberapa ruas dan buku ruas. Pada buku ruas akan muncul tunas yang berkembang menjadi tongkol. Tinggi batang jagung tergantung varietas dan tempat penanaman, umumnya berkisar 60‐300 cm. Peluang Investasi Agribisnis Jagung - garutkab.go.id
Halaman 2
Daun jagung memanjang dan keluar dari buku‐buku batang. Jumlah daun terdiri dari 8‐48 helain. Tergantung varietasnya. Daun terdiri dari tiga bagian, yaitu kelompok daun, lidah daun, dan helaian daun. Kelompok daun umumnya membungkus batang. Antara kelompok dan helaian terdapat lidah daun yang disebut liguna. Liguna ini berbulu dan berlemak. Fungsi liguna adalah mencegah air masuk kedalam kelompok daun dan batang. Bunga jagung tidak memiliki petal dan sepal sehingga disebut bunga tidak lengkap. Bungan jagung juga termasuk bunga tidak sempurna karena bunga jantan dan betina berada pada bunga yang berbeda. Bungan jantan terdapat di ujung batang. Adapun bungan betina terdapat di ketiak daun ke‐6 atau ke‐8 dari bunga jantan. Biji jagung tersusun rapi pada tongkol. Dalam satu tongkol terdapat 200‐400 biji. Biji jagung terdiri dari tiga bagian. Bagian paling luar disebut paricarrp. Bagian atau lapisan kedua yaitu endosperm yang merupakan cadangan makanan biji. Sementara bagian paling dalam yaitu embrio atau lembaga. b. Potensi Pasar dan Perkembangan Harga Jagung Kebutuhan jagung di Indonesia saat ini (2004) cukup besar, yaitu lebih dari 10 juta ton pipilan kering per tahun. Adapun konsumsi jagung terbesar untuk pangan dan industry pakan ternak. Hal ini dikarenakan sebanyak 51 % bahan baku pakan ternak adalah jagung. Dari sisi pasar, potensi pemasaran jagung terus mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari semakin berkembangnya industri peternakan yang pada akhirnya akan meningkatkan permintaan jagung sebagai campuran bahan ternak. Selain bahan pakan ternak, saat ini juga berkembang produk pangan dari jagung dalam bentuk tepung jagung di kalangan masyarakat. Produk tersebut banyak dijadikan bahan baku untuk pembuatan produk pangan. Dengan gambaran potensi pasar jagung tersebut, tentu membuka peluang bagi petani untuk menanam jagung atau meningkatkan produksi jagungnya. Halaman 3
Peluang Investasi Agribisnis Jagung - garutkab.go.id
c. Kegunaan Jagung Keuntungan bertanam jagung ternyata sangat besar. Selain biji sebagai hasil utama, batang jagung merupakan bahan pakan ternak yang sangat potensial. Dengan demikian, dalam pengusahaan jagung selain mendapat biji atau tongkol jagung, masih ditambah lagi dengan brangkasannya yang juga memiliki nilai ekonomi tinggi. Dari segi pengelolaan, keuntungan bertanam jagung adalah kemudahan dalam budidaya. Tanaman jagung merupakan tanaman yang tidak membutuhkan perawatan intensif (tidak manja) dan dapat ditanam di hampir semua jenis tanah. Resiko kegagalan bertanam jagung umumnya sangat kecil dibandingkan tanaman palawija lainnya. Hampir seluruh bagian tananam jagung memiliki nilai ekonomis. Secara umum, beberapa manfaat bagian‐bagian tanaman jagung dijelaskan sebagai berikut. ‐ Batang dan daun muda untuk pakan ternak ; ‐ Batang dan daun tua (setelah panen) untuk pupuk hijau atau kompos ; ‐ Batang dan daun kering untuk kayu bakar ; ‐ Batang jagung untuk lanjaran (turus). Secara garis besar, kegunaan jagung dapat dikelompokkan manjadi tiga, yaitu bahan pangan, pakan ternak, dan bahan baku industry. 1. Bahan Pangan Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, jagung sudah menjadi konsumsi sehari‐hari. Biasanya jagung dibuat dalam bentuk makanan seperti jagung, bubur jagung, jagung campuran beras, dan banyak lagi makanan tradisional yang berasal dari jagung. 2. Bahan Pakan Ternak Bagi sebagian besar peternak di Indonesia, jagung merupakan salah satu bahan campuran pakan ternak. Bahkan di beberapa pedesaan jagung digunakan sebagai bahan pakan utama. Biasanya, jagung dicampur bersama bahan pakan lain seperti dedak, shol’gum, hijauan, dan tepung ikan. Pakan berbahan jagung umumnya diberikan pada ternak ayam, itik, dan puyuh. Peluang Investasi Agribisnis Jagung - garutkab.go.id
Halaman 4
3. Bahan Baku Industri Di pasaran, banyak beredar produk olahan jagung. Produk olahan jagung tersebut umumnya berasal dari industri skala rumah tangga hingga industri besar. Secara garis besar, beberapa industri yang mengolah jagung menjadi produk sebagai berikut: a. Industri giling kering, yaitu menghasilkan tepung jagung ; b. Industri giling basah, yaitu menghasilkan pati, sirup, gula jagung, minyak, dan dextrin ; c. Industri destilasi dan fermentasi, yaitu industri yang menghasilkan etil alcohol, aseton, asam laktat, asam sitrat, gliserol, dan lain‐lain. Kabupaten Garut merupakan penghasil jagung terbesar di Jawa Barat (40% kebutuhan Jabar dipasok oleh Garut). Setiap tahunnya luas panen jagung di Garut tidak kurang dari 50 ribu ha. Produksi terbesar dari jagung panen berhasil, tahun 2004 luas panen mencapai 54.946 ha dengan produktivitas 53,46 ton/ha. Pengembangan komoditi jagung dapat dilakukan pada industri hulu dan hilir. Industri hilir yang berupa pengolahan pasca panen baru dilaksanakan pada tingkat home industri. Selain itu dengan potensi peternakan di Kabupaten Garut dimungkinkan untuk menunjang dikembangkannya industri hilir yang lebih maju. Selain bijinya, bagian lain yang dapat dimanfaatkan adalah tongkol jagung yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran pakan ternak, kemudian batangnya dapat dijadikan senagai bahan pulp (bahan kertas), serta daunnya yang dapat dimanfaatkansebagai bahan pengemasan makanan(parking). Jagung merupakan tananam yang relative dapat tumbuh pada semua daerah dari dataran rendah sampai di daerah pegunungan yang memiliki ketinggian antara 1.000‐1.800 m dpl. Sedangkan daerah yang tinggian antara 0‐600 m dpl. d. Analisis Ekonomi Agribisnis Tanaman Jagung NAMA PROYEK : Agribisnis Jagung KAPASITAS : 500 pohon (sampel penelitian) LOKASI : Samarang, Pasirwangi, Wanaraja, Karangpawitan, Bayongbong, Cisurupan, Cilawu, Cibalong. Halaman 5
Peluang Investasi Agribisnis Jagung - garutkab.go.id
Luas Lahan KEBUTUHAN LAHAN : 1 Ha (sample penelitian) STATUS LAHAN : Perkebunan Milik Rakyat KEBUTUHAN TENAGA KERJA: 1 orang tenaga kerja/Ha (pengawas) Jumlah 15 orang tenaga tidak tetap : 16 orang PERKIRAAN INVESTASI Modal Tetap : Rp. 23.514.000/Ha Modal Kerja : Rp. 118.494.000/Ha Jumlah : Rp. 141.008.000/Ha e. Dukungan Studi Studi/identifikasi Peluang Investasi (Opportunity Study) : √ ( ada ) Prastudi Kelayakan Proyek (pre Feasibility Study) : √ ( ada ) Studi Kelayakan Proyek (FS) : √ ( ada ) f. P rofabilitas Finasial 1. BEP = 222 Pohon. atau BEP = Rp.62.107.206 2. NPV = Rp. 26.405.000 (Proceeds 168.413.000 dan outlays 142.008.000 dan estimasi rr 12%) 3. IRR = 16,48% 4. ROI (Th ke 4) = 17,63 % (dibulatkan) dan ROI (Th ke 5) = 44,73 % 5. PAYBACK PERIOD = Panen pertama (th ke 4) inventasi dapat dikembalikan 
Download