Modul Psikologi Komunikasi [TM5]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN MATA
KULIAH
PSIKOLOGI KOMUNIKASI
BIDANG STUDI
PUBLIC RELATIONS
ModulStandaruntukdigunaka
ndalamPerkuliahan di
UniversitasMercuBuana
Fakultas
Program Studi
FIKOM
Humas
TatapMuka
05
Kode MK
DisusunOleh
MK10230
Novi Erlita, Sos.M.A
Abstract
Kompetensi
PetunjukPenggunaan Template
ModulStandaruntukdigunakan
dalammodulperkuliahanUniversitasM
ercuBuana
DosenPengampudapatmenerapkandanm
enggunakan template
modulstandaruntukmodul-modul yang
akandipergunakannya
StandarisasiModul
LatarBelakang
POKOK BAHASAN :Mampu memahami dan menjelaskan proses psikologi Komunikator
DESKRIPSI
:Modul
5menjelaskanpengertianpsikologikomunikatoruntukmemenuhikompete
nsimahasiwa PR
DefinisiTema
Komunikasi
antarpribadimerupakansuatu
artinyatidaksepertikegiatanlainnya.
proses
terlibatkomunikasi.
transaksional
sangatunik,
Selainitu,
antarpribadijugamenuntutadanyatindakansalingmemberi
yang
yang
danmenerima
komunikasi
di
antarapelaku
Denganadanyapertukaraninikomunikasidisebutsebagai
proses
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Definisi Tema
Psikologi Komunikator (yang secara umum dicakup pada karakteristik manusia
komunikan). Psikologi penerimaan dan pengolahan pesan (dalam sistem komunikasi
intrapersonal) dan Psikologi media komunikasi (baik dalam konsep intrapersonal
maupun konteks komunikasi massa.
Berdasarkan
teori Harrold Laswell Ia menyebutkan komunikasi adalah ‘’who
says what in what channel to whom with what effect’’, maka dalam psikologi
komunikator kita akan membahas tentang ‘’Who says’’ dalam teori Laswell.
Pada saat proses komunikasi berlansung
bukan saja
isi pesan yang di
sampaikan oleh komunikator yang berpengaruh,tetapi juga keadaan si komunikator
(He does’nt communicate what he says,he comunicates what he is). Komunikator
tidak bisa hanya menyuruh komunikan untuk mendengar apa yang dia katakan saja
tetapi komunikan juga akan memperhatikan siapa komunikator itu, karena terkadang
‘’SIAPA’’ lebih penting dari ‘’APA’’.
1.2 Tujuan
1. Memecahkan masalah mengenai Psikologi Komunikator
1.3 Latar Belakang Masalah
Aristoteles menyebut karakter komunikator sebagai ‘’Ethos’’. Ethos terdiri dari
diri dan pikiran baik ,akhlak yang baik,dan maksud yang baik (Good sense,good
moral character,good will).
Ethos diartikan sebagai sumber kepercayaan (source credibility) yang
ditunjukkan oleh seorang komunikator bahwa ia memang pakar dalam bidangnya,
sehingga oleh karena seorang ahli, maka ia dapat dipercaya. Seorang komunikator
yang handal, mau tidak mau harus melengkapi dirinya dengan dimensi ethos ini yang
memungkinkan orang lain menjadi percaya.
Ada beberapapendapatmengenaipenamaan ethos ini, di antaranyaadalah:
1. McCroskeymenyebutnya authoritativeness
2. Markham menyebutnyareliablelogical
3. Berlo, Lemertdan Mertz menyebutnya qualification
Ethos
ataufaktor-faktor
yang
mempengaruhiefektivitaskomunikatorterdiridarikredibilitas,
atraksi,
dankekuasaan.Ketigadimensiiniberhubungandenganjenispengaruhsosial
yang
ditimbulkannya.
Menurut Herbert C. Kelman (1975), pengaruhkomunikasikitapada orang lain
berupa 3 hal :
1. Internalisasi
Internalisasi terjadi bila orang menerima pengaruh karena perilaku yang
dianjurkan itu sesuai dengan sistem nilai yang dimilikinya. Kita menerima
gagasan, pikiran, atau anjuran orang lain karena gagasan, pikiran, atau anjuran
orang lain itu berguna untuk memecahkan masalah, penting dalam menunjukkan
arah, atau dituntut oleh sistem nilai kita. Internalisasi terjadi ketika kita menerima
anjuran orang lain atas dasar rasional. Misalnya seorang ibu yang sedang sakit
mendatangi dokter dan dia di beri resep untuk membeli obat otomatis dia akan
pergi membeli dan meminum obat itu sesuai anjuran dokter yang jauh lebih
paham tentang penyakit ibu tersebut untuk mendapatkan kesembuhan . Dimensi
ethos yang paling relevan dalam hal ini adalah kredibilitas, yaitu keahlian
yang dimiliki oleh komunikator atau kepercayaan kita pada komunikator.
2. Identifikasi
Identifikasiterjadibilaindividumengambilperilaku yang berasaldari orang
ataukelompoklainkarenaperilakuituberkaitandenganhubungan
mendefinisikandirisecaramemuaskan
dengan
orang
(satisfying
yang
self-defining
ataukelompokitu.
relationship)
Hubungan
yang
mendefinisikandiriartinyamemperjelaskonsepdiri.Dalamidentifikasi,
individumendefinisikanperannyasesuaidenganperanan
Denganperkataanlain,
Denganmengatakanapa
orang
iaberusahasepertiataubenar-benarmenjadi
yang
iakatakan,
melakukanapa
yang
lain.
orang
lain.
ialakukan,
mempercayaiapa yang iapercayai, individumendefinisikandirinyasesuaidengan
orang
yang
mempengaruhinya.Identifikasiterjadiketikaanakberperilakumencontohayahnya,
muridmenirutindaktandukgurunya,
ataupenggemarbertingkahdanberpakaiansepertibintang
dikaguminya.Dimensi
ethos
yang
yang
paling
relevandenganidentifikasiialahatraksi (dayatarikkomunikator).
3. Ketundukan
Ketundukan terjadi bila individu menerima pengaruh dari orang atau
kelompok lain karena ia berharap memperoleh reaksi yang menyenangkan dari
orang atau kelompok lain tersebut. Ia ingin memperoleh ganjaran atau
menghindari hukuman dari pihak yang mempengaruhinya.
Dalamketundukan,
orang
menerimaperilaku
yang
dianjurkanbukankarenamempercayainya,
tetapikarenaperilakutersebutmembantunyauntukmenghasilkanefeksosial
yang
memuaskan.
Bawahan
yang
mengikutiperintahatasannyakarenatakutdipecat,
pegawainegeri yang masukparpoltertentukarenakuatirdiberhentikan, petani yang
menanamsawahnyakarenaancamanpamongdesaadalahcontoh-contohketundukan,
Dimensi ethos yang berkaitandenganketundukanialahkekuasaan.
2.1 Faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikator terdiri dari :
1. Kredibilitas :
Kredibilitasberkenaandengansifat-sifatkomunikator
,
yang
selanjutnyaakandisebutsebagaikomponenkomponenkredibilitas.KarenaKredibilitasitumasalahpersepsi
kredibilitasbberubahbergantungpadapelakupersepsi
bahas,dansituasi
.
,
(komunikate),topic
–hal
Hal
yang
di
yang
mempengaruhipersepsikomunikatetentangkomunikatorsebelumiaberlakukankomunik
asinyadisebutpriorethoskarenaberbagaihal.Kitamembentukgambarantentangdirikomu
nikatordaripengalamanlansungdengankomunikatorituataudaripengalamanwakilan
(vicarious
experiences).
Misalnya,karenasudah
lama
bergauldengandiadansudahmenegenaiintegritaskepribadiannyaataukarenakitasudah
seringmelihatataumendengarnyadalam
media
massa
(Ingatlagi,efek
massadalammemberikan
status).Kredibilitasadalahseperangkatpersepsikomunikatetentangsifatsifatkomunikator.DalamDefenisiiniterkandung 2 Hal ;
media
1.
Kredibilitasadalahpersepsikomunikate
;Jaditidakinherendalamdirikomunikator;
2.Kredibilitasberkenandengansifat–
sifatkomunikator,yangselanjutnyaakankitasebutsebagaikomponen
komponenkredibilitas.
Persepsikomunikateterhadapkomunikatortidaklahberdirisendiri,
salahsatunyadipengaruhiprior
ethos,
yaitupersepsikomunikatetentangkomunikatorsebelumiamelakukankomunikasi.
Adapun prior ethos dapatdibangunmelalui:
1.
Dibangunmelaluipengalamanlangsung
(artinyakomunikatedankomunikatorpernahbertemulangsung).
2. Dibangunmelaluipengalamanwakilan (vicarious experiences). Misalnya,
komunikatorseringditampilkanoleh media massasebagaiseseorang yang “hebat”,
makakomunikateakanmemberikanpersepsibaikmeskipunbelumpernahberjumpatatap
muka (langsung).
3.
Dibangunmelauikelompokrujukan
(dibangunmelaluiskemakognitif).
Misalnya: andaakanmendengarkanpetuahseseorang yang diperkenalkansebagaikiyai
haji.
Gelar
(kiyai/haji)
dinisbatkankepada
orang
yang
memilikiilmu
“luhur”,
olehkarenaitupersepsikitaakanterpengaruholehgelar-gelartersebut.
Selain prior ethos, pesepsikomunikateterhadapkomunikatordipengaruhi pula
oleh intrinsic ethos.Secarasederhana intrinsic ethos adalahkepercayaan yang
datangnyadaridalamdirikomunikatorsecaraberproses
(terjemahanpenulis).Misalnya,
padasuatukesempatanandadiundanguntukmendengarkanceramahseseorang.Seseor
ang (komunikator) tersebutterlihatmenggunakanpakaianseadanya: celana jeans
sedikitagaklusuh,
mengenakankaostanpakerah,
sertahanyamengunakansendalgunung.
Iaakanberbicaratentangkemiskinandankaitannyadenganfenomenabunuhdiridikalanga
nmasyarakattidakmampu.
Setelahbeberapasaatkomunikatortersebutberbicara,
pembicaraannyabegitumendalamdenganmenggunakancontoh-contoh
mudahdimengertisertatatasusunanbahasaya
yang
lahankomuniktortersebutmenampakankredibilitasnya
yang
menawan.Makaperlahanyang
tinggi.Kredibilitasakansangatditentkanolehpersepsi.
Di sampingitu, terdapatduakomponen yang menentukankredibilitas, yaitu:
1.
Keahlian
adalah
kemampuan
kesan
yang
komunikator
dalam
dibentuk
oleh
hubunganya
komunikate
dengan
tentang
topik
yang
dibicarakan. Indikatornya adalah cerdas, mampu, ahli, tahu banyak,
berpengalaman, atau terlatih.
2.
Kepercayaan adalah kesan komunikate tentang komunikator yang
berkaitan dengan wataknya. Indikatornya adalah jujur, tulus, bermoral, adil,
sopan dan etis. Aristoteles menyebut indikator tersebut dengan: good moral
character.
Tokohlain,
Koehler,
Annatol,
danApplbaummenambahkanempatkomponenkredibilitas, yaitu:
1.
Dinamisme: bila komunikator dipandang bergairah, bersemangat,
aktif, tegas, dan berani. Lawannya: pasif, ragu-ragu, lesu dan
lemah.
2.
Sosiabilitas: bila komunikator sebagai seorang yang periang dan
sangat bergaul (gaul gitu lho...)
3.
Koorientasi: bila komunikator mewakili kelompok yang kita senangi,
yang mewakili nilai-nilai kita.
4.
4. Karisma: bila komunikator menunjukkan sifat luar biasa yang
dimilikiya sehingga dapat menarik dan mengendalikan komunikate
seperti magnet.
Effendy, menyebutbeberapahal yang terkaitdengan ethos, di antaranya:
1. Komponen-komponen ethos yang meliputi:
- competence (kemampuan/kewenangan)
- integrity (integritas/kejujuran)
- good will (tenggang rasa)
2. Faktor-faktorpendukungehos
- persiapan (preparation)
- kesungguhan (seriousness)
- ketulusan (sincerity)
- kepercayaan (confidence)
- ketenangan (poise)
- keramahan (friendship)
- kesederhanaan (moderation)
2.2 Atraksi
Atraksi
(attractiveness)
adalahdayatarikkomunikator
yang
besumberdarifisik.Seorangkomunikatorakanmempunyaikemampuanuntukmelakukanper
ubahansikapmelaluimekanismedayatarik
(fisik),
misalnya,
komunikatordisenangiataudikagumi yang memungkinkankomunikatemenerimakepuasan.
Ataudayatarikinidisebabkanolehadanyafaktorkesamaanantarakomunikatordankomunikat
e,
sehinggamemungkinkankomunikatetundukterhadappesan
yang
dikomunikasikankomunikator.Dayatarikfisikadalahsalahsatu
yang
dapatmenyebabkanpihaklain (komunikate) merasatertarikkepadakomunikator. Misalnya,
kitamenyenangi orang-orang yang cantikatautampan, ataumungkinkitaakanmenyenangi
orang-orang
yang
memilikibanyakkesamaandengankita,
ataumungkinjugakitaakanmenyenangi orang-orang yang memilikikemampuan yang
lebihtinggidarikita.
Hal-halituterkaitdengandayatarikfisik,
ganjaran,
kesamaan,
dankemampuan.Komunikator yang menariksecarafisikakanmemilikidayatariktersendiri
yang memungkinkaniamemilikipesonapersuasif.
Dayatarik
pun
dapatdikarenakanolehhomophilydanheterophily
di
antarakomunikatordankomunikate.Homophilyterjadiketikaantarakomunikatordankomunik
atemerasaadakesamaandalam:
dankepercayaan.
status
sosialekonomi,
pendidikan,
Kesamaaninimenjadidayatarik.Olehkarenaitu,
inginmemengaruhi
komunikator
sikap,
yang
orang
lain
sebaiknyamemulaidenganmenegaskankesamaanantaradirinyadengankomunikate.
Upayainidalamkonteksretorikadisebut “strategy of identification” ujar Kenneth Burke,
atau “establishing common grounds”.
Heterophily,
terdapatperbedaanstausekonomi,
pendidikan,
sikap,
dankepercayaanantarakomunikatordankomunikate.Namundemikian,
komunikasiakanlebihefektifpadakondisi
Padakondisihomophilykomunikator
yang
memilikihomophily.
yang
dipersepsimemilikikesamaandengankomunikateakanlebihefektifdalamberkomunikasi,
sebab:
1.
Kesamaan mempermudah proses penyandibalikan (decoding), yaitu proses
menerjemahkan lambang-lambang yang diterima menjadi gagasan-gagasan.
2.
Kesamaan membantu membangun premis yang sama. Premis yang sama
mempermudah proses deduksi.
3.
Kesamaan menyebabkan komunikate tertarik
pada komunikator. Kita
cenderung menyukai orang-orang yang memiliki kesamaan disposisional
dengan kita. Karena kita menyukai komunikator maka kita cenderung akan
menerima gasgasan gagasannya.
4.
Kesamaan menumbuhkan rasa hormat dan percaya kepada komunikator
(meskipun alasan ini belum dibuktikan secara sahih).
2.3 Kekuasaan
Kekuasaanadalahkemampuanmenimbulkanketundukan.Ketundukantimbuldariint
eraksiantarakomunikatordankomunikate.Kekuasaanmenyebabkanseorangkomunikator
“memaksakan” kehendaknyakepada orang lain, karenaiamemilikisumberdayapenting
(critical
reseorces).
Atasdasarkekuasaan
French
dan
Raven
menyebutbeberapajeniskekuasaan, yaitu:
1. Kekuasaan Koersif (coersive power): menunjukkan kemampuan komunikator untuk
mendatangkan ganjaran atau mendatangkan hukuman bagi komunikate. Misalnya
hukuman yang bersifat personal: benci atau kasih sayang.
2. Kekuasaan Keahlian (Expert Power): berasal dari pengetahuan, pengalaman,
keterampilan, atau kemampuan yang dimiliki komunikator. Seorang dosen memiliki
kekuasaan keahlian, sehingga ia dapat menyuruh mahasiswanya menafsirkan suatu
teori sesuai dengan pendapatnya.
3. Kekuasaan Informasional (Informational Power): berasal dari isi komunikasi tertentu
atau pengetahuan baru yang dimiliki oleh komunikator. Seorang ahli mesin dapat
menyarankan manajernya untuk membeli mesin jenis/keluaran baru yang lebih baik
cara kerjanya.
4. Kekuasaan rujukan (Referent Power): Komunikate menjadikan komunikator sebagai
kerangka rujukan untuk menilai dirinya. Misalnya: menjadikan komunikator sebagai
teladan, karena perilakunya yang baik.
5. Kekuasaan Legal (Legitimate Power): berasal dari seperangkat aturan atau norma
yang menyebabkan komunikator berwewenang untuk melakukan suatu tindakan.
Misalnya: seorang manajer bisa saja mengeluarkan pegawainya yang melanggar
aturan.
2.4 Komunikator yang baik
Jikaindividuakanmenyampaikansuatupesan,
informasiataupungagasankepadaindividu
makadiperlukanniatandanmotivasi
yang
yang
baik
pula.
lain
secarabaik,
Adapunpersyaratan
yang
harusdipenuhiantara lain
a. Adanya kesiapan, artinya pesan atau informasi, cara penyampaian, waktu
penyampaian dan salurannya harus dipersiapkan dahulu secara matang.
b. Kesungguhan, artinya apapun ujud dari pesan atau informasi tersebut tetap harus
disampaikan secara sungguh-sungguh atau serius. Hal ini dapat dilihat dan
dirasakan oleh komunikan dari bahasa Verbal maupun non-verbal
c. Ketulusan, artinya sebelum individu memberikan informasi atau pesan kepada
individu yang lain pemberi informasi harus merasa yakin bahwa apa yang akan
disampaikan itu merupakan sesuatu yang baik dan memang perlu serta berguna
untuk individu tersebut
d. Kepercayaan Diri, artinya jika individu memiliki rasa percaya diri maka hal ini sangat
berpengaruh pada cara penyampaiannya dan bagi penerimanya.
e. Ketenangan, artinya sebaik apapun dan sejelek apapun yang disampaikan, individu
harus bersikap tenang, tidak emosi memancing emosi penerima, karena dengan
adanya ketenangan maka informasi akan lebih jelas, baik dan lancer.
f. Keramahan, artinya bahwa keramahan ini merupakan kunci sukses dari kegiatan
komunikasi, karena dengan keramahan yang tulus tanpa dibuat-buat akan
menimbulkan perasaan tenang, senag dan aman bagi penerima.
g. Kesederhanaan, artinya didalam penyampaian informasi, sebaiknya dibuat
sederhana baik bahasa, pengungkapan dan penyampaiannya. Meskipun informasi
itu panjang dan rumit akan tetapi kalau diberikan secara sederhana, berurutan dan
lengkap maka memberikan kejelasan dan pemahaman.
2.5 Contoh Kasus
1. Andi yang sedang membawa motor dengan sengaja melanggar lampu merah, lalu
ada seseorang yang menghentikannya menggunakan seragam coklat, beratribut dan
berpeluit. Dengan komunikasi non verbal seperti itu sudah dapat diketahui bahwa
sang komunikator (sesorang berseragam coklat adalah polisi).
2. Tidak mungkin seseorang yang bergelar S.ikom memberi penyuluhan tentang cara
bertani yang baik karena dia bukanlah orag yang ahli dalam bidang tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://arjaenim.blogspot.com/2013/07/komunikasi-antar-pribadi.html
DeddyMulyana, 2005, IlmuKomunikasi: SuatuPengantar, Bandung:
RemajaRosdakarya.
JalaludinRakhmat, 1994, PsikologiKomunikasi, Bandung: RemajaRosdakarya.
Download