. Pendahuluan 1. Fenomena yang ada di negara kita adalah krisis multidimensional berkepanjangan, yaitu penyimpangan, pelecehan terhadap hukum dan etika secara umum; 2. Di dunia bisnis penyimpangan terhadap hukum bisnis dan etika bisnis semakin semarak; 3. Pemahaman serta kesadaran untuk bersikap dan berperilaku sesuai dengan prinsip-prinsip etika secara umum, khususnya etika bisnis amat rapuh. 1. Perlu direnungkan tindakan-tindakan yang riil dan mencari alternatif pemecahan krisis yang difokuskan pada masalah etika; 2. Diantara upaya riil tersebut adalah revitalisasi nilai-nilai etis untuk melengkapi norma-norma hukum yang mengatur aspek kehidupan, baik pelaku bisnis, birokrat, karyawan, mereka yang berkompeten terhadap bisnis, hendaknya sadar bahwa etika sangat diperlukan bahkan harus menjadi kebutuhan. 1. Kejahatan Kerah Putih 2. Konflik Kepentingan 3. Pertanggungjawaban 4. Meniup Peluit 5. Bisnis dan Kepentingan Politik 6. Iming-Iming/Imbalan Komisi 7. Mencuri dari Perusahaan 8. Pemberhentian Karyawan 9. Penggajian/Pengupahan Diskusikan bagaimana kita menyikapi pernyataan di atas??? ETIKA 1 Bertens (1997:4) Ethos, Moralitas, kebiasaan, akhlaq/watak yang baik. 2. Encyclopedia Britanica Ethos, karakter baik. 3. Encyclopedia Americana (1995:610) Ethikos (moral) and Ethos (character) refers (menyerahkan) to the values or ruler of conduct (tingkah laku) held (pegangan) by a group or individual. 4. Immanuel Kant (1724-1804) Ethies is moral. “No man is wholly destitute of moral feeling, for if he were totally unsusceptible of this sensation he would be morally dead, then his humanity would be dissolved into mere animality”. Manusia yang tidak mempunyai moral, tidak mempunyai perasaan bagaikan orang mati, ia hilang kemanusiaannya kemudian ia bagaikan hewan. 5. Mc Phail (1982:16) Ethies; mans is born free, but every where he is in chains. Manusia dilahirkan bebas, tetapi ia tetap terikat/pertanggungjawaban. 6. Agustianto A code or set of principles which people live. Suatu sandi/kumpulan dari asas yang mana orang itu hidup (berada) Dari beberapa definisi, dapat diartikan; Etika, dan Moral: 1. Mengikat batin secara individual; 2. Bersifat mutlak sesuai hati nurani; 3. Bersifat obyektif, berlaku untuk setiap orang; 4. Bersifat rasional, krn ybs menyadari sbg sesuatu yg memang sdh semestinya dilakukan. Etika bagian dari filsafat, yg membahas scr rasional dan kritis ttg nilai norma/moralitas. Dgn dmk etika berbeda dg norma. Norma: Suatu pranatan dan nilai mengenai baik dan buruk; Etika: Refleksi kritis dan penjelasan rasional mengapa sesuatu itu baik dan buruk. Contoh: Menipu orang itu buruk => Norma Sedangkan kajian kritis dan rasional mengapa menipu itu buruk? Apa alasannya dalam logika kita, merupakan lapangan etika. Etika: Suatu tatanan dan aturan perilaku yang didasarkan pada suatu sistem tata nilai suatu masyarakat tertentu. Etika ukuran baik, buruk adalah akal manusia. Moral: Bahasa: Mores => adat kebiasaan, susila. Maksudnya: suatu tindakan manusia yang sesuai dengan ide-ide umum yang diterima oleh masyarakat dan dapat memilih mana yang baik dan wajar. Moral: Perilaku yang sesuai dengan ukuran-ukuran tindakan yang oleh umum diterima meliputi kesatuan sosial dan lingkungan hidup tertentu. Akhlaq menurut bahasa, dari bahasa arab, jamak dari kata khuluq => budi pekerti, perangai, tingkah laku, tata krama, sopan santun. Akhlaq menurut istilah: Ilmu yang menentukan antara batas baik dan buruk, antara yang terbaik dan tercela, tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir batin Ilmu yg menjelaskan baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia kpd yg lain, menyatakan tujuan yg hrs dituju dlm berbuat dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yg seharusnya diperbuat. BEDA AKHLAQ, MORAL DAN ETIKA Bukan pada dinotasi akan tetapi konotasinya. Akhlaq bersumber dari: Nilai Islam (agama) Etika lahir dari filsafat barat Moral nilai-nilai lokal, adat kebiasaan 1. Mengajarkan untuk bertingkah laku yang baik dan menjaukan diri yang buruk; 2. Sumbernya dari Allah SWT (Tuhan YME); 3. Bersifat Universal; 4. Mengatur & mengarahkan fitrah manusia ke jenjang yg luhur dan meluruskan perbuatan manusia. M. Musrifi, Kunci Sukses Berwirausaha, 2006, Elex Media Komputindo. “Salah satu cara untuk memanfaatkan kemampuan unik seseorang yang dilakukan dengan membangun, memiliki dan menjalankan usaha agar dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat”. Adapun imbalan bagi pembisnis bisa berupa: materi, prestise, kepuasan, dll sebanding dengan besarnya manfaat yang diberikannya.