GENETIKA POPULASI DAN SIFAT KUALITATIF

advertisement
GENETIKA POPULASI DAN SIFAT
KUALITATIF
KULIAH KE-6
ELEARNING 2/2016
Setyo Utomo
GENETIKA POPULASI
SIFAT
(KARAKTER)
ATAU PERILAKU
DIPENGARUHI OLEH BANYAK FAKTOR
TERMASUK FAKTOR LINGKUNGAN
BERAT SAPIH
ILUSTRASI :
PENGARUH
LINGKUNGA
N:
MAKANAN,
PENYAKIT,
IKLIM, SIFAT
INDUK,
PEMELIHARA
AN, DLL
PERTUMBUHAN DARI LAHIR
HINGGA BERAT SAPIH
PROD. SUSU
INDUK
BERAT
LAHIR
FAKTOR
KETURUNAN
TANDA PANAH MENUNJUKAN MATA
RANTAI ATAU HUBUNGAN DARI
ERMACAM-MACAM FAKTOR.
FAKTOR KETURUNAN TERLIBAT
DALAM PROD. SUSU INDUK, BERAT
LAHIR HINGGA BERAT SAPIH
ILMU KETURUNAN INI
BERHUBUNGAN DENGAN
MASALAH KARAKTER YG
DKONTROL OLEH BANYAK GEN
(POLYGENICS) DIMANA
SEJUMLAH BESAR TERNAK
ATAU SUATU POPULASI AKAN
TERLIBAT. POPULASI INI BIA
SAJA SEKELOMPOK TERNAK
MILIK PERORANGAN ATAU
DAPAT JUGA JMLH SELURUH
TERNAK DARI SUATU NEGARA
ATAU WILAYAH.
JADI JELAS BAHWA : FAKTOR
LINGKUNGAN MEMPUNYAI
EFEK ATAU AKIBAT YG IKUT
MENENTUKAN.
OLEH KARENA ITU
PEMBIAKAN TERNAK SANGAT
BERKAITAN DG SUATU
CABANG DARI ILMU
KETURUNAN YG DISEBUT
POPULATION GENETICS (ILMU
KETURUNAN POPULASI) ATAU
QUANTITIVE GENETICS ATAU
BIOMETRICAL GENETICS
MEKIPUN POPULASI MENJADI
SASARAN ATAU KONSEP UTAMA
NAMUN INDIVIDU-INDIVIDU
DALAM POPULASI TSB TETAP
PENTING DAN MENENTUKAN
UNTUK MENGETAHUI HUBUNGAN KETENTUAN MENDEL
DAN POPULASI GENETIK, PERHATIKAN ILUSTRASI
BERIKUT :
PRODUKSI SUSU SAPI : PRODUKSI SUSU SAPI DIKONTROL OLEH
2PASANG GEN YAITU Aa DAN Bb. MASING-MASING GEN A DAN B
MEMBERIKAN PRODUKSI TAMBAHAN 2 LT KEPADA NILAI GENOTIP
DASAR. GEN a DAN b TDK MEMBERIKAN NILAI TAMBAAN APAPUN.
DALM HAL INI KITA SEBUT aabb ADALAH GARIS ATAU TITIK DASAR
DAN MEMPRODUKSI SUSU SEBANYAK 10 LT. FAKTOR
LINGKUNGAN DIANGGAP SAMA ;
P
AABB
X
(18 lt)
F1
aabb
(10 lt)
AaBb
(18 + 10 lt) : 2 = 14 lt
Andaikata AaBb disilangkan maka hasilnya
adalah :
Gambaran variasi produksi susu
JUMLAH
GENOTIP
4
8
4
8
16
8
4
8
4
64
AABB
AABb
AAbb
Aabb
AaBb
AaBB
aaBB
aaBb
aabb
PROD. SUSU (lt)
10+(4X2) lt
10+(3X2) lt
10+(2X2) lt
10+(1X2) lt
10+(2X2) lt
10+(3X2) lt
10+(2X2) lt
10+(1X2) lt
10+(0X2) lt
Rata-rata
= 18 lt
= 16 lt
= 14 lt
= 12 lt
= 14 lt
= 16 lt
= 14 lt
= 12 lt
= 10 lt
= 14 lt
Dua kesimpulan penting :
1. HASIL SUSU RATA-RATA F2 ADALAH 14 LTYG NYATANYA SAMA
DENGAN HASIL SUSU RATA-RATA F1
2. MESKIPUN PADA F2 TERLIHAT VARIASI PROD. SUSU AGAK BESAR,
TETAPI BERKISAR ANTARA 10 – 18 LT
VARIASI
AHLI-AHLI GENETIKA :VARIASI ADALAH BAHAN BAKU YG BAIK UNTUK
SUAT TUJUAN PERBAIKAN MUTU. MAKIN BESAR VARIASI MAKA MAKIN
BESAR PULA KEMUNGKINAN DILAKUKAN PERBAIKAN MUTU SECARA
KESELURUHAN.
VARIASI DAPAT TERJADI
PADA GENOTIP MAUPUN
FENOTIP
YANG HARUS DILAKUKAN DALAM
PENANGGULANGAN VARIASI
ADALAH SELEKSI.
JADI YG DIMAKSUD DG POPULASI GENETIK
ADALAH SEGALA SESUATU YG MENYANGKUT
SELEKSI DAN VARIASI .
CARA TERMUDAH UNTUK
MENGGAMBARKAN VARIASI ADALAH
VARIASI DALAM SEKELOMPOK TERNAK
MELALUI PENGGAMBARAN DIAGRAM
UNTUK SUATU KARAKTER MISAL
PRODUKSI SUSU, BERAT SAPIH,DSB.
SEMAKIN BANYAK
JMLH TERNAK YANG
DIPERBANDINGKAN
MAKA AKAN SEMAKIN
BAIK DAN MINIMAL 20
EKOR
CONTOH : DATA BERAT SAPIH DARI
1200 EKOR ANAK SAPI BALI PADA
PROYEK PEMBIBITAN SAPI BALI :
200 J
U
M
L
A
H
T
E
R
N
A
K
150 –
100-
50
-
0
70
74
78
82
86
90
94 98 102 106 110
BERAT BADAN DALAM KG
Seluruh berat sapih tsb telah disesuaikan dengan faktor koreksi umur anak, fk umur induk, fk musim dan fk
jenis kelamin.
GAMBAR HISTOGRAM PENYEBARAN BERAT SAPIH (205 HARI) SAPI BALI YG TELAH DIKOREKSI
Kurva normal suatu
distribusi normal
J
u
m
l
a
h
t
e
r
n
a
k
200
-
150
-
100
-
50
-
-3∂
Ujung
jelek
-2 ∂
-∂
+1∂
64,1%
92,4%
+2 ∂
+3 ∂
Ujung
baik
Penjelasan kurve
distribusi normal
1. Kurve menggambarkan mean dan variasinya akan tersebar disekitarnya
2. Garis tegak lurus ditengah mean dimana kurve berubah ke arah meliputi
suatu area yang didalamnya terdapat sekitar 64% populasi yang diamati.
3. Areal yang bergaris-garis di dalam gambar dapat ditentukan lebih teliti
secara statistik dengan menyatakan areal tsb berada atau di dalam suatu
sd di bawah atau di atas rata-rata (mean ± 1 ∂ ).
4. Untuk areal yg dinyatakan ± 2 ∂ dari mean akan meliputi kira-kira 92,4%
dari seluruh observasi dan untuk standar deviasi ± 3 ∂ kira-kira 97,6%.
5. Jadi mean dan sd menggambarkan variabilitas dari sekelompok ternak.
Berdasarkan hal tsb kitadengan mudah dapat menentukan kedudukan
ternak berada di atas atau di bawah mean, dan hal ini sangat penting
sebagai dasar dari perbaikan mutu genetik ternak.
Berbagai bentuk kurve
1. Distribusi normal
2. Distribusi lebar dengan sd yang
besar
3. Distribusi sempit dengan sd yang
kecil
Bentuk kurve skewed
distribusi : merupakan
bentuk kurve miring
atau penyebaran
miring/pincang
Pada umumnya situasi ini
dapat dengan mudah dilihat
pada sekelompok ternak,
dimana terlihat sebagian
ternak yang jelek atau baik
dibanding dengan keadaan
rata-rata ternak. Situasi
inilah yang disebut variasi
yang berlanjut (Continuous
variation)
Umumnya terjadi pada beberapa perilaku, misalnya kesuburan,
daya bertahan hidup (survival) dimana variasinya tidak berlanjut
dan menunjukan seperti semuanya saja. Misalnya daya bertahan
hidup terlihat bahwa seekor ternak hanya dapat hidup atau mati;
jadi hanya ada dua macam variasi.
Kesuburan ternak sapi atau ternak lainnya yang umumnya sekali beranak hanya seekor, diukur
dari jumlah keturunan yg dilahirkannya yg biasanya 1 atau 0. Pada kambing, biri-biri, babi dan
ternak lainnya yg sekali melahirkan dapat lebih dari satu, distribusinya dapat terjadi seperti pada
skewed distribusi, dimana terlihat ternak dapat tdk beranak (0) atau dapat beranak 1 s/d 6 ekor
pada biri-biri dan lebih banyak pada babi.
MENINGKATKAN NILAI MEAN
TANTANGAN USAHA PETERNAKAN ADALAH
BAGAIMANA MENINGKATKAN PERFORMANS
RATA-RATA (MEAN) SATU ATAU BEBERAPA
SIFAT/KARAKTER DAN SEKALIGUS
MENCOBA MEMPERKECIL VARIASI-VARIASI
•
•
•
•
MELALUI KONTES TERNAK NAMUN HARUS DILENGKAPI DENGAN DATA-DATA PERFORMANS
DAN PEDIGRI SECARA LENGKAP.
PEMENANG KONTES AKAN LEBIH BAIK LAGI JIKA DIUKUR JUGA KENAIKAN NILAI RATA-RATA
DARI SEKELOMPOK TERNAK YANG DIHASILKANNYA
MENELITI DAN MENGAMATI PRESTASI PERFORMANS TERNAK TSB.
DIYAKINKAN APAKAH SIFAT ATAU KARAKTER TSB DIAKIBATKAN OLEH FAKTOR GENOTIP
ATAU OLEH PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERTENTU.TIAP PERBANDINGAN HARUS
DIASUMSIKAN BAHWA SELURUHNYA DIPERLAKUKAN SAMA DAN BERADA DALAM
LINGKUNGAN YG SAMA (SEBAIKNYA TERNAK YG DIBANDINGKAN MEMILIKI UMUR SAMA,
DIPELIHARA PADA KONDISI YG SAMA, KARENA SULIT DILAKUKAN MAKA DIGUNAKAN
FAKTOR KOREKSI DAN TERNAK TSB DI USAHAKAN AGAR TERNK TSB BERASAL DR
LINGKUNGAN YG DIPERKIRAKAN SAMA
SIFAT KUALITATIF
DALAM PEMULIAAN
TERNAK
SIFAT KUALIATIF ADALAH SUATU
SIFAT DIMANA INDIVIDU-INDIVIDU
DAPAT DIKLASIFIKASIKAN KE
DALAM SATU DARI DUA KELOMPOK
ATAU LEBIH DAN PENGELOMPOKAN
ITU BERBEDA JELAS SATU SAMA
LAIN.
BANYAK DIATUR OLEH SATU ATAU
BEBERAPA PASANG GEN (ATAU
RANGKAIAN ALEL)
BERBEDA DENGAN
SIFAT KUANTITATIF
YANG TIDAK ADA
PENGELOMPKAN
YANG JELAS
KLASIFIKASI SIFAT KUALITATIF DALAM ARTI LUAS
1. SIFAT LUAR
2. CACAT GENETIK
SIFAT LUAR YANG TAMPAK YANG
SEDIKIT ATAU TDK ADA
HUBUNGANNYA DG PRODUKSI (EX.
WARNA, BENTUK &PNJNG
TELINGA,PANJANG EKOR,
ADA/TDKNYA TNDUK, DSB).
CACAT GENETIK DARI YG SEDIKIT PENGARUHNYA
TERHADAP PRODUKSI SAMPAI KE YG MEMATIKAN
INDIVIDU YG CACAT TSB.
SERING DIPERTIMBANGKAN DLM
PEMULIAAN, MUNGKIN SEBG CAP
DAGANG (TRADE MARKS)
PENGARUH LETHAL DAPAT SAJA MUNCUL PADA
SAAT YG BERBEDA, MISAL SEGERA SETELAH
PEMBUAHAN, SAAT INDIVIDU SUDAH DEWASA ATAU
BAHKAN SAMPAI SAAT AKHIR HIDUPNYA. NAMUN
UMUMNYA CACAT DIKETAHUI PADA SAAT ATAU
SEGERA SETELAH DILAHIRKAN.
UMUMNYA CACAT GENETIK ADALAH RESESIF
3. POLIMORFISME GENETIK
PADA KELOMPOK TERNAK SEPERTI INI HANYA
DAPAT DIKETAHUI HANYA DENGAN PENELITIAN
LABORATORIUM PADA CAIRAN / JARINGAN TBH
SIFAT-SIFAT INI SANGAT BERGUNA UNTUK
MENENTUKAN ASAL-USUL DAN UNTUK
MENENUKAN HUBUNGAN FILOGENETIK ANTARA
SPECIES, BANGSA DAN TIPE TERNAK YG
BERBEDA. DALAM BANYAK HAL TDK ADA
HUBUNGANNYA DG KEMAMPUAN PRODUKSI
PENYEBAB SIFAT KUALITATIF :
GENETIS ATAU LINGKUNGAN ???
•
KEBANYAKAN SIFAT-SIFAT
KUALITATIF DARI KE 3
KLASIFIKASI DIKONTROL
SEPENUHNYA OLEH
GENETIK BUKAN F.
LINGKUNGAN.
•
MISAL BULU MERAH DAN
HITAM PADA SAPI,
PENGARUH SINAR
MATAHARI HANYA
MENYEBABKAN LEBIH
MENGKILAT BUKAN
MEMPENGARUHI WARNA
DASARNYA………………..
UNTUK SIFAT CACAT KADANG
SULIT DITENTUKAN APAKAH
GEN ATAU LINGKUNGA
PENYEBABNYA.
PADA BEBERAPA KEADAAN
BISA SAJA FAKTOR
LINGKUNGAN MEMPUNYAI
PENGARUH MERUSAK
TERHADAP EMBRYO YG
KENAMPAKANNYA SANGAT
MIRIP DG PENGARUH
GENETIK YG MENYEBABKAN
CACAT. PENGARUH
LINGKUNGAN SEMACAM ITU
DISEBUT ‘TERATOGENIK’
BAGAIMANA MENDETEKSI BAHWA CACAT TSB DISEBABKAN OLEH
FAKTOR LINGKUNGAN OR GENETIK ????
1. MENINJAU PUSTAKA ILMIAH TERHADAP KEADAAN CACAT YG
SAMA MUNGKIN TELAH DILAPORKAN SEBELUMNYA APAKAH
KARENA GENETIS OR LINGKNGAN.
2. MEMPELAJARI RANSUM YG DIBERIKAN DAN CARA
PENGELOLAANNYA.
3. MEMPELAJARI TIMBULNYA CACAT PADA SILSILAH KELUARGA
TERNAK TSB.
4. MEMPELAJARI FREKUENSI MUNCULNYA CACAT ITU.
5. MENGUJI DENGAN MENGAWINKAN KEMBALI TETUA DR TERNAK
YG CACAT UTK MENGETAHUI APAKAH YG CACAT TIMBUL LG PADA
SAAT YG BERBEDA DG RANSUM YG BERBEDA
Download