Pengaruh Faktor Genetik dan Lingkungan thd Sifat

advertisement
Pengaruh Faktor Genetik dan
Lingkungan thd Sifat
Kuantitatif
Kuswanto,
Kuswanto, 2012
Pengaruh satu gen
Apabila terjadi interaksi antar alel pada gen
tertentu, maka genotip dapat digunakan untuk
menduga penotipnya.
Apabila dapat diketahui bahwa suatu sifat
dikontrol oleh satu gen, maka akan mempunyai
tiga kemungkinan genotip, yaitu AA, Aa dan aa,
yang tergantung pada interaksi alelik dominan
atau dominan sebagian.
Dari tiga genotip tersebut, dapat diperoleh dua
atau tiga penotip.
Pengaruh banyak gen
Apabila yang mengontrol suatu sifat
adalah banyak gen, makin banyak
kemungkinan macam genotip yang terjadi
terjadi..
Rumus untuk menduga jumlah genotip
dari jumlah gennya adalah 3 pangkat n
(3n), dimana n adalah jumlah gen.
Jumlah gen dan jumlah genotipa yang akan terjadi
Jumlah Gen
Jumlah Genotip
1
3
2
9
5
243
10
59.049
Contoh
Suatu sifat yang dikontrol oleh 2 gen, misalnya
gen A dan gen B.
Dapat diberi nilai metriknya : mis alel A = 4 unit,
alel a = 2 unit. Pada lokus lain, alel B = 2 unit,
alel b = 1 unit.
Maka akan terdapat 9 kemungkinan genotip
berbeda
berbeda,, atau 32 = 9.
Dari data tersebut dapat diperoleh informasi
lengkap tentang macam genotip,
genotip, jumlah individu
F2 dari tiap genotip dan potensi nilai yang
dimiliki masing
masing--masing genotip.
genotip. Lihat Tabel
Genotip, rasio F2 dalam populasi dan nilai metrik
yang dihasilkan.
Genotip
AABB
AABb
AAbb
AaBB
AaBb
Rasio dalam F2
1
2
1
2
4
Nilai metrik
12
11
10
10
9
Aabb
aaBB
aaBb
aabb
2
1
2
1
8
8
7
6
Apabila digambarkan grafik
Dari grafik
Grafik tersebut berbentuk seperti kurva (genta)
yang menunjukkan pola distribusi normal.
Hasil ini mempunyai implikasi penting terhadap
cara analisis sifatsifat-sifat kuantitaif.
Contoh tersebut sekaligus juga menunjukkan
aksi gen aditif.
Masing--masing alel mempunyai nilai spesifik
Masing
yang berperan terhadap penampilan penotip.
Setiap genotip mempunyai sedikit perbedaan
ukuran atau nilai kuantitatif yang membentuk
sebuah distribusi (atau kurva) nilai metrik yang
menyerupai kurva kontinyu.
Pengaruh interaksi lain
Interaksi lain seperti dominan atau epistasi juga
mempengaruhi penotip.
Sebagai contoh, apabila aksi gen dominan
mengontrol suatu sifat, maka homosigot
dominan (misal AA) dan heterosigot (misal Aa)
akan mempunyai nilai penotip yang sama.
Dengan demikian jumlah penotip akan
berkurang untuk aksi gen aditif.
Berikutnya, jumlah penotip yang dihasilkan dari
genotip tertentu akan berkurang apabila
interaksi epistasi antara beberapa loci
mempengaruhi penotip.
Pengaruh faktor genetik
Pengaruh aditif, dominan dan epistasi,
dapat berperan semua terhadap penotip
sifat kuantitatif, tetapi umumnya pengaruh
aditif adalah paling penting.
Semua faktor ini adalah pengaruh
genetik
A+D+I
Faktor lingkungan
Selain pengaruh faktor genetik, faktor
lingkungan juga mempengaruhi sifat kuantitatif.
Pengaruh utama faktor lingkungan adalah
mengubah nilai genetik tertentu.
Berdasarkan contoh diatas, nilai metrik untuk
genotip AaBb dapat bervariasi antara 88-10.
Keragaman tersebut adalah hasil dari
perbedaan lingkungan terhadap genotip yang
ditanam.
Konsekwensi dari pengaruh lingkungan ini
adalah terbentuknya distribusi data yang
membentuk distribusi normal
Contoh
Untuk menggambarkan pengaruh lingkungan
terhadap ekspresi genotip, dapat dilihat pada
Tabel berikut, yang menunjukkan produksi
gandum pada musim semi di Dakota Utara
(Casselton) selama 10 tahun sejak 1986 sampai
1995.
(Data penelitian Dr. Jim Anderson Departemen
Ilmu Tanaman, North Dakota State University,
Fargo ND).
Keragaman genotip pada beberapa tahun
terlihat sangat dipengaruhi oleh lingkungan.
Contoh : Produksi 3 genotip gandum (bushel/acre) di Dakota Utara
sejak tahun 19861986-1995 (1 acre = 0,4646 ha = 4046,86 m² dan 1 bushel
= 8 gallons = 36,369 ltr)
Tahun
Genotip
Roughrider
Seward
Agassiz
1986
47.9
55.9
47.5
1987
63.8
72.5
59.5
1988
23.1
25.7
28.4
1989
61.6
66.5
60.5
1990
0.0
0.0
0.0
1991
60.3
71.0
55.4
1992
46.6
49.0
41.5
1993
58.2
62.9
48.8
1994
41.7
53.2
39.8
1995
53.1
65.1
53.5
Catatan: Semua tanaman pada tahun 1990 mati.
Kesimpulan
Penotip adalah jumlah pengaruh lingkungan dan
pengaruh genetik yang secara matematis dapat
dituliskan sebagai :
Penotip = Faktor Genetik + Faktor Lingkungan
Salah satu tujuan dari genetika kuantitatif adalah
untuk mengukur sumbangan atau peran faktor
genetik dan pengaruh lingkungan pada penotip
tertentu.
Pertanyaan.
Apakah sumbangan genetik dan lingkungan
terhadap penotip?
Berapa banyak gen yang mempengaruhi sifat
kuantitatif tertentu?
Apakah sumbangan dari tiap gen selalu sama?
Bagaimanakah alel
alel--alel pada loci berbeda saling
berinteraksi : secara aditif atau secara epistasi?
Seberapa cepat sifat kuantitatif akan berubah
pada kondisi seleksi?
Download