Universitas Gunadarma MANAJEMEN KINERJA RATIH KURNIASIH, SP., MSc. PENGERTIAN MANAJEMEN KINERJA Manajemen kinerja adalah suatu proses yang sistematis untuk meningkatkan kinerja organisasi dengan mengembangkan kinerja individu dan tim. Manajemen kinerja adalah manajemen tentang menciptakan hubungan dan memastikan komunikasi yang efektif. Manajemen kinerja memfokuskan pada apa yang diperlukan oleh organisasi, manager, dan pekerja untuk berhasil. Manajemen kinerja adalah tentang bagaimana kinerja dikelola untuk memperoleh sukses. MENURUT BEBERAPA AHLI Menurut Baird (1986), manajemen kinerja adalah suatu proses kerja dari kumpulan orang-orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dimana proses kerja ini berlangsung secara berkelanjutan dan terus-menerus. Menurut Direktorat Jenderal Anggaran (2008), manajemen kinerja merupakan suatu proses strategis dan terpadu yang menunjang keberhasilan organisasi melalui pengembangan performansi aspek-aspek yang menunjang keberadaan suatu organisasi. Menurut Dessler (2003), manajemen kinerja adalah proses mengonsolidasikan penetapan tujuan, penilaian, dan pengembangan kinerja ke dalam satu sistem tunggal bersama, yang bertujuan memastikan kinerja karyawan mendukung tujuan strategis perusahaan. Menurut Udekusuma (2007), manajemen kinerja adalah suatu proses manajemen yang dirancang untuk menghubungkan tujuan organisasi dengan tujuan individu sedemikian rupa, sehingga baik tujuan individu maupun tujuan perusahaan dapat bertemu. Manajemen kinerja adalah proses yang sistematis untuk meningkatkan kinerja organisasi dengan mengembangkan kinerja individu dan kelompok (Armstrong, 1977). Proses manajemen kinerja adalah proses dengan mana perusahaan mengelola kinerjanya selaras dengan strategi dan sasaran korporasi dan fungsional (Bitici, Carrie dan McDevitt, 1997). Jadi manajemen kinerja adalah... Proses sistematis Meningkatkan kinerja organisasi, fungsi, unit dan individu Menghubungkan tujuan organisasi dan individu PERBEDAAN MANAJEMEN KINERJA DENGAN KINERJA Manajemen Kinerja Manajemen kinerja didefinisikan sebagai proses komunikasi yang berkesinambungan yang dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan atasan. Jadi kesimpulan dari manajemen kinerja adalah kegiatan yang mengkaji ulang kinerja secara berkesinambungan untuk meningkatkan dan mengembangkan kinerja lebih lanjut. Penilaian kinerja merupakan alat yang bermanfaat untuk mengevaluasi kerja dari para karyawan, pada intinya penilaian kinerja dapat dianggap sebagai alat untuk memverifikasi bahwa karyawan memenuhi standar kinerja yg telah ditetapkan dan dapat pula penilaian kinerja merupakan cara untuk membantu karyawan mengelola kinerja mereka. Kinerja Kinerja atau performance diartikan sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, sebenarnya kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi. Dengan demikian, kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. PRINSIP DASAR MANAJEMEN KINERJA Strategis Membahas masalah kinerja secara lebih luas, lebih urgent, dan dengan tujuan jangka panjang. Manajemen kinerja mengintegrasikan berbagai aspek dalam organisasi dari masalah teknis dan teknologis, financial, sumber daya manusia, budaya organisasi dan mekanisme kerja. 2. Perumusan Tujuan Dimulai dengan melakukan perumusan dan mengklarifikasi terlebih dahulu tujuan yang hendak dicapai organisasi, sesuai dengan jenjang organisasi yang dimiliki agar tujuan semua tingkatan manajemen memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan struktur di atasnya secara berjenjang. 1. Perencanaan Kinerja Mengenai pendefinisian tujuan dan sasaran organisasi, membangun strategi menyeluruh untuk mencapai tujuan tsb. Mengenai apa yang akan dilakukan maupun bagaimana hal tsb dilakukan. Mengenai kegiatan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. 4. Umpan Balik yang Terus Menerus Umpan balik memungkinkan pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari pekerjaan oleh individu dipergunakan untuk memodifikasi tujuan organisasi. 3. Pengembangan Kinerja suatu organisasi tergantung pada kompetensi sumber daya manusia di dalamnya >> rotasi penugasan ke bidang pekerjaan yang berbeda akan memberikan tambahan pengalaman bagi tenaga kerja, karena mereka menjadi memiliki keterampilan beragam. 6. Berkelanjutan Manajemen kinerja merupakan suatu proses yang sifatnya berlangsung terus, berkelanjutan, bersifat evolusioner, dimana kinerja secara bertahap selalu diperbaiki sehingga menjadi semakin baik. 5. Mengelola Perilaku Manajemen kinerja perlu memastikan bahwa individu terdorong berperilaku dengan cara yang memungkinkan dan memperkuat hubungan kerja yang lebih baik. Perilaku positif karyawan yang bersifat mendorong peningkatan kinerja perlu dikembangkan. 8. Tanggung Jawab Dengan memahami dan menerima tanggung jawab atas apa yang mereka kerjakan dan yang tidak mereka kerjakan untuk mencapai tujuan mereka. 7. Kejujuran Kejujuran menampakkan diri dalam komunikasi umpan balik yang jujur diantara manager, pekerja, rekan kerja. Kejujuran termasuk dalam mengekspresikan pendapat, menyampaikan fakta, memberikan pertimbangan dan perasaan. 10. Pelayanan Bagaimana memberikan pelayanan kepada para pekerja, seperti jika pekerja mengalami kesulitan menyelesaikan pekerjaannya, maka manager membantu pekerja tersebut agar mampu menyelesaikan pekerjaannya. 9. PANDANGAN DASAR SISTEM MANAJEMEN KINERJA 1. 2. 3. 4. 5. Model integratif untuk kinerja organisasi. Manajemen kinerja sebagai suatu struktur sistem integratif yang saling berkesinambungan antar aspek. Fokus tidak hanya pada hasil, tetapi juga pada proses. Keterlibatan pihak yang berkaitan dalam pencapaian tujuan >> pekerja Penilaian kinerja objektif dan mengena pada sasaran. Evaluasi dan pembelajaran antara atasan dan bawahan. KARAKTERISTIK KINERJA Manajemen kinerja dapat dinyatakan berhasil apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Proses penyelenggaraan manajemen kinerja dapat disesuaikan dengan pekerjaan sebenarnya dari organisasi dan bagaimana kinerja pada umumnya dikelola. 2. Manajemen kinerja dapat memberi nilai tambah dalam bentuk hasil jangka pendek maupun pengembangan jangka panjang. 3. Proses manajemen kinerja bekerja secara transparan dan bekerja secara jujur dan adil. PENTINGNYA MANAJEMEN KINERJA Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan organisasi tertentu, berupa perbaikan pelayanan konsumen, pemenuhan permintaan pasar, peningkatan kualitas produk atau jasa, meningkatnya daya saing, dan meningkatnya organisasi. Pencapaian tujuan organisasi menunjukkan hasil kerja/prestasi organisasi dan menunjukkan kinerja organisasi. Hakikat manajemen kinerja adalah bagaimana mengelola seluruh kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Manfaat Manajemen Kinerja bagi Organisasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Menyesuaikan tujuan organisasi dengan tujuan tim dan individu Memperbaiki kinerja Memotivasi kinerja Meningkatkan komitmen Mendukung nilai-nilai inti Memperbaiki proses pelatihan dan pengembangan Meningkatkan dasar keterampilan Mengusahakan perbaikan dan pengembangan berkelanjutan Manfaat Manajemen Kinerja bagi Individu 1. 2. 3. 4. Memperjelas peran dan tujuan Mendorong dan mendukung tampil baik Membantu pengembangan kemampuan dan kinerja Kejujuran untuk mengukur kinerja Manfaat Manajemen Kinerja bagi Manajer 1. 2. 3. 4. Mengupayakan klarifikasi kinerja dan harapan perilaku Menawarkan peluang menggunakan waktu secara berkualitas Memperbaiki kinerja tim dan individual Membantu karyawan yang kinerjanya rendah TUJUAN MANAJEMEN KINERJA 1. 2. 3. 4. 5. Mengatur kinerja organisasi dengan lebih terstruktur dan terorganisir. Mengetahui seberapa efektif dan efisien suatu kinerja organisasi. Membantu penentukan keputusan organisasi yang berkaitan dengan kinerja organisasi, kinerja tiap bagian dalam organisasi, dan kinerja individual. Meningkatkan kemampuan organisasi secara keseluruhan dengan perbaikan berkesinambungan. Mendorong karyawan agar bekerja sesuai prosedur, dengan semangat, dan produktif sehingga hasil kerja optimal. TAHAPAN MANAJEMEN KINERJA Directing/planning Tahap pertama merupakan tahap identifikasi perilaku kerja dan dasar/basis pengukuran kinerja. Kemudian, dilakukan pengarahan konkret terhadap perilaku kerja dan perencanaan terhadap target yang akan dicapai, kapan dicapai, dan bantuan yang akan dibutuhkan. Target harus jelas apa yang akan dicapai dan bagaimana mencapainya (spesific), terukur keberhasilannya (measureable) dan orang lain dapat memahami/melihat keberhasilannya. Target harus memungkinkan untuk dicapai, tidak terlalu rendah atau berlebihan (achievable), masuk akal dan sesuai kondisi/realita (realistic), serta jelas sasaran waktunya (timebound). 1. Managing/supporting Tahap kedua merupakan penerapan monitoring pada proses organisasi. Tahap ini berfokus pada manage, dukungan, dan pengendalian terhadap jalannya proses agar tetap berada pada jalurnya. Jalur yang dimaksudkan disini adalah kriteria maupun proses kerja yang sesuai dengan prosedur berlaku dalam suatu organisasi. 2. Review/appraising Tahap ketiga mencakup langkah evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan flashback/review kinerja yang telah dilaksanakan. Setelah itu, kinerja dinilai/diukur (appraising). Tahap ini memerlukan dokumentasi/record data yang berkaitan dengan obyek yang dievaluasi. Evaluator harus bersifat obyektif dan netral agar didapat hasil evaluasi yang valid. 3. Developing/rewarding Tahap keempat berfokus pada pengembangan dan penghargaan. Hasil evaluasi menjadi pedoman penentu keputusan terhadap action yang dilakukan selanjutnya. Keputusan dapat berupa langkah perbaikan, pemberian reward/punishment, melanjutkan suatu kegiatan/prosedur yang telah ada, dan penetapan anggaran. 4. Hasil penilaian kinerja digunakan sebagai dasar: Pengembangan kompetensi Penentuan pengembangan karir Pembinaan pegawai Penentuan pemberian reward TERIMA KASIH