PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PROBLEM-PROBLEM YANG MUNCUL DALAM PROSES PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA PENDATANG YANG MELANJUTKAN STUDI DI YOGYAKARTA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh : Diana Artanty NIM : 019114051 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Do not wait for inspiration to start a thing Action always generates inspiration Inspiration seldom generates action. (Frank Tibolt) Jika kamu mau melakukan apa yang orang lain tidak mau lakukan, kamu akan mendapatkan apa yang orang lain tidak dapatkan (Anonim). Karena itu, hai manusia, siapapun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal yang sama (Rom 2:1) If you cannot do great things, Do small things in a great way. (Napoleon Hill) iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Karya ini aku persembahkan sepenuh hati untuk: Papa-Mama tercinta, Kakakku tersayang, Pasukan kecilku, dan Semua orang yang menjadi saudaraku v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK PROBLEM-PROBLEM YANG MUNCUL DALAM PROSES PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA PENDATANG YANG MELANJUTKAN STUDI DI YOGYAKARTA Diana Artanty 019114051 Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2008 Penelitian yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui problemproblem yang muncul dalam proses penyesuaian sosial yang dihadapi mahasiswa pendatang baru di Yogyakarta, meliputi perbedaan bahasa, perbedaan perilaku/kebiasaan, prasangka, dan diskriminasi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner tak berskala dengan jenis pertanyaan terbuka. Subyek yang digunakan adalah mahasiswa pendatang di Fakultas Psikologi sebesar 74 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perbedaan bahasa menjadi problem yang tidak menonjol dalam proses penyesuaian sosial yang dihadapi para pendatang, (2) perbedaan cita rasa makanan/masakan dan berlakunya jam malam muncul sebagai kebiasaan yang menjadi problem yang harus dihadapi mahasiswa pendatang dalam penyesuaian sosial, (3) prasangka tidak muncul sebagai problem yang dihadapi pendatang dalam proses penyesuaian sosial karena masyarakat bersikap terbuka pada pendatang, (4) pendatang juga tidak menjumpai adanya diskriminasi dari masyarakat setempat sebagai problem dalam proses penyesuaian sosial, pendatang berusaha melakukan penyesuaian agar dapat diterima. vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT PROBLEM APPEARING IN SOCIAL ADJUSTMENT PROCESS AMONGEST FOREIGN STUDENTS STUDYING IN YOGYAKARTA Diana Artanty Psychology Faculty Sanata Dharma University Yogyakarta 2008 The objective of this research is the kinds of problem appearing social adjustment process include language difference, behavior differences, prejudice, and discrimination faced by foreign students in Yogyakarta. This is a descriptive research with survey method. A non-scaled questionnaire with open-ended question used to collect research data. The subject are 74 foreign students in Psychology. And the research shows that: (1) Language difference has become a small problem in social adjustment process of foreign student. (2) Curfew become habitual problem that foreign student had to face in social adjustment process. (3) Prujudice is not a comer student’s problem in social adjustment process because of local society openness to the foreign student. (4) Local society discrimination is not a problem in social adjustment process, foreign students are trying to adapt in order to be part of the society. viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji dan Syukur atas kasih Tuhan yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Problem-problem yang muncul dalam proses penyesuaian sosial pada mahasiswa pendatang yang melanjutkan studi di Yogyakarta.” Skripsi ini tak lepas dari peran serta dan bantuan dari berbagai pihak yang telah banyak membantu penulis, untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Tuhan-ku, Gembalaku….. Terima kasih tak terhingga atas semua berkat dan kasihNya kepadaku yang tak pernah berkesudahan… 2. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Terima kasih juga atas waktu yang diberikan saat pengambilan data. 3. Bapak Dr. A. Supratiknya selaku dosen pembimbing. Terima kasih atas kesabaran, bimbingan dan perhatiannya yang begitu besar, sehingga penulis akhirnya bisa menyelesaikan skripsi. 4. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si, terima kasih atas perhatian dan waktu yang diberikan. 5. Ibu MM. Nimas Eki S., S.Psi., M.Si, terima kasih atas perhatian dan saran yang diberikan. 6. Ibu Sylvia CMYM, S.Psi., M.si selaku dosen pembimbing akademik, dan Bp. Siswa, terima kasih atas penyertaannya selama ini. 7. Mba Etta, terima kasih karena sudah boleh “mengganggu” di kelas. 8. Kepada yang Tercinta: Papa-Mama, Terimakasih….terima kasih….terima kasih banyak ya… atas pengorbanan…kasih….bimbingan…dan semua yang tak terucap…..Tuhan menyertai selalu…. 9. Kakakku tersayang, Yulia Ekayanti. Terima kasih banyak atas perhatian, kebersamaan, cerita, pemikiran dan bantuan 24 jam nya…. 10. Buat “pasukan kecilku” di rumah yang selalu menghibur dan tak pernah marah kapanpun diganggu… x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. Kepada keluarga besar Ong Keng Hwa dan Auw Jang Ing Tik. Terima kasih atas doa, perhatian dan dukungannya. 12. Cordel dan Tante. Terima kasih banyak ya teman…..atas semua suka duka bersama. Meskipun ada jarak, tapi teknologi tetap bekerja…. 13. Buat Honey n Lao, makasih buat semua yang sudah ku dapat dari kalian, u know lah…. 14. Buat Nyun, Welly dan Vivi. Terima kasih karena sudah mau menjadi penyemangat, teman tidur malam, juga atas bantuan dan dukungannya, meskipun cerewet tapi bermanfaat… 15. Buat Diyant, ojek sejatiku juga buat Oho. Terima kasih atas bantuannya… 16. Ginoex dan J. Makasih sudah mau menerima curhatku…. 17. Teman-temanku: Maria n Adri… Terima kasih atas kasih dan kisahnya…. 18. Buat teman-teman kost 99 n ex 99 juga buat angkatan 01 keep contact 19. Pak Gi’ terimakasih keramahan yang tidak pernah hilang. 20. Tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu per satu. -Le Gra- Yogyakarta, 2008 Penulis xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI Halaman Judul ……………………………………………………. i Halaman Persetujuan Pembimbing ………………………………. ii Halaman Pengesahan …………………………………...………… iii Halaman Motto …………………………………...………………. iv Halaman Persembahan …...…………………………….…………. v Pernyataan Keaslian Karya ………………………………………. vi Abstrak .….…………………………………………………… …. vii Abstract …………………………………………………………… viii Halaman Persetujuan Publikasi……………………………………. ix Kata Pengantar …………………………………………………… x Daftar Isi .…………………………………………………………. xii Daftar Tabel ………………………………………………………. xv Daftar Diagram……………………………………………………. xvii Daftar Lampiran ……………………………………… ………….. xix BAB I PENDAHULUAN ……………………………………….. 1 A. Latar Belakang………. ………………………………… 1 B. Rumusan Masalah …………………..………………….. 6 C. Tujuan Penelitian ……...……………………………….. 6 D. Manfaat Penelitian……………………………………… 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………… 8 xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI A. Pengertian pendatang......................................................…… 8 B. Penyesuaian sosial……………….......................................... 9 1. Pengertian penyesuaian sosial……………………… 9 2. Faktor-faktor yang menpengaruhi penyesuaian sosial 11 3. Problem-problem penyesuaian sosial……………… 13 C. Problem-problem yang muncul dalam proses penyesuaian sosial pada mahasiswa pendatang yang melanjutkan studi di Yogyakarta………………………………………………. 22 BAB III METODE PENELITIAN ………………………………… 25 A. Jenis penelitian ….………………………………………… . 25 B. Variabel penelitian . …………………………………….. .... 26 C. Definisi operasional……………………...…………………. 27 D. Subyek penelitian…………………………………………… 29 E. Alat pengumpulan data dan Pertanggung jawaban mutu…… 31 1. Alat pengumpulan data …...………………………… 31 2. Pertanggung jawaban mutu ………………………… 36 F. Analisis Data ………………..………………………………. 39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………. 41 A. Pelaksanaan…………..………………………………….…. 41 B. Prosedur pengolahan data …………………………………. 41 C. Deskripsi hasil penelitian ………………………………….. 42 1. Bahasa……………………………………………… 43 2. Perilaku/kebiasaan………………………………….. 51 xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Prasangka………………………………………….. 60 4. Diskriminasi……………………………………….. 68 D. Pembahasan ……………………………………………… 76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...………………………… 86 A. Kesimpulan ……………………………………………… 86 B. Saran……………………………………………………… 88 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………… 89 LAMPIRAN xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 1 : Distribusi item………………………………………… ……….. 33 Tabel 2 : Ringkasan kategorisasi item 1..…………………………………. 43 Tabel 3 : Ringkasan kategorisasi item 2....………………………………... 44 Tabel 4 : Ringkasan kategorisasi item 7…………………………………... 44 Tabel 5 : Ringkasan kategorisasi item 8…………………………..……… 45 Tabel 6 : Ringkasan kategorisasi item 9..……………………………….... 46 Tabel 7 : Ringkasan kategorisasi item 19………………………………… 47 Tabel 8 : Ringkasan kategorisasi item 20………………………………… 48 Tabel 9 : Ringkasan kategorisasi item 25………………………………… 49 Tabel 10 : Ringkasan kategorisasi item 33……………………………….. 49 Tabel 11 : Ringkasan kategorisasi item 34……………………………….. 50 Tabel 12 : Ringkasan kategorisasi item 3.………………………………... 51 Tabel 13 : Ringkasan kategorisasi item 4.………………………………… 52 Tabel 14 : Ringkasan kategorisasi item 10………………………………… 53 Tabel 15 : Ringkasan kategorisasi item 18………………………………… 54 Tabel 16 : Ringkasan kategorisasi item 21………………………………… 55 Tabel 17 : Ringkasan kategorisasi item 22………………………………… 56 Tabel 18 : Ringkasan kategorisasi item 27………………………………… 56 Tabel 19 : Ringkasan kategorisasi item 28………………………………… 57 Tabel 20 : Ringkasan kategorisasi item 32………………………………… 58 Tabel 21 : Ringkasan kategorisasi item 35………………………………… 59 Tabel 22 : Ringkasan kategorisasi item 5.………………………………… 60 xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 23 : Ringkasan kategorisasi item 11………………………………… 60 Tabel 24 : Ringkasan kategorisasi item 14………………………………… 61 Tabel 25 : Ringkasan kategorisasi item 15………………………………… 62 Tabel 26 : Ringkasan kategorisasi item 16………………………………… 63 Tabel 27 : Ringkasan kategorisasi item 23………………………………… 64 Tabel 28 : Ringkasan kategorisasi item 29………………………………… 64 Tabel 29 : Ringkasan kategorisasi item 30………………………………… 65 Tabel 30 : Ringkasan kategorisasi item 36………………………………… 66 Tabel 31 : Ringkasan kategorisasi item 38………………………………… 67 Tabel 32 : Ringkasan kategorisasi item 6.………………………………… 68 Tabel 33 : Ringkasan kategorisasi item 12………………………………… 68 Tabel 34 : Ringkasan kategorisasi item 13………………………………… 69 Tabel 35 : Ringkasan kategorisasi item 17………………………………… 70 Tabel 36 : Ringkasan kategorisasi item 24………………………………… 71 Tabel 37 : Ringkasan kategorisasi item 26………………………………… 72 Tabel 38 : Ringkasan kategorisasi item 31………………………………… 73 Tabel 39 : Ringkasan kategorisasi item 37………………………………… 74 Tabel 40 : Ringkasan kategorisasi item 39………………………………… 74 Tabel 41 : Ringkasan kategorisasi item 40………………………………… 75 xvi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR DIAGRAM Diagram 1 : Item 1……………………………………………………. 43 Diagram 2 : Item 2……………………………………………………. 44 Diagram 3 : Item 7……………………………………………………. 45 Diagram 4 : Item 8……………………………………………………. 45 Diagram 5 : Item 9……………………………………………………. 46 Diagram 6 : Item 19..…………………………………………………. 47 Diagram 7 : Item 20..…………………………………………………. 48 Diagram 8 : Item 25..…………………………………………………. 49 Diagram 9 : Item 33..…………………………………………………. 50 Diagram 10 : Item 34..…………………………………………………. 51 Diagram 11 : Item 3……………………………………………………. 52 Diagram 12 : Item 4……………………………………………………. 53 Diagram 13 : Item 10..…………………………………………………. 53 Diagram 14 : Item 18…..………………………………………………. 54 Diagram 15 : Item 21..…………………………………………………. 55 Diagram 16 : Item 22..…………………………………………………. 56 Diagram 17 : Item 27..…………………………………………………. 57 Diagram 18 : Item 28..…………………………………………………. 57 Diagram 19 : Item 32..…………………………………………………. 58 Diagram 20 : Item 35..…………………………………………………. 59 Diagram 21 : Item 5……………………………………………………. 60 Diagram 22 : Item 11..…………………………………………………. 61 xvii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Diagram 23 : Item 14..…………………………………………………. 61 Diagram 24 : Item 15..…………………………………………………. 62 Diagram 25 : Item 16..…………………………………………………. 63 Diagram 26 : Item 23..…………………………………………………. 64 Diagram 27 : Item 29..…………………………………………………. 65 Diagram 28 : Item 30.…………………………………………………. 65 Diagram 29 : Item 36.…………………………………………………. 66 Diagram 30 : Item 38..…………………………………………………. 67 Diagram 31 : Item 6……………………………………………………. 68 Diagram 32 : Item 12..…………………………………………………. 69 Diagram 33 : Item 13..…………………………………………………. 70 Diagram 34 : Item 17..…………………………………………………. 70 Diagram 35 : Item 24..…………………………………………………. 71 Diagram 36 : Item 26..…………………………………………………. 72 Diagram 37 : Item 31..…………………………………………………. 73 Diagram 38 : Item 37..…………………………………………………. 74 Diagram 39 : Item 39..…………………………………………………. 74 Diagram 40 : Item 40..…………………………………………………. 75 xviii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Kuesioner Lampiran 2 : Jawaban subjek dan kategorisasi Lampiran 3 : Konsistensi jawaban responden xix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyaknya pendatang dari luar Pulau Jawa yang melanjutkan studi di Yogyakarta nampaknya bukan peristiwa yang aneh lagi. Tidak hanya mereka yang berasal dari kota kecil datang ke Yogyakarta, mereka yang berasal dari kota besar seperti Jakarta atau bahkan daerah di luar Pulau Jawa juga tidak ragu untuk melanjutkan studi di Yogyakarta. Kota Yogyakarta memang terkenal dengan sebutan kota Pelajar. Para pendatang akan tinggal di Yogyakarta, setidaknya selama menyelesaikan studinya. Mereka akan menghadapi lingkungan yang berbeda dengan lingkungan yang selama ini mereka tempati. Lingkungan yang berbeda tentu juga memiliki kebudayaan yang berbeda. Kebudayaan merupakan: (1) hasil kegiatan dan penciptaan manusia seperti kepercayaan, kesenian, adat-istiadat; (2) hasil berpikir atau akal budi yang didapat dari alam sekeliling yang digunakan untuk kesejahteraan manusia (Salim, 1998). Budaya juga didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, waktu, peranan, hubungan ruang, konsep alam semesta, objek-objek materi dan milik yang diperoleh sekelompok orang dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok (Samovar & Porter, 1982). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Menyesuaikan diri dengan lingkungan baru bukanlah hal yang mudah, mengingat apa yang menjadi kebiasaan di lingkungan para pendatang belum tentu berlaku juga di lingkungan baru mereka. Banyak problem yang dapat muncul dalam proses tersebut. Pendatang harus mampu menyesuiakan diri dengan lingkungan yang akan menjadi tempat tinggal barunya agar dapat diterima dalam masyarakat tersebut. Individu yang ingin masuk dalam suatu kelompok masyarakat tertentu harus mampu untuk mengakui dan mentaati nilainilai, norma-norma, serta pedoman tingkah laku yang berlaku di dalam masyarakat tersebut agar dapat diterima oleh masyarakat sebagai anggotanya (Ahmadi, 1991). Oleh karena itu, para pendatang harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru mereka. Menyesuaikan diri dengan lingkungan baru tidak dapat dilakukan dalam sekejap mata, namun memerlukan suatu proses. Untuk memulai proses tersebut, tentu para pendatang harus berinteraksi dengan penduduk setempat. Interaksi sosial merupakan suatu hubungan antara dua individu atau lebih, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya (Ahmadi, 1991). Proses penyesuaian yang akan dilakukan para pendatang terjadi dalam lingkup hubungan sosial tempat individu hidup dan berinteraksi dengan orang lain. Proses tersebut dikenal dengan proses penyesuaian sosial. Hubunganhubungan yang ada dalam proses penyesuaian sosial mencakup hubungan individu dengan masyarakat disekitar tempat tinggalnya. Hubungan tersebut berkaitan dengan pola kebudayaan, tingkah laku, aturan, adat, hukum, dan nilai- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 nilai yang berlaku dalam masyarakat yang berhubungan dengan proses penyesuaian sosial (Mu’tadin, 2002). Proses penyesuaian sosial yang akan dihadapi para pendatang bukanlah tanpa hambatan. Banyak problem yang akan timbul dalam proses penyesuaian tersebut. Adanya perbedaan bahasa dan adat kebiasaan, munculnya prasangka dan diskriminasi dapat menjadi faktor penghambat dalam proses penyesuaian sosial. Proses komunikasi menjadi faktor penting dalam proses penyesuaian sosial. Manusia menggunakan bahasa dalam berinteraksi dan berkomunikasi untuk menyampaikan informasi kepada manusia lainnya. Penyampaian informasi dapat dikatakan efektif apabila pembawa dan penerima informasi memiliki kesamaan arti mengenai informasi tersebut. Namun bila bahasa yang digunakan si pembawa berbeda dengan bahasa yang digunakan si penerima, tentu informasi akan sulit dimengerti. Bahasa yang digunakan daerah satu dengan yang lainnya biasanya berbeda. Lewat komunikasi, kita menyesuaikan diri dan berhubungan dengan lingkungan kita, serta mendapatkan keanggotaan dan rasa memiliki dalam berbagai kelompok sosial yang mempengaruhi kita (Samovar & Porter, 1982). Oleh karena itu perbedaan bahasa dapat menjadi salah satu problem yang cukup mendasar dalam proses penyesuaian sosial. Adanya perbedaan kebudayaan juga dapat menimbulkan perbedaan perilaku/kebiasaan. Individu yang berasal dari budaya satu dapat berperilaku berbeda dengan individu dari kebudayaan lain, karena apa yang dianggap benar di suatu daerah belum tentu dianggap benar pula di daerah lain. Individu akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 terbiasa untuk berperilaku sesuai dengan apa yang berlaku di lingkungannya dan perilaku tersebut akan melekat pada dirinya sehingga akan sulit untuk diubah. Permasalahan akan muncul ketika individu berpindah tempat dimana kebiasaan yang berlaku di daerahnya tidak berlaku di daerah yang baru. Individu harus menyesuaikan perilakunya sesuai dengan kebiasaan yang berlaku di daerah tersebut agar dapat diterima oleh masyarakatnya. Selain itu, munculnya prasangka sosial yang belum jelas kebenarannya juga sering kali terjadi. Prasangka sosial merupakan sikap-perasaan orang terhadap golongan manusia tertentu, golongan ras atau kebudayaan, yang berlainan dengan golongan orang yang berprasangka itu (Gerungan, 1986). Bila kita memasuki lingkungan yang baru dengan kebudayaan yang berbeda dapat menyebabkan kebingungan untuk menyesuaikan diri. Selain itu biasanya kita akan menduga-duga dan berprasangka bagaimana keadaan masyarakat baru tersebut, mulai dari keramahan anggota masyarakat, apa yang dapat diterima dan tidak dapat diterima oleh masyarakat tersebut, dan lain-lain. Prasangka sosial biasanya terdiri atas sikap negatif terhadap golongan lain dan mempengaruhi tingkah lakunya terhadap golongan manusia lain tadi (Sears, 1985). Prasangka sosial yang pada mulanya merupakan sikap-sikap perasaan negatif itu lambat laun dapat berubah menjadi tindakan diskriminatif terhadap orang yang termasuk golongan yang diprasangkai itu, tanpa ada alasan-alasan obyektif yang mendasari. Tindakan diskriminatif diartikan sebagai perilaku menerima atau menolak seseorang berdasarkan (atau setidaknya dipengaruhi oleh) keanggotaan kelompoknya (Sears, 1985). Gerungan (1986) mendefinisikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 tindakan diskriminatif sebagai tindakan yang bercorak menghambat, merugikan, bahkan dapat mengancam kehidupan pribadi orang hanya karena mereka termasuk dalam golongan orang yang diprasangkai itu. Diskriminasi diungkapkan sebagai perilaku yang tidak seimbang terhadap perorangan, atau kelompok, berdasarkan sesuatu, biasanya bersifat kategorikal, atau atribut-atribut khas, seperti berdasarkan ras, suku bangsa, agama atau keanggotaan kelas-kelas sosial. Diskriminasi mencakup perilaku apa saja, yang berdasarkan pengkategorian dari masyarakat, yang tidak ada hubungannya dengan kemampuan individu atau jasanya (Theodorson & Theodorson, 1979). Proses penyesuian sosial akan sulit dilakukan apabila tindakan diskriminatif melekat pada individu-individu yang berperan serta di dalamnya. Terjadinya proses penyesuaian sosial dalam menghadapi lingkungan baru ternyata tidaklah mudah, banyak problem yang muncul di dalamnya. Para pendatang yang melanjutkan studi di Yogyakarta tentu akan mengalami proses tersebut dengan segala problemnya. Agar para pendatang dan penduduk setempat dapat hidup berdampingan, maka problem-problem penyesuaian sosial perlu diperhatikan. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai problem-problem dalam proses penyesuaian sosial mahasiswa pendatang yang melanjutkan studi di Yogyakarta. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 B. Rumusan Masalah Problem-problem apa sajakah yang muncul dalam proses penyesuaian sosial yang dialami oleh para mahasiswa pendatang yang melanjutkan studinya di Yogyakarta? C. Tujuan Penelitian Memberikan gambaran mengenai problem-problem yang timbul akibat proses penyesuaian sosial mahasiswa pendatang yang melanjutkan studi di Yogyakarta. D. Manfaat Penelitian 1. Teoretik Memberikan gambaran mengenai problem-problem yang muncul saat proses penyesuaian sosial yang berkaitan dengan ilmu Psikologi Sosial. Salah satu hubungan yang dipelajari dalam ilmu tersebut adalah mengenai hubungan manusia dengan lingkungannya. Penelitian ini dapat menjabarkan apa yang dihadapi para mahasiswa pendatang dalam menghadapi proses penyesuaian sosial di lingkungan baru yang memiliki kebudayaan berbeda dengan kebudayaan mereka. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 2. Praktis Memberikan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai halhal yang berkaitan dengan problem-problem yang muncul dalam proses penyesuaian sosial mahasiswa pendatang yang melanjutkan studi di Yogyakarta. Serta memberikan wacana evaluasi pada masyarakat yang mengalaminya agar dapat menghadapi problemproblem yang mungkin muncul. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II TINJAUAN PUSTAKA Yogyakarta memang menjadi salah satu kota yang menjadi tujuan utama para pendatang untuk meraih gelar sarjana. Setiap daerah memang memiliki kebudayaannya sendiri. Begitu juga dengan para pendatang, budaya mereka belum tentu sama dengan budaya di Yogyakarta. Apa yang dianggap benar oleh budaya mereka belum tentu dianggap benar pula oleh budaya setempat. Agar dapat bertahan hidup di lingkungan yang baru, para pendatang harus mampu untuk menyesuaikan diri. Proses penyesuaian yang melibatkan interaksi dengan penduduk setempat dan melibatkan kebiasaan/aturan yang berlaku di tempat tersebut dikenal sebagai penyesuaian sosial. Proses penyesuaian sosial dalam menghadapi kebudayaan yang berbeda tersebut bukanlah proses yang mudah dan tanpa masalah. Banyak problem yang akan muncul akibat proses penyesuaian sosial di lingkungan baru. A. Pengertian Pendatang Para pendatang sebagai pihak yang akan menjalani proses penyesuaian sosial menjadi faktor yang penting dalam penelitian ini. Pendatang dapat didefinisikan sebagai orang asing atau orang yang bukan merupakan penduduk asli (KBBI, 1998:187). Dalam penelitian ini, yang termasuk sebagai pendatang adalah para mahasiswa yang berasal dari luar kota Yogyakarta untuk melanjutkan studi, bukan sekedar para pendatang yang hanya berkunjung. Proses penyesuaian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 sosial membutuhkan waktu yang tidak sebentar, oleh karena itu pendatang yang dimaksudkan adalah para mahasiswa pendatang yang akan menetap cukup lama di Yogyakarta. Para mahasiswa baru yang melanjutkan studi dapat masuk dalam kategori tersebut karena mereka akan lama tinggal di Yogyakarta untuk menyelesaikan studinya. B. Penyesuaian Sosial 1. Pengertian Penyesuaian Sosial Menurut Salim (1998) penyesuaian sosial adalah proses penyesuaian diri seseorang dengan lingkungan sosialnya sehingga ia dapat hidup dan berfungsi dengan baik di lingkungannya. Mu’tadin (2002) mengatakan, setiap individu hidup di dalam masyarakat. Di dalam masyarakat tersebut terdapat proses saling mempengaruhi satu sama lain silih berganti. Dari proses tersebut timbul suatu pola kebudayaan dan tingkah laku sesuai dengan sejumlah aturan, hukum, adat, dan nilai-nilai yang mereka patuhi, demi untuk mencapai penyelesaian bagi persoalan-persoalan hidup sehari-hari. Proses ini dikenal dengan proses penyesuaian sosial. Penyesuaian sosial terjadi dalam lingkup hubungan sosial tempat individu hidup dan berinteraksi dengan orang lain. Hubungan-hubungan tersebut mencakup hubungan dengan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya, keluarga, sekolah, teman atau masyarakat luas secara umum. Dalam hal ini individu dan masyarakat sebenarnya sama-sama memberikan dampak bagi komunitas. Individu menyerap berbagai informasi, budaya, dan adat istiadat yang ada, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 sementara masyarakat diperkaya oleh karya yang diberikan oleh sang individu (Mu’tadin, 2002). Mu’tadin juga mengungkapkan bahwa apa yang diserap atau dipelajari individu dalam proses interaksi dengan masyarakat masih belum cukup untuk menyempurnakan penyesuaian sosial yang memungkinkan individu untuk mencapai penyesuaian pribadi dan sosial dengan cukup baik. Proses penyesuaian sosial mencakup kemauan individu untuk mematuhi norma-norma dan peraturan sosial kemasyarakatan. Setiap masyarakat biasanya memiliki aturan yang tersusun denga sejumlah ketentuan atau norma atau nilai-nilai tertentu yang mengatur hubungan individu dengan kelompok. Dalam proses penyesuaian sosial, individu mulai berkenalan dengan kaidah-kaidah dan peraturan-peraturan yang ada lalu mematuhinya sehingga menjadi bagian dari dirinya dan agar individu dapat berperilaku sesuai dengan pola tingkah laku kelompok. Schneiders (1964) mendefinisikan penyesuaian sosial sebagai kemampuan individu untuk bereaksi seefektif mungkin untuk mencapai keseimbangan terhadap kenyataan dan situasi sosial. Individu mempunyai penyesuaian yang baik bila mampu menyesuaikan diri dalam lingkungan keluarga, pendidikan, atau masyarkat. Penyesuaian sosial juga diartikan sebagai keberhasilan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap orang lain dan terhadap kelompok. Artinya bagaimana usaha individu tersebut untuk hidup dan bergaul dengan orang lain serta hidup di dalam kelompok masyarakat, di mana dalam kelompok tersebut memiliki norma. Afifudin (1985) menambahkan, penyesuaian sosial merupakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 usaha untuk menciptakan situasi dan kondisi yang serasi antara seorang individu dengan individu lainnya atau seseorang dengan masyarakat sekitarnya sehingga terjadi hubungan yang berbentuk timbal balik yag harmonis antara keduanya. Menurut Gerungan (1986) penyesuaian sosial adalah perilaku mengubah diri sendiri sesuai dengan keadaan lingkungan tanpa menimbulkan konflikkonflik yang berarti. Dalam hal ini individu harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar sehingga keberadaannya dapat diterima. Jadi penyesuaian sosial merupakan kemampuan individu dalam berusaha untuk bertingkah laku tepat, untuk hidup, bergaul, dan berinteraksi pada lingkungan sosial sesuai dengan norma-norma, aturan-aturan yang berlaku dalam lingkungan sosialnya, serta memenuhi tuntutan yang ada dalam masyarakat agar dapat diterima di lingkungan tersebut. Dan merupkan proses memahami mengenai apa yang diinginkan individu ataupun lingkungan sosialnya. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Penyesuaian Sosial a. Faktor internal/dari dalam diri individu (Schneider, 1964) Terdiri dari: (1) Kondisi fisik: berkaitan dengan penampilan fisik, penampilan yang menarik cenderung dapat membuat seseorang lebih mudah untuk bergaul dan diterima dalam pergaulan sehingga lebih mudah menyesuaikan diri. (2) Perkembangan intelektual: berkaitan dengan kestabilan emosi, kemampuan untuk bertindak untuk mencapai tujuan, berpikir rasional, dan untuk berhubungan dengan lingkungan sosial secara efektif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 b. Keluarga (Hurlock, 1991) Berupa perilaku yang muncul karena adanya bimbingan orang tua atau timbul karena adanya perilaku meniru dari orang tua atau orang dewasa lainnya dalam proses belajar. c. Lingkungan masyarakat Lingkungan mempengaruhi perilaku individu dengan adanya budaya, aturan/norma yang berlaku. Salah satu kesulitan yang dihadapi individu dalam mempelajari perilaku sosial adalah bahwa setiap kelompok memiliki normanya sendiri mengenai hal-hal yang dapat diterima dan tidak dapat diterima dalam kebudayaannya. Kebudayaan merupakan: (1) hasil kegiatan dan penciptaan manusia seperti kepercayaan, kesenian, adat-istiadat; (2) hasil berpikir atau akal budi yang didapat dari alam sekeliling yang digunakan untuk kesejahteraan manusia (Salim,1998). Matsumoto (2004) mendefinisikan budaya sebagai sebuah konstruk sosiopsikologis, suatu kesamaan dalam sekelompok orang dalam fenomena psikologis seperti nilai, sikap, keyakinan dan perilaku. Budaya juga didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, waktu, peranan, hubungan ruang, konsep alam semesta, objekobjek materi dan milik yang diperoleh sekelompok orang dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok (Samovar & Porter, 1982). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 Nilai-nilai budaya yang mempengaruhi pola pikir dan perilaku termasuk penyesuaian sosialnya. Salah satu kesulitan yang dihadapi individu dalam mempelajari perilaku sosial yang dapat diterima msyarakat adalah bahwa setiap budaya dalam masyarakat memiliki ketentuan sendiri mengenai apa yang dapat diterima atau tidak oleh masyarakatnya. Dan masyarakat itu sendiri menentukan standar perilaku sosial yang dapat diterima atau tidak dapat diterima. 3. Problem-problem Penyesuaian Sosial Proses penyesuaian sosial dapat terjadi dengan mudah bila kebudayaan yang satu dapat menyesuaikan dengan kebudayaan lainnya, namun tidak semua perbedaan kebudayaan yang ada dapat disesuaikan dengan mudahnya. Perbedaan-perbedaan pada setiap kebudayaan dapat menimbulkan problemproblem dalam proses penyesuian sosial. Menurut Kartono & Gulo (1987) problem dapat diartikan sebagai suatu situasi yang sulit untuk dipahami dan memerlukan pemecahan untuk menyelesaikannya. Problem-problem yang muncul dalam proses penyesuaian sosial yang harus dihadapi oleh para pendatang tentu juga memerlukan penyelesaian agar proses tersebut dapat terlaksana. Lewat komunikasi kita menyesuaikan diri dan berhubungan dengan lingkungan kita (Samovar & Porter, 1982). Bahasa merupakan sarana komunikasi yang digunakan saat berinterkasi dengan orang lain. Melalui bahasa, budaya diturunkan dari generasi ke generasi. Para pendatang yang ingin menyesuaikan diri juga menggunakan bahasa untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 berinteraksi dan memahami budaya setempat yang berlaku. Masalah akan timbul apabila interaksi yang terjadi menggunakan bahasa yang berbeda, seperti yang dialami oleh para pendatang. Perbedaan bahasa akan menghambat proses pemahaman antar individu yang berperan di dalamnya (Matsumoto, 2004). Menurut Berry, Poortinga, Segall, dan Dasen (1999) hubungan/interaksi antar individu yang memiliki perbedaan budaya dalam suatu kelompok masyarakat dapat mengacu pada sikap kategorisasi/diskriminasi pada individu lain yang bukan merupakan anggota kelompoknya. Setiap anggota kelompok merasa harus melestarikan kebiasaan atau budayanya agar selalu dianggap ada. Namun disisi lain hal tersebut akan membuat anggota kelompok lain akan menganggap adanya perbedaan diantara mereka sehingga mereka akan memberi perlakuan yang berbeda pada individu yang bukan anggota kelompoknya. Berry, Poortinga, Segall, dan Dasen (1999) juga menambahkan munculnya prasangka dari kelompok satu yang ditujukan pada kelompok lain yang memiliki perbedaan pandangan atau kebudayaan. Keyakinan yang tertanam dalam pola pikiran setiap individu akan membuat individu tersebut merasa selalu waspada terhadap hal-hal yang tidak sesuai dengan pola pikir tersebut. Kewaspadaan yang dimiliki tersebut dapat mengambat sistem interaksi dengan individu lain yang memiliki perbedaan dengannya. Perbedaan bahasa, perbedaan perilaku/kebiasaan tentu dapat menghambat proses tersebut. Selain itu adanya pandangan-pandangan negatif mengenai kebudayaan lain juga dapat menimbulkan problem-problem seperti prasangka, dan diskriminasi dalam proses penyesuaian sosial tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 a. Perbedaan Bahasa Bahasa adalah sarana utama untuk berkomunikasi dengan orang lain dan menyimpan informasi. Bahasa juga merupakan sarana utama dalam pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya. Bahkan, tanpa bahasa, budaya sebagaimana yang kita kenal tidak akan ada. Bahasa yang satu dapat sangat berbeda dengan bahasa yang lain, dan perbedaan-perbedaan ini terkait dengan beberapa perbedaan-perbedaan penting dalam kebiasaan dan perilaku pada budaya yang menaungi bahasa tersebut (Matsumoto, 2004). Para pendatang yang ingin menyesuaikan diri biasanya akan mengalami kesulitan karena adanya perbedaan bahasa. Mereka akan sulit memahami kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat apabila tidak memahami bahasa yang berlaku, karena sarana utama untuk berkomunikasi adalah bahasa. Matsumoto (2004) juga mengatakan, pemahaman kita mengenai bahasa dan hubungannya dengan perilaku dan budaya menjadi hal yang penting. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pengetahuan mengenai lebih dari satu bahasa menjadi alat yang vital dalam memahami dan berkomunikasi dengan orang dari budaya lain. Samovar & Porter (1982) mengungkapkan, lewat komunikasi kita menyesuaikan diri dan berhubungan dengan lingkungan kita, serta mendapatkan keanggotaan dan rasa memiliki dalam berbagai kelompok sosial yang mempengaruhi kita. Proses komunikasi menjadi faktor yang cukup penting dalam penyesuaian sosial. Sebagaimana masyarakat setempat memperoleh pola kebudayaan melalui komunikasi dari generasi sebelumnya, para pendatang juga menemukan pola kebudayaan masyarakat setempat melalui komunikasi. Tetapi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 dalam banyak kasus, bahasa yang digunakan sebagai sarana komunikasi sangat berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut sering merintangi timbulnya saling pengertian antara para pendatang dengan masyarakat setempat. Melalui pengalaman berkomunikasi yang terus-menerus, para pendatang akan memperoleh kecakapan berkomunikasi yang ia butuhkan untuk menghadapi lingkungan barunya. Kecakapan pendatang dalam berkomunikasi akan berfungsi sebagai seperangkat alat penyesuaian sosial. Kecakapan berkomunikasi pendatang nantinya akan mempermudah semua aspek penyesuaian dalam masyarakat setempat (Samovar & Porter, 1982) . Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa bahasa sebagai sarana utama dalam berkomunikasi. Para pendatang perlu berkomunikasi dengan masyarakat setempat agar dapat memahami pola-pola kebudayaan yang berlaku sehingga dapat menyesuaikan diri dalam proses penyesuaian sosial. Tetapi bahasa yang digunakan dalam satu daerah dapat sangat berbeda dengan daerah yang lainnya. b. Perbedaan perilaku/kebiasaan Dayakisni & Yuniardi (2004) mendefinisikan budaya sebagai seperangkat nilai, sikap, keyakinan dan perilaku yang dimiliki oleh sekelompok orang. Budaya ada dalam diri individu, salah satu bentuk dari budaya adalah perilaku/kebiasaan pada individu tersebut. Setiap budaya memiliki pola perilaku dan kebiasaan yang berlaku dalam kelompoknya (Matsumoto, 2004). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 Individu harus dapat berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku dalam kelompoknya agar dapat diterima dalam masyarakat tersebut. Bila perilaku seorang individu tidak sesuai dengan kebiasaan yang berlaku, maka individu tersebut akan dianggap sebagai orang luar atau tidak diakui sebagai anggota kelompok tersebut. Para pendatang tentu memiliki pola perilaku/kebiasaan sendiri yang berbeda dengan kebiasaan yang berlaku di Yogkakarta, karena mereka memiliki kebudayaan yang berbeda pula. Apa yang berlaku di suatu daerah belum tentu juga berlaku di daerah lain. Agar dapat diterima oleh masyarakat setempat, tentu para pendatang harus mampu mengubah perilaku/kebiasaannya dan berusaha untuk menyesuaikan dengan kebiasaan yang ada. Tetapi proses penyesuaian tersebut dapat menimbulkan kesulitan, perilaku yang sudah melekat pada diri individu sekian lama tentu akan sulit untuk diubah. Oleh karena itu, perbedaan perilaku/kebiasaan juga dapat menjadi penghalang dalam proses penyesuaian sosial yang dihadapi oleh para mahasiswa pendatang. c. Prasangka sosial Prasangka dapat diartikan sebagai sikap yang tidak baik dan dapat dianggap sebagai suatu predisposisi untuk mempersepsi, berpikir, merasa dan bertindak dengan cara-cara yang menentang atau menjauhi dan bukan menyokong atau mendekati orang lain, terutama sebagai anggota kelompok (Newcomb, 1978). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 Prasangka adalah sebuah sikap (biasanya negatif) terhadap anggota kelompok tertentu, semata berdasarkan keanggotaan mereka dalam kelompok tersebut. Seseorang yang memiliki prasangka terhadap kelompok sosial tertentu cenderung mengevaluasi anggotanya dengan cara yang sama (biasanya secara negatif) semata karena mereka anggota kelompok tersebut. Prasangka dapat melibatkan perasaan negatif atau emosi pada orang yang dikenai prasangka ketika mereka hadir atau hanya dengan memikirkan anggota kelompok yang tidak mereka sukai. Prasangka juga dapat menyebabkan munculnya kecenderungan untuk bertingkah laku secara negatif terhadap mereka yang menjadi obyek prasangka (Baron & Byrne, 2003). Ahmadi (1991) mengatakan bahwa prasangka sosial adalah suatu sikap negatif yang diperlihatkan oleh individu atau kelompok terhadap individu lain atau kelompok lain. Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya prasangka, diantaranya adalah: 1. Prasangka timbul karena adanya perbedaan, dimana perbedaan akan menimbulkan perasaan superior. Perbedaan di sini dapat meliputi: a. Perbedaan phisik/biologis, ras. b. Perbedaan lingkungan/geografis. c. Perbedaan kekayaan. d. Perbedaan status sosial. e. Perbedaan kepercayaan. f. Perbedaan norma sosial. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 2. Prasangka timbul karena kesan yang menyakitkan atau pengalaman yang tidak menyenangkan. 3. Prasangka timbul karena adanya anggapan yang sudah menjadi pendapat umum atau kebiasaan di dalam lingkungan tertentu. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat menjadi penyebab timbulnya prasangka. Individu/masyarakat biasanya hanya melihat seseorang dari apa yang nampak dari luar untuk menilai seseorang tanpa mau mengenal pribadi orang tersebut. Banyak orang hanya melihat phisik/ras dari individu lain untuk memberi penilaian. Bila penilaian itu positif maka untuk selanjutnya tidak akan terjadi masalah. Seorang individu dapat diperlakukan berbeda bila ia berasal dari golongan tertentu. Misalnya bila masyarakat setempat memiliki pandangan bila orang Cina itu pelit/orang Batak itu keras, meskipun mereka tidak mengenalnya namun karena masyarakat sudah berpandangan seperti itu, maka bila mereka melihat orang Cina/Batak akan menganggap orang itu pelit atau keras. Di lain pihak, pengalaman juga dapat menjadi penyebab seseorang diperlakukan berbeda. Misalkan bila seseorang medapatkan pengalaman yang tidak menyenangkan dengan orang dari suku/ras lain. Maka bila ia bertemu dengan orang lain yang berasal dari suku yang sama dengan orang tadi, secara otomatis akan menganggap orang tersebut memiliki sifat yang sama dengan orang yang membuatnya mendapat pengalaman buruk. Ia tidak akan peduli lagi bahwa kepribadian setiap orang tidaklah sama. Dalam prasangka setiap situasi dianggap berkaitan. Atas dasar keyakinan ini, maka segala pengalaman yang diperoleh seseorang mengenai suatu suku PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 dipandang/ditafsirkannya dari segi keyakinan tersebut. Akibatnya orang tidak mau tahu terhadap kenyataan-kenyataan yang tidak sesuai dengan prasangka itu. Prasangka sosial biasanya terdiri atas sikap negatif terhadap golongan lain dan mempengaruhi tingkah lakunya terhadap golongan manusia lain tadi. Prasangka sosial yang pada mulanya merupakan sikap-sikap perasaan negatif itu lambat laun dapat berubah menjadi tindakan diskriminatif terhadap orang yang termasuk golongan yang diprasangkai itu, tanpa ada alasan-alasan obyektif yang mendasari. Prasangka-prasangka yang timbul biasanya dapat menghambat proses penyesuaian diri yang dilakukan seseorang (Sears, 1985). Jadi prasangka sosial merupakan suatu sikap atau perasaan negatif yang diperlihatkan oleh individu atau kelompok terhadap individu lain, suatu predisposisi untuk mempersepsi, berpikir, merasa dan bertindak dengan cara-cara yang menentang atau menjauhi dan perasaan negatif itu lambat laun dapat berubah menjadi tindakan diskriminatif terhadap orang yang termasuk golongan yang diprasangkai itu, tanpa ada alasan-alasan obyektif yang mendasari. Proses penyesuaian sosial dapat terhambat bila prasangka-prasangka tersebut muncul. d. Diskriminasi Diskriminasi adalah pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara berdasarkan perbedaan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dan lain sebagainya (KBBI, 1998:208). Prasangka sosial yang pada mulanya merupakan sikap-sikap perasaan negatif itu lambat laun dapat berubah menjadi tindakan diskriminatif terhadap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 orang yang termasuk golongan yang diprasangkai itu, tanpa ada alasan-alasan obyektif yang mendasari. Tindakan diskriminatif diartikan sebagai perilaku menerima atau menolak seseorang berdasarkan (atau setidaknya dipengaruhi oleh) keanggotaan kelompoknya (Sears, 1985). Diskriminasi merupakan tingkah laku negatif yang ditujukan kepada anggota kelompok sosial yang menjadi obyek prasangka (Baron & Byrne, 2003). Gerungan (1986) mendefinisikan tindakan diskriminatif sebagai tindakan yang bercorak menghambat, merugikan, bahkan dapat mengancam kehidupan pribadi orang hanya karena mereka termasuk dalam golongan orang yang diprasangkai itu. Menurut Theodorson & Theodorson (1979) diskriminasi adalah perlakuan yang tidak seimbang terhadap perorangan, atau kelompok, berdasarkan sesuatu, biasanya bersifat kategorikal, atau atribit-atribut khas, seperti berdasarkan ras, suku bangsa, agama, atau keanggotaan kelas-kelas sosial. Sedangkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengemukakan diskriminasi mencakup perilaku apa saja, yang berdasarkan perbedaan yang dibuat secara alamiah atau pengkategorian masyarakat, yang tidak berhubungan dengan kemampuan yang dimiliki individu yang dikenai perlakuan diskriminasi. Diskriminasi mengandung perlakuan yang tidak sama terhadap sekelompok orang. Jadi diskriminasi merupakan tingkah laku negatif yang yang tidak seimbang yang ditujukan pada seseorang atau kelompok tertentu karena individu atau kelompok tersebut merupakan bagian dari anggota masyarakat yang memiliki perbedaan suku, ras, agama maupun status sosial. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 C. Problem-problem yang Muncul dalam Proses Penyesuaian Sosial pada Mahasiswa Pendatang yang Melanjutkan Studi di Yogyakarta Kebudayaan merupakan sekumpulan sikap, nilai, keyakinan dan perilaku yang dimiliki bersama oleh sekelompok orang. Bila sekelompok orang itu terus hidup bersama tanpa ada campur tangan dari kelompok lain, tentu masalah tidak akan muncul. Namun bila ada dua kebudayaan atau lebih yang berbeda, karena setiap daerah memiliki kebudayaannya sendiri, tentu akan menimbulkan masalah. Apa yang dianggap benar oleh budaya yang satu belum tentu dianggap benar pula oleh kebudayaan yang lain begitu pula yang terjadi di Yogyakarta sebagai kota pelajar. Para pendatang yang berasal dari luar Pulau Jawa dan ingin melanjutkan studi di Yogyakarta harus dapat menyesuaikan diri agar dapat bertahan hidup. Mereka akan membawa kebudayaan yang sudah melekat pada diri mereka ke Yogyakarta yang tentu saja sudah memiliki kebudayaannya sendiri. Permasalahan tidak akan muncul apabila kebudayaan pendatang sama dengan kebudayaan yang berlaku di Yogyakarta. Para pendatang akan mudah untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Tetapi dengan adanya perbedaan tersebut tentu mereka akan menghadapi kesulitan dalam proses penyesuaian. Proses penyesuaian yang berhubungan dengan interaksi masyarakat setempat dengan segala perbedaan, kebiasaan, adat dan aturan-aturan yang berlaku di dalam masyarakat tersebut dikenal dengan proses penyesuaiam sosial. Individu dapat hidup berdampingan bila proses penyesuaian sosial dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 dilakukan. Tetapi banyak permasalahan yang akan timbul dalam proses penyesuaian sosial tersebut. Perbedaan bahasa yang dimiliki oleh para pendatang dapat menjadi penghalang terjadinya penyesuaian sosial. Mereka perlu untuk memahami polapola kebudayaan yang berlaku di masyarakat setempat, bahasa merupakan sarana utama untuk memahami hal tersebut. Tetapi bahasa yang digunakan para pendatang belum tentu dapat dimengerti oleh masyarakat setempat, begitu pula sebaliknya. Perbedaan bahasa seperti itulah yang dapat menghambat proses penyesuaian sosial. Perbedaan kebudayaan juga dapat menimbulkan perbedaan perilaku/kebiasaan. Individu yang berasal dari budaya satu dapat berperilaku berbeda dengan individu dari kebudayaan lain, karena apa yang dianggap benar di suatu daerah belum tentu dianggap benar pula di daerah lain. Permasalahan akan muncul ketika individu berpindah tempat dimana kebiasaan yang berlaku di daerahnya tidak berlaku di daerah yang baru. Individu harus menyesuaiakan perilakunya sesuai dengan kebiasaan yang berlaku di daerah tersebut agar dapat diterima oleh masyarakatnya. Bila prasangka muncul sebelum proses penyesuaian terjadi, maka akan tercipta jarak diantaranya. Bila ada jarak tentu kedua belah pihak tidak akan dapat saling memahami. Prasangka sosial merupakan suatu sikap atau perasaan negatif yang diperlihatkan oleh individu atau kelompok terhadap individu lain. Diskriminasi dapat pula muncul dalam menghadapi proses penyesuaian sosial. Diskriminasi merupakan pembedaan perlakuan maupun hak dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 masyarakat yang didasarkan pada perbedaan warna kulit, golongan, suku, agama, dan sebagainya. Perbedaan budaya dari masing-masing pihak dapat menumbulkan perlakuan diskriminasi. Diskriminasi menyebabkan perbedaan perlakuan dan hal tersebut dapat menghambat proses penyesuaian, karena dalam diskriminasi orang cenderung hanya mau berkomunikasi dengan anggota kelompoknya sendiri dan menganggap anggota kelompok lain tidak baik. Banyaknya permasalahan yang mungkin muncul seperti adanya perbedaan bahasa, perbedaan perilaku/kebiasaan, munculnya prasangka, dan diskriminasi tentu akan menghambat proses penyesuaian sosial. Permasalahan tersebut nampaknya dapat menjadi hal yang menarik untuk diteliti secara lebih mendalam agar dapat diketahui apakah mahasiswa pendatang yang berasal dari luar Pulau Jawa dan melanjutkan studinya di Yogyakarta mengalami problemproblem dalam proses penyesuaian sosial. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan mendeskripsikan, mencatat, menganalisis dan menginterpretasikan kondisikondisi yang terjadi sekarang ini. Penelitian deskriptif mempelajari masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena, ataupun pengukuran yang cermat tentang fenomena dalam masyarakat. Penelitian ini mengembangkan konsep, menghimpun fakta, tetapi tidak menguji hipotesis (Mardalis, 1990). Nawawi & Martini (1994) menambahkan, penelitian deskriptif merupakan penelitian yang menggambarkan keadaan pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Metode deskriptif memusatkan perhatiannya pada penemuan fakta. Penelitian deskriptif tidak hanya berhenti pada penyajian fakta. Penelitian ini tidak sekedar menyajikan fakta dan data mentah saja. Data dan fakta yang diperoleh akan diolah dan ditafsirkan untuk kemudian dilakukan proses analisis sehingga hasil penelitian dapat diperoleh (Nawawi & Martini, 1994). Penelitian ini menggunakan desain survei. Survei merupakan penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. Desain survei membedah dan menguliti serta mengenal masalah-masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap keadaan atau peristiwa yang sedang berlangsung. Penelitian ini dilakukan dalam waktu yang bersamaan terhadap sejumlah individu (Nazir, 1985). Penelitian survei merupakan upaya pengumpulan informasi dari sebagian populasi yang dianggap dapat mewakili populasi tertentu. Metode ini bertitik tolak pada konsep, hipotesis, dan teori yang sudah mapan sehingga tidak akan memunculkan teori baru. Penelitian ini memiliki sifat verifikasi atau pengecekan terhadap teori yang sudah ada (Mantra, 2001). Dalam penelitian survei, pada umumnya informasi atau data dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. Data dikumpulkan dari responden sebagai sampel yang dianggap mewakili populasi penelitian. Penelitian survei memiliki tujuan untuk mempelajari fenomena sosial yang terjadi (Singarimbun & Effendi, 1981). B. Variabel Penelitian Variabel merupakan sesuatu yang diteliti dalam sebuah penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah problem-problem yang muncul dalam proses penyesuaian sosial pada mahasiswa pendatang yang melanjutkan studi di Yogyakarta. Problem-problem tersebut meliputi perbedaan bahasa, perbedaan kebiasaan, prasangka, dan diskriminasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 C. Definisi Operasional Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap problem-problem yang muncul dalam proses penyesuaian sosial pada mahasiswa pendatang yang melanjutkan studi di Yogyakarta. Problem penyesuaian sosial diungkap menggunakan kuesioner penyesuaian sosial yang akan disusun oleh peneliti. Proses penyesuaian yang berhubungan dengan interaksi masyarakat setempat dengan segala perbedaan, kebiasaan, adat dan aturan-aturan yang berlaku di dalam masyarakat tersebut dikenal dengan proses penyesuaiam sosial Penyesuaian sosial merupakan kemampuan individu dalam berusaha untuk bertingkah laku tepat, untuk hidup, bergaul, dan berinteraksi pada lingkungan sosial sesuai dengan norma-norma, aturan-aturan yang berlaku dalam lingkungan sosialnya, serta memenuhi tuntutan yang ada dalam masyarakat tersebut agar dapat diterima di lingkungan tersebut. Proses penyesuaian sosial yang dihadapi oleh mahasiswa pendatang bukanlah suatu proses yang mudah. Mereka harus mampu untuk menghadapi proses tersebut agar dapat diterima dalam masyarakat. Banyak problem-problem yang mungkin muncul dan dapat menghambat terjadinya proses penyesuaian sosial tersebut. Problem-problem tersebut diantaranya adalah: 1. Perbedaan bahasa Perbedaan bahasa yang dimiliki oleh para pendatang dapat menjadi penghalang terjadinya penyesuaian sosial. Mereka perlu untuk memahami pola-pola kebudayaan yang berlaku di masyarakat setempat, bahasa merupakan sarana utama untuk memahami hal tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 2. Perbedaan perilaku/kebiasaan Permasalahan akan muncul ketika kebiasaan yang berlaku tidak sesuai dengan kebiasaan para pendatang, mereka akan mengalami kesulitan ketika harus menyesuaikan kebiasaan yang berlaku. 3. Prasangka Prasangka sosial merupakan suatu sikap atau perasaan negatif yang diperlihatkan oleh individu atau kelompok terhadap individu lain. Bila prasangka muncul sebelum proses penyesuaian terjadi, maka akan tercipta jarak diantaranya yang dapat menghambat munculnya saling memahami antara pendatang dan penduduk setempat, hal tersebut tentu dapat mengganggu proses penyesuian sosial. Mahasiswa pendatang yang diprasangkai oleh masyarakat setempat tentu akan menghadapi kesulitan dalam proses penyesuaian sosial. 4. Diskriminasi Diskriminasi merupakan pembedaan perlakuan maupun hak dalam masyarakat yang didasarkan pada perbedaan warna kulit, golongan, suku, agama, dan sebagainya. Dalam diskriminasi orang cenderung hanya mau berkomunikasi dengan anggota kelompoknya sendiri dan menganggap anggota kelompok lain tidak baik. Perlakuan diskriminasi masyarakat setempat terhadap mahasiswa pendatang dapat menghambat proses penyesuaian sosial yang harus dilakukan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 Mahasiswa pendatang yang akan melanjutkan studi di tempat baru yang memiliki perbedaan kebudayaan tentu harus menghadapi proses penyesuaian sosial agar dapat diterima di lingkungan tersebut. Mereka tentu juga harus siap untuk menghadapi problem-problem dalam proses penyesuaian sosial tersebut. Untuk mengetahui problem-problem apa saja yang muncul dalam proses penyesuaian sosial yang dialami mahasiswa pendatang dan melanjutkan studi di Yogyakarta, maka akan digunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Penelitian ini akan menggunakan kuesioner yang akan dibagikan secara langsung kepada sejumlah mahasiswa yang dianggap sebagai kelompok yang representatif dalam mewakili keseluruhan populasi yang akan diteliti. Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner akan disusun sesuai dengan apa yang akan diukur sehingga jawaban yang diperoleh dapat mengungkap data-data yang diperlukan. Jawabanjawaban responden terhadap butir soal yang diberikan akan menunjukkan jenisjenis problem yang dihadapi mahasiswa pendatang dalam proses penyesuaian sosial. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tanpa skala dengan bentuk pertanyaan terbuka. Semua jawaban yang diperoleh melalui kuesioner akan dicatat dan dikelompokkan sesuai dengan kategori. D. Subyek Penelitian Tiap penelitian memerlukan sejumlah orang yang harus diselidiki sebagai subyek penelitian. Jumlah keseluruhan dari subyek penelitian disebut sebagai populasi. Secara ideal kita harus menyelidiki keseluruhan populasi yang menjadi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 subyek penelitian (Arikunto, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa baru Universitas Sanata Dharma angkatan 2007, yang berasal dari luar kota Yogyakarta. Mahasiswa baru dianggap sebagai populasi yang paling cocok karena mereka baru saja datang untuk tinggal di lingkungan sosial yang masih asing bagi mereka. Para pendatang harus menghadapi proses penyesuaian sosial agar dapat diterima di lingkungan baru mereka sehingga mereka dapat menetap di lingkungan tersebut. Bila populasi terlalu besar kita dapat menggunakan sejumlah sampel sebagai subyek yang representatif, yaitu yang mewakili keseluruhan populasi itu. Ada berbagai macam teknik pengambilan sampel. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Dalam purposive sampling, pemilihan sekelompok subyek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Sebutan purposive menunjukkan bahwa teknik ini digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Purposive sampling didasarkan pada informasi yang mendahului tentang keadaan populasi (Hadi, 2004). Sampel penelitian ini adalah para mahasiswa baru fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma. Banyak mahasiswa baru di fakultas Psikologi yang berasal dari kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan yang ada di Yogyakarta. Sebagian besar dari mereka merupakan pendatang yang berasal dari luar Pulau Jawa sehingga memiliki perbedaaan budaya yang cukup terlihat. Oleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 karena itu, mahasiswa baru di fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma dianggap sebagai sample yang cukup mewakili dalam penelitian. Sampel penelitian akan dikhususkan pada mahasiswa pendatang yang tinggal di daerah perkampungan (bukan daerah perumahan). Hal tersebut dikarenakan daerah perkampungan dianggap masih memiliki masyarakat sebagai penganut adat daerah yang cukup kuat. Tidak seperti masyarakat yang tinggal di daerah perumahan dimana masyarakatnya sudah cenderung modern dan biasanya menganggap adat daerah bukan hal yang penting. E. Alat Pengumpulan Data dan Pertanggung Jawaban Mutu 1. Alat Pengumpulan Data Pengumpulan data akan dilakukan dengan metode kuesioner. Pembagian kuesioner bertujuan untuk memperoleh data yang dapat mengungkap fakta dan kebenaran dari apa yang dialami oleh subyek. Kuesioner adalah suatu penyelidikan mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak), dilakukan dengan jalan mengedarkan daftar pertanyaan secara tertulis kepada sejumlah subyek untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan (respon) tertulis seperlunya. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengungkap prasangka, harapan, opini, rasa tertekan, frustasi, dan lain-lain (Kartono, 1980). Pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam kuesioner berupa pertanyaan langsung yang terarah kepada informasi mengenai data yang hendak diungkap. Data yang dimaksud berupa fakta atau opini yang menyangkut diri subyek. Hal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 ini berkaitan dengan asumsi dasar penggunaan kuesioner, yaitu bahwa subyek merupakan orang yang paling mengerti tentang dirinya sendiri (Azwar, 1999). Jenis kuesioner yang akan digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner tanpa skala (non-scaled questionnaire). Pertanyaan yang diberikan merupakan pertanyaan terbuka (open-ended question), sehingga subyek memiliki kebebasan dalam menjawab setiap pertanyaan yang diberikan. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner akan disusun dan disesuaikan dengan apa yang akan diungkap, yaitu problem-problem yang muncul dalam penyesuaian sosial. Pertanyaan-pertanyaan yang dipergunakan dalam kuesioner diharapkan dapat mengungkap hal-hal yang berhubungan dengan: perbedaan bahasa, perbedaan perilaku/kebiasaan, prasangka, dan diskriminasi. Kuesioner tersebut diharapkan dapat mengungkapkan problemproblem yang muncul dalam proses penyesuaian sosial yang dihadapi oleh mahasiswa/i baru dan melanjutkan studi di Yogyakarta. Seluruh jawaban yang didapatkan melalui kuesioner tersebut kemudian akan diolah agar dapat menghasilkan data yang dapat dianalisis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 Tabel 1 Distribusi Item No 1 Aspek Perbedaan bahasa Pertanyaan Jumlah 1.Apakah Anda mengalami hambatan dalam 10 berkomunikasi dengan masyarakat setempat? 2.Kesulitan apa saja yang Anda alami ketika berkomunikasi dengan masyarakat setempat? 3.Apakah Anda mengerti apabila masyarakat setempat berbicara kepada Anda dengan menggunakan bahasa Jawa? 4.Seberapa sering masyarakat menggunakan bahasa tersebut dalam berkomunikasi dengan Anda? 5.Bahasa apa yang paling sering digunakan oleh masyarakat setempat ketika berkomunikasi dengan Anda? 6.Apakah masyarakat setempat tidak suka bila Anda menggunakan bahasa daerah Anda? 7.Apakah Anda pernah mendapat teguran saat menggunakan bahasa daerah Anda di Yogyakarta? Mengapa? 8.Apakah masyarakat setempat lebih menghargai bila Anda berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Jawa? Mengapa? 9.Apakah Anda dianggap sebagai anggota kelompok tertentu karena bahasa yang Anda gunakan? 10.Apakah Anda dituntut untuk menggunakan bahasa Jawa saat masyarakat setempat? berkomunikasi oleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 2 Perbedaan perilaku/ kebiasaan 1.Apakah cita rasa makanan/masakan yang ada di Yogyakarta tidak sesuai dengan Anda? 2.Apakah Anda cara/gaya merasa berpakaian nyaman yang dengan berlaku di Yogyakarta? 3.Apakah Anda pernah mendapat teguran mengenai cara/gaya berpakaian Anda? Apa alasannya? 4.Apakah cara/gaya berbicara dibenarkan/diterima Anda oleh tidak masyarakat setempat? 5.Apakah Anda sering mendapat teguran karena melanggar kebiasaan yang berlaku di masyarakat setempat? Teguran dan kebiasaan apa? 6.Apakah Anda mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan kebiasaan yang berlaku di Yogyakarta? Seberapa sering Anda mengalaminya? 7.Apakah menurut Anda jam malam yang berlaku secara umum saat ini (pk. 21.00 WIB) terlalu awal? 8.Apakah perilaku Anda sering kali tidak dibenarkan oleh masyarakat setempat? Perilaku yang bagaimana? 9.Apakah Anda merasa sulit untuk diterima oleh masyarakat setempat karena memiliki perilaku/kebiasaan yang berbeda? 10.Hal-hal apa saja (yang bertentangan mengenai kebiasaan) yang berlaku di daerah asal Anda 10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 namun tidak berlaku di Yogyakarta? 3 Prasangka 1.Apakah Anda mendapat sikap negatif dari 10 masyarakat setempat? Sikap yang bagaimana? 2.Apakah Anda selalu dipandang negatif karena berasal dari luar Yogyakarta oleh masyarakat setempat? 3.Apakah masyarakat setempat tidak menyukai pendatang? 4.Apakah Anda sering/pernah mendapat sebutan (negatif) tertentu karena berasal dari daerah tertentu? Sebutan apa yang Anda dapatkan? 5.Apakah masyarakat setempat selalu mencurigai pendatang dalam banyak hal? 6.Apakah Anda dianggap sebagai pendatang karena berasal dari daerah tertentu? 7.Apakah anda sering dianggap sebagai orang asing yang mengganggu oleh masyarakat setempat? Jelaskan! 8.Apakah Anda sering menjadi tersangka bila ada kasus kehilangan oleh masyarakat setempat? 9.Apakah masyarakat setempat sering mengejek/menghina suku/ras pendatang? 10.Apakah Anda pernah dianggap memiliki sifat yang tidak baik karena berasal dari daerah tertentu? Sifat seperti apa? 4 Diskriminasi 1.Apakah Anda mengalami perlakuan berbeda dari masyarakat setempat? Apa saja yang Anda alami? 2.Apakah Anda sering dijauhi oleh masyarakat 10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 setempat? 3.Apakah sebagai pendatang, Anda sering tidak dihargai oleh masyarakat setempat? 4.Apakah Anda sering mendapat perlakuan tidak ramah dari masyarakat setempat? 5.Apakah Anda mendapat perlakuan tidak adil dari masyarakat setempat? Seperti apa? 6.Apakah Anda tidak diterima oleh masyarakat setempat sebagai pendatang? 7.Apakah Anda sering kali tidak dilibatkan dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh masyarakat setempat? Mengapa? 8.Apakah Anda mendapat perlakuan kasar dari masyarakat setempat? 9.Apakah Anda merasa dipersulit oleh masyarakat setempat dalam bersosialisasi? 10.Apakah Anda mengalami kesulitan ketika menghadapi aparat desa? Kesulitan seperti apa? TOTAL 40 2. Pertanggung jawaban mutu a. Validitas Validitas berasal dari kata validity yang memiliki arti ketepatan suatu instrument pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1996). Suatu alat pengukur dikatakan valid, jika alat itu mengukur apa yang harus diukur oleh alat itu (Nasution, 1982). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 Penelitian ini menggunakan validasi isi. Validasi isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgement. Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam validitas isi adalah sejauh mana item-item tes mewakili komponen-komponen dalam dalam keseluruhan kawasan isi obyek yang hendak diukur dan sejauh mana item-item mencerminkan ciri perilaku yang hendak diukur (Azwar, 1999). Validitas ini, dimaksudkan bahwa bahan yang diuji relevan dengan kemampuan, pengetahuan, pelajaran, pengalaman atau latar belakang subyek (Nasution, 1982). Validitas isi memiliki dua tipe, yaitu: validitas muka dan validitas logis. Validitas muka diselidiki dengan cara meminta seseorang, mulai dari pakar sampai subyek yang dites itu sendiri, memeriksa dan menyimpulkan apakah pertanyaan-pertanyaan yang digunakan memberi kesan mengukur sifat yang mau diukur (Supratiknya, 1998). Uji validitas muka dilakukan dengan cara melakukan wawancara singkat kepada beberapa subyek untuk menanyakan apakah kuesioner yang digunakan mampu mengungkap apa yang ingin diukur dalam penelitian ini. Hasil yang didapat adalah bahwa subyek-subyek tersebut menyatakan bahwa kuesioner telah memberikan kesan mampu mengukur apa yang ingin diukkur. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa validitas muka telah terpenuhi. Sedangkan validitas logis dilaksanakan dengan merumuskan apa yang akan diukur dan menyusun item-item yang mencakup semua aspek PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 penting dari penelitian dan pihak yang berkompeten/professional judgement akan menganalisis secara rasional apakah item-item tersebut telah mencerminkan wilayah penting dari penelitian tersebut (Azwar, 1999). Uji validitas logis dilakukan dengan cara mengajukan kuesioner yang akan digunakan kepada Dr. A. Supratiknya selaku professional judgement untuk menilai apakah item-item yang ada telah mencakup semua aspek yang digunakan dalam penelitian. Kuesioner tersebut telah dinyatakan memenuhi kriteria sehingga dapat dikatakan valid. b. Reliabilitas Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Pengukuran yang tidak reliabel akan menunjukkan hasil penelitiann yang tidak dapat dipercaya (Azwar, 1999). Teknik reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik ulangan (test-retest). Dalam teknik ulangan, alat pengukuran yang sama digunakan pada sejumlah subyek yang sama pada saat yang berbeda dan dalam kondisi pengukuran yang relatif sama. Teknik ini juga mengasumsikan bahwa gejala yang diukur tidak berubah selama tenggang waktu pengukuran pertama dan pengukuran yang kedua (Hadi, 2004). Pengambilan data pertama dilakukan pada bulan April, dan pengambilan data ke-2 dilakukan satu bulan kemudian kepada beberapa subyek yang telah digunakan sebelumnya. Konsistensi jawaban subyek PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 saat pengambilan data pertama dan kedua dapat memberikan bukti mengenai reliabilitas. Apabila jawaban subyek sama atau tidak jauh beda antara pengambilan pertama dan kedua maka dapat dikatakan reliabilitas telah tercapai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum jawaban subyek dalam dua kali pengambilan data relatif konsisten. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa reliabilitas dalam penelitian ini bisa dipertanggungjawabkan. F. Analisis Data Data hasil penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Analisis kuantitatif akan melalui dua tahap. Tahap pertama adalah mengkoding dan mengkategorisasikan semua jawaban yang telah didapat. Tahap kedua adalah menghitung frekuensi dan prosentasenya Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam menganalisis data. Langkah-langkah tersebut adalah: 1. Mengkoding jawaban. Koding akan didasarkan pada jawaban yang diberikan responden dalam menjawab soal-soal mengenai problemproblem dalam proses penyesuaian sosial. 2. Membuat kategorisasi berdasarkan koding yang telah dibuat. 3. Menghitung frekuensi dan prosentase. 4. Membuat diagram untuk memudahkan melihat prosentase per kategori jawaban responden. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 5. Menganalisis data untuk mendapatkan gambaran secara utuh sehingga pertanyaan dalam penelitian dapat terjawab. 6. Menarik kesimpulan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian dilakukan dengan cara membagikan kuesioner sebagai alat pengumpul data kepada subyek penelitian yang telah ditentukan sebelumnya sesuai dengan kebutuhan. Subyek penelitian ini adalah seluruh mahasiswa/i pendatang angkatan 2007 Fakultas Psikologi, yang tinggal/kost di daerah perkampungan dan bukan daerah perumahan. Proses penelitian dilaksanakan pada hari Selasa, 1 April 2008 dan Rabu, 2 April 2008. Lokasi penelitian bertempat di Fakultas Psikologi, Kampus III Universitas Sanata Dharma, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kuesioner dibagikan kepada seluruh subyek yang berjumlah 74 orang, dan kuesioner tersebut kembali dengan jumlah yang sama setelah diisi. B. Prosedur Pengolahan Data Pengolahan data yang dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap yang dilakukan adalah: 1. membuat koding atas jawaban yang telah diberikan oleh subyek 2. mengelompokkan jawaban subyek yang telah dikoding ke dalam kategori-kategori yang muncul PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 3. menghitung prosentase dari setiap frekuensi kategori jawaban yang ada dengan rumus: N × 100% ΣN N = jumlah jawaban subyek setiap kategori ∑N = jumlah seluruh subyek C. Deskripsi Hasil Penelitian Data yang diperlukan diambil dengan cara membagikan kuesioner kepada subyek penelitian. Subyek penelitian yang digunakan adalah para mahasiswa/i baru (tanpa memandang perbedaan jenis kelamin) yang berasal dari luar Yogyakarta, karena mereka memiliki perbedaan kebudayaan yang cukup kentara dengan kebudayaan yang berlaku di Yogyakarta. Mahasiswa yang masuk dalam kategori baru adalah mereka yang belum cukup lama (< 1 tahun) tinggal di Yogyakarta. Kuesioner yang telah diisi akan menyajikan data mentah yang akan diolah untuk dianalisis. Langkah pertama adalah proses koding. Setelah data dikoding, maka akan dikelompokkan ke dalam kategori-kategori yang muncul dari jawaban subyek. Langkah berikutnya adalah menghitung besarnya prosentase dengan rumus yang telah ditentukan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 Berikut penjabaran tabel ringkasan kategorisasi beserta perhitungan prosentasenya: 1. Bahasa Tabel 2 Ringkasan kategorisasi item 1 Bahasa yang digunakan masyarakat setempat dalam berkomunikasi: Kategori jawaban Frekuensi 32 23 19 74 Indonesia Jawa Keduanya Jumlah % 43 31 26 100 Diagram 1 Item 1 26% Indonesia 43% Jaw a Keduanya 31% Dari tabel 2 dapat dilihat dari 74 jawaban mahasiswa/i, sebanyak 32 mahasiswa (43%) menjawab menggunakan bahasa Indonesia, 23 mahasiswa (31%) menjawab penggunaan bahasa Jawa, sisanya 19 mahasiswa (26%) menjawab menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa ketika masyarakat berkomunikasi dengan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak masyarakat yang menggunakan bahasa Indonesia saat berkomunikasi dengan mahasiswa pendatang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 Tabel 3 Ringkasan kategorisasi item 2 Intensitas masyarakat menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi dengan pendatang: Kategori jawaban Frekuensi % Jarang 24 32 Kadang-kadang 14 19 Sering 36 49 Jumlah 74 100 Diagram 2 Item 2 32% Jarang 49% Kadang-kadang Sering 19% Dari tabel 3 terlihat bahwa 24 mahasiswa (32%) menjawab masyarakat jarang menggunakan bahasa Jawa saat berbicara dengan mereka, 14 mahasiswa (19%) merasa masyarakat hanya kadang-kadang saja menggunakan bahasa Jawa, sedangkan 36 mahasiswa (49%) menjawab masyarakat sering menggunakannya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat lebih sering menggunakan bahasa Jawa saat berkomunikasi dengan mahasiswa pendatang. Tabel 4 Ringkasan kategorisasi item 7 Kemampuan mahasiswa/i pendatang dalam mengerti/memahami ketika masyarakat menggunakan bahasa Jawa: Kategori jawaban Frekuensi % Mampu 34 46 Cukup 12 16 Sedikit/tidak mampu 28 38 Jumlah 74 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 Diagram 3 Item 7 Mampu 38% 46% Cukup Sedikit/tidak mampu 16% Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa 34 mahasiswa (46%) mampu mangerti/memahami, 12 mahasiswa (16%) cukup memahami dan 28 mahasiswa (38%) hanya sedikit memahami atau bahkan tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh masyarakat setempat ketika berkomunikasi. Hal itu menunjukkan bahwa cukup banyak mahasiswa yang mampu untuk mengerti/memahami pembicaraan yang mereka lakukan ketika berkomunikasi dengan masyarakat setempat. Tabel 5 Ringkasan kategorisasi item 8 Apakah Anda mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan masyarakat sekitar? Kategori jawaban Frekuensi % Tidak ada 39 53 Ada 35 47 Jumlah 74 100 Diagram 4 Item 8 47% Tidak ada 53% Ada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 Dari tabel 5, dapat dilihat bahwa 39 mahasiswa (53%) menyatakan mereka tidak mengalami kesulitan saat berkomunikasi dengan masyarakat sekitar, dan 35 mahasiswa (47%) merasa tidak mengalami kesulitan ketika berkomunikasi. Hal tersebut menunjukan bahwa lebih banyak mahasiswa yang merasa tidak mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan masyarakat setempat, meski tidak sedikit pula mahasiswa yang mengalami kesulitan. Tabel 6 Ringkasan kategorisasi item 9 Hambatan dalam berkomunikasi dengan masyarakat setempat: Kategori jawaban Frekuensi % Tidak ada 39 53 Perbedaan bahasa 20 27 Kurangnya interaksi 7 9 Perasaan asing 8 11 Jumlah 74 100 Diagram 5 Item 9 Tidak ada 11% 9% Perbedaan bahasa 53% 27% Kurangnya interaksi Perasaan asing Dari tabel 6, nampak bahwa sebanyak 39 mahasiswa (53%) tidak menemui hambatan dalam berkomunikasi, 20 mahasiswa (27%) merasa menghadapi masalah perbedaan bahasa yang menghambat komunikasi mereka. Interaksi yang kurang juga dapat menghambat komunikasi, hal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 itu disampaikan oleh 7 mahasiswa (9%), sedangkan 8 mahasiswa (11%) sisanya merasa munculnya perasaan asing sebagai penghambat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lebih banyak mahasiswa yang tidak menemui hambatan dalam berkomunikasi dengan masyarakat setempat. Tabel 7 Ringkasan kategorisasi item 19 Apakah mahasiswa pendatang mendapat teguran ketika menggunakan bahasa daerah oleh masyarakat sekitar? Mengapa? Kategori jawaban Frekuensi % Tidak, pendatang berusaha menyesuaikan 40 54 bahasa yang digunakan Tidak, masyarakat menerima perbedaan 23 31 bahasa Ya, masyarakat tidak mau menerima bahasa 11 15 pendatang Jumlah 74 100 Diagram 6 Item 19 Tidak, pendatang menyesuaikan bahasa yang digunakan 15% Tidak, masyarakat menerima perbedaan bahasa 54% 31% Ya, masyarakat tidak menerima bahasa pendatang Dari tabel 7, nampak 40 mahasiswa (54%) menyesuaikan bahasa yang digunakan masyarakat saat berbicara sehingga tidak mendapatkan teguran, 23 mahasiswa (31%) menyatakan masyarakat menerima perbedaan bahasa pendatang, sehingga tidak mempermasalahkannya. Selain itu 11 mahasiswa (15%) merasa masyarakat tidak mau menerima perbedaan bahasa dan hal itu menyebabkan adanya teguran ketika pendatang menggunakan bahasa daerahnya. Dengan demikian dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 dikatakan bahwa lebih banyak mahasiswa yang dapat menyesuaikan penggunaan bahasa ketika berkomunikasi. Tabel 8 Ringkasan kategorisasi item 20 Apakah masyarakat lebih suka bila pendatang menggunakan bahasa Jawa ketika berbicara? Mengapa? Kategori jawaban Frekuensi % Ya, masyarakat merasa dihargai 25 34 Ya, komunikasi lebih lancar 9 12 Tidak, masyarakat menerima dengan terbuka 49 54 Jumlah 74 100 Diagram 7 Item 20 Ya, masyarakat merasa dihargai 30% Ya, komunikasi lebih lancar 59% 11% Tidak, masyarakat menerima dengan terbuka Dari tabel 8, terlihat bahwa 25 mahasiswa (34%) menjawab bahwa masyarakat lebih suka bila pendatang mau menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi dengan alasan mereka merasa lebih dihargai, dan 9 mahasiswa (12%) menjawab komunikasi akan lebih lancar dengan bahasa Jawa. Sedangkan 49 mahasiswa (54%) menjawab bahwa masyarakat tidak mempermasalahkan ketidakmampuan mahasiswa pendatang untuk berbicara dengan bahasa Jawa. Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat mau menerima pendatang walaupun para pendatang tidak mampu menguasai bahasa Jawa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 Tabel 9 Ringkasan kategorisasi item 25 Apakah pendatang dianggap sebagai anggota kelompok tertentu karena bahasa yang digunakannya oleh masyarakat? Kategori jawaban Frekuensi % Ya 7 9 Tidak 67 91 Jumlah 74 100 Diagram 8 Item 25 9% Ya Tidak 91% Dari tabel 9, terlihat bahwa sebanyak 7 mahasiswa (9%) merasa bahwa pendatang dianggap sebagai anggota kelompok tertentu karena bahasa yang mereka gunakan, dan 67 mahasiswa (91%) merasa tidak dianggap seperti itu oleh masyarakat setempat. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa mahasiswa pendatang tidak dianggap sebagai anggota kelompok tertentu karena bahasa yang mereka gunakan oleh masyarakat. Tabel 10 Ringkasan kategorisasi item 33 Apakah pendatang dituntut untuk menggunakan bahasa Jawa saat berkomunikasi dengan penduduk setempat? Apa alasannya? Kategori jawaban Frekuensi % Ya, agar pendatang dapat beradaptasi 3 4 Tidak, kurangnya komunikasi 4 5 Tidak, masyarakat dan pendatang saling memahami 28 38 Tidak, masyarakat menerima perbedaan 39 53 Jumlah 74 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 Diagram 9 Item 33 4% Tidak, kurangnya komunikasi 5% 53% Ya, agar pendatang dapat beradaptasi 38% Tidak, masyarakat dan pendatang saling memahami Tidak, masyarakat menerima perbedaan Dari tabel 10, dapat dilihat bahwa 3 mahasiswa (4%) menyatakan bahwa masyarakat menuntut pendatang untuk menguasai bahasa Jawa agar dapat beradaptasi. Di lain pihak, 4 mahasiswa (5%) menjawab bahwa masyarakat tidak menuntut pendatang karena mereka sangat jarang berkomunikasi satu sama lain. Sedangkan 28 mahasiswa (38%) menyatakan alasan pendatang dan masyarakat saling memahami. Dan sebanyak 39 mahasiswa (53%) merasa bahwa masyarakat menerima pendatang dengan perbedaan bahasa yang ada sehingga tidak diperlukan adanya tuntutan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pendatang merasa bahwa mereka diterima oleh masyarakat tanpa tuntutan menguasai bahasa Jawa. Tabel 11 Ringkasan kategorisasi item 34 Apakah masyarakat setempat menggunakan bahasa Jawa ketika berkomunikasi dengan pendatang? Apa alasannya? Kategori jawaban Frekuensi % Ya, memperlancar komunikasi 15 20 Ya, pendatang berusaha menggunakan bahasa Jawa 19 26 Tidak, masyarakat menerima perbedaan 30 41 Tidak, kurangnya interaksi 10 13 Jumlah 74 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 Diagram 10 Item 34 14% 40% 20% 26% Ya, memperlancar komunikasi Ya, pendatang berusaha menggunakan bahasa Jaw a Tidak, masyarakat menerima perbedaan Tidak, kurangnya interaksi Dari tabel 11, nampak 15 mahasiswa (20%) menyatakan masyarakat menggunakan bahasa Jawa saat berkomunikasi untuk memperlancar komunikasi dengan pendatang dan 19 mahasiswa (26%) menggunakan bahasa Jawa karena pendatang mau menggunakan bahasa Jawa. Sedangkan 30 mahasiswa (41%) menjawab, masyarakat tidak menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi dengan alasan menghargai perbedaan bahasa dan 10 mahasiswa (13%) menyatakan kurangnya interaksi dengan masyarakat sehingga tidak ada komunikasi. Hal itu berarti sebagian besar mahasiswa merasa, masyarakat tidak menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi karena masyarakat mau menghargai adanya perbedaan bahasa. 2. Perilaku/Kebiasaan Tabel 12 Ringkasan kategorisasi item 3 Tanggapan pendatang mengenai cita rasa masakan Yogyakarta: Kategori jawaban Frekuensi % Cocok 25 31 Bisa diterima 29 39 Tidak cocok 20 27 Jumlah 74 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 Diagram 11 Item 3 27% 34% Cocok Bisa diterima Tidak cocok 39% Dari tabel 12 nampak bila 25 mahasiswa (31%) menjawab bahwa mereka menyukai cita rasa masakan yang ada di Yogyakarta, 29 mahasiswa (39%) merasa cita rasa masakan masih dapat diterima lidah meski tidak terlalu cocok dan 20 mahasiswa (27%) sisanya menjawab tidak cocok dengan citra rasa masakan Yogyakarta. Hal itu menunjukkan bahwa lebih banyak mahasiswa yang merasa cocok atau mau menerima cita rasa masakan Yogyakarta biala dibandingkan dengan yang merasa tidak cocok. Tabel 13 Ringkasan kategorisasi item 4 Tanggapan pendatang mengenai gaya berpakaian yang berlaku di Yogyakarta: Kategori jawaban Frekuensi % Sopan/bisa diterima 66 89 Terlalu tertutup 8 11 Jumlah 74 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 Diagram 12 Item 4 11% Sopan/bisa diterima Terlalu tertutup 89% Dari tabel 13, terlihat 66 mahasiswa (89%) merasa nyaman dengan gaya berpakaian di Yogyakarta yang sopan dan 8 mahasiswa (11%) sisanya menyatakan bahwa gaya berpakaian di Yogyakarta terlalu tertutup. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sebagian besar mahasiswa pendatang memerima/cocok dengan gaya berpakaian yang berlaku di Yogyakarta. Tebel 14 Ringkasan kategorisasi item 10 Pernah tidaknya mendapat teguran dari masyarakat setempat mengenai pakaian yang dikenakan: Kategori jawaban Frekuensi % Tidak 65 88 Ya, terlalu terbuka 9 12 Jumlah 74 100 Diagram 13 Item 10 12% Tidak Ya, terlalu terbuka 88% PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 Dari tabel 14, nampak 65 mahasiswa (88%) menjawab, mereka tidak pernah mendapat teguran dari masyarakat setempat karena gaya berpakaian mereka, sedangkan 9 mahasiswa (12%) menyatakan mereka pernah mendapat teguran karena berpakaian terlalu terbuka di Yogyakarta. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa tidak pernah mendapat teguran dari masyarakat setempat berkaitan dengan gaya berpakaian mereka. Tabel 15 Ringkasan kategorisasi item 18 Apakah gaya berbicara Anda tidak dibenarkan oleh masyarakat sekitar? Mengapa? Kategori jawaban Frekuensi % Tidak, masyarakat menerima perbedaan 35 47 Tidak, pendatang berusaha menyesuaikan 33 45 Ya, bahasa saya dianggap kasar 6 8 Jumlah 74 100 Diagram 14 Item 18 Tidak, masyarakat menerima perbedaan 8% 47% 45% Tidak, pendatang berusaha menyesuaikan diri Ya, bahasa saya dianggap kasar/tidak cocok Dari tabel 15, terlihat 35 mahasiswa (47%) mengatakan mereka tidak pernah mendapat teguran berkaitan dengan gaya berbicara mereka karena masyarakat mau menerima adanya perbedaan, dan 33 mahasiswa (45%) tidak mendapat teguran karena mau berusaha menyesuaikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 dengan apa yang berlaku di masyarakat setempat. Sedangkan 6 mahasiswa (8%) menjawab pernah mendapat teguran karena gaya berbicara mereka yang kasar. Hal itu berarti sebagian masyarakat mau menerima perbedaan dan di lain pihak tidak sedikit pula para mahasiswa yang berusaha mengikuti aturan setempat yang berlaku. Tabel 16 Ringkasan kategorisasi item 21 Apakah pendatang sering mendapat teguran karena melanggar kebiasaan yang berlaku oleh masyarakat setempat: Kategori jawaban Frekuensi % Tidak 67 91 Ya 7 9 Jumlah 74 100 Diagram 15 Item 21 9% Tidak Ya 91% Dari tabel 16, dapat dilihat bahwa 67 mahasiswa (91%) menjawab bila mereka tidak pernah mendapat teguran dari masyarakat setempat karena tidak melanggar kebiasaan yang berlaku, sedangkan 7 mahasiswa (9%) sisanya menyatakan pernah mendapat teguran karena melanggar kebiasaan yang berlaku. Hal tersebut berarti sebagian besar mahasiswa pendatang mampu menaati/mengikuti kebiasaan yang berlaku di lingkungan setempat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 Tabel 17 Ringkasan kategorisasi item 22 Apakah pendatang mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan kebiasaan yang berlaku? Kategori jawaban Frekuensi % Tidak 60 81 Ya 14 19 Jumlah 74 100 Diagram 16 Item 22 19% Tidak Ya 81% Dari tabel 17, nampak bila 60 mahasiswa (81%) mengatakan bahwa mereka tidak mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan kebiasaan yang berlaku di lingkungan setempat, dan 14 mahasiswa (19%) menyatakan mereka mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa mampu menyesuaikan diri bila dibandingkan dengan yang tidak mampu. Tabel 18 Ringkasan kategorisasi item 27 Tanggapan pendatang mengenai jam malam (pk. 21.00 WIB) yang berlaku di lingkungan masyarakat: Kategori jawaban Frekuensi % Setuju 35 47 Tidak setuju, terlalu awal 39 53 Jumlah 74 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 Diagram 17 Item 27 47% 53% Setuju Tidak setuju Dari tabel 18, nampak 35 mahasiswa (47%) menyetujui adanya jam malam (pk.21.00 WIB) yang diberlakukan di masyarakat, sedangkan 39 mahasiswa (53%) lainnya menyatakan keberatan dengan jam malam yang berlaku dengan alasan terlalu awal, sehingga mengganggu kegiatan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lebih banyak mahasiswa yang tidak menyetujui berlakunya jam malam (pk.21.00 WIB) karena mereka menganggap masih terlalu awal. Tabel 19 Ringkasan kategorisasi item 28 Benarkah perilaku pendatang tidak dibenarkan oleh masyarakat setempat? Kategori jawaban Frekuensi % Tidak 62 84 Ya 12 16 Jumlah 74 100 Diagram 18 Item 28 16% Tidak Ya 84% PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 Dari tabel 19, terlihat bahwa 62 mahasiswa (84%) tidak pernah mendapatkan teguran dari masyarakat berkaitan dengan tingkah laku mereka, dan 12 mahasiswa (16%) menyatakan bahwa mereka mendapat teguran karena tingkah laku mereka tidak sesuai dengan apa yang berlaku di lingkungan setempat. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sebagian besar mahasiswa tidak mendapatkan teguran dari masyarakat setempat berkaitan dengan perilaku mereka. Tabel 20 Ringkasan kategorisasi item 32 Apakah pendatang merasa sulit untuk diterima oleh masyarakat setempat karena memiliki perilaku/kebiasaan yang berbeda? Kategori jawaban Frekuensi % Tidak 70 95 Ya 4 5 Jumlah 74 100 Diagram 19 Item 32 5% Tidak Ya 95% Dari tabel 20, dapat dilihat 70 mahasiswa (95%) tidak merasa sulit diterima dan 4 mahasiswa (5%) merasa sulit untuk diterima oleh masyarakat karena memiliki perilaku/kebiasaan yang berbeda dengan budaya/kebiasaan yang berlaku di lingkungan setempat. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa hampir seluruh mahasiswa pendatang merasa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 diterima oleh masyarakat setempat meskipun memiliki perilaku/kebiasaan yang berbeda. Tabel 21 Ringkasan kategorisasi item 35 Kebiasaan apa yang bertentangan antara daerah asal anda dan Yogyakarta? Kategori jawaban Frekuensi % Tidak ada 54 73 Pakaian 5 7 Gaya bicara 9 12 Jam malam 6 8 Jumlah 74 100 Diagram 20 Item 35 8% 12% Tidak ada Pakaian 7% Gaya bicara Jam malam 73% Dari tabel 21, nampak 54 mahasiswa (73%) mengatakan tidak adanya perbedaan kebiasaan antara tempat asal mereka dengan Yogyakarta. Selain itu, 5 mahasiswa (7%) menjawab adanya perbedaan gaya berpakaian, 9 mahasiswa (12%) mengatakan gaya berbicara yang berbeda dan 6 mahasiswa (8%) sisanya menyatakan adanya jam malam yang membuat adanya perbedaan kebiasaan. Hal itu menunjukkan bahwa beberapa hal yang berlaku di daerah asal mereka berlakupula di Yogyakarta. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 3. Prasangka Tabel 22 Ringkasan kategorisasi item 5 Apakah pendatang mendapat sikap negatif dari masyarakat setempat? Kategori jawaban Frekuensi % Tidak 65 88 Ya 9 12 Jumlah 74 100 Diagram 21 Item 5 12% Tidak Ya 88% Dari tabel 22, terlihat 65 mahasiswa (88%) merasa bila mereka tidak mendapatkan sikap negatif sedangkan 9 mahasiswa (12%) menyatakan mendapatkan sikap negatif dari masyarakat setempat yang memang ditujukan kepada para pendatang. Hal tersebut berarti banyak mahasiswa yang tidak mendapatkan sikap negatif dari masyarakat setempat meskipun ada beberapa mahasiswa juga yang mendapatkan sikap negatif. Tabel 23 Ringkasan kategorisasi item 11 Apakah masyarakat setempat mengejek/menghina suku/ras pendatang? Kategori jawaban Frekuensi % Tidak 72 97 Ya 2 3 Jumlah 74 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 Diagram 22 Item 11 3% Tidak Ya 97% Tabel 23 menyajikan, 72 mahasiswa (97%) tidak mendapat ejekan/hinaan dan 2 mahasiswa (3%) menyatakan mendapat hinaan/ejekan yang bersifat negatif dari masyarakat setempat sebagai pendatang. Hal itu berarti sebagian besar mahasiswa pendatang tidak mendapatkan hinaan/ejekan dari masyarakat setempat. Tabel 24 Ringkasan kategorisasi item 14 Apakah Anda dipandang negatif karena berasal dari luar Jogja oleh masyarakat setempat? Kategori jawaban Frekuensi % Tidak, masyarakat menerima 51 69 Tidak, pendatang berusaha menyesuaikan 21 28 Ya 2 3 Jumlah 74 100 Diagram 23 Item 14 Tidak, masyarakat menerima 3% 28% Tidak, pendatang berusaha menyesuaikan 69% Ya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62 Tabel 24 menunjukkan 51 mahasiswa (69%) menjawab mereka tidak dipandang negatif karena masyarakat mau menerima pendatang, 21 mahasiswa (28%) tidak dipandang negatif juga karena mereka berusaha menyesuaikan diri. Sedangkan 2 mahasiswa (3%) sisanya merasa bahwa masyarakat memandang negatif para pendatang. Hal tersebut menunjukkan masyarakat tidak memandang negatif para pendatang bukan hanya karena masyarakat mau menerima pendatang namun juga karena para pendatang berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan. Tabel 25 Ringkasan kategorisasi item 15 Tanggapan masyarakat terhadap pendatang seperti Anda? Kategori jawaban Frekuensi % Menerima 57 77 Diuntungkan 14 19 Dirugikan 3 4 Jumlah 74 100 Diagram 24 Item 15 4% 19% Menerima Diuntungkan Dirugikan 77% Dari tabel 25, nampak 57 mahasiswa (77%) merasa bahwa masyarakat beranggapan baik terhadap pendatang sehingga mau menerima, 14 mahasiswa (19%) menyatakan, masyarakat merasa diuntungka dengan adanya pendatang. Sedangkan 3 mahasiswa (4%) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 merasa masyarakat dirugikan dengan adanya pendatang. Hal itu menunjukkan bahwa, tanggapan masyarakat setempat mengenai para mahasiswa pendatang dapat dikatakan baik. Tabel 26 Ringkasan kategorisasi item 16 Apakah pendatang mendapat sebutan negatif karena berasal dari daerah tertentu? Kategori jawaban Frekuensi % Tidak 66 89 Ya 8 11 Jumlah 74 100 Diagram 25 Item 16 11% Tidak Ya 89% Dari tabel 26, terlihat bahwa 66 mahasiswa (89%) menjawab bahwa mereka tidak pernah mendapatkan sebutan negatif dari masyarakat setempat. Sedangkan 8 mahasiswa (11%) sisanya menyatakan bahwa masyarakat menyebut para pendatang dengan sebutan yang tidak baik karena mereka berasal dari daerah tertentu. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa pendatang tidak pernah mendapat sebutan yang buruk dari masyarakat setempat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 Tabel 27 Ringkasan kategorisasi item 23 Apakah masyarakat setempat mencurigai pendatang dalam banyak hal? Kategori jawaban Frekuensi % Tidak 66 89 Ya 8 11 Jumlah 74 100 Diagram 26 Item 23 11% Tidak Ya 89% Dari tabel 27, dapat dilihat 66 mahasiswa (89%) tidak dicurigai berkaitan dengan hal yang negatif, dan 8 mahasiswa (11%) menyatakan mereka sering dicurigai oleh masyarakat sekitar dalam banyak hal. Hal itu menandakan bahwa sebagian besar mahasiswa pendatang tidak dicurigai oleh masyarakat setempat berkaitan dengan hal-hal negatif. Tabel 28 Ringkasan kategorisasi item 29 Apakah pendatang sering dianggap sebagai orang asing yang mengganggu oleh masyarakat setempat? Kategori jawaban Frekuensi % Tidak 73 99 Ya 1 1 Jumlah 74 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 Diagram 27 Item 29 1% Tidak Ya 99% Tabel 28 menunjukkan, 73 mahasiswa (99%) tidak pernah dianggap orang asing yang mengganggu oleh masyarakat sekitar meskipun bukan penduduk asli Yogyakarta. Hanya 1 mahasiswa (1%) yang dianggap sebagai orang asing yang menggaggu oleh masyarakat setempat. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa hampir seluruh mahasiswa pendatang tidak dianggap mengganggu masyarakat. Tabel 29 Ringkasan kategorisasi item 30 Apakah Anda sering menjadi tersangka bila ada kasus kehilangan? Kategori jawaban Frekuensi % Tidak, pendatang berusaha jaga sikap 48 65 Tidak, masyarakat percaya pendatang 11 15 Tidak terjadi kasus kehilangan 15 20 Jumlah 74 100 Diagram 28 Item 30 20% 15% 65% Tidak, pendatang berusaha jaga sikap Tidak, masyarakat percaya pada pendatang Tidak terjadi kasus kehilangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66 Dari tabel 29, terlihat bahwa 48 mahasiswa (65%) merasa tidak pernah dijadikan tersangka apabila terjadi kasus kehilangan karena berusaha menjaga sikap sehingga masyarakat tidak mecurigai mereka, dan 11 mahasiswa (15%) tidak dicurigai dengan alasan: masyarakat memang percaya para pendatang tidak akan melakukannya. Sedangkan 15 mahasiswa (20%) menyatakan bahwa tidak pernah ada kasus kehilangan yang pernah terjadi di sekitar mereka. Hal tersebut berarti lebih banyak mahasiswa yang tidak pernah dicurigai oleh masyarakat setempat apabila terjadi kasus kehilangan di lingkungan sekitar. Tabel 30 Ringkasan kategorisasi item 36 Apakah Anda dianggap sebagai pendatang? Kategori jawaban Frekuensi Tidak 14 Ya 60 Jumlah 74 % 19 81 100 Diagram 29 Item 36 19% Tidak Ya 81% Dari tabel 30, nampak bahwa 14 mahasiswa (19%) merasa sangat diterima oleh masyarakat setempat, bahkan tidak dianggap sebagai pendatang. Sedangkan 60 mahasiswa (81%) merasa diterima meskipun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67 mereka tetap dianggap sebagai pendatang. Hal tersebut menunjukkan bahwa banyak mahasiswa pendatang tetap dianggap sebagai orang luar meskipun mereka diterima oleh masyarakat setempat. Tabel 31 Ringkasan kategorisasi item 38 Apakah Anda dianggap memiliki sifat negatif karena berasal dari daerah tersebut? Kategori jawaban Frekuensi % Tidak 69 93 Ya 5 7 Jumlah 74 100 Diagram 30 Item 38 7% Tidak Ya 93% Dari tabel 31, terlihat bahwa 69 mahasiswa (93%) menjawab bahwa mereka tidak dianggap memiliki sifat negatif karena berasal dari daerah tertentu. Sedangkan 5 mahasiswa (7%) menyatakan dianggap memiliki sifat negatif karena berasal dari suatu daerah oleh masyarakat setempat. Hal itu berarti lebih banyak mahasiswa yang tidak dianggap memiliki sifat negatif karena berasal dari daerah lain oleh masyarakat setempat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 4. Diskriminasi Tabel 32 Ringkasan kategorisasi item 6 Apakah pendatang mendapat perlakuan berbeda dari masyarakat? Kategori jawaban Frekuensi % Tidak 66 89 Ya 8 11 Jumlah 74 100 Diagram 31 Item 6 11% Tidak Ya 89% Dari tabel 32, dapat dilihat bahwa 66 mahasiswa (89%) merasa tidak diperlakukan berbeda oleh masyarakat setempat, sedangkan 8 mahasiswa (11%) sisanya menyatakan pernah mendapatkan perlakuan berbeda. Hal itu menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa pendatang diperlakukan sama oleh penduduk setempat. Tabel 33 Ringkasan kategorisasi item 12 Apakah pendatang merasa dijauhi oleh masyarakat? Kategori jawaban Frekuensi % Tidak, masyarakat menerima perbedaan 40 54 Tidak, pendatang berusaha menyesuaikan 31 42 Tidak, kurangnya interaksi 3 4 Jumlah 74 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69 Diagram 32 Item 12 Tidak, masyarakat menerima perbedaan 4% 42% 54% Tidak, pendatang berusaha menyesuaikan Tidak, kurangnya interaksi Tabel 33 menyajikan, 40 mahasiswa (54%) merasa tidak dijauhi karena masyarakat mau menerima perbedaan pendatang, 31 mahasiswa (42%) berusaha menyesuaikan sehingga mereka tidak dijauhi. Sedangkan 3 mahasiswa (4%) sisanya menyatakan kurangnya interaksi dengan masyarakat yang menyebabkan mereka memang jarang bertemu dengan mayarakat. Hal itu menandakan bahwa sebagian besar mahasiswa pendatang tidak dijauhi oleh masyarakat meskipun dengan alasan yang berbeda. Tabel 34 Ringkasan kategorisasi item 13 Apakah pendatang tidak dihargai oleh masyarakat setempat? Kategori jawaban Frekuensi % Tidak 73 99 Ya 1 1 Jumlah 74 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70 Diagram 33 Item 13 1% Tidak Ya 99% Dari tabel 34, nampak bahwa 73 mahasiswa (99%) menjawab tidak atas pertanyaan “apakah pendatang merasa tidak dihargai oleh masyarakat setempat”. Dan hanya 1 mahasiswa (1%) memang merasa tidak dihargai. Hal itu menunjukkan bahwa hampir seluruh mahasiswa pendatang merasa dihargai oleh masyarakat setempat. Tabel 35 Ringkasan kategorisasi item 17 Apakah pendatang mendapat perlakuan tidak ramah dari masyarakat setempat? Kategori jawaban Frekuensi % Ya 1 1 Tidak, pendatang menjaga sikap 33 45 Tidak, masyarakat terbuka menerima pendatang 33 45 Tidak, kurangnya interaksi 6 9 Jumlah 74 100 Diagram 34 Item 17 Ya 1% 49% 50% Tidak, pendatang menjaga sikap Tidak, masyarakat terbuka menerima pendatang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 Tabel 35 menyajikan, 1 mahasiswa (1%) mendapat perlakuan tidak ramah dari masyarakat. Di lain pihak 33 mahasiswa (45%) tidak mendapat perlakuan tak ramah karena mereka berusaha menjaga sikap, 33 mahasiswa (45%) lainnya merasa masyarakat bersikap terbuka terhadap pendatang sehingga selalu bersikap ramah. Sedangkan 6 mahasiswa (9%) sisanya menjawab kurangnya interaksi dengan masyarakat sehingga tidak mendapat perlakuan tak ramah. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa sebagian besar mahasiswa pendatang diperlakukan ramah oleh masyarakat setempat. Tabel 36 Ringkasan kategorisasi item 24 Apakah pendatang mendapat perlakuan tidak adil dari masyarakat setempat? Kategori jawaban Frekuensi % Tidak 72 97 Ya 2 3 Jumlah 74 100 Diagram 35 Item 24 3% Tidak Ya 97% Dari tabel 36, terlihat bahwa 72 mahasiswa (97%) merasa tidak pernah diperlakukan tidak adil oleh masyarakat setempat dan 2 mahasiswa (3%) menyatakan pernah mendapat perlakuan tidak adil. Hal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72 itu menunjukkan bahwa masyarakat setempat memperlakukan sebagian besar mahasiswa pendatang dengan adil. Tabel 37 Ringkasan kategorisasi item 26 Apakah Anda sebagai pendatang merasa tidak diterima oleh masyarakat setempat? Kategori jawaban Frekuensi % Ya 1 1 Tidak, pendatang berusaha menyesuaikan 11 15 Tidak, masyarakat terbuka 59 80 Tidak, kurangnya interaksi 3 4 Jumlah 74 100 Diagram 36 Item 26 Ya 4% 80% 1% 15% Tidak, pendatang berusaha menyesuaikan Tidak, masyarakat menerima pendatang Tidak, kurangnya interaksi Dari tabel 37, nampak bahwa hanya ada 1 mahasiswa (1%) yang merasa tidak diterima oleh masyarakat setempat. Di lain pihak, 11 mahasiswa (15%) menyatakan diterima karena berusaha menyesuaikan, 59 mahasiswa (80%) menjawab bahwa masyarakat memang terbuka terhadap pendatang sehingga mau menerima dan 3 mahasiswa (4%) sisanya sangat sedikit melakukan interaksi dengan masyarakat. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa pendatang dapat diterima dengan baik oleh masyarakat setempat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73 Tabel 38 Ringkasan kategorisasi item 31 Apakah anda sebagai pendatang tidak dilibatkan dalam kegiatan masyarakat? Kategori jawaban Frekuensi % Tidak 13 18 Ya, tidak ada kegiatan/tidak melibatkan pendatang 26 35 Ya, kurangnya sosialisasi 18 24 Ya, pendatang tidak mau terlibat 17 23 Jumlah 74 100 Diagram 37 23% Item 31 Tidak 18% Ya, tak ada kegiatan/tak melibatkan pendatang Ya, kurangnya sosialisasi 35% 24% Ya, pendatang tidak mau terlibat Tabel 38 menunjukkan, 13 mahasiswa (18%) menyatakan sering mengikuti kegiatan yang diadakan masyarakat setempat. Di lain pihak 26 mahasiswa (35%) menjawab tidak pernah mengikuti kegiatan yang ada karena tidak dilibatkan. Selain itu, 18 mahasiswa (24%) merasa tidak pernah terlibat dalam kegiatan karena ketidaktahuan akan informasi kegiatan yang diselenggarakan. Sedangkan 17 mahasiswa (23%) menyatakan tidak mau terlibat dalam kegiatan yang ada. Hal tersebut menunjukkan bahwa lebih banyak mahasiswa pendatang yang merasa bahwa masyarakat melibatkan mereka. setempat pernah mengadakan kegiatan yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 Tabel 39 Ringkasan kategorisasi item 37 Apakah pendatang mendapat perlakuan kasar dari masyarakat setempat? Kategori jawaban Frekuensi % Tidak 74 100 Jumlah 74 100 Diagram 38 Item 37 Tidak 100% Dari tabel 39, nampak bahwa semua mahasiswa pendatang yang menjadi subyek menyatakan bahwa mereka tidak pernah mendapatkan perlakuan kasar dari masyarakat setempat. Tabel 40 Ringkasan kategorisasi item 39 Apakah anda dipersulit oleh masyarakat setempat dalam bersosialisasi? Kategori jawaban Frekuensi % Tidak 70 95 Ya 4 5 Jumlah 74 100 Diagram 39 Item 39 5% Tidak Ya 95% PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 Tabel 40 menyajikan, bahwa 70 mahasiswa (95%) merasa tidak dipersulit dalam melakukan sosialisasi oleh masyarakat setempat, sedangkan 4 mahasiswa (5%) sisanya menyatakan dipersulit oleh masyarakat setempat dalam bersosialisasi. Hal itu menandakan bahwa sebagian besar mahasiswa pendatang tidak dipersulit oleh masyarakat setempat dalam bersosialisasi. Tabel 41 Ringkasan kategorisasi item 40 Apakah Anda mendapat kesulitan ketika menghadapi aparat desa? Kategori jawaban Frekuensi % Tidak 73 99 Ya 1 1 Jumlah 74 100 Diagram 40 Item 40 1% Tidak Ya 99% Dari tabel 41, nampak bahwa 73 mahasiswa (99%) merasa tidak mendapatkan kesulitan ketika berhadapan dengan aparat desa, sedangkan hanya 1 mahasiswa (1%) yang merasa mendapatkan kesulitan saat menghadapi aparat desa. Hal itu berarti hampir semua mahasiswa pendatang tidak mendapatkan kesulitan ketika harus berurusan dengan aparat desa setempat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 D. Pembahasan Data yang didapat dari jawaban-jawaban subyek atas kuesioner yang dibagikan menunjukkan bahwa: 1. Bahasa Faktor pertama yang mempengaruhi proses penyesuaian sosial adalah bahasa. Ada beberapa item yang digunakan untuk mengetahui apakah perbedaan bahasa menjadi problem dalam proses penyesuaian sosial. Item tersebut mencakup bahasa apa yang digunakan masyarakat dan intensitas penggunaannya dalam berkomunikasi, hambatan dalam berkomunikasi, apakah bahasa menjadi penghalang dalam proses penyesuaian sosial, dan apa pengaruh penggunaan bahasa dalam proses tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi. Intensitas penggunaan bahasa Jawa memang lebih tinggi dari penggunaan bahasa Indonesia, namun lebih banyak masyarakat setempat yang menggunakan bahasa Indonesia saat berkomunikasi dengan pendatang. Bahasa adalah sarana utama untuk berkomunikasi dengan orang lain dan menyampaikan informasi (Matsumoto, 2004). Samovar dan Porter (1982) mengungkapkan, lewat komunikasi kita masuk dalam kelompok sosial yang berhubungan dengan kita. Permasalahan tidak akan muncul apabila pendatang mampu memahami bahasa yang digunakan oleh masyarakat setempat, bila dilihat dari hasil penelitian, tercatat 46% mahasiswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 pendatang yang mampu memahami bahasa Jawa. Sedangkan 38% lainnya mengalami kesulitan, karena mereka hanya sedikit mampu atau bahkan tidak mampu memahami bahasa yang digunakan. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa lebih banyak mahasiswa pendatang yang tidak mengalami kesulian dalam memahami bahasa Jawa bila dibandingkan dengan yang tidak mampu. Kecakapan berkomunikasi pendatang nantinya akan mempermudah semua aspek penyesuaian dalam masyarakat setempat (Samovar & Porter, 1982). Nampaknya cukup banyak mahasiswa yang menyadari hal tersebut, hasil survei menunjukkan sebanyak 54% mahasiswa yang mau berusaha untuk menyesuaikan bahasa yang digunakan oleh masyarakat setempat. Proses penyesuaian sosial dapat tercipta dengan baik karena adanya kerjasama dari kedua belah pihak. Dengan kata lain, masyarakat juga harus berperan serta dalam proses tersebut, dan hal itu memang dilakukan oleh masyarakat setempat yang ditandai dengan penerimaan masyarakat akan perbedaan bahasa para pendatang. Masyarakat tidak menganggap pendatang sebagai sesuatu yang negatif karena bahasa mereka gunakan. Berdasarkan hasil survei maka dapat disimpulkan bahwa bahasa tidak muncul sebagai problem dalam proses penyesuaian sosial. Hal tersebut dapat dilihat dari lebih tingginya prosentase mahasiswa pendatang (46%) yang mampu memahami bahasa Jawa bila dibandingkan dengan mahasiswa pendatang yang mengalami hambatan (38%). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 2. Perilaku/kebiasaan Faktor kedua yang mempengaruhi proses penyesuaian sosial adalah perbedaan perilaku/kebiasaan. Dayakisni & Yuniardi (2004) mendefinisikan budaya sebagai seperangkat nilai, sikap, keyakinan dan perilaku yang dimiliki oleh sekelompok orang. Budaya ada dalam diri individu, salah satu bentuk dari budaya adalah perilaku/kebiasaan pada individu tersebut. Munculnya ketidakcocokan perilaku atau kebiasaan tentu dapat menghambat proses penyesuaian sosial. Agar dapat mengetahui sejauh mana perbedaan tersebut menghambat penyesuaian sosial, maka ada beberapa pertanyaan yang diberikan pada subyek. Diantaranya adalah untuk mengetahui apakah perbedaan cita rasa masakan, gaya berbicara, cara berpakaian, jam malam yang berlaku di masyarakat setempat tidak sesuai dengan para pendatang dan apakah hal-hal tersebut menjadi permasalahan dalam proses penyesuaian. Berdasarkan hasil survei, sebanyak 31% mahasiswa pendatang yang merasa cocok dengan cita rasa makanan/masakan yang ada di Yogyakarta. Sedangkan 27% mahasiswa tidak menyukai cita rasa masakan yang ada di Yogyakarta. Tetapi 39% lainnya meski merasa tidak terlalu cocok, mereka mau berusaha untuk menerimanya. Dalam hal gaya berpakaian, sebagian besar para mahasiswa pendatang merasa gaya berpakaian yang berlaku sopan, sehingga mereka menyukainya dan hal itu membuat mereka mau mengikuti gaya tersebut. Gaya berbicara yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 berbeda antara pendatang dan masyarakat setempat juga dapat diatasi dengan baik, hal itu nampak pada prosentase yang hampir seimbang antara kemauan pendatang untuk menyesuaikan dengan kemauan masyarakat untuk menerima gaya bicara pendatang yang berbeda. Masyarakat setempat cukup baik dalam menerima perbedaan perilaku/kebiasaan yang dibawa oleh pendatang. Pendatang diterima dengan terbuka oleh masyarakat meski memiliki kebiasaan yang berbeda, hal tersebut dapat dilihat dari perlakuan masyarakat yang tidak mempersulit pendatang saat proses penyesuaian. Meskipun ada berapa perbedaan kebiasaan yang dapat diterima atau disesuaikan ada satu hal yang menurut para mahasiswa pendatang menjadi faktor penghambat dalam melakukan kegiatan. Pendatang merasa jam malam yang berlaku di masyarakat (pk.21.00 WIB) terlalu awal. Mereka mengungkapkan hal itu cukup merugikan, karena bagi mereka masih banyak kegiatan yang sedang atau masih perlu dilakukan pada waktu tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat dikatakan bahwa hanya ada satu perbedaan perilaku/kebiasaan yang menghambat para mahasiswa pendatang dalam proses penyesuaian sosial. Perbedaan kebiasaan tersebut adalah berlakunya jam malam yang terlalu awal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 3. Prasangka Faktor ketiga adalah prasangka. Prasangka adalah sebuah sikap (biasanya negatif) terhadap anggota kelompok tertentu, semata berdasarkan keanggotaan mereka dalam kelompok tersebut. Prasangka dapat melibatkan perasaan negatif atau emosi pada orang yang dikenai prasangka ketika mereka hadir atau hanya dengan memikirkan anggota kelompok yang tidak mereka sukai (Baron & Byrne, 2003). Salah satu ciri dari prasangka adalah mempercayai suatu pandangan yang belum tentu benar kebenarannya terhadap anggota suatu kelompok atau terhadap kelompok itu sendiri. Pandangan tersebut dapat tercermin dengan sikap negatif terhadap seseorang yang diprasangkai. Ada beberapa pertanyaan yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya prasangka dari masyarakat setempat pada para pendatang. Pertanyaanpertanyaan tersebut meliputi: bagaimana pendatang diperlakukan oleh masyarakat sekitar, apakah dipandang negatif, dianggap sebagai pengaruh buruk, selalu dicurigai dalam banyak hal ataukah tidak disukai masyarakat sebagai pendatang. Berdasarkan hasil survei, 88% mahasiswa pendatang tidak mendapatkan perlakuan negatif dari masyarakat setempat, selain itu, masyarakat juga tidak menghina/mengejek para pendatang. Masyarakat berusaha menerima pendatang meski berasal dari kelompok yang berbeda, bahkan 19% masyarakat merasa diuntungkan dengan adanya pendatang karena usaha yang mereka buka dipergunakan oleh para pendatang. Para PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 mahasiswa pendatang juga nampaknya berusaha agar dapat diterima oleh masyarakat. Penerimaan masyarakat terhadap para pendatang dapat dilihat dari beberapa hal. Yang pertama berkaitan dengan sikap masyarakat yang terbuka pada pendatang, sehingga meskipun belum mengenal dengan baik, masyarakat tidak menganggap pendatang dengan sebutan yang negatif. Masyarakat juga tidak bersikap penuh curiga pada pendatang, meskipun para pendatang tetap dianggap sebagai orang asing. 99% masyarakat memang menganggap bahwa para mahasiswa pendatang adalah orang asing, namun bukanlah orang asing yang mengganggu. Ditambah lagi dengan kepercayaan masyarakat yang cukup besar akan perilaku baik para pendatang. Bila terjadi kasus pencurian atau kehilangan, masyarakat tidak pernah mencurigai para pendatang sebagai tersangka pelakunya atau mencurigai pendatang memiliki sifat buruk karena berasal dari daerah yang menurut pandangan mereka memang memiliki sifat tidak baik. Dari keterangan di atas, maka dapat dikatakan bahwa para mahasiswa pendatang tidak mendapatkan prasangka buruk dari masyarakat setempat. Oleh karena itu, prasangka tidak menjadi problem dalam proses penyesuaian sosial yang dilakukan para pendatang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 4. Diskriminasi Faktor keempat adalah tindakan diskriminasi. Diskriminasi merupakan tingkah laku negatif yang ditujukan kepada anggota kelompok sosial yang menjadi obyek prasangka (Baron & Byrne, 2003). Ada tidaknya perlakuan diskriminasi yang dialami pendatang dari masyarakat setempat dapat dilihat dari beberapa item yang mencakup bagaimana masyarakat menerima pendatang, perlakuan seperti apa yang diterima pendatang, dan sejauh apa keterlibatan pendatang di masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 89% mahasiswa pendatang tidak mendapat perlakuan berbeda (diskriminasi) dari masyarakat setempat. Tindakan diskriminatif diartikan sebagai perilaku menerima atau menolak seseorang berdasarkan (atau setidaknya dipengaruhi oleh) keanggotaan kelompoknya (Sears, 1985). Gerungan (1986) mendefinisikan tindakan diskriminatif sebagai tindakan yang bercorak menghambat, merugikan, bahkan dapat mengancam kehidupan pribadi orang hanya karena mereka termasuk dalam golongan orang yang diprasangkai itu. Pendatang tidak merasa dijauhi oleh masyarakat, selain itu pendatang juga mau berusaha menyesuaikan agar dapat diterima. Usaha yang dilakukan para pendatang nampaknya mampu membuat masyarakat menghargai mereka dan memperlakukan para pendatang dengan baik dan ramah. Para pendatang merasa sangat diterima oleh masyarakat, apalagi 97% masyarakat setempat memperlakukan mereka dengan adil. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 Masyarakat memang tidak pernah berusaha untuk menghambat pendatang dalam proses penyesuaian. Saat para mahasiswa pendatang harus berurusan dengan aparat desa pun tidak dipersulit. Tetapi di lain pihak bila berhubungan dengan kegiatan yang diadakan oleh masyarakat setempat, para pendatang hanya sedikit berperan serta. Sebagian besar mahasiswa pendatang (82%) tidak terlibat dalam kegiatan yang diadakan dengan berbagai macam alasan. Mereka yang tidak ikut serta menyatakan tidak mengerti mengenai kegiatan tersebut akibat kurangnya sosialisasi dan lainnya mengatakan keengganannya untuk berpartisipasi. Penjabaran diatas menjelaskan bahwa para mahasiswa pendatang mendapat perlakuan adil. Masyarakat setempat tidak membeda-bedakan para pendatang dan semua mendapat perlakuan sama tanpa adanya tindakan diskriminasi. Hal tersebut membuktikan bahwa mahasiswa pendatang tidak mengalami perlakuan diskriminasi yang dapat menghambat penyesuaian sosial. Dari penjelasan diatas terlihat bahwa keempat aspek (perbedaan bahasa, perbedaan kebiasaan, prasangka dan diskriminasi) memang mempengaruhi proses penyesuaian sosial. Perbedaan bahasa para mahasiswa pendatang tidak menjadi kendala yang cukup berarti dalam proses penyesuaian sosial. Bahasa Indonesia lebih sering digunakan dalam berkomunikasi bila dibandingkan dengan bahasa Jawa. Selain itu, prosentase mahasiswa yang mampu memahami bahasa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 Jawa lebih tinggi bila dddibandingkan dengan yang tidak mampu. Hal tersebut menunjukkan bahwa perbedaan bahasa mampu diatasi oleh mahasiswa pendatang dalam proses penyesuaian sosial. Beberapa perbedaan perilaku/kebiasaan yang muncul dapat diatasi dengan baik. Baik masyarakat maupun pendatang dapat saling menyesuaikan. Meski banyak pendatang yang kurang menyukai cita rasa masakan Yogyakarta, hal itu tidak menjadi masalah berarti karena para pendatang mau berusaha untuk menyesuaikan/menerimanya. Sama halnya dengan gaya berpakaian yang berlaku di Yogyakarta, para pendatang menyukainya karena tergolong sopan, sehingga para pendatang juga tanpa beban dapat mengikutinya. Tetapi di lain pihak, ada hal yang cukup menghambat, yaitu jam malam yang berlaku di masyarakat (pk.21.00 WIB). Para pendatang merasa bahwa hal itu cukup menghambat mereka dalam melakukan kegiatan. Prasangka yang dapat menghambat proses penyesuaian sosial nampaknya tidak dialami oleh para mahasiswa pendatang. Para mahasiswa pendatang berusaha untuk menyesuaikan dan berusaha untuk berperilaku baik sehingga masyarakat dapat menerima mereka dengan terbuka dan tanpa tuntutan apapun. Masyarakat juga tidak menganggap/mencurigai pendatang dengan hal-hal yang negatif, sehingga prasangka negatif tidak menghambat proses penyesuaian. Sikap diskriminatif juga tidak ditunjukkan oleh masyarakat setempat kepada mahasiswa pendatang. Meskipun masyarakat menganggap pendatang sebagai orang asing, namun hal itu tidak dianggap sebagai sesuatu yang mengganggu. Para mahasiswa pendatang berusaha menjaga sikap dan berusaha PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 diterima oleh masyarakat mereka pasti akan merasa nyaman untuk tinggal. Masyarakat memang sangat terbuka menerima pendatang, bahkan beberapa diantaranya merasa diuntungkan karena usaha yang mereka rintis (seperti membuka tempat kost atau rumah makan) dipergunakan oleh para pendatang. Kedua belah pihak tentu akan saling menguntungkan bila mampu membangun hubungan yang baik. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa terdapat tiga problem yang muncul dalam proses penyesuaian sosial yang dihadapi oleh para mahasiswa pendatang. Problem pertama adalah adanya perbedaan bahasa yang menghambat komunikasi. Problem kedua adalah cita rasa masakan Yogyakarta yang kurang disukai para pendatang. Berlakunya jam malam yang terlalu awal muncul sebagai problem ketiga. Para pendatang merasa jam malam tersebut membatasi aktifitas mereka dan hal itu tentu dapat menjadi problem dalam proses penyesuaian sosial yang mereka hadapi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa proses penyesuaian sosial yang dialami oleh mahasiswa pendatang memang dipengaruhi oleh beberapa aspek, yaitu: adanya perbedaan bahasa, perbedaan perilaku/kebiasaan, prasangka dan diskriminasi. Tidak semua aspek berperan sebagai problem dalam proses penyesuaian sosial, namun tidak dapat dipungkiri bahwa memang ada beberapa problem yang muncul dalam proses penyesuaian sosial yang dihadapi para mahasiswa pendatang. Kesimpulan yang dapat diambil mengenai problem-problem yang muncul dalam proses penyesuaian sosial mahasiswa pendatang adalah sebagai berikut: 1. Perbedaan bahasa nampaknya tidak menjadi salah satu problem yang cukup menonjol dalam proses penyesuaian sosial yang dihadapi para pendatang. Mereka cukup mampu untuk memahami bahasa yang digunakan masyarakat setempat ketika berkomunikasi. 2. Tidak semua perbedaan perilaku/kebiasaan yang ada menjadi problem dalam proses penyesuaian sosial. Ada satu perbedaan kebiasaan yang menjadi problem dalam proses tersebut. Para pendatang merasa tolerasi jam malam yang berlaku cukup menghambat aktifitas. Mereka mengungkapkan bahwa jam malam yang berlaku membatasi aktifitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 yang sebetulnya masih bisa dilakukan apabila tidak ada pemberlakuan jam malam. 3. Prasangka tidak muncul sebagai problem yang dihadapi pendatang dalam proses penyesuaian sosial. Masyarakat setempat dapat menerima pendatang dengan terbuka, di sisi lain pendatang juga berusaha untuk hidup berdampingan dengan masyarakat. Hal tersebut menyebabkan para mahasiswa pendatang dan masyarakat setempat saling menghormati sehingga tidak menimbulkan prasangka ataupun anggapan-anggapan negatif lainnya pada masing-masing pihak. 4. Diskriminasi juga tidak muncul sebagai problem yang harus dihadapi. Nampaknya masyarakat setempat cukup terbiasa dengan kedatangan mahasiswa sebagai pelajar disekeliling mereka. Para mahasiswa pendatang mau untuk berusaha menyesuaikan dengan keadaan di sekitar. Selain itu, toleransi masyarakat mengenai keberadaan pendatang juga cukup tinggi. Oleh karena itu, sikap diskriminasi tidak muncul dalam diri masyarakat terhadap pendatang. B. Saran 1. Bagi mahasiswa Mahasiswa baru, khususnya para pendatang diharapkan mampu untuk mengembangkan kemampuannya secara maksimal ketika harus menghadapi proses penyesuaian sosial. Apabila para pendatang mampu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 menghadapi penyesuaian tanpa adanya problem yang muncul, maka proses tersebut tentu akan berjalan tanpa hambatan. 2. Bagi masyarakat Sebagai penduduk setempat atau dapat dikatakan sebagai “tuan rumah,” tentu masyarakat diharapkan memiliki tolerasi yang tinggi dan bersikap terbuka. Sikap-sikap demikian sangat dibutuhkan dalam menghadapi para pelajar yang berasal dari luar daerah dan akan menetap di daerah tersebut untuk sementara waktu untuk menyelesaikan studi. 3. Bagi peneliti lain Menurut peneliti, penelitian ini memiliki kelemahan. Kelemahan penelitian terletak pada alat pengumpulan data yang berupa kuesioner dengan tipe pertanyaan terbuka. Tipe pertanyaan tersebut akan mengasilkan jawaban/data yang sangat beragam, sehingga proses koding dan kategorisasi cukup sulit dan memakan waktu. Jawaban/data yang diperoleh akan lebih terbatas dan lebih mudah untuk diolah apabila alat pengumpulan data berupa kuesioner dengan tipe pertanyaan tertutup atau semi tertutup. 4. Bagi Sarjana Psikologi/Psikolog Para ahli diharapkan dapat membantu mahasiswa pendatang dalam menghadapi proses penyesuaian sosial, misalnya dengan memberikan bimingan mengenai cara berperilaku/menyesuaikan diri yang baik di lingkungan baru agar dapat diterima oleh masyarakat di lingkungan tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Afifudin. (1985). Psikologi Perkembangan Anak Usia Sekolah. Klaten: Intan Pariwara. Ahmadi, Abu H. (1991). Psikologi Sosial. Jakarta: PT. Rineka Jakarta. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Azwar, Saifuddin. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. _______. (1996). Tes Prestasi: Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. _______. (1999). Dasar-dasar Psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Baron, Robert A. & Byrne, Donn. (2003). Social Psychology 10th edition. Jakarta: Erlangga. Berry, J.W, Poortinga, Y.H, Segall, M.H, dan Dasen, P.R. (1999). (Edisi terjemahan). Psikologi Lintas Budaya: Riset dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Dayakisni, Tri. & Yuniardi, Salis. (2004). Psikologi Lintas Budaya. Malang: UMM Press. Gerungan, W.A. (1986). Psikologi Sosial. Bandung: PT. Eresco. Hadi, Sutrisno. (2004). Metodologi Research jilid 1. Yogyakarta: Andi. Hurlock, Elizabeth B. (1991). Psikologi Perkembangan Anak: Jilid 1. Jakarta: Erlangga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90 Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1998). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kartono, Kartini. (1980). Pengantar Metodologi Research Sosial. Bandung: Alumni Offset. Kartono, Kartini. & Gulo, Dali. (1987). Kamus Psikologi. Bandung: CV. Pionir Jaya. Mantra, I. B. (2001). Langkah-langkah Penelitian Survai Usulan Penelitian dan Laporan Penelitian. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG)-UGM. Mardalis. (1990). Metodologi Penelitian. Bandung: Airlangga. Matsumoto, David. (2004). Pengantar Psikologi Lintas Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Mu’tadin, Zainun. (2002). Penyesuaian Diri Remaja. www.e-psikologi.com Nasution, S. (1982). Metode Research. Bandung: Jemmars. Nawawi, H. & Martini, M. (1994). Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Nazir, Mohammad. (1985). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Newcomb, Theodore M. (1978). Psikologi Sosial. Jakarta: CV. Diponegoro. Salim, Peter. (1998). Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern English Press. Samovar, Larry A. & Porter, Richard E. (1982). Intercultural Communication: A Reader. Belmont, Calif: Wadsworth. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91 Schneider, A. A. (1964). Personal Adjustment and Mental Health. New York: Holt, Rinehart and Wiston. Sears, David O. (1985). Psikologi Sosial (Jilid 2). Jakarta: Erlangga. Singarimbun, Masri & Effendi, Sofian. (2006). Metode Penelitian Survai. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia. Smith, P.B. & Bond, M.H. (1993). Social Psychology Across Cultures Analysis. London: Harvester Wheatsheaf. Sulistyo & Basuki. (2006). Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra. Supratiknya, A. (1998). Psikometri. Yogyakarta: Pusat Penerbitan dan Pengembangan Sumber Belajar Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Theodorson, George A. & Theodorson, Achilles G. (1979). A Modern Dictionary of Sociology. London: Barnes & Noble Books. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 1 Kuesioner PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 Kuesioner Penyesuaian Sosial Nama:…………………………… Angkatan:……. Daerah asal:………………….. Alamat kost/tempat tinggal:………………………. Petunjuk mengerjakan: 1. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan yang ada. Semua jawaban adalah benar, karena pertanyaan-pertanyaan yang ada berusaha untuk mengungkap pengalaman pribadi Anda. 2. Berilah tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban yang menurut anda paling sesuai dengan diri anda. SELAMAT MENGERJAKAN 1. Bahasa apa yang digunakan oleh masyarakat setempat ketika berkomunikasi dengan Anda? Jawaban: 2. Seberapa sering masyarakat menggunakan bahasa tersebut dalam berkomunikasi dengan Anda? Jawaban: 3. Apakah cita rasa makanan/masakan yang ada di Yogyakarta tidak sesuai dengan Anda? a. Ya, karena…. b. Tidak, karena… 4. Apakah Anda merasa nyaman dengan cara/gaya berpakaian yang berlaku di Yogyakarta? a. Ya, karena…. b. Tidak, karena… 5. Apakah Anda mendapatkan sikap negatif dari masyarakat setempat? Sikap yang bagaimana? Jawaban: 6. Apakah Anda mengalami perlakuan berbedai dari masyarakat setempat? Apa saja yang Anda alami? Jawaban: 7. Apakah Anda mengerti apabila masyarakat setempat berbicara kepada Anda dengan menggunakan bahasa Jawa? Jawaban: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94 8. Apakah Anda mengalami hambatan dalam berkomunikasi dengan masyarakat setempat? Jawaban: 9. Kesulitan apa saja yang Anda alami ketika berkomunikasi dengan masyarakat setempat? Jawaban: 10. Apakah Anda pernah mendapat teguran mengenai cara/gaya berpakaian Anda? Apa alasannya? Jawaban: 11. Apakah masyarakat setempat sering mengejek/menghina suku/ras pendatang? a. Ya, dengan alasan…. b. Tidak 12. Anda sering dijauhi oleh masyarakat setempat; a. Ya, karena….. b. Tidak, karena…. 13. Sebagai pendatang, apakah Anda sering tidak dihargai oleh masyarakat setempat? Jawaban: 14. Apakah Anda selalu dipandang negatif karena berasal dari luar Yogyakarta oleh masyarakat setempat? a. Ya, karena…. b. Tidak, karena….. 15. Masyarakat setempat tidak menyukai pendatang? a. Ya, dengan alasan….. b. Tidak, dengan alasan…. 16. Apakah Anda sering/pernah mendapat sebutan (negatif) tertentu karena berasalh dari daerah tertentu? Sebutan apa yang Anda dapatkan? Jawaban: 17. Anda sering mendapat perlakuan tidak ramah dari masyarakat setempat: a. Ya, dengan alasan…. b. Tidak, dengan alasan…. 18. Cara/gaya berbicara Anda tidak dibenarkan/diterima oleh masyarakat setempat: a. Ya, karena…. b. Tidak, karena…. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95 19. Apakah Anda pernah mendapat teguran saat menggunakan bahasa daerah Anda di Yogyakarta? Mengapa? a. Ya, karena… b. Tidak, karena…. 20. Apakah masyarakat setempat lebih menghargai bila Anda berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Jawa? Mengapa? Jawaban: 21. Apakah Anda sering mendapat teguran karena melanggar kebiasaan yang berlaku di masyarakat setempat? Teguran dan kebiasaan apa? Jawaban: 22. Apakah Anda mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan kebiasaan yang berlaku di Yogyakarta? Seberapa sering Anda mengalaminya? Jawaban: 23. Masyarakat setempat selalu mencurigai pendatang dalam banyak hal: a. Ya, dalam hal…. b. Tidak 24. Apakah Anda mendapat perlakuan tidak adil dari masyarakat setempat? Seperti apa? Jawaban: 25. Apakah anda dianggap sebagai anggota kelompok tertentu karena bahasa yang Anda gunakan? Jawaban: 26. Anda tidak diterima oleh masyarakat setempat sebagai pendatang: a. Ya, karena… b. Tidak, karena… 27. Apakah menurut Anda jam malam yang berlaku saat ini (pk. 21.00 WIB) terlalu awal? a. Ya, dengan alasan… b. Tidak, dengan alasan… 28. Perilaku Anda sering kali tidak dibenarkan oleh masyarakat setempat. Perilaku yang bagaimana? Jawaban: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96 29. Apakah anda sering dianggap sebagai orang asing yang mengganggu oleh masyarakat setempat? Jelaskan! Jawaban: 30. Apakah Anda sering menjadi tersangka bila ada kasus kehilangan oleh masyarakat setempat? a. Ya, karena… b. Tidak, karena… 31. Anda sering kali tidak dilibatkan dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh masyarakat setempat? Mengapa? Jawaban: 32. Apakah Anda merasa sulit untuk diterima oleh masyarakat setempat karena memiliki perilaku/kebiasaan yang berbeda? Jawaban: 33. Anda dituntut untuk menggunakan bahasa Jawa saat berkomunikasi oleh masyarakat setempat: a. Ya, karena… b. Tidak, karena… 34. Masyarakat setempat menggunakan bahasa Jawa saat berkomunikasi deengan Anda. a. Ya, dengan alasan… b. Tidak, dengan alasan… 35. Hal-hal apa saja (yang bertentangan mengenai kebiasaan) yang berlaku di daerah asal Anda namun tidak berlaku di Yogyakarta? Jawaban: 36. Apakah Anda dianggap sebagai pendatang karena berasal dari daerah tertentu? Jawaban: 37. Apakah Anda mendapat perlakuan kasar dari masyarakat setempat? Jawaban: 38. Apakah Anda pernah dianggap memiliki sifat yang tidak baik karena berasal dari daerah tertentu? a. Ya, seperti: b. Tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97 39. Apakah Anda merasa dipersulit oleh masyarakat setempat dalam bersosialisasi? Jawaban: 40. Apakah Anda mengalami kesulitan ketika menghadapi aparat desa? a. Ya, seperti: b. Tidak ☺ Terima kasih atas kerjasama Anda ☺ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 2 Jawaban Subjek dan Kategorisasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99 A. Bahasa Item: 1. Bahasa yang digunakan masyarakat setempat dalam berkomunikasi: SUBYEK Jawaban Indonesia 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 Bahasa Jawa Indonesia campur Jawa Jawa B. Indonesia Jawa Jawa, Indonesia Jawa Indonesia & Jawa Indonesia Bahasa Indonesia Jawa Bahasa Indonesia Bahasa Jawa kadang campur dengan Indonesia Indonesia Jawa Bahasa Jawa Indonesia Bahasa Indonesia dicampur dengan Jawa Jawa campur Indonesia Jawa + Indonesia Bahasa Jawa Bahasa Indonesia Jawa, Indonesia Indonesia Indonesia Campuran Jawa + Indonesia Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Jawa Jawa Jawa, Indonesia Jawa Jawa Bahasa Jawa + Indonesia Bahasa Jawa Jawa Indonesia Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Jawa juga Indonesia Jawa + Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Jawa Campuran Jawa dan Indonesia Indonesia Bahasa Jawa dan Indonesia Indonesia Bahasa Indonesia Indonesia Indonesia Bahasa Jawa Bahasa Jawa Bahasa Indonesia Jawa Indonesia Indonesia Indonesia Bahasa Jawa Bahasa Jawa Jawa Jawa campur Indonesia Bahasa Jawa Indonesia dicampuri Jawa Kategorisasi Jawa √ Keduanya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100 70 71 72 73 74 JUMLAH Indonesia Jawa Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Jawa √ √ √ √ 32 (43%) √ 23 (31%) 19 (26%) 2. Intesnsitas masyarakat menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi dengan pendatang: SUBYEK Jawaban Jarang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 Hampir 100% Sering sekali Setiap saat Kadaang-kadang Lumayan sering Yah, cukup sering Cukup sering 60% lebih sering daripada bahasa Indonesia Jarang Jarang, karena tau saya pendatang Kadang-kadang Hanya pada saat pertama Sering, cenderung selalu Jarang Sangat sering Hampir selalu Jarang Cukup sering Sangat sering Sering Setiap hari Sering, terutama kalau ngumpulngumpul Waktu pertama kali saja Sering sekali Kadang-kadang Kadang-kadang Sering, hampir setiap hari Tidak sering Kalau saya mulai duluan saja Jarang Jarang, hany sesekali Sangat sering Setiap hari Kadang-kadang saja Setiap hari Sering Sering banget Cukup sering Sering sekali, hampir tiap hari Jarang pake bahasa Jawa Jarang Jarang Sering Lumayan sering Tidak terlalu sering Tidak terlalu sering Tidak terlalu sering Tidak sering Sering banget, hampir tiap hari Jarang Hanya kadang-kadang saja Hampir setiap saat Sangat jarang Jarang Tidak terlalu sering, lebih sering pake bahasa Indonesia Tidak terlalu sering 60% Setiap hari Jarang Sering Jarang Kadang-kadang Jarang banget 60% Kategorisasi Kadang-kadang Sering √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 JUMLAH Jarang Kadang-kadang Jarang Lumayan sering Sering banget Kadang-kadang Setiap hari Jarang Jarang Setiap ketemu √ √ √ √ √ √ √ √ √ 24 (32%) √ 36 (49%) 14 (19%) 7. Kemampuan mahasiswa/i pendatang dalam mengerti/memahami ketika masyarakat menggunakan bahasa Jawa: SUBYEK Jawaban Mampu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 Tau donk, kan bisa bahasa Jawa Cuma tau sedikit soalnya masyarakat pake bahasa Jawa halus Sedikit Sedikit-sedikit, banyak ga taunya Cuma dikit Kurang bisa Cukup mengerti Bisa Sedikit Tidak bisa Lancar Hanya sedikit sekali yang saya pahami Bisa bahasa Jawa Lumayan, meski kadang ada yang ga ngerti Paham Mengerti Mengerti Kadang-kadang bingung juga Kurang lebih mengerti Bisa memahami Sedikit mengerti Mengerti Ga tau, tapi kalo Cuma satu dua kata bisa Bisa Tau, tapi kalau pake bahasa Jawa halus ga tau Sedikit mengerti Tidak mengerti, tapi lama-kelamaan mungkin bisa Kadang mengerti, tapi lebih banyak tidak Ya mengerti dong Mengerti Sedikit Tidak tau Ya, tau Ya tau lah Mengerti Mengerti, karena saya bisa bahasa Jawa Ngerti, asalkan bukan Jawa alus Paham Mengerti sedikit Pasti mengerti Tentu tidak Ya, saya bisa Tidak mengerti Bisa Tidak tau Hanya bahasa Jawa kasar lumayan, tapi kalau Jawa halus sama sekali ga ngerti Sedikit-sedikit saya mengerti Sedikit-sedikit Tidak tau Tentu Kadang-kadang Ngerti dikit-dikit Kagak narti, apalagi kalo si mbah yang ngomong Mengertilah Ya, tau dong Paham Kadang-kadang saja Mengerti Kategorisasi Lumayan Sedikit/Tidak mampu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 JUMLAH Bisa Ya, sanggup Ngerti dunk Mengerti Tidak bisa Kadang-kadang Lumayan mengerti Mengerti Tidak tahu Sama sekali ga Sedikit mengerti Lumayan ngerti, asal bukan Jawa halus Ya, saya mengerti Pasti mengerti Ya, mengerti Pasti deh √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 34 (46%) 8. Apakah Anda mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan masyarakat sekitar? SUBYEK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 Jawaban Tidak Tidak Ya Iya Ya Tidak Ga tuch Untungnya tidak Ya Yap Yoi Ya Iya Tentu tidak Tidak Ga Ya Tidak Tidak Ga kok Ya Tidak Iya Tidak Gak Tidak Ya Ya Iya Ya Iya Tidak kok Iya Iya Ya Tidak Gak Ya Ya Tidak Iya Ya Yap Ya Ya Tidak Iya Ga Tidak Tidak Tentu tidak Oh ya Tidak Ga kok Tidak tuh Ga kok Kategorisasi Tidak Ya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 (16%) 28 (38%) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 JUMLAH Ya Tidak Ga Tidak Engga Tidak Ya Iya Ya Tidak Ya Iya Ga Iya Tidak Tidak Tidak Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 39 (53%) 35 (47%) 9. Hambatan dalam berkomunikasi dengan masyarakat setempat: SUBYEK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 Jawaban Bahasanya agak sama, jd ya nyambunglah Saya orang yang komunikatif, jd ga masalah Bahasa yang digunakan beda, jadi kurang bisa mengerti maksudnya Saya kurang bisa bahasa Jawa, padahal masyarakat sini kebanyakan menggunakan bahasa Jawa Sering ga mudeng kalo lagi ngobrol Masyarakat toleran, jd kalau bicara pake bahasa Indonesia Saya berusaha menyesuaikan bahasa yang digunakan Saya orang yang supel, jadi mudah untuk berkomunikasi dengan siapa saja Perbedaan bahasa Bahasa beda Jarang bertemu, apalagi berkomunikasi Perbedaan bahasa Punya kesibukan sendiri-sendiri, sehingga jarang berkomunikasi Masyarakat bisa menggunakan bahasa Indonesia Saya mudah bergaul, jd mudah saja Saya mengerti bahasa yang mereka gunakan Jarang bertemu dengan masyarakat sekitar Masyarakat mau berbahasa Indonesia Masyarakat bersahabat dan mau menggunakan bahasa Indonesia Ga masalah, lumayan bisa bahasa Jawa Perbendaharaan kata Jawa sedikit sekali, jadi susuh berkomunikasi dengan masyarakat Saya tau apa yang dibicarakan dalam bahasa Jawa meski ga bisa ngomong Jawa Masyarakat selalu menggunakan bahasa Jawa yang tidak saya mengerti Tidak ada, saya mengerti pembicaraan dalam bahasa Jawa Masyarakat mampu berbahasa Indonesia dengan baik Sudah terbiasa hidup di lingkungan orang Jawa Mengalami kendala bahasa Tidak mengerti bahasa daerah yang dipakai Bahasa yang digunakan beda Kost tertutup, jadi jarang berkomunikasi dengan masyarakat Jarang ketemu, jadi tidak berkomunikasi dengan masyarakat Saya bisa berkomunikasi dengan siapa saja Merasa asing, jadi kurang nyaman untuk berkomunikasi Merasa takut berkomunikasi karena lingkungan masih baru Jarang bertemu Saya tipe orang yang mudah berkomunikasi dengan orang lain Saya sering berlibur ke Jogja, jadi mengerti Tidak ada √ √ Kategorisasi Beda bahasa Kurang interaksi Asing √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 JUMLAH bahasa yang digunakan Perbedaan bahasa Kurang pe-de menghadapi orang baru, jadi mali bertemu Masyarak Jogja komunikatif kok Tidak terlalu kenal Masing merasa belum akrab, jadi malas berkomunikasi Saya adalah pendatang baru, belum mengenal masyarakat. Tidak saling mengenal dan saling cuek Perbedaan bahasa Masyarakat ramah, sehingga saya tidak ragu untuk berkomunikasi Saya tidak terlalu mengenal masyarakat sekitar Sedikit-sedikit saya bisa bahasa Jawa Saya sudah mulai terbiasa dengan masyarakat Jarang di kost Masyarakat setempat bisa bahasa Indonesia jadi ga masalah Saya belum menguasai bahasa yang digunakan masyarakat Tidak ada, masyarakat komunikatif Saya selalu mudah berkomunikasi dengan orang lain Saya selalu berusaha sopan dengan orang lain, jadi mudah diterima Saya cukup supel Masyarakat suka ngomong pake bahasa Jawa, padahal saya tidak mengerti Saya berusaha beradaptasi dengan bahasa yang digunakan Saya tipe orang yang mudah bergaul Saya mengerti bahasa Jawa Saya berusaha ramah, sehingga diterima Saya mengerti bahasa Jawa Bahasanya susah dimengerti Tidak bisa bahasa Jawa Perbedaan bahasa Masyarakat enak diajak komunikasi kok Bahasa Bahasa beda Beberapa sudah akrab, enak diajak komunikasi Tidak begitu mengenal, jadi segan untuk berbicara Saya mudah bergaul dengan siapa saja Saya mudah bergaul Bahasa bisa dimengerti, jadi ga masalah Saya mudah berkomunikasi dengan siapa saja √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 39 (53%) 20 (27%) 7 (9%) 8 (11%) 19. Apakah mahasiswa/i pendatang mendapat teguran ketika menggunakan bahasa daerah oleh masyarakat sekitar? Mengapa? SUBYEK Jawaban Kategorisasi Tidak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Tidak, saya kalo ngomong usahain pake bahasa Jawa Ya, kalo pake gue-loe tidak terlalu disukai Ya, soalnya masyarakat ga mudeng Saya pake bahasa yang biasa dipakai masyarakat Tidak, jarang saya pake kok Tidak, saya pake bahasa Indonesia Tidak, masyarakat ga masalah kalo saya pake bahasa saya Tidak, masyarakat menerima Tidak, jarang pake bahasa daerah Tidak, masyarakat mau menerima Tidak, saya ga pake bahasa yang aneh-aneh kalo bicara Ya, bahasa daerah saya dianggap terlalu kasar Tidak, saya bisa bahasa Jawa Tidak, saya pake bahasa Indonesia Tidak, saya pake bahasa Jawa Tidak, masyarakat menerima Tidak, saya pake bahasa Jawa Pendatang berusaha menyesuaikan bahasa yg digunakan √ Masyarakat menerima perbedaan bahasa Ya, masyarakat tidak bs memahami pendatang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 JUMLAH Ya, masyarakat ga bisa memahami Tidak, masyarakat menghargai kekhasan Tidak, saya coba pake bahasa Jawa Tidak, mereka tidak mempermasalahkan penggunaan bahasa dari daerah lain Tidak, saya jarang menggunakan bahasa daerah Tidak, saya tidak tau bahasa daerah saya, jadi pake bahasa Indonesia Saya tidak menggunakan bahasa daerah, malah berusaha pake bahasa Jawa Ya, katanya bahasa terlalu kasar, padahal orang Jogja halus-halus Tidak, saya pake bahasa Jawa kalo ngomong Ya, masyarakat jadi ga mudeng Tidak, kalo pake bahasa daerah ga di tempat umum Tidak, saya pake bahasa Indonesia Tidak, masyarakat ga masalah dengan bahasa saya Tidak, masyarakat terbuka dengan perbedaan sich Tidak, saya ga menggunakan bahasa daerah kalo di depan masyarakat Tidak, masyarakat memahami Tidak, saya berusaha menyesuaikan bahasa yang digunakan Tidak, saya berusaha mempelajari bahasa Jawa Tidak, saya bisa bahasa Jawa, jadi pake bahasa itu Tidak, masyarakat menerima Tidak, saya lumayan ngerti bahasa Jawa Tidak, saya berusaha menyesuiakan Tidak, masyarakat lumayan tau, bahasa saya ga aneh-aneh kok Tidak, masyarakat menghargai Ya, masyarakat tidak mengerti Tidak, mereka cukup mengerti bahwa saya adalah pendatang Tidak, saya menghargai bahasa Jawa Tidak, mereka menghargai pendatang Tidak, saya pake bahasa daerah saya kalo lawan bicara juga berasal dari tempat yang sama Tidak, masyarakat terbuka Tidak, masyarakat menghargai Tidak, kalo bicara bahasa daerah tidak di depan mereka Tidak, solodaritas masyarakat tinggi Tidak, mungkin mereka memiliki solodaritas yang cukup baik untuk menghargai Tidak, jarang saya pake Ya, mereka ga ngerti apa yang saya omingin jadi ga terlalu suka Tidak, saya menggunakan bahasa Jawa Tidak, saya pake bahasa Jawa Tidak, saya menggunakan bahasa Indonesia yang sopan Ya, mereke merasa aneh dan tidak mengerti Tidak, saya pake bahasa Jawa biarpun kadang salah Tidak, saya pake bahasa Indonesia Tidak, masyarakat menerima Ya, bahasa daerah saya dianggap aneh Tidak, masyarakat terbuka Tidak, saya pake bahasa Indonesia Tidak, biasanya hanya dengan orang sedaerah saya pake bahasa itu Ya, orang Jogja ga ngerti Tidak, masyarakat menerima Tidak, masyarakat malah suka bahasa saya Tidak, saya pake bahasa Indonesia Tidak, masyarakat menghargai Tidak, saya pake bahasa Indonesia Tidak, masyarakat menerima Tidak, saya berusaha menyesuaikan Tidak, saya pake bahasa Indonesia Tidak, saya pake bahasa Jawa √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 40 (54%) 23 (31%) 11 (15%) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106 20. Apakah masyarakat lebih suka bila pendatang menggunakan bahasa Jawa ketika berbicara? Mengapa? SUBYEK Jawaban Kategorisasi Ya Masyarakat merasa dihargai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 Tidak, masyarakat terima-terima aja kok Tidak, saya malah dibilang aneh kalo pake bahasa Jawa Ya, mereka jadi ga bingung maksudnya Tidak, masyarakat maklum anak jaman sekarang pada ga bisa bahasa daerah Tidak, masyarakat biasa aja sama siapa aja dengan bahasa apa aja Tidak, masyarakat bersikap biasa aja Tidak juga, masyarakat memahami Tidak, masyarakat biasa aja Ya, karena lebih mudah untuk nyambung dalam berkomunikasi Tidak, masyarakat mau terbuka ama bahasa lain Ya, mereka lebih senang kalo diajak ngomong pake bahasa Jawa Ya, komunikasi lebih mudah dimengerti Ya, biar lebih mudeng Tidak juga kok, masyarakat terima saja Tidak, masyarakat menerima bahasaku Ya, mereka merasa lebih dihargai, apalagi orang yang sudah tua Tidak, mereka suka-suka aja Iya, dianggaplebih sopan Tidak, mereka menghargai kekhasan Iya, soalnya kesannya sopan Tidak juga, mereka mengerti kalo saya ga bisa bahasa Jawa Tidak, karena mereka bisa mengerti dan menghargai Tidak, mereka menghargai siapa aja kok Tidak, pake bahasa apa aja mereka tetep suka Iya, budaya mereka masih kental jadi lebih suka pake bahasa Jawa Tidak, masyarakat setempat menghargai walau saya ga pake bahasa Jawa Ya, mungkin karena jadi dianggap sama kali ya… Tidak, masyarakat terima-terima saja kok Tidak, masyarakat terbuka sich Tidak, masyarakat menghargai kok Ya, katene menurut mereka kita menghargai dan berusaha mencoba berbaur Tidak, masyarakat menghargai bahasaku juga kok Ya, lebih dihargai kalo pake bahasa yang sama Ya, kita jadi diangap sama Tidak, apapun bahasanya yang penting sopan Ya, biar kalo ngobrol nyambung Ya, komunikasi jadi lebih lancar Ya, mereka kan orang Jawa, jadi lebih gampang pake bahasa Jawa lah Iya, karena mereka merasa dihargai Ya, masyarakat merasa dihargai Tidak, masyarakat menerima kok Tidak, karena menururt saya mareka dapat memaklumi kami sebagai pendatang Tidak juga, mereka menghargai bahasa yang saya gunakan Komunikasi lebih lancar Tidak, masyarakat menerima pendatang dengan terbuka √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 Ya, menurut mereka jadi lebih sopan Ya, karena mereka merasa kita juga menghargai mereka Tidak, mereka tetap terbuka dan sopan meskipun saya pake bahasa lain Tidak, masyarakat mau menerima kok Tidak, mereka tetap menghargai meski ga pake bahasa Jawa Tidak, masyarakat terbuka akan perbedaan Tidak, masyarakat sudah biasa dengan perbedaan dari pendatang Ya, mungkin karena dianggap menghargai mereka Tidak juga, masyarakat asik-asik aja Ya, kata mereka lebih menghargai Tidak, karena masyarakat tau tidak semua pendatang bisa bahasa Jawa Iya, karena itu dinilai lebih sopan dan menghargai Tidak, mereka maklum kao saya sedang dalam tahap proses belajar bahasa Jawa Ya, mereka menghargai saya mau pake belajar bahasa Jawa Ya, masyarakat lebih merasa dihargai Tidak, masyarakat mau menerima saya apa adanya Ya, jadi lebih akrab Tidak, masyarakat memahami Tidak, mereka tidak mempersoalkan hal itu Tidak juga, masyarakat baik kok Ya, mereka merasa lebih dihargai Ya, mereka jadi merasa orang kita juga toh Iya, mereka anggap lebih sopan Iya, karena dianggap sopan Ya, dianggap lebih sopan Tidak kok, masyarakat terbuka Ya, masyarakat merasa dihargai Tidak, mereka mau terima perbedaan Ya, jadi diterima Tidak, masyarakat sudah terbiasa Ya, masyarakat suka kalo kita menghargai dengan menggunakan bahasa Jawa JUMLAH √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 25 (34%) 9 (12%) 40 (54%) 25. Apakah pendatang dianggap sebagai anggota kelompok tertentu karena bahasa yang digunakannya oleh masyarakat? SUBYEK Jawaban 1 2 Ndak Sepertinya ya, saya sebenarnya sama sekali tidak sok eksklusif Tidak, semua bergaul seperti biasa Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Nggak Tidak Berhubung saya jarang menggunakan bahasa daerah, maka tidak dianggap 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 Kategorisasi Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 JUMLAH yang aneh-aneh Tidak pernah Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Iya, selalu dibilang “dari wilayah Timur yang itu ya..” Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya, langsung dibilang “orang Cina yaa..” Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Iya, kadang-kadang Tidak Iya juga sich, meski kadang-kadang Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Nggak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak juga Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 7 (9%) √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 67 (91%) 33. Apakah pendatang dituntut untuk menggunakan bahasa Jawa saat berkomunikasi dengan penduduk setempat? Apa alasannya? SUBYEK Jawaban Kategorisasi Ya, agar pendatang dapat beradaptasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tidak, masyarakat membebaskan kita bicara kok Tidak, masyarakat bisa bahasa Indonesia Tidak, masyarakat tidak menuntut, bisa menerima Tidak, masyarakat tenggang rasa Tidak, kita saling mengerti Tidak, masyarakat menghargai saya Tidak, masyarakat membebaskan Tidak, masyarakat tau kalo saya dari luar Jawa Tidak, masyarakat cukup tenggang rasa Kurangnya komunikasi Tidak Masyarakat– pendatang saling memahami Masyarakat mau menerima perbedaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 Ya, harus bisa beradaptasi Tidak, masyarakat pake bahasa Indonesia kalo saya ga ngerti Tidak, masyarakat menghargai Tidak, semua bahasa diterima Tidak, masyarakat mau menggunakan bahasa Indonesia Tidak, masyarakat menerima perbedaan Tidak, masyarakat terbuka Tidak, masyarakat mau pake bahasa Indonesia Tidak ,masyarakat mengerti saya belum terbiasa Tidak, mereka menghargai kekhasan Tidak, masyarakat jarang bicara Tidak, mereka mengerti saya Tidak, masyarakat menghargai Tidak ,masyarakat tidak memaksa Tidak, masyarakat menghormati meski pake bahasa Indonesia Tidak, masyarakat cukup toleran Tidak, masyarakat bisasanya pake bahasa Indonesia Tidak, masyarakat malah tertawa kalo saya pake bahasa Indonesia Tidak, masyarakat toleran kalo saya ga bisa bahasa Jawa Tidak, masyarakat menerima saya Tidak, mereka menghargai Tidak, masyarakat tau saya ga bisa bahasa Jawa Tidak, masyarakat menerima Tidak, karena banyak yang dari luar Jawa masyarakat mau pake bahasa Indonesia Tidak, masyarakat nyante aja Tidak, masyarakat tau bahasa Jawa saya kacau Tidak, semua bahasa dianggap sama Tidak, saya juga berusaha menyesuaikan sich Tidak, masyarakat menerima Tidak, bahasaku bisa diterima Tidak ,masyarakat bisa bahasa Indonesia Tidak, masyarakat menerima Tidak, masyarakat memaklumi saya sebagai pendatang Tidak, mereka cukup menerima bahasa yang saya gunakan Tidak, masyarakat tenggang rasa Tidak, masyarakat menghargai Tidak, masyarakat menerima Tidak, kita jarang berkomunikasi Tidak, jarang berinteraksi Tidak, masyarakat tau aku ga bisa bahasa Jawa Tidak, masyarakat kadang berbahasa Indonesia kalo pendatang ga tau Tidak, masyarakat terima saja, yang pentign mudeng Tidak, mereka mengerti saya kurang fasih berbahasa Jawa Tidak, masyarakat toleran Tidak, masyarakat paham tidak semua orang bisa bahasa Jawa Tidak, masyarakat mau pake bahasa Indonesia Tidak, jarang berkomunikasi dengan masyarakat Tidak, masyarakat pake bahasa Indonesia Tidak, yang digunakan bersama bahasa Indonesia Tidak, masyarakat setempat dapat berbahasa Indonesia dengan baik Tidak, masyarakat pake bahasa Indonesia kok Tidak, masyarakat tidak pake aturan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 JUMLAH seperti itu, mereka menerima Tidak, masyarakat biasa-biasa aja Tidak, masyarakat menghargai keanekaragaman suku Tidak, masyarakat tidak memaksa Ya, meskipun waktu awal-awal saja Tidak, mereka tau banyaj anak yang tifak bisa bahasa Jawa Tidak, masyarakat tidak memaksa Ya, orang tua ga bisa bahasa Indonesia Tidak, mungkin karena mereka memaklumi Tidak, mereka bisa memaklumi Tidak, masyarakat berusaha menyesuaikan Tidak, mereka mengerti tidak semua pendatang bisa bahasa Jawa Tidak, masyarakat sudah terbiasa dengan orang asing dan bahasa Indonesia Tidak, bahasa Indonesia diterima √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 3 (4%) √ 28 (38%) 4 (5%) 39 (53%) 34. Apakah masyarakat setempat menggunakan bahasa Jawa ketika berkomunikasi dengan pendatang? Apa alasannya? SUBYEK Jawaban Kategorisasi Ya Memperlancar komunikasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 Ya, mereka kurang lancar kalo pake bahasa Indonesia Ya, mereka sudah terbiasa karena itu memang bahasa mereka Ya, sudah menjadi kebiasaan Ya, lebih lancar Tidak, meraka tau saya ga bisa Tidak, mereka tidak memaksa Ya, itu bahasa mereka jadi mereka lebih lancar pake itu Ya, saya coba belajar Tidak, mereka memahami saya ga bisa Tidak, mereka tau saya bukan dari Jawa Tidak, masyarakat menerima apa saja Tidak, jarang bertemu Ya, saya lumayan bisa bahasa Jawa Tidak, masyarakat terbuka Ya, saya belajar bahasa Jawa kok Ya, saa bisa dikit-dikit Tidak, masyarakat tidak memaksa Ya, sudah menjadi kebiasaan Ya, sudah menjadi kebiasaan Ya, aku mau berusaha belajar bahasa Jawa Ya, kerena sudah menjadi bahas sehari-hari mereka Tidak, mereka tidak memaksa Tidak, saya coba menyesuaikan Ya, sudah menjadi kebiasaan Tidak, mereka tau bahasa Jawa saya ga lancar Tidak, mereka biasa pake bahasa Indonesia Ya, sudah menjadi kebiasaan Tidak, mereka tau saya ga bisa Tidak, mereka tau saya pendatang Tidak, jarang berinterkasi Tidak, jarang bertemu Ya, sudah menjadi kebiasaan Tidak, masyarakat menghargai Tidak, mereka bisa bahasa Indonesia Ya, mereka menganggap saya mengerti Ya, saya bisa bahasa Jawa Ya, saya bisa bahasa Jawa Pendatang berusaha menggunakan bahasa Jawa Masyarakat mau memahami perbedaan Tidak Kurangnya interaksi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 JUMLAH Ya, saya tau bahasa Jawa meski sedikit Ya, saya belajar bahasa Jawa Tidak, masyarakat bisa bahasa Indonesia Tidak, mereka tau aku bukan warga asli Tidak, mereka tau saya pendatang Tidak, mereka memahami Ya, mereka merasa lebih nyambung dan nyaman Tidak, saya masih baru jadi masih asing dengan masyarakat Tidak, mereka tau saya pendatang Tidak, masyarakat tidak memaksa Tidak, jarang bertemu Ya, biar aku bisa bahasa Jawa Ya, saya bisa bahasa Jawa Tidak, tau kalo saya ga bisa Tidak mereka tau kalo saya ga bisa Tidak, saya bilang sama mereka kalo saya ga bisa Tidak, mereka tau kalo tidak semua orang bisa Tidak, masyarakat mau menggunakan bahasa Indonesia Tidak, jarang bertemu Ya, saya cukup mengerti Ya, kadang saya mengerti Tidak, mereka tau saya ga bisa Ya, saya sedikit bisa Ya, sudah kebiasaan jadi lebih mudah Tidak, jarang bertemu Tidak, mereka tau kami gak ngerti Ya, aku dianggap bisa Ya, saya bisa bahasa Jawa Tidak, mereka memahami saya ga bisa Tidak, masyarakat bisa bahasa Indonesia Ya, sudah menjadi kebiasaan Tidak, jarang bertemu Tidak, mereka tidak memaksa Ya, sudah menjadi kebiasaan Ya, kalo saya pake bahasa Jawa juga Tidak, jarang bertemu Tidak, jarang ngobrol dengan mereka √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 15 (20%) 19 (26%) 30 (41%) √ √ 10 (13%) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112 B. Perilaku/kebiasaan Item: 3. Tanggapan pendatang mengenai cita rasa masakan Yogyakarta: SUBYEK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 Jawaban Suka donk Saya bisa makan apa aja kok, jadi ga masalah Saya biasanya suka makan apa aja Sama dengan di rumah, jadi suka donk Saya suka, sama dengan yang di rumah soalnya Ga suka, terlalu manis Saya bisa makan apa saja kok, asal ga parah-parah amat Cocok Makanku ga susah kok, jadi ya sukasuka ajalah Suka tuch Lumayanlah.. Yah, bisa makanlah yang penting Yang penting bukan rasa tapi kenyang Sukaaa, banyak jenisnya sich Ga buruk juga Enak tuch Ga jauh beda dari masakan rumah, jadi bisa menyesuaikan Ga enak, terlalu manis Ga buruk-buruk amatlah Standarlah.. Tidak ada kesulitan dalam hal makanan Di rumah juga kadang masak begituan, jadi ya ga papa juga Rasanya serba kurang, kurang garam, kurang enak Not bad lah.. Manis.., saya sukanya pedas+asin Saya suka makanan Jawa Sata suka Makanannya lebih beragam dan lebih enak Sudah mulai terbiasa kok Semua enak-enak Sudah terbiasa Terlalu manis Sesuai dengan lidah Murah dan enak Sudah terbiasa Enak kok.. Di rumah juga kadang makan makanan Jawa kok Rata-rata asin pedas dan saya suka Masakan yang ada di Jogja rasanya kaya di rumah sendiri Masakan di Jogja sama dengan yang biasa dimakan Masih baru jadi belum terbiasa Masakannya hampir sama kok, jadi ya oke-oke aja Saya menyukai makanan yang ada disini Suka tuchh, dah sering makan sich Lumayan juga Sudah ga asing, jadi bisa diterima Saya cukup menikmati makanan yang ada disini Masakan jogja manis, saya sukanya pedas Makanan Jogja manis-manis sedangkan aku sukanya asin-asin Yah, bukan masakah besarlah.. Suka, banyak pilihan Saya ga suka makanan manis, Jogja makanannya manis-manis Cocok √ Kategorisasi Bisa diterima Tidak cocok √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 Aneh, manis sih jadi gimana gitu.. Cita rasanya lumayan kok Saya terbiasa makan makanan asin, Jogja manis-manis Semua makanan rasanya manis, ga ada rasa lain Saya suka itu… Sudah mulai terbiasa kok Makanan di Jogja manis.. Sesuai dengan lidah saya Enak sich, jadi suka Lumayan, rasanya hampir sama dengan daerah saya sich Rasanya hanya 1 macam, “manis”, ga suka Lumayan si Ga suka, makanan Jogja manis-manis Masakan Jogja tidak pedas Udah sering makan, jadi ga masalah lah.. Ga enak Ga biasa, aneh Oke-oke aja kok.. Banyak yang manis-manis, ga terlalu suka Saya memang suka yang manis-manis So far so good kok.. Enak JUMLAH √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 25 (31%) 29 (39%) 4. Tanggapan pendatang mengenai gaya berpakaian yang berlaku di Yogyakarta: SUBYEK Jawaban 1 Belum buka-bukaan, masih sopan, bisa diterima Santai dan casual Ga beda-beda banget dari kebiasaanku lah.. Ga ada yang diluar kebiasaan kok, sama seperti di daerahku Sopan-sopan Terlalu manis Sopan Sesuai dengan aturan Sopan Nyante Asik kok, banyak anak muda soalnya Ga masalah kok Tidak apa adanya, ditutup-tutupin Normal-normal aja Cukup keren kok Sopan Masih wajar kok Tidak menuntukgaya yang berlebihan Wajar-wajar saja Sopan Biasa aja kok, ga norak Tidak neko-neko, ga begitu ribet Sopan Normal-normal aja, kaya ditempat lainnya Rapi dan sopan, sesuai norma Sederhana dan tidak nyeleneh Tidak ada yang aneh Apa adanya Sopan Santai tapi sopan Kurang bebas Normal-normal aja sich Masih biasa aja Biasa kok, ga aneh Biasa kok, ga ada yang luar biasa Normal Masih njawani banget, suka deh.. Cukup modis Sesuai dengan gaya saya 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 Kategorisasi Sopan/bisa Terlalu diterima tertutup √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 (27%) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 Tidak terlalu heboh Sopan dan mengikuti aturan Cuek, tapi masih biasa Sopan Masih dalam batas sopan Sopan Tidak mengganggu Normal, ga aneh-aneh Mengajari sopan-santun Asik-asik aja Kurang bebas Normal Ga terlalu aneh-aneh Ga ada yang aneh Ga repot Masih dalam taraf sopan Terlalu tertutp Sopan-sopan juga, meski kadangkadang baju tidur buat keluar Tidak terlalu terbuka, masih dalam taraf wajar Sesuai dengan norma Biasa-biasa saja Sopan Masih memperhatikan adapt ketimuran Normal Ga cupu-cupu banget Kurang terbuka Sopan Tidak terlalu terbuka dan tidak norak Tertutup, ditempat saya pakaian terbuka sudah wajar Sopan Tidak mengganggu Kebanyakan sopan Sopan Biasa saja, ga aneh-aneh Bervariasi JUMLAH √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 66 (89%) 8 (11%) 10. Pernah tidaknya mendapat teguran dari masyarakat setempat mengenai pakaian yang dikenakan: SUBYEK Jawaban 1 Nga’ik soalnya aku wajar kalo pake pakaian, sadar diri Tidak Tidak Tidak Tidak, karena ga aneh-aneh Ya, katanya kurang tertutup Tidak, pakaian saya sopan-sopan aja Tidak Tidak Tidak Tidak pernah, gaya berpakaian saya masih dalam tataran norma orang Jawa Tidak pernah, gaya berpakaian saya cukup normal Iya, suka pake baju yang katanya terbuka sich Tidak, selama ini pake baju yang rapi dan ga aneh-aneh Tidak Tidak Tidak, saya berpenampilan wajar aja Tidak Tidak Nggak Tidak Tidak Tidak Tidak, saya berpakaian selalu sopan Tidak, saya berpakaian masih sesuai 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 Kategorisasi Tidak Ya/ karena terlalu terbuka √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 dengan norma Tidak Tidak, sejauh ini saya belum pernah berpakaian aneh-aneh Tidak Tidak Tidak, cara berpakaian saya sopan Ya, sampe dipandangin dari atas ke bawah Tidak, sampai saat ini saya bisa menjaga kesopanan pakaian saya Tidak Tidak Tidak Tidak, selama ini saya selalu berpakaian sopan Tidak, soalnya pake yang pantespantes aja Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak pernah Tidak, soalnya saya masih berpakaian yang wajar-wajar aja Tidak, pakaian saya masih dalam keadaan n ormal Tidak, cara berpakaian saya wajar Tidak Tidak Tidak pernah Pernah, terbuka gitu Tidak Tidak Tidak, berpakaian saya normal-normal saja Tidak, cara berpakaian saya biasabiasa saja Tidak, saya berpakaian sewajarnya Ya, karena terlalu terbuka katanya, padahal kan Jogja sangat panas Tidak Iya, terlalu terbuka Tidak Iiya, pernah Tidak, pakaian saya wajar-wajar saja Tidak Ga pernah Nggak Ya, karena beda dari yang lain, bukabukaan gitu katanya Tak pernah Tidak, saya berpakaian wajar Ya pernah sich Tidak Tidak, pakaian saya biasa seperti yang lain Tidak Tidak Tidak Ga sich JUMLAH √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 65 (88%) 9 (12%) 18. Apakah gaya berbicara Anda tidak dibenarkan oleh masyarakat sekitar? Mengapa? SUBYEK Jawaban Tidak, masyarakat menerima perbedaan 1 2 3 4 5 6 Tidak, saya berusaha berbicara sopan Tidak, saya berusaha menggunakan bahasa yang dimengerti masyarakat Tidak, masyarakat mau menerima perbedaan bahasa kok Tidah, masyarakat welcome sich Tidak, masyarakat sudah terbiasa dengan pendatang Tidak, masyarakat memahami √ √ √ √ Kategorisasi Tidak, pendatang berusaha menyesuaikan diri √ √ Ya, bahasa saya dianggap terlalu kasar/tidak cocok PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 Tidak, masyarakat biasa-biasa saja kok Tidak, masyarakat menerima Tidak, saya bicara pake bahasa Indonesia Tidak, mereka memakluminya Tidak, bahasa saya masih dianggap normal oleh masyarakat Tidak, masyarakat menerima Tidak, saya berusaha menyesuaikan Tidak, masyarakat baik kok Tidak, saya menghargai masyarakat sich Tidak, masyarakat menghargai Tidak, masyarakat menerima Tidak, saya berusaha menyesuaikan meskipun kadang agak aneh Tidak, masyarakat menghargai kekhasan Ttidak, saya menyesuaikan Tidak, mereka cukup mau mengerti gaya bicara saya Tidak, masyarakat menerima Tidak, saya ga pake bahasa yang aneh-aneh sich Tidak, saya menggunakan bahasa Indonesia dan berusaha bicara sopan Ya, orang Surabaya bicaranya kasar dan keras, kurang diterima Tidak, gaya bicara saya sesuai dengan aturan/adat istiadat masyarakat setempat Tidak, saya bicara pake bahasa Indonesia Ya, saya bicara terlalu blak-blakan katanya Tidak, saya menggunakan bahasa Indonesia Tidak, masyarakat menerima kok Tidak, masyarakat biasa aja kok Tidak, saya berusaha bicara semudah mungkin Tidak, saya bicara dengan benar Tidak, saya berusaha sopan kepada orang lain Tidak, saya bicara dengan bahasa yang sopan Tidak, saya bicara bahasa yang sama dengan masyarakat Tidak, saya berusaha menyesuaikan diri Tidak, saya menyesuaikan Tidak, masyarakat no problem kok Tidak, masyarakat mau menerima Tidak, saya bicara dengan wajar Tidak, bicara saya yang normal-normal saja Tidak, masyarakat menghargai perbedaan Ya,, saya dianggap terlalu cuek Ya, saya tau kapan harus menggunakan bahasa yang sopan dan bahasa gaul Tidak, masyarakat menerima sich Tidak, mereka bisa menerima cara bicara saya Tidak, masyarakat menghargai Ya, aku terlalu kasar dan nyaring katanya Tidak, saya bicara dengan wajar Tidak, masyarakat setempat tidak mempermasalahkan Tidak, masyarakat sekitar saya terbuka sich Ya, terlalu terus terang tanpa basa-basi Tidak, saya selalu berbicara dengan sopan Tidak, saya menggunakan bahasa yang baik dan sopan saat berbicara Tidak, saya berbicara dengan bahasa Indonesia yang baik dan sopan Ya, karena terlalu ceplas-ceplos Tidak, masyarakat mengerti saya sebagai pendatang Tidak, masyarakat biasa aja, ga sentiment kok Tidak, masyarakat ramah dan terbuka Tidak, saya pake bahasa Indonesia yang baik dan benar Tidak, masyarakat juga sopan sama pendatang Tidak, mereka menerima Tidak, masyarakat malah suka, sering dibuat becandaan Tidak, masyarakat Jogja juga menyesuaikan Tidak, saya mengikuti cara bicara masyarakat setempat Tidak, malah terkadang masyarakat suka belajar dari saya Ya, bahasa terkadang kasar Tidak, berbicara saya juga mengikuti sopan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117 70 71 72 73 74 JUMLAH santun Tidak, masyarakat menerima Tidak, masyarakat memahami saya Tidak, saya sopan Tidak, saya sesuaikan dengan masyarakat disini Tidak, saya menghormati √ √ 35 (47%) √ √ √ 33 (45%) 6 (8%) 21. Apakah pendatang sering mendapat teguran karena melanggar kebiasaan yang berlaku oleh masyarakat setempat: SUBYEK Jawaban 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Saya tidak pernah melanggar Tidak pernah melanggar Tidak Tidak Saya belum pernah mendapat teguran dari masyarakat Ya, pulangnya lebih dari jam 9 malam Tidak Tidak Tidak Tidak pernah Ya, sama sekali ga ngerti bahasa Jawa Tidak Tidak Tidak Tidak Nggak Tidak Tidak, ga pernah melakukan hal aneh Tidak Ya, sering keluar dengan pacar Tidak Tidak Ya, karena ngomong kasar Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Nggak Tidak, saya ga aneh-aneh Tidak Tidak Tidak Tidak pernah Tidak Tidak Ya, karena pulang malam Tidak Tidak Tidak Tidak pernah Tidak Tidak Tidak Ya, karena potong kuku malem, dianggap tidak baik Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Gak Nggak 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 Kategorisasi Tidak Ya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 Tidak Tidak Tidak Belum Belum pernah melanggar Belum pernah Tidak Tidak Tidak Ya, pulang malam JUMLAH √ √ √ √ √ √ √ √ √ 67 (91%) √ 7 (9%) 22. Apakah pendatang mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan kebiasaan yang berlaku? SUBYEK Jawaban 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 Ndak Tidak juga Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Iya sich Tidak Tidak Tidak Tidak Iya, sering banget Tidak Tidak Iya, cukup sulit Tidak Nggak Tidak Tidak mengalami kesulitan Tidak, bisa menyesuaikan Tidak Iya, lumayan sering kesulitan Iya, dengan beberapa kebiasaan yang berlaku Ya, meskipun kadang-kadang Tidak juga Tidak Tidak Tidak Ya, lumayan sering Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak mengalami Ya, dengan makanan manis dan kebiasaan lain Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Iya, kadang-kadang Tidak Tidak Tidak Iya, sering banget Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 Kategorisasi Tidak Ya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 Tidak Tidak Iya, lumayan sering Nggak Iya Tidak Tidak Tidak Iya, meski kadang-kadang Tidak pernah Tidak Tidak Tidak Ga JUMLAH √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 60 (81%) 14 (19%) 27. Tanggapan pendatang mengenai jam malam (pk. 21.00 WIB) yang berlaku di lingkungan masyarakat: SUBYEK Jawaban 1 2 Setuju, emang udah malam koq Tidak setuju, saya baru selesai ngerjain tugas, belum ngapa-ngapain Setuju, itu jam standar, tidak terlalu awal Setuju, cukup sesuai Setuju, sudah biasa Tidak setuju, kost saya ga ada jam malam Tidak setuju, masih punya banyak kegiatan yang positif Tidak setuju, jam 9 itu masih sore Setuju Setuju, pas banget Setuju, memang normalnya Setuju Tidak setuju, urusan tidak selalu selesai jam 9 Setuju, wajar/udah biasa Tidak setuju, terlalu mengekang Setuju, etikanya memang begitu Tidak setuju, kadang masih ada keperluan lain Setuju, sudah biasa Tidak setuju, biasanya masih ada keperluan Tidak seetuju,, kadang masih ada tugas Tidak setuju, kepentingan mahasiswa kadang diluar jam itu Setuju, sudah sesuai Tidak setuju, aku ga betah di kos Tidak setuju, kadang-kadang masiih ada keperluan Setuju, karena itu sudah terlalu malam, kita kan budaya Timur Tidak setuju, ditempat asalku aja ga ada jam malam Setuju, sudah seharusnya seperti itu Tidak setuju, di Kalimantan ga ada jam malam segala Setuju, karena jam 8 biasanya sudah ada di rumah Tidak setuju, sebagai mahasiswa banyak kegiatan Tidak setuju, banyak kegiatan kampus Setuju, malah seharusnya lebih awal Tidak setuju, kita masih banyak kegiatan jadi perlu dimaklumi Tidak setuju, mahasiswa banyak kegiatan Tidak setuju, karena kadang-kadang ada hal yang harus dikerjakan Setuju, menurut saya itu jam yang paling tepat Setuju, udah cocok Setuju, sudah sepantasnya Setuju, sesuai bagi seorang pelajar Tidak setuju, banyak kegiatan yang baru selesai diatas jam itu Tidak setuju, masih banyak kegiatan Tidak setuju, masih banyak kerjaan Setuju, sudah sepantasnya Tidak setuju, masih banyak tugas yang belum selesai dikerjakan Tidak setuju, kita anak muda banyak kegiatan 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 Kategorisasi Setuju Tidak setuju √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 Tidak setuju, banyak aktifitas Tidak setuju, terlalu menuntut Setuju Setuju, aku ga sering jalan malem sich Tidak setuju, masih pengen main Tidak setuju, masih banyak kegiatan Tidak setuju, banyak tuntutan kegiatan Tidak setuju, kurang malem Setuju, sudah jamnya istirahat Tidak setuju, jam 9 masih pantas untuk berpergian Setuju, itu waktu yang paling tepat Setuju, memang sudah seharusnya Setuju, sudah sesuai Setuju, demi keamanan bersama Tidak setuju, kegiatan saya masih banyak Tidak setuju, baru nyari makan Tidak setuju, masih banyak kegiatan Setuju Setuju, demi keselamatan Tidak setuju, masih mau main Tidak setuju, masih banyak tugas Setuju, sesuai dengan jadwal Tidak setuju, saya mahluk malam Setuju, demi keselamatan bersama Tidak setuju, jam segitu masih beraktivitas Setuju, sudah wajar Setuju, sudah pas Setuju, sudah wajar Tidak setuju, jam segitu baru keluar JUMLAH √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 39 (53%) 35 (47%) 28. Benarkah perilaku pendatang seringkali tidak dibernarkan oleh masyarakat setempat? SUBYEK Jawaban 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 Nggak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak pernah tuh ditegur masyarakat Tidak Tidak Tidak Tidak Benar, meskipun tidak sering Tidak Tidak benar Tidak benar Tidak tuch Tidak benar Tidak Tidak Tidak benar Nggak Tidak ada perilaku yang tidak dibenarkan Tidak benar Ga benar Tidak Ya, karena main ke kost cowo malemmalem Ya, sering pergi dan pulang malem sama temen, terutama cowo Ya, mendengarkan radio terlalu keras Ya, karena ngomong kasar, tingkah ga tenang Tidak benar Tidak Tidak Tidak Tidak Ya, kadang-kadang suka berperilaku di luar norma (pulang malem) Tidak Tidak Nggak 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 Kategorisasi Tidak Ya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak benar Tidak pernah dianggap seperti itu Tidak Tidak benar Ya, pulang malam dengan laki-laki Ga tuch Tidak Tidak benar Tidak Tidak benar Tidak Tentu tidak Tidak Tidak Ya, gaya berpakaian yang terlalu terbuka Tidak benar Tidak Tidak benar Tidak Tidak benar Ya, pulang terlalu malam Ah, tidak benar Nggak, kita harus beradaptasi Tidak Tidak benar Tidak Ya, pulang tengah malam Ya, sering pulang terlalu malam Tidak Tidak Tidak Tidak ada perilaku yang tidak dibenarkan masyarakat Ya, pulang larut malam JUMLAH √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 62 (84%) √ 12 (16%) 32. Apakah pendatang merasa sulit untuk diterima oleh masyarakat setempat karena memiliki kebudayaan yang berbeda? SUBYEK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Jawaban Ndak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Nggak Tidak Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Iya, kadang-kadang Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Kategorisasi Tidak Ya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 Nggak Tidak Tidak Nggak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Iya juga Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak, kan banyak pendatang Nggak juga Tidak juga Tidak Tidak Tidak Tidak juga Tidak Tidak Tidak Tidak Gak JUMLAH √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 70 (95%) 4 (5%) 35. Kebiasaan apa yang bertentangan antara daerah asal anda dan Yogyakarta? SUBYEK Jawaban Tidak ada 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Cara bicara yang berbeda Berpakaian yang aneh-aneh Sejauh ini belum ada Tidak ada Cara berbicara dengan teman (pake bahasa yang tidak baik) Tidak ada Sama aja kok Keramahan kalo bicara pada tetangga Tidak ada Cara berpakaian Tidak ada Tampil dengan baju ekstim Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Nggak ada Tidak ada Tidak ada Cakap kotor secara terbuka Tidak ada Tidak ada Jam malam, ditempatku ga ada Ada jam malam di Jogja Jam malam Tidak ada Tidak ada Kategorisasi Pakaian Gaya bicara √ √ Jam malam √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 Tidak ada Menegur orang yang lebih tua Tidak ada Nggak ada Tidak ada Tidak ada Tempatku kalo bicara ga plin-plan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Sama saja Tidak ada Tidak ada Baju seksi diperbolehkan kalo ditempatku Pulang malam diperbolehkan Tidak ada Tidak ada Jam malam Tidak ada Ga ada Ga ada Ngomong terus terang tanpa basabasi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ga ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Cara berbicara dan logat Orang Jogja ga berani mengatakan yang sebenarnya Tidak ada Tidak ada Ga ada Ditempatku bisa pakai pakaian terbuka Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Pulang malam Ga ada JUMLAH √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 54 (73%) 5 (7%) 9 (12%) 6 (8%) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124 C. Prasangka Item: 5. Apakah pendatang mendapat sikap negatif dari masyarakat setempat? SUBYEK Jawaban 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Ga’ik, soalnya aku ga aneh-aneh Tidak juga kok Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya, suka diomongin di belakang Tidak, mereka semua ramah dan mau menerima keadaan saya Tidak, saya ga mau cari masalah sich Tidak, semua baik-baik saja Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya, kadang mahasiswa dianggap sebagai yang membawa pengaruh buruk Tidak Tidak Ya, sewaktu mereka tau daya dari Medan, saya dianggap galak jadi orang-orang agak ga suka Tidak Tidak Tidak Tidak, asal kita baik, mereka juga baik Ya, dianggap terlalu blak-blakan, ga sopan, jadi masyarakat ga ramah sama aku Tidak Tidak Tidak Tidak, karena saya selalu bersikap positif Tidak Tidak Tidak Tidak Ya, karena saya ngomongnya keras jadi selalu dianggap pemarah, padahal kan ga, jadi ga diajakin omong deh.. Tidak Tidak Tidak mendapat Tidak Tidak Tidak ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak ada Tidak Tidak Ys, saya dibilang munafik, jadi masyarakat agak segan bicara dengan saya 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 Kategorisasi Tidak Ya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 JUMLAH Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya, saya dianggap terlalu cuek, ga pedulian Ya, saya diperlakukan ga ramah Tidak Tidak ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya, mereka superior √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 65 (88%) √ 9 (12%) 11. Apakah masyarakat setempat mengejek/menghina suku/ras pendatang? SUBYEK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 Jawaban Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Kategorisasi Tidak Ya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 JUMLAH Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 72 (97%) 2 (3%) 14. Apakah Anda dipandang negatif karena berasal dari luar Jogja oleh masyarakat setempat? SUBYEK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 Jawaban Masyarakat menganggap kita sama kok Saya berperilaku yang fine-fine aja jadi ga dipermasalhkan Saya berusaha untuk menyesuaikan diri jadi ga selalu dipandang negative Tidak, masyarakat biasa aja Masyarakat menerima dengan baik, jadi ga dianggap negatif Masyarakat baik tuch, ga ada pandangan negatif Masyarakat menghargai pendatang kok Tidak, masyarakat menerima pendatang Tidak, masyarakat terbuka kok Masyarakat menghargai tuh Saya berlaku sopan sesuai adat, jadi ga ada masalah Tidak, toleransi lingkungan tinggi Saya tidak berperilaku menyimpang, jadi ga ada alasan dong Masyarakat biasa saja kok Tidak, masyarakat baik Masyarakat sudah terbiasa dengan pendatang, jadi ga masalah Tidak, masyarakat terbuka sama pendatang kok Saya berperilaku sewajarnya, jadi masyarakat menerima Masyarakat tidak membeda-bedakan kok Tidak, masyarakat biasa aja Masyarakat bersikap terbuka, jadi ga di pandang gimana-gimana Masyarakat welcome terhadap pendatang Ya, saya dianggap sebagai orang yang kasar Saya berusaha untuk bersikap sopan, menaati peraturan, jadi ga ada masalah Tidak, masyarakat baik Kategorisasi Tidak Masyarakat Mhs berusaha menerima menyesuaikan √ √ Ya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 JUMLAH Masyarakat menerima apa adanya kok Masyarakat umumnya punya pandangan pisitif terhadap pendatang kok Kebanyakan orang di Jogja kan pendatang, jadi masyarakat sudah biasa menerima Tidak, pendatang dipandang positif Masyarakat baik kok Masyarakat biasa aja Masyarakat selalu ramah kok Tidak, saya kan selalu berbuat baik Saya diterima dengan baik kok Masyarakat ga gitu. Welcome tuh Ga lah, saya selalu bersikap sopan dan ramah Saya selalu bersikap positif jadi mereka juga Ga donk, saya kan ga berperilaku aneh-aneh Masyarakat baik kokmasyarakat menerima pendatang, jadi ga masalah Mereka tidak pernah membeda-bedakan pendatang Masyarakat setempat selalu menerima pendadatang dengan baik Masyarakat cukup menghargai saya sebagai pendatang tuh Masyarakat sekitar baik-baik kok Orang Jawa di sekitar saya baik-baik Ga, masyarakat bersahabat Masyarakat bersahabat Masyarakat ramah kok Tidak, masyarakat baik Aku kan bersikap baik, jadi ya ga ada pandangan negative Mereka menerima dan menghargai pendatang kok Tidak, masyarakat terbuka sama pendatang Saya berusaha untuk tidak membuat kesan negative Ya, kami dianggap yang merusak stuktur adat mereka Saya berusaha untuk sopan, jadi ga ada masalah Saya berusaha untuk berperilaku sopan dan sewajarnya, jadi ya ga lah Masyarakat tidak membeda-bedakan Masyarakat menerima pendatang dengan baik kok Saya berperilaku sesuai norma, jadi ga masalah Saya berperilaku baik, jadi ga dipandang negative oleh masyarakat Saya ga neko-neko jadi ga ada masalah Ga, saya kan ga neko-neko Masyarakat ramah kok Saya kan baik, jadi ga ada alasan untuk itu Saya menyesuaikan diri, jadi ga ada masalah Kita kan berteman, jadi ga ada yang begituan Mereka bersikap baik terhadap pendatang Masyarakat menerima keanekaragaman kok Masyarakay baik kok Masyarakat menerima pendatang dengan baik Masyarakat menerima kok Tidak, masyarakat terbuka Saya ga aneh-aneh, jadi ga masalah Masyarakat menerima apa adanya Ga ada masalah kaya gitu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 51 (69%) 21 (28%) 2 (3%) Kategorisasi Diuntungkan Dirugikan 15. Tanggapan masyarakat terhadap pendatang seperti Anda? SUBYEK 1 2 3 4 5 Jawaban Masyarakat terbuka terhadap pendatang Menambah keanekaragaman budaya Terbuka pada pendatang Menerima Baik terhadap pendatang Menerima √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 Sudah terbiasa Sudah terbiasa Masyarakat menerima Bersikap terbuka Welcome terhadap pendatang Mereka menganggap pendatang adalah pelajar/tamu yang menguntungkan Mesyarakat terbuka kok Pendatang menambah variasi Menerima Menghasilkan Pendatang orang yang ramah Pendatang belum tentu jelek, menguntungkan Pendatang dianggap sama Orang yang bersahabat Welcome Masyarakat dapat diuntungkan dengan adanya pendatang Welcome terhadap pendatang Pendatang merupakan sumber berkah Masyarakat menerima semua pendatang asalkan sopan Masyarakat menerima Masyarakat setempat sangat terbuka dengan pendatang Memiliki pandangan yang positif, karena dapat menguntungkan Menerima kok Terbuka Menghargai pendatang apa adanya Tidak ada omongan negatf mengenai pendatang Pendatang diterima dengan positif Masyarakat ramah terhadap pendatang Merasa diuntungkan Masyarakat sangat terbuka Sangat menerima Menghargai pelajar Welcome Mereka malah senang, usahanya laku Menerima dengan senang Dianggap sama dengan warga aslimasyarakat setempat selalu menerima pendatang dengan sangat baik Diterima sebagai pelajar Terbuka terhadap pendatang Menerima Menghargai Masyarakat nampak tidak terganggu dengan adanya pendatang Terbuka Masyarakat menerima Menerima tuh,,, fine-fine aja sih sama aku Menghargai Datang untuk menuntut ilmu, karenanya disambut dengan baik Menguntungkan untuk kos-kosan Pendatang kadang membawa pengaruh buruk Ramah Masyarakat bersikap ramah terhadap pendatang Pendatang memberi keuntungan Menerima dengan terbuka Masyarakat menerima Mereka menanggap semua sama Masyarakat menghargai pendatang Mereka terbuka Mereka menyukai pendatang Masyarakat baik sama pendatang Menguntungkan Pendatang kurang bisa memahami masyarakat sekitar Masyarakat ramah dengan pendatang Masyarakat tidak pernah berperilaku negative Menerima Terbuka √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129 70 71 72 73 74 JUMLAH Terbuka Baik Mendatangkan uang Baik aja Menerima √ √ √ √ √ 57 (77%) 16. Apakah pendatang mendapat sebutan negatif karena berasal dari daerah tertentu? SUBYEK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 Jawaban Nda Ya, tukang dugem Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak ada Tidak Tidak Ya, disebut dengan sebutan kasar Tidak Tidak Tidak ada, semua dipanggil seperti biasa Tidak Tidak pernah Tidak Tidak Tidak Tidak Ga pernah Tidak Tidak Ga ada Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Nggak Tidak Tidak Ya Tidak Tidak pernah Tidak pernah Tidak Tidak Tidak pernah Tidak Ya, dikatai China Tidak Tidak Tidak Ya, pernah Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya, katanya tukang melet Tidak Tidak Kategorisasi Tidak Ya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 14 (19%) 3 (4%) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 JUMLAH Tidak Tidak Tidak Tidak Nggak Tidak Tidak Pernah, dibilang kasar Tidak Tidak Tidak pernah Tidak Tidak Tidak Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 66 (89%) 8 (11%) 23. Apakah masyarakat setempat mencurigai pendatang dalam banyak hal? SUBYEK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 Jawaban Tidak Tidak Tidak Tidak Ya, bergaya hidup mewah katanya Tidak Ya, soal sopan santun Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya, Bandar narkoba dan teroris Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya, sikap yang kurang baik Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya, pergaulan dan kebebasan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Kategorisasi Tidak Ya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 JUMLAH Tidak Tidak Tidak Tidak Ya, perilaku yang tidak baik Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya, kebiasaan buruk Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya, memiliki maksud terselubung Tidak Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 66 (89%) 8 (11%) 29. Apakah pendatand sering dianggap sebagai orang asing yang mengganggu oleh masyarakat setempat? SUBYEK Jawaban 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 Ndak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak merasa Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Nggak Tidak Tidak pernah Ga Tidak, saya berusaha bersikap sopan Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak, saya mengikuti peraturan yang ada Tidak Tidak Tidak 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Kategorisasi Tidak Ya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 JUMLAH Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak, masyarakat ramah Tidak Tidak Tidak tuch Tidak Tidak Ga pernah Tidak Tidak, saya ga suka aneh-aneh Tidak, saya selalu berusaha mentaati peraturan yang ada dalam masyarakat Tidak Tidak Tidak Tidak pernah Tidak Tidak Tidak Tidak Nggak Tidak Tidak ada Tidak Tidak Tidak juga sich Tidak Tidak Tidak Tidak, saya sebisa mungkin berbaur dengan masyarakat Ga √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 73 (99%) 1 (1%) 30. Apakah Anda sering menjadi tersangkka bila ada kasus kehilangan? SUBYEK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 Jawaban Aku ga pernah nyuri kok Tidak, ak kan berperilaku baik Tidak, saya tidak mencurigakan Tidak, ga macem-macem dalam bertingkah sich Tidak, ga melakukan yang aneh-aneh kok Tidak, saya berperilaku baik Tidak, tampang saya innocent, dan ga melakukan apa-apa Tidak, saya berperilaku baik, jadi masyarakat percaya pada saya Tidak, saya menjaga perilaku saya Tidak, saya sudah dipercaya oleh masyarakat Tidak, saya memang berperilaku baik Tidak, saya bersikap baik Tidak, saya alim Tidak pernah ada kasus kehilangan Ga pernah ada kasus Tidak, saya berperilaku baik Belum pernah ada kasus Tidak, masyarakat mempercayai pendatang Tidak, mereka tidak mempermasalahkan pendatang atau penduduk asli Tidak, ak jujur kadi masyarakat percaya Selama ini belum ada masalah seperti itu Tidak, masyarakat percaya pada pendatang Tidak pernah ada kehilangan Belum pernah ada kehilangan Kategorisasi Tidak Pendatang Masyarakat berusaha jaga percaya sikap pendatang √ √ √ √ √ √ √ Tidak ada kasus kehilangan yang terjadi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 Tidak, saya jaga perilaku sich Disekitar tempat tinggal saya tidak ada kasus kehilangan Tidak, masyarakat percaya bukan saya pelakunya Tidak, saya ga pernah melakukan hal yang pantas untuk dicurugai Tidak, saya bersikap baik Tidak, saya tidak pernah terlibat masalah Tidak, saya selalu jaga sikap Tidak ada yang kehilangan Tidak, saya dipercayai oleh masyarakat Tidak, saya berusaha jaga sikap Tidak, saya tidak pernah berbuat yang anehaneh sich Tidak, saya berusaha melakukan hal yang baik Tidak, saya ga melakukan yang aneh-aneh Saya belum pernah mengalami Tidak, saya ga melakukan yang aneh-aneh Tidak, saya berusaha jaga sikap Tidak, saya tidak pernah berbuat yang anehaneh Tidak, saya selalu bersikap baik Tidak, masyarakat percaya padaku Tidak, saya selalu bersikap jujur Tidak, saya berusaha jaga sikap Tidak, masyarakattidak mencurigai pendatang Saya tidak pernah mengalami kasus Tidak, masyarakat menerima dan percaya pendatang Tidak, saya tidak melakukan hal-hal yang mencurigakan Tidak, saya bersikap jujur Tidak, saya berusaha menjaga sikap Ga ada kehilangan Tidak, masyarakat percaya Tidak, saya tak pernah melakukan hal-hal yang mencurigakan Tidak, saya berusaha berperilaku baik Tidak, saya jaga sikap Tidak, saya ga aneh-aneh Tidak, masyarakat tidak mencurugai saya Di lingkungan saya belum pernah ada kasus seperti itu Tidak, masyarakat percaya pendatang ga gitu kok Tidak, saya jaga sikap Tidak, saya ga berperilaku aneh-aneh Tidak ada kasus Tidak, saya berusaha mengikuti aturan yang ada Tidak,masyarakat percaya pendatang ga gitu Tidak pernah mengalami Tidak, saya selalu bersikap jujur Ga ada kasus Tidak, jaga sikap kalo sama masyarakat Tidak, saya berperilaku baik Tidak ada kejadian Masyarakat percaya saya bukan maling Saya berusaha jaga sikap baik, jadi tidak dicurigai Tidak, saya berperilaku yang sesuai dengan aturan JUMLAH √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 48 (65%) 36. Apakah Anda dianggap sebagai pendatang? SUBYEK 1 2 3 4 5 Jawaban Tidak Ya Ya Tidak, dianggap sama Ya Kategorisasi Tidak Ya √ √ √ √ √ 11 (15%) 15 (20%) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 JUMLAH Ya Ya Ya, karena saya emang ga dari Jogja Tidak Ya Ya Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Nggak Ya Iya Ya Iya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Iya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Iya Ya Tidak Ya Tidak Iya Ya Ya Tidak Yoi Iya Iya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Iya Ya Ya Ya Yup √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 14 (19%) √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 60 (81%) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135 38. Apakah Anda dianggap memiliki sifat negatif karena berasal dari daerah tersebut? SUBYEK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 Jawaban Tidak Ya, suka dugem Tidak Tidak Tidak Ya, hedonis dan borjuis Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya, keras Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya, terlalu blak-blakan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya, kasar Tidak Tidak Tidak Kategorisasi Tidak Ya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136 70 71 72 73 74 JUMLAH Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak √ √ √ √ √ 69 (93%) 5 (7%) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137 D. Diskriminasi Item: 6. Apakah pendatang mendapat perlakuan berbeda dari masyarakat? SUBYEK Jawaban 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Ga Ya Ya, tidak masuk dalam kelompok Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak ada, mereka semua baik Ya, mereka selalu ikut campur Tidak ada diskriminasi Ya, dituntut untuk lebih dewasa Tidak Tidak ada Tidak, mendapat perlakuan yang hampir sama Tidak, selama ini ga pernah ada konflik juga sih Tidak Tidak Ngggak Tidak Tidak, saya mendapat perlakuan yang sama Tidak ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Nggak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Tidak, saya berusaha ramah sich Saya tidak mengalami diskriminasi Tidak Tidak ada Tidak Ya, mereka kadang kurang ramah Tidak Tidak, mereka baik kok sama saya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 Kategorisasi Tidak Ya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 Tidak Tidak, semua diperlakukan sama Tidak Tidak Ga kok, biasa aja Tidak ada Tidak ada Tidak Tidak Tidak Tidak, perlakuannya sama Tidak Tidak Tidak Ya, harus bisa menghormati masyarakat JUMLAH √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 66 (89%) 8 (11%) 12. Apakah pendatang merasa dijauhi oleh masyarakat? SUBYEK Jawaban Tidak, masyarakat menerima perbedaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 Ya ga dong, aku kan ga neko-neko Tidak, saya berusaha beradaptasi dengan baik Tidak, saya berusaha bergaul dengan mereka Tidak, masyarakat biasa saja Tidak, saya menghormati mereka Tidak, masyarakat bersikap netral Tidak, saya bersikap ramah dengan mereka Tidak, masyarakkat bersikap biasa Tidak, masyarakat menerima kok Tidak, masyarakat welcome Tidak, saya tidak pernah berbuat aneh-aneh Tidak, lingkungan saya banyak pendatang, jadi masyarakat sudah biasa Tidak, masyarakat baik kok Tidak, masyarakat bersikap ramah Tidak, saya sudah saling kenal dengan warga Tidak, masyarakat terbuka Tidak, masyarakat netral Tidak, mereka tidak membedakan orang lain Tidak, mereka sangat bersahabat Tidak, sayya berusaha menyesuaikan Tidak, masyarakat setempat bersikap terbuka Tidak, masyarakat netral Tidak, saya ga lakuin aneh-aneh Tidak, saya berusaha bersikap baik pada masyarakat setempat Tidak, masyarakat menerima Tidak, saya bisa bergaul dengan baik Tidak, saya membuka diri terhaadap mereka Tidak, saya tidak pernah memancing hal buruk Tidak, masyarakat terbuka Tidak, tidak ada komunikasi Tidak, jarang berkomunikasi Tidak, saya tidak menutup diri pada mereka Tidak, saya selalu sopan Tidak, masyarakat baik Tidak, sudah mengenal masyarakat Tidak, saya berperilaku sesuai norma Tidak, masyarakat menghargai perbedaan Tidak, saya berperilaku normal Tidak, saya berperilaku wajar tidak, saya berusaha sopan Tidak, jarang berkomunikasi Tidak, saya berusaha tidak mengganggu Tidak, masyarakat bisa menerima saya dengan baik Tidak, masyarakat biasa saja Tidak, saya selalu sopan Tidak, masyarakat cukup terbuka Kategorisasi Tidak, pendatang berusaha menyesuaikan √ √ √ Tidak, kurangnya interaksi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 JUMLAH Tidak, masyarakat bersikap biasa Tidak, masyarakat setempat bersahabat Tidak, aku baik dan ga cari masalah Tidak, saya tidak mencari masalah Tidak, masyaralat welcome Tidak, sudah kenal dengan masyarakat Tidak, saya ramah dengan mereka Tidak, masyarakat menerima Tidak, saya berusaha ramah Tidak, mereka menerima dengan tangan terbuka Tidak, masyarakat menerima tidak, masyarakat terbuka Tidak, mereka menerima saya dengan baik Tidak, saya ga macem-macem. Jadi ga dijauhin Tidak, saya ga berbuat yang aneh-aneh Tidak, saya ga cari masalah Tidak, masyarakat menerima Tidak, masyarakat baik sama saya Tidak, saya berusaha menyesuaikan apa yang ada Tidak, saya ga cari masalah Tidak, masyarakat meghormati Tidak, masyarakat terbuka Tidak, masyarakat baik Tidak, masyarakat bersikap biasa saja Tidak, masyarakat menerima dengan tangan terbuka Tidak, saya tidak cari masalah Tidak, masyarakat menghargai pendatang Tidak, saya menghormati mereka √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 40 (54%) 13. Apakah pendatang tidak dihargai oleh masyarakat setempat? SUBYEK Jawaban 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Nggak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Nggak juga Tidak Tidak Tidak, masyarakat baik Tidak Tidak Tidak, masyarakat ramah Tidak Tidak Tidak Tidak, saya menghargai jadi dihargai juga Tidak Tidak Nggak Tidak Tidak Tidak, menghargai kok Tidak, walaupun pendatang saya tetap dihargai Tidak Tidak Tidak Tidak, biasa saja kok Tidak pernah ga dihargai Tidak, biasa aja Tidak Tidak Tidak Nggak juga Tidak 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Kategorisasi Tidak Ya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 31 (42%) 3 (4%) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 JUMLAH Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak, saya dihargai Tidak Tidak Tidak pernah Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak tuch Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya, dianggap ga penting Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak, mereka baik Nggak juga Tidak Tidaj pernah Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ga √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 73 (99%) 1 (1%) 17. Apakah pendatang mendapat perlakuan tidak ramah dari masyarakat setempat? SUBYEK Jawaban Ya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 Tidak, saya kan sopan Tidak, saya berusaha bersikap baik pada mereka Tidak, saya menyesuaikan Tidak, masyarakat baik Tidak, saya bisa jaga perilaku Tidak, masyarakat ramah Tidak, masyarakat baik Tidak, masyarakat ga bergitu kok Tidak, masyarakat bersikap baik Tidak, masyarakat menerima dengan terbuka para pendatang Tidak, saya tidak melanggar norma sich Tidak, perlakuan masyarakat ramah Tidak, saya berlaku ramah pada mereka sich Tidak, masyarakat ramah Tidak pernah mendapat perlakuan ga ramah dari masyarakat Tidak, masyarakat menerima Tidak, masyarakat ramah Tidak, saya selalu berusaha sopan Tidak, mereka bersahabat Tidak, aku kan sopan Tidak, masyarakatnya cukup ramah Tidak, masyarakat welcome Tidak, emang dasarnya mereka ramah sich Kategorisasi Tidak Pendatang Masyarakat terbuka menjaga sikap menerima pendatang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Kurangnya interkasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 JUMLAH Tidak, saya selalu bersikap ramah Tidak, masyarakat menerima pendatang kok Tidak, masyarakat setempat sangat ramah termasuk pada pendatang Tidak, saya membuka diri Tidak, emang masyarakat setempat ramah Tidak masyarakat ramah Tidak, saya sopan sich Tidak, jarang berinterkasi dengan mereka Tidak, emang dasarnya orang Jogja ramah Tidak, karena saya juga selalu ramah Tidak, saya juga berusaha ramah Tidak, karena saya berusaha ramah dengan mereka Tidak, masyarakat ramah Tidak, karena saya berusaha ramah dengan mereka Tidak, saya jarang ketemu mereka Tidak, karena saya berperilaku sopan dan wajar Tidak, saya ramah dengan mereka Tidak, mereka ramah-ramah Tidak, saya tidak pernah mengganggu masyarakat Tidak, saya jarang berkomunikasi dengan masyarakat Tidak, orang sekitar justru ramah-ramah Tidak, saya ramah pada mereka Tidak, saya sering menyapa mereka sich Tidak, mereka selau ramah Tidak, masyarakat menerima denga ramah Tidak, aku selalu ramah ke mereka kok, jadi mereka baik Tidak, saya berusaha ga cari masalah dengan mereka Tidak, saya berusaha ga membuat mereka ga ramah Tidak, saya selalu berusaha ramah duluan pada mereka Tidak, masyarakat terbuka sich Tidak, karena saya akan menyapa mereka duluan Tidak, saya selalu ramah pada mereka Ya, saya selalu dianggap remeh Tidak, masyarakat menghormati Tidak, saya berperilaku sesuai dengan norma dan saya ramah pada mereka Tidak, masyarakat menghargai Tidak, masyarakat ramah Tidak, saya ramah pada mereka Tidak, saya tidak membuat masalah Tidak, saya selalu berusaha baik pada mereka Tidak, masyarakat baik Tidak, pada dasarnya orang Jawa ramah-ramah Tidak, saya berusaha ga cari masalah Tidak, saya berusaha ramah dengan mereka Tidak, jarang berkomunikasi Tidak, jarang bertemu dengan mereka Ya, ga kenal sich jadi ya ga ada ramah-ramahan Tidak, masyarakat terbuka Tidak, saya bertindak baik-baik Tidak, semua ramah, welcome Tidak, masyarakat ramah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 1 (1%) 24. Apakah pendatang mendapat perlakuan tidak adil dari masyarakat setempat? SUBYEK 1 2 3 4 5 Jawaban Nggak Tidak Tidak Tidak Tidak Kategorisasi Tidak Ya √ √ √ √ √ 33(45%) √ √ 33(45%) 6 (9%) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 JUMLAH Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak ada Tidak Tidak ada Tidak Tidak Tidak Tidak Nggak Tidak Tidak Tidak pernah Tidak Tidak pernah Tidak Tidak Tidak ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya, harga-harga dimahalin Tidak Tidak Tidak mendapat Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak tuch Tidak Tidak Tidak pernah Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Nggak Tidak juga Tidak ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 72 (97%) √ 2 (3%) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143 26. Apakah Anda sebagai pendatang merasa tidak diterima oleh masyarakat setempat? SUBYEK Jawaban Ya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 Tidak, masyarakat baik Tidak, saya bersikap baik Tidak, masyarakat setempat sangat welcome Tidak, terima-terima aja Tidak, masyarakat menghargai Tidak, masyarakat welcome Tidak, masyarakat baik Tidak, masyarakat terbuka Tidak, masyarakat welcome Tidak, masyarakat baik kok Tidak, masyarakat memahami Tidak, masyarakat terbuka Tidak, saya tidak berbuat macam-macam sich Tidak, masyarakat baik Tidak, masyarakat menghargai Tidak, masyarakat menerima Tidak, masyarakat bersahabat Tidak, jarang bertemu dengan masyarakat Tidak, mereka bersahabat dengan siapa saja Tidak, masyarakat ga masalah Tidak, mereka sangat terbuka Tidak, saya dapat diterima apa adanya Tidak, masyarakat disini terbuka Tidak, saya tidak melakukan hal buruk sich Tidak, saya berperilaku sesuai norma Tidak, masyarakat menerima dengan baik Tidak, masyarakat welcome Tidak, masyarakat asik-asik aja Tidak, masyarakat terbuka Tidak, masyarakat terbuka Tidak, masyarakat welcome Tidak, masyarakat baik Tidak, masyarakat mau menjalin hubungan baik Tidak, saya diterima Tidak, masyarakat baik kok Tidak, masyarakat menerima Tidak, masyarakat terbuka Tidak, masyarakat terbuka Tidak, masyarakat menerima Tidak, masyarakat menghargai Tidak, mereka tidak mempersoalkan pendatang Tidak, selama ini masyarakat mererima saya dengan baik Tidak, mereka cukup menerima saya Tidak, masyarakat terbuka Tidak, masyarakat menghargai pendatang Tidak, masyarakat menunjukkan sikap bersahabat Tidak, masyarakat menerima Tidak, masyarakat menghargai Tidak, aku bersikap baik Tidak, aku ga bikin masalah Tidak, masyarakat ramah Tidak, masyarakat menerima pendatang Tidak, jarang bertemu Tidak, saya berusaha menyesuaikan Tidak, saya selalu berusaha bersikap baik dan menaati peraturan yang ada Tidak, mereka tidak membeda-bedakan Tidak, masyarakat menerima Tidak, masyarakat menghargai perbedaan Tidak, mereka menerima saya dengan baik Tidak, masyarakat baik Tidak, jarang bertemu Tidak, masyarkat welcome Tidak, saya berusaha ga macem-macem Tidak, masyarakat terbuka Tidak, masyarakat sudah terbiasa Kategorisasi Tidak Pendatang berusaha Masyarakat terima menyesuiakan pendatang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Kurangnya interkasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144 66 67 68 69 70 71 72 73 74 JUMLAH Tidak, masyarakat menerima Tidak, masyarakat menghargai perbedaan Ya, karena saya bukan orang Jawa Tidak, saya berusaha ga mecem-macem Tidak, masyarakat welcome Tidak, masyarakat menerima saya biarpun saya pendatang Tidak, masyarakat terbuka Tidak, masyarakat menerima dengan ramah dan baik Tidak, masyarakat terbuka √ √ √ √ √ √ √ √ 1 (1%) 11 (15%) √ 59 (80%) 3 (4%) 31. Apakah anda sebagai pendatang tidak dilibatkan dalam kegiatan masyarakat? SUBYEK Jawaban Tidak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 Ya, ga pernah ada kegiatan Ya, ga ada kegiatan Tidak, saya suka ikut karena ingin bergaul dengan masyarakat Ya, saya tidak berminat Ya, tidak ada kegiatan Ya, ga ada kegiatan masyarakat Ya, tenaga belum dibutuhkan Ya, malas ikut kegiatan di masyarakat Ya, jarang bertemu sih Ya, dianggap kurang penting Ya, memang tidak ada kegiatan Ya, saya malas ikut Ya, jarang ada kegiatan Tidak, kadang-kadang saya ikut Ya, memang malas ikut Tidak, lumayan sering ikut Ya, memang ga melibatkan diri Ya, saya ga pernah mau bergabung Ya, kegiatan tidak berhubungan dengan saya Ya, jarang ada kegiatan Tidak, kalo ada kegiatan saya diajak Ya, jarang ada kegiatan Ya, gat au kalo ada kegiatan Ya, ga ada pemberitahuan siy Ya, pendatang tidak dilibatkan Ya, biasanya kegiatan untuk bapak-bapak Ya, ga terlalu ngerti Ya, ga tau kalo ada kegiatan Ya, tidak tau mengenai kegiatan yang ada di masyarakat Ya, jarang ketemu sich Ya, aku kurang mengerti kegiatannya Ya, kegiatan yang ada buat orang tua Ya, masyarakat diam Ya, emang ga aktif Ya, masih asing, blm tau Tidak, kadang-kadang ikut Tidak, kalo ada ikut kok Ya, jarang ketemu dengan masyarakat Ya, jarang ada kegiatan Ya, ga tau kalo ada kegiatan Ya, malas ikut Ya, jarang berinterkasi Ya, karena pendatang baru Ya, ga pernah suka ikut kegiatan Ya, masih baru jd masih asing Ya, masyarakat tidak mensosialisasikan Ya, tidak terlalu kenal dengan masyarakat Ya, malas ikut Ya, ga niat ikut Tidak, ikut kok Ya, ga ada kegiatan yang melibatkan pendatang Tidak, selalu dilibatkan Kategorisasi Ya Tidak ada kegiatan/ Kurangnya melibatkan mhs interaksi/sosialisasi √ √ Menolak berperan serta √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 JUMLAH Ya, jarang ketemu juga Ya, gat au kalo ada kegiatan Ya, karena saya pendatang baru, masih asing Ya, malas ikut Tidak, lumayan sering ikut Tidak, ikut kok Ya, masih baru sich Ya, terlalu banyak kegiatan di luar Ya, memang mahasiswa tidak dilibatkan Ya, gat au kalo ada kegiatan Ya, saya ga mau ikut Tidak, kadang-kadang ikut Tidak, saya suka ikut Ya, ga terlalu kenal masyarakat sich Yya, jarang ada kegiatan Ya, malas ikut Ya, emang ga mau ikut Ya, malas ikut Tidak, saya sering ikut Ya, saya ga mudeng kegiatannya Ya, jarang ada kegiatan Ya, kurang tau √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 13 (18%) 37. Apakah pendatang mendapat perlakuan kasar dari masyarakat setempat? SUBYEK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 Jawaban Nggak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Belum Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Nggak Tidak dan jangan sampai Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Nggak Tidak Tidak Nggak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Kategorisasi Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 26 (35%) √ 18 (24%) 17 (23%) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 JUMLAH Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ga pernah Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Nggak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 74 (100%) 39. Apakah anda dipersulit oleh masyarakat setempat dalam bersosialisasi? SUBYEK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Jawaban Nggak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak, welcome semua Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Nggak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Kategorisasi Tidak Ya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 JUMLAH Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak tuch Tidak Tidak Ga Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Oh, ga wajar-wajar aja kok Ya Tidak juga Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 70 (95%) 4 (5%) 40. Apakah Anda mendapat kesulitan ketika menghadapi aparat desa? SUBYEK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2O 21 22 23 24 25 26 27 28 Jawaban Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya, pengurusan SIM/ KTP Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Kategorisasi Tidak Ya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 JUMLAH Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 73 (99%) 1 (1%) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150 Subyek 12 No. item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jawaban pengambilan data I Indonesia Jarang 13 14 Yah, bisa makanlah yang penting Ga masalah kok Tidak, saya ga mau cari masalah sich Tidak ada diskriminasi Sedikit Ya, bahasa beda Bahasa Tidak pernah, gaya berpakaian saya cukup normal Tidak Tidak, lingkungan saya banyak pendatang, jadi masyarakat sudah biasa Tidak Tidak, toleransi masyarakat tinggi 15 Masyarakat terbuka kok 16 17 Tidak Tidak, perlakuan masyarakat ramah 18 19 Tidak, masyarakat menerima Ya, karena kasar 20 21 22 23 24 25 26 Ya, lebih dimengerti Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak, masyarakat terbuka 27 28 29 30 31 Setuju Tidak Tidak merasa Tidak, saya bersikap baik Ya, saya malas ikut 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Ya Tidak, masyarakat menghargai Tidak, jarang bertemu Tampil dengan baju ekstrim Ya Belum Tidak Tidak Tidak 11 12 Jawaban pengambilan data ke-2 Konsisten Bahasa Indonesia Bisa dikatakan lebih sering pake bahasa Indonesia Apa adanya ajalah Sederhana dan rapi kok Tidak, saya ga macem-macem Tidak ada perlakuan berbeda Kebanyakan tidak mengerti Ya Kesulitan bahasa/dialek Tidak pernah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Tidak Tidak, masyarakat biasa aja √ √ Tidak Tidak, masyarakat memkalumi, menerima Masyarakat bersikap menerima terhadap pendatang Sebutan negatif tidak ada Masyarakat berperilaku tidak kasar, ramah Masyarakat baik kok Ya, katanya terlalu ceplas-ceplos, kurang sopan Ya Tidak Tidak sering Tidak Tidak Tidak Tidak, masyarakat menerima dengan tangan terbuka Iya dunk Tidak ada Tidak Tidak Ga terbiasa ikut jadi ya agak males, cuek Iya Tidak, masyarakat mau mengerti Tidak Soal bauju d pokoknya Ya tidak Tidak Tidak Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Tidak konsisten PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151 Subyek 19 No. item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Jawaban pengambilan data I Indonesia Cukup sering Ga buruk-buruk amatlah Tidak, wajar-wajar saja Tidak Tidak Kadang-kadang Tidak, masyarakat bersahabat Bahasa Tidak Tidak Tidak, mereka sangat bersahabat Tidak Masyarakat tidak membeda-bedakan kok Tidak, dianggap bersahabat kok Tidak Tidak, mereka bersahabat Tidak, masyarakat menghargai kekhasan Ya, masyarakat tidak mengerti Tidak, masyarakat menerima Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak, mereka bersahabat dengan siapa saja Tidak setuju, biasanya masih ada keperluan Tidak benar Tidak Tidak, mereka tidak mempermasalahkan pendatang atau penduduk asli Ya, kegiatan tidak berhubungan dengan saya Tidak Tidak, masyarakat memaklumi kalo saya ga bisa Ya, sudah kebiasaan Tidak ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Jawaban pengambilan data ke-2 Konsisten Indonesia Lumayan lah Bumbu Jawa lumayan kok Tidak Tidak ada Tidak ada Ya, kadang aja Masyarakat cukup ramah Kurang komunikasi, bahasanya susah sich Tidak pernah Tidak Tidak, mereka ramah kok Tidak pernah Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ Tidak Tidak Tidak, sama-sama ramah sich Masyarakat baik kok √ √ √ √ Tidak kok Tidak, masyarakat welcome tuch Tidak ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak kok √ √ √ √ √ √ √ √ Ya, kalo rapat sampe jam 9 lebih √ Ga kok Untungnya enggak Tidak, ga ada yang macem-macem kok √ √ √ Ga ada kegiatan yang berhubungan tuch Tidak Tidak, dimengerti kok √ Ya, tapi ga sering-sering banget Ngak tuch Tidak No… Tidak Kayaknya gak Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Tidak konsisten PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152 Subyek 29 No. item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jawaban pengambilan data I Indonesia Jarang Sudah mulai terbiasa kok Sopan Tidak Tidak Ya Bahasa Ya, bahasa beda 10 11 12 Tidak Tidak Tidak, masyarakat terbuka 13 14 15 16 17 18 Tidak pernah ga dihargai Tidak, pendatang dipandang positif Terbuka Tidak Tidak, masyarakat ramah Tidak, saya menggunakan bahasa Indonesia Tidak, saya pake bahasa Indonesia Tidak, masyarakat terbuka Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak, masyarakat terbuka Setuju, karena jam 8 biasanya sudah ada di rumah Tidak benar Tidak Tidak, saya bersikap baik Ya, tidak tau mengenai kegiatan yang ada di masyarakat Tidak Tidak, masyarakat menerima saya Tidak, tau kalo saya pendatang Tidak ada Ya Tidak Tidak Tidak Tidak 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Jawaban pengambilan data ke-2 Bahasa Indonesia, sedikit Jawa Kurang Lumayan lah Ya, sopan sich.. Tidak Tidak Y Bahasa Jawa Ya, banyak yang pake bahasa Jawa, ga mudeng Tidak, saya berpakaian sopan Tidak Tidak, masyarakat cukup menerima kita dengan baik Tidak Tidak, saya tidak dipandang negatif Menerima kok Tidak Tidak, mereka ramah Tidak kok Konsisten √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Tidak, mereka menghargai perbedaan Masyarakat menerima kok Tidak ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak, masyarakat menerima Setuju lah, kan udah waktunya pulang √ √ √ √ √ √ √ √ √ Ga tuch Tidak Tidak, saya orang baik kok Kegiatan masyarakat? Saya ga tau tuch Tidak Tidak ,mereka enjoy-enjoy aja Mereka tau kalo saya tidak mengerti Ga ada Iya Tidak Tidak Tidak Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Tidak konsisten PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153 Subyek 60 No. item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Jawaban pengambilan data I Jawaban pengambilan data ke-2 Konsisten Jawa Sering Sesuai dengan lidah saya Biasa-biasa saja Tidak Tidak Ya Tidak, bisa bahasa Jawa Saya mengerti bahasa Jawa kok Iya, pernah Tidak Tidak, saya ga macem-macem jadi ga dijauhin Tidak Saya ga neko-neko, jadi ga masalah Masyarakat menghargai pendatang Tidak Tidak, masyarakat ramah Tidak, masyarakat ramah dan terbuka Tidak, masyarakat menerima Ya, jadi lebih akrab Bahasa Jawa Lumayan sering Rasanya saya suka kok Ga berlebihan kok Tidak tuch Kebetulan si ga ada Mengerti Tidak Komunikasi lancar tuch Pernah sich Tidak Tidak, saya menjaga sikap supaya masyarakat ga menjauhi Enggat tuch Saya ga mecem-macem kok Tidak kok Engga Tidak Tidak, masyarakat menerima tuch Tidak, masyarakat mengerti aku Menurutku iya, merasa lebih dihormati dan enak Engga pernah Tidak pernah Tidak Tidak Tidak Tidak Idealnya jam 10 lah, kan masih banyak kerjaan Jarang buangget Ga tuch Tidak, ga sampe gitu kok √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Ga tuch, jarang juga siy adanya Enggak Tidak, enak pake bahasa Indonesia √ √ √ Ya, kadang-kadang saja Sepertinya tidak ada Tidak Tidak Tidak tuch Iya Tidak √ √ √ √ √ √ √ Tidak Enggak pernah Tidak Tidak Tidak Tidak, masyarakat baik Tidak setuju, kegiatan saya masih banyak Tidak Tidak Tidak, masyarakat percaya pendatang ga gitu kok Tidak terlalu banyak kegiatan diluar Tidak Tidak, masyarakat pake bahasa Indonesia kok Ya, saya sedikit bisa Tidak ada Tidak Tidak Tidak Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Tidak konsisten