PutriAA׀BoneMetastaseInCervicalCancerPatient PASIENDENGANKANKERSERVIKSYANGBERMETASTASEKETULANG AisyahAditiaPutri,Muhartono FakultasKedokteranUniversitasLampung Abstrak Kanker serviks masih menjadi keganasan terbanyak kedua pada wanita dan kanker penyebab kematian nomor satu. Metastasis tulang terjadi pada 1,1% pasien dengan kanker serviks dan terkait dengan prognosis buruk. Metastasis tulang paling banyak terjadi pada vertebrae torakal dan lumbal, yang dapat menyebabkan nyeri, instabilitas, defisit neurologis dengankehilangankontrolpadasfingterurinariadanrektalhinggaparaplegi.Kasusinimenjelaskanpasienwanitaberusia 49tahun,dengankeluhankelemahanpadakeduatungkaidisertairasatebaldankesemutansejak7bulanyanglalu.Pasien memilikiriwayatkankerserviksstadium3B5tahunyanglalu.Padapemeriksaanfisikdidapatkankesadarankomposmentis. o Tandavital:tekanandarah150/90mmHg,nadi80x/menit,RR18x/menit,suhu36,5 C.Padapemeriksaansistemmotorik didapatkan penurunan kekuatan otot ekstremitas inferior (2/2) dan hipestesi setinggi L2. Pemeriksaan radiologis menunjukkan adanya metastasis pada vertebrae lumbal. Pasien ini didiagnosis paraparese ec metastasis ca serviks ke vertebraelumbal. Katakunci:Kankerserviks,metastasistulang,vertebraelumbal. Abstract Cervical cancer is still the second highest malignancy in women and the number one cause of cancer death. Bone metastasesoccurin1.1%ofpatientswithcervicalcancerandassociatedwithpoorprognosis.Bonemetastasesoccurmost commonlyinthethoracicandlumbarvertebrae,whichcancausepain,instability,neurologicaldeficitwithlossofcontrolof the urinary sphincter and rectal until paraplegi. This case describes the 49-year-old female patient, with complaints of weaknessinbothlegswithnumbnessandburningpainsince7monthsago.Patientswithahistoryofcervicalcancerstage 3Bin5yearsago.Onphysicalexaminationfoundawarenessofcompostmentis.Vitalsigns:bloodpressure150/90mmHg, o pulse 80x/min, 18x RR/min, body temperature 36,5 C. On examination of the motor system obtained decreased inferior extremity muscle strength (2/2) and hypestesi level of L2. Radiological examination showed metastases in the lumbar vertebrae.Thispatientwasdiagnosedparapareseecmetastasesofcervicalcancertothelumbarvertebrae. Keywords:Cervicalcancer,bonemetastasis,lumbarvertebrae. … Korespondensi:AisyahAditiaPutri׀[email protected] Pendahuluan Kanker serviks masih menjadi keganasan terbanyak kedua pada wanita dan kankerpenyebabkematiannomorsatu.1Jenis kedua terbesar adalah adenokarsinoma endoservikal berjumlah sekitar 10-30% dari seluruh jenis kanker.2 Metastasis kanker serviksketulangterjadipada1,1%pasiendan terkaitdenganprognosisburuk.1,3 Metastasis tulang paling banyak terjadi pada vertebrae thorakal dan lumbal. Paling jarang mengenai vertebrae servikal (10%). Metastasis tulang belakang dapat menyebabkan nyeri, instabilitas, defisit neurologis dengan kehilangan kontrol pada sfingter urinaria dan rektal hingga paraplegi.1,4-6 Radioterapi dijadikan terapi lini pertama pada manajemen metastasis tulang.4,7 Namun, pada pasien yang resisten terhadap radioterapi, indikasi bedah meliputi fraktur patologis, kompresi medula spinalis dan nyeri.8-10 Terapi pembedahan pada metastasis tulang belakang sebenarnya masih kontroversial. Meskipun terapi non-operatif dan terapi ajuvan merupakan pilihan utama, terapibedahjugadapatdipertimbangkan.11-16 Kasus Pasien wanita berusia 49 tahun, dengan keluhan kelemahan pada kedua tungkai disertai rasa tebal dan kesemutan sejak 7 bulan yang lalu. Pasien mengatakan awalnya pangkal paha hingga lutut kanan seringterasapegaldanbaalpadabagianluar, keluhan ini dirasakan selama 4 bulan, lalu pasien memeriksakan diri ke klinik dan alternatif namun keluhan tidak berkurang. Pasien mengatakan setelah 4 bulan keluhan paha kanan pegal dan baal muncul, keluhan menjalar hingga ke lutut kiri sehingga pasien kesulitan untuk berjalan. Terkadang pasien juga merasakan nyeri seperti panas terbakar daripunggungbawahyangmenjalarkekedua JMedulaUnila|Volume4|Nomor1|November2015|21 PutriAA׀BoneMetastaseInCervicalCancerPatient tungkai. Pasien tidak pernah mengeluh mual muntahdanjugasakitkepala.Pasienmengaku pernah jatuh terduduk pada tahun 2013 namun tidak ada keluhan setelahnya. Pasien memiliki riwayat kanker serviks dan dinyatakan mengidap kanker serviks stadium IIIb pada pertengahan tahun 2010 kemudian dinyatakan sembuh pada tahun 2012 setelah menjalani radiotherapy di RS Cipto jakarta. Riwayathipertensidisangkal.Riwayatkeluarga denganpenyakityangsamadisangkal.Riwayat trauma(+). Pasiendatangdengankeadaanumum tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, GCS E4V5M6=15. Tanda vital: tekanan darah 150/90 mmHg, nadi 80x/menit, RR 18x/menit, suhu 36,5oC. Status generalis dalam batas normal. Pada pemeriksaan neurologis tidak terdapat kelainan, pada rangsang meningeal reflek babinski(+/+),dan didapatkan kelemahan pada tungkai skor motoriktungkai(2/2)danterdapatpenurunan sensitibilitas rasa raba dan nyeri setinggi lumbalII. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 10,2 g/dl, LED 48 mm/jam, leukosit 9.700/ul, hitung jenis 0/0/0/85/7/8 dan trombosit 468.000/ul. Pemeriksaan kimia darah(profillipid,ureumkreatinin,asamurat danelektrolit)dalambatasnormal. Gambar1.CTScanVertebraeLumbalPasien. Pemeriksaan radiologis menunjukkan adanyakochpulmonalduplekslamadanbesar cor normal. Kesan pemeriksaan CT Scan lumbal adalah bone metastase vetebrae lumbal II dan III, spondylosis lumbal, hidronefrosis dan hidroureter proksimal bilateral. Gambar2.MRIregiolumbalpasien. JMedulaUnila|Volume4|Nomor1|November2015|22 PutriAA׀BoneMetastaseInCervicalCancerPatient MRI regio lumbal menunjukkan curve lurus vetebrae lumbosacral, perubahan intensitas signal a/r corpus vetebrae L3-4, spondilosis deformans vetebrae lumbalis, multiple protruded disc pada discus intervetebralis L4-5 dan L5-S1 disertai hernia nucleus pulposus ke arah postero-lateral kanan, yang menekan saccus thecalis anterolateral kanan dan radix spinalis segmen L4,5 kanan,discbulgingpadadiscusintervetebralis L3-4 dengan peregangan ligamentum longitudinal anterior et posterior yang masih utuh. Pasien ini didiagnosis sebagai paraparese ec metastasis kanker serviks ke vetebrae lumbal. Terapi yang diberikan berupa terapi medikamentosa dan nonmedikamentosa. Pemberian terapi medikamentosameliputicairanRingerLaktat, vitamin B1 B6 dan B12 2x1 tablet, Tramadol drip3x1intravena,danneurontincapsul2x300 mg, amitriptilin 0-0-5 mg, paracetamol 3x500 mg,amlodipin1x5mg.Prognosispadapasien iniadalahadmalam. Pembahasan Tulang adalah lokasi metastasis tersering ketiga setelah liver dan paru-paru, dan dua pertiganya berlokasi pada tulang belakang.Sekitar10-20%darijumlahtersebut mengalami kompresi medula spinalis.17 Metastasis tulang pada pasien dengan kanker serviks jarang terjadi dan terkait dengan prognosisburuk.2 Ada berbagai cara penyebaran tumor ketulang.Penyebaranlangsungketulangdari strukturparametrialtumorpelvicprimeratau rekuren, penyebaran langsung ke tulang dari metastasis parenkim ke nodus limfatikus jauh atau pulmo, penyebaran hematogen yang mengikuti distribusi pleksus vena Batson dan metastasishematogenketulangyangjauh.3 Berdasarkan anamnesis, diperoleh data bahwa pasien merasa sakit di daerah pinggang sejak ±7 bulan SMRS. Sakit dirasakan menjalar pada kedua tungkai dan terdapatkesemutan.Berdasarkanketerangan ini disimpulkan bahwa pasien menderita Low BackPain(LBP).LBPadalahperasaannyeridi daerah lumbosakral atau sakroiliaka, nyeri ini sering disertai dengan penjalaran ke tungkai sampaikaki. UntukLBPsendiripenyebabnyadapat berasal dari otot, saraf, atau tulang belakang sendiri. Melihat keluhan pasien nyerinya disertai penjalaran ke tungkai dapat diduga bahwa masalahnya adalah pada saraf (ganguan pada saraf penjalaran nyeri atau masalah sensorik sesuai dengan daerah yang dipersarafinya). Karena jika berasal dari otot biasanya nyerinya tidak terdapat penjalaran. Diduga bahwa terdapat keterlibatan tulang belakang mengingat nyeri terasa berat jika pinggangdigerakan.Padapemeriksaanfisikdi dapatkan kekuatan otot ekstremitas inferior 2/2 dan sensitibilitas berkurang sebatas pinggang bagian bawah yang menunjukan terjadi gangguan pada saraf di area lumbal. LBP yang di derita pasien juga dapat disebabkanolehhernianukleuspulposusyang menekan saraf. Hal ini dicurigai berdasakan anamnesa dengan riwayat jatuh terduduk padatahun2013. Back pain merupakan gejala yang sering dikemukakan pasien dengan kanker tahap lanjut dan pada 10% kasus terkait dengan spinal instability. Nyeri dapat sangat hebatdandisebabkanolehpenyebabmekanis dan seringkali pasien merasa nyaman ketika berbaring.1 Nyeriterjadipadakebanyakanpasien, terlokalisasi pada area di bawah tumor, dan memburuk dengan aktivitas yang meningkatkan tekanan intradural. Nyeri umumnya memberat di malam hari, yang mungkin berlawanan dengan nyeri pada proses degeneratif. Mungkin ada nyeri radikuleryangmenjalarturunketungkaiatau sekitar dada dan abdomen atas. Nyeri lokal biasanyamunculterlebihdahuludibandingkan dengan nyeri radikuler dan terjadi defisit neurologi dalam hitungan waktu atau bukan. Kebanyakan pasien datang dengan keluhan utama kelemahan atau paralisis. Kelainan sensorik lebih lebih lanjut meliputi rasa tebal dananestesiadistalterhadaplevelspinalyang terlibat. Retensi urin, inkontinensia dan impotensi merupakan manifestasi lanjut dari kompresi medula spinalis. Namun, lesi setingkatkonusmedularisdapatmenimbulkan gejaladisfungsiotonomawalpadakandungke kandungkemih,rektumdangenitalia.2 JMedulaUnila|Volume4|Nomor1|November2015|23 PutriAA׀BoneMetastaseInCervicalCancerPatient Riwayat penyakit pasien terdahulu yaitu kanker serviks stadium IIIB pada tahun 2010 dan dinyatakan sembuh setelah mengikutiradiotherapypadatahun2012.Dari riwayattersebutdapatdicurigaibahwapasien mungkinmengalamimetastasedarikarsinoma serviks yang di derita. Diketahui bahwa penderitakarsinomaserviksdapatmengalami kekambuhan,ataupunmetastasejauh.Sekitar 10-20% penderita kanker serviks stadium IBIIA mengalami kekambuhan setelah terapi bedah primer maupun radiotherapy. Lebih dari 75% kekambuhan terjadi dalam 3 tahun sejak terdiagnosa. Pemeriksaan penunjang berupa CT-scan vetebrae lumbal dianjurkan untuk mengetahui apakah benar terjadi metastase. Sedangkan metastase ke tulang yang paling sering yaitu mengenai vetebrae lumbaldanthorakal.1,10,18 HasilpemeriksaanCT-scansesuaidengan kecurigaan gejala klinis yang ditimbulkan (hipestesi setinggi lumbal II) dan didapatkan hasil scaning lumbal tampak bone metastase vetebrae lumbal II dan III. Hasil MRI pada bulan september juga mendukung dari diagnosayaitudidapatkandiscusbulgingpada discusintervetebralisL3-4,multipleprotruded discpadadiscusintervetebralisL4-5danL5-S1 disertai hernia nucleus pulposus ke arah postero-lateral kanan. Sehingga diagnosa metastase kanker serviks ke vetebrae lumbal dapatditegakkan. Untuk perawatan utama untuk HNP adalah diawali dengan istirahat dengan obatobatanuntuknyeri,diikutidenganterapifisik. Posisi tirah baring yang dianjurkan adalah dengan menyandarkan punggung, lutut dan punggung bawah pada posisi sedikit fleksi. Fleksi ringan dari vertebra lumbosakral akan memisahkan permukaan sendi dan memisahkan aproksimasi jaringan yang meradang. Nyeri neuropatik dengan komponen radikuler (hipestesi, rasa terbakar, rasa seperti ditusuk-tusuk) akibat metastasis spinalmembutuhkantambahanantikonvulsan (misal, gabapentin) dan antidepresan (misal, amitriptilin). Steroid mengurangi nyeri akibat kompresi spinal dan edema medula spinalis melalui aktivitas inhibisi prostaglandin. Dosis awal harus cukup tinggi agar efektif (misal, deksametason 16-32 mg per hari), dan diturunkan4harisetelahterapiawal.19-22 Pasien tidak memiliki riwayat darah tinggi namun semenjak pasien dirawat di RSAM dan di pantau tanda vital setiap hari didapatkan tekanan darah pasien yang tinggi sehingga diberikan amlodipine 5 mg perhari untukmengatasitekanandarah. Terapi pasien dengan metastasis tulangsebaiknyadisesuaikandengankeadaan individual pasien dan didasarkan pada faktorfaktor seperti usia, performance status dan lokasi tulang yang terkena. Tujuan utama intervensi bedah adalah untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan kualitas hidup, dengan kemungkinan memperpanjang 23 kehidupan. Tindakan bedah dapat diindikasikan pada metastasis vertebrae thorakal dan lumbal. Tujuan utama prosedur ini adalah untuk mengurangi volume tumor dan memperbaikistrukturkanalisspinalisdariarah dorsal (laminektomi dan hemifasetektomi) untuk mencegah kompresi pada medula spinalis. Paraplegi atau tetraplegi dapat menjadiindikasitindakanini(dekompresidan stabilisasi).23,24 Indikasi radioterapi pada metastasis adalah nyeri, bahaya fraktur dan sindrom kompresi neurologis, serta mencegah rekurensi lokal. Radioterapi juga dapat mendorong terjadinya rekalsifikasi pada korpusvertebraeyangterkena.11 Tingkat survival kurang dari 3 bulan merupakankontraindikasirelatifterapibedah, denganpengecualianspesifiksepertikompresi medulaspinalisakut.Perkiraanharapanhidup (3-12 bulan) membutuhkan prosedur stabilisasi kurang invasif, sedangkan pada harapan hidup >12 bulan membutuhkan rekonstruksi yang dapat bertahan lama, yang biasanyadikaitkandenganmorbiditasoperatif danpemulihanyanglebihlama.25 Bauer dan Wedin meneliti prognosis pada 241 pasien dengan metastasis tulang belakang. Terdapat lima kriteria yang mereka dapatkan, yaitu tidak ada metastasis organ, tidak ada fraktur patologis, metastasis tulang soliter, tidak ada kanker tulang dan tumor primer berasal dari kanker payudara, karsinoma sel renal, limfoma atau mieloma. Tingkatsurvivalsatutahundapatdiperkirakan dari jumlah kriteria yang positif: 4-5 kriteria positif memiliki tingkat survival satu tahun 50%, 2-3 kriteria positif memiliki tingkat survivalsatutahun25%dan0-1kriteriapositif memilikitingkatsurvivalsatutahun0%.26-27 JMedulaUnila|Volume4|Nomor1|November2015|24 PutriAA׀BoneMetastaseInCervicalCancerPatient Pasiendalamkasusmemiliki4kriteria positif, maka tingkat survival satu tahunnya adalah50%.Olehkarenaitu,prognosispasien iniadalahadmalam. Simpulan Kanker serviks masih menjadi kanker penyebab kematian nomor satu. Metastasis tulang jarang terjadi namun memiliki prognosis yang buruk. Metastasis tulang belakang dapat menyebabkan nyeri, instabilitas, defisit neurologis dengan kehilangan kontrol pada sfingter urinaria dan rektalhinggaparaplegi.Terapiyangdigunakan dapat berupa tindakan bedah atau radioterapi. DaftarPustaka 1. Liu FY, Yen TC, Chen MY, Lai CH, Chang TC, Chou HH. Detection of hematogenous bone metastasis in cervical cancer. Cancer. 2009;115(23):5470-80. 2. Coleman RE. Clinical Features of Metastatic Bone Disease and Risk of Skeletal Morbidity. Clin Cancer Res. 2006;12(20Suppl):6243s-6249s. 3. Thanapprapasr D, Nartthanarung A, Likittanasombut P, Na Ayudhya NI, Charakorn C, Udomsubpayakul U. Bone metastasisincervicalcancerpatientsover a 10-year period. Int J Gynecol Cancer. 2010;20:373–378. 4. Choi D, Crockard A, Bunger C, Harms J, Kawahara N, Mazel C, Melcher R, Tomita K. Global Spine Tumour Study Group. Review of metastatic spine tumor classification and indications for surgery: the consensus statement of the Global Spine Tumour Study Group.Eur Spine J.2010;19(2):215–22. 5. Kilbride L, Cox M, Kennedy CM, Lee SH, Grant R. Metastatic spinal cord compression: a review of practice and care.JClinNurs.2010;19(13-14):1767–83. 6. Polly DW, Jr, Chou D, Sembrano JN, Ledonio CG, Tomita K. An analysis of decision making and treatment in thoracolumbar metastases. Spine. 2009;15(34):S118–27. 7. Falicov A, Fisher CG, Sparkes J, Boyd MC, Wing PC, Dvorak MF: Impact of surgical intervention on quality of life in patients with spinal metastases. Spine. 2006, 31:2849–2856. 8. HoshiM,TakadaJ,IeguchiM,TakahashiS, Nakamura H: Prognostic factors for patientswithsolitarybonemetastasis.Int JClinOncol.2013;18:164–169. 9. NathanSS,HealeyJH,MellanoD,HoangB, LewisI,MorrisCD,AthanasianEA,Boland PJ: Survival in patients operated on for pathologic fracture: implications for endof-life orthopedic care. J Clin Oncol. 2005;23:6072–6082. 10. Ji T, Eskander R, Wang YF, Sun KK, Hoang BH, Gou W. Can surgical management of bone metastases improves quality of life among women with gynecologic cancer?. Siegel R, Naishadham D, Jemal A: Cancer statistics, 2012. CA Cancer J Clin. 2012; 62:10–29. 11. Delank KS, Wendtner C, Eich HT, Eysel P. Thetreatmentofspinalmetastases.Dtsch ArzteblInt.2011;108(5):71–9. 12. MurakamiH,KawaharaN,DemuraS,Kato S, Yoshioka K, Tomita K. Total en bloc spondylectomyforlungcancermetastasis to the spine.J Neurosurg Spine. 2010;13(4):414–7. 13. Fehlings MG, David KS, Vialle L, Vialle E, Setzer M, Vrionis FD. Decision making in the surgical treatment of cervical spine metastases. Spine. 2009;34(22 Suppl):S108–17. 14. Hessler C, Burkhardt T, Raimund F, Regelsberger J, Vettorazzi E, Madert J, Eggers C. Dynamics of neurological deficit after surgical decompression of symptomatic vertebral metastases.Spine.2009;34(6):556–71. 15. Hessler C, Vettorazzi E, Madert J, Bokemeyer C, Panse J. Actual and predicted survival time of patients with spinal metastasis of lung cancer: evaluation of the robustness of the Tokuhashi score.Spine.2011;36(12):983– 9. 16. Botelho RV, de Oliveira MF, Rotta JM. QuantificationofVertebralInvolvementin Metastatic Spinal Disease.The Open OrthopaedicsJournal.2013;7:286-291. 17. Greenlee RT, Murray T, Bolden S, Wingo PA: Cancer statistics, 2010. CA Cancer J Clin.2010;50:7–33. JMedulaUnila|Volume4|Nomor1|November2015|25 PutriAA׀BoneMetastaseInCervicalCancerPatient 18. Dandapani SV, Mhawech-Fauceglia P, Palmer S, Senikowich M, Lin YG. Lower extremity pain as initial presentation of cervical cancer. Gynecologic Oncology Reports.2013;5:13–15. 19. Klaschik E :Schmerztherapie und Symptomkontrolle in der Palliativmedizin. In: Husebo S, Klaschik E. Palliativmedizin, Grundlagen und Praxis. 4th edition. Berlin:SpringerVerlag;2006.p.203–307. 20. Akbar M, Ayache A, Eichler M, Klotz M, WiedenhöferB,LehnerB.Managementof spinal metastases, strategies and surgical indications. Orthopade. 2012;41(8):632– 9. 21. ShiueK,SahgalA,ChowE,LutzST,Chang EL, Mayr NA, Wang JZ, Cavaliere R, Mendel E, Lo SS. Management of metastatic spinal cord compression.Expert Rev Anticancer Ther. 2010;10(5):697–708 22. Paton GR, Frangou E, Fourney DR. Contemporary treatment strategy for spinal metastasis: the "LMNOP" system.Can J Neurol Sci. 2011;38(3):396– 403. 23. VizzielliG,FanfaniF,CostantiniB,Gallotta V, Scambia G, Fagotti A. External hemipelvectomy as treatment for solitary coxofemoral metastasis from endometrial carcinoma: case report and review of the literature. J Obstet Gynaecol Res. 2012; 38:892–898. 24. ForsbergJA,EberhardtJ,BolandPJ,Wedin R, Healey JH. Estimating survival in patients with operable skeletal metastases: an application of a bayesian beliefnetwork.PLoSOne.2011,6:e19956. 25. Katagiri H, Okada R, Takagi T, Takahashi M, Murata H, Harada H, Nishimura T, Asakura H, Ogawa H. New prognostic factors and scoring system for patients withskeletalmetastasis.CancerMedicine. 2014;3(5):1359-1367. 26. Gasbarrini A, Girolami M, Ghermandi R, Babbi L, Bandiera S, Barbanti BG, Terzi S, Boriani S. Management of spinal metastases: results of a flow-chart driven decision making process. 28th Annual Meeting of the European MusculoSkeletal Oncology Society. Athens: EMSOS;2015. 27. Vassiliou V, Chow E, Kardamakis D. Bone Metastases: A translational and clinical Approach. 2nd Edition. Berlin: Springer;2013. JMedulaUnila|Volume4|Nomor1|November2015|26