Kesimpulan konsepsi termasuk tradisional atau modren dapat ditarik dengan menggunakan metafora (metafor) atau Paradigma (paradigm). Paradigma dipergunakan untuk menekankan persfektif yg komunal yg dapat mengikat ahli2 pemikir bekerja sama dalam suatu cara tertentu yg dianggapnya sebagai hal yg bermanfaat sebagai suatu hampiran didalam ilmu2 sosial yg mempunyai batas2 problematik yg sama. Kelompok pertama, menggambarkan organisasi sebagai suatu mesin yg bekerja dengan suatu keteraturan dan keajekan tertentu, yg menekankan adanya suatu tingkat produktifitas tertentu dan dikendalikan oleh suatu legitimasi otortas pimpinan. Premis dasar, kelompok ini berpijak pada pemahaman bahwa organisasi sebagai kelompok manusia ekonomi yg rasional. Asumsi didasarkan pada, pembagian kerja, spesialisasi dan hubungan kerja yg hierarkis, maka tujuan organisasi akan akan mudah dicapai secara efisien dan efektif. Pemahaman organisasi kelompok ini menekankan adanya peningkatan efisiensi lewat pengerangkaan (structuring) dan pengendalian (controlling) dari partisipasi manusia. Kelompok pemahaman organisasi semacam ini dinamakan kelompok klasik. Metafora yg dipergunakan oleh organisasi sebagai suatu sistem mesin. Perwujudan yg nampak dari konsepsi klasik ini, organisasi disusun berdasarkan prinsip2 struktur piramida, kesatuan komando, jenjang pengawasan, spesialisasi berdasarkan fungsi, pembedaan kerja lini dan staf. Pengarang2 teori organisasi dilihat dari paham paradigma ialah jika konsepsinya diwarnai oleh istilah2 atau metafora2 seperti yg dikemukakan dimuka, maka pengarang2 tersebut termasuk penganut teori organisasi klasik. Teori tradisional (Herbert A.Simon dan James G. March) berpusat organisasi sebagai model mesin. Organisasi klasik banyak mendapat kritikan karena lebih menerapkan model sistem tertutup (closed system) Konsepsi organisasi modren adalah hasil dari pendahulunya yg dinamakan teori klasik atau tradisional. Konsepsi klasik masih dianggap penting sampai sekarang. Banyak inspirasi2, ide2, dan konsep2 baru dari para manajer, pimpinan organisasi berasal dari paham tradisional . “Mahasiswa yg mempelajari organisasi dan manajemen sebaiknya menerima teori klasik dng analisis yg kritis . Selain itu ia syogyanya tidak menolaknya mentah2. aliran manajemen mutakhir sebenarnya mempunyai suatu warisan dari banyak sumber, dan teori tradisional memberinya suatu hubungan yg penting baginya” Yakni suatu sistem yg hidup dng penekanannya pada unsur2 manusia sebagai pendukung utamanya. Konsepsi ini tidak lg memandang produksi sebagai satu2nya yg paling utama dari organisasi. Hal yg paling penting dianggap dalam paradigma organisme ini ialah manusianya, yg mempunyai keseimbangan dng faktor lingkungan (psychosocial system). Pandangan baku dari konsepsi ini ialah menganalisa organisasi dalam situasi senyatanya (realword), dan tidak memandang model normatif sebagai satu2nya hampiran bagi analisis organisasi. Pendekatan sistem terbuka (open system). Dalam konsepsi tradisional titik beratnya pada struktur, variabel2 yg bertalian dng struktur seperti misalnya hierarki, wewenang, tanggungjawab, kesatuan komando, jenjang pengawasan, dan sejenisnya. Maka dalam konsespsi sistem terbuka lebih menitikberatkan pada faktor manusianya dan cara manusia tersebut berperilaku dalam kegiatan organisasi yg senyatanya. Faktor lingkungan dan dirinya sendiri dominan menentukan. Konsepsi ini (organisme) memperhitungkan variabel2 lingkungan sebagai hal sangat menentukan. Pemikirannya banyak dipengaruhi ilmu2 fisik (physical sciences) dan diterapkan pada satu sistem yg mekanistik, Konsentrasi konsepsi tradisional pada hal2 yg bersifat internal dng menekankan pada pendekatan rasionalitas yg diturunkan dari para pewarisnya yakni ilmu2 fisik. Organisasi bersifat merdeka (independent), tiadanya ikatan dng variabel2 lainnya. Itulah sebabnya setiap persoalan yg timbul dalam organisasi dicari sebabnya dari faktor didalam organisasi sendiri (internal factors), misalnya susunan organisasi, tugas, fungsi, hubungan formal dsb. Adanya kecenderungan yg kuat untuk bergerak mencapai suatu keseimbangan (equilibrium and entropy) yg statis. A static equilibrium, sifat ini menunjukkan adanya kebekuan atau tepatnya keseimbangan yg beku. Istilah entropi aslinya dipergunakan dalam ilmu2 fisika. Pengertiannya dipergunakan pada sistem yg cenderung tertutup dan dng tidak adanya potensi berikutnya untuk membangkitkan daya kerja atau transformasi. James G. Miller, “ entropi dikenal sebagai suatu sistem yg menunjukkan kekacauan, ketidakteraturan, tidak adanya pola kerja, atau organisasi yg diatur secara acak (randomness), (the disorder, disorganization, lack of patterning, or randomnes of organization of a system is known as its entropy). Semua sistem sosial biologis sebenarnya tidak termasuk golongan tradisional, oleh karena itu, organisasi sebagai kumpulan manusia bersifat sosial biologis, kurang tepat kalau pendekatan yg dilakukan adalah pendekatan tertutup. Sistem sosial biologis adalah dinamis dan berada dalam interaksi yg dinamis dng lingkungannya. Kondisi semacam ini membuat semua sistem sosial biologis dapat menerima inputs dan mentransformasikan bahan2 masukan tersebut sebagai produksinya dng cara yg sama ke pihak lain. Sistem sosial biologis ini juga dapat melakukan ekspor produksinya ke pihak lain, sistem semacam ini terbuka bagi lingkungannya sekaligus bagi dirinya sendiri. Walter Buckley, “ sistem terbuka menyesuaikan pada lingkungannya dng cara melakukan perubahan2 susunan dan proses dari komponen2 didalam organisasi itu sendiri.