Dua istilah ini sangat penting untuk diketahui dalam rangka mengenal lebih jauh perilaku organisasi. Sebagai suatu sistem kedua istilah ini sangat erat hubungannya dan saling tergantung. Komunikasi sangat tergantung pada persepsi dan begitupula sebaliknya dengan persepsi. Persepsi timbul karena adanya dua faktor baik internal maupun eksternal. Faktor internal antaranya tergantung pada proses pemahaman sesuatu termasuk didalamnya sistem nilai, tujuan, kepercayaan, dan tanggapan terhadap hasil yg dicapai. Faktor eksternal, berupa lingkungan. Kedua faktor ini menimbulkan persepsi karena didahului oleh suatu proses yg dikenal dng komunikasi . Demikian pula proses komunikasi ini terselenggara dng baik atau tidak tergantung persepsi masing2 orang yg terlibat dalam proses komunikasi tersebut. Di dalam praktik organisasi, komunikasi yg efektif merupakan prasyarat terbinanya kerjasama yg baik untuk mencapai tujuan organisasi. Walaupun demikian komunikasi akan tetap merupakan persoalan yg besar yg harus dihadapi oleh organisasi. Komunikasi acapkali dipergunakan sebagai alasan terjadinya setiap persoalan di dunia ini. Sebagaiman a dikatakan: “Herbert G. Hicks dan C. Ray Gullet”, perhaps it is true, as some one has suggested, that the hearth of all the world’s problem-atleast men with each others is man’s in ability to communicate as well as he think he is communicating” “barangkali adalah benar yg telah disarankan seseorang, bahwa jantung persoalan2 di dunia ini adalah sedikitnya karena ketidakmampuan manusia untuk berkomunikasi dengan lainya sebaik yg ia perkirakan dalam berkomunikasi”. Persepsi hakikatnya adalah proses kognitif dalam memahami informasi tentang lingkungannya lewat indera manusia, penciuman, penghayatan, perasaan dsb. Kunci untuk memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yg unik terhadap situasi, dan bukannya suatu pencatatan yg benar terhadap situasi. Pendapat David Krech tentang persepsi secara singkat, “ persepsi adalah suatu proses kognitif yg komplek dan menghasilkan suatu gambar unik tentang kenyataan yg barang kali sangat berbeda dari kenyataannya. W. Jack Duncan,”dalam ilmu psikologi istilah ini adalah perbuatan yg lebih dari sekedar mendengarkan, melihat atau merasakan sesuatu”. Fred Luthans, “ persepsi adalah lebih kompleks dan luas kalau dibandingkan dengan penginderaan. Proses persepsi meliputi suatu interaksi yg sulit dari kegiatan seleksi, penyusunan, dan penafsiran. Walaupun persepsi sangat tergantung pada penginderaan data, proses kognitif barangkali bisa menyaring, menyederhanakan, atau mengubah secara sempurna data tersebut. Subproses kedua adalah registrasi, interpretasi dan umpan balik (feedback). Dalam masa registrasi suatu gejala yg tampak ialah mekanisme fisikyg berupa penginderaan dan syaraf seseorang terpengaruh, kemampuan fisik untuk mendengar dan melihat akan mempengaruhi persepsi. Ada beberapa subproses dalam persepsi, sebagai bukti bahwa sifat persepsi itu merupakan hal yg kompleks dan interaktif. Subproses pertama, ialah stimulus atau situasi yg hadir. Mula terjadinya persepsi diawali ketika seseorang dihadapkan dengan suatu situasi atau stimulus. Subproses yg bekerja selanjutnya ialah interpretasi, interpretasi merupakan suatu aspek kognitif dari persepsi yg amat penting. Proses interpretasi ini tergantung pada cara pendalaman (learning), motivasi kepribadian seseorang. Subproses terakhir adalah adalah umpan balik (feedback). Subproses ini dapat mempengaruhi persepsi seseorang. Contoh, seorang karyawan yg melaporkan hasil kerjanya kepada atasannya, kemudian mendapat umpan balik dng melihat raut muka atasannya. Feedback seperti ini membentuk persepsi tersendiri bagi karyawan. 1. Psikologi, persepsi seseorang mengenai segala sesuatu di alam dunia ini sangat dipengaruhi oleh keadaan psikologi. Contoh: senja tidak optimal dimaknai oleh yg buta warna, suara merdu tidak optimal dimaknai oleh orang tuli. 2. Famili, pengaruh yg paling besar terhadap anak2 adalah familinya. Orang tua yg telah mengembangkan suatu cara yg khusus didalam memahami dan melihat kenyataan dunia ini. Banyak sikap dan persepsi2 mereka yg diturunkan kepada anak2nya. 3. Kebudayaan, kebudayaan dan lingkungan masyarakat tertentu juga merupakan salah satu faktor yg kuat dalam mempengaruhi sikap, nilai dan cara seseorang memandang dan memahami keadaan didunia ini. Aneka stimuli yang mempengaruhi indera2 tubuh dan pengaruh situasi lingkungan secara keseluruhan menyebabkan orang melakukan seleksi terhadap semua stimuli tersebut. Bagaimana dan mengapa orang2 harus menyeleksi semua stimuli tsb adalah sbb. Faktor2 dari luar terdiri dari pengaruh2 lingkungan A.L intensitas, ukuran, keberlawanan, pengulangan, gerakan, dsb. Intensitas, semakin besar stimuli dari luar maka semakin besar, semakin besar pula hal2 itu dapat dipahami (to be perceived). Ukuran, faktor ini menyatakan semakin besar ukuran sesuatu obyek, maka semakin mudah untuk bisa diketahui atau dipahami. Contoh iklan koran. Keberlawanan atau kontras, prinsip ini menyatakan bahwa stimuli luar yg berlawanan dng latar belakangnya atau sekelilingnya atau yg sama sekali diluar sangkaan orang banyak, akan menarik banyak perhatian. Contoh, lingkaran bulat hitam sama ukuran tapi dng latar bulatan pendamping berbeda obyek akan terlihat berbeda. Pengulangan (repetition), dalam prinsip ini dikemukakan bahwa stimulus yg diulang dari luar akan memberikan perhatian yg lebih besar dibanding dng yg sekali diulang. Gerakan (moving), prinsip gerakan ini antaranya menyatakan bahwa orang akan memberikan banyak perhatian terhadap obyek bergerak dalam jangkauan pandangannya dibanding dng objek yg diam. Beberapa faktor dari dalam diri seseorang yg mempengaruhi proses seleksi persepsi A.L: proses belajar (learning), motivasi dan kepribadiannya.