RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER ETNOGRAFI BALI Oleh : Pande Made Kutanegara Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 2003 RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER) 1. Kuliah Nama Mata : Etnografi Bali 2. Kode : 3. Prasarat : Pengantar Ilmu Antropoogi 4. Status Mata Kuliah : Wajib/Pilihan 5. Deskripsi Singkat Mata kuliah ini merupakan salah satu mata kuliah wajib yang bisa dipilih oleh mahasiswa Jurusan Antropologi untuk memenuhi persyaratan kelulusannya sebagai Antropologi. Kuliah etnografi merupakan mata kuliah wajib yang harus ditempuh seorang mahasiswa Antropotogi. Etnografi yang diajarkan di Jurusan Antropologi dibedakan meniadi dua secara garis besarnya, yakni etnografi suku bangsa yang ada di indonesia dan etnografi suku bangsa yang ada di uar Indonesia. Mahasiswa diwajibkan memilih tiga dari sejumlah mata kuliah etnografi Indonesia sebagai mata kuliah wajib bagi mereka, dari dua etnografi dan luar Indonesia. Mata kuliah etnografi sangat penting bagi seorang calon Antropolog. Melalui kuliah inilah mahasiswa diharapkan mendapatkan pemahaman berbagai karakteristik dari sistem nilai budaya yang ada pada berbagai suku di dunia. Pemahaman semacam itu sangat penting artinya guna menempatkan masingmasing suku bangsa dalam konteksnya. Pemahaman dan kemampuan menempatkan berbaga suku bangsa dalam konteksnya merupakan salah satu syarat yang harus dimiliki seorang calon Antropolog. Dengan menggunakan perspektif holistik maka penilaian tentang tinggi-rendah, baik buruk akan dapat dihindarkan. Mata kuliah etnografi Bali mencoba memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang karakteristik serta berbagai perubahan yang terjadi pada salah satu suku bangsa yang cukup “unik” di Indonesia. Masyarakat Bali yang berbasis agraris dan berlandaskan pada ajaran Agama Hindu telah menciptakan sistem nilal dan prilaku yang sangat khas pada suku bangsa ini. Guna meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk memahami etnik Bali maka kuliah ini dilakukan dengan model ceramah, diskusi, pemutaran film, diskusi, dan tugas mandiri. 6. Tujuan Pembelajaan Tujuan mata kuliah ini adalah memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang karakteristik dan berbagai perubahan yang terjadi pada masyarakat Bali. Dengan menggunakan berbagai pendekatan dan teori-teori yang dikembangkan dalam ilmu Antropologi dan ilmu-ilmu sosial humaniora pada umumnya, mahasiswa diharapkan mengetahui secara lebih masyarakat Bali. 7. Materi Pembelajaran Materi pembelajaran disusun sesuai dengan tema-tema yang akan diajarkan selama satu semester. Model pembelajaran yang dilaksanakan dengan jalan menggunakan pendekatan secara historis maupun dengan melakukan pendalaman terhadap tema-tema yang dianggap penting dan aktual pada materi. Salah satu persoalan yang sangat penting bila mempelajari kebudayaan Bali adalah persinggungan kebudayaan Bali dengan kebudayaan asing. Persinggungan tersebut terjadi berkaitan dengan pesatnya perkembangan pariwisata di Bali. Perkembangan pariwisata telah mengubah berbagai segi kehidupan masyarakat Bali pada umumnya dan kelompok-kelompok yang terlibat secara langsung dalam kegiatan tersebut. Topik (Pokok Bahasan) Letak Geografis Asal-usul dan sejarah perkembangan Bhuwana agung dan Bhuwana alit a. b. a. b. c. d. a. b. c. Sistem mata pencaharian dan teknologi System kekerabatan dan organisasi social System religi dan pengetahuan local Seni dan kerajinan dalam peta kognitif masyarakat Bali a. b. c. a. b. c. a. b. c. a. b. Sub Pokok Bahasan letak geografis cakupan sosial dan kebudayaan bali. Prasasti dan monurnen Cerita rakyat, mitos Bali di jaman purba Masuknya Hindu dan kebudayaan Cina Pandangan dunia suku bangsa Bali Pulau Bali dalam pandangan kultural suku bangsa Bali Kaja dan kelod: orientasi kultural suku bangsa Bali Sistem mata pencaharian System teknologi Subak dan perubahan jam System dan istilah kekerabatan System organisasi social Perubahan system kekerabatan dan organisasi social Perkembangan Hindu dan adat di Bali Agama Hindu dan agama lainnya di Bali System pengetahuan tradisional Seni suara, tari-tarian Kerajinan tangan dan ukir-ukiran Perkembangan pariwisata dan dampaknya bagi penduduk Multikulturalisme dan Desentralisasi c. a. b. c. d. a. b. c. d. Peran kesenian terhadap pariwisata Sejarah perkembangan pariwisata di Bali Potensi wilayah, sosial, dan kultural Konflik pariwisata dan kebudayaan Bali Pariwisata dan konversi kultural Heterogenitas suku bangsa di Bali Potensi konflik dan pertikaian di Bali Kekayaan dan kemiskinan di Bali Otonomi daerah dan kecemburuan wilayah 8. Outcome Pembelajaran (learning Outcomes) Melalul kuliah ini, maka mahasiswa diharapkan mampu a. Memahami karakteristik masyarakat Bali b. Memahami sistem nilai, pandangan hidup masyarakat Bali c. Melakukan perbandingan antar suku bangsa yang ada di dunia d. Memiliki kemampuan anaiisis terhadap salah satu suku bangsa di Indonesia e. Memiliki kemampuan untuk melakukan analisis secara lebih tajam dengan menggunakan teori-teori yang berkembang dalam bidang Ilmu Antropologi dan ilmu-ilmu lainnya. f. Memiliki kemampuan untuk mencermati berbagai perubahan yang terjadi dalam suatu masyarakat sebagai akibat difusi dan evolusi kebudayaan. 9. Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan Minggu ke Topik Subtansi 1 Letak geografis 2 Asal-usul dan sejarah perkembangan a. b. a. b. 3–4 Kosmologis Bali a. 5 Sistem mata pencaharian dan teknologi b. a. b. c. d. 6–7 Sistem kekerabatan dan organisasi sosial a. b. c. Geografis Konteks Prasasti, mitos Hindu dan Budha Pandangan dunia Kaja dan kelod Teknologi Subak Industri Industri pariwisata Istilah kekerabatan Organisasi sosial Perubahan kekerabatan dan organisasi Metode Proses Pembelajaran Ceramah, tugas, mandiri, diskusi Ceramah, diskusi, pemutaran film, mandiri Ceramah, diskusi, pemutaran film, mandiri Ceramah, diskusi, pemutaran film, mandiri Ceramah, diskusi, kelompok, pemutaran film, pembuatan makalah 8 Religi dan pengetahuan lokal 9 10 – 11 Ujian semester Seni dan kerajinan 12 – 13 Pariwisata dan masyarakat Bali 14 – 16 Multikulturalisme dan otonomi daerah di Bali 17 sosial a. Hindu dan adat b. Hubungan antara umat beragama c. Local knowledge a. Seni suara dan tari b. Kerajinan dan lukis c. Seni dan pariwisata a. Sejarah pariwisata b. Potensi wilayah, sosial dan kultural c. Konflik pariwisata dan kebudayaan Bali a. Heterogenitas suku bangsa di Bali b. Potensi konflik dan pertikaian intra dan ekstra suku bangsa Bali c. Otonomi daerah dan konflik sosial di Bali Ujian akhir Diskusi kelompok, pemutaran film, tugas mandiri Ujian tulis/paper Ceramah, diskusi, pemutaran film, tugas lapangan Ceramah, diskusi, pemutaran film, tugas lapangan Ceramah, diskusi, kelompok, dosen tamu, pemutaran film Ujian tertulis/ paper 10. Penilaian: Kriteria dan Cara Evaluasi Hasil Pembelajaran 1. Evaluasi terhadap keaktifan mahasiswa dalam diskusi-diskusi kelas. Mahasiswa yang aktif dalam berbagai diskusi mendapatkan nilai tambahan nilai berupa bonus. 2. Evaluasi terhadap tugas-tugas mandiri maupun kelompok. Tugas ini memberikan tambahan nilal terhadap mahasiswa yang mengumpulkan tugas tepat waktu, kuantitas dan kuatitas baik. Semakin mendekati kriteria semakin tinggi nilai yang diperolehnya. 3. Evaluasi terhadap hasil ujian semester dan ujian pertengahan semester. Hasil ujian hanya diberikan penilalan sejumlah 50 % dan total nilai keseluruhan. 4. Evaluasi terhadap tugas akhir (paper). Paper mendapatkan porsi cukup besar dalam penilaian, yakni 30 % dari total nilai. 11. Bahan, Sumber informasi dan Referensi Bagus, I Gusti Ngurah. 1979 Barth, F 1993 Boon, J.A. 1977 Manusia dan Kebudayaan Bali. Dalam Koentajarningrat, Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta, Djambatan. Balinese worlds. London: Univ. of Chicago Press. The anthropological romance of Bali: dynamic perspectives in marriage and caste, politics and religion. Cambridge: Univ. Press, Ch. 5. Covarrubias, Miguel. 1965 Island of Bali. New York, Alfred A. Knopf Dwiyana. AA. Ari 2001 Kasta di Bali. Geertz, C. 1959 ……………….. 1961 ………………. 1977 1980 Form and variation in Balinese village structure. American Anthropologist 61: 991-1012. Review of Bali: studies in life, thought and ritual. Bijdragen 117: 498-502. Penjaja dan Raja: Perubahan Sosial dan Modernisasi Ekonomi di Kota di indonesia. Jakarta. PT. Gramedia. Negara: the theatre state in nineteenth-century Bali. Princeton: Univ. Press, Chs. 1, 4 & conclusion; or 1973. Politics past, politics present: some notes on the uses of anthropology in understanding the new states. In The interpretation of cultures: selected essays by Clifford Geertz. London: Hutchinson. …………1992 “Peralihan Batiniah di Bali dewasa ini”, dalam Clifford Geertz, Tafsir Kebudayaan. Yogyakarta, Kanisius …………1992 “Pribadi, Waktu dan Tingkah Laku di Bali”, dalam Clifford Geertz, Tafsir Kebudayaan. Yogyakarta, Kanisius …………1992 1984 Geertz, H. & Geertz, C. 1975 Goris, R. 1960 Hobart, M. 1979 “Permainan Mendalam: Catatan tentang Sabung Ayam di Bali”, Clifford Geertz, Tafsir Kebudayaan. Yogyakarta, Kanisius “Tihingan Sebuah Desa di Bali”dalam Koentjaraningrat Masyarakat Desa di Indonesia. Jakarta, Djambatan. Kinship in Bali. London: Chicago Univ. Press, Chs. The religious character of the village community. In Bali: studies in life, thought and ritual. ed. W.F. Wertheim, The Hague: van Hoeve. A Balinese village and its field of social relations. vol 1, Ph.D.thesis, Ch. 3. …………1975 Orators and patrons: two types of political leader in Balinese village society. In Political language and oratory in traditional society. ed. M. Bloch, London: Academic Press. …………1991 The art of measuring mirages, or is there kinship in Bali? In Cognation and social organization in Southeast Asia. eds. F. Husken and J. Kemp, Verhandelingen van het Koninklijk Institut voor Taal-, Land- en Volkenkunde 145, Leiden: K.T.T.L.V. Press: 33-53. Howe, L.E.A 1985 Caste in India and Bali: levels of comparison. In Contexts and levels: essays on hierarchy. eds. R.H. Barnes, D. de Coppet & R.J. Parkin, J.A.S.O. Occasional Paper No.4, Oxford: J.A.S.O. Hobart, M. 1985 Violence and silence: towards a otc of action. paper to conference on Violence as a social institution. St.Andrews. …………2000. Cabbages or kings? Balinese rulers as articulators of worlds. In A/icr culture. anthrovoloy as radical metaphysical critique. Yogyakarta: Duta Wacana Press. Sarad, Majalah Gumi Bali. Schulte-Nordholt, H 1986 Bali: colonial conceptions and political change 17001940. Comparative Asian Studies Programme (CASP) 15, Rotterdam: Erasmus Univ. (Copy in Departmental Library); or 1993. Leadership and the limits of political control: a Balinese ‘response’ to Clifford Geertz. Journal of social anthropology. 1: 29 1-307. 1996 The spell of power: a history of Balinese politics 16501940. Leiden: KITLV Press. Vickers, A. 1989 1991 Warren, C. 1993 Bali: a paradise created. Victoria: Penguin; also Berkeley, Ca.: Periplus. Writing ritual: the song of the Ligya, or the killing of the rhinoceros. In State and society in Bali: historical, textual and anthropological approaches. ed. H. Geertz, Leiden: K.I.T.L.V. Adat and Dinas: Balinese communities in the Indonesian state. Kuala Lumpur: Oxford Univ. Press.