4.15. G. LEWOTOBI PEREMPUAN, Nusa Tenggara Timur

advertisement
4.15. G. LEWOTOBI PEREMPUAN, Nusa Tenggara Timur
G. Lewotobi Laki-laki (kiri) dan Perempuan (kanan)
KETERANGAN UMUM
Nama Lain
: Lobetobi, Lewotobi, Lowetobi
Tipe Gunungapi
: Strato dengan kubah lava
Lokasi
a. Geografi Puncak
: 833’06" LS dan 12246’54” BT
b. Administratif
: Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur
Ketinggian
: 1703 m dpl
Kota Terdekat
: Larantuka
Pos Pengamatan
: Desa Nawakote Boru, Kec. Wulanggitang, Kab. Flores Timur,
Provinsi Nusa Tenggara Timur
( 08o 33’ 03,93” LS dan 122o 43’ 37,50” BT, Ketinggian 370 m
dpl)
PENDAHULUAN
Cara Mencapai Puncak
Pendakian ke puncak G. Lewotobi Perempuan dilakukan dari kampung Duang yang
terletak di lereng gunungapi bagian barat yang terletak lk. 7 km dari puncak G. Lewotobi.
Lama pendakian lebih kurang 5 jam.
Inventarisasi Sumber Daya Gunungapi
Sumber daya gunungapi yang bisa dimanfaatkan penduduk sekitar adalah berupa
bahan galian batu dan pasir yang terdapat di desa Nobo Konga, Nurri dan Waiula.
SEJARAH KEGIATAN GUNUNGAPI
Sejarah G. Lewotobi Perempuan yang diketahui hanya pada tahun 1921 dan 1935.
Keterangan erupsi ditulis oleh Kemmerling, Stehn, dan Neumann van Padang
(Kusumadinata, 1979).
1921:
Erupsi abu tipis terjadi tanggal 1, 3, dan 4 Januari. Abu jatuh di Larantuka dan P. Lomblen.
Erupsi abu juga terjadi pada 20 Desember dengan disertai lontaran batu. Abu sampai mencapai
jarak 12 km. Diduga kegiatan tahun tersebut berhubungan dengan pembentukan kubah lava
yang terdapat di dalam kawah B.
1935:
Tidak dirinci dengan jelas erupsi pada tahun ini. Dilaporkan asap tebal keluar secara berkala
setiap 5 menit dari kawah B yang disertai suara gemuruh.
Karakter Erupsi
a. Erupsi eksplosif menghasilkan endapan jatuhan (abu).
b. Erupsi magmatis dengan menghasilkan aliran lava.
GEOLOGI
Morfologi
G. Lewotobi
Perempuan terletak berdampingan dengan G. Lewotobi Laki-laki.
Berdasarkan morfologi, G. Lewotobi Perempuan lebih tua dan terbentuk di bawah lereng
bagian tenggara G. Lewotobi Laki-laki (Bacharudin, 1993). Kedua gunungapi langsung
berbatasan dengan laut di sebelah timur dan selatan.
Morfologi
G. Lewotobi Perempuan lebih kasar, diperkirakan muncul lebih awal
daripada Lewotobi Laki-laki. G. Lewotobi Perempuan memperlihatkan kerucut terpancung
dengan permukaan puncak yang luas. Dua buah kawah terdapat di puncaknya. Kawah
yang lebih tua adalah luas dan terbuka ke timurlaut. Dinding kawah dibangun oleh
stratifikasi lava dan piroklastika. Kawah yang lebih muda (lebih kecil) tumbuh di dalam
kawah pertama pada bagian selatannya. Kawah ini memiliki dinding yang curam
(Bacharudin, 1993). Pada dasar kawah G. Lewotobi Perempuan terdapat sebuah kubah
lava. Di sekitar dasar kubah lava terdapat hembusan asap solfatara berwarna putih tipis
dengan tekanan rendah dan ketinggian hanya berkisar 10 – 15 meter dari dasar kawah.
Sehingga jarang sekali teramati hembusan asap melebihi bibir kawah. Kubah lava relatif
tidak mengalami perubahan dan penambahan volume sejak pemeriksaan kawah terakhir
(Kushendratno, 2007).
Stratigrafi
Dari data petrografi, umumnya batuan G. Lewotobi adalah andesit. Batuan lava
muda yang tercatat dalam sejarah juga andesit, hanya sebagian kecil andesit basaltik. Ciri
petrografi lava G. Lewotobi sangat mirip dengan lava gunungapi di Jawa. Dua tipe lava,
theoleitic dan calc-alkaline dijumpai pada G. Lewotobi. Lava tholeitic yang terdiri dari
andesit basaltik dan andesit banyak mengandung fenokris plagioklas dan piroksen.
Sedangkan lava calc-alkaline yang terdiri dari basalt, andesit basaltik, andesit, dan dasit,
semuanya adalah phyric dan banyak mengandung fenokris olivin dengan magnetit
sebagai fase assesoris yang umum (Mawardi, 1990).
Struktur Geologi
Struktur yang berkembang di daerah G. Lewotobi berupa sesar normal
yang
berarah timurlaut – baratdaya, kelurusan vulkanik berarah baratlaut – tenggara yang
dimanifestasikan oleh adanya titik-titik erupsi di sepanjang arah kelurusan. Sesar normal
ini mengaktifkan G. Lewotobi Laki-laki, sedangkan kelurusan vulkanik mengaktifkan
kembali G. Lewotobi Perempuan dan Laki-Laki.
Selain kedua struktur tersebut, struktur yang berkembang di G. Lewotobi yaitu
struktur kawah. Pada G. Lewotobi Perempuan terdapat dua buah kawah: kawah pertama
yang terbentuk lebih dahulu berbentuk bulan sabit, terbuka ke arah timur dan kawah
kedua berbentuk bulat, terletak di dalam kawah lama dengan kubah lava di dalamnya.
GEOFISIKA
Seismik
Metoda seismik dilakukan dengan memasang stasiun seismik permanen dan
temporer di sekitar puncak dan lereng. Tipe gempa yang terekam di G. Lewotobi
Perempuan adalah Gempa Vulkanik Dalam (VA), Gempa Vulkanik-Dangkal (VB), Gempa
Tremor Hembusan, Gempa Erupsi, Gempa Tektonik Lokal (TL), dan Gempa Tektonik
Jauh (TJ).
DEFORMASI
Pengukuran deformasi dilakukan dengan menggunakan metode GPS dengan
melakukan pengukuran pada Benchmark (BM) di G. Lewotobi laki-laki dan G. Lewotobi
Perempuan. Hingga Mei 2007 sudah ada 11 lokasi Benchmark (BM) yang dibangun di
sekitar G. Lewotobi Laki-laki dan G. Lewotobi Perempuan.
Lokasi titik Benchmark (BM) penyelidikan deformasi dengan metoda Global Positionong System (GPS) di
sekitar G. Lewotobi Laki-laki dan G. Lewotobi Perempuan.
MITIGASI BENCANA GUNUNGAPI
Kegiatan G. Lewotobi Perempuan dipantau secara terus menerus baik secara
visual maupun seismik dari Pos Pengamatan G. Lewotobi.
Visual
Pemantauan visual dilakukan setiap hari terhadap kondisi hembusan asap kawah
dan gejala gunungapi lainnya.
Seismik
Aktivitas kegempaan G. Lewotobi Perempuan dipantau menggunakan seismometer
satu komponen vertikal jenis L4-C yang ditempatkan pada koordinat 08o 32’ 41.8“ LS,
122o 46’ 25.8” BT dan ketinggian 1243 m dpl. Sinyal dari seismometer dipancarkan
menggunakan sistem telemetri radio ke Pos PGA Lewotobi dan direkam dengan
menggunakan seismograf VR-60.
KAWASAN RAWAN BENCANA GUNUNGAPI
Jenis Potensi bahaya G. Lewotobi yang dapat mengancam manusia dan harta
benda terdiri atas awan panas, aliran dan guguran lava, gas beracun, lontaran batu (pijar),
dan jatuhan hujan abu serta lahar.
Tingkat kerawanan bencana G. Lewotobi dibagi menjadi tiga tingkat secara
berurutan dari tertinggi ke terendah adalah: Kawasan Rawan Bencana III, Kawasan
Rawan Bencana II, dan Kawasan Rawan Bencana I.
Peta Kawasan Rawan Bencana G. Lewotobi
DAFTAR PUSTAKA
Bacharudin R. 1993. Laporan Pemetaan Geologi Foto G. Lewotobi Laki-laki dan G.
Lewotobi Perempuan, Flores Timur. Arsip Direktorat Vulkanologi.
Ilyas, M.E. 1993, Pemeriksaan kawah dan pengukuran suhu G. Lewotobi Laki-laki
dan Perempuan
Kushendratno, dkk.. 2007. Laporan Peringatan Dini Bahaya G. Lewotobi
Perempuan, Nusa Tenggara Timur. Arsip Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi.
Kusumadinata, K. 1979. Data Dasar Gunungapi Indonesia.
Mawardi., dkk. 1991. Penyelidikan Petrokimia G. Lewotobi, Flores Timur, Direktorat
Vulkanologi
Mawardi dan R. Sukhyar, 1990. Laporan penyelidikan Petrologi pendahuluan G.
Lewotobi laki-laki dan Perempuan, Direktorat Vulkanologi
Mulyana, A.R., dkk. 2009, Pemetaan Kawasan Rawan Bencana G. Lewotobi, Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Pribadi, A., dkk. 1994. Laporan Pemetaan Geologi Kompleks G. Lewotobi, Flores
Timur, Direktorat Vulkonologi.
Sukhyar R, 1990. Berita berkala Vulkanologi, Edisi khusus, G. Lewotobi laki-laki dan
G. Lewotobi Perempuan,.
7
Download