Semburan Gas di Serang-Banten, Hasil Aktivitas Gunungapi Tua Oleh Kamis, 25 Januari 2007 17:39 - Update Terakhir Kamis, 25 Januari 2007 17:39 Aktivitas magma dari gunungapi tua yang dalam proses pendinginan disimpulkan sebagai penyebab semburan gas yang terjadi di Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Demikian diungkapkan Tim Tanggap Darurat Bencana Geologi PVMBG Badan Geologi Departemen ESDM setelah meneliti lokasi semburan gas tersebut pada 17-18 Januari 2007. Dari tiga lokasi yang diteliti yaitu di Kampung Cikasap dan Kampung Pematang (Kecamatan Cikeusal) dan Kampung Cibeutik (Kecamatan Walantaka) menunjukkan kandungan gas yang terdeteksi didominasi oleh gas-gas vulkanik: SO2, H2S, dan CO2, yang dihasilkan oleh aktivitas magma dalam proses pendinginan, yang keluar ke permukaan karena ada zona lemah. Hal ini ditunjukkan oleh kemunculan gas yang berkomposisi sama dan morfologi yang membentuk kelurusan berarah U 165 T. Sebagai bahan perbandingan bahwa gas-gas seperti ini juga dapat ditemui di Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah yang merupakan aktivitas gunungapi tua. Sementara di Serang merupakan aktivitas gunungapi tua yang keluar melalui zona sesar yang terbentuk kemudian setelah kegiatan Gunung Karang dan gunung api lainnya yang terdapat di sekitar daerah penelitian. Berdasarkan temuan ini, Tim Tanggap Darurat mengatakan pada konsentrasi tinggi gas-gas tersebut dapat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya karena merupakan gas racun sehingga perlu diwaspadai oleh masyarakat yang beraktivitas di lokasi tersebut. Apalagi selama ini tempat itu dijadikan tempat mandi untuk mengobati penyakit gatal-gatal. Tim Tanggap Darurat juga merekomendasikan agar pengunjung yang mandi di lokasi tersebut jangan terlalu dekat dan tidak dibolehkan berada lebih lama dari 15 menit, karena sangat berbahaya bila menghirup secara langsung gas yang keluar dari titik-titik kemunculannya. Selain itu, pemerintah daerah setempat diminta membuat papan pengumaman di lokasi-lokasi yang sering dikunjungi oleh masyarkat atas bahaya gas racun yang dapat mengakibatkan kematian 1/1