peningkatan hasil belajar matematika materi nilai

advertisement
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI NILAI TEMPAT MELALUI METODE BERMAIN
DENGAN MEDIA KANTONG BILANGAN KELAS II
MIN DALAMAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
IKA DWI YANTI
NIM. 11510087
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGER (STAIN)
SALATIGA
2015
1
ii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI NILAI TEMPAT MELALUI METODE BERMAIN
DENGAN MEDIA KANTONG BILANGAN KELAS II
MIN DALAMAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
IKA DWI YANTI
NIM. 11510087
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGER (STAIN)
SALATIGA
2015
iii
SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website :www.stainsalatiga.ac.id email : [email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:
Nama
: Ika Dwi Yanti
NIM
: 11510087
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Judul
: PENINGKATAN
HASIL
BELAJAR
MATEMATIKA
MATERI NILAI TEMPAT MELALUI METODE BERMAIN
DENGAN MEDIA KANTONG BILANGAN KELAS II MIN
DALAMAN TAHUN 2014/ 2015
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 7 Januari 2015
Pembimbing
Eni Titikusumawati, M.Pd
NIP. 19750829 200912 2003
iv
v
KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id email : [email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Ika Dwi Yanti
NIM
: 11510087
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atas temuan orang lain yang
terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 7 Januari 2015
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
 Tak kan ada yang jatuh dari langit itu sia-sia, semua itu berkat usaha dan doa.
 Belajar diwaktu kecil bagaikan mengukir di atas batu, belajar diwaktu besar
(tua) bagaikan mengukir di atas air.
 “Waktu adalah emas, maka gunakanlah waktu luangmu untuk selau menuntut
ilmu,”
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
 Bapak dan Ibu dosen STAIN Salatiga yang telah membimbing
saya dalam studi dan menyelesaikan skripsi.
 Ayah dan Ibuku yang kucintai.
 Kakak dan adikku yang aku sayangi.
 Suami dan Anakku tercinta yang selalu memberikan semangat
dalam menyelesaikan skripsi.
 Bapak dan Ibu Guru MIN Dalaman yang telah membatu dalam
penyelesaian skripsi.
 Sahabatku yang selalu ada baik suka maupun duka
( Nanda,QQ,Luq,Pix ).
 Rekan-rekan seperjuangan PGMI STAIN Salatiga angkatan
2010.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah saya panjatkan puji syukur kehadirat-Mu ya Allah Subhanallahu
Wata’ala, yang telah memberikan nikmat dan karunianya sehingga penulisan skripsi ini dapat
terselesaikan. Shalawat salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW. Semoga kita termasuk umatnya dan di akhirat mendapatkan syafaatnya. Amiin.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan,arahan dan bimbingan dari berbagai pihak.Oleh karena itu ucapan trimakasih yang
setulus-tulusnya dari hati yang paling dalam kepada Yth:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua STAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, S.Si.,M.Si.selaku Ketua Program Studi PGMI STAIN Salatiga.
4. Ibu Eni Titikusumawati, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah
mengarahkan dan memberi petunjuk serta meluangkan waktu dan perhatian dalam
penulisan skripsi ini.
5. Bapak ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan bagian akademik STAIN
Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada saya.
6. Karyawan-karyawati STAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta
bentuan kepada penulis.
7. Bapak Kepala sekolah MIN Dalaman beserta jajarannya yang telah memberikan
ijin dan masukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
8. Kedua orang tuaku yang selalu mendukung baik moril maupun spiritual dalam
studi penulis.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu
kelancaran studi penulis.
viii
Akhir ucap semoga amal baik Bapak/Ibu diberikan yang berlipat ganda serta
mendapat Ridho-Nya, hanya kepada Allah jugalah kita berserah diri, sambil kulantunkan
do’a semoga skripsi ini ada manfaatnya bagi semua orang.
Amin Ya Rabbal’alamin.
ix
ABSTRAK
Yanti, Ika Dwi. 2014. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Nilai Tempat melalui
Metode Bermain Kantong Bilangan pada Siswa Kelas II di MIN Dalaman
Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun 2014. Skripsi. Jurusan Tarbiyah.
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Eni Titikusumawati, M. Pd.
Kata kunci :Hasil belajar, materi nilai tempat, metode bermain kantong bilangan.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas II di MIN
Dalaman pada materi nilai tempat. Berdasarkan pengamatan awal diketahui nilai rata-rata
siswa kelas II pada materi nilai tempat yaitu 47,65. Salah satu penyebab rendahnya hasil
belajar yaitu kurangnya perencanaan dalam mengolah materi yang akan diajarkan. Masalah
utama yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah apakah pembelajaran matematika melalui
metode bermain kantong bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok
bahasan nilai tempat kelas II MIN Dalaman tahun 2014?
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas II MIN Dalaman dengan jumlah 22 siswa. Data
pada penelitian ini diperoleh dari lembar pengamatan, soal evaluasi berupa essay,
dokumentasi, dan angket umpan balik pada pembelajaran nilai tempat melalui metode
bermain kantong bilangan.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kelas II MIN Dalaman
merasakan perubahan dalam memahami nilai tempat bilangan dan menunjukkan bahwa
metode bermain kantong bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II MIN
Dalaman dalam materi nilai tempat dengan dibuktikan adanya peningkatan hasil belajar.
Siklus I presentase ketuntasan mencapai 36,37 dengan siswa yang tuntas dengan nilai ≥70
ada 8 siswa. Siklus II presentase ketuntasan mencapai 77,2 dengan siswa yang tuntas dengan
nilai ≥70 ada 17 siswa. Siklus III presentase ketuntasan mencapai 90 dengan siswa yang
tuntas dengan nilai ≥70 ada 20 siswa.
x
DAFTAR ISI
SAMPUL JUDUL…………………………………………………………….
I
LEMBAR BERLOGO………………………………………………………..
Ii
JUDUL………………………………………………………………………..
Iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………...
Iv
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN……………………………….
V
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN……………………………………
Vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………………
Vii
KATA PENGANTAR………………………………………………………..
Viii
ABSTRAK……………………………………………………………………
X
DAFTAR ISI………………………………………………………………….
Xi
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….
Xiv
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………....
Xv
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………
Xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………….
1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………..
5
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………
5
D. Hipotesis Penelitian………………………………………………....
6
E. Manfaat Penelitian………………………………………………….
7
F. Definisi Operasional………………………………………………..
8
G. Metode Penelitian…………………………………………………..
9
1. Rancangan Penelitian…………………………………………..
9
2. Subjek Penelitian……………………………………………….
11
xi
3. Instrumen Penelitian...................................................................
12
4. Pengumpulan Data……………………………………………...
13
5. Analisis Data……………………………………………………
14
H. Sistematika Penulisan………………………………………………
15
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar dan Hasil
Belajar…………………….....…………...........................................
18
1. Pengertian Belajar…………………………………..……………
18
2. Ciri-ciri Belajar…………………………………… …………....
19
3. Tujuan Belajar…………………………………..............……….
20
4. Prinsip-prinsip Belajar…………………………....……………..
21
5. Pengertian Hasil Belajar………………………………………….
22
6. Penilaian Hasil Belajar…………...........................................……
23
B. Materi Nilai Tempat ………………………………………………...
26
C. Metode Bermain Kantong Bilangan ..................................................
28
1. Pengertian Metode …………………...........................................
28
2. Prinsip-prinsip Metode………......................................................
29
3. Jenis-jenis Metode.........................................................................
29
4. Pengertian Bermain........................................................................
31
5. Manfaat Bermain............................................................................
32
6. Permainan Kantong Bilangan....................………...…………….
34
D. Hasil Penelitian yang Relevan………………………………………..
35
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MIN Dalaman .......................................................
37
B. Pelaksanaan Penelitian……………………………………………….
39
xii
1. Siklus I…………………………………………………………..
40
2. Siklus II………………………………………………………….
45
3. Siklus III………………………………………………………..
49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ………………………..................................….......
54
B. Deskripsi Hasil Penelitian PerSiklus………....………………………..
55
1. Siklus I…………………………………………………………
55
2. Siklus II………………………………………………………..
63
3. Siklus III……………………………………………………….
72
C. Pembahasan Hasil Penelitian………………………………………....
82
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………................
89
B. Saran………………………………………………………………..
90
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1
Rekapitilasi Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
Tabel 4.2
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Guru Siklus I
Tabel 4.3
Hasil Tes Formatif Siklus I
Tabel 4.4
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
Tabel 4.5
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Guru Siklus II
Tabel 4.6
Hasil Tes Formatif Siklus II
Tabel 4.7
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
Tabel 4.8
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Guru Siklus II
Tabel 4.9
Angket Umpan Balik Siswa
Tabel 4.10
Hasil Tes Formatif Siklus III
Tabel 4.11
Perbandingan Persentase Hasil Belajar Siswa
Tabel 4.12
Perbandingan Nilai Tes Formatif Siswa
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1
Diagram Perbandingan Perubahan Hasil Belajar Siswa
82
Gambar 4.12
Diagram Perubahan Rata-rata Aktivitas Siswa
84
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
Lampiran 4
Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
Lampiran 5
Lembar pengamatan Siswa Siklus II
Lampiran 6
Lembar Pengamatan Siswa Siklus III
Lampiran 7
Lembar Pengamatan Guru Siklus I
Lampiran 8
Lembar Pengamatan Guru Siklus II
Lampiran 9
Lembar Pengamatan Guru Siklus III
Lampiran 10
Angket Umpan Balik Siswa
Lampiran 11
Rekapitulasi Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
Lampiran 12
Rekapitulasi Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
Lampiran 13
Rekapitulasi Hasil Pengamatan Siswa Siklus III
Lampiran 14
Rekapitulasi Hasil Pengamatan Guru Siklus I
Lampiran 15
Rekapitulasi Hasil Pengamatan Guru Siklus II
Lampiran 16
Rekapitulasi Hasil Pengamatan Guru Siklus III
Lampiran 17
Rekapitulasi Angket Umpan Balik Siswa
Lampiran 18
Foto Kegiatan
Lampiran 19
Nota Pembimbing
xvi
Lampiran 20
Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 21
Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 22
Surat keterangan penelitian
Lampiran 23
Nilai SKK Mahasiswa
Lampiran 24
Daftar Riwayat Hidup
xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam perkembangan zaman yang semakin maju, terutama dalam era
globalisasi dituntut dan dibutuhkan sumber daya manusia yang benar-benar
siap menghadapi tantangan pada masa depan. Menyadari hal tersebut guru
dituntut untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia yang cerdas,
terampil, dan kreatif. Menyadari hal tersebut
maka guru harus terus
meningkatkan kemampuan dan kualitas pembelajaran di kelasnya.
Matematika menurut Sujono (dalam buku Fathani, 2009 : 19) diartikan
sebagai cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan terorganisasi secara
sistematik. Selain itu matematika merupakan ilmu pengetahuan tentang
penalaran yang logik dan masalah yang berhubungan dengan bilangan.
Sedangkan matematika menurut Sumantri (dalam buku Hartiny, 2010 : 12)
adalah pengetahuan yang tidak kurang pentingnya dalam kehidupan seharihari. Oleh karena itu tujuan pengajaran matematika ialah agar peserta didik
dapat berkonsultasi dengan mempergunakan angka-angka dan bahasa dalam
matematika.
Mata pelajaran matematika juga merupakan kajian yang sangat penting
karena bersentuhan langsung dengan kehidupan sehari-hari. Pembelajaran
matematika berkaitan dengan persoalan menghitung, sehingga setiap saat
1
digunakan, tetapi disisi lain mata pelajaran ini menjadi menakutkan bagi
sebagian siswa karena memiliki tingkat kesulitan yang lebih dibanding mata
pelajaran lainnya. Matematika lekat sekali dengan sosok guru yang otoriter
dan selalu membawa tongkat, rutan yang setia mendampingi selama mengajar.
Belum lagi matematika yang menyajikan banyak sekali rumus menjadi
rumusan masalah baru yang dihadapi oleh para siswa. Padahal sebenarnya
matematika dapat lebih disederhanakan cara mempelajarinya karena
matematika sangatlah lekat dengan kehidupan siswa sehari-hari. Untuk
itu,sangat penting untuk dicari penyebabnya sehingga dapat ditemukan solusi
yang tepat agar pembelajaran matematika diminati oleh semua siswa.
Secara klasikal nilai tes formatif siswa belum
memenuhi
KKM,adapun KKM yang di tentukan dari sekolah 6,0. Dari 22 siswa baru 8
siswa yang memenuhi KKM atau sebesar 36,37%, sedangkan sisanya masih
berada di bawah KKM , rata-rata kelas hanya mencapai 47,65. Ini berarti
masih banyak siswa yang belum menguasai materi-materi yang diajarkan
dalam Matematika. Dari informasi yang saya peroleh dari pihak guru
matematika siswa kelas II di MIN Dalaman, salah satu materi yang sulit
dikuasai oleh siswa adalah materi Nilai Tempat. Banyak siswa yang
mendapatkan hasil belajar rendah dalam materi tersebut dengan alasan materi
tersebut sulit untuk dipahami.
Hasil observasi yang telah peneliti lakukan,terdapat beberapa masalah
yang menyebabkan hasil belajar rendah pada materi Nilai Tempat,diantaranya
2
yaitu: pemahaman siswa tentang isi dan maksud soal yang terkait dengan
Nilai Tempat masih relatif lemah, proses pembelajaran yang masih berpusat
pada guru bukan pada siswa sehingga terkesan monoton dan berjalan satu arah
akibatnya tidak ada umpan balik dari siswa, siswa akan merasa bosan
sehingga banyak yang tidak memperhatikan dan bermain sendiri dalam
mengikuti pelajaran di kelas. Hal ini disebabkan oleh faktor guru kurang
kreatif dalam mengelola pembelajaran baik dalam menentukan metode
maupun media yang diperlukan.
Untuk mengatasi masalah tersebut guru yang baik harus dapat
menggunakan metode yang baru dan menggunakan media yang baru.
Misalnya dengan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.
Pembelajaran yang menyenangkan dapat tercipta bila guru menggunakan
metode yang bervariasi dan relevan dengan materi yang akan diajarkan. Selain
itu, siswa akan merasa tertarik mempelajari matematika, mencoba, dan
membuktikan sendiri, sehingga akan memperkuat kemampuan kognitifnya.
dengan demikian tujuan pembelajaran matematika dapat tercapai.
Berdasarkan uraian di atas bahwa penerapan metode bermain kantong
bilangan
dalam pembelajaran matematika khususnya pada konsep nilai
tempat di harapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa. Metode bermain
dalam Nilai Tempat ini menggunakan kantong bilangan. Dengan kantong
bilangan tersebut siswa dapat memahani Nilai Tempat secara mudah dan
menyenangkan, sehingga
melalui media ini di harapkan siswa lebih
3
termotivasi dan tumbuh rasa percaya diri dalam memecahkan konsep
pembelajaran matematika.
Metode pembelajaran bermain menurut Hidayatullah (2008 : 4)
merupakan salah satu metode pembelajaran yang inovatif karena siswa belajar
sambil bermain,siswa tidak merasa jenuh dan bosan di dalam kelas. Bermain
merupakan cara untuk bereksplorasi dan bereksperimen dengan dunia sekitar
sehingga anak akan menemukan sesuatu dari pengalaman bermain.
Sedangkan menurut Hurlock (dalam bukunya Hidayatullah, 2008 : 4)
menyatakan bahwa bermain adalah aktivitas yang menyenangkan, serius, dan
sukarela, dimana anak berada dalam dunia yang tidak nyata atau
sesungguhnya. Bermain bersifat menyenangkan karena anak diikat oleh
sesuatu yang menyenangkan, dengan tidak banyak memerlukan pemikiran.
Bermain bersifat serius karena bermain memberikan kesempatan untuk
meningkatkan perasaan anak untuk menguasai sesuatu untuk memunculkan
rasa menjadi manusia penting. Bermain bersifat tidak nyata karena anak
berada di luar kenyataan, dan memasuki suatu dunia imajiner.
Melalui pembelajaran dengan metode bermain kantong bilangan
diharapkan lebih efektif, karena peserta didik akan belajar lebih aktif dalam
berfikir dan memahami materi secara berkelompok dan peserta didik dapat
lebih mudah menyerap materi pembelajaran, serta kematangan pemahaman
terhadap jumlah materi pelajaran. Kemampuan awal peserta didik merupakan
prasyarat yang harus dimiliki peserta didik agar dapat mengikuti pelajaran
4
dengan baik sehingga di mungkinkan peserta didik yang mempunyai latar
belakang kemampuan awal yang baik akan dapat mengikuti pelajaran dengan
mudah.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tindakan kelas tentang “ PENINGKATAN HASIL
BELAJAR
METODE
MATEMATIKA
MATERI
NILAI
TEMPAT
MELALUI
BERMAIN KANTONG BILANGAN KELAS II MIN
DALAMAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 “.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut “Apakah dengan pembelajaran matematika melalui metode
bermain kantong bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
pokok bahasan Nilai Tempat kelas II MIN Dalaman tahun pelajaran
2014/2015”.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar
siswa materi Nilai Tempat mata
pelajaran matematika kelas II MIN Dalaman tahun pelajaran 2014/2015.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
5
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas masalah yang hendak
dipecahkan ( Basrowi, 2008 : 90 ). Dengan demikian hipotesis penelitian
yang akan dilaksanakan adalah:
“Penggunaan metode bermain kantong bilangan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa mata pelajaran matematika kelas II MIN Dalaman tahun
pelajaran 2014/2015”.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan media kantong bilangan bisa di katakan efektif apabila
yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan
adalah :
a. Secara Individu
Adanya peningkatan pemahaman siswa pada materi Nilai Tempat
yaitu mencapai KKM (kriteria ketuntasan minimal ) ≥ 70
b. Secara Klasikal
Presentase sebanyak 80% dari total siswa dalam satu kelas mendapat
nilai ≥ 70.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Didapatkan sebuah pengetahuan baru mengenai pembelajaran
matematika melalui metode bermain kantong bilangan pada siswa kelas II
MIN Dalaman tahun pelajaran 2014/2015.
2. Manfaat Praktis
6
a. Bagi Siswa
Meningkatnya prestasi belajar siswa khususnya pada mata
pelajaran matematika materi Nilai Tempat melalui metode bermain
kantong bilangan.
b. Bagi Guru
Diperolehnya metode pembelajaran yang tepat dan inovatif
dalam meningkatkan hasil belajar matematika bagi siswa kelas II
MIN Dalaman tahun pelajaran 2014/2015.
c. Bagi Sekolah
Memperoleh
masukan
tentang
metode
mengajar
untuk
perbaikan proses pembelajaran yang dapat meningkatkan mutu
pendidikan sekolah.
d. Bagi Peneliti
Dapat
menambah
pengetahuan
dan
pengalaman
dalam
mengembangkan kreatifitas dan inovasinya yang dilakukan dalam
bentuk penelitian.
F. Definisi Operasional
Agar penelitian tidak menyimpang terlalu jauh dan dapat terarah
dengan baik dari tujuan yang diharapkan maka perlu adanya definisi istilah
sebagai berikut:
7
1. Hasil Belajar Matematika
Menurut Hartiny (2010 : 33) hasil belajar pada dasarnya adalah suatu
kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat
dari latihan atau pengalaman yang di peroleh.
Menurut Sumantri dalam bukunya ( Hartiny, 2010 : 12) matematika
adalah pengetahuan yang tidak kurang pentingnya dalam kehidupan
sehari-hari. Tujuan pengajaran matematika agar peserta didik dapat
berkonsultasi dengan mempergunakan angka-angka dan bahasa dalam
matematika.
2. Materi Nilai Tempat
Nilai
tempat
memiliki
makna
yang
penting
dalam
system
pengangkaan, yaitu suatu system yang digunakan untuk member nama
bilangan dan menuliskan angka.nilai tempat memberikan makna terhadap
suatu angka dalam suatu bilangan terrtentu tergantung pada kedudukan
angka tersebut dalam bilangan (Firnamawaty, 2003 : 12).
3. Metode Bermain Kantong Bilangan
Metode adalah cara yang digunakan guru, yang dalam menjalankan
tugas mengajarnya dan merupakan alat untuk mencapai tujuan
pembelajaran (Hartiny, 2010 : 18). Mengajar bagi seorang guru dituntut
dalam penggunaan metode yang tepat. Seorang guru yang baik akan
memahami dengan baik metode yang digunakannya.
8
Bermain merupakan cara untuk bereksplorasi dan bereksperimen
dengan dunia sekitar sehingga anak akan menemukan sesuatu dari
pengalaman bermain (Hidayatullah, 2008 : 4).
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau yang di
sebut PTK. Penelitian tindakan kelas adalah pencermatan dalam bentuk
tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2010 : 18). PTK di gunakan
untuk meneliti semua kegiatan yang ada dikelas. PTK akan di laksanakan
dalam empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses yang akan dilakukan untuk mengurangi
masalah yang ada dikelas. Perencanaan disusun agar dalam pelaksanaanya
memiliki panduan dan dapat terarah. adapun kegiatan yang akan dilakukan
adalah:
1). Menyiapkan materi tentang Nilai Tempat Ratusan Puluhan dan Satuan.
2). Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang Nilai
Tempat Ratusan Puluhan dan Satuan.
3). Menyiapkan
soal atau post test tentang Nilai Tempat untuk
mengetahui hasil belajar siswa.
9
4). Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa tentang Nilai Tempat
Ratusan Puluhan dan Satuan.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan dalam penelitian ini melaksanakan apa yang sudah
direncanakan,yaitu
melakukan
tindakan
kelas
yang
terutama
melaksanakan RPP yang sudah disiapkan. Dalam pelaksanaannya
pembelajaran terdiri dari pendahuluan, inti, dan penutup.
c. Pengamatan
Dalam tahap pengamatan peneliti mengamati hal yang berkaitan
dengan perubahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar di kelas.
Pengamatan dilakukan guna mengetahui sejauh mana keberhasilan yang
sudah dicapai dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
d. Refleksi
Refleksi( reflecting) adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali
apa yang sudah dilakukan. Data-data yang diperoleh dari pembelajaran
yang diamati, kemudian dievaluasi untuk mengetahui hasil yang akan
dipergunakan untuk memperbaiki siklus selanjutnya sampai mencapai
hasil yang diinginkan. Adapun gambaran tahap penelitian (Suyadi, 2010 :
50) adalah sebagai berikut:
perencanaan
10
Refleksi
SIKLUS I
pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
n
Pengamatan
?
Gambar 1.1 Siklus PTK (Suyadi, 2011 : 50).
2. Lokasi, Waktu, dan Subyek Penelitian
a. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri
Dalaman Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Sekolah ini dipilih
menjadi tempat penelitian karena perlu adanya pengembangan model
pembelajaran bagi guru untuk meningkatkan prestasi kinerja guru dan
keaktifan siswa.
b. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan kurang lebih satu
bulan pada semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015 di MIN Dalaman
Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang.
11
c. Subyek Penelitian
Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas II MIN
Dalaman Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang yang berjumlah 22
siswa. Siswa kelas II MIN Dalaman dipilih sebagai subyek penelitian
karena perlu adanya pembaharuan pengajaran yang dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dan menjadikan siswa lebih termotivasi dalam
mengikuti pembelajaran. Penelitian ini dikhususkan pada mata pelajaran
matematika mengenai nilai tempat melalui metode bermain kantong
bilangan.
3. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
a. Lembar Observasi
1. Lembar observasi bagi guru, digunakan untuk mengamati kegiatan
guru secara langsung dalam proses pembelajaran menggunakan
metode observasi.
2. Lembar observasi bagi siswa, digunakan untuk mengemati
kegiatan siswa dalam proses pembelajaran secara langsung
menggunakan metode observasi.
b. Tes Formatif yang peneliti gunakan berupa tes tertulis berkaitan
dengan materi ajar. Tes ini diberikan pada akhir pembelajaran. Teknik
ini peneliti gunakan untuk mengukur hasil belajar nilai tempat
12
sekaligus mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran, dan siswa dikatakan telah mencapai tingkat penguasaan
apabila telah memperoleh minimal 80% dari target pembelajaran.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah untuk mengumpulkan data dengan menggunakan
dokumen yang berupa catatan, transkip nilai, kamera, dokumen hasil
kerja siswa, presensi siswa, dan dokumen lain yang mendukung.
Dokumentasi ini peneliti gunakan untuk mmengetahui dan menggali
informasi tentang pemahaman siswa yang implementasinya pada
perolehan nilai sebagai hasil akhir.
4. Pengumpulan Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini metode yang akan digunakan dalam
mengumpulkan data yaitu observasi, tes, dan dokumentasi.
a. Observasi
Metode ini akan dipandu menggunakan lembar pengamatan
yang dilakukan dengan bantuan guru lain dalam mengumpulkan
datanya. Lembar observasi ini disusun untuk mencatat perkembangan
pembelajaran selama penelitian tindakan kelas berlangsung.
b. Tes
Dalam mengumpulkan data peneliti membuat soal dan
menggunakan lembar tertulis guna mengetahui sejauh mana siswa
menguasai materi.
13
c. Dokumentasi
Dalam
dokumentasi
yang
peneliti
gunakan
adalah
mendokumentasikan segala kegiatan penelitian tindakan kelas baik
ketika persiapan maupun ketika berlangsung. Dokumentasi tersebut
dapat berupa perencanaan pembelajaran, hasil pekerjaan siswa, dan
foto yang menggambarkan keadaan proses pembelajaran.
d. Analisis Data
Semua data yang telah kita peroleh dan kita kumpulkan pada
dasarnya untuk menguji atau membuktikan kebenaran hipotesis. Benar
tidaknya dugaan ituakan dibuktikan melalui data yang kita peroleh
dari lapangan. Oleh sebab itu pada tahap ini data sebagaimana adanya
harus dianalisa, diolah, dan disusun sedemikian rupa sehingga bisa
digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah
dirumuskan.
Dalam membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan dilakukan
analisis sebagai berikut :
a. Secara Individu
Adanya peningkatan pemahaman siswa pada materi Nilai
Tempat yaitu mencapai KKM (kriteria ketuntasan minimal ) ≥ 70
b. Secara Klasikal
14
Presentase sebanyak 80% dari total siswa dalam satu kelas
mendapat nilai ≥ 70.
Ketuntasan secara klasikal dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
x 100%
Rumus tersebut digunakan untuk mengukur kompetensi siswa
secara klasikal.
G. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembahasan dalam skripsi ini, maka disusun
sistematika:
1. Bagian Awal
Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar berlogo, halaman
judul, persetujuan pembimbing, pengesahan ketulisan, pernyataan keaslian
tulisan, moto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar
tabel, daftar gambar, daftar lampiran.
2. Bagian Isi
BAB 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitin
D. Hipotesis
E. Manfaat Penelitian
F. Definisi Operasional
15
G. Metodologi Penelitian : Rancangan Penelitan, Subyek Penelitian,
Langkah-langkah
Penelitian,Instrument
Penelitian,
Tehnik
Pengumpulan Data dan Analisis Data
BAB II Kajian Pustaka
Mengenai kajian pustaka yang berisi:
A. Belajar dan Hasil Belajar Matematika
B. Materi Nilai Tempat
C. Metode Bermain Kantong Bilangan
D. Hasil Penelitian yang Relevan
BAB III Pelaksanaan Penelitian
Pada bab ini penyajian data yang peneliti peroleh dari penelitian meliputi
A. Subjek Penelitian
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I
C. Deskripsi Pelaksanaa Penelitian Siklus II
D. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus III
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Pembahasan Hasil Penelitian yang telah dilakukan serta perbandingan
hasil belajar antar siklus.
BAB V Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
3. Bagian Akhir
Bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar
riwayat hidup penulis.
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Hasil Belajar Matematika
1.
Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang. Pengetahuan
keterampilan, kebiasaan, kegemaran, dan sikap seseorang terbentuk,
dimodifikasi dan berkembang disebabkan belajar. Karena itu
seseorang dikatakan belajar, bila dapat diasumsikan dalam diri orang
17
itu menjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu
perubahan tingkah laku (Herman Hudojo, 1998 : 1).
Belajar menurut Sumadi ( dalam buku Lilik dkk, 2009 : 18 )
adalah :
1). Bahwa belajar itu membawa perubahan, baik yang aktual maupun
yang potensial.
2). Bahwa perubahan itu pada pokoknya mendapatkan kecakapan baru
3). Bahwa perubahan itu terjadi karena adanya usaha/disengaja.
Belajar dapat dikatakan sebagai proses, artinya dalam belajar
akan terjadi suatu proses intelektual, fisik, dan mentl guna mengubah
perilaku siswa. Kegiatan tersebut dapat diwujudkan dalam proses
aktivitas melihat, membuat, mengamati, menyelesaikan masalah atau
persoalan, dan menyimak.
Ada 4 pilar yang perlu diperhatikan dalam belajar yaitu belajar
untuk mengetahui ( learning to know ), belajar untuk berbuat( learning
to do ), belajar untuk hidup bersama ( learning to live together ), dan
belajar untuk menjadi ( learning to be ). Semua itu harus dapat
diterapkan pada proses belajar di sekolah dasar baik di dalam kelas
maupun di luar kelas.
18
Dengan demikian dapat disimpulkan belajar adalah perubahan
tingkah laku pada individu-individu yang belajar. Perubahan itu tidak
hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga
berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri,
minat, watak, penyesuaian diri. Jadi dapat dikatakan bahwa belajar itu
serangkaian kegiatan jiwa raga yang menuju perkembangan pribadi
manusia seutuhnya.
b. Ciri-ciri Belajar
Ciri-ciri belajar menurut Baharuddin ( dalam buku Lilik, 2009 :
18 ) meliputi : Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku,
Perubahan perilaku dari hasil belajaritu relatif permanen, Perubahan
tingkah laku tidak harus diamati pada saat berlangsungnya proses
belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa jadi bersifat potensial,
Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman,
dan Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan.
c. Tujuan Belajar
Mengenai tujuan belajar itu sebenarnya sangat banyak dan
bervariasi. Tujuan belajar menurut ( Sardiman, 2009 : 26) ada tiga
jenis yaitu:
1). Untuk Mendapatkan Pengetahuan
19
Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Pemilikan
pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak dapat
dipisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat mengembangkan
kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya
kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. Tujuan
inilah yang memiliki kecenderungan lebih besar perkembangannya
di dalam kegiatan belajar.
2). Penanaman Konsep dan Keterampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep juga memerlukan
suatu keterampilan. Jadi soal keterampilan yang bersifat jasmani
maupun rohani. Keterampilan jasmaniah adalah keterampilan yang
dapat dilihat, diamati, sehingga akan menitik beratkan pada
keterampilan gerak dari anggota tubuh seseorang tyang sedang
belajar. Sedangkan keterampilan rohani lebih rumit, karena tidak
selalu berurusan dengan masalah keterampilan yang dilihat
bagaimana ujung pangkalnya, tetapi lebih abstrak, menyangkut
persoalan penghayatan, dan keterampilan berpikir serta kreativitas
untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep.
3). Pembentukan sikap
20
Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku, dan pribadi anak
didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya.
Pembentuka sikap mental dan perilaku anak didik, tidak tertlepas
dari penanaman nilai-nilai. Oleh karena itu, guru tidak sekedar
pengajar,
tetapi
betul-betul
sebagai
pendidik
yang
akan
memindahkan nilai-nilai itu kepada anak didiknya.
d. Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip belajar menurut
Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono adalah
sebagai berikut:
1). Perhatian dan motivasi
2). Keaktifan
3). Keterlibatan langsung/berpengalaman
4).Pengulangan
5). Tantangan
6). Balikan dan penguatan
7). Perbedaan individual.
2. Hasil Belajar Matematika
a). Pengertian Hasil Belajar
21
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa
setelah mengalami proses pembelajaran dan dapat diukur melalui
pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan sintesis, yang diraih
siswa dan merupakan tingkat penguasansetelah menerima pengalaman
belajar. Adapun hasil belajar tersebut meliputi tiga ranah yaitu
kognitif, afektif, dan psikomotorik (Sam’s, 2010 : 37).
Menurut ( Dimyati, 2002 : 239) faktor yang mempengaruhi hasil
belajar siswa diantaranya:
1). Faktor intern belajar
a). Sikap terhadap belajar
b). Motivasi belajar
c). Konsentrasi belajar
d). Mengolah bahan belajar
e). Menyimpan perolehan hasil belajar
f). Menggali hasil belajar yang tersimpan
g). Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar
h). Rasa percaya diri siswa
i). Intelegensi dan keberhasilan belajar
22
j). Kebiasaan belajar
k). Cita-cita siswa.
2). Faktor Ekstern belajar
a). Guru sebagai pembina belajar
b). Prasarana dan sarana pembelajaran
c). Kebijakan penilaian
d). Lingkungan sosial siswa di sekolah
e). Kurikulum sekolah.
Berdasarkan uraian di atas jelas pada prinsipnya faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil belajar siswa dibedakan menjadi 2 faktor
yaitu: Faktor internal dan Faktor Eksternal. Faktor internal adalah
faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar
sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar
diri individu yang terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial.
b). Penilaian Hasil Belajar
Pengertian penilaian ( dalam buku Sudjana, 2005 : 3 )
penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada
objek tetentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Sedangkan penilaian
23
hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar
yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu.
c). Fungsi dan Tujuan Penilaian
Fungsi dari penilaian adalah:
1). Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional.
2). Sebagai umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar.
3). Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada
orang tuanya.
Sedangkan tujuan penilaian adalah:
1). Mendiskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat
diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi
atau mata pelajaran yang ditempuhnya.
2). Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di
sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah
laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan.
3). Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan
perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan
pengajaran serta stategi pelaksanaannya.
24
4). Memberikan pertanggungjawaban dari pihak sekolah ke pihakpihak yang berkepentingan ( Sudjana, 2005 : 3).
d). Jenis dan Sistem Penilaian
Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, tes prestasi belajar
dapat digolongkan ke dalam tiga jenis penilaian (Djamarah, 2006: 106)
sebagai berikut:
1). Penilaian Formatif
Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa
pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran
tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes
ini dimanfaatkan untuk belajar mengajar bahan tetentu dalam waktu
tertentu.
2). Penilaian Subsumatif
Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajararn tertentu yang telah
diajarkan dalam waktu tetentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh
gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan tingkat prestasi
belajar siswa. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses
belajar mengajar dan diperhitungkan dalam mementukan nilai rapor.
3). Tes Sumatif
25
Tes ini digunakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap
bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu
semester, satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk
menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam suatu
periode belajar tertentu. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk kenaikan
kelas, menyusunperingkat atau sebagai ukuran mutu sekolah.
B. Materi Nilai Tempat ( Yang diaplikasikan dalam pemilihan metode bermain
kantong bilangan ).
Suatu sistem numerisasi disebut sistem tempat jika nilai dari lambanglambang yang digunakan menerapkan aturan tempat, sehingga lambang yang
sama mempunyai nilai yang tidak sama karena tempatnya berbeda.
Pengertian nilai tempat menurut (Firmanawaty, 2003 : 12) memiliki
makna yang penting dalam sistem pengangkaan, yaitu suatu sistem yang
digunakan untuk memberi nama bilangan dan menuliskan angka. Nilai tempat
memberikan makna terhadap suatu angka dalam suatu bilangan tertentu
tergantung pada kedudukan angka tersebut dalam bilangan.
Contoh : 23 dan 32
Angka 2 pada bilangan 23 memiliki nilai berbeda dengan angka 2
pada bilangan 32 karena tempatnya berbeda. Angka 3 pada bilangan 23
bernilai 3 satuan dan angka 3 pada bilangan 32 bernilai 3 puluhan. Hal ini
26
membuktikan bahwa tempat atau posisi suatu angka dalam lambang bilangan
menentukan nilai tempatnya.
Sistem nilai tempat yang digunakan masa kini adalah sistem Hindu
Arab. Sistem ini menentukan sepuluh lambang dasar (pokok) yang disebut
angka (digit), yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Pemilihan sepuluh angka
dipengaruhi oleh banyaknya seluruh jari-jari tangan (kaki) yaitu sepuluh,
sehingga sistem ini lebih dikenal dengan sebutan sistem desimal ( Mutijah
dkk, 2009 : 10).
Di dalam sistem desimal, penulisan lambang bilangan menggunakan
pengelompokan kelipatan sepuluh:
1. Bilangan-bilangan dari nol sampai dengan sembilan dilambangkan sama
dengan lambang angka.
Nol = 0
Satu = 1
Dua = 2 , dan seterusnya sampai dengan,
Sembilan = 9.
2. Bilangan yang satu lebihnya dari bilangan sembilan disebut sepuluh.
Bilangan sepuluh terdiri atas sepuluh satuan. Pengelompokan sepuluh
satuan menjadi satu menghasilkan satu puluhan.
27
Lambang kelipatan sepuluh adalah:
20 dua puluh, memuat dua puluhan, dan seterusnya sampai,
90 sembilan puluh, memuat sembilan puluhan.
3. Bilangan-bilangan yang memuat puluhan dan satuan dilambangkan sesuai
dengan banyaknya puluhan dan banyaknya satuan yang tidak dapat
terkelompokkan menjadi puluhan.
4. Dengan jalan yang sama pengelompokan dilakukan untuk sepuluh
puluhan,sepuluh-sepuluh puluhan, dan seterusnya, masing-masing dengan
sebutan atau nama tertentu.
Sepuluh puluhan = seratus, ditulis 100
Sepuluh sepuluh puluhan = sepuluh ratusan = seribu, ditulis 1.000.
C. Metode Bermain Kantong Bilangan
1. Metode
a). Pengertian Metode
Metode adalah cara yang digunakan guru, yang dalam
menjalankan tugas mengajarnya dan merupakan alat untuk mencapai
tujuan pembelajaran (Hartiny, 2010 : 18). Mengajar bagi seorang guru
dituntut dalam penggunaan metode yang tepat. seorang guru yang
baik akan memahami dengan baik metode yang digunakannya.
b). Prinsip-prinsip Metode :
28
Menurut Udin S.Winataputra (1994 : 4) ada beberapa prinsip
yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode mengajar
diantaranya:
1). Metode mengajar harus memungkinkan dapat memberikan rasa
ingin tahu siswa terhadap pelajaran.
2). Metode mengajar memungkinkan dapat memberikan peluang untuk
berekspresi yang kreatif dalam aspek seni.
3). Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk menemukan
terhadap suatu topik masalah.
4). Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk mandiri.
5) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih
termotivasi belajarnya.
c). Jenis-jenis Metode
Dalam
mengenalkan
dan
meningkatkan
hasil
belajar
matematika pada siswa, maka dapat dilakukan dengan beberapa
metode.
Beberapa
metode
yang
dapat
dipergunakan
dalam
mengenalkan dan meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa,
antara lain :
29
a. Metode ceramah
Adalah cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan
penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa.
b. Metode tanya jawab
Adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus
dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa
kepada guru.
c. Metode diskusi
Yaitu cara penyajian pelajaran, dimana siswa-siswa dihadapkan
kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan
yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
d. Metode demonstrasi
Yaitu cara penyajian bahan pelajaran dengan memperagakan atau
mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda
tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang
sering disertai dengan penjelasan lisan.
e. Metode bermain
Adalah cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan
merancang pelajaran tertentu untuk dilakukan sambil bermain (Sam’s,
2010 : 26).
30
2. Bermain Kantong Bilangan
a). Pengertian Bermain
Bermain
merupakan
cara
untuk
bereksplorasi
dan
bereksperimen dengan dunia sekitar sehingga anak akan menemukan
sesuatu dari pengalaman bermain ( Hidayatullah, 2008 : 4 ) sedangkan
bermain menurut (Anggani, 2000 : 1) adalah suatu kegiatan yang
dilakukan
dengan
atau
menghasilkanpengertian
tanpa
atau
mempergunakan
memberikan
alat
informasi,
yang
memberi
kesenangan maupun mengembangkan imajinasi pada anak.
Di dalam kelas, metode bermain memberi kesempatan luas
kepada guru untuk menjalin hubungan dengan peserta didik. Guru
dapat menjadi pembina, fasilitator, dan rekan kerja. Pembahasan
penyelesaian produk, perencanaan, dan pemecahan masalahadalah
pokok bahasan yang dilakukan baik di dalam kelas maupun di luar
kelas.
a. Manfaat Bermain Adalah:
1. Meningkatkan perkembangan aspek fisik
Bila anak mendapat kesempatan untuk melakukan kegiatan yang
banyak gerakan-gerakan tubuh akan membuat tubuh anak menjadi
sehat.
31
2. Meningkatkan perkembangan aspek sosial
Dengan meningkatnya usia, anak perlu berpisah dengan pengasuh
atau ibunya, ia perlu diyakinkan bahwa perpisahan itu hanya
sementara sehingga anak dibiarkan berinteraksi sendiri dengan
teman dan orang lain.
3. Meningkatnya perkembangan aspek motorik kasar maupun
motorik halus
Artinya dengan permainan anak akan menjadi terampil dapat
menggerakkan anggota motoriknya.
4. Meningkatkan aspek kognisi
Pengetahuan yang luas, daya nalar, kreatifitas (daya cipta),
kemampuan berbahasa serta daya ingat yang kesemuanya
merupakan konsep dasar. Konsep dasar ini diperoleh anak pra
sekolah dengan bermain.
b).
Permainan Kantong Bilangan
Tujuan utama dalam pembelajaran nilai tempat ini adalah agar
peserta didik dapat memahami nilai tempat pada suatu bilangan, dan
membedakan makna angka dan bilangan. Kantong dari kertas yang
digunakan tersebut akan menuntun anak memahami nilai tempat
(Firmanawaty, 2003 :13).
32
Langkah-langkah
pembelajaran
dengan
media
kantong
bilangan adalah sebagai berikut:
1. Sediakan kantong kain/kantong plastik/kantong dari kertas karton.
2. Sediakan kartu-kartu bertuliskan angka 0-9.
3. Nyatakan kantong tersebut secara berurutan sesuai nilai tempat, mulai
dari satuan, puluhan, ratusan, dan seterusnya dalam urutan kiri ke
kanan.
4. Mintalah anak memasukkan angka 3 pada kantong ratusan, 2 pada
kantong puluhan, dan 9 pada kantong satuan.
5. Tanyakan berapakah bilangan yang dapat diperoleh ( jawaban : 329).
6. Ajarkan anak membaca jawaban tersebut sebagai “ tiga ratus dua
puluh sembilan”.
7. Ulangi beberapa kali sehingga anak mengerti dan memahami posisi
dan nilai tempat suatu bilangan.
D. Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan topik
penelitian ini yaitu penelitian tentang metode pembelajaran dengan bermain
yang akan dijadikan sebagai kajian pustaka dalam penelitian. Penelitian
tersebut dilakukan oleh Septi Dwi Indriastuti (2011), dan Tsalis Hidayati
(2012).
33
Septi Dwi Indriastuti (2011) menulis skripsi berjudul Upaya
Meningkatkan prestasi belajar matematika melalui metode bermain pada
siswa kelas II SD N Ngargoloko, kecamatan Ampel, kabupaten Boyolali. Hasil
penelitian tersebut menunjukkan adanya peningkatan prestasi siswa,
dibuktikan dengan adanya peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I,
dari 25 siswa yang dinyatakan tuntas 14 siswa atau 56%. Pada siklus II
terdapat peningkatan sebanyak 16%, yaitu jumlah siswa yang tuntas
meningkat menjadi 18 siswa atau 72%. Pada siklus III terdapat peningkatan
lagi 12%, yaitu naik menjadi 21 siswa atau 84% sudah tuntas. Dengan
demikian metode bermain sangat efektif digunakan pada mata pelajaran
matematika kelas II, sub bahasan mengurutkan dan menyusun bilangan.
Tsalis
Hidayati
(2012)
dalam
penelitiannya
yang
berjudul
peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran matematika operasi
hitung perkalian dengan metode bermain kartu pada siswa kelas III MI
Dadapayam II Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang menjelaskan bahwa
penggunaan metode bermain kartu dapat meningkatkan prestasi belajar
matematika, dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar siswa dari sebelum
penerapan yaitu 6 siswa (40%) yang memenuhi KKM dan sesudah penerapan
metode bermain kartu yaitu 13 (86,67%) siswa yang memenuhi KKM atau
pembelajaran matematika siswa kelas III MI Dadapayam II mengalami
peningkatan sebesar 46,67%.
34
Sehingga dari peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa tersebut
dapat
disimpulkan
bahwa
penerapan
metode
bermain
kartu
dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III MI Dadapayam Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang pada mata pelajaran matematika operasi hitung
perkalian.
Itsna Nur Azizah (2010) dalam penelitiannya yang berjudul upaya
meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran matematika melalui metode
belajar sambil bermain pada siswa kelas II SDN Tlompakan 03 Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang menjelaskan bahwa penggunaan metode
belajar sambil bermain dapat meningkatkan perhatian siswa, meningkatkan
motivasi belajar siswa, meningkatkan prestasi belajar siswa kelas II mata
pelajaran matematika.
Hasil penelitian yang dilakukan Septi Dwi Indriastuti (2011), Tsalis
Hidayati (2012), menunjukkan adannya peningkatan nilai rata-rata kelas dari
tiap-tiap siklus. Penelitian tindakan tersebut juga relevansi dengan judul
penelitian penulis yaitu Peningkatan Hasil Belajar Matematika materi nilai
tempat melalui metode bermain kantong bilangan kelas II MIN Dalaman
kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Kesamaan tersebut terletak baik
pada masalah yang dikaji maupun penggunaan metode pembelajaran dengan
bermain.
35
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
1. Gambaran umum MIN Dalaman, Kecamatan Susukan, Kabupaten
Semarang
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Dalaman merupakan salah satu
madrasah ibtidaiyah negeri yang berada di desa Kenteng. Berdiri di atas
tanah milik negara dan merupakan gedung milik pemerintah.
MIN Dalaman ini sebagai tempat pendidikan agama menurut pengamatan
kami maka letaknya sangat mendukung karena jauh dari keramaian
sehingga akan lebih mudah untuk menanamkan nilai-nilai agama dan
sopan santun dengan di dukung keadaan lingkungan masyarakat yang
agamis pula.
a. Lokasi Penelitian
Tempat Penelitian
: MIN Dalaman, Kecamatan Susukan,
Kabupaten
Alamat penelitian
: Dalaman
Semarang
Ds.
Kenteng
Kab.Semarang 50777
Mata Pelajaran
: Matematika
Materi Pokok
: Nilai tempat
Kelas/Semester
: II/1
36
Kec.Susukan
37
b. Karakteristik Siswa Kelas II
Siswa kelas II MIN Dalaman berjumlah 22 siswa, terdiri dari
12 siswa laki- laki dan 10 siswa perempuan. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat tabel berikut :
Tabel data siswa kelas II MIN Dalaman
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Nama
Anisa rahma
Ana Awaliyah
Anisa nur
Bintang R
Dita nanda
Faiz S
Ilham Efendi
Kesawa candra maulana
Kesawa candra maulani
Lutfi Abdul H
M. Abdul G
M. Agung C
Meisya
Nisa
Nurul H
Nazwa
Oktavian
Raisarina S
Satria
Saifudin
Yuliyanto
Zaki Mubarok
L/P
P
P
P
L
P
L
L
L
P
L
L
L
P
P
P
P
L
P
L
L
L
L
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran matematika
semester I tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini dilaksanakan dalam
beberapa siklus. Penelitian menggunakan jam mata pelajaran matematika
38
sesuai dengan jadwal pelajaran matematika kelas II MIN Dalaman
kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang.
Waktu pelaksanaan sebagai berikut :
1) Kegiatan siklus I
: 16 Oktober 2014
2) Kegiatan siklus II
: 20 Oktober 2014
3) Kegiatan siklus II
: 23 Oktober 2014
B. Deskripsi siklus I
1. Perencanaan ( planning )
Tahap perencanaan pada siklus ini mencakup kegiatan sebagai berikut:
a. Waktu pelaksanaan tindakan kelas siklus pertama yaitu dilaksanakan
pada tanggal 16 Oktober 2014
b. Menyiapkan RPP
Menyiapkan RPP di sesuaikan dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar serta perangkat yang akan digunakan pada siklus I.
Adapun standar kompetensi dan kompetensi dasar pada siklus ini
adalah :
Standar Kompetensi : melakukan penjumlahan dan pengurangan
bilangan sampai 500
Kompetensi Dasar
: menentukan nilai tempat puluhan dan satuan.
Indikator Pencapaian Kompetensi :
1) Menentukan nilai tempat dan nilai angka suatu bilangan
puluhan dan satuan.
39
2) Menentukan bentuk panjang suatu bilangan puluhan dan
satuan.
c. Penyiapan Perangkat
Perangkat yang di siapkan dalam siklus I meliputi absebsi,
lembar pengamatan, lembar penilaian, dan soal. Absensi digunakan
untuk mengetahui kehadiran siswa. Lembar pengamatan disusun
dalam melakukan pengamatan terhadap seluruh rangkaian proses
kegiatan pembelajaran.
2. Tindakan
Tindakan kelas siklus I berlangsung selama 1 kali tatap muka ( 2 x
35 menit ). Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah nilai tempat
puluhan dan satuan. Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan
metode belajar sambil bermain dengan media kantong bilangan. Berikut
adalah langkah kegiatan tindakan kelas siklus I.
a. Kegiatan Awal
1) Salam
2) Doa bersama
3) Absensi
4) Apersepsi
5) Guru mengingatkan kembali nilai tempat puluhan dan satuan.
b. Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
40
 Guru bersama siswa melakukan tanya jawab tentang nilai
tempat puluhan dan satuan.
b) Elaborasi
 Guru dan siswa menyediakan kantong dari kertas karton nilai
tempat puluhan dan satuan.
puluhan
satuan
 mengajak siswa memahami kantong tersebut secara berurutan
mulai dari puluhan dan satuan.

Kantong besar bernilai besar / puluhan

Kantong kecil bernilai kecil / satuan
 Guru membagi kartu berbentuk balok kepada siswa yang
bertuliskan angka 1– 9.
 Mengajak siswa memasukkan kartu tersebut satu persatu ke
dalam kantong bilangan puluhan dan satuan.
41
3
9
Contoh : angka 3 puluhan + 9 satuan
angka 3 masuk ke kantong puluhan, nilai angkanya 30
Dan angka 9 masuk ke kantong 9 satuan, nilai angkanya 9
 Mengajarkan siswa menulis bilangan tersebut dalam bentuk
panjang.
Contoh : 39 = 30 + 9
 Menanyakan kepada siswa angka berapa yang dihasilkan.
Contoh jawaban 39
 Menegaskan jawaban siswa dari angka yang dihasilkan.
 Mengajarkan siswa membaca jawaban tersebut dengan nama
bilangan.
Contoh : tiga puluh sembilan.
c) Konfirmasi
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan
hal yang belum jelas mengenai materi nilai tempat.
 Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari pada hari itu.
c. Kegiatan Akhir
42

Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk
dikerjakan dengan waktu yang ditentukan.

Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu rajin
belajar.

Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri
pelajaran.

Guru mengucapkan salam.
3. Observasi
Kegiatan yang dilakukan Pada tahap observing adalah: Peneliti
mengamati jalannya proses belajar mengajar. Aspek yang diamati antara
lain : pemahaman siswa terhadap nilai tempat puluhan dan satuan, siswa
dapat menetukan nilai tempat dan nilai angka sutu bilangan puluhan dan
satuan, siswa dapat menulis dalam bentuk panjang suatu bilangan puluhan
dan satuan.
4. Refleksi
Pengamat mencatat hal- hal yang mendukung dan menghambat
proses pelaksanaan pembelajaran matematika melalui metode belajar
sambil bermain dengan media kantong bilangan dalam menentukan nilai
tempat suatu bilangan.
C. Deskripsi Siklus II
1. Perencanaan ( planning )
43
Tahap perencanaan pada siklus ini mencakup kegiatan sebagai berikut:
a. Waktu pelaksanaan tindakan kelas siklus pertama yaitu dilaksanakan
pada tanggal 20 Oktober 2014.
b. Menyiapkan RPP
Menyiapkan RPP di sesuaikan dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar serta perangkat yang akan digunakan pada siklus II.
Adapun standar kompetensi dan kompetensi dasar pada siklus ini
adalah :
Standar kompetensi
: melakukan penjumlahan dan pengurangan
bilangan sampai 500
Kompetensi dasar
: menentukan nilai tempat ratusan, puluhan, dan
satuan
Indikator pencapaian kompetensi :
1). Menentukan nilai tempat dan nilai angka suatu bilangan
ratusan, puluhan, dan satuan
2). Menentukan bentuk panjang suatu bilangan ratusan, puluhan,
dan satuan.
c. Penyiapan Perangkat
Perangkat yang disiapkan dalam siklus II meliputi absensi,
lembar pengamatan, lembar penilaian, dan soal. Absensi digunakan
untuk mengetahui kehadiran siswa. Lembar pengamatan disusun
44
dalam melakukan pengamatan terhadap seluruh rangkaian proses
kegiatan pembelajaran.
2. Tindakan
Tindakan kelas siklus II berlangsung selama 1 kali tatap muka ( 3
x 35 menit ). Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah nilai
tempat ratusan, puluhan dan satuan. Pembelajaran dilaksanakan dengan
menerapkan metode belajar sambil bermain dengan media kantong
bilangan. Berikut adalah langkah kegiatan tindakan kelas siklus II.
a. Kegiatan Awal
1) Salam
2) Doa bersama
3) Absensi
4) Apersepsi
5) Guru mengingatkan kembali nilai tempat ratusan, puluhan dan
satuan.
b. Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
 Guru bersama siswa melakukan tanya jawab tentang nilai
tempat ratusan, puluhan dan satuan.
b) Elaborasi
 Guru dan siswa menyediakan kantong dari kertas karton nilai
tempat ratusan, puluhan dan satuan.
45
ratusan
puluhan
satuan
 Mengajak siswa memahami kantong tersebut secara berurutan
mulai dari ratusan, puluhan, dan satuan.

Kantong paling besar bernilai paling besar / ratusan

Kantong sedang bernilai puluhan,dan

Kantong paling kecil bernilai kecil / satuan.
 Guru membagi kartu berbentuk segitiga kepada siswa yang
bertuliskan angka 1 – 9.
 Mengajak siswa memasukkan kartu tersebut satu persatu ke
dalam kantong bilangan ratusan, puluhan, dan satuan.
3
9
2
Contoh : angka 3 ratusan + 9 puluhan + 2 satuan
angka 3 masuk ke kantong ratusan, nilai angkanya 300
46
angka 9 masuk ke kantong puluhan, nilai angkanya 90
angka 2 masuk ke kantong satuan, nilai angkanya 2
 Mengajarkan siswa menulis bilangan tersebut dalam bentuk
panjang.
Contoh : 392 = 300 + 90 + 2
 Menanyakan kepada siswa angka berapa yang dihasilkan.
Contoh jawaban 392
 Menegaskan jawaban siswa dari angka yang dihasilkan.
 Mengajarkan siswa membaca jawaban tersebut dengan nama
bilangan.
Contoh : tiga ratus sembilan puluh dua
c) Konfirmasi
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan
hal yang belum jelas mengenai materi nilai tempat.
 Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari pada hari itu.
c. Kegiatan Akhir

Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk
dikerjakan dengan waktu yang ditentukan.

Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu rajin
belajar.
47

Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri
pelajaran.

Guru mengucapkan salam.
3. Observasi
Pada tahap observing peneliti mengamati jalannya proses belajar
mengajar. Aspek yang diamati antara lain : pemahaman siswa terhadap
nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan, siswa dapat menetukan nilai
tempat dan nilai angka suatu bilangan ratusan, puluhan dan satuan, siswa
dapat menulis dalam bentuk panjang suatu bilangan ratusan, puluhan dan
satuan.
4. Refleksi
Pengamat mencatat hal- hal yang mendukung dan menghambat
proses pelaksanaan pembelajaran matematika melalui metode belajar
sambil bermain dengan media kantong bilangan dalam menentukan nilai
tempat suatu bilangan.
D. Deskripsi siklus III
1. Perencanaan ( planning)
Tahap perencanaan pada siklus ini mencakup kegiatan sebagai
berikut :
48
a. Waktu pelaksanaan tindakan kelas siklus pertama yaitu dilaksanakan
pada tanggal 23 Oktober 2014
b. Menyiapkan RPP
Menyiapkan RPP di sesuaikan dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar serta perangkat yang akan digunakan pada siklus III.
Adapun standar kompetensi dan kompetensi dasar pada siklus ini
adalah :
Standar kompetensi
: melakukan penjumlahan dan pengurangan
bilangan sampai 500
Kompetensi dasar
: menentukan nilai tempat ratusan, puluhan, dan
satuan
Indikator pencapaian kompetensi :
1) Menentukan nilai tempat dan nilai angka suatu bilangan
ratusan, puluhan, dan satuan
2) Menentukan bentuk panjang suatu bilangan ratusan, puluhan,
dan satuan.
c. Penyiapan Perangkat
Perangkat yang disiapkan dalam siklus III meliputi absebsi,
lembar pengamatan, lembar penilaian, dan soal. Absensi digunakan
untuk mengetahui kehadiran siswa. Lembar pengamatan disusun
dalam melakukan pengamatan terhadap seluruh rangkaian proses
kegiatan pembelajaran.
49
2). Tindakan
Tindakan kelas siklus III berlangsung selama 1 kali tatap muka
( 2 x 35 menit ). Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah
nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan. Pembelajaran dilaksanakan
dengan menerapkan metode belajar sambil bermain dengan media
kantong bilangan. Berikut adalah langkah kegiatan tindakan kelas
siklus III.
a. Kegiatan Awal
1) Salam
2) Doa bersama
3) Absensi
4) Apersepsi
5) Guru mengingatkan kembali nilai tempat ratusan, puluhan dan
satuan.
b. Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
 Guru bersama siswa melakukan tanya jawab tentang nilai
tempat ratusan, puluhan dan satuan.
b) Elaborasi
 Guru dan siswa menyediakan kantong dari kertas karton nilai
tempat ratusan, puluhan dan satuan.
50
ratusan
puluhan
satuan
 Mengajak siswa memahami kantong tersebut secara berurutan
mulai dari ratusan, puluhan, dan satuan.

Kantong paling besar bernilai paling besar / ratusan

Kantong sedang bernilai puluhan,dan

Kantong paling kecil bernilai kecil / satuan
 Guru membagi kartu berbentuk kotakkepada siswa yang
bertuliskan angka 1 – 9.
 Mengajak siswa memasukkan kartu tersebut satu persatu ke
dalam kantong bilangan ratusan, puluhan, dan satuan.
3
9
2
Contoh : angka 3 ratusan + 9 puluhan + 2 satuan
51
angka 3 masuk ke kantong ratusan, nilai angkanya 300
angka 9 masuk ke kantong puluhan, nilai angkanya 90
angka 2 masuk ke kantong satuan, nilai angkanya 2.
Mengajarkan siswa menulis bilangan tersebut dalam bentuk
panjang.
Contoh : 392 = 300 + 90 + 2
 Menanyakan kepada siswa angka berapa yang dihasilkan.
Contoh jawaban 392
 Menegaskan jawaban siswa dari angka yang dihasilkan.
 Mengajarkan siswa membaca jawaban tersebut dengan nama
bilangan.
Contoh : Tiga Ratus Sembilan Puluh Dua.
c) Konfirmasi
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan
hal yang belum jelas mengenai materi nilai tempat.
 Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari pada hari itu.
c. Kegiatan Akhir

Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk
dikerjakan dengan waktu yang ditentukan.
52

Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu rajin
belajar.

Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri
pelajaran.

Guru mengucapkan salam.
3). Observasi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap observing adalah: peneliti
mengamati jalannya proses belajar mengajar. Aspek yang diamati
antara lain : pemahaman siswa terhadap nilai tempat ratusan, puluhan
dan satuan, siswa dapat menetukan nilai tempat dan nilai angka suatu
bilangan ratusan, puluhan dan satuan, siswa dapat menulis dalam
bentuk panjang suatu bilangan ratusan, puluhan dan satuan.
4). Refleksi
Hasil dari pengamatan dikumpulkan kemudian dianalisis. Hasil
analisis dicatat untuk mengetahui setiap tahapan pengamatan sudah
mengalami kenaikan dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Maka
penelitian ini berhasil karena terdapat peningkatan keaktifan dan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Hasil refleksi ini
berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang
dilakukan.
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II MIN Dalaman
Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang yang berjumlah 22 siswa. Aspek yang
diamati adalah hasil belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Indikator
keberhasilan diukur dari nilai yang diperoleh siswa pada saat proses
pembelajaran. Sedangkan indikator keberhasilan dari keaktifan siswa diukur dari
perhatian siswa dalam menjawab pertanyaan, memecahkanan masalah berupa
soal dengan menggunakan metode belajar sambil bermain dengan media kantong
bilangan.
Penelitian ini dilakukan dengan 3 siklus yaitu siklus I, siklus II dan siklus
III dengan menggunakan metode bermain dengan media kantong bilangan.
Setiap penelitian digunakan lembar pengamatan siswa, lembar pengamatan guru,
lembar soal evaluasi dan angket umpan balik untuk mengukur sejauh mana
keaktifan siswa dan mengukur hasil belajar siswa setelah mengikuti
pembelajaran nilai tempat ( ratusan, puluhan, dan satuan ).
1. Tahapan Penelitian
a. Siklus I
1). Perencanaan ( Planning )
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I dilaksanakan
pada tanggal 16 Oktober 2014 di kelas II dengan jumlah 22 siswa.
54
Setelah tanda pembelajaran dimulai peneliti masuk ruangan kelas
II yang dipilih sebagai objek penelitian. Peneliti mengucapkan salam, doa
bersama , kemudian peneliti memperkenalkan diri kepada siswa dan
menanyakan kehadiran siswa pada hari itu.
Peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran matematika dengan
menggunakan media kantong bilangan, serta tahap-tahap yang akan
dilakukan dimulai dengan memahami konsep nilai tempat dan nilai angka
suatu bilangan, kemudian baru mengajarkan anak cara menempatkan
bilangan sesuai dengan nilai tempatnya dengan media kantong bilangan.
2) Tindakan
Siswa terlebih dahulu perlu memahami nilai tempat puluhan dan
satuan dan nilai angka suatu bilangan.
Nilai tempat bilangan 3 puluhan nilai angkanya 30, dan nilai
tempat bilangan 9 satuan nilai angkanya 2.
Kemudian guru membagikan kartu bertuliskan angka 1-9 kepada
siswa.
55
Guru menjelaskan materi nilai tempat puluhan dan satuan dengan
menggunakan media kantong bilangan
Puluhan
satuan
3 = 30
9=9
Kantong yang bentuknya besar bernilai paling besar, dan kantong
yang bentuknya kecil bernilai paling kecil. Guru memandu siswa untuk
maju secara acak dan memasukkan kartu angka yang sudah di bagikan ke
dalam kantong bilangan puluhan atau satuan.
Kemudian guru mengajarkan cara menulis bilangan dalam bentuk
panjang.
39 = 30 + 9 dibaca tiga puluh sembilan.
3) Observasi
Sebagai tambahan informasi bahwa penggunaan metode bermain
kantong bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat
mengeksplor pengetahuan siswa serta menambah pengetahuan guru
mengenai
metode
pembelajaran
yang
dapat
diterapkan
dalam
pembelajaran.
Peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya bila
ada hal yang kurang dipahami seperti siswa menanyakan “ apakah cara
56
menulis bilangan dalam bentuk panjang harus menggunakan tanda + ?”,
selanjutnya guru menjelaskan jika suatu bilangan tidak diberi tanda +
maka nilai angkanya akan berubah hasilnya. Contoh :
Bilangan 39 maka dalam nilai tempat puluhan dan satuan menulis dalam
bentuk panjangnya 30 + 9 = 39, jika ditulis 309 maka hasilnya akan
menjadi ratusan. Karena nilai tempat bilangan menunjukkan kedudukan
dari angka itu sendiri.
Peneliti menanyakan kepada siswa mengenai metode bermain
dengan media kantong bilangan yang telah dipelajari, seperti nilai tepat
dan nilai angkanya suatu bilangan, cara menulis bilangan dalam bentuk
panjang, dan cara siswa memasukkan kartu ke dalam kantong bilangan
sesuai nilai tempatnya. Guru menyuruh siswa untuk menghitung atau
mengerjakan soal nilai tempat puluhan dan satuan secara individu.
Tingkat
kemampuan
siswa
dinilai
oleh
peneliti
setelah
akhir
pembelajaran, kemampuan siswa dalam materi nilai tempat puluhan dan
satuan dijadikan peneliti sebagai sumber data utama.
Berikut instrumen yang digunakan dalam penelitian:
a) Lembar Pengamatan Siswa
Mengamati aktivitas siswa, situasi dan kondisi kelas saat
pembelajaran berlangsung dengan metode bermain dengan media
kantong bilangan, lembar pengamatan siswa ini bertujuan untuk
57
mengetahui keaktifan siswa mulai awal pembelajaran sampai akhir
proses pembelajaran.Dengan rekapitulasi data sebagai berikut:
Tabel 4.1
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I
No
Nama Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
Jumlah
Rata-rata
Kriteria
Jumlah Rata-rata
81
85
79
79
78
75
76
81
80
81
78
80
81
85
87
79
64
85
83
72
75
73
6,75
7
6,6
6,6
6,5
6,25
6,3
6,75
6,7
6,75
6,5
6,7
6,75
7
7,25
6,6
5,3
7
6,9
6
6,25
6,1
144,55
6,57
K (Kuat)
Kriteria
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
S
K
K
K
K
K
Kriteria Rata-rata :
0, 0 – 1, 99
: Sangat Rendah (SR)
2, 0 – 3, 39
: Rendah
58
(R)
4, 0 – 5, 99
: Sedang
(S)
6, 0 – 7, 99
: Kuat
(K)
8, 0 – 10, 0
: Sangat Kuat
59
(SK)
b) Lembar Pengamatan Guru
Selama proses pembelajaran, peneliti dibantu oleh observer
atau guru kelas untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang
bertujuan untuk mengetahui keterampilan atau kemampuan guru
dalam mengajar mata pelajaran matematika melalui metode bermain
dengan media kantong bilangan.
Berikut rekapitulasi hasil pengamatan guru dalam
pembelajaran matematika melalui metode bermain dengan media
kantong bilangan :
Tabel 4. 2
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I
NO
1
2
3
4
5
Keterampilan/kemampuan
guru dalam mengajar
Kemampuan guru dalam
kegiatan awal
pembelajaran
Kemampuan guru dalam
kegiatan eksplorasi
Kemampuan guru dalam
kegiatan elaborasi
Kemampuan guru dalam
kegiatan konfirmasi
Kemampuan guru dalam
kegiatan akhir
pembelajaran
Jumlah
Rata-rata
Jumlah
Rata-rata
Kriteria
36
7,2
K
16
8
SK
35
8,75
SK
26
8,6
SK
26
8,6
SK
139
41,15
8,17
SK
Kriteria Rata- rata :
0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah (SR)
2, 0 – 3, 39 : Rendah
(R)
4, 0 – 5, 99 : Sedang
(S)
6, 0 – 7, 99 :Kuat
(K)
60
8, 0 – 10, 0
:Sangat kuat
(SK)
c) Nilai Hasil Belajar
Mengamati nilai hasil belajar siswa setelah menggunakan
metode bermain dengan media kantong bilangan dengan melakukan
penilaian.
Tabel 4. 3
Hasil Tes Formatif Siklus I
No
1
2
T3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Nama
Anisa
Ana
Anisa nur
Bintang
Dita
Faiz
Ilham
Lutfi
Lana
Lani
M. Abdul
M. Agung
Meisya
Nisa
Nurul
Nazwa
Oktavian
Raisarina
Satria
Saifudin
Yulianto
Zaki
Jumlah
Rata-rata
KKM
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
61
Nilai
60
70
60
70
60
50
50
75
65
60
55
55
75
80
80
60
30
75
75
40
50
50
1345
61,13
Keterangan
Belum tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Tabel 4.3 di atas dapat disimpulkan bahwa pada siklus I belum
menunjukkan peningkatan yang memuaskan. Nilai siklus I hanya 8
siswa yang mencapai KKM yang ditetapkan. Rata-rata kelas yang
didapat masih juga belum memuaskan yaitu hanya 61,13.
Persentase ketuntasan dari penelitian siklus I dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
4) Refleksi
Nilai yang diperoleh pada siklus I belum memuaskan karena
baru 8 siswa dari 22 anak yang dinyatakan tuntas dengan nilai KKM
yang ditentukan peneliti sebesar ≥70. Empat belas anak dinyatakan
masih belum tuntas dalam mengikuti pembelajaran nilai tempat
puluhan dan ratusan.
Penerapan metode bermain dengan media kantong bilangan
pada mata pelajaran matematika siklus I masih kurang menarik bagi
siswa. Hal ini dikarenakan tidak fokusnya siswa dalam pembelajaran.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran
pada siklus I ini, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran
sebagai berikut:
62
a) Perhatian siswa belum bisa sepenuhnya terfokus pada
pembelajaran.
b) Siswa belum bisa mengikuti pelajaran matematika melalui
metode bermain dengan media kantong bilangan dengan
baik.
c) Kemampuan siswa untuk memahami materi nilai tempat juga
belum maksimal, sehingga guru harus mengulang-ulang
materi.
d) Guru lebih memahami kemampuan siswa secara individu.
b. Siklus II
1) Perencanaan ( Planning )
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II
dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2014 di kelas II dengan jumlah
22 siswa.
Setelah tanda pembelajaran dimulai peneliti masuk ruangan
kelas II yang dipilih sebagai objek penelitian. Peneliti mengucapkan
salam, doa bersama , kemudian peneliti memperkenalkan diri kepada
siswa dan menanyakan kehadiran siswa pada hari itu. Sebelum
mempelajari nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan, guru terlebih
dahulu mengingatkan pelajaran yang telah diajarkan, mengingatkan
nilai tempat ratusan puluhan dan satuan.
63
Guru menyiapkan perangkat pembelajaran seperti absensi,
lembar pengamatan, lembar penilaian dan soal.
2) Tindakan
Siswa terlebih dahulu perlu memahami nilai tempat ratusan
puluhan dan satuan dan nilai angka suatu bilangan.
Nilai tempat bilangan 2 ratusan nilai angkanya 200, 3 puluhan
nilai angkanya 30, dan nilai tempat bilangan 9 satuan nilai angkanya
2.
Kemudian
guru
membagikan
kartu
berbentuk
segitiga
bertuliskan angka 1-9 kepada siswa.
Guru menjelaskan materi nilai tempat ratusan puluhan dan satuan
dengan menggunakan media kantong bilangan.
Ratusan
64
satuan
satuan
2 = 200
3 = 30
9=9
Kantong yang bentuknya paling besar bernilai paling besar,
kantong yang bentuknya tanggung bernilai tengah dan kantong yang
bentuknya kecil bernilai paling kecil. Guru memandu siswa untuk
maju secara acak dan memasukkan kartu angka yang sudah di
bagikan ke dalam kantong bilangan puluhan atau satuan.
Kemudian guru mengajarkan cara menulis bilangan dalam
bentuk panjang.
239 = 200 + 30 + 9 dibaca dua ratus tiga puluh sembilan.
3 ) Observasi
Sebagai tambahan informasi bahwa penggunaan metode
bermain kantong bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan
dapat mengeksplor pengetahuan siswa serta menambah pengetahuan
guru mengenai metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran.
Peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya bila
ada hal yang kurang dipahami seperti siswa menanyakan “ apakah cara
menulis bilangan dalam bentuk panjang harus menggunakan tanda +
65
?”, selanjutnya guru menjelaskan jika suatu bilangan tidak diberi tanda
+ maka nilai angkanya akan berubah hasilnya. Contoh :
Bilangan 239 maka dalam nilai tempat puluhan dan satuan
menulis dalam bentuk panjangnya 200 + 30 + 9 = 239, jika ditulis
200309 maka hasilnya akan menjadi ribuan. Karena nilai tempat
bilangan menunjukkan kedudukan dari angka itu sendiri.
Selanjutnya peneliti menanyakan kepada siswa mengenai
metode bermain dengan media kantong bilangan yang telah dipelajari,
seperti nilai tempat dan nilai angkanya suatu bilangan, cara menulis
bilangan dalam bentuk panjang, dan cara siswa memasukkan kartu ke
dalam kantong bilangan sesuai nilai tempatnya. Kemudian menyuruh
siswa untuk menghitung atau mengerjakan soal nilai tempat ratusan
puluhan dan satuan secara individu. Tingkkat kemampuan siswa
dinilai oleh peneliti setelah akhir pembelajaran, kemampuan siswa
dalam materi nilai tempat ratusan puluhan dan satuan dijadikan
peneliti sebagai sumber data utama.
Berikut instrumen yang digunakan dalam penelitian:
a) Lembar Pengamatan Siswa
Mengamati aktivitas siswa, situasi dan kondisi kelas saat
pembelajaran berlangsung dengan metode bermain kantong bilangan,
lembar pengamatan siswa ini bertujuan untuk mengetahui keaktifan
66
siswa mulai awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Dengan
rekapitulasi data sebagai berikut:
Tabel 4.4
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Nama
Siswa
Jumlah
Ratarata
A
91
7,5
B
95
7,9
C
89
7,4
Kriteria Rata-rata :
D
82
6,8
E
79
6,5
F
84
7
G
78
6,5
H
89
7,4
I
83
6,9
J
83
6,9
K
78
6,5
L
79
6,5
M
93
7,75
N
91
7,5
O
93
7,75
P
83
6,9
Q
67
5,5
R
78
6,5
S
73
6
T
70
5,8
U
77
6,4
V
74
6,1
Jumlah
149
Rata-rata
6,77
Kriteria
K
Kriteria :
0, 0 – 1, 99
: Sangat Rendah (SR)
2, 0 – 3, 39
: Rendah
67
(R)
Kriteria
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
S
K
K
S
K
K
4, 0 – 5, 99
: Sedang
(S)
6, 0 – 7, 99
: Kuat
(K)
8, 0 – 10, 0
: Sangat Kuat
(SK)
b) Lembar Pengamatan Guru
Selama proses pembelajaran, peneliti dibantu oleh observer
atau guru kelas untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang
bertujuan untuk mengetahui keterampilan atau kemampuan guru
dalam mengajar mata pelajaran matematika melalui metode bermain
dengan media kantong bilangan.
Berikut rekapitulasi hasil pengamatan guru dalam
pembelajaran matematika melalui metode bermain dengan media
kantong bilangan :
Tabel 4. 5
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II
NO
1
2
3
4
5
Keterampilan/kemampuan
guru dalam mengajar
Kemampuan guru dalam
kegiatan awal
pembelajaran
Kemampuan guru dalam
kegiatan eksplorasi
Kemampuan guru dalam
kegiatan elaborasi
Kemampuan guru dalam
kegiatan konfirmasi
Kemampuan guru dalam
kegiatan akhir
pembelajaran
Jumlah
68
Jumlah
Rata-rata
Kriteria
43
8,2
SK
17
8,5
SK
36
9
SK
24
8
SK
25
8,3
SK
145
42
Rata-rata
Kriteria Rata- rata :
0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah
2, 0 – 3, 39 : Rendah
4, 0 – 5, 99 : Sedang
6, 0 – 7, 99 : Kuat
8, 0 – 10, 0 : Sangat kuat
c) Nilai Hasil Belajar
8,52
SK
(SR)
(R)
(S)
(K)
(SK)
Mengamati nilai hasil belajar siswa setelah menggunakan
metode bermain dengan media kantong bilangan dengan melakukan
penilaian.
Tabel 4. 6
Hasil Tes Formatif Siklus II
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Nama
Anisa
Ana
Anisa nur
Bintang
Dita
Faiz
Ilham
Lutfi
Lana
Lani
M. Abdul
M. Agung
Meisya
Nisa
Nurul
Nazwa
Oktavian
Raisarina
Satria
Saifudin
Yulianto
Zaki
Jumlah
KKM
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
69
Nilai
70
80
75
80
70
65
70
85
70
70
65
70
85
80
90
70
30
100
100
55
65
70
1615
Keterangan
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Rata-rata
73,40
Tabel 4.6 di atas dapat disimpulkan bahwa pada siklus II sudah
menunjukkan peningkatan yang memuaskan. Dari nilai siklus II
terdapat 17 siswa yang sudah mencapai KKM yang ditetapkan. Ratarata kelas yang didapat sudah cukup baik, yaitu 73,40.
Dari rekapitulasi hasil nilai yang diperoleh siswa dapat
digambarkan dengan diagram di bawah ini :
Persentase ketuntasan dari penelitian siklus I dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
70
4) Refleksi
Nilai yang diperoleh pada siklus II cukup memuaskan karena
ada peningkatan yang semula hanya ada 8 siswa yang tuntas tetapi
pada siklus II ini meningkat menjadi 17 siswa yang nilainya sudah
mencapai KKM yang ditentukan peneliti sebesar ≥70. Masih terdapat
5 anak dinyatakan masih belum tuntas dalam mengikuti pembelajaran
nilai tempat ratusan puluhan dan ratusan.
Penerapan metode bermain dengan media kantong bilangan
pada mata pelajaran matematika siklus II siswa sudah mulai senang
dengan diterapkannya metode bermain kantong bilangan tersebut.
Siswa mulai aktif bertanya dan menyenangi materi nilai tempat. Tetapi
masih ada beberapa anak yang belum bisa fokus mengikuti
pembelajaran nilai tempat ini. Hal ini dikarenakan siswa tersebut tidak
suka dengan mata pelajaran matematika.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran
pada siklus II ini, peneliti dapat menemukan kelemahan dan kelebihan
pembelajaran sebagai berikut:
a) Terdapat sebagian siswa belum bisa sepenuhnya
terfokus pada pembelajaran.
b) Siswa sudah bisa mengikuti pelajaran matematika
melalui metode bermain kantong bilangan dengan baik.
71
c) Kemampuan siswa untuk memahami materi nilai
tempat sudah cukup baik,sehingga guru tidak perlu
mengulang-ulang materi.
d) Guru lebih memahami kemampuan siswa secara
individu.
b. Siklus III
1) Perencanaan ( Planning )
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus III
dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober 2014 di kelas II dengan jumlah
22 siswa.
Setelah tanda pembelajaran dimulai peneliti masuk ruangan
kelas II yang dipilih sebagai objek penelitian. Peneliti mengucapkan
salam, doa bersama , kemudian peneliti memperkenalkan diri kepada
siswa dan menanyakan kehadiran siswa pada hari itu. Sebelum
mempelajari nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan, guru terlebih
dahulu mengingatkan pelajaran yang telah diajarkan, mengingatkan
nilai tempat ratusan puluhan dan satuan.
Guru menyiapkan perangkat pembelajaran seperti absensi,
lembar pengamatan, lembar penilaian dan soal.
2) Tindakan
Siswa terlebih dahulu perlu memahami nilai tempat ratusan
puluhan dan satuan dan nilai angka suatu bilangan.
72
Nilai tempat bilangan 3 ratusan nilai angkanya 300, 3 puluhan
nilai angkanya 30, dan nilai tempat bilangan 9 satuan nilai angkanya
2.
Kemudian guru membagikan kartu berbentuk kotak bertuliskan
angka 1-9 kepada siswa.
Guru menjelaskan materi nilai tempat ratusan puluhan dan satuan
dengan menggunakan media kantong bilangan.
Ratusan
satuan
satuan
3 = 300
3 = 30
9=9
Kantong yang bentuknya paling besar bernilai paling besar,
kantong yang bentuknya tanggung bernilai tengah dan kantong yang
73
bentuknya kecil bernilai paling kecil. Guru memandu siswa untuk
maju secara acak dan memasukkan kartu angka yang sudah di
bagikan ke dalam kantong bilangan puluhan atau satuan.
Kemudian guru mengajarkan cara menulis bilangan dalam
bentuk panjang.
339 = 300 + 30 + 9 dibaca tiga ratus tiga puluh sembilan.
3 ) Observasi
Sebagai tambahan informasi bahwa penggunaan metode
bermain dengan media kantong bilangan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dan dapat mengeksplor pengetahuan siswa serta
menambah pengetahuan guru mengenai metode pembelajaran yang
dapat diterapkan dalam pembelajaran.
Peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya bila
ada hal yang kurang dipahami seperti siswa menanyakan “ apakah cara
menulis bilangan dalam bentuk panjang harus menggunakan tanda +
?”, selanjutnya guru menjelaskan jika suatu bilangan tidak diberi tanda
+ maka nilai angkanya akan berubah hasilnya. Contoh :
Bilangan 339 maka dalam nilai tempat puluhan dan satuan
menulis dalam bentuk panjangnya 300 + 30 + 9 = 339, jika ditulis
300309 maka hasilnya akan menjadi ribuan. Karena nilai tempat
bilangan menunjukkan kedudukan dari angka itu sendiri.
74
Peneliti menanyakan kepada siswa mengenai metode bermain
dengan media kantong bilangan yang telah dipelajari, seperti nilai
tempat dan nilai angkanya suatu bilangan, cara menulis bilangan
dalam bentuk panjang, dan cara siswa memasukkan kartu ke dalam
kantong bilangan sesuai nilai tempatnya. Kemudian menyuruh siswa
untuk menghitung atau mengerjakan soal nilai tempat ratusan puluhan
dan satuan secara individu. Tingkkat kemampuan siswa dinilai oleh
peneliti setelah akhir pembelajaran, kemampuan siswa dalam materi
nilai tempat ratusan puluhan dan satuan dijadikan peneliti sebagai
sumber data utama.
Berikut instrumen yang digunakan dalam penelitian:
a) Lembar Pengamatan Siswa
Mengamati aktivitas siswa, situasi dan kondisi kelas saat
pembelajaran berlangsung dengan metode bermain kantong bilangan.
bertujuan untuk mengetahui keaktifan siswa mulai awal pembelajaran
sampai akhir pembelajaran. Dengan rekapitulasi data sebagai berikut:
Tabel 4.7
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus III
No
Nama
Siswa
Jumlah
Ratarata
Kriteria
1
2
3
4
A
B
C
D
84
86
83
90
7
7,1
6,9
7,5
K
K
K
K
75
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
E
82
F
85
G
84
H
82
I
85
J
82
K
86
L
84
M
88
N
93
O
93
P
84
Q
68
R
90
S
79
T
71
U
82
V
80
Jumlah
Rata-rata
Kriteria
Kriteria Rata- rata :
6,8
7
7
6,8
7
6,8
7,1
7
7,3
7,75
7,75
7
5,6
7,5
6,5
5,9
6,8
6,6
150,7
6,85
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
S
K
K
S
K
K
0, 0 – 1, 99
: Sangat Rendah (SR)
2, 0 – 3, 39
: Rendah
(R)
4, 0 – 5, 99
: Sedang
(S)
6, 0 – 7, 99
: Kuat
(K)
8, 0 – 10, 0
: Sangat Kuat
(SK)
b) Lembar Pengamatan Guru
Selama proses pembelajaran, peneliti dibantu oleh observer
atau guru kelas untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang
bertujuan untuk mengetahui keterampilan atau kemampuan guru
76
dalam mengajar mata pelajaran matematika melalui metode bermain
dengan media kantong bilangan.
Berikut rekapitulasi hasil pengamatan guru dalam
pembelajaran matematika melalui metode bermain dengan media
kantong bilangan :
Tabel 4. 8
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus III
NO
1
2
3
4
5
Keterampilan/kemampuan
guru dalam mengajar
Kemampuan guru dalam
kegiatan awal
pembelajaran
Kemampuan guru dalam
kegiatan eksplorasi
Kemampuan guru dalam
kegiatan elaborasi
Kemampuan guru dalam
kegiatan konfirmasi
Kemampuan guru dalam
kegiatan akhir
pembelajaran
Jumlah
Rata-rata
Jumlah
Rata-rata
Kriteria
43
8,6
SK
Kriteria Rata- rata :
0, 0 – 1, 99
: Sangat Rendah
2, 0 – 3, 39
: Rendah
4, 0 – 5, 99
: Sedang
6, 0 – 7, 99
: Kuat
8, 0 – 10, 0
: Sangat kuat
c) Angket Umpan Balik
77
19
9
SK
36
9
SK
24
8
SK
25
8,3
SK
147
42,9
8,64
SK
(SR)
(R)
(S)
(K)
(SK)
Sebagai umpan balik siswa terhadap proses pembelajaran nilai
tempat melalui metode bermain dengan media kantong bilangan, dan
berikut adalah data angket umpan balik yang diberikan pada kelas II.
Tabel 4. 9
Angket Umpan Balik
No Nama Jml presentase Kriteria
siswa
1
A
2
B
3
C
4
D
5
E
6
F
7
G
8
H
9
I
10
J
11
K
12
L
13
M
14
N
15
O
16
P
17
Q
18
R
19
S
20
T
21
U
22
V
Jumlah
Rata-rata
8
9
10
9
8
10
10
10
9
9
9
10
9
10
9
9
5
8
9
6
7
8
I91
Pedoman penilaian :
80%
90%
100%
90%
80%
100%
100%
100%
90%
90%
90%
100%
90%
100%
90%
90%
50%
80%
90%
60%
70%
80%
1910
86
Kriteria :
78
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
S
SS
SS
SS
SS
SS
SS
P=
Tidak Senang : ≤ 32%
Keterangan :
Senang
: ≤ 33% - 66%
Sangat Senang : ≤ 67% - 100%
P = Presentase
F = Frekuensi
N = Jumlah butir pertanyaan
d) Nilai Hasil Belajar
Mengamati nilai hasil belajar siswa setelah menggunakan
metode bermain dengan media kantong bilangan dengan melakukan
penilaian.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Nama
Anisa
Ana
Anisa nur
Bintang
Dita
Faiz
Ilham
Lutfi
Lana
Lani
M. Abdul
M. Agung
Meisya
Nisa
Nurul
Nazwa
Oktavian
Raisarina
Tabel 4. 10
Hasil Tes Formatif Siklus III
KKM
Nilai Keterangan
70
80
Tuntas
70
100
Tuntas
70
80
Tuntas
70
90
Tuntas
70
80
Tuntas
70
70
Tuntas
70
80
Tuntas
70
100
Tuntas
70
80
Tuntas
70
80
Tuntas
70
80
Tuntas
70
80
Tuntas
70
100
Tuntas
70
90
Tuntas
70
100
Tuntas
70
70
Tuntas
70
50
Belum tuntas
70
100
Tuntas
79
19
20
21
22
Satria
Saifudin
Yulianto
Zaki
Jumlah
Rata-rata
70
70
70
70
100
60
70
70
1810
82,27
Tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Tuntas
Tabel 4.10 di atas dapat disimpulkan bahwa pada siklus III
sudah menunjukkan peningkatan yang sangat memuaskan. Siswa 80%
sudah memahami materi nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan.
Dari nilai siklus III hanya terdapat 2 siswa yang belum bisa mencapai
KKM yang ditetapkan. Rata-rata kelas yang didapat sudah cukup baik,
yaitu 82,27.
Dari rekapitulasi hasil nilai yang diperoleh siswa dapat
digambarkan dengan diagram di bawah ini:
Persentase ketuntasan dari penelitian siklus I dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
3) Refleksi
Nilai yang diperoleh pada siklus III cukup memuaskan karena
terdapat banyak peningkatan yang semula hanya ada 8 siswa yang
80
tuntas tetapi pada siklus III ini meningkat menjadi 20 siswa yang
nilainya sudah mencapai KKM yang ditentukan peneliti sebesar ≥70.
Masih terdapat 2 siswa yang sama pada siklus II dinyatakan masih
belum tuntas dalam mengikuti pembelajaran nilai tempat ratusan
puluhan dan ratusan. Keadaan 2 siswa tersebut di dalam kelas pun juga
tidak bisa dengan serius mendengarkan penjelasan dari guru, di
tambah lagi di dalam kelas selalu bermain ( gojeg/rame) sendiri. Siswa
tersebut memang perlu bimbingan belajar khusus tentang mata
pelajaran matematika.Untuk itu setelah penelitian ini selesai
diharapkan
guru
bisa
memberikan
latihan-latihan
soal
dan
menerangkan kembali materi yang belum dikuasai 2 siswa tersebut
secara terus-menerus. Refleksi pada siklus III yaitu di dapatkan
metode pembelajaran yang tepat untuk mata pelajaran matematika
yaitu metode belajar sambil bermain kantong bilangan karena semua
siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan mendapatkan
hasil yang baik.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembelajaran dengan metode bermain merupakan salah satu metode
pembelajaran yang inovatif karena siswa belajar sambil bermain,siswa tidak
merasa jenuh dan bosan di dalam kelas. Bermain merupakan cara untuk
bereksplorasi dan bereksperimen dengan dunia sekitar sehingga anak akan
menemukan sesuatu dari pengalaman bermain.
81
Bermain merupakan cara untuk bereksplorasi dan bereksperimen
dengan dunia sekitar sehingga anak akan menemukan sesuatu dari
pengalaman bermain ( Hidayatullah, 2008 : 4 ).
Metode bermain adalah cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru
dengan merancang pelajaran tertentu untuk dilakukan sambil bermain (Sam’s,
2010 : 26).
Metode ini sangat mudah diterima anak, karena anak tidak terfokus
monoton hanya kepada guru tetapi anak juga aktif dan terlibat langsung dalam
proses pembelajaran. Dengan diterapkannya metode belajar sambil bermain
anak tidak cepat merasa bosan. Di dalam kelas, metode bermain memberi
kesempatan luas kepada guru untuk menjalin hubungan dengan peserta didik.
Pembelajaran matematika pada siswa kelas II dapat meningkatkan
pemahaman siswa pada materi nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan
melalui metode bermain kantong bilangan. Selain memahami materi nilai
tempat siswa juga dapat aktif bereksplor melalui metode bermain dengan
menyenagkan.
Kemampuan siswa dapat dilihat dari meningkatnya siswa yang
mencapai nilai KKM, seperti meningkatnya diagram pada setiap siklus.
Setelah melakukan berbagai kegiatan mulai dari siklus I, siklus II, dan siklus
III diperoleh data nilai matematika menggunakan metode bermain kantong
bilangan.
82
Berdasarkan data-data yang terkumpul dalam penelitian materi nilai
tempat,
maka
diketahui
bahwa
penggunaan
metode
bermain
pada
pembelajaran nilai tempat dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Penggunaan metode ini ternyata siswa dapat menyelesaikan masalah yang
diberikan oleh guru dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan nilai
hasil belajar siswa selama pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan uraian di atas, menunjukkan bahwa penggunaan metode
belajar sambil bermain kantong bilangan yang diterapkan dalam materi nilai
tempat ratusan, puluhan, dan satuan telah berhasil meningkatkan hasil belajar
siswa.
Perbandingan persentase ketuntasan yang diperoleh siswa kelas II
dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 4.11
Perbandingan Persentase Hasil Belajar Siswa
No.
Pelaksanaan
Jumlah
Penelitian
Rata-rata
%
kelas
Ketuntasan
Tuntas
Belum
Tuntas
1.
Siklus I
1345
61,13
36,37%
8 siswa
14 siswa
2.
Siklus II
1615
73,40
77,27% 17 siswa
5 siswa
3.
Siklus III
1810
82,27
83
90%
20 siswa
2 siswa
Dari tabel perbandingan di atas dapat digambarkan dalam diagram dibawah
ini:
100
80
60
persentase
40
20
0
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Gambar 4.11
Perbandingan Perubahan Persentase Hasil Belajar Siswa
Rekapitulasi persentase ketuntasan yang diperoleh setiap siklus juga
mengalami peningkatan. Kriteria yang digunakan peneliti dalam penelitian
nilai tempat dengan metode bermain yaitu apabila jika persentase ketuntasan
klasikal mencapai ≥75% maka penelitian dikatakan berhasil. Siklus I
persentase ketuntasan yang diperoleh baru mencapai 36,37% dengan siswa
yang tuntas dengan nilai KKM ≥70 baru ada 8 siswa. pada siklus II siswa
yang tuntas meningkat menjadi 17 siswa dengan persentase 77,27%. Siklus
ke III persentase ketuntasan sudah mencapai 90% dengan siswa yang tuntas
berjumlah 20 siswa, sehingga penggunaan metode bermain dengan media
kantong bilangan dikatakan berhasil dengan baik karena persentase sudah
melebihi target yang ditentukan peneliti.
84
Tabel 4.13
Perbandingan Nilai Tes Formatif Siswa
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Nama
Anisa
Ana
Anisa nur
Bintang
Dita
Faiz
Ilham
Lutfi
Lana
Lani
M. Abdul
M. Agung
Meisya
Nisa
Nurul
Nazwa
Oktavian
Raisarina
Satria
Saifudin
Yulianto
Zaki
Jumlah
Rata-rata
Siklus I
60
70
60
70
60
50
50
75
65
60
55
55
75
80
80
60
30
75
75
40
50
50
1345
61,13
Siklus II
70
80
75
80
70
65
70
85
70
70
65
70
85
80
90
70
30
100
100
55
65
70
1615
73,40
Siklus III
80
100
80
90
80
70
80
100
80
80
80
80
100
90
100
70
50
100
100
60
70
70
1810
82,27
Tabel 4.13 data perolehan nilai siswa dari siklus I, II dan III di atas
dapat digambarkan perubahan perolehan nilai dengan gambar diagram di
bawah ini:
85
120
100
80
Siklus 1
60
Siklus II
Siklus III
40
20
0
A B C D E F G H I
J K L M N O P Q R S T U V
Gambar 4. 13
Perubahan Rata-rata Aktivitas siswa
Berdasarkan data diagram di atas dapat diketahui bahwa setiap siklus
siswa mengalami perubahan dalam meningkatan hasil pembelajaran. Rata-rata
kelas yang diperoleh kelas II juga meningkat, pada siklus I rata-rata kelas
mencapai 61,13 dengan siswa yang tuntas dengan nilai ≥70 baru mencapai 8
siswa dan siswa yang mendapat nilai ≤70 ada 14 siswa, pada siklus II
mengalami peningkatan dengan siswa yang mendapat nilai ≥70 bertambah
menjadi 17 siswa dan yang dibawah ≤70 ada 5 siswa dengan rata-rata kelas
meningkat menjadi 73,40 dan pada siklus yang ke III rata-rata kelas sudah
mencapai 82,27 dan siswa yang memperoleh nilai ≥70 mencapai 20 siswa
dan ada 2 siswa yang nilainya masih dibawah KKM atau ≤70, dikarenakan
kedua siswa tersebut perlu bimbingan khusus dan memang berpikirnya masih
lambat.
86
Meningkatnya pemahaman siswa pada materi nilai tempat karena
motivasi siswa yang sangat tinggi pada mata pelajaran matematika dengan
menggunakan metode bermain dengan media kantong bilangan.
Metode pembelajaran yang tepat yang dapat memberikan semangat
siswa dalam belajar matematika khususnya pada materi nilai tempat ratusan
puluhan dan satuan. Melalui proses belajar yang dialami siswa sendiri maka
siswa menjadi tertarik, sehingga tumbuh minat dan kreativitas untuk belajar.
Salah satu metode pembelajaran yang sesuai dengan permasalahan
pembelajaran yang ada adalah dengan menggunakan metode bermain dengan
media kantong bilangan, yaitu suatu metode yang dilakukan guru dengan
merancang pembelajaran tertentu yang dilakukan sambil bermain. Harapan
setelah diterapkannya metode ini, maka pemahaman siswa terhadap materi
nilai tempat akan meningkat.
Setelah diterapkannya metode bermain kantong bilangan kepada siswa
kelas II MIN Dalaman, peneliti menyebarkan angket umpan balik untuk
memberikan jawaban dan pendapat menurut pilihan jawaban yang telah
disediakan dengan keinginan mereka setelah mendapat metode bermain
dengan media kantong bilangan pada mata pelajaran matematika.
87
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di MIN Dalaman, dapat
disimpulkan bahwa materi nilai tempat melalui metode bermain dengan media
kantong bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II MIN
Dalaman Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun 2014. Metode
belajar sambil bermain kantong bilangan yang menekankan pada proses
pembelajaran yang tidak terfokus atau monoton kepada guru tetapi siswa bisa
bereksplorasi dengan bermain kantong bilangan tersebut. Jadi siswa tidak
merasa cepat bosan berada di dalam kelas dalam mengikuti pembelajaran
matematika.
Hasil belajar nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan melalui metode
bermain dengan media kantong bilangan dibuktikan dengan meningkatnya
hasil belajar setiap siklus. Indikator keberhasilan yang ditentukan peneliti
yaitu ≥70, pada siklus I siswa yang tuntas berjumlah 8 siswa dengan
presentase ketuntasan sebanyak 36,37%. Siklus II siswa yang tuntas
bertambah menjadi 17 siswa dengan presentase ketuntasan mencapai 77,2%.
Siklus III siswa yang tuntas mencapai 20 siswa dengan presentase ketuntasan
mencapai 90%. Berarti dengan menggunakan metode bermain dengan media
88
kantong bilangan siswa dapat mencapai indikator keberhasilan yang
ditentukan peneliti.
B. Saran
1. Guru harus lebih kreatif, inovatif dan variatif dalam menggunakan metode
ataupun media pembelajaran dan harus mampu melakukan inovasi dalam
melaksanakan pembelajaran yang disesuaikan dengan materi yang akan
diajarkan.
2. Guru harus mampu melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran, agar pemikiran siswa dapat berkembang dan dapat
meningkatkan perilaku belajar yang baik.
3. Pihak sekolah atau komite harus mampu memberikan dukungan kepada
guru-guru dalam mengembangkan pembelajaran yang inovatif.
89
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
( RPP )
Siklus 1
Madrasah
: MIN Dalaman
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: II / 1
Alokasi Waktu
: 2 X 35 Menit
A. Standar Kompetensi
Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500.
B. Kompetensi Dasar
Menentukan nilai tempat ratusan, puluhan, satuan.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menentukan nilai tempat dan nilai angka suatu bilangan puluhan dan
satuan.
2. Menentukan bentuk panjang suatu bilangan puluhan dan satuan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menentukan nilai tempat dan nilai angka suatu bilangan
puluhan dan satuan.
2. Siswa dapat menentukan bentuk panjang suatu bilangan puluhan dan
satuan.
E. Karakter Siswa yang Diharapkan
 Mandiri
 Kerja keras
 Disiplin
 Tanggungjawab
 Percaya diri.
F. Materi Ajar
Nilai tempat dan bentuk panjang suatu bilangan puluhan dan satuan.
G. Metode Pembelajaran
 Tanyajawab
 Bermain kantong bilangan
 Penugasan
90
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Salam
b. Doa bersama
c. Absensi
d. Apersepsi
e. Guru mengingatkan kembali nilai tempat puluhan dan satuan.
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
 Guru bersama siswa melakukan tanya jawab tentang nilai
tempat puluhan dan satuan.
b. Elaborasi
 Guru dan siswa menyediakan kantong dari kertas karton nilai
tempat puluhan dan satuan.
puluhan
satuan
 mengajak siswa memahami kantong tersebut secara berurutan
mulai dari puluhan dan satuan.
 Kantong besar bernilai besar / puluhan
 Kantong kecil bernilai kecil / satuan
 Guru membagi kartu berbentuk balokkepada siswa yang
bertuliskan angka 1– 9.
 Menga jak siswa memasukkan kartu tersebut satu persatu ke
dalam kantong bilangan puluhan dan satuan.
91
3
9
Contoh : angka 3 puluhan + 9 satuan
angka 3 masuk ke kantong puluhan, nilai angkanya 30
Dan angka 9 masuk ke kantong 9 satuan, nilai angkanya 9
 Mengajarkan siswa menulis bilangan tersebut dalam bentuk
panjang.
Contoh : 39 = 30 + 9
 Menanyakan kepada siswa angka berapa yang dihasilkan.
Contoh jawaban 39
 Menegaskan jawaban siswa dari angka yang dihasilkan.
 Mengajarkan siswa membaca jawaban tersebut dengan nama
bilangan.
Contoh : tiga puluh sembilan.
c. Konfirmasi
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan
hal yang belum jelas mengenai materi nilai tempat.
 Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari pada hari itu.
3. Kegiatan Akhir
a. Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan
dengan waktu yang ditentukan.
b. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu rajin
belajar.
c. Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri
pelajaran.
d. Guru mengucapkan salam.
I. Sumber Belajar
Buku Matematika kelas 2
J. Evaluasi
 Prosedur Penilaian : akhir/hasil
 Bentuk Tes : tes tertulis
 Bentuk Soal : uraian
 Alat Penilaian : item soal
 Instrumen Penilaian :
Jawablah pertanyaan di bawah ini !
92
Tulislah nilai tempat dan nilai bilangannya
1. 74 Nilai tempat 7 adalah ....... nilainya .......
Nilai tempat 4 adalah ....... nilainya .......
2. 32 Nilai tempat 3 adalah ....... nilainya .......
Nilai tempat 2 adalah .......nilainya .......
Tulislah puluhan dan satuannya
3. 45 diartikan ....... puluhan ....... satuan
4. 28 diartikan ....... puluihan .......satuan
5. 69 diartikan ....... puluhan ....... satuan
6.
93
Puluhan Satuan
7.
Puluhan
52
Satuan
Tulislah dalam bentuk panjang
8. 24 =
......
+ ..........
9. 67 = .......
+ .........
10. 38 =
+ .........
1.
2.
3.
4.
5.
......
Jawaban !
Puluhan, nilainya 70
Satuan, nilainya 4
Puluhan, nilainya 30
Satuan, nilainya 2
4 puluhan, 5 satuan
2 puluhan, 8 satuan
6 puluhan, 9 satuan
93
6. Angka 9 puluhan, angka 3 satuan
7. Angka 5 puluhan, angka 2 satuan
8. 20 + 4
9. 60 + 7
10. 30 + 8
Penilaian
Benar x 10 = 10 x 10 = 100
94
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
( RPP )
Siklus II
Madrasah
: MIN Dalaman
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: II / 1
Alokasi Waktu
: 2 X 35 Menit
K. Standar Kompetensi
Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500.
L. Kompetensi Dasar
Menentukan nilai tempat ratusan, puluhan, satuan.
M. Indikator Pencapaian Kompetensi
3. Menentukan nilai tempat dan nilai angka suatu bilangan ratusan,
puluhan, dan satuan.
4. Menentukan bentuk panjang suatu bilangan ratusan, puluhan, dan
satuan.
N. Tujuan Pembelajaran
3. Siswa dapat menentukan nilai tempat dan nilai angka suatu bilangan
ratusan,puluhan, dan satuan.
4. Siswa dapat menentukan bentuk panjang suatu bilangan ratusan,
puluhan, dan satuan.
O. Karakter Siswa yang Diharapkan
 Mandiri
 Kerja keras
 Tanggung jawab
 Disiplin
 Percaya diri.
P. Materi Ajar
Nilai tempat dan bentuk panjang suatu bilangan ratusan, puluhan, dan
satuan.
Q. Metode Pembelajan
 Tanyajawab
95


Bermain kantong bilangan
Penugasan
R. Kegiatan Pembelajaran
4. Kegiatan Awal
f. Salam
g. Doa bersama
h. Absensi
i. Apersepsi
j. Guru mengingatkan kembali nilai tempat ratusan, puluhan, dan
satuan.
5. Kegiatan Inti
d. Eksplorasi
 Guru bersama siswa melakukan tanya jawab tentang nilai
tempat ratusan, puluhan, dan satuan.
e. Elaborasi
 Guru dan siswa menyediakan kantong dari kertas karton
berbentuk balok nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan.
ratusan
puluhan
satuan
 Mengajak siswa memahami kantong tersebut secara berurutan
mulai dari ratusan, puluhan, dan satuan.
 Kantong paling besar bernilai paling besar / ratusan
 Kantong sedang bernilai puluhan,dan
 Kantong paling kecil bernilai kecil / satuan.
 Guru membagi kartu berbentuk segitiga kepada siswa yang
bertuliskan angka 1 – 9.
96
 Mengajak siswa memasukkan kartu tersebut satu persatu ke
dalam kantong bilangan ratusan, puluhan, dan satuan.
3
9
2
Contoh : angka 3 ratusan + 9 puluhan + 2 satuan
angka 3 masuk ke kantong ratusan, nilai angkanya 300
angka 9 masuk ke kantong puluhan, nilai angkanya 90
angka 2 masuk ke kantong satuan, nilai angkanya 2
 Mengajarkan siswa menulis bilangan tersebut dalam bentuk
panjang.
Contoh : 392 = 300 + 90 + 2
 Menanyakan kepada siswa angka berapa yang dihasilkan.
Contoh jawaban 392
 Menegaskan jawaban siswa dari angka yang dihasilkan.
 Mengajarkan siswa membaca jawaban tersebut dengan nama
bilangan.
Contoh : tiga ratus sembilan puluh dua
f. Konfirmasi
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan
hal yang belum jelas tentang materi nilai tempat.
 Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari pada hari itu.
6. Kegiatan akhir
e. Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan
dengan waktu yang ditentukan.
f. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu rajin
belajar.
g. Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri
pelajaran.
h. Guru mengucapkan salam.
S. Sumber Belajar
Buku Matematika kelas 2
T. Evaluasi
 Prosedur Penilaian : akhir/hasil
 Bentuk Tes : tes tertulis
 Bentuk Soal : uraian
97
 Alat Penilaian : item soal
 Instrumen Penilaian :
Jawablah pertanyaan di bawah ini !
Tulislah nilai tempat dan nilai bilangannya
11. 234 Nilai tempat 2 adalah ....... nilainya .......
Nilai tempat 3 adalah ....... nilainya .......
Nilai tempat 4 adalah ....... nilainya .......
12. 175 Nilai tempat 1 adalah ....... nilainya .......
Nilai tempat 7 adalah .......nilainya .......
Nilai tempat 5 adalah .......nilainya .......
Tulislah Puluhan dan Satuannya
13. 312 diartikan .......ratusan ....... puluhan ....... satuan
14. 245 diartikan .......ratusan ....... puluihan ....... satuan
15. 136 diartikan .......ratusan ....... puluhan ....... satuan
16.
189
Ratusan
Puluhan
Satuan
17.
271
Puluhan
Ratusan
Satuan
Tulislah dalam bentuk panjang
18. 114 =
......
+ ..........+
.........
19. 319 = .......
+
.........+
.........
20. 421 =
+
......... +
......
98
.........
Jawaban !
1. Ratusan, nilainya 200
Puluhan, nilainya 30
Satuan, nilainya 4
2. Ratusan, nilainya 100
Puluhan, nilainya 70
Satuan, nilainya 5
3. 3 ratusan, 1 puluhan, 2 satuan
4. 2 ratusan, 4 puluhan, 5 satuan
5. 1 ratusan, 3 puluhan, 6 satuan
6. Angka 1 ratusan, 8 puluhan, dan 9 satuan
7. Angka 2 ratusan, 7 puluhan, dan 1 satuan
8. 100 + 10 + 4
9. 300 + 10 + 9
10. 400 + 20 + 1
Penilaian
Benar x 10 = 10 x 10 = 100
99
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
( RPP )
Siklus III
Madrasah
: MIN Dalaman
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: II / 1
Alokasi Waktu
: 2 X 35 Menit
U. Standar Kompetensi
Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500.
V. Kompetensi Dasar
Menentukan nilai tempat ratusan, puluhan, satuan.
W. Indikator Pencapaian Kompetensi
5. Menentukan nilai tempat dan nilai angka suatu bilangan ratusan,
puluhan, dan satuan.
6. Menentukan bentuk panjang suatu bilangan ratusan, puluhan, dan
satuan.
X. Tujuan Pembelajaran
5. Siswa dapat menentukan nilai tempat dan nilai angka suatu bilangan
ratusan,puluhan, dan satuan.
6. Siswa dapat menentukan bentuk panjang suatu bilangan ratusan,
puluhan, dan satuan.
Y. Karakter Siswa yang Diharapkan
 Mandiri
 Kerja keras
 Disiplin
 Tanggungjawab
 Percaya diri.
Z. Materi Ajar
Nilai tempat dan bentuk panjang suatu bilangan ratusan, puluhan, dan
satuan.
AA. Metode Pembelajaran
 Tanyajawab
100


Bermain kantong bilangan
Penugasan
BB. Kegiatan Pembelajaran
7. Kegiatan Awal
k. Salam
l. Doa bersama
m. Absensi
n. Apersepsi
o. Guru mengingatkan kembali nilai tempat ratusan, puluhan, dan
satuan.
8. Kegiatan Inti
g. Eksplorasi
 Guru bersama siswa melakukan tanya jawab tentang nilai
tempat ratusan, puluhan, dan satuan.
h. Elaborasi
 Guru dan siswa menyediakan kantong dari kertas karton nilai
tempat ratusan, puluhan, dan satuan.
ratusan
puluhan
satuan
 Mengajak siswa memahami kantong tersebut secara berurutan
mulai dari ratusan, puluhan, dan satuan.
 Kantong paling besar bernilai paling besar / ratusan
 Kantong sedang bernilai puluhan,dan
 Kantong paling kecil bernilai kecil / satuan
 Guru membagi kartu berbentuk kotakkepada siswa yang
bertuliskan angka 1 – 9.
101
 Mengajak siswa memasukkan kartu tersebut satu persatu ke
dalam kantong bilangan ratusan, puluhan, dan satuan.
3
9
2
Contoh : angka 3 ratusan + 9 puluhan + 2 satuan
angka 3 masuk ke kantong ratusan, nilai angkanya 300
angka 9 masuk ke kantong puluhan, nilai angkanya 90
angka 2 masuk ke kantong satuan, nilai angkanya 2.
Mengajarkan siswa menulis bilangan tersebut dalam bentuk
panjang.
Contoh : 392 = 300 + 90 + 2
 Menanyakan kepada siswa angka berapa yang dihasilkan.
Contoh jawaban 392
 Menegaskan jawaban siswa dari angka yang dihasilkan.
 Mengajarkan siswa membaca jawaban tersebut dengan nama
bilangan.
Contoh : tiga ratus sembilan puluh dua.
i. Konfirmasi
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan
hal yang belum diketahui mengenai materi nilai tempat.
 Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari pada hari itu.
9. Kegiatan Akhir
a. Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan
dengan waktu yang telah ditentukan.
b. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu rajin
belajar.
102
c. Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri
pelajaran.
d. Guru mengucapkan salam.
CC. Sumber Belajar
Buku Matematika kelas 2
DD. Evaluasi
 Prosedur Penilaian : akhir/hasil
 Bentuk Tes : tes tertulis
 Bentuk Soal : uraian
 Alat Penilaian : item soal
 Instrumen Penilaian :
Jawablah pertanyaan di bawah ini !
Tulislah nilai tempat dan nilai bilangannya
21. 367 Nilai tempat 3 adalah ....... nilainya .......
Nilai tempat 6 adalah ...... nilainya .......
Nilai tempat 7 adalah .......nilainya .......
22. 189 Nilai tempat 1 adalah ....... nilainya .......
Nilai tempat 8 adalah ....... nilainya ......
Nilai tempat 9 adalah .......nilainya .......
Tulislah puluhan dan satuannya
23. 212 diartikan .......ratusan ....... puluhan ....... satuan
24. 321 diartikan .......ratusan ....... puluihan ....... satuan
25. 415 diartikan .......ratusan ....... puluhan ....... satuan
26.
254
Ratusan
Puluhan
Satuan
27.
Ratusan
412
Puluhan
Satuan
Tulislah dalam bentuk panjang
28. 134 =
......
+
103
..........
+
.........
29. 315 = .......
+
.........
+
.........
30. 221 =
+
.........
+
.........
......
Jawaban !
11. Ratusan, nilainya 300
Puluhan, nilainya 60
Satuan, nilainya 7
12. Ratusan, nilainya 100
Puluhan, nilainya 80
Satuan, nilainya 9
13. 2 ratusan, 1 puluhan, 2 satuan
14. 3 ratusan, 2 puluhan, 1 satuan
15. 4 ratusan, 1 puluhan, 5 satuan
16. Angka 2 ratusan, 5 puluhan, dan 4 satuan
17. Angka 4 ratusan, 1 puluhan, dan 2 satuan
18. 100 + 30 + 4
19. 300 + 10 + 5
20. 200 + 20 + 1
Penilaian
Benar x 10 = 10 x 10 = 100
104
105
Lembar Pengamatan Siswa Pembelajaran Nilai Tempat melalui Metode
Bermain Dengan Media Kantong Bilangan
di MIN Dalaman
Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Nama Madrasah
: MIN Dalaman
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: II/ I
Hari/ Tanggal
: Kamis, 16 Oktober 2014
Berilah nilai antara 0 sampai 10 pada kolom skor!
No.
1.
2.
3.
Keterampilan/ kemampuan guru
dalam mengajar
Kemampuan siswa dalam kegiatan
awal pembelajaran
a. Siswa tidak ramai
b. Membaca doa
c. Menjawab salam
A
B
C
D
E
F
Nama Siswa
G
H
I
7
7
7
7
7
7
6
7
7
6
7
6
7
6
7
6
6
6
6
7
7
7
6
7
7
7
6
Jumlah
Rata-rata
Kemampuan siswa dalam kegiatan
eksplorasi
a. Menjawab pertanyaan guru
21
7
21
7
20
6,6
19
6,3
20
6,6
18
6
20
6,6
20
6,6
20
6,6
7
7
7
6
6
6
7
7
7
Jumlah
7
7
7
6
6
6
7
7
7
Rata-rata
7
7
7
6
6
6
7
7
6
6
7
7
6
7
7
8
6
7
6
6
7
6
7
7
7
6
7
8
6
7
7
7
6
6
7
7
7
7
7
6
6
7
6
6
Kemampuan siswa dalam kegiatan
elaborasi
a. Memahami nilai tempat
b. Memasukkan angka sesuai
dengan nilai tempatnya
c. Siswa dapat memahami nilai
angkanya
d. Menulis
bilangan
dalam
bentuk panjang
106
7
4.
5.
No.
1.
2.
3.
Jumlah
Rata-rata
Kemampuan siswa dalam kegiatan
konfirmasi
a. Bertanya hal yang belum jelas
b. Menyimpulkan materi bersama
guru
Jumlah
Rata-rata
Kemampuan siswa dalam kegiatan
akhir pembelajaran
a. Mengerjakan lembar evaluasi
b. Menjawab salam penutup
26
6,5
29
7,25
26
6,5
29
7,25
26
6,5
25
6,25
6
7
7
7
7
6
6
6
7
6
6
6
13
6,5
14
7
13
6,5
12
6
13
6,5
7
7
7
7
7
6
6
7
Jumlah
Rata-rata
14
7
14
7
13
6,5
13
6,5
Keterampilan/ kemampuan guru
dalam mengajar
Kemampuan siswa dalam kegiatan
awal pembelajaran
a. Siswa tidak ramai
b. Membaca doa
c. Menjawab salam
Jumlah
Rata-rata
Kemampuan siswa dalam kegiatan
eksplorasi
a. Menjawab pertanyaan guru
P
Q
6
7
7
20
6,6
Jumlah
Rata-rata
Kemampuan siswa dalam kegiatan
elaborasi
a. Memahami nilai tempat
b. Memasukkan angka sesuai
dengan nilai tempatnya
c. Siswa dapat memahami nilai
107
26
6,5
26
6,5
26
6,5
6
7
7
7
7
7
12
6
13
6,5
14
7
14
7
7
6
7
7
7
6
7
7
7
6
13
6,5
14
7
13
6,5
14
7
13
6,5
Nama Siswa
R S
T
U
V
5
6
6
17
5,6
7
7
7
21
7
7
7
7
21
7
6
6
6
18
6
6
7
6
19
6,3
6
7
6
19
6,3
6
5
7
7
6
6
6
6
6
5
5
7
7
7
7
6
6
6
6
6
6
6
7
5
5
7
7
7
7
5
6
6
6
6
5
7
5
6
7
6
6
5
angkanya
d. Menulis bilangan dalam bentuk
panjang
4.
5.
7
5
7
6
5
6
6
Jumlah
27
20
27
27
22
24
22
Rata-rata
6,75
5
5,5
6
5,5
6
6
5
5
7
7
6
7
6
7
6
6
6
6
12
6
10
5
14
7
13
6,5
13
6,5
12
6
12
6
7
7
14
7
6
6
12
6
8
8
16
8
7
8
15
7,5
6
7
13
6,5
7
7
14
7
6
8
14
7
Kemampuan siswa dalam kegiatan
konfirmasi
a. Bertanya hal yang belum jelas
b. Menyimpulkan materi bersama
guru
Jumlah
Rata-rata
Kemampuan siswa dalam kegiatan
akhir pembelajaran
b. Mengerjakan lembar evaluasi
c. Menjawab salam penutup
Jumlah
Rata-rata
108
6,75 6,75
Lembar Pengamatan Siswa Pembelajaran Nilai Tempat melalui Metode
Bermain Kantong Bilangan
di MIN Dalaman
Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Nama Madrasah
: MIN Dalaman
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: II/ I
Hari/ Tanggal
: Senin, 20 Oktober 2014
Berilah nilai antara 0 sampai 10 pada kolom skor!
No.
1.
2.
3.
Keterampilan/ kemampuan guru
dalam mengajar
Kemampuan siswa dalam kegiatan
awal pembelajaran
d. Siswa tidak ramai
e. Membaca doa
f. Menjawab salam
Jumlah
Rata-rata
Kemampuan siswa dalam kegiatan
eksplorasi
b. Menjawab pertanyaan guru
Nama Siswa
G
H
I
A
B
C
D
E
F
7
7
7
21
7
8
7
7
22
7,3
7
6
7
20
6,6
6
7
8
21
7
7
6
6
19
6,3
6
7
7
20
6,6
6
6
6
18
6
7
6
7
20
6,6
7
7
7
21
7
6
7
7
7
6
6
6
7
7
Jumlah
6
7
7
7
6
6
6
7
7
Rata-rata
6
7
7
7
7
7
7
7
8
7
7
6
7
7
7
7
5
6
6
7
7
7
6
6
7
8
7
6
6
7
7
7
7
7
7
7
8
7
6
7
7
7
Kemampuan siswa dalam kegiatan
elaborasi
e. Memahami nilai tempat
f. Memasukkan angka sesuai
dengan nilai tempatnya
g. Siswa dapat memahami nilai
angkanya
h. Menulis bilangan dalam bentuk
panjang
109
6
6
6
4.
5.
No.
1.
2.
Jumlah
Rata-rata
Kemampuan siswa dalam kegiatan
konfirmasi
c. Bertanya hal yang belum jelas
d. Menyimpulkan materi bersama
guru
Jumlah
Rata-rata
Kemampuan siswa dalam kegiatan
akhir pembelajaran
c. Mengerjakan lembar evaluasi
d. Menjawab salam penutup
28
7
30
7,5
27
6,75
28
7
27
6,75
24
6
27
6,75
28
7
26
6,5
7
7
7
7
7
7
6
7
6
7
7
7
7
6
7
7
6
6
21
7
21
7
21
7
13
6,5
13
6,5
21
7
13
6,5
21
7
16
6
8
7
8
7
8
6
6
7
7
7
6
7
7
7
7
6
7
6
Jumlah
Rata-rata
15
6,5
15
6,5
14
7
13
6,5
14
7
13
6,5
14
7
13
6,5
13
6,5
Keterampilan/ kemampuan guru
P
dalam mengajar
Kemampuan siswa dalam kegiatan
awal pembelajaran
d. Siswa tidak ramai
7
e. Membaca doa
6
f. Menjawab salam
7
Jumlah
21
Rata-rata
6,6
Kemampuan siswa dalam kegiatan
eksplorasi
d. Menjawab pertanyaan guru
7
Q
Nama Siswa
R S
T
U
V
5
5
6
16
5,3
7
7
7
21
7
7
6
7
21
6,6
5
5
5
15
7,5
6
6
6
24
6
7
6
6
19
6,3
5
6
7
5
6
6
5
5
6
6
7
7
5
5
6
6
6
6
Jumlah
Rata-rata
7
7
110
3.
Kemampuan siswa dalam kegiatan
elaborasi
e. Memahami nilai tempat
f. Memasukkan angka sesuai
dengan nilai tempatnya
g. Siswa dapat memahami nilai
angkanya
h. Menulis bilangan dalam bentuk
panjang
Jumlah
Rata-rata
4.
5.
Kemampuan siswa dalam kegiatan
konfirmasi
c. Bertanya hal yang belum jelas
d. Menyimpulkan materi bersama
guru
Jumlah
Rata-rata
Kemampuan siswa dalam kegiatan
akhir pembelajaran
e. Mengerjakan lembar evaluasi
f. Menjawab salam penutup
Jumlah
Rata-rata
111
7
8
5
6
6
6
7
8
7
7
5
6
6
6
7
6
6
7
7
6
6
7
6
6
7
7
6
6
29
7,25
23
5,7
5
24
6
29
7,25
28
7
23
5,75
24
6
7
6
5
6
7
6
6
7
5
5
6
6
6
6
13
6,5
11
5,5
13
6,5
13
6,5
10
5
12
6
12
6
6
7
13
6,5
5
7
12
6
7
7
14
7
7
7
14
7
6
6
12
6
6
6
12
6
7
6
13
6,5
Lembar Pengamatan Siswa Pembelajaran Nilai Tempat melalui Metode
Bermain Kantong Bilangan
di MIN Dalaman
Pelaksanaan Penelitian Siklus III
Nama Madrasah
: MIN Dalaman
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: II/ I
Hari/ Tanggal
: Kamis, 23 Oktober 2014
Berilah nilai antara 0 sampai 10 pada kolom skor!
No.
1.
2.
3.
4.
Keterampilan/ kemampuan guru
dalam mengajar
Kemampuan siswa dalam kegiatan
awal pembelajaran
g. Siswa tidak ramai
h. Membaca doa
i. Menjawab salam
Jumlah
Rata-rata
Kemampuan siswa dalam kegiatan
eksplorasi
c. Menjawab pertanyaan guru
Jumlah
Rata-rata
Kemampuan siswa dalam kegiatan
elaborasi
i. Memahami nilai tempat
j. Memasukkan angka sesuai
dengan nilai tempatnya
k. Siswa dapat memahami nilai
angkanya
l. Menulis
bilangan
dalam
bentuk panjang
A
B
C
D
E
F
7
7
7
21
7
7
7
6
20
6,6
7
6
7
20
6,6
7
8
7
22
7,3
7
7
6
20
6,6
6
7
7
20
6,6
7
7
6
20
6,6
7
7
7
21
7
7
7
7
21
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
8
7
7
7
7
8
8
6
7
7
8
7
7
7
6
7
7
7
7
6
7
7
7
7
7
7
7
8
7
7
6
8
7
6
6
30
7,5
26
6,5
30
7,5
28
7
26
6,5
27
6,75
Jumlah
29
29
27
Rata-rata
7,25 7,25 6,75
Kemampuan siswa dalam kegiatan
112
Nama Siswa
G
H
I
7
5.
No.
1.
2.
3.
konfirmasi
e. Bertanya hal yang belum jelas
f. Menyimpulkan materi bersama
guru
Jumlah
Rata-rata
Kemampuan siswa dalam kegiatan
akhir pembelajaran
e. Mengerjakan lembar evaluasi
f. Menjawab salam penutup
8
7
7
7
7
7
7
8
7
8
7
7
7
7
7
6
8
8
15
7,5
14
7
14
7
15
7,5
15
7,5
14
7
14
7
13
6,5
16
8
7
8
8
8
8
7
8
8
8
7
8
6
8
7
8
7
7
7
Jumlah
Rata-rata
15
7,5
16
8
15
7,5
16
8
15
7,5
14
7
15
7,5
15
7,5
14
7
Keterampilan/ kemampuan guru
dalam mengajar
Kemampuan siswa dalam kegiatan
awal pembelajaran
g. Siswa tidak ramai
h. Membaca doa
i. Menjawab salam
P
Q
Nama Siswa
R S
T
U
V
7
7
7
6
6
6
7
7
7
7
7
7
7
6
6
7
6
6
6
7
7
Jumlah
Rata-rata
Kemampuan siswa dalam kegiatan
eksplorasi
g. Menjawab pertanyaan guru
21
7
18
6
21
7
21
7
19
6,3
19
6,3
20
6,6
7
6
7
7
6
7
7
Jumlah
Rata-rata
Kemampuan siswa dalam kegiatan
elaborasi
i. Memahami nilai tempat
7
7
6
6
7
7
7
7
6
6
7
7
7
7
7
5
7
7
5
6
7
113
j. Memasukkan angka sesuai
dengan nilai tempatnya
k. Siswa dapat memahami nilai
angkanya
l. Menulis bilangan dalam bentuk
panjang
4.
5.
7
5
8
8
6
7
7
7
5
7
7
6
7
6
7
5
8
8
5
7
7
Jumlah
28
20
30
30
22
27
27
Rata-rata
7
5
7,5
7,5
5,5
6,75
6,75
6
7
6
5
8
8
7
8
5
7
7
7
6
7
13
6,5
11
5,5
16
8
15
7,5
12
6
14
7
13
6,5
7
8
15
7,5
6
7
13
6,5
8
8
16
8
8
8
16
8
6
6
12
6
7
8
15
7,5
6
7
13
6,5
Kemampuan siswa dalam kegiatan
konfirmasi
e. Bertanya hal yang belum jelas
f. Menyimpulkan materi bersama
guru
Jumlah
Rata-rata
Kemampuan siswa dalam kegiatan
akhir pembelajaran
h. Mengerjakan lembar evaluasi
i. Menjawab salam penutup
Jumlah
Rata-rata
114
Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Matematika Melalui Metode Bermain
Kantong Bilangan di MIN Dalaman
Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Nama Madrasah
: MIN Dalaman
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: II / 1
Hari/ Tanggal
: Kamis, 16 Oktober 2014
Berilah nilai antara 0 sampai 10 pada kolom skor!
No.
1
2
3
4
Keterampilan/ kemampuan guru
dalammengajar
Persiapangurudalammengajar
a. Mengkondisikan kelas agar siswa
tidak ramai sendiri
b. Menyiapkan silabus
c. Menyiapkan absensi
d. Menyiapkan lembar observasi
e. Penguasaan terhadap materi nilai
tempat ratusan, puluhan, dan satuan
Kemampuan guru dalam kegiatan eksplorasi
a. Melakukan tanya jawab
b. Mampu membuat siswa lebih aktif
bertanya
Kemampuan guru dalam kegiatan elaborasi
a. Guru paham mengenai nilai tempat
ratusan, puluhan, dan satuan
b. Guru paham cara memasukkan
angka sesuai nilai tempatnya
c. Guru paham nilai bilangansesuai
dengan nilai tempat
a. Guru mampu menjabarkan bilangan
dalam bentuk panjang
Kemampuan guru dalam kegiatan
konfirmasi
a. Mengoreksi pekerjaan siswa
b. Memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya
c. Menyimpulkan materi
115
Skor
9
9
9
9
9
8
8
9
9
9
8
9
9
8
5
Kemampuan guru dalam kegiatan akhir
pembelajaran
a. Membagi lembar evaluasi
b. Memberi motivasi untuk selalu
belajar
c. Salam penutup
9
8
9
Dalaman, 16 Oktober 2014
Observer
Siti Khorijah, S.Pd.I
116
Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Matematika Melalui Metode Bermain
Kantong Bilangan di MIN Dalaman
Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Nama Madrasah
: MIN Dalaman
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: II / 1
Hari/ Tanggal
: Senin, 20 Oktober 2014
Berilah nilai antara 0 sampai 10 pada kolom skor!
No.
1
2
3
4
Keterampilan/ kemampuan guru
dalammengajar
Persiapangurudalammengajar
f. Mengkondisikan kelas agar siswa
tidak ramai sendiri
g. Menyiapkan silabus
h. Menyiapkan absensi
i. Menyiapkan lembar observasi
j. Penguasaan terhadap materi nilai
tempat ratusan, puluhan, dan satuan
Kemampuan guru dalam kegiatan eksplorasi
c. Melakukan tanya jawab
d. Mampu membuat siswa lebih aktif
bertanya
Kemampuan guru dalam kegiatan elaborasi
d. Guru paham mengenai nilai tempat
ratusan, puluhan, dan satuan
e. Guru paham cara memasukkan
angka sesuai nilai tempatnya
f. Guru paham nilai bilangansesuai
dengan nilai tempat
b. Guru mampu menjabarkan bilangan
dalam bentuk panjang
Kemampuan guru dalam kegiatan
konfirmasi
d. Mengoreksi pekerjaan siswa
e. Memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya
f. Menyimpulkan materi
117
Skor
9
8
8
9
9
8
9
9
9
9
9
8
8
8
5
Kemampuan guru dalam kegiatan akhir
pembelajaran
d. Membagi lembar evaluasi
e. Memberi motivasi untuk selalu
belajar
f. Salam penutup
9
8
8
Dalaman, 20 Oktober 2014
Observer
Siti Khorijah, S.Pd.I
118
Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Matematika Melalui Metode Bermain
Kantong Bilangan di MIN Dalaman
Pelaksanaan Penelitian Siklus III
Nama Madrasah
: MIN Dalaman
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: II / 1
Hari/ Tanggal
: Kamis, 23 Oktober 2014
Berilah nilai antara 0 sampai 10 pada kolom skor!
No.
1
2
3
4
Keterampilan/ kemampuan guru
dalammengajar
Persiapangurudalammengajar
k. Mengkondisikan kelas agar siswa
tidak ramai sendiri
l. Menyiapkan silabus
m. Menyiapkan absensi
n. Menyiapkan lembar observasi
o. Penguasaan terhadap materi nilai
tempat ratusan, puluhan, dan satuan
Kemampuan guru dalam kegiatan eksplorasi
e. Melakukan tanya jawab
f. Mampu membuat siswa lebih aktif
bertanya
Kemampuan guru dalam kegiatan elaborasi
g. Guru paham mengenai nilai tempat
ratusan, puluhan, dan satuan
h. Guru paham cara memasukkan
angka sesuai nilai tempatnya
i. Guru paham nilai bilangansesuai
dengan nilai tempat
c. Guru mampu menjabarkan bilangan
dalam bentuk panjang
Kemampuan guru dalam kegiatan
konfirmasi
g. Mengoreksi pekerjaan siswa
h. Memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya
i. Menyimpulkan materi
119
Skor
9
8
8
9
9
9
8
9
9
9
9
8
8
8
5
Kemampuan guru dalam kegiatan akhir
pembelajaran
g. Membagi lembar evaluasi
h. Memberi motivasi untuk selalu
belajar
i. Salam penutup
9
8
9
Dalaman, 23 Oktober 2014
Observer
Siti Khorijah, S.Pd.I
120
Presentase Angket Siswa Kelas II
No Nama
siswa 1
2
1
A
1
1
2
B
1
1
3
C
1
1
4
D
1
1
5
E
1
1
6
F
1
1
7
G
1
1
8
H
1
1
9
I
1
1
10
J
1
1
11
K
1
1
12
L
1
1
13
M
1
1
14
N
1
1
15
O
1
1
16
P
1
1
17
Q
0
0
18
R
1
1
19
S
1
1
20
T
1
1
21
U
1
1
22
V
1
1
Jumlah
21 21
Pedoman penilaian :
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
22
Nomor pertanyaan
4
5
6
7
8 9 10
1
1
1
1
1 0
0
0
1
1
1
1 1
1
1
1
1
1
1 1
1
0
1
1
1
1 1
1
1
1
0
1
1 1
0
1
1
1
1
1 1
1
1
1
1
1
1 1
1
1
1
1
1
1 1
1
1
1
1
0
1 1
1
1
1
0
1
1 1
1
0
1
1
1
1 1
1
1
1
1
1
1 1
1
1
1
1
1
1 1
0
1
1
1
1
1 1
1
0
1
1
1
1 1
1
0
1
1
1
1 1
1
1
1
0
0
1 1
0
0
1
1
1
0 1
1
1
1
1
0
1 1
1
0
1
1
1
0 0
0
1
1
1
1
0 0
0
1
1
1
1
1 0
0
16 22 19 19 19 18 15
Kriteria :
Jml presentase Kriteria
8
9
10
9
8
10
10
10
9
9
9
10
9
10
9
9
5
8
9
6
7
8
80%
90%
100%
90%
80%
100%
100%
100%
90%
90%
90%
100%
90%
100%
90%
90%
50%
80%
90%
60%
70%
80%
Tidak Senang : ≤ 32%
P=
: ≤ 33% -
Keterangan :
66%
Senang
P = Presentase
Sangat Senang : ≤ 67% - 100%
F = Frekuensi
N = Jumlah butir pertanyaan
121
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
S
SS
SS
SS
SS
SS
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Nama
Jumlah Rata-rata
Siswa
A
81
6,75
B
85
7
C
79
6,6
D
79
6,6
E
78
6,5
F
75
6,25
G
76
6,3
H
81
6,75
I
80
6,7
J
81
6,75
K
78
6,5
L
80
6,7
M
81
6,75
N
85
7
O
87
7,25
P
79
6,6
Q
64
5,3
R
85
7
S
83
6,9
T
72
6
U
75
6,25
V
73
6,1
Jumlah
144,55
Rata-rata
6,57
Kriteria
K (Kuat)
Kriteria
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
S
K
K
K
K
K
Kriteria Rata-rata :
0, 0 – 1, 99
: Sangat Rendah (SR)
2, 0 – 3, 39
: Rendah
(R)
4, 0 – 5, 99
: Sedang
(S)
6, 0 – 7, 99
: Kuat
(K)
8, 0 – 10, 0
: Sangat Kuat
122
(SK)
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Nama
Jumlah RataSiswa
rata
A
91
7,5
B
95
7,9
C
89
7,4
D
82
6,8
E
79
6,5
F
84
7
Kriteria
Rata-rata
:
G
78
6,5
H
89
7,4
I
83
6,9
J
83
6,9
K
78
6,5
L
79
6,5
M
93
7,75
N
91
7,5
O
93
7,75
P
83
6,9
Q
67
5,5
R
78
6,5
S
73
6
T
70
5,8
U
77
6,4
V
74
6,1
Jumlah
149
Rata-rata
6,77
Kriteria
K
Kriteria
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
S
K
K
S
K
K
Kriteria :
0, 0 – 1, 99
: Sangat Rendah (SR)
2, 0 – 3, 39
: Rendah
(R)
4, 0 – 5, 99
: Sedang
(S)
6, 0 – 7, 99
: Kuat
(K)
8, 0 – 10, 0
: Sangat Kuat
123
(SK)
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus III
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Nama
Siswa
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
Jumlah
Rata-rata
Kriteria
Jumlah
84
86
83
90
82
85
84
82
85
82
86
84
88
93
93
84
68
90
79
71
82
80
Ratarata
7
7,1
6,9
7,5
6,8
7
7
6,8
7
6,8
7,1
7
7,3
7,75
7,75
7
5,6
7,5
6,5
5,9
6,8
6,6
150,7
6,85
K
Kriteria
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
S
K
K
S
K
K
Kriteria Rata- rata :
0, 0 – 1, 99
: Sangat Rendah (SR)
2, 0 – 3, 39
: Rendah
(R)
4, 0 – 5, 99
: Sedang
(S)
6, 0 – 7, 99
: Kuat
(K)
8, 0 – 10, 0
: Sangat Kuat
124
(SK)
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus III
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Nama
Siswa
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
Jumlah
Rata-rata
Kriteria
Jumlah
84
86
83
90
82
85
84
82
85
82
86
84
88
93
93
84
68
90
79
71
82
80
Ratarata
7
7,1
6,9
7,5
6,8
7
7
6,8
7
6,8
7,1
7
7,3
7,75
7,75
7
5,6
7,5
6,5
5,9
6,8
6,6
150,7
6,85
K
Kriteria
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
S
K
K
S
K
K
Kriteria Rata- rata :
0, 0 – 1, 99
: Sangat Rendah (SR)
2, 0 – 3, 39
: Rendah
(R)
4, 0 – 5, 99
: Sedang
(S)
6, 0 – 7, 99
: Kuat
(K)
8, 0 – 10, 0
: Sangat Kuat
125
(SK)
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I
NO
1
2
3
4
5
Keterampilan/kemampuan
guru dalam mengajar
Kemampuan guru dalam
kegiatan awal
pembelajaran
Kemampuan guru dalam
kegiatan eksplorasi
Kemampuan guru dalam
kegiatan elaborasi
Kemampuan guru dalam
kegiatan konfirmasi
Kemampuan guru dalam
kegiatan akhir
pembelajaran
Jumlah
Rata-rata
Jumlah
Rata-rata
Kriteria
36
7,2
K
16
8
SK
35
8,75
SK
26
8,6
SK
26
8,6
SK
139
41,15
8,17
SK
Kriteria Rata- rata :
0, 0 – 1, 99
: Sangat Rendah (SR)
2, 0 – 3, 39
: Rendah
(R)
4, 0 – 5, 99
: Sedang
(S)
6, 0 – 7, 99
:Kuat
(K)
8, 0 – 10, 0
:Sangat kuat
(SK)
126
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II
NO
1
2
3
4
5
Keterampilan/kemampuan
guru dalam mengajar
Kemampuan guru dalam
kegiatan awal
pembelajaran
Kemampuan guru dalam
kegiatan eksplorasi
Kemampuan guru dalam
kegiatan elaborasi
Kemampuan guru dalam
kegiatan konfirmasi
Kemampuan guru dalam
kegiatan akhir
pembelajaran
Jumlah
Rata-rata
Jumlah
Rata-rata
Kriteria
43
8,2
SK
17
8,5
SK
36
9
SK
24
8
SK
25
8,3
SK
145
42
8,52
SK
Kriteria Rata- rata :
0, 0 – 1, 99
: Sangat Rendah
(SR)
2, 0 – 3, 39
: Rendah
(R)
4, 0 – 5, 99
: Sedang
(S)
6, 0 – 7, 99
: Kuat
(K)
8, 0 – 10, 0
: Sangat kuat
(SK)
127
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus III
NO
1
2
3
4
5
Keterampilan/kemampuan
guru dalam mengajar
Kemampuan guru dalam
kegiatan awal
pembelajaran
Kemampuan guru dalam
kegiatan eksplorasi
Kemampuan guru dalam
kegiatan elaborasi
Kemampuan guru dalam
kegiatan konfirmasi
Kemampuan guru dalam
kegiatan akhir
pembelajaran
Jumlah
Rata-rata
Jumlah
Rata-rata
Kriteria
43
8,6
SK
19
9
36
9
SK
24
8
SK
25
8,3
SK
147
42,9
8,64
SK
Kriteria Rata- rata :
0, 0 – 1, 99
: Sangat Rendah
(SR)
2, 0 – 3, 39
: Rendah
(R)
4, 0 – 5, 99
: Sedang
(S)
6, 0 – 7, 99
: Kuat
(K)
8, 0 – 10, 0
: Sangat kuat
(SK)
Angket Umpan Balik
128
SK
No Nama Jml presentase Kriteria
siswa
1
A
2
B
3
C
4
D
5
E
6
F
7
G
8
H
9
I
10
J
11
K
12
L
13
M
14
N
15
O
16
P
17
Q
18
R
19
S
20
T
21
U
22
V
Jumlah
Rata-rata
8
9
10
9
8
10
10
10
9
9
9
10
9
10
9
9
5
8
9
6
7
8
I91
80%
90%
100%
90%
80%
100%
100%
100%
90%
90%
90%
100%
90%
100%
90%
90%
50%
80%
90%
60%
70%
80%
1910
86
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
S
SS
SS
SS
SS
SS
SS
Pedoman penilaian :
Kriteria :
P=
Tidak Senang : ≤ 32%
Keterangan :
Senang
P = Presentase
Sangat Senang
F = Frekuensi
N = Jumlah butir pertanyaan
129
: ≤ 33% - 66%
: ≤ 67% - 100%
FOTO KEGIATAN
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Ika Dwi Yanti
Dosen PA
: Sumarno Widjadipa
No : 11510087
Jenis Kegiatan
NIM
Pelaksanaan
Jurusan/Progdi
Jabatan
Nilai
: Tarbiyah/PGMI
1
Piagam Penghargaan OPAK
25-27 Agustus 2010
Peserta
3
STAIN Salatiga
2
Sertifikat user education
20-25 september 2010
Peserta
3
3
Sertifikat pedas musik XI
13-26 desember 2010
Panitia
3
18-23 Desember 2010
Peserta
3
19 desember 2010
Peserta
6
15 februari 2011
Panitia
2
13-26 desember 2011
Panitia
3
5 Februari 2012
Panitia
3
20 februari 2012
Panitia
3
dan workshop
4
Piagam penghargaan pedas
X dan workshop PSM SMC
5
Piagam National Workshop
of Enterpreneunship and
Basic Cooperation
6
Piagam penghargaan
memperingati maulid nabi
muhammad SAW
7
Piagam penghargaan pedas
XII dan workshop PSM
SMC
8
Piagam penghargaan maulid
nabi muhammad SAW
masjid AL-IMAN
9
Piagam penghargaan parade
140
band tribute iwan fals SMC
10
Sertifikat Ustadzah TPQ
16 Juli 2012
Ustadzah
9
25 November 2012
Panitia
3
20 Desember 2012
Guru
6
27 agustus 2012
Panitia
2
2 september 2012
motifator
5
27 januari 2013
Guru
6
15 juli 2013
ustadzah
6
AL-IMAN
12
Piagam Penghargaan pedas
XIII dan Workshop PSM
SMC salatiga
13
Piagam penghargaan
pendidik dan guru bantu dan
menulis AL-QURAN
kaliwaru tengaran
14
Sertifikat pentas seni
perayaan HUT ke 67
15
Sertifikat penyuluhan
pentingnya PAUD di Desa
Kenteng
16
Piagam tenaga pendidik
bimbingan belajar desa
kenteng
18
Sertifikat ustadzah TPQ ALIMAN
141
19
Sertifikat pemilihan dan
29 agustus 2013
Peserta
3
15 september 2013
Panitia
2
13 desember 2013
Peserta
2
16 Juli 2013
ustadzah
6
20 agustus 2014
Panitia
3
20 agustus 2014
Panitia
3
19 agustus 2014
Ketua
5
pelatihan kader muda
posyandu flamboyan PKK
desa Kenteng
20
Sertifikat panitia kegiatan
lomba HUT Ke 68
Sertifikat peserta lomba
21
pekan kenteng lingkungan
sehat menuju keluarga
sejahtera
22
Sertifikat ustadzah TPA ALHIKMAH PAYUDAN
KENTENG
23
Sertifikat lomba kreasi hasil
kebun oleh remaja se
kaliwaru tengaran
24
Sertifikat kegiatan pentas
seni dan lomba
memperingati Hhut ke 69
25
Sertifikat gema takbir
keliling desa keteng
26
Piagam penghargaan dalam
panitia
21 agustus 2014
perlombaan tingkat SD
142
Dewan juri
3
27
Sertifikat panitia lomba ibu
10 desember 2014
Panitia
3
3 januari 2015
Pendidik
6
dan anak sehat dalam
perayaan hari kesehatan
nasional
28
Piagam penghargaan
pendidik dan guru bantu
membaca dan menulis ALQURAN kaliwaru barat
Jumlah
143
103
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Ika Dwi Yanti
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tempat dan Tanggal Lahir
: kab.Semarang,17 April 1991
Alamat
: Talok RT 19/05 Kenteng Susukan Kab.Semarang
50777
Email
: [email protected]
Pendidikan
:





RA Al-Barokah Kenteng Susukan
SD Al-Husain Krakitan Salam Magelang
SMP Al-Husain Krakitan Salam Magelang
SMA AL-Muayyad Mangkuyudan Solo
STAIN Salatiga
1996 - 1997
1998 - 2003
2004 - 2006
2007 - 2009
2010 – 2014
Yang Menyatakan,
144
Download