PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI NILAI TEMPAT MELALUI METODE BERMAIN DENGAN MEDIA KANTONG BILANGAN KELAS II MIN DALAMAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh IKA DWI YANTI NIM. 11510087 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGER (STAIN) SALATIGA 2015 1 ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI NILAI TEMPAT MELALUI METODE BERMAIN DENGAN MEDIA KANTONG BILANGAN KELAS II MIN DALAMAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh IKA DWI YANTI NIM. 11510087 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGER (STAIN) SALATIGA 2015 iii SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website :www.stainsalatiga.ac.id email : [email protected] PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama : Ika Dwi Yanti NIM : 11510087 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI NILAI TEMPAT MELALUI METODE BERMAIN DENGAN MEDIA KANTONG BILANGAN KELAS II MIN DALAMAN TAHUN 2014/ 2015 Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan. Salatiga, 7 Januari 2015 Pembimbing Eni Titikusumawati, M.Pd NIP. 19750829 200912 2003 iv v KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id email : [email protected] PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Ika Dwi Yanti NIM : 11510087 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atas temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Salatiga, 7 Januari 2015 vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Tak kan ada yang jatuh dari langit itu sia-sia, semua itu berkat usaha dan doa. Belajar diwaktu kecil bagaikan mengukir di atas batu, belajar diwaktu besar (tua) bagaikan mengukir di atas air. “Waktu adalah emas, maka gunakanlah waktu luangmu untuk selau menuntut ilmu,” PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada: Bapak dan Ibu dosen STAIN Salatiga yang telah membimbing saya dalam studi dan menyelesaikan skripsi. Ayah dan Ibuku yang kucintai. Kakak dan adikku yang aku sayangi. Suami dan Anakku tercinta yang selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi. Bapak dan Ibu Guru MIN Dalaman yang telah membatu dalam penyelesaian skripsi. Sahabatku yang selalu ada baik suka maupun duka ( Nanda,QQ,Luq,Pix ). Rekan-rekan seperjuangan PGMI STAIN Salatiga angkatan 2010. vii KATA PENGANTAR Alhamdulillah saya panjatkan puji syukur kehadirat-Mu ya Allah Subhanallahu Wata’ala, yang telah memberikan nikmat dan karunianya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga kita termasuk umatnya dan di akhirat mendapatkan syafaatnya. Amiin. Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,arahan dan bimbingan dari berbagai pihak.Oleh karena itu ucapan trimakasih yang setulus-tulusnya dari hati yang paling dalam kepada Yth: 1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga. 3. Ibu Peni Susapti, S.Si.,M.Si.selaku Ketua Program Studi PGMI STAIN Salatiga. 4. Ibu Eni Titikusumawati, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah mengarahkan dan memberi petunjuk serta meluangkan waktu dan perhatian dalam penulisan skripsi ini. 5. Bapak ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan bagian akademik STAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada saya. 6. Karyawan-karyawati STAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bentuan kepada penulis. 7. Bapak Kepala sekolah MIN Dalaman beserta jajarannya yang telah memberikan ijin dan masukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 8. Kedua orang tuaku yang selalu mendukung baik moril maupun spiritual dalam studi penulis. 9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu kelancaran studi penulis. viii Akhir ucap semoga amal baik Bapak/Ibu diberikan yang berlipat ganda serta mendapat Ridho-Nya, hanya kepada Allah jugalah kita berserah diri, sambil kulantunkan do’a semoga skripsi ini ada manfaatnya bagi semua orang. Amin Ya Rabbal’alamin. ix ABSTRAK Yanti, Ika Dwi. 2014. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Nilai Tempat melalui Metode Bermain Kantong Bilangan pada Siswa Kelas II di MIN Dalaman Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun 2014. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Eni Titikusumawati, M. Pd. Kata kunci :Hasil belajar, materi nilai tempat, metode bermain kantong bilangan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas II di MIN Dalaman pada materi nilai tempat. Berdasarkan pengamatan awal diketahui nilai rata-rata siswa kelas II pada materi nilai tempat yaitu 47,65. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar yaitu kurangnya perencanaan dalam mengolah materi yang akan diajarkan. Masalah utama yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah apakah pembelajaran matematika melalui metode bermain kantong bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan nilai tempat kelas II MIN Dalaman tahun 2014? Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas II MIN Dalaman dengan jumlah 22 siswa. Data pada penelitian ini diperoleh dari lembar pengamatan, soal evaluasi berupa essay, dokumentasi, dan angket umpan balik pada pembelajaran nilai tempat melalui metode bermain kantong bilangan. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kelas II MIN Dalaman merasakan perubahan dalam memahami nilai tempat bilangan dan menunjukkan bahwa metode bermain kantong bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II MIN Dalaman dalam materi nilai tempat dengan dibuktikan adanya peningkatan hasil belajar. Siklus I presentase ketuntasan mencapai 36,37 dengan siswa yang tuntas dengan nilai ≥70 ada 8 siswa. Siklus II presentase ketuntasan mencapai 77,2 dengan siswa yang tuntas dengan nilai ≥70 ada 17 siswa. Siklus III presentase ketuntasan mencapai 90 dengan siswa yang tuntas dengan nilai ≥70 ada 20 siswa. x DAFTAR ISI SAMPUL JUDUL……………………………………………………………. I LEMBAR BERLOGO……………………………………………………….. Ii JUDUL……………………………………………………………………….. Iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………... Iv HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN………………………………. V PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN…………………………………… Vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………………………… Vii KATA PENGANTAR……………………………………………………….. Viii ABSTRAK…………………………………………………………………… X DAFTAR ISI…………………………………………………………………. Xi DAFTAR TABEL……………………………………………………………. Xiv DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….... Xv DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………… Xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……………………………………………. 1 B. Rumusan Masalah………………………………………………….. 5 C. Tujuan Penelitian…………………………………………………… 5 D. Hipotesis Penelitian……………………………………………….... 6 E. Manfaat Penelitian…………………………………………………. 7 F. Definisi Operasional……………………………………………….. 8 G. Metode Penelitian………………………………………………….. 9 1. Rancangan Penelitian………………………………………….. 9 2. Subjek Penelitian………………………………………………. 11 xi 3. Instrumen Penelitian................................................................... 12 4. Pengumpulan Data……………………………………………... 13 5. Analisis Data…………………………………………………… 14 H. Sistematika Penulisan……………………………………………… 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar…………………….....…………........................................... 18 1. Pengertian Belajar…………………………………..…………… 18 2. Ciri-ciri Belajar…………………………………… ………….... 19 3. Tujuan Belajar…………………………………..............………. 20 4. Prinsip-prinsip Belajar…………………………....…………….. 21 5. Pengertian Hasil Belajar…………………………………………. 22 6. Penilaian Hasil Belajar…………...........................................…… 23 B. Materi Nilai Tempat ………………………………………………... 26 C. Metode Bermain Kantong Bilangan .................................................. 28 1. Pengertian Metode …………………........................................... 28 2. Prinsip-prinsip Metode………...................................................... 29 3. Jenis-jenis Metode......................................................................... 29 4. Pengertian Bermain........................................................................ 31 5. Manfaat Bermain............................................................................ 32 6. Permainan Kantong Bilangan....................………...……………. 34 D. Hasil Penelitian yang Relevan……………………………………….. 35 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MIN Dalaman ....................................................... 37 B. Pelaksanaan Penelitian………………………………………………. 39 xii 1. Siklus I………………………………………………………….. 40 2. Siklus II…………………………………………………………. 45 3. Siklus III……………………………………………………….. 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ………………………..................................…....... 54 B. Deskripsi Hasil Penelitian PerSiklus………....……………………….. 55 1. Siklus I………………………………………………………… 55 2. Siklus II……………………………………………………….. 63 3. Siklus III………………………………………………………. 72 C. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………………….... 82 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan………………………………………………................ 89 B. Saran……………………………………………………………….. 90 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN xiii DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Rekapitilasi Lembar Pengamatan Siswa Siklus I Tabel 4.2 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Guru Siklus I Tabel 4.3 Hasil Tes Formatif Siklus I Tabel 4.4 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Siswa Siklus II Tabel 4.5 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Guru Siklus II Tabel 4.6 Hasil Tes Formatif Siklus II Tabel 4.7 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Siswa Siklus I Tabel 4.8 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Guru Siklus II Tabel 4.9 Angket Umpan Balik Siswa Tabel 4.10 Hasil Tes Formatif Siklus III Tabel 4.11 Perbandingan Persentase Hasil Belajar Siswa Tabel 4.12 Perbandingan Nilai Tes Formatif Siswa xiv DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Perubahan Hasil Belajar Siswa 82 Gambar 4.12 Diagram Perubahan Rata-rata Aktivitas Siswa 84 xv DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III Lampiran 4 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I Lampiran 5 Lembar pengamatan Siswa Siklus II Lampiran 6 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III Lampiran 7 Lembar Pengamatan Guru Siklus I Lampiran 8 Lembar Pengamatan Guru Siklus II Lampiran 9 Lembar Pengamatan Guru Siklus III Lampiran 10 Angket Umpan Balik Siswa Lampiran 11 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Siswa Siklus I Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Siswa Siklus II Lampiran 13 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Siswa Siklus III Lampiran 14 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Guru Siklus I Lampiran 15 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Guru Siklus II Lampiran 16 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Guru Siklus III Lampiran 17 Rekapitulasi Angket Umpan Balik Siswa Lampiran 18 Foto Kegiatan Lampiran 19 Nota Pembimbing xvi Lampiran 20 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 21 Surat Permohonan Ijin Penelitian Lampiran 22 Surat keterangan penelitian Lampiran 23 Nilai SKK Mahasiswa Lampiran 24 Daftar Riwayat Hidup xvii BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan zaman yang semakin maju, terutama dalam era globalisasi dituntut dan dibutuhkan sumber daya manusia yang benar-benar siap menghadapi tantangan pada masa depan. Menyadari hal tersebut guru dituntut untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia yang cerdas, terampil, dan kreatif. Menyadari hal tersebut maka guru harus terus meningkatkan kemampuan dan kualitas pembelajaran di kelasnya. Matematika menurut Sujono (dalam buku Fathani, 2009 : 19) diartikan sebagai cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan terorganisasi secara sistematik. Selain itu matematika merupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logik dan masalah yang berhubungan dengan bilangan. Sedangkan matematika menurut Sumantri (dalam buku Hartiny, 2010 : 12) adalah pengetahuan yang tidak kurang pentingnya dalam kehidupan seharihari. Oleh karena itu tujuan pengajaran matematika ialah agar peserta didik dapat berkonsultasi dengan mempergunakan angka-angka dan bahasa dalam matematika. Mata pelajaran matematika juga merupakan kajian yang sangat penting karena bersentuhan langsung dengan kehidupan sehari-hari. Pembelajaran matematika berkaitan dengan persoalan menghitung, sehingga setiap saat 1 digunakan, tetapi disisi lain mata pelajaran ini menjadi menakutkan bagi sebagian siswa karena memiliki tingkat kesulitan yang lebih dibanding mata pelajaran lainnya. Matematika lekat sekali dengan sosok guru yang otoriter dan selalu membawa tongkat, rutan yang setia mendampingi selama mengajar. Belum lagi matematika yang menyajikan banyak sekali rumus menjadi rumusan masalah baru yang dihadapi oleh para siswa. Padahal sebenarnya matematika dapat lebih disederhanakan cara mempelajarinya karena matematika sangatlah lekat dengan kehidupan siswa sehari-hari. Untuk itu,sangat penting untuk dicari penyebabnya sehingga dapat ditemukan solusi yang tepat agar pembelajaran matematika diminati oleh semua siswa. Secara klasikal nilai tes formatif siswa belum memenuhi KKM,adapun KKM yang di tentukan dari sekolah 6,0. Dari 22 siswa baru 8 siswa yang memenuhi KKM atau sebesar 36,37%, sedangkan sisanya masih berada di bawah KKM , rata-rata kelas hanya mencapai 47,65. Ini berarti masih banyak siswa yang belum menguasai materi-materi yang diajarkan dalam Matematika. Dari informasi yang saya peroleh dari pihak guru matematika siswa kelas II di MIN Dalaman, salah satu materi yang sulit dikuasai oleh siswa adalah materi Nilai Tempat. Banyak siswa yang mendapatkan hasil belajar rendah dalam materi tersebut dengan alasan materi tersebut sulit untuk dipahami. Hasil observasi yang telah peneliti lakukan,terdapat beberapa masalah yang menyebabkan hasil belajar rendah pada materi Nilai Tempat,diantaranya 2 yaitu: pemahaman siswa tentang isi dan maksud soal yang terkait dengan Nilai Tempat masih relatif lemah, proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru bukan pada siswa sehingga terkesan monoton dan berjalan satu arah akibatnya tidak ada umpan balik dari siswa, siswa akan merasa bosan sehingga banyak yang tidak memperhatikan dan bermain sendiri dalam mengikuti pelajaran di kelas. Hal ini disebabkan oleh faktor guru kurang kreatif dalam mengelola pembelajaran baik dalam menentukan metode maupun media yang diperlukan. Untuk mengatasi masalah tersebut guru yang baik harus dapat menggunakan metode yang baru dan menggunakan media yang baru. Misalnya dengan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan dapat tercipta bila guru menggunakan metode yang bervariasi dan relevan dengan materi yang akan diajarkan. Selain itu, siswa akan merasa tertarik mempelajari matematika, mencoba, dan membuktikan sendiri, sehingga akan memperkuat kemampuan kognitifnya. dengan demikian tujuan pembelajaran matematika dapat tercapai. Berdasarkan uraian di atas bahwa penerapan metode bermain kantong bilangan dalam pembelajaran matematika khususnya pada konsep nilai tempat di harapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa. Metode bermain dalam Nilai Tempat ini menggunakan kantong bilangan. Dengan kantong bilangan tersebut siswa dapat memahani Nilai Tempat secara mudah dan menyenangkan, sehingga melalui media ini di harapkan siswa lebih 3 termotivasi dan tumbuh rasa percaya diri dalam memecahkan konsep pembelajaran matematika. Metode pembelajaran bermain menurut Hidayatullah (2008 : 4) merupakan salah satu metode pembelajaran yang inovatif karena siswa belajar sambil bermain,siswa tidak merasa jenuh dan bosan di dalam kelas. Bermain merupakan cara untuk bereksplorasi dan bereksperimen dengan dunia sekitar sehingga anak akan menemukan sesuatu dari pengalaman bermain. Sedangkan menurut Hurlock (dalam bukunya Hidayatullah, 2008 : 4) menyatakan bahwa bermain adalah aktivitas yang menyenangkan, serius, dan sukarela, dimana anak berada dalam dunia yang tidak nyata atau sesungguhnya. Bermain bersifat menyenangkan karena anak diikat oleh sesuatu yang menyenangkan, dengan tidak banyak memerlukan pemikiran. Bermain bersifat serius karena bermain memberikan kesempatan untuk meningkatkan perasaan anak untuk menguasai sesuatu untuk memunculkan rasa menjadi manusia penting. Bermain bersifat tidak nyata karena anak berada di luar kenyataan, dan memasuki suatu dunia imajiner. Melalui pembelajaran dengan metode bermain kantong bilangan diharapkan lebih efektif, karena peserta didik akan belajar lebih aktif dalam berfikir dan memahami materi secara berkelompok dan peserta didik dapat lebih mudah menyerap materi pembelajaran, serta kematangan pemahaman terhadap jumlah materi pelajaran. Kemampuan awal peserta didik merupakan prasyarat yang harus dimiliki peserta didik agar dapat mengikuti pelajaran 4 dengan baik sehingga di mungkinkan peserta didik yang mempunyai latar belakang kemampuan awal yang baik akan dapat mengikuti pelajaran dengan mudah. Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas tentang “ PENINGKATAN HASIL BELAJAR METODE MATEMATIKA MATERI NILAI TEMPAT MELALUI BERMAIN KANTONG BILANGAN KELAS II MIN DALAMAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 “. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut “Apakah dengan pembelajaran matematika melalui metode bermain kantong bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Nilai Tempat kelas II MIN Dalaman tahun pelajaran 2014/2015”. C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa materi Nilai Tempat mata pelajaran matematika kelas II MIN Dalaman tahun pelajaran 2014/2015. D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan 5 Hipotesis merupakan jawaban sementara atas masalah yang hendak dipecahkan ( Basrowi, 2008 : 90 ). Dengan demikian hipotesis penelitian yang akan dilaksanakan adalah: “Penggunaan metode bermain kantong bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran matematika kelas II MIN Dalaman tahun pelajaran 2014/2015”. 2. Indikator Keberhasilan Penerapan media kantong bilangan bisa di katakan efektif apabila yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan adalah : a. Secara Individu Adanya peningkatan pemahaman siswa pada materi Nilai Tempat yaitu mencapai KKM (kriteria ketuntasan minimal ) ≥ 70 b. Secara Klasikal Presentase sebanyak 80% dari total siswa dalam satu kelas mendapat nilai ≥ 70. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Didapatkan sebuah pengetahuan baru mengenai pembelajaran matematika melalui metode bermain kantong bilangan pada siswa kelas II MIN Dalaman tahun pelajaran 2014/2015. 2. Manfaat Praktis 6 a. Bagi Siswa Meningkatnya prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran matematika materi Nilai Tempat melalui metode bermain kantong bilangan. b. Bagi Guru Diperolehnya metode pembelajaran yang tepat dan inovatif dalam meningkatkan hasil belajar matematika bagi siswa kelas II MIN Dalaman tahun pelajaran 2014/2015. c. Bagi Sekolah Memperoleh masukan tentang metode mengajar untuk perbaikan proses pembelajaran yang dapat meningkatkan mutu pendidikan sekolah. d. Bagi Peneliti Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam mengembangkan kreatifitas dan inovasinya yang dilakukan dalam bentuk penelitian. F. Definisi Operasional Agar penelitian tidak menyimpang terlalu jauh dan dapat terarah dengan baik dari tujuan yang diharapkan maka perlu adanya definisi istilah sebagai berikut: 7 1. Hasil Belajar Matematika Menurut Hartiny (2010 : 33) hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang di peroleh. Menurut Sumantri dalam bukunya ( Hartiny, 2010 : 12) matematika adalah pengetahuan yang tidak kurang pentingnya dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan pengajaran matematika agar peserta didik dapat berkonsultasi dengan mempergunakan angka-angka dan bahasa dalam matematika. 2. Materi Nilai Tempat Nilai tempat memiliki makna yang penting dalam system pengangkaan, yaitu suatu system yang digunakan untuk member nama bilangan dan menuliskan angka.nilai tempat memberikan makna terhadap suatu angka dalam suatu bilangan terrtentu tergantung pada kedudukan angka tersebut dalam bilangan (Firnamawaty, 2003 : 12). 3. Metode Bermain Kantong Bilangan Metode adalah cara yang digunakan guru, yang dalam menjalankan tugas mengajarnya dan merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran (Hartiny, 2010 : 18). Mengajar bagi seorang guru dituntut dalam penggunaan metode yang tepat. Seorang guru yang baik akan memahami dengan baik metode yang digunakannya. 8 Bermain merupakan cara untuk bereksplorasi dan bereksperimen dengan dunia sekitar sehingga anak akan menemukan sesuatu dari pengalaman bermain (Hidayatullah, 2008 : 4). G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau yang di sebut PTK. Penelitian tindakan kelas adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2010 : 18). PTK di gunakan untuk meneliti semua kegiatan yang ada dikelas. PTK akan di laksanakan dalam empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. a. Perencanaan Perencanaan merupakan proses yang akan dilakukan untuk mengurangi masalah yang ada dikelas. Perencanaan disusun agar dalam pelaksanaanya memiliki panduan dan dapat terarah. adapun kegiatan yang akan dilakukan adalah: 1). Menyiapkan materi tentang Nilai Tempat Ratusan Puluhan dan Satuan. 2). Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang Nilai Tempat Ratusan Puluhan dan Satuan. 3). Menyiapkan soal atau post test tentang Nilai Tempat untuk mengetahui hasil belajar siswa. 9 4). Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa tentang Nilai Tempat Ratusan Puluhan dan Satuan. b. Pelaksanaan Pelaksanaan dalam penelitian ini melaksanakan apa yang sudah direncanakan,yaitu melakukan tindakan kelas yang terutama melaksanakan RPP yang sudah disiapkan. Dalam pelaksanaannya pembelajaran terdiri dari pendahuluan, inti, dan penutup. c. Pengamatan Dalam tahap pengamatan peneliti mengamati hal yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar di kelas. Pengamatan dilakukan guna mengetahui sejauh mana keberhasilan yang sudah dicapai dalam meningkatkan hasil belajar siswa. d. Refleksi Refleksi( reflecting) adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Data-data yang diperoleh dari pembelajaran yang diamati, kemudian dievaluasi untuk mengetahui hasil yang akan dipergunakan untuk memperbaiki siklus selanjutnya sampai mencapai hasil yang diinginkan. Adapun gambaran tahap penelitian (Suyadi, 2010 : 50) adalah sebagai berikut: perencanaan 10 Refleksi SIKLUS I pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan n Pengamatan ? Gambar 1.1 Siklus PTK (Suyadi, 2011 : 50). 2. Lokasi, Waktu, dan Subyek Penelitian a. Lokasi penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Dalaman Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Sekolah ini dipilih menjadi tempat penelitian karena perlu adanya pengembangan model pembelajaran bagi guru untuk meningkatkan prestasi kinerja guru dan keaktifan siswa. b. Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan kurang lebih satu bulan pada semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015 di MIN Dalaman Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. 11 c. Subyek Penelitian Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas II MIN Dalaman Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang yang berjumlah 22 siswa. Siswa kelas II MIN Dalaman dipilih sebagai subyek penelitian karena perlu adanya pembaharuan pengajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan menjadikan siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Penelitian ini dikhususkan pada mata pelajaran matematika mengenai nilai tempat melalui metode bermain kantong bilangan. 3. Instrumen Penelitian Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: a. Lembar Observasi 1. Lembar observasi bagi guru, digunakan untuk mengamati kegiatan guru secara langsung dalam proses pembelajaran menggunakan metode observasi. 2. Lembar observasi bagi siswa, digunakan untuk mengemati kegiatan siswa dalam proses pembelajaran secara langsung menggunakan metode observasi. b. Tes Formatif yang peneliti gunakan berupa tes tertulis berkaitan dengan materi ajar. Tes ini diberikan pada akhir pembelajaran. Teknik ini peneliti gunakan untuk mengukur hasil belajar nilai tempat 12 sekaligus mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran, dan siswa dikatakan telah mencapai tingkat penguasaan apabila telah memperoleh minimal 80% dari target pembelajaran. c. Dokumentasi Dokumentasi adalah untuk mengumpulkan data dengan menggunakan dokumen yang berupa catatan, transkip nilai, kamera, dokumen hasil kerja siswa, presensi siswa, dan dokumen lain yang mendukung. Dokumentasi ini peneliti gunakan untuk mmengetahui dan menggali informasi tentang pemahaman siswa yang implementasinya pada perolehan nilai sebagai hasil akhir. 4. Pengumpulan Data Dalam penelitian tindakan kelas ini metode yang akan digunakan dalam mengumpulkan data yaitu observasi, tes, dan dokumentasi. a. Observasi Metode ini akan dipandu menggunakan lembar pengamatan yang dilakukan dengan bantuan guru lain dalam mengumpulkan datanya. Lembar observasi ini disusun untuk mencatat perkembangan pembelajaran selama penelitian tindakan kelas berlangsung. b. Tes Dalam mengumpulkan data peneliti membuat soal dan menggunakan lembar tertulis guna mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi. 13 c. Dokumentasi Dalam dokumentasi yang peneliti gunakan adalah mendokumentasikan segala kegiatan penelitian tindakan kelas baik ketika persiapan maupun ketika berlangsung. Dokumentasi tersebut dapat berupa perencanaan pembelajaran, hasil pekerjaan siswa, dan foto yang menggambarkan keadaan proses pembelajaran. d. Analisis Data Semua data yang telah kita peroleh dan kita kumpulkan pada dasarnya untuk menguji atau membuktikan kebenaran hipotesis. Benar tidaknya dugaan ituakan dibuktikan melalui data yang kita peroleh dari lapangan. Oleh sebab itu pada tahap ini data sebagaimana adanya harus dianalisa, diolah, dan disusun sedemikian rupa sehingga bisa digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan. Dalam membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan dilakukan analisis sebagai berikut : a. Secara Individu Adanya peningkatan pemahaman siswa pada materi Nilai Tempat yaitu mencapai KKM (kriteria ketuntasan minimal ) ≥ 70 b. Secara Klasikal 14 Presentase sebanyak 80% dari total siswa dalam satu kelas mendapat nilai ≥ 70. Ketuntasan secara klasikal dengan menggunakan rumus sebagai berikut : x 100% Rumus tersebut digunakan untuk mengukur kompetensi siswa secara klasikal. G. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pembahasan dalam skripsi ini, maka disusun sistematika: 1. Bagian Awal Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar berlogo, halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan ketulisan, pernyataan keaslian tulisan, moto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran. 2. Bagian Isi BAB 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitin D. Hipotesis E. Manfaat Penelitian F. Definisi Operasional 15 G. Metodologi Penelitian : Rancangan Penelitan, Subyek Penelitian, Langkah-langkah Penelitian,Instrument Penelitian, Tehnik Pengumpulan Data dan Analisis Data BAB II Kajian Pustaka Mengenai kajian pustaka yang berisi: A. Belajar dan Hasil Belajar Matematika B. Materi Nilai Tempat C. Metode Bermain Kantong Bilangan D. Hasil Penelitian yang Relevan BAB III Pelaksanaan Penelitian Pada bab ini penyajian data yang peneliti peroleh dari penelitian meliputi A. Subjek Penelitian B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I C. Deskripsi Pelaksanaa Penelitian Siklus II D. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus III BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Pembahasan Hasil Penelitian yang telah dilakukan serta perbandingan hasil belajar antar siklus. BAB V Penutup A. Kesimpulan B. Saran 3. Bagian Akhir Bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar riwayat hidup penulis. 16 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Hasil Belajar Matematika 1. Belajar a. Pengertian Belajar Belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang. Pengetahuan keterampilan, kebiasaan, kegemaran, dan sikap seseorang terbentuk, dimodifikasi dan berkembang disebabkan belajar. Karena itu seseorang dikatakan belajar, bila dapat diasumsikan dalam diri orang 17 itu menjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku (Herman Hudojo, 1998 : 1). Belajar menurut Sumadi ( dalam buku Lilik dkk, 2009 : 18 ) adalah : 1). Bahwa belajar itu membawa perubahan, baik yang aktual maupun yang potensial. 2). Bahwa perubahan itu pada pokoknya mendapatkan kecakapan baru 3). Bahwa perubahan itu terjadi karena adanya usaha/disengaja. Belajar dapat dikatakan sebagai proses, artinya dalam belajar akan terjadi suatu proses intelektual, fisik, dan mentl guna mengubah perilaku siswa. Kegiatan tersebut dapat diwujudkan dalam proses aktivitas melihat, membuat, mengamati, menyelesaikan masalah atau persoalan, dan menyimak. Ada 4 pilar yang perlu diperhatikan dalam belajar yaitu belajar untuk mengetahui ( learning to know ), belajar untuk berbuat( learning to do ), belajar untuk hidup bersama ( learning to live together ), dan belajar untuk menjadi ( learning to be ). Semua itu harus dapat diterapkan pada proses belajar di sekolah dasar baik di dalam kelas maupun di luar kelas. 18 Dengan demikian dapat disimpulkan belajar adalah perubahan tingkah laku pada individu-individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri. Jadi dapat dikatakan bahwa belajar itu serangkaian kegiatan jiwa raga yang menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya. b. Ciri-ciri Belajar Ciri-ciri belajar menurut Baharuddin ( dalam buku Lilik, 2009 : 18 ) meliputi : Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku, Perubahan perilaku dari hasil belajaritu relatif permanen, Perubahan tingkah laku tidak harus diamati pada saat berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa jadi bersifat potensial, Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman, dan Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan. c. Tujuan Belajar Mengenai tujuan belajar itu sebenarnya sangat banyak dan bervariasi. Tujuan belajar menurut ( Sardiman, 2009 : 26) ada tiga jenis yaitu: 1). Untuk Mendapatkan Pengetahuan 19 Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. Tujuan inilah yang memiliki kecenderungan lebih besar perkembangannya di dalam kegiatan belajar. 2). Penanaman Konsep dan Keterampilan Penanaman konsep atau merumuskan konsep juga memerlukan suatu keterampilan. Jadi soal keterampilan yang bersifat jasmani maupun rohani. Keterampilan jasmaniah adalah keterampilan yang dapat dilihat, diamati, sehingga akan menitik beratkan pada keterampilan gerak dari anggota tubuh seseorang tyang sedang belajar. Sedangkan keterampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu berurusan dengan masalah keterampilan yang dilihat bagaimana ujung pangkalnya, tetapi lebih abstrak, menyangkut persoalan penghayatan, dan keterampilan berpikir serta kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep. 3). Pembentukan sikap 20 Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku, dan pribadi anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Pembentuka sikap mental dan perilaku anak didik, tidak tertlepas dari penanaman nilai-nilai. Oleh karena itu, guru tidak sekedar pengajar, tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai itu kepada anak didiknya. d. Prinsip-prinsip Belajar Prinsip belajar menurut Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono adalah sebagai berikut: 1). Perhatian dan motivasi 2). Keaktifan 3). Keterlibatan langsung/berpengalaman 4).Pengulangan 5). Tantangan 6). Balikan dan penguatan 7). Perbedaan individual. 2. Hasil Belajar Matematika a). Pengertian Hasil Belajar 21 Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah mengalami proses pembelajaran dan dapat diukur melalui pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan sintesis, yang diraih siswa dan merupakan tingkat penguasansetelah menerima pengalaman belajar. Adapun hasil belajar tersebut meliputi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik (Sam’s, 2010 : 37). Menurut ( Dimyati, 2002 : 239) faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya: 1). Faktor intern belajar a). Sikap terhadap belajar b). Motivasi belajar c). Konsentrasi belajar d). Mengolah bahan belajar e). Menyimpan perolehan hasil belajar f). Menggali hasil belajar yang tersimpan g). Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar h). Rasa percaya diri siswa i). Intelegensi dan keberhasilan belajar 22 j). Kebiasaan belajar k). Cita-cita siswa. 2). Faktor Ekstern belajar a). Guru sebagai pembina belajar b). Prasarana dan sarana pembelajaran c). Kebijakan penilaian d). Lingkungan sosial siswa di sekolah e). Kurikulum sekolah. Berdasarkan uraian di atas jelas pada prinsipnya faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dibedakan menjadi 2 faktor yaitu: Faktor internal dan Faktor Eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu yang terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial. b). Penilaian Hasil Belajar Pengertian penilaian ( dalam buku Sudjana, 2005 : 3 ) penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tetentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Sedangkan penilaian 23 hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. c). Fungsi dan Tujuan Penilaian Fungsi dari penilaian adalah: 1). Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional. 2). Sebagai umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar. 3). Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada orang tuanya. Sedangkan tujuan penilaian adalah: 1). Mendiskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya. 2). Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan. 3). Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta stategi pelaksanaannya. 24 4). Memberikan pertanggungjawaban dari pihak sekolah ke pihakpihak yang berkepentingan ( Sudjana, 2005 : 3). d). Jenis dan Sistem Penilaian Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, tes prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam tiga jenis penilaian (Djamarah, 2006: 106) sebagai berikut: 1). Penilaian Formatif Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk belajar mengajar bahan tetentu dalam waktu tertentu. 2). Penilaian Subsumatif Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajararn tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tetentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar siswa. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan dalam mementukan nilai rapor. 3). Tes Sumatif 25 Tes ini digunakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam suatu periode belajar tertentu. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusunperingkat atau sebagai ukuran mutu sekolah. B. Materi Nilai Tempat ( Yang diaplikasikan dalam pemilihan metode bermain kantong bilangan ). Suatu sistem numerisasi disebut sistem tempat jika nilai dari lambanglambang yang digunakan menerapkan aturan tempat, sehingga lambang yang sama mempunyai nilai yang tidak sama karena tempatnya berbeda. Pengertian nilai tempat menurut (Firmanawaty, 2003 : 12) memiliki makna yang penting dalam sistem pengangkaan, yaitu suatu sistem yang digunakan untuk memberi nama bilangan dan menuliskan angka. Nilai tempat memberikan makna terhadap suatu angka dalam suatu bilangan tertentu tergantung pada kedudukan angka tersebut dalam bilangan. Contoh : 23 dan 32 Angka 2 pada bilangan 23 memiliki nilai berbeda dengan angka 2 pada bilangan 32 karena tempatnya berbeda. Angka 3 pada bilangan 23 bernilai 3 satuan dan angka 3 pada bilangan 32 bernilai 3 puluhan. Hal ini 26 membuktikan bahwa tempat atau posisi suatu angka dalam lambang bilangan menentukan nilai tempatnya. Sistem nilai tempat yang digunakan masa kini adalah sistem Hindu Arab. Sistem ini menentukan sepuluh lambang dasar (pokok) yang disebut angka (digit), yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Pemilihan sepuluh angka dipengaruhi oleh banyaknya seluruh jari-jari tangan (kaki) yaitu sepuluh, sehingga sistem ini lebih dikenal dengan sebutan sistem desimal ( Mutijah dkk, 2009 : 10). Di dalam sistem desimal, penulisan lambang bilangan menggunakan pengelompokan kelipatan sepuluh: 1. Bilangan-bilangan dari nol sampai dengan sembilan dilambangkan sama dengan lambang angka. Nol = 0 Satu = 1 Dua = 2 , dan seterusnya sampai dengan, Sembilan = 9. 2. Bilangan yang satu lebihnya dari bilangan sembilan disebut sepuluh. Bilangan sepuluh terdiri atas sepuluh satuan. Pengelompokan sepuluh satuan menjadi satu menghasilkan satu puluhan. 27 Lambang kelipatan sepuluh adalah: 20 dua puluh, memuat dua puluhan, dan seterusnya sampai, 90 sembilan puluh, memuat sembilan puluhan. 3. Bilangan-bilangan yang memuat puluhan dan satuan dilambangkan sesuai dengan banyaknya puluhan dan banyaknya satuan yang tidak dapat terkelompokkan menjadi puluhan. 4. Dengan jalan yang sama pengelompokan dilakukan untuk sepuluh puluhan,sepuluh-sepuluh puluhan, dan seterusnya, masing-masing dengan sebutan atau nama tertentu. Sepuluh puluhan = seratus, ditulis 100 Sepuluh sepuluh puluhan = sepuluh ratusan = seribu, ditulis 1.000. C. Metode Bermain Kantong Bilangan 1. Metode a). Pengertian Metode Metode adalah cara yang digunakan guru, yang dalam menjalankan tugas mengajarnya dan merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran (Hartiny, 2010 : 18). Mengajar bagi seorang guru dituntut dalam penggunaan metode yang tepat. seorang guru yang baik akan memahami dengan baik metode yang digunakannya. b). Prinsip-prinsip Metode : 28 Menurut Udin S.Winataputra (1994 : 4) ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode mengajar diantaranya: 1). Metode mengajar harus memungkinkan dapat memberikan rasa ingin tahu siswa terhadap pelajaran. 2). Metode mengajar memungkinkan dapat memberikan peluang untuk berekspresi yang kreatif dalam aspek seni. 3). Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk menemukan terhadap suatu topik masalah. 4). Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk mandiri. 5) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi belajarnya. c). Jenis-jenis Metode Dalam mengenalkan dan meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa, maka dapat dilakukan dengan beberapa metode. Beberapa metode yang dapat dipergunakan dalam mengenalkan dan meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa, antara lain : 29 a. Metode ceramah Adalah cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa. b. Metode tanya jawab Adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. c. Metode diskusi Yaitu cara penyajian pelajaran, dimana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama. d. Metode demonstrasi Yaitu cara penyajian bahan pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. e. Metode bermain Adalah cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan merancang pelajaran tertentu untuk dilakukan sambil bermain (Sam’s, 2010 : 26). 30 2. Bermain Kantong Bilangan a). Pengertian Bermain Bermain merupakan cara untuk bereksplorasi dan bereksperimen dengan dunia sekitar sehingga anak akan menemukan sesuatu dari pengalaman bermain ( Hidayatullah, 2008 : 4 ) sedangkan bermain menurut (Anggani, 2000 : 1) adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau menghasilkanpengertian tanpa atau mempergunakan memberikan alat informasi, yang memberi kesenangan maupun mengembangkan imajinasi pada anak. Di dalam kelas, metode bermain memberi kesempatan luas kepada guru untuk menjalin hubungan dengan peserta didik. Guru dapat menjadi pembina, fasilitator, dan rekan kerja. Pembahasan penyelesaian produk, perencanaan, dan pemecahan masalahadalah pokok bahasan yang dilakukan baik di dalam kelas maupun di luar kelas. a. Manfaat Bermain Adalah: 1. Meningkatkan perkembangan aspek fisik Bila anak mendapat kesempatan untuk melakukan kegiatan yang banyak gerakan-gerakan tubuh akan membuat tubuh anak menjadi sehat. 31 2. Meningkatkan perkembangan aspek sosial Dengan meningkatnya usia, anak perlu berpisah dengan pengasuh atau ibunya, ia perlu diyakinkan bahwa perpisahan itu hanya sementara sehingga anak dibiarkan berinteraksi sendiri dengan teman dan orang lain. 3. Meningkatnya perkembangan aspek motorik kasar maupun motorik halus Artinya dengan permainan anak akan menjadi terampil dapat menggerakkan anggota motoriknya. 4. Meningkatkan aspek kognisi Pengetahuan yang luas, daya nalar, kreatifitas (daya cipta), kemampuan berbahasa serta daya ingat yang kesemuanya merupakan konsep dasar. Konsep dasar ini diperoleh anak pra sekolah dengan bermain. b). Permainan Kantong Bilangan Tujuan utama dalam pembelajaran nilai tempat ini adalah agar peserta didik dapat memahami nilai tempat pada suatu bilangan, dan membedakan makna angka dan bilangan. Kantong dari kertas yang digunakan tersebut akan menuntun anak memahami nilai tempat (Firmanawaty, 2003 :13). 32 Langkah-langkah pembelajaran dengan media kantong bilangan adalah sebagai berikut: 1. Sediakan kantong kain/kantong plastik/kantong dari kertas karton. 2. Sediakan kartu-kartu bertuliskan angka 0-9. 3. Nyatakan kantong tersebut secara berurutan sesuai nilai tempat, mulai dari satuan, puluhan, ratusan, dan seterusnya dalam urutan kiri ke kanan. 4. Mintalah anak memasukkan angka 3 pada kantong ratusan, 2 pada kantong puluhan, dan 9 pada kantong satuan. 5. Tanyakan berapakah bilangan yang dapat diperoleh ( jawaban : 329). 6. Ajarkan anak membaca jawaban tersebut sebagai “ tiga ratus dua puluh sembilan”. 7. Ulangi beberapa kali sehingga anak mengerti dan memahami posisi dan nilai tempat suatu bilangan. D. Hasil Penelitian yang Relevan Beberapa hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan topik penelitian ini yaitu penelitian tentang metode pembelajaran dengan bermain yang akan dijadikan sebagai kajian pustaka dalam penelitian. Penelitian tersebut dilakukan oleh Septi Dwi Indriastuti (2011), dan Tsalis Hidayati (2012). 33 Septi Dwi Indriastuti (2011) menulis skripsi berjudul Upaya Meningkatkan prestasi belajar matematika melalui metode bermain pada siswa kelas II SD N Ngargoloko, kecamatan Ampel, kabupaten Boyolali. Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya peningkatan prestasi siswa, dibuktikan dengan adanya peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I, dari 25 siswa yang dinyatakan tuntas 14 siswa atau 56%. Pada siklus II terdapat peningkatan sebanyak 16%, yaitu jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 18 siswa atau 72%. Pada siklus III terdapat peningkatan lagi 12%, yaitu naik menjadi 21 siswa atau 84% sudah tuntas. Dengan demikian metode bermain sangat efektif digunakan pada mata pelajaran matematika kelas II, sub bahasan mengurutkan dan menyusun bilangan. Tsalis Hidayati (2012) dalam penelitiannya yang berjudul peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran matematika operasi hitung perkalian dengan metode bermain kartu pada siswa kelas III MI Dadapayam II Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang menjelaskan bahwa penggunaan metode bermain kartu dapat meningkatkan prestasi belajar matematika, dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar siswa dari sebelum penerapan yaitu 6 siswa (40%) yang memenuhi KKM dan sesudah penerapan metode bermain kartu yaitu 13 (86,67%) siswa yang memenuhi KKM atau pembelajaran matematika siswa kelas III MI Dadapayam II mengalami peningkatan sebesar 46,67%. 34 Sehingga dari peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan metode bermain kartu dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III MI Dadapayam Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang pada mata pelajaran matematika operasi hitung perkalian. Itsna Nur Azizah (2010) dalam penelitiannya yang berjudul upaya meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran matematika melalui metode belajar sambil bermain pada siswa kelas II SDN Tlompakan 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang menjelaskan bahwa penggunaan metode belajar sambil bermain dapat meningkatkan perhatian siswa, meningkatkan motivasi belajar siswa, meningkatkan prestasi belajar siswa kelas II mata pelajaran matematika. Hasil penelitian yang dilakukan Septi Dwi Indriastuti (2011), Tsalis Hidayati (2012), menunjukkan adannya peningkatan nilai rata-rata kelas dari tiap-tiap siklus. Penelitian tindakan tersebut juga relevansi dengan judul penelitian penulis yaitu Peningkatan Hasil Belajar Matematika materi nilai tempat melalui metode bermain kantong bilangan kelas II MIN Dalaman kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Kesamaan tersebut terletak baik pada masalah yang dikaji maupun penggunaan metode pembelajaran dengan bermain. 35 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subyek Penelitian 1. Gambaran umum MIN Dalaman, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Madrasah Ibtidaiyah Negeri Dalaman merupakan salah satu madrasah ibtidaiyah negeri yang berada di desa Kenteng. Berdiri di atas tanah milik negara dan merupakan gedung milik pemerintah. MIN Dalaman ini sebagai tempat pendidikan agama menurut pengamatan kami maka letaknya sangat mendukung karena jauh dari keramaian sehingga akan lebih mudah untuk menanamkan nilai-nilai agama dan sopan santun dengan di dukung keadaan lingkungan masyarakat yang agamis pula. a. Lokasi Penelitian Tempat Penelitian : MIN Dalaman, Kecamatan Susukan, Kabupaten Alamat penelitian : Dalaman Semarang Ds. Kenteng Kab.Semarang 50777 Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Nilai tempat Kelas/Semester : II/1 36 Kec.Susukan 37 b. Karakteristik Siswa Kelas II Siswa kelas II MIN Dalaman berjumlah 22 siswa, terdiri dari 12 siswa laki- laki dan 10 siswa perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut : Tabel data siswa kelas II MIN Dalaman No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Nama Anisa rahma Ana Awaliyah Anisa nur Bintang R Dita nanda Faiz S Ilham Efendi Kesawa candra maulana Kesawa candra maulani Lutfi Abdul H M. Abdul G M. Agung C Meisya Nisa Nurul H Nazwa Oktavian Raisarina S Satria Saifudin Yuliyanto Zaki Mubarok L/P P P P L P L L L P L L L P P P P L P L L L L 2. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran matematika semester I tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus. Penelitian menggunakan jam mata pelajaran matematika 38 sesuai dengan jadwal pelajaran matematika kelas II MIN Dalaman kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. Waktu pelaksanaan sebagai berikut : 1) Kegiatan siklus I : 16 Oktober 2014 2) Kegiatan siklus II : 20 Oktober 2014 3) Kegiatan siklus II : 23 Oktober 2014 B. Deskripsi siklus I 1. Perencanaan ( planning ) Tahap perencanaan pada siklus ini mencakup kegiatan sebagai berikut: a. Waktu pelaksanaan tindakan kelas siklus pertama yaitu dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2014 b. Menyiapkan RPP Menyiapkan RPP di sesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta perangkat yang akan digunakan pada siklus I. Adapun standar kompetensi dan kompetensi dasar pada siklus ini adalah : Standar Kompetensi : melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500 Kompetensi Dasar : menentukan nilai tempat puluhan dan satuan. Indikator Pencapaian Kompetensi : 1) Menentukan nilai tempat dan nilai angka suatu bilangan puluhan dan satuan. 39 2) Menentukan bentuk panjang suatu bilangan puluhan dan satuan. c. Penyiapan Perangkat Perangkat yang di siapkan dalam siklus I meliputi absebsi, lembar pengamatan, lembar penilaian, dan soal. Absensi digunakan untuk mengetahui kehadiran siswa. Lembar pengamatan disusun dalam melakukan pengamatan terhadap seluruh rangkaian proses kegiatan pembelajaran. 2. Tindakan Tindakan kelas siklus I berlangsung selama 1 kali tatap muka ( 2 x 35 menit ). Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah nilai tempat puluhan dan satuan. Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan metode belajar sambil bermain dengan media kantong bilangan. Berikut adalah langkah kegiatan tindakan kelas siklus I. a. Kegiatan Awal 1) Salam 2) Doa bersama 3) Absensi 4) Apersepsi 5) Guru mengingatkan kembali nilai tempat puluhan dan satuan. b. Kegiatan Inti a) Eksplorasi 40 Guru bersama siswa melakukan tanya jawab tentang nilai tempat puluhan dan satuan. b) Elaborasi Guru dan siswa menyediakan kantong dari kertas karton nilai tempat puluhan dan satuan. puluhan satuan mengajak siswa memahami kantong tersebut secara berurutan mulai dari puluhan dan satuan. Kantong besar bernilai besar / puluhan Kantong kecil bernilai kecil / satuan Guru membagi kartu berbentuk balok kepada siswa yang bertuliskan angka 1– 9. Mengajak siswa memasukkan kartu tersebut satu persatu ke dalam kantong bilangan puluhan dan satuan. 41 3 9 Contoh : angka 3 puluhan + 9 satuan angka 3 masuk ke kantong puluhan, nilai angkanya 30 Dan angka 9 masuk ke kantong 9 satuan, nilai angkanya 9 Mengajarkan siswa menulis bilangan tersebut dalam bentuk panjang. Contoh : 39 = 30 + 9 Menanyakan kepada siswa angka berapa yang dihasilkan. Contoh jawaban 39 Menegaskan jawaban siswa dari angka yang dihasilkan. Mengajarkan siswa membaca jawaban tersebut dengan nama bilangan. Contoh : tiga puluh sembilan. c) Konfirmasi Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang belum jelas mengenai materi nilai tempat. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada hari itu. c. Kegiatan Akhir 42 Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan dengan waktu yang ditentukan. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu rajin belajar. Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri pelajaran. Guru mengucapkan salam. 3. Observasi Kegiatan yang dilakukan Pada tahap observing adalah: Peneliti mengamati jalannya proses belajar mengajar. Aspek yang diamati antara lain : pemahaman siswa terhadap nilai tempat puluhan dan satuan, siswa dapat menetukan nilai tempat dan nilai angka sutu bilangan puluhan dan satuan, siswa dapat menulis dalam bentuk panjang suatu bilangan puluhan dan satuan. 4. Refleksi Pengamat mencatat hal- hal yang mendukung dan menghambat proses pelaksanaan pembelajaran matematika melalui metode belajar sambil bermain dengan media kantong bilangan dalam menentukan nilai tempat suatu bilangan. C. Deskripsi Siklus II 1. Perencanaan ( planning ) 43 Tahap perencanaan pada siklus ini mencakup kegiatan sebagai berikut: a. Waktu pelaksanaan tindakan kelas siklus pertama yaitu dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2014. b. Menyiapkan RPP Menyiapkan RPP di sesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta perangkat yang akan digunakan pada siklus II. Adapun standar kompetensi dan kompetensi dasar pada siklus ini adalah : Standar kompetensi : melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500 Kompetensi dasar : menentukan nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan Indikator pencapaian kompetensi : 1). Menentukan nilai tempat dan nilai angka suatu bilangan ratusan, puluhan, dan satuan 2). Menentukan bentuk panjang suatu bilangan ratusan, puluhan, dan satuan. c. Penyiapan Perangkat Perangkat yang disiapkan dalam siklus II meliputi absensi, lembar pengamatan, lembar penilaian, dan soal. Absensi digunakan untuk mengetahui kehadiran siswa. Lembar pengamatan disusun 44 dalam melakukan pengamatan terhadap seluruh rangkaian proses kegiatan pembelajaran. 2. Tindakan Tindakan kelas siklus II berlangsung selama 1 kali tatap muka ( 3 x 35 menit ). Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan. Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan metode belajar sambil bermain dengan media kantong bilangan. Berikut adalah langkah kegiatan tindakan kelas siklus II. a. Kegiatan Awal 1) Salam 2) Doa bersama 3) Absensi 4) Apersepsi 5) Guru mengingatkan kembali nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan. b. Kegiatan Inti a) Eksplorasi Guru bersama siswa melakukan tanya jawab tentang nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan. b) Elaborasi Guru dan siswa menyediakan kantong dari kertas karton nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan. 45 ratusan puluhan satuan Mengajak siswa memahami kantong tersebut secara berurutan mulai dari ratusan, puluhan, dan satuan. Kantong paling besar bernilai paling besar / ratusan Kantong sedang bernilai puluhan,dan Kantong paling kecil bernilai kecil / satuan. Guru membagi kartu berbentuk segitiga kepada siswa yang bertuliskan angka 1 – 9. Mengajak siswa memasukkan kartu tersebut satu persatu ke dalam kantong bilangan ratusan, puluhan, dan satuan. 3 9 2 Contoh : angka 3 ratusan + 9 puluhan + 2 satuan angka 3 masuk ke kantong ratusan, nilai angkanya 300 46 angka 9 masuk ke kantong puluhan, nilai angkanya 90 angka 2 masuk ke kantong satuan, nilai angkanya 2 Mengajarkan siswa menulis bilangan tersebut dalam bentuk panjang. Contoh : 392 = 300 + 90 + 2 Menanyakan kepada siswa angka berapa yang dihasilkan. Contoh jawaban 392 Menegaskan jawaban siswa dari angka yang dihasilkan. Mengajarkan siswa membaca jawaban tersebut dengan nama bilangan. Contoh : tiga ratus sembilan puluh dua c) Konfirmasi Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang belum jelas mengenai materi nilai tempat. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada hari itu. c. Kegiatan Akhir Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan dengan waktu yang ditentukan. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu rajin belajar. 47 Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri pelajaran. Guru mengucapkan salam. 3. Observasi Pada tahap observing peneliti mengamati jalannya proses belajar mengajar. Aspek yang diamati antara lain : pemahaman siswa terhadap nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan, siswa dapat menetukan nilai tempat dan nilai angka suatu bilangan ratusan, puluhan dan satuan, siswa dapat menulis dalam bentuk panjang suatu bilangan ratusan, puluhan dan satuan. 4. Refleksi Pengamat mencatat hal- hal yang mendukung dan menghambat proses pelaksanaan pembelajaran matematika melalui metode belajar sambil bermain dengan media kantong bilangan dalam menentukan nilai tempat suatu bilangan. D. Deskripsi siklus III 1. Perencanaan ( planning) Tahap perencanaan pada siklus ini mencakup kegiatan sebagai berikut : 48 a. Waktu pelaksanaan tindakan kelas siklus pertama yaitu dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober 2014 b. Menyiapkan RPP Menyiapkan RPP di sesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta perangkat yang akan digunakan pada siklus III. Adapun standar kompetensi dan kompetensi dasar pada siklus ini adalah : Standar kompetensi : melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500 Kompetensi dasar : menentukan nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan Indikator pencapaian kompetensi : 1) Menentukan nilai tempat dan nilai angka suatu bilangan ratusan, puluhan, dan satuan 2) Menentukan bentuk panjang suatu bilangan ratusan, puluhan, dan satuan. c. Penyiapan Perangkat Perangkat yang disiapkan dalam siklus III meliputi absebsi, lembar pengamatan, lembar penilaian, dan soal. Absensi digunakan untuk mengetahui kehadiran siswa. Lembar pengamatan disusun dalam melakukan pengamatan terhadap seluruh rangkaian proses kegiatan pembelajaran. 49 2). Tindakan Tindakan kelas siklus III berlangsung selama 1 kali tatap muka ( 2 x 35 menit ). Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan. Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan metode belajar sambil bermain dengan media kantong bilangan. Berikut adalah langkah kegiatan tindakan kelas siklus III. a. Kegiatan Awal 1) Salam 2) Doa bersama 3) Absensi 4) Apersepsi 5) Guru mengingatkan kembali nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan. b. Kegiatan Inti a) Eksplorasi Guru bersama siswa melakukan tanya jawab tentang nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan. b) Elaborasi Guru dan siswa menyediakan kantong dari kertas karton nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan. 50 ratusan puluhan satuan Mengajak siswa memahami kantong tersebut secara berurutan mulai dari ratusan, puluhan, dan satuan. Kantong paling besar bernilai paling besar / ratusan Kantong sedang bernilai puluhan,dan Kantong paling kecil bernilai kecil / satuan Guru membagi kartu berbentuk kotakkepada siswa yang bertuliskan angka 1 – 9. Mengajak siswa memasukkan kartu tersebut satu persatu ke dalam kantong bilangan ratusan, puluhan, dan satuan. 3 9 2 Contoh : angka 3 ratusan + 9 puluhan + 2 satuan 51 angka 3 masuk ke kantong ratusan, nilai angkanya 300 angka 9 masuk ke kantong puluhan, nilai angkanya 90 angka 2 masuk ke kantong satuan, nilai angkanya 2. Mengajarkan siswa menulis bilangan tersebut dalam bentuk panjang. Contoh : 392 = 300 + 90 + 2 Menanyakan kepada siswa angka berapa yang dihasilkan. Contoh jawaban 392 Menegaskan jawaban siswa dari angka yang dihasilkan. Mengajarkan siswa membaca jawaban tersebut dengan nama bilangan. Contoh : Tiga Ratus Sembilan Puluh Dua. c) Konfirmasi Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang belum jelas mengenai materi nilai tempat. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada hari itu. c. Kegiatan Akhir Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan dengan waktu yang ditentukan. 52 Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu rajin belajar. Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri pelajaran. Guru mengucapkan salam. 3). Observasi Kegiatan yang dilakukan pada tahap observing adalah: peneliti mengamati jalannya proses belajar mengajar. Aspek yang diamati antara lain : pemahaman siswa terhadap nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan, siswa dapat menetukan nilai tempat dan nilai angka suatu bilangan ratusan, puluhan dan satuan, siswa dapat menulis dalam bentuk panjang suatu bilangan ratusan, puluhan dan satuan. 4). Refleksi Hasil dari pengamatan dikumpulkan kemudian dianalisis. Hasil analisis dicatat untuk mengetahui setiap tahapan pengamatan sudah mengalami kenaikan dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Maka penelitian ini berhasil karena terdapat peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang dilakukan. 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II MIN Dalaman Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang yang berjumlah 22 siswa. Aspek yang diamati adalah hasil belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Indikator keberhasilan diukur dari nilai yang diperoleh siswa pada saat proses pembelajaran. Sedangkan indikator keberhasilan dari keaktifan siswa diukur dari perhatian siswa dalam menjawab pertanyaan, memecahkanan masalah berupa soal dengan menggunakan metode belajar sambil bermain dengan media kantong bilangan. Penelitian ini dilakukan dengan 3 siklus yaitu siklus I, siklus II dan siklus III dengan menggunakan metode bermain dengan media kantong bilangan. Setiap penelitian digunakan lembar pengamatan siswa, lembar pengamatan guru, lembar soal evaluasi dan angket umpan balik untuk mengukur sejauh mana keaktifan siswa dan mengukur hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran nilai tempat ( ratusan, puluhan, dan satuan ). 1. Tahapan Penelitian a. Siklus I 1). Perencanaan ( Planning ) Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2014 di kelas II dengan jumlah 22 siswa. 54 Setelah tanda pembelajaran dimulai peneliti masuk ruangan kelas II yang dipilih sebagai objek penelitian. Peneliti mengucapkan salam, doa bersama , kemudian peneliti memperkenalkan diri kepada siswa dan menanyakan kehadiran siswa pada hari itu. Peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran matematika dengan menggunakan media kantong bilangan, serta tahap-tahap yang akan dilakukan dimulai dengan memahami konsep nilai tempat dan nilai angka suatu bilangan, kemudian baru mengajarkan anak cara menempatkan bilangan sesuai dengan nilai tempatnya dengan media kantong bilangan. 2) Tindakan Siswa terlebih dahulu perlu memahami nilai tempat puluhan dan satuan dan nilai angka suatu bilangan. Nilai tempat bilangan 3 puluhan nilai angkanya 30, dan nilai tempat bilangan 9 satuan nilai angkanya 2. Kemudian guru membagikan kartu bertuliskan angka 1-9 kepada siswa. 55 Guru menjelaskan materi nilai tempat puluhan dan satuan dengan menggunakan media kantong bilangan Puluhan satuan 3 = 30 9=9 Kantong yang bentuknya besar bernilai paling besar, dan kantong yang bentuknya kecil bernilai paling kecil. Guru memandu siswa untuk maju secara acak dan memasukkan kartu angka yang sudah di bagikan ke dalam kantong bilangan puluhan atau satuan. Kemudian guru mengajarkan cara menulis bilangan dalam bentuk panjang. 39 = 30 + 9 dibaca tiga puluh sembilan. 3) Observasi Sebagai tambahan informasi bahwa penggunaan metode bermain kantong bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat mengeksplor pengetahuan siswa serta menambah pengetahuan guru mengenai metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran. Peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya bila ada hal yang kurang dipahami seperti siswa menanyakan “ apakah cara 56 menulis bilangan dalam bentuk panjang harus menggunakan tanda + ?”, selanjutnya guru menjelaskan jika suatu bilangan tidak diberi tanda + maka nilai angkanya akan berubah hasilnya. Contoh : Bilangan 39 maka dalam nilai tempat puluhan dan satuan menulis dalam bentuk panjangnya 30 + 9 = 39, jika ditulis 309 maka hasilnya akan menjadi ratusan. Karena nilai tempat bilangan menunjukkan kedudukan dari angka itu sendiri. Peneliti menanyakan kepada siswa mengenai metode bermain dengan media kantong bilangan yang telah dipelajari, seperti nilai tepat dan nilai angkanya suatu bilangan, cara menulis bilangan dalam bentuk panjang, dan cara siswa memasukkan kartu ke dalam kantong bilangan sesuai nilai tempatnya. Guru menyuruh siswa untuk menghitung atau mengerjakan soal nilai tempat puluhan dan satuan secara individu. Tingkat kemampuan siswa dinilai oleh peneliti setelah akhir pembelajaran, kemampuan siswa dalam materi nilai tempat puluhan dan satuan dijadikan peneliti sebagai sumber data utama. Berikut instrumen yang digunakan dalam penelitian: a) Lembar Pengamatan Siswa Mengamati aktivitas siswa, situasi dan kondisi kelas saat pembelajaran berlangsung dengan metode bermain dengan media kantong bilangan, lembar pengamatan siswa ini bertujuan untuk 57 mengetahui keaktifan siswa mulai awal pembelajaran sampai akhir proses pembelajaran.Dengan rekapitulasi data sebagai berikut: Tabel 4.1 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V Jumlah Rata-rata Kriteria Jumlah Rata-rata 81 85 79 79 78 75 76 81 80 81 78 80 81 85 87 79 64 85 83 72 75 73 6,75 7 6,6 6,6 6,5 6,25 6,3 6,75 6,7 6,75 6,5 6,7 6,75 7 7,25 6,6 5,3 7 6,9 6 6,25 6,1 144,55 6,57 K (Kuat) Kriteria K K K K K K K K K K K K K K K K S K K K K K Kriteria Rata-rata : 0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah (SR) 2, 0 – 3, 39 : Rendah 58 (R) 4, 0 – 5, 99 : Sedang (S) 6, 0 – 7, 99 : Kuat (K) 8, 0 – 10, 0 : Sangat Kuat 59 (SK) b) Lembar Pengamatan Guru Selama proses pembelajaran, peneliti dibantu oleh observer atau guru kelas untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui keterampilan atau kemampuan guru dalam mengajar mata pelajaran matematika melalui metode bermain dengan media kantong bilangan. Berikut rekapitulasi hasil pengamatan guru dalam pembelajaran matematika melalui metode bermain dengan media kantong bilangan : Tabel 4. 2 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I NO 1 2 3 4 5 Keterampilan/kemampuan guru dalam mengajar Kemampuan guru dalam kegiatan awal pembelajaran Kemampuan guru dalam kegiatan eksplorasi Kemampuan guru dalam kegiatan elaborasi Kemampuan guru dalam kegiatan konfirmasi Kemampuan guru dalam kegiatan akhir pembelajaran Jumlah Rata-rata Jumlah Rata-rata Kriteria 36 7,2 K 16 8 SK 35 8,75 SK 26 8,6 SK 26 8,6 SK 139 41,15 8,17 SK Kriteria Rata- rata : 0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah (SR) 2, 0 – 3, 39 : Rendah (R) 4, 0 – 5, 99 : Sedang (S) 6, 0 – 7, 99 :Kuat (K) 60 8, 0 – 10, 0 :Sangat kuat (SK) c) Nilai Hasil Belajar Mengamati nilai hasil belajar siswa setelah menggunakan metode bermain dengan media kantong bilangan dengan melakukan penilaian. Tabel 4. 3 Hasil Tes Formatif Siklus I No 1 2 T3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Nama Anisa Ana Anisa nur Bintang Dita Faiz Ilham Lutfi Lana Lani M. Abdul M. Agung Meisya Nisa Nurul Nazwa Oktavian Raisarina Satria Saifudin Yulianto Zaki Jumlah Rata-rata KKM 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 61 Nilai 60 70 60 70 60 50 50 75 65 60 55 55 75 80 80 60 30 75 75 40 50 50 1345 61,13 Keterangan Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tabel 4.3 di atas dapat disimpulkan bahwa pada siklus I belum menunjukkan peningkatan yang memuaskan. Nilai siklus I hanya 8 siswa yang mencapai KKM yang ditetapkan. Rata-rata kelas yang didapat masih juga belum memuaskan yaitu hanya 61,13. Persentase ketuntasan dari penelitian siklus I dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: 4) Refleksi Nilai yang diperoleh pada siklus I belum memuaskan karena baru 8 siswa dari 22 anak yang dinyatakan tuntas dengan nilai KKM yang ditentukan peneliti sebesar ≥70. Empat belas anak dinyatakan masih belum tuntas dalam mengikuti pembelajaran nilai tempat puluhan dan ratusan. Penerapan metode bermain dengan media kantong bilangan pada mata pelajaran matematika siklus I masih kurang menarik bagi siswa. Hal ini dikarenakan tidak fokusnya siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus I ini, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut: 62 a) Perhatian siswa belum bisa sepenuhnya terfokus pada pembelajaran. b) Siswa belum bisa mengikuti pelajaran matematika melalui metode bermain dengan media kantong bilangan dengan baik. c) Kemampuan siswa untuk memahami materi nilai tempat juga belum maksimal, sehingga guru harus mengulang-ulang materi. d) Guru lebih memahami kemampuan siswa secara individu. b. Siklus II 1) Perencanaan ( Planning ) Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2014 di kelas II dengan jumlah 22 siswa. Setelah tanda pembelajaran dimulai peneliti masuk ruangan kelas II yang dipilih sebagai objek penelitian. Peneliti mengucapkan salam, doa bersama , kemudian peneliti memperkenalkan diri kepada siswa dan menanyakan kehadiran siswa pada hari itu. Sebelum mempelajari nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan, guru terlebih dahulu mengingatkan pelajaran yang telah diajarkan, mengingatkan nilai tempat ratusan puluhan dan satuan. 63 Guru menyiapkan perangkat pembelajaran seperti absensi, lembar pengamatan, lembar penilaian dan soal. 2) Tindakan Siswa terlebih dahulu perlu memahami nilai tempat ratusan puluhan dan satuan dan nilai angka suatu bilangan. Nilai tempat bilangan 2 ratusan nilai angkanya 200, 3 puluhan nilai angkanya 30, dan nilai tempat bilangan 9 satuan nilai angkanya 2. Kemudian guru membagikan kartu berbentuk segitiga bertuliskan angka 1-9 kepada siswa. Guru menjelaskan materi nilai tempat ratusan puluhan dan satuan dengan menggunakan media kantong bilangan. Ratusan 64 satuan satuan 2 = 200 3 = 30 9=9 Kantong yang bentuknya paling besar bernilai paling besar, kantong yang bentuknya tanggung bernilai tengah dan kantong yang bentuknya kecil bernilai paling kecil. Guru memandu siswa untuk maju secara acak dan memasukkan kartu angka yang sudah di bagikan ke dalam kantong bilangan puluhan atau satuan. Kemudian guru mengajarkan cara menulis bilangan dalam bentuk panjang. 239 = 200 + 30 + 9 dibaca dua ratus tiga puluh sembilan. 3 ) Observasi Sebagai tambahan informasi bahwa penggunaan metode bermain kantong bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat mengeksplor pengetahuan siswa serta menambah pengetahuan guru mengenai metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran. Peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya bila ada hal yang kurang dipahami seperti siswa menanyakan “ apakah cara menulis bilangan dalam bentuk panjang harus menggunakan tanda + 65 ?”, selanjutnya guru menjelaskan jika suatu bilangan tidak diberi tanda + maka nilai angkanya akan berubah hasilnya. Contoh : Bilangan 239 maka dalam nilai tempat puluhan dan satuan menulis dalam bentuk panjangnya 200 + 30 + 9 = 239, jika ditulis 200309 maka hasilnya akan menjadi ribuan. Karena nilai tempat bilangan menunjukkan kedudukan dari angka itu sendiri. Selanjutnya peneliti menanyakan kepada siswa mengenai metode bermain dengan media kantong bilangan yang telah dipelajari, seperti nilai tempat dan nilai angkanya suatu bilangan, cara menulis bilangan dalam bentuk panjang, dan cara siswa memasukkan kartu ke dalam kantong bilangan sesuai nilai tempatnya. Kemudian menyuruh siswa untuk menghitung atau mengerjakan soal nilai tempat ratusan puluhan dan satuan secara individu. Tingkkat kemampuan siswa dinilai oleh peneliti setelah akhir pembelajaran, kemampuan siswa dalam materi nilai tempat ratusan puluhan dan satuan dijadikan peneliti sebagai sumber data utama. Berikut instrumen yang digunakan dalam penelitian: a) Lembar Pengamatan Siswa Mengamati aktivitas siswa, situasi dan kondisi kelas saat pembelajaran berlangsung dengan metode bermain kantong bilangan, lembar pengamatan siswa ini bertujuan untuk mengetahui keaktifan 66 siswa mulai awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Dengan rekapitulasi data sebagai berikut: Tabel 4.4 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Nama Siswa Jumlah Ratarata A 91 7,5 B 95 7,9 C 89 7,4 Kriteria Rata-rata : D 82 6,8 E 79 6,5 F 84 7 G 78 6,5 H 89 7,4 I 83 6,9 J 83 6,9 K 78 6,5 L 79 6,5 M 93 7,75 N 91 7,5 O 93 7,75 P 83 6,9 Q 67 5,5 R 78 6,5 S 73 6 T 70 5,8 U 77 6,4 V 74 6,1 Jumlah 149 Rata-rata 6,77 Kriteria K Kriteria : 0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah (SR) 2, 0 – 3, 39 : Rendah 67 (R) Kriteria K K K K K K K K K K K K K K K K S K K S K K 4, 0 – 5, 99 : Sedang (S) 6, 0 – 7, 99 : Kuat (K) 8, 0 – 10, 0 : Sangat Kuat (SK) b) Lembar Pengamatan Guru Selama proses pembelajaran, peneliti dibantu oleh observer atau guru kelas untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui keterampilan atau kemampuan guru dalam mengajar mata pelajaran matematika melalui metode bermain dengan media kantong bilangan. Berikut rekapitulasi hasil pengamatan guru dalam pembelajaran matematika melalui metode bermain dengan media kantong bilangan : Tabel 4. 5 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II NO 1 2 3 4 5 Keterampilan/kemampuan guru dalam mengajar Kemampuan guru dalam kegiatan awal pembelajaran Kemampuan guru dalam kegiatan eksplorasi Kemampuan guru dalam kegiatan elaborasi Kemampuan guru dalam kegiatan konfirmasi Kemampuan guru dalam kegiatan akhir pembelajaran Jumlah 68 Jumlah Rata-rata Kriteria 43 8,2 SK 17 8,5 SK 36 9 SK 24 8 SK 25 8,3 SK 145 42 Rata-rata Kriteria Rata- rata : 0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah 2, 0 – 3, 39 : Rendah 4, 0 – 5, 99 : Sedang 6, 0 – 7, 99 : Kuat 8, 0 – 10, 0 : Sangat kuat c) Nilai Hasil Belajar 8,52 SK (SR) (R) (S) (K) (SK) Mengamati nilai hasil belajar siswa setelah menggunakan metode bermain dengan media kantong bilangan dengan melakukan penilaian. Tabel 4. 6 Hasil Tes Formatif Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Nama Anisa Ana Anisa nur Bintang Dita Faiz Ilham Lutfi Lana Lani M. Abdul M. Agung Meisya Nisa Nurul Nazwa Oktavian Raisarina Satria Saifudin Yulianto Zaki Jumlah KKM 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 69 Nilai 70 80 75 80 70 65 70 85 70 70 65 70 85 80 90 70 30 100 100 55 65 70 1615 Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Rata-rata 73,40 Tabel 4.6 di atas dapat disimpulkan bahwa pada siklus II sudah menunjukkan peningkatan yang memuaskan. Dari nilai siklus II terdapat 17 siswa yang sudah mencapai KKM yang ditetapkan. Ratarata kelas yang didapat sudah cukup baik, yaitu 73,40. Dari rekapitulasi hasil nilai yang diperoleh siswa dapat digambarkan dengan diagram di bawah ini : Persentase ketuntasan dari penelitian siklus I dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: 70 4) Refleksi Nilai yang diperoleh pada siklus II cukup memuaskan karena ada peningkatan yang semula hanya ada 8 siswa yang tuntas tetapi pada siklus II ini meningkat menjadi 17 siswa yang nilainya sudah mencapai KKM yang ditentukan peneliti sebesar ≥70. Masih terdapat 5 anak dinyatakan masih belum tuntas dalam mengikuti pembelajaran nilai tempat ratusan puluhan dan ratusan. Penerapan metode bermain dengan media kantong bilangan pada mata pelajaran matematika siklus II siswa sudah mulai senang dengan diterapkannya metode bermain kantong bilangan tersebut. Siswa mulai aktif bertanya dan menyenangi materi nilai tempat. Tetapi masih ada beberapa anak yang belum bisa fokus mengikuti pembelajaran nilai tempat ini. Hal ini dikarenakan siswa tersebut tidak suka dengan mata pelajaran matematika. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus II ini, peneliti dapat menemukan kelemahan dan kelebihan pembelajaran sebagai berikut: a) Terdapat sebagian siswa belum bisa sepenuhnya terfokus pada pembelajaran. b) Siswa sudah bisa mengikuti pelajaran matematika melalui metode bermain kantong bilangan dengan baik. 71 c) Kemampuan siswa untuk memahami materi nilai tempat sudah cukup baik,sehingga guru tidak perlu mengulang-ulang materi. d) Guru lebih memahami kemampuan siswa secara individu. b. Siklus III 1) Perencanaan ( Planning ) Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus III dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober 2014 di kelas II dengan jumlah 22 siswa. Setelah tanda pembelajaran dimulai peneliti masuk ruangan kelas II yang dipilih sebagai objek penelitian. Peneliti mengucapkan salam, doa bersama , kemudian peneliti memperkenalkan diri kepada siswa dan menanyakan kehadiran siswa pada hari itu. Sebelum mempelajari nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan, guru terlebih dahulu mengingatkan pelajaran yang telah diajarkan, mengingatkan nilai tempat ratusan puluhan dan satuan. Guru menyiapkan perangkat pembelajaran seperti absensi, lembar pengamatan, lembar penilaian dan soal. 2) Tindakan Siswa terlebih dahulu perlu memahami nilai tempat ratusan puluhan dan satuan dan nilai angka suatu bilangan. 72 Nilai tempat bilangan 3 ratusan nilai angkanya 300, 3 puluhan nilai angkanya 30, dan nilai tempat bilangan 9 satuan nilai angkanya 2. Kemudian guru membagikan kartu berbentuk kotak bertuliskan angka 1-9 kepada siswa. Guru menjelaskan materi nilai tempat ratusan puluhan dan satuan dengan menggunakan media kantong bilangan. Ratusan satuan satuan 3 = 300 3 = 30 9=9 Kantong yang bentuknya paling besar bernilai paling besar, kantong yang bentuknya tanggung bernilai tengah dan kantong yang 73 bentuknya kecil bernilai paling kecil. Guru memandu siswa untuk maju secara acak dan memasukkan kartu angka yang sudah di bagikan ke dalam kantong bilangan puluhan atau satuan. Kemudian guru mengajarkan cara menulis bilangan dalam bentuk panjang. 339 = 300 + 30 + 9 dibaca tiga ratus tiga puluh sembilan. 3 ) Observasi Sebagai tambahan informasi bahwa penggunaan metode bermain dengan media kantong bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat mengeksplor pengetahuan siswa serta menambah pengetahuan guru mengenai metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran. Peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya bila ada hal yang kurang dipahami seperti siswa menanyakan “ apakah cara menulis bilangan dalam bentuk panjang harus menggunakan tanda + ?”, selanjutnya guru menjelaskan jika suatu bilangan tidak diberi tanda + maka nilai angkanya akan berubah hasilnya. Contoh : Bilangan 339 maka dalam nilai tempat puluhan dan satuan menulis dalam bentuk panjangnya 300 + 30 + 9 = 339, jika ditulis 300309 maka hasilnya akan menjadi ribuan. Karena nilai tempat bilangan menunjukkan kedudukan dari angka itu sendiri. 74 Peneliti menanyakan kepada siswa mengenai metode bermain dengan media kantong bilangan yang telah dipelajari, seperti nilai tempat dan nilai angkanya suatu bilangan, cara menulis bilangan dalam bentuk panjang, dan cara siswa memasukkan kartu ke dalam kantong bilangan sesuai nilai tempatnya. Kemudian menyuruh siswa untuk menghitung atau mengerjakan soal nilai tempat ratusan puluhan dan satuan secara individu. Tingkkat kemampuan siswa dinilai oleh peneliti setelah akhir pembelajaran, kemampuan siswa dalam materi nilai tempat ratusan puluhan dan satuan dijadikan peneliti sebagai sumber data utama. Berikut instrumen yang digunakan dalam penelitian: a) Lembar Pengamatan Siswa Mengamati aktivitas siswa, situasi dan kondisi kelas saat pembelajaran berlangsung dengan metode bermain kantong bilangan. bertujuan untuk mengetahui keaktifan siswa mulai awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Dengan rekapitulasi data sebagai berikut: Tabel 4.7 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus III No Nama Siswa Jumlah Ratarata Kriteria 1 2 3 4 A B C D 84 86 83 90 7 7,1 6,9 7,5 K K K K 75 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 E 82 F 85 G 84 H 82 I 85 J 82 K 86 L 84 M 88 N 93 O 93 P 84 Q 68 R 90 S 79 T 71 U 82 V 80 Jumlah Rata-rata Kriteria Kriteria Rata- rata : 6,8 7 7 6,8 7 6,8 7,1 7 7,3 7,75 7,75 7 5,6 7,5 6,5 5,9 6,8 6,6 150,7 6,85 K K K K K K K K K K K K K S K K S K K 0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah (SR) 2, 0 – 3, 39 : Rendah (R) 4, 0 – 5, 99 : Sedang (S) 6, 0 – 7, 99 : Kuat (K) 8, 0 – 10, 0 : Sangat Kuat (SK) b) Lembar Pengamatan Guru Selama proses pembelajaran, peneliti dibantu oleh observer atau guru kelas untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui keterampilan atau kemampuan guru 76 dalam mengajar mata pelajaran matematika melalui metode bermain dengan media kantong bilangan. Berikut rekapitulasi hasil pengamatan guru dalam pembelajaran matematika melalui metode bermain dengan media kantong bilangan : Tabel 4. 8 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus III NO 1 2 3 4 5 Keterampilan/kemampuan guru dalam mengajar Kemampuan guru dalam kegiatan awal pembelajaran Kemampuan guru dalam kegiatan eksplorasi Kemampuan guru dalam kegiatan elaborasi Kemampuan guru dalam kegiatan konfirmasi Kemampuan guru dalam kegiatan akhir pembelajaran Jumlah Rata-rata Jumlah Rata-rata Kriteria 43 8,6 SK Kriteria Rata- rata : 0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah 2, 0 – 3, 39 : Rendah 4, 0 – 5, 99 : Sedang 6, 0 – 7, 99 : Kuat 8, 0 – 10, 0 : Sangat kuat c) Angket Umpan Balik 77 19 9 SK 36 9 SK 24 8 SK 25 8,3 SK 147 42,9 8,64 SK (SR) (R) (S) (K) (SK) Sebagai umpan balik siswa terhadap proses pembelajaran nilai tempat melalui metode bermain dengan media kantong bilangan, dan berikut adalah data angket umpan balik yang diberikan pada kelas II. Tabel 4. 9 Angket Umpan Balik No Nama Jml presentase Kriteria siswa 1 A 2 B 3 C 4 D 5 E 6 F 7 G 8 H 9 I 10 J 11 K 12 L 13 M 14 N 15 O 16 P 17 Q 18 R 19 S 20 T 21 U 22 V Jumlah Rata-rata 8 9 10 9 8 10 10 10 9 9 9 10 9 10 9 9 5 8 9 6 7 8 I91 Pedoman penilaian : 80% 90% 100% 90% 80% 100% 100% 100% 90% 90% 90% 100% 90% 100% 90% 90% 50% 80% 90% 60% 70% 80% 1910 86 Kriteria : 78 SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS S SS SS SS SS SS SS P= Tidak Senang : ≤ 32% Keterangan : Senang : ≤ 33% - 66% Sangat Senang : ≤ 67% - 100% P = Presentase F = Frekuensi N = Jumlah butir pertanyaan d) Nilai Hasil Belajar Mengamati nilai hasil belajar siswa setelah menggunakan metode bermain dengan media kantong bilangan dengan melakukan penilaian. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Nama Anisa Ana Anisa nur Bintang Dita Faiz Ilham Lutfi Lana Lani M. Abdul M. Agung Meisya Nisa Nurul Nazwa Oktavian Raisarina Tabel 4. 10 Hasil Tes Formatif Siklus III KKM Nilai Keterangan 70 80 Tuntas 70 100 Tuntas 70 80 Tuntas 70 90 Tuntas 70 80 Tuntas 70 70 Tuntas 70 80 Tuntas 70 100 Tuntas 70 80 Tuntas 70 80 Tuntas 70 80 Tuntas 70 80 Tuntas 70 100 Tuntas 70 90 Tuntas 70 100 Tuntas 70 70 Tuntas 70 50 Belum tuntas 70 100 Tuntas 79 19 20 21 22 Satria Saifudin Yulianto Zaki Jumlah Rata-rata 70 70 70 70 100 60 70 70 1810 82,27 Tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tabel 4.10 di atas dapat disimpulkan bahwa pada siklus III sudah menunjukkan peningkatan yang sangat memuaskan. Siswa 80% sudah memahami materi nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan. Dari nilai siklus III hanya terdapat 2 siswa yang belum bisa mencapai KKM yang ditetapkan. Rata-rata kelas yang didapat sudah cukup baik, yaitu 82,27. Dari rekapitulasi hasil nilai yang diperoleh siswa dapat digambarkan dengan diagram di bawah ini: Persentase ketuntasan dari penelitian siklus I dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: 3) Refleksi Nilai yang diperoleh pada siklus III cukup memuaskan karena terdapat banyak peningkatan yang semula hanya ada 8 siswa yang 80 tuntas tetapi pada siklus III ini meningkat menjadi 20 siswa yang nilainya sudah mencapai KKM yang ditentukan peneliti sebesar ≥70. Masih terdapat 2 siswa yang sama pada siklus II dinyatakan masih belum tuntas dalam mengikuti pembelajaran nilai tempat ratusan puluhan dan ratusan. Keadaan 2 siswa tersebut di dalam kelas pun juga tidak bisa dengan serius mendengarkan penjelasan dari guru, di tambah lagi di dalam kelas selalu bermain ( gojeg/rame) sendiri. Siswa tersebut memang perlu bimbingan belajar khusus tentang mata pelajaran matematika.Untuk itu setelah penelitian ini selesai diharapkan guru bisa memberikan latihan-latihan soal dan menerangkan kembali materi yang belum dikuasai 2 siswa tersebut secara terus-menerus. Refleksi pada siklus III yaitu di dapatkan metode pembelajaran yang tepat untuk mata pelajaran matematika yaitu metode belajar sambil bermain kantong bilangan karena semua siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan mendapatkan hasil yang baik. B. Pembahasan Hasil Penelitian Pembelajaran dengan metode bermain merupakan salah satu metode pembelajaran yang inovatif karena siswa belajar sambil bermain,siswa tidak merasa jenuh dan bosan di dalam kelas. Bermain merupakan cara untuk bereksplorasi dan bereksperimen dengan dunia sekitar sehingga anak akan menemukan sesuatu dari pengalaman bermain. 81 Bermain merupakan cara untuk bereksplorasi dan bereksperimen dengan dunia sekitar sehingga anak akan menemukan sesuatu dari pengalaman bermain ( Hidayatullah, 2008 : 4 ). Metode bermain adalah cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan merancang pelajaran tertentu untuk dilakukan sambil bermain (Sam’s, 2010 : 26). Metode ini sangat mudah diterima anak, karena anak tidak terfokus monoton hanya kepada guru tetapi anak juga aktif dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Dengan diterapkannya metode belajar sambil bermain anak tidak cepat merasa bosan. Di dalam kelas, metode bermain memberi kesempatan luas kepada guru untuk menjalin hubungan dengan peserta didik. Pembelajaran matematika pada siswa kelas II dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan melalui metode bermain kantong bilangan. Selain memahami materi nilai tempat siswa juga dapat aktif bereksplor melalui metode bermain dengan menyenagkan. Kemampuan siswa dapat dilihat dari meningkatnya siswa yang mencapai nilai KKM, seperti meningkatnya diagram pada setiap siklus. Setelah melakukan berbagai kegiatan mulai dari siklus I, siklus II, dan siklus III diperoleh data nilai matematika menggunakan metode bermain kantong bilangan. 82 Berdasarkan data-data yang terkumpul dalam penelitian materi nilai tempat, maka diketahui bahwa penggunaan metode bermain pada pembelajaran nilai tempat dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan metode ini ternyata siswa dapat menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan nilai hasil belajar siswa selama pembelajaran berlangsung. Berdasarkan uraian di atas, menunjukkan bahwa penggunaan metode belajar sambil bermain kantong bilangan yang diterapkan dalam materi nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Perbandingan persentase ketuntasan yang diperoleh siswa kelas II dapat dilihat dalam tabel dibawah ini: Tabel 4.11 Perbandingan Persentase Hasil Belajar Siswa No. Pelaksanaan Jumlah Penelitian Rata-rata % kelas Ketuntasan Tuntas Belum Tuntas 1. Siklus I 1345 61,13 36,37% 8 siswa 14 siswa 2. Siklus II 1615 73,40 77,27% 17 siswa 5 siswa 3. Siklus III 1810 82,27 83 90% 20 siswa 2 siswa Dari tabel perbandingan di atas dapat digambarkan dalam diagram dibawah ini: 100 80 60 persentase 40 20 0 Siklus I Siklus II Siklus III Gambar 4.11 Perbandingan Perubahan Persentase Hasil Belajar Siswa Rekapitulasi persentase ketuntasan yang diperoleh setiap siklus juga mengalami peningkatan. Kriteria yang digunakan peneliti dalam penelitian nilai tempat dengan metode bermain yaitu apabila jika persentase ketuntasan klasikal mencapai ≥75% maka penelitian dikatakan berhasil. Siklus I persentase ketuntasan yang diperoleh baru mencapai 36,37% dengan siswa yang tuntas dengan nilai KKM ≥70 baru ada 8 siswa. pada siklus II siswa yang tuntas meningkat menjadi 17 siswa dengan persentase 77,27%. Siklus ke III persentase ketuntasan sudah mencapai 90% dengan siswa yang tuntas berjumlah 20 siswa, sehingga penggunaan metode bermain dengan media kantong bilangan dikatakan berhasil dengan baik karena persentase sudah melebihi target yang ditentukan peneliti. 84 Tabel 4.13 Perbandingan Nilai Tes Formatif Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Nama Anisa Ana Anisa nur Bintang Dita Faiz Ilham Lutfi Lana Lani M. Abdul M. Agung Meisya Nisa Nurul Nazwa Oktavian Raisarina Satria Saifudin Yulianto Zaki Jumlah Rata-rata Siklus I 60 70 60 70 60 50 50 75 65 60 55 55 75 80 80 60 30 75 75 40 50 50 1345 61,13 Siklus II 70 80 75 80 70 65 70 85 70 70 65 70 85 80 90 70 30 100 100 55 65 70 1615 73,40 Siklus III 80 100 80 90 80 70 80 100 80 80 80 80 100 90 100 70 50 100 100 60 70 70 1810 82,27 Tabel 4.13 data perolehan nilai siswa dari siklus I, II dan III di atas dapat digambarkan perubahan perolehan nilai dengan gambar diagram di bawah ini: 85 120 100 80 Siklus 1 60 Siklus II Siklus III 40 20 0 A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V Gambar 4. 13 Perubahan Rata-rata Aktivitas siswa Berdasarkan data diagram di atas dapat diketahui bahwa setiap siklus siswa mengalami perubahan dalam meningkatan hasil pembelajaran. Rata-rata kelas yang diperoleh kelas II juga meningkat, pada siklus I rata-rata kelas mencapai 61,13 dengan siswa yang tuntas dengan nilai ≥70 baru mencapai 8 siswa dan siswa yang mendapat nilai ≤70 ada 14 siswa, pada siklus II mengalami peningkatan dengan siswa yang mendapat nilai ≥70 bertambah menjadi 17 siswa dan yang dibawah ≤70 ada 5 siswa dengan rata-rata kelas meningkat menjadi 73,40 dan pada siklus yang ke III rata-rata kelas sudah mencapai 82,27 dan siswa yang memperoleh nilai ≥70 mencapai 20 siswa dan ada 2 siswa yang nilainya masih dibawah KKM atau ≤70, dikarenakan kedua siswa tersebut perlu bimbingan khusus dan memang berpikirnya masih lambat. 86 Meningkatnya pemahaman siswa pada materi nilai tempat karena motivasi siswa yang sangat tinggi pada mata pelajaran matematika dengan menggunakan metode bermain dengan media kantong bilangan. Metode pembelajaran yang tepat yang dapat memberikan semangat siswa dalam belajar matematika khususnya pada materi nilai tempat ratusan puluhan dan satuan. Melalui proses belajar yang dialami siswa sendiri maka siswa menjadi tertarik, sehingga tumbuh minat dan kreativitas untuk belajar. Salah satu metode pembelajaran yang sesuai dengan permasalahan pembelajaran yang ada adalah dengan menggunakan metode bermain dengan media kantong bilangan, yaitu suatu metode yang dilakukan guru dengan merancang pembelajaran tertentu yang dilakukan sambil bermain. Harapan setelah diterapkannya metode ini, maka pemahaman siswa terhadap materi nilai tempat akan meningkat. Setelah diterapkannya metode bermain kantong bilangan kepada siswa kelas II MIN Dalaman, peneliti menyebarkan angket umpan balik untuk memberikan jawaban dan pendapat menurut pilihan jawaban yang telah disediakan dengan keinginan mereka setelah mendapat metode bermain dengan media kantong bilangan pada mata pelajaran matematika. 87 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di MIN Dalaman, dapat disimpulkan bahwa materi nilai tempat melalui metode bermain dengan media kantong bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II MIN Dalaman Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun 2014. Metode belajar sambil bermain kantong bilangan yang menekankan pada proses pembelajaran yang tidak terfokus atau monoton kepada guru tetapi siswa bisa bereksplorasi dengan bermain kantong bilangan tersebut. Jadi siswa tidak merasa cepat bosan berada di dalam kelas dalam mengikuti pembelajaran matematika. Hasil belajar nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan melalui metode bermain dengan media kantong bilangan dibuktikan dengan meningkatnya hasil belajar setiap siklus. Indikator keberhasilan yang ditentukan peneliti yaitu ≥70, pada siklus I siswa yang tuntas berjumlah 8 siswa dengan presentase ketuntasan sebanyak 36,37%. Siklus II siswa yang tuntas bertambah menjadi 17 siswa dengan presentase ketuntasan mencapai 77,2%. Siklus III siswa yang tuntas mencapai 20 siswa dengan presentase ketuntasan mencapai 90%. Berarti dengan menggunakan metode bermain dengan media 88 kantong bilangan siswa dapat mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan peneliti. B. Saran 1. Guru harus lebih kreatif, inovatif dan variatif dalam menggunakan metode ataupun media pembelajaran dan harus mampu melakukan inovasi dalam melaksanakan pembelajaran yang disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan. 2. Guru harus mampu melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, agar pemikiran siswa dapat berkembang dan dapat meningkatkan perilaku belajar yang baik. 3. Pihak sekolah atau komite harus mampu memberikan dukungan kepada guru-guru dalam mengembangkan pembelajaran yang inovatif. 89 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Siklus 1 Madrasah : MIN Dalaman Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : II / 1 Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit A. Standar Kompetensi Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500. B. Kompetensi Dasar Menentukan nilai tempat ratusan, puluhan, satuan. C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menentukan nilai tempat dan nilai angka suatu bilangan puluhan dan satuan. 2. Menentukan bentuk panjang suatu bilangan puluhan dan satuan. D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menentukan nilai tempat dan nilai angka suatu bilangan puluhan dan satuan. 2. Siswa dapat menentukan bentuk panjang suatu bilangan puluhan dan satuan. E. Karakter Siswa yang Diharapkan Mandiri Kerja keras Disiplin Tanggungjawab Percaya diri. F. Materi Ajar Nilai tempat dan bentuk panjang suatu bilangan puluhan dan satuan. G. Metode Pembelajaran Tanyajawab Bermain kantong bilangan Penugasan 90 H. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal a. Salam b. Doa bersama c. Absensi d. Apersepsi e. Guru mengingatkan kembali nilai tempat puluhan dan satuan. 2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi Guru bersama siswa melakukan tanya jawab tentang nilai tempat puluhan dan satuan. b. Elaborasi Guru dan siswa menyediakan kantong dari kertas karton nilai tempat puluhan dan satuan. puluhan satuan mengajak siswa memahami kantong tersebut secara berurutan mulai dari puluhan dan satuan. Kantong besar bernilai besar / puluhan Kantong kecil bernilai kecil / satuan Guru membagi kartu berbentuk balokkepada siswa yang bertuliskan angka 1– 9. Menga jak siswa memasukkan kartu tersebut satu persatu ke dalam kantong bilangan puluhan dan satuan. 91 3 9 Contoh : angka 3 puluhan + 9 satuan angka 3 masuk ke kantong puluhan, nilai angkanya 30 Dan angka 9 masuk ke kantong 9 satuan, nilai angkanya 9 Mengajarkan siswa menulis bilangan tersebut dalam bentuk panjang. Contoh : 39 = 30 + 9 Menanyakan kepada siswa angka berapa yang dihasilkan. Contoh jawaban 39 Menegaskan jawaban siswa dari angka yang dihasilkan. Mengajarkan siswa membaca jawaban tersebut dengan nama bilangan. Contoh : tiga puluh sembilan. c. Konfirmasi Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang belum jelas mengenai materi nilai tempat. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada hari itu. 3. Kegiatan Akhir a. Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan dengan waktu yang ditentukan. b. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu rajin belajar. c. Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri pelajaran. d. Guru mengucapkan salam. I. Sumber Belajar Buku Matematika kelas 2 J. Evaluasi Prosedur Penilaian : akhir/hasil Bentuk Tes : tes tertulis Bentuk Soal : uraian Alat Penilaian : item soal Instrumen Penilaian : Jawablah pertanyaan di bawah ini ! 92 Tulislah nilai tempat dan nilai bilangannya 1. 74 Nilai tempat 7 adalah ....... nilainya ....... Nilai tempat 4 adalah ....... nilainya ....... 2. 32 Nilai tempat 3 adalah ....... nilainya ....... Nilai tempat 2 adalah .......nilainya ....... Tulislah puluhan dan satuannya 3. 45 diartikan ....... puluhan ....... satuan 4. 28 diartikan ....... puluihan .......satuan 5. 69 diartikan ....... puluhan ....... satuan 6. 93 Puluhan Satuan 7. Puluhan 52 Satuan Tulislah dalam bentuk panjang 8. 24 = ...... + .......... 9. 67 = ....... + ......... 10. 38 = + ......... 1. 2. 3. 4. 5. ...... Jawaban ! Puluhan, nilainya 70 Satuan, nilainya 4 Puluhan, nilainya 30 Satuan, nilainya 2 4 puluhan, 5 satuan 2 puluhan, 8 satuan 6 puluhan, 9 satuan 93 6. Angka 9 puluhan, angka 3 satuan 7. Angka 5 puluhan, angka 2 satuan 8. 20 + 4 9. 60 + 7 10. 30 + 8 Penilaian Benar x 10 = 10 x 10 = 100 94 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Siklus II Madrasah : MIN Dalaman Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : II / 1 Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit K. Standar Kompetensi Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500. L. Kompetensi Dasar Menentukan nilai tempat ratusan, puluhan, satuan. M. Indikator Pencapaian Kompetensi 3. Menentukan nilai tempat dan nilai angka suatu bilangan ratusan, puluhan, dan satuan. 4. Menentukan bentuk panjang suatu bilangan ratusan, puluhan, dan satuan. N. Tujuan Pembelajaran 3. Siswa dapat menentukan nilai tempat dan nilai angka suatu bilangan ratusan,puluhan, dan satuan. 4. Siswa dapat menentukan bentuk panjang suatu bilangan ratusan, puluhan, dan satuan. O. Karakter Siswa yang Diharapkan Mandiri Kerja keras Tanggung jawab Disiplin Percaya diri. P. Materi Ajar Nilai tempat dan bentuk panjang suatu bilangan ratusan, puluhan, dan satuan. Q. Metode Pembelajan Tanyajawab 95 Bermain kantong bilangan Penugasan R. Kegiatan Pembelajaran 4. Kegiatan Awal f. Salam g. Doa bersama h. Absensi i. Apersepsi j. Guru mengingatkan kembali nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan. 5. Kegiatan Inti d. Eksplorasi Guru bersama siswa melakukan tanya jawab tentang nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan. e. Elaborasi Guru dan siswa menyediakan kantong dari kertas karton berbentuk balok nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan. ratusan puluhan satuan Mengajak siswa memahami kantong tersebut secara berurutan mulai dari ratusan, puluhan, dan satuan. Kantong paling besar bernilai paling besar / ratusan Kantong sedang bernilai puluhan,dan Kantong paling kecil bernilai kecil / satuan. Guru membagi kartu berbentuk segitiga kepada siswa yang bertuliskan angka 1 – 9. 96 Mengajak siswa memasukkan kartu tersebut satu persatu ke dalam kantong bilangan ratusan, puluhan, dan satuan. 3 9 2 Contoh : angka 3 ratusan + 9 puluhan + 2 satuan angka 3 masuk ke kantong ratusan, nilai angkanya 300 angka 9 masuk ke kantong puluhan, nilai angkanya 90 angka 2 masuk ke kantong satuan, nilai angkanya 2 Mengajarkan siswa menulis bilangan tersebut dalam bentuk panjang. Contoh : 392 = 300 + 90 + 2 Menanyakan kepada siswa angka berapa yang dihasilkan. Contoh jawaban 392 Menegaskan jawaban siswa dari angka yang dihasilkan. Mengajarkan siswa membaca jawaban tersebut dengan nama bilangan. Contoh : tiga ratus sembilan puluh dua f. Konfirmasi Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang belum jelas tentang materi nilai tempat. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada hari itu. 6. Kegiatan akhir e. Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan dengan waktu yang ditentukan. f. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu rajin belajar. g. Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri pelajaran. h. Guru mengucapkan salam. S. Sumber Belajar Buku Matematika kelas 2 T. Evaluasi Prosedur Penilaian : akhir/hasil Bentuk Tes : tes tertulis Bentuk Soal : uraian 97 Alat Penilaian : item soal Instrumen Penilaian : Jawablah pertanyaan di bawah ini ! Tulislah nilai tempat dan nilai bilangannya 11. 234 Nilai tempat 2 adalah ....... nilainya ....... Nilai tempat 3 adalah ....... nilainya ....... Nilai tempat 4 adalah ....... nilainya ....... 12. 175 Nilai tempat 1 adalah ....... nilainya ....... Nilai tempat 7 adalah .......nilainya ....... Nilai tempat 5 adalah .......nilainya ....... Tulislah Puluhan dan Satuannya 13. 312 diartikan .......ratusan ....... puluhan ....... satuan 14. 245 diartikan .......ratusan ....... puluihan ....... satuan 15. 136 diartikan .......ratusan ....... puluhan ....... satuan 16. 189 Ratusan Puluhan Satuan 17. 271 Puluhan Ratusan Satuan Tulislah dalam bentuk panjang 18. 114 = ...... + ..........+ ......... 19. 319 = ....... + .........+ ......... 20. 421 = + ......... + ...... 98 ......... Jawaban ! 1. Ratusan, nilainya 200 Puluhan, nilainya 30 Satuan, nilainya 4 2. Ratusan, nilainya 100 Puluhan, nilainya 70 Satuan, nilainya 5 3. 3 ratusan, 1 puluhan, 2 satuan 4. 2 ratusan, 4 puluhan, 5 satuan 5. 1 ratusan, 3 puluhan, 6 satuan 6. Angka 1 ratusan, 8 puluhan, dan 9 satuan 7. Angka 2 ratusan, 7 puluhan, dan 1 satuan 8. 100 + 10 + 4 9. 300 + 10 + 9 10. 400 + 20 + 1 Penilaian Benar x 10 = 10 x 10 = 100 99 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Siklus III Madrasah : MIN Dalaman Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : II / 1 Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit U. Standar Kompetensi Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500. V. Kompetensi Dasar Menentukan nilai tempat ratusan, puluhan, satuan. W. Indikator Pencapaian Kompetensi 5. Menentukan nilai tempat dan nilai angka suatu bilangan ratusan, puluhan, dan satuan. 6. Menentukan bentuk panjang suatu bilangan ratusan, puluhan, dan satuan. X. Tujuan Pembelajaran 5. Siswa dapat menentukan nilai tempat dan nilai angka suatu bilangan ratusan,puluhan, dan satuan. 6. Siswa dapat menentukan bentuk panjang suatu bilangan ratusan, puluhan, dan satuan. Y. Karakter Siswa yang Diharapkan Mandiri Kerja keras Disiplin Tanggungjawab Percaya diri. Z. Materi Ajar Nilai tempat dan bentuk panjang suatu bilangan ratusan, puluhan, dan satuan. AA. Metode Pembelajaran Tanyajawab 100 Bermain kantong bilangan Penugasan BB. Kegiatan Pembelajaran 7. Kegiatan Awal k. Salam l. Doa bersama m. Absensi n. Apersepsi o. Guru mengingatkan kembali nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan. 8. Kegiatan Inti g. Eksplorasi Guru bersama siswa melakukan tanya jawab tentang nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan. h. Elaborasi Guru dan siswa menyediakan kantong dari kertas karton nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan. ratusan puluhan satuan Mengajak siswa memahami kantong tersebut secara berurutan mulai dari ratusan, puluhan, dan satuan. Kantong paling besar bernilai paling besar / ratusan Kantong sedang bernilai puluhan,dan Kantong paling kecil bernilai kecil / satuan Guru membagi kartu berbentuk kotakkepada siswa yang bertuliskan angka 1 – 9. 101 Mengajak siswa memasukkan kartu tersebut satu persatu ke dalam kantong bilangan ratusan, puluhan, dan satuan. 3 9 2 Contoh : angka 3 ratusan + 9 puluhan + 2 satuan angka 3 masuk ke kantong ratusan, nilai angkanya 300 angka 9 masuk ke kantong puluhan, nilai angkanya 90 angka 2 masuk ke kantong satuan, nilai angkanya 2. Mengajarkan siswa menulis bilangan tersebut dalam bentuk panjang. Contoh : 392 = 300 + 90 + 2 Menanyakan kepada siswa angka berapa yang dihasilkan. Contoh jawaban 392 Menegaskan jawaban siswa dari angka yang dihasilkan. Mengajarkan siswa membaca jawaban tersebut dengan nama bilangan. Contoh : tiga ratus sembilan puluh dua. i. Konfirmasi Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang belum diketahui mengenai materi nilai tempat. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada hari itu. 9. Kegiatan Akhir a. Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan dengan waktu yang telah ditentukan. b. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu rajin belajar. 102 c. Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri pelajaran. d. Guru mengucapkan salam. CC. Sumber Belajar Buku Matematika kelas 2 DD. Evaluasi Prosedur Penilaian : akhir/hasil Bentuk Tes : tes tertulis Bentuk Soal : uraian Alat Penilaian : item soal Instrumen Penilaian : Jawablah pertanyaan di bawah ini ! Tulislah nilai tempat dan nilai bilangannya 21. 367 Nilai tempat 3 adalah ....... nilainya ....... Nilai tempat 6 adalah ...... nilainya ....... Nilai tempat 7 adalah .......nilainya ....... 22. 189 Nilai tempat 1 adalah ....... nilainya ....... Nilai tempat 8 adalah ....... nilainya ...... Nilai tempat 9 adalah .......nilainya ....... Tulislah puluhan dan satuannya 23. 212 diartikan .......ratusan ....... puluhan ....... satuan 24. 321 diartikan .......ratusan ....... puluihan ....... satuan 25. 415 diartikan .......ratusan ....... puluhan ....... satuan 26. 254 Ratusan Puluhan Satuan 27. Ratusan 412 Puluhan Satuan Tulislah dalam bentuk panjang 28. 134 = ...... + 103 .......... + ......... 29. 315 = ....... + ......... + ......... 30. 221 = + ......... + ......... ...... Jawaban ! 11. Ratusan, nilainya 300 Puluhan, nilainya 60 Satuan, nilainya 7 12. Ratusan, nilainya 100 Puluhan, nilainya 80 Satuan, nilainya 9 13. 2 ratusan, 1 puluhan, 2 satuan 14. 3 ratusan, 2 puluhan, 1 satuan 15. 4 ratusan, 1 puluhan, 5 satuan 16. Angka 2 ratusan, 5 puluhan, dan 4 satuan 17. Angka 4 ratusan, 1 puluhan, dan 2 satuan 18. 100 + 30 + 4 19. 300 + 10 + 5 20. 200 + 20 + 1 Penilaian Benar x 10 = 10 x 10 = 100 104 105 Lembar Pengamatan Siswa Pembelajaran Nilai Tempat melalui Metode Bermain Dengan Media Kantong Bilangan di MIN Dalaman Pelaksanaan Penelitian Siklus I Nama Madrasah : MIN Dalaman Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : II/ I Hari/ Tanggal : Kamis, 16 Oktober 2014 Berilah nilai antara 0 sampai 10 pada kolom skor! No. 1. 2. 3. Keterampilan/ kemampuan guru dalam mengajar Kemampuan siswa dalam kegiatan awal pembelajaran a. Siswa tidak ramai b. Membaca doa c. Menjawab salam A B C D E F Nama Siswa G H I 7 7 7 7 7 7 6 7 7 6 7 6 7 6 7 6 6 6 6 7 7 7 6 7 7 7 6 Jumlah Rata-rata Kemampuan siswa dalam kegiatan eksplorasi a. Menjawab pertanyaan guru 21 7 21 7 20 6,6 19 6,3 20 6,6 18 6 20 6,6 20 6,6 20 6,6 7 7 7 6 6 6 7 7 7 Jumlah 7 7 7 6 6 6 7 7 7 Rata-rata 7 7 7 6 6 6 7 7 6 6 7 7 6 7 7 8 6 7 6 6 7 6 7 7 7 6 7 8 6 7 7 7 6 6 7 7 7 7 7 6 6 7 6 6 Kemampuan siswa dalam kegiatan elaborasi a. Memahami nilai tempat b. Memasukkan angka sesuai dengan nilai tempatnya c. Siswa dapat memahami nilai angkanya d. Menulis bilangan dalam bentuk panjang 106 7 4. 5. No. 1. 2. 3. Jumlah Rata-rata Kemampuan siswa dalam kegiatan konfirmasi a. Bertanya hal yang belum jelas b. Menyimpulkan materi bersama guru Jumlah Rata-rata Kemampuan siswa dalam kegiatan akhir pembelajaran a. Mengerjakan lembar evaluasi b. Menjawab salam penutup 26 6,5 29 7,25 26 6,5 29 7,25 26 6,5 25 6,25 6 7 7 7 7 6 6 6 7 6 6 6 13 6,5 14 7 13 6,5 12 6 13 6,5 7 7 7 7 7 6 6 7 Jumlah Rata-rata 14 7 14 7 13 6,5 13 6,5 Keterampilan/ kemampuan guru dalam mengajar Kemampuan siswa dalam kegiatan awal pembelajaran a. Siswa tidak ramai b. Membaca doa c. Menjawab salam Jumlah Rata-rata Kemampuan siswa dalam kegiatan eksplorasi a. Menjawab pertanyaan guru P Q 6 7 7 20 6,6 Jumlah Rata-rata Kemampuan siswa dalam kegiatan elaborasi a. Memahami nilai tempat b. Memasukkan angka sesuai dengan nilai tempatnya c. Siswa dapat memahami nilai 107 26 6,5 26 6,5 26 6,5 6 7 7 7 7 7 12 6 13 6,5 14 7 14 7 7 6 7 7 7 6 7 7 7 6 13 6,5 14 7 13 6,5 14 7 13 6,5 Nama Siswa R S T U V 5 6 6 17 5,6 7 7 7 21 7 7 7 7 21 7 6 6 6 18 6 6 7 6 19 6,3 6 7 6 19 6,3 6 5 7 7 6 6 6 6 6 5 5 7 7 7 7 6 6 6 6 6 6 6 7 5 5 7 7 7 7 5 6 6 6 6 5 7 5 6 7 6 6 5 angkanya d. Menulis bilangan dalam bentuk panjang 4. 5. 7 5 7 6 5 6 6 Jumlah 27 20 27 27 22 24 22 Rata-rata 6,75 5 5,5 6 5,5 6 6 5 5 7 7 6 7 6 7 6 6 6 6 12 6 10 5 14 7 13 6,5 13 6,5 12 6 12 6 7 7 14 7 6 6 12 6 8 8 16 8 7 8 15 7,5 6 7 13 6,5 7 7 14 7 6 8 14 7 Kemampuan siswa dalam kegiatan konfirmasi a. Bertanya hal yang belum jelas b. Menyimpulkan materi bersama guru Jumlah Rata-rata Kemampuan siswa dalam kegiatan akhir pembelajaran b. Mengerjakan lembar evaluasi c. Menjawab salam penutup Jumlah Rata-rata 108 6,75 6,75 Lembar Pengamatan Siswa Pembelajaran Nilai Tempat melalui Metode Bermain Kantong Bilangan di MIN Dalaman Pelaksanaan Penelitian Siklus II Nama Madrasah : MIN Dalaman Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : II/ I Hari/ Tanggal : Senin, 20 Oktober 2014 Berilah nilai antara 0 sampai 10 pada kolom skor! No. 1. 2. 3. Keterampilan/ kemampuan guru dalam mengajar Kemampuan siswa dalam kegiatan awal pembelajaran d. Siswa tidak ramai e. Membaca doa f. Menjawab salam Jumlah Rata-rata Kemampuan siswa dalam kegiatan eksplorasi b. Menjawab pertanyaan guru Nama Siswa G H I A B C D E F 7 7 7 21 7 8 7 7 22 7,3 7 6 7 20 6,6 6 7 8 21 7 7 6 6 19 6,3 6 7 7 20 6,6 6 6 6 18 6 7 6 7 20 6,6 7 7 7 21 7 6 7 7 7 6 6 6 7 7 Jumlah 6 7 7 7 6 6 6 7 7 Rata-rata 6 7 7 7 7 7 7 7 8 7 7 6 7 7 7 7 5 6 6 7 7 7 6 6 7 8 7 6 6 7 7 7 7 7 7 7 8 7 6 7 7 7 Kemampuan siswa dalam kegiatan elaborasi e. Memahami nilai tempat f. Memasukkan angka sesuai dengan nilai tempatnya g. Siswa dapat memahami nilai angkanya h. Menulis bilangan dalam bentuk panjang 109 6 6 6 4. 5. No. 1. 2. Jumlah Rata-rata Kemampuan siswa dalam kegiatan konfirmasi c. Bertanya hal yang belum jelas d. Menyimpulkan materi bersama guru Jumlah Rata-rata Kemampuan siswa dalam kegiatan akhir pembelajaran c. Mengerjakan lembar evaluasi d. Menjawab salam penutup 28 7 30 7,5 27 6,75 28 7 27 6,75 24 6 27 6,75 28 7 26 6,5 7 7 7 7 7 7 6 7 6 7 7 7 7 6 7 7 6 6 21 7 21 7 21 7 13 6,5 13 6,5 21 7 13 6,5 21 7 16 6 8 7 8 7 8 6 6 7 7 7 6 7 7 7 7 6 7 6 Jumlah Rata-rata 15 6,5 15 6,5 14 7 13 6,5 14 7 13 6,5 14 7 13 6,5 13 6,5 Keterampilan/ kemampuan guru P dalam mengajar Kemampuan siswa dalam kegiatan awal pembelajaran d. Siswa tidak ramai 7 e. Membaca doa 6 f. Menjawab salam 7 Jumlah 21 Rata-rata 6,6 Kemampuan siswa dalam kegiatan eksplorasi d. Menjawab pertanyaan guru 7 Q Nama Siswa R S T U V 5 5 6 16 5,3 7 7 7 21 7 7 6 7 21 6,6 5 5 5 15 7,5 6 6 6 24 6 7 6 6 19 6,3 5 6 7 5 6 6 5 5 6 6 7 7 5 5 6 6 6 6 Jumlah Rata-rata 7 7 110 3. Kemampuan siswa dalam kegiatan elaborasi e. Memahami nilai tempat f. Memasukkan angka sesuai dengan nilai tempatnya g. Siswa dapat memahami nilai angkanya h. Menulis bilangan dalam bentuk panjang Jumlah Rata-rata 4. 5. Kemampuan siswa dalam kegiatan konfirmasi c. Bertanya hal yang belum jelas d. Menyimpulkan materi bersama guru Jumlah Rata-rata Kemampuan siswa dalam kegiatan akhir pembelajaran e. Mengerjakan lembar evaluasi f. Menjawab salam penutup Jumlah Rata-rata 111 7 8 5 6 6 6 7 8 7 7 5 6 6 6 7 6 6 7 7 6 6 7 6 6 7 7 6 6 29 7,25 23 5,7 5 24 6 29 7,25 28 7 23 5,75 24 6 7 6 5 6 7 6 6 7 5 5 6 6 6 6 13 6,5 11 5,5 13 6,5 13 6,5 10 5 12 6 12 6 6 7 13 6,5 5 7 12 6 7 7 14 7 7 7 14 7 6 6 12 6 6 6 12 6 7 6 13 6,5 Lembar Pengamatan Siswa Pembelajaran Nilai Tempat melalui Metode Bermain Kantong Bilangan di MIN Dalaman Pelaksanaan Penelitian Siklus III Nama Madrasah : MIN Dalaman Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : II/ I Hari/ Tanggal : Kamis, 23 Oktober 2014 Berilah nilai antara 0 sampai 10 pada kolom skor! No. 1. 2. 3. 4. Keterampilan/ kemampuan guru dalam mengajar Kemampuan siswa dalam kegiatan awal pembelajaran g. Siswa tidak ramai h. Membaca doa i. Menjawab salam Jumlah Rata-rata Kemampuan siswa dalam kegiatan eksplorasi c. Menjawab pertanyaan guru Jumlah Rata-rata Kemampuan siswa dalam kegiatan elaborasi i. Memahami nilai tempat j. Memasukkan angka sesuai dengan nilai tempatnya k. Siswa dapat memahami nilai angkanya l. Menulis bilangan dalam bentuk panjang A B C D E F 7 7 7 21 7 7 7 6 20 6,6 7 6 7 20 6,6 7 8 7 22 7,3 7 7 6 20 6,6 6 7 7 20 6,6 7 7 6 20 6,6 7 7 7 21 7 7 7 7 21 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 8 7 7 7 7 8 8 6 7 7 8 7 7 7 6 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 8 7 7 6 8 7 6 6 30 7,5 26 6,5 30 7,5 28 7 26 6,5 27 6,75 Jumlah 29 29 27 Rata-rata 7,25 7,25 6,75 Kemampuan siswa dalam kegiatan 112 Nama Siswa G H I 7 5. No. 1. 2. 3. konfirmasi e. Bertanya hal yang belum jelas f. Menyimpulkan materi bersama guru Jumlah Rata-rata Kemampuan siswa dalam kegiatan akhir pembelajaran e. Mengerjakan lembar evaluasi f. Menjawab salam penutup 8 7 7 7 7 7 7 8 7 8 7 7 7 7 7 6 8 8 15 7,5 14 7 14 7 15 7,5 15 7,5 14 7 14 7 13 6,5 16 8 7 8 8 8 8 7 8 8 8 7 8 6 8 7 8 7 7 7 Jumlah Rata-rata 15 7,5 16 8 15 7,5 16 8 15 7,5 14 7 15 7,5 15 7,5 14 7 Keterampilan/ kemampuan guru dalam mengajar Kemampuan siswa dalam kegiatan awal pembelajaran g. Siswa tidak ramai h. Membaca doa i. Menjawab salam P Q Nama Siswa R S T U V 7 7 7 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 6 6 7 6 6 6 7 7 Jumlah Rata-rata Kemampuan siswa dalam kegiatan eksplorasi g. Menjawab pertanyaan guru 21 7 18 6 21 7 21 7 19 6,3 19 6,3 20 6,6 7 6 7 7 6 7 7 Jumlah Rata-rata Kemampuan siswa dalam kegiatan elaborasi i. Memahami nilai tempat 7 7 6 6 7 7 7 7 6 6 7 7 7 7 7 5 7 7 5 6 7 113 j. Memasukkan angka sesuai dengan nilai tempatnya k. Siswa dapat memahami nilai angkanya l. Menulis bilangan dalam bentuk panjang 4. 5. 7 5 8 8 6 7 7 7 5 7 7 6 7 6 7 5 8 8 5 7 7 Jumlah 28 20 30 30 22 27 27 Rata-rata 7 5 7,5 7,5 5,5 6,75 6,75 6 7 6 5 8 8 7 8 5 7 7 7 6 7 13 6,5 11 5,5 16 8 15 7,5 12 6 14 7 13 6,5 7 8 15 7,5 6 7 13 6,5 8 8 16 8 8 8 16 8 6 6 12 6 7 8 15 7,5 6 7 13 6,5 Kemampuan siswa dalam kegiatan konfirmasi e. Bertanya hal yang belum jelas f. Menyimpulkan materi bersama guru Jumlah Rata-rata Kemampuan siswa dalam kegiatan akhir pembelajaran h. Mengerjakan lembar evaluasi i. Menjawab salam penutup Jumlah Rata-rata 114 Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Matematika Melalui Metode Bermain Kantong Bilangan di MIN Dalaman Pelaksanaan Penelitian Siklus I Nama Madrasah : MIN Dalaman Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : II / 1 Hari/ Tanggal : Kamis, 16 Oktober 2014 Berilah nilai antara 0 sampai 10 pada kolom skor! No. 1 2 3 4 Keterampilan/ kemampuan guru dalammengajar Persiapangurudalammengajar a. Mengkondisikan kelas agar siswa tidak ramai sendiri b. Menyiapkan silabus c. Menyiapkan absensi d. Menyiapkan lembar observasi e. Penguasaan terhadap materi nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan Kemampuan guru dalam kegiatan eksplorasi a. Melakukan tanya jawab b. Mampu membuat siswa lebih aktif bertanya Kemampuan guru dalam kegiatan elaborasi a. Guru paham mengenai nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan b. Guru paham cara memasukkan angka sesuai nilai tempatnya c. Guru paham nilai bilangansesuai dengan nilai tempat a. Guru mampu menjabarkan bilangan dalam bentuk panjang Kemampuan guru dalam kegiatan konfirmasi a. Mengoreksi pekerjaan siswa b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya c. Menyimpulkan materi 115 Skor 9 9 9 9 9 8 8 9 9 9 8 9 9 8 5 Kemampuan guru dalam kegiatan akhir pembelajaran a. Membagi lembar evaluasi b. Memberi motivasi untuk selalu belajar c. Salam penutup 9 8 9 Dalaman, 16 Oktober 2014 Observer Siti Khorijah, S.Pd.I 116 Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Matematika Melalui Metode Bermain Kantong Bilangan di MIN Dalaman Pelaksanaan Penelitian Siklus II Nama Madrasah : MIN Dalaman Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : II / 1 Hari/ Tanggal : Senin, 20 Oktober 2014 Berilah nilai antara 0 sampai 10 pada kolom skor! No. 1 2 3 4 Keterampilan/ kemampuan guru dalammengajar Persiapangurudalammengajar f. Mengkondisikan kelas agar siswa tidak ramai sendiri g. Menyiapkan silabus h. Menyiapkan absensi i. Menyiapkan lembar observasi j. Penguasaan terhadap materi nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan Kemampuan guru dalam kegiatan eksplorasi c. Melakukan tanya jawab d. Mampu membuat siswa lebih aktif bertanya Kemampuan guru dalam kegiatan elaborasi d. Guru paham mengenai nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan e. Guru paham cara memasukkan angka sesuai nilai tempatnya f. Guru paham nilai bilangansesuai dengan nilai tempat b. Guru mampu menjabarkan bilangan dalam bentuk panjang Kemampuan guru dalam kegiatan konfirmasi d. Mengoreksi pekerjaan siswa e. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya f. Menyimpulkan materi 117 Skor 9 8 8 9 9 8 9 9 9 9 9 8 8 8 5 Kemampuan guru dalam kegiatan akhir pembelajaran d. Membagi lembar evaluasi e. Memberi motivasi untuk selalu belajar f. Salam penutup 9 8 8 Dalaman, 20 Oktober 2014 Observer Siti Khorijah, S.Pd.I 118 Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Matematika Melalui Metode Bermain Kantong Bilangan di MIN Dalaman Pelaksanaan Penelitian Siklus III Nama Madrasah : MIN Dalaman Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : II / 1 Hari/ Tanggal : Kamis, 23 Oktober 2014 Berilah nilai antara 0 sampai 10 pada kolom skor! No. 1 2 3 4 Keterampilan/ kemampuan guru dalammengajar Persiapangurudalammengajar k. Mengkondisikan kelas agar siswa tidak ramai sendiri l. Menyiapkan silabus m. Menyiapkan absensi n. Menyiapkan lembar observasi o. Penguasaan terhadap materi nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan Kemampuan guru dalam kegiatan eksplorasi e. Melakukan tanya jawab f. Mampu membuat siswa lebih aktif bertanya Kemampuan guru dalam kegiatan elaborasi g. Guru paham mengenai nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan h. Guru paham cara memasukkan angka sesuai nilai tempatnya i. Guru paham nilai bilangansesuai dengan nilai tempat c. Guru mampu menjabarkan bilangan dalam bentuk panjang Kemampuan guru dalam kegiatan konfirmasi g. Mengoreksi pekerjaan siswa h. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya i. Menyimpulkan materi 119 Skor 9 8 8 9 9 9 8 9 9 9 9 8 8 8 5 Kemampuan guru dalam kegiatan akhir pembelajaran g. Membagi lembar evaluasi h. Memberi motivasi untuk selalu belajar i. Salam penutup 9 8 9 Dalaman, 23 Oktober 2014 Observer Siti Khorijah, S.Pd.I 120 Presentase Angket Siswa Kelas II No Nama siswa 1 2 1 A 1 1 2 B 1 1 3 C 1 1 4 D 1 1 5 E 1 1 6 F 1 1 7 G 1 1 8 H 1 1 9 I 1 1 10 J 1 1 11 K 1 1 12 L 1 1 13 M 1 1 14 N 1 1 15 O 1 1 16 P 1 1 17 Q 0 0 18 R 1 1 19 S 1 1 20 T 1 1 21 U 1 1 22 V 1 1 Jumlah 21 21 Pedoman penilaian : 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 Nomor pertanyaan 4 5 6 7 8 9 10 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 16 22 19 19 19 18 15 Kriteria : Jml presentase Kriteria 8 9 10 9 8 10 10 10 9 9 9 10 9 10 9 9 5 8 9 6 7 8 80% 90% 100% 90% 80% 100% 100% 100% 90% 90% 90% 100% 90% 100% 90% 90% 50% 80% 90% 60% 70% 80% Tidak Senang : ≤ 32% P= : ≤ 33% - Keterangan : 66% Senang P = Presentase Sangat Senang : ≤ 67% - 100% F = Frekuensi N = Jumlah butir pertanyaan 121 SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS S SS SS SS SS SS Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Nama Jumlah Rata-rata Siswa A 81 6,75 B 85 7 C 79 6,6 D 79 6,6 E 78 6,5 F 75 6,25 G 76 6,3 H 81 6,75 I 80 6,7 J 81 6,75 K 78 6,5 L 80 6,7 M 81 6,75 N 85 7 O 87 7,25 P 79 6,6 Q 64 5,3 R 85 7 S 83 6,9 T 72 6 U 75 6,25 V 73 6,1 Jumlah 144,55 Rata-rata 6,57 Kriteria K (Kuat) Kriteria K K K K K K K K K K K K K K K K S K K K K K Kriteria Rata-rata : 0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah (SR) 2, 0 – 3, 39 : Rendah (R) 4, 0 – 5, 99 : Sedang (S) 6, 0 – 7, 99 : Kuat (K) 8, 0 – 10, 0 : Sangat Kuat 122 (SK) Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Nama Jumlah RataSiswa rata A 91 7,5 B 95 7,9 C 89 7,4 D 82 6,8 E 79 6,5 F 84 7 Kriteria Rata-rata : G 78 6,5 H 89 7,4 I 83 6,9 J 83 6,9 K 78 6,5 L 79 6,5 M 93 7,75 N 91 7,5 O 93 7,75 P 83 6,9 Q 67 5,5 R 78 6,5 S 73 6 T 70 5,8 U 77 6,4 V 74 6,1 Jumlah 149 Rata-rata 6,77 Kriteria K Kriteria K K K K K K K K K K K K K K K K S K K S K K Kriteria : 0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah (SR) 2, 0 – 3, 39 : Rendah (R) 4, 0 – 5, 99 : Sedang (S) 6, 0 – 7, 99 : Kuat (K) 8, 0 – 10, 0 : Sangat Kuat 123 (SK) Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus III No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Nama Siswa A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V Jumlah Rata-rata Kriteria Jumlah 84 86 83 90 82 85 84 82 85 82 86 84 88 93 93 84 68 90 79 71 82 80 Ratarata 7 7,1 6,9 7,5 6,8 7 7 6,8 7 6,8 7,1 7 7,3 7,75 7,75 7 5,6 7,5 6,5 5,9 6,8 6,6 150,7 6,85 K Kriteria K K K K K K K K K K K K K K K K S K K S K K Kriteria Rata- rata : 0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah (SR) 2, 0 – 3, 39 : Rendah (R) 4, 0 – 5, 99 : Sedang (S) 6, 0 – 7, 99 : Kuat (K) 8, 0 – 10, 0 : Sangat Kuat 124 (SK) Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus III No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Nama Siswa A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V Jumlah Rata-rata Kriteria Jumlah 84 86 83 90 82 85 84 82 85 82 86 84 88 93 93 84 68 90 79 71 82 80 Ratarata 7 7,1 6,9 7,5 6,8 7 7 6,8 7 6,8 7,1 7 7,3 7,75 7,75 7 5,6 7,5 6,5 5,9 6,8 6,6 150,7 6,85 K Kriteria K K K K K K K K K K K K K K K K S K K S K K Kriteria Rata- rata : 0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah (SR) 2, 0 – 3, 39 : Rendah (R) 4, 0 – 5, 99 : Sedang (S) 6, 0 – 7, 99 : Kuat (K) 8, 0 – 10, 0 : Sangat Kuat 125 (SK) Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I NO 1 2 3 4 5 Keterampilan/kemampuan guru dalam mengajar Kemampuan guru dalam kegiatan awal pembelajaran Kemampuan guru dalam kegiatan eksplorasi Kemampuan guru dalam kegiatan elaborasi Kemampuan guru dalam kegiatan konfirmasi Kemampuan guru dalam kegiatan akhir pembelajaran Jumlah Rata-rata Jumlah Rata-rata Kriteria 36 7,2 K 16 8 SK 35 8,75 SK 26 8,6 SK 26 8,6 SK 139 41,15 8,17 SK Kriteria Rata- rata : 0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah (SR) 2, 0 – 3, 39 : Rendah (R) 4, 0 – 5, 99 : Sedang (S) 6, 0 – 7, 99 :Kuat (K) 8, 0 – 10, 0 :Sangat kuat (SK) 126 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II NO 1 2 3 4 5 Keterampilan/kemampuan guru dalam mengajar Kemampuan guru dalam kegiatan awal pembelajaran Kemampuan guru dalam kegiatan eksplorasi Kemampuan guru dalam kegiatan elaborasi Kemampuan guru dalam kegiatan konfirmasi Kemampuan guru dalam kegiatan akhir pembelajaran Jumlah Rata-rata Jumlah Rata-rata Kriteria 43 8,2 SK 17 8,5 SK 36 9 SK 24 8 SK 25 8,3 SK 145 42 8,52 SK Kriteria Rata- rata : 0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah (SR) 2, 0 – 3, 39 : Rendah (R) 4, 0 – 5, 99 : Sedang (S) 6, 0 – 7, 99 : Kuat (K) 8, 0 – 10, 0 : Sangat kuat (SK) 127 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus III NO 1 2 3 4 5 Keterampilan/kemampuan guru dalam mengajar Kemampuan guru dalam kegiatan awal pembelajaran Kemampuan guru dalam kegiatan eksplorasi Kemampuan guru dalam kegiatan elaborasi Kemampuan guru dalam kegiatan konfirmasi Kemampuan guru dalam kegiatan akhir pembelajaran Jumlah Rata-rata Jumlah Rata-rata Kriteria 43 8,6 SK 19 9 36 9 SK 24 8 SK 25 8,3 SK 147 42,9 8,64 SK Kriteria Rata- rata : 0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah (SR) 2, 0 – 3, 39 : Rendah (R) 4, 0 – 5, 99 : Sedang (S) 6, 0 – 7, 99 : Kuat (K) 8, 0 – 10, 0 : Sangat kuat (SK) Angket Umpan Balik 128 SK No Nama Jml presentase Kriteria siswa 1 A 2 B 3 C 4 D 5 E 6 F 7 G 8 H 9 I 10 J 11 K 12 L 13 M 14 N 15 O 16 P 17 Q 18 R 19 S 20 T 21 U 22 V Jumlah Rata-rata 8 9 10 9 8 10 10 10 9 9 9 10 9 10 9 9 5 8 9 6 7 8 I91 80% 90% 100% 90% 80% 100% 100% 100% 90% 90% 90% 100% 90% 100% 90% 90% 50% 80% 90% 60% 70% 80% 1910 86 SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS S SS SS SS SS SS SS Pedoman penilaian : Kriteria : P= Tidak Senang : ≤ 32% Keterangan : Senang P = Presentase Sangat Senang F = Frekuensi N = Jumlah butir pertanyaan 129 : ≤ 33% - 66% : ≤ 67% - 100% FOTO KEGIATAN 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 DAFTAR NILAI SKK Nama : Ika Dwi Yanti Dosen PA : Sumarno Widjadipa No : 11510087 Jenis Kegiatan NIM Pelaksanaan Jurusan/Progdi Jabatan Nilai : Tarbiyah/PGMI 1 Piagam Penghargaan OPAK 25-27 Agustus 2010 Peserta 3 STAIN Salatiga 2 Sertifikat user education 20-25 september 2010 Peserta 3 3 Sertifikat pedas musik XI 13-26 desember 2010 Panitia 3 18-23 Desember 2010 Peserta 3 19 desember 2010 Peserta 6 15 februari 2011 Panitia 2 13-26 desember 2011 Panitia 3 5 Februari 2012 Panitia 3 20 februari 2012 Panitia 3 dan workshop 4 Piagam penghargaan pedas X dan workshop PSM SMC 5 Piagam National Workshop of Enterpreneunship and Basic Cooperation 6 Piagam penghargaan memperingati maulid nabi muhammad SAW 7 Piagam penghargaan pedas XII dan workshop PSM SMC 8 Piagam penghargaan maulid nabi muhammad SAW masjid AL-IMAN 9 Piagam penghargaan parade 140 band tribute iwan fals SMC 10 Sertifikat Ustadzah TPQ 16 Juli 2012 Ustadzah 9 25 November 2012 Panitia 3 20 Desember 2012 Guru 6 27 agustus 2012 Panitia 2 2 september 2012 motifator 5 27 januari 2013 Guru 6 15 juli 2013 ustadzah 6 AL-IMAN 12 Piagam Penghargaan pedas XIII dan Workshop PSM SMC salatiga 13 Piagam penghargaan pendidik dan guru bantu dan menulis AL-QURAN kaliwaru tengaran 14 Sertifikat pentas seni perayaan HUT ke 67 15 Sertifikat penyuluhan pentingnya PAUD di Desa Kenteng 16 Piagam tenaga pendidik bimbingan belajar desa kenteng 18 Sertifikat ustadzah TPQ ALIMAN 141 19 Sertifikat pemilihan dan 29 agustus 2013 Peserta 3 15 september 2013 Panitia 2 13 desember 2013 Peserta 2 16 Juli 2013 ustadzah 6 20 agustus 2014 Panitia 3 20 agustus 2014 Panitia 3 19 agustus 2014 Ketua 5 pelatihan kader muda posyandu flamboyan PKK desa Kenteng 20 Sertifikat panitia kegiatan lomba HUT Ke 68 Sertifikat peserta lomba 21 pekan kenteng lingkungan sehat menuju keluarga sejahtera 22 Sertifikat ustadzah TPA ALHIKMAH PAYUDAN KENTENG 23 Sertifikat lomba kreasi hasil kebun oleh remaja se kaliwaru tengaran 24 Sertifikat kegiatan pentas seni dan lomba memperingati Hhut ke 69 25 Sertifikat gema takbir keliling desa keteng 26 Piagam penghargaan dalam panitia 21 agustus 2014 perlombaan tingkat SD 142 Dewan juri 3 27 Sertifikat panitia lomba ibu 10 desember 2014 Panitia 3 3 januari 2015 Pendidik 6 dan anak sehat dalam perayaan hari kesehatan nasional 28 Piagam penghargaan pendidik dan guru bantu membaca dan menulis ALQURAN kaliwaru barat Jumlah 143 103 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Ika Dwi Yanti Jenis Kelamin : Perempuan Tempat dan Tanggal Lahir : kab.Semarang,17 April 1991 Alamat : Talok RT 19/05 Kenteng Susukan Kab.Semarang 50777 Email : [email protected] Pendidikan : RA Al-Barokah Kenteng Susukan SD Al-Husain Krakitan Salam Magelang SMP Al-Husain Krakitan Salam Magelang SMA AL-Muayyad Mangkuyudan Solo STAIN Salatiga 1996 - 1997 1998 - 2003 2004 - 2006 2007 - 2009 2010 – 2014 Yang Menyatakan, 144