Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 2017 ISBN: 978-602-61268-4-9 Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Pada Siswa Madrasah Diniyah Al-Ahya Iskhak Kholil STMIK Nusa Mandiri Jakarta Jl Damai No 8 Warung Jati Barat( Margasatwa) Jakarta Selatan Email:[email protected] Abstract - Multimedia-based learning is now a widely used in education in Indonesia, madrasah diniyah which is one of the levels of non-formal education is still very langkat apply this. In this case the authors try to do research on the students / grade IV and teachers dimadrasah diniyah al-ahya with the aim of knowing 1) the level of student learning interest / i taught by using interactive multimedia, 2) the level of student learning interest that is taught without using Interactive multimedia, The subject of this study was conducted on the students of Madrasah Diniyah Al-Ahya Depok. Data collection techniques used in this study is to use methods of observation, interviews, questionnaires and documentation. The results indicate that there are some differences between student learning interest which are taught by using interactive multimedia and student learning interest which is taught without using interactive multimedia and multimedia usage is a good learning tool to hold an effective learning revolution in improving motivation, Facilitate teachers in teaching, increasing attention, quality of learning and results that can increase Keywords: Madrasah Diniyah, Interactive Multimedia, Interest in Learning I. PENDAHULUAN Madrasah Diniyah merupakan bentuk pendidikan yang telah lama diselenggrakan di bumi nusantara yaitu sejak agama Islam masuk dan berkembang di Indonesia, metode pendidikan ini timbul secara alamiah melalui proses akulturasi budaya yang berjalan secara halus, perlahan dan damai sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada saat itu (Djahid: 2016). Metode pendidikan inilah yang selanjutnya oleh pemerintah RI dengan Undang-Undangnya Nomor: 20 tahun 2003 tentang Sisitem Pendidikan Nasional pada Bab VI Jalur, Jenjang, dan Jenis Pendidikan Bagian Kesatu Umum Pasal 13 ayat (1) menyatakan: Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Yang dimaksud dengan pendidikan formal sebagaimana tersebut pada pasal: 14 Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi, Pendidikan nonformal sebagaimana tertuang pada Pasal: 26 ayat (1) dinyatakan: Pendidikan nonformal diselanggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Ayat (4) menyebutkan : Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majlis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis, semisal “madrasah diniyah”. II. LANDASAN TEORI “Madrasah Diniyah” adalah merupakan bagian dari pendidikan nonformal yang diselenggarakan berdasarkan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor: 13 Tahun 2014 Tentang Pendidikan Keagamaan Islam, Bab III Pasal 45 ayat (1) berbunyi Pendidikan diniyah nonformal diselenggarakan dalam bentuk Madrasah Diniyah. Dalam konteks Madrasah Diniyah, agar lulusan memiliki keunggulan, maka kurikulum madrasah perlu dikembangkan dengan pendekatan berbasis mutu. Hal ini dilakukan agar madrasah secara kelembagaan dapat merespon secara proaktif berbagai perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta tuntutan desentralisasi. Pendidikan Agama Islam adalah mata pelajaran wajib bagi lembaga pendidikan formal maupun non formal, termasuk di dalamnya Madrasah Diniyah. Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Diniyah mencakup Akidah Akhlak, Qur’an-Hadist, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Fiqih. Maka bidang agama adalah suatu hal yang sangat penting untuk menyiapkan anak didik mengenal, memahami menghayati, dan mengimani agamanya dan merealisasikannya dalam dalam perilaku kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latian, pengalaman, dan pembiasaan. Pembelajaran di Madrasah Diniyah sebagai bagian pokok dari pembelajaran berbasis agama islam dimadrasah, memang agama bukan satu-satunya faktor yang menentukan dalam pembentukan watak dan kepribadian peserta didik. Tetapi secara substansial mata pelajaran yang diberikan dibangku madrasah memiliki kontribusi kepada peserta didik untuk mempraktikkan nilai-nilai keyakinan keagamaan (tauhid) dan Akhlakul Karimah dalam kehidupan sehari-hari. Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. A-31 Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 2017 ISBN: 978-602-61268-4-9 Kegiatan belajar mengajar dimadrasah bagi seorang guru madrasah bukan hal mudah, karena keberhasilan dalam pembelajaran ditunjang oleh beberapa hal yaitu: model, startegi,pendekatan, metode dan teknik pembelajaran. Istilah-istilah tersebut dapat digambarkan sebagai suatu kesatuan sistem yang bertitik tolak dari penentuan tujuan pembelajaran. Proses dan tujuan pembelajaran dapat direkayasa sedemikian rupa oleh guru dengan menerapkan rancangan pembelajaran yang baik. Pemilihan model dan strategi di implementasikan kedalam pendekatan dan metode serta teknik yang relevan selama proses pembelajaran. kompetensi yang diharapkan. Menurut Munir (2010:4) rancangan yang baik harus disesuaikan dengan perkembangan IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi). Salah satu yang penulis usulkan untuk pengembangan media pembelajaran yang dapat dilakukan adalah penggunaan media pembelajaran. Ada sejumlah media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar, mulai dari media papan tulis yang secara umum banyak digunakan sampai kepada penggunaan media elektronik seperti komputer. Selain media yang digunakan dalam, minat belajar siswa perlu juga diperhatikan, keberhasilan pembelajaran dipengaruhi oleh minat karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan baik (Slameto: 2010). Berdasarkan penjelasan di atas, maka dirumuskan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana minat belajar siswa/i madrasah diniyah al-ahya belajar dikelas dengan menggunakan multimedia interaktif ? 2. Bagaimana minat belajar siswa/i madrasah diniyah al-ahya yang belajar tanpa menggunakan multimedia interaktif ? Sumber: Junaidi : 2016 Gambar 1 : Diagram Model Pembelajaran Beberapa guru yang sempat penulis wawancarai, khususnya yang mengajar di kelas IV Madrasah Diniyah Al-Ahya sering merasa kesulitan dalam penyampaian materi dikarenakan tingkat perhatian siswa/i pada pelajaran sangat kurang. indikator rendahnya minat belajar menurut Husna (2010) : (1) Ribut di dalam kelas (2) Tidak mendengarkan guru dalam mengajar (3) Muram dan suntuk dalam menerima pelajaran dari guru (4) Tidak betah berada di sekolah (5) Tidak memiliki hasrat untuk berprestasi (6) Tidak memiliki usaha yang kuat untuk mengatasi kesulitan dalam mata pelajaran. Berdasarkan pemantauan penulis yang meninjau secara langsung proses belajar mengajar di madrasah diniyah al-ahya, umumnya masih disampaikan secara konvensional (cermah), pusat pembelajaran ada pada guru, siswa/i kurang aktif dalam pembelajaran, media pembelajaran yang digunakan adalah papan tulis, serta siswa yang lebih banyak menunggu sajian dari guru daripada mencari dan menemukan sendiri pengetahuan informasinya. Penulis memperoleh data bahwa siswa/i dalam kelas empat madrasah diniyah al-ahya pada proses belajar.mengajar cenderung memiliki beberapa indikasi minat belajar yang kurang, hal ini tentu berpengaruh pada efektifitas proses belajar mengajar dikelas. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan di atas, diperlukan adanya rancangan dan pengembangan desain media pembelajaran yang baik untuk mencapai Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. A-32 Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. dapat mengetahui bagaimana minat belajar siswa madrasah diniyah al-ahya yang diajar dengan menggunakan multimedia interaktif. 2. Untuk mengetahui bagaimana minat siswa/i madrasah diniyah al-ahya yang diajar tanpa menggunakan multimedia interaktif. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk kepentingan pengenalan perangkat teknologi informasi dan komunikasi kepada siswa/i kelas iv madrasah diniyah al-ahya, memberikan pengalaman baru, dan menyenangkan baik bagi guru madrasah itu sendiri dalam mengembangkan metode pengajaran yang inovatif dan komunikatif, sehingga dapat menambah motivasi belajar siswa/i III. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen pada subjek (field research). Adapun jenis pendekatan yang digunakan bersifat kualitatif untuk menghasilkan “data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati” (Lexy:2006). Penelitian ini dilakukan di Madrasah Diniyah Takmiliyah Al-Ahya Kota Depok dan yang menjadi subjek penelitian adalah Siswa kelas empat dan Guru pengasuh mata pelajaran. Analisis data penelitian dimaksudkan untuk menganalisis data hasil tes (alat ukur) penelitian berkaitan dengan minat belajar siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif, dan analisis t-test. Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan tingkat Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 2017 ISBN: 978-602-61268-4-9 minat belajar siswa/i kelas empat Madrasah Diniyah Takmiliyah Al-ahya sebelum dan sesudah perlakuan berupa penggunaan multimedia interaktif dengan menggunakan tabel berikut: Tabel 1. Tabel analisa tes Kelompok Ekperimen Kontrol Uji coba sebelum T1 T1 Perlakuan TM TM Uji coba sesudah T2 T2 Keterangan : T1 = Uji coba yang diberikan sebelum proses belajar mengajar dimulai, TM = Pemberian proses belajar mengajar untuk kelompok eksperimen yang menggunakan multimedia komputer. Kelompok kontrol diberikan materi mengunakan papan tulis & OHP T2 = Uji Coba yang diberikan setelah proses belajar mengajar berlangsung dan diberikan kepada kedua kelompok IV. PEMBAHASAN Analisa perbandingan minat belajar siswa/i pada kelas kontrol dengan kelas eksperimen berdasarkan hasil pengukuran awal dan pengukuran akhir, dapat digambarkan pada tabel berikut. Tabel 2. Tes Uji Coba Awal Jumla Nilai Kelompo h Teren Tert Samp k dah ing le gi Ekperim 15 2 7 en Kontrol 15 3 7 Me an Std Devias i 4,35 1,324 5,07 1,597 Data tabel 2 diatas menunjukan minat belajar mahasiswa tersebut, hasil pengukuran awal sebelum penggunaan multimedia interaktif, baik pada kelompok kontrol maupun pada kelompok eksperimen, menunjukkan bahwa minat belajar mahasiswa relatif sama antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Tabel 3. Tes Uji Coba Akhir Nilai Jumla h Kelompo Teren Tert Me Samp an k dah ing le gi Ekperim 15 4 10 ,11 en Kontrol 15 4 8 8,17 Std Devia si 1,533 1,165 Hasil pengukuran akhir pada kelompok eksperimen, tingkat minat belajar siswa menunjukkan adanya perbedaan yang berarti antara kedua kelompok tersebut. hasil tersebut dapat dikatakan beralasan karena penggunaan multimedia interaktif hanya diperlakukan pada kelas eksperimen sedangkan pada kelas kontrol hanya mengunakan media pembelajaran biasa (mengunakan papan tulis & OHP). Penggunaan multimedia interaktif pada kelas eksperimen menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi siswa karena terkesan “berbeda” dari proses belajar mengajar yang ada, terlebih bahwa pada materi yang diajarkan tersebut adalah salah satu mata pelajaran aqidah akhlak. Hasil pengukuran pada kelas kontrol, baik pengukuran awal maupun pada pengukuran menunjukkan tidak adanya perbedaan atau pengukuran yang diperoleh mempunyai nilai sama. pada akhir hasil yang Pengujian Hipotesis Hipotesis penelitian yang diajukan yakni, “ada perbedaan yang tergambar antara minat belajar siswa/i yang diajar dengan menggunakan multimedia interaktif dengan minat belajar siswa/i yang diajar tanpa menggunakan multimedia interaktif. Dalam pengujian hipotesis, yang menjadi acuan adalah hasil pengukuran akhir antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Dalam uji kesamaan nilai rata-rata tes awal diperoleh nilai perbedaan, dari hasil perhitungan diperoleh nilai thitung= -1781, dan ttabel pada distribusi nilai yaitu taraf kepercayaan 95% (α=5% dan karena uji t bersifat dua sisi, maka α yang dirujuk adalah α/2=5% =0,025) dan drajat bebas (df)=n-1=26-1=25, sehingga harga ttabel =t (0,025;25) =2,060. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukan bahwa thitung ada didaerah penerimaan yaitu-2,060 < -1,781< 2,060, hal ini menunjukan tidak terdapat perbedan yang signifikan atara rata-rata skor tes awal kelompok kontrol dan kelompok ekperimen. Dan dalam uji kesamaan nilai rata-rata tes akhir diperoleh nilai perbedaan, yaitu diperoleh thitung = 2.133, dan dan ttabel pada distribusi nilai yaitu taraf kepercayaan 95% (α=5% dan karena uji t bersifat dua sisi, maka α yang dirujuk adalah α/2=5% =0,025) dan drajat bebas (df)=n-1=26-1=25, sehingga harga ttabel =t (0,025;25) =2,060, Hasil pengujian yang diperoleh bahwa dengan thitung berada diluar daerah penerimaan perolehan 2,133 > 2,060. Dengan demikian maka hipotesis penelitian, yang menyatakan ada pengaruh penggunaan multimedia interaktif terhadap minat belajar siswa/i madrasah diniyah al-ahya diterima. Dan hipotesis yang menyatakan tidak ada pengaruh penggunaan multimedia interaktif terhadap minat belajar siswa/i madrasah diniyah al-ahya ditolak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat belajar siswa/i secara umum menunjukkan baik, dan hasil Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. A-33 Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 2017 ISBN: 978-602-61268-4-9 analisis data pada hasil eksperimen yang merupakan hasil penelitian, menunjukkan bahwa ada pengaruh penggunaan multimedia interaktif terhadap minat belajar siswa/i madrasah diniyah al-ahya. Selain memberikan pengukuran (tes), baik pengukuran awal minat belajar maupun pengukuran akhir minat belajar siswa/i yang hasilnya diperoleh melalui pengujian secara statistik, penulis juga melakukan observasi kelas dengan mengamati proses belajar mengajar yang sedang berlangsung, baik pada kelas kontrol maupun pada kelas eksperimen. Hasil penelitian ini relevan dengan hasil-hasil riset sebelumnya yang telah dilakukan oleh beberapa pakar. Seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Juriah, dengan menggunakan multimedia peserta didik dapat menerima pembelajaran dalam bentuk yang lebih nyata dan lebih konkrit, materi yang telah divisualisasikan dengan menggunakan multimedia mampu menarik perhatian peserta didik dalam belajar, sehingga mereka menjadi lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran, serta dapat meningkatkan motivasi mereka dalam belajar. (Juriah : 2014), Pemasangan gambar, pemutaran film-film, mendengarkan rekaman, menampilkan audio-visual atau multimedia merupakan rangsangan yang membangkitkan keinginan untuk belajar. Minat pada dasarnya merupakan penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Sedangkan minat menurut Slameto (2010:180) merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. IV. KESIMPULAN Hasil analisis data dan uji hipotesis membuktikan 1. Bahwa tingkat minat belajar siswa/i yang diajar dengan menggunakan multimedia interaktif yang dilakukan pada kelas eksperimen menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dan memiliki tingkat persentase yang lebih tinggi. Sedangkan tingkat minat belajar siswa/i yang diajar dengan tanpa menggunakan multimedia interaktif yaitu dengan pengajaran secara konvensional memiliki tingkat persentase yang lebih rendah. 2. Penggunaan multimedia merupakan alat bantu pembelajaran yang baik untuk mengadakan revolusi belajar yang efektif. Di samping itu, manfaat multimedia dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan motivasi, memudahkan guru dalam mengajar, meningkatkan perhatian, kualitas proses belajar dan hasil yang dapat meningkat. 3. Pembelajaran kimia menggunakan media multimedia interkatif lebih baik dibandingkan Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. A-34 dengan pembelajaran kimia yang menggunakan media papan tulis ataupun multimedia non interaktif. REFERENSI Damris, at al(2013) Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif, Multimedia Non Interaktif dan Minat Belajar terhadap Kompetensi Kimia Siswa MAN Cendekia Jambi, Universitas jambi. Jurnal Edu-Sains Volume 1 No.2, 2013 Djahid (2016). Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah Di Ponorogo, Universitas Muhamadiyah Ponorogo Jurnal MUADDIB Vol.06 No.01 Januari-Juni 2016 Djunaidi (2016), Implementasi Model Pembelajaran dan Lesson Study Dalam Meningkatkan Prestasi Pembelajaran Matematika, Kemendag : Semarang. Husna,A.S. (2010). Pengaruh Penggunaan Multimetode dan Minat Belajar Terhadap prestasi Belajar Materi Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi. Tesis. Surakarta :Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta. Juriah (2014), Penggunan Multimedia Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Kelas X TKJ SMK Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/201. Skripsi,Surakarta : Universitas Muhamadiyah Surakarta Lexy J. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya. Munir, (2010). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor : 13 Tahun 2014, tentang : Pendidikan Keagamaan Islam , Tahun 2014 Sugiyono (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2013. Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rieneka Cipta. Undang-Undang Nomor: 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional