KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Karakteristik individu sampel meliputi umur, program studi, status gizi dan riwayat penyakit. Secara keseluruhan umur sampel berkisar antara 22-24 tahun dan secara uji statistik tidak ada perbedaan yang signifikan antar umur sampel tiap kelompok perlakuan. Program studi sampel paling banyak berasal dari Gizi Masyarakat. Status gizi sampel secara keseluruhan berada pada status gizi normal dan secara uji statistik tidak terdapat perbedaan status gizi yang signifikan antar tiap kelompok perlakuan. Jenis penyakit yang paling banyak diderita mahasiswa adalah maag. Pangan sumber vitamin C sampel yang paling sering dikonsumsi sampel yaitu pisang, jeruk dan nenas, sedangkan sumber vitamin E yang sering dikonsumsi yaitu daging ayam, susu dan telur,adapun sumber seng dan tembaga yang sering dikonsumsi sampel masing-masing adalah berasal dari ikan dan susu serta udang. Berdasarkan uji statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p>0,05) frekuensi konsumsi pangan sumber vitamin C, vitamin E dan multivitamin-mineral antar kelompok perlakuan. Secara keseluruhan tidak ada perbedaan yang signifikan (p>0,05) ratarata asupan energi dan zat gizi sampel yang berasal dari makanan sebelum dan setelah intervensi antar kelompok perlakuan. Secara keseluruhan tingkat kecukupan energi sampel antar kelompok perlakuan tersebar pada kategori defisit, kurang dan sedang, sedangkan untuk protein sebagian besar sampel berada pada kategori. Tingkat kecukupan vitamin C, vitamin E, Seng dan Tembaga sampel antar kelompok berada dalam kategori kurang. Pemberian suplemen vitamin C, vitamin E , dan multivitamin-mineral selama 1 minggu pada sampel dapat menurunkan kadar MDA plasma sampel secara signifikan, sebaliknya, rata-rata 49 kadar MDA plasma kelompok kontrol meningkat. Hasil uji T menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05) antara kadar MDA plasma sebelum dan setelah intervensi pada semua kelompok perlakuan. Berdasarkan uji ANOVA terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05) perubahan kadar MDA plasma antar kelompok perlakuan. Uji lanjut Duncan menunjukkan terdapat perbedaan perubahan kadar MDA plasma antara kelompok kontrol dengan kelompok vitamin C, vitamin E dan multivitamin-mineral, sedangkan perubahan kadar MDA plasma sebelum dan setelah intervensi antar kelompok vitamin C, vitamin E dan multivitamin-mineral tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Vitamin C, vitamin E dan multivitamin mineral mempunyai efektivitas yang hampir sama dalam penurunan kadar MDA plasma terhadap mahasiswi alih jenis Institut Pertanian Bogor yang merupakan wanita muda sehat selam 7 hari intervensi. Saran Mengurangi konsumsi makanan yang dapat menjadi sumber radikal bebas dalam tubuh seperti gorengan dan makanan lain yang digoreng menggunakan minyak yang telah digunakan berulang-ulang. Pada mahasiswi alih jenis yang memiliki pola makan yang tidak baik dan memiliki aktivitas yang menuntut tubuh untuk bekerja lebih berat untuk sekali-kali mengkonsumsi salah satu suplemen antioksidan baik vitamin C, vitamin E atau multivitamin-mineral untuk menurunkan status oksidatif dalam tubuh. Penelitian lanjutan dengan pemberian suplemen antioksidan dengan dosis yang sama pada kelompok yang benar-benar terpapar radikal bebas secara terus-menerus seperti perokok berat, kondektur bus, polisi lalu lintas, dll. Apakah memberikan dampak yang sama terhadap penurunan kadar MDA plasma.