SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN INSULIN PUMP MONITORING PADA PASIEN DIABETES MELITUS Universitas Indonesia Diajukan Untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Disusun OLeh : ROCHMAYANTI 0906621496 PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN 2010 1 Insulin Pump Monitoring 2010 INSULIN PUMP MONITORING PADA PASIEN DIABETES MELITUS ROCHMAYANTI, NPM : 0906621496 Program Pasca Sarjana Kekhususan Keperawatan Medikal Bedah Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia 2010 Abstrak Penemuan insulin lebih dari 80 tahun yang lalu merupakan salah satu penemuan terbesar dalam dunia kedokteran pada abad ke-20. Saat ini, penggunaan insulin mengalami kemajuan yang pesat. Beberapa kemajuan itu antara lain dalam penggunaan insulin, cara kerja dan efektivitas alat yang digunakan. Insulin pump monitoring adalah peralatan medis yang dapat digunakan penderita diabetes untuk mengontrol kadar gula darah secara mudah dan efektif. Terdiri dari satu set perlengkapan, yaitu: pump (pompa), reservoir (tabung penampung insulin) dan infusion set (selang penghubung antara reservoir dengan cannula; tabung plastik kecil yang akan terletak di bawah lapisan kulit). Kata Kunci : diabetes melitus, telemonitoring, glycemic control, insulin pump, selfmonitoring Latar Belakang Seseorang dapat mengalami diabetes mellitus akibat terjadinya resistensi insulin sehingga meningkatkan kadar glukosa dalam darah (hiperglikemi). Ada sebuah fenomena yang cukup memprihatinkan. Berdasarkan survey WHO, jumlah penderita kencing manis (diabetes melitus/DM) di Indonesia sekitar 17 juta orang (8,6 persen dari jumlah penduduk) atau menduduki urutan terbesar ke-4 setelah India, Cina, dan Amerika Serikat (AS). Selain jumlah penderita yang terus meningkat, hal lain yang perlu diwaspadai pada penyakit diabetes mellitus adalah bahaya komplikasi yang dapat timbul jika gula darah tidak terkendali. Diabetes tipe 2 disertai oleh hilangnya progresif pankreas fungsi sel beta, pada akhirnya menyebabkan penurunan sekresi insulin endogen . Pada tahap ini, kebanyakan pasien memerlukan terapi insulin eksogen untuk mencapai control glukosa yang optimal . Pada penderita diabetes Tipe 2 dengan obesitas memerlukan dosis tinggi eksogen insulin untuk 2 Insulin Pump Monitoring 2010 memenuhi konsentrasi glukosa darah normal, hal ini dikaitkan dengan hyperinsulinaemia dan berat badan. Berat badan ini erat hubungannya dengan kadar plasma insulin setiap hari (J. Wainstein.2004) Untuk mengendalikan kadar gula yang baik pada pasien diabetes maka pemberian insulin yang dianjurkan adalah injeksi harian multipel. Cara pemberian insulin yang umum dilakukan adalah dengan menggunakan semprit dan jarum, pen insulin, atau insulin pump monitoring (continous subcutaneous insulin infusion [CSII]). Sampai saat ini, penggunaan insulin pump monitoring di Indonesia masih sangat terbatas. Insulin pump monitoring adalah manajemen perangkat diabetes yang jika dipakai round-the-clock dapat memberikan insulin untuk penderita diabetes terus-menerus dan langsung dapat meningkatkan (atau mengurangi) jumlah insulin yang diberikan berdasarkan kebutuhan individu. (J. Wainstein et all, 2005). Pemantauan glukosa secara kontinyu dengan menggunakan sensor transkutan menjadi metode canggih untuk mengendalikan dan mengatur glukosa. Sensor ini digunakan untuk mengukur kadar glukosa dalam cairan intertisial sampai 3 hari setelah penyisipan, walaupun fungsinya tetap stabil dalam jangka waktu lama (T. Jadviscokova, et all, 2007). Tinjauan Literatur Pada akhir 1970-an dengan menggunakan teknologi yang maju sebuah alat digunakan untuk menyuntikan insulin pengganti yang idealnya harus sesuai dengan kebutuhan tubuh, dikembangkan di Jerman dan Amerika Serikat. Kemudian pada tahun 1978 insulin pump ini untuk pertama kalinya digunakan di Inggris, dengan cara memberikan insulin secara terus menerus melalui jarum dibawah kulit. Melalui insulin pump ini pasien sering memantau glukosa darah mereka sendiri dikenal sebagai “insulin intensif terafi” (Valerie Wilson, 2008). Pompa insulin modern mempunyai reservoir insulin dan pompa, alat ini seukuran pager. Reservoir insulin menghubungankan infus set dengan jarum kecil/kanul yang ditusukan ke bawah kulit pasien, biasanya di perut atau bisa juga di lengan atau paha. Set infus dipasang selama 24 jam untuk memberikan insulin karena glukosa darah selalu berfluktuasi. Setiap pasien diajarkan dan dilatih bagaimana mengubah set infus mereka, menginterpretasikan 3 Insulin Pump Monitoring 2010 glukosa darah mereka, hasil tes dan menghitung insulin sehari-hari untuk mempertahankan kadar glukosa darah yang baik (Wilson, 2005). Cara mengoperasikan Insulin pump monitoring, pasien harus menggunakan set infus steril yang secara otomatis memasukkan kanula (suatu tabung yang sangat tipis) di bawah kulit proses ini mudah dan hampir tanpa rasa sakit. Selanjutnya mengatur tingkat insulin basal (tingkat nya target glukosa darah rata-rata) pada pompa insulin lalu isi pompa insulin dengan insulin (petunjuk yang tepat untuk hal ini adalah termasuk dalam kemasan pompa). Pasang reservoir pompa insulin untuk cannula tersebut dan cari lokasi yang aman pada tubuh untuk menyimpan tempat pompa. Insulin pump monitoring menggunakan insulin kerja cepat sehingga mereka dapat secra efektif. Gambar 1. Insulin pump monitoring perangkat kecil, ringan dan cocok baik pada sabuk atau dalam saku. Mereka terbuat dari plastik high-impact dan pada dasarnya terdiri dari jarum suntik (untuk memegang insulin), seorang penyelam jarum suntik, dan mekanisme untuk mendorong plunger. Ketika plunger tertekan, mengalir insulin dari jarum suntik, melalui pipa dan masuk ke dalam tubuh jaringan melalui jarum dimasukkan subkutan. Pasien memakai pompa sepanjang waktu, hanya menghapus dan capping jarum untuk setiap kegiatan yang akan merusak pompa, seperti berenang, mandi, atau hubungi olahraga. Dia mungkin menghapusnya untuk seksual aktivitas bila ia ingin. Selama ia tidak membiarkannya tidak lebih dari satu jam pada satu waktu, ia tidak perlu mengelola insulin tambahan ketika ia reattaches itu. Dia mungkin perlu makan sesuatu setelah aktivitas berat (Belinda Pruih Childs,1983). 4 Insulin Pump Monitoring 2010 Insulin pump monitoring didukung oleh sekali pakai atau isi ulang baterai. Sebagian besar berakhir sekitar 24 jam baterai isi ulang dan membutuhkan 16 jam untuk mengisi ulang sepenuhnya. Satu set baterai cadangan sementara menggunakan set kedua untuk daya pompa. Sebaiknya menyimpan set ketiga baterai dan charger ekstra berguna dalam baterai debit sengaja. Insulin pump monitoring kebanyakan alarmnya memperingatkan penderita berbagai masalah, seperti rundown baterai, jarum diblokir atau tubing, atau pelarian (kerusakan yang menyebabkan driver plunger untuk memberikan insulin tak terkendali). Insulin pump monitoring cara bekerjanya ada 2 sistem yaitu close-loop dan open-loop. Sistem close-loop dapat mendeteksi dan menanggapi perubahan kadar glukosa darah. Selain menentukan jumlah insulin setiap hari pasien akan membutuhkan insulin dalam dosis yang lebih kecil yang diatur melalui pompa portabel (sistem open-loop), kontrol ini digunakan untuk penderita diabetes yang menjalani operasi, yang berada dalam ketoacidotic, stress atau membutuhkan insulin penyesuaian kembali. Untuk mengontrol kadar glukosa, pasien bisa makan dalam sejumlah makanan dan makanan ringan setiap hari dan latihan dengan berjalan di treadmill atau menggunakan sepeda stasioner. Sistem open-loop menanamkan insulin tetapi tidak bisa menanggapi peningkatan perubahan kadar gula darah (Belinda Pruih Childs,1983). Dengan pengalaman penggunaan insulin pump, pasien menjadi mahir untuk mengetahui berapa banyak mereka membutuhkan insulin untuk makanan yang berbeda, kegiatan yang berbeda, dan pada saat yang berbeda hari dan malam. Oleh karena itu, insulin pump bukan sebuah perangkat yang dapat 'terpasang di' tangan kanan dan kiri yang biasanya banyak melakukan pekerjaan. Pasien juga belajar memprogram insulin pump mereka, sesuai dengan kebutuhan mereka dan mereka juga harus memperoleh pengetahuan teknologi dan keterampilan untuk memahami alarm panggilan mengingatkan pengguna insulin ketika tidak sedang dikirimkan, jika baterai rendah, atau dalam kasus-kasus yang jarang terjadi, serta jika ada kesalahan teknologi (Wilson, 2003). Gambar 2. 5 Insulin Pump Monitoring 2010 Insulin pump monitoring memberikan dampak kemajuan yang signifikan pada perawatan diabetes dalam jangka panjang. Namun tidak semua penderita diabetes dapat memanfaatkan kemajuan teknologi ini, diabetes center di daerah Kansas telah mengidentifikasikan dua jenis yaitu : jenis pertama adalah diabetes yang memenuhi semua syarat berikut : ia harus menerima tiga atau lebih suntikan cepat atau intermediate acting insulin sehari bila kadar glukosa darah terus-menerus tidak menentu, Ia harus memiliki pengetahuan tentang perawatan diabetes dan mematuhi program pengobatan dan ia pasti telah memantau sendiri kadar glukosa darah empat kali sehari selama minimal 2 bulan. Tipe kedua calon pengguna insulin pump monitoring adalah penderita diabetes yang hamil atau merencanakan kehamilan(Wilson, 2003). Dari beberapa jurnal yang membahas tentang insulin pump monitoring dalam memberikan pelayanan kesehatan, penggunaan insulin pump monitoring merupakan salah satu sarana yang sangat signifikan dibandingkan pasien harus melakukan pemberian insulin melalui semprit insulin atau pen insulin. Namun untuk dapat menggunakan insulin pump monitoring penderita diabetes harus memenuhi beberapa kriteria.. Walaupun pemasangan insulin pump monitoring ini mudah dan otomatis dapat dilakukan sendiri di rumah tetapi pasien harus selalu berdiskusi kepada perawat konselor. Pasien dapat menghubungi center diabetes untuk bertanya kepada perawat dan dokter tentang permasalah yang dihadapi pada insulin pump monitoringnya (Belinda Pruih Childs,1983). Pembahasan Insulin pump monitoring merupakan suatu alternative alat yang bisa digunakan untuk mendeteksi perubahan kadar glukosa darah dengan cepat dan akurat. Tentu saja monitoring kadar glukosa darah yang baik merupakan langkah penting untuk menghindari komplikasi yang bisa muncul pada klien dengan diabetes mellitus. Namun demikian setiap alat tentu memiliki beberapa keterbatasan disamping kelebihannya dibandingkan dengan metode konvensional yang lain. Berikut hasil analisa penulis terhadap kelebihan dan kekurangan dari Insulin pump monitoring. Kelebihan Insulin pump monitoring merupakan elektromekanis kecil sebagai perangkat kontrol glukosa darah dengan secara otomatis menyuntikkan insulin dalam dosis reguler kecil dan 6 Insulin Pump Monitoring 2010 memungkinkan pasien untuk secara manual mendapatkan insulin sesuai dosis yang lebih besar, biasanya sebelum makan. Insulin pump monitoring adalah sudah pasti memberikan kemajuan yang signifikan pada perawatan jangka panjang diabetes. Kekurangan Permasalahan terbesar dari penggunaan insulin pump monitoring adalah harganya yang mahal. Efek samping yang terjadi dari penggunaan insulin pump monitoring diantaranya adalah Beberapa orang mengalami iritasi kulit. Perusahaan mengatakan cenderung menghilang dalam beberapa hari, tapi FDA mengatakan bahwa itu mempengaruhi setengah dari semua pengguna. Efek samping setelah pemakaian insulin pump monitoring adalah hipersenitivitas, kemerahan, terbakar, gatal, kesemutan dan perdarahan subkutan (T. Jadviscokova, 2007). Gambar 3 Kesimpulan Dengan kemajuan teknologi,insulin pump monitoring dapat digunakan untuk mengelola diabetes melitus yang merupakan penyakit kronis dan dapat menyebabkan komplikasi penyakit jantung koroner, hipertensi, dislipidemia dan neuropati. Review ini menyajikan dampak positif dari insulin pump monitoring sebagai suatu pendekatan dalam mengelola pasien diabetes melitus. Mengingat dampak dari insulin pump monitoring dapat mengontrol kadar glukosa darah, meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi angka kesakitan pada pasien diabetes melitus, maka insulin pump monitoring dapat diterapkan dalam praktek keperawatan untuk meningkatkan proses keperawatan. Penggunaan teknologi ini, bisa terealisasi dengan persiapan keterampilan teknis dan dukungan dari 7 Insulin Pump Monitoring 2010 pemerintah. Selain itu, perawat sebagai perawat professional harus mampu mengikuti perkembangan tehnologi kesehatan. Rekomendasi Adapun rekomendasi yang penulis berikan untuk lebih menyempurnakan produk inovatif ini adalah Modifikasi Resovoir insulin, infus set dan batere sehingga dapat digunakan lebih lama jangan hanya 3 hari pemakaian dan batere dapat bertahan hanya 6 jam, sehingga bisa mengurangi unit cost, baik dari pembelian Resovoir insulin dan infus set, maupun untuk batere untuk mesin insulin pump monitoring. Implikasi Keperawatan Monitoring kadar glukosa darah merupakan salah satu dari penatalaksanaan klien dengan diabetes mellitus disamping diet, aktivitas, dan obat. Perawat memiliki peranan yang penting dalam memberikan asuhan pada klien dengan diabetes. Dalam hal monitoring kadar glukosa darah peran perawat adalah membantu klien dalam melakukan monitoring tersebut, kolaborasi dalam penatalaksanaanya jika hasil monitoring tidak normal, dan memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya monitoring kadar glukosa darah. Insulin pump monitoring dapat memberikan kemudahan bagi perawat saat memantau klien dengan kadar glukosa darah yang rendah atau tinggi, atau bagi klien-klien yang memiliki indikasi untuk selalu di monitor kadar glukosa darahnya. Daftar Pustaka Cauza, E., Hanusch-Enserer, U., Strasser, B., Kostner, K., Dunky, A., & Haber, P. (2005). Strength and endurance training lead to different post exercise glucose profiles in diabetic participants using a continuous subcutaneous glucose monitoring system. European Journal Of Clinical Investigation, 35(12), 745-751. Høi-Hansen, T., Pedersen-Bjergaard, U., & Thorsteinsson, B. (2005). Reproducibility and reliability of hypoglycaemic episodes recorded with Continuous Glucose Monitoring System (CGMS) in daily life. Diabetic Medicine: A Journal Of The British Diabetic Association, 22(7), 858-862. Jadviscokova, T., Fajkusova, Z., Pallayova, M., Luza, J., & Kuzmina, G. (2007). Occurence of adverse events due to continuous glucose monitoring. Biomedical Papers Of The Medical Faculty Of The University Palacký, Olomouc, Czechoslovakia, 151(2), 263-266. 8 Insulin Pump Monitoring 2010 Kroposki, M., & Alexander, J. W. (2004). Workplace variables and their relationship to quality client outcomes in home health. Public Health Nursing, 21(6), 555-563. Lippaiova, N., Pallayova, M., Kuzmina, G., Peterson, K., Fajkosova, L., & Luza, J. (2008). Safety of new algorithms for premeal insulin boluses in high glycaemic index meals in persons with type 1 diabetes mellitus using insulin pumps. Biomedical Papers Of The Medical Faculty Of The University Palacký, Olomouc, Czechoslovakia, 152(1), 73-77. Peterson, K., Zapletalova, J., Kudlova, P., Matuskova, V., Bartek, J., Novotny, D., et al. (2009). Benefits of three-month continuous glucose monitoring for persons with diabetes using insulin pumps and sensors. Biomedical Papers Of The Medical Faculty Of The University Palacký, Olomouc, Czechoslovakia, 153(1), 47-51. Rein, A., Tiburzi, T., & Parks, V. (1992). Comparison of technologies in medication administration. Nursing Economic$, 10(3), 233-235. Renard, E. M. P., Place, J. M., Cantwell, M. B., Chevassus, H. P., & Palerm, C. P. (2010). Closed-Loop Insulin Delivery Using a Subcutaneous Glucose Sensor and Intraperitoneal Insulin Delivery. Diabetes Care, 33(1), 121. 9 Insulin Pump Monitoring 2010